laporan uji konsentrasi substrat
DESCRIPTION
biokimTRANSCRIPT
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1.Latar Belakang Percobaan Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. (Anonim, 2013)
Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan substrat. (Fauziah, 2011)
1.2.Tujuan Percobaan Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Substrat
terhadap kecepatan reaksi.
1.3.Prinsip Percobaan Berdasarkan konsentrasi substrat yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi.
1.4.Reaksi Percobaan
Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
E + S ES
ES E + P
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah A (Pisang), B (Buah pir), dan C (Kacang koro pedang), substrat urea, katekol, serta aquadest.
2.2. Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
Gambar 2. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
3.1. Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
substrat
Konsentrasi substrat
ekstrak Warna hasil keterangan
ekstrak aquadest
katekol 25 tetes - Pisang Ungu +++ Aktif bekerja
katekol 15 tetes 10 tetes Pisang Ungu ++ Kurang aktif
bekerja
katekol 5 tetes 20 tetes Pisang Ungu + Tidak aktif
bekerja
katekol 25 tetes - Buah pir Coklat +++ Aktif bekerja
katekol 15 tetes 10 tetes Buah pir Coklat ++ Kurang aktif
bekerja
katekol 5 tetes 20 tetes Buah pir Coklat + Tidak aktif
bekerja
Urea 25 tetes - Kacang Pink +++ Aktif
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
koro pedang
bekerja
Urea 15 tetes 10 tetes Kacang koro
pedangpink
pink ++ Kurang aktif
bekerja
Urea 5 tetes 20 tetes Kacang koro
pedang
pink + Tidak aktif
bekerja
Sumber : Dicki Arianto dan Dwi Ayu Cahyanti, Kelompok G, Meja 8, 2014
Keterangan :(+) = larutan encer(++) = larutan sedikit encer(+++) = larutan kental
Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
3.2. Pembahasan Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai
kekhasan yaitu, hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atu kontak antara enzim dengan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian active (active site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. (Poedjiadi, 1994)
substrat (bahasa Inggris: substrate) adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi, karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk, segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh suatu promoter tercapai. (Anonim, 2014)
Pada suatu percobaan hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim, ternyata bahwa pada konsenterasi sukrosa rendah, kecepatan reaksi tergantung pada konsenterasi sukrosa. Namun pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksinya tidak lagi tergantung pada konsenterasi sukrosa. Jadi pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksi tidak dipengaruhi lagi oleh pertambahan konsenterasi. Ini menunjukkan bahwa enzim seolah-olah telah jenuh dengan substratnya, artinya tidak dapat lagi menampung substrat. Untuk menerangkan keadaan ini Leonor Michaelis dan Maude Menten pada tahun 1913 mengajukan suatu hipotesis bahwa dalam reaksi enzim terjadi terlebih dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim kembali. Hasil Percobaan hidrolisis sukrosa tersebut dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut:
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi substrat dengan laju reaksi
Kurva diatas menggambarkan pembentukkan produk pada saat awal oleh suatu enzim dengan kadar tertentu pada kadar substrat yang bervariasi (S). Pada pH tertentu: pada konsenterasi substrat rendah, laju reaksi (Vo) terlihat berbanding langsung dengan kadar substrat (mengikuti kinetika reaksi tingkat I). Selanjutnya semakin tinggi kadar substrat, laju reaksi semakin berkurang dan mendekati harga maksimum (Vmaks). (Yuniastuti, 2006)
Akhirnya pada konsenterasi yang tinggi laju reaksi dibatasi oleh waktu yang diperlukan untuk mengubah
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
kompleks ES menjadi produk (P) dan jumlah enzim bebas (E). Dalam keadaan demikian tingkat reaksi menyerupai reaksi tingkat 0 (zero order), dimana reaksi sudah tidak bergantung lagi pada kadar substrat dan pada saat ini enzim dalam keadaan jenuh dengan substrat. Sifat kejenuhan ini merupakan dasar uraian kionetika enzim. (Yuniastuti, 2006)
Postulat Michaelis dan Menten menyatakan bahwa reaksi enzim substrat terdiri dari beberapa fase, yaitu: Pembentukkan kompleks Enzim-Substrat (ES), dimana E
adalah enzim, sedangkan S adalah substrat. Modifikasi dari substrat membentuk produk (P) yang
masih terikat dengan enzim (EP) Pelepasan produk dari molekul enzim.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim sustrat sebagaimana telah dijelaskan tadi, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsenterasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsenterasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif. Dengan demikian konsenterasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsenterasi substrata tau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsenterasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah reaksinya pun tidak bertambah besar. (Poedjiadi, 1994)
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan Dari hasil percobaan Uji Konsentrasi substrat adalah
25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak pisang, 25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak buah pir dan 25 tetes substrat urea tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak kacang koro pedang.
4.2. Saran Praktikan diharapkan dapat menguasai materi
percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan serta pengamatan terhadap hasil percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Pengertian Enzim, http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertian-enzim.html, Diakses : 24 April 2014
Anonim, 2014. Pengertian Substrat. http://id.wikipedia.org/wiki/Substrat. Diakses : 24 April 2014
Fauziah, Lisna. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com. Diakses: 24 April 2014
Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta
Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat
LAMPIRAN
substrat Konsentrasi substrat ekstrak hasil keterangan
ekstrak aquadest
katekol 25 tetes - Pisang +++ Aktif bekerja
katekol 15 tetes 10 tetes Pisang ++ Kurang aktif bekerja
katekol 5 tetes 20 tetes Pisang + Tidak aktif bekerja
katekol 25 tetes - Buah pir +++ Aktif bekerja
katekol 15 tetes 10 tetes Buah pir ++ Kurang aktif bekerja
katekol 5 tetes 20 tetes Buah pir + Tidak aktif bekerja
Urea 25 tetes - Kacang koro pedang
+++ Aktif bekerja
Urea 15 tetes 10 tetes Kacang koro pedangpink
++ Kurang aktif bekerja
Urea 5 tetes 20 tetes Kacang koro pedang
+ Tidak aktif bekerja
Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014