latar belakang.doc

4
LATAR BELAKANG Di Negara-negara berkembang, trauma merupakan penyebab kematian terbanyak pada populasi penduduk dibawah usia 45 tahun. Cedera kepala menjadi hampir sebagian penyebab kematian dari keseluruhan angka kematian yang diakibatkan trauma, yang sebagian besarnya mengakibatkan kematian pasien akibat trauma setelah masuk ke rumah sakit. Cedera kepala juga merupakan penyebab utama yang paling sering mengakibatkan kecacatan permanen setelah kecelakaan dan kecacatan tersebut dapat terjadi meskipun pada pasien dengan cedera kepala derajat ringan (Selladurai B.et al, 2007). Tiap tahunnya, di Amerika angka kematian mendekati 52000 orang diakibatkan oleh cedera kepala (20/100,000 population). Insidensi cedera kepala berat (GCS kurang atau sama dengan 8) adalah 100/100,000 populasi dan prevalensi adalah 2.5 - 5.6 juta. Frekuensi cedera kepala

Upload: dwi-setiawan

Post on 26-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Latar belakang.doc

LATAR BELAKANG

Di Negara-negara berkembang, trauma merupakan penyebab kematian

terbanyak pada populasi penduduk dibawah usia 45 tahun. Cedera

kepala menjadi hampir sebagian penyebab kematian dari keseluruhan

angka kematian yang diakibatkan trauma, yang sebagian besarnya

mengakibatkan kematian pasien akibat trauma setelah masuk ke rumah

sakit. Cedera kepala juga merupakan penyebab utama yang paling sering

mengakibatkan kecacatan permanen setelah kecelakaan dan kecacatan

tersebut dapat terjadi meskipun pada pasien dengan cedera kepala

derajat ringan (Selladurai B.et al, 2007).

Tiap tahunnya, di Amerika angka kematian mendekati 52000 orang

diakibatkan oleh cedera kepala (20/100,000 population). Insidensi

cedera kepala berat (GCS kurang atau sama dengan 8) adalah

100/100,000 populasi dan prevalensi adalah 2.5 - 5.6 juta. Frekuensi

cedera kepala semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah dan

padatnya kendaraan bermotor yang mengakibatkan semakin tingginya

angka kecelakaan di jalan raya (Marshall LF,2000).

Data dari kepolisian RI 2009 menyebutkan , sepanjang tahun itu terjadi

sedikitnya 57.726 kasus kecelakaan di jalan raya, artinya dalam tiap 9,1

menit sekali terjadi satu kasus kecelakaan. (Departemen perhubungan,

2010).

Di Indonesia, sebagian besar (70%) korban kecelakaan lalu lintas adalah

pengendara sepeda motor dengan golongan umur 15-55 tahun, dan

Page 2: Latar belakang.doc

cedera kepala merupakan urutan pertama dari semua jenis cedera yang

dialami korban kecelakaan. Proporsi disabilitas (ketidakmampuan) dan

angka kematian karena kecelakaan masih cukup tinggi yaitu sebesar

25% dan upaya untuk mengendalikannya dapat dilakukan melalui

tatalaksana penanganan korban kecelakaan di tempat kejadian

kecelakaan maupun setelah sampai di sarana pelayanan kesehatan.

Kejadian ini terjadi seiring meningkat pesatnya jumlah kendaraan

bermotor di Indonesia (Yushermanet al, 2008)

Selain itu Angka kematian ibu di Indonesia menempati urutan pertama di

Negara kawasan Asia Tenggara yaitu307/100.000 kelahiran hidup sedangkan

angka kematian bayi juga masih tinggi yaitu 35/1000 kelahiranhidup (Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007). Sejalan dengan komitmen

pemerintahdalam menunjang upaya pencapaian Millenium Development Goals

(MDG’s) no 4 dan 5 didalammenurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah

pencapaian angka kematian ibu menjadi 112/100.000kelahiran hidup dan angka

kematian bayi menjadi 20/1000 kelahiran hidup.Dari berbagai faktor yang

berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja petugas

kesehatanberdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

maternal dan neonatal terutamakemampuan dalam mengatasi masalah yang

bersifat kegawatdaruratan. Semua penyulit kehamilan atau komplikasi yang

terjadi dapat dihindari apabila kehamilan dan persalinan direncanakan, diasuh dan

dikelolasecara benar. Untuk dapat memberikan asuhan kehamilan dan persalinan

Page 3: Latar belakang.doc

yang cepat tepat dan benar diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan

profesional dalam menanganan kondisi kegawatdaruratan.

Dengan dasar diatas, maka kami dari UKM SAR MEDIS bersama

3D oraganizer mengadakan kegiatan seminar yang berkaitan dengan hal

diatas. Kegiatan yang dilaksanakan itu kami beri tema “SEMINAR

KEGAWATDARURATAN”. Dengan kegiatan ini diharapkan

mahasiswa dan tenaga medis dapat Menambah pengetahuan.