laporan uji konsentrasi substrat

15
Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. (Anonim, 2013) Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan substrat. (Fauziah, 2011) 1.2. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Substrat terhadap kecepatan reaksi. 1.3. Prinsip Percobaan Berdasarkan konsentrasi substrat yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. 1.4. Reaksi Percobaan E + S ES ES E + P

Upload: dicki-arianto

Post on 23-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

biokim

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang Percobaan Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan

organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia. (Anonim, 2013)

Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan substrat. (Fauziah, 2011)

1.2.Tujuan Percobaan Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Substrat

terhadap kecepatan reaksi.

1.3.Prinsip Percobaan Berdasarkan konsentrasi substrat yang dapat

mempengaruhi kecepatan reaksi.

1.4.Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat

E + S ES

ES E + P

Page 2: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat

adalah A (Pisang), B (Buah pir), dan C (Kacang koro pedang), substrat urea, katekol, serta aquadest.

2.2. Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat

adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.

2.3. Metode Percobaan

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat

Page 3: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat

substrat

Konsentrasi substrat

ekstrak Warna hasil keterangan

ekstrak aquadest

katekol 25 tetes - Pisang Ungu +++ Aktif bekerja

katekol 15 tetes 10 tetes Pisang Ungu ++ Kurang aktif

bekerja

katekol 5 tetes 20 tetes Pisang Ungu + Tidak aktif

bekerja

katekol 25 tetes - Buah pir Coklat +++ Aktif bekerja

katekol 15 tetes 10 tetes Buah pir Coklat ++ Kurang aktif

bekerja

katekol 5 tetes 20 tetes Buah pir Coklat + Tidak aktif

bekerja

Urea 25 tetes - Kacang Pink +++ Aktif

Page 4: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

koro pedang

bekerja

Urea 15 tetes 10 tetes Kacang koro

pedangpink

pink ++ Kurang aktif

bekerja

Urea 5 tetes 20 tetes Kacang koro

pedang

pink + Tidak aktif

bekerja

Sumber : Dicki Arianto dan Dwi Ayu Cahyanti, Kelompok G, Meja 8, 2014

Keterangan :(+) = larutan encer(++) = larutan sedikit encer(+++) = larutan kental

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat

Page 5: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

3.2. Pembahasan Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai

kekhasan yaitu, hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atu kontak antara enzim dengan substrat. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian active (active site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. (Poedjiadi, 1994)

substrat (bahasa Inggris: substrate) adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi, karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk, segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh suatu promoter tercapai. (Anonim, 2014)

Pada suatu percobaan hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim, ternyata bahwa pada konsenterasi sukrosa rendah, kecepatan reaksi tergantung pada konsenterasi sukrosa. Namun pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksinya tidak lagi tergantung pada konsenterasi sukrosa. Jadi pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksi tidak dipengaruhi lagi oleh pertambahan konsenterasi. Ini menunjukkan bahwa enzim seolah-olah telah jenuh dengan substratnya, artinya tidak dapat lagi menampung substrat. Untuk menerangkan keadaan ini Leonor Michaelis dan Maude Menten pada tahun 1913 mengajukan suatu hipotesis bahwa dalam reaksi enzim terjadi terlebih dahulu kompleks enzim-substrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim kembali. Hasil Percobaan hidrolisis sukrosa tersebut dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut:

Page 6: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi substrat dengan laju reaksi

Kurva diatas menggambarkan pembentukkan produk pada saat awal oleh suatu enzim dengan kadar tertentu pada kadar substrat yang bervariasi (S). Pada pH tertentu: pada konsenterasi substrat rendah, laju reaksi (Vo) terlihat berbanding langsung dengan kadar substrat (mengikuti kinetika reaksi tingkat I). Selanjutnya semakin tinggi kadar substrat, laju reaksi semakin berkurang dan mendekati harga maksimum (Vmaks). (Yuniastuti, 2006)

Akhirnya pada konsenterasi yang tinggi laju reaksi dibatasi oleh waktu yang diperlukan untuk mengubah

Page 7: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

kompleks ES menjadi produk (P) dan jumlah enzim bebas (E). Dalam keadaan demikian tingkat reaksi menyerupai reaksi tingkat 0 (zero order), dimana reaksi sudah tidak bergantung lagi pada kadar substrat dan pada saat ini enzim dalam keadaan jenuh dengan substrat. Sifat kejenuhan ini merupakan dasar uraian kionetika enzim. (Yuniastuti, 2006)

Postulat Michaelis dan Menten menyatakan bahwa reaksi enzim substrat terdiri dari beberapa fase, yaitu: Pembentukkan kompleks Enzim-Substrat (ES), dimana E

adalah enzim, sedangkan S adalah substrat. Modifikasi dari substrat membentuk produk (P) yang

masih terikat dengan enzim (EP) Pelepasan produk dari molekul enzim.

Untuk dapat terjadi kompleks enzim sustrat sebagaimana telah dijelaskan tadi, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsenterasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsenterasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif. Dengan demikian konsenterasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsenterasi substrata tau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsenterasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah reaksinya pun tidak bertambah besar. (Poedjiadi, 1994)

Page 8: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1. Kesimpulan Dari hasil percobaan Uji Konsentrasi substrat adalah

25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak pisang, 25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak buah pir dan 25 tetes substrat urea tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak kacang koro pedang.

4.2. Saran Praktikan diharapkan dapat menguasai materi

percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan serta pengamatan terhadap hasil percobaan.

Page 9: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Enzim, http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertian-enzim.html, Diakses : 24 April 2014

Anonim, 2014. Pengertian Substrat. http://id.wikipedia.org/wiki/Substrat. Diakses : 24 April 2014

Fauziah, Lisna. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com. Diakses: 24 April 2014

Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta

Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Page 10: Laporan Uji Konsentrasi Substrat

Laboratorium Biokimia Pangan Lemak (Uji Konsentrasi Substrat

LAMPIRAN

substrat Konsentrasi substrat ekstrak hasil keterangan

ekstrak aquadest

katekol 25 tetes - Pisang +++ Aktif bekerja

katekol 15 tetes 10 tetes Pisang ++ Kurang aktif bekerja

katekol 5 tetes 20 tetes Pisang + Tidak aktif bekerja

katekol 25 tetes - Buah pir +++ Aktif bekerja

katekol 15 tetes 10 tetes Buah pir ++ Kurang aktif bekerja

katekol 5 tetes 20 tetes Buah pir + Tidak aktif bekerja

Urea 25 tetes - Kacang koro pedang

+++ Aktif bekerja

Urea 15 tetes 10 tetes Kacang koro pedangpink

++ Kurang aktif bekerja

Urea 5 tetes 20 tetes Kacang koro pedang

+ Tidak aktif bekerja

Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014