latar belakang.doc

4
Latar Belakang Debu merupakan partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami atau mekanik seperto penghalusan (grinding) penghancuran (cruhsing) , peledakan (blasting), pengayakan (shaking) atau pengeboran (drilling). Adanya partikel debu di tempat kerja dapat memberikan efek ketidak nyamanan dalam bekerja dan debu-debu dari jenis tertentu dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan tenaga kerja. Debu total terdiri dari bermacam-macam elemen dan senyawa dengan berbagai ukuran partikel, mulai dari ukuran yang terkecil sampai dengan ukuran 100 micron. Pengukuran kadar debu total dilakukan dengan teknik gravimetri. Pengambilan sample (sampling) dilakukan pada zona pernafasan pekerja (breathing zone). Media sampling yang digunakan adalah filter yang bersifat hidrofobik dengan ukuran pori 0,5 micron (misalnya dari jenis PVC, fiberglass). Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan industri dan teknologi. Partikel yang mencemari udara banyak macam dan jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan teknologi yang ada. Mengenai macam dan jenis partikel pencemar udara serta sumber pencemarannya telah banyak Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis,

Upload: chriswanto-wisnu-nugroho

Post on 15-Feb-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lingkunganhidup yang dinanti nanti

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang.doc

Latar Belakang 

Debu merupakan partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami atau mekanik seperto

penghalusan (grinding) penghancuran (cruhsing) , peledakan (blasting), pengayakan (shaking) atau

pengeboran (drilling). Adanya partikel debu di tempat kerja dapat memberikan efek ketidak

nyamanan dalam bekerja dan debu-debu dari jenis tertentu dapat memberikan pengaruh negatif

terhadap kesehatan tenaga kerja. Debu total terdiri dari bermacam-macam elemen dan senyawa

dengan berbagai ukuran partikel, mulai dari ukuran yang terkecil sampai dengan ukuran 100 micron.

Pengukuran kadar debu total dilakukan dengan teknik gravimetri. Pengambilan sample (sampling)

dilakukan pada zona pernafasan pekerja (breathing zone). Media sampling yang digunakan adalah

filter yang bersifat hidrofobik dengan ukuran pori 0,5 micron (misalnya dari jenis PVC, fiberglass). 

Pencemaran udara oleh partikel dapat disebabkan karena peristiwa alamiah dan dapat pula

disebabkan karena ulah manusia, lewat kegiatan industri dan teknologi. Partikel yang mencemari

udara banyak macam dan jenisnya, tergantung pada macam dan jenis kegiatan industri dan

teknologi yang ada. Mengenai macam dan jenis partikel pencemar udara serta sumber

pencemarannya telah banyak Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak

lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan kesehatan

manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai

macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis. 

Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru.

Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau

pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di

saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada

saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan

masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi,

kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. 

Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu)

yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya,

tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis

penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri

dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis. Berat debu yang

tersampling dibagi dengan volume udara saat pengambilan contoh dinyatakan sebagai kadar debu

total di udara tempat kerja. Untuk menghitung kadar debu total di tempat kerja selama 8 jam

kerja/hari, digunakan rumus sebagai berikut: 

Tujuan Praktikum 

ü mengetahui proses penggunaan alat personal da sampel ( PDS) 

ü Mengukur kadar debu sewaktu di udara 

ü mengetahui kapasitas debu yang di hasilkan di lingkungan kerja dengan menggunakan PDS. 

ü mengetahui bagian-bagian dari PDS 

Page 2: Latar Belakang.doc

Manfaat Praktikum Dengan diadakan proses praktikum ini maka dapat diambil manfaat : 

ü pengetahuan didalam penggunaan Alat alat personal da sampel dan proses pengukuran partikulat

debu. 

ü Menjadikan mahasiswa yang mandiri, dan mempunyai keterampilan 

ü Menjadikan mahasiswa terampil didalam mengoprasikan sebuah alat raboratorium 

Konsep teori 

Debu merupakan partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami atau mekanik seperto

penghalusan (grinding) penghancuran (cruhsing) , peledakan (blasting), pengayakan (shaking) atau

pengeboran (drilling). Adanya partikel debu di tempat kerja dapat memberikan efek ketidak

nyamanan dalam bekerja dan debu-debu dari jenis tertentu dapat memberikan pengaruh negatif

terhadap kesehatan tenaga kerja. Debu total terdiri dari bermacam-macam elemen dan senyawa

dengan berbagai ukuran partikel, mulai dari ukuran yang terkecil sampai dengan ukuran 100

micron. 

Untuk mengetahui kapsitas debu pada suatu tempat kerja tentu kita tidak bisa menggunakan mata

telanjang dan juga tidak bisa melakukan dengan timbangan kilo gram tapi kita harus menggunakan

sebuah alat khusus untuk melakukan dan mengukur partikulat debu pada suatu tempat kerja, alat

yang bisa digunakan adalah PDS (Personal Dust Sampler) adalah alat untuk mengukur debu. Alat

yang kita miliki adalah Personal Dust Sampler atau pengukuran debu untuk manusia. Bagian-bagian

yang terdapat dalam Personal Dust Sampler (PDS) yaitu : 

a. Kepala Penangkap Debu 

b. Slang Penyambung 

c. Tas Gendong 

d. Alat Penghisap/Generator dan 

e. Changer/chass

Waktu Dan Lokasi Praktikum 

Hari/tanggal : Selasa, 04 November 2011 

Waktu : 11.30 - 02.30 Wit 

Lokasi : ==============================

Alat Dan Bahan 1. Alat 

ü Timbangan analitik . 

ü Pinset 

ü Desikator 

ü Anemometer 

ü Desikator 

2. Bahan 

ü Kertas Lakmus/Kertas Saring 

Prosedur Kerja 

1. Lihat kondisi generator kalau lagi low di chass 

Page 3: Latar Belakang.doc

2. Kemudian timbanglah kertas saring yang kosong ke dalam timbangan analitik kemudian catatlah

hasil dari timbangan kertas tersebut kemudian masuklah kertas tersebut ke dalam desikator selama

2x24 jam. 

3. Kemudian keluarkan kertas saring tersebut dan masukan kertas tersebut ke dalam kelapa

penangkap debu dan memperhatikan bentuk atau jenis kertas saring tersebut serta pilah dan

perhatikan bagian yang halus di bagian dalam lalu bagian yang kasar di bagian luar. 

4. Sambungkan selang penghubung lalu letakkan kepala pengangkap debu sejajar dengan

pernapas manusia setelah itu pasang tas gendong lalu lihat kondisi alat generator kalau sudah

full/penuh angkat lalu letakkan di dalam tas gendong dan masukan atau colok selang penyambung

dan siap untuk melakukan pengukuran. 

5. Set timer,lalu hidupkan alat dengan menekan tombol on kea rah bawah sehingga beroperasi. 

6. Setelah set timer berjalan atau selesai matikan tombol off kearah atas lalu lepaskan kepala

penangkap debu. 

7. Kemudian keluarkan kertas saring di bagian kepala penangkap debu lalu masukan ke dalam

timbangan analitik untuk mengetahui hasil kertas saring tersebut lalu kemudian cacatlah hasil dari

kertas saring isi tersebut untuk mengetahui hasil akhir tersebut. 

8. Lepaskan semua bagian-bagian yang sudah terhubung lalu alat di simpang pada tempatnya. 

Hasil Praktikum 

Diketahui : 

ü berat kertas saring awal = 0,025 

ü Berat kertas saring akhir = 0,0248 

ü Kecepatan nagin = 0,4 m/s 

ü Waktu = 5 menit 

Ditanya : Hitunglah kores debu (KB)….? 

Penyelesaian : 

Untuk mengukur kores debu menggunakan rumus :

berat kertas saring isi - berat kertas saring awal

dikali seribu di bagi waktu pengukuran kali kecepatan angina

Kesimpulan 

Berdasarkan dari pembahasan di atas dapat maka dapat diambil kesimpulan Personal Dust Sampler

(PDS) adalah alat untuk mengukur Debu. Alat yang kita miliki adalah Personal Dust Sampler atau

alat pengukuran debu untuk manusia. Bagian-bagian yang terdapat pada PDS tersebut yaitu : 

a. Kepala pengangkap debu 

b. Slang penyambung 

c. Tas gendong 

d. Alat penghisap atau generator 

e. Chager/chass 

DAFTAR PUSTAKA 

Page 4: Latar Belakang.doc

Oleh A Hardianto – 2009 – sumber penyakit yang disebabkan oleh partikulat debu ( sumber situs :

id.shovoong/php/penyakit-yang-disebakan-oleh../html/ ) 

Oleh Yahya soediro – 1999-pengoprasian alat pengukur partikulat debu ( sumber situs :

id.trinyul.php/alat-uku- partikulat-debu/html/4537/php/ ) 

Ahmad Sudrajat – 2005 – pengukuran partikulat debu dalam ruangan kerja ( sumber situs :

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3673/1/fkm-fazidah3.pdf )