TRANSFORMASI DATUM ID-1974 ke DGN-95Datum ID-1974 Indonesia Datum 1974 (ID ’74) adalah nama lain dari Sferoid Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan oleh Bakosurtanal, sebagai Bidang Hitungan Kontrol Horisontal. Parameter SNI ditetapkan dari Ellipsoida Referensi 1967 yaitu : a = 6378160 m dan flattening = 1/298.247.Bidang datumnya adalah lintang = 00 56’ 38.414” dan bujur = 100 22’ 08.804” dan h = + 3.912 m yaitu wujud dari titik jaring kontrol horizontal yang dimulai dari daerah Padang (Sumatera) sebagai titik Datum dan juga sebagai titik awal jaring kontrol ke seluruh bumi Indonesia dan penentuan posisi titik datum tersebut dilakukan dengan teknik Doppler. Acuan Doppler kepada Ellipsoida NWL – 9D, dan ini berarti SNI menyinggung NWL – 9D dititik datum dengan sumbu pendek serta bidang ekuator kedua ellipsoid akan berimpit atau sejajar, dihitung dari pusat bumi atau disebut juga “geosentrik”.Datum DGN-1995

• DGN-95 1996 oleh BAKORSURTANAL• Datum DGN-95 pada dasarnya sama dengan datum global WGS84.• Parameter referensi ellipsoid a=6,378,137 dan 1/f=298.257223563

Proses Transformasi Datum ID-1974 ke DGN-1995 1. Diketahui koordinat L,B,h dalam koordinat geodetik sebagai berikut :

Lintang () = 2° 32’ 10.54”

Bujur () = 140° 42’ 53.8” Tinggi (h) = 340 meter

2. Koordinat L,B,h dalam sistem koordinat geodetic diubah ke dalam sistem koordinat kartesian X,Y, Z dengan rumus :

⌈X=(Rn+h ) .cos .cosY= (Rn+h ) .cos . sinZ=( (1−e2 ) .Rn+h) .sin

⌉

Dimana : Rn= a

√1−e ².sin ²

e ²=a ²−b ²a ²

Maka : Pada Datum ID-74 menggunakan GRS-67 dengan parameter a = 6378160 m dan b f = a – b/a sehingga b = (f.a) – a /-1 b=

( f . a )−a−1

=( 1298.247

.6378160)−6378160−1

=6356774.5

e ²=a ²−b ²a ²

=6378160²−6356774.5²6378160²

=0.006694610357

Rn= a

√1−e ².sin ²= 6378160

√1−0.006694610357 . sin ² 2 °32 ’10.54” = 6378201. 807 X=(Rn+h ) .cos .cos

¿ (6378201.807+340 ) .cos2 °32 ’10.54” .cos140 ° 42’ 53.8”=−4932124.731m

Y =(Rn+h ) .cos . sin

¿ (6378201.807+340 ) .cos2 °32 ’10.54” .cos140 ° 42’ 53.8”=4034749.507m

Z= ( (1−0.006694610357 ) . (6378201.807+340 ) ) . sin2 ° 32’10.54 ”= 284153.1528 m 3. Selanjutnya, transformasi ID-74 ke DGN-95 dengan cara transformasi bursa-

wolf

Dengan : X = -4932124.731 m ; Y = 4034749.507 m ; Z = 284153.1528 m Dan menggunkan parameter transformasi bursa wolf untuk wilayah 2

(termasuk jayapura) yaitu : Parameter Nilai SatuanΔ X -40.976 MeterΔ Y -185.309 MeterΔ Z 9.876 MeterRx -0.428 DetikRy 0.760 DetikRz 6.825 DetikDs 8.321 x 10−6 -

Selanjutnya, mengubah satuan parameter rotasi (rx,ry,rz) dari satuan detik menjadi satuan radial dengan cara dibagi dengan bilangan ρ (20.62.64.8063) rx = rx

p = −0.428206264.8063

= −2.075 x10−06 ry =ry /ρ = 0.760 /206264.8063 = 3.68458 x10−06

rz = rz / ρ =6.825 /206264.8063 = 3.30885 x10−05

Menyusun matriks rotasi : Dimana rx = ω; ry =θ; rz = κR = ( 1 κ −θ

−κ 1 ωθ −ω 1 ) = (− 1 3.3088 x 10−5 −3.68458x 10−6

3.3088 x 10−5 1 −2.075x 10−6

3.68458 x 10−6 2.075 x 10−6 1)

Perkalian faktor skala ds x R Ds = 0.000008321 R = (− 1 3.3088 x 10−5 −3.68458x 10−6

3.3088 x 10−5 1 −2.075x 10−6

3.68458 x 10−6 2.075 x 10−6 1)

Sehingga ds xR = ( 8.321x 10−6 2.7533 x10−10 −3.06594 x 10−11

−2.7533 x 10−10 8.321 x10−6 −1.72661x 10−11

3.06594 x10−11 1.72661 x10−11 8.321x 10−6)

Dari hasil dkiatas dikalikan dengan koordinat awal Ds x R = ( 8.321x 10−6 2.7533 x10−10 −3.06594 x 10−11

−2.7533 x 10−10 8.321 x10−6 −1.72661x 10−11

3.06594 x10−11 1.72661 x10−11 8.321x 10−6)

Koordinat Awal = (−4932124.7314034749.507284153.1528 )

Hasil Perkalian dengan koordinat awal : (−41.0391077133.57450372.364356833 )

Selanjutnya ditambahkan dengan faktor translasinya : (ΔX=−40.976ΔY=185.309ΔZ=9.876 )

Sehingga :

(XbYbZb) = (−41.0391077133.57450372.364356833 )+(−40.976185.309

9.876 ) = (−82.01510771−151.734496312.24035683 )

4. Hasil transformasi ID-74 ke DGN-95 ID- 74 DGN- 95X = -4932124.731 X = −82.01510771Y = 4034749.507 Y = -151.7344963Z = 284153.1528 Z = 12.24035683