laporan tugas akhir - repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/4192/2/lta repo anjelia...
TRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “I”
G1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB LILIS
SURYAWATI, S.ST, M.KES DESA SAMBONG DUKUH
KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG
LAPORAN TUGAS AKHIR
ANJELIA KESYA JANWARIN
171110018
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020
ii
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “I”
G1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB LILIS
SURYAWATI, S.ST, M.KESDESA SAMBONG DUKUH
KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG
LAPORAN TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan
Oleh :
ANJELIA KESYA JANWARIN
171110018
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
2020
iii
iv
v
vi
vii
Jombang, 16 Mei 2020
Penulis
Anjelia Kesya Janwarin
171.110.018
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua yang berkat dari
RahmatNya sehingga dapat terselesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “I” dengan kehamilan normal di PMB
Lilis Suryawati SST,S,M.Kes. Desa Sambong Dukuh Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang “, Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli
Madya Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia
Medika Jombang.
Dalam hal ini penilis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai Pihak
karena itu pada kesempatan ini Penilis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. H. Imam Fatomi, S.KM,MM, selaku ketua STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang, yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas
Akhir ini.
2. Nining Mustika Ningrum, SST,M.Kes, selaku ketua program studi D-III
Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang yang telah
memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
3. Nining Mustika Ningrum,SST,M.Kes, selaku pembimbing I yang telah
memberikan Bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
4. Nurlia Isti Malatuzzulfa,SST, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini terselesaikan.
5. Ruliati, SST.M.Kes, selaku penguji utama yang telah memberikan masukan
dan arahan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
6. Lilis Suryawati.,S.ST,S.,M.Kes, yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir di PMB nya.
7. Ny.”I” selaku responden atas kerjasamanya yang baik.
8. Bapak, ibu dan keluarga tercinta, atas cinta, dukungan dan doa yang selalu
diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.
9. Semua rekan mahasiswi seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan
banyak membantu dalam ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan Laporan Tugas
Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Jombang, 16 Mei 2020
Penulis
x
RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY “I” G1P0A0 35 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI PMB LILIS SURYA WATI, S.ST.M.Kes DESA SAMBONG DUKUH
KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG
Oleh :
Anjelia Kesya Janwarin, Nining Mustika Ningrum, Nurlia Isti Malatuzzulfa
171110018
Kehamilan adalah sebuah proses alamiah yang terjadi pada wanita usia subur,
dalam tiap kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan patologis perubahan tersebut
mengakibatkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, salah satu ketidaknyaman yang terjadi
pada ibu hamil trimester III adalah tentang gangguan sulit tidur. Gangguan sulit tidur terjadi
karena adanya perubahan hormone psikis pada ibu hamil sehingga ibu hamil sulit untuk
memulai atau mempertahankan tidur. Tujuan LTA ini untuk memberikkan Asuhan secara
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB pada ibu dengan
keluhan gangguan sukit tidur.
Metode Asuhan dalam LTA ini adalah dengan wawancara, observasi dan
penatalaksanaan asuhan. Subyek dalam asuhan ini adalah Ny. “I” G1P0A0 dengan
kehamilan normal di PMB Lilis Surya Wati, S.ST.M.Kes. Desa Sambong Dukuh,
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Hasil Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada Ny. “I” selama kehamilan
Trimester III dengan Gangguan Sulit Tidur tidak di temukan adanya komplikasi saat
kehamilan, pada persalinan dengan persalinan normal dan spontan, pada masa nifas dengan
nifas normal dan tidak ada penyulit, pada BBL dengan BBLN, pada Neonatus dengan
Neonatus fisiologis dan pada KB ibu menjadi Akseptor baru KB MAL
Kesimpulan dari Asuhan Kebidanan secara komprehensif ini didapat dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan secara dini,
dalam hal ini juga tidak di temukan adanya penyulit mulai sejak masa kehamilan,
persalinan, nifas, BBL dan neonatus. Disarankan kepada bidan diharapkan dapat
mempertahankan kualitas pelayanan dalam asuhan kebidanan bagi kesehatan ibu dan anak.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Kehamilan Normal
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL DALAM ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN .................................................................................. v
HALAMAN BEBAS PLAGIASI ..................................................................... vi
HALAMAN PENYATAAN ............................................................................. vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
RINGKASAN .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan.............................................................................................. 3
1.4 Manfaat............................................................................................ 4
1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan III ........................................................... 6
2.2 Konsep Dasar Gangguan Sulit Tidur .............................................. 8
2.3 Konsep Dasar Persalinan1 ............................................................... 15
2.4 Konsep Dasar Nifas ......................................................................... 22
2.5 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir ....................................................... 26
2.6 Konsep Dasar Neonatus .................................................................. 29
2.7 Konsep Dasar Keluarga Berencana ................................................. 30
xii
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III .................................. 32
3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ......................................................... 37
3.3 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas .......................................................... 40
3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ............................................... 45
3.5 Asuhan Kebidanan Neonatus .......................................................... 48
3.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana ......................................... 53
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimeter III ............................ 57
4.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ......................................................... 64
4.3 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.................................................. 68
4.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir....................................... 69
4.5 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus ................................................. 70
4.6 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana ................................ 72
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 76
5.2 Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 60 Langkah APN .............................................................................. 19
Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uterus dan Besar Uterus .......................................... 23
Tabel 2.3 Kunjugan Masa Nifas....................................................................... 25
Tabel 2.4 APGAR Score .................................................................................. 27
Tabel 2.5 Perubahan Adapatasi BBL dari Intrauteri ke Ekstrauteri................. 28
Tabel 4.1 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel ANC .............................. 57
Tabel 4.2 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel INC ............................... 64
Tabel 4.3 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel PNC .............................. 68
Tabel 4.4 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel BBL .............................. 69
Tabel 4.5 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel Neonatus ....................... 70
Tabel 4.6 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel KB ................................. 72
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gerakan Senam Ibu Hamil .............................................................. 12
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Persetujuan Bidan ........................................................... xviii
Lampiran 2: Surat Pernyataan Pasien ........................................................... xix
Lampiran 3: Identitas Pasien .......................................................................... xx
Lampiran 4: Kunjungan ANC ....................................................................... xxi
Lampiran 5: Lembar KSPR ........................................................................... xxiv
Lampiran 6: Lembar Observasi ...................................................................... xxv
Lampiran 7: Lembar Pemeriksaan Persalinan di Buku KIA ......................... xxvi
Lampiran 8: Lembar Pemeriksaan Nifas di Buku KIA ................................ xxvii
Lampiran 9: Lembar Keterangan Lahir........................................................ xxviii
Lampiran 10: Lembar Pemeriksaan BBL dan Neonatus di Buku KIA ........ xxix
Lampiran 11: Kartu KB ................................................................................ xxx
Lampiran 12: Sertifikat Etik ........................................................................ xxxi
Lampiran 13: Lembar Turnit ........................................................................ xxxii
Lampiran 14: Lembar Hasil Turnit .............................................................. xxxiii
Lampiran 15 : Lembar Konsultasi ............................................................... xxxiv
xvi
DAFTAR SINGKATAN
A : Abortus
ANC :Antenatal Care
APN : Asuhan Persalinan Normal
APGAR :Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration
AKDR : Alat Kontrasepsi dalam Rahim
ASI : Air susu ibu
BB : Berat badan
BBL : Bayi baru lahir
BH :Braxton hiks
BAK : Buang air kecil
BAB : Buang air besar
DJJ : Denyut jantung janin
DTT :Desinfektan Tingkat Tinggi
G : Gravida
HB : Hemoglobi
HB0 : Vaksin Hepatitis B
HPP : Hemorrhagic postpartum
IM : Intamuskular
IMD : Inisiasi Menyusui Dini
IMT : Indeks Masa Tubuh
K1 : Vitamin K
KB : Keluarga Berencana
KIA : Kartu Ibu dan Anak
KPD : Ketuban Pecah Dini
KAA : Kompresi Aorta Abdominalis
KBI : Kompresi Bimanual Internal
KIE : Kompresi Bimanual Eksternal
KSPR : Kartu Skor Puji Rohyati
xvii
LILA : Lingkar lengan atas
MAL : Metode Amenorea Laktasi
P : Persalinan
PP : Postpartum
PE : Preeklamsi
PAP : Pintu atas panggul
PCH : Penapasan cuping hidunh
ROT : Roll Over Test
SG :Striae Gravidarum
SC :Caesarean Section
SAR : Segmen Atas Rahim
SBR : Segmen Bawah Rahim
TBJ : Taksiran berat janin
TFU : Tinggu fundus uteri
TKK : Tampon Kondom Kateter
TTV : Tanda-tanda vital
UK : Usia kehamilan
USG :Ultrasonografi
VCT : Voluntary counselling and testing
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah sebuah proses alamiah yang terjadi pada wanita diusia
subur, pada tiap kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan patologis dari
perubahan tersebut mengakibatkan ketidaknyaman pada wanita hamil, salah
satu ketidaknyaman pada wanita hamil triwulan ke tiga yaitu tentang gangguan
sulit tidur (Chomaria N, 2012). Gangguan sulit tidur dalam kehamilan adalah
masalah umum yang biasa terjadi pada ibu hamil. Sesuai pola keseharian pada
ibu hamil, beban dan perubahan yang terjadi maka kualitas tidur pada ibu hamil
terkadang belum terpenuhi sehingga ibu bisa mengalami gangguan sulit tidur
atau insomnia. Adapun perubahan hormon yang terjadi yaitu perubahan psikis
pada ibu hamil sehingga sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur. Hal
ini mengakibatkan ibu hamil mengalami situasi abnormal dalam pola tidur atau
insomnia (Hallenbach dkk, 2013).
Menurut survey national sleep foundation (2017), di Amerika terdapat
sebanyak 78% wanita hamil dengan gangguan sulit tidur dibandingkan saat
tidak hamil. Sendangkan di Indonesia, studi pendahuluan penelitian dari UPT
Puskesmas Kecamatan Cimanggis dan Sukamaju, Depok, Jawa Barat, terdapat
93,6% ibu hamil trimester tiga menggalami kualitas pola tidur yang buruk
(Dunia Keperawatan, 2018). Dari data Profil Kesehatan Jawa Timur tahun
2014 dalam The Indonesia Journal of Public Health 2017 diperoleh hasil dalam
kehamilan masih terdapat banyak komplikasi dan komplikasi tertinggi berada
di Kota Surabaya (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2014) dengan kasus yang
2
mencapai 9513 kasus sendangkan perkiraan ibu hamil dengan komplikasi
tahun 2015 sebanyak 6526 orang. Kemudian dari survei di PMB Lilis
Suryawati, S.ST,M.Kes Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang pada
Februari 2020 dengan data sekunder kunjungan ibu hamil pada bulan Maret
2020 didapatkan data 130 ibu hamil, 28 ibu hamil mengalami Gangguan tidur
(20,5%) salah satunya Ny ”I” pada usia kehamilan 35 minggu dengan keluhan
Sulit Tidur. Sehingga hal tersebut membuat rasa ketidaknyaman pada ibu
hamil.
Gangguan sulit tidur ini biasanya terjadi karena seseorang mengalami
kegelisahan, khawatir dan adanya gangguan pada pikiran dan perasaan
sehingga sulit untuk tidur malam meski sudah berbaring dan berusah untuk
tidur (Huda, 2020). Dalam situasi begini terdapat banyak keluhan pada ibu
hamil yang selalu dirasakan, baik fisik maupun psikis yang berdampak pada
kualitas tidur. Adapun penyebab sulit tidur yaitu nyeri pinggang karena terjadi
perengangan tulang di daerah pinggang, gerakan janin, posisi tidur yang tidak
nyaman juga bisa membuat ibu sulit tidur, stres , dan sering buang air kecil
(Mardiarti dkk, 2014). Masalah umum lainnya nyeri ulu hati, rasa cemas dan
panik (Hegard, Hanke K, 2010). Gangguan sulit tidur ini dapat berdampak
resiko pada janin, dan pada saat melahirkan karena kekurangan energi maka
dianjurkan untuk mendapatkan perhatian khusus dari keluarga dan tenaga
kesehatan yang mendampingi (Mindle dkk, 2015).
Penaganan yang biasanya diberikan pada ibu hamil yang mengalami
gangguan sulit tidur adalah dengan meningkatkan layanan kesehatan yaitu
nonfarmakologis atau senam ibu hamil untuk peregangan otot-otot perut, yoga,
3
dan teknik pernafasan (agar ibu rileks dan tidak tergesa-gesa), Mencari posisi
nyaman (miring kiri), dengar musik rileksasi, mandi dengan air hangat, atau
pemberian obat-obatan yang aman bagi ibu hamil (Purwati dan Agustina,
2016).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
“Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.“I” kehamilan normal dengan
gangguan sulit tidur agar kedepannya bisa merasakan tidur dengan nyaman dan
nyenyak pada ibu.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,
bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan pada Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan sulit
tidur di PMB Lilis Suryawati, S.ST, M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang.
1.3 Tujuan penyususnan LTA
1.3.1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,
bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan pada Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan
sulit tidur di PMB Lilis Suryawati SST, M.Kes. Desa Sambong Dukuh,
Kecamatan Jombang.
4
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Melakukan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. “I”
kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati
SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
2. Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. “I” di PMB Lilis
Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
3. Melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. “I” di PMB Lilis
Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
4. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. “I” di PMB
Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang
5. Melakukan asuhan kebidanan neonatus pada Bayi Ny “I” di PMB Lilis
Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
6. Melakukan asuhan kebidanan KB pada Ny. “I” di PMB Lilis Suryawati
SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
1.4 Manfaat Penyusunan LTA
1.4.1. Manfaat teroritis
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan wacana
kepustakaan, sebagai referensi penelitian selanjutnya serta menambah ilmu
pengetahuan yang diperolah selama pendidikan.
1.4.2. Manfaat praktis
1. Bagi instansi pendidikan
Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi institusi pendidikan tentang
asuhan kebidanan komperhensif pada kehamilan normal dengan keluhan
gangguan sulit tidur
5
2. Bagi lahan praktik (Bidan)
Sebagai sumber untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), terpenting dalam informasi tentang perubahan fisiologis, psikologi
dan asuhan yang di berikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus,
dan KB dalam batasan continuity of care.
3. Bagi responden
Menambah pengetahuan pada ibu dan keluarga tentang masa hamil,
bersalin, nifas, BBL, Neonatus, dan KB.
1.5 Ruang lingkup
1.5.1. Sasaran
Sasaran dalam asuhan kebidanan ini adalah Ny. “I” kehamilan normal
dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa
Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. Mulai dari Kehamilan, Persalinan,
Nifas, BBL, Neonatus, KB yang dilakukan sesuai standar asuhan kebidanan.
1.5.2. Tempat
Tempat pelaksanan asuhan kebidanan pada Ny. “I” adalah di PMB Lilis
Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang
1.5.3. Waktu
Asuhan kebidanan komprehensif ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juli
2020
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Trimester III
2.1.1 Pengertian Kehamilan Trimester III
Kehamilan adalah proses menyatuhnya sel telur dan sperma mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin yang berlangsung selama 40 minggu (280
hari), mulai dari hari pertama haid terakhir.
Trimester III adalah periode persiapan persalinan, Penentuan kelahiran bayi,
kewaspadaan sewaktu-waktu kelahiran bayi dan kebahagiaan (Saifuddin,
2012).
2.1.2 Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester III
1. Uterus
Uterus mengalami pembesaran, minggu 38 samapai 40 minggu fundus
uterus menagalmi penurunan karena janin mulai masuk pintu panggul
(Manuaba, 2010).
2. Sistem Vagina, Perinum.
Meningkatnya vaskularisasi dan hypermia nampak pada kulit dan otot-otot
perineum dan vulva. Serta perubahn warna pada vagina.
3. Sistem Uranius
Kepala janin yang mulai terus turun ke PAP menyebabkan ibu hamil
trimester III megalami sering kencing karenan kandung kemih yang
tertekan.
7
4. Sistem Payudara
Peningkatan pembentukan lobulus dan alveoli dalam memproduksi dan
mensekresi kolostrum.
5. Kenaikan Berat Badan
Pada ibu hamil ke naikan berat badan mulai dari awal masa kehamilan
sampai dengan akhir kehamilan normalnya 11-12kg penambahan berat
badan.
6. Sistem kulit
Perubahan warna kulit pada masa kehamilan seperti, warna kulit menjadi
gelap, kulit kusam, dan kemerahan. terdapat striae gravidarium (SG) ,
garis dipertengahna perut Linea alba, pada wajah dan leher melasma
gravidarium.
7. Sistem Musculoskeletal
Pada wanita hamil akan mengalami perubahan tulang belakang yang
menjadi lordosis, bentuk umum pada masa kehamilan. Hal ini disebabkan
karena membesarannya uterus ke posisi anterior, lordosisi mengeser
kepusat daya berat dan ke arah dua tungkai. Hal ini menagakibatkan
perubahan sikap dan ketidak nyaman pada bagian bawa punggung
(Sarwon, Prawirohardjo. 2010: 174).
2.1.3 Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester III
Trimester III adalah tahap akhir dari masa kehamilan yang mana rasa senang
menantikan kelahiran bayi, camas, khawatir dan sedih karena terpisahnya
bayi dari kandungan ibu dan menjadi kosong.
8
Perubahan lainnya ialah merasa kehilangan perhatian bila bayinya lahir,
bermimpi berkhayal tentang bayinya, tidak sabaran dan resah, ibu khawatir
bila kondisi bayinya tidak normal, mempersiapkan kelahiran, Libido
menurun.
2.1.4 Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III
a) Insomina atau gangguan sulit tidur
b) Kontraksi braxton hicks (BH)
c) Sesak Napas
d) Sering kencing
e) Konstipasi
f) Kram kaki
g) Varises
2.1.5 Tanda Bahaya Kehamilan Trimeter III
a. Mual muntah berlebihan atau Hiperemesis gravidarum.
b. Tekanan darah tinggi, atau bengkak pada kaki
c. Geraka janin menurun
d. Perdarahan pervaginam
e. KPD
2.2. Konsep Dasar Gangguan Sulit Tidur
2.2.1 Gangguan Sulit Tidur
Gangguan sulit tidur ialah kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam.
Peruabahan pada kehamilan misalnya bertambah besarnya uterus sangat
mempengaruhi kebutuhan tidur pada ibu hamil karena posisi tidur yang
9
tidak nyaman serta perubahan hormon yang terjadi menyebabkan perubahan
psikis pada wantia hamil. Hal ini mengakibatkan ibu hamil mengalami
situasi abnormal dalam pola tidur (insomina). karena adanya perubahan
fisik dan tubuh, pada akhir kehamilan trimester III (Hallenbach dkk, 2013).
Ada 3 faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur manusia : faktor
psikologis, fisiologis, dan lingkungan (Walyani & Purwoastuti, 2015 dalam
Laura, 2015).
2.2.2 Penyebab Gangguan Sulit Tidur
Penyebab gangguan sulit tidur antara lain :
1. Mudah lelah
Hal ini disebabkan oleh nyeri pinggang, dan kontraksi.
2. Perubahan fisik
Perut yang semakin membesar dan posisi tubuh yang lordosisi membuat
ketidaknyaman saat tidur.
3. Perubahan Hormon
Perubahan hormon seperti hormon estrogen yang meninggkat dan
hormon progesteron yang menurun.
4. Sering Kencing
Usia kehamilan yang bertambah dan pertumbuhan janin yang semakin
menurun menekan kandung kemih sehingga pada ibu hamil sering
mengalami Sering kencing.
5. Rasa ketidaknyamanan
Posisi tidur yang tidak nyaman juga berpengaruh pada kualitas tidur ibu
hamil dengan perut yang semakin membesar.
10
2.2.3 Upaya Mengurangi Gangguan Sulit Tidur
1. Senam ibu hamil untuk peregangan otot-otot yang tegang
2. Yoga kelas ibu hamil
3. Mendengar musik rileksasi
4. Posisi tidur yang nyaman saat tidur miring kiri
5. Mandi dengan air hangat
(Purwati&Agustina, 2016)
2.2.4 Manfaat senam ibu hamil
Dalam hal ini manfaat senam ibu hamil :
1. Membantu tidur lebih nyenyak
2. Mengurangi rasa lesu
3. Mengurangi rasa stres
4. Menekan resiko obesitas dalam kehamilan
5. Mengurangi rasa ketidaknyaman lainnya
6. Membantu saat persalinan
7. Menjaga selalu kebugaran selama kehamilan dan proses pasca
persalinan.
Senam hamil dapat dilakukan di rumah :
1. Pendinginan di sofa
Posisi duduk seyaman mungkin, punggung tegak lurus, posisikan kaki
denngan kedua telapak kaki saling menempel mirip dengan posisi sila.
tahan posisi dalam beberapa detik, gerakan in bertujuan untuk membuat
otot rahim menjadi lebar dan lentur sehingga memabantu dala
persalinan.
11
2. Senam hamil dengan cara duduk
Caranya : Posisikan tubuh duduk dengan tegak dan nyaman, rentangkan
kaki melebar semampunya, condongkan tubuh ke depan dengan posisi
tangan yang jatuh ke dapan, tahan beberapa detik dan rasakan
peregangan ototo punggu dan paha bagian dalam.
3. Senam hamil dengan cara tidur
Caranya gunakan kursi sebagai alat bantu, kemudian berbaringlah
senyaman ibu, angkat kedua kaki diatas kursi dengan posisi tubuh tetap
berbaring di lantai. Angkat pantat dengan tumbuhan pada kedua siku
lengan dan bertahan selama beberapa detik.
4. Senam kegel
Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara berdiri ataupun duduk, senam
ini merupakan senam peregangan dan memperkuat punggul serta
menguatakan otot-otot dasar panggul sehinggal dapat melancarakan
proses persalinan.
5. Jalan kaki
Olahraga ringan ini dapat membuat posisi bayi agar masuk ke jalan
lahir.
6. Senama jongkok
Ambil posis punggung lurus dan perlahan menurunkan badan sampai
posisi jongkok, tahan posisi ini selama 10 detik. Gerkana ini juga dapat
memabantu janin agat masuk ke jalan lahir.
(Batang hari, 2017).
12
Berikut gerakan senam ibu hamil :
Gambar 2.1 : Gerakan senam ibu hamil
2.2.5 Konsep soap pada ibu hamil dengan gangguan sulit tidur
1. Data Subjektif : Data yang diperolah dari ibu hamil.
2. Data Objektif : Data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan pada
ibu hamil, seperti :
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum :Baik atau tidak
Kesadaran : Composmetis, apatis, samnolen, delidirium, koma
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70-130/90mmHg
Nadi : 80-120x/menit
Pernafasan : 16-24x/menit
Suhu : 36,5 – 37,50C
Tinggi badan : 145 cm atau kurang
Berat badan : Pada akhir kehamilan Pertambahan Berat
Badan total 10-12kg. (Ari, 2011)
Lingkar Lengan : LiLa normal 23,5 cm LiLa di ukur untuk
menggetahui resiko kekurangan energy kronis
(KEK) (Bakar, 2014).
13
b) Pemeriksaan fisik
1. Wajah : Pucat, tidak bengkak
2. Mata : Sklera Putih, Konjungtiva pucat, fungsi penglihatan baik.
3. Mulut : Mukosa bibir pucat, karies (sebelum atau sesudah hamil)
4. Leher : Normal, Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan
bendungan vena jugularis
5. Payudara : Melakukan pemeriksaan payudara pada ibu hamil
yang meliputi:
a) Puting susu : Bersih dan menonjol atau tidak
b) Kolostrum : Sudah keluar apa belum.
6. Abdomen : Ada atau tidak bekas SC, gerak anak aktif atau
tidak.
TFU Mc. Donald (dalam cm)
Leopold 1 : Menentukan bagian teratas janin dan tinggi fundus
uteri.
Leopold 2 : Menentukan bagian sisi kanan dan kiri janin dari
perut ibu.
Leopold 3 : Menentukan bagian terbawa janin yang berada di
atas sympisis ibu
Leopold 4 : Menentukan seberapa jauh kepala sudah masuk
atau belum.
7. DJJ : Terdapat pada bagian abdomen, atas/bawah
umbilikalis. Cara menghitung dilakukan selama 1
menit penuh. Jumlah DJJ normal 120-160x/menit.
14
Cara menghitung DJJ dengan 5 detik hitung dan
berhenti sebanyak 3 kali kemudian di jumbalahkan
dan di kali 4.
8. Ektrimitas
Pemeriksaan pada ekstrimitas ibu hamil yaitu meliputi :
a. Bagian Atas : Normal, tidak oedema.
b. Bagian Bawah : Normal, tidak oedema, tidak varises.
c. Refleks patella normal : Tungkai kaki akan refleks
bergerak ketika tendon diketuk.
c) Pemeriksaan Penujang
Hasil USG : Menemukan implantasi plasenta
Laboratorium : Hb : 10-12 gr%, golongan darah O+
Urine : Menentukan apakah PE atau PEB jika
ditemukan protein urine.
3. Analisa Data : “G....P....A....UK...Minggu dengan kehamilan normal”.
Merupakan kesimpulan dalam pengambilan keputusan klinis.
4. Penatalaksanaan
Adapun asuhan yang di berikan berdasarkan evaluasi dan keputusan hasil
pada ibu hamil dengan keluhan gangguan sulit tidur adalah
Penatalaksanaan sebagai berikut :
a) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaannya, ibu mengerti
b) Menjelaskan pada ibu tentang keluhan gangguan sulit tidur yang
dialami ibu pada trimester III merupakan perubahan yang fisiologis,
ibu mengerti
15
c) Memberikan KIE tanda dan bahaya kehamiln trimester III, ibu
mengerti.
d) Menganjurkan ibu untuk mengatur pola aktivitas dan istirahat di siang
hari, ibu mengerti dan dapat melakukannya.
e) Menganjurkan ibu untuk mencari posisi tidur senyaman mungkin kiri-
kanan saat tidur malam, menganjurkan ibu melakukan massasege
punggung tiap kali merasankan nyeri punggung karena dapat
berpenagruh dalam kualitas tidur ibu dan mengunakan musik rileksasi
untuk penghantar tidur malam. Ibu mengerti dan dapat melakukannya.
f) Menganjurkan ibu melakukan olahraga ringan seperti kelas senam ibu
hamil, terapi yoga ibu hamil untuk merengangkan otot-otot perut dan
otot yang tegang, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
2.3 Konsep Dasar Persalinan
2.3.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses yang normal dan spontan terjadi setelah kehamilan
cukup bulan 38 – 42 minggu dengan presentasi belakang kepala. hal ini
terjadi karena adanya dorongan dari janin ke pintu panggul atas (PAP) atau
jalan lahir sehingga terjadinya penipisan dan serviks membuka dan dengan
kekuatan ibu sendiri untuk mengeluarkan hasil konsepsi (Janin dan
plasenta). Yang belangsung selama 18 jam tanpa komplikasi pada ibu dan
janin (Word Heaslth Organization (WHO)).
Ada tiga bentuk persalinan:
16
a) Persalinan spontan
Perslinan yang dilakukan dengan kekuatan (Power) ibu sendiri dan
janin keluar melalui jalan lahir.
b) Persalinan buatana
Persalianan yang dilakukan mengunakan alat bantu seperti
vakum/forceps atau dengan melakukan tindakan SC.
c) Persalinan anjuran
Persalinan bantuan amniotomi atau dengan memberikan induksi
persalinan yaitu pemberian prostaglandin atau pitocin.
2.3.2 Sebab mulanya persalinan
1. Teori penurunan Hormon
Pada akhir kehamilan mulai terjadi penurunan kadar hormon progesteron
dan estrogen sehingga uterus mengalami kontraksi.
2. Teori oksitosin
Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskemai otot-otot
rahim sehingga mengganggu serkulasi uterus-plasenta.
3. Teori plasenta menjadi tua
Penurunan hormon akan mengakibatkan kekejang pada pembuluh darah
sehingga menimbulkan kontraksi pada uterus.
4. Teori iritasi mekanik
Ganglion yang berada dibelakng serviks bila ditekan oleh kepala bayi
serviks akan menjadi lunak dan terjadi dilatasi internum yang
mengakibatkan SAR (Segmen Atas ahim) dan SBR (Segmen Bawah
Rahim) bekerja berlawan maka akan timbul kontrasi dan rektraksi.
17
5. Induksi persalinan
a) Gangang laminaria di masukan kedalam serviks agak menimbulkan
rangsangan fleksusfrankenhauser
b) Amniotomi, ketuban di pecahkan mengunakan alat stengah kocer.
c) Oksitosin drip, pemberian oksitosin melalui cairan infus untuk
menambah kontraksi pada uterus. (Sulistyawati, 2010)
2.3.3 Lima benang merah dalam asuhan persalinan
Kelima benang merah yang menjadi dasar asuhan yang sangat pentin, bersih
dan aman adalah:
a) Pengambilan keputusan klinik.
b) Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Anak
c) Pencegahan infeksi
d) Aspek pencatatan
e) Rujukan Medik
(Oktarina, 2016)
2.3.4 Tanda Persalinan
1. Rasa sakit oleh adanyan his
2. Lendir bercampur darah yang keluar karna robekan kecil
3. KPD yang terjadi tiba-tiba
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks membuka dan menipis.
2.3.5 Faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Passenger/Keadaan janin
2. Power/Kekuatan ibu untuk meneran dan menahan His
3. Passage/Keadaan jalan lahir
18
4. Psikologis/Keadaan, prilaku dan dukungan dari keluarga
5. Penolong
2.3.6 Proses pesalinan normal
1) Tahapan persalinan
a. Kala I persalinan
Kala satu dimulai sejak terjadinya his yang teratur dan meningkat,
sehingga serviks membuka dan menipis dan mencapai pembukan 1 –
10 cm. Pada kala satu terdapat fase laten dan fase aktif
1. Fase laten yang berlangsung selama 8 jam pertama masa inpartu
mulai dari his dan terjadinya pembukan dan penipisan.
2. Fase aktif mulai dari pembukaan 4 cm sampai 10 cm dengan
penurunan terbawah janin yang berlangsung kurang dari 7 jam
untuk pembukaan 1 cm atau lebih per jam. Untuk primigravida
fase aktif berlangsung selama 12 jam dengan pembukaan serviks
kurang lebih 1-2 cm/jam, sendagkan untuk untuk multigravida
fase aktif berlangsung selama 6 jam dengan pembukaan 2-5
cm/jam dengan dilatasi kurang lebih 1-5cm/jam. Di dalam fase
aktif ada 3 sub fase, yaitu:
a. Periode akselerasi : lama 1 jam dengan pembukaan 4-5
cm/jam.
b. Periode dilatasimaksimal : lama 2 jam dengan pembukaan 5-
9cm/jam.
c. Periode diselerasi : lama 2 jam dengan pembukaan 8-10 cm.
19
b. Kala II persalinan
Kala II adalah pembukaan serviks yang lengkap (10cm) hingga
lahirnya bayi.
c. Kala III atau kala uri
Kala III adalah proses lahrinya plasenta dengan lengkap
d. Kala IV
Masa setalah lahirnya uri, mulai dari 1-2 jam atau 2 jam pemantaun
pada postpartum.
(JNPK-KR, 2014.39)
2) Persalinan dengan 60 langkah APN
Pelakasanaan kala II, III,IV dalam 60 langkah APN antara lain :
Tabel 2.1 : 60 langkah Asuhan Persalinan Normal
NO 60 Langkah APN
I MELIHAT TANDA GEJALA KALA DUA
1. Mengamati tanda dan gejala kala dua
Ibu merasakan ingin menera atau BAB
Ibu merasakan adanya tekanan pada rektum atau vagina
Perinium yang menonjol
Vagina yang semakin membuka
II MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Siapkan perlengkapan, partus set, obat-obatan, oksitosin 10 unit, dan suntik
3cc.
3. siapan diri, gunakan celemek plastik yang bersih.
4. Lepaskan semua perhiasan,cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan
menggunakan tissue atau handuk bersih.
5. Gunakan sarunga tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam.
6. Mengambil cairan oksitosin 10 unit dengan suntik 3 cc menggunakan tangan
yang memakai sarung tanggan DTT pastikan alat suntik tidak
terkontaminasi.
III MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
7. Membersikan vulva, perineum dan anus, dengan mengunakan kapas atau kasa
yang di basuhi air DTT. Membersikannya mulai dari anterior (depan) ke
posterior (belakang), agar kotoran dari anus tidak masuk ke vagina, lakukan
secara hati-hati. Satu kasa atau kapas DTT untuk satu kali usapan.
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan pembukan lengkap,
apabila sudah pembukaan lengakp dan ketuban masih utuh maka diharuskan
melakukan amniotomi.
9. Sarung tangan yang dipakai celupkan kedalam larutan klorin 0,5%, sarung
tangan dilepaskan secara terbali dan rendam 10 menit. Kemudian cuci dan
keringkan tangan.
10. Melakukan pemeriksaan DJJ untuk mengetahui dalam batasa normal atau
tidak (120-160x/menit), dengan keadaan perut ibu tidak berkontraksi.
Melakukan tindakan jika DJJ tidak normal
20
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan penilaian pada
partograf.
IV MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA DALAM MEMBATU PROSES
MENERAN
11. Memberitahukan pada pasien ada kemajuan dalam pembukaan, keadaan
janin cukup baik, menganjurkan ibu untk mencari posisi senyaman ibu.
Menunggu hingga adanya kontraksi atau ibu merasa ingin meneran.
Lanjutkan pemantauan keadan dan kenyamnan ibu serta janin sesuai
pedoman persalinan aktif dan dokumentasi temuan-temuan yang ada.
Jelaskan pada keluarga peran meraka dalam mendukung dan
memberi semangat pada ibu saat ingin meneran.
12. Minta kelurga membantu ibu mencari posisi senyaman ibu untuk meneran
atau bila ada kontraksi.
13. Bimbing ibu meneran pada saat timbul kontraksi.
Bimbing ibu cara meneran yang baik
Dukun dan beri semangat pada ibu saat meneran dan berikan posisi
senyaman ibu.
Bantu ibu dengan posisi nyaman yang dipilih ibu.
Anjurkan ibu istrahat di sela-sela tidak ad kontraksi
Anjurkan kelurga berika dukungan dan semangat
Beri makan atau minum di sela-sela tidak ada kontraksi
Memeriksa DJJ setiap tidak ada kontraksi
Bila bayi belum segera lahir atau tidak segerah lahir setelah
pembukaan lengkap dan dipimpin dalam 2 jam untuk primigravida
dan 1 jam untuk multigravida, maka segera melakukan rujukan.
V PERSIAPAN UNTUK MENOLONG KELAHIRAN BAYI
14. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakan
kain/handuk bersih diatas perut ibu untuk mengerikan bayi.
15. Melipat kain denga 1/3 dan letakan dibawah bongkong ibu
16. Membuka partus set
17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
VI MENOLONG MELAHIRKAN BAYI
18. Saat kepala bayi membuka vuvla dengan diameter 5 - 6 cm, letakan
kain/handuk bersih didepan bawah vulva dan lindungi perineum ibu dengan
handuk tersebut agar tidak terjadi robekan pada perineum, tekan dengan
lembut perineum dan tidak menghambat kepala bayi untuk keluar. anjurkan
ibu meneran dengan perlahan atau bernapas cepat saat kepala bayi lahir.
Segera lakukan hisap mulut dan hidung bila terdapat mekonium
dalam cairan ketuban menggunakan penghisap lendir DeLee
disinfeksi tingkat tinggi atau karet pengsiap yang baru dan steril.
19. Menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan lembut mengunakan handuk
yang lembut atau kain bayi untuk gedong.
20. Perikasa adanya lilitan tali pusta, lakukan tindakan bila hal ini terjadi.
Jika tali pusat melilit dengan longgar gunakan satu jari iuntuk
melepaskan lilitan lewat bagian kepala bayi.
Jika tali pusat melillit dengan kuat, klem klem tali pusat di dua sisi
dengan 2 cm dan gunting.
21. Saat kepala bayi lahir biarkan dia melakukan putaran paksi luar dengan
sendirinya.
22. Jika kepala bayi sudah lahir, pegang kepal secara bipariental, gerakan secara
perlahan kearah bawah vulva hingga bahu depan bayi lahir dibawah arcus
pubis dan kemudian gerakan keatas agar melahirkan bahu belakang
Lahirkan Badan dan Tungkai Bayi
23. Setelah bahu lahir, tangan satu menahan kepala serta bahu belakang
sendangkan tangan lain menelusuri dari lengan hingga siku anterior bayi.
21
24. Kemudian lanjutkan menulusuri bagian punggungm bokong, sampai dengan
kaki. Memegang kedua mata kaki (jari tenlunjuk ditengah kedua kaki dan
ibu jari melinggar di kedua mata kaki) agar bayi tidak gampang jatuh.
VII PENANGAN BAYI BARU LAHIR
25. Menilai keadaan bayi sepintas, bila ada gejala yang tidak baik segera lakukan
resusitasi pada bayi asfiksia.
26. Keringkan tubuh bayi, kecuali pada bagian telapak tangan.
27. Setelah itu potong tali pusat, klem tali pusat kurang lebih 3 cm dari pangkal
tali pusat bayi dan 2 cm dari klem pertama.
28. Gunakan kedua jari untuk melindungi bayi dari gunting, potong tali pusat
diantara kedua klem tersebut dan klem dengan salah satu klem.
29. Menganti handuk basah dengan handuk kering, selimuti bayi dan menutupi
bagian kepala bayi.
30. Dekatkan bayi pada ibunya untuk melakukan skin to skin dan pemberian ASI
selama 1 jam pertama, jika ibu menghendakinya.
VIII MANAJEMEN AKTIF KALA III
31. Segera cek fundus atau periksa uterus untuk memastikan janin tunggal atau
gemeli.
32. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan suntik.
33. Oksitosin 10 unit dilakukan secara IM di 1/3 paha atas bagian luar paha ibu.
34. Setalah melakukan suntikan pada ibu, klem di pindahkan dengan jarak 5-10
cm dari depan vulva.
35. Pada saat uterus berkontraksi, melakukan peregangan tali pusat sambil
tangan yang satunya melakuakan dorso-kranial(uterus didorong ke
belakang-atas). Bila plasenta tidak lepas dalam 30-40 detik hentikan
peregangan dan tunggu hingga kontraksi, sambil meminta ibu/suami
melakukan stimulasi puting susu untuk menambah kontraksi.
36. Bila kontraksi baik, maka dilakukan peregangan tali pusat.
37. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva dan lahirkan plasenta.
Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit, maka
Oksitosin 10 unit di berikan ulang secara IM
Gunakan katerisasi apabila kandung kemih penuh.
Minta keluarga untuk menyiapakn rujukan.
Ulangi tekanan dorso karnial dan perengan tali pusat 15 menit
berikutnya
Jika plasenta tak lahir dalma 30 menit atau HPP segera lakukan
plasenta manual.
Saat plasenta berada diinterior vulva, lahirkan plasenta dengan cara gerakan
ke bawah dan ke atas ikut jalan lahir dan pegang di putar perlahan-lahan dan
letakan pada wadah yang telah disediahkan.
38. Setelah plasenta lahir, segerah melakukan massage uterus, lakukakn gerakan
secara melingkar dengan lembut hingga uterus teraba keras.
Lakukan tindakan KBI, KAA, TKK bila perlu dilakukan jika uterus tidak
berkontraksi dalam 15 detik.
IX MENILAI PERDARAHAN
39. Memeriksa kembali ke dua sisi plasenta (bila ada sisa dan selaput plasenta
yang tertingal segera lakukan plasenta manual untuk membersipak), dan
40. Mengevaluasi laserasi vagina dan perineum. segera melakukan hatcing bila
terdapat robekan laserasi derajat 1 atau 2 untuk menghentik perdarahan.
X ASUHAN PASCA PERSALINAN
41. Memastikan uterus berkontrasi dengan baik sehingga tidak ada perdarahan
pervaginam.
42. Memastikan selalu kandung kemih kosong, gunakan kateter untuk
mengosongkan kandung kemih.
22
43. Lepasakan klem yang ada pada tali pusat dan di ganti dengan ikat simpul
mati sekitar 1 cm dari pangkal tali pusat.
44. Kemudian, celupakan alat-alat yang terkontaminasi kedalam larutan klorin
0,5% . selama 20 menit
45. Mencelupkan kedua tangan yang menggunakan sarung tangan ke larutan
klorin 0,5% dengan cara terbalik, cuci tangan dengan air mengalir dan
keringkan.
Evaluasi
46. Ajarkan ibu dan keluarga cara massage uterus untuk menjaga kontraksi tetap
baik.
47. Evaluasi dan estimasi jumlah darah yang keluar.
48. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayinya atau skin to
skin
49. Pantau keadaan bayi:
Jika bayi sulit bernapas, segera merujuk ke RS
Jika pada bayi terdapat pernafasan cuping hidung, segera rujuk ke RS
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangn tetap hangat atau lakukan skin
to skin ibu dan bayinya.
Kebersihan dan Keamanan
50. Serta bersikan juga rangan dan sekitar temapt ibu, mengunakan larutan
klorin 0,5% lalu bersikan menggunak air bersih, kemudia bantu ibu untuk
menggunakan pakian bersih.
51. Pastikan keadan ibu merasa nyaman dan berikan makanan pada ibu untuk
menambah kekuatan ibu dengan bantuan kelurga.
52. Setelah alat-alat yang direndam dalam larutan klotin 0,5% di rendam selama
20 menit, kemudia di tiris dan keringkan
53. Buang bahan yang terkontamisnasi pada tempat yang sesuai.
54. Lakukan dekontaminasi pada tempat bersalin dengan menggunakan larutan
klorin 0,5%.
55. Masukan tangan dengan sarung tangan dan lepaskan secara terbalik di dalam
larutan klorin 0,5%, kemudian rendam selama 10 menit
56. Bersikan tangan dengan air mengalir, kemudian keringkan.
57. Gunakan sarung tangan DTT/steril untuk memberikan salep mata profilaksis
infeksi, Vitamin K1 (1mg) secara IM di 1/3 atas paha kiri, lakukan
pemeriksaan fisik lanjutan, setelah 1 jam pemberian vitamin K1 di lanjutkan
pemberian HB0 di 1.3 atas paha kanan bayi.lanjutkan pemberian ASI bila
ibu ingin.
58. Semua sarung tangan yang terpakai dilepas dalam keadaan terbalik dan
rendam di larutan klorin 0,5%
59. Mencuci tangan dengan air mengalir, keringkan menggunakan handuk
bersih atau tissue.
60. Dokumentasi dan lengkapi patograf(halaman depan dan belakang).
2.4 Konsep Dasar Nifas
2.4.1 Pengertian nifas
Posrpatum adalah masa nifas/masa sejak lahirnya bayi dan plasenta lepas,
lama masa nifas adalah 40 hari atau 6 minggu dan pulihnya organ-organ
yang berkaitan dengan kandungan (Yusari, Asih. 2016).
23
2.4.2 Perubahan fisiologis pada masa nifas
1. Involusi uterus
Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil.
Perubahan diketahui dengan palpasi untuk meraba TFU (Sulistyawati,
2009).
Tabel 2.2 : Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut hari
Kondisi Tinggi fundus uteri Berat uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir Dua jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat- symphysis 500 gram
2 minggu Tak teraba diatas symphysis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Uterus sebesar normal 30 gram
2. Lochea
Lochea mengandung sisa jaringan dan darah dari desidua pada nekotik
uterus. Jika, Lochea yang berbau tidak sedap pertanda infeksi, dan lochea
yang mempuanya volume serta warna disebabkan karna adanya proses
involusi (Sulistyawati, 2009).
Lochea di bagi menjadi 4 jenis :
a) Lochea rubra (hari ke 1 samapai hari ke 4)
Darah segar dan sisa-sisa selaput ketubahan.
b) Lochea sanglinolenta (hari ke 5 - ke 7)
Darah berwarna merah kekuningan, berisi darah dan lendir.
c) Lochea serosa (1 minggu sampai 2 mingg)
Berwarna kuning kecoklatan dan tidak berdarah.
d) Lochea alba
Cairan putih yang keluar setelah 2 sampai 6 minggu pasca persaliana.
24
3. Perubahan vagina
Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, vagina yang
sangat diregang waktu persalinan, lambat laun mencapai ukuran yang
normal. Pada minggu ke 3 postpartum rugae mulai nampak kembali.
4. Perubahan sistem perkemihan
Trauma pada dinding kemih saat persalinan dapat dengan mudah
mengakibatkan inffeksi dan akan normal dalam waktu 2 minggu.
2.4.3 Tahapan Masa Nifas
a) Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam
Periode mulai dari plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Periode ini sering
terjadi masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri, maka dari itu
harus tetap memperhatikan kontrakis uterus, pengeluaran lochea dan TTV.
b) Periode pasca salin awal (early postpartum) 24 jam – 1 minggu.
Pada periode ini harus di pastikan keadaan involusi uteri dalam keadaan
normal, tidak ada perdaraha, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam,
ibu cukup mendapat makanan dari cairan, serta ibu dapat menyusui bayinya
dengan baik.
c) Periode pascea salin lanjut (late postpartum) 1 minggu – 6 minggu
Pada periode ini tenaka kesehatan tetap melakukan perawatan dan
pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
(Rini dan Kumala, 2017)
25
2.4.4 Asuhan Masa Nifas
Tabel 2.3 : Kunjungan masa nifas Kunju
ngan
Waktu Tujuan
I 6 jam – 3
hari setelah
persalinan
1. Mencegah terjadinya perdarahan antonia uteri.
2. Mendeteksi sebab lain terjadinya perdarahan dan lakukan
rujuk bila perdarahan tidak berhenti.
3. Memberikan KIE pada ibu, suami dan keluarga cara
mengatasi perdarahan.
4. Pemberian ASI.
5. Memberikan cara skin to skin bayi agar mempercepat
hunungan ibu dan dan bayi.
6. Menjaga kehangatan bayi.
7. Pemantauan lanjut 2 jam post partum (PP).
II 4 – 28 hari
setelah
persalinan
1. Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, uterus
dapat berkontraksi, TFU dibawah umbilikus, perdarahan
abnormal tidak ada.
2. Menilai adanya tanda-tanda infeksi pasca persalinan
3. Memastikan ibu istirahat cukup, minum dan makanan.
4. Memastika tidak ada tanda-tanda penyulit dan ibu
menyusui dengan baik..
5. Memberikan konseling bayi baru lahir.
III 29 – 42
hari setelah
persalinan
1. Menanyakan ibu adakah keluhan yang ibu atau bayi
rasakan
2. Memberikan KIE tentang KB.
3. Imunisasi.
4. Senam nifas.
5. Tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi.
(Sumber, Master Buku KIA Revisi Tahun 2016).
2.4.5 Tanda bahaya ibu nifas
1. Perdarahan hebat atau tiba - tiba biasanya akan menghabisakan 2
pembalut dalam setengah jam.
2. Keluarnya cairan dari vagina yang berbau busuk.
3. Nyeri perut bagian bawah dan punggung
4. Sakit kepala terus menerus, nyeri epigastric dan gangguan tiba-tiba pada
penglihatan.
5. Odeam pada wajah tangan dan kaki, merah tidak enak badan, muntah,
demam dan nyeri saat BAB atau BAK.
6. Payudarah yang memerah, atau adanya bendungan ASI.
7. Merasa sengat sedih atau depresi saat mengurus diri sendiri atau bayi.
26
8. Merasah sesak pada dada.
(Pitriani dan Andriyani, 2014).
2.5 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
2.5.1 Pengertian
Bayi baru lahir adalah BBL dengan berat badan lahir 2.500-4.000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan conginetal
(cacat bawaan) yang berat (Kosim, Soleh.M. 2007).
2.5.2 Ciri-ciri bayi baru lahir normal
1. Berat badan 2.500-4.000 Gram
2. Panjang badan 48-52 Cm
3. Lingkar dada 30-38 Cm
4. Lingkar kepala 33-35 Cm
5. Pernapasan pada menit pertama kurang lebih 140x/menit
6. Kulit kemerahan dan licin
7. Rambut lanugo sudah tidak terlihat
8. Gerak aktif
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Bayi lahir langsung menangis
11. Refleks rooting baik
Refleks mencari, tonus otot yang meningkat akan membuat bayi menoleh
ke salah satu sisi untuk mencari-cari, terjadi ketika papi bayii diusap atau
di sentuh.
27
12. Refleks sucking baik
Refleks menghisap ketika puting susu di letakan pada mulut bayi.
13. Refleks moro baik
Refleks kaget atau respon tiba-tiba yang terjadi pada bayi baru lahir.
14. Refleks grasping atau palmar grasp refleks baik
Refleks mengenggam yang terjadi ketika sesuatu telapak tangan bayi maka
dengan tiba-tiba bayi akan merespon dan menggengamnya kuat-kuat.
15. Genetalia : Perempuan : labia mayor telah meneutupi labiaminor
Laki- laki : testis telah turun ke scrotum
16. Eliminasi baik, meconium akan keluar dalam 24 jam pertama, meconium
berwarna.
17. Nilai APGAR
Tabel 2.4 : APGAR Score Tanda Nilai : 0 Nilai : 1 Nilai : 2
Warna kulit
(Appearance)
Pucat atau biru
seluruh tubuh
Tubuh merah
ekstrimitas biru
Seluruh tubuh
kemerahan
Denyut
jantung
(Pluse)
Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
Tonus otot
(Grimace)
Tidak ada Ekstrimitas
sedikit fleksi
Gerakan aktif
Aktivitas
(Activity)
Tidak ada Sedikit gerak Langsung
menangis
Pernapasan
(Respoiration)
Tidak ada Lemah atau
tidak teratur
Menangis
Interprestasi:
a) Nilai 1-3 asfiksia berat.
b) Nilai 4-6 asfiksia sedang.
c) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal).
(Yulianti dan Sam, 2019).
28
2.5.3 Adaptasi Fisiologis BBL
Tabel 2.5 : Perubahan Adaptasi BBL dari Intra Uteri ke Ekstra Uteri. No Sistem Intra uteri Ekstra uteri
1 Pernafasan
Pernafasn volunter Belum berfungsi Berfungsi
Alveoli Kolaps Berkembang
Vaskularisasi Belum aktif Aktif
Resistensi paru Tinggi Rendah
Intake oksigen Plasenta Paru bayi
Pengeluaran CO 2 Plasenta Paru
2 Sirkulasi paru Tidak berkembang Berkembang banyak
Denyut jantung Rendah lebih cepat Tinggi lebih lambat
3 Termogulasi Air ketuban Proses penguapan/lemak
cokelat
4 Metabolisme Plasenta Bayi
5 Gastrointestinal Belum aktif Aktif
6 Kekebalan tubuh Ibu Bayi
2.5.4 Asuhan bayi baru lahir
1. Menjaga kehangatan atau mencegah kehilangan panas bayi.
Mekanisme kehilangn panas tubuh bayi baru lahir terbagi 4 cara:
a) Evaporasi : kehilangan panas terjadi apabila tubuh bayi tidak cepat
dikeringkan setelah bayi baru lahir karenan cairan ketuban yang masih
melengket atau pada saat bayi di mandikan.
b) Konduksi : Kehilangan panas tubuh bayi terjadi karena adanya kontak
langsung bayi dengan daerah permukaan yang dingiin
c) Konveksi : kehilangan panas tubuh bayi terjadi karena suhu ruangan
atau udara yang dingin.
d) Radiasi : kehilang panas tubuh bayi terjadi karena suhu benda yang di
sekitar bayi lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
2. Bersikan jalan napas, agar tidak terjadi PCH (Jika di perlukan).
3. Pemantaun tanda bahaya pada bayi baru lahir.
4. Klem, ikat tali pusat tanpa menambah apapun.
5. Melakukan IMD.
29
6. Memberikan suntik vintamin K1(1mg) secara IM di 1/3 atas paha kiri.
7. Memberikan salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi
8. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
9. Memberikan imunisasi HB0 0,5ml secear IM di 1/3 atas paha kanan, setalah
1 atau 2 jam pemberian vitamin K1.
(Kemenkes RI, 2016) .
2.6 Konsep Dasar Neonatus
2.6.1 Pengertian
Masa Neonatus adalaha masa dimana sejak bayi lahir samapi 4 minggu atau
masa kehidupan pertama di luar rahim mulai dari 0 hari hingga 28 hari,
Neonatus Dini adalah bayi berusia 0 sampai 7 hari, sendangkan Neonatus
lanjut adalah bayi yang berusia 8 sampai 28 hari (Muslimatun,W.N 2010).
2.6.2 Ciri – ciri Neonatus
1. Merupakan periode singkat
2. 0 sampai 2 minggu merupakan penyususnan diluar rahim
3. Tali pusata terlepas dan penyesuai dini selesai
4. Peningkatan BB
5. Perkembangan perilaku pada usia tertentu
2.6.3 Asuhan Kebidanan Neonatal
1. Kunjungan pertama : 6 jam sampai 48 jam setelah lahir.
Asuhan kebidanan pada neonatus kunjunga pertama antara lain : menjaga
bayi tetap hangat, memeriksa TTV bayi, melakukan pemeriksaan fisik bayi,
30
pemberian imunisasi, KIE pada ibu tentang pemberian ASI, tanda bahaya
pada neonatus dan perawatan tali pusat.
2. Kunjungan kedua : Hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir
Asuhan kebidana pada neonatus kunjungan kedua : memantau TTV,
observasi tanda bahaya pada neonatus, perawatan tali pusat, KIE pemberian
ASI dan perawatan bayi.
3. Kunjungan ketiga : Hari ke 8 sampai hari ke 28 setelah lahir
Asuhan kebidana pada neonatus kunjungan ketiga : memantau TTV,
menjaga kebersihan bayi, KIE pemberian ASI ekslusif dan perawatan bayi
serta imuni dasar lengkap (Kemenkes RI. 2016).
2.7 Konsep Dasar Keluarga Berencana(KB)
2.7.1 Pengertian KB
Menurut UU no 52 tahun 20019, Keluarga berencan (KB) adalah suatu
tindakan upaya mengontrol dan mengendalikan kehamilan, kelahiran anak,
jarak dan usia ideal untuk melahirkan dengan promosi kesehatan, dan
mengatur/mengontrol jumlah anak yang di inginkan. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan metode kontasepsi baik yang bersifat permanen, obat-
obatan, alat atau cara lain.
2.7.2 Macam-macam kontrasepsi
1. Metode kontrasepsi Alamiah
a) Metode Amenorea Laktasia(MAL)
Kontasepsi MAL adalah metode kontrasespsi semtara yang
mengandalkan pemberian ASI eksklusif untuk menekan ovulasi,
31
artinya hanya diberikan ASI saja tanpa makan atau minum pendamping
apapun selama 6 bulan kecuali obat. Menurut WHO efektifitas KB ini
sekitas 98% dalam menundah terjadinya kehamilan bagi ibu yang
menyusu secara ekslusif selama 6 bulan pasca persalinan. (Marmi,
2016). Keuntungan pemberian KB MAL : Membantu mengurangi
perdarahan dan rahim dapat mengecil secara cepat, karena horomon
oksitosin yang keluar. Memudahkan ibu dalam 6 bulan tanpa
menggunakan kontrasepsi hormonal dan AKDR, mengurangi resiko
anemia, meningkatakan hubungan psikologis ibu dan bayi dan tidak
memerlukan pengawasan medis. KB MAL di katakan berhasil apabila
bayi menyusu sesering mungkin dan bayi menyusu secara langsung.
32
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III
3.1.1 Kunjungan ANC ke 1
Tanggal : 21 Maret 2020
Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh,
Kecamatan Jombang
Identitas
Nama Istri : Ny “I” Nama Suami : Tn “M”
Umur : 24 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islma Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kejambon Alamat : Kejambon
Prolog
Ny “I” hamil ini umur 24 tahun, HPHT25 Juli 2019, TP 1 Mei 2020, telah
melakukan ANC 11 kali, 1 kali ANC di Bidan Ririn Dwi Agustini, SST., 8
kali ANC di Dr.Henny, 1 kali ANC di Bidan Lilis Suryawati,SST.M.Kes. dan
Puskesmas Tambakrejo Jombang, Dari hasil pemeriksaan ANC pertama BB
sebelum hamil 59 kg, TB 160 cm, IMT 23 kg, Lila 26 cm, TD 110/70 mmHg,
33
MAP 83,3 mmHg, ROT 0, umur kehamilan 12 minggu 4 hari, TFU 2 jari atas
symphysis. Pada tanggal 12 November 2019 ibu sudah melakukan ANC
terpadu di Puskesmas Tambakrejo, di perolah hasil pemeriksaan : HB 16
gr/dl, Golongan darah AB, Albumin (negatif), Reduksi (negatif), Hepatitis
(NR), VCT (NR). Pada tanggal 6 Januari 2020 ibu telah melakukan USG dan
di peroleh hasil janin tunggal hidup, umur kehamilan 23 minggu, letak
sungsang, cairan amnion cukup, TBJ 623 gram, TP 1 Mei 2020.
Data Subjektif
Ibu mengatakan, ingin memeriksa kehamilannya dan mengeluh sulit tidur
sudah 3 hari dikarenakan sakit punggung.
Data Objektif
Pemeriksaan Fisik Umum
TTV :TD : 110/80 mmHg
S : 36,80C
N : 80x/menit
Rr : 22x/menit
TB : 160 cm
BB sekarang : 75 kg
Peningkatan BB : 16 kg
MAP : (2(diastol) + sistol) : 3 , 2(80) + 110 : 3 = 90 mmHg.
ROT : (TD miring - TD terlentang), 110/80 - 110/80 = 0
34
Pemeriksaan fisik khusus
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema
Mammae : Tidak terdapat keabnormalana atau benjolan pada
payudara, Kolostrum belum keluar
Abdomen : Bekas SC tidak ada, TFU pertengahan pusat dan
processus xypodieus (29cm), teraba bokong, puki, letak
kepala dan belum masuk PAP.
TBJ : (29-12)x155= 2.635 gr.
DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit.
Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem
Analisa Data
G1P0A0 UK 35 minggu kehamilan normal dengan keluhan gangguan sulit
tidur
Janin tungal hidup
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan keluhan sulit tidur yang
sekarang ibu rasakan merupakan keluhan normal, ibu mengerti.
2. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dan pola istirahat, Ibu mengerti.
3. Menganjurkan ibu melakukan pijat atau mengusap punggung bila terasa
sakit, ibu mengerti.
4. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat beban berat, ibu mengerti.
35
5. Menganjurkan ibu untuk mencari posisi tidur senyama mungkin saat
tidur malam dan gunakan musik rileksasi klasik untuk penghantar tidur,
Ibu bersedia.
6. Menganjurkan dan mengajarkan ibu melakukan senam ibu hamil atau
yoga dengan melihat di buku KIA, Ibu mengerti dan bersedia.
7. Memberikan KIE tanda bahaya kehamilan trimeter III, ibu mengerti.
8. Menganjurkan ibu meminum teblet Fe 1x1/hari dengan air putih atau air
jeruk agar penyerapannya cepat, ibu mengerti.
9. Menganjurkan ibu kontrol ulang 1 minggu lagi pada tanggal 9 April 2020
atau bila ada keluhan, ibu mengerti dan bersedia.
3.1.2 Kunjungan ANC ke 2
Tanggal : 6 April 2020
Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh,
Kecamatan Jombang
Data Subjektif
Ibu mengatakan, ingin memeriksa kehamilannya dan tidak ada keluhan
gangguan sulit tidur sudah berkurang.
Data Objektif
Pemeriksaan fisik umum
Tanda-Tanda Vital : Tekan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 360C
36
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 22x/menit
BB sekarang : 75 kg
MAP : (2(diastol) + sistol) : 3 , 2(70) + 110 : 3 = 83,3 mmHg
ROT : (TD miring - TD terlentang), 110/60 - 110/70 = 10 mmHg
Pemeriksaan fisik khusus
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema
Mammae : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,
Kolostrum belum keluar
Abdomen : Bekas SC tidak ada, TFU setinggi processus xypodieus
(33cm), teraba bokong, puki, letak kepala dan belum
masuk PAP.
TBJ : (33-12)x155= 3.255 gr.
DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit.
Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem
Analisa Data
G1P0A0 UK 37 minggu dengan kehamilan Normal
Janin tungal hidup
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan baik, ibu mengerti.
2. Mengevaluasi ketidaknyaman pada ibu, ibu dapat tidur dengan baik.
37
3. Mengevaluasi senam hamil yang telah dilakukan ibu, ibu sudah
melakukannya kurang lebih 1 minggu dengan 1/ 2 kali dalam sehari pagi
dan sore.
4. Memberikan KIE tanda-tanda persalinan, perut mules semakin sering,
keluar lendir bercampur darah, ibu mengerti.
5. Menganjurkan ibu untuk minum B1 3x1, Supravit 1x1, Alinamin F 3x1
dengan air putih atau air jeruk agar penyerapannya cepat, ibu mengerti.
6. Menganjurkan ibu kontrol 1 minggu lagi tanggal 13 April 2020 atau jika
ada keluhan, ibu mengerti.
3.2 Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin
Tanggal : 27 Mei Jam : 07.45 wib
Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh,
Kecamatan Jombang
Data Subjektif
Ibu mengatakan perut terasa kencang-kencang mulai sejak jam 03.25 wib,
keluar lendir coklat
Data Objektif
Pemeriksaan fisik umum
TTV : Tekana Darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 82x/menit
38
Pernafasan : 24x/menit
Pemeriksaan fisik khusus
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak
odema
Mammae : Tidak terdapat keabnormalan atau benjolan pada
payudara, kolostrum belum keluar
Abdomen : Tidak ada bekas SC, TFU pertengahan processus
Xypodieus - pusat (32cm), bagian kiri perut ibu
teraba panjang (punggung), datar keras seperti
papan, teraba bokong, puka, letak kepala dan belum
masuk PAP.
DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit
His : 3x dalam, 10 menit, lamanya 20 detik
TBJ : (32-12)x155= 3.100 gram.
Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada varises,keluar lendir
coklat
Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem
Pemeriksaan dalam : VT jam 08.10 wib, Pembukan 2 cm, effisesment
25%, Ketuban masih utuh, Presentasi Kepala,
Hodge 1
Analisa Data
G1P0A0 UK 39/40 minggu dengan inpartu kala 1 fase laten
39
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan normal, ibu mengerti
2. Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa keluar lendir coklat merupakan
pertanda persallinan biasanya terjadi seminggu atau beberapa hari
menjelang persalinan pada usia kehamilan tua, ibu dan keluarga mengerti
3. Menganjurkan ibu sesering mungkin tidur miring kiri atau jongkok, ibu
mengerti
4. Menganjurkan ibu dan keluarga pulang dahulu dan apabila ada tanda-tanda
persalinan seperti keluar darah lendir, kencang yang semakin sering, atau
ketuban pecah segera BPM atau ke tenaga medis terdekat, ibu dan keluarga
mengerti.
5. Pada jam 19.30 wib ibu merasakan kencang-kencang yang semakin sering
sehingga ibu dan keluarga memutuskan untuk ke Rumah Sakit Pelengkap
Medical Center Jombang dari rumah tanpa rujukan dari PMB dan
sebelumya tidak dilakukan rapid test baik di PMB maupun di RS.
Riwayat persalinan data dari pasien (subyektif)
Setelah ibu melakukan pemeriksaan di BPM Lilis Surya Wati, karena
pembukaan yang masih belum dalam fase aktif serta perut kencang yang
tidak kuat dan sering atau his palsu, ibu di minta pulang dahulu karena
pambukaan masih lama dan karena ini merupakan anak pertama maka
membutuhkan waktu untu bayi turun dan vulva membuka.
Kemudian pada jam 19.30 wib, ibu mulai merasakan perut kencang-
kencang yang semakin sering dan akhirnya ibu dan keluarga memutuskan
40
dibawah ke Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang tanpa
rujukan dari BPM dan tanpa indikasi. Ibu sampai di Rumah Sakit pada jam
20.10 wib, setelah pemeriksaan TTV dan melihat kondisi ibu maka
dilakukan VT pada jam 20.20 wib, dan didapatkan hasil pembukaan 5-6
cm, kemudian pembukaan lengkap ± pada jam 01.25 wib pembukaan
lengkap. dan setalah ± 10 menit, pada jam 01.50 wib bayi lahir
3.3 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
3.3.1 Kunjungan nifas I (6 jam post partum)
Tanggal : 28 Maret 2019 Jam : 10.25 wib
Tempat : RS Pelengkap Medical Center Jombang
Data Subjektif
Ibu mengatakan perutnya terasa mules, BAK 2 kali dan belum BAB.
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 120/80mmHg
Suhu : 37oc
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
41
Pemeriksaan fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
Payudara : Bersih, puting susu menonjol, colostrum berwarna kuning
sudah keluar, tidak terdapat benjolan
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong
Genetalia : Lochea rubra (merah muda), terdapat jahitan perineum.
Analisa Data
P1A0 post partum 6 jam dengan masa nifas fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan baik, ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk tetap melakukan massage pada
perut, ibu dan keluarga mengerti
3. Menganjurkan ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan
memberikan tehknik menyusui yang benar, ibu mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygine dan perawatan
pada bayi baru lahir, ibu mengerti
5. Mengevaluasi mobilisasi dini ibu, ibu dapat berdiri dan berjalan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemeberian obat tablet Fe dan Vitamin
A, obat telah diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk kontol ulang tanggal 4 Mei 2020, ibu mengerti.
42
3.3.2 Kunjungan nifas II ( Hari ke 6)
Tanggal : 4 Mei 2020 Jam : 15.25 wib
Tempat : Rumah Ny”I”
Data Subyektif
Ibu mengatakan sekarang kontrol nifas, tidak ada keluhan, ASI lancar, ibu
sering mengkonsumsi kacang hijau, sayur dan daging makan 3 kali sehari atau
sesering mungkin dan tidak melakukan tarak, sering melakukan pekerjaan
kecil-kecil seperti menyapu rumah atau beres-beres kamar atau pekerjaan
yang tidak memberatkan, istirahat bila bayi tidur dan bangun di saat bayi
bangun, jahitan perineum masih teraba benangnya, BAK kurang lebih 4 kali
sehari, BAB 1 sampai 2 kali sehari lembek.
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/70mmHg
Suhu : 37,5oc
Nadi : 88x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Pemeriksaan fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
Payudara : Puting susu bersih dan menonjol, ASI keluar lancar
tidak terdapat keabnormalan pada payudara
43
Abdomen : TFU pertengahan pusat-symphisi pubis, kandung kemih
kosong
Genetalia : Lochea sanguinolenta (merah kecoklatan), terdapat
Jahitan perineum, perdarahan kurang lebih 20 cc, BAB±2x
sehari, BAK±4x sehari.
Analisa Data
P1A0 post partum 6 hari dengan masa nifas fisiologi
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan keadaan ibu baik, ibu
menegerti.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola asupan nutrsi dan tidak boleh
tarak dan pemberian ASI eksklusif, ibu mengerti.
3. Menganjurkan ibu melakukan senam atau olahraga atau jalan-jalan santai
yang ringan untuk kebugeran tubuh, ibu mengerti.
4. Memberitahu ibu untuk tetap selalu menjaga personal hygine, ibu
mengerti.
5. Mengevaluasi luka jahitan perenium, luka perenium masih basah
6. Mengevaluasi cara ibu menyusui yang benar untuk mencegah puting susu
ibu lecet, ibu megerti dan dapat melakukan dengan benar.
7. Menganjurkan ibu kontol ulang pada tanggal 27 Mei 2020 atau bila ada
keluhan, ibu mengerti dan bersedia.
44
3.3.3 Kunjungan nifas III (Hari ke 24)
Tanggal : 28 Mei 2020 Jam : 11.30 wib
Tempat : Rumah Ny.”I”
Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin kontrol ulang nifas dan tidak ada keluhan, ASI masih
lancar, ibu sering makan 3 kali sehari atau sesering mungkin dan tidak
melakukan tarak, jahitan perineum sudah kering sejak tanggal 13 Mei 2020,
BAK kurang lebih 5 kali sehari, BAB 3 kali sehari.
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/90mmHg
Suhu : 36oc
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Pemeriksaan fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
Payudara : Puting susu bersih dan menonjol, tidak terdapat
keabnormalan pada payudara, ASI keluar.
Abdomen : TFU tidak teraba
Genetalia : Bersih dan terdapat Lochea serosa.
45
Analisa Data
P1A0 post partum 24 hari dengan masa nifas fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa pemeriksaan keadaan ibu baik, ibu mengerti.
2. Menganjurkan ibu agar tetap menjaga pola asupan nutrsi, ibu mengerti.
3. Menberitahu ibu untuk tetap selalu menjaga personal hygine, ibu mengerti.
4. Mengevaluasi luka jahitan perenium, luka perenium sudah kering
5. Memberikan konseling KB, ibu mengerti dan masih di rundingkan dengan
suami.
3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Rujukan : BBL, 28 Mei 2020, Jam 01.50 wib
Tanggal : 28 Mei 2020 Jam : 01.50 wib
Tempat : Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang
Data Subyektif
Bayi Ny.”I” lahir spontan jam 01.50 wib, tangisan kuat, gerak aktif, kulit
kemerahan, tidak ada kelainan dan jenis kelamin permpuan. Di Rumah Sakit
Pelengkap Medical Center Jombang.
Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Tanda-Tanda Vital : Suhu : 36,5oC
46
Nadi : 136x/menit
Pernafasan : 50x/menit
b. Pemeriksaan fisik
Kulit : Kulit masih terdapat lemak (verniks kaseosa) dan terdapat
lanugo
Kepala : Tidak ada cephal hematoma maupun caput succedaneum
dan sutura yang menumpuk
Mata : Konjungtiva merah mudah, sklera putih, palpebra
Tidak oedema, refleks pupil normal
Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, normal
Mulut : Simetris, tidak ada palatoskisis dan labioksisis
Teling : Simetris, telinga sejajar dangan mata
Leher : Normal, tidak ada benjolan kelenjer tyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis.
Dada : Pernapasa normal, tidak ada retraksi intercosta pada dada
Abdomen : Tali pusat basah terikat, tidak bengkak, perut cembung
Genetalia : Labia mayor telah menutupi labia minor, terdapat lubang
vagina dan uretra
Anus : Normal, tidak strea ani
Ekstremitas : Jari - jari lengkap, pergerakan aktif, tidak ada sindaktil
dan polidaktil.
c. Pemeriksaan Reflek
Reflek rooting : Normal
Reflek swallowing : Normal
47
Reflek sucking : Normal
Reflek grabs : Normal
Reflek moro : Normal
Reflek babinski : Normal
d. Pengukuran Anrtopometri
Berat badan bayi : 2800 Gram
Panjang badan : 48 Cm
Lingkar kepala : 32 Cm
Lingkar dada : 33 Cm
Lingkar lengan : 10 Cm
Analisa Data
Bayi baru lahir cukup bulan usia 1 jam
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bayinya baik, ibu mengerti
2. Memberikan bayi kepada ibu untuk melakukan skin to skin, ibu bersedia
3. Memberitahukan ibu bayinya akan di berikan Vit K 1mg secara IM di paha
kiri bagian luar dan salep mata, ibu mengerti dan sudah di berikan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap selalu menjaga kehangatan bayinya, ibu
mengerti
5. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, ibu mengerti
48
6. Menjelakan pada ibu tentang cara pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
tanpa makan pendamping selain ASI, ibu memahaminya dan bersedia
melakukan.
3.5 Asuhan Kebidanan Neonatus
3.5.1 Kunjungan neonatus I (Usia 6 jam)
Tanggal : 28 April 2020 Jam : 08.35 wib
Tempat : RS Pelengkap Medical Center Jombang
Data Subyektif
Ibu mengatakan bayinya dapat menyusu dengan baik, untuk hari ini bayinya
sudah menyusu ±6x, bayi sangat aktif, sering tidur, BAB±4x, BAK±5-7x.
Data Obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Suhu : 37oc
Pernafasan : 42x/menit
Nadi : 146x/menit
Berat badan : 2800 gram
Panjang badan : 48 cm
Pemeriksaan fisik
Mata : Simetris, sclera putih, conungtiva merah muda
Hidung : Normal
49
Mulut : Tidak ada labio palato, Normal
Dada : Simetris
Abdomen : Cembung, bising usus, tali pusat tertutup kasa
Tangisan : Keras, kuat
Genetalia : Labia mayor telah menutupi labia minor, Anus normal.
Ekstremitas : Tidak ada oedema dan tidak ada kelainan apapun.
Analisa Data
Neonatus dengan cukup bulan usia 6 jam neonatus fisiologis
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bayi baik, ibu mengerti
2. Memberitahukan ibu bahwa bayi sudah di berikan imunisasi Hb0 untuk
mencegah bayinya terinfeksi, ibu mengerti
3. Mengajarkan pada ibu cara perawatan bayinya, ibu mengerti
4. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol ulang pada bayinya
tanggal 4 Mei 2020 atau bila ada keluhan, ibu mengerti
50
3.5.2 Kunjungan neonatus II (Usia 6 hari)
Tanggal : 4 Mei 2020 Jam : 14.50 wib
Tempat : Rumah Ny.”I”
Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin kontrol ulang untuk bayinya dan tidak ada keluhan,
Bayi juga menyusu dengan baik ±8x dalam sehari, ASI lancar, bayi sangat
aktif, sering tidur 2-3 kali dalam sehari.
Data Obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Suhu : 36,7oc
Nadi : 140x/menit
Pernafasan : 40x/menit
Berat badan : 2600 gram.
Panjang badan : 48 cm
Pemeriksaan fisik
Mata : Simetris, sclera putih, conungtiva merah muda
Mulut : Baik, Normal
Abdomen : Bising usus, tali pusat sudah terlepas
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan apapun.
Ekstremitas : Normal
51
Analisa Data
Neonatus usia 6 hari dengan fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya normal, ibu mengerti
2. Mengevaluasi pemberian ASI, ibu mengatakan tiap 2 jam sekali ibu
memberikan ASI bila terasa penuh
3. Memberitahu ibu tetap selalu menjaga personal hygine bayinya dan tali
pusat bayi terlepas dengan bagus, ibu mengerti dan dapat melakukan
4. Memberitahu ibu jangan lupa di pagi hari menjemur bayinya agar
mencegah bayi kuning, ibu mengerti
5. Menganjurkan ibu kontrol lagi bayinya pada tanggal 28 Mei 2020 serta
melakukan imunisasi lanjuta BCG dan Polio atau ada keluhan untuk
bayinya, ibu mengerti
3.5.3 Kunjungan neonatus III (Usia 30 hari)
Tanggal : 28 Mei 2020 Jam : 10.15 wib
Tempata : Rumah Ny.”I”
Data Subyektif
Ibu mengatakan kontrol ulang untuk bayinya, bayinya menyusu dengan baik,
ASI lancar dan belum memberikan PASI, bayi sangat aktif, sering tidur 2-3
kali dalam sehari, untuk hari ini BAB±3x, BAK±5x.
52
Data Obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Suhu : 36oc
Nadi : 138x/menit
Pernafasan : 40x/menit
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 52 cm
Pemeriksaan fisik
Mata : Simetris, sclera putih, conjungtiva merah muda
Mulut : Baik, Normal
Dada : Simetris
Abdomen : Bising usus
Genetalia : Baik
Ekstremitas : Tidak ada oedema dan tidak ada kelainan apapun.
Analisa Data
Neonatus usia 24 hari dengan fisiologis
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya baik dan normal, ibu
mengerti
2. Memberitahu ibu bayinya akan di berikan imunisasi BCG dan polio, ibu
mengerti dan imunisasi sudah di berikan
53
3. Memberitahu ibu jangan lupa melakukan imunisasi lanjut dan lengkap
untuk bayinya, ibu mengerti dan bersedia
4. Menganjurkan ibu kontrol ulang bayinya apabila ada keluhan, ibu
mengerti
3.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
3.6.1 Kunjungan KB ke-I
Tanggal : 5 Mei 2020 Jam : 15.20 wib
Tempat : Rumah Ny “I”
Data Subjektif
Ibu mengatakan belum menentukan ingin menggunakan Alat Kontrasepsi apa
dan masih merunding dengan suami.
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/90mmHg
Suhu : 36,5oc
Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Berat badan : 75 kg
Pemeriksaan fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak oadema
54
Payudara : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,
colostrum dan ASI sudah keluar.
Abdomen : TFU 3 jari bawah pusat, bekas SC tidak ada.
Analisa Data
P1A0 Calon Akseptor KB baru.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksan baik, ibu mengerti.
2. Memberikan KIE jenis-jenis alat kontrasepsi bagi ibu, ibu mengerti dan
masih merunding dengan suami.
3. Mengajurkan ibu untuk kontrol ulang bila ada alat kontrasepsi yang cocok
dan ingin di gunakan oleh ibu dan bapak, ibu mengerti dan bersedia.
3.6.2 Kunjungan KB ke-II
Tanggal : 11 Mei 2020 Jam : 15.20 wib
Tempat : Rumah Ny “I”
Data Subjektif
Ibu mengatakan ingin menggunakan Alat Kontrasepsi MAL (Metode
Amenorea Laktasi).
55
Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/90mmHg
Suhu : 36,5oc
Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 22x/menit
BB : 75 kg
Pemeriksaan fisik khusus
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema
Payudara : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,ASI
keluar.
Abdomen : Bekas SC tidak ada.
Analisa Data
P1A0 Calon Akseptor KB baru.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksan baik, ibu mengerti.
2. Mengevaluasi alat kontrasepsi yang akan digunakan, ibu mengerti dan
memilih alat kontrasepsi MAL.
3. Menjelaskan pada ibu tentang alat kontrasepsi MAL, bayi harus di beriikan
ASI Eksklusif dengan tanpa memberikan makanan atau minuman
tambahan apapun selama 6 bulan atau lebih, ibu mengerti.
56
4. Menganjurkan ibu selalu makan makanan yang bergizi dan yang dapat
memperlancar ASI, seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah, ibu
mengerti.
5. Mengajurkan ibu melakukan kontrol ulang apabila ingin mengunkan alat
kontrasepsi yang lain, ibu mengerti dan bersedia.
57
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembasanan ini akan dijelaskan tentang kesesuain antara teori dengan
fakta, dalam kasus yang diambil dan teori yang mendukung kenyataan dan opini
dari penelitian sebagai dampingan klien dalam melakukan Asuhan Kebidanan
Komprehensif dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, Neonatus dan KB pada Ny
“I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Surya Wati
SST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.
4.1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III
Pada pembahasan pertama ini akan dijelaskan tentang pemeriksaan
Antenatal care. Berikut ini data-data yang disajikan dalam mendukung
pembahasan tentang Antenatal care. Diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel ANC Ny “I” di PMB
Lilis Surya Wati SST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. Riwayat Keterangan
Tangga
l ANC
17 Okt
2019
12 Nov
2019
18 Nov
2019
17 Des
2019
20 Des
2019
2 Maret
2020
UK 12 mgg 16 mgg 17 mgg 21 mgg 22 mgg 32 mgg Umur ibu 24
tahun Anamn
esa
Taa Taa Taa Pinggang
kram
Panas Taa
Tekana
n darah
110/70
mmHg
110/70
mmHg
120/80
mmHg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
Berat
badan
59 kg 61,5 kg 62,8 kg 64,5 kg 66,5 kg 72,5 kg
T
F
U
WH
O
2 jari
atas
syimpis
is
3 jari
atas
syimpis
is
3 jari
atas
syimpis
is
Mc.
Don
ald
6 cm 15 cm 19 cm 27 cm
Suplem
en/Tera
pi
Zat besi
dan
Kalsiu
m
Zat besi Vitami
n c
58
Penyul
uhan
Anc
terpadu
Gizi
seimbang
, ASI
ekslusif
Istiraha
t cukup
MAP: 50
IMP : 23
ROT : 0
Yang dilaksanakan Keterangan
Tanggal
ANC
21 Maret
2020
6 April
2020
14 April
2020
23 April
2020
27 April
2020
UK 35 mgg 37 mgg 38 mgg 38 mgg 6
hari
39 mgg 3
hari
Anamnese Ganggua
n sulit
tidur
Taa Taa Taa Kencang-
kencang,
keluar lendir
coklat
Tekanan
darah
110/80
mmHg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
110/80
mmHg
Berat
badan
75 kg 75 kg 76 kg 76 kg 77 kg Sebelum
hamil 59 kg
T
F
U
WHO
Mc.
Donal
d
29 cm 33 cm 33 cm 33 cm 32 cm
Terapi Supravi
t 1x1
dan B1
Vitamin
diterusak
an
Vitamin
diterusak
an
Vitamin
diterusakan
Penyuluha
n
Jalan-
jalan dan
senam
Persiap
an
persalin
an
Jalan-
jalan dan
senam
Jalan-
jalan
Jalann,
senam
Hasil lab 12-
11-2019
HB 16 gr/dl,
Golongan
darah AB+,
Albumin (-),
Reduksi (-),
Hepatitis (-),
VCT (-)
Data fakta di atas dapat di analisa sebagai berikut :
Data subyektif
a. Umur
Dari data yang di dapat umur Ny “I” 24 tahun, menurut penulis umur 24
tahun merupakan puncak kesuburan seorang wanita atau dapat berfungsi
dengan baik dengan kesempatan hamil mencapai 95%. Menurut
59
pendapat Suprayanto (2011) WUS (Wanita usia subur) adalah wanita
dengan keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara usia
20-45 tahun dan dengan puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29
tahun dengan kesempatan hamil mencapai 95%.
Berdasarkan data di atas tidak ada kesenjangan antara fakta dan
teori.
b. Kunjungan ANC
Berdasarkan fakta kunjungan ANC yang dilakukan Ny. “I” TM I : 1
kali, TM II : 4 kali, TM III : 6 kali dan ANC Terpadu 1 kali, menurut
penulis Ny. “I” telah melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar yang
telah di tentukan. Dalam hal ini data di atas sesuai dengan Kemenkes RI
(2016) yaitu kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan di anjurkan
untuk TM I: 1 kali, TM II: 1 kalli dan TM III: 2 kali minimal.
Dengan begitu, Berdasarkan data tersebut tidak terdapat
kesenjangan antara fakta dan teori.
c. Keluhan Trimester III
Berdasarkan hasil pemeriksaan, keluahan Ny.” I” adalah Gangguan
sulit tidur, dengan gangguan sulit tidur masih dalam tahap wajar atau
dapat diatasi.
Menurut penulis keluhan Ny.”I” masih ada dalam batas normal yang
dapat di alami oleh ibu hamil trimester ketiga, sehingga keluhan masih
dalam batas normal dan dapat di atasi.
Menurut Hallenbach (2013), Gangguan sulit tidur karenan perubahan
pada masa kehamilan misalanya bertambah besarnya uterus
60
mempengaruhi kebutuhan tidur karena pola tidur yang tidak nyaman dan
perubahan psikis pada ibu hamil sehingga ibu hamil mengalami situasi
abnormal dalam pola tidur (insomnia). Oleh karena itu solusi ynag dapat
di berikan pada ibu hamil dengan gangguan sulit tidur yaitu melakukan
senam atau yoga khusus untuk ibu hamil, mendengarkan musik rileksasi,
mandi dengan air hangat, dan posisi tidur harus senyaman mungkin
(Purwat&Agustina, 2016).
Dari data diatas tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori
Karenan keluhan gangguan sulir tidur pada TM III merupakan hal yang
fisiologis yang sering dikeluhkan oleh sebagian besar ibu hamil.
Data subyektif
a. Pemeriksaan umum
1. Berat badan
Berdasarkan data pemeriksaan, berat badan awal Ny. “I” sebelum
hamil 59 kg dan pada akhir kehamilan 77 kg dalam hal ini terjadi
peningkatan berat badan 18kg, menurut penulis peningkatan berat badan
ini melebih batas normal karena dalam akhir kehamilan Ny. “I”
mengalami obesitas.
Sesuai dengan Ari (2011) bahwa penambahan berat badan normal
ibu hamil 10 – 12 kg.
Maka, Berdasarkan data yang didapat tersebut terdapat kesenjangan
antara teori dan fakta dalam peningkatan berat badan, karena melebihi
batas normal penambahan berat badan dan IMT.
61
2. LILA
Dari hasil pemeriksaan kehamilan pengukuran LILA Ny. “I” 26 cm.
Menurut penulis pengukuran LILA ini penting karenan untuk
mengetahui ibu hamil memiliki satatus gizi yang baik atau tidak, sebab
status gizi sangat penting dalam tahap kehamilan, perkembangan janin
dan persalinan.
Dalam hal ini menurut Bakar (2014), Pengukuran LILA merupakan
cara untuk mengaetahui ibu mengalami kekurangan energi kronik (KEK)
atau tidak, batas normal LILA 23,5cm. Berdasarkan data diatas tidak di
temukan kesenjagan antara teori dan fakta.
b. Pemeriksaan fisik khusus
a. TFU (Tinggi fundus uteri)
Pada Ny.”I” ukuran TFU dengan UK 39 minggu teraba pertengahan
antara processus xypodieus - pusat (32cm). Menurut peneliti ukuran TFU
pada Ny.”I” tersebut termasuk fisiologis, perubahan ukuranan TFU pada
setiap ibu hamil memang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dan
ketebalan dinding perut dan in sesuai dengan rumus yang dapat
memudahkan untuk mengukur TFU. Hal ini sesuai juga dengan teori dari
Kusmiyati (2010) ukuran TFU pada akhir bulan ke 8 pertengahan antara
processus xypodieus – pusat. Jadi, Berdasarkan hal tersebut tidak ada
kesenjangan antara fakta dan teori.
b. IMT (Indeks masa tubuh)
IMT pada Ny.”I” 29,3 kg. Menurut peneliti IMT Ny. “I” berat badan
dalam batas normal. Penghitungan IMT penting dilakukan untuk
62
mendeteksi secara dini gejalah preeklamsi dan mengetahui berat badan
ibu tergolong sehat atau tidak. Hal ini juga sesuai dengan Hidayati (2013)
bahwa IMT adalah seuatu pengukurang yang menunjukan keterkaitan
antara berat badan dan tinggi badan. IMT dikatakan normal dengan nilai
18,5-25. Sehingga, Berdasarkan data diatas tidak ditemukan kesenjangan
antar fakta dan teori.
c. MAP
Tekanan darah Ny.”I” yaitu 110/70 mmHg – 110/80 mmHg. Menurut
peneliti dari hasil pemeriksaan tekan darah systole dan tekana darah
diastol nilai MAP Ny.”I” termasuk dalam batas normal (83,3mmHg),
pengukuran MAP ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini preeklamsi.
Sesuai dengan Wahyuningsi (2016; Hamilton, 2017). Bahwa nilai
normal MAP antara 70 – 100 mmHg. Jadi, Berdasarkan data tidak di
temukan kesenjangan antara fakta dan teori.
d. ROT
Nilai ROT Ny.”I” yaitu 0. Menurut peneliti nilai ROT Ny.”I” normal
dan tidak beresiko Preeklamsi ringan/Preeklamsi berat. Pengukuran ROT
ini juga bertujuan untuk mendeteksi secara dini Preeklamsia. Pengukuran
ini diperoleh dari hasil tekanan darah tidur miring kek kiri dan tekanan
darah tidur terlentang dengan selang waktu 2 menit. Kemudian melihat
perbandingan antara diastol antara tidur miring dan terlentang. Sesuai
dengan pendapat Suprihatin (2015) bahwa dikatakan posift preeklamin
bila hasil perhitungan ≥ 15 mmHg dan dikatakan negatif preeklamsi bila
63
hasil perhitungan ≤ 15 mmHg. Jadi, Berdasarkan data ini tidak ditemukan
kesenjangan antara fakta dan teori.
Analisa data
Analisa data pada Ny.”I” yaitu G1P0A0, UK 35 minggu dengan
keluhan Gangguan sulit tidur. Menurut peneliti diagnosa ini tepat dan
sesuai dengan data subyektif dan data obyektif sehingga didapat diagnosa
seperti diatas. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Walyani (2015),
bahwa keluhan Gangguan sulit tidur adalah keluhan yang fisiologis,
namun masalah ini dapat menjadi resiko bila tidak ditangani dengan baik.
Berdasarkan keterangan tidak ditemui kesenjangan antara fakta dan teori.
Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan selama masa hamil, peneliti melakukan
penatalaksanaan pada Ny.”I” dengan sebagaiman harus diberikan untuk
kehamilan dengan keluhan Gangguan sulit tidur. Menurut peneliti
keluhan ini adalah keluhan yang fisiologis pada TM III sebab
membesranya uterus dan sulit menentukan posisi tidur yang nyaman
untuk istirahat dan juga penyebab perubahan psikis pada wanita hamil
yaitu karena perubah hormone sehingga sulit untuk memulai atau
mempertahankan tidur. Hal ini sesuai dengan pendapat Tiran (2007),
kebutuhan tidur yang diperlukan ibu pada siang hari minimal yaitu 2 jam
per hari. Berdasarkan pelaksanaan tidak ditemukan kesenjangan antara
fakta dan teori
64
4.2 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Pada pembahasan kedua ini dijelaskan tentang kesesuaian antara fakta dan
teori dalam Intra Natal Care. Dalam pembahasan tentang INC, Dapat
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel INC Ny “I” di
PMB Lilis Surya Wati,S.ST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. INC Keterangan
Tanggal
& Jam
Keluhan Pemeriksaan Kala 1
27 Mei
2020
Jam
07:45
wib
Ibu mengatakan perutnya
kencang-kencang sejak
jam 03.25 wib, keluar
lendir coklat
Ibu merasakan kencang-
kencang ini mulai tanggal
26 Mei 2020 jam 16.30,
namun kencang-kencang
hanya sementara
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36,5oC
Rr : 24x/menit
His : 3x, 10’,20”
Djj : 148x/menit
08.10 wib
VT Ø 2 cm, eff 25%,
ketuban positif,
letkep,Hodge I
Kala II, III, dan IV di
lakukan di Rumah
Sakit Pelengkap
Medical Center
Jombang.
Ibu melahirkan
dengan persalinan
normal. Pada tanggal
28 Mei 2020, Jam
01.50 wib
Pada tanggal 28 Mei
2020 ibu datang
sendiri ke Rumah
Sakit Pelengkap
Medical Center
Jombang.
Jam
19.30
wib
Ibu merasakan kencang-
kencang yang semakin
sering dan ibu langsung di
bawa ke Rumah Sakit
Pelengkap Medical Center
Jombang dari rumah
Data Subyektif
a. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh Ny. “I” ialah mengeluhkan yang
kencang-kencang dan keluar lendir coklat sejak 27 Mei 2020 jam 03.25
wib. Menurut peneliti ketika pasien memasuki ruangan bersalin, pasien
akan merasakan perut yang mulai terasa kencang-kencang.
Hal ini di tandai dengan keluarnya darah dan ledir akibat his yang
semakin sering, dorongan dari janin dan terjadinya pembukaan. Pada ibu
65
hamil trimester akhir hal ini sangat fisiologis sesuai dengan pendapat
Sondakh (2013) keluhan ibu bersalin yang sering adalah mulai dari his
yang semakin sering, hal ini terjadi karena terpengaruh oleh hormon
esterogen dan progesterone, dan keluar lendir darah sebab pembuluh darah
yang pecah karena pendataran dan pembukaan serviks serta keluarnya
cairan karna ketuban yang pecah dengan sendirinya. Jadi, Berdasarkan
pernyataan tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.
Data Obyektif
Data pemeriksaan Ny. “I” tanda-tanda vital, tekanan darah pasien
110/80 mmHg, nadi 82x/menit, pernafasan 24x/menit,suhu 36,50C.
Peneriksaan fisik, mata konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak
odema, payudara tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,
colostrum belum keluar, abdomen tidak ada bekas SC, TFU setinggi
processus xypodieus (32 cm), bagian kiri perut ibu teraba panjang datar
dan kerasa seperti papan (punggung), teraba bokong, puka, letkep, dan
belum masuk PAP, DJJ 148x/menit, His 3x dalam 10 menit lamanya 20
detik, TBJ 3.255 gr. Ekstremitas tangan dan kaki tidak odema, Genetalia
tidak odema, tidak ada varises, keluar lendir coklat, Pemeriksaan dalam
VT jam 08.10 wib, pembukaan 2 cm, eff 25%, ketuban(+).
Sendangkan menurut peneliti yang dialami ibu merupakan hal
fisiologis. Kemudian dalam hal ini penentuan atau pengukuran tinggi
fundus uteri sangat penting karena dengan cara ini dapat menyimpulkan
bahwa apakah ada tanda bahaya yang menyertai seperti kemungkinan
BBLR atau Asfiksia. Dibagian genetalia sangat penting juga dilakukan
66
pemeriksaan untuk mengetahui keadaan jalan lahir untuk bisa lahir normal
atau tidak. Jadi, kencang-kencang yang dialami ibu saat akhir kehamilan
tua atau menjelang persalinan merupakan proses yang fisiologis karena ini
merupakan tanda dan gejalah dalam proses persalinan, sehingga selalu di
harpak kencang-kencang yang semakin sering agar proses persalinan
berjalan dengan cepat.
Sesuai dengan pendapat Permata (2017), pemeriksaan fisik pada ibu
bersalin meliputi ,muka yang tidak odema, mata konjungtiva merah
mudah, sklera putih, payudara menonjol, payudara bersih, tidak ada nyeri
tekan pada payudara, colestrum belum keluar, pemeriksaan abdomen yang
meliputi : TFU 32 (cm) sesuai dengan umur kehamiln, pemeriksaan
Leopold (Leopold I, II, III, dan IV), DJJ (normal DJJ 120-160x/menit).
Jadi, Berdasarkan hasil diatas tidak terdapat kesenjangan anata fakta dan
teori.
Analisa data
Pada Ny. “I” dengan G1P0A0 UK 39 minggu inpartu kala I fase laten.
Pendapat peneliti Persalinan dapat berjalan dengan Normal karna
persalinan Normal adalah persalinan yang terjadi secara spontan dan alami
tanpa bantua dari penolong ataupun alat sebab adanya pembukaan pada
serviks, dorongan dari janin, dan kekuatan dari ibu, serta sudah cukup
bulan untuk dilahirkan.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Saminem (2010), dengan
penulisan data pada ibu bersalin yaitu G..P..A.. hamil aterm,premature,
67
postamature, partus kala I fase laten dan aktif. Jadi, Berdasrkan analisa
data diatas tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan teori.
Penatalaksanaan
1. Kala 1
Berdasrkan fakta persalin kala 1 fase aktif Ny. “I” akan berlangsung
selama ± 10 jam (08.25 - ...... wib).
Menurut peneliti hal ini fisiologis, karena kemajuan pembukaan
persalinan yang bagus dengan batas pembukaan yaitu untuk
primigravida 12 jam dan untuk multigravida 6-8 jam dan telah
mendaptkan asuhan yang sesuai.
Menurut teori Manuaba (2010), Persalinan kala I adalah persalinan
dengan membuka dan menipisnya serviks ini berlangsung antara
pembukaan 1-10 cm. Kala I ini terbagi dalam 2 fase, yaitu: Fase laten
yang berlangsung selama 8 jam pertama partus mulai dari his hingga
membuka dan menipisnya serviks yang dimana serviks membuka 3 cm
dan fase aktif dengan pembukaan 4-10 cm yang berlangsung kurang lebih
7 jam untuk 1 pembukaan atau lebih perjam. Sehingga untuk
primigravida fase aktif akan berlangsuns selama 12 jam dengan
pembukaan serviks 1-2cm/jam dan untuk multigravida fase aktif akan
berlangsung selama 6 jam dengan pembukaan 2-5cm/jam. Jadi,
Berdasarkan pernyataan tidak terdapat kesenjanagan antara fakta dan
teori.
68
4.3 Asuhan Kebidanan Nifas
Pada pembahasan ketiga ini akan dijelaskan tentang kesesuan teori,
pendapat dan kenyataan pada Post Natal Care. Berikut ini data yang akan
mendukung dalam pembahasan tentang asuhan kebidanan pada Post Natal
Care tabel berikut adalah data yang diperolah:
Tabel 4.3 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel PNC Ny “I” di
PMB Lilis Surya Wati,S.ST,.M.Kes. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. Tanggal
kunjungan PNC
28 April 2020 4 Mei 2020 28 Mei 2020
Post Partum (hari) 6 jam 6 hari 24 hari
Anamnesa Mules Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Eliminasi BAK 2 Kali, warna
kuning dan ibu
belum BAB
BAK 4 kali, warna
kuning jernih dan BAB
2 kali konstipasi
lembek
BAB 4 kali warna
kuning jernih dan
BAB 2 kali
konstipasi keras.
Tekanan darah 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/90 mmHg
Laktasi ASI kolostrum
sudah keluar dan
tidak ada
bendungan
ASI keluar lancar, tidak
terdapat benjolan
abnormal
ASI keluar lancar,
dan tidak ada
keabnormalan pada
payudaya
Involusi TFU TFU 2 jari di bawah
pusat, kontraksi
uterus baik
TFU tidak teraba,
kontraksi baik
TFU tidak teraba
Lochea Lochea rubra Lochea sanguinolenta Lochea serosa
Berdasarkan fakta hasil pada Ny. “I”, pada 6 jam pertama terdapat Lochea
rubra, pada 6 hari post partum Lochea sanguinolenta, dan pada 24 hari post
partum Lochea serosa. Dan telah di berikan Vitamin A 1 tablet setelah
melahirkan dan pemberian 1 tabel lagi pada Ny. “I” sebelum pulang. Menurut
pendapat peneliti pengeluaran lochea pada Ny. “I” terjadi kurang dari 40 hari/
± 4 minggu, hal ini disebabkan karena dari awal proses persalinan Ny. “I”
tidak banyak mengeluarkan darah pada masa nifas berlangsung dan proses
involusi berdasarkan lochea pada Ny. “I”. Jadi, Berdasarkan data tidak
terdapat kesenjangan antara fakta opini dan teori.
69
4.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Pada pembahasan keempat ini dijelaskan tentang kesesuain teori dan
kenyatan dalam asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir. Berikut ini data yang
mendukung dalam pembahasan tentang asuhan kebidana pada Bayi Baru Lahir.
Data yang dapat diperolah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel BBL Ny “I” di PMB
Lilis Surya Wati,S.ST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. Asuhan BBL Waktu Nilai Keterangan
Penilain awal 28 Mei
2020
Menagis spontan, warna kulit kemerhana,
refleks baik.
Rujukan :
Bayi Baru
Lahir, 28
Mei 2020,
Jam 01.50
wib
Apgar skor 9-10
Inj. Vit k Sudah diberikan
Salep mata Sudah diberikan
BB 2800 gram
PB 48 cm
Lingkar kepala SOB :32 cm, MO : 35 cm, FO : 34 cm
Lingkar dada 33 cm
Lila 11 cm
Inj. Hb0 Sudah diberikan
BAK dan BAB 1x kali BAK warna kuning jernih dan belum
BAB
Berat badan lahir bayi Ny.“I” 2800 gram, bayi Ny.”I” sudah berhasil
melakukan IMD selama 1 jam. Menurut peneliti berat badan bayi Ny.”I”
sesuai dengan berat badan bayi cukup bulan dan terlihat tidak ada kelainan
yang menyertai. Dan sesuai denga pendapat Sarwono (2009) berat badan
Bayi Baru Lahir cukup bulan adalah 2500 sampai 4000 gram. Berat badan
bayi sangat di pengaruhi oleh asupan gizi ibu yang terpenuhi selama masa
kehamilan. Oleh karena itu, Berdasarkan data tidak terdapat kesenjangan
antara fakta dan teori.
Kemudian, Panjang badan bayi Ny.”I” 48 cm, jadi menurut peneliti
panjang badan bayi Ny.”I” sesuai dengan panjang bayi baru lahir cukup
bulan, karena normal panjang badan bayi baru lahir cukup bulan berkisar 48-
70
50 cm. Hal ini merupakan fisiologis karena sesuai dengan Sarwono (2009)
bahwa panjang badan bayi baru lahir cukup bulan adalah 48-50 cm. Maka
bayi Ny.”I” tergolong bayi normal dan sehat. Jadi, Berdasarkan hasil tersebut
tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.
4.5 Asuhan Kebidanan Neonatus
Dalam pembahasan kelima akan dijelaksan tentang kesesuain kenyataan dan
teori dalam asuhan kebidana pada neonatus. Berikut data yang akan di berikan
untuk mendukung pembahasan tentang asuhan kebidanan neonatus, maka data
yang diperolah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel Neonatus Ny “I” di
PMB Lilis Surya Wati,S.ST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. Tanggal
kunjungan
Asuhan Neonatus
28 April 2020 4 Mei 2020 28 Mei 2020
ASI Ya Ya Ya
BAK ±5-7 kali/hari warna
kuning jernih.
±3-6 kali/hari warna
kuning jernih.
±3-6 kali/hari warna
kuning jernih.
BAB ±4 kali/hari, warna
kuning
±3 kali/hari, warna
kuning, lembek
±3 kali/hari, warna
kuning, lembek
TTV S : 370C
N : 146x/menit
RR : 42x/menit
S : 36,70C
N : 140x/menit
RR : 40x/menit
S : 360C
N : 138x/menit
RR : 40x/menit
PB 48 cm 48 cm 52 cm
BB 2800 gram 2600 gram 3400 gram
Ikterus Tidak Tidak Tidak
Tali pusat Umbilikus masih
basah
Sudah lepas Sudah lepas
Data Subyektif
1. Nutrsi
Berdasarkan fakta bayi Ny.”I” menyusu setiap 2 jam sekali setiap
harinya. Menurut peneliti ini merupakan hal yang normal karena nutrisi dari
ASI sangatlah penting untuk bayi mencukupi kebutuhan tumbuh dan
71
kembang bayi. Sesuai dengan pendapat dari Muslihatun (2010), bahwa ibu
dianjurkan memberi ASI sedini (dalam 30 menit – 1 jam setelah lahhir) dan
ASI Eksklusif. Sebab, ASI eksklusif mengandung banyak zat gizi yang
dibutuhkan untuk tumbuh dan kembang bayi dan di berikan 8 sampai 12 kali
per hari, dengan jeda pada siang hari 1,5 jam – 2 jam dan jeda pada malam
hari 3 jam. Sehingga, Berdasarkan hasil tidak ditemukan kesenjangan antara
fakta dan teori karena bayi Ny.”I” sudah menyusu 2 jam sekali sehingga
kebutuhan nutrsi bayi terpenuhi.
Data Obyektif
1. Tanda – tanda vital
Berdasrkan fakta dalam tiga kali kunjungan tanda-tanda vital bayi
Ny.”I” dalam batas normal. Menurut peneliti ini merupakan hal yang
fisiologis dan sesuai dengan teori dari Muslihatun (2010) bahwa suhu
tubuh bayi normal adalah antara 36,50C - 370C, pernafasan normal
neonatus antara 40-60x/menit dan denyut jantung normal 130-160x/menit.
Jadi, Berdasakan data tidak terdapat kesenjangan antara fakta dan teori.
Analisa data
Analisa data pada bayi Ny.”I” adalah Neonatus aterm usia 6 jam
fisiologis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Saminem (2010) bahwa
diagnosa asuhan kebidanan pada neonatus fisiologis yaitu : Neonatus
Aterem usia 0-28 hari fisiologis. Jadi, Berdasarkan data tidak terdapat
kesenjanagan antara fakta dan teori.
72
Penatalaksanaan
Dalam asuhan kebidanan neonatus, penelita telah memberikan
penatalaksanaan pada neonatus Ny.”I” sebagaiman diberikan pada
neonatus normal selama masa kunjungan neonatus. Asuhan yang telah
diberikan yaitu KIE tanda bahaya neonatus, imunisasi dasar lengkap, ASI
eksklusif, perawatan bayi dan sebagainya. Sesuai juga dengan pendapat
Sudarti (2012), bahwa asuhan yang harus dilakukan untuk neonatus
fisiologis meliputi KIE tanda bahaya neonatus, imunisasi, ASI eksklusif,
perawatan bayi dan sebagainya. Sehingga. Berdasarkan pernyataan tidak
ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.
4.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
Dalam pembahasan keenam menjelaskan tentang kesesuaian kenyataan dan
teori dalam asuhan kebidanan pada keluarga berencana. Berikut data yang
dapat mendukung dalam pembahasan tentang asuhan kebidanan pada keluarga
berencan, data yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel KB Ny “I” di
PMB Lilis Surya Wati,S.ST,.M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan
Jombang. 5 Mei 2020 11 Mei 2020
Subyektif Ibu mengatakan belum menentukan ingin
menggunakan Alat Kontrasepsi apa dan
masih merunding dengan suami.
Ibu mengatakan ingin
menggunakan Alat
Kontrasepsi MAL (Metode
Amenorea Laktasi).
Tensi 110/70 mmHg 110/90 mmHg
Berat badan 75 kg 75 kg
Haid Belum haid Belum haid
73
Data Subyektif
Berdasarkan fakta Ny. “I” menggunakan KB MAL. Menurut peneliti KB
MAL cocok untuk ibu karena tidak menimbukan efek samping pada ibu dan
bayi, dengan KB MAL bayi dapat memperolah ASI yang Eksklusif dari ibu,
dan juga KB MAL dapat membantu dalam mengurangi perdarahan dan rahim
dapat mengecil dengan cepat, karena hormon oksitosin yang terus keluar saat
menyusui. KB MAL ini hanya efektif salam 6 bulan, keefektifiasan KB ini
sekitar 98% dalam mencegah kehamilan. Menurut WHO efektifitas KB ini
sekitar 98% bagi ibu yang menyusui secara ekslusif selama 6 dan keutungan
KB MAL membantu mengurangi perdarahan, rahim dapat mengecil dengan
cepat, mengurangi resiko anemia, menigkatakan hubungan psikologis antara
ibu dan bayi, dan tidak memerlukan pengawasan medis (Marmi, 2016).
Dalam keterangan ini tidak terdapat kesenjangan antara fakta, opini dan teori.
Data Obyektif
Berdasarkan fakta Ny.”I” sudah melakukan pengkajian sebagai berikut,
Keadaan umum, TTV, dan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Menurut
peneliti, KB MAL ini cocok untuk ibu karenan dalam pemeriksaan tidak
terdapat tanda-tanda kompliksai pada ibu, sehingga ibu dapat menggunakan
KB MAL. Hal ini di ketahui dari pemeriksaan payudara antara lain tidak
terdapat bendungan ASI, tidak terdapat bendungan ASI karena ibu menyusui
dengan benar yaitu menyusu kanan dan kiri secara bergantian. Dalam hal ini
apabila ibu melakukan proses laktasi dengan benar dan tidak terdapat
gangguan dalam menyusui bayinya dan ASI yang di kelurkan lancar makan
KB MAL akan mencapai efektifitasannya. Dimana hanya bisa digunakan
74
sampai 6 bulan dan setelah 6 bulan segerah ibu menjadi akseptor KB
Hormonal. Menurut WHO metode kontrasepsi MAL bersifat sementara
dalam mencegah kehamilan selama 6 bulan pasca persalinan dengan
meberikan ASI ekslusif. Dalam keterangan diatas tidak terdapat kesenjangan
atara fakta, opini dan teori.
Analisa Data
Analisa data pada Ny. “I” terkait dengan KB adalah P1A0 dengan akseptor
baru Metode Amenorrhea Laktasi. Menurut peneliti diagnosa ini sesuai
dengan ibu karena ibu mau menyusui bayinya dengan eksklusif dan tanpa
harus menggunakan KB Hormonal. Hal ini sesuai dengan teori dari Saifuddin
(2012) P..A.. dengan akseptor baru/akseptor lama KB.....
Berdasarkan pernyataan tidak ada kesenjangan antara fakta, opini dan teori.
Penetalaksanaan
Pada asuhan kebidanan KB MAL peneliti melakukan asuhan sesuai
kebutuhan ibu seperti tetap menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
eksklusif 6 bulan, dimana dengan ibu memberikan ASI pada bayi dapat
dijadikan sebagai KB alami, menganjurkan ibu untuk sesering mungkin
menyusui bayinya dan menyusui secara langsung, karena ini merupakan salah
satu syarat menggunakan KB MAL. Serta menjelaksan pada ibu bahwa
keefektifannya 98% dan bila ibu ragu anjurkan suami untuk mengunakan KB
kondom suapaya keefektifan KB MAL bertambah, kemudian menganjurkan
ibu untuk apabila ada keluhan atau ingin ber-KB hormonal segera ke bidan
atau tenaga kesehatan.
75
Menurut Prawirohardjo (2012), asuhan yang akan diberikan pada ibu
dengan KB MAL adalah selalu memotivasi ibu untuk menyusui secara penih
(full breast feeding), dan lebih lagi efektif jika diberikan minimal 8 kali sehari
dan menyusui secara langsung. Jadi, Berdasarkan keterangan diatas tidak ada
kesenjangan antara fakta, opini dan teori.
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. “I” ini telah dilakukan selama
10 minggu (kurang lebih 2 bulan) yang dilakukan mulai dari usia kehamilan
35 minggu sampai pada masa KB, dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Asuhan kebidanan Kehamilan Trimester III pada Ny. “I” G1P0A0
kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur
2. Asuhan kebidanan Persalinan pada Ny. “I” G1P0A0 dengan persalinan
normal
3. Asuhan kebidanan Nifas pada Ny. “I” P1A0 dengan nifas normal
4. Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. “I” dengan Bayi baru
lahir normal
5. Asuhan kebidanan Neonatus pada bayi Ny. “I” dengan neonatus normal
6. Asuhan kebidana Keluarga Berencana pada Ny. “I” P1A0 dengan
akseptor KB MAL.
5.2 Saran
1. Bagi Institusi
STIKes ICMe Jombang diharapkan dapat mengembangkan penerapan
pendidikan Asuhan Kebidana secara contunuity of care dengan tetap
dalam kegiatan belajar mengajar dan praktik pembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien.
77
2. Bagi peneliti berikutnya
Diharapkan mendapat pengalaman nyata serta dapat menerapkan antara
teori dengan Kasus nyata dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada
ibu hamil dengan keluhan gangguan sulit tidur.
3. Bagi Bidan
Bidan diharapkan dapat menerapakan atau meningkatkan pelayan
kesehatan sesuai protokol pada asuhan kebidanan komprehensif
terutama seperti dalam kondisi masa pendemi atau bila ada sesuatu
yang tidak diinginkan.
4. Bagi ibu dan keluarga
Keluarga atau suami sangat berperan penting dalam nutrisi ibu selama
hamil sampai dengan nifas, dalam hal ini keluarga diharpakan dapat
memberikan nutrisi yang baik dan cukup lagi kepada ibu untuk
mempercepat proses pemulihan dan kelancanran produksi ASI. Dan
bagi Suami hendaknya selalu mendukung ibu menjadi akseptor KB
MAL untuk mencegah kehamilan pasca melahirkan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Hubungan Senam Hamil dengan Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil
Trimester III, http://repository.helvetia.ac.id/1210/2/BAB%20I%20-
%20BAB%20III.pdf. (diakses 02 Oktober 2018).
Ari, Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medika:
Jakarta.
Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR (2014): 39
Buku saku, Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasae dan Rujukan.
KEMENTRIAN KESEHATAN RI (2013): 242 – 251
Chomaria, N, S.Psi. (2012). Five in One, The Series of Pregnancy Seputar
Kehamilan. Jakarta: PT Elex
Damayanti, ika putri, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Budi Utama
Dewi V.N.L. 2011. Asuhan Neonates Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Elisabeth Siwi Walyani 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka Baru
Press: Yogyakrta.
Huda, M. (2020). Mengatasi Insomnia Secara Alami: Bebas Anxiety. New Media.
Harahap, D.S., Utami, S dan Nuruh, H. 2018. Efektivitas Yoga Terhadap Ibu Hamil.
Tesis, Program Studi Keperawatan, Universitas Riau.
Hollenbach, D., Broker, R., Herlehy, S., Stuber, K. (2013). Non-Pharmacological
Interventional For Sleep Quqlity And Insomnia During Pragnancy: A
Sistematic Review. Vol 57, No 3.
Hegard, Hanne dan Hanke (2010). Experience of Physical Activity During Pregnancy ini
Danish Nullliparous Women with A Physically Active Life Before Pregnancy, A
Qualitative Study. BMC Pregnancy and Childbrith.
Hidayati, Ratna, 2013. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015, Jakarta: Kemenkes RI
79
Kampung Batang Hari, Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang. 2017.
Kelas Ibu Hamil Kampung Batang Hari. Lampung:Kampung Tulang
Bawang.
Kusmiyati, Yuni. 2010. Perawatan Ibu Hamil, Yogyakarta: Tosca Enterpise
Master Buku KIA Revisi Tahin 2016
Manuaba. 2010, Asuhan Pada Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika Mubarak.
2011, Promkea Kebidana. Jakarta: Salemba Medika.
Marni, 2016. Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Mediarti, D. Sulaiman, Ronani, Jawiah. (2014). Pengaruh Yoga Antenatal terhadap
Pengurangan keluhan Ibu Hamil Trimester III. Vol 1, No 1.
Mindle, J.A., Cook, R.A., Nikolovkso, Janeta. (2015). Sleep Patterns and sleep
disturbances accross pregnancy. Vol 16, No 4.
Oktarina, Mika. (2016). Buku Ajar Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Ed. 1, Cet. 1, Yogyakarta: Deepublish, CV Budi Utama.
Pitriani, risa dan Andriyani rika. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: Budi Utami.
Prawihardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
Rini, susilo., dan Kumala, feti. (2017). Panduan Asuhan Nifas dan Evidence
Based Practice. Deepublish, CV Budi Utama.
Saifuddin, Abdul Bari. 2012. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Edisi ke-4
Cetakan ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sukorini, M.U. 2017, 1 Desembar. Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik
dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III. The indonesian Journal of
Public Health,ol. 12 no. 1, Juli 2017: 1-12. Universitas Airlangga,
Surabaya.
Sondakh, Jenny. JS. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan danBBL, Jakarta:
Erlangga
Sundarti, 2012. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan Persalinan, Neonatus, Bayi dan
Balita. Yogyakarta: Nuhu Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
80
Saminem. 2010. Kehamilan Normal. Jakarta, EGC
Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatus. Jakarta, YBP-SP
Suprihatin, E and Norontoka, D.A.2015. Predicyion of Preeclampsia by a
Combination of Baby Mass Index (BMI), Mean Arteial Pressure (MAP) and
Roll Over Test (ROT). November.
The Indonesia Journal of Public Health, Vol. 12. No.1, Juli 2017: 1-12, Dalam
Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2014).
Undang-undang Republik Indonesia nomor 52 tahun 2009. Tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Pasal 1: Ayat 8
Word Heaslth Organization (WHO)
Wardani, W.H., Agustina, R dan Astika, E.F.D. (2018). Tingkat Kecemasan dengan
Kualitas Tidur Ibu Hamul Primigravida Trimester III. Dunia Keperawatan, Vol 6,
No 1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung.
Walyani, S.E. Purwoastuti, E. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir,
Yogyakarta.
Wafi Nur Musliharun. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.
Yuni Kusmiati, dkk. 2010. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Yulianti, T.N dan Sam, N.L.K. 2019. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir.
xviii
Lampiran 1 : Surat Persetujuan Bidan
xix
Lampiran 2 : Surat Peryataan Pasien
xx
Lampiran 3 : Identitas Pasien
xxi
Lampiran 4 : Kunjungan ANC
xxii
xxiii
xxiv
Lampiran 5 : KSPR
xxv
Lampiran 6 : Lembar Observasi
xxvi
Lampiran 7 : Lembar Pemeriksaan Persalinan
xxvii
Lampiran 8 : Lembar Pemeriksaan Nifas
xxviii
Lampiran 9 : Keterangan Lahir
xxix
Lampiran 10 : Lembar Pemeriksaan Kunjungan BBL dan Neonatus
xxx
Lampiran 11 : Kartu KB
xxxi
Lampiran 12 : Sertifikat Etik
xxxii
Lampiran 13 : Lembar Turnit
xxxiii
Lampiran 14 : Lembar Hasil Turnit
xxxiv
Lampiran 15 : Lembar Konsultasi
xxxv