laporan workshop 23 juni 2014.doc

22
LAPORAN HASIL WORKSHOP & SEMINAR Penggunaan Refrigeran Hidrokarbon sebagai solusi penghematan energi listrik pada mesin AC Industri & Bangunan Komersial Bandung, 23 – 24 Juni 2014 Disusun oleh : Tim Kerja HCR Pertamina 1. Tatang Hidayat 2. Deddy Rachmat 3. Komara AH 4. Agus Maulana Tempat Workshop & Seminar PARHI

Upload: taufik-rizkiandi

Post on 17-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Refrigerant Hidrokarbon sebagai alternatif pengganti refrigeran sintetik terus berkembang baik secara global maupun nasional dengan pertimbangan bahwa refrigeran hidrokarbon adalah termasuk refrigeran alami yang meiliki sifat ramah lingkungan (tidak merusak lapisan ozon dan tidak menimbulkan efek rumah kaca). Penggunaan refrigeran hidrokarbon di Indonesia makin berkembang dengan diproduksinya refrigeran hidrokarbon tersebut oleh PT. Pertamina (Persero) sejak akhir tahun 2003 yang terus disosialisasikan kepada masyarakat secara intensif baik melalui Seminar, Sosialisasi, Workshop maupun pelatihan-pelatihan bagi para teknisi dan praktisi di berbagai tempat di kota-kota di seluruh Indonesia.Kegiatan Workshop dan seminar Penggunaan Refrigeran Hidrokarbon sebagai solusi penghematan energi listrik pada mesin AC industri dan bangunan komersial pada tanggal 23 24 Juni 2014 terselenggara atas kerjasama Pertamina dengan Perhimpunan Ahli Refrigeran Hidrokarbon Indonesia (PARHI) dan Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) UPI Bandung yang diselenggarakan di kampus UPI Bandung pada tanggal 23 24 Juni 2014. Atas terselenggaranya Workshop dan Seminar tersebut, kami mengucapkan terimakasih terutama kepada :

1. Vice President Domestic Gas Marketing & Trading PT Pertamina (Persero) Jakarta

2. Domestic Gas Marketing Manager PT Pertamina (Persero) Jakarta

3. Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan UPI Bandung

4. Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung

Dan kepada para narasumber,rekan-rekan panitia, peserta Workshop, peserta seminar dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi atas terselaenggaranya acara tersebut diatas.Tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan acara tersebut, namun demikian kami berharap bahwa hasil dari acara tersebut diatas semoga bermanfaat bagi pengembangan sosialisasi refrigeran hidrokarbon produksi Pertamina (merek MUSIcool) sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama semua pihak sekali lagi kami ucapkan terimakasi.

Bandung, 24 Juni 2014

Panitia

DAFTAR ISIHal.COVER ......................................................................................................................... 1KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 4

1.2. Pelaksanaan .......................................................................................... 4

1.3. Materi pembahasan ............................................................................... 5BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................... 6 2.1. Materi-1 : perkembangan regulasi global & nasional serta respon terkait mutu refrigerant hidrokarbon sesuai SNI untuk mesin pendingin pada AC di industri/bangunan komersial............................... 6 2.2. Materi-2 : Upaya penetrasi dan tuntutan kompetensi teknisi retrofit MUSIcool di industri/bangunan komersial................................. 8 2.3. Materi-3 : Perkembangan teknologi mesin pendingin dan refrigerant serta peluang refrigerant hidrokarbon untuk menggantikan sintetik........................................................................... 9

2.4. Materi-4 : Strategi dan kebijakan Pertamina untuk Produk MUSIcool................................................................................................ 10

2.5. Materi-5 : Kondisi pemasaran MUSIcool di Region-3............................. 12 2.6. Materi-6 : Product Knowledge Refrigeran Hiddrokarbon Pertamina (MUSIcool)........................................................................... 12BAB III : USULAN TINDAK LANJUT............................................................................... 13

3.1. Workshop............................................................................. 13

3.2. Seminar .............................................................................. 14

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar belakang

Perkembangan situasi yang terkait dengan pemasaran MUSIcool di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai keadaan, sehingga untuk keperluan evaluasi dan penyusunan rencana kedepad diperlukan adanya Up dateterkait :a. Regulasi global & nasional terkait BPO (Bahan Perusak Ozon) dan GRK (Gas Rumah Kaca) setelah regulasi CFC (Chloro Fluoro Carbon) berakhir dan mulai tahun 2015 akan memperketat HCFC (Hydro Chloro Fluoro Carbon) dg penghapusan R-22, namun negara maju mempromosikan R-32.

b. Produsen mesin pendingin terkemuka (seperti Daikin) sudah mulai mensosialisasikan mesin pendingin generasi baru dengan R-32 yang akan dipasarkan di Indonesia mulai tahun 2015, sehingga Pertamina perlu memahami bagaimana perkembangan teknologi mesin pendingin dan refrigerant generasi baru tsb, dan sejauhmana bisa menjadi peluang digantikan dengan MUSIcool

c. MUSIcool mulai di minati oleh konsumen segmen industry dan bangunan komersial (karena tarif listrik terus naik), namun masih ada kekhawatiran masalah kompetensi teknisi yang belum sesuai dengan tuntutan kompetensi.

d. Dengan meluasnya penggunaan MUSIcool, maka problem yang muncul dilapangan pun makin meluas dan bervariasi baik yang timbul karena mutu produk, kurang kompeten teknisi, dll., sehingga perlu ada perumusan guna mengatasinya.

1.2. Pelaksanaan Hari / Tanggal: Senin, 23 - 24 Juni 2014

Waktu

: Pkl. 08.00 17.30 Tempat : Ruang Rapat & Ruang Seminar Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (PPTK) Kampus UPI Jl. Setiabudi Bandung.

Nara Sumber : a. KRHI (Komunitas Refrigeran Hidrokarbon Indonesia)

b. APRRAL (Asosiasi Pengusaha Refrigeran Ramah Lingkungan)

c. PARHI (Perhimpunan Ahli Refrigeran Hidrokarbon Indonesia)

d. HIMPATUR (Himpunan Praktisi Tata Udara & Refrigerasi)

e. PERTAMINA Domestic Gas Marketing

f. PERTAMINA Domestic Gas Region-3 g. PERTAMINA R& D Refining (Fungsi Product & Process Development dan fungsi Laboratoty Technical Services)

h. Universitas Pendidikan Indonesia (Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan) Departeman Pendidikan Teknik Mesin Peserta : - Nara sumber LSM profesi (KRHI, APRRAL, PARHI, HIMPATUR)

Pertamina (Fungsi Domgas Marketing, Domgas Region-3)

FPTK UPI Bandung

1.3. Materi pembahasana. Perkembangan regulasi global & nasional serta respon terkait mutu refrigerant hidrokarbon sesuai SNI untuk mesin pendingin di industri/bangunan komersialb. Upaya penetrasi dan tuntutan kompetensi teknisi retrofit MUSIcool di industri/bangunan komersialc. Perkembangan teknologi mesin pendingin dan refrigerant serta peluang refrigerant hidrokarbon untuk menggantikan sintetikd. Strategi dan kebijakan Pertamina untuk Produk MUSIcoole. Kondisi pemasaran MUSIcool di Region-3

BAB II

PEMBAHASAN2.1. Materi-1 : Nara Sumber KRHI (Bpk. Deddy Rachmat)Up date perkembangan regulasi global &nasional serta respon terkait mutu refrigerant hidrokarbon sesuai SNI untuk mesin pendingin pada AC di industri/bangunan komersial.

2.1.1. Perkembangan Regulasi terkait refrigerant

Regulasi terkait dengan larangan dan pembatasan Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Gas Rumah Kaca (GRK), dimana refrigerant hidrokarbon yang ramah lingkungan sebagai alternative pengganti refrigerant sintetik, secara global masih mengacu pada kebijakan lama yang menginduk dengan Protocol Montreal dan Kyoto Protocol, dan kebijakan secara nasional masih mencacu pada kebijakan-kebijakan dari Kementrian yang telah ada. Regulasi terkait dengan penghematan energi listrik masih mengacu pada keputusan Kemen ESDM bahwa refrigerant hidrokarbon direkomendasikan sebagai pengganti refrigerant sintetik. Hal ini sebagai upaya penghematan energy listrik dimana refrigerant hidrokarbon memiliki keunggulan pada AC & Refrigerator yang di retrofit dengan refrigerant hidrokarbon memiliki efek dapat memberikan penghematan energi listrik yang significant rata-rata 20 %

2.1.2. Respon Pasar Industri / Bangunan Komersial dan retail

Pasar industry dan bangunan komersial merespon penggunaan refrigerant hidrokarbon Pertamina (MUSIcool) sebagai upaya untyuk bisa melakukan efisiensi penggunaan energy listrik pada mesin pendingin (AC & Refrigerator) dikarenakan makin tingginya biaya energy listrik baik dari PLN maupun Genset

Hambatan yang masih ada untuk penggunaan MUSIcool di AC komersial (Industri & bangunan) adalah :

a. Aspek safety (sifat flammable),

b. Kerusakan pada mesin/kompresor di duga dari aspek teknis psistem pelumasan di kompresorc. Dugaan adanya penurunan kapasitas pendinginan dibandingkan saat mesin pendingin tersebut masih menggunakan refrigerant sintetik (R-22, R-134 dan R-407C).

d. Batasan bahwa MUSIcool tidak bisa menggantikan refrigerant sintetik R-11 (mesin-mesin generasi lama kapasitas besar), R-410A (refrigerant generasi baru) dan mesin pendingin dengan kompresor jenis sentrifugal.e. Masih terbatasnya teknisi MUSIcool yang kompeten bersertifikat dari institusi independenf. Masih terbatasnya Bengkel / perusahaan jasa retrofit yang memiliki perlengkapan retrofit secara lengkap sesuai dengan standar Perlindungan Lapisan Ozon dan penggunaan refrigerant hidrokarbon (kelompok A3 : tingkat paling tinggi dari sifat bahan flammable)g. Berkembangnya jenis mesin pendingin yang menggunakan refrigerant generasi baru seperti : R-32 yang belum ada penggantinya di MUSIcool

h. Masih lemahnya pemahaman manfaat MUSIcool bagi kalangan Management di industry/bangunan komersial sehingga masih menganggap bahwa MUSIcool itu berbahaya.

Pasar retail yaitu AC pada bangunan skala kecil, seperti : Perumahan, Apartemen, Ruko/Rukan, dan lain-lain, merupakan pasar potensial karena pertumbuhannya sangat cepat di berbagai wilayah terutama di perkotaan. Peluang untuk mengambil pangsa pasar retail lebih memungkinkan dikarenakan persyaratannya relative tidak seketat di lingkungan industry/komersial sehingga bengkel-bengkel retail biasa bisa diberdayakan untuk melayani kebutuhan pasar retail tersebut.2.1.3. Mutu produk MUSIcool sangat berpengaruh, sehingga adanya fluktuasi mutu akan mempengaruhi terhadap kinerja mesin pendingin. Demikian juga mutu dari tabung kemasan dan system segel pada tabung kemasan akan berpengaruh terhadap kepercayaan terhadap produk MUSIcool. Upaya jaminan mutu (produk, kemasan, pelayanan, dll.) sangat penting dilakukan dan perlun adanya pengawasan terus-menerus supaya produk MUSIcool yang sampai kepada konsumen memiliki mutu yang baik (masih dalam ambang batas on spec). Keluhan mutu MUSIcool (produk dan kemasan) masih sering dijumpai di berbagai wilayah, memerlukan penanganan bukan hanya di konsumen (sebagai ujung) tapi dalam mata rantai proses bisnisnya (dari kilang, transporter, penimbunan, pembotolan, agen, sub agen, took dan bengkel).2.2. Materi-2 : Nara Sumber APRRAL / HIMPATUR (Bpk. Komara AH)Upaya penetrasi dan tuntutan kompetensi teknisi retrofit MUSIcool di industri/bangunan komersial

2.2.1. Penetrasi MUSIcool pada AC Industri / bangunan komersialPengkategorian AC Industri/bangunan komersial disini adalah mesin AC kapasitas besar (Chiller), dimana dalam pelaksanaan retrofitting pada chiller tersebut berbeda dengan retrofitting pada AC split kapatitas relative kecil. Untuk melakukan retrofitting pada Chiller AC di lingkungan industry/bangunan komersial :

Dilakukan oleh teknisi MUSIcool yang kompeten dalam Chiller AC dan memiliki keterampilan serta pengalaman yang memadai. Memiliki perlengkapan kerja retrofitting yang memadai, baik untuk melakukan recovery maupun untuk proses retrofitting menggunakan MUSIcool

Memiliki peralatan safety work (APD, peralatan bantu kerja dan peralatan pendukung kerja

Sertifikasi kompetensi teknisi yang melakukan pekerjaan retrofitting

Peralatan untuk dokumentasi dan administrasi pekerjaan

SOP untuk setiap peralatan kerja

Sebelum melakukan pekerjaan pada umumnya calon konsumen akan minta diadakan presentasi/diskusi untuk mendapatkan informasi mengenai product knowledge, manfaat dan potensi efisiensi energy, proses kerja, safety, dan lain-lain. Bersamaan dengan acara presentasi/diskusi pada umumnya juga minta dilakukan uji coba penggantian refrigerant sintetik (R-22) dengan MUSIcool MC-22 untuk melihat pembuktian kinerja AC dan penghematan yang dicapai juga proses kerjanya.

2.2.2. Kompetensi Teknisi

Kunci keberhasilan suatu pekerjaan retrofitting sangat ditentukan oleh kemampuan teknisi dalam menjalankan proses kerja dilapangan. Untuk bisa dinyatakan kompeten, maka seorang teknisi : Memiliki pengetahuan yang memadai tentang mesin chiller AC, refrigerant hidrokarbon, peralatan kerja, proses kerja retrofitting, dll.

Memiliki kompetensi (skill, knowledge dan attitude) yang memadai dilengkapi dengan sertifikat kompetensi di bidang refrigerant hidrokarbon (HCR)

Memiliki pengalaman kerja (jam terbang) mengerjakan chiller AC terus-menerus

Sehat secara fisik (jasmani) dan rohani

2.3. Materi-3 : Nara Sumber PARHI / UPI (Bpk. Agus Maulana)Perkembangan teknologi mesin pendingin dan refrigerant serta peluang refrigerant hidrokarbon untuk menggantikan sintetik

2.3.1. Teknologi mesin pendingin dan rerfigeran

Mesin pendingin, baik skala kecil, sedang maupun skala besar mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Demikian juga dalam hal refrigerant juga mengalami perkembangan bersesuaian dengan perkembangan hardware / teknologi mesin pendingin.Sebagai gambaran, mesin pendingin ruangan skala kecil (split AC) yang dalam beberapa tahun ini berkembang adalah model AC low watt jenis inverter bila dibandingkan dengan model sebelumnya memiliki perbedaan yang sangat nyata. Demikian juga dalam hal Chiller AC juga mengalami perkembangan sejalan dengan tuntutan untuk adanya penghematan dibidang konsumsi energy dan aspek lingkungan.

Dewasa ini perkembangan yang cukup berarti adalah akan diluncurkannya penggunaan refrigerant sintetik R-32 untuk menggantikan AC yang sebelumnya menggunakan R-22 dan R-410A. Refrigeran R-32 memiliki sifat seperti refrigerant hidrokarbon yaitu flammable namun kategorinya low flammable (kelas A2) dan single komponen (berbeda dengan R-410A yang merupakan campuran beberapa komponen.

2.3.2. Peluang refrigerant hidrokarbon

Refrigerant hidrokarbon memiliki karakteristik lingkungan yang sangat baik (Non BPO dan Non GRK) sehingga tidak memiliki dampak terhadap kerusakan lingkungan atmosfir bumi (ramah lingkungan), demikian juga penggunaan refrigerant hidrokarbon untuk menggantikan refrigerant sintetik bisa memberikan efek adanya pengurangan konsumsi energy (hemat energy). Hambatan utama penggunaan refrigerant hidrokarbon adalah sifatnya yang flammable dan prosedur kerja yang bagak berbeda dengan pengerjaan dengan refrigerant sintetik, namun semua kendala / hambatan tersebut bisa dikelola dengan cara penanganan refrigerant hidrokarbon sesuai standard kerja yang berlaku (standar global dan standar nasional/SNI).

Makin naiknya tarif / harga energy (listrik) dan adanya tuntutan go green (seperti green building, dll.) maka refrigerant sintetik yang selama ini masih banyak digunakan di mesin pendingin industry dan AC bangunan komersial, merupakan peluang bagi refrigerant hidrokarbon untuk digunakan sebagai penggantinya. Sedangkan untuk mengantisipasi penggunaan R-32 adalah adanya kesamaan sifatnya yaitu flammable akan menghilangkan hambatan di konsumen karena R-32 dan HCR sama-sama flammable. Antisipasi yang harus dilakukan adalah adanya riset formulasi dan tatacara retrofit refrigerant hidrokarbon untuk bisa menggantikan refrigerant R-32.

2.4. Materi-4 : Nara Sumber PERTAMINA Domestic Gas Marketing (Bpk. Yudi Yanurwinda)Strategi dan kebijakan Pertamina untuk Produk MUSIcool

2.4.1. Infrastruktur

Pertamina sebagai produsen dan pemasar refrigerant hidrokarbon di Indonesia, terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan-penyempurnaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Secara skala bisnis di internal PertaminaMUSIcool termasuk kategori bisnis kecil sehingga dalam proses penyempurnaan infrastruktur kadang tertunda untuk mendahulukan yang lebih strategis secara nasional. Namun demikian proses dan progress penyediaan infrastruktur terus berjalan dari waktu ke waktu diantaranya : Pembangunan sentral storage dalam area Marketing di Depot Pulau Layang (Plaju)

Pembangunan tangki penyimpanan di Depot Tg. Priok (Jakarta) dan Tg. Perak (Surabaya)

Penyediaan MUSIcool dalam kemasan tabung : 3 kg, 6 kg. 45 kg di berbagai Depot LPG Domestic Gas Region di seluruh Indonesia (kecuali Maluku dan Papua belum tersedia)

2.4.2. Pembinaan mitra bisnisUntuk berjalannya proses bisnis pemasaran MUSIcool, supply chain MUSIcool menganut sistim kemitraan melalui keagenan dan bengkel MUSIcool dimana agen mengambil produk di Depot Pertamina untuk selanjutnya didistribusikan kepada konsumen bengkel/usaha jasa retrofitting. Sebagai mitra, maka agen yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan keagenan diantaranya memiliki teknisi yang kompeten melalui pelatihan yang dilakukan oleh Pertamina bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi yang kompeten (contohnya yang telah melaksanakan adalah kerjasama dengan Politeknik Negeri Bandung dan Teknik Mesin UNDIP). Penyelenggaraan pelatihan kompetensi akan terus dikembangkan dan bekerjasama dengan perguruan tinggi lainnya di berbagai region yang memiliki kompetensi dibidang aplikasi refrigerant hidrokarbon pada mesin pendingin.Pembinaan yang dilakukan, selain terhadap Agen MUSIcool juga dilakukan terhadap Bengkel MUSIcool Rujukan dan Bengkel MUSIcool Retail, sesuai Buku panduan keagenan HCR dan Buku panduan bengkel MUSIcool Rujukan.2.5. Materi-5 : Nara Sumber PERTAMINA Domestic Gas Region-3 (Bpk. Moch. Irfan)Kondisi pemasaran MUSIcool di Region-3

2.5.1. Pelayanan kepada konsumenSejalan dengan perkembangan pasar dan kebijakan dari Pertamina Kantor Pusat, maka Domestic Gas Region (sebagai contoh di Marketing Operation Region-III wilayah Jakarta, Jabar, Banten), terus melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan : Menyediakan tangki storage total kapasitas 30 MT (terdiri dari 3 unit kapasitas masing-masing 10 MT) untuk pengisian dalam tabung dan bulk Memberikan identitas keagenan MUSIcool dan bengkel Rujukan MUSIcool Menyelenggaraka pelatihan teknisi, sosialisasi dan kunjungan presentasi/diskusi kepada calon konsumen potensial

2.5.2. Apresiasi kepada mitra bisnis

Setiap tahun melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelanggan dan agen MUSIcool dan Bengkel MUSIcool guna diberikan Apresiasi sebagai agen berprestasi dan Bengkel berprestasi.2.6. Materi-6 : Nara Sumber Tenaga Ahli Gas Product (Bpk. Tatang Hidayat)Product Knowledge Refrigeran Hiddrokarbon Pertamina (MUSIcool)

Aspek teknis refrigeran hidrokarbon : R-290 (MUSIcool MC- 22). Blend R-290/R-600a (MC 12 dan MC-134) serta R-66a (MC-600) dibandingkan refrigeran sintetik Chlorofluorocarbon (CFC : R-12), Hydrofluorocarbon (HCFC : R-22) dan Hydrofluorocarbon (HFC : R-134a)

Aspek safety

Aspek aplikasi dan analisa MUSIcool pada berbagai mesin pendingin

BAB IIIUSULAN TINDAK LANJUT

3.1. Worksop

Dari pelaksanaan Workshop diperoleh berbagai masukan dan rumusan sebagai bahan tindak lanjut yang diusulkan sebagai berikut :

a. Menyampaikan informasi kepada regulator tentang :

a.1. Pentingnya monitoring / pengawasan implementasi dari berbagai kebijakan yang terkait dengan Perlindungan lapisan ozon, penghapusan Bahan Perusak Ozon dan Gas Rumah Kaca, mengingat bahan-bahan BPO dan GRK yang sudah dibatasi bahkan dilarang penggunaannya masih dengan mudah dijumpai dilapangan.a.2. Perkembangan dan potensi penggunan refrigerant hidrokarbon dan manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat, agar menjadi pertimbangan secara serius pemanfaatan potensi sumber daya alam Indonesia untuk mendukung program penghematan energi dan pelestarian lingkungan atmosfir bumi.b. Mengintensifkan sosialisasi MUSIcool kepada masyarakat khususnya kalangan industri dan dunia usaha pengelola dan perancang bangunan komersial, sehingga manfaat MUSIcool bisa lebih memasyarakat.c. Mengintensifkan pembinaan kepada mata rantai supply chain / distribusi MUSIcool sesuai buku panduan keagenan HCR Pertamina dan Buku Panduan Bengkel MUSIcool Rujukand. Melakukan survey pasar penggunaan MUSIcool di setiap region untuk mengetahui potensi pasar dan respon masyarakat terhadap MUSIcool

e. Melakukan monitoring dan pengawasan mutu produk MUSIcool mulai dari produksi, penimbunan, pembotolan, distribusi ke agen sampai bengkel pengguna. Proses di Depot agar mendapatkan perhatian khusus terkait mutu (sumber daya manusia, prosedur kerja, pengetahuan pentingnya mutu dan cara handling produk, alat uji lab. mutu, segel, dan lain-lain, sehingga konsumen mendapatkan jaminan pasokan secara Quantity dan Qualityf. Melakukan sampling kunjungan dan membuat testomony kepada konsumen industri / bangunan komersial yang sudah menggunakan MUSIcool lebih dari 5 (lima) tahun untuk mengetahui permasalahan dan pengalaman cara mengatasinya.g. Melakukan riset-riset aplikasi pada berbagai jenis mesin pendingin dan refrigeran generasi baru

h. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan pola dan metode pelatihan untuk para teknisi dengan membagi pada berbagai jenjang, diantaranya :

jenjang pengenalan dasar MUSIcool untuk calon teknisi pemula (tanpa pengalaman)

pelatihan teknisi teknisi MUSIcool tingkat dasar pada AC Split kapasitas sampai 2 PK untuk para teknisi yang sudah memiliki pengalaman sebagai pelaksana dilapangan pelatihan peningkatan kompetensi teknisi MUSIcool tingkat dasar dan sertifikasi teknisi MUSIcool tingkat dasar pada AC split sampai kapasitas 2 PK pelatihan teknisi MUSIcool tingkat menengah pada AC ruangan antara 2 5 PK

Pelatihan peningkatan kompetensi teknisi MUSIcool tingkat menengah dan sertifikasi kompetensi teknisi MUSIcool tingkat menengah pada AC ruangan antara 2 5 PK

Pelatihan teknisi MUSIcool pada Chiller AC tingkat dasar sampai kapasitas 15 PKi. Melakukan pembinaan pada komunitas teknisi MUSIcool yang ada di berbagai Marketing Operation Regionj. Mengintensifkan program evaluasi tahunan untuk pemberian reward dan punishment bagi mitra (Agen dan Bengkel MUSIcool) di berbagai Regionk. Deseminasi dan Workshop perkembangan hasil-hasil riset ilmiah aplikasi MUSIcool di berbagai lembaga penelitian, institusi, perguruan tinggi, sekolah menengah kejuruan , dan lain-lain sesuai perkembangan yang dikoordinir oleh R&D Pertamina.

l. Sosialisasi dan upaya mewajibkan penggunaan MUSIcool pada mesin pendingin (AC & Refrigerator) yang ada dilingkungan operasional Pertamina, anak perusahaan Pertamina, Kantor-kantor Mitra Pertamina dan badan usaha yang berafiliasi dengan Pertaminam. Menjalin kerjasama dalam lingkup sinergi BUMN untuk penggunaan MUSIcool pada berbagai AC gedung perkantoran seluruh BUMN sebagai bagian penerapan kebijakan pemerintah hal bangunan ramah lingkungan dan penghematan energi pada sejtor AC.

n. Mengintensifkan koordinasi secara reguler 3 (tiga) bulanan dan sesuai kebutuhan dengan Tim Kerja HCR (KRHI, APRRAL, PARHI dan HIMPATUR) dan asosiasi/ perhimpunan profesi lainnya serta perguruan tinggi (sebagai contoh UPI) untuk problem-solving, mengetahui perkembangan dan mengantisipasi kondisi di masyarakat/konsumen.

3.2. Seminar

Dari pelaksanaan Seminar sehari, diperoleh berbagai informasi yang berkembang di masyarakat, diantaranya :

a. Bahwa faktanya belum secara meluas pemahaman manfaat MUSIcool sebagai bahan pendingin AC yang ramah lingkungan dan bisa menghemat energi pada AC bangunan, bahkan issue flammable lebih dominan sehingga menjadi faktor kendala/hambatan untuk menjadikan MUSIcool sebagai pilihan digunakan di kalangan industri dan bangunan komersial.b. Perkembangan teknologi mesin pendingin dan refrigeran, membutuhkan adanya data dan hasil riset ilmiah aplikasi MUSIcool pada mesin pendingin dan sebagai substitusi refrigeran generasi barus

c. Perlunya jaminan pasokan MUSIcool (Quality dan Quantity) yang menyebar secara proporsional ke berbagai wilayah di Indonesia serta pembinaan kompetensi teknisi retrofitting bekerjasama dengan berbagai institusi ilmiah dan perguruan tinggi di berbagai kota

d. Pertamina sebagai BUMN dan bagian dari institusi pemerintah, diharapkan lebih proaktif berkoordinasi dengan berbagai institusi / instansi pemerintah dan swasta untuk memasyarakatkan dan mengatasi kendala-kendala aplikasi MUSIcool di lapangan.

LAPORAN HASIL

WORKSHOP & SEMINAR

Penggunaan Refrigeran Hidrokarbon sebagai solusi penghematan energi listrikpada mesin AC Industri & Bangunan Komersial

Bandung, 23 24 Juni 2014

Kerjasama :

Disusun oleh :

Tim Kerja HCR Pertamina

1. Tatang Hidayat

2. Deddy Rachmat

3. Komara AH

4. Agus Maulana

Tempat Workshop & Seminar

Di :

Universitas Pendidikan Indonesia

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

BANDUNG

2014