lassa

16
DEMAM LASSA OLEH KELOMPOK 2

Upload: mirah-delima

Post on 17-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lassa disease

TRANSCRIPT

Page 1: Lassa

DEMAM LASSA

OLEH KELOMPOK 2

Page 2: Lassa

Definisi

Demam Lassa  adalah demam berdarah akut yang diakibatkan oleh virus Lassa yang pertama kali ditemukan pada tahun 1969 di kota Lassa, Nigeria.

Page 3: Lassa

EPIDEMIOOGI

Jumlah infeksi virus Lassa di Afrika Barat diperkirakan mencapai 100.000 hingga 300.000 per tahun, dengan sekitar 5.000 kematian per tahun.

Penyebaran infeksi dapat dinilai oleh prevalensi antibodi virus dalam populasi:

Sierra Leone 8–52 % Guinea 4–55 % Nigeria sekitar 21%

Page 4: Lassa

Patofisiologi

Salah satu mekanisme yang mungkin terlibat dalam patogenesis demam Lassa adalah induksi infeksi yang dipicu oleh tidak terkendalinya ekspresi sitokin. Hipotesis ini didukung dari data eksperimen yang diperoleh dari kasus fatal demam Lassa yang diimpor ke Jerman pada tahun 2000. Pada pasien ini, meninggal akibat kegagalan multi-organ dan syok hemoragik, proinflamasi sitokin, interferon γ (IFN-γ) dan tumor necrosis factor α (TNF-α), yang meningkat drastis sebelum kematiannya. Namun, dalam studi lain tidak ada elevasi peningkatan sitokin yang diamati pada kasus fatal demam Lassa, yang menunjukkan bahwa kadar IFN-γ dan TNF-α yang baik dan meningkat hanya di sebagian kecil dari pasien.

Page 5: Lassa

Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh virus Lassa yaitu anggota dari keluarga virus Arenaviridae, yang merupakan virus RNA beruntai tunggal dan zoonosis, atau bawaan hewan.

 

Reservoir, atau host dari virus Lassa adalah hewan pengerat yang dikenal sebagai "tikus multimammate" dari genus Mastomys. Tikus Mastomys sangat sering berkembang biak, menghasilkan sejumlah besar keturunan, dan banyak ditemui di sabana dan hutan AfrikaBarat, Tengah, dan Timur. Selain itu, Mastomys umumnya mudah ditemui di rumah pemukiman manusia. Semua faktor ini bersama-sama berkontribusi terhadap penyebaran virus Lassa dari tikus yang terinfeksi manusia.

 

 

Page 6: Lassa

Gambar. 1: virus Lassa mikrograf elektron (Gambar courtesy: C.S. Goldsmith dan M. Bowen, Pusat Pengendalian dan Pencegahan

Penyakit, Atlanta, USA)

Page 7: Lassa

Mekanisme penyebearan

Tikus mastomys menumpahkan virus dalam urin dan kotoran. Oleh karena itu, virus dapat ditularkan melalui kontak langsung melalui menyentuh benda-benda atau makan makanan yang terkontaminasi dengan bahan-bahan tersebut, atau melalui luka. Karena tikus Mastomys sering hidup di dalam dan sekitar rumah dan mengkontaminasi makanan manusia.. Kontak dengan virus juga dapat terjadi ketika seseorang menghirup partikel-partikel kecil di udara yang terkontaminasi.

Page 8: Lassa

Mekanisme Penyebaran

 Demam Lassa dapat menyebar melalui kontak

orang-ke-orang. Jenis penularan terjadi ketika seseorang datang dengan terinfeksi virus melalui darah, jaringan, sekresi, atau ekskresi dari individu yang terinfeksi dengan virus Lassa . Virus tidak dapat menyebar melalui kontak biasa (termasuk kontak kulit-ke-kulit tanpa pertukaran cairan tubuh). Penularan dari orang-ke-orang umumnya terjadi di desa . Virus ini juga dapat menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum yang digunakan kembali (ini disebut penularan nosokomial).

Page 9: Lassa

Penyebaran

Penularan demam Lassa terjadi di semua kelompok usia baik pria maupun wanita .

Orang dengan risiko terbesar adalah mereka yang tinggal di daerah pedesaan dimana M. natalensis biasanya ditemukan , terutama di daerah sanitasi yang buruk atau kondisi hidup yang penuh sesak .

Page 10: Lassa

Penanganan

Penanganan:Ribavirin, sebagai obat antivirus, telah digunakan dengan sukses pada pasien demam Lassa. Yang telah terbukti paling efektif jika diberikan pada awal perjalanan penyakit. Selain hal tersebut pasien juga harus menerima perawatan suportif terdiri dari pemeliharaan cairan yang tepat apabila terjadi hidrasi dan kehilangan darah, keseimbangan elektrolit, oksigenasi dan tekanan darah, serta pengobatan setiap infeksi berat lainnya.

Page 11: Lassa

Pencegahan

Pencegahan Primer1. Edukasi

Edukasi diberikan kepada masyarakat berupa penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, penyimpanan bahan makanan di tempat yang aman dan sulit dikontaminasi oleh vektor atau roodent, membuang sampah pada tempatnya, dan usahakan rumah berjauhan dengan tempat pembuangan sampah umum (Good sanitation)).

2. Spesifik protection Spesifik protection dapat dilakukan dengan cara mengendalikan

roodent (Mastomys/tikus) yang dapat menyebarluaskan penyakit demam lassa. Meminimalisir kontak langsung dengan roodent, dan menghindari kontak langsung dengan kotoran maupun urine dari roodent, dan jika perlu, menekan perkembang biakan roodent atau memberantas sampai tuntas.

Page 12: Lassa

Pencegahan sekunder Diagnosa Dini : Pemeriksaan darah lengkap , dan melakukan tindakan

surveilans yang ketat terhadap kontak dilakukan dengan memeriksa suhu tubuh paling tidak 2 kali sehari selama paling tidak 3 kali seminggu setelah terpajan. Bila suhunya diatas 38,3 0 C (101 0 F), segera dibawa ke RS untuk dirawat dengan isolasi ketat. Cari tahu tempat tinggal pasien selama 3 minggu sebelum terinfeksi dan lakukan penyelidikan terhadap kasus yang tidak dilaporkan atau yang tidak terdiagnosa.

Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitar1). Laporan kepada instansi kesehatan setempat: Kasus individu harus

dilaporkan, Kelas 2A (lihat pelaporan tentang penyakit menular).2). Isolasi: segera lakukan isolasi di ruangan terpisah di RS yang bebas dari

lalu lalang manusia. Staf dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Karena insidensi infeksi nosokomial rendah, seperti yang dilaporkan dari RS di Afrika maka penderita tidak perlu dirawat di Unit isolasi khusus. Namun kalau terjadi infeksi nosokomial maka prosedur ketat kewaspadaan universal terhadap cairan tubuh dan ekskreta harus dilaksanakan.

Page 13: Lassa

3). Disinfeksi serentak : ekskreta, sputum, darah dari pasien dan semua benda-benda yang telah kontak dengan pasien termasuk alat-alat laboratorium yang telah digunakan untuk pemeriksaan darah harus didesinfesikan dengan cairan 0,5% sodium hipoklorit atau phenol 0,5% dengan deterjen dan bila memungkinkan lakukkan pemanasan dengan suhu yang tepat seperti dengan otoklaving, insenerator atau merebus.

4). Karantina

Page 14: Lassa

5). Investigasi kontak dan sumber infeksi: Lakukan identifikasi terhadap semua kontak dekat (dengan siapa mereka tinggal, mereka yang merawat, asal spesimen laboratorium dari penderita atau dari mereka yang kontak dengan pasien) paling sedikit dalam 3 minggu.

6). Pengobatan spesifik : Ribavirin

Page 15: Lassa

Pencegahan Tersier1. Upaya Penanggulangan Wabah 2. Implikasi bencana: tikus Mastomys banyak

ditemukan didalam rumah dan digudang tempat penyimpanan bahan makanan. Apabila jumlahnya meningkat akan meningkatkan risiko terjadinya penularan pada manusia.

3. Tindakan Internasional: Lakukan pemberitahuan kepada negara asal penderita dan kepada negara tujuan apabila ditemukan penderita dikalangan para wisatawan.

Page 16: Lassa

Arigatougozaimasu g