laporan trombosit

Upload: dwi-sri

Post on 05-Mar-2016

33 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan hematologi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGIHITUNG TROMBOSIT

OLEH :

NAMA : DWI SRI YANI PURWANTINIM : P07134014038SEMESTER : III (TIGA)

JURUSAN ANALIS KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARTAHUN AKADEMIK 2015/2016

MENGHITUNG TROMBOSIT

I. TUJUANa. Tujuan Instruksional Umum1. Mahasiswa dapat memahami cara menghitung jumlah Trombosit darah probandus.2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung jumlah Trombosit darah probandus.b. Tujuan Instruksional Khusus1. Mahasiswa dapat melakukan cara menghitung Trombosit darah probandus.2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah trombosit /mm3 darah probandus secara langsung.3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil jumlah Trombosit darah probandus.

II. METODECara Langsung (Rees dan Ecker)

III. PRINSIPDarah diencerkan dengan suatu larutan yang mengandung brilliantcresyl blue yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna agak biru muda. Kemudian Trombositnya dihitung dengan menggunakan kamar hitung.

IV. DASAR TEORITrombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti yang berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Dalam keadaan normal, jumlah trombosit berkisar antara 200.000 sampai 500.000/L darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut trombositopenia. Sedangkan apabila jumlah trombosit lebih dari normal maka keadaan itu disebut trombositosis. (Shi Jiang Lu,dkk., 2011)Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona daerah tepi berperan sebagai adhesi dan agregasi, zona sol gel menunjang struktur dan mekanisme interaksi trombosit, zona organel berperan dalam pengeluaran isi trombosit. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faal tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalanadhesi(perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi(perlekatan antar sel trombosit). (A, Chakrabarti. 2015)Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. (Riswanto. 2013)

V. ALAT DAN BAHAN a. Alat Pipet thoma eritrosit Kamar hitung Improved Neubauer Mikroskop Cover glassb. Bahan Pemeriksaan: Darah Kapiler atau darah Vena dengan anticoagulan (EDTA)c. Reagen Larutan Ress dan Ecker : Na citrat 3.8g Lar. Formaldehid 40% 2ml BCB 30 mg Aquadest ad 100 ml

VI.CARA KERJA1. Cairan Rees dan Ecker diisap kedalam pipet eritrosit sampai garis tanda 1 dan buanglah lagi cairan itu.2. Darah diisap sampai garis tanda 0.5 dan cairan Rees Ecker sampai 101. Segeralah kocok selama 3 menit.3. Teruskan tindakan seperti untuk menghitung eritrosit dalam kamar hitung.4. Kamar hitung yang telah diisi dibiarkan dengan sikap datar dalam cawan petri yang tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap.5. Semua Trombosit dihitung dalam seluruh bidang besar ditengah tengah memakai lensa obyektif besar.6. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah Trombosit per l darah.

VII. NILAI RUJUKANRees Ecker: 200.000 500.000 /mm3VIII. HASIL PENGAMATANIdentitas ProbandusNama: Ni Wayan MupuJenis Kelamin: PerempuanUmur: 47 TahunRM: 15027783Sampel: Darah EDTAJUMLAH TROMBOSIT

KOTAK 1KOTAK 2KOTAK 3KOTAK 4KOTAK 5JUMLAH

11101110648

KOTAK 6KOTAK 7KOTAK 8KOTAK 9KOTAK 10

10129111052

KOTAK 11KOTAK 12KOTAK 13KOTAK 14KOTAK 15

101011111153

KOTAK 16KOTAK 17KOTAK 18KOTAK 19KOTAK 20

6101110744

KOTAK 21KOTAK 22KOTAK 23KOTAK 24KOTAK 25

956111142

JUMLAH TOTAL239

Perhitungan Jumlah TrombositLuas: 5 x 5 (1/5 x 1/5) mm2Tinggi: 0,1 mmVolume: 0,1 mm3 Pengenceran (P): 200 kaliJumlah trombosit= x Faktor pengencer x Jumlah trombosit= x 200 x 239= 478.000 / l darahGambar :1. Sampel probandus Ni Wayan Mupu dengan No. RM : 150277832. Dimasukkan darah EDTA ke pipet thoma eritosit sampai tanda batas 0,5

3. Dimasukkan larutan pengencer rees-ecker ke pipet thoma sampai tanda batas 1014. Lalu dihomogenkan campuran darah dengan larutan pengencer rees-ecker. Dan diinkubasi selama 3- 5 menit

Hasil Pemeriksaan Dengan Perbesaran Lensa Objektif 40x

Pada pemeriksaan hitung trombosit pada probandus Ni Wayan Mupu ditemukan jumlah trombosit sebanyak 478.000 / l darah.

Eritrosit TrombositTTrombositTrombosit TrombositTTrombosit

IX. PEMBAHASANTrombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu sel muda yang besar dalam sumsum tulang. Megakariosit matang ditandai proses replikasi endomiotik inti dan makin besarnya volume plasma, sehingga pada akhirnya sitoplasma menjadi granular dan terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit mampu menghasilkan 3000 - 4000 trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal (stem cell) sampai dihasilkan trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Umur trombosit pada darah perifer 7-10 hari.Trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 1 - 4 mikrometer dan volume 7 8 fl. Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang berisi organel-organel sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi & agregasi yang mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma dilapisi fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem kanalikuler. Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area submembran, suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu protein kontraktil yang bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma mengandung beberapa granula, yaitu: granula densa, granula a, lisosome yang berperan selama reaksi pelepasan yang kemudian isi granula disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang diperoleh trombosit untuk kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerobJumlah trombosit normal adalah 200.000 500.000 /l darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 150.000 /l darah. Apabila trombosit kurang dari 60.000 /l darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas 40.000 / l darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari 40.000 /l darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya kuarang dari 10.000 /l darah maka perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko perdarahan.Penyebab dari trombositosis adalah :

Pendarahan akut dan kehilangan banyak darah Reaksi alergi Kanker Trauma Serangan jantung Infeksi Anemia Pengangkatan limpa Anemia hemolitik Peradangan Gagal ginjal kronis atau gangguan ginjal lainnya Penggunaan obat-obatan tertentu seperti epinephrine (Adrenalin Chloride, EpiPen), tretinoin (Vesanoid) dan vincristine

Penyebab terjadinya trombositopenia pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4, yaitu:1. Gangguan produksiDepresi selektif megakariosit karena obat, bahan kimia atau infeksi virus. Sebagai bagian dari bone marrow failure umumnya :

a) Anemi aplastikb)Leukemia akutc)Sindrom mielodisplastikd) Mielosklerosise)Infiltrasi sumsum tulang : limfoma, carcinomaf)Mieloma multipelg)Anemia megaloblastik

2. Peningkatan destruksi trombosit3. Distribusi tidak normalSindrom hipersplenism: dimana terjadipoolingtrombosit dalam lien.4. Akibat pengenceran (dilutional loss)Akibat transfusi masif.

Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dengan kotoran-kotoran kecil seperti sisa cat. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal. Penggumpalan itu sendiri dapat disebabkan pada saat proses pengambilan darah terlalu lama atau kurang sesuai dengan prosedur dan pada saat penghomogenan antara darah dengan larutan rees-ecker kurang baik. Adadua cara hitung trombosit yang lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. Pada cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-alat plastic.Inkubasi atau mendiamkan kamar hitung yang telah berisi campuran darah dengan rees-ecker pada kapas yang basah berguna agar trombosit dapat mengendap sehingga nantinya saat pembacaan trombosit tidak akan bergerak keluar kamar hitung dan mengurangi kesalah yang mungkin terjadi. Perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel darah kapiler adalah sebelum penusukan dimulai keadaan setempat perlu diperhatikan dengan seksama, merupakan kontra indikasi adalah adanya bekas-bekas luka, keradangan, dermatitis ataupun oddema. Pengambilan darah kapiler dapat dilakukan bila jumlah darah yang dibutuhkan sedikit saja, atau dalam keadaan emergency, karena selain jumlah darah yang diambil sedikit sehingga jika terjadi kesalahan dalam pemeriksaan akan sulit untuk menanggulangi.Kesulitan-kesulitan yang sering terjadi dalam pengambilan sampel darah ini adalah, apabila kulit sekitar luka tusukan tidak kering karena alkohol atau keringat, maka tetesan darah yang keluar tidak dapat mengumpul melainkan menyebar ke sekitarnya sehingga sukar untuk mengambilnya. Lagipula bahan darah semacam ini tidak boleh digunakan karena sudah bercampur dengan bahan lain. Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan yang kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk melancarkan pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang keluar tidak dapat dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan sehingga hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang sebenarnya maka dari itu lebih baik menggunakan darah vena daripada darah kapiler.Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik. Metode Rees Ecker darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%. Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsuKemudian dilihat dari hasil yang tertera pada hasil pemeriksaan dari RSUP Sanglah didapat nilai jumlah trombosit adalah 433.000/l darah dengan nilai normal 140.000-440.000/l darah dibandigkan dengan hasil perhitungan secara manual didapatkan jumlah trombosit sebanyak 478.000/l darah dengan nilai normal 200.000-500.000/l darah. Dibandingkan kedua hasil tersebut masih dalam rentang normal dengan nilai rujukannya sendiri. Perbedaan ini dapat disebabkan saat pembacaan secara otomatis apabila terdapat trombosit yang menggumpal maka trombosit tersebut tidak terbaca pada alat hematology analyzer dan dapat saja pada cara manual praktikan salah menghitung jumlah tromosit yang seharusnya kotoran dibaca trombosit maupun sebaliknya.X. KESIMPULANDari praktikum yang dilakukan tentang hitung trombosit didapatkan hasil jumlah hitung trombosit adalah 478.000 / l darah dengan probandus Ni Wayan Mupu yang berjenis kelamin perempuan berusia 47 tahun. Hal ini menunjukan bahwa jumlah trombosit probandus tersebut normal.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Agapakis. 2015. The Role of Mean Platelet Volume in Chronic Obstructive Pulmonary Disease Exacerbation.[online]. tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed /26604328 (Diakses 27 November 2015).Aster. 2007. Drug-induced thrombocytopenia. [online]. tersedia : http://moon.ouhsc. edu/jgeorge/DITP.html (Diakses 27 November 2015).Chakrabarti A. 2015. Erythrocyte & platelet proteomics in haematological disorders. [online]. tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26611378 (Diakses 27 November 2015).Chen, Yi-Bin. 2015. Platelet count. [online]. tersedia : https://www.nlm.nih.gov/med lineplus/ency/article/003647.htm (Diakses 27 November 2015).Gowert Nina,dkk., 2014. Blood Platelets in the Progression of Alzheimers Disease. [Online], http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3938776/ (Diakses 27 November 2015)Hoffbrand,A.V., Pettit,J.E., Moss, P.A.H. 2005. Kapita Selekta Hematologi edisi 4. Jakarta: EGC.Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia Kanal Medika.Shi Jiang Lu, dkk. 2011. Platelets Generated from Hembryonic Stem Cells are Functional in Vitro and in the Microcirculation of Living Mice. [Online]. tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3193430/ (Diakses 27 November 2015).

Denpasar, 02 Desember 2015Praktikan,

Dwi Sri Yani PurwantiP07134014038

LEMBAR PENGESAHANMengetahui, Pembimbing IPembimbing II

Dr. dr. Sianny Herawati, Sp.PK Rini Riowati, B.Sc

Pembimbing IIIPembimbing IV

Ketut Adi Santika, A.Md.Ak Luh Putu Rinawati, A.Md.Ak

Pembimbing V

Surya Bayu Kurniawan, S.Si