latar belakang - kemkes.go.id · web viewuraian tugas dan fungsi seksi alat kesehatan dan...

173
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, dimana pada periode ketiga RPJMN tersebut mematapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitip perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 yaitu “Sulawesi Tengah Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”. Melalui misi kelima yaitu “Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia Yang Berdaya Saing Dan Berbudaya”, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menyusun Rencana strategis Tahun 2016-2021 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan untuk menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Pembangunan kesehatan pada periode 2016-2021 adalah Program Indonesia Sehat yang di fokuskan pada 3 (tiga) pilar yaitu: 1) Paradigma Sehat, 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagaimana diatur dalam RPJMN dan RPJMD maka pokok-pokok isi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah mencakup misi dan visi Pembangunan Kesehatan, prioritas pembangunan Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 1 ~

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sesuai dengan amanat Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004, bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis

(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, dimana pada periode ketiga RPJMN tersebut

mematapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan

keunggulan kompetitip perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia,

Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi,

sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 yaitu “Sulawesi Tengah

Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”. Melalui misi kelima yaitu “Meningkatkan Kualitas

Sumber daya Manusia Yang Berdaya Saing Dan Berbudaya”, maka Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tengah menyusun Rencana strategis Tahun 2016-2021 sebagai dokumen

perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang

akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan untuk menjadi acuan dalam penyusunan

perencanaan tahunan.

Pembangunan kesehatan pada periode 2016-2021 adalah Program Indonesia Sehat yang di

fokuskan pada 3 (tiga) pilar yaitu: 1) Paradigma Sehat, 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan

3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sebagaimana diatur dalam RPJMN dan RPJMD maka pokok-pokok isi Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah mencakup misi dan visi Pembangunan Kesehatan,

prioritas pembangunan kesehatan yang memuat program dan kegiatan dalam kerangka

regulasi dan anggaran dengan jangkauan 5 (lima) tahun namun tetap mensinergikan dengan

dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021.

Hubungan antara Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dengan

dokumen perencanaan lain ditingkat provinsi dan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM)

RPJP Nasional telah disahkan dalam Undang-undang no 17 tahun 2007 sehingga Rencana

Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini mengacu kepada dokumen

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 1 ~

perencanaan jangka panjang nasional tersebut. Sementara RPJM (Rencana Pembangunan

Jangka Menengah) Nasional dan RPJM Provinsi Sulawesi Tengah merupakan dokumen

perencanaan berwawasan 5 tahun di tingkat nasional dan Provinsi Sulawesi Tengah yang

menjadi acuan utama dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan merupakan penjabaran teknis bidang kesehatan

atas RPJM nasional. Dokumen perencanaan tersebut merupakan dokumen perecanaan teknis

bidang kesehatan yang memuat arah kebijakan pembangunan kesehatan dan indikasi rencana

program kegiatan bidang kesehatan di setiap fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5

tahunan. Dokumen Renstra tersebut juga menjadi rujukan acuan bagi penyusunan Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2016-2021.

RPJMD tahun 2016-2021 Provinsi Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan

berwawasan 5 tahun di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang akan menjadi acuan utama

dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Dinas Kesehatan Provins Sulawesi Tengah dan KL (Kementerian Lembaga) Kementerian Kesehatan RI

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan tahunan yang disusun sebagai derivasi

Rencana Strategis dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahunan yang dilengkapi

dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pendanaan beberapa

tahun ke depan.

Dikaitkan dengan sistem perencanaan pembangunan maka keberadaan Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan bagian yang utuh dari manajemen

kerja pembangunan kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan dalam menjalankan agenda

pembangunan kesehatan yang telah tertuang dalam dokumen-dokumen perencanaan.

Gambaran tentang hubungan antara Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam

kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah

sebagai berikut

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 2 ~

Gambar 1.1. Sistem Perencanaan Pembangunan

1.2 LANDASAN HUKUM

1.2.1. Landasan Hukum

Landasan yang digunakan yaitu Pancasila

1.2.2. Landasan Konstitusional

1.2.2.1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

1.2.2.2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ;

1.2.2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah ;

1.2.2.4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rumusan Pembangunan Daerah;

1.2.2.5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438;

1.2.2.6 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437);

1.2.2.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;

1.2.2.8 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 3 ~

1.2.2.9 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

1.2.2.10 Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

1.2.2.11 Permendagri 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

1.2.2.12 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

1.2.2.13 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

1.2.2.14 Peraturan Pemerintah Nomor. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan;

1.2.2.15 Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5887);

1.2.2.16 Peraturan Pemerintah Nomor. 65 Tahun 2005 Tentang Standar Pelayanan Minimal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5885);

1.2.2.17 Permenkes R.I. No : 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan dengan 12 Indikator

1.2.2.18 Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5887);

1.2.2.19 Peraturan Pemerintah Nomor. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional ;

1.2.2.20 Peraturan Presiden Nomor. 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan

Perbaikan Gizi ;

1.2.2.21 Peraturan Presiden Nomor. 32 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan

Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama Milik Pemerintah ;

1.2.2.22 Peraturan Presiden Nomor. 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

1.2.2.23 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 4 ~

1.2.2.24 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan dana

Kapitasi Jaminan Pelayanan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan

dan Dukungan Biaya Operasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik

pemerintah Daerah.

1.2.2.25 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009 Nomor 6 Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor );

1.2.2.26 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 Tahun 2016 Tentang Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi Sulawesi Tengah (Lembaran

Daerah Provinsi Sulawesi Tengah No.86 TLD No 72) ;

1.2.2.27 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Provinsi Sulawesi Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008 No.06) ;

1.2.2.28 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021.

1.2.2.29 Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan

dan Susunan Organisasi Dinas Daerah ;.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Dokumen Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 difungsikan sebagai pedoman resmi bagi SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu lima tahun.

Diharapkan dengan adanya Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disamping itu difungsikan sebagai pedoman sektor kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah juga dapat dipergunakan oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta di sektor kesehatan.

Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kesehatan (Musrenbangkes). Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disusun dengan maksud sebagai berikut :

1.2.1. Menyediakan satu acuan resmi bagi pembuat kebijakan dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan yang akan didanai dari berbagai sumber pendanaan baik dari APBD, APBN maupun sumber-sumber lainnya.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 5 ~

1.2.2. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah.

1.2.3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah saat ini sekaligus memahami arah dan tujuan yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan Visi-Misi.

Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk menjabarkan arah kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi acuan penyusunan rencana kerja tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB. 1 PENDAHULUAN

Mengemukakan secara ringkas tentang Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah, fungsi renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan

renstra Dinas Kesehatan, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan renja

SKPD. Memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Rencana Strategis/Renstra

SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah yang memberikan detail dasar

pemikiran dan dasar hukum penyusunannya. Di Bagian ini juga dijelaskan mengenai

maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis serta hubungan dengan dokumen

perencanaan lainnya.

BAB . 2 GAMBARAN PELAYANAN SKPD KESEHATAN

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting

yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya,

mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang

masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. Menguraikan mengenai

analisa situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah jika ditinjau dari aspek yang terkait

erat dengan kesehatan yaitu geografis, ekonomi dan sosial budaya. Aspek geografis

disajikan dari mulai administrasi sampai dengan permasalahan klimatologi. Bagian

ekonomi menjelaskan mengenai kemampuan fiskal sampai dengan permasalahan

lapangan kerja.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 6 ~

BAB. 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan berdasarkan analisis

gambaran Pelayanan SKPD. Selanjutnya disampaikan tentang Visi, Misi, dan Program

Kepala daerah dan wakil kepala daerah (yang mengemukakan apa tugas dan fungsi SKPD

yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah),

serta telaan terhadap Renstra K/L dan Renstra.

BAB.4 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN

KESEHATAN

Pada bagian ini disampaikan tentang rumusan pernyataan visi dan misi, tujuan dan

sasaran jangka menengah serta strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah dalam lima tahun mendatang.

BAB.5 PROGRAM PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN RENCANA PROGRAM DAN

KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN DIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif sebagaimana dihasilkan dari C.1.12. (Perumusan

rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

indikatif). Bagian ini merupakan pokok dari Renstra yang menguraikan mengenai hasil

rumusan visi, misi, nilai, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan.

BAB.6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PROVINSI SULAWESI TENGAH

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan

kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 7 ~

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD KESEHATAN

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Adapun uraian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:

I. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

(1) Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan di

Bidang Kesehatan dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas mempunyai

fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, Bina

Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan Bina

Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan

Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

d. pelaksanaan administrasi Dinas di Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan

Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

e. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas

dan fungsinya.

II. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT

(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi, program,

keuangan, aset, kepegawaian, umum dan Korpri di lingkungan Dinas.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris

mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi

keuangan, aset, kepegawaian dan umum;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 8 ~

b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan

keuangan, aset, kepegawaian dan umum;

c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan,

aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;

d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan, aset, kepegawaian,

rumah tangga dan umum;

e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan

keuangan, aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan

dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Dinas terkait sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

A. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Program

(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis, pengumpulan

data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka

penyiapan bahan penyusunan program, dan melakukan penyiapan bahan monitoring,

evaluasi dan pelaporan.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. menyusunan rencana kegiatan sub bagian Program;

b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman,

petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi

dan pelaporan;

c. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,

prosedur, dan kriteria serta petunjuk operasional penyusunan program dan

kegiatan;

d. melaksanakan sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan

program dengan pihak terkait;

e. melaksanakan pengumpulan data, analisis data, identifikasi masalah, penentuan

prioritas masalah dan perumusan kegiatan prioritas;

f. menyusun rencana strategis, rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja di

lingkungan dinas

g. melaksanakan analisis usulan kegiatan program;

h. melaksankan penyusunan anggran (RKA, RKAKL, Emusrembang, ERenggar,

EPlanning)

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 9 ~

i. melaksanakan penyusunan RENJA, LAKIP, LKPJ, LPPD, RPJMD dan Renstra di

lingkungan Dinas;

j. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaksanaan Program dan kegiatan di

lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota;

k. melaksanakan penyusunan laporan kinerja dan anggaran baik bulanan, triwulan,

semester dan tahunan

l. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Program

serta Dinas; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

B. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

(1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan

teknis pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, umum, kehumasan, hukum,

organisasi, pengaduaan masyarakat dan surat menyurat.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi :

a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun rencana kerja Sub Bagian

Kepegawaian dan Umum;

b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, umum,

kehumasan, hukum, organisasi, pengaduaan masyarakat; dan Korpri;

c. melakukan koordinasi dan pembinaan urusan Korpri di lingkungan Dinas;

d. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pengelolaan urusan kepegawaian dan

umum;

e. melaksanakan/menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,

penetapan status kepegawaian, pembuatan Kartu Pegawai, Kartu BPJS, TASPEN,

Kartu Suami/Isteri, SKP, persuratan, kehumasan, dokumentasi, arsip,

perpustakaan, dan hukum;

f. melaksanakan/mengelola Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu;

g. melaksanakan penyusunan Nominatif dan Daftar Urut Kepangkatan serta

mengelola Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian;

h. melaksanakan urusan rumah tangga, penyiapan pelaksanaan upacara, rapat,

penerimaan tamu, kebersihan dan keamanan di lingkungan kantor;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 10 ~

i. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan Sub Bidang

Kepegawaian dan Umum;

j. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Kepegawaian

dan Umum serta Dinas; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan.

C. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Keuangan dan Aset

(1) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis

administrasi, pengelolaan keuangan dan aset;

(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan dan Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja Sub

Bagian Keuangan dan Aset;

b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset;

c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan keuangan dan

aset dengan pihak lain dan unit kerja terkait;

d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dan

aset;

e. melakukan urusan perbendaharaan, verifikasi dan administrasi pengelolaan

keuangan dan aset;

f. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan, aset dan penyiapan pembayaran

gaji pegawai;

g. melaksanakan administrasi dan penyetoran penerimaan bukan pajak daerah;

h. melaksanakan pemeliharaan barang milik daerah;

i. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan keuangan dan aset;

j. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Keuangan

dan Aset serta Dinas; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

III. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT

(1) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan

kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 11 ~

penyelenggaraan fungsi Bimdal Kesehatan Keluarga, Bimdal Gizi Masyarakat dan Bimdal

Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina

Kesehatan Masyarakat, mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,

Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,

Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;

c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,

Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;

d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal

Kesehatan Keluarga, Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan

Kesehatan Olahraga;

e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya; dan

f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan

pelaksanaan tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat.

A. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga

(1) Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi

terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Kesehatan Keluarga.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi

Bimdal Kesehatan Keluarga;

b. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan

bimdal kesehatan keluarga;

c. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan

bimdal kesehatan keluarga dengan unit kerja terkait;

d. meyelenggarakan program kegiatan Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga sesuai

dengan perencanaan dan petunjuk pimpinan;

e. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi

Bimdal Kesehatan Keluarga untuk melakukan penilaian hasil kerja sesuai prosedur

dan ketentuan yang berlaku;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 12 ~

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

g. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga.

B. Uraian Tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat

C. Seksi Bimdal Gizi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi

terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Gizi Masyarakat.

D. Uraian tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Gizi Masyarakat;

b. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan bimdal gizi

masyarakat;

c. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan bimdal gizi

masyarakat dengan instansi terkait;

d. melaksanakan kegiatan teknis Seksi Bimdal Gizi Masyarakat sesuai dengan rencana

kerja yang telah disusun;

e. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi

Bimdal Gizi Masyarakat untuk melakukan penilaian hasil kerja sesuai prosedur dan

ketentuan yang berlaku;

f. menyelenggarakan pemantauan dan penanggulangan masalah gizi masyarakat;

g. melaksanakan bimbingan dan pengendalian masalah gizi pada daearah terpencil,

kepulauan dan perbatasan;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat. 

E. Uraian Tugas Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga

(1) Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal

Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi :

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 13 ~

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Kesehatan

Kerja dan Kesehatan Olahraga;

b. menghimpun peraturan perundang-undangan dan meyiapkan pedoman, petunjuk

teknis pelaksanaan kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;

c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja

dan Kesehatan Olahraga;

d. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan

Olahraga.

e. melakukan bimbingan teknis Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;

f. melaksanakan kegiatan teknis Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan

Olahraga sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun;

g. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan seksi

Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga untuk melakukan penilaian hasil

kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.

IV. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA PENGENDALIAN PENYAKIT DAN

PENYEHATAN LINGKUNGAN

(1) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas

penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta

pelaporan terhadap penyelenggaraan fungsi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan

Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza, dan

Bimdal Penyehatan Lingkungan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Bimdal Pengendalian Penyakit

Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa

dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Pengendalian Penyakit

Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa

dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 14 ~

c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Pengendalian

Penyakit Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,

Kesehatan Jiwa dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;

d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal

Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak

Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;

e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya; dan

f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan

pelaksanaan tugas bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

A. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi

B. Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,

serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pengendalian

Penyakit Menular dan Imunisasi.

C. Uraian tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pengendalian

Penyakit Menular dan Imunisasi;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan teknis kegiatan

Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi;

f. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan Bimdal

Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi dengan unit kerja terkait;

g. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Bimdal Pengendalian Penyakit Menular

dan Imunisasi;

h. melakukan Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi;

i. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan seksi

Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi untuk melakukan penilaian hasil

kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 15 ~

k. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan

Imunisasi.

D. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa

dan Napza

(1) Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi,

pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

kegiatan Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan

Napza sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pengendalian

Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan Bimdal

Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza dengan unit kerja

terkait;

f. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak

Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza;

g. pembinaan dan bimbingan teknis Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,

Kesehatan Jiwa dan Napza;

h. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian penyakit tidak menular,

Kesehatan Jiwa dan Napza;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,

Kesehatan Jiwa dan Napza.

E. Uraian Tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan

(1). Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan

evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Penyehatan Lingkungan.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 16 ~

(2). Uraian Tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi :

a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Penyehatan

Lingkungan;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. melakukan dan menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan

kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan dengan unit kerja terkait;

f. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;

g. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;

h. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan

kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan.

V. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan

kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap

penyelenggaraan fungsi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan

Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan serta Bimdal Kesehatan Tradisional dan

Pelayanan Transfusi Darah.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang

Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Bimdal Pelayanan Kesehatan

Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan Tradisional

dan Pelayanan Transfusi Darah;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Pelayanan Kesehatan

Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan Tradisional

dan Pelayanan Transfusi Darah;

c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Pelayanan

Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan

Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 17 ~

d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal Pelayanan

Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan

Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah;

e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya; dan

f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan

pelaksanaan tugas bidang Pelayanan Kesehatan.

A. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer

(1) Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta

monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pelayanan

Kesehatan Primer.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi :

a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Pelayanan

Kesehatan Primer;

b. melakukan dan menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan

kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer dengan unit kerja terkait;

c. melakukan pembinaan kegiatan bimdal pelayanan kesehatan primer;

d. melakukan pemantauan dan pembinaan mutu fasilitas pelayanan kesehatan

primer;

e. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan

Primer;

f. melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan pada daerah

perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala Provinsi;

g. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan

kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis di lingkungan Seksi Bimdal Pelayanan

Kesehatan Primer;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 18 ~

B. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan

(1) Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta

monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pelayanan

Kesehatan Rujukan serta penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan

pembiayaan Kesehatan.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pelayanan

Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan Pembinaan Bimdal Pelayanan

Kesehatan Rujukan, Jaminan Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan dengan unit

kerja terkait;

f. melaksanakan pembinaan mutu pelayanan kesehatan rujukan;

g. memfasilitasi mutu layanan kesehatan rujukan;

h. melaksanakan sistem informasi kesehatan rujukan;

i. mengelola/menyelenggarakan bimbingan, pengendalian jaminan pemeliharaan

kesehatan skala provinsi;

j. melaksanakan pembimbingan dan pengendalian jaminan pemeliharaan

kesehatan nasional (tugas pembantuan);

k. melakukan pembinaan tehnis pelaksanaan jaminan pemeliharaan kesehatan dan

pengembangan sitem pembiayaan kesehatan di kabupaten/kota;

l. mengevaluasi kegiatan Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan;

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

n. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan.

C. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan

Transfusi Darah

(1) Seksi Bimdal Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 19 ~

fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Kesehatan

Tradisional, dan komplementer dan Pelayanan Transfusi Darah;.

(2) Uraian tugas Seksi Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Kesehatan Tradisional

dan Pelayanan Transfusi Darah;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan Kesehatan Tradisional,

kesehatan komplementer dan Pelayanan Transfusi Darah dengan unit kerja terkait;

f. melaksanakan kegiatan Kesehatan Tradisional, kesehatan komplementer dan

Pelayanan Transfusi Darah;

g. melaksanakan pemantauan dan pembinaan teknis pelayanan kesehatan

tradisional, kesehatan komplementer dan pelayanan Transfusi Darah

h. mengevaluasi hasil kegiatan Kesehatan Tradisional, kesehatan komplementer dan

Pelayanan Transfusi Darah;

i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Tradisional, Kesehatan Komplementer

dan Pelayanan Transfusi Darah.

VI. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA KEFARMASIAN, ALAT KESEHATAN DAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

(1) Bidang Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan

mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi,

fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan fungsi Bimdal Kefarmasian,

Bimdal Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina

Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal

Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya

Manusia Kesehatan;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 20 ~

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal Alat

Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya

Manusia Kesehatan;

c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal

Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya

Manusia Kesehatan;

d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang Bimdal Kefarmasian,

Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber

Daya Manusia Kesehatan;

e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya; dan

f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan

pelaksanaan tugas bidang Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

A. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Bimdal Kefarmasian

1. Seksi Bimdal Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan

kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap

penyelenggaraan kegiatan Bimdal Kefarmasian.

2. Uraian tugas Seksi Bimdal Kefarmasian sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi :

mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Kefarmasian;

a. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

b. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. melakukan analisis koordinasi penyusunan perencanaan kebutuhan obat publik,

reagensia dan vaksin lainnya serta analisis kebutuhan buffer stock obat provinsi,

reagensia dan vaksin lainnya skala provinsi;

e. melakukan monitoring, evaluasi, bimbingan teknis, dan pelaporan kebutuhan obat

publik, reagenisa dan vaksin skala provinsi;

f. melakukan sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan;

g. memfasilitasi pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, Pedagang

Besar Farmasi (PBF), PBF Cabang, Industri Obat Tardisional (IOT), Industri Ekstrak

Bahan Alam (IEAB), Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Penyalur Alat Kesehatan

(PAK) dan Cabang PAK;

h. melaksanakan sistem informasi kefarmasian;

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 21 ~

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Kefarmasian.

b. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah

Tangga

(1) Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,

fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Bidang Bimdal Alat

Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi bimdal alat kesehatan

dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan unit kerja terkait;

f. melaksanakan rencana kegiatan teknis operasional Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;

g. mengevaluasi hasil kegiatan seksi bimdal alat kesehatan dan perbekalan kesehatan

rumah tangga;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga.

c. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

(1) Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 22 ~

monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Sumber

Daya Manusia Kesehatan yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan,

pengembangan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan berkelanjutan.

(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi :

a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi bimdal sumber daya

manusia kesehatan;

b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;

c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;

d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;

e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan bimdal sumber daya

manusia kesehatan dengan unit kerja terkait;

f. melaksanakan rencana kegiatan teknis operasional seksi bimdal sumber daya

manusia kesehatan;

g. melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan seksi bimdal sumber daya

manusia kesehatan;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan

i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan

laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Uraian tugas, fungsi dan tata kerja kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.

2.2 SUMBER DAYA SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya tenaga kesehatan yang bekerja pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah termasuk UPT sebanyak 297 orang terdiri dari laki-laki 123 orang dan

perempuan 174 orang. Tenaga tersebut berasal dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat

pendidikan serta ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Beserta UPT

antara laki-laki dan perempuan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 23 ~

No Unit/UPT Jumlah Jenis KelaminLaki-laki Perempuan

Dinas Kesehatan & UPT 297 123 174

Distribusi tenaga Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bila dilihat berdasarkan tempat bekerja di Dinas induk dan UPT dapat dilihat pada gambar berikut :

Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng

No Unit/UPT Jumlah Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Dinkes Prov 194 83 1112 Laboratorium Kes 28 9 193 UPT. Promkes 17 7 104 UPT. Krisis & Kes. Matra 14 9 55 UPT. Surdatin 19 7 126 UPT.Pelatihan Pendidikan Nakes &

Pemberdayaan Masyarakat 25 8 17

7 Bapelkes 32 114 18

Jumlah 297 123 174

Dari jumlah pegawai yang ada bila dilihat dari jenjang pendidikan dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.3 Distribusi Data ASN Menurut Pendidikan dan Persentase Ketersediaan

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1. SD 2 0,672. SMP 1 0,333. SMA sederajat 62 20,874. Diploma 50 16,835. Strata satu (S1) 133 44,786. Strata Dua (S2) 49 16,49

Jumlah 297 100

Selanjutnya diskripsi pegawai menurut jabatannya dibagi menjadi beberapa kategori.

Dari jumlah pegawai yang ada maka jumlah pegawai menurut jabatan adalah jabatan

struktural sebanyak 35 orang, jabatan fungsional umum sebanyak 320 orang dan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 24 ~

jabatan fungsional tertentu sebanyak 127 orang. Distribusi pegawai di lingkungan Dinas

Kesehatan menurut jabatan dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 2.4. Distribusi Data ASN Menurut Jabatan

No Jabatan Strukturan Jabatan Fungsional

Tertentu

Jabatan Fungsional Umum

Esl II A Esl. III A Esl. IV A

1 10 27 65 194

2.2.2 Gambaran Sarana dan Prasarana

Sebagai penunjang semua program kesehatan, sarana dan prasarana yang berada di

bawah Dinas Kesehatan Provinis Sulawesi Tengah adalah:

1. Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari

sumberdaya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan

upaya kesehatan. Penyelenggaraan kesehatan dirumah sakit mempunyai

karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, berbagai jenis tenaga kesehatan

dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat, yang harus

diikuti dengan tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,

membuat semakin kompleknya permasalahan dalam rumah sakit.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis dan tingkat pelayanan

yaitu dari pelayanan yang sederhana sampai yang canggih sesuai kemampuan dan

kelas rumah sakit, mengacuh pada UU nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit

dan Permenkes 56 tahun 2014 tentang perizinan dan klasifikasi rumah sakit, maka

pembanugan kelas rumah sakit umum pemerintah terdiri dari kelas A, B, C, D dan D

Pratama.

Tabel 1.1 Perkembangan Rumah Sakit Umum dan Khusus Berdasarkan Kepemilikan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 25 ~

Pengelola/Kepemilikan Jumlah/Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Pemerintah Daerah :

a. RS Umum 12 14 14 16 16

b. RS Khusus 1 1 1 1 1

TNI/POLRI 2 2 2 2 2

Swasta (Umum & Khusus) 5 5 5 5 5

Jumlah 20 22 22 24 24Tabel 1.2 Perkembangan Rumah Sakit Berdasarkan Klasifikasi

Klasifikasi Rumah Sakit Jumlah/Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

a. RS Kelas B 2 2 2 2 2b. RS Kelas C 9 9 9 12 13c. RS Kelas D 9 11 11 10 9d. RS Kelas D Pratama - - - - -

Jumlah 20 22 22 24 24

2. Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, yang lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya masing-masing.

Dengan adanya pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di tingkat puskesmas

bertujuan untuk :

a. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat.

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

c. Hidup dalam lingkungan sehat

d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat.

Tabel 2.1 Puskesmas Per Kabupaten se Provinsi Sulawesi Tengah

Kabupaten Jumlah 1. Kota Palu 142. Donggala 153. Poso 214. Banggai 24

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 26 ~

5. ToliToli 146. Buol 117. Banggai Kepulauan 138. Tojo Una-Una 139. Parigi Moutong 2110. Sigi 1911. Morowali 912. Morowali Utara 1213. Banggai Laut 5

Jumlah 191

3. Tanah

Data mengenai tanah yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah secara

keseluruhan adalah 4 Bidang dengan luas 41.350 m2. Luas tersebut terdiri dari Dinas

Induk seluas 21.700 m2, UPT Diklat Nakerkes seluas 17.894 m2, UPT. Balai

Laboratorium Kesehatan seluas 1.758m2,

4. Kendaraan

Kendaraan Dinas dan UPT di Dinas Kesehatan Provinnsi Sulawesi Tengah keadaan

tahun 2012 berjumlah 78 unit terdiri dari kendaraan roda 4 (mobil) sebanyak 24 buah

dan kendaraan roda 2 (sepeda motor) sejumlah 53 buah.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 27 ~

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD

Kinerja pencapaian pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah selama kurun waktu 2011-2016 baru dapat dievaluasi hingga tahun ke-5 dapat tersajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2016

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lain nya

Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

SPM KESEHATAN (PERMENKES NO.741/MENKES/PER/VII/2008

A. Pelayanan Kesehatan Dasar1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%). 95 69.85 78.16 74.37 71.05 75.89 73,52 82.27 78.28 74,79 79.88

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%)

80 54.01 44.58 57.21 57.29 69.08 67,51 55,72 71.51 71.61 76,71

3. Cakupan Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompotensi kebidanan (%)

90 65.60 66.88 74.40 72.94 70.29 72,88 73.31 82.67 81,05 78,1

4. Cakupan pelayanan nifas (%) 90 77.88 85.47 75.09 74.02 79.53 86,53 96,07 83,44 82,24 88,365. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang

ditangani (%)80 48.19 50.26 45.37 52.50 70,29 60.23 62,82 55,71 66,62 86,86

6. Cakupan kunjungan bayi (%) 90 66.83 83.03 71.81 71.93 93.55 74,25 92,25 79,78 79,92 103

7. Cakupan Desa UCI (%) 100 62.72 73.89 70 57.10 80.30 62.72 73,89 70 57,10 80,30

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita (%) 100 44.20 60.60 57.68 58.02 78,97 44.20 60.60 57.68 58.02 78,979. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI

pada usia 6-24 bulan keluarga miskin 100 53.23 56.49 55.60 65.18 76.80 53.23 56.49 55.60 65.18 76.80

10. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%)

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

11. Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat (%)

100 62.06 66.55 70.71 76.24 158 62.06 66.55 70.71 76.24 158

12. Cakupan peserta KB aktif (%) 100 55.05 62.92 50.62 50.70 56.04 55.05 62.92 50.62 50.70 56.04Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 28 ~

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lain nya

Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Penyakit (%)13. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun (%)

14. Penemuan penderita Pnemonia Balita (%) 100 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48

15. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (%) 100 48.17 51.03 64.93 44.41 56.60 48.17 51.03 64.93 44.41 56.60

16. Penderita DBD yang ditangani (%) 100 81.82 97.27 81.82 81.82 90.91 81.82 97.27 81.82 81.82 90.91

17. Penemuan Penderita diare (%) 100 51.12 61.14 58.74 57.02 71.38 51.12 61.14 58.74 57.02 71.3818. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar

Masyarakat Miskin (%)55.65 48.91 47.15 46.81 60.16 55.65 48.91 47.15 46.81 60.16

B Pelayanan Kesehatan Rujukan 1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin 100 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48

2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota (%)

100 48.17 51.03 64.93 44.41 52.60 48.17 51.03 64.93 44.41 52.60

C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%)

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatCakupan Desa Siaga Aktif 80 42.44 56.12 55.50 54.18 71.36 53,05 70,15 69,87 67,72 89,2

II. STANDAR IKK (PP NO. 6 TAHUN 2008)A Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Kesejahteraan sosial

1. Angka Kelansungan Bayi (AKB)

2. Angka Usia Harapan Hidup (Tahun)

3. Persentase Balita Gizi BurukB. Aspek Pelayanan Umum

1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu, per satuan penduduk

2. Rasio dokter per satuan penduduk III. RENSTRA DINKES PROV. SULAWESI TENGAH

1. Ketersediaan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)

85 85 90 90 100 66,25 83,3 95 105 103 77,94 98 105 116 103

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 29 ~

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lain nya

Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2. Persentase tingkat kecukupan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)

70 70 75 75 100 100 100 95,5 94,4 100 142 142 127 94,4 100

3. RS melayani pasien masyarakat Miskin peserta jamkesmas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) (%) 86% 88% 89% 90% 90% 91,67 70,70 86,1 75,2 106 80,34 96,74 83,555. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap 82% 84% 86% 88% 88% 92,20 92,15 87,4 76,02 69,61 113 109 101 86,36 79.106. Cakupan Kesehatan Bayi 85% 86% 87% 90% 90% 76,61 78,95 79,8 77,2 73 90,12 91,80 91,72 88,86 81,117. Cakupan pelayanan Kesehatan Anak Balita 80% 81% 83% 85% 85% 67,5 67,5 49,03 56,6 67 84,37 83,33 59,07 66,58 78,828. Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi 65% 70% 75% 80% 80% 98,46 98,46 39,73 59,3 151 140 52,97 74,129. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan

kesehatan siswa kelas satu SD90% 92% 94% 95% 95% 62,53 56,09 32,39 86,3

10. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksanakan PKPR

60% 70% 80% 90% 90% 45 116,88 102,25 100 75 166 127 111

11. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 2 Puskesmas yang mampu tatatlaksana KTA

4 8 16 22 22 159 200 275 13

12. Cakupan Pertelongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

77% 77% 80% 85% 87% 94,3 90,49 90 66 122 117 112 77,64

13. ibu hamil mendapat ANC (K1) 96% 97% 98% 99% 99% 90,4 98,48 84 77 94,16 101 87,5 77,7714. Bumil yang mendapat pelayanan antenatal (K4) 88% 90% 93% 95% 95% 82,6 82,89 76 66 93,86 92,1 81,72 69,4715. Ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes di fasilitas

kesehatan52% 55% 57% 60% 60% 72,3 83,13 114 57 139 151 200 95

16. Ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan 86% 88% 89% 90% 90% 86,2 83,13 55 65 100,23 94,46 61,79 72,2217. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang

mendapat penanganan komplikasi kebidanan (CPR)

63% 67% 72% 75% 75% 100 84,47 67 42 158 126 120 56

18. Persentase pasangan usia subur yang menjadi KB Aktif (CPR)

62% 63% 64% 65% 65% 100 80,89 90 64 161 128 140 98,46

19. Persentase Puskesmas rawat inap mampu PKRE terpadu

60% 62% 65% 70% 70% 30 78,61 57 79 50 126 87,69 112

20. Persentase fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai Standar

100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100

21. Puskesmas PONED yang melaksanakan sistem manajemen mutu

6 9 12 15 18 6 10 10 10 10 100 111 83,33 66,66 55,55

21. Jumlah Kab / Kota yang memiliki RS tipe B 1 2 3 4 5 1 2 1 1 1 100 100 33,33 25 2022. RS yang melaksanakan SIRS baik online

maupun manual70% 75% 80% 90% 100% 116 116 100 80 165 154 125 88,88

23. RS yang dengan pengelolaan keuangan BLU 35% 40% 50% 60% 100% 57 50 80 50 162 125 160 83,3324. RS yang melaksanakan Ponek 80% 85% 85% 95% 100% 75 70,59 83,33 68 93,75 83,04 98,03 71,5725. RS yang siap melaksanakan pencegahan &

pengendalian penyakit infeksi (PPI) (%)100% 100% 100% 100% 100% 100 100 61,11 100 100 100 61,11 100

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 30 ~

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lain nya

Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

26. RS yang melaksanakan pelayanan darurat (%) 70% 80% 90% 100% 100% 60 71,43 100 70 85,71 89,28 111 7027. RS yang Terakredirasi 70% 85% 100% 100% 100% 72 100 85 70 102 117 85 7028. RS yang Menerapkan MPKP (%) 20% 205% 85% 90% 100% 75 100 50 35 375 48,78 58,82 7029. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10030. Balita Ditimbang berat badannya 65% 70% 75% 80% 80% 67,14 62,9 68,8 95,91 78,62 8631. Bayi Usia 0-6 Bulan ditimbang berat badannya 50% 60% 65% 70% 70% 81,24 95,06 90,6 78,6 88 162 158 139 112 12532. RT yang mengkonsumsi garam beryodium 77% 80% 85% 90% 90% 0 109,41 99,233. Balilta 6-59 Bulan mendapat Vitaman A 90% 90% 90% 90% 90% 81,24 96,06 90,6 90 104 90,26 106 100,6 100 11534. Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE 75% 78% 81% 85% 85% 67,83 64 70,3 67,1 94 90,44 85,05 86,79 78,94 11035. Kab/Kota melaksanakan Survelens Gizi 70% 80% 90% 95% 95% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10036. Prevelensi rate penderita Shistomiasis 4% 3% 2% 1% < 1 55 38 85 100 87 1,37 1,26 4,25 1037. Angka Penemuan kasus malaria < 1 < 1 < 1 < 1 < 1 55 38 85 101 8738. % angka kasus baru TB Paru BTA Posistif 40% 45% 50% 60% 70% 101 114 109 92,1 40,6 252 253 218 153 5839. % Penderita ODHA yang mendapatkan ART 100% 100% 100% 100% 100% 47,06 69,3 26,9 47,06 69,3 26,940. % Penangganan bencana di Kabupaten/Kota <

24 Jam100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100

41. % angka kesakitan penyakit KLB (Malaria, Diare) di lokasi transmigrasi)

<25 <20 <15 <10 <5 48 39,2

42. Cakupan akses air minum dan sanitasi dasar 62.5%

63% 63.5%

67% 75% 91,84 99 704 102 148 157

43. Cakupan air minum yang berkualitas 90% 92% 93% 94% 95% 91,84 97,7444. Cakupan keluarga dengan jamban sehat 64% 67% 69% 72% 75% 111,4 116,72 99,37 76,3845. Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan 60% 65% 70% 75% 85% 114 118 99 10246. Cakupan rumah sehat 75% 79% 82% 85% 90% 88,5 100 99,39 88,2347. Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 79% 80% 82% 85% 90% 90,6 105,5 99 99,4148. RS yang memenuhi syarat kesling 25% 50% 62.5

%75% 85% 72,8 100 82,13

49. Kab/Kota yang melaksanakan Kab/Kota sehat 18% 36% 55% 75% 85% 50 100 100 66,6650. Rumah Sakit Kabupaten minimal memiliki 4

dokter spesialis dasar4 RS 5 RS 6 RS 7 RS 8 RS 100 60 50 57

51. Setiap Rumah Sakit Kab/Kota Minimal Memiliki 4 dr Spesialis Dasar dan 4 dr. Spesialis Penunjang

2 RS 2 RS 3 RS 3 RS 4 RS 0 0 100 60%

52. RS yang memiliki D4 mitra dokter spesialis sesuai keberadaan dokter spesialis

3 RS 3 RS 4 RS 5 RS 6 RS 0 25 50 80%

53. RS telah memiliki tenaga teknik Elektromedik dan rekam medik

10 RS

10 RS

11 RS

12 RS

13 RS

90 72,73 72,7 72,7

54. Desa Memilki Tenaga Bidan 65% 70% 75% 80% 85% 96,03 112 112 82,3655. Pusk. Memiliki tenaga minimal sesuai dengan

standar27

Pusk54

Pusk81

Pusk108 Pusk

135 Pusk

29,63 37,03 37,03 46

56. UTD/UTD-RS yang memiliki transfursi darah 4 4 5 6 7 25 40 85,7 85,7

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 31 ~

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lain nya

Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

UTD UTD UTD UTD UTD 57. Tenaga kesehatan tertentu telah teregistrasi 100% 100% 100% 100% 100% 100 55,1 55,1 55,158. Tersedianya Dokumen Perencanaan dan

penganggaran5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 100 100 100% 100 100 100 100 100 100

59. Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS 55% 60% 65% 70% 80% 51,53 108 44,960. Desa Siaga Aktif 30% 35% 40% 45% 50% 100 180 44,961. Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan 20% 25% 30% 40% 45% 100 172 -62. Kebijakan teknis promosi kesehatan yang

terintegrasi dlm upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan

2 3 4 5 7 100 125 100

63. Kab/kota yang menetapkan kebijakan yg berwawasan Kesehatan

2 4 6 8 11 100 183 137

64. Posyandu Purnama dan Mandiri 30% 35% 40% 45% 50% 56,34 66 61,7665. Tercapaianya pemeriksaan sampel (Sampel) 20.00

0 21.00

0 23.00

025.00

0 27.00

0 110 110 104,37

66. AFP rate < 15 Tahun > 2 > 2 > 2 > 2 > 2 4,37 3,5767. Jumlah sistem survelens epidemiologi

terlaksana3 4 5 5 5 125 5 100

68. Ketersediaan Masterplan SIKDA (Dokumen) 2 4 6 8 11 17% 12,569. Provinsi memiliki profil kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 10070. Mempunyai Bank Data 4

website

4 websi

te

9 websi

te

11 websi

te

11 websi

te

16,67

71. Sistem Informasi Terintegrasi 2 4 6 6 6 50%72. Data Terpilah 20% 40% 60% 80% 100% 10073. Laporan Mingguan (SKPD KLB Pusk. RS) 35% 40% 45% 50% 55% 105,3374. Buletin survelns epidemiologi yang terbit setiap

bulan1 1 1 1 1 75 100

75. Penerbitan Buletin SKD 24 48 52 52 52 92,30

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 32 ~

ANGGARAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah

- - Hasil pajak daerah

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 33 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

- - Hasil retribusi daerah

307.

440.

000

1.05

7440

.00 0

- - Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

- - Lain-lain PAD yang sah

Dana Perimbangan

- - Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

- - Dana alokasi umum

65.5

05.1

41.9

27

65.3

83.3

23.1

96

68.3

36.7

73.0

84

81.3

26.5

28.2

84

64.1

06.0

01.9

76

62.8

49.2

29.9

77

67.5

71.4

09.8

11

75.3

73.9

81.9

65

- - Dana Alokasi Khusus

71.0

67.4

58.5

71

78.5

70.5

78.8

24

78.7

22.3

55.2

09

111.

068.

538.

778

695.

841.

714.

000

65.9

54.9

80.7

83

72.2

55.5

96.9

78

67.9

34.7

39.2

37

101.

024.

632.

155

593.

932.

470.

473

92,80 91,96 86,30 90,95 85,35 55,23% 18,02%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 34 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

- - Pendapatan Hibah

- - Dana Darurat

- - Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya

- - Dana penyesuaian dan otonomi khusus

- - Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya

- BELANJA DAERAH

- Belanja tidak lansung

13.8

82.8

75.8

59

14.5

59.7

93.0

83

14.9

29.6

26.1

57

21.2

94.8

33.2

80

23.1

45.5

53.9

13

14.1

69.2

75.7

6

14.5

83.4

04.1

91

21.0

51.7

99.9

87

21.9

74.6

73.3

45

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 35 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

- Belanja pegawai13

.882

.875

.859

14.5

59.7

93.0

83

14.9

29.6

26.1

57

21.2

94.8

33.2

80

23.1

45.5

53.9

13

14.1

69.2

75.7

6

14.5

83.4

04.1

91

21.0

51.7

99.9

87

21.9

74.6

73.3

45

-

- Belanja bunga

- Belanja Subsidi

- Belanja Hibah

- Belanja Bantuan Sosial

- Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa

- Belanja Tidak Terduga

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 36 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja Langsung 39

.387

.172

.193

50.9

45.3

48.8

44

50.4

53.6

97.0

39

47.1

25.7

39.8

04

58.1

80.9

74.3

71

49.9

36.7

26.2

16

48.2

65.8

25.7

86

46.5

19.6

09.8

24

53.3

99.3

.08.

620

- Belanja pegawai

2.58

3.88

7.75

0 4.21

8.64

6.00 0

3.80

2.10

8.60 0

3.26

9.77

5.00 0

2.35

7.70

0.00 0

4.14

1.16

0.00 0

3.76

2.86

9.10 0

3.25

3.77

5.00 0

3.15

8.01

0.00

0

2.Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Dinkes

137.

280.

000

433.

316.

000

396.

288.

000

564.

500.

000

444.

000.

000

420.

800.

000

370.

416.

000

553.

500.

000

444.

000.

000

4.Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes

0 254.

400.

000

246.

000.

000

6.Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan keuangan dan Asset 13

9.76

0.00

0 176.

850.

00 0

154.

800.

00 0

106.

800.

00 0

176.

850.

00 0

149.

282.

50 0

106.

800.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 37 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

8.Kegiatan Manajemen Pembangunan Kesehatan

49.3

00.0

00

102.

150.

000

45.0

00.0

00

51.0

00.0

00

93.9

00.0

00

95.1

50.0

00

45.0

00.0

00

51.0

00.0

00

93.9

00.0

00

10. Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Kepegawaian dan Umum 33

.750

.000

52.7

50.0

00

95.3

00.0

00

18.3

00.0

00

93.6

00.0

00

12. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Administrasi Hukum dan Humas Kesehatan 15

.900

.000

22.9

00.0

00

33.9

00.0

00

78.6

50.0

00

22.9

00.0

00

33.9

00.0

00

78

.650

.000

14. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 17

.300

.000

38.5

00.0

00

48.5

00.0

00

66.6

00.0

00

81.6

00.0

00

38.5

00.0

00

48.5

00.0

00

66.6

00.0

00

81.6

00.0

00

16. Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan 10

.900

.000

32.0

00.0

00

12.6

00.0

00

33.0

00.0

00

24.0

50.0

00

32.0

00.0

00

12.6

00.0

00

33.0

00.0

00

24.0

50.0

00

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 38 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

18. Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Gakin 33

.520

.000

61.0

00.0

00

106.

600.

000

45.0

00.0

00

58.2

00.0

00

59.7

50.0

00

106.

600.

000

45.0

00.0

00

58.2

00.0

00

20. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

31.4

00.0

00

109.

650.

000

43.2

00.0

00

45.0

00.0

00

10.2

00.0

00

109.

650.

000

43.2

00.0

00

45.0

00.0

00

10

.200

.000

22. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI

33.0

00.0

00 55

.500

.00 0

46.2

00.0

0 0

18.0

00.0

0 0

34.2

00.0

0 0

55.5

00.0

0 0

46.2

00.0

0 0

18.0

00.0

0 0

34.2

00.0

00

24. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 58

.380

.000

105.

450.

00 0

32.9

00.0

00

48.9

50.0

00

44.4

00.0

00

104.

400.

00 0

32.9

00.0

00

48.9

50.0

00

44.4

00.0

00

26. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila

6.60

0.00

0

19.9

15.0

00

4.80

0.00

0

15.0

00.0

00

20.4

00.0

00

19.9

15.0

00

4.80

0.00

0

15.0

00.0

00

20.4

00.0

00

28. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 57

.550

.000

113.

100.

00 0

96.0

00.0

00

67.5

00.0

00

73.7

00.0

00

34.5

00.0

00

96.0

00.0

00

67.5

00.0

00

73.7

00.0

00

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 39 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

30. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 10

9.85

0.00

0

319.

800.

000

166.

200.

000

304.

200.

000

36.0

00.0

00

65.4

00.0

00

166.

200.

000

304.

200.

000

3

6.00

0.00

0

32. Kegiatan PAB dan Sanitasi Dasar, Pengawasan Kualitas Kesling, Pengendalian Penc. Lingkungan dan Pengemb. Wilayah Sehat 69

.100

.000 78

.000

.000

57.2

50.0

00

66.0

00.0

00

70.8

00.0

00

74.0

00.0

00

57.2

50.0

00

66.0

00.0

00

70.5

60.0

00

34. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 12

3.71

0.00

0 285.

150.

00 0

253.

861.

60 0

155.

100.

00 0

217.

500.

00 0

284.

650.

00 0

253.

861.

60 0

155.

100.

00 0

217.

500.

000

36. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 18

.750

.000

80.8

00.0

00

99.0

00.0

00

131.

400.

00 0

8.70

0.00

0

80.8

00.0

00

99.0

00.0

00

130.

800.

000

38. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan

124.

160.

000

284.

225.

000

172.

700.

000

18.0

00.0

00

55.5

00.0

00

125.

495.

000

172.

200.

000

18.0

00.0

00

55.

500.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 40 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

40. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan

517.

070.

000

715.

000.

000

886.

050.

000

612.

800.

000

716.

4000

00

715.

000.

000

886.

050.

000

612.

800.

000

716

.400

.000

42. Kegiatan Registrasi dan Akreditasi Tenaga Kesehatan

58.4

00.0

00

77.1

50.0

00

189.

600.

000

66.2

50.0

00

60.0

00.0

00

36.3

50.0

00

189.

600.

000

66.2

50.0

00

60.

000.

000

44. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Labkes

30.6

00.0

00

32.4

00.0

00

75.0

00.0

00

32.4

00.0

00

75.0

00.0

00

46. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes

6.70

0.00

0

9.02

0.00

0

9.02

0.00

048. Kegiatan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Laboratorium

174.

820.

000

185.

770.

000

238.

800.

000

219.

000.

000

170.

200.

000

185.

770.

000

234.

600.

000

219.

000.

000

168.

350.

000

50. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Promkes 0 14

8.86

4.00 0

156.

000.

00 0

128.

400.

00 0

148.

864.

00 0

156.

000.

00 0

128.

400.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 41 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

52. Kegiatan Pengembangan Promkes dan Teknologi Komunikasi dan Edukasi UPT Promkes 22

7.74

5.00

0

231.

720.

000

71.5

50.0

00

3.40

0.00

0

1.60

0.00

0

229.

888.

000

71.5

50.0

00

3.40

0.00

0

1.6

00.0

00

54. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat UKBM UPT Promkes 64

.990

.000

39.2

50.0

00

39.3

50.0

00

1.65

0.00

0

39.2

50.0

00

39.3

50.0

00

1.65

0.00

0

56. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Surdatin 55

.380

.000

66.0

00.0

00

66.0

00.0

00

69.0

00.0

00

72.0

00.0

00

66.0

00.0

00

66.0

00.0

00

69.0

00.0

00

72.0

00.0

00

58. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Respon KLB UPT Surdatin

74.4

02.7

50

108.

100.

000

128.

950.

000

93.9

00.0

00

89.2

50.0

00

108.

100.

000

128.

950.

000

93.9

00.0

00

89.2

50.0

00

60. Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi UPT Surdatin 7.

250.

000

10.3

25.0

00

20.9

25.0

00

18.4

25.0

00

34.0

00.0

00

10.3

25.0

00

20.9

25.0

00

18.4

25.0

00

34.

000.

000

62. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Krisis dan Matra 0

9.00

0.00

0

70.2

00.0

00

67.0

00.0

00

239.

950.

00 0

9.00

0.00

0

70.2

00.0

00

67.0

00.0

00

239.

950.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 42 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

64. Kegiatan Penanggulnagn Krisis Kesehatan UPT Krisis dan Matra 0 36

.050

.000

10.9

00.0

00

26.2

00.0

00

36.0

50.0

00

9.45

0.00

0

26.2

00.0

00

66. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Matra UPT Krisis dan Matra

0 99.4

75.0

00

14.1

00.0

00

99.4

75.0

00

14.1

00.0

00

68. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Diklat Nakes dan PM 0 36

5.00

0.00 0

15.0

00.0

00

360.

000.

00 0

15.0

00.0

00

70. Kegiatan Optimalisasi/Peningkatan SDK UPT Diklat Nakes dan PM 64

.395

.000

4.20

0.00

0

2.10

0.00

0

- Belanja barang dan jasa

27.0

05.4

37.0

43

35.8

23.6

09.6

02

39.9

20.0

20.4

45

37.8

03.1

78.6

45

30.5

85.0

94.6

00

35.0

08.0

26.4

18

37.9

56.2

34.4

86

37.2

54.8

84.5

25

3

9.70

0.42

0.38

1

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 43 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Dinkes

690.

233.

000

1.66

1.43

6.02

3

2.27

3.86

7.77

9

1.51

0.89

5.92

8

1.54

6.29

0.50

0

1.58

2.17

8.30

7

2.12

7.89

6.33

3

1.49

9.85

6.88

7

1.53

8.30

7.51

5

4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes

0

991.

915.

792

343.

084.

000

636.

244.

000

955.

308.

835

313.

632.

500

627.

294.

000

6. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes

716.

740.

500

949.

608.

374

2.38

1.61

1.79

8

1.46

2.75

8.20

4

989.

412.

000

923.

293.

764

2.34

1.31

9.29

1

1.46

1.72

9.00

0

9

77.1

13.8

00

8. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Dinkes

0

402.

500.

00 0

103.

290.

00 0

235.

736.

00 0

150.

000.

00 0

389.

893.

68 4

96.1

86.0

00

234.

687.

00 0

149.

740.

000

10. Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan keuangan dan Asset

1.28

9.62

5.00

0

1.60

9.27

7.90

0

1.40

1.02

1.00

0

1.45

4.11

5.88

3

1.56

2.91

9.30

0

1.55

0.13

9.89

0

1.37

6.61

9.44

0

1.42

8.44

5.68

3

1.

554.

818.

600

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 44 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

12. Kegiatan Manajemen Pembangunan Kesehatan

1.65

9.86

4.00

0

1.59

1.96

2.46

0

1.25

5.19

5.75

0

1.64

2.07

8.94

0

2.81

6.12

0.00

0

1.46

0.73

1.76

0

1.24

2.08

7.80

0

1.63

6.59

5.20

0

2.8

10.1

84.4

50

14. Kegiatan Manajemen Kepegawaian dan Umum

992.

459.

080

1.30

2.15

0.20

0

909.

268.

275

655.

597.

433

799.

025.

000

1.23

2.39

1.80

9

887.

734.

375

654.

534.

900

7

96.7

01.9

00

16. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Administrasi Hukum dan Humas Kesehatan

128.

104.

000

137.

591.

125

234.

750.

000

194.

111.

691

676.

882.

000

135.

269.

025

233.

023.

600

187.

758.

300

664.

840.

500

18. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 60

8.99

9.00

0

1.18

3.76

8.23

5

1.14

6.50

0.00

0

2.06

7.93

2.72

5

1.81

8.31

3.00

0

1.17

4.30

4.24

2

1.10

6.17

1.04

2

1.97

0.42

5.25

3

1.7

88.5

29.0

53

20. Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan 36

1.18

5.60 0

343.

571.

64 5

178.

800.

80 0

483.

434.

00 0

949.

315.

00 0

331.

050.

25 0

174.

848.

10 0

469.

150.

76 3

912.

099.

890

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 45 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

22. Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Gakin

3.91

0.42

4.71

0

6.31

9.15

1.34

5

8.96

0.23

5.56

5

3.90

0.41

8.56

0

3.53

2.13

2.00

0

6.31

8.58

5.37

2

7.57

3.85

3.52

4

3.89

8.91

5.52

1

3.5

30.7

35.5

00

24. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

923.

566.

000

1.43

1.50

8.49

0

1.18

8.79

2.00

0

977.

755.

446

1.05

9.56

9.00

0

1.40

6.08

0.09

0

1.17

6.52

1.10

0

960.

909.

500

1.0

52.4

46.5

25

26. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI

694.

961.

400

634.

927.

021

637.

800.

000

853.

845.

600

760.

810.

000

634.

727.

021

630.

167.

800

798.

419.

700

758

.663

.000

28. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 69

2.62

9.00

0

891.

444.

585

1.22

1.05

1.00

0

952.

349.

140

735.

405.

000

848.

832.

935

1.20

9.33

9.25

0

936.

307.

770

733.

984.

250

30. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila

78.9

06.0

00

227.

983.

600

307.

700.

000

566.

408.

400

520.

814.

000

227.

983.

600

304.

066.

200

564.

355.

400

509

.437

.600

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 46 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

32. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 95

2.80

7.00

0

1.29

9.36

2.40

0

1.28

7.05

0.00

0

1.18

8.06

7.42

0

880.

269.

800

1.28

7.47

8.14

0

1.19

9.66

4.60

0

1.18

4.35

2.82

0

844

.249

.799

34. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 1.

301.

572.

850

840.

529.

475

811.

697.

000

1.06

6.07

7.70

0

791.

833.

000

821.

434.

442

804.

880.

100

1.00

0.58

3.50

0

75

8.13

0.88

0

36. Kegiatan PAB dan Sanitasi Dasar, Pengawasan Kualitas Kesling, Pengendalian Penc. Lingkungan dan Pengemb. Wilayah Sehat

735.

442.

000

949.

475.

630

566.

591.

000

648.

128.

040

2.03

6.89

8.00

0

927.

463.

050

521.

772.

550

646.

974.

800

2.00

7.76

3.95

0

38. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1.89

8.61

5.62

7

2.26

2.45

7.90

0

2.70

1.86

2.60

0

2.87

2.14

7.54

1

2.87

4.64

5.00

0

2.25

7.11

5.10

0

2.69

5.83

4.58

4

2.87

0.41

9.86

0

2.8

73.8

00.1

00

40. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

0

506.

360.

826

1.16

5.10

7.00

2

1.82

9.74

0.28

0

1.96

8.67

8.00

0

342.

871.

500

1.15

6.00

8.50

0

1.81

5.87

6.48

0

1.93

3.55

7.80

0

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 47 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

42. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan

1.76

7.00

3.00

0

2.70

7.51

2.13

9

4.10

7.13

2.80

0

1.31

4.11

7.00

0

1.99

1.62

0.00

0

2.68

0.96

8.13

5

4.07

0.48

8.10

0

1.31

1.82

3.70

0

1.98

8.95

1.27

4

44. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan

536.

618.

000

950.

120.

000

1.62

4.86

4.80

0

875.

106.

020

893.

573.

000

949.

752.

500

1.62

4.86

4.80

0

859.

993.

678

893

.046

.411

23. Kegiatan Registrasi dan Akreditasi Tenaga Kesehatan

146.

984.

000

327.

786.

350

458.

371.

000

319.

513.

500

594.

327.

000

327.

691.

350

458.

371.

000

319.

513.

450

594.

326.

904

25. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran UPT Labkes

243.

432.

600

144.

600.

000

169.

380.

000

186.

991.

000

258.

113.

000

138.

378.

575

167.

484.

307

186.

426.

396

255.

572.

351

27. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes

102.

250.

000

55.0

00.0

00

94.4

80.0

00

55.0

00.0

00

94.4

80.0

00

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 48 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

29. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes

345.

500.

000

124.

000.

000

65.0

00.0

00

111.

814.

000

376.

594.

500

121.

817.

579

64.6

11.3

22

110.

473.

845

369

.104

.332

31. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Laboratorium

702.

140.

000

715.

442.

037

691.

420.

000

1.61

9.70

5.59

3

1.65

7.81

3.50

0

713.

344.

000

687.

126.

555

1.59

0.67

3.46

0

1.60

6.99

4.86

4

46. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Promkes

0

120.

000.

000

179.

784.

829

39.5

01.9

90

99.3

70.0

00

117.

861.

243

179.

421.

023

39.5

01.0

18

99.3

60.9

50

48. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Promkes

97.1

98.0

00

80.0

00.0

00

63.8

21.5

00

98.1

78.1

20

159.

600.

000

80.0

00.0

00

63.7

41.5

00

98.1

78.0

00

158

.189

.768

50. Kegiatan Pengembangan Promkes dan Teknologi Komunikasi dan Edukasi UPT Promkes 2.

253.

449.

426

1.56

1.81

2.50

0

914.

433.

779

1.73

4.38

0.16

0

1.33

2.38

1.00

0

1.54

1.67

1.22

0

913.

047.

779

1.73

3.88

2.76

0

1.33

1.64

0.00

0

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 49 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

52. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat UKBM UPT Promkes 37

9.33

7.00

0

410.

750.

000

511.

795.

892

981.

731.

140

704.

882.

000

409.

074.

400

509.

336.

821

981.

664.

000

704.

882.

000

54. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Surdatin 58

.114

.500

156.

002.

200

103.

852.

.085

72.5

78.3

34

117.

338.

358

153.

686.

250

101.

904.

362

70.6

93.7

74

117.

337.

528

56. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Surdatin

26.0

12.0

00

30.0

00.0

00

33.1

00.0

00

49.4

92.8

48

59.3

92.8

40

30.0

00.0

00

31.9

00.0

00

48.6

60.4

00

57.9

58.3

00

58. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Respon KLB UPT Surdatin 57

5.69

1.75 0

763.

537.

60 0

509.

137.

04 1

382.

955.

00 0

300.

552.

00 0

760.

832.

50 0

501.

260.

78 3

379.

027.

60 0

293.

598.

900

60. Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi UPT Surdatin 48

6.47

9.00 0

446.

035.

20 0

412.

710.

15 0

680.

387.

00 0

541.

154.

00 0

442.

312.

40 0

387.

261.

95 0

679.

319.

20 0

539.

636.

230

62. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Krisis dan Matra

0

64.3

38.4

50

120.

736.

55 6

18.5

61.9

00

64.3

38.4

50

119.

536.

55 5

18.5

61.9

00

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 50 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

64. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Krisis dan Matra

0

38.6

30.0

00

70.0

51.5

17

38.6

30.0

00

70.0

47.7

90

66. Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan UPT Krisis dan Matra

0

528.

753.

700

402.

692.

145

459.

715.

809

608.

975.

000

526.

513.

200

398.

296.

945

454.

136.

209

604.

477.

090

68. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Matra UPT Krisis dan Matra

0

1.10

0.93

6.40

0

725.

116.

299

407.

679.

120

564.

633.

000

1.08

8.54

1.80

0

725.

106.

495

407.

659.

120

561

.870

.800

70. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Diklat Nakes dan PM 18

0.44

4.00 0

355.

050.

50 0

697.

029.

80 0

329.

118.

60 5

693.

755.

754

72. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Diklat Nakes dan PM 69

.080

.000

1.22

8.22

0.00

0

768.

620.

000

1.22

5.49

6.90

0

763.

218.

850

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 51 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

74. Kegiatan Optimalisasi/Peningkatan SDK UPT Diklat Nakes dan PM 61

0.86

8.00

0

1.69

4.21

1.68

0

954.

431.

200

1.60

8.66

9.67

3

924.

104.

045

- Belanja Modal

9.79

7.84

7.40

0

10.9

03.0

93.2

42

6.73

1.56

7.99

4

6.05

2.78

6.15

9

9.99

2.56

5.06

7

10.7

87.5

39.7

98

6.54

6.72

2.20

0

6.01

0.95

0.29

9

1

0.54

0.87

8.23

9

2. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes

411.

934.

000

1.30

6.91

0.70

9

2.63

8.67

5.25

0

4.62

4.84

9.62

3

9.46

9.56

5.06

7

1.29

7.88

5.40

0

2.55

8.39

0.85

0

4.60

4.94

9.00

0

5.11

5.06

3.85

0

4. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 0 71

.131

.255

70.5

70.0

006. Kegiatan Peningkatan

Kesehatan Masyarakat

500.

000.

000

100.

000.

000

16.

000.

000

59.

999.

940

19.

000.

000

98.

994.

000

15.9

00.0

00

59.

600.

000

18.

900.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 52 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

8. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI

25.6

70.0

00

18.0

00.0

00

17.8

00.0

00

10. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 38

0.46

0.00

0 443.

300.

000 20

7.00

0.00

0 440.

788.

000 18

6.00

.000

12. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila

0 9.00

0.00

0

9.00

0.00

0

14. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 0 14

2.65

0.00

0 142.

650.

000

16. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 55

4.34

6.40

0

160.

000.

000

25.

000.

000

159.

600.

000

10.

000.

000

18. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 57

0.90

0.00

0 305.

873.

400 31

5.07

5.80

0 148.

532.

500 18

9.00

0.00

0 304.

699.

589 30

6.30

0.00

0 148.

441.

000 18

7.60

0.00

0

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 53 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

20. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

0 557.

375.

000

1.33

1.00

0.02

0

400.

000.

000

315.

000.

000

555.

109.

224

1.29

6.21

3.00

0

397.

962.

000

314.

177.

000

22. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan

649.

000.

000

403.

400.

000

1.90

6.80

6.20

0

400.

616.

900

1.87

0.02

8.00

0

24. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Labkes

348.

000.

000

36

2.70

0.00

0

106

.900

.000

4

6.99

0.00

0

4.01

3.09

3.58

9

36

0.70

0.00

0

104.

450.

000

4

6.96

5.00

0

4.0

04.1

98.3

89

26. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Promkes

133.

600.

000

89.8

52.0

99

12.0

00.0

00

30.0

00.0

00

93.3

25.0

00

88.7

00.0

00

11.5

00.0

00

28.7

00.0

00

93.

275.

000

28. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Surdatin

136.

032.

000

23.

111.

908

198.

110.

724

134.

919.

942

90.

240.

000

23.

056.

908

197.

440.

350

134.

371.

900

89.

224.

000

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 54 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

30. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Krisis dan Matra 0 4

2.39

7.50

0

109.

143.

899 8

1.28

0.00

0

42.3

97.5

00

109.

143.

899 8

0.16

0.00

0

32. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Diklat Nakes dan PM 91

.745

.000

402.

219.

000 64

1.20

0.00

0 400.

247.

500 63

8.28

0.00

0

- PEMBIAYAAN

- Penerimaan Pembiayaan

- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya

1.39

9.13

9.95

1

849.

163.

273

1.39

9.13

9.95

1

849.

163.

273

- Pencapaian dana cadangan

- Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

- Penerimaan pinjaman daerah

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 55 ~

UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke

Rata-rata Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Angg

ara

n

Real

isas

i

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

- Penerimaan kembali pemberian pinjaman

- Penerimaan piutang daerah

- Pengeluaran Pembiayaan

- Pembentukan Dana Cadangan

- Penyertaan Modal (Investasi Pemerintah Daerah)

- Pembayaran pokok utang

- Pemberian Pinjaman Daerah

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 56 ~

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

NO Indikator Kinerja

Capaian Sasaran Renstra SKPD Provinsi

Sasaran Pada Rentra Dinkes Kabupaten

Sasaran Pada Renstra KL

1. Ketersediaan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)

83,63% Miningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan lingkungannya melalui pendekatan paradigma sehat dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyebuhan, dan pemulihan

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat

2. Persentase tingkat kecukupan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)

100% Menigkatnya pengetahuan dan kesadaraan masyarakat yang diindikasikan dengan meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk responsif terhadap pencegahan penyakit tidak menular dan penyakit menular

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit

3. RS melayani pasien masyarakat Miskin peserta jamkesmas

84% Meningkatnya pemerataan jangkauan pelayanan

3. Meningkatnya Akses Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 57 ~

kesehatan masyarakat yang dibarengi dengan meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan serta ketersediaan obat-obatan

4. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) (%)

68,72 Miningkatnya kualitas kesehatan masyarakat yang diindikasikan dengan menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunnya bayi dengan BBLR dan menurunya angka kesakitan dan meningkatnya angka usia harapan hidup masyarakat

4. Meningkatnya Akses Kemandirian, dan Mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan

5. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap

77,68 5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan.

6. Cakupan Kesehatan Bayi

70,50 6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga

7. Cakupan pelayanan Kesehatan Anak Balita

68,57 7. Meningkatnya daya guna kemitraan

8. Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi

43,30 8. Meningkatnya intergrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan evaluasi

9. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa

71,96 9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 58 ~

kelas satu SD kesehatan10. Persentase

kab/kota yang memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksanakan PKPR

76,92% 10. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

11. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 2 Puskesmas yang mampu tata laksana KTA

26 PKM 11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur

12. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

64,64% 12. Meningkatnya system informasi kesehatan integrasi

13. ibu hamil mendapat ANC (K1)

66,51%

14. Bumil yang mendapat pelayanan antenatal (K4)

56,87%

15. Ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes di fasilitas kesehatan

76,79

16. Ibu nifas yang mendapat pealayanan kesehatan

75,35

17. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (CPR)

64,67

18. Persentase pasangan usia subur yang menjadi KB Aktif (CPR)

64,64

19. Persentase Puskesmas rawat inap mampu PKRE terpadu

80,76

20. Persentase fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai Standar

100

21. Puskesmas PONED yang melaksanakan sistem manajemen

75 PKM

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 59 ~

mutu22. Jumlah Kab / Kota

yang memiliki RS tipe B

1 RS

23. RS yang melaksanakan SIRS baik online maupun manual

25 %

24. RS yang dengan pengelolaan keuangan BLU

60%

25. RS yang melaksanakan Ponek

90%

26. RS yang siap melaksanakan pencegahan & pengendalian penyakit infeksi (PPI) (%)

100%

27. RS yang melaksanakan pelayanan darurat (%)

100%

28. RS yang Terakredirasi

10%

29. RS yang Menerapkan MPKP (%)

21%

30. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

100%

31. Balita Ditimbang berat badannya

90,87%

32. Bayi Usia 0-6 Bulan ditimbang berat badannya

82,57%

33. Balita 6-59 Bulan mendapat Vitamin A

100%

34. Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE

85,05%

35. Kab/Kota melaksanakan Survelens Gizi

100%

36. Prevelensi rate penderita Shistomiasis

91,9%

37. Angka Penemuan kasus malaria

138

38. % angka kasus baru TB Paru BTA

76,8%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 60 ~

Posistif39. % Penderita ODHA

yang mendapatkan ART

37,7%

40. % Penangganan bencana di Kabupaten/Kota < 24 Jam

100%

41. % angka kesakitan penyakit KLB (Malaria, Diare) di lokasi transmigrasi)

100%

42. Cakupan akses air minum dan sanitasi dasar

88%

43. Cakupan air minum yang berkualitas

79%

44. Cakupan keluarga dengan jamban sehat

82%

45. Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan

82%

46. Cakupan rumah sehat

78%

47. Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan

84%

48. Rumah Sakit Kabupaten minimal memiliki 4 dokter spesialis dasar

10 RS

49. Setiap Rumah Sakit Kab/Kota Minimal Memiliki 4 dr Spesialis Dasar dan 4 dr. Spesialis Penunjang

2 RS

50. RS yang memiliki D4 mitra dokter spesialis sesuai keberadaan dokter spesialis

2 RS

51. Desa Mimilki Tenaga Bidan

73,45%

52. Pusk. Memeliki tenaga minimal sesuai dengan standar

59 pusk

53. Tenaga kesehatan tertentu telah teregistrasi

66%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 61 ~

54. Tersedianya Dokumen Perencanaan dan penggaran

5 Dok

55. Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS

39,4%

56. Desa Siaga Aktif 87,04%

57. Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan

45,96%

58. Kebijakan teknis promosi kesehatan yang terintegrasi dlm upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan

100%

59. Kab/kota yang menetapkan kebijakan yg berwawasan Kesehatan

100%

60. Posyandu Purnama dan Mandiri

32,25%

61. Tercapainya pemeriksaan sampel (Sampel)

38,26%

62. AFP rate < 15 Tahun

2,1 per 100.00

63. Jumlah sistem survelens epidemiologi terlaksana

5 Sistem

64. Ketersediaan Masterplan SIKDA (Dokumen)

11 Dok

65. Provinsi memiliki profil kesehatan

100%

66. Laporan Mingguan (SKPD KLB Pusk. RS)

90%

67. Buletin survelns epidemiologi yang terbit setiap bulan

12 Buletin

68. Penerbitan Buletin SKD

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 62 ~

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD.1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata.

Dimana faktor-foktor yang mempengaruhi tentang akses pelayanan kesehatan di

Provinsi Sulawesi Tengah adalah terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan serta

ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang masih rendah, belum

lagi keterbatasan dukungan pembiayaan/anggaran dalam peningkatan pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat.

2. Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata

Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi adalah system jejaring rujukan yang

terstruktur dan berjenjang melalui pengembangan regionalisasi system rujukan belum

terbangun sesuai yang diharapkan dimana regional tersebut antara lain :

a. Regional Barat ada RSU Anutapura dengan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan

Kabupaten Donggala.

b. Regional Tengah ada RSUD Anuntaloko dengan wilayah Kabupaten Parigi Moutong

dan Kabupaten Poso.

c. Regional Timur ada RSUD Luwuk dengan wilayah Kabupaten Banggai, Kabupaten

Tojo Una-Una, Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut.

d. Regional Tenggara ada RSU Morowali dengan wilayah Kabupaten Morowali dan

Kabupaten Morowali Utara

e. Regional Utara ada RSU Mokopido dengan wilayah Kabupaten Toli-Toli dan

Kabupaten Buol

3. Mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan dasar & lanjutan belum merata hal ini

disebabkan oleh belum maksimalnya pencapaian kesehatan yang menyeluruh, terpadu

dan sustainable sementara upaya kesehatan yang berbasis masyarakat belum banyak

yang berperan, disatu sisi faktor dari tuntutan kesetaraan mutu semakin tinggi di

masyarakat

4. Kinerja tenaga kesehatan belum optimal hal ini dipengaruhi oleh faktor proporsi

tenaga kesehatan yang belum merata, faktor tenaga kesehatan yang profesional masih

kurang, kesempatan untuk meningkatkan pendidikan masih terbatas belum lagi faktor

pembiayaan kesehatan yang belum proporsional

5. Penyebaran/distribusi jumlah tenaga kesehatan belum merata hal ini disebabkan oleh

faktor adanya keterbatasan jumlah tenaga kesehatan tertentu sehingga belum bisa

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 63 ~

untuk memenuhi di pelayanan sarana kesehatan secaara merata, namun faktor lain

yang mempengaruhi adalah faktor kebijakan yang seakan mengabaikan distribusi

pemerataan tenaga kesehatan sehingga terjadi penumpukkan tenaga kesehatan

disuatu tempat terutama penumpukan terjadi di perkotaan.

6. Pembiayaan kesehatan belum proporsional

Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan belum optimal, berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaan di lapangan, hanya ada beberapa kabupaten / kota yang

mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan melalui penyusunan dokumen District

Health Account (DHA) secara kontinyu setiap tahun dan sebagian besar kabupaten

pernah melakukan DHA namun tidak rutin dan tidak berkesinambungan sehingga sulit

di analisis tentang proporsi pembiayaan kesehatan yang sesuai atau belum dengan

regulasi yang berlaku saat ini. Hasil analisis DHA merupakan potret / gambaran sistem

pembiayaan kesehatan pada suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan

Undang Undang No.36 tahun 2009 diamanatkan bahwa nilai minimal proporsi alokasi

pembiayaan kesehatan terhadap total APBD dan total alokasi APBN yakni alokasi

pembiayaan kesehatan terhadap total APBD sesuai amanat regulasi adalah 10%, dan

5% terhadap total APBN. Berdasarkan analisis dokumen District Health Account (DHA)

yang telah dilakukan di sebagian kabupaten / kota di Sulawesi Tengah diperoleh

informasi bahwa sebagian besar kabupaten / kota belum memiliki alokasi pembiayaan

kesehatan yang besarannya sesuai dengan amanat UU tersebut. Pada beberapa

kabupaten alokasinya besar namun itu termasuk alokasi gaji pegawai yang selalu

menyerap alokasi dana yang relatif besar.

7. Koordinasi dan komunikasi lintas program yang masih kurang, sebagai penyebabnya

adalah mekanisme koordinasi dan Komunikasi yang baik tidak terbentuk secara

terstruktur hal ini terkait dengan dengan ketidakjelasan leading sector sedangkan

standarisasi proses pekerjaan merupakan mekanisme yang dominan dilakukan oleh

semua bidang dalam melaksanakan program maupun kegiatan, menggunakan

petunjuk teknis untuk tugas masing-masing. Oleh sebab itu evaluasi terhadap

pelaksanaan koordinasi ini penting agar dapat ditingkatkan strategi koordinasi dalam

pencapaian seluruh program pembangunan kesehatan dimasa-masa yang akan.

8. Lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas penyebabnya adalah Keterjangkauan

(Aksesibility), angggaran pelaksanaan program Penyehatan Lingkungan di

Kabupaten/Kota termasuk di puskesmas masih sangat terbatas, penyediaan tenaga

sanitasi dan juga sanitasi bagi sebahagian besar masyarakat belum menjadikan suatu

kebutuhan yang mendesak dan menganggap membuat suatu jamban menggunakan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 64 ~

biaya mahal dan sulit untuk dilakakukan, sehngga hal ini perlu untuk melakukan

pengkajian melalui survey, menentukan urutan masalah, prioritas masalah , dicari

penyebab masalah, perilaku yang dibuat, lingkungan yang harus diperbaiki,

merencanakan intervensinya, cara dukungan berbagai pihak terkait

9. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu

Berbagai fakta menyadarkan kita bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan

merata itu masih jauh dari harapan masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi

Tengah sehingga sebagai tuntutan masyarakat adalah ingin mendapatkan suatu

pelayanan yang bermutu dengan upaya yang sesungguh-sungguhnya. Banyak hal yang

menjadi penyebab antara lain adalah distribusi ditingkat ketenagaan yang tidak

merata, terkadang pelayanan tenaga kesehatan melakukan fungsinya secara

professional belum maksimal, distribusi ketanggapan (responsiveness) system

kesehatan ditinjau dari harapan masyarakat, distribusi sarana dan prasarana,

distribusi pembiayaan kesehatan di tinjau dari penghasilan masyarakat, juga sebagai

tuntutan masyakat adalah sebagai pengguna pelayanan kesehatan yang berkaitan

dengan non medis yaitu seperti keramahan para petugas, waktu tunggu, kerahasiaan

dan bebas memilih fasilitas yang ada, dan masih banyak faktor-faktor penyebab lain.

Semoga kedepan menjadi prortas perhatian pemerintah dalam merespon terhadap

tentutan masyarakat.

10. Masih adanya masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan sebagai penyebabnya yang

paling berdampak antara lain adalah :

a. Pengangguran

Semakin banyak pengangguran, semakin banyak pula orang-orang miskin yang ada

di sekitar. Karena pengangguran atau orang yang menganggur tidak bisa

mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal

kebutuhan setiap manusia itu semakin hari semakin bertambah. Selain itu

pengangguran juga menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, yaitu

pengangguran dapat menjadikan orang biasa menjadi pencuri, perampok, dan

pengemis yang akan meresahkan masyarakat sekitar.

b. Tingkat pendidikan yang rendah

Tidak adanya keterampilan, ilmu pengetahuan, dan wawasan yang lebih,

masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena

dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 65 ~

Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar,

dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat dengan

kemiskinan.

c. Bencana Alam

Banjir, tanah longsor, menyebabkan gagalnya panen para petani, sehingga tidak

ada bahan makanan untuk dikonsumsi dan dijual kepada penadah atau koperasi.

Kesulitan bahan makanan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari tidak dapat terpenuhi.

11. Perilaku masyarakat akan kesehatan masih rendah, hal ini disebabkan oleh perilaku

hidup bersih dan sehat pada masyarakat masih membutuhkan dukungan komunikasi

informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran media dan ke

depan program keluarga sehat merupakan program unggulan kementerian kesehatan

dengan membutuhkan dukungan upaya promotif dan preventif kususnya dalam

pengembangan Uapaya Kesehatan berbasis Masyarakat

12. Masih adanya daerah endemis penyakit tertentu seperti :

a. Penyakit Schistosomiasis yang ada di dua Kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu

Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi dan ini merupakan penyakit spesifik yang

hanya ada di Indonesia. Sebagai penyebabnya adanya peningkatan prevalensi

Schistosomiasis ini yaitu karena kurangnya intervensi terhadap daerah focus

keong, peran lintas sector terkait dalam pengendalian Schistosomiasis belum

maksimal, keterbatasan anggaran dalam pengendalian Schistosomiasis dan juga

ada faktor dari masyarakat sendiri yang ada didaerah focus kurang berpartisipasi

mengumpulkan tinja

b. Penyakit malaria, mencermati situasi dan kondisi kinerja program malaria ,

terlihat dengan jelas bahwa pencapaian indikator program masih belum seperti

yang diharapkan, dimana masih cukup banyak kasus klinis yang tidak

terkonfirmasi laboratorium/mikroskopist, hal ini disebabkan oleh :

1. Kurangnya dukungan mikroskop maupun mikroskopist pada hampir setiap

Kabupaten maupun puskesmas.

2. Masih banyak kasus malaria yang belum diberikan pengobatan

ACT/Artemisinin Combination Therapy, karena mobilitas petugas kesehatan (

dokter dan paramedis yang sudah dilatih pindah tugas ) , petugas kesehatan

belum berani memberikan obat ACT hal ini terjadi karena jumlah tablet yang

dikonsumsi terlalu banyak dan khawatir akan efek samping obat.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 66 ~

c. Penyakit filariasis, di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan provinsi terbesar di

pulau Sulawesi, dengan luas wilayah daratan 68.033 km², pada tahun 2016, secara

administrative wilayah Sulawesi Tengah terdiri dari 13 wilayah kabupaten/Kota

dimana terdapat 9 Kabupaten yang telah dinyatakan endemis kasus filariasis

dimana terdapat penderita kasus kronis filariasis terutama di Kabupaten Sigi

sebesar 46 kasus, Donggala10 kasus, Parigi Moutong 24 kasus, Poso 37 kasus,

TojoUna-Una 28 kasus, Morowali 8 kasus, Banggai 1 kasus, Bangkep 2 kasus, Toli-

Toli 3 kasus, Buol 4 kasus, banggai laut dengan 6 kasus, kabuapten Morowali

Utara dan kota Palu, tidak terdapat penderita Filariasis. Jadi total penderita

Filariasis untuk Tahun 2015 sebanyak 169 kasus. Untuk penyebabnya adalah oleh

cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut berada

di kelenjar getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta

kelenjar getah bening besar lainnya.

d. Satu lagi penyakit endemis lainnya adalah DBD, di Provinsi Sulawesi Tengah kasus

DBD ber fluktuasi setiap tahunnya dan cenderung semakin meningkat angka

kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas sedangkan angka

kematiannya masih dapat ditekan dibawah 1 %.KLB DBD terjadi hampir setiap

tahun di beberapa Kabupaten dan kejadiannya sulit di duga.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah sbb :

1. Kurang aktifnya pokjanal dari 13 Kabupaten/Kota hanya ada 2 Kabupaten

yang aktif Pokjanal DBD yaitu Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso.

2. Pemeriksaan jentik berkala belum berjalan sesuai dengan prosedur.

3. Perubahan iklim (Climate Change) global

4. Ketersediaan air bersih yang masih terbatas sehingga masyarakat tidak

melakukan Pemberantasa Sarang Nyamuk (PSN).

5. Kepadatan penduduk, mobilitas penduduk dan urbanisasi yang semakin

meningkat.

Sehubungan hal tersebut diatas dipandang perlu untuk melakukan upaya

pengendalian daerah endemis secara komprehensif dan intensif dengan melibatkan

berbagai stake holder yang tidak hanya focus pada sector kesehatan.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 67 ~

3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah terkait dengan visi, misi dan

program Gubernur Sulawesi Tengah. Dimana visi Dinas Kesehatan yang terkait adalah

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima, yang dilekatkan dengan faktor Maju, Mandiri dan

Berdaya Saing sebagaimana visi pembangunan Sulawesi Tengah 2016-2021 “Sulawesi

Tengah yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing “ adapun misi Dinas Kesehatan mengacu

pada misi ke 5 (lima) dari RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang

Berdaya Saing dan Berbudaya.

Sedangkan kaitannya dengan agenda prioritas dan program kepala daerah dan wakil kepala

daerah terpilih adalah dimana Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah masuk dalam

agenda ke 10 (sepuluh) dari 10 agenda kepala daerah yaitu mewujudkan pelayanan

kesehatan prima bagi masyarakat yang terjangkau dan berkualitas sedangkan programnya

adalah masuk pada program ke 34 dari 36 program kepala daerah, program ke 34 tersebut

adalah optimalisasi upaya kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sarana prasarana

serta pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan

kepada masyarakat.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi pemasalahan pelayanan OPD ada faktor penghambat

dan faktor pendorong pelayanan OPD yang sangat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah termasuk untuk mewujudkan pelayanan

kesehatan prima bagi masyarakat sebagai berikut :

Faktor pendorong

1. Faktor Ketersediaan pengalokasian anggaran kesehatan minimal 10% berdasarkan

undang-undang no 36 tahun 2009

2. Faktor tersedianya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada di Provinsi Sulawesi

Tengah

3. Faktor Ketersediaan jumlah tenaga kesehatan yang professional yang menunjang

pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu dan sarana kesehatan

lainnya.

4. Faktor Ketanggapan petugas, ini berhubungan dengan aspek kesigapan dari petugas

dalam memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang dinginkan.

5 Faktor Kehandalan petugas sangat berhubungan dengan tingkat kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 68 ~

6 Faktor Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas kesehatan merupakan sarana bantu bagi

instansi dan tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan prima kepada

masyarakat. Keadaan fasilitas yang memadai akan membantu terhadap

penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Penghambat

1. Faktor keterbatasan anggaran yang belum sepenuhnya terpenuhi sesuai dengan amanat

undang-undang yang ada dan ketidaktepatan waktu dari proses perencanaan,

penganggaran sampai pada pelaksanaan yang sering terlambat.

2. Faktor pendistribusian Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tidak merata dan

terkadang pengambil kebijakan mengabaikan aturan penempatan tenaga kesehatan

sendiri sehingga terjadi penumpukkan tenaga kesehatan diperkotaan, belum lagi ada

banyak wilayah di Sulawesi Tengah yang kurang diminati oleh tenaga kesehatan

sehingga ini sangat menghambat pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

3. Kualitas lulusan tenaga kesehatan yang masih perlu upaya peningkatan mutu

keterampilan pada setiap pelayanan di sarana kesehatan

4. Faktor tingkat kemampuan dan keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan

tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang memenuhi kepuasan kepada

masyarakat sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang prima.

5. Faktor tingkat kemampuan dan keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan

tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang memenuhi kepuasan masyakat

sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan yang prima, sehingga ini sangat-

sangat menghambat.

3.3 TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD

3.3.1. Faktor-faktor penghambat pelayanan

1. Faktor input meliputi keterbatas sumberdaya kesehatan antara lain : Sumberdaya

Manusia kesehatan, sarana prasarana, dukungan pembiayaan yang relative belum

memadai dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan kesehatan

2. Faktor proses yaitu sinkronisasi antara program, kegiatan dan indikator dalam

dokumen dengan perencanaan dan anggaran yang tertuang dalam dokumen

RPJMD 2016 – 2021 belum sepenuhnya relevan dengan yang akan dijabarkn

dalam tatalaksana pengelolaan program pada masing-masing kegiatan di

lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 69 ~

3. Faktor Output

Pencapaian Indikator renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bila

dibandingkan dengan indikator kementerian Kesehatan sebagian belum tercapai

dikarenakan antara lain pelayanan K4, Komplikasi yang ditangani KN, Kunjungan

Bayi dan Pelayanan anak balita. Hal ini dikarenakan pemenuhan standar

puskesmas yang mencakup tenaga termasuk standar tenaga yang mampu PONED

maupun sarana, prasarana serta dukungan pembiayaan dan partisipasi

masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan. Cakupan UCI tidak mencapai

target dikarenakan adanya perubahan Definisi operasional yaitu sebelumnya

Cakupan imunisasi lengkap 85% menjadi cakupan Hb0 80%. Hal ini terkait

dengan keberadaan bidan desa di desa dan kemampuan bidan desa dalam

memberikan imunisasi Hb0 pada bayi baru lahir. Penemuan dan penangganan

penderita Pnemonia, TB BTA Positif dan Diare belum mencapai

3.3.2. Faktor-faktor pendorong pelayanan

1 Adanya program Indonesia Sehat melalui pendekatan pendekatan keluarga (PIS-PK)

2 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas

3 Adanya kebijakan pengalokasian anggaran bidang kesehatan minimal 5% dari total APBN dan minimal 10% dari total APBD sesuai amanat undang-undang nomor 36 tahun 2009.

4 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan

5 Tersedianya sumber daya kesehatan

6 Institusi pendidikan kesehatan yang memadai

7 Adanya desentralisasi bidang kesehatan

8 Masyarakat yang berdaya saing

3.4 TELAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 08 Tahun 2013

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 – 2033,

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah berupayah mengsinkronkan penyusunan

perencanaan pembangunan kesehatan berdasarkan RT/RW dimaksud dalam rangka

pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah

yakni standar infrastruktur minimal yang dimiliki Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah

pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe A dan Standar Inprastuktur minimal yang

dimiliki Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 70 ~

B dan standar infrastruktur minimal yang dimiliki Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah

pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe C.

Analisis terhadap dukumen hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

dimaksudkan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wialayah .

Dari hasil analisis terhadap dokumen KLHS Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

telah menyusun KLHS tentang sarana kesehatan lebih berfokus pada peningkatan

pelayanan ditingkat puskesmas, pustu dan polindes Sehungan dengan hal tersebut maka

rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tidak terkait secara lansung

dengan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah, tidak dapat terlepas dari berbagai isu penting dan strategis yang berkembang

baik pada tatanan pemerintah Pusat maupun tatanan Daerah.

Isu-isu pokok dan atau strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Tengah masih cukup rendah jika dibandingkan dengan beberapa wilayah di kawasan timur Indonesia.

2. Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita

3. Status Gizi Masyarakat

4. Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular

5. Potensi Endemisitas Penyakit Menular

6. Kapasitas SDM Kesehatan untuk fasilitas pelayanan dasar dan rujukan

7. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan dasar dan rujukan

8. Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan

9. Jaminan dan Pembiayaan Kesehatan

10. Kasus Shistosomiasis dibawah 1 % serta peran lintas sector terkait belum optimal (Shistosomiasis spesifik daerah)

11. Penguatan upaya Preventif dan promotif dengan melibatkan UKBM

12. Bencana, wabah dan kecelakaan

13. Lemahnya Sistem informasi kesehatan

Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah memandang perlu untuk

melakukan langkah-langkah responsif terhadap isu-isu tersebut, selain memperhatikan

arah kebijakan pembangunan secara umum. Implementasi dari responsif tersebut

selanjutnya dituangkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah periode

2016-2021.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 71 ~

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

4.1. VISI DAN MISI SKPD4.1.1. Visi

Mengacu pada visi RPJMD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021,

“SULAWESI TENGAH YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING” telah ditetapkan

Visi Pembangunan kesehatan yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2016-

2021), yaitu:

“MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMA MENUJU SULAWESI TENGAH YANG

MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING ”

Pembangunan kesehatan yang Berdaya Saing dimaksudkan bahwa pembangunan

kesehatan yang dikembangkan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah ditingkatkan dengan

Pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk mendukung

terciptanya status kesehatan Sulawesi Tengah yang bermutu dan berdaya saing

dimaksudkan bahwa Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah berupaya mewujudkan derajat

kesehatan tidak hanya dalam batas-batas kawasan timur indonesa saja, akan tetapi

memiliki kesetaraan di tataran Nasional.

4.1.2. Misi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi.

Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan organisasi.

Sesuai dengan misi pembangunan Sulawesi Tengah 2016-2021 khususnya misi 5.

Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Berdaya Saing Dan Berbudaya,

telah ditetapkan misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021 sebagai

berikut :

4.1.2.1 Menjamin akses masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan

4.1.2.1 Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif

4.1.2.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumberdaya kesehatan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 72 ~

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD 4.2.1. Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, maka yang akan dicapai adalah mencegah meningkatnya resiko penyakit dan masalah kesehatan, melalui pelayanan promotif dan preventif dengan peningkatan akses, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan serta penyediaan sumber daya kesehatan yang cukup, merata dan bermutu yang bisa sejajar dengan Provinsi Maju di Kawasan Timur Indonesia.

Tabel 4.1. Tujuan dan sasaran jangka menengah

Tujuan Sasaran Indikator SasaranTarget Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

1(2017)

2(2018)

3(2019)

4(2020)

5(2021)

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi masyarakat

Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat

1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui Pelatihan, magang, bintek, sosialisasi (IKU)

2.658 Orang

3.108 3.508 3.898 3.898

2. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehatan Sesuai Standar : (IKU)a. Rasio dokter spesialis per

satuan penduduk. b. Rasio dokter umum per

satuan penduduk c. Rasio dokter gigi per satuan

penduduk d. Rasio tenaga medis (perawat)

per satuan penduduk e. Rasio tenaga medis (bidan)

per satuan penduduk

45% 50% 55% 60% 65%

3. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi (IKU),- Rasio puskesmas per satuan

penduduk - Rasio puskesmas pembantu

(pustu) per satuan penduduk- Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani - Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)

- Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (%)

- Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)

- Rasio posyandu persatuan balita

- Jumlah posyandu

25%

69,9%

76,7%

50%

71%

79%

70%

72,5%

82%

80%

73,9%

86%

100%

75%

90%

4. Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi (IKU) :

- Rasio rumah sakit per satuan penduduk

25% 50% 70% 80% 100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 73 ~

4.3. ANALISIS STRATEGI Penentuan alternative strategi menggunakan analis SWOT yang disajikan dalam table berikut :

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Faktor Ekternal

Fakto Internal 1 Adanya program Indonesia Sehat melalui pendekatan pendekatan kelaurga (PIS-PK)

2 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas

3 Adanya kebijakan pengalokasian anggaran bidang kesehatan minimal 5% dari total APBN dan minimal 10% dari total APBD sesuai amanat undang-undang nomor 36 tahun 2009.

4 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan

5 Tersedianya sumber daya kesehatan namun

6 Institusi pendidikan kesehatan yang memadai

7 Adanya desentralisasi bidang kesehatan

8 Masyarakat yang berdaya saing

1. Kinerja tenaga kesehatan belum optimal

2. Distribusi jumlah tenaga kesehatan belum merata

3. Pembiayaan kesehatan belum proporsional

4. Koordinasi lintas program yang masih kurang

5. Lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas

Peluang (0) :

1. Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah timur Indonesia yang berpotensi kekayaan sumber daya alam yang tinggi, baik hasil bumi antara lain berupa material / bahan galian C, pertambangan, pertanian, kelautan dan perikanan

2. Komitmen Pemda terhadap pembangunan kesehatan daerah

3. Dukungan lintas program dan lintas sektor

Strategi S.O

Upaya – upaya untuk memanfaatkan peluang yang ada, melalui :

1. Peningkatan sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder tentang pembangunan kesehatan daerah.

2. Intensifikasi koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk sinkronisasi dan kerjasama implementasi berbagai program/ kegiatan dilapangan.

3. Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan daerah.

Strategi O.W

Upaya mengatasi kelemahan adalah kinerja tenaga kesehatan yang belum optimal, proporsi tenaga kesehatan yang tidak merata, pembiayaan kesehatan yang belum proporsional, masih kurangnya koordinasi lintas program serta lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas diatasi dengan memanfaatkan peluang yang ada

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 74 ~

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T1. Adanya globalisasi yang

menuntut kuslitas SDM

disamping persaingan dalam

penyediaan tenaga dan

pelayanan kesehatan.

2. Masih adanya sosial budaya/

kebiasaan yang belum

mendukung terciptanya

perilaku hidup sehat

3. Adanya transisi epidemiologi

yang mengakibatkan

multiple borden (beban yang

bertubi-tubi) dalam

penanggulangan masalah

kesehatan.

4. Kondisi giografis yang rawan

bencana.

5. Rumah tangga yang

memanfaatkan upaya

kesehatan bersumber

masyarakat (UKBM) masih

rendah.

6. Peredaran narkotika dan zat

adiktif yang semakin merasuk

sampai ke pelosok-polosok

daerah terpencil.

7. Perubahan iklim juga menjadi

isu yang penting dalam

pelaksanaan pembangunan

dibidang kesehatan.

1. Meningkatkan promosi

kesehatan dalam berprilaku

hidup yang bersih dan sehat.

2. Meningkatkan kemampuan

kelembagaan dalam upaya

memperluas jangkauan

pelayanan kesehatan.

3. Meningkatkan koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi

perencanaan antar program

4. Meningkatkan capacity building

kelembagaan pembangunan

dibidang kesehatan.

5. Meningkatkan sistem surveilans

di setiap wilayah kab/kota.

1. Meningkatkan kualitas

dan mutu sarana

pelayanan kesehatan.

2. Menyiapkan tenaga

kesehatan yang

berkualitas diseluruh

jenjang pelayanan

kesehatan.

3. Membangun sistem

informasi kesehatan

disetiap kabupaten/kota.

4. Membangun sistem

perencanaan yang

berbasis evidence based

dengan prinsip

transparan dan

akuntabel.

4.4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

4.4.1 Mengembangkan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yang merata baik

jumlah, jenis serta kompetens di sarana pelayanan kesehatan melalui pelatihan

nakes dengan kebijakan :

4.4.1.1. Peningkatan kerjasama pemerintah pusat, daerah dengan perguruan tinggi

dalam penerapan pendidikan.

4.4.1.2. Peningkatan akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit serta penyediaan

sarana, prasana dan alat kesehatan.

4.4.2. Pemerataan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan melalui kebijakan

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 75 ~

Peningkatan akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit serta penyediaan sarana,

prasana dan alat kesehatan khususnya diwilayah perbatasan, terpencil dan

kepulauan.

4.4.3. Peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat melalui kebijakan perbaikan gizi

masyarakat yang dilaksanakan secara sinergis, komprehensif dan bermutu yang

fokus pada wilayah bermasalah kesehatan.

4.4.4 Mengurangi risiko akibat penyakit Menular dan penyakit tidak menular di

Masyarakat melalui kebijakan pengendalian dan pencegahan penyakit menular

maupun penyakit tidak menular yang sinergis, komprehensif dan bermutu serta

didukung dengan sistem surveilans.

4.3.5. Peningkatan Penyehatan Lingkungan dan pengawasan kualitas lingkungan melalui

kebijakan Kebijakan pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk

menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

4.3.6. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, mutu, penggunaan, serta pengendalian

sediaan farmasi, perbekes dan makanan termasuk pelayanan kefarmasian melalui

kebijakan Penyediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang cukup di seluruh

sarana kesehatan.

4.3.7. Peninngkatan dukungan pemangku kebijakan dalam mendukung perilaku sehat

melalui:

4.3.7.1 Kebijakan pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan.

5.3.7.2 Peningkatan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular, Penyakit tidak

Menular, Penyehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

4.3.8. Meningkatkan sistem pelayanan kegawat daruratan dan risiko kesehatan dengan

melalui kebijakan pengembangan Public Safety Center melalui sistem

Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu.

4.3.9. Peningkatan koordinasi, kemitraan, sinergitas antar lintas sektor dan daerah

melalui kebijakan kebijakan pengembangaan sistem kesehatan daerah dan

penerapan standar pelayanan minimal bidang kesehatan.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 76 ~

BAB V PROGRAM PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi masyarakat

Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat

1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui Pelatihan, magang, bintek, sosialisasi

2. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehat

1.Program Upaya Penyediaan SDM Kesehatan

Outcome : 

1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan, magang, bimtek, sosialisasi

 

2.208 Orang

 

2208 Orang

1.991.903.77

7

 

2658 Orang

5.210.649.71

6

 

3108 Orang

5.791.029.191

 3508 Orang

6.433.297.457

 

3898 Orang

7.090.020.505

 

3898 Orang 26.516.032.646

2. Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi

6.000 Orang

6.000

7.000 8.000 9.000

10.0000

10.000

3. Persentase puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai standar

45% 45% 50% 55% 60% 75% 75%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 77 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

an Sesuai Standar

3. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi,

4. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi

Kegiatan Pendididkan dan pelatihan tenaga kesehatan

Output :1. Jumlah tenaga

kesehatan yang ditingkatkan kompotensi melalui pendidikan

32 orang

32 orang

31 orang

31 orang

30 orang

30 orang

30 orang

2. Jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompotensi melalui pelatihan

330 orang

690 orang

300 orang

300 orang

300 orang

300 orang

Kegiatan Perencanaan dan pendayaguaan

3. Persentase Kab/Kota RS kelas C yang tersedia 4 dokter spesialis dasar dan 3 penunjang sesuai standar

45% 45% 50% 55% 60% 65% 65%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 78 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

tenaga kesehatan 4. Persentase

puskesmas yang memiliki 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar

5% 5% 15% 25% 35% 45% 45%

Kegiatan Sertifikasi dan Registrasi SDM kesehatan

Output :

1. Jumlah tenaga kesehatan yang memperoleh surat tanda registrasi

1000 Orang

1000 Orang

1000 Orang

1000 Orang

1000 Orang

1000 Orang

5000 Orang

2.Program

Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Kesehatan

OutcomePersentase SDM kesehatan yang terakreditasi dan tersertifikasi

100%

100%

1.592.828.62

2 100%

4.168.519.77

3 100%

4.632.823.353

100%

5.146.637.974

100%

5.672.016.404

21.212.826.126

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 79 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Kegiatan Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan

OutputJumlah tenaga kesehatan yang dilatih, workshop.

1.115 orang

310 Orang

340 orang

370 Orang

410 orang

450 orang

450 orang

Jumlah masyarakat yang dilatih, workshop di bidang kesehatan

Peningkatan Akses dan Cakupan serta mutu pelayanan kesehatan

3.Program Upaya Pelayanan Kesehatan Primer

OutcomePersentase Puskesmas yang Terakreditasi,

25% 25% 663.676.952

50% 1.736.883.23

9

70% 1.930.343.094

80% 2.144.432.489

100%

2.363.340.168

100% 8.838.675.942

Persentase Kecamatan dengan kesiapan

25% 25% 50% 70% 80% 100%

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 80 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

akses primerKegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Primer

Output 1. Jumlah

Puskesmas yang Terakreditasi,

19 Pkm

74 Psuk

153 Pkm

206 Pkm

206 Pkm

206 Pkm

206 Pkm

2. Jumlah Kecamatan dengan keseipan akses primer

49 Kec

69 Kec

111 Kec.

139 Kec

158 Kec

185 Kec

185 Kec

4. Program Upaya Pelayanan Kesehatan Perorangan

OutcomePersentase Rumah Sakit yang Terakreditasi

25% 25% 995.517.889

50% 2.605.324.85

8

70% 2.895.514.595

80% 3.216.648.734

100%

3.545.010.252

100% 13.258.015.328

Kegiatan Peningk

OutputJumlah rumah Sakit yang

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 81 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

atan Pelayanan Kesehatan Rujukan Dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan Di Rumah Sakit

diakreditasi 8 14 RS

18 RS 22 RS 26 RS

30 RS

33 RS

5.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan

Outcome :Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan Tradisional

45% 45% 740.046.452

60% 1.910.571.56

3

75% 2.123.377.370

85% 2.358.875.736

100%

2.599.674.185

100% 9.732.545.306

Persentase Kabupaten/Kota

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 82 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Pelayanan Kesehatan Transfusi Darah

yang menjalankan Unit Donor Darah

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional

OutputPersentase PKM yang menyelenggarakan kesehatan tradisional dan pemanfaatan toga

25 % 40% 60% 70% 80% 80%

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Transfusi Darah

OutputJumlah Kab/Kota yang Melaksnakan pelayanan Unit Donor Darah

8 Kab

10 kab/kota

11 kab/kota

12 kab/kota

13 kab/kota

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 83 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Menurunkan angka kesakitan dan kematian

Terwujudnya peningka tan pelaya nan keseha tan ibu, anak dan remaja

6.Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Outcome:

1.Persentase Persalinan di Fasiltas Kesehatan,

80% 80% 1.194.621.46

6

85% 3.126.389.83

0

87% 3.474.671.515

90% 3.859.978.480

90% 4.254.012.303

90% 15.909.673.594

2.Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

16,5%

16,5%

16% 15,5%

15% 14,3%

14,3%

3.Jumlah Pos UKK yang terbentuk di daerah PPI atau TPI

55 Pos

55 Pos

65 Pos 70 Pos

75 Pos

80Pos

80 Pos

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga

1. Jumlah ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

2.Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan perslinan sesuai standar

100 %

100 %

100 % 100 %

100 %

100 %

100 %

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 84 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

3.Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan sesuai standar

100 %

100 %

100 % 100 %

100 %

100 %

100 %

4. Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan

60 % 65% 67% 69% 70% 70% 70%

5. Persentase usia >60 tahun (usila) mendapatkan skrining sesuai standar

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olah raga

Output : 1. Jumlah

Kab/Kota yang Menjalankan kesehatan kerja dasar.

9 Kab

13 Kab

13 Kab 13 Kab

13 Kab

13 Kab

13 Kab

2. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 4 PKM yang Menyelenggarakan Program Kesehatan

5 Kab

7 Kab 9 Kab 11 Kab

13 Kab

13 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 85 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Olah Raga3. Jumlah

puskesmas yang melaksanakan kebugaran jasmani bagi calon jemaah haji

20 Pusk

Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk Pusk

4. Jumlah pos UKK yang melaksanakan upaya kesehatan kerja

17 Pos

24 Pos

26 Pos 30 Pos

32 Pos

40 Pos

40 Pos

7.Program Upaya Kesehatan Laboratorium

Outcome :Tercapainya cakupan pemeriksaan specimen yang meningkatkan kunjungan masyarakat laboratorium,

42.000 Sampel

42.000 Sampel

1.592.828.62

2

42.000 Sampel

4.168.519.77

3

43.000 Sampel

4.632.823.352

44.000 Sampel

5.164.637.974

45.000 Sampel

5.672.016.404

45.000 Sampel

Kegiatan Peningkatan

Output : 1. Jumlah

Sampel yang dilakukan

41.000

42. 000 Sam

42. 000 Sampe

43. 000 Samp

44. 000 Sam

45. 000 Sam

45. 000 Samp

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 86 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Pelayanan Kesehatan Laboratorium

pemeriksaan Sampel

pel l el pel pel el

2. Terlaksananya pemantapan mutu laboratorium bidang pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi, Imunologi, dan Kimia Lingkungan

2 Siklus

2 Siklus

2 Siklus

2 Siklus

2 Siklus

2 Siklus

2 Siklus

3. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan Tenaga Labkes untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis

12 Org

12 Org

14 Org 14 Org

16 Org

16 Org

16 Org

4. Terlaksananya bimtek Laboratorium Puskesmas

50 Pusk

50 Pusk

50 Pusk

50 Pusk

50 Pusk

50 Pusk

50 Pusk

5. Terlaksananya bimtek Laboratorium RS

14 RS

14 RS

14 RS 14 RS 14 RS

14 RS

14 RS

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 87 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Terwujudnya peningkatan per baikan gizi masyara kat

8.Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Outcome1. Persentase

Balita Gizi Buruk

6,5% 6,5% 663.678.592

5,8% 1.736.883.23

9

5,2% 1.930.343.064

4,6% 2.144.432.489

4% 2.363.340.168

4%8.838.677.552

2. Persentase Balita Stunting

41% 41% 37% 34% 32% 30% 30%

Kegiatan Penanggulangan dan perbaikan gizi masyarakat

Output : 1. Persentase Ibu

Hamil KEK Mendapatkan Makanan Tambahan

31% 35% 37% 40% 45% 50% 50%

2. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan TTD

78% 80% %

84% 86% 87% 87% 87%

3. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapatkan ASI Eksklusif,

30% 34% %

37% 40% 42% 45% 45%

4. Persentase balita kurus mendapat makanan

41% 45% 48% 50% 53% 55% 55%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 88 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

tambahan ,5. Persentase

Remaja putri mendapat TTD,

40 43% 45% 47% 50% 50% 51%

6. Persentase bayi baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyesui Dini)

35% 37% 40% 42% 44% 45% 45%

Terwujudnya pence gahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular di masyarakat

9.Program Upaya Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi

Outcame :1.Prevalensi Rate

Penderita Schistosomiasis (spesifik daerah),

1,07 %

0.9 %

2.256.507.21

4

0,8% 5.905.403.01

1

0,7% 6.563.166.416

0,6% 7.291.077.463

0,5% 8.035.356.572

30.051.510.676

0,5%

2.Persentase bayi yang mendapat immunisaasi dasar lengkap

82,5%

82,5 %

85 % 87% 90% 91% 91%

3. Angka Notifikasi Kasus TB Per 100.000 Penduduk,

91% 91% 92% 93% 94% 95% 95%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 89 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

4. Setiap orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar (SPM)

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

5.Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk

6 Kab.

6 Kab.

7 Kab. 7 Kab.

8 Kab.

8 Kab.

8 Kab.

6.Persentase UCI desa dan Imunisasi Lengkap

87, 5 %

87,5 %

90 % 91% 93% 95,3%

95,3%

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1. Persentase penduduk yangmendapatkan pengobatan schistosomiasis

90% 90 % 100% 100% 100%

100%

100%

2. Jumlah kasus TB yang ditemukan per 100.000 Penduduk

141 157

Kasus

180 216 230 271 271

3. Jumlah ODHA yang mendapat terapi ARV

22,80%

90% 90% 90% 90% 90% 90%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 90 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

(antiretroviral)4. Jumlah

Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk,

1,02%

< 1 %

< 1 % < 1 % < 1 %

< 1 %

< 1 %

5. Persentase Kab/Kota endemis yang berhasil menurunkan angka microfilaria dibawah 1%

22 % 33,3%

44,4 % 55,6%

77,18 %

100%

100%

6. Persentase rumah/bangunan bebas jentik

> 90,6%

> 95%

> 95% > 95%

> 95%

> 95%

> 95%

7. Persentase kasus gigitan hewan penular rabies yang ditangani sesuai standar

90% 92% 93% 94% 95% 100%

100%

8. Jumlah Kabupaten yang melaksanakan kegiatan penemuan kasus (Frambusia)

5 Kab

2 Kab

2 Kab 2 Kab 1 Kab

1 Kab

1 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 91 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

9. Cakupan penemuan phnemoni balita

72.4%

75% 80% 85% 90% 95% 95%

10. Menurunnya angka kesakitan kusta

1,67 1,50 1,30 1,15 0.9 0,8 0,8

11. Jumlah kab/kota yang mempunyai LROA

3 Kab/kota

7 Kab/kota

9 kab//k

ota

10 Kab/kota

11 Kab/kota

13 Kab/kota

13 Kab/kota

12. Jumlah kab/kota yang melaksanakan pengendalian hepaitis

1 Kab/Kota

7 Kab/kota

9 kab//k

ota

10 Kab/kota

11 Kab/kota

13 Kab/kota

13 Kab/kota

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Imunisasi

13. Jumlah Desa yang melaksanakan imunisasi dasar lengkap,

82,5 83 % 83,5% 84% 84.5%

85% 87%

10.Program Upaya Pengendalian

Outcome :

1. Setiap orang dengan gangguan jiwa

100%

100%

3.052.921.52

5

100% 7.989.662.89

8

100% 8.879.578.093

100%

9.864.389.450

100%

10.871.364.77

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 92 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Penyakit Tidak Menular

(ODGJ) yang dipasung mendapatkan Pelayanan Kesehatan

4

2. Setiap orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar,

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

3. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehtan sesuai standar,

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

4. Setiap penyandang diabetes melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar,

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Kegiatan Peningkatan Pelayan

Output : 1. Jumlah

puskesmas yang melaksanakan pengendalian

52 Pusk

57 Pusk

76 Pusk

95 Pusk

113 Pusk

132 Pusk

132 Pusk

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 93 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

an Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

PTM terpadu,

2. Jumlah desa kelurahan yang melaksanakan kegiatan pos pembinaan terpadu

226 Desa/Keluraha

n

601 Desa/kelurahan

803 Desa/kel

1.004 Desa/kel

1.205 Desa/kel

1.406 Desa/kel

1.406 Desa/kel

3. Jumlah Kabupaten yang melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok,

1 Kab/kota

4 Kab/kota

5 Kab/kota

6 Kab/kota

7 Kab/kota

9 Kab/kota

9 Kab/kota

4. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara

5 % 10 % 15 % 20 % 25 % 30 % 35 %

5. Persentse kab/kota yang 5% puskesmasnya melaksanakan

5% 10% 20 % 30 % 40 % 50 % 50 %

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 94 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

pengen dalian kesehatan Indra dan Disfungsional

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza

6. Persentase penderita sakit jiwa dan di pasung yang ditangani

50 % 60.% 70% 85% 100%

100%

100%

Terwujudnya peningkatan kualitas Penyehatan Lingkungan

11.Program Upaya Penyehatan Lingkungan

Outcome :Setiap Orang Disatuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Hyginie Sanitasi Pangan Sesuai Standar

100%

100%

663.678.592

100% 1.736.883.239

100% 1.930.363.064

100%

2.144.432.489

100%

2.363.340.168

100%

Jumlah Kab/Kota yang Menyelenggarakan Tatanan

3 Kab

3 Kab

4Kab 5 Kab 6 Kab

7 Kab

7 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 95 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Kawasan Sehat

Kegiatan Peningkatan Pelayanan sarana air bersih dan sanitasi dasar pengawasan kualitas kesling, pengendalian pencema ran lingkun gan dan pengembangan wilayah sehat

Output :1. Jumlah

Kab/Kota yang melaksanakan pelayanan hyginie sanitasi pangan sesuai standar,

Prosentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan

100%

12%

100 %

17%

100 %

35%

100 %

50%

100 %

55%

100 %

60%

100 %

60%

2.Jumlah Kab/Kota yang menerapkan kebijakan Tatanan Kawasan Sehat

3 kab

4 Kab

5 kab/kota

6 kab/kota

7 kab/kota

7 kab/kota

7 kab/kota

3.Persentase fasilitas kesehatan yang mengelola limbah medis sesuai standar

…… Pusk/RS

83 Pusk/RS

95 Pusk/RS

155 Pusk/RS

200 Pusk/RS

222 Pusk/RS

222 Pusk/RS

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 96 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

4. Jumlah desa/kel yang telah melaksanakan STBM

451 desa/kel

750 desa/kel

850 desa/kel

950 desa/kel

1.100 desa/kel

1.500 desa/kel

2.009 desa/kel

5.Prosentase penduduk yang mengkses air minum yang memenuhi syarat.

71% 75% 85% 90% 95% 100%

100%

Tersedianya sumberdaya Kesehatan yang cukup dan merata dan bermutu

Terwujudnya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang cukup, merata dan bermutu

12.Program Upaya Penyediaan Distribusi dan Mutu Sediaan farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Outcome :

1. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas,

86% 86% 1.805.191.17

0

90% 4.724.284.19

8

93% 5.250.490.666

96% 5.832.809.193

96% 6.428.233.226

4

96%

24.041008491

2. Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar,

55% 55% 60% 65% 70% 70% 70%

3. Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di

81% 81% 83% 85% 87% 87% 87%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 97 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Peredaran yang Memenuhi Syarat,

4. Persentase rumah sakit dan Puskesmas yang memenuhi standar sarana prasarana dan alat kesehataan

50% 50% 83% 85% 87% 87% 87%

Kegiatan Peningkatan Mutu Peng gunaan dan Distribusi Obat

Output : 1.Persentase

Instalasi Farmasi Kabupaten/Yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar

………

70 % 75 80% 85% 90% 90%

2.Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan obat dan vaksin Esensial

65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 98 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Kegiatan Peningkatan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Output : 1. Persentase

Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat,

50% 55% 65% 75% 85% 95% 95%

2.Persentase rumah sakit yang memenuhi standar dan mutu sarana prasarana dan alat kesehataan,

40% 50 % 60% 70% 80% 90% 90%

3. Persentase puskesmas yang memiliki standar dan mutu sarana prasarana dan alat kesehatan

20% 25 %

30% 35% 40% 45% 45%

Terwujudnya pening katan kesadaran

13.Program Pemberdayaan Masyara

Outcome1. Jumlah

kebijakan Publik berwawasan kesehatan di Provinsi dan

8 Kebijakan

8 Kebijakan

1.805.191.17

0

9 Kebijakan

4.724.284.198

10 Kebijakan

5.250.490.666

11 Kebijakan

5.832.809.193

11 Kebijakan

6.428.233.264

11 Kebijakan24.041.008

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 99 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

masyarakat untuk hidup sehat

kat dan Promosi Kesehatan

Kab/Kota, .4912. Jumlah

Kabupaten Kota yang mengem bangkan model intervensi menuju keluarga sehat

2 Kab

2 Kab

3 Kab 4 Kab 5 Kab

6 Kab

6 Kab

Kegiatan Pemberdayaan masyara kat/UKBM

Output :1. Jumlah ormas

yang melakukan MOU/PK dengan Dinas Kesehatan

8 Mitra

9 Mitra

10 Mitra

12 Mitra

13 Mitra

14 Mitra

14 Mitra

2. Jumlah dunia usaha yang melakukan MOU/PK dengan Dinas kesehatan

1 Mitra

2 Mitra

3 Mitra

4 Mitra

5 Mitra

6 Mitra

6 Mitra

3. Jumlah Kab/Kota yang melakukan pembinaan kemandirian posyandu

4 Kab

5 Kab

6 Kab 8 Kab 10 Kab

13 Kab

13 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 100 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

4.Peningkatan kapasitas SDM Promkes

10% 15% 20% 25% 30% 35% 35%

Kegiatan Pengembangan promosi kesehatan & teknologi komunikasi informasi & edukasi

Output :1. Jumlah

Kab/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye gerakan masyarakat hidup sehat,

2 Kab

4 Kab

6 Kab 8 Kab 10 Kab

13 Kab

13 Kab

1.Persentase pencapaian sekolah yang ber PHBS

45% 45% 50% 55% 60% 65% 65%

2.Penyebaran informasi kesehatan melalui Berbagai saluran media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

5 Saluran Media

Terwujudnya sistem informasi dan

14.Program Upaya Penguatan Sistem

Outcome 1.Persentase

Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan

55% 55% 971.502.015

60% 2.542.474.00

1

70 2.825.663.201

80% 3.139.050.300

80% 3.495.490.425

80%12.974.179

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 101 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

surveilans kesehatan serta pengembangan riset operasional kesehatan.

Informasi, Surveilans Kesehatan dan 'Riset Operasional Kesehatan

prioritas secara lengkap dan tepat waktu

.942

2. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang di respon

38% 38% 54% 69% 100%

100%

100%

3.Meningkatnya jumlah penelitian operasional yang menunjang monitoring

1 Riset

3 Riset

3 Riset 3 Riset

3 Riset

3 Riset

15 Riset

Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi

Ouput :Jumlah Kab/Kota yang mempunyai sistem informasi data terpadu

4 Kab

4 Kab

6 Kab 7 Kab 9 Kab

10 Kab

10 Kab

Kegiatan Peningkatan Survaila

Output : 1.Jumlah

Kab/Kota yang melaksanakan sistem

7 Kab

7 Kab

8 Kab 9 Kab 9 Kab

10 Kab

10 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 102 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

ns Epidemologi dan penanggulangan KLB

kewaspadaan dini yang di respon

2.Persentase KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE-KLB) < 24 Jam

100 %

100 %

100 % 100 %

100 %

100 %

100 %

Kegiatan Peningkatan Penelitian dan Pengem bangan Kesehatan

Output : jumlah operasional riset bidang kesehatan yang dilaksanakan

1 3 Riset

3 Riset 3 Riset

3 Riset

3 Riset

3 Riset

Terwujudnya peningkatan upaya

15.Program Upaya Penanggulangan

Outcome :1. Jumlah

Kab/Kota yang mempunyai kemampuan tanggap

3 Kab

3 Kab

1.185.073.78

6

3 Kab 3.101.403.02

7

3 Kab 3.446.847.599

2 Kab

3.829.128.675

2. Kab

4.220.013.291

13. Kab15.782.466

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 103 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

kegawat daruratan dan krisisis kesehatan.

Krisis Kesehatan & Masalah Kesehatan

darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana

.378

2. Persentase penanganan krisis kesehatan akibat bencana di Kabupaten /Kota < 24 Jam,

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

3. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai Public Service Centre (PSC

3 Kab

2 Kab

3 Kab 3 Kab 3 Kab

2 Kab

13 Kab

Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan

Output : 1. Jumlah

Kab/Kota yang melaksanakan penanganan bencana

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

2. Kab/Kota yang melaksanakan Public Service Centre (PSC)

3 Kab

2 Kab

3 Kab 3 Kab 3 Kab

2 Kab

13 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 104 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

3. Persentase Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada situsi tertentu

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan Masyara kat Pada Situasi Tertentu

Output : Jumlah Kab/Kota yang di tingkatkan kemampuannya terhadap tanggap darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana,

2 Kab

3 Kab 3 Kab 3 Kab

2 Kab

13 Kab

Terwujudnya pening katan jaminan dan

16.Program Upaya Pembiayaan dan Jaminan

OutcomePersentase Masyarakat yang Memiliki Jaminan Kesehatan,

100%

100%

13.273.571.8

47

100% 34.737.664.7

73

100% 38.606.861.27

3

100%

42.888.649.782

100%

47.266.803.36

6

100%176.773.551.041

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 105 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

pem biayaan kesehatan masyarakat

KesehatanKegiatan Peningkatan Pembiayaan dan Kepesertaan Jaminan Kesehatan

1. Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan Integrasi ke BPJS

7 Kab

8 Kab/Kota

9 Kab/Kota

11 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

13 Kab/Kota

2. Jumlah Masyarakat miskin yang mendapat pelayanan Jaminan Kesehatan

1.285.501 Jiwa

1.285.501 Jiwa

1.414.051 Jiwa

1.555.456 Jiwa

1.711.001 Jiwa

1.882.101 Jiwa

1.882.101 Jiwa

17.Program Perencanaan dan Peng anggaran Pembanguna Kesehatan

Outcame : Persentase Kab/Kota yang menyediakan pembiayaan kesehatan minimal 10 %,

10% 10% 1.059.213.77

8

10% 2.772.020.49

0

10% 3.080.777.341

10% 3.422.458.497

10% 3.771.829.462

10%

Persentase Kab/Kota yang mengembangkan sistem kesehatan daerah dan standar

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 106 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

pelayanan minimal,

Kegiatan Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pengendalian

Output Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi,

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

18.Program Administrasi Kepegawaian, Umum dan Humas

Outcome Meningkatnya pelayanan administrasi dan humas

100%

100%

1.460.092.90

4

100% 3.821.143.12

7

100% 4.246.754.740

100%

4.717.751.477

100%

5.199.348.368

100%19.445.090616

Jumlah peraturan-peraturan daerah bidang kesehatan sebanyak 6 peraturan

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Kegiatan Pengembangan kapasita

Output : Meningkatnya pelayanan administrasi dan Humas

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 107 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

s administrasi hukum dan humas kesehatan 19.Program Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Aset

Terwujudnya penatausahaan keuangan dan aset yang mendukung kelancaran tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan

100%

100%

663.678.592

100% 1.736,883.23

9

100% 1.930.343.064

100%

2.144.432.198

100%

2.363.340.168

100%

8.838.677.252

Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan Keuang

Output :1.Meningkatnya

capaian tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

2.Terwujudnya penataan aset daerah

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 108 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

an dan Asset20.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Outcome : Cakupan Layanan Administrasi Perkantoran

100%

20% 1.460.092.90

4

40% 3.821.143.12

7

60% 4.246.754.740

80% 4.717.751.477

100%

5.199.348.368

100% 19.445.090.616

Kegiatan Penyedia Jasa Pelayanan Perkantoran

Terwujudnya Administrasi Perkantoran yang Mendukung Kelancaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan & UPT :

100%

20% 40% 60% 80% 100%

100%

21.Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi

100%

100%

2 634 967

100% 2.872.114

100% 4.593.541

100%

3.412.358

100%

3.719.471

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 109 ~

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan

Indikator Kinerja

(Outcome)

& Kegiatan (Output)

Kondisi Kinerja Awal RPJMD

Tahun 2017

Rp.

(.000)

Tahun 2018

Rp.

(.000)

Tahun 2019

Rp.

(.000)

Tahun 2020

Rp.

(.000)

Tahun 2021

Rp.

(.000)

Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17

Aparatur Kegiatan Penyedia Jasa Pelayanan Perkantoran

Terwujudnya Administrasi Perkantoran yang Mendukung Kelancaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

22. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Meningkatnya disiplin aparatur

100%

100%

99.551.789

100% 250.532.486

100% 299.551.480

100%

321.884.873

100%

354.501.025

100% 1.315.801.633

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beser ta Perleng kapannya

Output : Terwujudnya pengadaan pakaian dinas karyawan dan karyawati Dinae Kesehatan

100%

100%

100% 100% 100%

100%

100%

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 110 ~

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 111 ~

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja SKPD Dinas Kesehataan Provinsi Sulawesi Tengah yang secara lansung

menunjukkan kinerja Dinas Kesehatan dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD periode 2016-2021, indikator tersebut

tersaji dalam tabel dibawah ini :

Indikator Kinerja Skpd Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran Rpjmd (Tabel 6.1)

Indikator

Kondisi kinerja awal

RPJMD Tahun 2016

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

Tahun 0 2017 2018 2019 2010 2021 2021

2 3 4 5 6 7 8 91. Jumlah SDM Kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya melalui 2.208 Orang

2208 Orang

2658 Orang

3108 Orang

3508 Orang

3898 Orang

3898 Orang

2. Jumlah tenaga kesehatan yang teregitrasi

6.000 Orang

6000 Orang

7000 Orang

8000 Orang

9000 Orang

10.000 Orang

10.000 Orang

3. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehatan Sesuai Standar

45% 45% 50% 55% 60% 75% 75%

4. Persentase SDM kesehatan yang terakreditasi dan tersertifikasi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi,

25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%

6. Persentase Kecamatan dengan Kesiapan Akses Primer

25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%

7. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi

25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%

8. Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan Tradisional

45% 45% 60% 75% 85% 100% 100%

9. Persentase Kab/Kota yang Menjalankan Unit Donor Darah

25% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10. Persentase Persalinan di Fasiltas Kesehatan,

80% 80% 85% 87% 90% 90% 90%

11. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

16,5% 16,5% 16% 15,5% 15% 14,3% 14,3%

12. Jumlah Pos UKK yang terbentuk di daerah PPI atau TPI

55 Pos 55 Pos 65 Pos 70 Pos 75 Pos 80 Pos 80 Pos

13. Tercapainya cakupan pemeriksaan specimen yang meningkatkan kunjungan masyarakat laboratorium,

42.000 Sampel

42.000 Sampel

43.000 Sampel

44.000 Sampel

45.000 Sampel

45.000 Sampel

45.000 Sampel

14. Persentase Balita Gizi Buruk 6,5% 6,5% 5,8% 5,2% 4,6% 4% 4%15. Persentase Balita Stunting 41% 41% 37% 34% 32% 30% 30%16. Prevalensi Rate Penderita

Schistosomiasis (spesifik daerah),1,07 % 0,9% 0,8% 0,7% 0,6% 0,5% 0,5%

2 3 4 5 6 7 8 9

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 112 ~

17. Persentase bayi yang mendapat immunisaasi dasar lengkap

82% 82,5% 85,3% 87,5% 90,% 91% 91%

18. Angka Notifikasi Kasus TB Per 100.000 Penduduk,

91,% 91,% 92,% 93,% 94,% 95,% 95%

19. Setiap orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar (SPM)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

20. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk

6 Kab. 6 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 8 Kab. 8 Kab. 8 Kab.

21. Persentase UCI desa dan Imunisasi Lengkap

87,5 % 87,5% 90% 91% 93% 95,3% 95,3%

22. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung mendapatkan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

23. Setiap orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

24. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehtan sesuai standar

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

25. Setiap penyandang diabetes melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

26. Setiap Orang Disatuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Hyginie Sanitasi Pangan Sesuai Standar

50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

27. Jumlah Kab/Kota yang Menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat

3 Kab 3 Kab 4 Kab 5 Kab 6 Kab 7 Kab 7 Kab

28. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas,

85% 85% 90% 95% 96% 96% 96%

29. Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar,

55% 55% 60% 65% 70% 70% 70%

30. Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat,

81% 81% 83% 85% 87% 87% 87%

31. Persentase rumah sakit yang memenuhi standar sarana prasarana dan alat kesehataan

50% 50% 83% 85% 87% 87% 87%

32. Persentase Puskesmas yang memiliki standar sararana prasarana dan alat kesehatan.

50% 50% 75% 80% 90% 100% 100%

33. Jumlah kebijakan berwawasan kesehatan di provinsi kab/kota,

8 Kebijakan

8 Kebijakan

9 Kebijakan

10 Kebijakan

11 Kebijakan

11 Kebijakan

11 Kebijakan

34. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengembangkan model intervensi menuju keluarga sehat

2 Kab 2 Kab 3 Kab 4 Kab 5 Kab 6 Kab 6 Kab

35. Persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu

55% 55% 60% 70% 80% 80% 80%

36. Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang di respon

38% 38% 54% 69% 100% 100% 100%

37. Meningkatnya jumlah penelitian operasional yang menunjang monitoring

1 Riset 3 Riset

3 Riset 3 Riset 3 Riset 3 Riset 15 Riset

2 3 4 5 6 7 8 938. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai

kemampuan tanggap darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana

3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 113 ~

39. Persentase penanganan krisis kesehatan akibat bencana di Kabupaten /Kota < 24 Jam,

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

40. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai Public Service Centre (PSC

3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab

41. Persentase Masyarakat yang Memiliki Jaminan Kesehatan,

73,62% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

42. Persentase Kab/Kota yang menyediakan pembiayaan kesehatan minimal 10 %,

10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%

43. Persentase Kab/Kota yang mengembangkan sistem kesehatan daerah dan standar pelayanan minimal,

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

44. Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi,

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

45. Meningkatnya pelayanan administrasi dan humas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

46. Jumlah peraturan-peraturan daerah bidang kesehatan sebanyak 6 peraturan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

47. Terwujudnya penatausahaan keuangan dan aset yang mendukung kelancaran tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

48. Cakupan layanan administrasi perkangtoran (%)

100% 20% 40% 60% 80% 100% 100%

49. Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana aparatur

100% 20% 40% 60% 80% 100% 100%

50. Meningkatnya Disiplin Aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

BAB VIIPENUTUP

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 114 ~

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dapat digunakan sebagai

acuan dan pedoman perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya Dinas Kesehatan dalam

kurun waktu lima tahun kedepan (Periode 2016-2021)

Dalam pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah baik oleh pemerintah, swasta maupun

masyarakat. Renstra ini berisi isu strategis, tantangan, visi, misi, arah pembangunan dan

program-program yang selanjutnya perlu dijabarkan dan menjadi acuan dalam penyusunan

rencana kerja setiap tahun sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan

sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas Kesehatan.

Semoga upaya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan tahun 2021

dapat lebih terarah dan terukur. Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai

masukan bagi perencanaan selanjutnya, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi ini juga akan

dievaluasi pada pertengahan (2018) dan akhir periode 5 tahun (2021) sesuai ketentuan yang

berlaku.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi 2016-2021 melibatkan stakeholder

terkait baik pusat dan daerah. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini

diucapkan terima kasih. Tentunya Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2016-2021 ini dapat

dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja

keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan jajarannya

baik di Provinsi maupun pada Kabupaten/Kota, serta masyarakat.

Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 115 ~