latar belakang uji termal

2
Nurlatifah (1307487) A. Latar Belakang Bahan pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan mampu memelihara tubuhnya serta berkembang biak. Manusia memerlukan bahan pangan untuk menunjang kelangsungan kehidupannya, misalnya untuk membangun sel – sel tubuh dan menjaga agar tubuh sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya ( Winarno, 1993). Bahan pangan begitu beragam sehingga memiliki ciri khasnya masing – masing terutama dalam hal masa simpan. Terdapat tiga golongan bahan pangan berdasarkan lamnya masa simpan yaitu perishabel food (makanan yang cepat rusak), semi perishabel food (tidak begitu cepat rusak) dan non perishabel food (makanan tidak cepat rusak). Terdapat beberapa cara dalam penagangan kerusakan bahan pangan yaitu dengan penambahan masa simpan. Dimana dengan penambahan masa simpan, bahan pangan tidak cepat rusak dan dapat lebih tahan lama. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam penambahan masa simpan yaitu uji termal. Dalam proses termal ini terdapat tiga metode yaitu blansing, pasteurisasi dan sterilisasi.Blansing biasanya dilakukan sebelum makanan dikemas. Blansing dilakukan hampir pada semua bahan pangan. Namun terdapat beberapa bahan tertentu yang tidak dapat di blansing seperti bawang dan bumbu dapur

Upload: yanni-handayani

Post on 18-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Nurlatifah (1307487)A. Latar BelakangBahan pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan mampu memelihara tubuhnya serta berkembang biak. Manusia memerlukan bahan pangan untuk menunjang kelangsungan kehidupannya, misalnya untuk membangun sel sel tubuh dan menjaga agar tubuh sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya ( Winarno, 1993). Bahan pangan begitu beragam sehingga memiliki ciri khasnya masing masing terutama dalam hal masa simpan. Terdapat tiga golongan bahan pangan berdasarkan lamnya masa simpan yaitu perishabel food (makanan yang cepat rusak), semi perishabel food (tidak begitu cepat rusak) dan non perishabel food (makanan tidak cepat rusak).Terdapat beberapa cara dalam penagangan kerusakan bahan pangan yaitu dengan penambahan masa simpan. Dimana dengan penambahan masa simpan, bahan pangan tidak cepat rusak dan dapat lebih tahan lama. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam penambahan masa simpan yaitu uji termal. Dalam proses termal ini terdapat tiga metode yaitu blansing, pasteurisasi dan sterilisasi.Blansing biasanya dilakukan sebelum makanan dikemas. Blansing dilakukan hampir pada semua bahan pangan. Namun terdapat beberapa bahan tertentu yang tidak dapat di blansing seperti bawang dan bumbu dapur karena reaksi enzimatik pada bahan tersebut memang dikehendaki. Selain blansing ada juga proses pasteurisasi yang dilakukan untuk membunuh semua bakteri patogen yang biasanya dijumpai pada bahan pangan. Biasanya pasteurisasi dilakukan pada bahan pangan seperti susu. Dan uji termal yang terakhir yaitu sterilisasi yang digunakan untuk membunuh spora spora yang bersifat tahan panas. Selain proses penambahan masa simpan, yang menjadi titik fokus praktikum adalah mengenai proses emulsifikasi pada mayonaise. Maka dari itu praktikum ini dilakukan untuk membahas bagaimanakah tatacara pengawetan makanan melalui uji termal dan juga bagaimanakah reaksi yang terjadi pada proses emulsifikasi dalam pembuatan mayonaise.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui prosedur blansing dan pengaruhnya terhadap karakteristik bahan pangan.2. Untuk mengetahui prosedur pasteurisasi dan pengaruhnya terhadap karakteristik bahan pangan.3. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan emulsi dan pengaruhnya terhadap karakteristik bahan pangan berikut penerapannya dalam produk pangan