laporan tahunan sekretariat direktorat …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan tahunan...

420

Click here to load reader

Upload: buianh

Post on 08-Mar-2019

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGANTAHUN 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN-RIDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat karunia-Nya Laporan Tahunan Sekretariat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014 dapat

diselesaikan.

Laporan tahunan ini merupakan gambaran pelaksanaan

kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

periode tahun 2014. Materi pokok yang disajikan

mencakup 3 M (Man, Money, Material) sesuai tupoksi Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan meliputi kegiatan bidang perencanaan, bidang

umum, bidang keuangan dan perlengkapan serta bidang evaluasi dan

pelaporan.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi pelaksanaan kegiatan,

hasil-hasil yang dicapai, permasalahan yang dihadapi serta sebagai bahan

koordinasi dan tindak lanjut tugas-tugas lingkup Sekretariat Direktorat

Jenderal dengan Unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan maupun antar Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

laporan ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2015

Sekretaris Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Spudnik Sujono K, M.M

NIP. 1958020619850310011

i

Page 3: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 4: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

RINGKASAN

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan salah

satu Unit Kerja Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari:

Bagian Perencanaan; Bagian Keuangan dan Perlengkapan; Bagian

Umum; Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan Kelompok Jabatan

Fungsional.

2. Dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian

Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA

2015 yang efektif dan efisien sesuai anggaran berbasis kinerja, maka

untuk mempertajam pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

secara bertahap dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan

menyangkut manajemen program kegiatan dan manajemen

penyusunan dokumen anggaran dalam bentuk aplikasi RKA-K/L DIPA.

3. Penyusunan rencana kerja lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilakukan

secara bottom-up yaitu berjenjang dari tingkat bawah ke jenjang yang

lebih tinggi. Mekanisme pengelolaan dana dilakukan melalui pola

dekonsentrasi dan pola tugas pembantuan. Dana dekonsentrasi

dikhususkan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat non fisik, misalnya:

pembinaan, pelatihan, bimbingan, monev sedangkan dana tugas

pembantuan merupakan kegiatan-kegiatan bersifat fisik atau

menunjang dalam proses pelaksanaan kegiatan fisik.

4. Telah disusun draf RKA-K/L Refocusing tahun 2015 yang sesuai

dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015 serta telah sesuai

dengan petunjuk Narasumber yang telah dikonsultasikan dengan

Tim Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan tidak

kalah pentingnya beberapa masukan yang bersifat bottom up planning.

5. Dalam penghematan anggaran Tahun 2014, Ditjen Tanaman Pangan

mendapatkan alokasi pemotongan sebesar Rp.898 miliar. Untuk

meminimalisir kemungkinan pagu minus setelah pemotongan

dilaksanakan Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA 2014

dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

iii

Page 5: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

6. Dalam Workshop Pemantapan Penyusunan RKA-K/L Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan telah disusun draft RKA-K/L Refocusing tahun 2015

yang sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan

Tahun Anggaran 2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor : 136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015

serta petunjuk narasumber yang telah dikonsultasikan dengan Tim

Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan tidak kalah

pentingnya beberapa masukan yang bersifat bottom up planning.

Sesuai hasil reviu RKA-K/L (refocussing), anggaran refocussing

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp.337,38 miliar.

7. Telah disusun Penetapan Kinerja masing-masing unit kerja lingkup

Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014. Sasaran strategis Ditjen

Tanaman Pangan Tahun 2014 yakni Mewujudkan pencapaian

produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan

nasional. Adapun indikator kinerja dan target capaian, yaitu: padi

72.300.000 ton gabah kering giling, jagung 19.000.000 ton pipilan

kering, kedelai 1.000.000 ton biji kering, kacang tanah 1.300.000 ton

biji kering, kacang hijau 430.000 ton biji kering, ubi kayu 27.600.000

ton umbi basah dan ubi jalar 2.600.00 ton umbi basah.

8. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki target pencapaian implementasi

proyek sektor riil dengan nilai investasi Rp.166,2 triliun dan proyek

infrastruktur sebesar Rp.111,96 triliun hingga tahun 2014. Hingga

triwulan IV, proses validasi sektor riil sudah mencapai sekitar 54,1%

(Rp.108,7 triliun). Terjadi kenaikan dalam target pencapaian nilai

investasi, hal tersebut dikarenakan proses validasi yang terus

dilakukan selama kuartal IV ini menunjukan bahwa nilai proyek sektor

riil yang telah siap meningkat Rp.5 triliun.

9. Usulan anggaran tahun 2015 untuk daerah perbatasan dialokasikan

pada 6 Provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT,

Papua Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara. Sementara usulan daerah

tertinggal pada 4 provinsi yaitu: Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa

Timur dan Papua Barat, dengan alokasi anggaran untuk masing-

masing provinsi sebesar Rp.150.000.000,- (2 unit), untuk bantuan

sarana produksi sesuai kebutuhan lokasi, dan lokpri ditentukan oleh

provinsi

10. Kebijakan pinjaman/hibah luar negeri di Kementerian Pertanian harus

mendukung pada pencapaian 4 (empat) target utama pembangunan

pertanian nasional tahun 2010-2014, yaitu pencapaian swasembada

dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan,

iv

Page 6: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor serta peningkatan

kesejahteraan petani.Prinsip penerimaan hibah adalah: Transparan,

Akuntabel, Efektif & Efisien, Kehati-hatian, Tidak disertai ikatan politik,

dan Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas

keamanan negara.

11. Fasilitasi dana bantuan sosial untuk LM3 telah mampu meningkatkan

kemampuan dalam penerapan teknologi dan penyediaan saprodi

secara tepat sehingga meningkatkan produktivitas dan memberikan

produksi yang lebih tinggi yang pada akhirnya mampu meningkatkan

pendapatan LM3 maupun petani sekitar sebagai mitra kerja LM3.

12. Realisasi PNBP sampai dengan bulan Desember 2014 adalah

Rp.9.751.687.511,- (447,65%) dari target Rp.2.178.424.050,-.

13. Perkembangan realisasi/penyerapan anggaran berdasarkan sumber

dan dan jenis belanja pada DIPA Satker Pusat Ditjen Tanaman

Pangan TA 2014 Per 31 Desember 2014 sebesar 72,83%.

14. Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan per 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp.511.350.657.160,-, nilai BMN

dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca

yaitu: persediaan, tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi.

15. Pemberian penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani

berprestasi dilaksanakan setiap tahun, hal tersebut merupakan salah

satu bentuk apresiasi dari Pemerintah terhadap mereka agar

termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014 pemberian

penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani diserahkan

bersamaan waktunya dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)

ke-34 di Makassar Sulawesi Selatan. Penerima penghargaan secara

keseluruhan ada 28 orang terdiri dari Kelompoktani Padi 5,

Kelompoktani Jagung 5 dan Kelompoktani Kedelai 5 dan Mantri Tani 5,

Produsen/Penangkar Benih 2 orang, Pengawas Benih Tanaman 2

orang, Analis Benih 2 orang dan Balai Benih Berprestasi 2. Secara

rinci nama-nama penerima penghargaan tahun 2014 baik dari

kelompoktani, petugas dan kelembagaan Balai Benih.

16. Pengisian aplikasi PMPRB secara off-line dengan menggunakan

lembar kerja elektronik (LKE) berformat-excell sudah dilakukan oleh

Ditjen Tanaman Pangan. Format lembar kerja terbaru tidak terbagi

pengungkit dan hasil, akan tetapi berdasarkan 8 area perubahan

dalam reformasi birokrasi. Hasil Evaluasi PMPRB tahun 2014

berdasarkan pengisian lembar kerja elektronik untuk Ditjen Tanaman

Pangan adalah 63.6.

v

Page 7: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

17. Sasaran kerja pegawai wajib dibuat mulai tahun 2014 oleh seluruh

pegawai, dimana setiap pegawai menyusun kontrak kerja yang akan

dikerjakan selama 1 tahun dan harus ditandatangani oleh pegawai

yang bersangkutan dengan atasan langsungnya pada awal bulan

Januari. Penyusunan SKP yang dilakukan secara mandiri untuk

masing-masing unit kerja eselon I lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mulai dari Eselon II sampai staf, dimaksudkan agar

peserta memahami dalam menyusun SKP mulai tingkat atas sampai

bawah.

18. Untuk lebih meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai serta

efektivitas pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan

Kementerian Pertanian, maka diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian

Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai lingkungan Kementerian

Pertanian yang merupakan revisi dari Menteri Pertanian Nomor 68

Tahun 2012.

19. Sampai akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah sebanyak 774 orang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon II yang ada dipusat sebanyak 485

orang, 3 UPT sebanyak 182 orang dan PNS yang ditugaskan/

diperbantukan di daerah/instansi lain tersebar di 12 provinsi dan 2

Instansi Kementerian/Lembaga sebanyak 110 orang. Untuk PNS Ditjen

Tanaman Pangan yang ditugaskan di 12 provinsi sebanyak 107 orang,

di PERUM BULOG sebanyak 2 orang dan di Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi sebanyak 1 orang.

20. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan antara lain: Sosialisasi

Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi Implementasi

Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan; Sosialisasi Sistem

Keterbukaan Informasi Publik KIP; dan Sosialisasi dan Implementasi

Permentan Nomor 39 Tahun 2010.

21. Pekan Nasional (PENAS) dilaksanakan dtanggal 6 s.d 12 Juni 2014 di

Malang, merupakan wahana bagi para petani dan nelayan seluruh

indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar

menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian,

perikanan dan kehutanan dengan tema “Memantapkan Kepemimpinan

dan Kemandirian Kontaktani-Nelayan dalam rangka pengembangan

kemitraan dan jejaring usahatani guna mewujudkan kesejahteraan

petani-nelayan” dan akan dihadiri oleh para petani dan nelayan seluruh

Indonesia dengan jumlah kira-kira 30.000 orang dan dibuka oleh

Presiden RI.

vi

Page 8: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

22. Pada Temu Koordinasi Kehumasan disamapaikan bahwa Humas

harus mampu menjalankan kewenangan agenda setting atau counter

berita informasi yang keluar dari media konvensional dengan konten

tidak berimbang dimasyarakat dan harus berdialog dan bertukar

informasi dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan umpan

balik dan masukan secara maksimal.

23. Dalam rangka pelayanan publik melalui internet, Tim Website

bekerjasama dengan Sub Bagian Humas untuk menjawab/ merespon

pertanyaan dari masyarakat yang dikirimkan melalui pesan singkat

(SMS) yang dialamatkan di Kementerian Pertanian. Adapun jumlah

SMS Center Tahun 2014 berdasarkan laporan dari Pusat Data dan

Informasi Pertanian Setjen Kementerian Pertanian sebanyak 65 SMS

dan semuanya mendapatkan balasan.

24. Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain; pengamanan fisik,

kesiagaan, kewaspadaan, keterampilan perlu terus dibina dan

dikembangkan melalui peningkatkan kemampuan dan keterlampilan

petugas satuan pengamanan. Salah satu upaya adalah meningkatan

pengetahuan dan keterampilan para petugas satuan pengamanan

yang mengarah kepada peningkatan : a) Pengetahuan dan wawasan

dibidang keamanan; b) Sikap dan semangat pengabdian yang

berorientasi kepada keamanan dan ketertiban instansi maupun

masyarakat; c) Profesionalisme dan ketrampilan personil satuan

pengaman; d) Kepedulian terhadap masyarakat dilingkungan instasi;

e) Efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan

dengan semangat dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan

kerja dan organisasinya.

25. Secara nominal PDB Indonesia sektor pertanian tahun 2014 mencapai

Rp.1.410,66 triliun yang merupakan kontribusi dari sub sektor tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian dan

perburuan, serta kehutanan dan penebangan kayu. PDB sektor

pertanian tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukung oleh peningkatan

pada seluruh sub sektor penyusunnya.

26. Kinerja perekonomian sektor pertanian pada tahun 2014 secara riil

ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar harga konstan (tahun

dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilai tersebut naik

4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14

triliun. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada seluruh

sub sektor pendukungnya.

vii

Page 9: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

27. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di

suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Mencakup : a) Produk Domestik

Bruto Atas Dasar Harga Berlaku; dan b) Produk Domestik Bruto Atas

Dasar Harga Konstan 2000.

28. Volume impor komoditas utama tanaman pangan periode Januari-

Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton, sedangkan ekspornya hanya

mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi defisit sebesar 17,80 juta ton.

Sementara dari sisi nilainya, juga menunjukkan defisit neraca

perdagangan sebesar US$ 7,45 miliar dengan nilai ekspor US$ 206,17

juta dan impor US$ 7,66 miliar.

29. NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 turun

1,03% dibandingkan NTP November 2014. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%.

Sementar NTP sub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang

sama mengalami peningkatan 0,28%. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,49%.

30. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani bulan Desember

2014 mengalami peningkatan Rp.328 per kilogram (6,64%) dibanding

November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP mengalami

peningkatan Rp.375 per kilogram (8,28%) dan gabah kualitas rendah

juga meningkat Rp.214 per kilogram (5,28%) dengan periode yang

sama. Sementara rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat

penggilingan bulan Desember 2014 mengalami peningkatan Rp.331

per kilogram (6,59%) dibanding November 2014, begitu juga dengan

gabah kualitas GKP mengalami peningkatan Rp.383 per kilogram

(8,32%) dan gabah kualitas rendah juga meningkat Rp.227 per

kilogram (5,48%) dengan periode yang sama.

31. Rata-rata harga eceran kedelai impor bulan Desember 2014 naik

1,15% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, kedelai lokal

naik 1,73%, kacang tanah naik 3,14%, kacang hijau naik 0,77%, ketela

pohon naik 0,29%, dan tepung terigu naik 0,15%.

32. Secara nasional rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari untuk

kelompok makanan padi-padian mengalami fluktuasi mengalami

penurunan dari 876,58 kkal pada Maret 2013, turun menjadi 869,36

kkal pada September 2004 dan turun kembali pada Maret 2014

menjadi 867,64 kkal. Sementara untuk kelompok makanan umbi-

viii

Page 10: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

umbian rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari mengalami fluktuasi

dari 31,09 kkal pada Maret 2013, naik menjadi 35,04 kkal pada

September 2013 dan turun kembali menjadi 31,05 kkal pada Maret

2014. Sama halnya dengan kelompok makanan kacang-kacangan

rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari juga mengalami fluktuasi

dari 51,53 kkal pada Maret 2013, turun menjadi 46,80 kkal pada

September 2013 dan naik kembali menjadi 50,18 kkal pada Maret

2014.

33. Capaian produksi komoditas utama tanaman pangan berdasarkan data

Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS, untuk padi dengan luas panen

seluas 13,77 juta ha, produktivitas 51,28 ku/ha dan produksi 70,60 juta

ton GKG; luas panen jagung 3,88 juta ha, produktivitas 49,29 ku/ha

dan produksi 19,13 juta ton pipilan kering; luas panen kedelai 611,80

ribu ha, produktivitas 15,06 ku/ha dan produksi 921,33 ribu ton biji

kering,

34. Capaian luas panen tanaman pangan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk luas panen jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan capaian

produktivitas mengalami peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai,

kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar, dan capaian produksi mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu.

35. Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan tahun 2014 antara lain: 1).Adopsi teknologi budidaya di tingkat

petani belum optimal, sehingga capaian produktivitas tingkat petani

masih lebih rendah dari potensi hasilnya; 2). Adanya persaingan

dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum

meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh

terhadap efisiensi usahatani; 4). Mekanisme penyediaan benih belum

berjalan optimal yang menyebabkan keterlambatan penyediaan

benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5). Kemitraan belum

berkembang; 6).Perubahan iklim global/anomali iklim yang berdampak

pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumber

pembiayaan masih terbatas.

36. Capaian kinerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah tersedianya: (a). Pencapaian nilai SAKIP

73,97 atau 97% dari target 76 (Berhasil), (b). Jumlah unit kerja yang

memperoleh predikat WBK 6 unit kerja atau 86% dari target 7 unit

kerja (Berhasil), (c). Penilaian PMPRB 78,44 atau 112% dari target 70

(Sangat Berhasil).

ix

Page 11: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

37. Kiat-kiat percepatan penerapan SPIP meliputi: (a) Pemahaman bahwa

SPIP bukan suatu hal yang baru dan telah dilaksanakan sehari-hari,

(b) prioritas utamanya adalah membangun Soft Control bukan Hard

Control, (c) pembentukan Satlak Pengendalian Intern sampai unit

terkecil dan personil yang ditunjuk harus yang mempunyai

pemahaman yang baik tentang SPIP dan mampu untuk menggerakan

lingkungan untuk menyelenggarakan SPIP, (d) Merumuskan Quick

wins, (e) efektivitas forum diskusi kelompok yang anggotanya tidak

harus dalam jumlah besar, (f) lakukan pilot project pada beberapa

program/kegiatan terpilih untuk mensimulasi-kan penerapan SPIP.

38. Perkembangan Kerugian Negara (KN) sampai dengan akhir Desember

2014 sebesar Rp.49.925.265.435,87. Tambahan KN sampai dengan

Desember 2014 adalah Rp.4.640.083.851,95. Terdapat tindaklanjut

sebesar Rp.29.027.592.027,65 (58,14%), sehingga sisa KN posisi

sampai denga akhir Desember 2014 adalah sebesar

Rp.20.897.673.408,22.

39. Selama tahun 2014 telah dilaksanakan Rapat Pimpinan Kementerian

Pertanian sebanyak 25 kali yang dilaksanakan setiap 1-2 mingguan,

dengan topik bahasan sebagian besar mengenai ketahanan pangan,

perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan, perkembangan

serapan anggaran, dan isu terkini yang berkembang. Disamping itu

juga dilaksanakan Rapim B Ditjen Tanaman Pangan, dan Rapat

Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV

DPR RI sebanyak 7 kali.

40. Realisasi anggaran APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan sampai

dengan bulan Desember 2014 mencapai Rp.2,02 triliun (89,05%) dari

pagu anggaran berdasarkan DIPA revisi sebesar Rp.2,27 triliun.

Sedangkan serapan anggaran Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan

mencapai Rp.64,30 miliar (68,53%) dari pagu anggaran berdasarkan

DIPA revisi sebesar Rp.93,82 miliar.

41. Realisasi anggaran subsidi benih tahun 2014 sebesar Rp.308,569

miliar atau 32,01% dari nilai kontrak Rp.964,064 miliar, dengan dana

cadangan (Escrow) sebesar Rp.178.487.207.390,- untuk diselesaikan

sampai dengan minggu ke-2 Februari 2015.

42. Beberapa permasalahan yang ditemui baik dalam dalam pelaksanaan

anggaran dan kegiatan tahun 2014, baik dari segi administrasi maupun

teknik, yang telah dilakukan tindaklanjut, serta saran perbaikan

kedepan.

x

Page 12: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

RINGKASAN .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN PERENCANAAN ............. 5

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN KEUANGAN

DAN PERLENGKAPAN ............................................................. 45

BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN UMUM ........................... 53

BAB V. PELAKSANAAN BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN ......... 79

BAB VI. REALISASI ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN

TANAMAN PANGAN TAHUN 2014 ......................................... 175

BAB VII. PERMASALAHAN DAN TINDAKL LANJUT ............................ 177

LAMPIRAN ............................................................................................. 183

xi

Page 13: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 14: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Usulan Nama Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan

Lingkup Ditjen Tanaman Pangan .............................................. 10

Tabel 2. DIPA Induk Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan TA. 2014 .......... 14

Tabel 3. DIPA Petikan Pusat dan Daerah TA. 2014................................ 15

Tabel 4. Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP ............ 18

Tabel 5. Pemotongan Anggaran Terhadap Sasaran Produksi 2014 ....... 18

Tabel 6. Rincian Alokasi Pemotongan Anggaran Tahun 2014

(APBN-P) Per Kegiatan ............................................................ 19

Tabel 7. Rancangan Pagu Anggaran Refokusing

Kementerian Pertanian Tahun 2015 ......................................... 21

Tabel 8. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman AKABI

Dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Murenbangtan ................ 24

Tabel 9. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Murenbangtan ................................................................. 24

Tabel 10. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan

Benih Tanaman Pangan Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Murenbangtan ..................................................... 25

Tabel 11. Rancangan Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT, DPI

Dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Murenbangtan ................ 26

Tabel 12. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Murenbangtan ................................................................. 27

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya Pada Ditjen TP Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Murenbangtan ......................................................... 28

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Murenbangtan ......................................................... 27

Tabel 14. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Sumber Dana ................................ 46

Tabel 15. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Jenis Belanja ................................. 46

xiii

Page 15: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Tabel 16. Pagu APBN Kantor Pusat, UPT Pusat, Dinas Provinsi

Dan Dinas Kabupaten/Kota Tahun 2014 ................................... 46

Tabel 17. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Kewenangan ............................................... 47

Tabel 18. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Belanja ....................................................... 47

Tabel 19. Realisasi Anggaran Subsidi Benih (BA. 999.07) Tahun 2014

(s.d 31 Desember 2014) ........................................................... 48

Tabel 20. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

s.d Bulan Desember 2014 ........................................................ 48

Tabel 21. Tagihan Yang Telah Diverifikasi s.d Bulan Desember 2014 ...... 49

Tabel 22. Penyajian Nilai Barang Milik Negara Dalam Pos

Perkiraan Neraca ...................................................................... 50

Tabel 23. Rincian Nilai Akumulasi Penyusutan Barang Milik Negara

Pada Laporan Barang Pengguna Tahunan Per 31 Desember

2014 Per Perkiraan Neraca Per 31 Desember 2014 ................. 50

Tabel 24. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara Pada Laporan Barang

dan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014

Per Akun Neraca....................................................................... 51

Tabel 25. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel

dan Ekstrakomptabel) ................................................................ 52

Tabel 26. Keadaan Pegawai lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ...................... 62

Tabel 27. Keadaan Pegawai Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Golongan ......................................... 63

Tabel 28. Keadaan Pegawai Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................... 64

Tabel 29. Pengangkatan CPNS Dan PNS Pada Ditjen TP 2014 ............... 64

Tabel 30. Daftar Pegawai Ditjen Tanaman Pangan

Yang Pensiun, Meninggal Dan Diberhentikan Sebagai PNS ..... 65

Tabel 31. Rekapitulasi Penerima Tunjangan Kinerja

Ditjen Tanaman Pangan Per 1 Desember 2014 ........................ 67

Tabel 32. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2014 (Miliar Rupiah) ....................................................... 80

Tabel 33. Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap

PDB Sektor Pertanian 2014 ...................................................... 80

xii

xiv

Page 16: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

Tabel 34. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2014 (Miliar Rupiah) ...................................................... 81

Tabel 35. Neraca Perdagangan Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014 .............................................................................. 82

Tabel 36. Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2014 ....................................... 83

Tabel 37. Rata-rata Harga Eceran Beras dan Gabah Menurut

Kelompok Kualitas di Tingkat Petani dan Penggilingan

Tahun 2014 Rp/Kg) .................................................................. 84

Tabel 38. Rata-rata Harga Eceran Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014 (Rp/Kg) ................................................................. 85

Tabel 39. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal)

Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013

Dan Maret 2014 ........................................................................ 86

Tabel 40. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal)

Menurut Kelompok Makanan, Maret 2014 Per Provinsi ............ 87

Tabel 41. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut

Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013,

Dan Maret 2014 ........................................................................ 88

Tabel 42. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Tanaman Pangan 2012-2014 ................................................... 89

Tabel 43. Inflasi/Deflasi Perdesaan di Indonesia ...................................... 90

Tabel 44. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II 2014 BPS) ................ 91

Tabel 45. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 ................. 92

Tabel 46. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 ................. 92

Tabel 47. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 ................. 93

Tabel 48. Rincian Usulan Tambahan Anggaran kegiatan SL-PHT,

SLI dan Gerakan Pengendalian .............................................. 112

Tabel 49. Realisasi Anggaran Satker Ditjen Tanaman Pangan

Pada Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 .......... 175

xv

Page 17: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 18: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal TP ............... 4

xvii

Page 19: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 20: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

1

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PENDAHULUAN

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan salah satu

Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan

teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Direktorat Jenderal

menyelenggarakan fungsi: 1).koordinasi, dan penyusunan rencana dan

program, anggaran, dan kerjasama di bidang tanaman pangan; 2)

pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; 3) evaluasi dan

penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan

kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik;

4) evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan; dan 5) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan.

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari: Bagian Perencanaan; Bagian

Keuangan dan Perlengkapan; Bagian Umum; Bagian Evaluasi dan

Pelaporan; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

A. Bagian Perencanaan

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program, anggaran, dan kerjasama di bidang tanaman

pangan.

Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan penyusunan rencana dan program;

2. penyiapan penyusunan anggaran; dan

3. penyiapan penyusunan kerjasama.

Bagian Perencanaan terdiri atas:

1. Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana dan program.

2. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan anggaran.

3. Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan kerja sama.

I

Page 21: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

2

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

B. Bagian Keuangan dan Perlengkapan

Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan

urusan keuangan dan perlengkapan.

Bagian Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

1. pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan

pajak (PNBP), dan penyiapan pengujian dan penerbitan surat

perintah membayar (SPM);

2. pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran; dan

3. pelaksanaan urusan perlengkapan.

Bagian Keuangan dan Perlengkapan terdiri atas:

1. Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan

perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan

penyiapan bahan pengujian surat perintah membayar (SPM).

2. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan

urusan akuntansi dan verifikasi anggaran.

3. Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan

perlengkapan.

C. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan

penyempurnaan organisasi dan tatalaksana, urusan kepegawaian,

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan

hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan tata usaha

dan rumah tangga.

Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata

laksana, serta pelaksanaan urusan kepegawaian;

2. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, serta

urusan perpustakaan; dan

3. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Bagian Umum terdiri atas:

1. Subbagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyempurnaan

organisasi dan tata laksana, serta pelaksanaan urusan

kepegawaian.

Page 22: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

3

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

2. Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan

informasi publik, serta urusan perpustakaan.

3. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas

melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

D. Bagian Evaluasi Dan Pelaporan

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi;

2. penyiapan analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

program, serta tindak lanjut hasil pengawasan; dan

3. penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:

1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi.

2) Subbagian Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis,

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, serta tindak lanjut

hasil pengawasan.

3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan.

E. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas dan fungsi

melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Tugas dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional secara rinci

adalah sebagai berikut:

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa Jabatan

Fungsional yang mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya;

Page 23: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

4

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal;

c. Jumlah tenaga fungsional yang mendukung pelaksanaan tugas

kesekretariatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja;

d. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional yang mendukung

pelaksanaan tugas kesekretariatan yang terbagi dalam berbagai

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya diatur berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki posisi

strategis sebagai jembatan antara Eselon II lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan instansi terkait lainnya dalam mewujudkan visi

dan misi pembangunan tanaman pangan.

Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal TP

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN PERENCANAAN

BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

BAGIAN UMUM

BAGIAN EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBBAGIAN ANGGARAN

SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN

SUBBAGIAN ORGANISASI DAN

KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN EVALUASI TINDAK LANJUT HASIL

PEMERIKSAAN

SUBBAGIAN PROGRAM

SUBBAGIAN AKUNTANSI

SUBBAGIAN HUKUM DAN

HUMAS

SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI

SUBBAGIAN KERJASAMA

SUBBAGIAN PERLENGKAPAN

SUBBAGIAN TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA

SUBBAGIAN PELAPORAN

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

Page 24: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

5

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN PERENCANAAN

1. Buku Pendukung Penyusunan Penganggaran Ditjen TP

Dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian

Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA

2015 yang efektif dan efisien sesuai anggaran berbasis kinerja, maka

untuk mempertajam pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

secara bertahap dilakukan penyempurnaan. Penyempurnaan

dimaksud tidak lepas dari dua hal, yaitu penyempurnaan menyangkut

manajemen program kegiatan dan penyempurnaan penyusunan

dokumen anggaran.

Salah satu program prioritas pembangunan Kementerian Pertanian

yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan tanaman pangan di atas adalah Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.

Untuk penyusunan dokumen anggaran yang efektif dan efisien

diperlukan adanya data pendukung penyusunan anggaran yang sesuai

hasil restrukturisasi program dan kegiatan Kementerian/ Lembaga

pada tahun anggaran 2015.

Dalam upaya mempersiapkan bahan dan referensi untuk perencanaan

dan penyusunan anggaran tahun 2015 lingkup Ditjen Tanaman

Pangan, Sub Bagian Anggaran menyiapkan dua paket buku

pegangan, yang diperlukan untuk perencanaan tingkat pusat maupun

daerah sebagai bahan referensiPenyusunan Dokumen Anggaran/RKA-

KL DIPA Tahun 2015, yaitu:

a. Petunjuk Penyusunan dan Penelaahaan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 136/PMK.02/2014)

b. Buku Pendukung Penyusunan Anggaran Ditjen Tanaman Pangan

yang berisikan, sebagai berikut:

Buletin Teknis Bantuan Sosial Nomor 10 Tahun 2011

Peraturan Dirjen Perbendaharaan tentang Bagan Akun Standar

sesuai Nomor Per-80/PB/2011

Peraturan Menteri Keuangan Bagan Akun Standar yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Nomor

214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar

II

Page 25: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

6

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kedua buku pedoman tersebut diatas dapat diaplikasikan dan

dipedomani sebagai referensi untuk menyusun dokumen anggaran,

seperti penggunaan akun-akun yang sesuai dengan kaidah-kaidah

dan norma penyusun anggaran berdasarkan program, fungsi,

kegiatan, sub kegiatan, komponen, sub komponen serta

akun/belanja dapat sesuai dengan rancangan kegiatan. Selain itu

juga dapat memberikan gambaran terkait dengan pelaksanaan

maupun pertanggungjawaban kegiatannya.

2. Penyusunan Bahan Usulan Kegiatan dan Anggaran Ditjen TP

Penyusunan rencana kerja lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilakukan

secara bottom-up yaitu berjenjang dari tingkat bawah ke jenjang yang

lebih tinggi. Anggaran kinerja disusun untuk mencapai prestasi

kerja/kinerja tertentu yang telah ditetapkan dan dapat diukur

pencapaiannya sesuai dengan tingkat keluaran dan hasil yang

diharapkan.

Mekanisme pengelolaan dana dilakukan melalui pola dekonsentrasi

dan pola tugas pembantuan. Dana dekonsentrasi dikhususkan untuk

kegiatan-kegiatan yang bersifat non fisik, misalnya: pembinaan,

pelatihan, bimbingan, monev sedangkan dana tugas pembantuan

merupakan kegiatan-kegiatan bersifat fisik atau menunjang dalam

proses pelaksanaan kegiatan fisik. Dana tugas pembantuan tersebut

sebagian besar dialokasikan ke kabupaten dan kota. Dalam rangka

menyiapkan bahan usulan anggaran sebagai bahan penyusunan

RKAKL, SP-RKA-K/L, DIPA dan POK akan dipersiapkan melalui

kegiatan “penyusunan bahan usulan anggaran”.

Untuk mendapatkan data dan informasi untuk penyempurnaan

penyusunan dan pelaksanaan dokumen anggaran lingkup Ditjen

Tanaman Pangan TA 2014 baik pusat maupun daerah, maka disusun

bahan usulan anggaran dan dokumen anggaran.

3. Dokumen Revisi Anggaran

Proses penyusunan RKA-K/L 2014 lingkup Ditjen Tanaman Pangan

dilakukan secara koordinasi yang melibatkan unsur pusat (Unit Eselon-

I terkait lingkup Kementan (Biro dan Itjen), Unit Eselon-II lingkup Ditjen

Tanaman Pangan dan UPT Pusat, DJA dan DJPB Pusat) dan daerah

(Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan), UPTD-

BPSBTPH (Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura) dan UPTD-BPTPH (Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura).

Kegiatan dan anggaran yang sudah disusun dalam dokumen anggaran

dalam pelaksanaannya ada beberapa yang mengalami penyesuaian

Page 26: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

7

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

sesuai dengan perubahan kebijakan, kondisi keperluan mendesak,

ataupun keperluan lainnya sesuai unit kerja masing-masing di pusat

dan daerah.

Dengan demikian sebagai konsekuensi logisnya akan terjadi

perubahan dokumen anggaran (RKA-KL/DIPA/POK). Perubahan

tersebut dapat dilakukan melalui tahapan revisi baik di pusat maupun

di daerah, sesuai dengan koridor dan kewenangan masing-masing.

Untuk itu dalam rangka menyusun perubahan-perubahan dokumen

anggaran TA 2014 dialokasikan kegiatan penyusunan dokumen revisi

anggaran.

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Revisi Anggaran selama

Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Pengesahan revisi DIPA ke -1 per tanggal 11 Maret 2014

b. Pengesahan revisi DIPA ke-2 tanggal 16 Juli 2014

c. Pengesahan revisi DIPA ke-3 tanggal 17 Oktober 2013

4. Penyusunan Penyempurnaan Output Kegiatan Anggaran Berbasis

Kinerja

Penganggaran berbasis kinerja merupakan penyusunan anggaran

yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan

dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam

pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Sesuai Pasal 7 PP Nomor 21

tahun 2004 kementerian negara/lembaga diharuskan menyusun

anggaran dengan mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya

dan evaluasi kinerja. lndikator kinerja (performance indicators) dan

sasaran (target) merupakan bagian dari pengembangan sistem

penganggaran berdasarkan kinerja.

Penerapan penganggaran berbasis kinerja akan mendukung alokasi

anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan. Sistem ini terutama

berusaha untuk menghubungkan antara keluaran (outputs) dengan

hasil (outcomes) yang disertai dengan penekanan terhadap efektifitas

dan efisiensi terhadap anggaran yang dialokasikan.

Secara lebih rinci maksud dan tujuan penganggaran berbasis kinerja

adalah:

a. Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (ouput) dan dampak

(outcome) atas alokasi belanja (input) yang ditetapkan;

b. Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam

satu tahun anggaran;

c. Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra kementerian

negara/lembaga.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

8

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerapan penganggaran berbasis kinerja tersebut akan tercermin

dalam dokumen anggaran (RKA-K/L). Secara substansi RKA-K/L

menyatakan informasi kebijakan beserta dampak alokasi

anggarannya. lnformasi yang dinyatakan dalam RKA-KL antara lain

berupa:

a. Kebijakan dan hasil yang diharapkan dari suatu program.

b. Kondisi yang diinginkan untuk mencapai sasaran program berupa

output dan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan.

c. Kegiatan dan keluarannya beserta masukan sumber daya yang

dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan.

Terkait dengan hal tersebut, maka dilaksanakan kegiatan untuk

mengkoordinasikan penyusunan/penyempurnaan Output Kegiatan

Anggaran Berbasis Kinerja untuk menyempurnakan dokumen

anggaran RKA-K/L lingkup Ditjen Tanaman Pangan TA 2014 baik

pusat maupun daerah, berdasarkan perkembangan kebijakan.

Kebijakan Perencanaan Pembangunan lingkup Kementerian Pertanian

untuk Tahun anggaran 2015 berbeda dengan perencanaan tahun

anggaran sebelumnya. Dimana kebijakan pembangunan perencanaan

program dan kegiatan Tahun 2015 dilaksanakan lebih awal. Dalam

hal ini program dan kegiatan lebih dititik beratkan pada program

swasembada padi, jagung, kedelai gula dan daging. Untuk

ituKoordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

keuangan, koordinasi dengan Setjen Kementan dan satker lingkup

Ditjen Tanaman Pangan sudah dilakukan refocusing rancangan

kegiatan tahun 2015, yaitu memfokuskan pada kegiatan pencapaian

produksi padi, jagung dan kedelai. Rancangan program/kegiatan dan

anggaran tahun 2015 Ditjen TP Hasil refocusing anggaran lingkup

Ditjen Tanaman Pangan berdasarkan kebijakan lingkup Kementan

dalam rangka swasembada padi, jagung dan,sebagai berikut:

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, Rp.1,208 triliun

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,

Rp.888,70 miliar

c. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan,

Rp.138,64 miliar

d. Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI

Rp.128,16 miliar

e. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Rp.170,17 miliar

f. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, Rp.176,03 miliar

Page 28: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

9

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

g. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih, Rp.7,89 miliar

h. Pengembangan Peramalan Serangan OPT Rp13,77 miliar

Dalam rangka penyempurnaan output kegiatan dan anggaran lingkup

Ditjen TP untuk data base aplikasi RKA-K/L Ditjen TP telah mendapat

persetujuan dari Ditjen Anggaran Kmenterian Keuangan, sehingga

usulan tersebut sudah bisa digunakan nomenklatur program, kode

dan uranian outputnya di dalam penyusunan alokasi anggaran lingkup

Ditjen TP tahun 2015.

Usulan Program dan kegiatan beserta output yang diusulkan untuk

ditampung di dalam aplikasi RKA-K/L Tahun 2015 adalah nama

Nomenklatur Program dan perubahan kode dan nomenklatur baru di

masing-masing kegiatan budidaya seralia, budidaya akabi,

perlindungan tanaman dan kegiatan pascapanen tanaman pangandan

usulan output dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 29: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

10

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 30: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

11

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Bahan Nota Keuangan dan RAPBN

Proses penyusunan bahan nota keuangan dan rancangan APBN

merupakan proses yang secara periodik dilalui dan disusun oleh

semua Kementerian dan Lembaga sebagai bahan usulan perencanaan

kegiatan dan anggaran satu tahun kedepan. Selanjutnya himpunan

bahan-bahan nota keuangan dari Kementerian/Lembaga tersebut

disampaikan ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu bahan

dalam sidang kabinet.

Bahan Nota Keuangan dan RAPBN juga merupakan salah satu

perwujudan pelaksanaan kewajiban yang diamanatkan oleh konstitusi,

dimana setiap tahun Pemerintah menyusun dan mengajukan

Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (RUU APBN) beserta Nota Keuangannya kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Hal tersebut didasarkan pada ketentuan

pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diubah

menjadi pasal 23 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUD 1945

Amendemen keempat yang berbunyi: “(1) Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara

ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dandilaksanakan

secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya

kemakmuranrakyat; (2) Rancangan Undang-Undang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas

bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; (3) Apabila Dewan

Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah

menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang

lalu”.

Tindak lanjut amanat Undang-Undang Dasar tersebut di atas maka

sebagai perwujudan sumbangsih pembangunan tanaman pangan

dalam sektor pembangunan pertanian maka disusun bahan nota

keuangan dan RAPBN Tahun 2015.

Kebijakan pembangunan tanaman pangan TA 2015 dilaksanakan

dengan mengacu kepada visi dan misi pembangunan tanaman pangan

yang tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Tanaman

Pangan 2015-2019. Visi dan misi diimplementasikan kedalam tujuan,

sasaran, strategi, kebijakan, program dan rencana tindak yang

selanjutnya dalam penyusunan anggaran dituangkan dalam bentuk

RKA-K/L (Rencana Kerja Anggaran-Kementerian Negara/Lembaga).

Page 31: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

12

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Visi pembangunan tanaman pangan seperti yang tertuang dalam

Rencana Strategis Pembangunan Tanaman Pangan adalah:

”Terwujudnya Produksi Tanaman Pangan Yang Cukup dan

Berkelanjutan”. Implementasi kebijakan tersebut dituangkan dalam

satu program, yaitu “Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan

Swasembada Berkelanjutan (018.03.06.238251)".

Tujuan pembangunan tanaman pangan adalah: 1) meningkatkan

produktivitas melalui peningkatan perluasan areal penerapan

budidaya tanaman pangan yang tepat dan berkelanjutan untuk

peningkatan produksi dalam rangka mencapai ketahanan pangan, 2)

menyelenggarakan sistem penyediaan benih tanaman pangan dengan

efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat, dan tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi,

3) meningkatkan penanganan pascapanen tanaman pangan di lokasi

penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat, 4) mengendalikan

serangan OPT dan DPI di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan

yang tepat untuk meningkatkan kualitas hasil tanaman pangan, 5)

Menyelenggarakan pelayanan teknis dan administrasi secara

profesional dan berintegritas di lingkungan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, 6) Menciptakan metoda pengujian mutu benih dan

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan

dan 7) Menyediakan informasi dan menciptakan model peramalan

OPT sebagai rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan.

Rancangan Anggaran Pembangunan Negara Tahun 2015 yang akan

digunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut

sebesar Rp.2,8 triliun. Anggaran terbesar di fokuskan padi, jagung,

kedelai dan ubi jalar yang merupakan komoditas strategis dan

prioritasuntuk dipacu peningkatan produksinya untuk mencapai

swasembada dan swasembada berkelanjutan.

6. Dokumen Baku/Satuan Biaya Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan

Dalam rangka pembangunan tersebut perencanaan pembangunan dan

penganggaran senantiasa dilaksanakan secara terintegrasi dan

koordinasi antara pusat dan daerah lingkup Ditjen Tanaman Pangan,

sehingga sinergitas kebijakan, program dan kegiatan ditingkat pusat

dan daerah berjalan selaras dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran yang sama dan akan di capai.

Sebagai pedoman/acuan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

dimaksud diperlukan suatu baku standar/satuan biaya kegiatan. Dalam

proses penyusunan baku standar/satuan biaya kegiatan yang bersifat

Page 32: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

13

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

teknis tentu erat kaitannya dengan pengimplementasian rancangan

kegiatan dan anggaran ke dalam sebuah sistem aplikasi untuk

menghasilkan suatu dokumen anggaran, yang disebut program

Aplikasi RKA-K/L.

Dalam upaya lebih memfokuskan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai, dan untuk lebih mempercepat penyusunan dokumen

penganggaran yang lebih baik, sekaligus sebagai bahan sosialisasi

maka sebagai langkah awal kiranya perlu kegiatan penyusunan baku

standar/satuan biaya kegiatan lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

Dokumen ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi perencanaan

penyusunan rencana kerja dan anggaran dengan harapan

perencanaan penganggaran yang disusun tersebut sesuai dengan

rambu-rambu dan perundangan yang berlaku.

Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik berupa

Standar Biaya Masukan maupun Standar Biaya Keluaran sebagai

acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA-K/L. Sesuai

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 53/PMK.

02/2014 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2015.

Namun demikian standar biaya yang bersifat baku (SBK) untuk tahun

anggaran 2015 yang terintegrasi dalam RKA-K/L Tahun 2015 lingkup

Ditjen TP sampai saat perencanaan tahun 2015 belum di daftarkan

dalam aplikasi tapi sudah dicetak dalam bentuk buku standar biaya

kegiatan. Dengan demikian standar baku kegiatan masih bersifat baku

kegiatan yang di atur sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan lingkup

Ditjen Tanaman Pangan. Standar baku kegiatan yang disusun antara

lain: Satuan Biaya Pengembangan Budidaya Padi, Pengembangan

Budidaya Jagung, GP-PTT Kawasan dan Non Kawasan Kedelai baik

lahan kering, lahan sawah, maupun lahan pasang surut.

7. Penyusunan dan Pendampingan/Asistensi Penyusunan DIPA

(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Ditjen TP

Mulai tahun anggaran 2014 proses penyelesaian DIPA telah beralih

dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) ke Direktorat

Jenderal Aanggaran (DJA). Peralihan ini merupakan instruksi Menteri

Keuangan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada

Kementerian/Lembaga (K/L). Sebelumnya,sejak tahun 2005,

persetujuan pengajuan Rencana Kerja Anggaran RKA-K/L dilayani

oleh DJA dan penyelesaian DIPA-nya dilaksanakan oleh DJPB.

Pemisahan pelayanan ini sebagai konsekuensi dari reorganisasi di

lingkungan Kementerian Keuangan terkait dengan pemisahan fungsi

perencanaan anggaran dan fungsi pelaksanaan anggaran.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

14

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Saat ini para Pengguna Anggaran (PA) cukup dilayani oleh DJA mulai

dari pengajuan RKA-K/L hingga pengesahan DIPA-nya.Pengesahan

RKA-K/L merupakan 'ruh' DIPA atau sesuatu hal yang sangat penting

dari pengesahan/penerbitan DIPA. Sebagai 'ruh' tentu tidak bisa

dipisahkan dengan jasadnya. Oleh karenanya, instruksi Menteri

Keuangan mengenai pengintegrasian antara proses bisnis

pengesahan RKA-KL dengan pengesahan DIPA merupakan langkah

yang tepat guna peningkatan kualitas pelayanan kepada K/L.

Dalam perjalanannya proses penyusunan dokumen DIPA ditempuh

melalui tahapan pembahasan yang panjang di mulai dari bulan April

sampai bulan Oktober Tahun berjalan, dimulai dari pagu anggaran

(Pagu indikatif), pagu alokasi (pagu definitife) sesuai peraturan dan

perundangan yang berlaku, diterbitkannya Peraturan Presiden

(Perpres), proses pendipaan koordinasi Ditjen Tanaman Pangan

(Bagian Perencanaan, Sub Bagian Anggaran) dengan Direktorat

Jenderal Anggaran (DJA). Output yang dihasilkan dari hasil

pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:

a. DIPA Induk

Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Induk Tahun Anggaran 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Nomor : SP DIPA-018.03-0/2015 tanggal 14 November 2014.

Tabel 2. DIPA Induk Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan TA. 2014

Program Peningkatan Produksi, Prduktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan

Rp.2.732.204.375.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp. 772.616.850.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp.1.241.904.475.000

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp. 134.925.000.000

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

Rp. 154.968.913.000

- Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan Rp. 216.883.400.000

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

Rp. 187.296.837.000

- Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Rp. 8.679.900.000

- Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Rp. 14.929.000.000

b. DIPA Petikan Pusat dan Daerah

Salah satu contoh DIPA Petikan Pusat adalah sesuai Surat

Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan

Page 34: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

15

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tahun Anggaran 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Nomor : SP DIPA-018.03.1.238251/2015 tanggal 14 November

2014.

Tabel 3. DIPA Petikan Pusat dan Daerah TA. 2014

8. Dokumen POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) Ditjen TP

Sebagai bahan untuk pelaksanaan kegiatan lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun anggaran 2014 diperlukan diterbitkannya Petunjuk

Operasional (POK) lingkup Ditjen Tanaman Pangan. POK TA 2014

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku

penanggungjawab program dan kegiatan Peningkatan Produksi dan

produktivitas mutu tanaman pangan per tanggal 9 Desember 2014,

meliputi 336 satker pusat dan daerah.

Dokumen POK ini merupakan dokumen pelengkap dan sebagai

pemandu semua satker melaksanakan kegiatan. Sehingga dalam

perjalanannya okumen dimaksud harus dijadikan acuan baik dalam

proses pelaksanaan tanpa revisi maupun revisi dan harus dijadikan

acuan apabila terjadi revisi dalam pelaksanaan kegiatannya.

Secara bertahap perjalanan revisi POK sejalan dengan perubahan

kebijakan internal maupun eksternal, sejalan dengan dinamisasinya

perubahan kebijakan. Beberapa pelaksanaan kegiatan terkait dengan

kegiatan penyusunan dokumen POK diantaranya adalah:

a. Melakukan inventarisasi dokumen anggaran (Dekon dan Tugas

Pembantuan) ke Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bogor, Banten).

b. Revisi POK Pusat, antara lain:

RevisiPOK ke-1 tanggal 7 Januari 2014, terkait pada perubahan

detail akun di kegiatan 1766.

Revisi POKke-2 tanggal 24 Januari 2014.

RevisiPOK ke-3 tanggal 24 Maret 2014.

Program Peningkatan Produksi, Prduktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan

Rp.169.895.556.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp. 9.894.220.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp. 12.540.100.000

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp. 10.475.000.000

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

Rp. 17.581.890.000

- Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan Rp. 7.812.200.000

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

Rp.111.592.146.000

Page 35: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

16

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Revisi POK ke-4 tanggal 17 April 2014. Revisi ini berisikan revisi

POK pada kegiatan Budidaya Serealia dalam rangka memenuhi

kekurangan anggaran untuk kegiatan pemantapan pencapaian

produksi 7 komoditas Tanaman Pangan yang diselenggarakan di

Tangerang.

Revisi POK ke-5 tanggal 25 Juli 2014, terkait revisi pemotongan

anggaran.

Revisi POK ke-6 tanggal 30 September 2014.

Revisi POK ke-7 tanggal 17 Oktober 2014.

Revisi POK ke-8 tanggal 14 November 2014.

Revisi POK ke-9 tanggal 16 Desember 2014.

c. Revisi-revisi POK Tugas Pembantuan sesuai usulan kabupaten

yang meliputi: Kabupaten Magetan, Provinsi Bengkulu, Provinsi

Lampung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Jember,

Kabupaten Bondowoso, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Sumba Tengah,

Provinsi Jawa Timur, Provinsi Papua dan Provinsi Riau.

9. Dokumen Pemantapan Perencanaan Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Perencanaan mempunyai andil yang cukup besar bahkan mencapai

50% terhadap keberhasilan suatu program/kegiatan. Perencanaan

yang kurang baik akan berdampak kurang baik pula terhadap

pencapaian keberhasilan program/kegiatan yang dilaksanakan.

Demikian juga sebaliknya, perencanaan yang dilakukan dengan baik

dan cermat akan membawa keberhasilan.

Untuk mengupayakan dan memfasilitasi agar proses perencanaan

berjalan dengan baik, khususnya di sub sektor tanaman pangan, maka

diperlukan adanya koordinasi diantara unit terkait di lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, terutama antara masing-masing

perencana di setiap unit esselon II lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Hal tersebut mendesak sangat diperlukan terlebih-

lebih pembangunan saat ini berbasis kinerja. Dimana didalamnya

terdapat unsur penilaian terhadap berhasil dan tidaknya pelaksanaan

suatu program dan kegiatan.

Dalam mengoptimalkan kinerja dan mendorong akuntabilitas kinerja

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan dan sebagai tindak lanjut Rapat Kerja Nasional

Pembangunan Pertanian Tahun 2014, maka Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan melaksanakan Pertemuan Pemantapan

Page 36: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

17

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Perencanaan Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selama

Tahun 2014 dengan Dinas Pertanian Provinsi se-Indonesia.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan beberapa

pertemuan pemantapan perencanaan lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan pada Tahun 2014 dengan Dinas Pertanian Provinsi

se-Indonesia dengan tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program,

kegiatan, dan anggaran baik antar sektor/sub sektor maupun antara

pusat dan daerah.

b. Melakukan konsolidasi dan sosialisasi pelaksanaan program

pembangunan tanaman pangan tahun 2014 dan 2015.

c. Memberikan acuan dalam melaksanakan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan sesuai

dengan kegiatan-kegiatan skala prioritas, tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan serta anggaran yang tersedia.

d. Meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan

program, kegiatan, dan anggaran melalui pemantapan

pengendalian (monitoring), evaluasi, serta pelaporan kinerja.

Pelaksanaan pelaksanaan pertemuan yang bersifat nasional dalam hal

perencanaan penganggaran di tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Pemantapan Perencanaan Lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun 2014 (dalam rangka penghematan

perjalanan dinas dan paket meeting) dengan Dinas Pertanian

Provinsi se-Indonesia dilaksanakan pada tanggal 3 s.d 6 Juni 2014

di Ruang Rapat P2BN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dengan agenda Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA

2014 Wilayah Barat dan Wilayah Timur.

Workshop Penetapan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan Wilayah Barat, sesuai Instruksi Presiden Nomor

4 Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-langkah

Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian/

Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan APBN TA 2014 serta Surat

Edaran Menteri Sekretaris Kabinet Nomor SE-7/Seskab/V/2014

tanggal 19 Mei 2014 dan Surat Menteri Pertanian Nomor:

137/RC.110/M/5/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Penghematan

dan Pemotongan Belanja Kementerian Pertanian TA 2014, Ditjen

Tanaman Pangan mendapatkan alokasi pemotongan sebesar

Rp.998 miliar. Seiring dengan perkembangan kebijakan hasil

pembahasan ulang dengan Direktorat Jenderal Anggaran

Page 37: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

18

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kementerian Keuangan, pemotongan lingkup Ditjen Tanaman

Pangan menjadi Rp.448 miliar.

Untuk itu maka dalam upaya meminimalkan kemungkinan pagu

minus setelah pemotongan pada tanggal 3 Mei 2014 mengadakan

undangan Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA 2014

untuk Wilayah Barat dan tanggal 5 Mei 2014 Pemotongan

Anggaran TA 2014 untuk Wilayah Timur di Ruang Rapat P2BN

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan peserta undangan

yaitu PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan menyebabkan kegiatan Utama mengalami perubahan,

secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Secara umum konsekuensi Pemotongan Anggaran Terhadap

Pencapaian Sasaran Produksi padi, jagung dan kedelai Tahun 2014

menjadi terkoreksi (belum memperhitungkan perubahan kontribusi

dari kegiatan Eselon I dan instansi terkait lainnya)

Tabel 5. Pemotongan Anggaran Terhadap Sasaran Produksi 2014

No Komoditas Semula Menjadi

1 Padi (Ton) 73.162.171 72.021.764

2 Jagung (Ton) 20.087.445 18.910.422

3 Kedelai (Ton) 1.265.646 1.000.000

No Kegiatan Semula Penghematan Setelah

Penghematan

1 SL-PTT Padi (Ha) 4.625.000 2.025.000 2.600.000

2 SL-PTT Jagung (Ha) 260.000 103.914 156.086

3 SL-PTT Kedelai (Ha) 77.500 25.000 52.500

4 PAT Kedelai (Ha) 340.000 114.000 226.000

5 Pemberdayaan Penangkar Benih (Unit) 246 72 174

6 SL-PHT (Unit) 1.000 18 982

7 SL Iklim (Unit) 120 4 116

8 Bantuan Sarana Pascapanen (Kelompok) 1.326 515 811

9 LM3 200 200 -

Page 38: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

19

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Ta

be

l 6.

Rin

cia

n A

loka

si P

em

oto

nga

n A

ngg

ara

n T

ah

un

20

14

(A

PB

N-P

) P

er

Ke

gia

tan

Pe

mo

ton

gan

Vo

lum

e

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

Vo

lum

e

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

AP

en

gelo

laa

n P

rod

uks

i Ta

na

ma

n A

ne

ka K

aca

ng

da

n U

mb

i

7

35

.55

5.4

02

1

01

.28

4.0

48

5

93

.29

2.3

27

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

lola

an T

anam

an T

erp

adu

(SL

-PT

T)

Ko

mo

dit

as

An

eka

Kac

ang

dan

Um

bi

He

ktar

77

.50

0

7

8.5

35

.62

5

11

.45

2.1

69

7

4.6

26

6

7.0

83

.45

6

2P

en

gem

ban

gan

Bu

did

aya

ane

ka K

acan

g d

an u

mb

i H

ekt

ar

34

2.2

75

6

16

.04

0.7

50

8

9.8

31

.87

9

32

1.2

59

5

26

.20

8.8

71

BP

en

gelo

laa

n P

rod

uks

i Ta

na

ma

n S

ere

ali

a

1.2

66

.09

9.0

74

1

63

.02

4.4

64

9

66

.16

5.4

03

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

lola

an T

anam

an T

erp

adu

(SL

-PT

T)

Ko

mo

dit

as

Sera

lia H

ekt

ar

4

.88

5.0

00

1.1

29

.18

9.8

67

3

86

.77

2.1

25

3.9

17

.65

4

7

42

.41

7.7

42

CP

en

gelo

laa

n S

iste

m P

en

yed

iaa

n B

en

ih T

an

am

an

Pa

nga

n

1

31

.45

5.2

23

1

5.5

19

.83

8

11

5.9

35

.38

5

1P

em

be

rday

aan

Pe

nan

gkar

Be

nih

Tan

aman

Pan

gan

un

it

2

46

31

.17

5.0

00

3

.84

5.9

31

20

4

27

.32

9.0

69

2P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an b

ln

1

2

10

0.2

80

.22

3

11

.67

3.9

08

1

2

8

8.6

06

.31

5

DP

en

gua

tan

Pe

rlin

du

nga

n T

an

am

an

Pa

nga

n D

ari

Ga

ngg

ua

n O

PT

da

n

DP

I

1

92

.28

8.1

41

9

2.8

65

.21

2

1.6

15

.43

9

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

nd

alia

n H

ama

Te

rpad

u (

SL-P

HT

) u

nit

1.0

00

22

.32

8.0

67

2

0.8

89

.48

5

98

2

1.4

38

.58

2

2Se

kola

h L

apan

gan

Iklim

(SL

I)

un

it

1

20

2

.74

4.9

84

2

.56

8.1

27

11

6

17

6.8

57

3Sa

ran

a P

en

gen

dal

ian

OP

T d

an D

PI

pkt

1

69

.40

7.6

00

6

9.4

07

.60

0

-

-

EP

en

an

gan

an

Pa

sca

Pa

ne

n T

an

am

an

Pa

nga

n

2

16

.38

3.4

00

4

0.2

31

.11

9

15

0.2

53

.88

1

1Ju

mla

h K

elo

mp

ok

Tan

i yan

g m

en

dap

at b

antu

an s

aran

a p

asca

pan

en

tan

aman

pan

gan

un

it

1

.32

6

19

0.4

85

.00

0

40

.23

1.1

19

1

.25

2

1

50

.25

3.8

81

FD

uku

nga

n M

an

aje

me

n d

an

Te

knis

La

inn

ya p

ad

a D

itje

n T

P

1

62

.72

0.5

19

3

4.4

48

.14

1

12

8.2

72

.37

8

1B

antu

an U

sah

a ag

rib

isn

is L

em

bag

a

20

0

8.9

00

.00

0

8.9

00

.00

0

-

-

2P

en

gad

aan

Ala

t U

bin

an D

eko

nse

ntr

asi

un

it

1

.00

0

2.2

50

.00

0

2.1

80

.25

0

3

1

6

9.7

50

3La

yan

an P

erk

anto

ran

pkt

1

15

.66

9.7

05

4

.22

5.3

22

-

1

1.4

44

.38

3

4P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

7.6

98

.18

6

2

.07

5.8

09

5

.62

2.3

77

GP

en

gem

ba

nga

n M

eto

de

Pe

ngu

jia

n M

utu

Be

nih

da

n P

en

era

pa

n S

iste

m

Mu

tu L

ab

ora

tori

um

Pe

ngu

jia

n B

en

ih

7

.17

1.9

00

2

51

.83

1

6.9

20

.06

9

1P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

2

51

.83

1

25

1.8

31

-

-

HP

en

gem

ba

nga

n P

era

ma

lan

Se

ran

gan

Org

an

ism

e P

en

gga

ngg

u

Tu

mb

uh

an

1

0.3

61

.70

0

57

9.0

00

9

.78

2.7

00

1P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

5

79

.00

0

57

9.0

00

-

-

2

.72

2.0

35

.35

9

44

8.2

03

.65

4

2.2

73

.83

1.7

05

Jum

lah

No

Ke

gia

tan

S

atu

an

Se

be

lum

Pe

mo

ton

gan

S

ete

lah

Pe

mo

ton

gan

Page 39: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

20

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. Melaksanakan kegiatan Workshop Pemantapan Penyusunan RKA-

K/L Tahun 2015 Lingkup Ditjen Tanaman Pangan pada tanggal 25

s.d 28 November 2014 di ruang P2BN Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan. Rapat pemantapan dimaksud dalam

rangka memfokuskan semua kegiatan lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan ke dalam kegiatan penambahan luasan PAT

Kedelai dan penambahan luasan GP-PTT Jagung. Rapat ini dihadiri

oleh Kepala Dinas Provinsi seluruh Indonesia.

Dari pelaksanaan workshop pemantapan penyusunan RKA-K/L

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran

2015 telah disusun draft RKA-K/L Refocusing tahun 2015 yang

sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

Anggaran 2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor: 136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015 serta telah

sesuai dengan petunjuk Naasumber yang telah dikonsultasikan

dengan Tim Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian,

dan dirumuskan sebagi berikut:

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menekankan bahwa

honor profesi yang terkait dengan tugas dan fungsi satuan kerja

tidak dibayarkan. Namun apabila kegiatan tersebut dilaksanakan

di luar jam kerja dimungkinkan untuk dibayarkan. Pada belanja

bahan (ATK, bahan komputer, pengandaan, fotocopy, blanko)

untuk satuan paket agar diminimalkan atau diubah/dikonversi

kedalam satuan triwulan, semester, eksemplar, lembar, jilid, buku

dan lainnya. Untuk satuan belanja profesi honor moderator

memakai satuan orang kegiatan (OK). Menindaklanjuti Surat

Menpan RB Nomor 11 Tahun 2104 untuk kegiatan rapat-

rapat/paket meeting yang diselenggarakan di hotel baik di dalam

maupun luar kota agar diminimalkan dan atau dialihkan ke

kegiatan lainnya yang lebih prioritas, kepada Ditjen Tanaman

Pangan agar melakukan kreativitas/terobosan suatu kegiatan

yang dapat mencapai sasaran kinerja.

Peserta telah menyusun draf RKA-K/L (refocusing) TA. 2015

beserta Kerangka Acuan Kegiatan (KAK). Penyusunan Draf

RKA-K/L dapat diubah berdasarkan prioritas kegiatan sesuai

kebijakan pimpinan sampai dengan tersusunnya RKA-K/L

refocusing, serta menunggu diterbitkannya Peraturan Menteri

Keuangan tentang tata cara revisi anggaran tahun 2015.

Page 40: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

21

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sesuai hasil reviu RKA-K/L (refocusing), anggaran refocusing

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp.337,38 miliar.

Tabel 7. Rancangan Pagu Anggaran Refokusing Kementerian

Pertanian Tahun 2015

Sumber Rancangan Refocusing Ditjen TP Tahun 2015

- Pengurangan perjalanan dinas

- Pengurangan paket meeting dalam dan luar kota

- Mengefisienkan pertemuan-pertemuan skala nasional

- Pengurangan belanja modal pusat

- Penghapusan sebagian kegiatan non PJK dan UK

- Penghapusan kegiatan master dan action plan

- Penghapusan sebagian kegiatan bansos pascapanen

Refocusing Lingkup Ditjen TP Tahun 2015

Anggaran Refocusing sebesar Rp.337.380.000.000,-

direalokasikan pada tiga kegiatan, sebagai berikut:

- Penambahan Areal Pertanaman Kedelai seluas 84.000 ha

melalui PAT dalam rangka Peningkatan Indek Pertanaman

(IP)

- Penambahan BOP Pengamat Benih Tanaman dari

@Rp.250.000/bln menjadi @Rp.500.000/(PBT Tanaman

Pangan + PBT Hortikultura)

- Realokasi ke peralatan pascapanen jagung

Pagu Alokasi Anggaran Setelah dan Sebelum Refocusing

Tahun 2015 Per Kegiatan

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, Rp.1,208 triliun

(semula Rp.1,24 triliun)

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,

Rp.888,70 miliar (semula Rp.772,62 miliar)

1 DITJEN TP 2.732.204.375 337.380.000

2 DITJEN PPHP 593.276.200 80.000.000

3 DITJEN PSP 3.205.732.300 1.492.000.000

4 BADAN LITBANG 1.685.204.458 40.000.000

5 BADAN PPSDMP 1.167.608.002 50.000.000

BKP 582.384.900 13.237.242

BARANTAN 697.917.750 53.470.000

10.664.327.985 2.066.087.242

REFOCUSING

(Rp.000)

A. Mendukung Padi Jagung dan Kedelai

NO. ESELON-1PAGU ALOKASI

(Rp.000)

JUMLAH

Page 41: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

22

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan,

Rp.138,64 miliar (semula Rp.134,92 miliar)

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan

OPT dan DPI Rp.128,16 miliar (semula Rp.154,97 miliar)

- Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Rp. 170,17

miliar (semula Rp.216,88 miliar)

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, Rp.176,03 miliar

(semula Rp.187,30 miliar)

- Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih,

Rp.7,89 miliar (semula Rp.8,70 miliar)

- Pengembangan Peramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Rp.13,77 miliar (semula Rp.14,93

miliar).

9. Rapat Koordinasi Manajemen Tanaman Pangan (1766.016)

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran TA 2015

diselenggarakanpada tanggal 23 s.d 26 Juni 2014 di Yogyakarta,

dengan hasil sebagai berikut:

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran Penyusunan

anggaran dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (RKA-K/L) merupakan bagian dari penyusunan

Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penyusunan

APBN tersebut meliputi penyusunan dokumen RKA-K/L termasuk

Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP -

Bendahara Umum Negara). RKA-K/L adalah dokumen rencana

keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian Anggaran

Kementerian/Lembaga.

Penganggaran sebagai suatu sistem mengatur kedua proses

penyusunan dokumen anggaran tersebut, terutama berkenaan dengan

proses penyiapan penganggaran (budget preparation) yang mengatur

3 (tiga) materi pokok, yaitu: pendekatan penyusunan anggaran,

klasifikasi anggaran dan proses penganggaran.

Pendekatan yang digunakan dalam penganggaran terdiri dari

pendekatan: penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja

(PBK) dan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM).

Klasifikasi anggaran yang digunakan dalam penganggaran meliputi

klasifikasi: organisasi, fungsi, dan jenis belanja (ekonomi). Proses

penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme

penganggarannya dimulai dari pagu anggaran sampai dengan

penetapan pagu alokasi anggaran K/L yang bersifat final.

Page 42: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

23

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Rapat koordinasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/

Lembaga (RKA-K/L) Pagu Anggaran 2015 merupakan tindaklanjut dari

penyusunan anggaran terpadu yang dilakukan dengan

mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran

khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Integrasi atau keterpaduan proses penyusunan RKA-K/L dimaksudkan

agar menghasilkan dokumen RKA-K/L yang berkualitas dan akuntabel.

Output dari kegiatan ini berupa kertas kerja (matriks dan data dukung

lainnya) RKA-K/L pagu anggaran dan dokumen RKA-K/L pagu

anggaran/sementara TA. 2015 Satker Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dalam bentuk print out dan back up/Arsip Dalam Komputer

(ADK).

Rencana alokasi pagu anggaran Ditjen Tanaman Pangan tahun 2015

sebesar Rp.2.732.204.360, yang dialokasikan pada Satker Pusat,

Satker UPT Pusat, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Tugas

Pembantuan.

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Akabi (1761)

Upaya peningkatan produktivitas dan produksi aneka kacang dan

umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar

komoditas alternatif lainnya), dilakukan dengan meningkatkan

perluasan areal pertanaman yang menerapkan budidaya tanaman

akabi yang tepat dan berkelanjutan melalui penggunaan benih

varietas unggul bermutu, peningkatan populasi tanaman,

penerapan teknologi pemupukan berimbang dan organik, perbaikan

tataguna air/sistem pengairan serta pemeliharaan yang lebih

intensif.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

24

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 8. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman

AKABI dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra

Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1761 Pengelolan produksi aneka kacang dan umbi

1 Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (GP-PTT) Kedelai

350.000 Ha

2 Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (GP-PTT) Ubi Kayu

9.950 Ha

3 Pendampingan Peningkatan Produksi

Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

20 Kali

4 Koordinasi Kemitraan, Pemantapan Dan

Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang

Dan Umbi

30 Kali

5 Gerakan Tanam Serempak Kedelai

Bersama TNI-AD di Provinsi

35 Kali

6 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai

Di Kabupaten

7.000 Paket

7 Pendampingan, Pengawalan, Pembinan

Dan Monev Aneka Kacang Dan Umbi

290 Satker

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia (1762)

Tabel 9. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman

Serealia dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra

Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1762 Pengelolan produksi Tanaman Serealia

1 Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT) Padi

350.000 Ha

2 Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT) Jagung

35.000 Ha

3 Gerakan Tanam/Panen Perdana Padi

Dan Jagung

20 Provinsi

4 Pembinaan, pengawalan,

pendampingan, monev

410 Satker

c. Pengelolaan Sistem Peyediaan Benih Tanaman Pangan (1763)

Pemberian bantuan benih akan diutamakan pada tiga komoditas

prioritas yaitu padi, jagung, dan kedelai. Penguatan kelembagaan

perbenihan baik tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota

Page 44: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

25

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

untuk memperlancar penyediaan benih bermutu dari varietas

unggul komoditas tanaman pangan. Dengan demikian diharapkan

upaya penyediaan benih bermutu dapat dioptimalkan

pengadaannya.

Tabel 10. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan

Benih Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1763 Pengelolaan sistem Penyediaan Benih TP

1 Operasional, pengawasan & sertifikasi

benih (BPSBTPH) 32 Balai

2 Operasional & perbanyakan benih (BBI) 31 Balai

3 Pemberdayaan Penangkar Padi 5.000 Ha

4 Pemberdayaan Penangkar Kedelai 3.000 Ha

5 UPB CF-SKR 1 Unit

6 Pembinaan, Pengawalan, Monev 432 Satker

d. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

dan DPI (1764)

Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan sangat

dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti fenomena iklim berupa

banjir, kering dan eksplosi serangan hama dan penyakit. Hama dan

penyakit tanaman pangan sering terjadi menyerang pertanaman

komoditas tanaman pangan baik dalam bentuk serangan ringan,

sedang maupun yang sifatnya eksplosi. Serangan hama penyakit ini

apabila tidak dikendalikan dengan baik maka akan menyebabkan

kerusakan pertanaman, dan pada akhirnya produksinya menjadi

menurun. Upaya penguatan perlindungan tanaman yang telah

dilaksanakan di tahun 2012 diantaranya adalah optimalisasi dan

renovasi gudang penyimpanan pestisida, maupun pengadaan

sarana dan prasarana pengendalian OPT di beberapa daerah.

Page 45: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

26

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 11. Rancangan Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI dan Anggaran

Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan

Volume 1764

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan DPT dan DPI

1 Pemantapan penerapan PHT 23.590 Ha

2 Penerapan Penanganan DPI 1.000 Ha

3 LPHP/LAH (Lab Pengembangan Hama

Penyakit/Lab Agen Hayati) 336 Paket

4 Brigade Proteksi Tanaman (BPT) 78 Unit

5 Operasional BPTPH 33 Provinsi

6 Bantuan Transport Petani Pengamat 2.949 Orang

7 BOP (PNS) 2.556 Orang

8 THL POPT-PHP 1.174 Orang

9 Koordinasi Penanggulangan OPT dan

DPI 16 Paket

10 Pembinaan, pengawalan,

pendampingan, monev 34 Satker

e. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan (1765)

Kebijakan Pascapanen

- Mengurangi susut hasil tanaman pangan untuk

menyelamatkan produksi, sehingga program ketahanan

pangan menuju kemandirian pangan nasional dapat terwujud.

- Mempertahankan dan memperbaiki mutu sesuai permintaan

pasar sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya

saing produk yang pada gilirannya akan meningkatkan

pendapatan petani.

- Untuk menurunkan susut hasil (losses) maka diperlukan

penanganan pascapanen melalui penerapan Good Handling

Practices (GHP) yang bertujuan dalam penyediaan pangan

dan pasokan bahan baku untuk industri.

- Peningkatan kapasitas kelembagaan pascapanen tanaman

pangan dan sumber daya manusia.

- Fasilitasi dan optimalisasi pemanfaatan sarana pascapanen

tanaman pangan

Tujuan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

- Menurunkan tingkat susut hasil

- Mempertahankan mutu hasil panen

Page 46: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

27

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Mempertahankan dan memperpanjang masa simpan

- Meningkatkan daya saing komoditas

- Mengembangkan sistem pengelolaan pascapanen

- Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pascapanen

Tabel 12. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015 Pasca

Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1765 Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

1 Bantuan Sarana Pascapanen Padi 843 Unit

2 Bantuan Sarana Pascapanen Jagung 248 Unit

3 Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai 406 Unit

4 Bantuan Sarana Pascapanen Ubi Kayu 326 Unit

5 Bantuan Sarana Pascapanen Ubi Jalar 144 Unit

6 Bantuan Sarana Pascapanen Kacang

Tanah 147 Unit

7 Pembinaan, Bimbingan Teknis, Apresiasi

dan Monev Pascapanen 393 Satker

f. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan (1766)

Kegiatan dukungan manajemen yang diupayakan sesuai dengan

program pengelolaan produksi tanaman pangan, antara lain:

operasional untuk pelaksanaan tugas satuan kerja (satker);

keuangan, perlengkapan; kepegawaian; hubungan masyarakat

yang dimaksudkan untuk penyebarluasan informasi, promosi, dan

pemasyarakatan keberhasilan program serta kegiatan

pembangunan tanaman pangan kepada publik, melalui eksibisi

terbuka untuk umum, lomba dan pemberian penghargaan untuk

petani/pelaku agribisnis yang berprestasi; pengusulan, peninjauan

kembali dan sosialisasi peraturan perundang-undangan;

pengembangan data statistik; koordinasi perencanaan program

dan anggaran melalui musyawarah perencanaan pembangunan

pertanian tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, pusat; umum,

monitoring evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan.

Secara operasional dialokasikan kegiatan yang bersifat rutin untuk

keperluan lingkup Ditjen Tanaman Pangan meliputi belanja pegawai

Page 47: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

28

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan belanja barang operasional lainnya. Selain itu pula sebagai

koordinator, dinamisator pelaksana administratif kegiatan lingkup

Ditjen tanaman pangan dialokasikan pula kegiatan bersifat

koordinatif dalam rangka mendukung program swasembada dan

swasembada berkelanjutan, meliputi dukungan untuk

pengembangan kawasan MP3EI/perbatasan/desa, pemberdayaan

lembaga yang mengakar di masyarakat dan bantuan bencana alam.

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Dukungan Manajemen Dan Teknis

Lainnya Pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan

Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan

Volume 1766

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada

Ditjen TP

1 Belanja pegawai 1 Paket

2 Belanja barang operasional 1 Paket

3

ULP, Operasional Satker, Perlengkapan Sarana

Gedung 1 Paket

4

Dukungan Sarana Produksi untuk Kawasan

Perbatasan/Daerah Tertinggal/MP3KI/SIPP 20 Paket

5 Insentif Mantri Tani 1 Orang

6 Pembinaan manajemen 1 Satker

10. Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Alokasi Anggaran Ditjen

Tanaman Pangan TA 2014

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Alokasi Anggaran TA 2015

diselenggarakan pada tanggal 8 s.d 11 September 2014 di Harris Hotel

dan Convention Festival Citylink, Jl Peta No. 241 Bandung, Jawa

Barat. Output dari kegiatan ini berupa kertas kerja (matriks dan data

dukung lainnya) RKA-K/L pagu anggaran dan dokumen RKA-KL pagu

anggaran/sementara TA. 2015 Satker Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dalam bentuk print out dan back up/Arsip Dalam Komputer

(ADK).

a. Program pembangunan tanaman pangan tahun anggaran 2015

secara struktur pengganggaran masih tetap mengacu pada base

line anggaran periode 2010-2014. Program yang dilaksanakan

Tahun 2015sesuai kebijakan baru mengalami penyesuaian nama

program sudah diusulkan ke Bappenas melalui Sekretariat

Jenderal, dan berubah nama menjadi Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan.

Page 48: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

29

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

b. Struktur kegiatan dan anggaran lingkup Ditjen TP Tahun 2015 tidak

mengalami perubahan dan dirumuskan ke dalam 8 kegiatan, yaitu:

Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp.765.404.000.000,-.

Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp.1.236.305.500.000,.

Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp.134.955.000.000,-.

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan

Organisme Penggangu Tumbuhan dan DPI

Rp.178.239.461.000,-.

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Rp.216.383.400.000,-.

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Rp.177.308.115.000,-.

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih Benih dan

Penerapan Sistim Mutu Laboratorium Pengujian Benih,

Rp.8.679.900.000,-.

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Penggangu

Tumbuhan Rp.14.929.000.000,-.

c. Jumlah satker yang dialokasikan di TA 2015 dibandingkan TA 2014

mengalami penurunan, dari total 323 satker DIPA menjadi 260

satker DIPA. Pembatasan pagu anggaran Tugas Pembantuan

Kabupaten/Kota minimal Rp.2 miliar per satker mandiri.

d. Alokasi Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp.2.732.204.000,- relatif

flat dibandingkan dengan alokasi anggaran di tahun anggaran 2014.

11. Penyusunan Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja masing-masing unit kerja lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun 2014 sebagai berikut:

a. Penetapan Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 yakni

Mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam

rangka penyediaan kebutuhan nasional. Adapun indikator kinerja

dan target capaian, yaitu: padi 72.300.000 ton gabah kering giling,

jagung 19.000.000 ton pipilan kering, kedelai 1.000.000 ton biji

kering, kacang tanah 1.300.000 ton biji kering, kacang hijau

430.000 ton biji kering, ubi kayu 27.600.000 ton umbi basah dan ubi

jalar 2.600.00 ton umbi basah.

b. Penetapan Kinerja Setditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Sasaran strategis Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan yakni

meningkatnya manajemen pembangunan tanaman pangan dengan

Page 49: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

30

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

indikator kinerja dan target capaian yaitu tercapainya nilai SAKIP

76, jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK 7 unit kerja,

dan penilaian mandiri penerapan reformasi birokrasi 70.

c. Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Budidaya Serealia yakni mendorong

peningkatan produktivitas padi dan jagung dengan indikator kinerja

dan target, yaitu tercapainya produktivitas padi 51,83 ku/ha, dan

jagung 47,48 ku/ha.

d. Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

yakni mendorong tercapainya peningkatan produktivitas komoditas

aneka kacang dan umbi, dengan indikator kinerja dan target, yaitu

tercapainya produktivitas kedelai 13,60 ku/ha, kacang tanah 15

ku/ha, kacang hijau 12,58 ku/ha, ubi kayu 200 ku/ha dan ubi jalar

124,87 ku/ha.

e. Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2014

Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan yakni terwujudnya

peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara

berksinambungan dengan indikator kinerja dan target, yaitu

penggunaan benih unggul bersertifikat yang meliputi: padi 50%,

jagung 50%, dan kedelai 38%.

f. Penetapan Kinerja Direktorat Pascapanen Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Pascapanen yakni mengamankan

produksi dari kehilangan hasil (susut hasil) pada saat pascapanen

dengan indikator kinerja dan target yaitu persentase penurunan

konstribusi susut hasil yang meliputi: padi 0,390%, jagung 0,094%,

kedelai 0,318%, ubi kayu 0,010%, dan ubi jalar 0,073%.

g. Penetapan Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yakni

mengamankan produksi tanaman pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI dengan indikator kinerja dan target yaitu luas areal

tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI, meliputi

komoditas: padi 95 %, jagung 95%, kedelai 95%, kacang tanah

95%, kacang hijau 95%, ubi kayu 95%, dan ubi jalar 95%.

h. Penetapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Tahun 2014

Page 50: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

31

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sasaran strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan, yakni mengembangkan pengamatan, peramalan dan

pengendalian OPT, dengan indikator kinerja dan target, yaitu jumlah

teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT 8 model,

jumlah informasi peramalan serangan OPT 54 Informasi, dan

jumlah provinsi yang menerapkan model peramalan OPT 28

provinsi.

i. Penetapan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2014

Sasaran strategis Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yakni mengembangkan

metode pengujian dan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium pengujian mutu benih, dengan indikator kinerja dan

target, yaitu jumlah metode yang dikembangkan 10 motode, jumlah

laboratorium yang menerapkan sistem mutu 8 laboraorium, dan

jumlah laboratorium peserta uji profisiensi 32 laboratorium. Jumlah

anggaran kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih

dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih.

12. Dukungan Kawasan MP3EI

a. Target dan Realisasi

Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki target pencapaian implementasi

proyek sektor riil dengan nilai investasi Rp.166,2 triliun dan proyek

infrastruktur sebesar Rp.111,96 triliun hingga tahun 2014. Hingga

triwulan IV, proses validasi sektor riil sudah mencapai sekitar 54,1%

(Rp.108,7 triliun). Terjadi kenaikan dalam target pencapaian nilai

investasi, hal tersebut dikarenakan proses validasi yang terus

dilakukan selama kuartal IV ini menunjukan bahwa nilai proyek

sektor riil yang telah siap meningkat Rp.5 triliun.

Proses validasi dan monitoring proyek MP3EI dikelompokan

menjadi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) guna mempermudah

pengelompokan infrastruktur dan SDM-IPTEK yang dibutuhkan di

suatu kawasan. Di Koridor Ekonomi Sulawesi terdapat 31 KPI yang

terdiri dari 15 KPI Prioritas dan 16 KPI Potensial. KPI Prioritas

tersebut antara lain: KPI Makassar, KPI Wajo, KPI Pare-pare, KPI

Palopo, KPI Mamuju-Mamasa, KPI Palipi, KPI Kendari, KPI Kolaka,

KPI Konawe Utara, KPI Palu, KPI Parigi Moutong, KPI Morowali,

KPI Banggai, KPI Bitung, dan KPI Manado. Sedangkan KPI

Potensial terdiri dari: KPI Maros, KPI Gowa, KPI Tana Toraja, KPI

Donggala, KPI Sigi, KPI Poso, KPI Togean, KPI Toli-toli, KPI Buol,

Page 51: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

32

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KPI Buton, KPI Wakatobi, KPI Boalemo, KPI Pohuwato, KPI

Gorontalo Utara, KPI Gorontalo, dan KPI Minahasa Utara.

b. Perkembangan Validasi Proyek MP3EI Koridor Ekonomi Sulawesi

Sejak awal diterbitkannya MP3EI pada 27 Mei 2011 dengan

didasarkan atas Peraturan Presiden Nomor: 32 Tahun 2011 tentang

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI), jumlah proyek sektor riil di Koridor Ekonomi

Sulawesi adalah 113 proyek dengan nilai investasi Rp.243,6 triliun

dan jumlah proyek infrastruktur adalah 80 proyek dengan nilai

investasi Rp.111 triliun. Hingga akhir Desember 2014, telah

dilakukan validasi terhadap seluruh proyek MP3EI di Koridor

Ekonomi Sulawesi dan telah terjadi perubahan atas jumlah dan nilai

investasi proyek MP3EI. Jumlah proyek sektor riil yang telah

tervalidasi adalah 66 proyek dengan nilai investasi Rp.108,7 triliun,

sedangkan untuk infrastruktur adalah 142 proyek dengan nilai

investasi Rp.112 triliun.

Total investasi proyek yang sudah groundbreaking di Koridor

Ekonomi Sulawesi sebesar Rp.62,72 triliun, yang terdiri atas proyek

sektor riil sebesar Rp.47,01 triliun dan proyek infrastruktur sebesar

Rp.15,64 triliun. Proyek-proyek yang sudah groundbreaking

tersebut bersumber dari APBN/APBD sebesar Rp.4,05 triliun,

BUMN sebesar Rp.11,81 triliun, swasta sebesar Rp.40,18 triliun,

dan dana campuran sebesar Rp.6,68 triliun.

c. Isu Strategis

Hingga Desember 2014, isu regulasi di Koridor Ekonomi Sulawesi

yang masih menjadi bahasan khusus tim kerja, pelaku usaha, dan

pemerintah daerah adalah menyangkut Izin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan (IPPKH), Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kota/Kabupaten sebagai acuan

implementasi Proyek MP3EI, baik di sektor riil maupun infrastruktur.

d. Usulan Kegiatan atau Proyek-Proyek Baru

Hingga Triwulan IV, Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi telah

menerima beberapa usulan kegiatan atau proyek-proyek baru. Saat

ini, sedang dilakukan proses identifikasi dan verifikasi terhadap

usulan proyek baru yang berjumlah 122 proyek, mencakup:

Sektor pertanian pangan, dengan indikasi 21 usulan baru

dengan nilai investasi Rp.3.899,2 miliar;

Sektor kakao, dengan indikasi 8 usulan baru dengan nilai

investasi Rp.262,7 miliar.

Page 52: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

33

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

e. Permasalahan dalam Implementasi MP3EI

Masih banyak proyek MP3EI akan menyelesaikan studi-studi

yang dibutuhkan dalam proses perencanaan dan penawaran

kepada investor

Banyak pendaftar tidak memenuhi persyaratan karena itu

diadakan tender ulang khususnya pada konsultan manajeman

konstruksi

Beberapa proyek strategis harus dibiayai sepenuhnya oleh

Pemerintah, seperti: pengairan, bendungan, embung, pengendali

banjir dan jalan

Investor sangat membutuhkan jaminan yang pasti (pemerintah

atau pemerintah provinsi)

Masalah pembebasan lahan yang sangat menghambat

penyelesaian kerja suatu proyek

Masalah penyiapan lahan khusus untuk industri pertanian, harus

dapat menyiapkan lahan inti yang sangat besar

13. Daerah Perbatasan

a. Hal-hal yang menjadi perhatian di daerah perbatasan

Wilayah perbatasan merupakan daerah ujung tombak NKRI yang

sudah sepantasnya untuk mendapatkan perhatian khusus.

Daerah perbatasan memiliki potensi lahan, sumber daya alam/

hayati yang masih dapat dimaksimalkan pengembangannya

Permasalahan infrastruktur, kendala kelembagaan, tenaga kerja

yang terbatas, pengaruh negara tetangga menjadi kendala

utama dalam pembangunan di wilayah perbatasan.

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan kesejahteraan di masyarakat perbatasan

Perlu disepakati komoditas yang menjadi unggulan daerah

sebagai komoditas yang akan dikembangkan dan penetapan

kecamatan sebagai lokasi prioritas

Pembangunan pertanian di wilayah perbatasan tidak bisa berdiri

sendiri, perlu didukung oleh Kementerian dan Lembaga terkait

seperti Kementerian PU, Lembaga Perbankan, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM).

b. Pengembangan Pertanian Tahun 2015-2019 di Wilayah Perbatasan

di Provinsi di Indonesia

Pengembangan pertanian tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Barat, yaitu:

Page 53: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

34

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Kabupaten Sambas fokus pada: (a) komoditas jagung, di

Kecamatan Paloh; (b) komoditas sapi, di Kecamatan: Paloh,

Sajingan; (c) komoditas karet, di Kecamatan: Paloh, Sajingan;

- Kabupaten Sintang fokus pada: (a) komoditas karet, di

Kecamatan Ketungau Hulu; (b) komoditas lada, di Kecamatan

Senaning; (c) komoditas sapi, di Kecamatan Ketungan

Tengah;

- Kabupaten Bengkayang, fokus pada: (a) komoditas jagung, di

Kecamatan Siding dan Jagobabang; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Siding; (c) komoditas lada, di Kecamatan Siding

dan Jagoibabang;

- Kabupaten Sanggau, fokus pada: (a) komoditas sayur-

sayuran, di Kecamatan Sekayam; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Entikong, Sekayam, Kembayan, dan Beduhi

Noyan; (c) komoditas lada, di Kecamatan Entikong dan

Sekayam;

- Kabupaten Kapuas Hulu, fokus pada: (a) komoditas padi dan

jagung, di Kecamatan Badau, Batang, Lupar, Puring Kencana,

Embaloh Hulu, dan Empanang; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Embaloh Hulu; (c) komoditas sapi, di Kecamatan

Badau.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Utara, yaitu:

- Kabupaten Nunukan fokus pada: (a) komoditas kerbau Krayan

dan padi Adan di Kecamatan Krayan; (b) komoditas kakao,

kelapa sawit, jeruk, durian, dan sapi di Kecamatan Sebatik;

(c) komoditas sapi, durian, dan kelapa sawit di Kecamatan

Sebuku;

- Kabupaten Malinau, fokus pada: (a) komoditas manggis,

durian, babi, dan ayam buras di Kecamatan Kayan Hulu ; (b)

komoditas manggis, durian, babi, ayam buras di Kecamatan

Kayan Hilir.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Timur yaitu: Kabupaten

Mahakam Ulu, fokus pada: (a) komoditas padi sawah di

Kecamatan Long Hubung; (b) komoditas padi ladang di

Kecamatan Long Bagun.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu:

- Kabupaten Kupang, fokus pada: (a) komoditas jeruk, di

Kecamatan Amfoang Timur; (b) komoditas kelapa, di

Page 54: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

35

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Kecamatan Amarasi; (c) komoditas jambu mente, di

Kecamatan Amfoang Utara; (d) komoditas padi, di Kecamatan

Amfoang Timur; (e) komoditas sapi, di Kecamatan Amfoang

Timur dan Amarasi;

- Kabupaten Timor Tengah Utara, fokus pada: (a) komoditas

mangga, di Kecamatan Biboki Utara; (b) komoditas kelapa, di

Kecamatan Insana Utara; (c) komoditas jambu mente, di

Kecamatan Insana Tengah; (d) komoditas jagung, di

Kecamatan Bikomi Utara; (e) komoditas sapi, di Kecamatan

Mutis;

- Kabupaten Belu, fokus pada: (a) komoditas bawang merah

dan bawang putih, di Kecamatan Lamaknen, Reihat, dan Ray

Manuk; (b) komoditas kelapa, di Kecamatan Ray Manuk,

Kakuluk Mesak, dan Tasifeto Timur; (c) komoditas jambu

mente, di Kecamatan Ray Manuk, Kakuluk Mesak, dan

Tasifeto Timur; (d) komoditas jagung, padi dan kacang hijau,

di Kecamatan Reihat, Tasifeto Timur dan Tisifeto Barat; (d)

komoditas sapi, di Kecamatan: Tasifeto Timur, Reihat, Ray

Manuk dan Tasifeto Barat;

- Kabupaten Malaka, fokus pada: (a) komoditas sapi, di

Kecamatan Kobalima dan Kobalima Timur; (b) komoditas

kelapa, di Kecamatan Kobalima dan Kobalima Timur; (c)

komoditas jambu mente, di Kecamatan Kobalima; (d)

komoditas pisang, di Kecamatan Kobalima dan Kobalima

Timur;

- Kabupaten Alor, fokus pada: (a) komoditas kelapa, vanili, dan

jambu mente, di Kecamatan Alor Timur, Alor Selatan, Alor

Timur Laut, Pantar, dan Pantar Barat Laut; (b) komoditas padi

sawah, di Kecamatan Alor Timur; (c) komoditas sapi dan babi,

di Kecamatan Alor Timur, Alor Selatan, dan Pureman.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Papua, yaitu:

- Kabupaten Merauke, fokus pada: (a) komoditas kedelai, sapi,

karet, dan kelapa di Kecamatan Eligobel; (b) komoditas

rambutan, sapi, karet, dan kelapa di Kecamatan Sota; (c)

komoditas kedelai, sapi, karet, dan kelapa, di Kecamatan

Muting; (d) komoditas padi, sapi, karet, dan kelapa, di

Kecamatan Uliling; (e) komoditas kedelai, sapi, karet, dan

kelapa, di Kecamatan Noukenjari;

- Kabupaten Boven Digoel, fokus pada: (a) komoditas jeruk,

karet, dan babi, di Kecamatan Mindiptana; (b) komoditas

Page 55: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

36

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

durian, karet, dan babi, di Kecamatan Waropko; (c) komoditas

durian, karet, dan babi, di Kecamatan Tanah Merah;

- Kabupaten Keerom, fokus pada: (a) komoditas padi, kakao,

sagu, sapi, dan babi, di Kecamatan Arso; (b) komoditas jeruk,

kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Web; (c) komoditas

kedelai, kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Senggi; (d)

komoditas jeruk, kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Warus;

- Kabupaten Pegunungan Bintang, fokus pada: (a) komoditas

buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di Kecamatan

Batom; (b) komoditas buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan

babi, di Kecamatan Kiwirok; (c) komoditas buah merah,

durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di Kecamatan Oksibibil; (d)

komoditas buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di

Kecamatan Iwur;

- Kota Jayapura, fokus pada: (a) komoditas kelapa, sagu,

kakao, sapi, babi, padi, jagung, dan rambutan, di Kecamatan

Muara Tami.

c. Usulan anggaran Tahun 2015 untuk Daerah Perbatasan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas, dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan (Kegiatan/

Sub Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada

Ditjen Tanaman Pangan), dialokasikan pada 6 provinsi yaitu

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Papua, Kepulauan Riau

dan Sulawesi Utara. Alokasi Anggaran untuk masing-masing

provinsi sebesar Rp.150.000.000,- (2 unit), untuk bantuan sarana

produksi sesuai kebutuhan lokasi dan lokpri ditentukan oleh

provinsi.

d. Demikian juga usulan anggaran tahun 2015 untuk daerah tertinggal

pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dialokasikan pada 4

provinsi yaitu: Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur dan

Papua Barat, dengan alokasi anggaran yang sama dengan daerah

perbatasan.

14. Workshop Pengarusutamaan Gender

Menindaklanjuti Inpres Nomor 9 Tahun 2000, Kementerian Pertanian

membentuk Tim Koordinasi Pengarusutamaan Gender Kementerian

Pertanian, dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 824/Kpts/

OT.160/6/2008 yang telah diperbaharui dengan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor: 01/Kpts/OT.160/1/2013.

Dalam mendukung implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) ke

dalam program/kegiatan maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 56: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

37

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

telah membentuk Tim Pokja PUG dengan diterbitkannya Keputusan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 32/HK.310/C/4/2014

tentang Kelompok Kerja PUG lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

Workshop PUG lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah

dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 21 Juni 2014 di Hotel Salak-Bogor.

Sasaran dari Workshop agar anggota Tim Pokja lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yang telah ditunjuk dari masing-masing

Eselon II dapat meningkatkan pemahaman dan kinerjanya.

Tujuan workshop ini diadakan adalah:

a. Membuka wawasan tentang Kebijakan Pemerintah Terhadap

Program/Kegiatan PUG di bidang pertanian, kegiatan Penerapan

Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) dan tahapan penyusunan

kegiatan yang responsif gender:

Gender Analysis Pathway (GAP)

Gender Budget Statement (GBS)

TOR/KAK

b. Menyusun Rencana Kerja Tim Pokja PUG Lingkup Ditjen TP Tahun

2014:

Menyusun Petunjuk Teknis PUG bidang tanaman pangan.

Sosialisasi ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan

UPT penanggung jawab kegiatan responsif gender ke beberapa

provinsi di Indonesia.

Tahun 2014 ini,Kementerian Pertanian memperoleh penghargaan

Anugrah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Madya yang diserahkan

oleh Ibu Menteri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (KPPPA) kepada Biro Perencanaan, Setjen

Kementan (selaku koordinator kegiatan gender) di gedung BKKBN –

Jakarta.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Tim Pokja PUG lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mengangkat kegiatan

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sebagai

kegiatan tematik gender di tahun 2014.

15. Laporan Hibah Luar Negeri

a. Proyek The Feasibility Study for Development of Agricultural

Resources in Central Kalimantan Province Indonesia (Donor dari

Korea International Cooperation Agency/ KOICA), no. Register

71417101 periode pelaksanaan 26 November 2010 s/d Januari

2014 dengan total Hibah USD 2,500,000 berupa hibah Barang dan

Jasa. Saat ini proyek sudah berakhir dan sudah dilakukan Berita

Page 57: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

38

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Acara serah Terima Barang (BAST) dari KOICA ke Ditjen Tanaman

Pangan tertanggal 30 Oktober 2014 dengan BAST nomor :

KOICA/2014/800 dan 897/KL.430/C/10/2014. Proyek juga sudah

mendapat pengesahan dan pembukuan hibah pada Direktorat

Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan yaitu:

Pengesahan SP3HL BJS : Barang No. 0484/PU.6/2014 dan Jasa

No. 0485/PU.6/2014

Pengesahan MPHL-BJS : Barang No. SP2D : 141390500010030

dan Jasa No. SP2D : 141390500010029

b. Strengthening and Revitalization of Integrated Pest Management

Implementation and Pesticides Management System in Indonesia

(Donor dari Food Agriculture Organization/ FAO), periode

pelaksanaan Januari 2014 s/d Desember 2015, dengan total hibah

USD 434,000, berupa barang dan jasa. Kegiatan yang sudah

dilaksanakan sampai Desember 2014 : Penetapan National Project

Coordinator (NPC) dan National Consultant, Pelaksanaan Inception

Workshop, penyusunan workplan, serta pelatihan kepada petani

dan petugas terhadap penerapan Pengelolaan Hama Terpadu skala

luas di 3 provinsi yaitu : Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa

Timur.Total pengeluaran hibah s.d bulan Desember 2014 sebesar

USD 79,654.

16. Sosialisasi Kerjasama Luar Negeri Bidang Tanaman Pangan

Sosialisasi Kerjasama Luar Negeri diselenggarakan di Hotel

Padjadjaran Suites Conference, Jl. Raya Padjajaran No. 17 Bogor,

pada tanggal 26-28 Februari 2014 dengan tujuan untuk meningkatkan

pemahaman terhadap proses administrasi dalam pengelolaan

pinjaman/hibah agar sesuai dengan peraturan berlaku, agar

terciptanya tertib dalam proses penganggaran, pengelolaan keuangan,

pelaksanaan dan pelaporan hibah, serta mengoptimalkan

pemanfaatan potensi dan peluang kerjasama luar negeri bagi

pembangunan tanaman pangan berkelanjutan.

Peserta merupakan perwakilan dari : Dinas Pertanian dan Peternakan

Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Jawa Barat, seluruh unit

kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan lembaga

donor terkait yaitu FAO. Nara sumber pada pertemuan ini berasal dari

Pusat Kerjasama Luar Negeri dan Biro Keuangan dan Perlengkapan -

Kementerian Pertanian, Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri –

Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Jenderal Multilateral-

Kementerian Luar Negeri,dan Kementerian Keuangan (Direktorat

Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan

Page 58: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

39

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Utang; Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan; dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang wilayah V/ KPKNL V Jakarta)

Hasil diskusi antara lain:

a. Indonesia saat ini berada dalam status sebagai negara kelas

menengah dengan pendapatan per kapita sekitar US$ 5,170,

pertumbuhan ekonomi mencapai 6% per tahun dalam 5 tahun

terakhir dan inflasi yang terkontrol, menarik banyak negara untuk

berinvestasi di Indonesia. Kegiatan kerjasama luar negeri bidang

pertanian diharapkan memberikan manfaat yang positif bagi

pengembangan pertanian di Indonesia khususnya masyarakat

petani sekaligus promosi bagi produk pertanian, alat mesin

pertanian dan tenaga ahli Indonesia. Terdapat 33 negara yang

sudah mengadakan kerjasama bilateral di bidang pertanian dengan

Indonesia.

b. Kebijakan pinjaman/hibah luar negeri di Kementerian Pertanian

harus mendukung pada pencapaian 4 (empat) target utama

pembangunan pertanian nasional tahun 2010-2014, yaitu

pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya

saing dan ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani.Prinsip

penerimaan hibah adalah: Transparan, Akuntabel, Efektif & Efisien,

Kehati-hatian, Tidak disertai ikatan politik, dan Tidak memiliki

muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.

c. Beberapa Dasar Hukum yang mengatur dan menjadi acuan

mengenai Tata Cara Pencatatan dan Pengesahan Hibah Langsung

diantaranya :

PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, PP 10/2011

tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan

Penerimaan Hibah,

PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah,

PMK 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah,

Perdirjen Perbendaharaan Nomor: Per.81/PB/2011 tentang Tata

Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang

Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk B/J/S

Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan tentang petunjuk lebih

lanjut pengelolaan Hibah langsung baik dalam bentuk uang

maupun B/J/S tahun 2011.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

40

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

d. PMK Nomor 191/PMK.05/2011 menjelaskan

Pendapatan hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat

dalam bentuk uang, barang, jasa dan /atau surat berharga yang

diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali,

yang berasal dari dalam dan negeri atau luar negeri, yang atas

pendapatan hibah tersebut, pemerintah mendapat manfaat

secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan

fungsi K/L, atau diteruskan kepada Pemerintah Daerah, BUMN,

dan BUMD.

Pendapatan hibah langsung adalah hibah yang diterima

langsung oleh K/L, dan/atau pencairan dananya dilaksanakan

tidak melalui KPPN yang pengesahannya dilakukan oleh

Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.

Mekanisme pelaksanaan dan pelaporan atas pendapatan hibah

langsung bentuk barang dan jasa dilaksanakan melalui

pengesahan oleh DJPU. Mekanisme pelaksanaan dan pelaporan

atas belanja barang untuk pencatatan persediaan dari hibah dan

belanja modal untuk pencatatan asset tetap atau asset lainnya

dari hibah/ pengeluaran pembiayaan untuk pencatatan surat

berharga dari hibah dilaksanakan melalui pencatatan oleh

BUN/Kuasa BUN.

e. Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2013

tentang Pedoman Administrasi Keuangan tanggal 7 Maret 2012,

mengatur batasan nilai hibah langsung pada satker lingkup

Kementan serendah-rendahnya bernilai Rp 500.000.000,- (Lima

ratus juta rupiah).

f. Pengelolaan rekening hibah dilaksanakan oleh bendahara

pengeluaran, dapat dibantu oleh bendahara pengeluaran

pembantu. K/L dapat langsung menggunakan uang yang berasal

dari hibah langsung tanpa menunggu terbitnya persetujuan

pembukaan rekening hibah. Rekening hibah yang sudah tidak

digunakan harus ditutup dan saldonya disetor ke rekening KUN

kecuali ditentukan lain dalam perjanjian hibah atau dokumen yang

dipersamakan. Jasa giro/Bunga yang diperoleh dari Rekening

Hibah disetor ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali ditentukan lain

dalam perjanjian hibah atau dokumen yang dipersamakan.

BUN/Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN Daerah dapat melakukan

monitoring atas pengelolaan rekening hibah.

g. Rekonsiliasi hibah harus dilaksanakan untuk proses pencocokan

data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem

Page 60: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

41

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. Dokumen

sumber untuk rekonsiliasi adalah : SP2HL/SPHL ; SP4HL/SP3HL ;

Rekening Koran (untuk hibah uang) ; SP3HL-BJS/Memo

Pencatatan Barang/Jasa/Surat Berharga ; BAST (untuk hibah

barang/jasa/surat berharga).

h. Kementerian/Lembaga yang menerima hibah dalam bentuk uang,

barang, jasa dan surat berharga yang tidak mengajukan register

dan/atau pengesahan akandiberikan sanksi administrasi.

i. Tujuan dari kerjasama teknik luar negeri adalah meningkatkan

kemampuan dan keterampilan SDM melalui alih teknologi dan

pengetahuan dari pihak asing kepada tenaga/lembaga Indonesia

dan sebaliknya dari Indonesia ke negara berkembang lainnya serta

mendukung pelaksanaan pembangunan, peningkatan

kesejahteraan dan upaya pengentasan kemiskinan.

j. Keppres No. 64 Tahun 1999 tentang Keanggotaan Indonesia dan

kontribusi Pemri pada Organisasi-organisasi Internasional.

Berdasarkan surat edaran Sekjen tanggal 4 Januari 2013 yaitu

mengatur tentang koordinasi penerimaan hibah luar negeri di

Kementerian Pertanian, maka untuk penerimaan dan pengusulan

PHLN harus One Door Policy.Syarat-syarat keanggotaan Indonesia

pada OrganisasiInternasional :

Memberikan manfaat dan diabadikan bagi kepentingan nasional

Memperhatikan asas-asas efisiensi, efektivitas , manfaat dan

kemampuan keuangan Negara

Ditetapkan sekurang-kurangnya dengan keputusan Presiden

k. Undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

bahwa Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau

diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya

yang sah.Pemindahtanganan BMN merupakan pengalihan

kepemilikan BMN sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan

cara : dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai

modal Pemerintah.

l. Fungsi Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah : a/ Dokumen

sumber bagi pemberi hibah dan penerima hibah b/ Dokumen

sumber awal untuk penyusunan dokumen-dokumen sumber lainnya

untuk pertanggungjawaban hibah dan c/ Dokumen sumber untuk

perencanaan penerimaan hibah (disbursement plan), apabila ingin

diterushibahkan.Isi dokumen BAST sekurang-kurangnya memuat:

Page 61: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

42

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tanggal Serah Terima, merupakan tanggal penyerahan

barang/jasa/surat berharga dari pemberi hibah kepada penerima

hibah;

Para pihak, merupakan nama pemberi dan penerima hibah;

Jumlah (Valas dan/atau rupiah), merupakan jumlah nominal

hibah yang diterima ekuivalen dengan uang; dan

Bentuk/jenis hibah, merupakan bentuk hibah yang diterima,

dapat berupa barang/jasa/surat berharga. Dalam hal hibah yang

diterima dalam bentuk barang harus disebutkan rincian harga

barang yang diterima. Jika harga barang belum tercantum pada

BAST, PA/KPA dapat melakukan penilaian harga barang sesuai

dengan harga wajar/harga pasar (fair Value).

Tujuan penyerahan, merupakan tujuan penyerahan

barang/jasa/surat berharga, yaitu untuk hibah dari pemberi hibah

kepada penerima hibah.

17. Bantuan Sosial Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

Tanaman Pangan

Pemberdayaan LM3 dilakukan sejak diterbitkannya Surat Keputusan

Bersama antara Menteri Pertanian dan Menteri Agama Nomor 346/1991

dan Nomor 94/1991 tentang Pengembangan Agribisnis di Pondok

Pesantren. Selanjutnya, sejak tahun 1996 pemberdayaan terhadap

pengembangan agribisnis lebih ditingkatkan lagi yaitu dengan

diterbitkannya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 412.25/1141/PMD

tanggal 21 Oktober 1996 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

555/Kpts/OT.210/6/97 serta Surat Sekretaris Jenderal Departemen

Pertanian Nomor RC.220/720/B/VI/1998 tentang Pengembangan

Agribisnis melalui Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat.

Potensi LM3 sebagai penggerak pengembangan agribisnis di perdesaan,

antara lain:

a. Mempunyai SDM dan sumberdaya lahan pertanian yang cukup

potensial

b. Mempunyai tokoh agama yang kharismatik, yang menjadi panutan

bagi warga LM3 dan masyarakat sekitarnya

c. Merupakan kelembagaan yang strategis untuk mendesiminasikan

berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agribisnis

d. Merupakan pasar potensial hasil pertanian untuk memenuhi

kebutuhan sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Proposal LM3 untuk sub sektor tanaman pangan TA. 2014 berjumlah

582 proposal yang berasal dari 25 provinsi dan 128 kabupaten/kota,

Page 62: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

43

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

terdiri dari: 484 proposal sesuai tupoksi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, sedangkan 16 proposal terkait tupoksi Direktorat Jenderal

Hortikultura, dan 9 proposal terkait tupoksi Direktorat Jenderal PPHP.

Namun, pelaksanaan bantuan sosial LM3 Ditjen Tanaman Pangan TA.

2014 tidak dapat dilaksanakan terkait Instruksi Presiden RI Nomor 4

Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-langkah

Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam Rangka

Pelaksanaan APBN TA. 2014 yang ditindaklanjuti dengan surat

Sekretaris Kabinet RI Nomor SE-7/Seskab/V/2014 tanggal 19 Mei

2014. Hal ini berdampak pada kegiatan pelaksanaan bansos LM3

bidang tanaman pangan tidak dapat di proses lebih lanjut, dan

Setditjen Tanaman Pangan sudah melayangkan surat Nomor

1705/HM.110/C1.1/7/2014, tanggal 4 Juli 2014 kepala Kepala Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi tentang pembatalan tersebut

sekaligus untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota di

wilayah masing-masing.

Dari pagu awal untuk LM3 sebesar Rp.11.000.000.000,- kemudian

terjadi penghematan anggaran sebesar Rp.10.845.191.000,-. Sisa

dari anggaran sebesar Rp.75.000.000,- digunakan untuk monev LM3

tahun yang lalu dan terealisasi sebesar Rp.72.092.800,-. Monitoring

LM3 ke beberapa provinsi yaitu: Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat. Berdasarkan data

primer (kunjungan langsung ke LM3) dan data sekunder (dari laporan

yang diterima) diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

a. Ditjen Tanaman Pangan telah memfasilitasi upaya peningkatan

kemampuan/kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan

usaha LM3, sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis

secara mandiri dan berkelanjutan sejak tahun 2007 sampai tahun

2013 dengan menyalurkan dana bantuan sosial langsung ke

rekening LM3 terpilih. Jumlah LM3 yang telah terfasilitasi selama 4

tahun terakhir sebanyak 1.116 LM3 yang tersebar di 33 provinsi.

b. Animo LM3 untuk melakukan usaha agribisnis tanaman pangan dan

membutuhkan penguatan modal setiap tahunnya masih sangat

besar. Jumlah proposal LM3 yang mengajukan permohonan ke

Ditjen Tanaman Pangan selama 4 tahun terakhir selalu banyak,

yaitu proposal pengajuan yang diterima sebanyak 3.445 LM3

sedangkan yang dapat terfasilitasi hanya 1.116 LM3.

c. Berdasarkan laporan yang disampaikan LM3 ke Ditjen Tanaman

Pangan, kapasitas dan kemampuan LM3 dalam aspek sumberdaya

manusia, kelembagaan, kewirausahaan, managemen dan teknis

Page 63: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

44

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

usaha agribisnis tanaman pangan mulai meningkat setelah

mendapat pelatihan dan pendampingan serta bantuan permodalan.

d. Dalam melaksanakan kegiatan usaha agribisnis tanaman pangan

sebagian besar LM3 bekerjasama dengan masyarakat dan petani

yang berada dalam wilayah sekitar LM3 dalam penyediaan lahan,

tenaga kerja dan pemanfaatan alsintan. Kerjasama yang dilakukan

antara LM3 dengan petani bersifat kekeluargaan dan saling

menguntungkan dengan sistem bagi hasil ataupun bagi

keuntungan.

e. Fasilitasi dana bantuan sosial untuk LM3 telah mampu

meningkatkan kemampuan dalam penerapan teknologi dan

penyediaan saprodi secara tepat sehingga meningkatkan

produktivitas dan memberikan produksi yang lebih tinggi yang pada

akhirnya mampu meningkatkan pendapatan LM3 maupun petani

sekitar sebagai mitra kerja LM3.

Page 64: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

45

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

1. Pengelolaan Gaji TA. 2014, menyiapkan laporan pajak penghasilan

pribadi Pph 21 pegawai TA. 2014, melakukan pembayaran tunjangan

kompensasi kerja, uang makan, uang lembur, honor tenaga kontrak,

kekurangan dan susulan gaji, tunjangan kematian (uang duka, gaji

terusan) Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2. Pengelolaan Perbendaharaan

a. SK Penetapan Pejabat dan Staf Pengelola Keuangan Satker Pusat,

UPT Pusat, dan Satker Daerah Pengelola Dana Tugas Pembantuan

Tahun Anggaran 2014

b. Pengelolaan Keuangan Satker Tahun Anggaran 2014

Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebanyak 713

SPP yang meliputi: SPP TUP sebanyak 5 SPP, SPP GU

sebanyak 10 SPP, SPP NIHIL sebanyak 340 SPP, SPP LS

sebanyak 358 SPP

Menyiapkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

sebanyak 2.095 SPTB

Melakukan pemeriksaan/verifikasi pembebanan anggaran dan

kegiatan sebanyak 17.253 tagihan baik Tunai maupun LS

c. Pengelolaan dan Penatausahaan PNBP Tahun Anggaran 2014

Melakukan pengumpulan data, pencatatan dan penatausahaan

dokumen PNBP sesuai peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.

Hingga akhir Desember 2014, laporan yang masuk adalah

sebanyak 113 Satker dengan realisasi sebesar

Rp.27.642.648.584,-, dengan rincian penerimaan umum

Rp.22.167.910.443,-, dan penerimaan fungsional

Rp.5.474.738.141,-.

d. Pendampingan dan Supervisi Manajemen PNBP

Tahun 2014 target yang telah ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan adalah sebesar Rp.3.108.579.015,- Realisasi PNBP

sampai dengan bulan Desember 2014 adalah Rp.27.642.648.584,-

(889,24%).

3. Perkembangan Realisasi Anggaran

Perkembangan realisasi/penyerapan anggaran berdasarkan sumber

dan dan jenis belanja pada Alokasi Anggaran Sekertariat Direktorat

III

Page 65: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

46

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Jenderal Tanaman Pangan TA 2014 Per 31 Desember 2014 sebesar

68,53%.

Tabel 14. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Sumber Dana

Tabel 15. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Jenis Belanja

4. Pelaksanaan Akuntansi

Pada Tahun 2014 Direktorat Jenderal mengelola alokasi dana

Sektoral APBN BA.018.03 sebesar Rp.2.722 triliun yang dikelola oleh

323 satuan kerja dengan 323 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA). Pada bulan Juli 2014 pagu anggaran APBN-P Sektoral

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengalami revisi sebesar

Rp.2,274 triliun terdapat penghematan anggaran sebesar 16,47%.

Tabel 16. Pagu APBN Kantor Pusat, UPT Pusat, Dinas Provinsi, dan

Dinas Kabupaten/Kota Tahun 2014

No Kewenangan Satker DIPAPagu Semula

(Rp.)

Pagu Revisi

(Rp.)

1 Kantor Pusat 1 1 229.708.979.000 141.929.037.000

2 Kantor Daerah 2 2 17.533.600.000 16.702.169.000

3 Dekonsentrasi 33 33 261.374.290.000 233.136.728.000

4 Tugas Pembantuan 287 287 2.213.418.490.000 1.882.063.771.000

323 323 2.722.035.359.000 2.273.831.705.000Jumlah

No. Sumber DanaPagu Anggaran

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

Sisa

(Rp.000)

1 Rupiah Murni 93.818.521 64.298.022 68,53 29.520.499

2 Dana PNBP 0 0 0,00 0

3 Pinjaman/Hibah Luar Negeri 0 0 0,00 0

93.818.521 64.298.022 68,53 29.520.499Jumlah:

Pagu Anggaran

(Rp.000)

1 Belanja Pegawai 52.868.565 33.512.639 63,39 19.355.926

2 Belanja Barang Jasa 40.339.256 30.251.691 74,99 10.087.565

3 Belanja Modal 610.700 533.693 87,39 77.007

4 Belanja Bantuan Sosial 0 0 0,00 0

93.818.521 64.298.023 68,53 29.520.498

Realisasi

(Rp.000)%

Sisa

(Rp.000)

Jumlah

Jenis BelanjaNo.

Page 66: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

47

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Pelaksanaan Verifikasi Laporan Akuntansi 2014

Verifikasi dilakukan pada laporan keuangan Sistem Akuntansi

Keuangan Satuan Kerja dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

yang masuk ke Direktorat Jenderal. Penyampaian laporan ke pusat

pada bulan Desember 2014 mencapai 34,06% dari 323 Satker.

Realisasi serapan APBN sektoral (BA.018) sampai dengan 31

Desember 2014 sebesar 90,45%.

Tabel 17. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Kewenangan

Pagu realisasi Satker Pusat Ditjen Tanaman Pangan berdasarkan per

jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 18. Pagu dan Realisasi Satker Pusat Ditjen TP s.d 31 Desember

2014 Berdasarkan Jenis Belanja

Realisasi anggaran subsidi benih sampai dengan bulan Desember

2014 sebesar Rp.308,569 miliar atau 32,01% dari nilai kontrak

Rp.964,064 miliar. Dana cadangan (Escrow) untuk kegiatan subsidi

benih Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.178.487.207.390,-

penyelesaian administrasinya sampai dengan minggu ke dua bulan

Februari 2014. secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

No KewenanganPagu

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Kantor Pusat 141.929.037 133.941.802 94,37

2 Kantor Daerah 16.702.169 16.089.227 96,33

3 Dekonsentrasi 233.136.728 216.445.069 92,84

4 Tugas Pembantuan 1.882.063.771 1.690.258.741 89,81

2.273.831.705 2.056.734.839 90,45Jumlah

No BelanjaPagu

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Belanja Pegaw ai 52.868.565 33.512.639 63,39

2 Belanja Barang 85.490.572 66.829.496 78,17

3 Belanja Modal 3.569.900 3.025.356 84,75

4 Belanja Bansos 0 0 0,00

141.929.037 103.367.491 72,83Jumlah

Page 67: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

48

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 19. Realisasi Anggaran Subsidi Benih (BA. 999.07) Tahun 2014

(s.d 31 Desember 2014)

6. Pelaksanaan Verifikasi Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) kegiatan Satker Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dengan DIPA Nomor DIPA-

018.03.1.238251/2014 tanggal 05-12-2013, Pejabat Penandatangan

Surat Perintah membayar (PPSPM) telah menerbitkan SPM sampai

dengan bulan Desember 2014 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 20. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) s.d.

Bulan Desember 2014

7. Verifikasi Terhadap Tagihan LS dan Non LS

Melaksanakan verifikasi terhadap tagihan yang akan ditandatangani

oleh Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, dimana Pejabat Pembuat Komitmen Tanaman

Pangan mempunyai kewenangan untuk menandatangani Surat

Permintaan Pembayaran terhadap tagihan langsung dari seluruh

No KomoditiNilai Kontrak

(Ton)

Subsidi

(Rp.)

Nilai

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Padi Inbrida 110.625 6.618,88 732.213.600 212.375.075 29,00

2 Padi Hibrida 3.000 45.721,35 137.164.050 82.484.882 60,14

3 Jagung Komposit 1.143 7.888,64 9.012.771 1.030.848 11,44

4 Jagung Hibrida 3.215 13.385,35 43.027.208 4.395.996 10,22

5 Kedelai 3.875 11.005,64 42.646.855 8.282.699 19,42

964.064.484 308.569.499 32,01Jumlah

No Uraian

Jumlah

SPM/SP2D

Bulan lalu

Jumlah

SPM/SP2D

Bulan ini

Jumlah

SPM/SP2

D s.d

Bulan ini

Jumlah SPM/SP2D

bulan lalu

(Rupiah)

Jumlah SPM/SP2D

bulan ini (Rupiah)

Jumlah SPM/SP2D s.d

bulan ini (Rupiah)

1 SP0M UP (BA.018) 1 0 1 5.000.000 - 5.000.000

2 SPM GUP (BA. 018) 75 17 92 2.346.126.011 - 2.346.126.011

3 SPM TUP (BA. 018) 6 6 51.076.438.900 - 51.076.438.900

4 SPMNIHIL(BA. 018) 213 50 263 31.998.967.641 5.740.286.517 37.739.254.158

5 SPM LS (BA. 018) 286 51 337 46.764.554.249 5.138.412.017 51.902.966.266

6 SP2D UP (BA.018) 1 0 1 500.000.000 - 500.000.000

7 SP2D GUP (BA. 018) 75 17 92 2.346.126.011 - 2.346.126.011

9 SP2D TUP (BA. 018) 6 6 41.966.193.700 - 41.966.193.700

10 SP2D TUP NIHIL (BA. 018) 213 50 263 31.998.967.641 - 31.998.967.641

11 SP2D LS (BA. 018) 286 51 337 41.256.433.640 4.793.368.816 46.049.802.456

12 SP2D GUP NIHIL (BA. 018) 17 17 0 0 0

Page 68: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

49

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

tagihan yang dilakukan oleh PPK lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan. Adapun tagihan yang telah diverifikasi s.d bulan Desember

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 21. Tagihan Yang Telah Diverifikasi s.d Bulan Desember 2014

8. Kegiatan lain yang telah dilaksanakan Sub Bagian Akuntansi

Melaksanakan Bimbingan petugas pengadaan barang dan jasa

pemerintah serta petugas verifikasi dengan penekanan terhadap

Evaluasi Penerbitan SPM tahap I tanggal 13 s.d 14 November 2014

dan Tahap II pada tanggal 21 s.d 22 November 2014 di Hotel

Bumiwiyata Depok Jawa Barat. Rapat Evaluasi penerbitan SPM

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan langkah

antisipatif dalam menghadapi akhir Tahun Anggaran 2014, dimana

perubahan aplikasi SPAN yang telah diterapkan oleh Kementerian

Keuangan tidak akan mengalami hambatan yang berarti dan pada

akhirnya pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran yang telah

dilaksanakan dapat terselesaikan dengan baik dan akurat serta

akuntabel. Penyempurnaan pelaksanaan Tupoksi pada Sub Bagian

Akuntansi dan Verifikasi pada tahun 2015 segera dilaksanakan

evaluasi sehingga para personil Subbag Akuntansi dan Verifikasi tidak

mengalami beban tambahan pekerjaan yang bukan merupakan

TUPOKSI Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.

9. Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan

per 31 Desember 2014 BMN per akun Neraca

Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan per 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp.511.350.657.160,-, nilai BMN

dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan neraca

yaitu: persediaan, tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi.

No UraianJumlah berkas bulan

lalu

Jumlah berkas bulan

ini

Jumlah Berkas s.d

bulan ini

1 SPJ Langsung 269 38 307

2 SPJ Non Langsung 2.080 396 2.476

Page 69: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

50

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 22. Penyajian Nilai Barang Milik Negara Dalam Pos Perkiraan

Neraca

Tabel 23. Rincian nilai Akumulasi Penyusutan Barang Milik Negara

Pada Laporan Barang Pengguna Tahunan per 31 Desember

2014 Per Perkiraan Neraca

Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp Rp Rp

I Aset Lancar

1.    Persediaan 14.456.106.128 0 14.456.106.128

14.456.106.128 0 14.456.106.128

II Aset Tetap

1.    Tanah 177.581.614.563 0 177.581.614.563

2.    Peralatan dan Mesin 295.667.561.416 141.172.465 295.808.733.881

3.    Gedung dan Bangunan 22.438.431.730 0 22.438.431.730

4.    Jalan Irigasi dan Jaringan 430.524.000 0 430.524.000

5.    Aset Tetap Dalam Renovasi 0 0 0

6.    Aset Tetap Lainnya 112.499.875 0 112.499.875

7.    KDP 0 0 0

496.230.631.584 496.371.804.049

III Aset Lainnya

1.    Aset Tak Berw ujud 468.738.700 0 468.738.700

2.    Aset Yang Dihentikan Dari

Penggunaan Operasional195.180.748 0 195.180.748

663.919.448 663.919.448

511.350.657.160 511.491.829.625

Sub Jumlah (1)

Sub Jumlah (2)

Sub Jumlah (3)

Jumlah

No Uraian Neraca

Rp Rp Rp

I Aset Tetap

1.    Peralatan dan Mesin -163.879.857.284 -136.477.054 -164.016.334.338

2.    Gedung dan Bangunan -17.196.920.246 0 -17.196.920.246

3.    Jalan Irigasi dan Jaringan -101.631.122 0 -101.631.122

4.    Aset Tetap Dalam Renovasi 0 0 0

5.    Aset Tetap Lainnya -14.900.000 0 -14.900.000

-181.193.308.652 -136.477.054 -181.329.785.706

II Aset Lainnya

1.    Aset Yang Dihentikan Dari

Penggunaan Operasional-195.180.748 0 -195.180.748

-195.180.748 0 -195.180.748

-181.388.489.400 -136.477.054 -181.524.966.454

Sub Jumlah (1)

Sub Jumlah (2)

Jumlah

IntrakomptabelNo Uraian Neraca

Ekstrakomptabel Gabungan

Page 70: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

51

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tabel 24. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara Pada Laporan

Barang dan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014 Per

Akun Neraca

Laporan Barang Milik Negara Tahunan periode pelaporan Tahun

Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek

Barang Milik Negara yang ditatausahakan dan dikelola oleh satuan

kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251).Nilai

Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel)

yang disajikan pada periode pelaporan Tahunan tahun anggaran 2014

adalah sebesar Rp.511.491.829.625,- (lima ratus sebelas milyar empat

ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus duapuluh sembilan ribu

enam ratus dua puluh lima rupiah), yang merupakan nilai Barang Milik

Negara berupa saldo awal laporan sebesar Rp.662.405.984.088,-

(enam ratus enam puluh dua milyar empat ratus lima juta Sembilan

ratus delapan puluh empat ribu delapan puluh delapan rupiah) dan nilai

mutasi yang terjadi selama periode pelaporan Tahunan tahun anggaran

2014 sebesar Rp.150.914.154.463. Nilai mutasi Barang Milik Negara

tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan.

Mutasi Barang Milik Negara yang berasal dari transaksi keuangan

merupakan penambahan nilai Barang Milik Negara yang berasal dari

perolehan dan/atau penambahan Barang Milik Negara yang berasal

dari pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan

transaksi non-keuangan merupakan transaksi penambahan dan

pengurangan atas Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan

selain APBN periode tahun berjalan.

Laporan

Barang Milik

Negara

(Rp.)

1 Persediaan 14.456.106.128 14.456.106.128 0

2 Tanah 177.581.614.563 177.581.614.563 0

3 Peralatan dan Mesin 295.667.561.416 295.667.561.416 0

4 Gedung dan Bangunan 22.438.431.730 22.438.431.730 0

5 Jalan Irigasi Jaringan 430.524.000 430.524.000 0

6 Aset Tetap Lainnya 112.499.875 112.499.875 0

7 KDP 0 0 0

8 Aset Tak Berwujud 468.738.700 468.738.700 0

9 Aset Lain - Lain 195.180.748 195.180.748 0

10 Akumulasi Penyusutan -181.388.489.400 -181.388.489.400 0

329.962.167.760 329.962.167.760 0

No Uraian Neraca

Laporan

Keuangan

(Rp.)

Selisih

Jumlah

Page 71: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

52

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 25. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan

Ekstrakomptabel)

Selain memperoleh dana dari DIPA Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan (018.03.0199.238251), dalam periode pelaporan tahunan tahun

2014 ini juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07 (Pagu

Belanja Subsidi) sebesar Rp.1.564.800.000,-, Realisasi

Rp.308.567.499.490,- dan BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar

Rp.26.814.242.487). Selanjutnya atas penggunaan dana dari Bagian

Anggaran Bendahara Umum Negara (BA 999.07 dan BA 999.08)

disajikan dalam laporan barang tersendiri, terpisah dari laporan barang

ini.

Laporan Barang Milik Negara ini disusun menggunakan sistem aplikasi

sebagai alat bantu guna mempermudah dalam melakukan

Penatausahaan Barang Milik Negara. Laporan Barang Milik Negara ini

terdiri atas: 1) Neraca; 2) Laporan Barang Persediaan; 3) Laporan Aset

Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan); 4) Laporan

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); 5) Laporan Aset Tak Berwujud; 6)

Laporan Barang Bersejarah; 7) Laporan Kondisi Barang; (untuk tahunan); 8)

Laporan Penyusutan; 9) Laporan Barang Hilang Yang Telah Diusulkan

Penghapusannya Kepada Pengelola Barang; 10) Laporan Barang Rusak

Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang;

12) Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan

Statusnya (BPYBDS); 3) Catatan atas Laporan Barang Milik Negara; 14)

Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan; 15) Laporan PNBP yang terkait dengan

pengelolaan BMN; dan 17) Arsip Data Komputer (ADK).

Tambah

(Rp.)

Kurang

(Rp.)

Tanah 182.286.598.500 14.632.874.871 19.337.858.808 177.581.614.563

Peralatan dan Mesin 294.414.431.166 2.866.692.950 1.472.390.235 295.808.733.881

Gedung dan Bangunan 21.699.518.880 738.912.850 0 22.438.431.730

Jalan dan Jembatan 0 0 0 0

Irigasi 0 0 0 0

Jaringan 430.524.000 0 0 430.524.000

Aset Tetap Dalam

Renovasi

0 0 0 0

Aset Tetap Lainnya 83.123.675 29.376.200 0 112.499.875

Aset Tetap Yang Tidak

Digunakan

229.681.748 0 34.501.000 195.180.748

Aset Tak Berwujud 468.738.700 0 0 468.738.700

UraianSaldo Awal

(Rp.)

MutasiSaldo Akhir

(Rp.)

Page 72: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

53

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAGIAN UMUM

1. Pemberian Penghargaan pada Kelompoktani dan Mantri Tani

Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Pemberian penghargaan ini diberikan kepada Kelompoktani yang

berhasil dalam mengelola usaha tani sub sektor tanaman pangan

khususnya komoditi padi, jagung dan kedelai, karena komoditas

tersebut merupakan komoditi yang sangat berpengaruh dalam upaya

mendukung program swasembada pangan dan Petugas/Mantri Tani

yang merupakan ujung tombak pengumpul data-data statistik pertanian

tanaman pangan.

Penilaian dilakukan terhadap aktivitas kelompoktani dalam tiga

kategori yaitu: intensifikasi (teknis, ekonomi, sosial dan administrasi);

kemitraan (ekonomi dan sosial); dan pembinaan oleh petugas.

Kategori penilaian dan bobot nilai untuk Intensifikasi (60%) terdiri dari

aspek teknis (30%) aspek ekonomi (15%); aspek sosial (10%) aspek

administrasi (5%); dan untuk Kemitraan (30%) terdiri dari aspek

ekonomi (20%) aspek sosial (10%); sedangkan pembinaan oleh

petugas (10%).

Aspek penilaian Mantri Tani adalah aspek administrasi terdiri dari

golongan ruang/kepangkatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP3), pendidikan formal, masa kerja keseluruhan, masa kerja sebagai

Mantri Tani, jumlah penghargaan, tanda jasa penghargaan yang

diperoleh, jumlah diklat yang pernah diikuti, pendidikan dan latihan

teknis yang pernah diikuti, pengalaman sebagai narasumber/

pemrasaran dan aspek teknis terdiri dari kelengkapan laporan yang

disampaikan, ketepatan waktu penyampaian laporan, keakuratan/

konsistensi data, koordinasi dengan instansi terkait (Balai Penyuluhan

Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Koordinator Statistik

Kecamatan (KSK)/Mantri Statistik (Mantis) dan Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan (POPT)).

Pemberian penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani

berprestasi dilaksanakan setiap tahun, hal tersebut merupakan salah

satu bentuk apresiasi dari Pemerintah terhadap mereka agar

termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014 pemberian

penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani diserahkan

bersamaan waktunya dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)

ke-34 di Makassar Sulawesi Selatan.

IV

Page 73: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

54

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pemberian penghargaan kelompoktani dan mantri tani berprestasi

tingkat nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:

1127/Kpts/KP.450/11/2014 tentang Pemberian Penghargaan Kepada

Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai Benih

Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014, tanggal 3 November 2014

dan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor: 53/

HK.310/C/10/2014 tentang Penetapan Pemenang Kelompoktani,

Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai Benih Berprestasi

Tingkat Nasional Tahun 2014, tanggal 15 Oktober 2014.

Pemberian Penghargaan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu untuk

juara I dengan kelompoktani padi, jagung dan kedelai diserahkan

pada saat waktunya bersamaan dengan acara puncak HPS (Hari

Pangan Sedunia) ke-34 dan Pembukaan KAAN PF2N 2914 pada hari

Kamis tanggal 6 November 2014 di Maccini Sambola Makassar, yang

diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian bersama dengan pemberian penghargaan lainnya,

sedangkan 25 penerima lainnya diberikan oleh Bapak Plt Direktur

Jenderal Tanaman Pangan dalam hal ini diwakili oleh Direktur

Budidaya Serealia bertempat di Hotel Singgasana Makassar. Pada

acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada pendukung

bidang perbenihan tanaman pangan.

Penerima penghargaan secara keseluruhan ada 28 orang terdiri dari

Kelompoktani Padi 5, Kelompoktani Jagung 5 dan Kelompoktani

Kedelai 5 dan Mantri Tani 5, Produsen/Penangkar Benih 2 orang,

Pengawas Benih Tanaman 2 orang, Analis Benih 2 orang dan Balai

Benih Berprestasi 2. Secara rinci nama-nama penerima penghargaan

tahun 2014 baik dari kelompoktani, petugas dan kelembagaan Balai

Benih.

Kelompoktani penerima penghargaan Tahun 2014

a. Komoditas Padi, terdiri dari:

Peringkat I Kelompoktani Sri Jati dari Kabupaten Kulon Progo,

Provinsi DIY

Peringkat II Kelompoktani Padi SARI TANI II dari Kabupaten

Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

Peringkat III Kelompoktani Manrannuang dari Kabupaten

Kangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

Peringkat IV Kelompoktani Kwt Marangga Pandulang dari

Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

Peringkat V Subak Tebu Merta dari Kabupaten Buleleng,

Provinsi Bali

Page 74: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

55

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

b. Komoditas Jagung

Peringkat I Kelompoktani Way Binjai dari Kabupaten Oku Seltan,

Provinsi Sumatera Selatan

Peringkat II Kelompoktani Sinar Rasa II dari Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat

Peringkat III Kelompoktani Tunggak Juang dari Kabupaten

Kerinci, Provinsi Jambi

Peringkat IV Kelompoktani Kebo Kuning dari Kabupaten Bantul,

Provinsi DIY.

Peringkat V Mekarsari dari Kabupaten Banuwangi, Provinsi

Jawa Timur.

c. Komoditas Kedelai

Peringkat I Kelompoktani Berkah Tani dari Kabupaten Grobogan,

Provinsi Jawa Tengah

Peringkat II Kelompoktani Pade Pacu dari Kota mataram,

Provinsi NTB

Peringkat III Kelompoktani Sri Mulya dari Kabupaten Indramayu,

Provinsi Jawa Barat

Peringkat IV Kelompoktani Setia Kawan dari Kabupeten Bungo,

Provinsi Jambi

Peringkat V Ngudi Rukun dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi

DIY.

d. Produsen Pengngkar Benih

Produsen/Penangkar Benih Penerima Penghargaan Tahun 2014

terdiri dari 2 orang yaitu atas nama: 1) Riswan, S.Sos/Produsen

Penangkar Benih Sipatuo Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan;

dan 2) Maskur/Produsen/Penangkar Benih UD Sadar Tani dari

Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

e. Mantri Tani

Peringkat I Muhamad Saman, S.P, M.Si,Kab. Banyuasin,

Sumatera Selatan

Peringkat II Ir. Imam Suryadi, Kab. Tulungagung, Kab. Jawa

Timur

Peringkat III Effendi, SP, Kab. Bariro Kuala, Kalimatan Selatan

Peringkat IV Suhartini, SP, Kab. Bantul, DI. Yogyakarta

Peringkat V Kahar Muhamad, Kab. Manggarai Barat, Nusa

Tenggara Timur

f. Pengawas Benih Tanaman (PBT)

Pengawas Benih Tanaman (PBT) Lapangan yang mendapat

pengharggan sebanyak 2 orang, atas nama: 1) Ir. Sri Widyastuti D

Page 75: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

56

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dari UPTD-BPSB TPH Maluku; dan 2) Tansyah Abadi, S.T.P., M.M

dari UPTD-BPSB TPH Jawa Barat.

g. Analis Benih Laboratorium

Analis Benih Laboratorium Penerima Penghargaan Tahun 2014

sebanyak 2 orang atas nama: 1) Yuliana Patiungdari UPTD-BPSB

TPH Provinsi Papua; dan 2) Supia Dahlan, S.Pdari UPTD-BPSB

TPH Kabupaten Gorontalo.

h. Balai Benih

Balai Benih Penerima Penghargaan Tahun 2014 yaitu: 1) Balai

Benih Induk TPH Komoditas Padi UPTD Balai Benih Provinsi

Sumatera Barat; dan 2) Unit Produksi Benih Palawija Batu Tungku

Komoditas Kedelai UPTD Balai Benih Provinsi Kalimantan Selatan.

Penghargaan yang diberikan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani

Berprestasi berprestasi terdiri dari:

- Piagam, Throphy dan sejumlah uang yang berasal dari Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan

- Disamping itu untuk Kelompoktani Padi dan Jagung ada

tambahan hadiah berupa uang dari Direktorat Budidaya

Serealia, sedangkan untuk Kelompoktani Kedelai mendapat

tambahan berupa uang dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang

dan Umbi.

2. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan tahun 2014

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi merupakan

instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang

dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Pelaksanaan

Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi berdasarkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 31 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online.

Proses penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi untuk tahun

2014 ini hanya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, sehingga setiap

unit kerja Eselon I lainnya lingkup Kementerian Pertanian tidak bisa

melakukan penilaian secara langsung melalui aplikasi PMPRB untuk

unit kerjanya.

Pada acara evaluasi reformasi birokrasi yang dilaksanakan oleh Biro

Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal pada tanggal 7 Juli

2014 Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan, Pemantauan dan

Page 76: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

57

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan,

KemenPAN-RB menginformasikan bahwa aplikasi PMPRB yang lama

sudah tidak digunakan lagi dan sekarang menggunakan aplikasi

PMPRB yang baru. Kementerian PAN-RB hanya memberikan 2 akun

untuk login aplikasi PMPRB yang sekarang, yaitu: Sekretariat Jenderal

dan Inspektorat Jenderal, sedangkan akun untuk Eselon I sudah tidak

digunakan lagi.

Secara garis besar konsep penilaian PMPRB menggunakan aplikasi

yang baru ini sama dengan aplikasi yang lama, hanya saja option

jawaban, pertanyaan dan bobot penilaiannya berbeda, aplikasi yang

baru ini dibuat lebih sederhana. Bukti dukung/evidence tidak perlu di-

upload ke aplikasi, tetapi KemenPAN-RB menghimbau agar evidence

didokumentasikan, dan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Tim

Evaluator evidence harus lengkap. Segala bentuk survei yang

dibutuhkan dalam penilaian sepenuhnya diserahkan kepada

Kementerian Pertanian (Survei Internal dan Eksternal), dan dapat

menggunakan survei-survei yang telah ada (IPNBK, IKM, UKPP, dll).

Hasil Evaluasi PMPRB tahun 2014 berdasarkan pengisian lembar

kerja elektronik untuk Ditjen Tanaman Pangan adalah 63.6.

3. Pembinaan Sumber Daya Manusia

a. Bimbingan Teknis Sasaran Kinerja Pegawai

Dengan telah diberlakukannya PP Nomor 46 tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja PNS, maka semua Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan

penyusunan sasaran kerja pegawai tahun 2014 sesuai tugas pokok

dan fungsi masing-masing unit kerja. berdasarkan evaluasi

terhadap SKP yang telah disusun, masih terdapat beberapa

kelemahan dalam penyusunannya antara lain:

Terdapat tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan dari Pejabat

Eselon I sampai dengan eselon IV dan staf pelaksana

Ada beberapa mata rantai pekerjaan yang hilang karena tidak

ada pejabat yang menangani

Pembuatan SKP yang tidak berdasarkan kontrak kerja antara

pimpinan dan bawahan

Kegiatan pelatihan penyusunan sasaran kerja PNS dilaksanakan

pada tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2014 di Hotel Crystal Lotus-

Yogyakarta. Peserta kegiatan ini adalah kepala bagian yang

membidangi kepegawaian pada UPT lingkup Ditjen Tanaman

Pangan, Pejabat Eselon II dan IV baik teknis maupun non teknis,

Pejabat Fungsional Khusus dan Umum, Pegawai Dinas Pertanian

Page 77: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

58

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tanaman Pangan Provinsi DI Yogyakarta dengan jumlah 68 orang,

dengan hasil sebagai berikut:

- Sasaran kerja pegawai wajib dibuat mulai tahun 2014 oleh

seluruh pegawai, dimana setiap pegawai menyusun kontrak kerja

yang akan dikerjakan selama 1 tahun dan harus ditandatangani

oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan langsungnya

pada awal bulan Januari.

- Penilaian SKP terdiri dari 2 komponen yaitu prestasi kerja yang

bobotnya 60% dan perilaku 40%. Apabila capaian SKP pada

akhir tahun hanya mencapai 25%-50% dapat dikenai hukuman

sedang. Apabila pencapaian SKP pegawai akhir tahun kurang

25% dapat dikenai hukuman berat.

- Penyusunan SKP yang dilakukan secara mandiri untuk masing-

masing unit kerja eselon I lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan mulai dari Eselon II sampai staf, dimaksudkan agar

peserta memahami dalam menyusun SKP mulai tingkat atas

sampai bawah.

b. Sosialisasi Permentan Nomor 45 tahun 2014

Sehubungan telah terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor

45/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Pedoman Pemberian

Tunjangan Kinerja, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengadakan acara Sosialisasi bagi seluruh Pegawai Ditjen

Tanaman Pangan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2014

di Ruang Rapat P2BN, dengan hasil sebagai berikut:

Sebagai reward bagi Kementerian Pertanian yang telah

melaksanakan sebagian program dan kegiatan Reformasi

Birokrasi diberikan tunjangan kinerja berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 103 tahun 2012 dan telah ditetapkan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 68 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai

lingkungan Kementerian Pertanian

Permentan Nomor 45/Permentan/OT.140/4/2014 ini merupakan

pedoman pemberian tujangan kinerja bagi pegawai dilingkungan

Kementerian Pertanian dalam melaksanakan ketentuan dalam

pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 103 tahun 2012 tentang

Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian

Pertanian, dan berdasarkan tinjauan ulang dari permentan

Nomor 68/Permentan/OT.140/11/2012.

Untuk lebih meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai

serta efektivitas pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di

Page 78: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

59

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

lingkungan Kementerian Pertanian dipandang perlu meninjau

kembali Peraturan Menteri Pertanian Nomor 68 Tahun 2012

tersebut, sehingga terbit peraturan baru yaitu Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai lingkungan

Kementerian Pertanian

Hal-hal penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah :

- Pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 45 Tahun 2014

tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja

(TK) bagi Pegawai lingkungan Kementerian Pertanian yang

antara lain memuat ketentuan jumlah jam kerja dalam lima

hari kerja adalah 37,5 jam, yaitu:

hari Senin s.d hari Kamis :Pukul 07.30 - 16.00,

waktu istirahat :Pukul 12.00 - 13.00,

hari Jumat :Pukul 07.30 - 16.30

waktu istirahat :Pukul 11.30 - 13.00

- Ketentuan mengenai hari dan jam kerja pada unit kerja di

lingkungan Kementerian Pertanian yang tugasnya bersifat

khusus diatur dengan keputusan masing-masing pimpinan

unit kerja eselon I setelah mendapatkan pertimbangan teknis

atau persetujuan dari Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian.

- Pegawai wajib masuk dan pulang kerja sesuai ketentuan jam

kerja dengan mengisi daftar hadir elektronik.

- Pengisian daftar hadir dilakukan paling kurang dua kali pada

waktu masuk dan pulang kerja

- Pengisian daftar hadir dilakukan secara manual apabila:

perangkat dan sistem daftar hadir mengalami kerusakan/tidak

berfungsi; pegawai belum terdaftar dalam sistem daftar hadir

elektronik; terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa

bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga suatu kegiatan

tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya; atau lokasi

kerja dan/atau jumlah pegawai tidak efisien untuk

disediakansistem kehadiran elektronik.

- Pengurangan tunjangan kinerja apabila:

Pegawai yang tidak masuk kerja dalam sehari

Pegawai yang tidak berada di tempat tugas selama jam

kerja tanpa alasan kedinasan

Pegawai yang terlambat masuk kerja

Page 79: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

60

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pegawai yang pulang kerja sebelum waktunya

Pegawai yang tidak mengisi daftar hadir

Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin

Pegawai yang melaksanakan cuti besar, cuti alasan

penting, dan cuti sakit

Pegawai yang tidak mengikuti upacara bendera sesuai

ketentuan di lingkungan unit kerjanya

pegawai yang tidak menggunakan seragam kerja.

- Tunjangan kinerja tidak diberikan apabila:

Pegawai yang tidak mempunyai tugas/pekerjaan/jabatan

tertentu

Pegawai yang diberhentikan sementara atau dinonaktifkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan

Pegawai yang diberhentikan dari jabatan negeri karena

menjadi pejabat negara berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Pegawai yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan

negeri dan mendapatkan uang tunggu

Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan pada

instansi atau lembaga lain di luar lingkungan kementerian

pertanian

Pegawai yang menjalani masa persiapan pensiun atau

bebas tugas

Pegawai yang menjalani cuti di luar tanggungan negara

Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin pemberhentian

dengan hormat tidak atas permintaan sendiri (PDHTAPS),

pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dalam

proses keberatan atas kedua hukuman disiplin tersebut ke

badan pertimbangan kepegawaian atau mengajukan

gugatan kepada pengadilan tata usaha negara

Pegawai pada badan layanan umum yang mendapat

remunerasi sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

- Unit kerja Eselon I dan Eselon II, serta Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di lingkungan Kementerian Pertanian dapat melakukan

perubahan data pemangku jabatan dengan ketentuan sebagai

berikut:

Untuk jabatan struktural dengan melampirkan Surat

Keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural yang

diusulkan

Page 80: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

61

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Untuk jabatan fungsional tertentu dengan melampirkan

surat keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan

fungsional dan atau kenaikan jenjang jabatan fungsional

yang diusulkan

Untuk jabatan fungsional umum dengan melampirkan peta

jabatan, hasil Analisis jabatan (Anjab) dan Analisis Beban

Kerja (ABK) yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja

Eselon II/UPT

Melakukan pemutakhiran data pemangku jabatan melalui

Sistem Informasi Evaluasi Jabatan (SIVAJAB) sebelum

melaksanakan rekonsilisasi data dengan Sekretariat

Jenderal Kementerian Pertanian.

Kesempatan tersebut disampaikan pula terkait dengan

aplikasi kehadiran pegawai Kementerian Pertanian tahun

2014 yang telah dibuat oleh Pusdatin. Pada aplikasi

tersebut diharapkan mempermudah bagi para pengelola

daftar kehadiran dalam melakukan perhitungan

pemotongan tunjangan kinerja berdasarkan Permentan

Nomor: 45 tahun 2014.

c. Kegiatan Pengembangan Karakter SDM

Kegiatan Pengembangan Karakter ini antara lain bertujuan untuk

memberikan penyegaran bagi pegawai setelah bertahun-tahun

bekerja secara serius. Kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi

yang akan mampu membangkitkan semangat untuk terus bekerja

dan berkarya. Kegiatan ini sudah tahun ke tiga dilaksanakan dan

prioritas yang mengikuti pelaksanakan kegiatan pengembangan

karakter tahun ini adalah Pejabat Eselon IV atau yang mewakili

lingkup Ditjen Tanaman Pangan di Hotel Sampireun Garut dengan

jumlah peserta 67 orang.

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan inin adalah diperolehnya

sumberdaya manusia yang mempunyai jiwa kebersamaan, rasa

teloransi, dan motivasi kerja yang tinggi agar mampu mendukung

pembangunan sub sektor tanaman pangan.

Pelaksanaan kegiatan ini dipandu oleh tim dari Kampung

Sampireun, ustadz dari pondok pesantren Darut Tauhid, Motivator

dari konsultan Motivator serta pejabat dilingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

Page 81: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

62

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

d. Keadaan Pegawai Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sampai akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah sebanyak 774 orang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon II yang ada dipusat sebanyak

485 orang, 3 UPT sebanyak 182 orang dan PNS yang

ditugaskan/diperbantukan di daerah/instansi lain tersebar di 12

provinsi dan 2 Instansi Kementerian/Lembaga sebanyak 110 orang.

Untuk PNS Ditjen Tanaman Pangan yang ditugaskan di 12 provinsi

sebanyak 107 orang, di Perum BULOG sebanyak 2 orang dan di

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 1 orang.

Bila dibandingkan akhir tahun 2013 jumlah Pegawai Ditjen

Tanaman Pangan berkurang cukup banyak yaitu pada akhir tahun

2013 jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan sebanyak 792 orang,

sedangkan pada akhir tahun 2014 jumlah pegawainya sebanyak

774 orang, hal ini dikarenakan banyak pegawai Ditjen Tanaman

Pangan yang tidak melanjutkan kembali kerja (pensiun 56 tahun),

pensiun dini, dan ada yang terkena Disiplin Pegawai. Berdasarkan

konsep Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2014 komposisi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 26. Keadaan Pegawai lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Bila dilihat dalam tabel diatas tingkat pendidikan yang paling

banyak adalah pegawai berkualifikasi pendidikan sarjana 326

orang dan urutan kedua adalah SLTA sebanyak 264 orang serta

urutan ketiga adalah S2 sebanyak 106 orang. Apabila

S3 S2 S1/D4 SM/D3 SLTA SLTP SD

1 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 1 23 64 8 61 6 7 170

2 Direktorat Perbenihan TP 1 15 25 3 16 1 1 62

3 Direktorat Budidaya Serealia 1 13 27 3 16 2 2 64

4 Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi

2 11 25 4 13 1 2 58

5 Direktorat Perlindungan TP 0 12 36 2 17 1 0 68

6 Direktorat Pascapanen TP 0 14 30 4 14 0 1 63

7 BBPPMBTPH Cimanggis 0 10 29 3 17 0 0 59

8 BBPOPT Jatisari 0 2 34 8 44 1 0 89

9 Balai Pengujian Mutu Produk

Tanaman

0 3 22 3 6 0 0 34

10 Pegawai Ditjen TP Ditugaskan di

Daerah

0 3 34 2 60 5 3 107

5 106 326 40 264 17 16 774

No Unit KerjaPendidikan

Jumlah

Jumlah

Page 82: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

63

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

dibandingkan dengan tahun 2013 pegawai yang memiliki ijazah

S2 sebanyak 93 orang, hal ini menunjukan bahwa tinggi tingkat

kesadaran Pegawai Ditjen Tanaman Pangan untuk

mengembangkan kemampuan dengan memiliki pendidikan yang

lebih tinggi.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang

Gaji

Keadaan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan/ruang gaji

maka Gol III sebanyak 485 orang dan Gol II sebanyak 208 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki pendidikan

SLTA sudah banyak yang senior.

Tabel 27. Keadaan Pegawai Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Golongan

Keadaan Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis

Kelamin

Dari jumlah PNS sebanyak 774 orang yang ada di Ditjen

Tanaman Pangan, pegawai laki-laki masih menduduki urutan

paling tinggi yaitu sebanyak 444 orang (57,36%), sedangkan

perempuan sebanyak 330 orang (42.64%).

I II III IV

 1 Setditjen TP 3 40 116 11 170

 2 Dit. Perbenihan TP 1 9 39 13 62

 3 Dit. Bud Serealia 1 15 38 10 64

 4 Dit. Bud KABI 1 11 39 7 58

 5 Dit. Perlindungan TP 12 48 8 68

 6 Dit. Pascapanen TP 13 42 8 63

 7 BBPPMBTPH 10 44 5 59

 8 BBPOPT 31 55 3 89

 9 BPMPT 5 27 2 34

6 146 448 67 667

7 62 37 1 107

13 208 485 68 774Jumlah

No Unit KerjaGolongan/Ruang Gaji

Jumlah

Pegawai Pusat

Pegawai yang ditugaskan di daerah

Page 83: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

64

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 28. Keadaan Pegawai Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Berdasarkan Jenis Kelamin

4. Mutasi Pegawai Yang Menambah Bezeting

a. Pengangkatan CPNS dan PNS Masuk ke Ditjen Tanaman Pangan

Pada tahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memperoleh tambahan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

sebanyak 9 orang yang terdiri dari CPNS umum sebanyak 4 orang

dan CPNS Honorer sebanyak 5 orang.

Tabel 29. Pengangkatan CPNS dan PNS Pada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun 2014

L P

1 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 111 59 170

2 Direktorat Perbenihan TP 32 30 62

3 Direktorat Budidaya Serealia 43 21 64

4Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan

Umbi29 29 58

5 Direktorat Perlindungan TP 33 35 68

6 Direktorat Pascapanen TP 32 31 63

7 BBPPMBTPH Cimanggis 23 36 59

8 BBPOPT Jatisari 64 25 89

9 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman 9 25 34

10Pegawai Ditjen TP Ditugaskan di

Daerah68 39 107

444 330 774

57,36 42,64 100,00

No Unit KerjaJenis Kelamin

Jumlah

%

Jumlah

No Nama / NIP Gol. Unit Kerja Jabatan CPNS

Muhammad Baehakhi

198004212014031000

Mansyur, S.P. Balai Besar Pengembangan

197905132014031000 Mutu Benih TPH

Unik Nur Rahmawati, S.P. Balai Besar Pengembangan

198712152014032000 Mutu Benih TPH

Nugraheni, S.P. Balai Besar Pengembangan

198505312014032000 Mutu Benih TPH

Budi Gunawan, SP Staf Ditjen Tanaman Pangan

197306092014071000 ditugaskan pada BPSBTPH Kalbar

Andi Samsiah Staf Ditjen Tanaman Pangan

197711182014072000 ditugaskan pada BPTPH Sulsel

Hamzah Staf Ditjen Tanaman Pangan

197608102014071000 ditugaskan pada BPTPH Bengkulu

Ismi Okta Veni Staf Ditjen Tanaman Pangan

198410082014072000 ditugaskan pada BPTPH Bengkulu

Hamsiah Staf Ditjen Tanaman Pangan

196904142014072000 ditugaskan pada BPTPH Sulsel

9.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

7.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

8.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

5.III/a Calon PBT Honorer

6.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

3.III/a Calon PBT Umum

4.III/a Calon PBT Umum

2.III/a Calon PBT Umum

1.II/a

Direktorat Perlindungan TPCalon POPT Umum

Page 84: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

65

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Selain penambahan pegawai dari CPNS juga terdapat mutasi yang

bersifat menambah jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan

sebanyak 2 orang sebagai pejabat struktural Eselon II dan III yaitu

Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc (Direktur Budidaya Serealia) dan Ir. R.

Deddy Ruswansyah, M.M (Kasubdit Pengelolaan Pengendalian

Hama Terpadu).

b. Pensiun Pegawai

Pada tahun 2014 jumlah Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yang memasuki masa purna bakti berkurang, hal ini

dikarenakan ada perpanjangan batas usia pensiun sesuai UU ASN

menjadi 58 tahun, sehingga yang masuki usia 56 tahun pada tahun

2014 banyak yang melanjutkan kembali, hanya beberapa orang

yang tidak melanjutkan kembali, selain itu ada beberapa orang yang

mengajukan pensiun dini, meninggal dunia pada tahun 2014 dan

diberhentikan sebagai PNS dikarenakan kena hukuman disiplin

pegawai sebanyak 11 orang.

Tabel 30. Daftar Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Yang Pensiun,

Meninggal Dan Diberhentikan Sebagai PNS

No Nama Gol TMT Ket

1 Ir. Chabrinel IV/a 1-4-2014 Pensiun Dini

2 Dessy Deliana, SE III/c 28-3-2014 Diberhentikan secara tidak hormat

3 Ridwan Maulana II/b 17-3-2014 Diberhentikan secara tidak hormat

4 Yusman, SE III/d 1-5-2014 Pensiun Dini

5 Listyani Nurdienasari, SP III/d 30-6-2014 Meninggal Dunia

6 Sri Sayekti, SE, MM IV/a 1-5-2014 Meninggal Dunia

7 Daman II/a 1-9-2014 Meninggal Dunia

8 Joko Suparno, S.Kom III/c 19-10-2014 Meninggal Dunia

9 Sadeli III/b 30-11-2014 Meninggal Dunia

10 Ir. Ratna Pantjawati Hariningsih

III/d 1-12-2014 Pensiun

11 Asikin III/b 1-12-2014 Pensiun

Page 85: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

66

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5. Formasi Pegawai

Penyusunan formasi PNS selama ini belum menggunakan sebuah

aplikasi berbasis teknologi informasi secara online sesuai dengan

amanat UU Nomor5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Oleh

karena itu, Kementerian PAN-RB melalui Deputi Sumber Daya

Manusia telah membuat sebuah Aplikasi Berbasis IT yang dapat

digunakan oleh seluruh Instansi secara Nasional dengan nama e-

formasi dengan alamat situs:http://formasi.menpan.go.id/

Aplikasi ini diharapkan membantu bagi instansi dalam penyusunan

kebutuhan PNS setiap tahunnya, baik dalam proses penginputan

maupun proses pengiriman datanya, akan tetapi untuk pelaksanaan e-

formasi di Kementerian Pertanian banyak kendala antara lain: a)

nama-nama jabatan untuk fungsional umum di Kementerian Pertanian

banyak yang tidak sesuai dengan nama jabatan fungsional umum yang

ada di aplikasi, b) waktu yang terlalu sedikit sehingga setiap unit kerja

Eselon I lingkup Kementerian Pertanian merasa tidak bisa

melaksanakan, terutama Eselon I yang banyak pegawai dan UPT,

selain itu usulan formasi berdasarkan e-formasi harus dilampirkan

Anjab menjadi kendala setiap unit kerja Eselon I.Untuk Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yang ada 6 unit kerja Eselon II dan 3 UPT

dengan memiliki jumlah pegawai 792 orang per 31 Desember 2013.

Usulan formasi 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

6. Tunjangan Kinerja

Dalam upaya peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan

Instansi Pemerintahan yang telah melaksanakan reformasi birokrasi

perlu diberikan penghargaan yaitu melalui tunjangan kinerja.

Pemberian tunjangan kinerja kepada pegawai berdasarkan kepada

jabatan dan kelas jabatan yang yang berpegang pada sistem merit

yaitu penetapan besarnya tunjangan kinerja harus berbasis kinerja,

bobot pekerjaan dan peringkat masing-masing jabatan.

Kementerian Pertanian telah memperoleh tunjangan kinerja mulai

tahun 2012 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2012

tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian

Pertanian. Pada tahun 2014 penetapan jabatan berdasarkan pada

Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor:

18/HK.310/C/2/2014 berdasarkan hasil rekonsiliasi di Biro Organisasi

dan Kepegawaian dengan jumlah pegawai sebanyak 671 orang pada

bulan Januari 2014 dan pada Desember 2014 jumlah penerima tukin

sebanyak 655 orang. Dari jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan

Januari 2013 sebanyak 703 orang.

Page 86: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

67

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Setiap perubahan jabatan yang ada di setiap eselon I lingkup

Kementerian Pertanian dilakukan rekonsiliasi dengan Biro Organisasi

dan Kepegawaian dan unit kerja eselon I nya masing-masing dan itu

dilakukan setiap bulan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Biro

Organisasi dan Kepegawaian sebelum pembayaran tunjangan

kinerjanya. Rekapitulasi penerima tunjangan kinerja lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada akhir Desember 2014, dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 31. Rekapitulasi Penerima Tunjangan Kinerja Ditjen Tanaman

Pangan Per 1 Desember 2014

7. Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-Undangan

a. Sosialisasi Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi

Implementasi Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan.

Sosialisasi Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi

Implementasi Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan pada

tanggal 15 s.d 17 Oktober 2014 bertempat di Hotel Christal Lotus,

Yogyakarta. Beberapa hasil laporan kegiatan adalah sebagai

berikut:

Dalam rangka pengelolaan asset di lingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Panga, perlu ada perbaikan tata kelola

administrasi terhadap asset yang masih belum dilakukan

pencatatan secara baik dan sesuai peraturan yang ada

Setditjen Dit. Perbenihan Dit. Budser Dit. Bukabi Dit. Perlindungan Dit. Pascapanen BBPOPT BBPPMB-TPH BPMPT Jumlah

1 17 0 - - - - - - - - 0

2 16 0

3 15 1 1 1 1 - 1 - - - 5

4 14 - - - - - - 1 1 - 2

5 13 - - - - - - - - 1 1

6 12 4 4 4 4 4 4 - - - 24

7 11 2 - 0 - - - 3 5 - 10

8 10 0

9 9 13 8 9 8 10 8 10 11 7 84

10 8 2 2 1 - 16 1 16 17 11 66

11 7 40 20 17 12 6 13 12 2 6 128

12 6 56 14 18 18 18 24 31 10 8 197

13 5 22 7 5 7 6 9 10 9 1 76

14 4 1 - - - 1 - 2 - - 4

15 3 21 2 6 5 4 2 4 3 - 47

16 2 0

17 1 3 2 3 2 - 1 - - - 11

165 60 64 57 65 63 89 58 34 655

Nihil

Nihil

Nihil

Jumlah

No Kelas Jabatan

Unit Kerja

Page 87: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

68

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pelaksanaan dan penyelesaian dibidang keuangan harus

mampu saling mengingatkan dan adanya control sehingga

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai aturan yang

berlaku

Dalam rangka pengelolaan barang milik Negara, telah diterbitkan

UU baru Nomor 17 Tahun 2003 yang mengatur bahwa:

- Presiden adalah pemegang kekuasaan pengelolaan

keuangan negara

- Menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah

pengelola barang

- Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pengguna barang/jasa

- Pengelola barang memiliki kewenangan penetapan status

penyamaan, pemanfaatan dan pemindahan tanganan,

sedangkan kewenangan pengguna barang adalah sebatas

kewenangan penggunaan BMN

Untuk menunjang pengelolaan asset barang milik negara, maka

perlu penyempurnaan antara lain:

- Penyempurnaan siklus pengelolaan BMN/BMD

- Harmonisasi dengan peraturan perundang-undangan lain

- Penguasaan dasar hukum pengaturan

- Penyederhanaan birokrasi

- Pengembangan manajemen asset negara

- Penyelesaian kasus yang telah terlanjur terjadi

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa disarankan

dilakukan dalam 2 tahap agar kualitas barang yang diadakan

lebih baik

Kontrak pengadaan barang/jasa sebaiknya dengan sistem

kontrak harga pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dimaksud

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan

barang/jasa antara lain:

- Jangan melanggar aturan

- Memperkaya diri sendiri/orang lain

- Merugikan negara, dengan prinsip/misi untuk mempercepat

terwujudnya satu pesan bahwa pengadaan nasional yang

kredibel

- Korupsi dan gratifikasi di lingkungan pemerintahan

disebabkan karena adanya supply and demand suatu

kebutuhan tertentu

- Perlu diusulkan dan diterbitkan aturan yang mengatur

gratifikasi di lingkungan Ditjen Tanaman Pangan, mengacu

Page 88: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

69

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

kepada UU Nomor: 20 tahun 2001 pasal 12 B, mengenai

gratifikasi

b. Sosialisasi Sistem Keterbukaan Informasi Publik KIP

Menyelenggarakan Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tanggal 19 s.d

21 Februari 2014 bertempat di Bali. Acara dibuka oleh Sesditjen

Tanaman Pangan dihadiri dihadiri oleh PPID Pembantu Pelaksana

lingkup Ditjen TP. Beberapa hasil kegiatan sebagai berikut:

Dasar Hukum pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik:

- UUD 1945 pasal 28F amandemen;

- UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik;

- PP Nomor 61 Tahun 2010 tentang pelaksanaan UU Nomor

14 Tahun 2008;

- Permentan Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Informasi di Kementerian Pertanian;

- Kepmentan Nomor 105 tahun 2013 tentang Informasi Publik

yang di kecualikan di Lingkungan Kementan.

Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-

tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta

maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca

yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai

dengan perkembangan teknologi dan komunikasi secara

elektronik ataupun non elektronik.

Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,

dikelola dikirim dan atau di terima oleh suatu Badan public yang

berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan badan

publik lainnya.

Informasi bidang tanaman pangan adalah informasi yang

dihasilkan, disimpan, dikelola, dan dipublikasikan oleh Ditjen TP

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi selanjutnya

disingkat PPID adalah pejabat yang berwenang dan

bertanggungjawab di bidang penyimpanan, penyediaan, dan

atau pelayanan informasi di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

Pemohon Informasi Publik selanjutnya disebut pemohon adalah

warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia yang

mengajukan permintaan infomasi publik.

Page 89: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

70

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Setiap permohonan Informasi Publik harus melalui PPID

Pelaksana Direktorat Jenderal TP yang disampaikan secara

tertulis ataupun tidak tertulis.

Pengguna Informasi Publik selanjutnya disebut Pengguna adalah

orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang.

Tim Sekretariat PPID Ditjen TP dibentuk oleh Direktur Jenderal

Tanaman Pangan dengan susunan keangotaan yang terdiri dari

PPID Pembantu Pelaksana dari masing-masing unit kerja Eselon

II Lingkup Ditjen TP dan diketuai oleh Kepala Subbagian Hukum

dan Humas.

c. Sosialisasi dan Implementasi Permentan Nomor 39 Tahun 2010

Menyelenggarakan Sosialisasi dan Implementasi Permentan Nomor

39 Tahun 2010 pada tanggal 27 s.d 29 Agustus 2014 bertempat di

Solo. Beberapa hasil kegiatan sebagai berikut:

Sektor pertanian memiliki resiko dan ketidakpastian yang sangat

tinggi dibanding sektor lain, terlebih lagi dengan adanya climate

change yang menyebabkan kemungkinan terjadinya fluktuasi

produksi menyebabkan ketidakpastian dan resiko yang dihadapi

semakin tinggi;

Pada kasus pertanian di Indonesia minimnya, sarana pendukung

yang tersedia menjadi salah satu factor yang membuat investasi

pada pertanian semakin kurang menarik, misalnya sarana seperti

irigasi yang semakin tidak terawatt, selain itu karena umumnya

sentra produksi pertanian berada di daerah yang insfrastruktur

seperti jalan kurang baik, sehingga besar kemungkinan terjadi

kerusakan barang pada saat pengangkutan semakin tinggi;

Masih sulit birokrasi yang ada apabila hendak mendirikan usaha

pertanian yang memiliki skala ekonomi yang cukup besar

sehingg menjadfi kurang menarik;

Masih kurang stabilnya iklim investasi di Indonesia;

Adanya otonomi daerah yang terkadang kebijakkannya tumpeng

tindih dengan kebijakan pemerintah pusat;

Masih terdapatnya pungutan pungutan liar di Indonesia semakin

meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan sehingga menjadi

ketidak tertarikan investor untuk berinvestasi di bidang pertanian.

Page 90: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

71

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

8. Pameran Penas 2014

Pekan Nasional (PENAS) petani dan nelayan pada tanggal 6 s.d 12

Juni 2014 bertempat di Malang, Jawa Timur dilaksanakan dalam

rangka membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta

kemandirian petani dan nelayan dalam meningkatkan pembangunan

pertanian. Kegiatan ini merupakan pertemuan para kontaktani dan

nelayan yang dilaksanakan sejak tahun 1971, dengan harapan, melalui

penas tersebut, petani dan nelayan berkesempatan untuk saling

mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat

petani dan nelayan.

Penas tahun 2014 merupakan wahana bagi para petani dan nelayan

seluruh indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri,

tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil

pertanian, perikanan dan kehutanan dengan tema “Memantapkan

Kepemimpinan dan Kemandirian Kontaktani-Nelayan dalam rangka

pengembangan kemitraan dan jejaring usahatani guna mewujudkan

kesejahteraan petani-nelayan” dan akan dihadiri oleh para petani dan

nelayan seluruh Indonesia dengan jumlah kira-kira 30.000 orang dan

dibuka oleh Presiden RI.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam PENAS tersebut antara

lain: 1) Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan; 2)

Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis; 3)

Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi Agribisnis (melalui

gekar teknologi, temu karya, studi banding, unjuk tangkas dan asah

trampil); 4) Pengembangan wirausaha petani nelayan dan kesadaran

lingkungan (melalui karya wirausaha petani/nelayan, karya agroforsty

lestari, olahraga dan festival kesenian; 5) Sinkronisasi program

pembangunan pertanian pusat dan daerah (melalui temu teknis

program, rapim kementerian pertanian, kehutanan dan perikanan,

temu kelembagaan); 6) Pameran.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam PENAS ini mendapat

tanggung jawab pada kegiatan temu teknis dan pameran. Persiapan-

persiapan rapat koordinasi antara pusat (Eselon I terkait) dan daerah

telah dilaksanakan lebih dari 8 kali, baik di pusat (jakarta) maupun di

daerah (surabaya dan malang).

Salah satu keputusan untuk kegiatan temu teknis ini adalah bahwa

pelaksanaan temu teknis akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2014,

bertempat di Balitkani-Malang dan akan dibuka oleh Menteri Pertanian

dan akan dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I lingkup Kementan serta

Page 91: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

72

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

300 peserta dari Dinas Pertanian se Indonesia, Bakorluh se Indonesia,

Perguruan Tinggi di Jawa Timur, Stake Holder Bidang Pertanian

Pembukaan PENAS dilaksanakan tanggal 7 Juni 2014 oleh Presiden

RI dan sekaligus pembukaan pameran pembangunan Pertanian,

Kelautan dan Kehutanan. Stand Ditjen pameran menampilkan produk-

produk sesuai tupoksi Ditjen Tanaman Pangan, menyediakan dan

membagikan buku-buku, leaflet, pin serta poster sedangkan

pelaksanaan pameran dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-20.00

setiap harinya.

Sejak pembukaan hingga penutupan, banyak pengunjung yang

menanyakan tentang teknik budidaya padi, kedelai serta ubi kayu serta

hal-hal lain nya seperti misalnya dimana untuk memperoleh benih padi

yang unggul, serta bagaimana pemasaran hasil serta harga produk

tanaman pangan yang selalu rendah pada saat panen.

9. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui Hari Pangan

Sedunia (HPS) 2014

Berpartisipasi Pameran Hari Pangan Sedunia ke-34. Dibuka oleh

Gubernur Sulawesi Selatan didampangi oleh Sekretaris Jenderal

Tanaman Pangan hadir mewakili Menteri Pertanian serta dihadiri oleh

Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dimulai sejak Food and

Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day melalui

Resolusi PBB No. 1/1979 di Roma Italia, dimana dipilih tanggal 16

Oktober yang bertepatan dengan terbentuknya FAO. Sejak saat itu

disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh negara anggota FAO

termasuk Indonesia memperingati HPS secara Nasional pada setiap

tahun. Penyelenggaraan HPS di Indonesia dijadikan momentum dalam

meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para

stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan

bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Pameran Hari

Pangan Sedunia XXXIV Tahun 2014 bertema "Pertanian Bioindustri

Berbasis Pangan Lokal Potensial" untuk tingkat Nasional dan "Family

Farming: Feeding The World Caring For The Earth" untuk tema

internasional diselenggarakan pada tanggal 6 s.d 11 November 2014

di Taman Maccini Sombala Makasar. Adapun beberapa acara dalam

event Hari pangan Sedunia XXXIV adalah karnaval produk hasil

pertanian, seminar nasional, lomba mewarnai, talkshow, pameran,

pemilihan desain dan kemasan, lomba membuat juice dari bahan

hortikultura dan lomba cipta menu.

Page 92: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

73

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah:

a. Memperkuat kerjasama dan membangun koordinasi fungsional

yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan

dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan

nasional.

b. Menstimulasi dan memotivasi para stakeholder untuk berpartisipasi

aktif dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyebaran

teknologi yang efektif dan efisien untuk peningkatan produksi

pangan.

c. Penyebaran informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

optimalisasi sumber daya lokal untuk kemandirian pangan.

d. Meningkatkan Pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para

stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup

dan bergizi.

e. Sebagai ajang promosi dan edukasi dalam rangka katahanan &

kemandirian pangan.

f. Ditjen Tanaman Pangan berpartisipasi dalam stand HPS dan PF2N

dengan ukuran 3x3 m. Pengunjung yang tercatat dalam buku tamu

stand HPS sebanyak 1000 lebih pengunjung dan sebanyak 1000

pengunjung stand PF2N.

10. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui Pembuatan Film

Dokumenter Pencapaian Produksi Komoditas TP

Kegiatan pembuatan film dokumenter tanggal 2 s.d 4 April 2014

dengan tema “Peningkatan Produksi Beras Nasional Mencapai Surplus

10 Juta Ton Beras” maka dilakukan beberapa kunjungan wilayah Kab.

Sidoarjo dan Kab. Lamongan Prov. Jawa Timur. Tahun 2014

merupakan momentum yang sangat menentukan bagi proses

tercapainya target pembangunan tanaman pangan dan surplus beras

10 juta ton. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya dan pencapaian

serta perbaikan. Pembangunan pertanian tanaman pangan merupakan

kewajiban stakeholder untuk mengimplementasi-kan demi suksesnya

pembangunan pertanian tanaman pangan kedepan.

Adapun pemilihan lokasi kegiatan pembuatan film dokumenter

ditentukan berdasarkan pencapaian sasaran produksi, dan capaian

sasaran produksi Provinsi Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan

dengan wilayah lain.

Daerah lokasi kunjungan pertama yaitu Desa Pademonegoro Kec.

Sukodono Kab. Sidoarjo dengan luas 16 ha dengan varietas ciherang.

Daerah kunjungan sedang melakukan kegiatan panen raya dan

Page 93: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

74

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengubinan yang rutin dilaksanakan oleh mereka. Kegiatan slptt

merupakan kegiatan agenda rutin yang dilaksanakan seminggu sekali

oleh kelompok ini termasuk kegiatan grobokan tikus. Selain itu juga

mempunyai kegiatan lain yaitu agens hayati yang digerakkan oleh

Dinas Kab. Sidoarjo. Nama kelompok tani Sami Rukun Dua, nama

gapoktan Sami Rukun. Gapoktan Sami Rukun mempunyai luas lahan

165 ha untuk satu desa memperoleh subsidi benih dari Kementerian

Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan

varietas ciherang. Hasil produksi 8,9 ton per ha. Yang memberikan

partisipasi testimoni adalah Ibu Kepala Dinas Pertanian Kab. Sidoarjo

dan beberapa petani.

Daerah lokasi yang dikunjungi yaitu Dinas Pertanian dan kehutanan

Kecamatan Sarirejo Kab. Lamongan. Luas panen 143.149 ha dengan

produktifitas 59,86 ha serta produksi 856.890 ton untuk tahun 2013. Di

lokasi ini testimoni dilaksanakan oleh Camat Sarirejo dan penyuluh.

Daerah lokasi kunjungan ketiga yaitu Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur. Semula Kepala Dinas akan memberikan testimoni namun

karena sesuatu hal maka testimoni dilakukan oleh Kasubdit Produksi

Tanaman Pangan.

11. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui WEBSITES

Pada tahun 2014, tim website dan sms center melakukan beberapa

kegiatan, antara lain:

a. Peliputan Berita

Dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat, tim

website dan sms center melakukan peliputan berita yang terkait

dengan kegiatan Ditjen Tanaman Pangan.

a. Monitoring Data dan Berita

Dalam memonitoring laporan data atau berita dari setiap Anggota

Tim (admin) pada unit Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan

yang telah dilaporkan melalui nota dinas kepada bagian evaluasi

dan pelaporan. Monitoring data atau berita admin utama lakukan

setiap 1 minggu sekali untuk memastikan bahwa data atau berita

telah di input ataupun tidak.

Adapun monitoring data, antara lain: 1) realisasi produksi tanaman

padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi

jalar, 2) realisasi bantuan sarana pascapanen untuk komoditi padi,

jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar, 3) realisasi cadangan benih

nasional dan stok benih nasional untuk komoditi tanaman pangan,

Page 94: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

75

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

4) realisasi serangan OPT dan DPI dan 5) peta peramalan OPT dari

Balai Jatisari.

c. Respon SMS Center

Dalam rangka pelayanan publik melalui internet, Tim Website

bekerjasama dengan Sub Bagian Humas untuk menjawab/

merespon pertanyaan dari masyarakat yang dikirimkan melalui

pesan singkat (SMS) yang dialamatkan di Kementerian Pertanian.

Adapun jumlah SMS Center Tahun 2014 berdasarkan laporan dari

Pusat Data dan Informasi Pertanian Setjen Kementerian Pertanian

sebanyak 65 SMS dan semuanya mendapatkan balasan.

12. Pelatihan Petugas Keamanan

Kegiatan Pelatihan Petugas Keamanan TA. 2014 lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan diselenggarakan di Hotel Taman Aer

Megamendung-Bogor dan di laksanakan dalam 2 tahap, yaitu tanggal

3 s.d 5 April 2014 dan tanggal 16 s.d 18 April 2014. Pelatihan diikuti

oleh seluruh Petugas Keamanan/Satpam lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dengan melibatkan narasumber yang antara lain: Pejabat

Bagian Umum Seketaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Polsek

Pasar Minggu dan PT. Solusi Profesi Mandiri

Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban dilingkungan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain; pengamanan fisik,

kesiagaan, kewaspadaan, keterampilan perlu terus dibina dan

dikembangkan melalui peningkatkan kemampuan dan keterlampilan

petugas satuan pengamanan. Salah satu upaya adalah meningkatan

pengetahuan dan keterampilan para petugas satuan pengamanan

yang mengarah kepada peningkatan: a) pengetahuan dan wawasan

dibidang keamanan; b) sikap dan semangat pengabdian yang

berorientasi kepada keamanan dan ketertiban instansi maupun

masyarakat; c) profesionalisme dan ketrampilan personil satuan

pengaman; d) kepedulian terhadap masyarakat dilingkungan instasi; e)

efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan

dengan semangat dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan

kerja dan organisasinya.

Mengingat masih terbatasnya jumlah satuan pengamanan yang ada

dan dengan mempertimbangkan keamanan unit kerja lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka pelaksanaan pelatihan

dilaksanakan 2 (dua) tahap dengan pertimbangan sebagian mengikuti

pelatihan dan sebagian lagi tetap bertugas menjaga keamanan

dilingkungan unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Beberapa materi Pelatihan Petugas keamanan yang di sampaikan

Page 95: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

76

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

oleh narasumber antara lain: a) Disiplin Pegawai; b) Teknis Interogasi

dan Penanggulangan Kejahatan dan PBB; c) Tugas pokok dan fungsi

Satuan Pengamanan; d) Membangun Disiplin dan Profesionalisme;

dan e) Pembinaan Mental

13. Forum Peningkatan Kualitas Tata Naskah TA. 2014

Forum Peningkatan Kualitas Tata Naskah Lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan yang diselenggarakan di Hotel Grand Mega Resort -

Bali pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2014.

Tata naskah dinas dan kearsipan merupakan salah satu unsur sarana

komunikasi, penyediaan data kedinasan yang sangat mendukung

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Penanganan arsip

selama ini identik dengan penangan kertas kumuh sehingga pekerjaan

ini kurang diminati dan banyak yang belum paham arti pentingnya

arsip. Tetapi sebenarnya arsip mempunyai peranan penting dalam

mendukung reformasi birokrasi. Sistem kearsipan elektronik perlu

dicermati sebagai upaya untuk menciptakan kinerja yang efektif dan

efisien. Alur pengelolaan arsip secara terpadu dilakukan mulai dari

perancangan, penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan arsip aktif

dan inaktif sampai dengan penyusutan (pemindahan, pemusnahan,

dan penyerahan).

Bidang Kearsipan merupakan rangkaian kegiatan lanjutan penataan

dokumen hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk disimpan

sebagai dokumen dalam bentuk berkas Arsip terkelompok, lembaran,

lepas, teratur/ tidak teratur dan arsip non berkas antara lain seperti

film, pita disket, sehingga dapat dikatakan bahwa arsip merupakan

bukti otentik, sah dan menunjukkan bagaimanan organisasi dan cara-

cara berfungsinya instansi/organisasi berdasarkan Undang–undang

Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan ketentuan pokok Kearsipan

yang diperbaharui dengan undang-Undang Nomor 43 tahun 2009.

Sasaran dari kegiatan ini antara lain:

a. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran

penyelenggaraan tata naskah dinas seluruh instansi pemerintah

Pusat dan Daerah dan keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas

dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum.

b. Adanya efisiensi, efektifitas dan ketertiban dalam penyelenggaraan

tata usaha/administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

c. Terwujudnya sistem penataan arsip, pengaturan dan penyimpanan

arsip secara logis dan sistematis menggunakan nomor, huruf atau

kombinasi nomor dan huruf sebagai identitas arsip.

Page 96: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

77

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

14. Pelayanan Poliklinik Umum dan Gigi

a. Poliklinik Umum

Pelayanan poliklinik umum Direktoral Jenderal Tanaman Pangan,

telah tercatat jumlah orang yang berobat sebanyak 1.426 pasien,

jumlah tersebut terdiri 1.051 pasien orang dari Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan 375 pasien dari Direktorat Jenderal

Hortikultura.

b. Poliklinik Gigi

Poliklinik Gigi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, telah tercatat

jumlah yang melakukan perawatan dan pengobatan gigi sebanyak

677 pasien, jumlah tersebut, terdiri dari 489 pasien dari Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dan 188 pasien dari Direktorat Jenderal

Hortikultura.

15. Pelayanan Rapat Kedinasan lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun

2014

Laporan realisasi keuangan laporan biaya rapat sebesar

Rp.153.169.100 (102,11%) dari pagu anggaran sebesar

Rp.150.000.000 sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar

Rp.3.169.100, realisasi pembayaran telepon sebesar Rp.191.930.200

atau (79,97%) dari pagu anggaran sebesar Rp.240.000.000, dan

realisasi pembayaran listrik sebesar Rp.153446.349.302 atau (86,03%)

dari pagu anggaran sebesar Rp.1.680.000.000.

Page 97: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

78

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 98: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

79

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di

suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB

atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa

tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu

tahun tertentu sebagai dasar.

a. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Secara nominal PDB Indonesia sektor pertanian tahun 2014

mencapai Rp.1.410,66 triliun yang merupakan kontribusi dari sub

sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa

pertanian dan perburuan, serta kehutanan dan penebangan kayu.

Sumbangan dari tanaman pangan terhadap PDB sektor pertanian

mencapai Rp.343.952 miliar, hortikultura Rp.159.521 miliar

perkebunan Rp. 397.896 miliar, peternakan Rp.167.075 miliar, jasa

pertanian dan perburuan Rp.20.501 miliar, dan kehutanan

Rp.74.618 miliar. PDB sektor pertanian tahun 2014 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun

yang didukung oleh peningkatan pada seluruh sub sektor

penyusunnya.

Pada tahun 2014, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang

terbesar dengan kontribusi sebesar 28,21%, selanjutnya sub sektor

tanaman pangan 24,381%, sub sektor perikanan 17,52%, sub

sektor peternakan 11,84% sub sektor hortikultura 11,31%,

kehutanan 5,29%, dan jasa pertanian 1,45%.

V

Page 99: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

80

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 32. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

Sumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013

**) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

Tabel 33. Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian Tahun 2014 (%)

Sumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013

**) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

b. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kinerja perekonomian sektor pertanian pada tahun 2014 secara riil

ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar harga konstan (tahun

dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilai tersebut naik

4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14

triliun. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada

seluruh sub sektor pendukungnya.

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah

1 Tanaman Pangan 332.112 106.903 85.282 97.623 54.145 343.952

2 Tanaman Hortikultura 137.369 37.911 42.622 42.697 36.291 159.521

3 Tanaman Perkebunan 358.172 76.152 109.402 123.902 88.440 397.896

4 Peternakan 147.982 38.921 39.731 42.707 45.716 167.075

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 19.143 5.264 5.135 5.738 4.364 20.501

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 69.599 16.228 19.461 19.393 19.536 74.618

7 Perikanan 210.671 56.639 59.509 63.199 67.748 247.094

1.275.048 338.017 361.141 395.259 316.240 1.410.657

2013 *)2014 **)

No. Sektor/Sub Sektor

Sektor Pertanian

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah

1 Tanaman Pangan 26,05 31,63 23,61 24,70 17,12 24,38

2 Tanaman Hortikultura 10,77 11,22 11,80 10,80 11,48 11,31

3 Tanaman Perkebunan 28,09 22,53 30,29 31,35 27,97 28,21

4 Peternakan 11,61 11,51 11,00 10,80 14,46 11,84

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,50 1,56 1,42 1,45 1,38 1,45

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5,46 4,80 5,39 4,91 6,18 5,29

7 Perikanan 16,52 16,76 16,48 15,99 21,42 17,52

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *)2014 **)

Sektor Pertanian

Page 100: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

81

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 laju

pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 4,18% yang didukung

oleh peningkatan empat sub sektor pendukungnya, yakni sub sektor

perikanan sebesar 7,66%, tanaman perkebunan 5,83%, peternakan

5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasa pertanian 2,58%,

kehutanan 0,58% dan tanaman pangan sebesar 0,24%.

Tabel 34. PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

% Pertumbuhan

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah 2014 Thd. 2013

1 Tanaman Pangan 268.268 83.567 67.994 76.994 40.363 268.918 0,24

2 Tanaman Hortikultura 118.208 29.860 33.240 33.082 26.977 123.159 4,19

3 Tanaman Perkebunan 319.533 64.605 92.058 106.438 75.054 338.155 5,83

4 Peternakan 125.302 31.707 32.096 33.387 34.932 132.122 5,44

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 16.453 4.273 4.310 4.765 3.530 16.878 2,58

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 59.229 13.139 15.722 15.422 15.291 59.574 0,58

7 Perikanan 176.149 44.970 46.769 47.636 50.270 189.643 7,66

1.083.142 272.120 292.188 317.723 246.417 1.128.448 4,18

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *)2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013 **) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

2. Ekspor Impor Komoditas Tanaman Pangan

a. Volume dan Nilai Ekspor Impor Tanaman Pangan

Peran strategis lainnya dari sub sektor tanaman pangan adalah

terhadap penghematan dan perolehan devisa negara. Sub sektor

tanaman pangan diharapkan berperan dalam perolehan devisa

negara melalui pengembangan ekspor dan penekanan impor.

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama

tanaman pangan tahun 2014 mengalami defisit. Hal ini tercermin

pada neraca perdagangan yang bernilai negatif,baik volume

maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanaman pangan

periode Januari-Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton,

sedangkan ekspornya hanya mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi

defisit sebesar 17,80 juta ton. Sementara dari sisi nilainya, juga

menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 7,45 miliar

dengan nilai ekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar.

Pada tahun 2014, volume ekspor terbesar komoditas utama

tanaman panganadalah komoditasubi kayu dengan volume

mencapai 114.501 ton (US$ 35,99juta), kemudian disusul oleh

gandum/meslin86.417 ton (US$ 43,93 juta), kedelai 58.329 ton

Page 101: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

82

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(US$ 44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta).Sementara

di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang terbesar

mencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509 miliar), kemudian disusul oleh

kedelai 5.764.694 ton (US$ 3,368 miliar), jagung 3.293.849ton (US$

854,04 juta) dan beras sebanyak 815.307 ton (US$ 373,96 juta).

Tabel 35. Neraca Perdagangan Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sumber : BPS (diolah)

3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Capaian kebijakan pembangunan di sektor pertanian selain dapat

diindikasikan melalui tingkat pertumbuhan ekonomi juga diperlukan

data pengukur tingkat kesejahteraan petani.

Salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani

di perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP juga menunjukkan

daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara

relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP

diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) dan

indeks harga yang dibayar petani (Ib) dalam Nilai tukar petani

merupakan salah satu alat ukur kemampuan pendapatan petani

terhadap berbagai pengeluaran minimal.

NTP belum dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya atas

kesejahteraan petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakan

salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP

dihitung dengan cara membandingkan antara indeks harga yang

diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang

dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca

(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 3.026 815.307 (812.281) 1.264 375.220 (373.956)

2 Jagung 44.843 3.293.849 (3.249.006) 16.047 854.044 (837.997)

3 Kedelai 58.329 5.764.694 (5.706.365) 44.210 3.367.977 (3.323.767)

4 Kacang Tanah 6.292 254.324 (248.032) 15.527 287.683 (272.156)

5 Kacang Vigna/Kacang Hijau 303 697 (394) 826 1.042 (215)

6 Ubikayu 114.501 365.086 (250.585) 35.985 160.491 (124.506)

7 Ubijalar 9.593 23 9.570 8.371 40 8.331

8 Gandum/Meslin 86.417 7.574.012 (7.487.595) 43.932 2.509.682 (2.465.750)

9 Lainnya 44.388 101.831 (57.443) 40.012 102.676 (62.665)

367.690 18.169.821 (17.802.131) 206.174 7.658.856 (7.452.681) Jumlah

No. Komoditas

Volume Nilai

Page 102: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

83

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

2007=100, dan mulai data November 2013 terjadi penggantian tahun

dasar menjadi 2012=100.

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 turun

1,03% dibandingkan NTP November 2014. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%.

Sementar NTP sub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode

yang sama mengalami peningkatan 0,28%. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,49%.

Jika dibandingkan antara Desember 2014 dengan Desember 2013

(year-on-year), NTP sektor pertanian mengalami penurunan 0,63%,

dan NTP sub sektor tanaman pangan pada periode yang sama turun

0,17%. Secara rinci NTP Pertanian dan NTP Tanaman Pangan dapat

dirinci pada tabel berikut ini.

Tabel 36. Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2014

Sumber : BPS (diolah)

Bila dibandingkan antara Desember 2014 dengan Desember 2013,

NTP Sektor Pertanian mengalami penurunan 0,63% dari 101,96

menjadi 101,32, dan NTP Sub sektor Tanaman Pangan pada periode

yang sama juga turun sebesar 0,17% dari 100,24 menjadi 100,07.

4. Harga Beras dan Gabah

Rata-rata harga eceran beras medium nasional bulan Desember 2014

mengalami peningkatan Rp.300 per kilogram (3,32%) dibanding bulan

November 2014, dibanding Desember 2013 (year-on-year), harga

beras naik Rp.735 per kilogram (8,54%).

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani bulan Desember

2014 mengalami peningkatan Rp.328 per kilogram (6,64%) dibanding

November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP mengalami

peningkatan Rp.375 per kilogram (8,28%) dan gabah kualitas rendah

Pertanian T. Pangan Pertanian T. Pangan Pertanian T. Pangan

Tahun 2013

Desember 101,96 100,24 110,55 109,53 108,43 109,26

Tahun 2014

Januari 101,95 99,88 111,57 110,32 109,44 110,45

Februari 101,79 99,76 111,82 110,69 109,86 110,96

Maret 101,86 99,33 112,11 110,46 110,07 111,20

April 101,80 98,20 112,06 109,24 110,09 111,24

Mei 101,88 97,98 112,41 109,25 110,34 111,50

Juni 101,98 98,22 113,18 110,27 110,99 112,27

Juli 102,12 98,04 114,07 110,81 111,70 113,03

Agustus 102,06 97,78 114,37 110,89 112,06 113,41

September 102,36 98,14 115,15 111,75 112,49 113,87

Oktober 102,87 99,41 116,14 113,63 112,89 114,30

Nopember 102,37 99,79 117,08 115,56 114,36 115,80

Desember 101,32 100,07 118,74 118,76 117,20 118,68

Desember 2014 thd

Nopember 2014 (%) -1,03 0,28 1,42 2,77 2,48 2,49

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)-0,63 -0,17 7,41 8,43 8,09 8,62

UraianNilai Tukar Petani (NTP)

Index hrg diterima petani

(lt)

Index hrg dibayar petani

(lb)

Page 103: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

84

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

juga meningkat Rp.214 per kilogram (5,28%) dengan periode yang

sama. Jika dibandingkan dengan Desember 2013 (year-on-year),

harga gabah kualitas GKG di tingkat petani meningkat Rp.459 per

kilogram (9,54%), harga gabah kualitas GKP meningkat Rp.682 per

kilogram (16,12%) dan harga gabah kualitas rendah juga mengalami

peningkatan Rp.475 per kilogram (12,54%) dengan periode yang

sama.

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat penggilingan bulan

Desember 2014 mengalami peningkatan Rp.331 per kilogram (6,59%)

dibanding November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP

mengalami peningkatan Rp.383 per kilogram (8,32%) dan gabah

kualitas rendah juga meningkat Rp.227 per kilogram (5,48%) dengan

periode yang sama. Jika dibandingkan dengan Desember 2013 (year-

on-year), harga gabah kualitas GKG di tingkat petani meningkat

Rp.461 per kilogram (9,44%), harga gabah kualitas GKP meningkat

Rp.683 per kilogram (15,84%) dan harga gabah kualitas rendah juga

mengalami peningkatan Rp.471 per kilogram (12,09%) dengan periode

yang sama.

Tabel 37. Rata-rata Harga Eceran Beras dan Gabah Menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Petani dan Penggilingan Tahun 2014 (Rp/Kg)

Sumber : BPS

GKG GKP Rendah GKG GKP Rendah

Tahun 2013

Desember 8.608 4.806 4.229 3.789 4.883 4.312 3.892

Tahun 2014

Januari 8.776 4.776 4.412 3.755 4.858 4.495 3.848

Februari 8.947 4.792 4.423 3.780 4.900 4.502 3.856

Maret 9.038 4.791 4.135 3.661 4.876 4.211 3.731

April 8.849 4.529 3.936 3.524 4.600 4.011 3.603

May 8.761 4.572 4.130 3.565 4.649 4.209 3.678

Juni 8.796 4.664 4.214 3.550 4.750 4.294 3.629

Juli 8.851 4.598 4.098 3.562 4.672 4.172 3.636

Agustus 9.059 4.631 4.170 3.601 4.713 4.249 3.675

September 8.927 4.643 4.283 3.718 4.725 4.369 3.805

Oktober 9.887 4.783 4.365 3.877 4.857 4.446 3.964

November 9.043 4.936 4.535 4.051 5.014 4.612 4.136

Desember 9.343 5.264 4.911 4.265 5.344 4.995 4.363

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 (%)

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)

Uraian

3,32 5,48

12,54 9,44

Petani Penggilingan

Rata-rata Harga GabahRata-rata

Harga

Eceran Beras

Medium

15,84 12,098,54

6,64 8,28 5,28 6,59 8,32

9,54 16,12

Page 104: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

85

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Harga Komoditas Tanaman Pangan

Rata-rata harga eceran kedelai impor bulan Desember 2014 naik

1,15% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, dan

dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga

eceran kedelai impor naik 6,10%. Rata-rata harga eceran kedelai lokal

bulan Desember 2014 naik 1,73% dibanding rata-rata harga bulan

Nopember 2014, dan dibandingkan Desember 2013 (year-on-year),

rata-rata harga eceran kedelai lokal naik 4,30%.

Rata-rata harga eceran kacang tanah bulan Desember 2014 naik

3,14% dibanding rata-rata harga bulan November 2014 dan

dibandingkan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga eceran

kacang tanah naik 4,93%. Rata-rata harga eceran kacang hijau bulan

Desember 2014 naik 0,77% dibanding rata-rata harga bulan Nopember

2014, dan dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-

rata harga eceran kacang hijau naik 11,70%.

Rata-rata harga eceran ketela pohon bulan Desember 2014 naik

0,29% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, dan

dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga

eceran ketela pohon naik 10,15%. Rata-rata harga eceran tepung

terigu bulan Desember 2014 naik 0,15% dibanding rata-rata harga

bulan November 2014 dan dibandingkan bulan Desember 2013 (year-

on-year), rata-rata harga eceran tepung terigu naik 6,63%.

Tabel 38. Rata-rata Harga Eceran Komoditas Tanaman Pangan Tahun 2014 (Rp/Kg)

Sumber : Kementerian Perdagangan

BulanBeras

Medium

Kedelai

Impor

Kedelai

Lokal

Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Ketela

Pohon

Tepung

Terigu

Tahun 2013

Desember 8.608 10.655 10.559 18.745 17.205 4.682 8.278

Tahun 2014

Januari 8.776 10.872 10.822 18.517 17.443 7.591 8.561

Februari 8.947 10.927 10.416 18.429 18.236 5.170 8.633

Maret 9.038 10.090 9.880 17.330 18.784 5.206 8.712

April 8.849 10.877 10.389 17.675 19.051 5.263 8.652

Mei 8.761 11.031 10.488 17.863 19.203 5.145 8.659

Juni 8.796 11.122 10.615 17.142 19.390 5.157 8.668

Juli 8.851 11.269 10.632 18.291 19.424 5.181 8.760

Agustus 9.059 11.356 10.732 18.471 19.172 5.199 8.832

September 8.927 11.290 10.846 18.846 19.036 5.195 8.842

Oktober 9.887 11.194 10.781 19.109 19.045 5.221 8.827

November 9.043 11.177 10.826 19.070 19.072 5.142 8.814

Desember 9.343 11.305 11.013 19.669 19.218 5.157 8.827

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 (%)

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)

3,32

8,54

1,15 1,73 0,77 0,29 0,15

6,10 4,30 11,70 10,15 6,63

3,14

4,93

Page 105: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

86

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

6. Konsumsi

Perkembangan konsumsi rata-rata per kapita setahun beberapa

makanan yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu padi-padian, umbi-

umbian dan kacang-kacangan. Dalam penghitungan rata-rata

konsumsi yang dihimpun melalui Susenas, belum menunjukkan

besarnya komsumsi yang sesungguhnya, karena data tersebut hanya

menggambarkan konsumsi makanan yang dimasak rumah tangga,

tidak termasuk konsumsi makanan jadi (makanan jajanan).

a. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Per Hari

Berdasarkan data Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret

2014, rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia per kapita

sehari, kelompok makanan padi-padian merupakan kelompok

makanan dengan rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari

tertinggi dibanding dua kelompok makanan lainnya yaitu umbi-

umbian dan kacang-kacangan. Secara nasional rata-rata konsumsi

kalori per kapita sehari untuk kelompok makanan padi-padian

mengalami fluktuasi mengalami penurunan dari 876,58 kkal pada

Maret 2013, turun menjadi 869,36 kkal pada September 2004 dan

turun kembali pada Maret 2014 menjadi 867,64 kkal. Sementara

untuk kelompok makanan umbi-umbian rata-rata konsumsi kalori

per kapita sehari mengalami fluktuasi dari 31,09 kkal pada Maret

2013, naik menjadi 35,04 kkal pada September 2013 dan turun

kembali menjadi 31,05 kkal pada Maret 2014. Sama halnya dengan

kelompok makanan kacang-kacangan rata-rata konsumsi kalori per

kapita sehari juga mengalami fluktuasi dari 51,53 kkal pada Maret

2013, turun menjadi 46,80 kkal pada September 2013 dan naik

kembali menjadi 50,18 kkal pada Maret 2014.

Tabel 39. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal) Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

Sumber : BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

b. Rata-rata Konsumsi Protein Per Kapita Per Hari

Rata-rata konsumsi protein per kapita sehari untuk kelompok

makanan padi-padian mengalami penurunan dari periode ke

Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Padi-padian 876,58 869,36 867,64 -8,94 -1,72

Umbi-umbian 31,09 35,04 31,05 -0,04 -3,99

Kacang-kacangan 51,53 46,8 50,18 -1,35 3,38

Kalori Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013Kelompok Makanan

Page 106: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

87

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

periode dari 20,57 gram pada Maret 2013 turun menjadi 20,40 gram

pada September 2013 dan turun kembali menjadi 20,36 gram pada

Maret 2014. Sementara rata-rata konsumsi protein per kapita sehari

untuk kelompok makanan umbi-umbian mengalami fluktuasi dari

0,27 gram pada Maret 2013 naik menjadi 0,29 gram pada

September 2013 dan turun kembali menjadi 0,27 gram pada Maret

2014. Sama halnya dengan kelompok makanan umbi-umbian, rata-

rata konsumsi protein per kapita sehari kelompok makanan kacang-

kacangan juga mengalami fluktuasi dari dari 4,93 gram pada Maret

2013 turun menjadi 4,51 gram pada September 2013 dan naik

kembali menjadi 4,84 gram pada Maret 2014.

Tabel 40. Rata-rata Konsumsi Protein Per Kapita Sehari (Gram) Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013 Dan Maret 2014

Sumber: BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

c. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan

Secara nasional rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk

kelompok makanan padi-padian mengalami fluktuasi dari Rp.57.956

pada Maret 2013, turun menjadi Rp.55.216 pada September 2013

dan naik kembali pada Maret 2014 menjadi Rp.60.235. Sementara

untuk kelompok makanan umbi-umbian mengalami peningkatan

dari periode ke periode yaitu Rp.3.151 pada Maret 2013, naik

menjadi Rp.3.458 pada September 2013 dan naik lagi menjadi

Rp.3.566 pada Maret 2014. Untuk kelompok makanan kacang-

kacangan mengalami fluktuasi dari Rp.9.444 pada Maret 2013,

turun menjadi Rp.9.182 pada September 2013 dan naik kembali

pada Maret 2014 menjadi Rp.10.328.

Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Padi-padian 20,57 20,4 20,36 -0,21 -0,04

Umbi-umbian 0,27 0,29 0,27 0,00 -0,02

Kacang-kacangan 4,93 4,51 4,84 -0,09 0,33

Kelompok MakananProtein Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013

Page 107: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

88

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 41. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013, Dan Maret 2014 (Rp.)

Sumber: BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

d. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Ketersediaan pangan per kapita mengindikasikan rata-rata peluang

individu untuk memperoleh bahan pangan. Ketersediaan gabah/

beras tahun 2014 menurun sebesar 1,19 kg/kapita/tahun (0,73%)

atau setara dengan 3,27 gram/kapita/hari (0,73%) dibandingkan

tahun 2013. Ketersediaan energi, protein dan lemak dalam

gabah/beras tahun 2014 menurun masing-masing sebesar 11,84

kkal/kapita/hari, 0,28 gram/kapita/hari, dan 0,05 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan jagung tahun 2014 turun sebesar 3,78 kg/kapita/

tahun (6,36%) atau setara dengan 10,35 gram/kapita/hari (6,36%)

dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi, protein, dan lemak

dalam jagung tahun 2013 turun masing-masing sebesar 29,81

kkal/kapita/hari, 0,77 gram/kapita/hari, dan 0,36 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan kedelai tahun 2014 turun sebesar 0,18 kg/kapita/

tahun (2,08%) atau setara dengan 0,50 gram/kapita/hari (2,08%)

dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi, protein, dan lemak

dalam kedelai tahun 2014 turun masing-masing sebesar 1,91

kkal/kapita/hari, 0,20 gram/kapita/hari, dan 0,08 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan kacang tanah lepas kulit tahun 2014 meningkat

sebesar 0,14 kg/kapita/tahun (4,91%) atau setara dengan 0,37

gram/kapita/hari (4,91%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan

energi, protein, dan lemak dalam kacang tanah lepas kulit tahun

2013 menurun masing-masing sebesar 1,69 kkal/kapita/hari, 0,09

gram/kapita/hari, dan 0,16 gram/kapita/ hari dibandingkan tahun

2013.

Padi-padian 57.956 55.216 60.235 2.279 5.019

Umbi-umbian 3.151 3.458 3.566 415 108

Kacang-kacangan 9.444 9.182 10.328 884 1.146

Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013Kelompok Makanan Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Page 108: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

89

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Ketersediaan kacang hijau tahun 2014 meningkat sebesar 0,12

kg/kapita/tahun (15,81%) atau setara dengan 0,32 gram/kapi ta/hari

(15,81%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam kacang hijau tahun 2014 naik yaitu

masing-masing sebesar 1,09 kkal/kapita/hari, 0,07 gram/kapita/hari,

dan 0,01 gram/kapita/hari dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan ubi kayu tahun 2014 meningkat sebesar 2,81

kg/kapita/tahun (5,62%) atau setara dengan 7,71 gram/kapita/hari

(5,62%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam ubi kayu tahun 2014 meningkat masing-

masing sebesar 7,57 kkal/kapita/hari, 0,05 gram/kapita/hari, dan

0,02 gram/kapita/hari dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan ubi jalar tahun 2014 turun sebesar 0,20 kg/

kapita/tahun (2,33%) atau setara dengan 0,54 gram/kapita/hari

(2,33%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam ubi jalar tahun 2014 turun masing-masing

sebesar 0,58 kkal/kapita/hari; 0,01 gram/kapita/hari, dan 0,02

gram/kapita/hari dibanding tahun 2013.

Tabel 42. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Tanaman Pangan 2013-2014

Keterangan : *) Angka Sementara

**) Angka Perkiraan

Sumber: NBM

Kg/Thn Gram/HariEnergi

(Kal/Hari)

Protein

(Gram/Hari)

Lemak

(Gram/Hari)

Tahun 2012

(Penduduk pertengahan tahun :

245.425.000 jiwa)

1 Beras 162,92 446,36 1.617 37,85 6,47

2 Jagung 58,54 160,39 462 11,95 5,63

3 Kedelai 10,06 27,57 105 11,14 4,60

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,83 7,77 35 1,96 3,32

5 Kacang Hijau 1,05 2,87 10 0,58 0,05

6 Ubi Kayu 61,79 169,27 166 1,08 0,33

7 Ubi Jalar 8,87 24,30 26 0,25 0,70

Tahun 2013 *)

(Penduduk pertengahan tahun :

248.818.000 jiwa)

1 Beras 164,15 449,73 1.629 38,14 6,52

2 Jagung 59,41 162,77 469 12,13 5,71

3 Kedelai 8,83 24,20 92 9,78 4,04

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,78 7,61 34 1,92 3,26

5 Kacang Hijau 0,74 2,04 7 0,41 0,04

6 Ubi Kayu 50,04 137,10 135 0,87 0,27

7 Ubi Jalar 8,41 23,03 25 0,23 0,66

Tahun 2014 **)

(Penduduk pertengahan tahun :

252.165.000 jiwa)

1 Beras 162,96 446,46 1.617 37,86 6,47

2 Jagung 55,63 152,42 439 11,36 5,35

3 Kedelai 8,65 23,70 90 9,57 3,96

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,64 7,23 33 1,83 3,10

5 Kacang Hijau 0,86 2,36 8 0,48 0,04

6 Ubi Kayu 52,86 144,81 142 0,92 0,28

7 Ubi Jalar 8,21 22,50 24 0,23 0,64

No Uraian

Ketersediaan per Kapita

Kg/Thn Gram/HariEnergi

(Kal/Hari)

Protein

(Gram/Hari)

Lemak

(Gram/Hari)

Tahun 2012

(Penduduk pertengahan tahun :

245.425.000 jiwa)

1 Beras 162,92 446,36 1.617 37,85 6,47

2 Jagung 58,54 160,39 462 11,95 5,63

3 Kedelai 10,06 27,57 105 11,14 4,60

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,83 7,77 35 1,96 3,32

5 Kacang Hijau 1,05 2,87 10 0,58 0,05

6 Ubi Kayu 61,79 169,27 166 1,08 0,33

7 Ubi Jalar 8,87 24,30 26 0,25 0,70

Tahun 2013 *)

(Penduduk pertengahan tahun :

248.818.000 jiwa)

1 Beras 164,15 449,73 1.629 38,14 6,52

2 Jagung 59,41 162,77 469 12,13 5,71

3 Kedelai 8,83 24,20 92 9,78 4,04

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,78 7,61 34 1,92 3,26

5 Kacang Hijau 0,74 2,04 7 0,41 0,04

6 Ubi Kayu 50,04 137,10 135 0,87 0,27

7 Ubi Jalar 8,41 23,03 25 0,23 0,66

Tahun 2014 **)

(Penduduk pertengahan tahun :

252.165.000 jiwa)

1 Beras 162,96 446,46 1.617 37,86 6,47

2 Jagung 55,63 152,42 439 11,36 5,35

3 Kedelai 8,65 23,70 90 9,57 3,96

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,64 7,23 33 1,83 3,10

5 Kacang Hijau 0,86 2,36 8 0,48 0,04

6 Ubi Kayu 52,86 144,81 142 0,92 0,28

7 Ubi Jalar 8,21 22,50 24 0,23 0,64

No Uraian

Ketersediaan per Kapita

Page 109: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

90

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

7. Inflasi Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan

angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara nasional, angka

inflasi perdesaan bulan Desember 2014 naik sebesar 82,55%

dibandingkan inflasi perdesaan bulan Nopember 2014. Demikian pula

jika dibandingkan dengan bulan Desember 2013 (year-on-year), inflasi

perdesaan bulan Desember 2014 naik sebesar 597,44%. Inflasi

perdesaan tertinggi terjadi di bulan Desember 2014 sebesar 2,72%,

sedangkan deflasi terjadi pada bulan April 2014 sebesar 0,05%.

Tabel 43. Inflasi/Deflasi Perdesaan di Indonesia Tahun 2014

Sumber: BPS

8. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Komoditas utama tanaman pangan meliputi padi, jagung, kedelai,

kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Target indikator

kinerja tahun 2014 ditetapkan sebagai berikut: produksi padi 72,34 juta

ton GKG, produksi jagung 19 juta ton pipilan kering, produksi kedelai 1

juta ton biji kering, produksi kacang tanah 730 ribu ton biji kering,

produksi kacang hijau 287,25 ribu ton biji kering, produksi ubikayu 26

juta ton umbi basah dan ubi jalar 2,6 juta ton umbi basah.

Uraian Inflasi

Tahun 2013

Desember 0,39

Tahun 2014

Januari 1,16

Februari 0,45

Maret 0,19

April -0,05

Mei 0,23

Juni 0,74

Juli 0,82

Agustus 0,37

September 0,45

Oktober 0,43

November 1,49

Desember 2,72

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 ( % )

Desember 2014 Thd

Desember 2013 ( % )

82,55

597,44

Page 110: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

91

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Berdasarkan data Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS, keragaan

produksi komoditas utama tanaman pangan tahun 2014 yaitu: padi

dengan luas panen seluas 13,77 juta ha, produktivitas 51,28 ku/ha dan

produksi 70,60 juta ton GKG; jagung dengan luas panen 3,88 juta ha,

produktivitas 49,29 ku/ha dan produksi 19,13 juta ton pipilan kering;

kedelai dengan luas panen 611,80 ribu ha, produktivitas 15,06 ku/ha

dan produksi 921,33 ribu ton biji kering, kacang tanah dengan luas

panen 506,30 ribu ha, produktivitas 12,94 ku/ha dan produksi 655,17

ribu ton biji kering, kacang hijau dengan luas panen 202,36 ribu ha,

produktivitas 11,81 ku/ha dan produksi 238,94 ribu ton biji kering, ubi

kayu dengan luas panen 1,07 juta ha, produktivitas 228,29 ku/ha dan

produksi 24,56 juta ton umbi basah, dan ubi jalar dengan luas panen

156,69 ribu ha, produktivitas 150,62 ku/ha dan produksi 2,36 juta ton

umbi basah.

Tabel 44. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II 2014 BPS)

Capaian luas panen tanaman pangan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk luas panen jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan dengan tahun 2013. Luas panen jagung naik

sebesar 1,54%, kedelai 11,08%, kacang hijau 11,14% dan ubi kayu

0,94% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan komoditas yang

mengalami penurunan luas panen adalah padi sebesar 0,48%, kacang

tanah 2,46%, dan ubi jalar 3,19%. Jika dibandingkan dengan angka

sasaran tahun 2014, tidak ada komoditas yang mencapai target.

No. KomoditasLuas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)Produksi (Ton)

1 Padi 13.768.319 51,28 70.607.231

2 Jagung 3.880.221 49,29 19.127.409

3 Kedelai 611.805 15,06 921.336

4 Kacang Tanah 506.302 12,94 655.172

5 Kacang Hijau 202.365 11,81 238.942

6 Ubi Kayu 1.075.784 228,29 24.558.778

7 Ubi Jalar 156.691 150,62 2.360.063

Page 111: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

92

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 45. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

Capaian produktivitas tanaman pangan tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, ubi kayu,

dan ubi jalar dibandingkan tahun 2013. Produktivitas jagung naik

sebesar 1,76%, kedelai 6,34%, kacang hijau 5,04%; ubi kayu 1,64%,

dan ubi jalar 2,14% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan komoditas

yang mengalami penurunan yaitu padi sebesar 0,46% dan kacang

tanah 4,28%.

Jika dibandingkan dengan angka sasaran 2014, komoditas yang

mencapai target yaitu jagung (100,88%), kedelai (106,16%), kacang

hijau (102,68%), ubi kayu (100,26%), dan ubi jalar (104,25%),

sementara untuk padi dan kacang tanah masih di bawah target.

Tabel 46. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 13.835.252 13.958.434 13.768.319 98,64 99,52

2 Jagung 3.821.504 3.888.329 3.880.221 99,79 101,54

3 Kedelai 550.793 704.948 611.805 86,79 111,08

4 Kacang Tanah 519.056 524.451 506.302 96,54 97,54

5 Kacang Hijau 182.075 249.800 202.365 81,01 111,14

6 Ubi Kayu 1.065.752 1.141.854 1.075.784 94,21 100,94

7 Ubi Jalar 161.850 179.952 156.691 87,07 96,81

Luas Panen (000 Ha) Capaian (%)

No. Komoditas

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 51,52 51,83 51,28 98,95 99,54

2 Jagung 48,44 48,86 49,29 100,88 101,76

3 Kedelai 14,16 14,19 15,06 106,16 106,34

4 Kacang Tanah 13,52 13,92 12,94 92,97 95,72

5 Kacang Hijau 11,24 11,50 11,81 102,68 105,04

6 Ubi Kayu 224,60 227,70 228,29 100,26 101,64

7 Ubi Jalar 147,47 144,48 150,62 104,25 102,14

No. Komoditas

Produktivitas (Ku/Ha) Capaian (%)

Page 112: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

93

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Capaian produksi tanaman pangan tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan produksi tahun 2013. Produksi jagung mencapai

19,12 juta ton pipilan kering (naik 3,33%), kedelai mencapai 921,33

ribu ton biji kering (naik 18,12%), kacang hijau mencapai 238,94 ribu

ton biji kering (naik 16,75%), dan ubi kayu mencapai 24,56 juta umbi

basah (naik 2,60%). Sementara komoditas yang mengalami

penurunan produksi yaitu padi sebesar 0,94%, kacang tanah sebesar

6,63% dan ubi jalar sebesar 1,12%. Jika dibandingkan dengan angka

sasaran produksi tahun 2014, kecuali jagung yang telah mencapai

target, komoditas lainnya masih berada di bawah target.

Tabel 47. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan tahun 2014 antara lain:1).Adopsi teknologi budidaya di tingkat

petani belum optimal, sehingga capaian produktivitas tingkat petani

masih lebih rendah dari potensi hasilnya; 2).Adanya persaingan

dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum

meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh

terhadap efisiensi usahatani; 4). Mekanismepenyediaan benih belum

berjalan optimal yang menyebabkan keterlambatan penyediaan

benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5).Kemitraan belum

berkembang; 6).Perubahan iklim global/anomali iklim yang berdampak

pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumber

pembiayaanmasih terbatas.

Berbagai upaya konkrit baik yang telah dan akan dilakukan oleh BPS

bersama Kementerian Pertanian atau instansi-instansi lain yang

berkepentingan dengan data produksi tanaman pangan antara lain:

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 71.279.709 72.340.150 70.607.231 97,60 99,06

2 Jagung 18.511.853 19.000.000 19.127.409 100,67 103,33

3 Kedelai 779.992 1.000.000 921.336 92,13 118,12

4 Kacang Tanah 701.680 730.000 655.172 89,75 93,37

5 Kacang Hijau 204.670 287.250 238.942 83,18 116,75

6 Ubi Kayu 23.936.921 26.000.000 24.558.778 94,46 102,60

7 Ubi Jalar 2.386.735 2.600.000 2.360.063 90,77 98,88

Produksi (000 Ton) Capaian (%)

No. Komoditas

Page 113: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

94

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Penandatanganan Peraturan Bersama Menteri Pertanian, Kepala

BPS, Kepala BPPT, Menteri Dalam Negeri, dan Kepala BPN yang

diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan

dalam penyediaan tenaga pengumpul data luas panen yang dinilai

terlalu sering berganti yang berakibat pada kurang

berkesinambungannya data pertanian seperti data luas panen, luas

tanam, luas puso, luas lahan, data alat dan mesin pertanian

(alsintan), dan data benih

- Penggagasan uji coba metode pengumpulan data luas panen

dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA) sebagai inisiasi

pengembangan pengumpulan data luas panen yang lebih ilmiah

dengan memanfaatkan hasil pemotretan teknologi penginderaan

jarak jauh (remote sensing) menggunakan satelit

- Perancangan ulang alat ubinan dan timbangan yang lebih ringan

yang dari hasil ujicoba menunjukkan bahwa Dua jenis alat ubinan

yang sudah dirancang yang terbuat dari aluminium dan dari kawat

baja direkomendasikan tidak dapat dipakai dengan alasan

kepraktisan sehingga mengarah ke rancangan lain dengan

memodifikasi alat ubinan lama namun dengan total berat

keseluruhan yang lebih ringan

- Pelaksanaan ubinan bersama antara petugas BPS (Koordinator

Statistik Kecamatan/KSK) dan petugas Pertanian (Kepala Cabang

Dinas/KCD, Penyuluh, PPK, Petugas Pengumpul Data) merupakan

upaya untuk memperkecil moral hazard dan saling

ketidakpercayaan diantara kedua pengumpul data. Strategi ini juga

ditujukan untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat antara

petugas BPS dan petugas Pertanian

Kesepakatan penggagasan “Global Strategy to Improve Agricultural

and Rural Statistics” bersama FAO dan seluruh stakeholders. Dalam

program ini, semua instansi terkait termasuk BPS dan Kementan telah

sepakat untuk mengusahakan peningkatan akurasi data pertanian dan

menjaga kesinambungannya terutama untuk beberapa komoditi yang

telah disepakati

9. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014

a. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia, departemen Pertanian

mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan

sebagian urusan pemerintah dibidang pertanian. Salah satu urusan

Page 114: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

95

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

pemerintah di bidang pertanian yang dijabarkan dalam PP No 9

tahun 2005 adalah “Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis dibidang tanaman pangan” .

b. Sebagai penjabaran dari fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, maka Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas

memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

fungsi adalah: 1) melaksanakan koordinasi dan penyusunan

rencana, program, anggaran, dan kerja sama di bidang tanaman

pangan, 2) melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan

perlengkapan, 3) melakukan evaluasi dan penyempurnaan

organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian dan

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, 4)

melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dibidang tanaman

pangan, 5) melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan.

c. Penerapan dan pemantapan prinsip good governance dicirikan

antara lain dari keterbukaan, demokrasi, akuntabel, partisipatif, dan

bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Penerapan dan pemantapan

prinsip tersebut dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang sangat

menunjang dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas

sub sektor tanaman pangan sesuai dengan program pengelolaan

produksi tanaman pangan antara lain: operasional untuk

pelaksanaan tugas satuan kerja (satker), keuangan, perlengkapan,

kepegawaian, hubungan masyarakat yang dimaksudkan untuk

penyebarluasan informasi, promosi, dan pemasyarakatan tentang

keberhasilan program dan kegiatan pembangunan tanaman pangan

kepada publik, lomba dan pemberian penghargaan untuk

petani/pelaku agribisnis yang berprestasi, pengusulan, peninjauan

kembali dan sosialisasi peraturan perundang-undangan,

pengembangan data statistik, koordinasi perencanaan program dan

anggaran melalui musyawarah perencanaan pembangunan

pertanian tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat.

d. Sasaran strategis yang akan dicapai oleh Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan melalui kegiatan Dukungan Manajemen

dan Teknis lainnya adalah terselenggaranya pelayanan administrasi

dan pelayanan teknis lainnya secara profesional dan berintegritas

dilingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Penetapan

Kinerja dalam pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan

Page 115: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

96

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

teknis lainnya adalah pencapaian nilai Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (SAKIP), jumlah unit kerja yang memperoleh predikat

Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Penilaian Mandiri Penerapan

Reformasi Birokrasi (PMPRB), capaian kinerja yang menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan

Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah

tersedianya: (a). Pencapaian nilai SAKIP 73,97 atau 97% dari target

76 (Berhasil), (b). Jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK

6 unit kerja atau 86% dari target 7 unit kerja (Berhasil), (c).

Penilaian PMPRB 78,44 atau 112% dari target 70 (Sangat Berhasil).

e. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target

indikator kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja dengan

realisasinya, maka secara umum kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan telah berhasil sesuai dengan target

kinerja yang telah ditetapkan.

f. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok, dan fungsi

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun anggaran

2014 memperoleh alokasi anggaran APBN sebesar

Rp.145.664.615.000. Tingkat capaian realisasi anggaran sampai

dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp.108.331.652.882 atau 74,37%. Beberapa kendala yang dihadapi

adalah: 1) adanya penghematan anggaran, sesuai edaran

Mensesneg Nomor: SE-7/Seskab/V/2014 tanggal 19 Mei 2014 hal

Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga

dalam rangka pelaksanaan APBN 2014, 2). Menyelesaikan RKA-

K/L Refocusing Tahap I dan II serta RKA-K/L self blocking

Perjalanan Dinas sehingga kegiatan penyusunan dokumen revisi

anggaran serta dokumen anggaran Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan tidak dilaksanakan 3) Tidak terealisasinya belanja

pegawai transito, belanja gaji pokok PNS (gaji ke 13) dan kenaikan

gaji 7% sebesar Rp.15.442 miliar.

g. Laporan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan tahun 2014 ini disusun sebagai bahan

pertanggungjawaban dan sekaligus bahan informasi bagi semua

pihak.

10. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

a. Pertemuan Evaluasi dan Konsolidasi SPI Tingkat Nasional.

Pertemuan Evaluasi dan Konsolidasi SPI Tahun 2014 dilaksanakan

di Hotel Harmoni Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal 3 s.d 5

September 2014. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk

Page 116: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

97

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

melakukan evaluasi penerapan SPI pada kegiatan strategis

pembangunan tanaman pangan.

Rapat dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dengan didahului laporan Ketua Panitia Pelaksana dan sambutan

selamat datang oleh Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan

dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau, serta dihadiri narasumber

dari BPKP sebagai pembina SPIP tingkat nasional dan Inspektorat

Jenderal Kementerian Pertanian.

Peserta pertemuan sebanyak 110 orang terdiri dari Kepala Bidang

Produksi Tanaman Pangan dan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi

se-Indonesia, Tim Satlak-PI dan Tim Evaluasi dan Pelaporan Ditjen

Tanaman Pangan serta wakil dari Direktorat dan UPT Pusat lingkup

Ditjen Tanaman Pangan.

Hasil pertemuan adalah sebagai berikut:

Penerapan SPIP wajib dilaksanakan pada setiap instansi

pemerintah sesuai dengan amanat pasal 2 dan 47 PP No.

60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah serta

Instruksi Presiden Nomor 4/2011 tentang Percepatan

Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara

Dalam rangka peningkatan pemahaman dan persamaan

persepsi tentang pengendalian intern, masih diperlukan

sosialisasi SPIP bagi seluruh pegawai di lingkungan instansi

masing-masing, baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/

kota.

Sistem Pengendalian Intern merupakan proses yang integral

pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus untuk memberikan keyakinan yang memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Penyelenggaraan SPIP merupakan tanggung jawab manajemen;

dan menyatu serta menjadi bagian integral dari kegiatan instansi,

mencakup lima unsur yaitu: Lingkungan Pengendalian, Penilaian

Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan

Pemantauan Pengendalian Intern.

Kiat-kiat percepatan penerapan SPIP meliputi: (a) Pemahaman

bahwa SPIP bukan suatu hal yang baru dan telah dilaksanakan

sehari-hari, (b) prioritas utamanya adalah membangun Soft

Control bukan Hard Control, (c) pembentukan Satlak

Pengendalian Intern sampai unit terkecil dan personil yang

Page 117: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

98

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ditunjuk harus yang mempunyai pemahaman yang baik tentang

SPIP dan mampu untuk menggerakan lingkungan untuk

menyelenggarakan SPIP, (d) Merumuskan Quick wins, (e)

efektivitas forum diskusi kelompok yang anggotanya tidak harus

dalam jumlah besar, (f) lakukan pilot project pada beberapa

program/kegiatan terpilih untuk mensimulasi-kan penerapan

SPIP.

Kunci keberhasilan pelaksanaan SPIP sangat ditentukan oleh

komitmen dan keteladanan dari pimpinan serta peran aktif

seluruh pegawai, berbasis pada nilai-nilai moral/nurani (soft

control), sehingga perlu ditegakkan integritas pegawai

Pokok-pokok rencana aksi yang akan ditindaklanjuti setelah

pertemuan adalah sebagai berikut:

Membentuk Tim Satlak PI di Satker/Unit Kerja yang belum

terbentuk baik Satker provinsi maupun kabupaten

Menyampaikan Pedoman Pelaksanaan dan Pedoman Teknis ke

daerah secara tepat waktu.

Melakukan pembinaan berkelanjutan guna memberikan

pemahaman PP Nomor: 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Melakukan pengendalian berdasarkan analisa risiko yang telah

dirumuskan

Melengkapi Juklak/Juknis dengan memasukkan titik

kritis/penilaian risiko

Melakukan pemantauan terhadap efektivitas kegiatan

pengendalian dan penanganan risiko

Menindaklanjuti Laporan Hasil Audit (LHA) setelah laporan hasil

audit diterima baik temuan kerugian Negara maupun

administrasi.

Meningkatkan koordinasi antar unit kerja baik di tingkat pusat

dan provinsi dan kabupaten/kota.

Melaporkan realisasi fisik perkembangan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PMK 249/2011 dan model Sitampan (matrik laporan

tanaman pangan).

Rencana aksi berdasarkan lima unsur SPIP pada kegiatan

pembangunan tanaman pangan disepakati akan dilaksanakan

dan melakukan pemantauan berkelanjutan oleh Tim Satlak PI

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Inspektorat Jenderal

Kementan.

Page 118: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

99

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Berkomitmen untuk melakukan perbaikan terhadap kelemahan-

kelemahan penyelenggaraan SPIP pada unit kerja/kegiatan.

Hasil pemetaan/mapping berbagai permasalahan agar dapat

disampaikan kepada pelaksana/penanggungjawab kegiatan di

daerah masing-masing supaya segera ditangani sehingga

masalah yang sama tidak muncul kembali. Dengan demikian

temuan hasil audit terkait SPIP terus berkurang.

Mempertahankan opini BPK RI Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) Kementerian Pertanian dengan melaksanakan SPI secara

berkelanjutan.

b. Penyusunan Bahan Pembinaan dan Evaluasi SPI

Evaluasi SPI pada kegiatan strategis pembangunan tanaman

pangan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan SPI

pada kegiatan strategis pembangunan tanaman pangan di daerah,

yang mencakup lima unsur SPI (lingkungan pengendalian, penilaian

resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi,

pemantauan pengendalian intern), dan kegiatan strategis (Sekolah

Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT),

Pemberdayaan penangkar benih, serta bantuan sarana

pascapanen). Output dari penyusunan bahan pembinaan dan

evaluasi adalah tersusunnya pedoman pelaksanaan evaluasi

penerapan sistem pengendalian intern (SPI) kegiatan strategis

tanaman pangan. Pedoman ini merupakan panduan bagi Tim

Evaluasi/Penilai untuk mengeksplorasi data dan informasi yang

ingin diperoleh serta mengevaluasi penerapan SPI pada kegiatan

strategis pembangunan tanaman pangan di daerah. Outline dari

pedoman pelaksanaan evaluasi penerapan SPI kegiatan strategis

tanaman pangan terdiri dari kata pengantar, daftar isi, pendahuluan

(latar belakang, dasar hukum, tujuan dan sasaran, ruang lingkup),

pelaksanaan evaluasi (pelaksana, lokasi dan obyek, waktu

pelaksanaan, instrumen, mekanisme pelaksanaan, outline laporan),

kondisi penerapan SPI (hasil penilaian, rencana aksi penerapan

SPI), penutup.

11. Pertemuan Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Pembangunan

Tanaman Pangan Tahun 2014

Pertemuan Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Pembangunan

Tanaman Pangan Tahun 2014 dilaksanakan di “b” Hotel Bali, pada

tanggal 19 s.d 21 November 2014. Rapat dibuka oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan didahului laporan Ketua

Panitia Pelaksana dan sambutan selamat datang oleh Kepala Dinas

Page 119: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

100

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, serta dihadiri narasumber

dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala Bagian

Keuangan dan Pelaporan Setditjen Tanaman Pangan. Peserta

pertemuan sebanyak 100 orang terdiri dari Kepala Bidang Produksi

Tanaman Pangan dan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi se-

Indonesia, Tim Satlak-PI dan Tim Evaluasi dan Pelaporan Ditjen

Tanaman Pangan.

Setelah memperhatikan arahan Sekretaris Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, pemaparan materi dan narasumber serta hasil

diskusi diperoleh kesepakatan sebagai berikut:

a. Capaian produksi tujuh komoditas utama tanaman pangan 2014

secara nasional berdasarkan Angka Ramalan II dibandingkan

dengan tahun 2013 (ATAP) untuk jagung, kedelai, kacang hijau,

dan ubi kayu meningkat; sedangkan padi, kacang tanah, dan ubi

jalar menurun. Bila dibandingkan dengan target 2014 jagung telah

mencapai target, sedangkan komoditas lainnya masih belum

mencapai target.

b. Capaian produksi tanaman pangan 2014 (ARAM II) per provinsi

bervariasi, ada yang meningkat dan ada yang menurun bila

dibandingkan terhadap ATAP 2013, dan bila dibandingkan terhadap

target 2014 ada yang telah mencapai target dan sebagian besar

belum mencapai target.

c. Angka Ramalan II-2014, diperoleh dari realisasi luas panen dan

produktivitas Subround I (Januari-April) dan Subround II (Mei-

Agustus), sedangkan Subround III (September-Desember) masih

prediksi berdasarkan luas tanam akhir bulan Agustus 2014. Oleh

sebab itu, produksi ARAM II-2014 bisa berubah (naik, turun, tetap)

tergantung pada hasil riil produksi pada Subround III, sehingga

perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan dan peningkatan

produksi yang dipanen pada bulan September-Desember agar

angka produksi dapat meningkat dari ARAM II dan mencapai target.

d. Langkah-langkah yang perlu dan akan dilaksanakan untuk

mempertahankan dan meningkatkan capaian produksi dari Aram II

2014 antara lain:

Mengamankan pertanaman/eksisting yang dipanen/akan dipanen

pada Subround III (periode September-Desember 2014) dari

gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan

Dampak Perubahan Iklim (DPI) banjir dan kekeringan agar luas

panen optimal

Page 120: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

101

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Meningkatkan penyuluhan dan pendampingan kepada petani

agar menerapkan teknologi secara optimal sesuai kondisi

spesifik lokasi.

Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam

menjamin ketersediaan sarana produksi (benih, pupuk) yang

cukup dan memenuhi prinsip 6 tepat (jenis/varietas, waktu,

jumlah, kualitas, lokasi, dan harga)

Berkoordinasi dengan Dinas PU-Pengairan dalam mengatur

ketersediaan air/irigasi serta mengendalikan banjir dan

kekeringan

Mengoptimalkan sarana dan peralatan panen dan pasca panen

untuk membantu petani panen pada periode panen September-

Desember 2014 yang bersamaan dengan awal musim hujan (MH

2014/2015)

Di samping itu, sejalan dengan telah masuknya MH 2014/2015

yang dimulai bulan Oktober 2014 perlu melakukan upaya dan

langkah-langkah untuk mendukung produksi 2015, mengingat

kontribusi produksi dari pertanaman periode MH 2014/2015

relatif besar dibandingkan dengan kontribusi MT 2015 (April-

September 2015).

Realisasi serapan APBN Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

(posisi laporan 20 November 2014) satker pusat dan daerah

seluruh Indonesia Rp.1,754 triliun (77,16% dari pagu anggaran

Rp.2,273 triliun).

Rincian serapan APBN berdasarkan kewenangan: satker

Provinsi 66,53% dari total pagu Rp.233 miliar, satker Tugas

Pembantuan 80,74% dari total pagu Rp.1,882 triliun, satker pusat

Ditjen Tanaman Pangan 47,10%, dari total pagu Rp.141,93

miliar, dan satker UPT Pusat (BBPPMBTPH dan BBPOPT)

77,75% dari total pagu Rp.16,7 miliar.

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan: 1) Pengelolaan

Produksi Tanaman Serealia Rp. 930,257 miliar (83,27% dari

pagu Rp.1,117 triliun), 2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi Rp.512,101 miliar (83,94% dari pagu

Rp.610,049 miliar), 3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih

Tanaman Pangan Rp. 72,230 miliar (68,39% dari pagu

Rp.105,612 miliar), 4) Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Rp.79,887 miliar (67,78%

dari pagu Rp.117,864 miliar), 5) Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan Rp.74,423 miliar (46,27% dari pagu

Page 121: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

102

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Rp.160,846 miliar), 6) Dukungan Manajemen Teknis Lainnya

Rp.72,679 miliar (49,89% dari pagu Rp.145,664 miliar), 7)

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih Rp.5,285 miliar

(76,38% dari pagu Rp.9,782 miliar), 8) Pengembangan

Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Rp.7,700 miliar (78,72% dari pagu Rp.9,782 miliar).

e. Realisasi pelaksanaan fisik kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 (posisi laporan 20 November 2014): 1) SL-PTT padi

3,007 juta ha (77,23% dari target 3,895 juta ha), 2) SL-PTT jagung

157.288 ha (76,45% dari target 205.751 ha), 3) SL-PTT kedelai

41.005 (65,74%, dari target 62.370 ha), 4) Perluasan Areal Tanam

(PAT) kedelai 184.091 ha (66,32% target 277.568 ha), 5)

Perbanyakan Benih Sumber 358 ha (46,61 ha dari target 768 ha),

6) Pemberdayaan Penangkar Benih padi dan kedelai 3.779 ha

(49,72% dari target 7.600 ha), 7) Penyaluran/Penjualan Benih

Bersubsidi padi, jagung, kedelai 28.837 ton (23,66% dari target

121.857 ton), 8) SL-PHT 819 unit (88,73% dari target 923 unit), 9)

SL-Iklim 86 unit (80,37% dari target 107 unit), 10) Bantuan Sarana

Pascapanen 556 kelompok (61,17% dari target 909 kelompok).

f. Penyelesaian atas temuan dan rekomendasi aparat pengawas agar

diselesaikan secara cepat dan tuntas. Temuan Kerugian Negara

(KN) yang sulit ditindaklanjuti, telah lama serta memenuhi kriteria

dan justifikasi yang memadai agar segera diselesaikan dan

diusulkan untuk dihapusbukukan/temuan yang tidak dapat

ditindaklanjuti (TPTD) seperti temuan KN keterlambatan penyaluran

bantuan benih tahun 2007 di Kabupaten Lampung Selatan karena

saat itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri sehingga sulit

pengangkutan; temuan di Dinas Pertanian Provinsi Maluku tahun

2006 atas penyalahgunaan pembelian pupuk Urea bersubsidi oleh

PT Artika Optima Inti Glue Plant di Seram Bagian Barat sebanyak

88 ton yang digunakan sebagai bahan baku lem, akan

dikoordinasikan dengan Inspektorat Jenderal Kementan dan

instansi terkait yang berwenang.

g. Aset pestisida (Tiran) dari pengadaan tahun 2010 yang belum

selesai dilakukan stock opname dan proses penyerahan ke daerah

tahun 2014 (posisi laporan 20 November 2014) sebanyak 856 box

senilai Rp.385,2 juta di tiga kabupaten (Kabupaten Nias Sumatera

Utara, Kabupaten Lubuk Linggau Sumatera Selatan, dan

Kabupaten Merauke Papua).

Page 122: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

103

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

h. Penyelesaian asset satker inaktif dapat dilakukan melalui tiga cara,

yaitu: hibah dengan menyampaikan usul hibah barang milik negara

(BMN) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor

98 tahun 2013 yang berakhir pada tahun 2014 ke Ditjen Tanaman

Pangan, transfer sesuai Instruksi Menteri Pertanian nomor 01

tahun 2010, penghapusan sesuai dengan PMK 50 tahun 2014.

i. Pemilihan penempatan kegiatan dan anggaran APBN Ditjen

Tanaman Pangan untuk tahun 2015 dan ke depan diserahkan

ditentukan oleh daerah masing-masing apakah ditempatkan di

satker dinas provinsi atau masih tetap di satker kabupaten/kota

sesuai dengan kondisi daerah masing-masing dengan

mempertimbangkan ketersediaan dan kesiapan SDM, jarak antar

kabupaten dan provinsi, rentang kendali serta efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

j. Terkait dengan wacana kebijakan perubahan penetapan pejabat

pengelola anggaran 2015 dan tahun berikutnya, sebagian besar

peserta daerah mengusulkan pengelola anggaran ditetapkan oleh

pusat. Usulan tersebut memperhatikan pengalaman tahun 2012

penetapan pejabat pengelola anggaran di daerah masing-masing

mengalami keterlambatan.

k. Hasil evaluasi kegiatan pembangunan tanaman pangan meliputi:

Perbanyakan benih sumber: perbanyakan benih tidak terealisasi

karena kesulitan benih sumber, realisasi produksi perbanyakan

benih tidak mencapai target, penyaluran benih sumber rendah

karena kurang diminati, hasil perbanyakan benih oleh BBI tidak

lulus uji sertifikasi BPSBTPH, PNBP tidak disetor ke kas negara

tetapi langsung digunakan untuk operasional kegiatan BBI

Pemberdayaan penangkar: target produksi benih tidak

ditetapkan, identifikasi CP/CL kurang cermat, produksi tidak

menjadi benih, produksi benih rendah, produksi benih tidak

tersalur, dana untuk membeli calon benih dari anggota tidak ada

Subsidi Benih: tidak semua petani/kel tani mau membeli benih

bersubsidi, belum semua petani/kel tani mengajukan DUPBB,

ketersediaan benih jenis/varietas & jumlah pada BUMN tidak

mencukupi kebutuhan, realisasi penyaluran/ penjualan benih

rendah

Sertifikasi dan pengawasan benih: pelaksanaan sertifikasi belum

sesuai ketentuan, kualitas benih bersertifikat dibawah standar,

benih dari luar provinsi tidak seluruhnya dilakukan cek mutu,

penerbitan label ganda

Page 123: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

104

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT):

penetapan lokasi dan kelompok tani pelaksana SL-PTT kurang

tepat, teknologi budidaya yg diterapkan tdk sesuai rekomendasi

(benih dan pupuk), kelompok tani tidak tertib dalam menghadiri

pertemuan SL, peningkatan provitas tidak tercapai

Pengamatan OPT dan DPI: jumlah POPT tidak sebanding

dengan luas wilayah pengamatan, sarana kurang (SMPK, lampu

perangkap dll), penyampaian laporan pengamatan 2 mingguan

terlambat, belum dilakukan peramalan OPT dan DFI sebagai

early warning, laporan hasil pengamatan belum dijadikan dasar

pengambilan kebijakan pengendalian OPT

Penanganan pascapanen: tidak seluruh pengadaan didasarkan

proposal dan melalui proses seleksi / tidak dilakukan identifikasi

dan verifikasi yang baik, KPA belum menyusun rencana

pengadaan, kegiatan tidak didukung dengan juknis kegiatan,

HPS tidak disusun dengan baik, SPK belum mengatur lokasi

tempat penyerahan barang dan kewajiban rekanan melakukan

running test, terjadi kemahalan harga, penyaluran alat

pascapanen terlambat / melewati masa panen dan tidak

membuat rencana pemanfaatan, alat pascapanen belum

dimanfaatkan dengan optimal, laporan pelaksanaan kegiatan dan

perkembangan pengelolaan sarana pascapanen tidak dibuat

l. Permasalahan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun

2014:

Surat edaran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

menghimbau agar penyaluran dana bantuan sosial ditunda

sampai selesainya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Adanya kebijakan penghematan anggaran APBN-P 2014 yang

menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran mundur dari

rencana semula, karena menunggu proses revisi RKA-KL dan

DIPA yang baru terbit tanggal 16 Juli 2014 untuk menghindari

pagu minus.

Realisasi penyaluran benih bersubsidi yang rendah, disebabkan

karena petani sudah terbiasa dengan Bantuan Langsung Benih

Unggul (BLBU) gratis, sementara PT SHS selaku pelaksana

PSO tidak mampu menyediakan benih besubsidi sesuai azas

enam tepat.

Proses lelang pengadaan bantuan sarana pascapanen banyak

yang mengalami keterlambatan karena Unit Layanan Pengadaan

(ULP) ditempatkan satu pintu di Sekretariat Pemda Provinsi yang

Page 124: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

105

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

menangani pengadaan seluruh SKPD, sehingga harus

menunggu giliran dan bila terjadi lelang ulang menunggu giliran

urutan terakhir.

Benih bersubsidi yang disalurkan oleh pelaksana PSO (PT Sang

Hyang Seri) tidak semuanya sesuai kebutuhan dan keinginan

petani, petani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena

terbiasa dengan bantuan gratis, serta keterbatasan liquiditas

modal kerja PT SHS dalam pengadaan benih.

Kondisi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan dan

mundurnya jadwal tanam sehingga kegiatan fisik lapangan

terutama yang dipengaruhi oleh iklim (seperti SL-PTT, perluasan

areal tanam kedelai, perbanyakan benih sumber, pemberdayaan

penangkar benih, SL-PHT dan SL-Iklim) di beberapa lokasi

mengalami perubahan jadwal dari rencana semula.

Terdapat struktur/komponen/output/sub output pada RKA-

KL/DIPA dana dekonsentrasi provinsi pada kegiatan penguatan

perlindungan tanaman dari gangguan OPT dan DPI (di BPTPH)

terdapat beberapa provinsi (13 provinsi) tidak seragam dengan

format acuan yang ditetapkan oleh pusat, sehingga sulit untuk

mengukur dan merekap perkembangan pelaksanaan dan

kinerja/output/sub output yang dihasilkan.

Sering terjadi revisi pejabat pengelola anggaran, terutama pada

satker kabupaten/kota yang mengakibatkan tertunda/

terlambatnya pelaksanaan anggaran dan kegiatan. Pada tahun

2014, terjadi revisi pejabat pengelola anggaran sebanyak 187

satker, terdiri dari satker kabupaten/kota 163, satker dinas

provinsi 24, dan satker pusat 1 kali.

m. Saran dan tindak lanjut perbaikan kedepan

Masing-masing provinsi perlu melakukan evaluasi dan analisis

capaian kinerja sebagai dasar penyusunan kegiatan ke depan

dan penetapan target-target produksi.

Perlu penyempurnaan sistem monev capaian fisik dan anggaran

baik terkait PMK 249/2011 maupun Sitampan agar lebih mudah

dilaksanakan, begitu pula terkait laporan keuangan, SIMAK, SAU

dan lain-lain.

Perlu percepatan laporan fisik kabupaten disampaikan kepada

provinsi.

Realisasi fisik kegiatan perbenihan masih rendah, pola subsidi ke

depan diupayakan dengan cara desentralisasi di daerah

Page 125: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

106

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(provinsi/kabupaten) dengan memberdayakan penangkar di

masing-masing daerah, bila kegiatan masih PSO maka di dalam

kontrak perlu disebutkan klausul PSO mengutamakan

benih/mengambil benih dari lokasi setempat, dalam pedum

dituliskan secara eksplisit apabila benih berasal dari luar provinsi

agar dilakukan cek ulang di BPSBTPH.

Pengelolaan aset harus memperhatikan aspek preventif mulai

dari perencanaan, pengadaan sampai pengelolaan asset

(pencatatan, penyerahan aset ke Pemda)

Menyiapkan database kelompok tani, alsintan/pascapanen

(jumlah, jenis dan penyebaran)

Bantuan peralatan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan

tidak diseragamkan: combine harvester, rice transplanter dan

segera menyelesaikan realisasi fisik yang berpotensi menjadi

temuan auditor BPK maupun Inspektorat Kementan.Perlu

penguatan pengelolaan sistem perbenihan melalui penguatan

BBI, BPSB dan pemberdayaan penangkar

Hasil audit BPK-RI dan Inspektorat Jenderal Kementan agar

segera ditindaklanjuti sehingga tidak menjadi beban/masalah di

kemudian hari. Secara formal hasil audit menjadi tanggungjawab

instansi dan pejabat yang menangani serta secara materiil

menjadi tanggungjawab individu yang terkait dengan temuan

Perlu melaksanakan jaminan harga dan pembelian hasil produksi

petani terutama padi, jagung, dan kedelai untuk meningkatkan

motivasi para petani/kelompok tani dalam meningkatkan produksi

dan mengembangkan usahatani secara berkelanjutan

Penetapan pengelola anggaran KPA dan bendahara disarankan

dilaksanakan di pusat

Penyelesaian aset kode MAK 526 perlu menjadi perhatian

bersama

Format penulisan output/suboutput kegiatan perlindungan

tanaman pangan tidak seragam, perlu pengawalan dan

penyelesaian DIPA dan RKA-K/L

12. Rapat Pimpinan

a. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 10 Pebruari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian, dengan agenda Rapim mengenai: 1) Situasi

Pangan; 2) Rencana Rekomendasi Impor Beras Khusus; 3)

Indikator Kinerja 2014/Hasil Pembahasan dengan UKP4; 4) Situasi

Page 126: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

107

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Flu Burung dan Upaya Pengendaliannya; 5) Situasi Serangan OPT

Tanaman Pangan dan Upaya Pengendaliannya; 6) Arahan Mentan.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindaklanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Untuk dapat menggambarkan situasi pangan, upayakan

menggunakan satu sumber data dan harus konsisten. Sebagai

contoh: data banjir, data PUSO, data serangan OPT dan lain

sebagainya, agar menggunakan satu angka saja. Untuk ini agar

dibuat sistem data yang baik dan benar, serta lakukan cek

secara berulang. Data yang salah dapat menyulitkan

penyusunan kebijakan.

Tindak Lanjut:

- Angka situasi serangan OPT dan DPI yang digunakan pada

Ditjen Tanaman Pangan berasal dari data BPTPH Provinsi.

Namun data tersebut akan terus berkembang dan diupdate

setiap minggu.

- Untuk data produksi tanaman pangan, Ditjen Tanaman

Pangan mengacu pada data dari BPS/Pusdatin Kementan.

Dalam menyusun matriks Prioritas Nasional Tahun 2014

bersama UKP4, pastikan menetapkan angka target capaian yang

realistis (dapat dicapat), jangan terlalu rendah (seolah tidak

bekerja), juga jangan terlalu tinggi (tidak tercapai).

Tindak Lanjut:

- Pada tahun 2014 kegiatan Ditjen Tanaman Pangan yang

dipantau oleh UKP4 sebanyak 5 sub renaksi yaitu : 1)

penyaluran benih bersubsi, 2) SL-PTT padi, jagung dan

kedelai, serta 3) bantuan sarana pascapanen, dari 5 sub

renaksi.

- Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun target per triwulan

dengan mempertimbangkan rencana bulanan pelaksanaan

kegiatan.

- Secara keseluruhan Ditjen Tanaman Pangan mentargetkan

pada B03 (10%), B06 (30%), B09 (65%), dan B12 (100%).

Tingkatkan pengawasan terhadap areal pertanian, terutama

pasca banjir

Tindak Lanjut:

Page 127: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

108

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala dan

berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat serta

menginventarisasi areal yang terkena banjir

- Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI

- Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif

- Melakukan identifikasi terhadap petani yang areal sawahnya

terkena banjir yang dituangkan dalam CP/CL (by name by

addres)

- Menyalurkan bantuan benih (CBN) kepada petani untuk

penanaman kembali (replanting), sehingga tidak mengganggu

capaian luas tanam

Segera inventarisasi kegiatan Bansos Kementan tahun 2014,

pisahkan kegiatan yang harus segera dilaksanakan dan kegiatan

yang bisa ditunda. Untuk kegiatan Bansos yang tidak bisa

ditunda, maka harus segera dilaksanakan.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun rencana penyaluran

Bansos bulanan yang disesuaikan dengan jadwal tanam dan

target penyerapan anggaran. Rencana penyaluran telah

berkoordinasi dengan daerah (provinsi, kabupaten/kota)

b. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 17 Pebruari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian, agenda rapim mengenai: 1) Paparan Bahan

Raker Komisi IV DPR-RI; 2) Kesiapan penyaluran Benih Bersubsidi

2014 serta kesiapan Bantuan Benih Sinabung dan Banjir; 3)

Prediksi Iklim 2014 dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Pertanian

2014; 4) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Buat peta lengkap ketersediaan benih yang berisi lokasi, jenis

dan volume. Peta data ini harus selalu diupdate dan

diinformasikan kepada Menteri. Informasi ini akan membantu

manakala dibutuhkan (siap setiap saat), termasuk menjawab

banyak pertanyaan media. Sekarang ini banyak terjadi kasus

banjir dan banyak permintaan bantuan benih. Dalam beberapa

kunjungan kerja pimpinan ke daerah, masih banyak terdengar

Page 128: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

109

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

keterlambatan dan ketidaksesuaian jenis benih yang disalurkan.

Untuk memenuhi permintaan dan menjawab permasalahan yang

muncul tersebut, kita harus siap bekerja ekstra keras.

Tindak lanjut:

Berkaitan dengan bantuan benih, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan telah menyusun peta ketersediaan benih berupa laporan

stok Cadangan Benih Nasional (CBN) dari PT Sang Hyang Seri

(Persero) dan PT Pertani (Persero) yang berisi lokasi, jenis dan

volume sehingga apabila ada permohonan bantuan benih untuk

bencana alam dapat segera disalurkan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Selanjutnya sudah disampaikan kepada Direktur

PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero) untuk

menginformasikan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota tentang jenis dan volume benih yang

tersedia, sehingga permohonan diharapkan sesuai jenis benih

yang tersedia.

Lakukan verifikasi dengan baik dan benar semua permintaan

bantuan benih yang mengatasnamakan dampak bencana.

Waspadai potensi orang bersikap aji mumpung. Pergunakan

dana PUSO sebesar Rp.200 miliar secara selektif, sehingga

penggunaannya sesuai sasaran. Jangan sampai ada komentar

bahwa pemerintah pilih kasih.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

70/Permentan/SR.120/ 12/2012 tentang Pedoman Cadangan

Benih Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman

Pangan Nomor: 78/HK.310/C/12/2012 tentang Petunjuk Teknis

Cadangan Benih Nasional, serta Surat Edaran Direktur Jenderal

Tanaman Pangan Nomor: 121/TU.210/C/02/2014 tanggal 7

Februari 2014 disampaikan prosedur pengajuan permohonan

bantuan benih melalui CBN untuk pemulihan pertanaman atau

persemaian yang rusak berat/puso sebagai akibat/dampak banjir,

bahwa kebenaran dan keabsahan hasil verifikasi data kelompok

tani (CP/CL) merupakan tanggungjawab Kepala Dinas Pertanian

(Kabupaten/Provinsi).

Segera salurkan bantuan benih yang sudah disiapkan untuk

rehabilitasi pasca erupsi Sinabung. Kepala BNPB sudah

memberitahukan bahwa warga/petani sudah mulai kembali ke

rumah dan sudah mau langsung melakukan kegiatan

Page 129: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

110

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pertanaman. Presiden sudah mengingatkan agar bibit tanaman/

ternak segera disiapkan.

Tindak Lanjut:

Menindaklanjuti Surat Gubernur Sumatera Utara kepada Menteri

Pertanian Republik Indonesia Nomor 360/510 tanggal 21 Januari

2014 hal Permohonan Bantuan Akibat Erupsi Gunung Sinabung,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah berkirim surat kepada

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Nomor

162/SR.120/C/02/2014 tanggal 18 Februari 2014 hal

Pemanfaatan Cadangan Benih Nasional untuk pemulihan pasca

erupsi Sinabung.

Waspadai eksplosi organisme pengganggu tumbuhan (OPT),

terutama pasca banjir. Buat berbagai persiapan

Tindak Lanjut:

- Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala dan

berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat serta

menginventarisasi areal yang terkena banjir

- Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra

tanam bersama TNI

- Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif

- Pemanfaatan sarana pengendali OPT yang tersedia di

daerah, yaitu: pestisida sebanyak 1.686.639 kg/liter (setara

untuk luas areal 800 ribu ha dengan aplikasi 2-3 liter/ha) dan

bahan pengasapan sebanyak 107.948 boks (setara untuk luas

areal 215 ribu ha dengan aplikasi 0,5 boks/ha).

- Melakukan identifikasi terhadap petani yang areal sawahnya

terkena banjir yang dituangkan dalam CPCL (by name by

addres)

- Petugas lapangan mengusulkan bantuan benih bagi petani

yang arealnya terkena banjir

- Menyalurkan bantuan benih (CBN) kepada petani untuk

penanaman kembali (replanting), sehingga tidak mengganggu

capaian luas tanam

Cek ke BMKG untuk memastikan apakah benar bahwa

pertengahan bulan Maret banjir akan sudah mulai berkurang. Hal

ini terkait penyiapan bantuan benih untuk penanaman kembali

lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Apabila kekurangan

Page 130: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

111

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

tenaga kerja (SDM), maka manfaatkan kerjasama dengan TNI

AD.

Tindak Lanjut:

- Berdasarkan informasi dari BMKG, secara umum curah hujan

pada bulan maret akan bersifat dibawah normal sampai

normal.

- Daerah yang berpeluang mengalami hujan bawah normal

antara lain: Aceh bagian selatan, Pekan baru bagian utara,

Padang bagian selatan, Jambi, Sumsel bagian timur,

Lampung bagian timur, Belitung, Jawa bagian selatan, Bali,

sebagian NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah

bagian selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Papua

bagian tengah.

- Daerah yang mengalami hujan normal antara lain: sebagian

Sumatera Utara, Pekanbaru bagian selatan, Bengkulu,

Sumatera Selatan bagian barat, Jawa Tengah bagian timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah bagian utara dan

timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku

- Daerah yang berpotensi mengalami hujan diatas normal

adalah Sumatera Utara bagian Timur, NTB bagian timur,

Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi

Utara, Ambon dan Papua Barat

- Dengan curah hujan bersifat dibawah normal sampai normal

di bulan Maret diprakirakan potensi terjadi banjir akan

menurun.

Intensifkan koordinasi kerja lintas Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian untuk memadukan program dan kegiatan. Belum diedit

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan selalu berupaya melakukan koordinasi

dengan eselon I lingkup Kementan untuk memadukan program

dan kegiatan dalam rangka mendukung upaya pencapaian

sasaran produksi tanaman pangan komoditas padi, jagung dan

kedelai.

c. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 24 Februari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Kasus-kasus

Kebijakan Perdagangan dan Saran Peningkatan Kerjasama dengan

Kementerian Perdagangan; 2) Upaya Peningkatan Pengawasan

Perkarantiaan; 3) Tindak Lanjut Temuan BPK; 4) Tinjauan RUU

Page 131: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

112

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Perdagangan (Revisi); 5) Rencana Strategis Penguatan

Penyuluhan; 6) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait kebutuhan anggaran untuk menangani serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), coba lakukan

penyisiran anggaran yang sudah ada terlebih dahulu. Andaikata

sama sekali tidak bisa, maka pikirkan kapan waktu yang tepat

untuk mengajukan tambahan anggaran.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan telah mengusulan anggaran tambahan

pada kegiatan perlindungan tanaman pangan Tahun 2014 dalam

rangka antisipasi peningkatan serangan OPT dan terkena DPI

melalui kegiatan SL-PHT, SLI, dan gerakan pengendalian.

- Kegiatan SL-PHT yang semula 1.000 unit menjadi 2.500 unit.

- Kegiatan SL Iklim yang semula 100 unit menjadi 192 unit.

- Gerakan pengendalian yang semula 114 kali menjadi 407 kali.

Total usulan anggaran tambahan untuk kegiatan SL-PHT, SLI

dan gerakan pengendalian sejumlah Rp.47 miliar.

Tabel 48. Rincian Usulan Tambahan Anggaran kegiatan SL-PHT, SLI dan Gerakan Pengendalian

Coba pikirkan cara agar benih turun ke lapangan. Saat ini ramai

di media bahwa petani sudah siap menanam, tetapi benih tidak

ada. Bahkan ditulis bahwa Menteri Pertanian tidak menepati janji.

- Dalam rangka penyediaan benih di lapangan, Pemerintah

telah menyiapkan subsidi benih untuk memenuhi pelaksanaan

kegiatan SL-PTT yang dapat dimafaatkan oleh petani sejaka

awal bulan Februari 2014.

- Pemerintah akan terus mendorong daerah agar mampu

mandiri dalam penyedeiaan benih melalui alokasi anggaran

Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000)

1 SLPHT 1.154 26.926.667 241 5.623.333 105 2.450.000 1.500 35.000.000

2 SLI 48 1.350.000 24 650.000 - - 72 2.000.000

3 Gerakan Pengendalian OPT 293 7.436.548 81 2.055.838 20 507.614 394 10.000.000

47.000.000 TOTAL

JumlahKegiatanNo

KedelaiJagungPadi

Page 132: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

113

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

perbanyakan benih sumber dan kegiatan pemberdayaan

penangkar benih.

- Pada tahun-tahun mendatang, akan ditingkat alokasi

anggaran untuk pemberdayaan penangkar benih agar benih

tersedia di lapangan.

- Menyikapi bencana banjir di beberapa lokasi dan erupsi

Gunung Sinabung (Sumatera Utara) dan Gunung Kelud (Jawa

Timur), Pemerintah telah menugaskan BUMN (PT Sang

Hyang Seri dan PT Pertani) agar segera menyalurkan

bantuan benih CBN ke Jawa Tengah, Riau, NTB, dan

Sulawesi Selatan (banjir) serta ke Sumatera Utara (erupsi

Gunung Sinambung).

Hubungan antara Indoensia dan Australia belum membaik.

Semua jajaran Kementerian Pertanian harus mematuhi arahan

Presiden untuk tidak melakukan kerjasama dengan pihak

Australia terlebih dahulu saat ini.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan mentaati arahan Presiden

terkait dengan hubungan dengan pihak Australia

- Selama ini Ditjen Tanaman Pangan belum pernah ada

kerjasama dengan pihak Australia

d. Rapat Pimpinan Kementan-RI, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Senin, 3 Maret 2014, Agenda Rapim: 1) Laporan Hasil

Kajian Watimpres Tentang Masalah Pangan Nasional; 2) Rencana

Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung; 3) Rencana

Dan Jadwal Penyaluran Bantuan Banjir Dari CBN; 4) Prognosa

Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014; 5) Prognosa Produksi

Hortikultura Tahun 2014; dan 6) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Segera buat respon terkait Kajian dari Wantimpres tentang

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Bagaimana pengaruh

dampak OPT terhadap produksi. Harus sudah diantisipasi

kemungkinan dibukanya keran impor beras, terutama apabila

produksi pangan dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Tindak Lanjut:

- Data serangan OPT pada pertanaman padi tahun 2013

mencapai 510.090 ha atau hanya 3,50% dari luas pertanaman

Page 133: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

114

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

padi secara keseluruhan (data ASEM), dengan potensi

kehilangan hasil sebanyak 431.204 ton GKG atau 0,61% dari

produksi nasional.

- Upaya-upaya dalam mengendalikan serangan OPT:

Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala

dan berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat.

Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI.

Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif.

Pemanfaatan sarana pengendali OPT yang tersedia di

daerah, yaitu: pestisida sebanyak 1.686.639 kg/liter (setara

untuk luas areal 800 ribu ha dengan aplikasi 2-3 liter/ha)

dan bahan pengasapan sebanyak 107.948 boks (setara

untuk luas areal 215 ribu ha dengan aplikasi 0,5 boks/ha).

Dua daerah yang memperoleh catatan khusus pada Kajian

Wantimpres tentang Ketahanan Pangan, yaitu Provinsi Jawa

Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Jadualkan Rapat Koordinasi

dengan Provinsi Jawa Timur (Rabu, 5 Maret 2014) dan Jawa

Tengah (Kamis, 6 Maret 2014). Undang semua Bupati/Walikota

yang berada di Provinsi bersangkutan. Yang mengundang bisa

Gubernur atau Menteri Pertanian. Dalam pertemuan tersebut,

sampaikan pula tentang: stok benih, OPT dan pengawalan

penyuluh pada areal penanaman.

Tindak Lanjut:

- Rapat koordinasi di Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan

pada tanggal 6 Maret 2014 yang dihadiri Menteri Pertanian

dan perwakilan dari Direktorat Budidaya Serealia dan

Direktorat Perlindungan, sedangkan rapat koordinasi di

Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret

2014 dihadiri Mentan, Wamentan dan Dirjen TP.

- Hasil Rapat Koordinasi sebagai berikut:

Meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan OPT

dengan melakukan pengamatan secara lebih intensif dan

meningkatkan gerakan pengendalian OPT.

Meningkatkan perhatian dan kepedulian dari Kepala

Daerah (Bupati/Walikota) mengenai serangan OPT di

wilayahnya.

Page 134: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

115

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Meningkatkan pendampingan petani oleh penyuluh dalam

melakukan budidaya tanaman sehat secara tepat, baik dan

benar.

Membuat surat kewaspadaan dan antisipasi terhadap OPT

kepada Gubernur.

Paparkan kebutuhan stok opname benih dan rencana

penyaluran benih pada pertemuan minggu depan. Siapkan

saran-saran Kementerian Pertanian untuk ditindaklanjuti oleh

BUMN (PT SHS). Segera buat surat kepada Bupati/ Walikota

dengan tembusan Gubernur untuk mengingatkan daerah mana

saja yang belum menetapkan CP/CL.

Tindak Lanjut:

- Sesuai arahan Menteri Pertanian pada RAPIM tanggal 3

Maret 2014 serta memperhatikan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor: 70/Permentan/SR.120/12/2012 tentang Pedoman

Cadangan Benih Nasional, Keputusan Direktur Jenderal

Tanaman Pangan Nomor: 78/HK.310/C/12/2012 tentang

Petunjuk Teknis Cadangan Benih Nasional dan Surat

Penugasan Direktur Perbenihan Nomor:

137/KP.340/C2/03/03/2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Tim

Stok Opname CBN Tahun 2014 telah dilaksanakan Stok

Opname CBN di PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT

Pertani (Persero) pada tanggal 4 s.d 8 Maret 2014. Data stok

opname CBN ini telah disampaikan pada Rapim Kementan

tanggal 10 Maret 2014.

- Terkait dengan daerah yang belum menetapkan CP/CL,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah menyurati Kepala

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat Nomor:

120/TU.210/C/02/2014 tanggal 07 Febuari 2014 hal tindak

lanjut Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI dan kepada

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Subang,

Indramayu dan Cirebon dengan Nomor Surat

264/TU.210/C/03/2014 per tanggal 12 Maret 2014 hal Tindak

Lanjut Kunjungan Kerja Menteri Pertanian yang berisi

kelengkapan persyaratan dokumen usulan bantuan benih

CBN.

Segera buat surat kepada Gubernur dan Bupati/Walikota untuk

memberitahukan tentang realisasi penanaman yang meleset

cukup jauh dari target.

Tindak Lanjut:

Page 135: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

116

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Untuk mengingatkan kembali akan dikirim mengenai kinerja

capaian produksi khususnya padi, jagung dan kedelai

sebelumnya telah dibahas pada rRapat Koordinasi Nasional

dengan peserta dari Dinas Pertanian Provinsi dan BPS

Provinsi tanggal 4 s.d 7 Februari 2014 dan dihasilkan angka

prognosa 2014.

- Surat Ditjen Tanaman Pangan kepada Gubernur/Bupati/

Walikota tentang realisasi penanaman yang belum mencapai

target masih dalam proses.

- Daerah yang memperoleh catatan khusus pada Kajian

Wantimpres tentang Ketahanan Pangan provinsi (Jateng dan

Jatim), telah dilakukan Rakor dengan Bupati/ Walikota

Provinsi Jawa Timur tanggal 6 Maret 2014 yang dihadiri oleh

Dit. Budser dan Dit. Perlindungan TP dan Provinsi Jawa

Tengah dihadiri oleh Menteri Pertanian, Wamentan dan Dirjen

TP, dalam pertemuan tersebut selain membahas tentang OPT

juga dibahas tentang realisasi tanam yang masih dibawah

target serta langkah-langkah pencapaian produksi 2014.

Buat surat kepada Gubernur dan Bupati/Kota untuk

mengingatkan kemungkinan atau potensi orang melakukan

penyimpangan dalam melaksanakan kegiatan dan dana bantuan

sosial.

Tindak Lanjut:

Surat kepada Gubernur dan Bupati/Kota untuk mengingatkan

kemungkinan atau potensi orang melakukan penyimpangan

dalam melaksanakan kegiatan dan dana bantuan sosial, Ditjen

TP mengusulkan agar dapat dikoordinir oleh Setjen, sehingga

cukup satu surat saja tidak perlu semua Eselon I yang memiliki

kegiatan bansos menyampaikan surat ke

Gubernur/Bupati/Walikota.

Jajaki kemungkinan Kementerian Pertanian berpartisipasi pada

Pameran Agrinex tahun 2014.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan bersama dengan Eselon I lingkup

Kementan telah menyusun rencana untuk berpartisipasi pada

Pameran Agrinex Expo tahun 2014.

- Tema paviliun Kementan adalah "Pengembangan Pangan

Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional".

Page 136: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

117

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Ditjen Tanaman Pangan akan berpartispasi sebanyak satu

stand.

e. Rapat Pimpinan Kementan-RI, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Selasa, 11 Maret 2014. Agenda Rapim Kementan-RI: 1)

Laporan Audit Stok Benih-CBN, oleh : Dirjen Tanaman Pangan; 2)

Perkembangan Produksi Dan Ekspor-Impor Kakao, oleh: Dirjen

Perkebunan; 3) Situasi Harga Komoditi Pertanian Di Tingkat Petani

Dan Pasar, Oleh: Dirjen PPHP; 4) Konsep Sk Mentan Tentang

Brigade Penanggulangan Kebakaran/Asap, Oleh: Sekretaris

Jenderal; 5) Kondisi Dukungan Penyuluhan Pada Program SL-PTT,

oleh: Kepala BPPSDMP; 6) Tindak Lanjut Temuan BPK 2013, oleh:

Inspektur Jenderal; dan 7) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Kaji dengan baik bersama dengan BUMN terkait stok CBN

termasuk yang ada di penangkar dan petani. Stok benih yang ada di

penangkar apakah bisa tersedia setiap saat dibutuhkan. Usahakan

ada konfirmasi dari BUMN tentang kesanggupan atau

ketidaksanggupan menyediakan benih. Sebenarnya saat ini dapat

dikatakan sudah hilang waktu 3 bulan. Dalam kondisi darurat seperti

ini, pikirkan terobosan apa yang perlu dilakukan, seperti peraturan

atau payung hukum. Dengan demikian, semua pihak terkait akan

merasa yakin dan aman. Usahakan pekan depan sudah ada hasil

tindaklanjutnya. Buat surat Menteri Pertanian kepada Menteri

BUMN dengan tembusan Menteri Perekonomian untuk

menyampaikan situasi perbenihan yang ada saat ini. Dalam dialog

di lapangan, petani menginginkan benih berlabel ungu. Label warna

biru sebenarnya bagus, namun kualitasnya tidak dipercayai oleh

petani.

Tindak Lanjut:

- Berdasarkan Permentan Nomor 70/Permentan/SR.120/ 12/2012

tentang Pedoman Cadangan Benih, dijelaskan bahwa apabila

benih CBN sewaktu-waktu diperlukan oleh Pemerintah, harus

tersedia sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang telah

ditentukan, bila diperlukan dapat diambil dari stok benih

komersial kedua perusahaan BUMN tersebut, jika benih CBN

yang siap salur tidak mencukupi.

- Sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalkan penyediaan

benih/stok CBN baik yang ada di gudang maupun di penangkar

Page 137: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

118

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

benih milik/kerjasama dengan kedua perusahaan BUMN,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan

koordinasi dengan kedua perusahaan tersebut, untuk

mengkonfirmasi kesiapan benih subsidi maupun benih CBN.

- Terkait kecenderungan petani lebih memilih untuk menggunakan

benih bersertifikat kelas SS (berlabel ungu) dibandingkan kelas

ES (berlabel biru), ditinjau dari sudut pandang teknis, kualitas

benih SS dengan ES tidak jauh berbeda. Dengan perlakuan

budidaya yang sesuai rekomendasi maka akan tercapai hasil

yang tidak berbeda nyata. Petani berfikir ekonomis bahwa

dengan menggunakan benih kelas SS, maka petani tidak perlu

untuk membeli benih musim tanam selanjutnya karena dapat

menggunakan turunan benih hasil produksi SS (kelas ES). Pada

kondisi tertentu, kadang-kadang penampilan tanaman di

lapangan kelas SS nampak lebih seragam dibandingkan kelas

ES karena persentase Benih Tanaman Lain (BTL) lebih kecil

dibandingkan kelas ES, sehingga petani beranggapan bahwa

kelas SS lebih bagus dibandingkan dengan kelas ES.

f. Rapim Kementerian Pertanian, Selasa, 1 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Reviu Target Renaksi

Bukittinggi; 2) Langkah-langkah Tindak Lanjut Prognosa Produksi

Tanaman Pangan 2014; 3) Kesiapan Penerapan Aturan Wajib

ISPO; 4) Pelaksanaan Program Bansos Kementan; 5)

Perkembangan Pelaksanaan CBN; 6) Tindak Lanjut Temuan BPK;

7) Alternatif Rancangan Kelembagaan Pangan Nasional (Tindak

Lanjut UU No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan); 7) Arahan Menteri

Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait reviu Renaksi Bukittingi, agar tidak mengandalkan K/L

lain. Bentuk Tim Pengkajian untuk merevisi target produksi

komoditas pangan utama. Sekitar akhir bulan April 2014, apabila

sudah siap, maka buat konferensi pers untuk mengumumkan

target produksi pangan utama yang baru. Namun demikian,

setelah target direvisi, semangat kerja jangan menurun. Tetap

lakukan segala upaya untuk mendongkrak peningkatan lakukan

segala upaya untuk mendongkrak peningkatan produksi. Setelah

Page 138: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

119

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

target baru diumumkan, maka segala persuratan dan dokumen

menggunakan angka target yang baru.

Tindak Lanjut:

- Reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014, telah

dilaksanakan rapat internal lingkup Ditjen Tanaman Pangan

tanggal 4 dan 8 April 2014, dan lintas Eselon I terkait lingkup

Kementan dan BPS pada tanggal 10 April 2014

- Dasar pertimbangan dan perubahan target produksi 2014

antara lain: a) dukungan kegiatan dan anggaran yang tersedia

tidak mencukupi kebutuhan; b) kemungkinan terjadinya El-

Nino tahun 2014 (prakiraan BMKG); c) potensi terjadinya

peningkatan serangan OPT pada tahun 2014 sebagai dampak

musim hujan tahun 2013 dan berlangsung sampai dengan

Februari/Maret 2014; d) prakiraan produksi 2014 (Angka

Prognosa BPS); e) trend pertumbuhan produksi, luas panen,

dan produkstivitas tahun 2008-2013; f) kondisi sarana dan

prasarana pengairan banyak yang mengalami kerusakan; dan

g) dukungan penyediaan lahan untuk perluasan areal tanam

(seperti lahan transmigrasi, kehutanan) tidak tersedia sesuai

dengan rencana.

- Hasil reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014

disepakati padi 71,50 juta ton GKG, jagung 18,60 juta ton

pipilan kering, kedelai 1,00 juta ton biji kering.

- Sasaran produksi hasil reviu tersebut semua komoditas lebih

rendah dari target produksi awal (Renstra/Renaksi

Bukittinggi), namun lebih tinggi dari ASEM 2013, dan bila

dibandingkan dengan Angka Prognosa 2014 untuk padi,

jagung, kedelai, dan ubi jalar lebih tinggi, sedangkan kacang

tanah, kacang hijau dan ubi kayu lebih rendah.

- Perkiraan neraca produksi dibandingkan dengan kebutuhan

tahun 2014 berdasarkan target produksi hasil reviu, beras

surplus 5,95 juta ton, jagung surplus 4,79 juta ton, kedelai

defisit 1,27 juta ton.

- Selanjutnya akan disusun skenario pencapaian produksi

tahun 2014 dan menjabarkan perubahan sasaran produksi

2014 masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

- Pada tanggal 23 s.d 24 April 2014 akan diadakan rapat

dengan daerah (Dinas Provinsi, Bakorluh dan BPTP) untuk

memantapkan langkah-;angkah pencapaian target produksi

2014)

Page 139: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

120

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kaji lagi dengan baik terkait kemungkinan meletakkan anggaran

benih untuk bantuan bencana di BNPB. Apakah BNPB bersedia

dititipi anggaran, apakah BNPB bersedia mengikuti aturan

Kementan untuk penyaluran benih sebagai bantuan bencana,

dan lain sebagainya.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan menyusun telaahan tentang CBN

terkait usulan penempatan CBN BNPB

Setuju untuk dilakukan kajian subsidi benih, karena hal ini dapat

mendorong tumbuh dan berkembangnya penangkar-penangkar

lokal. Para penangkar ini secara otomatis akan menanam dan

mengembangkan menjadi benih sebar. Membina dan mengontrol

para penangkar masih dalam rentang wilayah dan kendali

Kementan.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan mengkomunikasikan kajian subsidi

benih sumber dengan Badan Litbang Kementan (Pusat Analisis

Sosek dan Kebijakan Pertanian) dan Dinas Pertanian.

Untuk sementara, hentikan pelaksanaan realisasi anggaran

Bansos Kementan di daerah dan tunggu samapai PEMILU

selesai. Namun demikian, proses pengadaan dan penetapan

CP/CL tetap dapat terus berjalan.

Tindak Lanjut:

- Terkait himbauan Ketua KPK dan edaran Sekretaris Jenderal

Kementan untuk menunda penyaluran bansos, Ditjen

Tanaman Pangan telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

- Hampir semua daerah telah menerima surat himbauan dari

Ketua KPK, dan telah ditindaklanjuti dengan menunda

penyaluran bansos sampai selesai pelaksanaan Pemilu

Legislatif 9 April 2014.

- Namun untuk kegiatan yang tidak dapat ditunda, seperti

pertanaman kedelai yang puncaknya mulai bulan Februari,

maka SL-PTT kedelai dan PAT kedelai tetap dilaksanakan.

Demikian juga dengan SL-PTT padi dan jagung, karena jika

ditunda akan mengakibatkan mundur tanam, yang

dikhawatirkan tidak akan berkontribusi penuh pada tahun

2014.

Page 140: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

121

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Proses pengadaan dan lelang bantuan sarana pascapanen

tanaman pangan, tetap dapat berjalan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan, sehingga setelah selesai pelaksanaan

Pemilu Legislatif dapat langsung disalurkan/ diserahkan.

- Tindak lanjut atau edaran KPK dan surat Sekjen tentang

Penundaan Pelaksanaan Bansos Tahun 2014, telah

dikirimkan surat edaran Dirjen Tanaman Pangan Nomor:

338/RC.110/C/4/2014 tanggal 7 April 2014 ke Kepala Dinas

Pertanian Provinsi se-Indonesia.

g. Rapim Kementerian Pertanian, Senin 14 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Drfat Permentan tentang

Tata Hubungan Kerja Kelembagaan lingkup Kementan; 2) Konsep

Kebijakan Antisipasi Gejolak Pasokan/ Harga Ayam; 3) Posisi

Kementan Terkait Rencana Pengenaan Pembebasan Bea Impor Biji

Kakao; 4) Hasil Telaah Revisi Target Rencana Aksi Bukittinggi; 5)

Tindak Lanjut Temuan BPK; 6) Arahan Menteri Pertanian.

Arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti sesuai tugas

pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Revisi target pada Renaksi Bukittinggi harap dicek kembali. Kaji lagi

kesanggupan kita dengan usaha-usaha yang ada untuk

menargetkan produksi tanpa dukungan dari K/L lain. Jangan sampai

target yang dibuat terlalu tinggi, tetapi tidak boleh terlalu rendah.

Buat target secara rasional.

Tindak Lanjut:

Reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014, telah

dilaksanakan rapat kembali dengan Ditjen PSP serta Badan

Litbang Pertanian (Tim Modeling) pada tanggal 15 April 2014.

Hasil reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014 rapat

tanggal 15 April 2014 di RR. Dit. Budidaya Serealia, Ditjen TP.

- Skenario I disepakati untuk padi 72,08 juta ton GKG, jagung

18,60 juta ton pipilan kering, kedelai 1,00 juta ton biji kering.

- Skenario II disepakati untuk padi 71,72 juta ton GKG, jagung

19,02 juta ton pipilan kering, kedelai 1,20 juta ton biji kering.

Dasar pertimbangan dan perubahan target produksi 2014 antara

lain: a) dukungan kegiatan dan anggaran yang tersedia tidak

mencukupi kebutuhan; b) kemungkinan terjadinya El-Nino tahun

2014 (prakiraan BMKG); c) potensi terjadinya peningkatan

serangan OPT pada tahun 2014 sebagai dampak musim hujan

Page 141: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

122

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tahun 2013 dan berlangsung sampai dengan Februari/Maret

2014; d) prakiraan produksi 2014 (Angka Prognosa BPS); e)

trend pertumbuhan produksi, luas panen, dan produkstivitas

tahun 2008-2013; f) kondisi sarana dan prasarana pengairan

banyak yang mengalami kerusakan; dan g) dukungan

penyediaan lahan untuk perluasan areal tanam (seperti lahan

transmigrasi, kehutanan) tidak tersedia sesuai dengan rencana.

Selanjutnya akan disusun skenario pencapaian produksi tahun

2014 dan menjabarkan perubahan sasaran produksi 2014

masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk memantapkan reviu sasaran produksi 2014 terutama padi,

jagung dan kedelai akan dilaksanakan rapat pembahasan

dengan daerah (Kadis Provinsi se-Indonesia) pada tanggal 23

s.d 24 April 2014 dan Eselon I terkait lingkup Kementan.

h. Rapim Kementerian Pertanian, Senin 21 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Peningkatan Pengawasan

Pupuk Bersubsidi; 2) Laporan Realisasi Penyaluran Benih CBN dan

Benih Bersubsidi; 3) Prakiraan Situasi Iklim 2014 dan KATAM 2014;

4) Rencana Strategis Pengembangan Bio-Fuel; 5) Rencana

Rekomendasi Importasi Bahan Baku Pakan 2014; 6) Penyelesaian

Aset Kementan atas Laporan Keuangan BPK; 7) Serapan Anggaran

2014; 8) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait dengan masih rendahnya realisasi penyaluran benih

bersubsidi, upayakan terobosan baru untuk meningkatkan

penggunaan benih bersubsidi. Berdasarkan KATAM kita masih

bisa meningkatkan produksi pangan tahun 2014 dengan

mengoptimalkan pertanaman Padi pada bulan Juni 2014.

Tindak Lanjut:

Upaya-upaya dan langkah terobosan untuk meningkatkan

serapan dan penggunaan benih bersubsidi antara lain melalui:

peningkatan sosialisasi kepada kelompoktani, mempercepat

penyusunan DUPBB, mensinkronkan antara jenis/varietas yang

dibutuhkan petani dengan ketersediaan stok BUMN, serta re-

schedule jadwal tanam dengan kebutuhan benih.

Page 142: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

123

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Agendakan pertemuan Trilateral antara Kementerian Pertanian,

Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan terkait upaya

optimalisasi penyaluran pupuk dan benih bersubsidi.

Tindak Lanjut:

- Rapat tripartit tentang subsidi benih dan CBN tahun 2014

telah dilaksanakan pada hari Jumat, 25 April 2014, bertempat

di Ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan. Rapat

dipimpin oleh Dirjen Tanaman Pangan dihadiri oleh

perwakilan Ditjen Anggaran-Kemenkeu, Dirut PT SHS, Dirut

PT Pertani (diwakili), Inspektur II-Itjen Kementan, Biro

Perencanaan-Setjen, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan,

Direktur Budidaya Serealia, Direktur Budidaya Akabi,

Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, sedangkan Deputi BUMN

Industri Primer tidak hadir.

- Materi rapat meliputi : evaluasi pelaksanaan subsidi benih

2014 (s.d triwulan I-2014), permasalahan dan kendala,

upaya/langkah percepatan menghadapi MT 2014 (April-

September 2014).

- Hasil rapat tersebut antara lain dirumuskan pemantapan

rencana tanam bulanan (April-September 2014), kegiatan SL-

PTT padi, jagung, kedelai, kebutuhan benih bersubsidi, serta

ketersediaan benih bulanan.

- Rencana tanam SL-PTT MT 2014 (April-September 2014) SL-

PTT padi inbrida seluas 3.036.007 ha, padi hibrida 137.606

ha, SL-PTT jagung hibrida 170.499 ha, jagung komposit

25.900 ha, SL-PTT kedelai seluas 54.192 ha dengan

kebutuhan benih untuk SL-PTT padi inbrida 75.900 ton, padi

hibrida 2.064 ton, jagung hibrida 4.262 ton, jagung komposit

389 ton, dan kedelai 2.710 ton.

- Dalam hal penyediaan benih subsidi, pihak pelaksana (PT

SHS) selain dari produksi sendiri, juga berasal dari mintra

kerja/vendor.

Siapkan Konfrensi Pers Menteri Pertanian untuk

mensosialisasikan revisi target-target produksi tahun 2014 dan

sosialisasi KATAM dalam rangka pencapaian target 2014.

Tindak Lanjut:

Konferensi Pers Menteri Pertanian untuk mensosialisasikan

revisi target-target produksi tahun 2014 akan dilaksanakan

setelah rapat Trilateral antara Bappenas, Menko Perekonomian

Page 143: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

124

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan Kementan. Berdasarkan PK yang sudah ditandatangani oleh

Menteri Pertanian sasaran produksi padi sebesar 72,49 juta ton

GKG, jagung 19,11 juta ton pipilan kering, kedelai 1,5 juta ton biji

kering. Sementara berdasarkan hasil Rakor P2BN tanggal 23 s.d

24 April 2014 di Serpong kesanggupan daerah dalam

pencapaian produksi tahun 2014, untuk padi 73,16 jutan ton

GKG, jagung 20,09 juta ton pipilan kering, dan kedcelai 1,27 juta

ton biji kering. Dalam rangka pencapaian target produksi tahun

2014, Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan

Badan Litbangtan dan BPPSDMP untuk mensosialisasikan

KATAM kepada petani melalui petugas penyuluh, sehingga

dapat menjadi acuan bagi petani dalam melaksanakan usaha

budidayanya.

Laporkan sandingan realisasi anggaran tahun ini dengan tahun

yang lalu pada posisi tanggal yang sama pada setiap Rapim.

Tindak Lanjut:

Pada Rapim yang akan datang, Ditjen Tanaman Pangan akan

melaporkan realisasi keuangan tahun 2014 dengan disandingkan

pada tahun lalu.

Lakukan kajian tentang potensi produksi jagung dalam negeri

untuk pemenuhan kebutuhan industri pakan. Rumuskan

rekomendasi kebutuhan impor jagung berdasarkan kondisi dan

ketersediaan jagung dalam negeri.

Tindak Lanjut:

Telaahan Kondisi Jagung Nasional (ketersediaan, kebutuhan dan

kebijakan yang diperlukan):

- Sesuai Angka Sementera BPS tahun 2013, produksi jagung

Indonesia mencapai 18.5 juta ton. Secara teoritis, produksi ini

seharusnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri

pakan yang hanya mencapai 7,6 juta ton. Namun fakta

membuktikan selama ini industri pakan ternak kesulitan

mendapatkan jagung di lapangan sehingga terpaksa

melakukan impor. Sehingga sering menjadi pertanyaan

sebenarnya berapakah kemampuan produksi jagung dalam

negeri.

- Dari penelusuran dan diskusi dengan pemangku kepentingan

yang diselenggarakan oleh Ditjen PPHP, Kementan diperoleh

fakta bahwa pengguna jagung di lapangan selain (industri

pakan) cukup banyak dan permintaannya cukup besar.

Diantara pengguna jagung ini antara lain adalah peternak

Page 144: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

125

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

ayam petelor yang memproduksi pakan secara mandiri (self

mixing). Kebutuhan jagung oleh kelompok industri ternak ini

diperkirakan seimbang/setara dengan kebutuhan oleh industri

pakan pabrikan. Dengan asumsi tersebut diatas maka

diperkirakan kebutuhan jagung untuk sector peternakan

unggas sekira dua kali lipat yang dibutuhkan oleh industri

pakan ternak atau sekitar 15 juta ton.

- Disamping kebutuhan untuk industri pakan ternak unggas,

pengguna jagung juga meliputi industri pangan maupun non

pangan lainnya. Dari analisis KADIN pada lokakarya yang

diselenggarakan oleh Ditjen PPHP, kebutuhan jagung untuk

industri pangan dan non pangan lainnya saat ini diperkirakan

mencapai 5 juta ton per tahun. Sebagian dari industri ini juga

masih menggunakan jagung impor sebagai bahan baku.

Dengan kondisi diatas maka diperkirakan total kebutuhan

jagung nasional saat ini untuk industri (pakan, pangan dan

non pangan) mencapai setidaknya 20 juta ton. Selain itu,

Badan Ketahanan Pangan memperkirakan kebutuhan jangun

untuk konsumsi langsung mencapai 500 ribu ton. Belum lagi

dengan penggunaan jagung untuk kebutuhan ternak ayam

kampong dan unggas lainnya, dan pakan babi/sapi yang

jumlahnya diperkirakan juga cukup besar.

- Berdasarkan analisis diatas maka fenomena terus

meningkatnya impor jagung dapat dipahami. Selama ini

ternyata, estimasi angka kebutuhan jagung terlalu rendah,

sehingga perlu dilakukan koreksi angka kebutuhan jagung.

Selanjutnya, berdasarkan angka yang terkoreksi tersebut

maka perlu dilakukan perumusan ulang kebijakan nasional

pengembangan dan upaya swasembada jagung

berkelanjutan.

i. Rapim Kementerian Pertanian, Jumat, 9 Mei 201, yang dipimpin

oleh Menteri Pertanian. Agenda Rapim: 1) Laporan UKP4 oleh

Sekretaris Jenderal, 2) Kesiapan PENAS oleh Kepala Badan

PPSDMP, 3) Laporan Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa

oleh Sekretaris Jenderal, 4) Draft Permentan tentang Pemasukan

Bahan Baku Pakan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,

5) Perjanjian Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi oleh

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, 6) Situasi Ketersediaan

dan Harga Pangan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan, 7)

Arahan Menteri Pertanian

Page 145: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

126

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Manfaatkan secara baik sisa waktu yang masih ada untuk

mengejar target capaian B06 UKP4, terutama pada beberapa

rencana aksi yang masih jauh dari target capaian.

Tindak lanjut:

- Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah mengirimkan surat

kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nomor:

406/SR.120/C/05/2014 tanggal 6 mei 2014 hal Optimalisasi

Pelaksanaan Subsidi Benih TA 2014 yang berisi beberapa hal

sebagai berikut:

Realisasi penjualan dan penyaluran subsidi benih hingga

akhir bulan April 2014 secara nasional masih sangat

rendah.

Permintaan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi agar:

Segera melakukan pemanggilan kepada Kepala

Cabang/Satgas PT Sang Hyang Seri (Persero) yang ada

di provinsi untuk menyampaikan informasi stok dan

rencana kesiapan benih di lapangan.

Mendorong penyusunan Daftar Usulan Pembelian Benih

Bersubsidi (DUPBB) oleh kelompok tani dengan format

sesuai Petunjuk Teknis Subsidi Benih TA 2014.

Melaporkan perkembangan realisasi penjualan dan

penyaluran subsidi benih setiap bulan secara berjenjang

dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi sesuai Petunjuk

Teknis Subsidi Benih TA 2014.

- Menindaklanjuti hasil Rapim Kementan tanggal 9 Mei 2014,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah mengirimkan surat

kepada Kepala Dinas Provinsi seluruh Indonesia No.

433/TU.010/C/05/2014 tanggal 13 Mei 2014 tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014, kegiatan

APBN Ditjen Tanaman Pangan tahun 2014 yang dipantau

UKP4 meliputi:

Penyaluran benih bersubsidi, SL-PTT padi, jagung dan

kedelai, dan bantuan sarana pascapanen. Dimana realisasi

s.d minggu I Mei 2014 masih rendah.

Perlu segera dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan

baik realisasi fisik (penyaluran benih dan tanam) maupun

Page 146: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

127

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

penyaluran bansos kepada kelompok tani, dengan tetap

mengacu pada pedoman dan peraturan yang berlaku serta

meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota agar

target dapat tercapai sesuai yang disepakati.

Ditjen TP meminta meminta Kepala Dinas Pertanian

Provinsi agar melaporkan perkembangannya secara

kontinyu kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan c.q

Direktur Budidaya Serealia (untuk SL-PTT Padi dan

Jagung), Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

(untuk SL-PTT Kedelai), Direktur Perbenihan (untuk

penyaluran Benih Bersubsidi), dan Direktur Pascapanen

(untuk Bantuan Sarana Pascapanen).

Ditjen TP melalui Direktur Pascapanen telah mengirimkan

surat ke Dinas Pertanian Provinsi Seluruh Indonesia

dengan berbagai hal yaitu surat Nomor:

268/PP.120/C/03/2014 tanggal 13 Maret 2014 tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pascapanen dan Revisi

Pedoman Teknis, surat Nomor: 245/PP.050/C6.01/4/2014

tanggal 11 April 2014 tentang Percepatan Realisasi

Pengadaan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

TA.2014, surat Nomor 428/SR.160/C6.01/5/2014 tanggal

21 Mei 2014 tentang Percepatan Realisasi Pengadaan

Sarana Pascapanen Tanaman Pangan TA.2014.

Pengiriman pengisian blanko kesanggupan upaya daerah

merealisasikan bantuan sarana pascapanen sesuai target

UKP-4 pada saat Musrenbangtan tanggal 13 Mei 2014,

disusul dengan surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan

Nomor: 433/TU.010/C/05/2014 tanggal 13 Mei 2014 perihal

Percepatan Pelaksanaan kegiatan 2014.

Upaya melakukan pembinaan dan bimbingan teknis,

apresiasi penanganan pascapanen ke provinsi serta

monitoring pelaksanaan sarana pascapanen melalui

telepon.

Segera selesaikan proses pengadaan barang dan jasa, baik

secara manual maupun sistem. Upayakan agar dapat selesaikan

dalam waktu satu atau dua minggu kedepan.

Tindak Lanjut:

Ditjen TP telah melakukan Upload Sistem Informasi Rencana

Umum Pengadaan (SIRUP) melalui website Ditjen TP pada

tanggal 13 s.d 14 Mei 2014 dan sudah ditampilkan/ ditayangkan

Page 147: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

128

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dalam e-proc. Kementan, sedangkan soft copy dan hard copy

RUP sudah disampaikan melalui alamat email ke Tim ULP

Kementan.

j. Rapim, Senin, 2 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2 Kantor

Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Situasi Pergulaan Nasional;

2) Rancangan Permentan Tentang Integrasi Sawit-Ternak; 3)

Tindak Lanjut Penetapan Kementan Sebagai KPA/PPK Program

Cadangan Pangan; 4) Laporan Perubahan Acara Dan Kesiapan

Penas; 5) Rancangan Kementan Tentang Pedoman Kehumasan; 6)

Rencana Pemotongan Anggaran 2014; 7) Arahan Menteri

Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara:

Perbaiki mekanisme pemberian bantuan sosial, sehingga tepat

sasaran. Pergunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki

pelaksanaan kegiatan bansos kedepan. Usahakan jangan

mengulangi kesalahan yang sama.

Tindak Lanjut:

- Mekanisme pemberian bantuan sosial kegiatan tanaman

pangan telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman umum

dan pedoman pelaksanaan, termasuk kriteria penerima

bantuan. Pemberian bantuan sosial didasarkan pada seleksi

proposal (dilaksanakan mulai dari kabupaten, provinsi hingga

tingkat pusat).

- Sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi dalam rangka

menyamakan persepsi, membangun komitmen, transparansi

dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan bantuan sosial.

Sosialisasi ini dilaksanakan untuk menjelaskan hak kewajiban,

sanksi dan penghargaan bagi kelompok tani yang akan

menerima bantuan sosial.

- Kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dan berjenjang

dari tingkat kabupaten sampai pusat. Kegiatan evaluasi

dilakukan pada saat sebelum dimulai kegiatan (ex-ante), saat

dilakukan kegiatan (on-going) dan setelah dilakukan kegiatan

(ex-post).

- Hasil evaluasi akan digunakan untuk memperbaiki

pelaksanaan kegiatan bansos pada masa yang akan datang.

Page 148: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

129

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Terkait penghematan, laksanakan dan selesaikan dengan baik.

THL tidak dipotong, PUAP dan LM3 ditunda. Pelaksanaan

kegiatan bansos yang lain jangan ditunda, namun kontrol harus

ditingkatkan. Selama kegiatan bansos tersebut dapat berjalan

baik, maka akan menjadi materi Kementan dalam menjawab

kekhawatiran soal bansos.

Tindak Lanjut:

- Menindaklanjuti Surat Menteri Pertanian tanggal 22 Mei 2014,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan harus menghemat

anggaran sebesar Rp.998 miliar. Untuk itu Ditjen Tanaman

Pangan telah mengirim surat permintaan pemotongan ke 323

satker (DK/TP Provinsi, Kab/Kota) melalui Diperta Provinsi.

- Perkembangan selanjutnya berdasarkan surat Menteri

Keuangan Nomor: S 347/M.K.02/2014 tanggal 14 Juni 2014

yang menyatakan pemotongan APBN Kementan tahun 2014

sebesar Rp.1,902 triliun, maka Ditjen Tanaman Pangan

mengalami pemotongan Anggaran sebesar Rp.448 miliar.

- Dasar pemotongan anggaran adalah laporan realisasi

anggaran, karena beberapa daerah menyatakan sebagaian

kegiatan sudah dilaksanakan dan sedang berjalan.

- Biaya operasional THL POPT-PHP di Ditjen Tanaman Pangan

tidak termasuk yang dipotong

- Terkait dengan penghematan kegiatan pada LM3 Ditjen

Tanaman Pangan dalam proses pemotongan sebesar

Rp.100% dari pagu anggaran Rp.8,9 miliar (200 lembaga),

sehingga kegiatan bansos LM3 tahun 2014 tidak ada lagi.

k. Rapim, Jumat, 13 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2

Kantor Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Alternatif Penyaluran Benih

Bersubsidi (Terkait Kemandegan PT SHS); 2) Antisipasi Dampak

Kemarau Panjang; 3) Pelaksanaan Pembahasan Anggaran Terkait

Putusan MK Terhadap Kewenangan DPR; 4) Konsep Asuransi

Pertanian; 5) Reviu Pelaksanan SPI (Sistem Pengendalian Internal)

Lingkup Kementan; 6) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Dalam Rapat Menko, Menteri BUMN mngatakan megalami

kendala dalam penyedeiaan benih. Namun demikian, Menteri

Page 149: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

130

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BUMN berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut

dengan menunjuk BUMN lain untuk menyelesaikan tugas

penyediaan benih. Terkait dengan substansi teknis yang mejadi

kewenangan Kementan, maka persiapan dan sediakan semua

ketentuan persyaratan teknis bagi penyediaan benih subsidi.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan surat Menteri BUMN kepeda Menteri Pertanian

Nomor: S-367/MBU/2014 tanggal 13 Juni 2014 tentang

Pengalihan Penugasan PSO dalam rangka Pelaksanaan Subsidi

Benih TA. 2014, bahwa untuk mengamankan pemenuhan

penugasan khusus PSO dengan mengalihkan pengugasan

penjualan dan penyaluran benih bersubsidi TA. 2014 dari PT

Sang Hyang Seri (persero) kepada PT Pupuk Indonesia

(persero)/PIHC. Terkait dengan hal tersebut, Kementan akan

mempersiapkan seluruh persyaratan teknis (peraturan-peraturan)

bagi penyediaan benih bersubsidi.

Pelajari apakah perlu melakukan pertemuan bilateral dengan

Kementerian BUMN terkait permasalahan penyediaan benih

bersubsidi yang dihadapi saat ini. Perlu diingat bahwa

pelaksanaan benih subsidi masuk dalam matriks Prioritas

Nasional yang dipantau UKP4 dan bulan Juni merupakan

periode Laporan B06. Upayakan pula agar realisasi SL-PTT

dapat tepat sasaran

Tindak Lanjut:

Terkait dengan rencana pengalihan penanganan benih

bersubsidi oleh PT PIHC telah dilakukan rapat pembahasan

pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 di ruang rapat P2BN Ditjen

Tanaman Pangan yang dipimpin oleh Dirjen Tanaman Pangan,

dihadiri Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis

Kementerian BUMN, Ditjen Anggaran Kemenkeu, BPKP,

Direksi/Direktur Keuangan PT PIHC, Dirut PT Sang Hyang Seri,

perwakilan Bank BRI, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan,

dan perwakilan dari Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

Dari rapat tersebut diperoleh beberapa kesimpulan/rumusan

sebagai berikut: 1) sambil menunggu klarifikasi dari Meneg

BUMN dan disposisi Menteri Pertanian perlu dipersiapkan draf

revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor:

66/PMK.022013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan

Pertanggungjawaban Dana Subsidi Benih, 2) hal-hal yang

bersifat koorporasi akan difasilitasi penyelesaiannya oleh Meneg

Page 150: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

131

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

BUMN, 3) hal-hal yang mengalami perubahan akibat rencana

pengalihan benih bersubsidi ke PIHC akan ditindaklanjuti sesuai

dengan fungsi dan kewenangan Kementerian/Lembaga masing-

masing, 4) untuk memeperlancar proses pengalihan

pelaksanaan subsidi benih ke PIHC akan diselesaikan dengan

melibatkan BPKP.

Agendakan acara panen raya bersama dengan Menko

Perekonomian. Cari lokasi yang tidak terlalu jauh, seperti Kab.

Cirebon

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan sudah melakukan koordinasi dengan

Dinas Provinsi dengan hasil:

- Sekitar Pantura sedang tanam, di Kab. Demak (spot), Nganjuk

100 ha panen tanggal 26 s.d 27 Juni 2014

- Jadwal panen akan belangsung sekitar akhir Juli-Agustus

2014

Kab. Karawang bulan Juli 2014

Kab. Ponorogo + 300 ha Juli 2014

Kab. Aceh Jaya awal Agustus 2014 di lokasi Cuncun

(rintisan food estate)

Tingkatkan realisasi capaian kegiatan dan serapan anggaran.

Optimalkan pelaksanaan kegiatan Bansos.

Tindak Lanjut:

Upaya peningkatan serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan

terus dilakukan antara lain melalui: (1) peningkatan

pembinaan/asistensi ke daerah, (2) mengirimkan surat dan

peringatan kepada satker yang relatif masih rendah, (3)

mendorong pelaksanaan bansos supaya dipercepat, agar

memberikan damapak yang optimal untuk pencapaian program

2014.

Pelajari dengan baik terhadap putusan MK yang menyatakan

bahwa DPR tidak berhak melakukan intervasi kebijakan terhadap

K/L sampai dengan satuan 3.

Tindak Lanjut:

Putusan MK tentang Review atas Kewenangan DPR dalam hal

pengganggaran akan dijadikan sebagai acuan dalam

penyusunan dan penyiapan kegiatan/anggaran APBN kedepan.

Page 151: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

132

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

l. Rapim, Senin, 30 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2

Kantor Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Angka Ramalan Produksi

Tanaman Pangan Tahun 2014; 2) Evaluasi Penyelenggaraan

PENAS 2014; 3) Laporan UKP4-B06 Tahun 2014; 4) Arahan

Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Dengan mengacu kepada surat dari BPKP, segera melaksakan

pencairan Bansos kepada petani.

Tindak Lanjut:

- Ada beberapa daerah yang menolak melakukan

pencairan/transfer bansos dan masih mengacu pada surat

himbauan KPK sampai selesainya Pilpres.

- Dengan mengacu pada surat dari BPKP, Ditjen TP akan

menghimbau pada daerah agar segera melakukan pencairan

bansos, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai jadwal

yang telah ditetapkan. Penyaluran bansos dan pelaksanaan

kegiatan diharapkan dapat selesai maksimal bulan

September, sehingga dapat berkontribusi seluruhnya untuk

pencapaian produksi tahun 2014.

- Namun karena bansos termasuk kegiatan yang terkena

pemotongan/penghematan, maka daerah masih menunggu

kepastian terbitnya DIPA/RKA-K/L APBN-Penghematan 2014

sebelum melakukan transfer bansos untuk menghindari Pagu

minus.

Terkait kondisi di pucuk pimpinan Ditjen Tanaman Pangan, maka

Mentan, Wamentan, Sekjen dan Irjen akan berkunjung dan

bertemu dengan Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada hari Selasa 1 Juli 2014 pukul 09.00 wib.

Tindak Lanjut:

Kunjungan kerja Mentan, Wamentan, Sekjen, Irjen, Kepala Biro

Organisasi dan Kepegawaian, Kepala Biro Hukum dan Infomasi

Publik telah dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 1 Juli 2014

yang dihadiri Plt. Dirjen TP (Kepala Badan Litbangtan) Pejabat

Eselon II, III, IV, Bendahara, Tim Teknis, PUMK dan Staf Teknis

lingkup Ditjen TP

Arahan Menteri

Page 152: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

133

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Dalam arahannya Mentan menyampaikan agar pejabat, Tim

Teknis, ULP atau staf lainnya, dalam melaksanakan tugas

berhati-hati dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan dan

tidak mau diintervensi oleh pihak manapun, agar tidak

terjebak dalam hal-hal yang tidak diinginkan.

- Kejadian yang terjadi selama ini agar dijadikan pengalaman

dan tidak terulang lagi di masa mendatang.

- Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, semua pegawai di

Ditjen TP agar menghayati dan menerapkan Budaya Kerja

Aparatur Pertanian sesuai dengan Permentan Nomor:

65/Permentan/OT.140/11/2012 dan KKPID (Komitmen,

Keteladanan, Profesional, Integritas, Disiplin) secara

berkelanjutan. Seluruh pimpinan dan staf Ditjen TP agar

bekerja secara solid dan transparan.

- Dengan telah disusunnya Strategi Induk Pembangunan

Pertanian (SIPP) yang akan memberikan arahan dalam

pembangunan pertanian di Indonesia, sehingga diharapkan

cita-cita mencapai petani yang lebih sejahtera dapat tercapai.

Terkait kondisi dipucuk pimpinan Ditjen Tanaman Pangan, maka

Mentan, Wamentan, Sekjen dan Irjen akan berkunjung dan

bertemu dengan Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada hari Selasa 1 Juli 2014 pukul 09.00 wib.

Tindak Lanjut:

- Arahan Wamentan

Agar pegawai Ditjen TP tidak terus menerus larut dalam

kesedihan, agar kembali ke ritme kerja sesuai tupoksi,

mengingat 3 dari 5 target swasembada yang ditetapkan

Presiden berada di Ditjen TP yaitu padi/beras, jagung dan

kedelai.

Agar dibangun konsolidasi dan komunikasi yang baik antar

Eselon II dan Eselon III lingkup Ditjen TP, agar tercipta satu

kesatuan pemahaman dalam melaksanakan tugas Ditjen

TP sehingga target-target yang telah ditetapkan dapat

tercapai. Hal ini merupakan tugas Plt. Dirjen TP untuk

menciptakan konsolidasi yang lebih baik sehingga akan

dapat memperkuat crop Ditjen TP.

Sistem Pengendalian Intern (SPI) di Ditjen TP agar lebih

ditingkatkan, mengingat berdasarkan laporan Itjen

Page 153: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

134

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kementan, SPI di Ditjen TP termasuk lemah. Untuk itu

perlu dilakukan pengawasan secara hirarki/ bertingkat.

Terkait revisi sasaran produksi padi, jagung, kedelai karena

penghematan anggaran, agar ditinjau kembali apa

penghematan berpengaruh secara siginifikan terhadap

sasaran produksi, apa bukan karena kita kurang maksimal

melaksanakan tugas dan meningkatkan konsolidasi secara

intern.

- Tindak lanjut hasil kunker Mentan

Hasil dan arahan Mentan pada saat kunjungan kerja ke Ditjen

TP, selanjutnya ditindaklanjuti dengan kunjungan kerja dan

konsolidasi Plt. Dirjen TP ke masing-masing unit kerja Eselon

II dan UPT lingkup Ditjen TP yang dilaksanakan pada tanggal

3 s.d 8 Juli 2014. Jadwal pertemuan Plt. Dirjen TP dengan

Pejabat Eselon II, III, IV dan staf lingkup Ditjen TP, sebagai

berikut:

Setditjen TP : Kamis tanggal 3 Juli 2014

Dit. Perbenihan dan BBPPMBTPH : Kamis tanggal 3 Juli

2014

Dit. Budser : Jumat tanggal 4 Juli 2014

Dit. Bud Akabi : Jumat tanggal 4 Juli 2014

Dit. Perlintan, BBPOPT, BPMPT : Selasa tanggal 8 Juli

2014

Dit. Pascapanen : Selasa tanggal 8 Juli 2014

m. Rapim, Senin, Tanggal 7 Juli 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim mengenai: 1) Rancangan Inpres Percepatan Dan Penguatan

Industri Sawit; 2) Keragaan Pelayanan Perijinan Pestisida (Jenis,

Jumlah, Waktu, Pengawasan/Sanksi); 3) Rancangan PP tentang

Ketahanan Pangan dan Gizi; 4) Konsep Kelembagaan Pangan; 5)

Penanganan Perkara Hukum Lingkup Kementan; 6) Arahan Menteri

Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Mentan sangat mengapresiasi penyelesaian penanganan

perkara hukum yang menjadikan Kementerian Pertanian sebagai

tergugat. Cukup banyak perkara yang dimenangkan oleh

Kementerian Pertanian. Kedepan, mengingat Kementan cukup

Page 154: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

135

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

banyak menghadapi perkara-perkara hukum, maka perlu segera

dilakukan pengkaderan tenaga-tenaga di bidang hukum di

masing-masing Eselon I. Apabila diperlukan, lakukan promosi

untuk menarik Sarjana Hukum masuk dan bekerja di Kementan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan terus melakukan pengkaderan tenaga-tenaga

muda bidang hukum dengan melibatkan dalam penyelesaian

perkara hukum yang terjadi di Ditjen TP.

- Saat ini Ditjen TP memiliki tenaga bidang hukum dalam

jumlah yang cukup, tapi kedepan jika dirasa masih diperlukan,

akan dilakukan pengrekrutan.

Berikan penjelasan kepada Publik terkait ARAM I 2014 yang

turun dibandingkan ATAP 2013. Penurunan hanya mengurangi

surplus bukan ketersediaan.

Tindak Lanjut:

- Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar

tidak terjadi gejolak terkait turunnya angka produksi padi

tahun 2014, telah dilaksananan konferensi pers Plt. Dirjen

Tanaman Pangan dengan mengundang para pimpinan/

wartawan media cetak dari Forum Wartawan Pertanian

(FORWATAN) pada hari Rabu, 16 Juli 2014 bertempat di

Kantor Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu Jakarta.

- Dalam konferensi pers tersebut, dijelaskan walaupun produksi

padi 2014 ARAM I menurun (dibanding 2013) namun tetap

surpus beras sebesar 4,2 juta ton, begitu juga jagung surplus

sebesar 6,2 juta ton pipilan kering, kecuali kedelai defisit 1,3

juta ton.

- ARAM I-2014 yang dirilis BPS tanggal 1 Juli 2014 merupakan

angka yang diperoleh dari realisasi Sub Round I (Januari-

April) dan prediksi Sub Round II (Mei-Agustus) dan Sub

Round III (September-Desember), sehingga masih bersifat

prediksi, jadi masih sangat besar kemungkinannya untuk

berubah mengikuti situasi lapangan.

- Faktor penyebab penurunan produksi padi 2014 disebabkan

oleh penurunan luas panen dan produktivitas, terutama akibat

banjir di Pantura Jawa pada awal tahun (Jan-Feb 2014), dan

kekeringan di sebagian Sumatera.

Page 155: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

136

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Peningkatan produktivitas dengan cara perluasan

penerapan teknologi PTT, pemupukan berimbang dan

pupuk organik, perbaikan teknologi pengairan.

Perluasan areal tanam dengan cara peningkatan indeks

pertanaman (IP), optimalisasi lahan, perluasan areal tanam

baru.

Pengamanan produksi dari gangguan OPT dan dampak

perubahan iklim (banjir dan kekeringan).

Penanganan panen dan pascapanen dengan cara

menumbuhkan dan mengembangkan unit pelayanan jasa

alsintan (UPJA).

- Melalui upaya-upaya tersebut, maka produksi tahun 2014

diperkirakan dapat meningkat lagi dari Angka Ramalan I, dan

mampu mencapai sasaran produksi sesuai dengan target

yang ditetapkan.

Apabila ada kasus-kasus lain muncul di lapangan, maka segera

tindak lanjuti. Hal-hal penanganan yang sudah dilakukan

Kementan agar juga dipublikasikan kepada masyarakat.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan berusaha menindaklanjuti permasalahan-

permasalahan yang muncul di lapangan, terutama pengaduan

yang berasal dari masyarakat.

- Untuk permasalahan yang telah ditangani akan disampaikan

kembali ke masyarakat, agar diketahui bahwa terhadap

permasalahan dan pengaduan masyarakat akan

ditindaklanjuti oleh Ditjen TP.

Persentase serapan anggaran agar menjadi perhatian, terutama

Eselon I yang masih memiliki persentase serapan anggaran

rendah. Tingkatkan kinerja.

Tindak Lanjut:

- Serapan APBN Ditjen TP s.d 11 Juli 2014 telah mencapai

37,67%, angka ini memang masih di bawah target

penyerapan s.d triwulan II. Rendahnya serapan APBN Ditjen

TP tahun 2014 disebabkan antara lain karena KPPN di

beberapa kabupaten masih ada yang menolak pencairan

bansos karena mengacu kepada surat himbauan KPK, yang

masih ditangguhkan sampai selesai PIlpres, padahal sebagian

besar APBN Ditjen TP tahun 2014 (>70%) dalam bentuk

bansos. Disamping itu, daerah juga masih menunggu

Page 156: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

137

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

kepastian terbitnya DIPA APBN-Penghematan 2014 untuk

menghindari pagu minus.

- Telah berkoordinasi dengan daerah untuk percepatan

pelaksanaan kegiatan dan serapan anggaran sehingga dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

- Untuk kegiatan-kegiatan yang tertunda, akan dilakukan

penjadwalan ulang dan diupayakan dapat dilaksanakan dan

berkontribusi penuh terhadap capaian produksi tahun 2014.

Masing-masing Eselon I agar membenahi pelaksanaan kegiatan

dan penyerapan anggaran. Agar tidak membuat arahan-arahan

menyimpang yang nantinya dapat menimbulkan perkara pidana.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan membenahi kembali pelaksanaan kegiatan

dan serapan APBN tahun 2014, sehingga dapat terlaksana

sesuai target yang telah ditetapkan dan dengan tetap

memperhatikan aturan yang berlaku.

- Ditjen TP akan belajar dari pengalaman sebelumnya dan

berhati-hati dalam memberikan arahan dalam pelaksanaa

kegiatan, sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan

pada masa yang akan datang.

n. Rapim, Senin, Tanggal 14 Juli 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian.Agenda

Rapim mengenai: 1) Rancangan Regulasi Pengelolaan Cadangan

Beras Pemerintah (CBP); 2) Situasi Ketersediaan dan Harga

Pangan Menjelang Lebaran; 3) Permasalahan Daging Celeng dan

Upaya Penanganannya; 4) Langkah-langkah Pengawasan

Peredaran Daging Celeng (Babi Hutan) yang diduga dicampur/

dipalsukan sebagai Daging Sapi; 5) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

- Lakukan upaya agar kegiatan bansos di daerah dapat segera

dilaksanakan.

Tindak Lanjut:

Penyaluran bansos kegiatan Ditjen TP tahun 2014 mengalami

kemunduran karena surat himbuan KPK untuk menunda

penyaluran bansos sampai selesai Pileg/Pilpres dan daerah

masih menunggu terbitnya DIPA APBN-Penghematan 2014

untuk menghindari Pagu minus.

Page 157: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

138

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dengan telah berakhirnya pelaksanaan Pilpres, Ditjen TP

telah berkoordinasi dengan daerah untuk percepatan

pelaksanaan kegiatan dan penyaluran bansos sehingga dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

Melakukan perencanaan/penjadwalan ulang kegiatan yang

tertunda.

- Lakukan upaya terobosan agar daerah dapat memenuhi stok

CBP dari produksi daerahnya sendiri. Saat ini, stok CBP dipenuhi

dari Bulog. Upayakan agar sentra-sentra produksi padi yang ada

dapat dijadikan sumber CBP.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Dinas

Pertanian Provinsi yang membidangi tanaman pangan

(utamanya provinsi sentra produksi padi) agar secara rutin

menyampaikan prakiraan panen padi bulanan per wilayah

(kabupaten/kota, kecamatan) kepada Divre Perum BULOG di

daerah masing-masing untuk dijadikan pedoman bagi Perum

BULOG dalam pengadaan beras dari produksi dalam negeri.

Dengan demikian diharapkan target CBP akan dapat dipenuhi

dari daerah sendiri.

Sumber data prakiraan luas panen dan produksi bulanan

(padi, jagung, kedelai, dan komoditas utama pangan

lainnya)menurut wilayah kabupaten dan kecamatan dapat

memanfaatkan dari Program Percepatan Data Tanaman

Pangan kerjasama Pusdatin dengan BPS.

- Setiap unit pelayanan yang berhubungan langsung dengan

publik agar dipastikan memiliki layanan pengaduan. Buat sistem

agar publik dapat mengetahui perkembangan penyelesaian

dokumen yang diajukan.

Tindak Lanjut:

- Setiap unit layanan masyarakat di Ditjen TP saat ini telah

memiliki layanan pengaduan.

- Sebagai contoh di Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman

yang merupakan unit pelayanan publik dengan bidang

layanan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman

(residu pestisida, aflatoksin, cemaran logam berat) telah

memiliki SOP Penanganan Pengaduan Pelanggan yang

mengacu pada SNI ISO/IEC 17025 : 2008. Pengaduan yang

Page 158: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

139

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

masuk terkait pengujian segera ditindaklanjuti dan ditangani

sesuai SOP.

- Begitu juga pada UPT BBPPMBTPH-Cimanaggis serta UPT

BBPOPT-Jatisari telah memiliki SOP Pengaduan.

o. Rapim Rabu 13 Agustus 2014 di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat

Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda yang

dibahas pada Rapim tersebut yaitu: 1) Tindak Lanjut Rekomendasi

Kajian KPK Tentang Kebijakan Impor Komoditas Strategis Daging

Sapi, oleh Dirjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan; 2) Laporan

ULP-Pengadaan Barang Dan Jasa, oleh Sekretaris Jenderal; 3)

Tanggapan Pemerintah Atas RUU Perkebunan, oleh Dirjen

Perkebunan; 4) Formasi CPNS Kementan 2014, oleh Sekretaris

Jenderal; dan 5) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Terkait Pengembangan SDM Kementerian Pertanian:

- Untuk PNS yang sudah ada, agar dilakukan upaya

peningkatan kapasitas PNS, sehingga kemampuan dan

kapasitasnya dapat meningkat sebagaimana yang diharapkan

dan dibutuhkan.

- Pelajari kemungkinan melakukan proses rotasi antar Eselon I

dan antar unit kerja dalam upaya mengurangi jumlah pegawai

yang berlebih di satu unit kerja dan menambah jumlah

pegawai yang kurang di unit kerja yang lain.

- Lakukan pembinaan kepada PNS muda yang ditempatkan di

daerah. Apabila memungkinkan, PNS muda tersebut tidak

pindah lokasi kerja ke daerah lain.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan secara bertahap telah melakukan

peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai baik melalui

diklat yang berhubungan dan sesuai dengan kebutuhan dan

jabatan pegawai maupun melalui tugas belajar.

Ditjen Tanaman Pangan akan melakukan evaluasi terhadap

jumlah dan posisi pegawai antar unit kerja, sehingga jumlah

pegawai terdistribusi merata, sesuai dengan beban kerja di

masing-masing unit kerja. Apabila jumlah pegawai melebihi

beban kerja di salah satu unit kerja, akan dilakukan mutasi,

baik dalam unit kerja lingkup Eselon II, maupun antar Eselon

Page 159: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

140

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

II, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan

pegawai.

Ditjen Tanaman Pangan senantiasa melakukan pembinaan

terhadap PNS muda,khususnya UPT Pusat lingkup Ditjen TP

yang berada di Cimanggis-Depok dan Jatisari-

Karawang.Terhadapi PNS yang statusnya merupakan

pegawai pusat tetapi diperbantukan di daerah, baik Dinas

Pertanian Provinsi maupun UPT Daerah seperti BPSBTPH

dan BPTPH. saat ini sedang dalam proses pelimpahan ke

daerah sebanyak 112 orang.

Upayakan agar pengadaan barang dan jasa dapat diselesaikan

sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, yaitu akhir bulan

Agustus 2014. Laksanakan semua pekerjaan pengadaan barang

dan jasa sesuai aturan. Apabila pekerjaan pengadaan tersebut

dapat diserahkan ke daerah, maka sebaiknya diserahkan ke

daerah saja untuk pelaksanaannya.

Tindak Lanjut:

- Kegiatan pengadaan barang/jasa Ditjen TP tingkat pusat

yaitu: Rakor Penyusunan Laporan Keuangan; Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I dan II; dan kegiatan

sarana pengendalian OPT.

- Dari tiga kegiatan pengadaan barang/jasa, telah dilaksanakan

sebanyak dua kegiatan, yaitu: Rakor Penyusunan Laporan

Keuangan (selesai 100%) dan Rakor Pemanfaatan Sarana

PPOPT Tahap I (selesai 100%). Sementara Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap II belum dilaksanakan

dan akan segera dilaksanakan, sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Sedangkan kegiatan sarana pengendalian OPT

tidak dilaksanakan termasuk dalam penghematan.

- Ditjen Tanaman Pangan akan berhati-hati dalam pelaksanaan

kegiatan pengadaan dan mematuhi peraturan yang berlaku,

agar tidak menimbulkan permasalahan dimasa yang akan

datang.

- Kegiatan pengadaan barang/jasa di tingkat daerah berupa

bantuan sarana pascapanen anggarannya ditempatkan

sebagai dana Dekonsentrasi di Dinas Pertanian Provinsi dan

dialokasikan untuk kabupaten/kota.

Lakukan percepatan realisasi serapan anggaran dan kegiatan,

mengingat pada bulan Agustus realisasi serapan anggaran

Kementerian Pertanian baru mencapai 43%.

Page 160: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

141

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tindak Lanjut:

- Realisasi serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan

Per 26 Agustus 2014 mencapai Rp.1,303 triliun atau 57,31%

dari pagu anggaran.

- Dalam upaya meningkatkan serapan anggaran Ditjen

Tanaman Pangan telah berkoordinasi daerah agar

mempercepat pelaksanaan kegiatan. DIPA APBN-P telah

terbit sejak bulan Juli 2014.

- Untuk kegiatan yang mengalami penundaan, agar segera

dijadwal ulang dan dilakukan revisi CP/CL, sehingga

terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Diminta kepada Pejabat Eselon I dan II (Sesdit/Sesba) untuk

tidak melakukan perjalanan dinas secara bersamaan. Hal ini

dimaksudkan agar pekerjaan di kantor tetap dapat tertangani.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan senantiasa mengatur perjalanan dinas

Pejabat Eselon I dan II, Eselon II yang mendampingi Eselon I

dipilih sesuai maksud dan tujuan perjalanannya. Pejabat Eselon

II dikondisikan tetap ada yang berada di kantor untuk

menyelesaikan pekerjaan yang mendesak, sehingga pekerjaan

dapat tertangani dengan baik.

p. Rapim Senin, 25 Agustus 2014, Senin, tanggal 25 Agustus 2014 di

Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat Kementan, dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Adapun agenda yang dibahas pada Rapim tersebut

yaitu: 1) Rencana Tindak Lanjut Antisipasi Dampak Pengenaan

PPN Atas Produk Pertanian, oleh Dirjen Pengolahan Pemasaran

Hasil Pertanian; 2) Kegiatan Antisipasi Dampak Kekeringan, oleh

Dirjen Prasarana Dan Sarana Pertanian; 3) Situasi Ketersediaan

Pangan Dan Harga, oleh Kabadan Ketahanan Pangan; 4)

Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa, oleh Sekretaris

Jenderal; 5) Perkembangan Kegiatan Program 100 Hari KIB-II, oleh

Sekretaris Jenderal; 6) Perkembangan Tindak Lanjut Temuan BPK,

oleh Inspektur Jenderal; dan 7) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Mengingat tahun 2015 masih terdapat subsidi benih, kaji metode

yang tepat untuk menyalurkan subsidi tersebut. Apakah masih

Page 161: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

142

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menggunakan PSO/Bansos atau langsung ke penangkar.

Laporkan hasil kajiannya pada Rapim selanjutnya.

Tindak Lanjut:

- Realisasi penyaluran benih bersubsidi berdasarkan posisi

laporan 29 Agustus 2014 mencapai 23.928 ton (terdiri dari

padi inbrida 22.240 ton, padi hibrida 949 ton, jagung hibrida

190 ton, jagung komposit 74 ton, dan kedelai 476 ton).

Realisasi tersebut bila dibandingkan terhadap target 2014

(121.857 ton) mencapai 19,64%, sedangkan terhadap Daftar

Usulan Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB) mencapai

48,63%.

- Dari jumlah benih bersubsidi yang telah disalurkan tersebut

(23.928 ton) nilai subsidinya mencapai Rp.198,96 miliar. Dari

jumlah tersebut PT SHS telah mengajukan tagihan sebesar

Rp.95,52 miliar. Dari tagihan tersebut, yang telah lulus

verifikasi oleh Tim Verifikasi senilai Rp.33,69 miliar.

- Penetapan KPA subsidi benih 2014 kepada Plt. Dirjen TP

telah terbit dari Menkeu (pada DIPA subsidi benih 2014),

namun masih ada koreksi, dan ditargetkan minggu ini selesai.

- Alternatif solusi penanganan subsidi benih kedepan adalah:

Pola subsidi dengan prinsip pendekatan "Desentralisasi

tidak terpusat" dalam rangka penguatan sistem perbenihan

dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal.

Mengubah subisidi benih pola PSO (BA 999.07) menjadi

anggaran K/L (BA 018) dengan pola Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) di tingkat kabupaten.

Rencana Umum pengadaan barang dan jasa Kementerian

Pertanian mengalami revisi akibat adanya pemotongan,

dilakukan percepatan pengadaan barang dan jasa, apabila

diperlukan segera lakukan revisi. Proses pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa ini dipantau oleh UKP-4.

Tindak Lanjut:

- Kegiatan pengadaan barang/jasa Ditjen Tanaman Pangan

melalui ULP meliputi: (1) Rakor Penyusunan Laporan

Keuangan; (2) Rakor Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I

dan II; dan (3) Untuk kegiatan sarana pengendalian OPT.

- Dari tiga kegiatan pengadaan barang/jasa tersebut telah

dilaksanakan dua kegiatan, yaitu: (1) Rakor Penyusunan

Page 162: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

143

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Keuangan (selesai 100%); dan (2) Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I (selesai 100%).

- Rakor Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap II akan segera

dilaksanakan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Sedangkan kegiatan (3) Sarana Pengendalian OPT tidak

dilaksanakan karena penghematan anggaran.

Buat laporan berisi kinerja PT SHS dalam penyediaan benih

bersubsidi termasuk permasalahannya. Selanjutnya konsepkan

surat Menteri Pertanian ke Menteri BUMN untuk meminta

diadakannya pertemuan trilateral antara Kementan,

KemenBUMN, dan Kemenkeu.

Tindak Lanjut:

- Realisasi penyaluran benih bersubsidi oleh PT SHS posisi

laporan s.d 29 Agustus 2014 untuk padi, jagung dan kedelai

mencapai 23,928 ton (19,64%) dari target 2014 sebesar

121.857 ton, dan dibandingkan dengan Daftar Usulan

Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB) mencapai 48,63%.

- Kesulitan modal kerja mengakibatkan keterbatasan

kemampuan dalam penyediaan benih bersubsidi,

penyelesaian hutang-piutang, dan pemenuhan DUPBB

(masalah likuiditas adalah masalah internal PT SHS; untuk

menyelesaikan masalah PT SHS, maka diharapkan Kemen

BUMN dapat memberikan solusi utama/ fundamental untuk

kelangsungan hidup PT SHS kedepan).

- Varietas yang disediakan tidak semuanya sesuai dengan

kebutuhan petani.

- Dokumen untuk penagihan subsidi belum semuanya sesuai

dengan persyaratan, sehingga memperlambat proses

pencairan anggaran.

q. Rapim Selasa, 2 September 2014, di Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Perkembangan Tindak Lanjut Permasalahan Benih

Bersubsidi dan Alternatif Solusinya; 2) Tindak Lanjut LHP-BPK

Tentang Laporan Keuangan; 3) Rencana Aksi Penanggulangan

Kekeringan (Berikut Jenis Dan Jumlah Kegiatannya Secara

Nasional); 4) Hasil Pemeriksaan Khusus Itjen Terkait Surat KPK

Tentang Aset; 5) Laporan Tindak Lanjut Pengenaan PPN Komoditi

Pertanian; 6) Reviu Renstra Dan Program Kementan; 7) Arahan

Menteri Pertanian.

Page 163: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

144

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Segera respon setiap disposisi Menteri. Tanggal terima surat dan

tanggal surat jawaban jangan terlalu lama. Apabila substansinya

terkait kebijakan, maka surat disposisi Menteri tersebut jangan

diturunkan ke staf untuk menjawab.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP berusaha tidak menunda merespon setiap disposisi

Menteri Pertanian yang sesuai dengan tugas dan fungsi,

sehingga dapat dijawab tepat waktu.

- Untuk substansi yang menyangkut kebijakan akan

dikonsepkan jawabannya langsung oleh pimpinan.

Terkait beberapa skenario restrukturisasi organisasi Kementan,

semua harus menyikapi dengan bijaksana. Belum diputuskan

skenario mana yang akan diambil. Keputusan akan diambil oleh

Pemerintah Baru.

Tindak Lanjut:

- Terkait restrukturisasi organisasi, seluruh jajaran Ditjen TP

menyikapi secara bijaksana dan tidak mengalami gejolak,

karena restrukturisasi organisasi merupakan hal yang biasa

dalam suatu organisasi.

- Ditjen TP akan menerima pilihan skenario yang akan diambil

oleh Pemerintah.

Manfaatkan sisa waktu yang ada untuk mengoptimalkan

penyaluran benih bersubsidi, terutama, menjelang datangnya

Musim Tanam (Okt-Mar)

Tindak Lanjut:

Dalam menghadapi Musim Tanam (Oktober-Desember 2014),

PT Sang Hyang Seri diminta agar meningkatkan

pengadaan/penyediaan benih bersubsidi, sehingga benih

bersubsidi dapat secara optimal dimafaatkan kelompok tani.

Tegakkan disiplin Petugas Penerima dalam penyetoran PNBP.

PNBP yang belum disetorkan ke Kas Negara merupakan potensi

temuan auditor

Tindak Lanjut:

- Telah ditunjuk Petugas Penerima PNBP, yang disesuaikan

dengan kualifikasinya dan bekerja sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

Page 164: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

145

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Kinerja petugas penerima PNBP tersebut diawasi, dan

dilakukan pembinaan serta evaluasi secara berkala, dalam

rangka melihat kekurangan atau kelemahan untuk perbaikan.

- PNBP yang diterima disetorkan tepat waktu, sehingga tidak

menjadi temuan.

Segera tindak lanjuti temuan BPK secara maksimal. Siapkan

pegawai yang diberi tugas untuk menyelesaikan temuan.

Lakukan pemantauan penyelesaian temuan setiap pekan.

Laporkan perkembangan tindak lanjut temuan BPK sebulan

sekali pada Rapim Kementan, dan seminggu sekali pada Rapim

tingkat Eselon I.

Tindak Lanjut:

- Temuan BPK-RI terkait Ditjen Tanaman Pangan telah

ditindaklanjuti sesuai Instruksi Menteri Nomor:

04/Inst/RC.250/8/2014 tanggal 25 Agustus 2014 dengan

membuat teguran kepada pihak terkait dan dilakukan

pemantauan/evaluasi secara berkala atas perkembangan

tindaklanjut penyelesaian.

- Koordinasi penyelesaian hasil audit dan pemantauan

dilakukan sesuai tupoksi struktural di Direktorat/Unit Kerja

Eselon II/UPT (di tiap unit kerja Eselon II/UPT ditetapkan

koordinator penanganan dirangkap oleh anggota Satlak

PI/anggota Tim Pelaporan). Di tingkat Ditjen TP/Sekretariat

Ditjen TP dikoordinasikan oleh Subbag Evaluasi dan

Tindaklanjut Hasil Pengawasan pada Bagian Evaluasi dan

Pelaporan Setditjen TP dan anggota Tim dari Bagian

Keuangan dan Perlengkapan.

- Perkembangan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan

akan disampaikan pada Rapim A sebulan sekali dan Rapim B

seminggu sekali.

r. Rapim, Senin, 8 September 2014 Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Draf Perubahan Permentan Tentang Tata Hubungan

Kelembagaan; 2) Laporan Data Perkembangan Tanaman Padi,

Jagung dan Kedelai; 3) Laporan Kajian Tentang Pengenaan PPN

Komoditi Pertanian; 4) Rancangan Perubahan Permentan Tentang

Pestisida; 5) Keragaan Impor Komoditi Pertanian Penting Tahun

2013 dan 2014; 6) Laporan Tentang RUU Perkebunan Inisiatif DPR;

7) Arahan Menteri Pertanian.

Page 165: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

146

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain :

Terkait realisasi tanam padi, jagung dan kedelai yang mengalami

penurunan, agar dilakukan kerjasama kegiatan bersama dengan

Eselon I terkait (khususnya mengenai kekeringan). Susun

rencana aksi (Renaksi) untuk akselerasi peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai, agar dapat mencapai target yang telah

ditetapkan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan memanfaatkan secara optimal

- Sisa waktu pertanaman yang ada untuk mencapai target yang

telah ditetapkan, akan dilakukan beberapa kegiatan meliputi:

Mengawal pertanaman periode Agustus-September 2014

terutama dari serangan OPT.

kekeringan melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan

dan petugas lapangan.

Menyebarkan informasi kepada petugas lapangan untuk

mengantisipasi situasi iklim yang kurang menguntungkan

untuk pertanaman kedelai melalui pemanfaatan kalender

tanam secara optimal dan berkoordinasi dengan kantor

BMKG setempat.

Ditjen Tanaman Pangan akan melaksanakan pertemuan

Koordinasi Terpadu Evaluasi P2BN tanggal 2 s.d 3 Oktober

2014 di Tangerang-Banten yang akan dihadiri oleh Kepala

Dinas Pertanian Provinsi, Kepala Bakorluh, Kepala BPTP

dan Kepala BPS Provinsi se-Indonesia.

Peserta/narasumber pusat terdiri dari Kepala BPS, Eselon I

terkait lingkup Kementan, dan Kementerian PU (Ditjen

Irigasi Air). Pertemuan tersebut diharapkan dapat dihadiri

oleh Menteri Pertanian untuk memberikan arahan.

Sebagai tindak lanjut Surat Menteri Pertanian ke Gubernur

Nomor: 199/PD.100/M/7/2014, tanggal 18 Juli 2014 hal

pencapaian produksi tahun 2014 (ARAM I) dan surat Plt.

Dirjen Tanaman Pangan ke Kepala Dinas Pertanian

Provinsi Nomor: 566/PD/C/07/2014 tanggal 15 Juli 2014,

telah dilaksanakan Kunjungan Kerja Plt Dirjen Tanaman

Pangan ke provinsi-provinsi yang mengalami penurunan

produksi padi meliputi provinsi: Jawa Timur (21 s.d 22 Juli

2014), Sulawesi Utara (19 s.d 20 Agustus 2014), Jawa

Page 166: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

147

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Barat (14 s.d 15 Agustus 2014), Banten (20 s.d 23 Agustus

2014), Jawa Tengah (25 s.d 26 Agustus 2014), Sulawesi

Selatan (29 s.d 30 Agustus 2014), Sumatera Selatan (16

s.d 17 September 2014), dan Nusa Tenggara Barat

direncanakan 23 s.d 24 September 2014.

Terkait serapan anggaran, usahakan agar persentase serapan

pada akhir bulan September 2014 bisa di atas persentase

serapan tahun 2012 (periode sama)

Tindak Lanjut:

Posisi realisasi anggaran s.d 22 September tahun 2014,

serapan APBN Ditjen Tanaman Pangan mencapai (67,64%).

Serapan tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

serapan tahun 2012 (33,82%), dan 2013 (50,73%) pada

periode yang sama.

Upaya mendorong percepatan serapan anggaran terus

dilakukan.

Pada Sidang Kabinet, Presiden berpesan agar kunjungan kerja

ke Luar Negeri dibatasi untuk tujuan yang sangat diperlukan

saja, sehingga bisa konsentrasi menyelesaikan semua kegiatan-

kegiatan

Tindak lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Setjen (Biro

Kerjasama Luar Negeri), terkait kunjungan kerja ke luar negeri

yang bersifat penting atau mewakili Menteri Pertanian/Wakil

Menteri Pertanian, sehingga kegiatan-kegiatan yang ada di

kantor dapat berjalan dengan baik.

s. Rapim, Senin, 29 September 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Renstra dan Capaiannya 2010 – 2014; 2) Rencana

Kegiatan Dan Anggaran 2015 (Paparan Anggaran Perjalanan Dinas

Dan Rapat-rapat); 3) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Menjelang alih Kabinet Pemerintahan, maka Kementerian

Pertanian perlu menyiapkan bahan untuk Menteri baru dan

jajarannya. Untuk itu, setiap Eselon I agar menyusun Laporan

Kinerja pelaksanaan program secara independen dan lengkap.

Laporan berisi capaian, permasalahan atau kendala, dan

kegiatan yang belum dilaksanakan, serta aksi tindak lanjutnya.

Page 167: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

148

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan tersebut disusun sebagai acuan untuk mempermudah

Menteri Pertanian baru dalam melengkapi programnya.

Panduan penyusunan Laporan Kinerja:

Outline: Bab I Pendahuluan, mencakup visi dan misi; Bab II

Anggaran dan realisasi (5 tahun); Bab III Capaian kinerja; Bab

IV Permasalahan dan persoalan yang masih harus

diselesaikan.

Target yang dipakai harus bersifat nasional. Tidak perlu

disebut bagian yang menjadi intervensi Pemerintah, karena

fasilitasi Pemerintah harus dapat menjadi pengungkit bagi

seluruh kegiatan dan capaian nasional.

Sebagai acuan penulisan laporan adalah Renstra Kementan,

terutama untuk target-target yang telah ditetapkan.

Terkait anggaran, gambarkan secara jelas, termasuk apabila

ada revisi anggaran yang mengakibatkan dilakukan revisi

target.

Buat standarisasi untuk penulisan indikator makro. Setiap

Eselon I agar tidak berbeda dalam penulisan dan

penghitungan indikator makro.

Angkat permasalahan utama yang dihadapi dengan

menuliskan secara jelas sesuai keadaan yang sebenarnya,

sehingga Menteri Pertanian yang baru dapat menangkap

esensi situasi dan kondisinya.

Angkat hal-hal yang telah dikerjakan Kementan dan dapat

menjadi contoh bagi K/L lain, seperti: modeling system, e-

proposal, SIKP, dan WBK.

Laporan kinerja masing-masing Eselon selama 5 tahun

tersebut agar diserahkan langsung kepada Menteri Pertanian,

paling lambat hari Kamis, tanggal 9 Oktober 2014.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan sedang menyusun laporan kinerja

pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010-2014 sesuai

dengan tugas dan fungsi Ditjen TP.

- Laporan Kinerja memuat capaian produksi tanaman pangan

dan capaian kegiatan Ditjen TP selama periode 2010-2014,

khusus tahun 2014 keadaan s.d September 2014.

- Laporan Kinerja yang disusun dengan outline: Bab I

Pendahuluan; Bab II Capaian Indikator Makro; Bab III Capaian

Page 168: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

149

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Produksi Tanaman Pangan; Bab IV Capaian Kegiatan Utama

APBN Ditjen TP; Bab V Realisasi Serapan APBN; Bab VI

Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut; dan Bab VII

Penutup.

- Saat ini laporan kinerja dalam tahap finalisasi dan diharapkan

dapat disampaikan kepada Menteri Pertanian tepat pada

waktunya.

Lakukan penyisiran atas anggaran perjalanan dinas, karena dari

paparan terlihat bahwa hampir semua Eselon I memiliki alokasi

anggaran perjalanan dinas yang masih cukup besar, ditambah

lagi dengan rencana adanya kenaikan tunjangan kinerja, maka

seyogyanya perjalanan dinas bisa diturunkan.

Tindak Lanjut:

- Rancangan anggaran perjalanan dinas Ditjen TP tahun 2015

memang mengalami sedikit peningkatan bila dibandingkan

dengan tahun 2014 antara lain disebabkan : (1) penerapan

pola baru “kawasan” yang memerlukan sosialisasi yang

intensif; (2) meskipun melalui mekanisme E-Proposal, CPCL

kawasan perlu lebih teliti dan terpadu agar tepat sasaran; (3)

pembinaan pola gerakan di daerah non kawasan (dengan

melibatkan aparat dan masyarakat secara terpadu); (4)

lanjutan pembinaan/asistensi/ pemantauan pemanfaatan

bantuan tahun sebelumnya terutama alsin pascapanen agar

bermanfaat optimal dan berkembang); dan (5) penyelesaian

asset (barang persediaan dan Satker inaktif) yang relatif

banyak dan perlu melibatkan/koordinasi dengan instansi lain

(seperti KPLKN).

- Ditjen TP akan melakukan penyisiran kembali anggaran

perjalanan dinas, sehingga akan mengurangi anggaran

perjalanan dinas yang tidak terlalu penting, dan lebih

difokuskan pada kegiatan yang dapat secara langsung

berpengaruh pada peningkatan dan pencapaian sasaran

produksi.

Upayakan agar nilai SAKIP tahun 2014 mendapat nilai A. Ada

tiga Eselon I yang masih perlu meningkatkan nilai SAKIP Unit

Eselon I, yaitu Ditjen TP, Ditjen PSP dan Badan PPSDMP.

Eselon I yang lain agar dapat mempertahankan dan

meningkatkan nilainya. Dengan demikian, diharapkan secara

keseluruhan dapat mendorong pencapaian nilai A untuk SAKIP

Kementerian Pertanian.

Page 169: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

150

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tindak Lanjut:

- Dalam upaya memperbaiki penilaian SAKIP dan

meningkatkan kinerja, maka Ditjen Tanaman Pangan akan

melakukan koordinasi kepada Eselon II lingkup Ditjen

Tanaman Pangan untuk:

Memperhatikan potensi kemampuan pencapaian target

yang telah ditetapkan antara lain:

Melakukan reviu secara berkala terhadap IKU

Menyusun renaksi setiap indikator kinerja utama dalam

penetapan kinerja dengan mencantumkan target secara

periodik dan dipantau pencapaiannya secara berkala.

Menyusun indikator individu yang mengacu pada IKU unit

kerja.

Menyampaikan LAKIP kepada atasan langsung tepat

waktu.

Melaksanakan seluruh kegiatan dengan memperhatikan

prinsip efisiensi, efektivitas, dan ekonomis sesuai peraturan

yang berlaku.

Memperbaiki SPI .

- Penilaian SAKIP Ditjen Tanaman Pangan akan diupayakan

mendapat nilai A dalam penilaiannya sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor: 8 tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden

Nomor: 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah, Surat Keputusan MENPAN Nomor: KEP-

135/M.PAN-2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor: 135/Permentan/OT.140/12/2013

tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Pertanian.

t. Rapim Selasa, 28 Oktober 2014, Selasa, tanggal 2 September 2014

di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat Kementan, dipimpin oleh

Menteri Pertanian. Adapun agenda yang dibahas pada Rapim

tersebut yaitu: 1) Reviu Analisis Target dan Langkah Operasional

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai; dan 2) Arahan

Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Page 170: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

151

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Target dari Kabinet Kerja untuk Kementerian Pertanian adalah

swasembada pangan. Sebagai skala prioritas pertama, maka

untuk selama kurang lebih dua tahun kedepan, Kementerian

Pertanian akan memfokuskan program, kegiatan, dan anggaran

bagi pencapaian target swasembada 3 komoditas pangan utama,

yaitu: padi, jagung, dan kedelai. Komoditas dan program

pembangunan pertanian yang lain tetap dijalankan, namun

bukan dalam skala prioritas. Dalam rangka pencapaian skala

prioritas pertama tersebut, maka dimohonkan kerelaan seluruh

unit kerja Eselon I lingkup Kementan untuk melakukan

refocusingkegiatan dan revisi anggaran masing-masing.

Disepakati bahwa untuk refocusing kegiatan dan revisi anggaran

ini, tidak dilakukan antar program melainkan di dalam program

masing-masing (tidak lintas Eselon I).

Ada lima aspek penting yang harus menjadi fokus perhatian

pekerjaan saat ini bagi peningkatan produski padi, jagung, dan

kedelai, yaitu: irigasi, benih, pupuk, asuransi pertanian, dan

penyuluhan. Khusus benih agar dihitung kembali kebutuhan

volume dan anggaran benih tahun 2015.

Tindak Lanjut:

Dalam rangka mencapai swasembada tiga komoditas pangan

utama yaitu: padi, jagung, dan kedelai dari aspek perbenihan,

tahun 2015 melalui APBN-P dialokasikan untuk bantuan benih

padi inbrida seluas 8 juta ha dengan jumlah benih sebanyak

200 ribu ton (bantuan benihnya 25 kg/ha) dan kebutuhan

anggarannya Rp. 2 triliun, bantuan benih jagung hibrida

seluas 500 ribu ha dengan jumlah benih sebanyak 7.500 ton

(bantuan benihnya 15 kg/ha) dan kebutuhan anggarannya

Rp.375 miliar, bantuan benih kedelai seluas 350 ribu ha

dengan jumlah benih sebanyak 17.500 ton (bantuan benihnya

50 kg/ha) dan kebutuhan anggarannya Rp.271 miliar.

Selain program bantuan benih, tahun 2015 dialokasikan juga

untuk program subsidi benih. Kebutuhan volume dan

anggaran untuk subsidi padi inbrida 100 ribu ton anggaran

yang diperlukan Rp.694,5 miliar, padi hibrida 1.500 ton

anggaran yang dibutuhkan Rp.71,887 miliar, dan kedelai 15

ribu ton anggaran yang diperlukan Rp.173,025 miliar.

Cari upaya terobosan bagi penyediaan benih tersebut, dimana

pelaksanaannya tidak melanggar peraturan yang berlaku

Page 171: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

152

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tindak Lanjut:

Untuk pengadaan benih tahun 2015 akan diupayakan melalui

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dengan alokasi anggaran

di Provinsi. Hal tersebut sekaligus untuk mendukung kemandirian

benih. Terkait dengan penggunaan anggaran BA 999 telah

dikonsepkan surat Menteri Pertanian kepada Menteri Keuangan

hal Perubahan BA 999 ke BA 018 yang akan dialokasikan di

provinsi. Konsep surat tersebut dalam proses di Sekretaris

Jenderal Kementan.

Upayakan agar penyediaan benih dapat dilakukan di daerah,

sehingga dapat memenuhi azas 6 tepat (jenis, jumlah, harga,

tempat, waktu dan mutu)

Tindak Lanjut:

Agar penyediaan benih di daerah dapat sesuai kebutuhan petani

secara 6 tepat, perlu dialokasikan anggaran pengawasan

penyediaan benih bantuan pemerintah di provinsi maupun

kabupaten/kota.

Segera lakukan exercise fefocusing kegiatan dan anggaran di

masing-masing Eselon I dengan dikoordinasikan oleh Sekretariat

Jenderal. Hasil exercise dibuat dalam bentuk matriks yang isinya

mencakup: pokok kegiatan, permasalahan, alternatif

penyelesaian (solusi), dan konsekuensi dilaksanakan solusi.

Pembuatan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat,

dengan mempertimbangkan konsekuensi yang ada.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan telah melakukan pertemuan dengan

Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan terkait anggaran

untuk mendukung peningkatan produksi.

- Pada pertemuan tersebut membahas pokok kegiatan,

permasalahan, sehingga sasaran produksi dapat tercapai

pada tahun 2014, sesuai target/sasaran yang telah ditetapkan

Dalam penyiapan bahan Menteri, cukup 2-5 lembar saja (dua

lembar lebih baik). Cukup point-point yang perlu disampaikan

oleh Mentan kepada Presiden. Data dan informasi lebih detil

sebagai lampiran.

Tindak Lanjut:

Dalam menyiapkan bahan untuk Menteri Pertanian, Ditjen

Tanaman Pangan akan mengupayakan seefektif dan seefisien

Page 172: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

153

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

mungkin, hanya pokok-pokok atau inti dari tema bahan/ laporan,

sementara data lebih rinci akan dijadikan lampiran saja.

Rapat Pimpinan Kementan akan lebih banyak dilakukan di luar

kantor, sekaligus melihat perkembangan pelaksanaan kegiatan

di lapangan Pejabat Eselon II terkait harus hadir.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan mengikuti pelaksanaan Rapim di

luar kantor/lapangan, akan dikoordinasikan dengan unit kerja

Eselon II lingkup Ditjen TP, yang akan menghadiri sesuai dengan

tupoksi yang ada pada unit kerja Eselon II terkait.

u. Rapim Senin, 31 Oktober 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang Menteri Pertanian. Agenda Rapim: 1)

Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi 1 Juta Ha; 2) Refocusing

Program dan Anggaran Tahun 2015 Mendukung Percepatan

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung, Kedelai, Gula, dan Daging

Sapi; 3) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Undangan menjadi pembicara dan narasumber di kampus, dan

undangan lainnya agar di wakili oleh Pejabat Eselon I.

Pengaturan Pejabat yang mewakili Mentan ini dilakukan oleh

Sekjen.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Sekjen

mengenai pengaturan mewakili Menteri Pertanian sebagai

pembicara dan narasumber.

- Dirjen Tanaman Pangan akan mewakili Menteri Pertanian

terutama untuk kegiatan/agenda yang terkait dengan tugas

dan fungsi Ditjen Tanaman Pangan.

Untuk sementara, agar Dirjen PSP, Dirjen TP, dan Sekjen untuk

tidak pergi ke luar kota (pergi jauh), apabila tidak untuk keperluan

penting.

Tindak Lanjut:

- Dirjen Tanaman Pangan akan tetap berada di Jakarta untuk

mengawal rencana dan upaya pencapaian sasaran/ target

produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

- Untuk kegiatan undangan atau perjalanan keluar kota, akan

diwakili oleh Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan sesuai

dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Page 173: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

154

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Secara prinsip Presiden sudah menyetujui APBN-P Kementan

tahun 2015 sebesar Rp.15 triliun, yaitu: 1) untuk Kementan

Rp.10 triliun dan Kemen PU & PR Rp.5 triliun, 2) rehabilitasi

jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier, 3) rehabilitasi

jaringan irigasi tersier seluas 1 juta ha, sebesar Rp.9,7 triliun.

Sudah disepakati bahwa lokasi rehab jaringan irigasi primer dan

sekunder yang dikerjakan Kemen PU & PR akan mengikuti lokasi

jaringan tersier, 4) jagung, seluas 500 ribu ha, sebesar Rp.500

miliar. Ditjen PKH agar menyiapkan proposal dan siap hari

Senin, 3 November 2014, 5) kedelai, sebesar Rp. 300 miliar, 6)

padi, sebesar Rp. 1 triliun, untuk keperluan bibit, 7) gula, sebesar

Rp.1 triliun, untuk keperluan traktor roda 4, 8) Ternak, sebesar

Rp.500 miliar, dan 9) Benih, sebesar Rp.250 miliar.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan menyambut baik penambahan

anggaran melalui APBN-P 2015 yang lebih difokuskan untuk

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun

2015 dalam rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton,

swasembada jagung berkelanjutan dan pencapaian

swasembada kedelai tahun 2017.

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan tambahan anggaran

bagi Eselon I pendukung lingkup Kementan dan Kementerian

terkait, agar dapat menyusun kegiatan dapat lebih terfokus

dan berdampak langsung terhadap upaya pencapaian

sasaran produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Segera siapkan RKAKL untuk APBN-P 2015, dengan jadual:

Ditjen PSP 1 bulan, Ditjen Perkebunan 1 minggu, Ditjen PKH 2

minggu, Ditjen TP 1 bulan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan segera menyusun rencana alokasi

kegiatan dan anggaran tahun 2015 hasil dari refocusing 2015

dan APBN-P 2015 dengan prioritas upaya mendukung

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun

2015.

- Karena masih terdapat beberapa kebijakan kegiatan

pendukung pencapaian produksi tahun 2015 yang akan

diprioritaskan, maka sampai saat ini RKA-K/L APBN-P belum

selesai/belum final.

Untuk sementara, saat ini anggaran difokuskan ke 5

komoditas pangan utama (Padi, jagung, kedelai, tebu, dan

Page 174: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

155

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

daging). Untuk sementara, APBN tidak membiayai komoditas

lain, ditunda dulu.

Tindak Lanjut:

- Fokus kegiatan dan anggaran tahun 2015 yang

diprioritaskan pada pencapaian sasaran produksi padi,

jagung, kedelai tahun 2015, telah disosialisasikan di tingkat

Ditjen Tanaman dan jajaran, sehingga diharapkan semua

dapat memahami dan mendukung upaya pencapaian

sasaran produksi tiga komoditas prioritas.

- Kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai akan

dialihkan dengan cara refocusing anggaran dan kegiatan

melalui revisi RKA-K/L 2015.

Mentan minta agar pada tahun 2016 petani harus sejahtera.

Tindak Lanjut:

- Kesejahteraan petani merupakan tujuan akhir

pembangunan pertanian.

- Oleh sebab itu, maka pembangunan sub sektor tanaman

pangan juga diarahkan dan berlandaskan pada

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani (bukan

hanya untuk meningkatkan produksi saja).

- Target tersebut akan diupayakan melalui peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman pangan

yang dihasilkan petani, sehingga akan konperhensif dan

berdaya saing, sehingga meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani.

Pelaksanaan operasional pupuk dan benih di lapangan

menjadi kebijakan Dirjen PSP dan Dirjen TP.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan siap melaksanakan dan

mengawal kebijakan sistem perbenihan yang ditetapkan

pemerintah, sehingga dapat meningkatkan penyediaan

benih yang memenuhi prinsip 6 tepat, serta meningkatkan

tingkat penggunaan benih unggul bermutu/bersertifikat,

untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman

pangan yang dihasilkan.

- Kebijakan penyedian benih bersubsidi kedepan

direncanakan akan dilaksanakan secara desentralisasi di

Page 175: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

156

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

daerah dan memanfaatkan potensi penangkar benih/

industri benih di lokasi berbasis sumberdaya lokal.

- Dengan pendekatan desentralisasi diharapkan industri

perbenihan di daerah akan lebih cepat berkembang dan

mendekatkan sumber benih dengan pengguna/petani.

Mentan minta maaf sebelumnya, apabila kekurangan dan

kesalahan nanti dalam berkata dan bertindak, ini semata-mata

untuk kepentingan negara. Mentan minta agar semua Eselon

1 yang tidak terkait langsung dengan padi, jagung, dan

kedelai tidak merasa terabaikan. Semua Eselon I penting,

hanya saat ini sedang dilakukan skala prioritas kepentingan.

Dekati semua instansi yang terkait, seperti: BPS, KPK, Jaksa

Agung, Kepolisian.

Tindak Lanjut:

- Jajaran Pimpinan dan Staf Ditjen TP memahami dan siap

mendukung/melaksanakan program pembangunan yang

ditetapkan pada periode 2014-2019 mendatang sesuai

dengan kebijakan Menteri Kabinet Kerja.

- Sejalan dengan kebijakan prioritas pembangunan, maka

dukugan kegiatan akan difokuskan untuk mencapai

swasembada/surplus produksi beras dan jagung

berkelanjutan serta pencapaian swasembada kedelai 2017.

- Dalam melaksanakan program kegiatan dan anggaran

akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan lembaga/

instansi terkait, dan dengan lembaga pengawasan: BPK,

KPK, Jaksa Agung, dan Kepolisian

v. Rapim Senin, 10 November 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Laporan Persiapan Rakernas Pembangunan Pertanian;

2) Program Perbaikan Jaringan Irigasi 1 Juta Ha Tahun 2015; 3)

Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai; 4) Upaya-upaya

Akselerasi Penyuluhan dalam Mendukung Swasembada Pangan; 5)

Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Secara prinsip Presiden RI telah menyetujui tambahan Rp.15

triliun untuk Kementerian Pertanian di tahun anggaran 2015,

yang akan digunakan untuk rehab jaringan irigasi dan kegiatan

pendukungnya (traktor dan benih) dalam rangka program

Page 176: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

157

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

percepatan pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung

dan swasembada kedelai, serta untuk akselerasi swasembada

gula dan daging. Untuk mempercepat pelaksanaan program

tersebut, secara prinsip telah disetujui pula bahwa Rp.2 triliun

akan dapat mulai digunakan pada tahun anggaran 2014 dan

berlanjut sampai Maret 2015. Hal ini harus dilakukan untuk

mengejar masa tanam utama padi yaitu Oktober-Maret yang

akan sangat menentukan untuk panen raya di bulan Maret-April

2015.

Terkait dengan tambahan Rp.2 triliun di tahun anggaran 2014,

agar segera:

Lakukan komunikasi dan negosiasi dengan Gubernur (melalui

Dinas Pertanian Provinsi) untuk menyepakati volume bantuan

dan target produksi.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan melakukan komunikasi dan negosiasi dengan

Gubernur (melalui Dinas Pertanian Provinsi) tentang sasaran

produksi tahun 2015 nasional dan masing-masing provinsi

pada pertemuan Rakernas Pembangunan Pertanian tanggal

17 s.d 18 November 2014.

- Selain menyampaikan target produksi masing-masing

provinsi, juga disampaikan kegiatan dan anggaran 2015 yang

akan dialokasikan untuk mencapai sasaran produksi 2015,

termasuk rencana kegiatan hasil refocusing 2015, APBN-P

2015 dan rencana kontingensi 2014.

Perlu diketahui dan dipahami bahwa anggaran tambahan Rp.15

triliun mencakup untuk komoditas padi, jagung, kedelai, gula dan

daging.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan memahami tambahan anggaran

sebanyak Rp.15 triliun untuk mencapai sasaran produksi 2015

lima komoditas yang ditargetkan mencapai swasembada dan

swasembada berkelanjutan, yaitu: padi, jagung, kedelai, gula

dan daging, termasuk diantaranya untuk perbaikan jaringan

irigasi melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

- Ditjen TP akan berkoodinasi dengan Setjen terkait anggaran

tambahan 2015, sehingga anggaran yang digunakan sesuai

sasaran dan kebutuhan dalam peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai.

Page 177: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

158

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan dukungan dari Eselon

I terkait, agar dalam penyusunan kegiatan dapat lebih terfokus

dan berdampak langsung terhadap upaya pencapaian

sasaran produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Cek apa benar laporan bahwa 90% benih subsidi telah ditanam

dan berapa luas areal penanamannya.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan laporan dari pelaksanan PSO subsidi 2014 PT

Sang Hyang Seri (SHS) sejak bulan Februari 2014 sampai

dengan tanggal 30 Oktober 2014 telah disalurkan benih padi

inbrida sebanyak 26.597 ton untuk areal seluas 1,064 juta ha,

benih padi hibrida 1,197 ton untuk areal seluas 79.786 ha, benih

jagung hibrida 303 ton untuk areal 20.185 ha, benih jagung

komposit 94 ton untuk areal 3.770 ha, dan benih kedelai 646 ton

untuk areal seluas 12.922 ha. Dari sejumlah benih yang

disalurkan tersebut berdasarkan konfirmasi dari Dinas Pertanian

Provinsi sudah ditanam, dan sebagian sudah panen.

Menteri Pertanian meminta target produksi padi tahun 2015

sebesar 75,21 juta ton GKG dan surplus beras sebesar 10 juta

ton sampai tahun 2017. Target produksi kedelai sebesar 1,5 juta

ton dan jagung sebesar 22 juta ton.

Tindak Lanjut:

- Jajaran Ditjen Tanaman Pangan dapat memahami target

produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015 yang telah

ditetapkan oleh Menteri Pertanian.

- Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun skenario upaya

pencapaian sasaran produksi tersebut.

- Di samping itu, Ditjen Tanaman Pangan juga menyusun

alokasi kegiatan yang lebih difokuskan pada upaya

pencapaian sasaran produksi yang telah ditetapkan.

Siapkan naskah kesepahaman antara Menteri Pertanian dengan

Kepala Bulog bahwa Bulog bersedia membuat stok beras

sebesar 5 juta ton dan stok jagung sebesar 2,5 juta ton dari

produksi dalam negeri (bukan impor).

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Setjen

Kementan terkait kesepahaman antara Menteri Pertanian

dengan Dirut Perum Bulog terkait stok beras dan jagung yang

harus dipenuhi dari penyerapan produksi beras 5 juta ton dan

jagung 2,5 juta ton dari produksi dalam negeri/hasil petani.

Page 178: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

159

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Dengan adanya kesepahaman Menteri Pertanian dan Dirut

Perum Bulog tersebut, diharapkan kedua belah pihak dapat

memahami tugas dan fungsi masing-masing dalam

pencapaian dan penyerapan produksi petani.

Pada Rakernas 17 s.d 18 November 2014, agar dibuatkan

agenda penandatanganan komitmen Daerah terkait target

produksi. Siapkan dokumen pembagian target produksi padi 75

juta ton GKG ke semua daerah. Dokumen ditandatangani oleh

Dirjen Tanaman Pangan dengan Kepala Dinas Provinsi.

Tindak Lanjut:

- Pada Rakernas tanggal 17 s.d 18 November 2014, Ditjen

Tanaman Pangan akan mengkomunikasikan dengan daerah

tentang sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015

dengan rincian masing-masing provinsi beserta alokasi

kegiatan pendukungnya.

- Sasaran produksi tersebut diminta agar dibahas di masing-

masing provinsi, termasuk dukungan melalui APBD I dan

APBD II.

- Jika telah disepakati sasaran tersebut, baru akan

dilaksanakan penandatanganan komitmen Menteri

Pertanian/Dirjen Tanaman Pangan dengan Gubernur masing-

masing provinsi.

Jadualkan kunjungan ke lapangan untuk Menteri Pertanian,

Dirjen TP dan Dirjen PSP.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoodinasi dengan Ditjen PSP

dan daerah dalam menyusun jadual Menteri Pertanian ke

lapangan, terutama untuk lokasi irigasi yang mengalami

kerusakan untuk diusulkan perbaikan dalam mendukung

pencapaian sasaran produksi tahun 2015.

Terkait dengan usulan Kementerian Pertanian memindahkan

anggaran subsidi benih dari BA 999 ke BA 18, agar disiapkan

surat Menteri Pertanian kepada Menteri Keuangan. Disadari

bahwa proses ini memerlukan waktu dan harus melalui DPR-RI,

namun demikian sebaiknya mulai dilakukan.

Tindak Lanjut:

- Usulan pengalihan anggaran subsidi benih (BA 999.07)

menjadi anggaran sektoral (BA 18) untuk bantuan benih tahun

Page 179: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

160

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2015 Ditjen Tanaman Pangan telah menyiapkan konsep surat

Menteri Pertanian, kepada Menteri Keuangan.

- Ditjen Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Setjen

Kementan untuk mempelajari mekanisme dan tatacara

pengalihan anggaran subsidi ke anggaran sektoral.

Hari Selasa 11 November 2014 Menteri Pertanian akan

melakukan rapat dengan seluruh jajaran Ditjen Tanaman Pangan

(Pejabat Eselon I, II, III, dan IV) untuk mengetahui dan

mempelajari seluruh kondisi dan permasalahan terkait

pengembangan tanaman pangan.

Tindak Lanjut:

- Rapat Menteri Pertanian dengan jajaran Ditjen Tanaman

Pangan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2014,

dihadiri oleh Plt. Dirjen Tanaman Pangan, Pejabat Eselon II,

III dan IV lingkup Ditjen Tanaman Pangan dan beberapa

Eselon II lingkup Badan Litbang Kementan.

- Pokok-pokok arahan Menteri Pertanian saat pertemuan

dengan jajaran Ditjen Tanaman Pangan antara lain: kita harus

bertekad menetapkan dan mencapai target produksi padi,

jagung, dan kedelai lebih tinggi dari target sebelumnya yaitu:

padi 75 juta ton GKG, jagung 22 juta ton pipilan kering, dan

kedelai 1,5 juta ton biji kering.

- Target produksi 2015 tersebut ditetapkan dalam rangka

mewujudkan target surplus beras 10 juta ton, swasembada

jagung berkelanjutan dan pencapaian swasembada kedelai

tahun 2017.

- Lakukan peningkatan koordinasi dan sinkronisasi dengan

Eselon I lingkup Kementan, instansi/lembaga terkait,

pemerintah daerah (Gubernur/Bupati/Walikota), serta

stakeholder terkait untuk bersinergi mengupayakan

pencapaian target produksi 2015.

- Agar dilakukan pemantauan dan pelaporan realisasi

penyaluran benih bersubsidi pada periode sisa tahun 2014

(Oktober-Desember 2014) secara berkala (harian).

- Lakukan upaya-upaya dan kerja keras untuk mencapai target

produksi 2015 yang meningkat cukup signifikan (dibanding

rerata capaian selama lima tahun terakhir) dan selanjutnya

kita berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Page 180: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

161

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

w. Rapim Senin, 15 Desember 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Paparan RAPBN-P 2015 dan 2) Arahan Menteri

Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Para penanggung jawab kegiatan pendampingan kontingensi

agar bekerja lebih keras di tahun 2015, dan bagi anggota tim

yang tidak sanggup di lapangan agar langsung diganti, sehingga

dapat bekerja secara optimal. Bapak Menteri meminta agar

kegiatan pendampingan kontingensi di Sumatera Barat yang

kurang optimal tidak terulang di daerah lainnya.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan beserta jajaran akan bekerja lebih

keras sesuai dengan penugasan dari Menteri Pertanian dalam

melakukan pendampingan kegiatan kontigensi, diharapkan

tidak ada penanggung jawab yang perlu diganti karena kurang

optimal.

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan dengan intensifnya

pendampingan, daerah juga dapat melaksanakan kegiatan

secara optimal, sehingga tujuan kegiatan kontigensi dan

sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015 dapat

dicapai.

Fokuskan skala prioritas kegiatan 2015 untuk pencapaian

swasembada padi, jagung, kedelai, daging sapi serta

peningkatan produksi gula. Selain itu fokuskan pula untuk

peningkatan produksi dan kualitas cabai, bawang merah dan

kakao.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan telah memfokuskan rencana kegiatan

dan anggaran tahun 2015 untuk pencapaian sasaran produksi

padi, jagung, kedelai tahun 2015 dalam rangka swasembada

pangan tahun 2017. Sehingga dilakukan refocusingatas

rencana kegiatan dan anggaran tahun 2015 untuk mendukung

peningkatan produksi ketiga komoditas tersebut.

- Untuk mendukung pencapaian swasembada kedelai tahun

2017, maka dukungan anggaran melalui dana APBN 2015

difokuskan pada kegiatan GP-PTT kedelai seluas 350.000 ha

(non kawasan 333.500 ha + kawasan 16.500 ha) dan PAT-

Page 181: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

162

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

PIP seluas 131.500 ha ( refocusing awal 90.000 ha +

tambahan refocusing PAT-PIP 41.500 ha). Kegiatan ini

diharapkan berkontribusi terhadap target produksi kedelai

2015 sebesar 1,2 juta ton. Apabila ada tambahan anggaran

melalui APBN-P 2014 untuk kegiatan PAT-PIP kedelai seluas

300.000 ha maka sasaran produksi kedelai 2015 bertambah

menjadi 1,5 juta ton biji kering.

- Disamping refocusing dari anggaran Ditjen Tanaman Pangan

sendiri, juga diharapkan dukungan dari Eselon I terkait, agar

dalam penyusunan kegiatan dapat lebih terfokus dan

berdampak langsung terhadap upaya pencapaian sasaran

produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Bantuan benih diperluas dari 2 juta ha menjadi 5 juta ha. Dana

untuk benih dialokasikan dari dana APBNP. Ditjen Tanaman

Pangan agar melakukan koordinasi dengan Kemenkeu agar

dana subsidi benih tahun 2015 yang sudah dialokasikan di BA

999 tidak diproses lebih lanjut. Selanjutnya Ditjen TP

merumuskan mekanisme pengadaan benih dari dana APBNP

2015 tersebut.

Tindak Lanjut:

- Pengadaan benih padi untuk 5 juta ha dialokasikan untuk

kegiatan: rehabilitasi jaringan irigasi 1,5 juta ha, optimasi

lahan 0,5 juta ha dan peningkatan produksi 3 juta ha.

- Alokasi per kabupaten/kota di masing-masing provinsi sedang

disusun dan dikoordinasikan dengan Direktorat Pengelolaan

Air Irigasi, Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan dan

Direktorat Budidaya Serealia.

- Berdasarkan instruksi Menteri Pertanian tanggal 21 Desember

2014, Subsidi Benih tetap dilanjutkan dan telah

dikoordinasikan dengan Setjen.

- Rencana mekanisme pengadaan benih dana APBN-P 2015

melalui penunjukan langsung di Satuan Kerja Dinas Pertanian

Provinsi.

Tambahkan alokasi power thresher multiguna untuk kedelai

sebanyak 1.500 unit Rp.25-30 juta/unit dan pengadaan pompa

air sebanyak 7.800 unit. Untuk combine harvester pengadaannya

disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kemampuan produsen

memproduksi. Jangan sampai alat dan mesin yang disalurkan

kepada petani tidak terpakai (idle), untuk itu agar Prof. Budi Indra

melakukan pengecekan di lapangan. Pengadaan combine

Page 182: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

163

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

harvester diusulkan sebanyak 2.800 unit dan dryer sebanyak

1.900 unit. Pengadaan RMU agar ditambahkan alokasi anggaran

untuk pengadaan RMU sebanyak 6.700 unit senilai Rp.369

miliar. Agar Badan Litbang mengkaji efisiensi penggilingan skala

kecil.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan mengusulkan untuk APBN-P 2015

alsin pascapanen berupa power thresher multiguna sebanyak

1.500 unit dengan anggaran Rp.45 miliar, combine harvester

kecil 2.800 unit dengan anggaran Rp.364 miliar.

- Di samping itu, juga diusulkan dryer kapasitas 5 ton dengan

harga per unit Rp.450 juta, anggaran tersebut dirasa kurang

karena hasil pembahasan anggaran tahun 2014 anggaran

satu unit dryer kapasitas 3,5-6 ton sebesar Rp.935 juta, yang

terdiri dari satu unit dryer beserta kelengkapannnya senilai

Rp.685 juta, bangunan, perencanaan dan pengawasan

konstruksi Rp.250 juta. Untuk itu diperlukan pertimbangan

kembali usulan fasilitasi bantuan dryer tersebut.

- Telaahan atas sarana vertical dryer sebagai berikut:

Berdasarkan pengalaman fasilitasi yang telah dilakukan

tiga tahun terakhir, fasilitasi dryer kepada kelompoktani

(poktan)/gabungan kelompoktani (gapoktan) sebaiknya

tidak dilakukan secara massal, mengingat rata-rata

kelompoktani belum siap mengelola dryer secara baik

sebagai suatu unit usaha.

Berdasarkan evaluasi tahun berjalan pemanfaatan dryer

yang murni dikelola poktan/gapoktan belum optimal

disebabkan karena perubahan kebiasaan poktan/gapoktan

dari semula menggunakan pengering sinar matahari (lantai

jemur) ke cara pengeringan dengan menggunakan

pengering mekanis belum berhasil baik.

Untuk dryer yang dikelola dengan pola kerjasama antara

poktan/gapoktan penerima dan Penggilingan Padi Kecil

(PPK) setempat menunjukkan perkembangan yang cukup

baik, sehingga untuk saat ini kami sedang intensif

melakukan pembinaan bersama aparat Dinas Pertanian

daerah, dengan harapan menumbuhkan respon positif

untuk mengunakan pengering mekanis (dryer).

Saat ini fasilitasi dryer sebaiknya dilakukan secara selektif

yang diarahkan untuk mendukung kegiatan Revitalisasi

Page 183: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

164

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penggilingan Padi Kecil (PPK) terintegrasi dengan fasilitasi

dryer secara selektif dengan spesifikasi dan kualifikasi

sesuai kapasitas penggilingan yang akan dibantu.

Persyaratan lain adalah adanya kesanggupan dari pemilik

PPK untuk mengoptimalkan pendayagunaan fasilitasi

sarana pascapanen berupa dryer yang terintegrasi dengan

PPK sebagai unit usaha yang dikelola secara professional

untuk meningkatkan rendemen giling mendukung

terwujudnya swasembada beras berkelanjutan. Diharapkan

dengan revitalisasi PPK yang terintegrasi dengan fasilitasi

Dryer dapat menekan losses dan meningkatkan rendemen

giling beras yang masih dibawah angka rata-rata nasional

rendemen giling (62,83%).

Fasilitasi bantuan sarana pascapanen Vertical Dryer

selama tiga tahun ini berupa Flat Bed Dryer kapasitas 3-3,5

ton/proses dialokasikan kepada 311 kelompok, Vertikal

Dryer kapasitas 3,5-6 ton/proses kepada 114 kelompok,

dan Vertical Dryer kapasitas 9-10 ton/ proses kepada 22

kelompok yang tersebar di sentra produksi padi.

Untuk pelaksanaan kegiatan 2015 agar mulai ditandatangani

kontrak kinerja antara Menteri Pertanian dengan Eselon I atau II

berdasarkan kinerja peningkatan produksi padi, jagung, kedelai

dengan bobot 70% dan kinerja rutin/regular 30%. Target produksi

padi untuk 2015 dinaikkan dari target semula, yaitu: Jawa Barat

sebesar 1,75 juta ton, Banten sebesar 0,5 juta ton, Jawa Tengah

sebesar 1,5 juta ton, Jawa Timur sebesar 2 juta ton, Aceh

sebesar 0,7 juta ton, Sumut sebesar 1 juta ton, Sumbar sebesar

0,5 juta ton, Sumsel sebesar 1 juta ton, Lampung sebesar 1 Juta

ton, dan Sulsel sebesar 1 juta ton.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan berusaha mencapai target produksi

padi, jagung, kedelai tahun 2015 yang telah ditetapkan

sebagai kontrak kinerja Menteri Pertanian dengan Eselon I

dan Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

- Namun, yang harus disadari dan menjadi perhatian Eselon I

terkait, bahwa pencapaian sasaran produksi padi, jagung,

kedelai, bukan hanya merupakan kinerja Ditjen Tanaman

Pangan sendiri, semua perlu mendapat dukungan dari Eselon

I pendukung dan para stakeholder. Untuk itu Ditjen Tanaman

Page 184: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

165

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Pangan mengharapkan dukungan dari pihak terkait, agar

target produksi dan kontrak kinerja dimaksud dapat tercapai.

Untuk penanganan serangan OPT dan Dampak Perubahan Iklim

agar diusulkan kegiatannya dengan anggaran sebesar Rp.220

miliar melalui APBN-P 2015.

Tindak Lanjut:

Usulan kegiatan penanganan OPT dan DPI anggaran APBN-P

2015 masih dalam proses pembahasan.

Kegiatan SRI agar dievaluasi dan dikaji dengan membentuk tim

kecil dengan ketua Ditjen PSP dan anggota Ditjen TP dan PPHP

untuk mengidentifikasi SRI yang sudah siap untuk ekspor

termasuk proses sertifikasi/labeling. Sebagai tahap awal, agar

dijajaki di negara-negara yang berpotensi untuk pemasaran

beras organik.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Ditjen PSP

sebagai pelaksana kegiatan SRI dan Ditjen PPHP yang

berhubungan dengan pemasaran dan ekspor hasil pertanian

termasuk beras, untuk mengidentifikasi beras organik hasil

kegiatan SRI yang memenuhi kriteria ekspor dan negara yang

membutuhkan.

13. Rapat Dengan Pendapat/Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR-

RI

a. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 27 Januari 2014,

dengan topik: 1) Membahas Pelaksanaan Subsidi Pupuk Tahun

2013 dan Rencana Tahun 2014, 2) Membahas Perkembangan

Pelaksanaan Undang-Undang di Bidang Pertanian

Kesimpulan/hasil sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk segera

melakukan langkah-langkah kongkrit dalam rangka pemberian

bantuan sarana produksi untuk daerah-daerah yang terkena

bencana alam, seperti daerah yang terkena dampak erupsi

Gunung Sinabung, serta lahan-lahan yang mengalami banjir dan

tanah longsor.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk menangani

kekurangan kuantum pupuk bersubsidi tahun 2014 dengan

melakukan realokasi anggaran pupuk organik, dengan

mendorong kemampuan petani untuk memproduksi pupuk

organik secara mandiri. Apabila masih terjadi kekurangan

Page 185: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

166

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kuantum pupuk bersubsidi akan diusulkan melalui APBN-P tahun

2014.

Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk

meningkatkan intensitas sosialisasi undang-undang di bidang

pertanian yang sudah disahkan oleh DPR-RI ke berbagai daerah,

dan selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk

segera menerbitkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,

maupun Peraturan Menteri Pertanian sebagai payung hukum

untuk mendukung pelaksanaan undang-undang dimaksud.

b. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 3 Februari 2014,

dengan topik: Membahas Penanggulangan dan Pengendalian

Bencana Banjir Terkait Fenomena Banjir di Beberapa Daerah yang

Mengakibatkan Kerusakan Gagal Panen yang Merugikan Petani

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melakukan

koordinasi lintas sektor secara intensif dalam rangka pemulihan

areal pertanaman dan pembudidayaan yang rusak, pemberian

bantuan prasarana dan sarana produksi pengganti, termasuk

biaya produksi bagi petani, pekebun, peternak, nelayan dan

pembudidaya ikan di daerah-daerah yang terkena bencana alam

dengan memanfaatkan anggaran yang tersedia pada APBN

Tahun 2014.

Komisi IV DPR-RI meminta kepada:

- Kementerian Pertanian untuk melakukan inventarisasi

cadangan pangan nasional guna mengantisipasi terjadinya

impor pangan pokok pada saat cadangan pangan pokok

dalam negeri masih tercukupi.

- Kementerian Kehutanan untuk memprioritaskan realisasi

kegiatan rehabiltasi hutan dan lahan tahun anggaran 2014 di

kawasan hutan lindung dan konservasi serta pengembangan

hutan rakyat di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah kritis

kondisinya.

- Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempersiapkan

payung hukum kebijakan terhadap ganti rugi gagal panen dan

bantuan akibat bencan sebagai upaya perlindungan dan

pemberdayaan bagi nelayan dan pembudidaya ikan serta

petani garam.

- Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pemulihan

dan pengendalian bencana banjir melalui perbaikan

Page 186: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

167

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

infrastruktur sumber daya air, termasuk rehabilitasi jalan

produksi untuk menndukung sektor pertanian, kehutanan,

serta kelautan dan perikanan yang terkena bencana.

- Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran tambahan untuk

pemulihan bencana alam pada APBN-P TA. 2014.

Komisi IV DPR-RI menerima usulan Kementerian Pertanian

dalam rangka kekurangan anggaran penanganan akibat bencana

banjir di sektor pertanian sebesar Rp.510,07 miliar untuk

pemulihan areal tanaman pangan dan perkebunan serta bantuan

peternakan. Selanjutnya Kementerian Kelautan dan Perikanan

segera menyampaikan usulan anggaran penanganan akibat

bencana banjir.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar melakukan

koordinasi antar instansi, lembaga, badan terkait untuk

mengeluarkan kebijakan penundaan pembayaran hutang dan

penghapusan bunga kepada petani, pekebun, peternak, nelayan

dan pembudidaya ikan yang terkena bencana yang menerima

pinjaman dari perbankan untuk kegiatan usaha produktif.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk

segera merealisasikan asuransi pertanian.

c. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 17 Februari 2014,

dengan topik: 1) Membahas Evaluasi Penyerapan TA. 2013, 2)

Tindak Lanjut Keputusan Rapat Kerja tanggal 27 Januari 2014

mengenai Pupuk dan Kasus Importasi Beras

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Kementan untuk meningkatkan

serapan pada APBN Tahun 2014, sehubungan dengan

menurunnya serapan anggaran APBN Tahun 2013 yang hanya

mencapai 89,64%, dibandingkan dengan serapan APBN Tahun

2012 sebesar 92,76%

Komisi IV DPR-RI sepakat dengan Pemerintah untuk tetap

mengalokasikan anggaran subsidi pupuk organik pada APBN

Tahun 2014, terkait kesimpulan Raker tanggal 27 Januari 2014

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar importir pangan

komoditas pertanian lainnya dilakukan hanya jika produksi

pangan dalam negeri tidak mencukupi, sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

Pemerintah untuk meindaklanjuti secara hukum terhadap dugaan

impor beras komoditas pertanian lainnya yang dilakukan secara

ilegal.

Page 187: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

168

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar dalam melakukan

penugasan dalam rangka penyaluran subsidi sektor pertanian

memperhatikan kesiapan teknis, administratif dan keuangan

BUMN yang bersangkurtan.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melaksanakan

gerakan penanggulangan massal terhadap eksplosi organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) khususnya wereng batang coklat.

d. Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian, Senin, 19 Mei 2014, dengan topik: Penjelasan Mengenai

Kelangkaan Pupuk

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan pupuk bersubsidi agar tidak terjadi kelangkaan pupuk

di tingkat petani.

Komisi IV DPR-RI mendukung untuk dilakukannya revisi

terhadap Permentan Nomor : 122/Permentan/SR.130/11/2013

tentang Kebutuhan dan Harga Enceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA. 2014 tanggal 26

November 2013, agar volume pupuk disesuaikan dengan

kebutuhan sesungguhnya sebesar Rp.9,55 juta ton.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melalkukan

rasionalisasi jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi dan segera

mengevaluasi Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara untuk

maalah kurang bayar, segera akan dibahas selanjutnya pada

Rapat Kerja dengan Kementerian Pertanian dalam Pembahasan

APBN-P Tahun 2014 dan/atau APBN Tahun 2015.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar dalam menentukan

anggaran subsidi pupuk dilakukan dengan memperhatikan

volume sesuai dengan kebutuhan dan Harga Pokok Penjualan

(HPP) mendekati rill. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

agar Permentan disusun sesuai kebutuhan sesungguhnya

dengan besaran subsidi sebagi variabel tetap, sehingga

pembayaran kelebihan atau kekurangan subsidi dihitung setalah

audited HPP.

Komisi IV DPR-RI meminta secara tegas untuk menindaklanjuti

terhadap penyelewengan yang berkaitan dengan penyaluran

pupuk bersubsidi, serta meminta agar meningkatkan peran dan

tugas Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

Page 188: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

169

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melakukan

evaluasi terhadap sistem dan mekanisme penyaluran pupuk

bersubsidi yang ada, serta merumuskan penyempurnaannya.

e. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Selasa, 17 Juni 2014,

agenda kegiatan yaitu: 1) Membahas Perubahan RKA-K/L RUU

Perubahan APBN Tahun 2014, 2) Pelaksanaan dan Penyerapan

APBN Tahun 2014, dan 3) Pembahasan RKA-K/L dan RKP-K/L

2015.

Kesimpulan/hasil rapat:

Komisi IV DPR-RI menyetujui rencana pemotongan APBN Tahun

2014 Kementerian Pertanian sebesar Rp.1.902.984.562.000,-

dan penambahan dari Pinjaman Hibah Luar Ngeri (PHLN)

sebesar Rp.45.419.498.000,- sehingga total perubahan sebesar

Rp.1.857.565.064.000,- sesuai dengan surat Menteri Keuangan

Nomor S.34/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014. Dengan demikian

Pagu APBN Perubahan Tahun 2014 Kementerian Pertanian

sebesar Rp.13.613.045.916.000,-.

Komisi IV DPR-RI meminta Menteri Pertanian tetap

mempertahankan program-program untuk petani agar dijadikan

prioritas dalam realisasi program dan kegiatan Kementerian

Pertanian pada APBN Perubahan Tahun 2014.

Komisi IV DPR-RI menerima laporan dan memberikan apresiasi

atas serapan APBN Kementerian Pertanian s.d tanggal 14 Juni

2014 sebesar Rp.4.262.059.230.000,- atau 27,47% dari Pagu

APBN Tahun 2014 sebesar Rp.15.516.030.478.000,-.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian

untuk meningkatkan kinerja agar serapan APBN Tahun 2014

dapat tercapai sesuai rencana dan target.

Komisi IV DPR-RI mendukung untuk dilakukannya revisi

terhadap Permentan Nomor : 122/Permentan/SR.130/11/2013

tentang Kebutuhan dan Harga Enceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA. 2014 tanggal 26

November 2013, agar volume pupuk disesuaikan dengan

kebutuhan sesungguhnya sebesar Rp.9,55 juta ton.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan atas Pagu Indikatif

RAPBN Kementerian Pertanian Tahun 2015 sesuai dengan

Surat Edaran bersama Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional Nomor : 0091/M.PPN/03/2014 dan Menteri Keuangan

Nomor : S-179/MK.02/2014 tanggal 19 Maret 2014 perihal Pagu

Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Page 189: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

170

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun 2015 Kementerian Pertanian sebesar

Rp.15.824.995.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1)

Rupiah Murni sebesar Rp.12.677.099.305.000; 2) Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.79.300.525.000; 3)

Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp.19.329.170.000; 4)

Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp.21.360.000.000; 5)

Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar Rp.398.520.000.000; 6)

Belanja Operasional sebesar Rp.2.629.386.000.000.

f. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Rabu, 27 Agustus 2014,

agenda kegiatan yaitu: 1) Membahas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat Tahun 2013, RKA-K/L Tahun 2015, dan 2)

Usulan Program-program yang akan didanai oleh DAK Berdasarkan

Kriteria Tenis dari Komisi.

Kesimpulan/hasil rapat antara lain:

Komisi IV DPR-RI memberikan apresiasi atas hasil pemeriksaan

laporan keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2013 dengan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selanjutnya Komisi IV

DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk mempertahankan

opini WTP serta menyelesaikan berbagai temuan baik yang

menyangkut sistem pengendalian internal maupun kepatuhan

terhadap undang-undang

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan atas laporan keuangan

Kementerian Pertanian Tahun 2013 dengan realisasi sebesar

Rp.15.931.270.640.706,- atau 88,85% dari Pagu Anggaran

Tahun 2013 sebesar Rp.17.930.118.364.000, serta memberikan

apresiasi atas peningkatan PNBP Kementerian Pertanian Tahun

2013 sebesar Rp.340.438.431.758,- (247,15%) memelebihi

target yang ditetapkan sebesar Rp.137.746.487.491,-.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan Pagu RKA-K/L Tahun

2015 Kementerian Pertanian berdasarkan Nota Keuangan Tahun

2015 sebesar Rp.15.828.509.020.000,- yang bersumber dari:

- Rupiah Murni sebesar Rp.15.306.485.200.000,-

- PNBP sebesar Rp.102.143.820.000,-

- Pinjaman Luar Negeri Rp.398.520.000.000,-; dan

- Hibah Luar Negeri sebesar Rp.21.360.000.000,-.

Dengan perincian per-eselon I sebagai berikut:

- Sekretariat Jenderal sebesar Rp.1.222.969.451.000,-

- Inspektorat Jenderal sebesar Rp.85.528.200.000,-

Page 190: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

171

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar

Rp.2.732.204.375.000,-

- Direktorat Jenderal Perkebunan Rp.1.585.459.690.000,-

- Direktorat Jenderal Hortikultura Rp.629.094.900.000,-

- Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Rp.3.203.732.300.000,-

- Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian Rp.593.276.200.000,-

- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Rp.1.660.628.794.000,-

- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Rp.1.685.204.458.000,-

- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Rp.1.165.108.002.000,-

- Badan Ketahanan Pangan Rp.582.384.900.000,-

- Badan KarantinaPertanian Rp.682.917.750.000,-.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI akan melakukan pendalaman

bersama Eselon I terkait fungsi dan program yang telah

dipaparkan.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan Dana Alokasi Khusus

(DAK) Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp.2.673.200.000.000,-. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

rincian serta dasar pertimbangan alokasi DAK Tahun 2015

bidang pertanian setiap provinsi dan kabupaten/kota. Komisi IV

DPR-RI akan mendalami dan memutuskan criteria teknis

penggunaan DAK setelah melakukan pendalaman bersama

Eselon I.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah segera memastikan hal-

hal terkait pembangunan sector pertanian yang belum termuat

dalam Nota Keuangan yaitu subsidi pupuk tahun 2015 dan

kurang bayar subsidi pupuk tahun 2012 sampai dengan 2014

(audited), dan subsidi benih, dan asuransi pertanian.

g. Rapat Kerja Menteri Pertanian, Jum'at, 26 September 2014 DPR-RI,

dengan topik: Membahas penyesuaian RK-AK/L TA 2015 sesuai

pembahasan di Badan Anggaran DPR-RI. Adapun hasil

pembasahan sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI menyetujui Pagu RAPBN Kementan Tahun

2015 berdasarkan penyesuaian di Badan Anggaran DPR-RI

Page 191: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

172

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sebesar Rp. 15.879.311.657.000,- yang terdiri dari: rincian: 1)

Rupiah Murni Rp. 15.357.287.837.000,-; 2) PNBP

Rp.102.143.820.000,-; 3) Pinjaman Luar Negeri

Rp.398.520.000.000,-; 4) Hibah Luar Negeri Rp.

21.360.000.000,. Dengan rincian per Eselon I adalah: 1) Setjen

Kementan sebesar Rp. 1.254.272.088.000,-; 2) Itjen sebesar

Rp.85.528.200.000,-; 3) Ditjen TP sebesar

Rp.2.732.204.375.000,-; 4) Ditjen Perkebunan sebesar

Rp.1.585.459.690,-; 5) Ditjen Hortikultura sebesar

Rp.629.094.900.000,-; 6) Ditjen PSP sebesar

Rp.3.205.732.300.000,-; 7) Ditjen P2HP sebesr

Rp.593.276.200.000,-; 8) Ditjen Nak dan Keswan sebesar

Rp.1.660.628.794.000,-; 9) Badan Litbangtan sebesar

Rp.1.685.204.458.000,-; 10) Badan PPSDMP sebesaar

Rp.1.167.608.002.000,-; 11) Badan Ketahanan Pangan sebesar

Rp. 582.384.900.000,-; 12) Badan Karantina Pertanian sebesar

Rp. 697.719.750.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Subsidi pupuk pada

RAPBN Tahun 2015 sebesar Rp.35.703.100.000.000,- yang

dialokasikan untuk: 1) Subsidi harga pupuk Rp.

28.565.960.000.000,-; 2) Pelunasan sisa kurang bayar subsidi

pupuk TA. 2012 (Audited) Rp. 3.637.120.000.000,- dan 3)

Pelunasan sebagian kurang bayar subsidi pupuk TA. 2013

(Audited) Rp. 3.500..020.000.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Subsidi benih pada

RAPBN Tahun 2015 sebesar Rp. 939.412.500.000,- yang

dialokasikan untuk: 1) Padi Inbrida sebesar

Rp.694.500.000.000,-; 2) Padi Hibrida sebesar

Rp.71.887.500.000.000,- dan 3) Kedelai sebesar

Rp.173.025.000.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Kementerian Pertanian

sebesar Rp. 4.060.799.254.000,- untuk kegiatan: 1) Perluasan

areal sawah sebesar Rp. 2.700.000.000.000,-; 2)

Pengembangan jaringan irigasi JITUT ddan JIDES sebesar Rp.

600.000.000.000,-; 3) Lanjutan Direktif Presiden TA 2013

sebesar Rp. 375.519.000.000,-; 4) Pembangunan cold storage

untuk sentra produksi bawang merah, cabe, dan 5) Penguatan

Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Desa sebesar Rp.

357.530.254.000,-.

Page 192: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

173

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Komisi IV DPR-RI menyetujui usulan penambahan Anggaran

Kementerian Pertanian Tahun 2015 sebesar

Rp.1.900.000.000.000,- yang akan dialokasikan untk subsidi

asuransi pertanian.

Page 193: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

174

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 194: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

175

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

REALISASI ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2014

Realisasi anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2014 sebesar Rp.64,30 miliar (68,53%) dari pagu anggaran sebesar

Rp.93,81 miliar. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 49. Realisasi Anggaran Satker Ditjen Tanaman Pangan pada Sekretariat Direktorat Jenderal TP Tahun 2014

VI

PAGU DIPA *)

(Rp.000)

REALISASI

(Rp.000)% Target Satuan Realisasi %

1766 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA 93.818.521 64.298.023 68,53

PADA DITJEN TANAMAN PANGAN

002 Rancangan Program, Kegiatan dan

Rencana Kerja TP 1.258.840 613.813 48,76 7 Rancangan 3 50,00

005 Pedoman Manajemen TP 473.282 341.587 72,17 5 Pedoman 4 80,00

006 Dokumen Manajemen TP 5.316.811 3.787.628 71,24 23 Dokumen 16 71,00

008 Peraturan/Rancangan Peraturan Bidang TP 942.820 815.898 86,54 1 Peraturan 1 100,00

009 Pameran, Publ ikas i dan Pel iputan Bidang TP 2.528.228 2.250.843 89,03 8 Paket 7 90,00

010 Penghargaan Kepada Petani/Kelompok Tani , 768.230 733.972 95,54 1 Paket 1 100,00

Petugas/Pegawai Serta Pelaku Agribisnis

013 Bantuan Usaha Agribisnis TP Kepada LM3 154.809 75.053 48,48 0 LM3/lembaga 0 -

015 Data dan informas i tanaman pangan 2.656.259 1.967.897 74,09 6 Data 4 75,00

016 Rapat Koordinas i Manajemen TP 3.984.916 1.909.226 47,91 6 Rapat 3 50,00

017 Laporan Pelaksanaan Manajemen TP 12.417.295 8.903.428 71,70 19 Laporan 14 72,00

994 Layanan Perkantoran 62.757.331 42.394.361 67,55 12 Bulan Layanan 8 68,00

994.001 Belanja Pegawai

994.002 Belanja Operas ional

996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikas i 320.500 274.494 85,65 47 Unit 40 85,00

997 Peralatan dan Fas i l i tas Perkantoran 239.200 229.823 96,08 11 Unit 11 100,00

ANGGARAN Output Fisik

PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS

DAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI

SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN

KODE KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT

Page 195: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

176

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 196: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

177

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

1. Permasalahan

a. Permasalahan dalam Implementasi MP3EI

Banyak pendaftar tidak memenuhi persyaratan karena itu

diadakan tender ulang khususnya pada konsultan manajeman

konstruksi

Beberapa proyek strategis harus dibiayai sepenuhnya oleh

Pemerintah, seperti: pengairan, bendungan, embung, pengendali

banjir dan jalan

Investor sangat membutuhkan jaminan yang pasti (pemerintah

atau pemerintah provinsi)

Masalah pembebasan lahan yang sangat menghambat

penyelesaian kerja suatu proyek

Masalah penyiapan lahan khusus untuk industri pertanian, harus

dapat menyiapkan lahan inti yang sangat besar

b. Permasalahan Daerah Perbatasan

Kendala Fisik dan Ekosistem, yaitu dari infrastruktur (saluran air,

jalan, energi) yang sangat minim, pemanfaatan sumberdaya

alam yang belum optimal, akses menuju ke lokasi sangat sulit

dan mahal, bahkan di beberapa tempat terisolir melalui

hubungan darat.

Kendala Kelembagaan dan Ekonomi. Hal ini terlihat dari kegiatan

ekonomi penduduk lokal di daerah perbatasan yang sangat

bergantung pada pertanian dengan produktivitas rendah, akses

pasar yang mahal dan sulit, serta teknologi (termasuk

mekanisasi) yang terbatas/sederhana dan sangat mahal/tidak

terjangkau.

Kendala Sosial Budaya, yaitu terbatasnya Tenaga Kerja dan

pergesekan minor sosial-budaya (tribal friction) dengan

masyarakat negara tetangga di daerah perbatasan.

Besarnya pengaruh negara tetangga dalam berbagai aspek

kehidupan (dan beragam).

VII

Page 197: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

178

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

c. Permasalahan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun

2014

Surat edaran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

menghimbau agar penyaluran dana bantuan sosial ditunda

sampai selesainya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Adanya kebijakan penghematan anggaran APBN-P 2014 yang

menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran mundur dari

rencana semula, karena menunggu proses revisi RKA-KL dan

DIPA yang baru terbit tanggal 16 Juli 2014 untuk menghindari

pagu minus.

Realisasi penyaluran benih bersubsidi yang rendah, disebabkan

karena petani sudah terbiasa dengan Bantuan Langsung Benih

Unggul (BLBU) gratis, sementara PT SHS selaku pelaksana

PSO tidak mampu menyediakan benih besubsidi sesuai azas

enam tepat.

Proses lelang pengadaan bantuan sarana pascapanen banyak

yang mengalami keterlambatan karena Unit Layanan Pengadaan

(ULP) ditempatkan satu pintu di Sekretariat Pemda Provinsi yang

menangani pengadaan seluruh SKPD, sehingga harus

menunggu giliran dan bila terjadi lelang ulang menunggu giliran

urutan terakhir.

Benih bersubsidi yang disalurkan oleh pelaksana PSO (PT Sang

Hyang Seri) tidak semuanya sesuai kebutuhan dan keinginan

petani, petani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena

terbiasa dengan bantuan gratis, serta keterbatasan liquiditas

modal kerja PT SHS dalam pengadaan benih.

Kondisi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan dan

mundurnya jadwal tanam sehingga kegiatan fisik lapangan

terutama yang dipengaruhi oleh iklim (seperti SL-PTT, perluasan

areal tanam kedelai, perbanyakan benih sumber, pemberdayaan

penangkar benih, SL-PHT dan SL-Iklim) di beberapa lokasi

mengalami perubahan jadwal dari rencana semula.

Terdapat struktur/komponen/output/sub output pada RKA-KL/

DIPA dana dekonsentrasi provinsi pada kegiatan penguatan

perlindungan tanaman dari gangguan OPT dan DPI (di BPTPH)

terdapat beberapa provinsi (13 provinsi) tidak seragam dengan

format acuan yang ditetapkan oleh pusat, sehingga sulit untuk

mengukur dan merekap perkembangan pelaksanaan dan kinerja/

output/sub output yang dihasilkan.

Page 198: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

179

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sering terjadi revisi pejabat pengelola anggaran, terutama pada

satker kabupaten/kota yang mengakibatkan tertunda/

terlambatnya pelaksanaan anggaran dan kegiatan. Pada tahun

2014, terjadi revisi pejabat pengelola anggaran sebanyak 187

satker, terdiri dari satker kabupaten/kota 163, satker dinas

provinsi 24, dan satker pusat 1 kali.

Penyusunan laporan SAK Penerapan Sistem Aplikasi SILABI

dalam pelaporan mengakibatkan keterlambatan proses

rekonsiliasi laporan SAK Satker Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, namun terus diupayakan pemahaman dalam

pemecahan permasalahan dengan mengikuti pelatihan aplikasi

SILABI sehingga tidak menghambat sirkulasi

pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, selanjutnya

pelaporan Keuangan juga tidak mengalami hambatan.

Masih sering terjadi penggantian petugas penyusun laporan

tanpa diimbangi dengan sistem pengkaderan sehingga terjadi

stagnasi dalam penyampaian laporan SAK.

Tingkat kepatuhan dalam penyampaian laporan dari Satker

Tugas Pembantuan masih belum maksimal, sehingga hal ini

menghambat dalam proses konsolidasi di tingkat Eselon I

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

2. Upaya Tindak Lanjut:

a. Dalam rangka memperlancar kegiatan MP3EI maka untuk menarik

peran Swasta/Perbankan Pemerintah Daerah melakukan regulasi

antara lain:

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Proses perizinan investasi PMDN diterbitkan di BKPMD dengan

waktu yang singkat

Tidak ada pemungutan biaya di BKPMD

Memudahkan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan pusat dan

daerah

Dukungan kebijakan bagi investor yang bergerak pada komoditi

unggulan khususnya bagi pengembangan industri di daerah

Menyiapkan wadah untuk promosi hasil-hasil produksi

Dalam membangun pertanian di wilayah perbatasan beberapa

hal yang perlu diperhatikan antara lain:

- Sinergitas Pusat dan Daerah;

Page 199: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

180

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Peningkatan iklim investasi/permodalan yang lebih kondusif:

kemudahan perizinan dan pemanfaatan sumberdaya lokal

dengan memanfaatkan sumberdaya manusia setempat;

- Peningkatan infrastruktur untuk memperkuat konektivitas di

wilayah perbatasan dan mengurangi kesenjangan antar

wilayah;

- Menciptakan mekanisme pasar untuk menumbuhkan minat

masyarakat meningkatkan usaha pertanian dan mendorong

investasi pengolahan hasil dan pemasaran pertanian.

b. Saran dan tindak lanjut perbaikan kedepan

Masing-masing provinsi perlu melakukan evaluasi dan analisis

capaian kinerja sebagai dasar penyusunan kegiatan ke depan

dan penetapan target-target produksi.

Perlu penyempurnaan sistem monev capaian fisik dan anggaran

baik terkait PMK 249/2011 maupun Sitampan agar lebih mudah

dilaksanakan, begitu pula terkait laporan keuangan, SIMAK, SAU

dan lain-lain.

Perlu percepatan laporan fisik kabupaten disampaikan kepada

provinsi.

Realisasi fisik kegiatan perbenihan masih rendah, pola subsidi ke

depan diupayakan dengan cara desentralisasi di daerah

(provinsi/kabupaten) dengan memberdayakan penangkar di

masing-masing daerah, bila kegiatan masih PSO maka di dalam

kontrak perlu disebutkan klausul PSO mengutamakan

benih/mengambil benih dari lokasi setempat, dalam pedum

dituliskan secara eksplisit apabila benih berasal dari luar provinsi

agar dilakukan cek ulang di BPSBTPH.

Pengelolaan aset harus memperhatikan aspek preventif mulai

dari perencanaan, pengadaan sampai pengelolaan asset

(pencatatan, penyerahan aset ke Pemda)

Menyiapkan database kelompok tani, alsintan/pascapanen

(jumlah, jenis dan penyebaran)

Bantuan peralatan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan

tidak diseragamkan: combine harvester, rice transplanter dan

segera menyelesaikan realisasi fisik yang berpotensi menjadi

temuan auditor BPK maupun Inspektorat Kementan.Perlu

penguatan pengelolaan sistem perbenihan melalui penguatan

BBI, BPSB dan pemberdayaan penangkar

Page 200: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

181

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Hasil audit BPK-RI dan Inspektorat Jenderal Kementan agar

segera ditindaklanjuti sehingga tidak menjadi beban/masalah di

kemudian hari. Secara formal hasil audit menjadi tanggungjawab

instansi dan pejabat yang menangani serta secara materiil

menjadi tanggungjawab individu yang terkait dengan temuan

Perlu melaksanakan jaminan harga dan pembelian hasil produksi

petani terutama padi, jagung, dan kedelai untuk meningkatkan

motivasi para petani/kelompok tani dalam meningkatkan produksi

dan mengembangkan usahatani secara berkelanjutan

Penetapan pengelola anggaran KPA dan bendahara disarankan

dilaksanakan di pusat

Penyelesaian aset kode MAK 526 perlu menjadi perhatian

bersama

Format penulisan output/suboutput kegiatan perlindungan

tanaman pangan tidak seragam, perlu pengawalan dan

penyelesaian DIPA dan RKA-K/L

Page 201: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

182

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 202: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

183

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

LAMPIRAN

Page 203: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

184

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 204: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

185

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

II/c Jmlh I III/a III/b III/c III/d Jmlh II IV/a IV/b IV/c Jmlh III

PUSAT 1 1 - - 1 - 1 - - - - 2

1 DIT. PERBENIHAN TP 1 1 - - - - - - - - - 1

2 BBPPMBTPH - - - - 1 - 1 - - - - 1

3 DITJEN HORTI - - - - - - - - - - - -

4 DITJEN PERKEBUNAN - - - - - - - - - - - -

DAERAH - - 2 7 1 - 10 49 10 1 60 70

1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM - - - - - - - 6 1 - 7 7

2 SUMATERA UTARA - - - - - - - 5 - - 5 5

3 SUMATERA BARAT - - - - - - - 1 1 - 2 2

4 SUMATERA SELATAN - - - - - - - - - - - -

5 JAMBI - - - - - - - - - - - -

6 KEPULAUAN BABEL - - - 2 - - 2 - - - - 2

7 BENGKULU - - 2 - - - 2 - - - - 2

8 RIAU - - - - - - - - - - - -

9 LAMPUNG - - - - - - - 7 1 - 8 8

10 BANTEN - - - - - - - - - - - -

11 JAWA BARAT - - - - - - - 8 2 - 10 10

12 JAWA TENGAH - - - - - - - 3 1 - 4 4

13 D.I. YOGYAKARTA - - - - - - - 5 - 1 6 6

14 JAWA TIMUR - - - - - - - - - - - -

15 BALI - - - - - - - 3 - - 3 3

16 NUSA TENGGARA BARAT - - - - - - - - - - - -

17 NUSA TENGGARA TIMUR - - - 4 1 - 5 - - - - 5

18 KALIMANTAN BARAT - - - - - - - 1 1 1

19 KALIMANTAN SELATAN - - - - - - - 4 1 - 5 5

20 KALIMANTAN TIMUR - - - - - - - - - - - -

21 SULAWESI UTARA - - - 1 - - 1 - 2 - 2 3

22 GORONTALO - - - - - - - - - - - -

23 SULAWESI BARAT - - - - - - - - - - - -

24 SULAWESI TENGAH - - - - - - - - - - - -

25 SULAWESI TENGGARA - - - - - - - - - - - -

26 SULAWESI SELATAN - - - - - - - 6 1 - 7 7

27 MALUKU - - - - - - - - - - - -

28 MALUKU UTARA - - - - - - - - - - - -

29 PAPUA - - - - - - - - - - - -

1 1 2 7 2 - 11 49 10 1 60 72 JUMLAH (PUSAT+DAERAH)

Lampiran 1.

REKAPITULASI PBT YANG MENGUSULKAN DUPAK

NO PROVINSI / UNKER

GOLONGANJMLH

I+II+III

Page 205: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

186

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dari Ke

1 Drs. Iman Siswadi IV/a IV/b Setditjen TP Fungsional

2 Waluyo, STP III/c III/d Setditjen TP Reguler

3 Vera Ekanita Desi Rahayu, SH III/c III/d Setditjen TP Reguler

4 Ariyaningsih, SE III/c III/d Setditjen TP Reguler

5 Cut Magdalena, SP III/b III/c Setditjen TP Reguler

6 Rusmaidi, SP III/b III/c Setditjen TP Reguler

7 Marlisa Maharani, SP, MT III/b III/c Setditjen TP Reguler

8 Putri Kartika, SE III/b III/c Setditjen TP Reguler

9 Raden Yunus Cahyadi, SE III/b III/c Setditjen TP Reguler

10 Sulistiyah, S.Si, M.Si III/b III/c Setditjen TP Reguler

11 Puji Astuti, MP III/b III/c Setditjen TP Reguler

12 Ade Wawan Kurniawan, SP III/a III/b Setditjen TP Reguler

13 Syahrir, ST III/a III/b Setditjen TP Reguler

14 Hadi Gunawan III/a III/b Setditjen TP Reguler

15 Alfisa Visnu Ferryanto, SP III/a III/b Setditjen TP Reguler

16 Abdi Manglo, S.Sos III/a III/b Setditjen TP Reguler

17 I'lmisukma Risnawati, S.Si III/a III/b Setditjen TP Reguler

18 Juniardi Indra Bhaskara, SH III/a III/b Setditjen TP Reguler

19 Tias Atika Rachmawati, SE III/a III/b Setditjen TP Reguler

20 Pinandhita Dewi Fatharani II/a II/b Setditjen TP Reguler

21 Sadeli III/a III/b Setditjen TP Reguler

22 Uning Yuniarsih, S.Sos III/a III/b Setditjen TP Reguler

23 Rahman Rahim, SE III/a III/b Setditjen TP Reguler

24 Christianus Yuni Sulistiyanto II/d III/a Setditjen TP Reguler

25 Popon Eri Murtini II/d III/a Setditjen TP Reguler

26 Andri Yeni, A.Md II/d III/a Setditjen TP Reguler

27 Suyadi II/d III/a Setditjen TP Reguler

28 Misto II/d III/a Setditjen TP Reguler

29 Jaeronih II/c II/d Setditjen TP Reguler

30 Ali Rahman II/c II/d Setditjen TP Reguler

31 Sudarno II/b II/c Setditjen TP Reguler

32 Husaini II/b II/c Setditjen TP Reguler

33 Mahzal II/b II/c Setditjen TP Reguler

34 Maruli II/b II/c Setditjen TP Reguler

35 Hidayat Abdul Rachman II/b II/c Setditjen TP Reguler

36 Rino Haryoko II/b II/c Setditjen TP Reguler

37 Meta Aprilia II/b II/c Setditjen TP Reguler

38 Riza Hazri II/a II/b Setditjen TP Reguler

39 Hendrik Susanto II/a II/b Setditjen TP Reguler

40 Sultoni I/d II/a Setditjen TP Reguler

Lampiran 2.

RENCANA KENAIKAN PANGKAT PERIODE APRIL 2014

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 206: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

187

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Dari Ke

41 Faridah II/a III/a Setditjen TP P.I

42 A. Hidayat I/d II/a Setditjen TP Reguler

43 Dr. Ir. Bambang Budhianto IV/c IV/d Dit. Perbenihan TP Reguler

44 Ir. Sri Rusmi S, SP, M.Si III/d IV/a Dit. Perbenihan TP Reguler

45 Achmad, SP III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

46 Diana Paramita, SP III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

47 Weni Ikasari, A.Md III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

48 Indra Bhudi Utomo III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

49 Herry Agung Priyanto II/b II/c Dit. Perbenihan TP Reguler

50 Asmari I/d II/a Dit. Perbenihan TP Fungsional

51 Abriani Fensionita, SP, M.Si III/d IV/a Dit. Perlindungan TP Reguler

52 Andriyani K, SP, MP III/c III/d Dit. Perlindungan TP Reguler

53 Dwi Astuti Yuniasih, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Reguler

54 Yunita fauziah Rahim, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Reguler

55 Nur Rahmi Endah Utami, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Fungsional

56 Siti Haryati, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Fungsional

57 Triana III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

58 Yanti Suryanti II/c II/d Dit. Perlindungan TP Fungsional

59 Hendri Sutrisno, A.Md II/c II/d Dit. Perlindungan TP Fungsional

60 Sri Hidayanti II/c II/d Dit. Perlindungan TP Reguler

61 Acep Herdiana, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

62 Santi Dewi Sri Irmayanti, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

63 Widiya Nawir, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

64 Badra Eka Saputra II/b II/c Dit. Perlindungan TP Reguler

65 Mulyono, SP III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

66 Andi Muhammad Saleh, SP III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

67 Noer Sandjojo P, SP, M.M. III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

68 Dra. Sawiah III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

69 Non Botutihe, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

70 Asmawati, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

71 Mutia Indriani, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

72 Yuliah III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

73 Atep Shobaruddin, A.Md II/c II/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

74 R. Agus Prasetyo II/c II/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

75 Heni Sulistyani II/b II/c Dit. Budidaya Serealia Reguler

76 Nurdin Zamaludin I/d II/a Dit. Budidaya Serealia Reguler

77 Roland Hutadjulu, SP,MM III/c III/d Dit. Budidaya Kabi Reguler

78 Desi Yanti, S.Sos III/b III/c Dit. Budidaya Kabi Reguler

79 Diat Tantri Dyah P, SP III/b III/c Dit. Budidaya Kabi Reguler

80 Tuminen, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

81 Dadan Wildan Yusuf, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

82 Ai Asiah, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

83 Muhammad Salim III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

84 Lisa Amelia, A.Md II/d III/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

85 Sukarni I/d II/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

Lanjutan Lampiran 2.

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 207: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

188

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dari Ke

86 Didit Gustaman, A.Md II/c II/d Dit. Budidaya Kabi Reguler

87 Suhaemi I/d II/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

88 Ir. Pending Dadih Permana IV/c IV/d Dit. Pascapanen Pilihan

89 Lilis Suryani, SP, M.Si III/c III/d Dit. Pascapanen Reguler

90 Nur Indriastuti, SE III/c III/d Dit. Pascapanen Reguler

91 Nurihyatun Sardjono, SP, MP III/b III/c Dit. Pascapanen Reguler

92 Ratna Dewi Astuti, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

93 Kholofatul Arifa, S.TP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

94 Diyah Puji Astuti, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

95 Dede Risanda, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

96 Bubun M. Hasbulloh, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

97 Ririkumaladewi, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

98 Ariyati II/d III/a Dit. Pascapanen Reguler

99 Rodearni Purba, A.Md II/d III/a Dit. Pascapanen Reguler

100 Opik Ahmad Ropik, A.Md II/c II/d Dit. Pascapanen Reguler

101 Riskiria Putri, A.Md II/c II/d Dit. Pascapanen Reguler

102 Hasri III/c III/d BPMPT Pilihan

104 Andi Ima Apriani S, S.Si III/a III/b BPMPT Reguler

105 Ni Made Budiani, SE III/a III/b BPMPT Reguler

106 Aji Dimas, S.Sos III/a III/b BPMPT Reguler

107 Rita Prihatini, S.Si III/a III/b BPMPT Fungsional

108 Indah nur Rokhmah, A.Md II/d III/a BPMPT Fungsional

109 Edi Suryadi III/c III/d BBPOPT Jatisari Reguler

110 Aam Mulyani, SE III/c III/d BBPOPT Jatisari Reguler

111 Oya Kusmaya III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

112 Masalah III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

113 Retno Ayu P, SP III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

114 Rasimun II/d III/a BBPOPT Jatisari Reguler

115 Samsu II/c II/d BBPOPT Jatisari Reguler

116 Suwandi Irawan II/b II/c BBPOPT Jatisari Reguler

117 Sudarno II/b II/c BBPOPT Jatisari Reguler

118 Taryono Kusumo I/d II/a BBPOPT Jatisari Reguler

119 Ahcmad Imroni III/a III/b BBPOPT Jatisari Fungsional

120 Turyadi, A.md II/c II/d BBPOPT Jatisari Fungsional

121 Yuli Marni II/d III/a BBPPMBTPH Reguler

122 M. Ma'rif II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

123 Harry Wibowo II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

Lanjutan Lampiran 2.

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 208: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

189

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Dari Ke

1 Ngadiran, S.Sos III/c III/d Kabi Reguler

2 Sri Lestari, SE III/c III/d Kabi Reguler

3 Anita Retnawaty, SP III/a III/b Pascapanen Reguler

4 Suherdis III/a III/b Sekretariat Reguler

5 Rasuna, SP III/a III/b Sekretariat Reguler

6 Rr. Zenaida Suryati III/a III/b Sekretariat Reguler

7 Eko Setyoko, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Reguler

8 Nurbayana, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Reguler

9 Burhanudin II/c II/d Sekretariat Reguler

10 Ade Sukma II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

11 Teungku Intaha Husin II/a II/b Sekretariat Reguler

12 Nur Fajar II/a II/b Sekretariat Reguler

13 Mariadi II/a II/b Sekretariat Reguler

14 Jasta II/a II/b BBPPMBTPH Reguler

15 Syarif II/a II/b BBPPMBTPH Reguler

16 Tamat I/d II/a Sekretariat Reguler

17 Soirin I/d II/a Sekretariat Reguler

Lampiran 3.

RENCANA KENAIKAN PANGKAT PERIODE OKTOBER 2014

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 209: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

190

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

JUM

LAH

PE

GA

WA

IT

L 0

TL

1T

L 2

PSW

0P

SW 1

PSW

2A

IC

SD

LT

BD

P

1JA

NU

AR

I1

73

,00

1.6

79

63

62

96

2.7

66

92

61

53

63

68

35

2

60

20

2FE

BR

UA

RI

17

4,0

01

.24

2

5

51

20

22

.15

4

4

04

34

46

75

61

.03

1

6

02

0

3M

AR

ET

17

3,0

01

.48

5

5

36

20

02

.37

4

1

02

17

21

05

58

74

7

60

20

4A

PR

IL1

73

,00

1.5

74

44

51

85

2.3

07

20

15

78

11

56

37

95

6

02

0

5M

EI

17

2,0

01

.43

6

3

96

18

12

.13

7

2

42

77

19

94

46

37

5

41

8

6JU

NI

17

1,0

01

.59

4

4

20

13

42

.25

8

8

11

48

18

15

01

.00

4

6

32

1

7JU

LI1

69

,00

1.8

22

44

50

2.2

67

00

32

27

23

50

57

1

54

18

8A

GU

STU

S1

68

,00

1.6

17

45

42

11

2.2

71

11

01

84

14

95

58

35

6

02

0

9SE

PT

EM

BE

R1

68

,00

1.7

65

50

52

91

2.5

42

61

38

48

73

83

81

3

88

22

10

OK

TO

BE

R1

67

,00

1.6

48

73

71

21

2.4

65

73

42

63

28

45

71

.02

1

9

22

3

11

NO

VE

MB

ER

16

8,0

01

.49

0

5

44

90

2.0

32

58

71

43

55

56

19

41

9

04

0

12

DE

SEM

BE

R1

65

,00

1.4

69

65

12

25

2.2

35

10

10

01

24

22

70

68

64

4

63

21

20

41

18

.82

1

6

32

02

13

62

7.8

08

6

52

41

29

16

24

10

84

71

39

.39

1

8

04

26

3

17

01

.56

8

5

26

,71

78

23

17

,33

5,4

16

72

0,0

83

24

,25

52

90

,33

59

,42

78

2,6

67

21

,92

%4

3,9

11

4,7

54

,98

64

,88

0,1

50

,56

0,6

81

,46

2,5

31

,66

21

,91

1,8

80

,61

Ke

t :

MA

SUK

KE

TE

RA

NG

AN

TL

(Ke

terl

am

bat

an)

A :

Alf

a

TL

0 =

< 0

7.3

0d

atan

g te

pat

wak

tuI

: I

zin

TL

1 =

07

.31

s.d

. 08

.00

1 s

.d. 3

0 m

en

itC

: C

uti

TL

2 =

08

.01

- 0

8.3

03

1 s

.d. 6

0 m

en

itS

: S

akit

TL

3 =

08

.31

- 0

9.0

06

1 s

.d. 9

0 m

en

itD

L :

Din

as L

uar

TL

4 =

> 0

9.0

1>

91

me

nit

TB

: T

uga

s B

ela

jar

DP

: D

ipe

rban

tuka

n

Lam

pir

an 4

.

JUM

LAH

RA

TA

-RA

TA

PE

RSE

NT

ASE

RE

KA

PIT

ULA

SI K

EH

AD

IRA

N P

EG

AW

AI

SEK

RE

TA

RIA

T D

ITJE

N T

AN

AM

AN

PA

NG

AN

TA

HU

N 2

01

4

NO

UN

IT K

ER

JAM

ASU

KP

ULA

NG

KE

TE

RA

NG

AN

Page 210: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

191

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

JUM

LAH

PEG

AW

AI

TL 0

TL 1

TL 2

PSW

0P

SW 1

PSW

2A

IC

SD

LTB

DP

1JA

NU

AR

I67

49.

477

921

38

710

.971

144

8127

926

123

51.

053

462

40

2FE

BR

UA

RI

673

6.45

1

1.

773

587

9.16

5

94

9719

026

826

02.

895

468

40

3M

AR

ET67

17.

169

1.50

2

44

69.

363

10

380

196

293

238

2.68

0

44

540

4A

PR

IL66

87.

020

1.41

6

41

79.

036

11

193

205

304

206

2.92

6

46

040

5M

EI66

46.

822

1.22

3

37

18.

674

12

760

237

248

216

2.09

2

34

236

6JU

NI

667

6.96

2

1.

423

357

8.96

5

1311

4123

620

815

03.

826

483

42

7JU

LI66

27.

429

1.93

3

14

09.

438

18

4768

101

139

128

1.54

1

39

936

8A

GU

STU

S66

16.

948

1.89

9

46

69.

185

26

102

5514

930

716

72.

764

425

40

9SE

PTEM

BER

663

7.50

8

2.

053

444

8.90

4

3180

4715

235

621

63.

222

500

88

10O

KTO

BER

662

7.56

3

1.

958

330

9.74

7

2480

7614

842

318

33.

947

506

92

11N

OPE

MB

ER66

26.

986

1.76

8

19

18.

752

27

156

7810

721

715

33.

230

410

100

12D

ESEM

BER

657

7.54

8

1.

832

299

9.45

9

3318

759

128

790

181

2.49

9

39

963

7.98

4

87.8

83

19.7

01

4.43

5

111.

659

22

8

68

2

83

5

2.

128

3.

814

2.

333

32

.675

5.

299

65

7

665

7.32

4

1.

642

370

9.30

5

1957

7017

731

819

42.

723

442

55

52,4

211

,75

2,65

66,6

00,

140,

410,

501,

272,

271,

3919

,49

3,16

0,39

Ket

:M

ASU

KK

ETER

AN

GA

N

TL (

Ket

erla

mb

atan

)A

: A

lfa

TL 0

= <

07.

30d

atan

g te

pat

wak

tuI

: Iz

in

TL 1

= 0

7.31

s.d

. 08.

001

s.d

. 30

men

itC

: C

uti

TL 2

= 0

8.01

- 0

8.30

31 s

.d. 6

0 m

enit

S :

Sak

it

TL 3

= 0

8.31

- 0

9.00

61 s

.d. 9

0 m

enit

DL

: D

inas

Lu

ar

TL 4

= >

09.

01>

91 m

enit

TB :

Tu

gas

Bel

ajar

DP

: D

iper

ban

tuka

n

Lam

pir

an 5

.

JUM

LAH

RA

TA-R

ATA

PER

SEN

TASE

REK

AP

ITU

LASI

KEH

AD

IRA

N P

EGA

WA

I

DIR

EKTO

RA

T JE

ND

ERA

L TA

NA

MA

N P

AN

GA

N T

AH

UN

201

4

NO

UN

IT K

ERJA

MA

SUK

PU

LAN

GK

ETER

AN

GA

N

Page 211: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat karunia-Nya Laporan Tahunan Sekretariat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014 dapat

diselesaikan.

Laporan tahunan ini merupakan gambaran pelaksanaan

kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

periode tahun 2014. Materi pokok yang disajikan

mencakup 3 M (Man, Money, Material) sesuai tupoksi Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan meliputi kegiatan bidang perencanaan, bidang

umum, bidang keuangan dan perlengkapan serta bidang evaluasi dan

pelaporan.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi pelaksanaan kegiatan,

hasil-hasil yang dicapai, permasalahan yang dihadapi serta sebagai bahan

koordinasi dan tindak lanjut tugas-tugas lingkup Sekretariat Direktorat

Jenderal dengan Unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan maupun antar Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

laporan ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2015

Sekretaris Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Spudnik Sujono K, M.M

NIP. 1958020619850310011

i

Page 212: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 213: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

RINGKASAN

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan salah

satu Unit Kerja Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari:

Bagian Perencanaan; Bagian Keuangan dan Perlengkapan; Bagian

Umum; Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan Kelompok Jabatan

Fungsional.

2. Dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian

Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA

2015 yang efektif dan efisien sesuai anggaran berbasis kinerja, maka

untuk mempertajam pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

secara bertahap dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan

menyangkut manajemen program kegiatan dan manajemen

penyusunan dokumen anggaran dalam bentuk aplikasi RKA-K/L DIPA.

3. Penyusunan rencana kerja lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilakukan

secara bottom-up yaitu berjenjang dari tingkat bawah ke jenjang yang

lebih tinggi. Mekanisme pengelolaan dana dilakukan melalui pola

dekonsentrasi dan pola tugas pembantuan. Dana dekonsentrasi

dikhususkan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat non fisik, misalnya:

pembinaan, pelatihan, bimbingan, monev sedangkan dana tugas

pembantuan merupakan kegiatan-kegiatan bersifat fisik atau

menunjang dalam proses pelaksanaan kegiatan fisik.

4. Telah disusun draf RKA-K/L Refocusing tahun 2015 yang sesuai

dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015 serta telah sesuai

dengan petunjuk Narasumber yang telah dikonsultasikan dengan

Tim Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan tidak

kalah pentingnya beberapa masukan yang bersifat bottom up planning.

5. Dalam penghematan anggaran Tahun 2014, Ditjen Tanaman Pangan

mendapatkan alokasi pemotongan sebesar Rp.898 miliar. Untuk

meminimalisir kemungkinan pagu minus setelah pemotongan

dilaksanakan Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA 2014

dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

iii

Page 214: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

6. Dalam Workshop Pemantapan Penyusunan RKA-K/L Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan telah disusun draft RKA-K/L Refocusing tahun 2015

yang sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan

Tahun Anggaran 2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor : 136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015

serta petunjuk narasumber yang telah dikonsultasikan dengan Tim

Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan tidak kalah

pentingnya beberapa masukan yang bersifat bottom up planning.

Sesuai hasil reviu RKA-K/L (refocussing), anggaran refocussing

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp.337,38 miliar.

7. Telah disusun Penetapan Kinerja masing-masing unit kerja lingkup

Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014. Sasaran strategis Ditjen

Tanaman Pangan Tahun 2014 yakni Mewujudkan pencapaian

produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan

nasional. Adapun indikator kinerja dan target capaian, yaitu: padi

72.300.000 ton gabah kering giling, jagung 19.000.000 ton pipilan

kering, kedelai 1.000.000 ton biji kering, kacang tanah 1.300.000 ton

biji kering, kacang hijau 430.000 ton biji kering, ubi kayu 27.600.000

ton umbi basah dan ubi jalar 2.600.00 ton umbi basah.

8. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki target pencapaian implementasi

proyek sektor riil dengan nilai investasi Rp.166,2 triliun dan proyek

infrastruktur sebesar Rp.111,96 triliun hingga tahun 2014. Hingga

triwulan IV, proses validasi sektor riil sudah mencapai sekitar 54,1%

(Rp.108,7 triliun). Terjadi kenaikan dalam target pencapaian nilai

investasi, hal tersebut dikarenakan proses validasi yang terus

dilakukan selama kuartal IV ini menunjukan bahwa nilai proyek sektor

riil yang telah siap meningkat Rp.5 triliun.

9. Usulan anggaran tahun 2015 untuk daerah perbatasan dialokasikan

pada 6 Provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT,

Papua Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara. Sementara usulan daerah

tertinggal pada 4 provinsi yaitu: Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa

Timur dan Papua Barat, dengan alokasi anggaran untuk masing-

masing provinsi sebesar Rp.150.000.000,- (2 unit), untuk bantuan

sarana produksi sesuai kebutuhan lokasi, dan lokpri ditentukan oleh

provinsi

10. Kebijakan pinjaman/hibah luar negeri di Kementerian Pertanian harus

mendukung pada pencapaian 4 (empat) target utama pembangunan

pertanian nasional tahun 2010-2014, yaitu pencapaian swasembada

dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan,

iv

Page 215: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor serta peningkatan

kesejahteraan petani.Prinsip penerimaan hibah adalah: Transparan,

Akuntabel, Efektif & Efisien, Kehati-hatian, Tidak disertai ikatan politik,

dan Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas

keamanan negara.

11. Fasilitasi dana bantuan sosial untuk LM3 telah mampu meningkatkan

kemampuan dalam penerapan teknologi dan penyediaan saprodi

secara tepat sehingga meningkatkan produktivitas dan memberikan

produksi yang lebih tinggi yang pada akhirnya mampu meningkatkan

pendapatan LM3 maupun petani sekitar sebagai mitra kerja LM3.

12. Realisasi PNBP sampai dengan bulan Desember 2014 adalah

Rp.9.751.687.511,- (447,65%) dari target Rp.2.178.424.050,-.

13. Perkembangan realisasi/penyerapan anggaran berdasarkan sumber

dan dan jenis belanja pada DIPA Satker Pusat Ditjen Tanaman

Pangan TA 2014 Per 31 Desember 2014 sebesar 72,83%.

14. Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan per 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp.511.350.657.160,-, nilai BMN

dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca

yaitu: persediaan, tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi.

15. Pemberian penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani

berprestasi dilaksanakan setiap tahun, hal tersebut merupakan salah

satu bentuk apresiasi dari Pemerintah terhadap mereka agar

termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014 pemberian

penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani diserahkan

bersamaan waktunya dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)

ke-34 di Makassar Sulawesi Selatan. Penerima penghargaan secara

keseluruhan ada 28 orang terdiri dari Kelompoktani Padi 5,

Kelompoktani Jagung 5 dan Kelompoktani Kedelai 5 dan Mantri Tani 5,

Produsen/Penangkar Benih 2 orang, Pengawas Benih Tanaman 2

orang, Analis Benih 2 orang dan Balai Benih Berprestasi 2. Secara

rinci nama-nama penerima penghargaan tahun 2014 baik dari

kelompoktani, petugas dan kelembagaan Balai Benih.

16. Pengisian aplikasi PMPRB secara off-line dengan menggunakan

lembar kerja elektronik (LKE) berformat-excell sudah dilakukan oleh

Ditjen Tanaman Pangan. Format lembar kerja terbaru tidak terbagi

pengungkit dan hasil, akan tetapi berdasarkan 8 area perubahan

dalam reformasi birokrasi. Hasil Evaluasi PMPRB tahun 2014

berdasarkan pengisian lembar kerja elektronik untuk Ditjen Tanaman

Pangan adalah 63.6.

v

Page 216: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

17. Sasaran kerja pegawai wajib dibuat mulai tahun 2014 oleh seluruh

pegawai, dimana setiap pegawai menyusun kontrak kerja yang akan

dikerjakan selama 1 tahun dan harus ditandatangani oleh pegawai

yang bersangkutan dengan atasan langsungnya pada awal bulan

Januari. Penyusunan SKP yang dilakukan secara mandiri untuk

masing-masing unit kerja eselon I lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan mulai dari Eselon II sampai staf, dimaksudkan agar

peserta memahami dalam menyusun SKP mulai tingkat atas sampai

bawah.

18. Untuk lebih meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai serta

efektivitas pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan

Kementerian Pertanian, maka diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian

Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai lingkungan Kementerian

Pertanian yang merupakan revisi dari Menteri Pertanian Nomor 68

Tahun 2012.

19. Sampai akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah sebanyak 774 orang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon II yang ada dipusat sebanyak 485

orang, 3 UPT sebanyak 182 orang dan PNS yang ditugaskan/

diperbantukan di daerah/instansi lain tersebar di 12 provinsi dan 2

Instansi Kementerian/Lembaga sebanyak 110 orang. Untuk PNS Ditjen

Tanaman Pangan yang ditugaskan di 12 provinsi sebanyak 107 orang,

di PERUM BULOG sebanyak 2 orang dan di Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi sebanyak 1 orang.

20. Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan antara lain: Sosialisasi

Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi Implementasi

Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan; Sosialisasi Sistem

Keterbukaan Informasi Publik KIP; dan Sosialisasi dan Implementasi

Permentan Nomor 39 Tahun 2010.

21. Pekan Nasional (PENAS) dilaksanakan dtanggal 6 s.d 12 Juni 2014 di

Malang, merupakan wahana bagi para petani dan nelayan seluruh

indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar

menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian,

perikanan dan kehutanan dengan tema “Memantapkan Kepemimpinan

dan Kemandirian Kontaktani-Nelayan dalam rangka pengembangan

kemitraan dan jejaring usahatani guna mewujudkan kesejahteraan

petani-nelayan” dan akan dihadiri oleh para petani dan nelayan seluruh

Indonesia dengan jumlah kira-kira 30.000 orang dan dibuka oleh

Presiden RI.

vi

Page 217: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

22. Pada Temu Koordinasi Kehumasan disamapaikan bahwa Humas

harus mampu menjalankan kewenangan agenda setting atau counter

berita informasi yang keluar dari media konvensional dengan konten

tidak berimbang dimasyarakat dan harus berdialog dan bertukar

informasi dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan umpan

balik dan masukan secara maksimal.

23. Dalam rangka pelayanan publik melalui internet, Tim Website

bekerjasama dengan Sub Bagian Humas untuk menjawab/ merespon

pertanyaan dari masyarakat yang dikirimkan melalui pesan singkat

(SMS) yang dialamatkan di Kementerian Pertanian. Adapun jumlah

SMS Center Tahun 2014 berdasarkan laporan dari Pusat Data dan

Informasi Pertanian Setjen Kementerian Pertanian sebanyak 65 SMS

dan semuanya mendapatkan balasan.

24. Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain; pengamanan fisik,

kesiagaan, kewaspadaan, keterampilan perlu terus dibina dan

dikembangkan melalui peningkatkan kemampuan dan keterlampilan

petugas satuan pengamanan. Salah satu upaya adalah meningkatan

pengetahuan dan keterampilan para petugas satuan pengamanan

yang mengarah kepada peningkatan : a) Pengetahuan dan wawasan

dibidang keamanan; b) Sikap dan semangat pengabdian yang

berorientasi kepada keamanan dan ketertiban instansi maupun

masyarakat; c) Profesionalisme dan ketrampilan personil satuan

pengaman; d) Kepedulian terhadap masyarakat dilingkungan instasi;

e) Efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan

dengan semangat dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan

kerja dan organisasinya.

25. Secara nominal PDB Indonesia sektor pertanian tahun 2014 mencapai

Rp.1.410,66 triliun yang merupakan kontribusi dari sub sektor tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian dan

perburuan, serta kehutanan dan penebangan kayu. PDB sektor

pertanian tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun yang didukung oleh peningkatan

pada seluruh sub sektor penyusunnya.

26. Kinerja perekonomian sektor pertanian pada tahun 2014 secara riil

ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar harga konstan (tahun

dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilai tersebut naik

4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14

triliun. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada seluruh

sub sektor pendukungnya.

vii

Page 218: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

27. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di

suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Mencakup : a) Produk Domestik

Bruto Atas Dasar Harga Berlaku; dan b) Produk Domestik Bruto Atas

Dasar Harga Konstan 2000.

28. Volume impor komoditas utama tanaman pangan periode Januari-

Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton, sedangkan ekspornya hanya

mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi defisit sebesar 17,80 juta ton.

Sementara dari sisi nilainya, juga menunjukkan defisit neraca

perdagangan sebesar US$ 7,45 miliar dengan nilai ekspor US$ 206,17

juta dan impor US$ 7,66 miliar.

29. NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 turun

1,03% dibandingkan NTP November 2014. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%.

Sementar NTP sub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode yang

sama mengalami peningkatan 0,28%. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,49%.

30. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani bulan Desember

2014 mengalami peningkatan Rp.328 per kilogram (6,64%) dibanding

November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP mengalami

peningkatan Rp.375 per kilogram (8,28%) dan gabah kualitas rendah

juga meningkat Rp.214 per kilogram (5,28%) dengan periode yang

sama. Sementara rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat

penggilingan bulan Desember 2014 mengalami peningkatan Rp.331

per kilogram (6,59%) dibanding November 2014, begitu juga dengan

gabah kualitas GKP mengalami peningkatan Rp.383 per kilogram

(8,32%) dan gabah kualitas rendah juga meningkat Rp.227 per

kilogram (5,48%) dengan periode yang sama.

31. Rata-rata harga eceran kedelai impor bulan Desember 2014 naik

1,15% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, kedelai lokal

naik 1,73%, kacang tanah naik 3,14%, kacang hijau naik 0,77%, ketela

pohon naik 0,29%, dan tepung terigu naik 0,15%.

32. Secara nasional rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari untuk

kelompok makanan padi-padian mengalami fluktuasi mengalami

penurunan dari 876,58 kkal pada Maret 2013, turun menjadi 869,36

kkal pada September 2004 dan turun kembali pada Maret 2014

menjadi 867,64 kkal. Sementara untuk kelompok makanan umbi-

viii

Page 219: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

umbian rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari mengalami fluktuasi

dari 31,09 kkal pada Maret 2013, naik menjadi 35,04 kkal pada

September 2013 dan turun kembali menjadi 31,05 kkal pada Maret

2014. Sama halnya dengan kelompok makanan kacang-kacangan

rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari juga mengalami fluktuasi

dari 51,53 kkal pada Maret 2013, turun menjadi 46,80 kkal pada

September 2013 dan naik kembali menjadi 50,18 kkal pada Maret

2014.

33. Capaian produksi komoditas utama tanaman pangan berdasarkan data

Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS, untuk padi dengan luas panen

seluas 13,77 juta ha, produktivitas 51,28 ku/ha dan produksi 70,60 juta

ton GKG; luas panen jagung 3,88 juta ha, produktivitas 49,29 ku/ha

dan produksi 19,13 juta ton pipilan kering; luas panen kedelai 611,80

ribu ha, produktivitas 15,06 ku/ha dan produksi 921,33 ribu ton biji

kering,

34. Capaian luas panen tanaman pangan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk luas panen jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan capaian

produktivitas mengalami peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai,

kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar, dan capaian produksi mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu.

35. Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan tahun 2014 antara lain: 1).Adopsi teknologi budidaya di tingkat

petani belum optimal, sehingga capaian produktivitas tingkat petani

masih lebih rendah dari potensi hasilnya; 2). Adanya persaingan

dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum

meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh

terhadap efisiensi usahatani; 4). Mekanisme penyediaan benih belum

berjalan optimal yang menyebabkan keterlambatan penyediaan

benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5). Kemitraan belum

berkembang; 6).Perubahan iklim global/anomali iklim yang berdampak

pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumber

pembiayaan masih terbatas.

36. Capaian kinerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah tersedianya: (a). Pencapaian nilai SAKIP

73,97 atau 97% dari target 76 (Berhasil), (b). Jumlah unit kerja yang

memperoleh predikat WBK 6 unit kerja atau 86% dari target 7 unit

kerja (Berhasil), (c). Penilaian PMPRB 78,44 atau 112% dari target 70

(Sangat Berhasil).

ix

Page 220: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

37. Kiat-kiat percepatan penerapan SPIP meliputi: (a) Pemahaman bahwa

SPIP bukan suatu hal yang baru dan telah dilaksanakan sehari-hari,

(b) prioritas utamanya adalah membangun Soft Control bukan Hard

Control, (c) pembentukan Satlak Pengendalian Intern sampai unit

terkecil dan personil yang ditunjuk harus yang mempunyai

pemahaman yang baik tentang SPIP dan mampu untuk menggerakan

lingkungan untuk menyelenggarakan SPIP, (d) Merumuskan Quick

wins, (e) efektivitas forum diskusi kelompok yang anggotanya tidak

harus dalam jumlah besar, (f) lakukan pilot project pada beberapa

program/kegiatan terpilih untuk mensimulasi-kan penerapan SPIP.

38. Perkembangan Kerugian Negara (KN) sampai dengan akhir Desember

2014 sebesar Rp.49.925.265.435,87. Tambahan KN sampai dengan

Desember 2014 adalah Rp.4.640.083.851,95. Terdapat tindaklanjut

sebesar Rp.29.027.592.027,65 (58,14%), sehingga sisa KN posisi

sampai denga akhir Desember 2014 adalah sebesar

Rp.20.897.673.408,22.

39. Selama tahun 2014 telah dilaksanakan Rapat Pimpinan Kementerian

Pertanian sebanyak 25 kali yang dilaksanakan setiap 1-2 mingguan,

dengan topik bahasan sebagian besar mengenai ketahanan pangan,

perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan, perkembangan

serapan anggaran, dan isu terkini yang berkembang. Disamping itu

juga dilaksanakan Rapim B Ditjen Tanaman Pangan, dan Rapat

Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV

DPR RI sebanyak 7 kali.

40. Realisasi anggaran APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan sampai

dengan bulan Desember 2014 mencapai Rp.2,02 triliun (89,05%) dari

pagu anggaran berdasarkan DIPA revisi sebesar Rp.2,27 triliun.

Sedangkan serapan anggaran Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan

mencapai Rp.64,30 miliar (68,53%) dari pagu anggaran berdasarkan

DIPA revisi sebesar Rp.93,82 miliar.

41. Realisasi anggaran subsidi benih tahun 2014 sebesar Rp.308,569

miliar atau 32,01% dari nilai kontrak Rp.964,064 miliar, dengan dana

cadangan (Escrow) sebesar Rp.178.487.207.390,- untuk diselesaikan

sampai dengan minggu ke-2 Februari 2015.

42. Beberapa permasalahan yang ditemui baik dalam dalam pelaksanaan

anggaran dan kegiatan tahun 2014, baik dari segi administrasi maupun

teknik, yang telah dilakukan tindaklanjut, serta saran perbaikan

kedepan.

x

Page 221: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

RINGKASAN .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN PERENCANAAN .............. 5

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN KEUANGAN

DAN PERLENGKAPAN ................................................................ 45

BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN UMUM ............................. 53

BAB V. PELAKSANAAN BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN ..........79

BAB VI. REALISASI ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN

TANAMAN PANGAN TAHUN 2014 ...........................................175

BAB VII. PERMASALAHAN DAN TINDAKL LANJUT ..............................177

LAMPIRAN..................................................................................................183

xi

Page 222: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 223: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Usulan Nama Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan

Lingkup Ditjen Tanaman Pangan ................................................ 10

Tabel 2. DIPA Induk Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan TA. 2014 ........... 14

Tabel 3. DIPA Petikan Pusat dan Daerah TA. 2014 ................................. 15

Tabel 4. Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP ............. 18

Tabel 5. Pemotongan Anggaran Terhadap Sasaran Produksi 2014 ........ 18

Tabel 6. Rincian Alokasi Pemotongan Anggaran Tahun 2014

(APBN-P) Per Kegiatan ............................................................... 19

Tabel 7. Rancangan Pagu Anggaran Refocusing

Kementerian Pertanian Tahun 2015 ............................................ 21

Tabel 8. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman AKABI

Dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan ............. 24

Tabel 9. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan .............................................................. 24

Tabel 10. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan

Benih Tanaman Pangan Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan ................................................... 25

Tabel 11. Rancangan Kegiatan Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari Gangguan OPT, DPI

Dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan ............. 26

Tabel 12. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan .............................................................. 27

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya Pada Ditjen TP Dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan .......................................................... 28

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan .......................................................... 27

Tabel 14. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Sumber Dana .................................. 46

Tabel 15. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Jenis Belanja ................................... 46

xiii

Page 224: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Tabel 16. Pagu APBN Kantor Pusat, UPT Pusat, Dinas Provinsi

Dan Dinas Kabupaten/Kota Tahun 2014 ..................................... 46

Tabel 17. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Kewenangan ................................................. 47

Tabel 18. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Belanja .......................................................... 47

Tabel 19. Realisasi Anggaran Subsidi Benih (BA. 999.07) Tahun 2014

(s.d 31 Desember 2014) .............................................................. 48

Tabel 20. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

s.d Bulan Desember 2014 .......................................................... 48

Tabel 21. Tagihan Yang Telah Diverifikasi s.d Bulan Desember 2014 ....... 49

Tabel 22. Penyajian Nilai Barang Milik Negara Dalam Pos

Perkiraan Neraca ......................................................................... 50

Tabel 23. Rincian Nilai Akumulasi Penyusutan Barang Milik Negara

Pada Laporan Barang Pengguna Tahunan Per 31 Desember

2014 Per Perkiraan Neraca Per 31 Desember 2014 .................. 50

Tabel 24. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara Pada Laporan Barang

dan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014

Per Akun Neraca .......................................................................... 51

Tabel 25. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel

dan Ekstrakomptabel) ................................................................... 52

Tabel 26. Keadaan Pegawai lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ........................ 62

Tabel 27. Keadaan Pegawai Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Golongan ........................................... 63

Tabel 28. Keadaan Pegawai Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................... 64

Tabel 29. Pengangkatan CPNS Dan PNS Pada Ditjen TP 2014 ................ 64

Tabel 30. Daftar Pegawai Ditjen Tanaman Pangan

Yang Pensiun, Meninggal Dan Diberhentikan Sebagai PNS ..... 65

Tabel 31. Rekapitulasi Penerima Tunjangan Kinerja

Ditjen Tanaman Pangan Per 1 Desember 2014 ......................... 67

Tabel 32. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2014 (Miliar Rupiah) ......................................................... 80

Tabel 33. Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap

PDB Sektor Pertanian 2014 ......................................................... 80

xiv

Page 225: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

Tabel 34. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2014 (Miliar Rupiah) ......................................................... 81

Tabel 35. Neraca Perdagangan Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014 .................................................................................. 82

Tabel 36. Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2014 ......................................... 83

Tabel 37. Rata-rata Harga Eceran Beras dan Gabah Menurut

Kelompok Kualitas di Tingkat Petani dan Penggilingan

Tahun 2014 Rp/Kg) ...................................................................... 84

Tabel 38. Rata-rata Harga Eceran Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014 (Rp/Kg)..................................................................... 85

Tabel 39. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal)

Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013

Dan Maret 2014 ........................................................................... 86

Tabel 40. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal)

Menurut Kelompok Makanan, Maret 2014 Per Provinsi ............. 87

Tabel 41. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut

Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013,

Dan Maret 2014 ........................................................................... 88

Tabel 42. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Tanaman Pangan 2012-2014 ...................................................... 89

Tabel 43. Inflasi/Deflasi Perdesaan di Indonesia ........................................ 90

Tabel 44. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditas Utama

Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II 2014 BPS) ................. 91

Tabel 45. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 .................. 92

Tabel 46. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 .................. 92

Tabel 47. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013 .................. 93

Tabel 48. Rincian Usulan Tambahan Anggaran kegiatan SL-PHT,

SLI dan Gerakan Pengendalian.................................................112

Tabel 49. Realisasi Anggaran Satker Ditjen Tanaman Pangan

Pada Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 ...........175

xv

Page 226: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 227: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Tahunan 2014

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal TP ................ 4

xvii

Page 228: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan 2014

Page 229: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

1

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PENDAHULUAN

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan salah satu

Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan

teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

Dalam melaksanakan tugas Sekretariat Direktorat Jenderal

menyelenggarakan fungsi: 1).koordinasi, dan penyusunan rencana dan

program, anggaran, dan kerjasama di bidang tanaman pangan; 2)

pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; 3) evaluasi dan

penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan

kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik;

4) evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan; dan 5) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan.

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari: Bagian Perencanaan; Bagian

Keuangan dan Perlengkapan; Bagian Umum; Bagian Evaluasi dan

Pelaporan; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

A. Bagian Perencanaan

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program, anggaran, dan kerjasama di bidang tanaman

pangan.

Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan penyusunan rencana dan program;

2. penyiapan penyusunan anggaran; dan

3. penyiapan penyusunan kerjasama.

Bagian Perencanaan terdiri atas:

1. Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana dan program.

2. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan anggaran.

3. Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan kerja sama.

I

Page 230: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

2

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

B. Bagian Keuangan dan Perlengkapan

Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan

urusan keuangan dan perlengkapan.

Bagian Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

1. pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan

pajak (PNBP), dan penyiapan pengujian dan penerbitan surat

perintah membayar (SPM);

2. pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran; dan

3. pelaksanaan urusan perlengkapan.

Bagian Keuangan dan Perlengkapan terdiri atas:

1. Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan

perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan

penyiapan bahan pengujian surat perintah membayar (SPM).

2. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan

urusan akuntansi dan verifikasi anggaran.

3. Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan

perlengkapan.

C. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan

penyempurnaan organisasi dan tatalaksana, urusan kepegawaian,

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan

hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan tata usaha

dan rumah tangga.

Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata

laksana, serta pelaksanaan urusan kepegawaian;

2. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, serta

urusan perpustakaan; dan

3. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Bagian Umum terdiri atas:

1. Subbagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyempurnaan

organisasi dan tata laksana, serta pelaksanaan urusan

kepegawaian.

Page 231: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

3

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

2. Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan

informasi publik, serta urusan perpustakaan.

3. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas

melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

D. Bagian Evaluasi Dan Pelaporan

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi;

2. penyiapan analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

program, serta tindak lanjut hasil pengawasan; dan

3. penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman

pangan.

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas:

1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi.

2) Subbagian Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis,

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, serta tindak lanjut

hasil pengawasan.

3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan.

E. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas dan fungsi

melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Tugas dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional secara rinci

adalah sebagai berikut:

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa Jabatan

Fungsional yang mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya;

Page 232: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

4

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal;

c. Jumlah tenaga fungsional yang mendukung pelaksanaan tugas

kesekretariatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya ditentukan berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja;

d. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional yang mendukung

pelaksanaan tugas kesekretariatan yang terbagi dalam berbagai

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya diatur berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki posisi

strategis sebagai jembatan antara Eselon II lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan instansi terkait lainnya dalam mewujudkan visi

dan misi pembangunan tanaman pangan.

Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal TP

SEKRETARIAT

DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN PERENCANAAN

BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

BAGIAN UMUM

BAGIAN EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBBAGIAN

ANGGARAN

SUBBAGIAN

PERBENDAHARAAN

SUBBAGIAN ORGANISASI DAN

KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN EVALUASI TINDAK LANJUT HASIL

PEMERIKSAAN

SUBBAGIAN

PROGRAM

SUBBAGIAN

AKUNTANSI

SUBBAGIAN HUKUM DAN

HUMAS

SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI

SUBBAGIAN

KERJASAMA

SUBBAGIAN

PERLENGKAPAN

SUBBAGIAN TATA USAHA DAN

RUMAH TANGGA

SUBBAGIAN PELAPORAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 233: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

5

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN BAGIAN PERENCANAAN

1. Buku Pendukung Penyusunan Penganggaran Ditjen TP

Dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian

Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA

2015 yang efektif dan efisien sesuai anggaran berbasis kinerja, maka

untuk mempertajam pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

secara bertahap dilakukan penyempurnaan. Penyempurnaan

dimaksud tidak lepas dari dua hal, yaitu penyempurnaan menyangkut

manajemen program kegiatan dan penyempurnaan penyusunan

dokumen anggaran.

Salah satu program prioritas pembangunan Kementerian Pertanian

yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan tanaman pangan di atas adalah Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.

Untuk penyusunan dokumen anggaran yang efektif dan efisien

diperlukan adanya data pendukung penyusunan anggaran yang sesuai

hasil restrukturisasi program dan kegiatan Kementerian/ Lembaga

pada tahun anggaran 2015.

Dalam upaya mempersiapkan bahan dan referensi untuk perencanaan

dan penyusunan anggaran tahun 2015 lingkup Ditjen Tanaman

Pangan, Sub Bagian Anggaran menyiapkan dua paket buku

pegangan, yang diperlukan untuk perencanaan tingkat pusat maupun

daerah sebagai bahan referensiPenyusunan Dokumen Anggaran/RKA-

KL DIPA Tahun 2015, yaitu:

a. Petunjuk Penyusunan dan Penelaahaan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 136/PMK.02/2014)

b. Buku Pendukung Penyusunan Anggaran Ditjen Tanaman Pangan

yang berisikan, sebagai berikut:

Buletin Teknis Bantuan Sosial Nomor 10 Tahun 2011

Peraturan Dirjen Perbendaharaan tentang Bagan Akun Standar

sesuai Nomor Per-80/PB/2011

Peraturan Menteri Keuangan Bagan Akun Standar yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Nomor

214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar

II

Page 234: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

6

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kedua buku pedoman tersebut diatas dapat diaplikasikan dan

dipedomani sebagai referensi untuk menyusun dokumen anggaran,

seperti penggunaan akun-akun yang sesuai dengan kaidah-kaidah

dan norma penyusun anggaran berdasarkan program, fungsi,

kegiatan, sub kegiatan, komponen, sub komponen serta

akun/belanja dapat sesuai dengan rancangan kegiatan. Selain itu

juga dapat memberikan gambaran terkait dengan pelaksanaan

maupun pertanggungjawaban kegiatannya.

2. Penyusunan Bahan Usulan Kegiatan dan Anggaran Ditjen TP

Penyusunan rencana kerja lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilakukan

secara bottom-up yaitu berjenjang dari tingkat bawah ke jenjang yang

lebih tinggi. Anggaran kinerja disusun untuk mencapai prestasi

kerja/kinerja tertentu yang telah ditetapkan dan dapat diukur

pencapaiannya sesuai dengan tingkat keluaran dan hasil yang

diharapkan.

Mekanisme pengelolaan dana dilakukan melalui pola dekonsentrasi

dan pola tugas pembantuan. Dana dekonsentrasi dikhususkan untuk

kegiatan-kegiatan yang bersifat non fisik, misalnya: pembinaan,

pelatihan, bimbingan, monev sedangkan dana tugas pembantuan

merupakan kegiatan-kegiatan bersifat fisik atau menunjang dalam

proses pelaksanaan kegiatan fisik. Dana tugas pembantuan tersebut

sebagian besar dialokasikan ke kabupaten dan kota. Dalam rangka

menyiapkan bahan usulan anggaran sebagai bahan penyusunan

RKAKL, SP-RKA-K/L, DIPA dan POK akan dipersiapkan melalui

kegiatan “penyusunan bahan usulan anggaran”.

Untuk mendapatkan data dan informasi untuk penyempurnaan

penyusunan dan pelaksanaan dokumen anggaran lingkup Ditjen

Tanaman Pangan TA 2014 baik pusat maupun daerah, maka disusun

bahan usulan anggaran dan dokumen anggaran.

3. Dokumen Revisi Anggaran

Proses penyusunan RKA-K/L 2014 lingkup Ditjen Tanaman Pangan

dilakukan secara koordinasi yang melibatkan unsur pusat (Unit Eselon-

I terkait lingkup Kementan (Biro dan Itjen), Unit Eselon-II lingkup Ditjen

Tanaman Pangan dan UPT Pusat, DJA dan DJPB Pusat) dan daerah

(Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan), UPTD-

BPSBTPH (Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura) dan UPTD-BPTPH (Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura).

Kegiatan dan anggaran yang sudah disusun dalam dokumen anggaran

dalam pelaksanaannya ada beberapa yang mengalami penyesuaian

Page 235: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

7

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

sesuai dengan perubahan kebijakan, kondisi keperluan mendesak,

ataupun keperluan lainnya sesuai unit kerja masing-masing di pusat

dan daerah.

Dengan demikian sebagai konsekuensi logisnya akan terjadi

perubahan dokumen anggaran (RKA-KL/DIPA/POK). Perubahan

tersebut dapat dilakukan melalui tahapan revisi baik di pusat maupun

di daerah, sesuai dengan koridor dan kewenangan masing-masing.

Untuk itu dalam rangka menyusun perubahan-perubahan dokumen

anggaran TA 2014 dialokasikan kegiatan penyusunan dokumen revisi

anggaran.

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Revisi Anggaran selama

Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Pengesahan revisi DIPA ke -1 per tanggal 11 Maret 2014

b. Pengesahan revisi DIPA ke-2 tanggal 16 Juli 2014

c. Pengesahan revisi DIPA ke-3 tanggal 17 Oktober 2013

4. Penyusunan Penyempurnaan Output Kegiatan Anggaran Berbasis

Kinerja

Penganggaran berbasis kinerja merupakan penyusunan anggaran

yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan

dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam

pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Sesuai Pasal 7 PP Nomor 21

tahun 2004 kementerian negara/lembaga diharuskan menyusun

anggaran dengan mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya

dan evaluasi kinerja. lndikator kinerja (performance indicators) dan

sasaran (target) merupakan bagian dari pengembangan sistem

penganggaran berdasarkan kinerja.

Penerapan penganggaran berbasis kinerja akan mendukung alokasi

anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan. Sistem ini terutama

berusaha untuk menghubungkan antara keluaran (outputs) dengan

hasil (outcomes) yang disertai dengan penekanan terhadap efektifitas

dan efisiensi terhadap anggaran yang dialokasikan.

Secara lebih rinci maksud dan tujuan penganggaran berbasis kinerja

adalah:

a. Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (ouput) dan dampak

(outcome) atas alokasi belanja (input) yang ditetapkan;

b. Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam

satu tahun anggaran;

c. Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra kementerian

negara/lembaga.

Page 236: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

8

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penerapan penganggaran berbasis kinerja tersebut akan tercermin

dalam dokumen anggaran (RKA-K/L). Secara substansi RKA-K/L

menyatakan informasi kebijakan beserta dampak alokasi

anggarannya. lnformasi yang dinyatakan dalam RKA-KL antara lain

berupa:

a. Kebijakan dan hasil yang diharapkan dari suatu program.

b. Kondisi yang diinginkan untuk mencapai sasaran program berupa

output dan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan.

c. Kegiatan dan keluarannya beserta masukan sumber daya yang

dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan.

Terkait dengan hal tersebut, maka dilaksanakan kegiatan untuk

mengkoordinasikan penyusunan/penyempurnaan Output Kegiatan

Anggaran Berbasis Kinerja untuk menyempurnakan dokumen

anggaran RKA-K/L lingkup Ditjen Tanaman Pangan TA 2014 baik

pusat maupun daerah, berdasarkan perkembangan kebijakan.

Kebijakan Perencanaan Pembangunan lingkup Kementerian Pertanian

untuk Tahun anggaran 2015 berbeda dengan perencanaan tahun

anggaran sebelumnya. Dimana kebijakan pembangunan perencanaan

program dan kegiatan Tahun 2015 dilaksanakan lebih awal. Dalam

hal ini program dan kegiatan lebih dititik beratkan pada program

swasembada padi, jagung, kedelai gula dan daging. Untuk

ituKoordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

keuangan, koordinasi dengan Setjen Kementan dan satker lingkup

Ditjen Tanaman Pangan sudah dilakukan refocusing rancangan

kegiatan tahun 2015, yaitu memfokuskan pada kegiatan pencapaian

produksi padi, jagung dan kedelai. Rancangan program/kegiatan dan

anggaran tahun 2015 Ditjen TP Hasil refocusing anggaran lingkup

Ditjen Tanaman Pangan berdasarkan kebijakan lingkup Kementan

dalam rangka swasembada padi, jagung dan,sebagai berikut:

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, Rp.1,208 triliun

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,

Rp.888,70 miliar

c. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan,

Rp.138,64 miliar

d. Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI

Rp.128,16 miliar

e. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Rp.170,17 miliar

f. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, Rp.176,03 miliar

Page 237: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

9

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

g. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih, Rp.7,89 miliar

h. Pengembangan Peramalan Serangan OPT Rp13,77 miliar

Dalam rangka penyempurnaan output kegiatan dan anggaran lingkup

Ditjen TP untuk data base aplikasi RKA-K/L Ditjen TP telah mendapat

persetujuan dari Ditjen Anggaran Kmenterian Keuangan, sehingga

usulan tersebut sudah bisa digunakan nomenklatur program, kode

dan uranian outputnya di dalam penyusunan alokasi anggaran lingkup

Ditjen TP tahun 2015.

Usulan Program dan kegiatan beserta output yang diusulkan untuk

ditampung di dalam aplikasi RKA-K/L Tahun 2015 adalah nama

Nomenklatur Program dan perubahan kode dan nomenklatur baru di

masing-masing kegiatan budidaya seralia, budidaya akabi,

perlindungan tanaman dan kegiatan pascapanen tanaman pangandan

usulan output dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 238: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

10

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 239: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

11

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Bahan Nota Keuangan dan RAPBN

Proses penyusunan bahan nota keuangan dan rancangan APBN

merupakan proses yang secara periodik dilalui dan disusun oleh

semua Kementerian dan Lembaga sebagai bahan usulan perencanaan

kegiatan dan anggaran satu tahun kedepan. Selanjutnya himpunan

bahan-bahan nota keuangan dari Kementerian/Lembaga tersebut

disampaikan ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu bahan

dalam sidang kabinet.

Bahan Nota Keuangan dan RAPBN juga merupakan salah satu

perwujudan pelaksanaan kewajiban yang diamanatkan oleh konstitusi,

dimana setiap tahun Pemerintah menyusun dan mengajukan

Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (RUU APBN) beserta Nota Keuangannya kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Hal tersebut didasarkan pada ketentuan

pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diubah

menjadi pasal 23 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) UUD 1945

Amendemen keempat yang berbunyi: “(1) Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara

ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dandilaksanakan

secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya

kemakmuranrakyat; (2) Rancangan Undang-Undang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas

bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; (3) Apabila Dewan

Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah

menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang

lalu”.

Tindak lanjut amanat Undang-Undang Dasar tersebut di atas maka

sebagai perwujudan sumbangsih pembangunan tanaman pangan

dalam sektor pembangunan pertanian maka disusun bahan nota

keuangan dan RAPBN Tahun 2015.

Kebijakan pembangunan tanaman pangan TA 2015 dilaksanakan

dengan mengacu kepada visi dan misi pembangunan tanaman pangan

yang tertuang dalam Rencana Strategis Pembangunan Tanaman

Pangan 2015-2019. Visi dan misi diimplementasikan kedalam tujuan,

sasaran, strategi, kebijakan, program dan rencana tindak yang

selanjutnya dalam penyusunan anggaran dituangkan dalam bentuk

RKA-K/L (Rencana Kerja Anggaran-Kementerian Negara/Lembaga).

Page 240: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

12

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Visi pembangunan tanaman pangan seperti yang tertuang dalam

Rencana Strategis Pembangunan Tanaman Pangan adalah:

”Terwujudnya Produksi Tanaman Pangan Yang Cukup dan

Berkelanjutan”. Implementasi kebijakan tersebut dituangkan dalam

satu program, yaitu “Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan

Swasembada Berkelanjutan (018.03.06.238251)".

Tujuan pembangunan tanaman pangan adalah: 1) meningkatkan

produktivitas melalui peningkatan perluasan areal penerapan

budidaya tanaman pangan yang tepat dan berkelanjutan untuk

peningkatan produksi dalam rangka mencapai ketahanan pangan, 2)

menyelenggarakan sistem penyediaan benih tanaman pangan dengan

efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat, dan tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi,

3) meningkatkan penanganan pascapanen tanaman pangan di lokasi

penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat, 4) mengendalikan

serangan OPT dan DPI di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan

yang tepat untuk meningkatkan kualitas hasil tanaman pangan, 5)

Menyelenggarakan pelayanan teknis dan administrasi secara

profesional dan berintegritas di lingkungan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, 6) Menciptakan metoda pengujian mutu benih dan

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan

dan 7) Menyediakan informasi dan menciptakan model peramalan

OPT sebagai rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan.

Rancangan Anggaran Pembangunan Negara Tahun 2015 yang akan

digunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut

sebesar Rp.2,8 triliun. Anggaran terbesar di fokuskan padi, jagung,

kedelai dan ubi jalar yang merupakan komoditas strategis dan

prioritasuntuk dipacu peningkatan produksinya untuk mencapai

swasembada dan swasembada berkelanjutan.

6. Dokumen Baku/Satuan Biaya Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan

Dalam rangka pembangunan tersebut perencanaan pembangunan dan

penganggaran senantiasa dilaksanakan secara terintegrasi dan

koordinasi antara pusat dan daerah lingkup Ditjen Tanaman Pangan,

sehingga sinergitas kebijakan, program dan kegiatan ditingkat pusat

dan daerah berjalan selaras dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran yang sama dan akan di capai.

Sebagai pedoman/acuan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

dimaksud diperlukan suatu baku standar/satuan biaya kegiatan. Dalam

proses penyusunan baku standar/satuan biaya kegiatan yang bersifat

Page 241: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

13

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

teknis tentu erat kaitannya dengan pengimplementasian rancangan

kegiatan dan anggaran ke dalam sebuah sistem aplikasi untuk

menghasilkan suatu dokumen anggaran, yang disebut program

Aplikasi RKA-K/L.

Dalam upaya lebih memfokuskan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai, dan untuk lebih mempercepat penyusunan dokumen

penganggaran yang lebih baik, sekaligus sebagai bahan sosialisasi

maka sebagai langkah awal kiranya perlu kegiatan penyusunan baku

standar/satuan biaya kegiatan lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

Dokumen ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi perencanaan

penyusunan rencana kerja dan anggaran dengan harapan

perencanaan penganggaran yang disusun tersebut sesuai dengan

rambu-rambu dan perundangan yang berlaku.

Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik berupa

Standar Biaya Masukan maupun Standar Biaya Keluaran sebagai

acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA-K/L. Sesuai

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 53/PMK.

02/2014 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2015.

Namun demikian standar biaya yang bersifat baku (SBK) untuk tahun

anggaran 2015 yang terintegrasi dalam RKA-K/L Tahun 2015 lingkup

Ditjen TP sampai saat perencanaan tahun 2015 belum di daftarkan

dalam aplikasi tapi sudah dicetak dalam bentuk buku standar biaya

kegiatan. Dengan demikian standar baku kegiatan masih bersifat baku

kegiatan yang di atur sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan lingkup

Ditjen Tanaman Pangan. Standar baku kegiatan yang disusun antara

lain: Satuan Biaya Pengembangan Budidaya Padi, Pengembangan

Budidaya Jagung, GP-PTT Kawasan dan Non Kawasan Kedelai baik

lahan kering, lahan sawah, maupun lahan pasang surut.

7. Penyusunan dan Pendampingan/Asistensi Penyusunan DIPA

(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Ditjen TP

Mulai tahun anggaran 2014 proses penyelesaian DIPA telah beralih

dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) ke Direktorat

Jenderal Aanggaran (DJA). Peralihan ini merupakan instruksi Menteri

Keuangan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada

Kementerian/Lembaga (K/L). Sebelumnya,sejak tahun 2005,

persetujuan pengajuan Rencana Kerja Anggaran RKA-K/L dilayani

oleh DJA dan penyelesaian DIPA-nya dilaksanakan oleh DJPB.

Pemisahan pelayanan ini sebagai konsekuensi dari reorganisasi di

lingkungan Kementerian Keuangan terkait dengan pemisahan fungsi

perencanaan anggaran dan fungsi pelaksanaan anggaran.

Page 242: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

14

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Saat ini para Pengguna Anggaran (PA) cukup dilayani oleh DJA mulai

dari pengajuan RKA-K/L hingga pengesahan DIPA-nya.Pengesahan

RKA-K/L merupakan 'ruh' DIPA atau sesuatu hal yang sangat penting

dari pengesahan/penerbitan DIPA. Sebagai 'ruh' tentu tidak bisa

dipisahkan dengan jasadnya. Oleh karenanya, instruksi Menteri

Keuangan mengenai pengintegrasian antara proses bisnis

pengesahan RKA-KL dengan pengesahan DIPA merupakan langkah

yang tepat guna peningkatan kualitas pelayanan kepada K/L.

Dalam perjalanannya proses penyusunan dokumen DIPA ditempuh

melalui tahapan pembahasan yang panjang di mulai dari bulan April

sampai bulan Oktober Tahun berjalan, dimulai dari pagu anggaran

(Pagu indikatif), pagu alokasi (pagu definitife) sesuai peraturan dan

perundangan yang berlaku, diterbitkannya Peraturan Presiden

(Perpres), proses pendipaan koordinasi Ditjen Tanaman Pangan

(Bagian Perencanaan, Sub Bagian Anggaran) dengan Direktorat

Jenderal Anggaran (DJA). Output yang dihasilkan dari hasil

pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:

a. DIPA Induk

Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Induk Tahun Anggaran 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Nomor : SP DIPA-018.03-0/2015 tanggal 14 November 2014.

Tabel 2. DIPA Induk Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan TA. 2014

Program Peningkatan Produksi, Prduktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan

Rp.2.732.204.375.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp. 772.616.850.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp.1.241.904.475.000

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp. 134.925.000.000

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

Rp. 154.968.913.000

- Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan Rp. 216.883.400.000

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

Rp. 187.296.837.000

- Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Rp. 8.679.900.000

- Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Rp. 14.929.000.000

b. DIPA Petikan Pusat dan Daerah

Salah satu contoh DIPA Petikan Pusat adalah sesuai Surat

Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan

Page 243: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

15

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tahun Anggaran 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Nomor : SP DIPA-018.03.1.238251/2015 tanggal 14 November

2014.

Tabel 3. DIPA Petikan Pusat dan Daerah TA. 2014

8. Dokumen POK (Petunjuk Operasional Kegiatan) Ditjen TP

Sebagai bahan untuk pelaksanaan kegiatan lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun anggaran 2014 diperlukan diterbitkannya Petunjuk

Operasional (POK) lingkup Ditjen Tanaman Pangan. POK TA 2014

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku

penanggungjawab program dan kegiatan Peningkatan Produksi dan

produktivitas mutu tanaman pangan per tanggal 9 Desember 2014,

meliputi 336 satker pusat dan daerah.

Dokumen POK ini merupakan dokumen pelengkap dan sebagai

pemandu semua satker melaksanakan kegiatan. Sehingga dalam

perjalanannya okumen dimaksud harus dijadikan acuan baik dalam

proses pelaksanaan tanpa revisi maupun revisi dan harus dijadikan

acuan apabila terjadi revisi dalam pelaksanaan kegiatannya.

Secara bertahap perjalanan revisi POK sejalan dengan perubahan

kebijakan internal maupun eksternal, sejalan dengan dinamisasinya

perubahan kebijakan. Beberapa pelaksanaan kegiatan terkait dengan

kegiatan penyusunan dokumen POK diantaranya adalah:

a. Melakukan inventarisasi dokumen anggaran (Dekon dan Tugas

Pembantuan) ke Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bogor, Banten).

b. Revisi POK Pusat, antara lain:

RevisiPOK ke-1 tanggal 7 Januari 2014, terkait pada perubahan

detail akun di kegiatan 1766.

Revisi POKke-2 tanggal 24 Januari 2014.

RevisiPOK ke-3 tanggal 24 Maret 2014.

Program Peningkatan Produksi, Prduktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada berkelanjutan

Rp.169.895.556.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp. 9.894.220.000

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp. 12.540.100.000

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp. 10.475.000.000

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI

Rp. 17.581.890.000

- Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan Rp. 7.812.200.000

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

Rp.111.592.146.000

Page 244: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

16

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Revisi POK ke-4 tanggal 17 April 2014. Revisi ini berisikan revisi

POK pada kegiatan Budidaya Serealia dalam rangka memenuhi

kekurangan anggaran untuk kegiatan pemantapan pencapaian

produksi 7 komoditas Tanaman Pangan yang diselenggarakan di

Tangerang.

Revisi POK ke-5 tanggal 25 Juli 2014, terkait revisi pemotongan

anggaran.

Revisi POK ke-6 tanggal 30 September 2014.

Revisi POK ke-7 tanggal 17 Oktober 2014.

Revisi POK ke-8 tanggal 14 November 2014.

Revisi POK ke-9 tanggal 16 Desember 2014.

c. Revisi-revisi POK Tugas Pembantuan sesuai usulan kabupaten

yang meliputi: Kabupaten Magetan, Provinsi Bengkulu, Provinsi

Lampung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Jember,

Kabupaten Bondowoso, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Sumba Tengah,

Provinsi Jawa Timur, Provinsi Papua dan Provinsi Riau.

9. Dokumen Pemantapan Perencanaan Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Perencanaan mempunyai andil yang cukup besar bahkan mencapai

50% terhadap keberhasilan suatu program/kegiatan. Perencanaan

yang kurang baik akan berdampak kurang baik pula terhadap

pencapaian keberhasilan program/kegiatan yang dilaksanakan.

Demikian juga sebaliknya, perencanaan yang dilakukan dengan baik

dan cermat akan membawa keberhasilan.

Untuk mengupayakan dan memfasilitasi agar proses perencanaan

berjalan dengan baik, khususnya di sub sektor tanaman pangan, maka

diperlukan adanya koordinasi diantara unit terkait di lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, terutama antara masing-masing

perencana di setiap unit esselon II lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Hal tersebut mendesak sangat diperlukan terlebih-

lebih pembangunan saat ini berbasis kinerja. Dimana didalamnya

terdapat unsur penilaian terhadap berhasil dan tidaknya pelaksanaan

suatu program dan kegiatan.

Dalam mengoptimalkan kinerja dan mendorong akuntabilitas kinerja

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan dan sebagai tindak lanjut Rapat Kerja Nasional

Pembangunan Pertanian Tahun 2014, maka Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan melaksanakan Pertemuan Pemantapan

Page 245: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

17

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Perencanaan Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selama

Tahun 2014 dengan Dinas Pertanian Provinsi se-Indonesia.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan beberapa

pertemuan pemantapan perencanaan lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan pada Tahun 2014 dengan Dinas Pertanian Provinsi

se-Indonesia dengan tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program,

kegiatan, dan anggaran baik antar sektor/sub sektor maupun antara

pusat dan daerah.

b. Melakukan konsolidasi dan sosialisasi pelaksanaan program

pembangunan tanaman pangan tahun 2014 dan 2015.

c. Memberikan acuan dalam melaksanakan Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan sesuai

dengan kegiatan-kegiatan skala prioritas, tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan serta anggaran yang tersedia.

d. Meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan

program, kegiatan, dan anggaran melalui pemantapan

pengendalian (monitoring), evaluasi, serta pelaporan kinerja.

Pelaksanaan pelaksanaan pertemuan yang bersifat nasional dalam hal

perencanaan penganggaran di tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan Pemantapan Perencanaan Lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun 2014 (dalam rangka penghematan

perjalanan dinas dan paket meeting) dengan Dinas Pertanian

Provinsi se-Indonesia dilaksanakan pada tanggal 3 s.d 6 Juni 2014

di Ruang Rapat P2BN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dengan agenda Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA

2014 Wilayah Barat dan Wilayah Timur.

Workshop Penetapan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan Wilayah Barat, sesuai Instruksi Presiden Nomor

4 Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-langkah

Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian/

Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan APBN TA 2014 serta Surat

Edaran Menteri Sekretaris Kabinet Nomor SE-7/Seskab/V/2014

tanggal 19 Mei 2014 dan Surat Menteri Pertanian Nomor:

137/RC.110/M/5/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Penghematan

dan Pemotongan Belanja Kementerian Pertanian TA 2014, Ditjen

Tanaman Pangan mendapatkan alokasi pemotongan sebesar

Rp.998 miliar. Seiring dengan perkembangan kebijakan hasil

pembahasan ulang dengan Direktorat Jenderal Anggaran

Page 246: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

18

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kementerian Keuangan, pemotongan lingkup Ditjen Tanaman

Pangan menjadi Rp.448 miliar.

Untuk itu maka dalam upaya meminimalkan kemungkinan pagu

minus setelah pemotongan pada tanggal 3 Mei 2014 mengadakan

undangan Rapat Kerja (Workshop) Pemotongan Anggaran TA 2014

untuk Wilayah Barat dan tanggal 5 Mei 2014 Pemotongan

Anggaran TA 2014 untuk Wilayah Timur di Ruang Rapat P2BN

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan peserta undangan

yaitu PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan menyebabkan kegiatan Utama mengalami perubahan,

secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Pemotongan Anggaran Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Secara umum konsekuensi Pemotongan Anggaran Terhadap

Pencapaian Sasaran Produksi padi, jagung dan kedelai Tahun 2014

menjadi terkoreksi (belum memperhitungkan perubahan kontribusi

dari kegiatan Eselon I dan instansi terkait lainnya)

Tabel 5. Pemotongan Anggaran Terhadap Sasaran Produksi 2014

No Komoditas Semula Menjadi

1 Padi (Ton) 73.162.171 72.021.764

2 Jagung (Ton) 20.087.445 18.910.422

3 Kedelai (Ton) 1.265.646 1.000.000

No Kegiatan Semula Penghematan Setelah

Penghematan

1 SL-PTT Padi (Ha) 4.625.000 2.025.000 2.600.000

2 SL-PTT Jagung (Ha) 260.000 103.914 156.086

3 SL-PTT Kedelai (Ha) 77.500 25.000 52.500

4 PAT Kedelai (Ha) 340.000 114.000 226.000

5 Pemberdayaan Penangkar Benih (Unit) 246 72 174

6 SL-PHT (Unit) 1.000 18 982

7 SL Iklim (Unit) 120 4 116

8 Bantuan Sarana Pascapanen (Kelompok) 1.326 515 811

9 LM3 200 200 -

Page 247: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

19

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Ta

be

l 6.

Rin

cia

n A

loka

si P

em

oto

nga

n A

ngg

ara

n T

ah

un

20

14

(A

PB

N-P

) P

er

Ke

gia

tan

Pe

mo

ton

gan

Vo

lum

e

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

Vo

lum

e

An

gga

ran

(Rp

.00

0)

AP

en

gelo

laa

n P

rod

uks

i Ta

na

ma

n A

ne

ka K

aca

ng

da

n U

mb

i

7

35

.55

5.4

02

1

01

.28

4.0

48

5

93

.29

2.3

27

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

lola

an T

anam

an T

erp

adu

(SL

-PT

T)

Ko

mo

dit

as

An

eka

Kac

ang

dan

Um

bi

He

ktar

77

.50

0

7

8.5

35

.62

5

11

.45

2.1

69

7

4.6

26

6

7.0

83

.45

6

2P

en

gem

ban

gan

Bu

did

aya

ane

ka K

acan

g d

an u

mb

i H

ekt

ar

34

2.2

75

6

16

.04

0.7

50

8

9.8

31

.87

9

32

1.2

59

5

26

.20

8.8

71

BP

en

gelo

laa

n P

rod

uks

i Ta

na

ma

n S

ere

ali

a

1.2

66

.09

9.0

74

1

63

.02

4.4

64

9

66

.16

5.4

03

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

lola

an T

anam

an T

erp

adu

(SL

-PT

T)

Ko

mo

dit

as

Sera

lia H

ekt

ar

4

.88

5.0

00

1.1

29

.18

9.8

67

3

86

.77

2.1

25

3.9

17

.65

4

7

42

.41

7.7

42

CP

en

gelo

laa

n S

iste

m P

en

yed

iaa

n B

en

ih T

an

am

an

Pa

nga

n

1

31

.45

5.2

23

1

5.5

19

.83

8

11

5.9

35

.38

5

1P

em

be

rday

aan

Pe

nan

gkar

Be

nih

Tan

aman

Pan

gan

un

it

2

46

31

.17

5.0

00

3

.84

5.9

31

20

4

27

.32

9.0

69

2P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an b

ln

1

2

10

0.2

80

.22

3

11

.67

3.9

08

1

2

8

8.6

06

.31

5

DP

en

gua

tan

Pe

rlin

du

nga

n T

an

am

an

Pa

nga

n D

ari

Ga

ngg

ua

n O

PT

da

n

DP

I

1

92

.28

8.1

41

9

2.8

65

.21

2

1.6

15

.43

9

1Se

kola

h L

apan

gan

Pe

nge

nd

alia

n H

ama

Te

rpad

u (

SL-P

HT

) u

nit

1.0

00

22

.32

8.0

67

2

0.8

89

.48

5

98

2

1.4

38

.58

2

2Se

kola

h L

apan

gan

Iklim

(SL

I)

un

it

1

20

2

.74

4.9

84

2

.56

8.1

27

11

6

17

6.8

57

3Sa

ran

a P

en

gen

dal

ian

OP

T d

an D

PI

pkt

1

69

.40

7.6

00

6

9.4

07

.60

0

-

-

EP

en

an

gan

an

Pa

sca

Pa

ne

n T

an

am

an

Pa

nga

n

2

16

.38

3.4

00

4

0.2

31

.11

9

15

0.2

53

.88

1

1Ju

mla

h K

elo

mp

ok

Tan

i yan

g m

en

dap

at b

antu

an s

aran

a p

asca

pan

en

tan

aman

pan

gan

un

it

1

.32

6

19

0.4

85

.00

0

40

.23

1.1

19

1

.25

2

1

50

.25

3.8

81

FD

uku

nga

n M

an

aje

me

n d

an

Te

knis

La

inn

ya p

ad

a D

itje

n T

P

1

62

.72

0.5

19

3

4.4

48

.14

1

12

8.2

72

.37

8

1B

antu

an U

sah

a ag

rib

isn

is L

em

bag

a

20

0

8.9

00

.00

0

8.9

00

.00

0

-

-

2P

en

gad

aan

Ala

t U

bin

an D

eko

nse

ntr

asi

un

it

1

.00

0

2.2

50

.00

0

2.1

80

.25

0

3

1

6

9.7

50

3La

yan

an P

erk

anto

ran

pkt

1

15

.66

9.7

05

4

.22

5.3

22

-

1

1.4

44

.38

3

4P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

7.6

98

.18

6

2

.07

5.8

09

5

.62

2.3

77

GP

en

gem

ba

nga

n M

eto

de

Pe

ngu

jia

n M

utu

Be

nih

da

n P

en

era

pa

n S

iste

m

Mu

tu L

ab

ora

tori

um

Pe

ngu

jia

n B

en

ih

7

.17

1.9

00

2

51

.83

1

6.9

20

.06

9

1P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

2

51

.83

1

25

1.8

31

-

-

HP

en

gem

ba

nga

n P

era

ma

lan

Se

ran

gan

Org

an

ism

e P

en

gga

ngg

u

Tu

mb

uh

an

1

0.3

61

.70

0

57

9.0

00

9

.78

2.7

00

1P

em

bin

aan

dan

pe

nga

wal

an p

kt

1

5

79

.00

0

57

9.0

00

-

-

2

.72

2.0

35

.35

9

44

8.2

03

.65

4

2.2

73

.83

1.7

05

Jum

lah

No

Ke

gia

tan

S

atu

an

Se

be

lum

Pe

mo

ton

gan

S

ete

lah

Pe

mo

ton

gan

Page 248: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

20

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

b. Melaksanakan kegiatan Workshop Pemantapan Penyusunan RKA-

K/L Tahun 2015 Lingkup Ditjen Tanaman Pangan pada tanggal 25

s.d 28 November 2014 di ruang P2BN Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan. Rapat pemantapan dimaksud dalam

rangka memfokuskan semua kegiatan lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan ke dalam kegiatan penambahan luasan PAT

Kedelai dan penambahan luasan GP-PTT Jagung. Rapat ini dihadiri

oleh Kepala Dinas Provinsi seluruh Indonesia.

Dari pelaksanaan workshop pemantapan penyusunan RKA-K/L

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran

2015 telah disusun draft RKA-K/L Refocusing tahun 2015 yang

sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 53/PMK/02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

Anggaran 2015; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor: 136/PMK.02/2014 tentang Juknis RKA-K/L 2015 serta telah

sesuai dengan petunjuk Naasumber yang telah dikonsultasikan

dengan Tim Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian,

dan dirumuskan sebagi berikut:

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menekankan bahwa

honor profesi yang terkait dengan tugas dan fungsi satuan kerja

tidak dibayarkan. Namun apabila kegiatan tersebut dilaksanakan

di luar jam kerja dimungkinkan untuk dibayarkan. Pada belanja

bahan (ATK, bahan komputer, pengandaan, fotocopy, blanko)

untuk satuan paket agar diminimalkan atau diubah/dikonversi

kedalam satuan triwulan, semester, eksemplar, lembar, jilid, buku

dan lainnya. Untuk satuan belanja profesi honor moderator

memakai satuan orang kegiatan (OK). Menindaklanjuti Surat

Menpan RB Nomor 11 Tahun 2104 untuk kegiatan rapat-

rapat/paket meeting yang diselenggarakan di hotel baik di dalam

maupun luar kota agar diminimalkan dan atau dialihkan ke

kegiatan lainnya yang lebih prioritas, kepada Ditjen Tanaman

Pangan agar melakukan kreativitas/terobosan suatu kegiatan

yang dapat mencapai sasaran kinerja.

Peserta telah menyusun draf RKA-K/L (refocusing) TA. 2015

beserta Kerangka Acuan Kegiatan (KAK). Penyusunan Draf

RKA-K/L dapat diubah berdasarkan prioritas kegiatan sesuai

kebijakan pimpinan sampai dengan tersusunnya RKA-K/L

refocusing, serta menunggu diterbitkannya Peraturan Menteri

Keuangan tentang tata cara revisi anggaran tahun 2015.

Page 249: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

21

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sesuai hasil reviu RKA-K/L (refocusing), anggaran refocusing

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp.337,38 miliar.

Tabel 7. Rancangan Pagu Anggaran Refokusing Kementerian

Pertanian Tahun 2015

Sumber Rancangan Refocusing Ditjen TP Tahun 2015

- Pengurangan perjalanan dinas

- Pengurangan paket meeting dalam dan luar kota

- Mengefisienkan pertemuan-pertemuan skala nasional

- Pengurangan belanja modal pusat

- Penghapusan sebagian kegiatan non PJK dan UK

- Penghapusan kegiatan master dan action plan

- Penghapusan sebagian kegiatan bansos pascapanen

Refocusing Lingkup Ditjen TP Tahun 2015

Anggaran Refocusing sebesar Rp.337.380.000.000,-

direalokasikan pada tiga kegiatan, sebagai berikut:

- Penambahan Areal Pertanaman Kedelai seluas 84.000 ha

melalui PAT dalam rangka Peningkatan Indek Pertanaman

(IP)

- Penambahan BOP Pengamat Benih Tanaman dari

@Rp.250.000/bln menjadi @Rp.500.000/(PBT Tanaman

Pangan + PBT Hortikultura)

- Realokasi ke peralatan pascapanen jagung

Pagu Alokasi Anggaran Setelah dan Sebelum Refocusing

Tahun 2015 Per Kegiatan

- Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, Rp.1,208 triliun

(semula Rp.1,24 triliun)

- Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi,

Rp.888,70 miliar (semula Rp.772,62 miliar)

1 DITJEN TP 2.732.204.375 337.380.000

2 DITJEN PPHP 593.276.200 80.000.000

3 DITJEN PSP 3.205.732.300 1.492.000.000

4 BADAN LITBANG 1.685.204.458 40.000.000

5 BADAN PPSDMP 1.167.608.002 50.000.000

BKP 582.384.900 13.237.242

BARANTAN 697.917.750 53.470.000

10.664.327.985 2.066.087.242

REFOCUSING

(Rp.000)

A. Mendukung Padi Jagung dan Kedelai

NO. ESELON-1PAGU ALOKASI

(Rp.000)

JUMLAH

Page 250: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

22

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan,

Rp.138,64 miliar (semula Rp.134,92 miliar)

- Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan

OPT dan DPI Rp.128,16 miliar (semula Rp.154,97 miliar)

- Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Rp. 170,17

miliar (semula Rp.216,88 miliar)

- Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, Rp.176,03 miliar

(semula Rp.187,30 miliar)

- Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih,

Rp.7,89 miliar (semula Rp.8,70 miliar)

- Pengembangan Peramalan Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Rp.13,77 miliar (semula Rp.14,93

miliar).

9. Rapat Koordinasi Manajemen Tanaman Pangan (1766.016)

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran TA 2015

diselenggarakanpada tanggal 23 s.d 26 Juni 2014 di Yogyakarta,

dengan hasil sebagai berikut:

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran Penyusunan

anggaran dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (RKA-K/L) merupakan bagian dari penyusunan

Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penyusunan

APBN tersebut meliputi penyusunan dokumen RKA-K/L termasuk

Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP -

Bendahara Umum Negara). RKA-K/L adalah dokumen rencana

keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian Anggaran

Kementerian/Lembaga.

Penganggaran sebagai suatu sistem mengatur kedua proses

penyusunan dokumen anggaran tersebut, terutama berkenaan dengan

proses penyiapan penganggaran (budget preparation) yang mengatur

3 (tiga) materi pokok, yaitu: pendekatan penyusunan anggaran,

klasifikasi anggaran dan proses penganggaran.

Pendekatan yang digunakan dalam penganggaran terdiri dari

pendekatan: penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja

(PBK) dan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM).

Klasifikasi anggaran yang digunakan dalam penganggaran meliputi

klasifikasi: organisasi, fungsi, dan jenis belanja (ekonomi). Proses

penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme

penganggarannya dimulai dari pagu anggaran sampai dengan

penetapan pagu alokasi anggaran K/L yang bersifat final.

Page 251: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

23

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Rapat koordinasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/

Lembaga (RKA-K/L) Pagu Anggaran 2015 merupakan tindaklanjut dari

penyusunan anggaran terpadu yang dilakukan dengan

mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran

khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Integrasi atau keterpaduan proses penyusunan RKA-K/L dimaksudkan

agar menghasilkan dokumen RKA-K/L yang berkualitas dan akuntabel.

Output dari kegiatan ini berupa kertas kerja (matriks dan data dukung

lainnya) RKA-K/L pagu anggaran dan dokumen RKA-K/L pagu

anggaran/sementara TA. 2015 Satker Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dalam bentuk print out dan back up/Arsip Dalam Komputer

(ADK).

Rencana alokasi pagu anggaran Ditjen Tanaman Pangan tahun 2015

sebesar Rp.2.732.204.360, yang dialokasikan pada Satker Pusat,

Satker UPT Pusat, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Tugas

Pembantuan.

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Akabi (1761)

Upaya peningkatan produktivitas dan produksi aneka kacang dan

umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar

komoditas alternatif lainnya), dilakukan dengan meningkatkan

perluasan areal pertanaman yang menerapkan budidaya tanaman

akabi yang tepat dan berkelanjutan melalui penggunaan benih

varietas unggul bermutu, peningkatan populasi tanaman,

penerapan teknologi pemupukan berimbang dan organik, perbaikan

tataguna air/sistem pengairan serta pemeliharaan yang lebih

intensif.

Page 252: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

24

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 8. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman

AKABI dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra

Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1761 Pengelolan produksi aneka kacang dan umbi

1 Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (GP-PTT) Kedelai

350.000 Ha

2 Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman

Terpadu (GP-PTT) Ubi Kayu

9.950 Ha

3 Pendampingan Peningkatan Produksi

Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

20 Kali

4 Koordinasi Kemitraan, Pemantapan Dan

Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang

Dan Umbi

30 Kali

5 Gerakan Tanam Serempak Kedelai

Bersama TNI-AD di Provinsi

35 Kali

6 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai

Di Kabupaten

7.000 Paket

7 Pendampingan, Pengawalan, Pembinan

Dan Monev Aneka Kacang Dan Umbi

290 Satker

b. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia (1762)

Tabel 9. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman

Serealia dan Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra

Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1762 Pengelolan produksi Tanaman Serealia

1 Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT) Padi

350.000 Ha

2 Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT) Jagung

35.000 Ha

3 Gerakan Tanam/Panen Perdana Padi

Dan Jagung

20 Provinsi

4 Pembinaan, pengawalan,

pendampingan, monev

410 Satker

c. Pengelolaan Sistem Peyediaan Benih Tanaman Pangan (1763)

Pemberian bantuan benih akan diutamakan pada tiga komoditas

prioritas yaitu padi, jagung, dan kedelai. Penguatan kelembagaan

perbenihan baik tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota

Page 253: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

25

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

untuk memperlancar penyediaan benih bermutu dari varietas

unggul komoditas tanaman pangan. Dengan demikian diharapkan

upaya penyediaan benih bermutu dapat dioptimalkan

pengadaannya.

Tabel 10. Rancangan Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan

Benih Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015

Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1763 Pengelolaan sistem Penyediaan Benih TP

1 Operasional, pengawasan & sertifikasi

benih (BPSBTPH) 32 Balai

2 Operasional & perbanyakan benih (BBI) 31 Balai

3 Pemberdayaan Penangkar Padi 5.000 Ha

4 Pemberdayaan Penangkar Kedelai 3.000 Ha

5 UPB CF-SKR 1 Unit

6 Pembinaan, Pengawalan, Monev 432 Satker

d. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT

dan DPI (1764)

Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan sangat

dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti fenomena iklim berupa

banjir, kering dan eksplosi serangan hama dan penyakit. Hama dan

penyakit tanaman pangan sering terjadi menyerang pertanaman

komoditas tanaman pangan baik dalam bentuk serangan ringan,

sedang maupun yang sifatnya eksplosi. Serangan hama penyakit ini

apabila tidak dikendalikan dengan baik maka akan menyebabkan

kerusakan pertanaman, dan pada akhirnya produksinya menjadi

menurun. Upaya penguatan perlindungan tanaman yang telah

dilaksanakan di tahun 2012 diantaranya adalah optimalisasi dan

renovasi gudang penyimpanan pestisida, maupun pengadaan

sarana dan prasarana pengendalian OPT di beberapa daerah.

Page 254: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

26

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 11. Rancangan Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI dan Anggaran

Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan

Volume 1764

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan DPT dan DPI

1 Pemantapan penerapan PHT 23.590 Ha

2 Penerapan Penanganan DPI 1.000 Ha

3 LPHP/LAH (Lab Pengembangan Hama

Penyakit/Lab Agen Hayati) 336 Paket

4 Brigade Proteksi Tanaman (BPT) 78 Unit

5 Operasional BPTPH 33 Provinsi

6 Bantuan Transport Petani Pengamat 2.949 Orang

7 BOP (PNS) 2.556 Orang

8 THL POPT-PHP 1.174 Orang

9 Koordinasi Penanggulangan OPT dan

DPI 16 Paket

10 Pembinaan, pengawalan,

pendampingan, monev 34 Satker

e. Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan (1765)

Kebijakan Pascapanen

- Mengurangi susut hasil tanaman pangan untuk

menyelamatkan produksi, sehingga program ketahanan

pangan menuju kemandirian pangan nasional dapat terwujud.

- Mempertahankan dan memperbaiki mutu sesuai permintaan

pasar sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya

saing produk yang pada gilirannya akan meningkatkan

pendapatan petani.

- Untuk menurunkan susut hasil (losses) maka diperlukan

penanganan pascapanen melalui penerapan Good Handling

Practices (GHP) yang bertujuan dalam penyediaan pangan

dan pasokan bahan baku untuk industri.

- Peningkatan kapasitas kelembagaan pascapanen tanaman

pangan dan sumber daya manusia.

- Fasilitasi dan optimalisasi pemanfaatan sarana pascapanen

tanaman pangan

Tujuan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

- Menurunkan tingkat susut hasil

- Mempertahankan mutu hasil panen

Page 255: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

27

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Mempertahankan dan memperpanjang masa simpan

- Meningkatkan daya saing komoditas

- Mengembangkan sistem pengelolaan pascapanen

- Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pascapanen

Tabel 12. Rancangan Kegiatan Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan dan Anggaran Tahun 2015 Pasca

Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan Volume

1765 Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

1 Bantuan Sarana Pascapanen Padi 843 Unit

2 Bantuan Sarana Pascapanen Jagung 248 Unit

3 Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai 406 Unit

4 Bantuan Sarana Pascapanen Ubi Kayu 326 Unit

5 Bantuan Sarana Pascapanen Ubi Jalar 144 Unit

6 Bantuan Sarana Pascapanen Kacang

Tanah 147 Unit

7 Pembinaan, Bimbingan Teknis, Apresiasi

dan Monev Pascapanen 393 Satker

f. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan (1766)

Kegiatan dukungan manajemen yang diupayakan sesuai dengan

program pengelolaan produksi tanaman pangan, antara lain:

operasional untuk pelaksanaan tugas satuan kerja (satker);

keuangan, perlengkapan; kepegawaian; hubungan masyarakat

yang dimaksudkan untuk penyebarluasan informasi, promosi, dan

pemasyarakatan keberhasilan program serta kegiatan

pembangunan tanaman pangan kepada publik, melalui eksibisi

terbuka untuk umum, lomba dan pemberian penghargaan untuk

petani/pelaku agribisnis yang berprestasi; pengusulan, peninjauan

kembali dan sosialisasi peraturan perundang-undangan;

pengembangan data statistik; koordinasi perencanaan program

dan anggaran melalui musyawarah perencanaan pembangunan

pertanian tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, pusat; umum,

monitoring evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan.

Secara operasional dialokasikan kegiatan yang bersifat rutin untuk

keperluan lingkup Ditjen Tanaman Pangan meliputi belanja pegawai

Page 256: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

28

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan belanja barang operasional lainnya. Selain itu pula sebagai

koordinator, dinamisator pelaksana administratif kegiatan lingkup

Ditjen tanaman pangan dialokasikan pula kegiatan bersifat

koordinatif dalam rangka mendukung program swasembada dan

swasembada berkelanjutan, meliputi dukungan untuk

pengembangan kawasan MP3EI/perbatasan/desa, pemberdayaan

lembaga yang mengakar di masyarakat dan bantuan bencana alam.

Tabel 13. Rancangan Kegiatan Dukungan Manajemen Dan Teknis

Lainnya Pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan

Anggaran Tahun 2015 Pasca Pra Musrenbangtan

Kode Kegiatan

Volume 1766

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada

Ditjen TP

1 Belanja pegawai 1 Paket

2 Belanja barang operasional 1 Paket

3

ULP, Operasional Satker, Perlengkapan Sarana

Gedung 1 Paket

4

Dukungan Sarana Produksi untuk Kawasan

Perbatasan/Daerah Tertinggal/MP3KI/SIPP 20 Paket

5 Insentif Mantri Tani 1 Orang

6 Pembinaan manajemen 1 Satker

10. Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Alokasi Anggaran Ditjen

Tanaman Pangan TA 2014

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Alokasi Anggaran TA 2015

diselenggarakan pada tanggal 8 s.d 11 September 2014 di Harris Hotel

dan Convention Festival Citylink, Jl Peta No. 241 Bandung, Jawa

Barat. Output dari kegiatan ini berupa kertas kerja (matriks dan data

dukung lainnya) RKA-K/L pagu anggaran dan dokumen RKA-KL pagu

anggaran/sementara TA. 2015 Satker Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dalam bentuk print out dan back up/Arsip Dalam Komputer

(ADK).

a. Program pembangunan tanaman pangan tahun anggaran 2015

secara struktur pengganggaran masih tetap mengacu pada base

line anggaran periode 2010-2014. Program yang dilaksanakan

Tahun 2015sesuai kebijakan baru mengalami penyesuaian nama

program sudah diusulkan ke Bappenas melalui Sekretariat

Jenderal, dan berubah nama menjadi Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan.

Page 257: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

29

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

b. Struktur kegiatan dan anggaran lingkup Ditjen TP Tahun 2015 tidak

mengalami perubahan dan dirumuskan ke dalam 8 kegiatan, yaitu:

Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Rp.765.404.000.000,-.

Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Rp.1.236.305.500.000,.

Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Rp.134.955.000.000,-.

Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan

Organisme Penggangu Tumbuhan dan DPI

Rp.178.239.461.000,-.

Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan

Rp.216.383.400.000,-.

Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Rp.177.308.115.000,-.

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih Benih dan

Penerapan Sistim Mutu Laboratorium Pengujian Benih,

Rp.8.679.900.000,-.

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Penggangu

Tumbuhan Rp.14.929.000.000,-.

c. Jumlah satker yang dialokasikan di TA 2015 dibandingkan TA 2014

mengalami penurunan, dari total 323 satker DIPA menjadi 260

satker DIPA. Pembatasan pagu anggaran Tugas Pembantuan

Kabupaten/Kota minimal Rp.2 miliar per satker mandiri.

d. Alokasi Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp.2.732.204.000,- relatif

flat dibandingkan dengan alokasi anggaran di tahun anggaran 2014.

11. Penyusunan Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja masing-masing unit kerja lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Tahun 2014 sebagai berikut:

a. Penetapan Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Sasaran strategis Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 yakni

Mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam

rangka penyediaan kebutuhan nasional. Adapun indikator kinerja

dan target capaian, yaitu: padi 72.300.000 ton gabah kering giling,

jagung 19.000.000 ton pipilan kering, kedelai 1.000.000 ton biji

kering, kacang tanah 1.300.000 ton biji kering, kacang hijau

430.000 ton biji kering, ubi kayu 27.600.000 ton umbi basah dan ubi

jalar 2.600.00 ton umbi basah.

b. Penetapan Kinerja Setditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

Sasaran strategis Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan yakni

meningkatnya manajemen pembangunan tanaman pangan dengan

Page 258: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

30

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

indikator kinerja dan target capaian yaitu tercapainya nilai SAKIP

76, jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK 7 unit kerja,

dan penilaian mandiri penerapan reformasi birokrasi 70.

c. Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Serealia Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Budidaya Serealia yakni mendorong

peningkatan produktivitas padi dan jagung dengan indikator kinerja

dan target, yaitu tercapainya produktivitas padi 51,83 ku/ha, dan

jagung 47,48 ku/ha.

d. Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

yakni mendorong tercapainya peningkatan produktivitas komoditas

aneka kacang dan umbi, dengan indikator kinerja dan target, yaitu

tercapainya produktivitas kedelai 13,60 ku/ha, kacang tanah 15

ku/ha, kacang hijau 12,58 ku/ha, ubi kayu 200 ku/ha dan ubi jalar

124,87 ku/ha.

e. Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2014

Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan yakni terwujudnya

peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara

berksinambungan dengan indikator kinerja dan target, yaitu

penggunaan benih unggul bersertifikat yang meliputi: padi 50%,

jagung 50%, dan kedelai 38%.

f. Penetapan Kinerja Direktorat Pascapanen Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Pascapanen yakni mengamankan

produksi dari kehilangan hasil (susut hasil) pada saat pascapanen

dengan indikator kinerja dan target yaitu persentase penurunan

konstribusi susut hasil yang meliputi: padi 0,390%, jagung 0,094%,

kedelai 0,318%, ubi kayu 0,010%, dan ubi jalar 0,073%.

g. Penetapan Kinerja Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sasaran strategis Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yakni

mengamankan produksi tanaman pangan dari serangan OPT dan

terkena DPI dengan indikator kinerja dan target yaitu luas areal

tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI, meliputi

komoditas: padi 95 %, jagung 95%, kedelai 95%, kacang tanah

95%, kacang hijau 95%, ubi kayu 95%, dan ubi jalar 95%.

h. Penetapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Tahun 2014

Page 259: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

31

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sasaran strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan, yakni mengembangkan pengamatan, peramalan dan

pengendalian OPT, dengan indikator kinerja dan target, yaitu jumlah

teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT 8 model,

jumlah informasi peramalan serangan OPT 54 Informasi, dan

jumlah provinsi yang menerapkan model peramalan OPT 28

provinsi.

i. Penetapan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2014

Sasaran strategis Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yakni mengembangkan

metode pengujian dan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium pengujian mutu benih, dengan indikator kinerja dan

target, yaitu jumlah metode yang dikembangkan 10 motode, jumlah

laboratorium yang menerapkan sistem mutu 8 laboraorium, dan

jumlah laboratorium peserta uji profisiensi 32 laboratorium. Jumlah

anggaran kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih

dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih.

12. Dukungan Kawasan MP3EI

a. Target dan Realisasi

Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki target pencapaian implementasi

proyek sektor riil dengan nilai investasi Rp.166,2 triliun dan proyek

infrastruktur sebesar Rp.111,96 triliun hingga tahun 2014. Hingga

triwulan IV, proses validasi sektor riil sudah mencapai sekitar 54,1%

(Rp.108,7 triliun). Terjadi kenaikan dalam target pencapaian nilai

investasi, hal tersebut dikarenakan proses validasi yang terus

dilakukan selama kuartal IV ini menunjukan bahwa nilai proyek

sektor riil yang telah siap meningkat Rp.5 triliun.

Proses validasi dan monitoring proyek MP3EI dikelompokan

menjadi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) guna mempermudah

pengelompokan infrastruktur dan SDM-IPTEK yang dibutuhkan di

suatu kawasan. Di Koridor Ekonomi Sulawesi terdapat 31 KPI yang

terdiri dari 15 KPI Prioritas dan 16 KPI Potensial. KPI Prioritas

tersebut antara lain: KPI Makassar, KPI Wajo, KPI Pare-pare, KPI

Palopo, KPI Mamuju-Mamasa, KPI Palipi, KPI Kendari, KPI Kolaka,

KPI Konawe Utara, KPI Palu, KPI Parigi Moutong, KPI Morowali,

KPI Banggai, KPI Bitung, dan KPI Manado. Sedangkan KPI

Potensial terdiri dari: KPI Maros, KPI Gowa, KPI Tana Toraja, KPI

Donggala, KPI Sigi, KPI Poso, KPI Togean, KPI Toli-toli, KPI Buol,

Page 260: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

32

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

KPI Buton, KPI Wakatobi, KPI Boalemo, KPI Pohuwato, KPI

Gorontalo Utara, KPI Gorontalo, dan KPI Minahasa Utara.

b. Perkembangan Validasi Proyek MP3EI Koridor Ekonomi Sulawesi

Sejak awal diterbitkannya MP3EI pada 27 Mei 2011 dengan

didasarkan atas Peraturan Presiden Nomor: 32 Tahun 2011 tentang

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI), jumlah proyek sektor riil di Koridor Ekonomi

Sulawesi adalah 113 proyek dengan nilai investasi Rp.243,6 triliun

dan jumlah proyek infrastruktur adalah 80 proyek dengan nilai

investasi Rp.111 triliun. Hingga akhir Desember 2014, telah

dilakukan validasi terhadap seluruh proyek MP3EI di Koridor

Ekonomi Sulawesi dan telah terjadi perubahan atas jumlah dan nilai

investasi proyek MP3EI. Jumlah proyek sektor riil yang telah

tervalidasi adalah 66 proyek dengan nilai investasi Rp.108,7 triliun,

sedangkan untuk infrastruktur adalah 142 proyek dengan nilai

investasi Rp.112 triliun.

Total investasi proyek yang sudah groundbreaking di Koridor

Ekonomi Sulawesi sebesar Rp.62,72 triliun, yang terdiri atas proyek

sektor riil sebesar Rp.47,01 triliun dan proyek infrastruktur sebesar

Rp.15,64 triliun. Proyek-proyek yang sudah groundbreaking

tersebut bersumber dari APBN/APBD sebesar Rp.4,05 triliun,

BUMN sebesar Rp.11,81 triliun, swasta sebesar Rp.40,18 triliun,

dan dana campuran sebesar Rp.6,68 triliun.

c. Isu Strategis

Hingga Desember 2014, isu regulasi di Koridor Ekonomi Sulawesi

yang masih menjadi bahasan khusus tim kerja, pelaku usaha, dan

pemerintah daerah adalah menyangkut Izin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan (IPPKH), Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi/Kota/Kabupaten sebagai acuan

implementasi Proyek MP3EI, baik di sektor riil maupun infrastruktur.

d. Usulan Kegiatan atau Proyek-Proyek Baru

Hingga Triwulan IV, Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi telah

menerima beberapa usulan kegiatan atau proyek-proyek baru. Saat

ini, sedang dilakukan proses identifikasi dan verifikasi terhadap

usulan proyek baru yang berjumlah 122 proyek, mencakup:

Sektor pertanian pangan, dengan indikasi 21 usulan baru

dengan nilai investasi Rp.3.899,2 miliar;

Sektor kakao, dengan indikasi 8 usulan baru dengan nilai

investasi Rp.262,7 miliar.

Page 261: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

33

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

e. Permasalahan dalam Implementasi MP3EI

Masih banyak proyek MP3EI akan menyelesaikan studi-studi

yang dibutuhkan dalam proses perencanaan dan penawaran

kepada investor

Banyak pendaftar tidak memenuhi persyaratan karena itu

diadakan tender ulang khususnya pada konsultan manajeman

konstruksi

Beberapa proyek strategis harus dibiayai sepenuhnya oleh

Pemerintah, seperti: pengairan, bendungan, embung, pengendali

banjir dan jalan

Investor sangat membutuhkan jaminan yang pasti (pemerintah

atau pemerintah provinsi)

Masalah pembebasan lahan yang sangat menghambat

penyelesaian kerja suatu proyek

Masalah penyiapan lahan khusus untuk industri pertanian, harus

dapat menyiapkan lahan inti yang sangat besar

13. Daerah Perbatasan

a. Hal-hal yang menjadi perhatian di daerah perbatasan

Wilayah perbatasan merupakan daerah ujung tombak NKRI yang

sudah sepantasnya untuk mendapatkan perhatian khusus.

Daerah perbatasan memiliki potensi lahan, sumber daya alam/

hayati yang masih dapat dimaksimalkan pengembangannya

Permasalahan infrastruktur, kendala kelembagaan, tenaga kerja

yang terbatas, pengaruh negara tetangga menjadi kendala

utama dalam pembangunan di wilayah perbatasan.

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan kesejahteraan di masyarakat perbatasan

Perlu disepakati komoditas yang menjadi unggulan daerah

sebagai komoditas yang akan dikembangkan dan penetapan

kecamatan sebagai lokasi prioritas

Pembangunan pertanian di wilayah perbatasan tidak bisa berdiri

sendiri, perlu didukung oleh Kementerian dan Lembaga terkait

seperti Kementerian PU, Lembaga Perbankan, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM).

b. Pengembangan Pertanian Tahun 2015-2019 di Wilayah Perbatasan

di Provinsi di Indonesia

Pengembangan pertanian tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Barat, yaitu:

Page 262: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

34

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Kabupaten Sambas fokus pada: (a) komoditas jagung, di

Kecamatan Paloh; (b) komoditas sapi, di Kecamatan: Paloh,

Sajingan; (c) komoditas karet, di Kecamatan: Paloh, Sajingan;

- Kabupaten Sintang fokus pada: (a) komoditas karet, di

Kecamatan Ketungau Hulu; (b) komoditas lada, di Kecamatan

Senaning; (c) komoditas sapi, di Kecamatan Ketungan

Tengah;

- Kabupaten Bengkayang, fokus pada: (a) komoditas jagung, di

Kecamatan Siding dan Jagobabang; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Siding; (c) komoditas lada, di Kecamatan Siding

dan Jagoibabang;

- Kabupaten Sanggau, fokus pada: (a) komoditas sayur-

sayuran, di Kecamatan Sekayam; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Entikong, Sekayam, Kembayan, dan Beduhi

Noyan; (c) komoditas lada, di Kecamatan Entikong dan

Sekayam;

- Kabupaten Kapuas Hulu, fokus pada: (a) komoditas padi dan

jagung, di Kecamatan Badau, Batang, Lupar, Puring Kencana,

Embaloh Hulu, dan Empanang; (b) komoditas karet, di

Kecamatan Embaloh Hulu; (c) komoditas sapi, di Kecamatan

Badau.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Utara, yaitu:

- Kabupaten Nunukan fokus pada: (a) komoditas kerbau Krayan

dan padi Adan di Kecamatan Krayan; (b) komoditas kakao,

kelapa sawit, jeruk, durian, dan sapi di Kecamatan Sebatik;

(c) komoditas sapi, durian, dan kelapa sawit di Kecamatan

Sebuku;

- Kabupaten Malinau, fokus pada: (a) komoditas manggis,

durian, babi, dan ayam buras di Kecamatan Kayan Hulu ; (b)

komoditas manggis, durian, babi, ayam buras di Kecamatan

Kayan Hilir.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Kalimantan Timur yaitu: Kabupaten

Mahakam Ulu, fokus pada: (a) komoditas padi sawah di

Kecamatan Long Hubung; (b) komoditas padi ladang di

Kecamatan Long Bagun.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu:

- Kabupaten Kupang, fokus pada: (a) komoditas jeruk, di

Kecamatan Amfoang Timur; (b) komoditas kelapa, di

Page 263: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

35

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Kecamatan Amarasi; (c) komoditas jambu mente, di

Kecamatan Amfoang Utara; (d) komoditas padi, di Kecamatan

Amfoang Timur; (e) komoditas sapi, di Kecamatan Amfoang

Timur dan Amarasi;

- Kabupaten Timor Tengah Utara, fokus pada: (a) komoditas

mangga, di Kecamatan Biboki Utara; (b) komoditas kelapa, di

Kecamatan Insana Utara; (c) komoditas jambu mente, di

Kecamatan Insana Tengah; (d) komoditas jagung, di

Kecamatan Bikomi Utara; (e) komoditas sapi, di Kecamatan

Mutis;

- Kabupaten Belu, fokus pada: (a) komoditas bawang merah

dan bawang putih, di Kecamatan Lamaknen, Reihat, dan Ray

Manuk; (b) komoditas kelapa, di Kecamatan Ray Manuk,

Kakuluk Mesak, dan Tasifeto Timur; (c) komoditas jambu

mente, di Kecamatan Ray Manuk, Kakuluk Mesak, dan

Tasifeto Timur; (d) komoditas jagung, padi dan kacang hijau,

di Kecamatan Reihat, Tasifeto Timur dan Tisifeto Barat; (d)

komoditas sapi, di Kecamatan: Tasifeto Timur, Reihat, Ray

Manuk dan Tasifeto Barat;

- Kabupaten Malaka, fokus pada: (a) komoditas sapi, di

Kecamatan Kobalima dan Kobalima Timur; (b) komoditas

kelapa, di Kecamatan Kobalima dan Kobalima Timur; (c)

komoditas jambu mente, di Kecamatan Kobalima; (d)

komoditas pisang, di Kecamatan Kobalima dan Kobalima

Timur;

- Kabupaten Alor, fokus pada: (a) komoditas kelapa, vanili, dan

jambu mente, di Kecamatan Alor Timur, Alor Selatan, Alor

Timur Laut, Pantar, dan Pantar Barat Laut; (b) komoditas padi

sawah, di Kecamatan Alor Timur; (c) komoditas sapi dan babi,

di Kecamatan Alor Timur, Alor Selatan, dan Pureman.

Pengembangan pertanian Tahun 2015-2019 di wilayah

perbatasan darat Provinsi Papua, yaitu:

- Kabupaten Merauke, fokus pada: (a) komoditas kedelai, sapi,

karet, dan kelapa di Kecamatan Eligobel; (b) komoditas

rambutan, sapi, karet, dan kelapa di Kecamatan Sota; (c)

komoditas kedelai, sapi, karet, dan kelapa, di Kecamatan

Muting; (d) komoditas padi, sapi, karet, dan kelapa, di

Kecamatan Uliling; (e) komoditas kedelai, sapi, karet, dan

kelapa, di Kecamatan Noukenjari;

- Kabupaten Boven Digoel, fokus pada: (a) komoditas jeruk,

karet, dan babi, di Kecamatan Mindiptana; (b) komoditas

Page 264: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

36

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

durian, karet, dan babi, di Kecamatan Waropko; (c) komoditas

durian, karet, dan babi, di Kecamatan Tanah Merah;

- Kabupaten Keerom, fokus pada: (a) komoditas padi, kakao,

sagu, sapi, dan babi, di Kecamatan Arso; (b) komoditas jeruk,

kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Web; (c) komoditas

kedelai, kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Senggi; (d)

komoditas jeruk, kakao, sapi, dan babi, di Kecamatan Warus;

- Kabupaten Pegunungan Bintang, fokus pada: (a) komoditas

buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di Kecamatan

Batom; (b) komoditas buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan

babi, di Kecamatan Kiwirok; (c) komoditas buah merah,

durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di Kecamatan Oksibibil; (d)

komoditas buah merah, durian, ubi jalar, kopi, dan babi, di

Kecamatan Iwur;

- Kota Jayapura, fokus pada: (a) komoditas kelapa, sagu,

kakao, sapi, babi, padi, jagung, dan rambutan, di Kecamatan

Muara Tami.

c. Usulan anggaran Tahun 2015 untuk Daerah Perbatasan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas, dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan (Kegiatan/

Sub Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada

Ditjen Tanaman Pangan), dialokasikan pada 6 provinsi yaitu

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Papua, Kepulauan Riau

dan Sulawesi Utara. Alokasi Anggaran untuk masing-masing

provinsi sebesar Rp.150.000.000,- (2 unit), untuk bantuan sarana

produksi sesuai kebutuhan lokasi dan lokpri ditentukan oleh

provinsi.

d. Demikian juga usulan anggaran tahun 2015 untuk daerah tertinggal

pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dialokasikan pada 4

provinsi yaitu: Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur dan

Papua Barat, dengan alokasi anggaran yang sama dengan daerah

perbatasan.

14. Workshop Pengarusutamaan Gender

Menindaklanjuti Inpres Nomor 9 Tahun 2000, Kementerian Pertanian

membentuk Tim Koordinasi Pengarusutamaan Gender Kementerian

Pertanian, dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 824/Kpts/

OT.160/6/2008 yang telah diperbaharui dengan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor: 01/Kpts/OT.160/1/2013.

Dalam mendukung implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) ke

dalam program/kegiatan maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 265: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

37

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

telah membentuk Tim Pokja PUG dengan diterbitkannya Keputusan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 32/HK.310/C/4/2014

tentang Kelompok Kerja PUG lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

Workshop PUG lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah

dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 21 Juni 2014 di Hotel Salak-Bogor.

Sasaran dari Workshop agar anggota Tim Pokja lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yang telah ditunjuk dari masing-masing

Eselon II dapat meningkatkan pemahaman dan kinerjanya.

Tujuan workshop ini diadakan adalah:

a. Membuka wawasan tentang Kebijakan Pemerintah Terhadap

Program/Kegiatan PUG di bidang pertanian, kegiatan Penerapan

Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) dan tahapan penyusunan

kegiatan yang responsif gender:

Gender Analysis Pathway (GAP)

Gender Budget Statement (GBS)

TOR/KAK

b. Menyusun Rencana Kerja Tim Pokja PUG Lingkup Ditjen TP Tahun

2014:

Menyusun Petunjuk Teknis PUG bidang tanaman pangan.

Sosialisasi ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan

UPT penanggung jawab kegiatan responsif gender ke beberapa

provinsi di Indonesia.

Tahun 2014 ini,Kementerian Pertanian memperoleh penghargaan

Anugrah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Madya yang diserahkan

oleh Ibu Menteri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (KPPPA) kepada Biro Perencanaan, Setjen

Kementan (selaku koordinator kegiatan gender) di gedung BKKBN –

Jakarta.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Tim Pokja PUG lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mengangkat kegiatan

Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sebagai

kegiatan tematik gender di tahun 2014.

15. Laporan Hibah Luar Negeri

a. Proyek The Feasibility Study for Development of Agricultural

Resources in Central Kalimantan Province Indonesia (Donor dari

Korea International Cooperation Agency/ KOICA), no. Register

71417101 periode pelaksanaan 26 November 2010 s/d Januari

2014 dengan total Hibah USD 2,500,000 berupa hibah Barang dan

Jasa. Saat ini proyek sudah berakhir dan sudah dilakukan Berita

Page 266: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

38

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Acara serah Terima Barang (BAST) dari KOICA ke Ditjen Tanaman

Pangan tertanggal 30 Oktober 2014 dengan BAST nomor :

KOICA/2014/800 dan 897/KL.430/C/10/2014. Proyek juga sudah

mendapat pengesahan dan pembukuan hibah pada Direktorat

Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan yaitu:

Pengesahan SP3HL BJS : Barang No. 0484/PU.6/2014 dan Jasa

No. 0485/PU.6/2014

Pengesahan MPHL-BJS : Barang No. SP2D : 141390500010030

dan Jasa No. SP2D : 141390500010029

b. Strengthening and Revitalization of Integrated Pest Management

Implementation and Pesticides Management System in Indonesia

(Donor dari Food Agriculture Organization/ FAO), periode

pelaksanaan Januari 2014 s/d Desember 2015, dengan total hibah

USD 434,000, berupa barang dan jasa. Kegiatan yang sudah

dilaksanakan sampai Desember 2014 : Penetapan National Project

Coordinator (NPC) dan National Consultant, Pelaksanaan Inception

Workshop, penyusunan workplan, serta pelatihan kepada petani

dan petugas terhadap penerapan Pengelolaan Hama Terpadu skala

luas di 3 provinsi yaitu : Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa

Timur.Total pengeluaran hibah s.d bulan Desember 2014 sebesar

USD 79,654.

16. Sosialisasi Kerjasama Luar Negeri Bidang Tanaman Pangan

Sosialisasi Kerjasama Luar Negeri diselenggarakan di Hotel

Padjadjaran Suites Conference, Jl. Raya Padjajaran No. 17 Bogor,

pada tanggal 26-28 Februari 2014 dengan tujuan untuk meningkatkan

pemahaman terhadap proses administrasi dalam pengelolaan

pinjaman/hibah agar sesuai dengan peraturan berlaku, agar

terciptanya tertib dalam proses penganggaran, pengelolaan keuangan,

pelaksanaan dan pelaporan hibah, serta mengoptimalkan

pemanfaatan potensi dan peluang kerjasama luar negeri bagi

pembangunan tanaman pangan berkelanjutan.

Peserta merupakan perwakilan dari : Dinas Pertanian dan Peternakan

Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Jawa Barat, seluruh unit

kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan lembaga

donor terkait yaitu FAO. Nara sumber pada pertemuan ini berasal dari

Pusat Kerjasama Luar Negeri dan Biro Keuangan dan Perlengkapan -

Kementerian Pertanian, Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri –

Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Jenderal Multilateral-

Kementerian Luar Negeri,dan Kementerian Keuangan (Direktorat

Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan

Page 267: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

39

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Utang; Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan; dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang wilayah V/ KPKNL V Jakarta)

Hasil diskusi antara lain:

a. Indonesia saat ini berada dalam status sebagai negara kelas

menengah dengan pendapatan per kapita sekitar US$ 5,170,

pertumbuhan ekonomi mencapai 6% per tahun dalam 5 tahun

terakhir dan inflasi yang terkontrol, menarik banyak negara untuk

berinvestasi di Indonesia. Kegiatan kerjasama luar negeri bidang

pertanian diharapkan memberikan manfaat yang positif bagi

pengembangan pertanian di Indonesia khususnya masyarakat

petani sekaligus promosi bagi produk pertanian, alat mesin

pertanian dan tenaga ahli Indonesia. Terdapat 33 negara yang

sudah mengadakan kerjasama bilateral di bidang pertanian dengan

Indonesia.

b. Kebijakan pinjaman/hibah luar negeri di Kementerian Pertanian

harus mendukung pada pencapaian 4 (empat) target utama

pembangunan pertanian nasional tahun 2010-2014, yaitu

pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya

saing dan ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani.Prinsip

penerimaan hibah adalah: Transparan, Akuntabel, Efektif & Efisien,

Kehati-hatian, Tidak disertai ikatan politik, dan Tidak memiliki

muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.

c. Beberapa Dasar Hukum yang mengatur dan menjadi acuan

mengenai Tata Cara Pencatatan dan Pengesahan Hibah Langsung

diantaranya :

PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, PP 10/2011

tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan

Penerimaan Hibah,

PMK 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah,

PMK 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah,

Perdirjen Perbendaharaan Nomor: Per.81/PB/2011 tentang Tata

Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang

Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk B/J/S

Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan tentang petunjuk lebih

lanjut pengelolaan Hibah langsung baik dalam bentuk uang

maupun B/J/S tahun 2011.

Page 268: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

40

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

d. PMK Nomor 191/PMK.05/2011 menjelaskan

Pendapatan hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat

dalam bentuk uang, barang, jasa dan /atau surat berharga yang

diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali,

yang berasal dari dalam dan negeri atau luar negeri, yang atas

pendapatan hibah tersebut, pemerintah mendapat manfaat

secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan

fungsi K/L, atau diteruskan kepada Pemerintah Daerah, BUMN,

dan BUMD.

Pendapatan hibah langsung adalah hibah yang diterima

langsung oleh K/L, dan/atau pencairan dananya dilaksanakan

tidak melalui KPPN yang pengesahannya dilakukan oleh

Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.

Mekanisme pelaksanaan dan pelaporan atas pendapatan hibah

langsung bentuk barang dan jasa dilaksanakan melalui

pengesahan oleh DJPU. Mekanisme pelaksanaan dan pelaporan

atas belanja barang untuk pencatatan persediaan dari hibah dan

belanja modal untuk pencatatan asset tetap atau asset lainnya

dari hibah/ pengeluaran pembiayaan untuk pencatatan surat

berharga dari hibah dilaksanakan melalui pencatatan oleh

BUN/Kuasa BUN.

e. Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2013

tentang Pedoman Administrasi Keuangan tanggal 7 Maret 2012,

mengatur batasan nilai hibah langsung pada satker lingkup

Kementan serendah-rendahnya bernilai Rp 500.000.000,- (Lima

ratus juta rupiah).

f. Pengelolaan rekening hibah dilaksanakan oleh bendahara

pengeluaran, dapat dibantu oleh bendahara pengeluaran

pembantu. K/L dapat langsung menggunakan uang yang berasal

dari hibah langsung tanpa menunggu terbitnya persetujuan

pembukaan rekening hibah. Rekening hibah yang sudah tidak

digunakan harus ditutup dan saldonya disetor ke rekening KUN

kecuali ditentukan lain dalam perjanjian hibah atau dokumen yang

dipersamakan. Jasa giro/Bunga yang diperoleh dari Rekening

Hibah disetor ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali ditentukan lain

dalam perjanjian hibah atau dokumen yang dipersamakan.

BUN/Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN Daerah dapat melakukan

monitoring atas pengelolaan rekening hibah.

g. Rekonsiliasi hibah harus dilaksanakan untuk proses pencocokan

data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem

Page 269: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

41

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. Dokumen

sumber untuk rekonsiliasi adalah : SP2HL/SPHL ; SP4HL/SP3HL ;

Rekening Koran (untuk hibah uang) ; SP3HL-BJS/Memo

Pencatatan Barang/Jasa/Surat Berharga ; BAST (untuk hibah

barang/jasa/surat berharga).

h. Kementerian/Lembaga yang menerima hibah dalam bentuk uang,

barang, jasa dan surat berharga yang tidak mengajukan register

dan/atau pengesahan akandiberikan sanksi administrasi.

i. Tujuan dari kerjasama teknik luar negeri adalah meningkatkan

kemampuan dan keterampilan SDM melalui alih teknologi dan

pengetahuan dari pihak asing kepada tenaga/lembaga Indonesia

dan sebaliknya dari Indonesia ke negara berkembang lainnya serta

mendukung pelaksanaan pembangunan, peningkatan

kesejahteraan dan upaya pengentasan kemiskinan.

j. Keppres No. 64 Tahun 1999 tentang Keanggotaan Indonesia dan

kontribusi Pemri pada Organisasi-organisasi Internasional.

Berdasarkan surat edaran Sekjen tanggal 4 Januari 2013 yaitu

mengatur tentang koordinasi penerimaan hibah luar negeri di

Kementerian Pertanian, maka untuk penerimaan dan pengusulan

PHLN harus One Door Policy.Syarat-syarat keanggotaan Indonesia

pada OrganisasiInternasional :

Memberikan manfaat dan diabadikan bagi kepentingan nasional

Memperhatikan asas-asas efisiensi, efektivitas , manfaat dan

kemampuan keuangan Negara

Ditetapkan sekurang-kurangnya dengan keputusan Presiden

k. Undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

bahwa Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau

diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya

yang sah.Pemindahtanganan BMN merupakan pengalihan

kepemilikan BMN sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan

cara : dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai

modal Pemerintah.

l. Fungsi Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah : a/ Dokumen

sumber bagi pemberi hibah dan penerima hibah b/ Dokumen

sumber awal untuk penyusunan dokumen-dokumen sumber lainnya

untuk pertanggungjawaban hibah dan c/ Dokumen sumber untuk

perencanaan penerimaan hibah (disbursement plan), apabila ingin

diterushibahkan.Isi dokumen BAST sekurang-kurangnya memuat:

Page 270: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

42

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tanggal Serah Terima, merupakan tanggal penyerahan

barang/jasa/surat berharga dari pemberi hibah kepada penerima

hibah;

Para pihak, merupakan nama pemberi dan penerima hibah;

Jumlah (Valas dan/atau rupiah), merupakan jumlah nominal

hibah yang diterima ekuivalen dengan uang; dan

Bentuk/jenis hibah, merupakan bentuk hibah yang diterima,

dapat berupa barang/jasa/surat berharga. Dalam hal hibah yang

diterima dalam bentuk barang harus disebutkan rincian harga

barang yang diterima. Jika harga barang belum tercantum pada

BAST, PA/KPA dapat melakukan penilaian harga barang sesuai

dengan harga wajar/harga pasar (fair Value).

Tujuan penyerahan, merupakan tujuan penyerahan

barang/jasa/surat berharga, yaitu untuk hibah dari pemberi hibah

kepada penerima hibah.

17. Bantuan Sosial Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

Tanaman Pangan

Pemberdayaan LM3 dilakukan sejak diterbitkannya Surat Keputusan

Bersama antara Menteri Pertanian dan Menteri Agama Nomor 346/1991

dan Nomor 94/1991 tentang Pengembangan Agribisnis di Pondok

Pesantren. Selanjutnya, sejak tahun 1996 pemberdayaan terhadap

pengembangan agribisnis lebih ditingkatkan lagi yaitu dengan

diterbitkannya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 412.25/1141/PMD

tanggal 21 Oktober 1996 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

555/Kpts/OT.210/6/97 serta Surat Sekretaris Jenderal Departemen

Pertanian Nomor RC.220/720/B/VI/1998 tentang Pengembangan

Agribisnis melalui Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat.

Potensi LM3 sebagai penggerak pengembangan agribisnis di perdesaan,

antara lain:

a. Mempunyai SDM dan sumberdaya lahan pertanian yang cukup

potensial

b. Mempunyai tokoh agama yang kharismatik, yang menjadi panutan

bagi warga LM3 dan masyarakat sekitarnya

c. Merupakan kelembagaan yang strategis untuk mendesiminasikan

berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agribisnis

d. Merupakan pasar potensial hasil pertanian untuk memenuhi

kebutuhan sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Proposal LM3 untuk sub sektor tanaman pangan TA. 2014 berjumlah

582 proposal yang berasal dari 25 provinsi dan 128 kabupaten/kota,

Page 271: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

43

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

terdiri dari: 484 proposal sesuai tupoksi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, sedangkan 16 proposal terkait tupoksi Direktorat Jenderal

Hortikultura, dan 9 proposal terkait tupoksi Direktorat Jenderal PPHP.

Namun, pelaksanaan bantuan sosial LM3 Ditjen Tanaman Pangan TA.

2014 tidak dapat dilaksanakan terkait Instruksi Presiden RI Nomor 4

Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah-langkah

Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam Rangka

Pelaksanaan APBN TA. 2014 yang ditindaklanjuti dengan surat

Sekretaris Kabinet RI Nomor SE-7/Seskab/V/2014 tanggal 19 Mei

2014. Hal ini berdampak pada kegiatan pelaksanaan bansos LM3

bidang tanaman pangan tidak dapat di proses lebih lanjut, dan

Setditjen Tanaman Pangan sudah melayangkan surat Nomor

1705/HM.110/C1.1/7/2014, tanggal 4 Juli 2014 kepala Kepala Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi tentang pembatalan tersebut

sekaligus untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota di

wilayah masing-masing.

Dari pagu awal untuk LM3 sebesar Rp.11.000.000.000,- kemudian

terjadi penghematan anggaran sebesar Rp.10.845.191.000,-. Sisa

dari anggaran sebesar Rp.75.000.000,- digunakan untuk monev LM3

tahun yang lalu dan terealisasi sebesar Rp.72.092.800,-. Monitoring

LM3 ke beberapa provinsi yaitu: Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat. Berdasarkan data

primer (kunjungan langsung ke LM3) dan data sekunder (dari laporan

yang diterima) diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

a. Ditjen Tanaman Pangan telah memfasilitasi upaya peningkatan

kemampuan/kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan

usaha LM3, sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis

secara mandiri dan berkelanjutan sejak tahun 2007 sampai tahun

2013 dengan menyalurkan dana bantuan sosial langsung ke

rekening LM3 terpilih. Jumlah LM3 yang telah terfasilitasi selama 4

tahun terakhir sebanyak 1.116 LM3 yang tersebar di 33 provinsi.

b. Animo LM3 untuk melakukan usaha agribisnis tanaman pangan dan

membutuhkan penguatan modal setiap tahunnya masih sangat

besar. Jumlah proposal LM3 yang mengajukan permohonan ke

Ditjen Tanaman Pangan selama 4 tahun terakhir selalu banyak,

yaitu proposal pengajuan yang diterima sebanyak 3.445 LM3

sedangkan yang dapat terfasilitasi hanya 1.116 LM3.

c. Berdasarkan laporan yang disampaikan LM3 ke Ditjen Tanaman

Pangan, kapasitas dan kemampuan LM3 dalam aspek sumberdaya

manusia, kelembagaan, kewirausahaan, managemen dan teknis

Page 272: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

44

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

usaha agribisnis tanaman pangan mulai meningkat setelah

mendapat pelatihan dan pendampingan serta bantuan permodalan.

d. Dalam melaksanakan kegiatan usaha agribisnis tanaman pangan

sebagian besar LM3 bekerjasama dengan masyarakat dan petani

yang berada dalam wilayah sekitar LM3 dalam penyediaan lahan,

tenaga kerja dan pemanfaatan alsintan. Kerjasama yang dilakukan

antara LM3 dengan petani bersifat kekeluargaan dan saling

menguntungkan dengan sistem bagi hasil ataupun bagi

keuntungan.

e. Fasilitasi dana bantuan sosial untuk LM3 telah mampu

meningkatkan kemampuan dalam penerapan teknologi dan

penyediaan saprodi secara tepat sehingga meningkatkan

produktivitas dan memberikan produksi yang lebih tinggi yang pada

akhirnya mampu meningkatkan pendapatan LM3 maupun petani

sekitar sebagai mitra kerja LM3.

Page 273: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

45

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

1. Pengelolaan Gaji TA. 2014, menyiapkan laporan pajak penghasilan

pribadi Pph 21 pegawai TA. 2014, melakukan pembayaran tunjangan

kompensasi kerja, uang makan, uang lembur, honor tenaga kontrak,

kekurangan dan susulan gaji, tunjangan kematian (uang duka, gaji

terusan) Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2. Pengelolaan Perbendaharaan

a. SK Penetapan Pejabat dan Staf Pengelola Keuangan Satker Pusat,

UPT Pusat, dan Satker Daerah Pengelola Dana Tugas Pembantuan

Tahun Anggaran 2014

b. Pengelolaan Keuangan Satker Tahun Anggaran 2014

Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebanyak 713

SPP yang meliputi: SPP TUP sebanyak 5 SPP, SPP GU

sebanyak 10 SPP, SPP NIHIL sebanyak 340 SPP, SPP LS

sebanyak 358 SPP

Menyiapkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

sebanyak 2.095 SPTB

Melakukan pemeriksaan/verifikasi pembebanan anggaran dan

kegiatan sebanyak 17.253 tagihan baik Tunai maupun LS

c. Pengelolaan dan Penatausahaan PNBP Tahun Anggaran 2014

Melakukan pengumpulan data, pencatatan dan penatausahaan

dokumen PNBP sesuai peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku.

Hingga akhir Desember 2014, laporan yang masuk adalah

sebanyak 113 Satker dengan realisasi sebesar

Rp.27.642.648.584,-, dengan rincian penerimaan umum

Rp.22.167.910.443,-, dan penerimaan fungsional

Rp.5.474.738.141,-.

d. Pendampingan dan Supervisi Manajemen PNBP

Tahun 2014 target yang telah ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan adalah sebesar Rp.3.108.579.015,- Realisasi PNBP

sampai dengan bulan Desember 2014 adalah Rp.27.642.648.584,-

(889,24%).

3. Perkembangan Realisasi Anggaran

Perkembangan realisasi/penyerapan anggaran berdasarkan sumber

dan dan jenis belanja pada Alokasi Anggaran Sekertariat Direktorat

III

Page 274: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

46

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Jenderal Tanaman Pangan TA 2014 Per 31 Desember 2014 sebesar

68,53%.

Tabel 14. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Sumber Dana

Tabel 15. Perkembangan Realisasi Anggaran Satker Pusat

(Setditjen TP) Berdasarkan Jenis Belanja

4. Pelaksanaan Akuntansi

Pada Tahun 2014 Direktorat Jenderal mengelola alokasi dana

Sektoral APBN BA.018.03 sebesar Rp.2.722 triliun yang dikelola oleh

323 satuan kerja dengan 323 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA). Pada bulan Juli 2014 pagu anggaran APBN-P Sektoral

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengalami revisi sebesar

Rp.2,274 triliun terdapat penghematan anggaran sebesar 16,47%.

Tabel 16. Pagu APBN Kantor Pusat, UPT Pusat, Dinas Provinsi, dan

Dinas Kabupaten/Kota Tahun 2014

No Kewenangan Satker DIPAPagu Semula

(Rp.)

Pagu Revisi

(Rp.)

1 Kantor Pusat 1 1 229.708.979.000 141.929.037.000

2 Kantor Daerah 2 2 17.533.600.000 16.702.169.000

3 Dekonsentrasi 33 33 261.374.290.000 233.136.728.000

4 Tugas Pembantuan 287 287 2.213.418.490.000 1.882.063.771.000

323 323 2.722.035.359.000 2.273.831.705.000Jumlah

No. Sumber DanaPagu Anggaran

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

Sisa

(Rp.000)

1 Rupiah Murni 93.818.521 64.298.022 68,53 29.520.499

2 Dana PNBP 0 0 0,00 0

3 Pinjaman/Hibah Luar Negeri 0 0 0,00 0

93.818.521 64.298.022 68,53 29.520.499Jumlah:

Pagu Anggaran

(Rp.000)

1 Belanja Pegawai 52.868.565 33.512.639 63,39 19.355.926

2 Belanja Barang Jasa 40.339.256 30.251.691 74,99 10.087.565

3 Belanja Modal 610.700 533.693 87,39 77.007

4 Belanja Bantuan Sosial 0 0 0,00 0

93.818.521 64.298.023 68,53 29.520.498

Realisasi

(Rp.000)%

Sisa

(Rp.000)

Jumlah

Jenis BelanjaNo.

Page 275: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

47

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Pelaksanaan Verifikasi Laporan Akuntansi 2014

Verifikasi dilakukan pada laporan keuangan Sistem Akuntansi

Keuangan Satuan Kerja dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

yang masuk ke Direktorat Jenderal. Penyampaian laporan ke pusat

pada bulan Desember 2014 mencapai 34,06% dari 323 Satker.

Realisasi serapan APBN sektoral (BA.018) sampai dengan 31

Desember 2014 sebesar 90,45%.

Tabel 17. Pagu dan Realisasi Ditjen TP s.d 31 Desember 2014

Berdasarkan Jenis Kewenangan

Pagu realisasi Satker Pusat Ditjen Tanaman Pangan berdasarkan per

jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 18. Pagu dan Realisasi Satker Pusat Ditjen TP s.d 31 Desember

2014 Berdasarkan Jenis Belanja

Realisasi anggaran subsidi benih sampai dengan bulan Desember

2014 sebesar Rp.308,569 miliar atau 32,01% dari nilai kontrak

Rp.964,064 miliar. Dana cadangan (Escrow) untuk kegiatan subsidi

benih Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp.178.487.207.390,-

penyelesaian administrasinya sampai dengan minggu ke dua bulan

Februari 2014. secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

No KewenanganPagu

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Kantor Pusat 141.929.037 133.941.802 94,37

2 Kantor Daerah 16.702.169 16.089.227 96,33

3 Dekonsentrasi 233.136.728 216.445.069 92,84

4 Tugas Pembantuan 1.882.063.771 1.690.258.741 89,81

2.273.831.705 2.056.734.839 90,45Jumlah

No BelanjaPagu

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Belanja Pegaw ai 52.868.565 33.512.639 63,39

2 Belanja Barang 85.490.572 66.829.496 78,17

3 Belanja Modal 3.569.900 3.025.356 84,75

4 Belanja Bansos 0 0 0,00

141.929.037 103.367.491 72,83Jumlah

Page 276: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

48

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 19. Realisasi Anggaran Subsidi Benih (BA. 999.07) Tahun 2014

(s.d 31 Desember 2014)

6. Pelaksanaan Verifikasi Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) kegiatan Satker Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dengan DIPA Nomor DIPA-

018.03.1.238251/2014 tanggal 05-12-2013, Pejabat Penandatangan

Surat Perintah membayar (PPSPM) telah menerbitkan SPM sampai

dengan bulan Desember 2014 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 20. Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) s.d.

Bulan Desember 2014

7. Verifikasi Terhadap Tagihan LS dan Non LS

Melaksanakan verifikasi terhadap tagihan yang akan ditandatangani

oleh Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, dimana Pejabat Pembuat Komitmen Tanaman

Pangan mempunyai kewenangan untuk menandatangani Surat

Permintaan Pembayaran terhadap tagihan langsung dari seluruh

No KomoditiNilai Kontrak

(Ton)

Subsidi

(Rp.)

Nilai

(Rp.000)

Realisasi

(Rp.000)%

1 Padi Inbrida 110.625 6.618,88 732.213.600 212.375.075 29,00

2 Padi Hibrida 3.000 45.721,35 137.164.050 82.484.882 60,14

3 Jagung Komposit 1.143 7.888,64 9.012.771 1.030.848 11,44

4 Jagung Hibrida 3.215 13.385,35 43.027.208 4.395.996 10,22

5 Kedelai 3.875 11.005,64 42.646.855 8.282.699 19,42

964.064.484 308.569.499 32,01Jumlah

No Uraian

Jumlah

SPM/SP2D

Bulan lalu

Jumlah

SPM/SP2D

Bulan ini

Jumlah

SPM/SP2

D s.d

Bulan ini

Jumlah SPM/SP2D

bulan lalu

(Rupiah)

Jumlah SPM/SP2D

bulan ini (Rupiah)

Jumlah SPM/SP2D s.d

bulan ini (Rupiah)

1 SP0M UP (BA.018) 1 0 1 5.000.000 - 5.000.000

2 SPM GUP (BA. 018) 75 17 92 2.346.126.011 - 2.346.126.011

3 SPM TUP (BA. 018) 6 6 51.076.438.900 - 51.076.438.900

4 SPMNIHIL(BA. 018) 213 50 263 31.998.967.641 5.740.286.517 37.739.254.158

5 SPM LS (BA. 018) 286 51 337 46.764.554.249 5.138.412.017 51.902.966.266

6 SP2D UP (BA.018) 1 0 1 500.000.000 - 500.000.000

7 SP2D GUP (BA. 018) 75 17 92 2.346.126.011 - 2.346.126.011

9 SP2D TUP (BA. 018) 6 6 41.966.193.700 - 41.966.193.700

10 SP2D TUP NIHIL (BA. 018) 213 50 263 31.998.967.641 - 31.998.967.641

11 SP2D LS (BA. 018) 286 51 337 41.256.433.640 4.793.368.816 46.049.802.456

12 SP2D GUP NIHIL (BA. 018) 17 17 0 0 0

Page 277: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

49

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

tagihan yang dilakukan oleh PPK lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan. Adapun tagihan yang telah diverifikasi s.d bulan Desember

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 21. Tagihan Yang Telah Diverifikasi s.d Bulan Desember 2014

8. Kegiatan lain yang telah dilaksanakan Sub Bagian Akuntansi

Melaksanakan Bimbingan petugas pengadaan barang dan jasa

pemerintah serta petugas verifikasi dengan penekanan terhadap

Evaluasi Penerbitan SPM tahap I tanggal 13 s.d 14 November 2014

dan Tahap II pada tanggal 21 s.d 22 November 2014 di Hotel

Bumiwiyata Depok Jawa Barat. Rapat Evaluasi penerbitan SPM

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merupakan langkah

antisipatif dalam menghadapi akhir Tahun Anggaran 2014, dimana

perubahan aplikasi SPAN yang telah diterapkan oleh Kementerian

Keuangan tidak akan mengalami hambatan yang berarti dan pada

akhirnya pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran yang telah

dilaksanakan dapat terselesaikan dengan baik dan akurat serta

akuntabel. Penyempurnaan pelaksanaan Tupoksi pada Sub Bagian

Akuntansi dan Verifikasi pada tahun 2015 segera dilaksanakan

evaluasi sehingga para personil Subbag Akuntansi dan Verifikasi tidak

mengalami beban tambahan pekerjaan yang bukan merupakan

TUPOKSI Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi.

9. Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan

per 31 Desember 2014 BMN per akun Neraca

Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan per 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp.511.350.657.160,-, nilai BMN

dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan neraca

yaitu: persediaan, tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,

jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi.

No UraianJumlah berkas bulan

lalu

Jumlah berkas bulan

ini

Jumlah Berkas s.d

bulan ini

1 SPJ Langsung 269 38 307

2 SPJ Non Langsung 2.080 396 2.476

Page 278: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

50

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 22. Penyajian Nilai Barang Milik Negara Dalam Pos Perkiraan

Neraca

Tabel 23. Rincian nilai Akumulasi Penyusutan Barang Milik Negara

Pada Laporan Barang Pengguna Tahunan per 31 Desember

2014 Per Perkiraan Neraca

Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp Rp Rp

I Aset Lancar

1.    Persediaan 14.456.106.128 0 14.456.106.128

14.456.106.128 0 14.456.106.128

II Aset Tetap

1.    Tanah 177.581.614.563 0 177.581.614.563

2.    Peralatan dan Mesin 295.667.561.416 141.172.465 295.808.733.881

3.    Gedung dan Bangunan 22.438.431.730 0 22.438.431.730

4.    Jalan Irigasi dan Jaringan 430.524.000 0 430.524.000

5.    Aset Tetap Dalam Renovasi 0 0 0

6.    Aset Tetap Lainnya 112.499.875 0 112.499.875

7.    KDP 0 0 0

496.230.631.584 496.371.804.049

III Aset Lainnya

1.    Aset Tak Berw ujud 468.738.700 0 468.738.700

2.    Aset Yang Dihentikan Dari

Penggunaan Operasional195.180.748 0 195.180.748

663.919.448 663.919.448

511.350.657.160 511.491.829.625

Sub Jumlah (1)

Sub Jumlah (2)

Sub Jumlah (3)

Jumlah

No Uraian Neraca

Rp Rp Rp

I Aset Tetap

1.    Peralatan dan Mesin -163.879.857.284 -136.477.054 -164.016.334.338

2.    Gedung dan Bangunan -17.196.920.246 0 -17.196.920.246

3.    Jalan Irigasi dan Jaringan -101.631.122 0 -101.631.122

4.    Aset Tetap Dalam Renovasi 0 0 0

5.    Aset Tetap Lainnya -14.900.000 0 -14.900.000

-181.193.308.652 -136.477.054 -181.329.785.706

II Aset Lainnya

1.    Aset Yang Dihentikan Dari

Penggunaan Operasional-195.180.748 0 -195.180.748

-195.180.748 0 -195.180.748

-181.388.489.400 -136.477.054 -181.524.966.454

Sub Jumlah (1)

Sub Jumlah (2)

Jumlah

IntrakomptabelNo Uraian Neraca

Ekstrakomptabel Gabungan

Page 279: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

51

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tabel 24. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara Pada Laporan

Barang dan Laporan Keuangan Per 31 Desember 2014 Per

Akun Neraca

Laporan Barang Milik Negara Tahunan periode pelaporan Tahun

Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek

Barang Milik Negara yang ditatausahakan dan dikelola oleh satuan

kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251).Nilai

Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel)

yang disajikan pada periode pelaporan Tahunan tahun anggaran 2014

adalah sebesar Rp.511.491.829.625,- (lima ratus sebelas milyar empat

ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus duapuluh sembilan ribu

enam ratus dua puluh lima rupiah), yang merupakan nilai Barang Milik

Negara berupa saldo awal laporan sebesar Rp.662.405.984.088,-

(enam ratus enam puluh dua milyar empat ratus lima juta Sembilan

ratus delapan puluh empat ribu delapan puluh delapan rupiah) dan nilai

mutasi yang terjadi selama periode pelaporan Tahunan tahun anggaran

2014 sebesar Rp.150.914.154.463. Nilai mutasi Barang Milik Negara

tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan.

Mutasi Barang Milik Negara yang berasal dari transaksi keuangan

merupakan penambahan nilai Barang Milik Negara yang berasal dari

perolehan dan/atau penambahan Barang Milik Negara yang berasal

dari pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan

transaksi non-keuangan merupakan transaksi penambahan dan

pengurangan atas Barang Milik Negara yang berasal dari pembiayaan

selain APBN periode tahun berjalan.

Laporan

Barang Milik

Negara

(Rp.)

1 Persediaan 14.456.106.128 14.456.106.128 0

2 Tanah 177.581.614.563 177.581.614.563 0

3 Peralatan dan Mesin 295.667.561.416 295.667.561.416 0

4 Gedung dan Bangunan 22.438.431.730 22.438.431.730 0

5 Jalan Irigasi Jaringan 430.524.000 430.524.000 0

6 Aset Tetap Lainnya 112.499.875 112.499.875 0

7 KDP 0 0 0

8 Aset Tak Berwujud 468.738.700 468.738.700 0

9 Aset Lain - Lain 195.180.748 195.180.748 0

10 Akumulasi Penyusutan -181.388.489.400 -181.388.489.400 0

329.962.167.760 329.962.167.760 0

No Uraian Neraca

Laporan

Keuangan

(Rp.)

Selisih

Jumlah

Page 280: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

52

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 25. Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan

Ekstrakomptabel)

Selain memperoleh dana dari DIPA Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan (018.03.0199.238251), dalam periode pelaporan tahunan tahun

2014 ini juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07 (Pagu

Belanja Subsidi) sebesar Rp.1.564.800.000,-, Realisasi

Rp.308.567.499.490,- dan BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar

Rp.26.814.242.487). Selanjutnya atas penggunaan dana dari Bagian

Anggaran Bendahara Umum Negara (BA 999.07 dan BA 999.08)

disajikan dalam laporan barang tersendiri, terpisah dari laporan barang

ini.

Laporan Barang Milik Negara ini disusun menggunakan sistem aplikasi

sebagai alat bantu guna mempermudah dalam melakukan

Penatausahaan Barang Milik Negara. Laporan Barang Milik Negara ini

terdiri atas: 1) Neraca; 2) Laporan Barang Persediaan; 3) Laporan Aset

Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan); 4) Laporan

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); 5) Laporan Aset Tak Berwujud; 6)

Laporan Barang Bersejarah; 7) Laporan Kondisi Barang; (untuk tahunan); 8)

Laporan Penyusutan; 9) Laporan Barang Hilang Yang Telah Diusulkan

Penghapusannya Kepada Pengelola Barang; 10) Laporan Barang Rusak

Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang;

12) Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan

Statusnya (BPYBDS); 3) Catatan atas Laporan Barang Milik Negara; 14)

Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK pada Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan; 15) Laporan PNBP yang terkait dengan

pengelolaan BMN; dan 17) Arsip Data Komputer (ADK).

Tambah

(Rp.)

Kurang

(Rp.)

Tanah 182.286.598.500 14.632.874.871 19.337.858.808 177.581.614.563

Peralatan dan Mesin 294.414.431.166 2.866.692.950 1.472.390.235 295.808.733.881

Gedung dan Bangunan 21.699.518.880 738.912.850 0 22.438.431.730

Jalan dan Jembatan 0 0 0 0

Irigasi 0 0 0 0

Jaringan 430.524.000 0 0 430.524.000

Aset Tetap Dalam

Renovasi

0 0 0 0

Aset Tetap Lainnya 83.123.675 29.376.200 0 112.499.875

Aset Tetap Yang Tidak

Digunakan

229.681.748 0 34.501.000 195.180.748

Aset Tak Berwujud 468.738.700 0 0 468.738.700

UraianSaldo Awal

(Rp.)

MutasiSaldo Akhir

(Rp.)

Page 281: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

53

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAGIAN UMUM

1. Pemberian Penghargaan pada Kelompoktani dan Mantri Tani

Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014.

Pemberian penghargaan ini diberikan kepada Kelompoktani yang

berhasil dalam mengelola usaha tani sub sektor tanaman pangan

khususnya komoditi padi, jagung dan kedelai, karena komoditas

tersebut merupakan komoditi yang sangat berpengaruh dalam upaya

mendukung program swasembada pangan dan Petugas/Mantri Tani

yang merupakan ujung tombak pengumpul data-data statistik pertanian

tanaman pangan.

Penilaian dilakukan terhadap aktivitas kelompoktani dalam tiga

kategori yaitu: intensifikasi (teknis, ekonomi, sosial dan administrasi);

kemitraan (ekonomi dan sosial); dan pembinaan oleh petugas.

Kategori penilaian dan bobot nilai untuk Intensifikasi (60%) terdiri dari

aspek teknis (30%) aspek ekonomi (15%); aspek sosial (10%) aspek

administrasi (5%); dan untuk Kemitraan (30%) terdiri dari aspek

ekonomi (20%) aspek sosial (10%); sedangkan pembinaan oleh

petugas (10%).

Aspek penilaian Mantri Tani adalah aspek administrasi terdiri dari

golongan ruang/kepangkatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP3), pendidikan formal, masa kerja keseluruhan, masa kerja sebagai

Mantri Tani, jumlah penghargaan, tanda jasa penghargaan yang

diperoleh, jumlah diklat yang pernah diikuti, pendidikan dan latihan

teknis yang pernah diikuti, pengalaman sebagai narasumber/

pemrasaran dan aspek teknis terdiri dari kelengkapan laporan yang

disampaikan, ketepatan waktu penyampaian laporan, keakuratan/

konsistensi data, koordinasi dengan instansi terkait (Balai Penyuluhan

Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Koordinator Statistik

Kecamatan (KSK)/Mantri Statistik (Mantis) dan Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan (POPT)).

Pemberian penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani

berprestasi dilaksanakan setiap tahun, hal tersebut merupakan salah

satu bentuk apresiasi dari Pemerintah terhadap mereka agar

termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014 pemberian

penghargaan kepada kelompoktani dan mantri tani diserahkan

bersamaan waktunya dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)

ke-34 di Makassar Sulawesi Selatan.

IV

Page 282: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

54

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pemberian penghargaan kelompoktani dan mantri tani berprestasi

tingkat nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor:

1127/Kpts/KP.450/11/2014 tentang Pemberian Penghargaan Kepada

Kelompoktani, Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai Benih

Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014, tanggal 3 November 2014

dan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor: 53/

HK.310/C/10/2014 tentang Penetapan Pemenang Kelompoktani,

Produsen/Penangkar Benih, Petugas dan Balai Benih Berprestasi

Tingkat Nasional Tahun 2014, tanggal 15 Oktober 2014.

Pemberian Penghargaan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu untuk

juara I dengan kelompoktani padi, jagung dan kedelai diserahkan

pada saat waktunya bersamaan dengan acara puncak HPS (Hari

Pangan Sedunia) ke-34 dan Pembukaan KAAN PF2N 2914 pada hari

Kamis tanggal 6 November 2014 di Maccini Sambola Makassar, yang

diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian bersama dengan pemberian penghargaan lainnya,

sedangkan 25 penerima lainnya diberikan oleh Bapak Plt Direktur

Jenderal Tanaman Pangan dalam hal ini diwakili oleh Direktur

Budidaya Serealia bertempat di Hotel Singgasana Makassar. Pada

acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada pendukung

bidang perbenihan tanaman pangan.

Penerima penghargaan secara keseluruhan ada 28 orang terdiri dari

Kelompoktani Padi 5, Kelompoktani Jagung 5 dan Kelompoktani

Kedelai 5 dan Mantri Tani 5, Produsen/Penangkar Benih 2 orang,

Pengawas Benih Tanaman 2 orang, Analis Benih 2 orang dan Balai

Benih Berprestasi 2. Secara rinci nama-nama penerima penghargaan

tahun 2014 baik dari kelompoktani, petugas dan kelembagaan Balai

Benih.

Kelompoktani penerima penghargaan Tahun 2014

a. Komoditas Padi, terdiri dari:

Peringkat I Kelompoktani Sri Jati dari Kabupaten Kulon Progo,

Provinsi DIY

Peringkat II Kelompoktani Padi SARI TANI II dari Kabupaten

Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

Peringkat III Kelompoktani Manrannuang dari Kabupaten

Kangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

Peringkat IV Kelompoktani Kwt Marangga Pandulang dari

Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

Peringkat V Subak Tebu Merta dari Kabupaten Buleleng,

Provinsi Bali

Page 283: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

55

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

b. Komoditas Jagung

Peringkat I Kelompoktani Way Binjai dari Kabupaten Oku Seltan,

Provinsi Sumatera Selatan

Peringkat II Kelompoktani Sinar Rasa II dari Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat

Peringkat III Kelompoktani Tunggak Juang dari Kabupaten

Kerinci, Provinsi Jambi

Peringkat IV Kelompoktani Kebo Kuning dari Kabupaten Bantul,

Provinsi DIY.

Peringkat V Mekarsari dari Kabupaten Banuwangi, Provinsi

Jawa Timur.

c. Komoditas Kedelai

Peringkat I Kelompoktani Berkah Tani dari Kabupaten Grobogan,

Provinsi Jawa Tengah

Peringkat II Kelompoktani Pade Pacu dari Kota mataram,

Provinsi NTB

Peringkat III Kelompoktani Sri Mulya dari Kabupaten Indramayu,

Provinsi Jawa Barat

Peringkat IV Kelompoktani Setia Kawan dari Kabupeten Bungo,

Provinsi Jambi

Peringkat V Ngudi Rukun dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi

DIY.

d. Produsen Pengngkar Benih

Produsen/Penangkar Benih Penerima Penghargaan Tahun 2014

terdiri dari 2 orang yaitu atas nama: 1) Riswan, S.Sos/Produsen

Penangkar Benih Sipatuo Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan;

dan 2) Maskur/Produsen/Penangkar Benih UD Sadar Tani dari

Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

e. Mantri Tani

Peringkat I Muhamad Saman, S.P, M.Si,Kab. Banyuasin,

Sumatera Selatan

Peringkat II Ir. Imam Suryadi, Kab. Tulungagung, Kab. Jawa

Timur

Peringkat III Effendi, SP, Kab. Bariro Kuala, Kalimatan Selatan

Peringkat IV Suhartini, SP, Kab. Bantul, DI. Yogyakarta

Peringkat V Kahar Muhamad, Kab. Manggarai Barat, Nusa

Tenggara Timur

f. Pengawas Benih Tanaman (PBT)

Pengawas Benih Tanaman (PBT) Lapangan yang mendapat

pengharggan sebanyak 2 orang, atas nama: 1) Ir. Sri Widyastuti D

Page 284: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

56

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dari UPTD-BPSB TPH Maluku; dan 2) Tansyah Abadi, S.T.P., M.M

dari UPTD-BPSB TPH Jawa Barat.

g. Analis Benih Laboratorium

Analis Benih Laboratorium Penerima Penghargaan Tahun 2014

sebanyak 2 orang atas nama: 1) Yuliana Patiungdari UPTD-BPSB

TPH Provinsi Papua; dan 2) Supia Dahlan, S.Pdari UPTD-BPSB

TPH Kabupaten Gorontalo.

h. Balai Benih

Balai Benih Penerima Penghargaan Tahun 2014 yaitu: 1) Balai

Benih Induk TPH Komoditas Padi UPTD Balai Benih Provinsi

Sumatera Barat; dan 2) Unit Produksi Benih Palawija Batu Tungku

Komoditas Kedelai UPTD Balai Benih Provinsi Kalimantan Selatan.

Penghargaan yang diberikan kepada Kelompoktani dan Mantri Tani

Berprestasi berprestasi terdiri dari:

- Piagam, Throphy dan sejumlah uang yang berasal dari Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan

- Disamping itu untuk Kelompoktani Padi dan Jagung ada

tambahan hadiah berupa uang dari Direktorat Budidaya

Serealia, sedangkan untuk Kelompoktani Kedelai mendapat

tambahan berupa uang dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang

dan Umbi.

2. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan tahun 2014

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi merupakan

instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang

dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Pelaksanaan

Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi berdasarkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 31 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online.

Proses penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi untuk tahun

2014 ini hanya dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, sehingga setiap

unit kerja Eselon I lainnya lingkup Kementerian Pertanian tidak bisa

melakukan penilaian secara langsung melalui aplikasi PMPRB untuk

unit kerjanya.

Pada acara evaluasi reformasi birokrasi yang dilaksanakan oleh Biro

Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal pada tanggal 7 Juli

2014 Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan, Pemantauan dan

Page 285: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

57

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan,

KemenPAN-RB menginformasikan bahwa aplikasi PMPRB yang lama

sudah tidak digunakan lagi dan sekarang menggunakan aplikasi

PMPRB yang baru. Kementerian PAN-RB hanya memberikan 2 akun

untuk login aplikasi PMPRB yang sekarang, yaitu: Sekretariat Jenderal

dan Inspektorat Jenderal, sedangkan akun untuk Eselon I sudah tidak

digunakan lagi.

Secara garis besar konsep penilaian PMPRB menggunakan aplikasi

yang baru ini sama dengan aplikasi yang lama, hanya saja option

jawaban, pertanyaan dan bobot penilaiannya berbeda, aplikasi yang

baru ini dibuat lebih sederhana. Bukti dukung/evidence tidak perlu di-

upload ke aplikasi, tetapi KemenPAN-RB menghimbau agar evidence

didokumentasikan, dan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Tim

Evaluator evidence harus lengkap. Segala bentuk survei yang

dibutuhkan dalam penilaian sepenuhnya diserahkan kepada

Kementerian Pertanian (Survei Internal dan Eksternal), dan dapat

menggunakan survei-survei yang telah ada (IPNBK, IKM, UKPP, dll).

Hasil Evaluasi PMPRB tahun 2014 berdasarkan pengisian lembar

kerja elektronik untuk Ditjen Tanaman Pangan adalah 63.6.

3. Pembinaan Sumber Daya Manusia

a. Bimbingan Teknis Sasaran Kinerja Pegawai

Dengan telah diberlakukannya PP Nomor 46 tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja PNS, maka semua Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan

penyusunan sasaran kerja pegawai tahun 2014 sesuai tugas pokok

dan fungsi masing-masing unit kerja. berdasarkan evaluasi

terhadap SKP yang telah disusun, masih terdapat beberapa

kelemahan dalam penyusunannya antara lain:

Terdapat tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan dari Pejabat

Eselon I sampai dengan eselon IV dan staf pelaksana

Ada beberapa mata rantai pekerjaan yang hilang karena tidak

ada pejabat yang menangani

Pembuatan SKP yang tidak berdasarkan kontrak kerja antara

pimpinan dan bawahan

Kegiatan pelatihan penyusunan sasaran kerja PNS dilaksanakan

pada tanggal 6 s.d. 8 Oktober 2014 di Hotel Crystal Lotus-

Yogyakarta. Peserta kegiatan ini adalah kepala bagian yang

membidangi kepegawaian pada UPT lingkup Ditjen Tanaman

Pangan, Pejabat Eselon II dan IV baik teknis maupun non teknis,

Pejabat Fungsional Khusus dan Umum, Pegawai Dinas Pertanian

Page 286: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

58

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tanaman Pangan Provinsi DI Yogyakarta dengan jumlah 68 orang,

dengan hasil sebagai berikut:

- Sasaran kerja pegawai wajib dibuat mulai tahun 2014 oleh

seluruh pegawai, dimana setiap pegawai menyusun kontrak kerja

yang akan dikerjakan selama 1 tahun dan harus ditandatangani

oleh pegawai yang bersangkutan dengan atasan langsungnya

pada awal bulan Januari.

- Penilaian SKP terdiri dari 2 komponen yaitu prestasi kerja yang

bobotnya 60% dan perilaku 40%. Apabila capaian SKP pada

akhir tahun hanya mencapai 25%-50% dapat dikenai hukuman

sedang. Apabila pencapaian SKP pegawai akhir tahun kurang

25% dapat dikenai hukuman berat.

- Penyusunan SKP yang dilakukan secara mandiri untuk masing-

masing unit kerja eselon I lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan mulai dari Eselon II sampai staf, dimaksudkan agar

peserta memahami dalam menyusun SKP mulai tingkat atas

sampai bawah.

b. Sosialisasi Permentan Nomor 45 tahun 2014

Sehubungan telah terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Nomor

45/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Pedoman Pemberian

Tunjangan Kinerja, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengadakan acara Sosialisasi bagi seluruh Pegawai Ditjen

Tanaman Pangan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2014

di Ruang Rapat P2BN, dengan hasil sebagai berikut:

Sebagai reward bagi Kementerian Pertanian yang telah

melaksanakan sebagian program dan kegiatan Reformasi

Birokrasi diberikan tunjangan kinerja berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 103 tahun 2012 dan telah ditetapkan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 68 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai

lingkungan Kementerian Pertanian

Permentan Nomor 45/Permentan/OT.140/4/2014 ini merupakan

pedoman pemberian tujangan kinerja bagi pegawai dilingkungan

Kementerian Pertanian dalam melaksanakan ketentuan dalam

pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 103 tahun 2012 tentang

Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian

Pertanian, dan berdasarkan tinjauan ulang dari permentan

Nomor 68/Permentan/OT.140/11/2012.

Untuk lebih meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai

serta efektivitas pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di

Page 287: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

59

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

lingkungan Kementerian Pertanian dipandang perlu meninjau

kembali Peraturan Menteri Pertanian Nomor 68 Tahun 2012

tersebut, sehingga terbit peraturan baru yaitu Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai lingkungan

Kementerian Pertanian

Hal-hal penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah :

- Pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 45 Tahun 2014

tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja

(TK) bagi Pegawai lingkungan Kementerian Pertanian yang

antara lain memuat ketentuan jumlah jam kerja dalam lima

hari kerja adalah 37,5 jam, yaitu:

hari Senin s.d hari Kamis :Pukul 07.30 - 16.00,

waktu istirahat :Pukul 12.00 - 13.00,

hari Jumat :Pukul 07.30 - 16.30

waktu istirahat :Pukul 11.30 - 13.00

- Ketentuan mengenai hari dan jam kerja pada unit kerja di

lingkungan Kementerian Pertanian yang tugasnya bersifat

khusus diatur dengan keputusan masing-masing pimpinan

unit kerja eselon I setelah mendapatkan pertimbangan teknis

atau persetujuan dari Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian.

- Pegawai wajib masuk dan pulang kerja sesuai ketentuan jam

kerja dengan mengisi daftar hadir elektronik.

- Pengisian daftar hadir dilakukan paling kurang dua kali pada

waktu masuk dan pulang kerja

- Pengisian daftar hadir dilakukan secara manual apabila:

perangkat dan sistem daftar hadir mengalami kerusakan/tidak

berfungsi; pegawai belum terdaftar dalam sistem daftar hadir

elektronik; terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa

bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga suatu kegiatan

tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya; atau lokasi

kerja dan/atau jumlah pegawai tidak efisien untuk

disediakansistem kehadiran elektronik.

- Pengurangan tunjangan kinerja apabila:

Pegawai yang tidak masuk kerja dalam sehari

Pegawai yang tidak berada di tempat tugas selama jam

kerja tanpa alasan kedinasan

Pegawai yang terlambat masuk kerja

Page 288: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

60

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pegawai yang pulang kerja sebelum waktunya

Pegawai yang tidak mengisi daftar hadir

Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin

Pegawai yang melaksanakan cuti besar, cuti alasan

penting, dan cuti sakit

Pegawai yang tidak mengikuti upacara bendera sesuai

ketentuan di lingkungan unit kerjanya

pegawai yang tidak menggunakan seragam kerja.

- Tunjangan kinerja tidak diberikan apabila:

Pegawai yang tidak mempunyai tugas/pekerjaan/jabatan

tertentu

Pegawai yang diberhentikan sementara atau dinonaktifkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan

Pegawai yang diberhentikan dari jabatan negeri karena

menjadi pejabat negara berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Pegawai yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan

negeri dan mendapatkan uang tunggu

Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan pada

instansi atau lembaga lain di luar lingkungan kementerian

pertanian

Pegawai yang menjalani masa persiapan pensiun atau

bebas tugas

Pegawai yang menjalani cuti di luar tanggungan negara

Pegawai yang dikenakan hukuman disiplin pemberhentian

dengan hormat tidak atas permintaan sendiri (PDHTAPS),

pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dalam

proses keberatan atas kedua hukuman disiplin tersebut ke

badan pertimbangan kepegawaian atau mengajukan

gugatan kepada pengadilan tata usaha negara

Pegawai pada badan layanan umum yang mendapat

remunerasi sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

- Unit kerja Eselon I dan Eselon II, serta Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di lingkungan Kementerian Pertanian dapat melakukan

perubahan data pemangku jabatan dengan ketentuan sebagai

berikut:

Untuk jabatan struktural dengan melampirkan Surat

Keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural yang

diusulkan

Page 289: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

61

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Untuk jabatan fungsional tertentu dengan melampirkan

surat keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan

fungsional dan atau kenaikan jenjang jabatan fungsional

yang diusulkan

Untuk jabatan fungsional umum dengan melampirkan peta

jabatan, hasil Analisis jabatan (Anjab) dan Analisis Beban

Kerja (ABK) yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja

Eselon II/UPT

Melakukan pemutakhiran data pemangku jabatan melalui

Sistem Informasi Evaluasi Jabatan (SIVAJAB) sebelum

melaksanakan rekonsilisasi data dengan Sekretariat

Jenderal Kementerian Pertanian.

Kesempatan tersebut disampaikan pula terkait dengan

aplikasi kehadiran pegawai Kementerian Pertanian tahun

2014 yang telah dibuat oleh Pusdatin. Pada aplikasi

tersebut diharapkan mempermudah bagi para pengelola

daftar kehadiran dalam melakukan perhitungan

pemotongan tunjangan kinerja berdasarkan Permentan

Nomor: 45 tahun 2014.

c. Kegiatan Pengembangan Karakter SDM

Kegiatan Pengembangan Karakter ini antara lain bertujuan untuk

memberikan penyegaran bagi pegawai setelah bertahun-tahun

bekerja secara serius. Kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi

yang akan mampu membangkitkan semangat untuk terus bekerja

dan berkarya. Kegiatan ini sudah tahun ke tiga dilaksanakan dan

prioritas yang mengikuti pelaksanakan kegiatan pengembangan

karakter tahun ini adalah Pejabat Eselon IV atau yang mewakili

lingkup Ditjen Tanaman Pangan di Hotel Sampireun Garut dengan

jumlah peserta 67 orang.

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan inin adalah diperolehnya

sumberdaya manusia yang mempunyai jiwa kebersamaan, rasa

teloransi, dan motivasi kerja yang tinggi agar mampu mendukung

pembangunan sub sektor tanaman pangan.

Pelaksanaan kegiatan ini dipandu oleh tim dari Kampung

Sampireun, ustadz dari pondok pesantren Darut Tauhid, Motivator

dari konsultan Motivator serta pejabat dilingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

Page 290: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

62

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

d. Keadaan Pegawai Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sampai akhir Desember 2014 jumlah pegawai Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan adalah sebanyak 774 orang terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) unit kerja eselon II yang ada dipusat sebanyak

485 orang, 3 UPT sebanyak 182 orang dan PNS yang

ditugaskan/diperbantukan di daerah/instansi lain tersebar di 12

provinsi dan 2 Instansi Kementerian/Lembaga sebanyak 110 orang.

Untuk PNS Ditjen Tanaman Pangan yang ditugaskan di 12 provinsi

sebanyak 107 orang, di Perum BULOG sebanyak 2 orang dan di

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 1 orang.

Bila dibandingkan akhir tahun 2013 jumlah Pegawai Ditjen

Tanaman Pangan berkurang cukup banyak yaitu pada akhir tahun

2013 jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan sebanyak 792 orang,

sedangkan pada akhir tahun 2014 jumlah pegawainya sebanyak

774 orang, hal ini dikarenakan banyak pegawai Ditjen Tanaman

Pangan yang tidak melanjutkan kembali kerja (pensiun 56 tahun),

pensiun dini, dan ada yang terkena Disiplin Pegawai. Berdasarkan

konsep Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2014 komposisi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 26. Keadaan Pegawai lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Bila dilihat dalam tabel diatas tingkat pendidikan yang paling

banyak adalah pegawai berkualifikasi pendidikan sarjana 326

orang dan urutan kedua adalah SLTA sebanyak 264 orang serta

urutan ketiga adalah S2 sebanyak 106 orang. Apabila

S3 S2 S1/D4 SM/D3 SLTA SLTP SD

1 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 1 23 64 8 61 6 7 170

2 Direktorat Perbenihan TP 1 15 25 3 16 1 1 62

3 Direktorat Budidaya Serealia 1 13 27 3 16 2 2 64

4 Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi

2 11 25 4 13 1 2 58

5 Direktorat Perlindungan TP 0 12 36 2 17 1 0 68

6 Direktorat Pascapanen TP 0 14 30 4 14 0 1 63

7 BBPPMBTPH Cimanggis 0 10 29 3 17 0 0 59

8 BBPOPT Jatisari 0 2 34 8 44 1 0 89

9 Balai Pengujian Mutu Produk

Tanaman

0 3 22 3 6 0 0 34

10 Pegawai Ditjen TP Ditugaskan di

Daerah

0 3 34 2 60 5 3 107

5 106 326 40 264 17 16 774

No Unit KerjaPendidikan

Jumlah

Jumlah

Page 291: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

63

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

dibandingkan dengan tahun 2013 pegawai yang memiliki ijazah

S2 sebanyak 93 orang, hal ini menunjukan bahwa tinggi tingkat

kesadaran Pegawai Ditjen Tanaman Pangan untuk

mengembangkan kemampuan dengan memiliki pendidikan yang

lebih tinggi.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang

Gaji

Keadaan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan/ruang gaji

maka Gol III sebanyak 485 orang dan Gol II sebanyak 208 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki pendidikan

SLTA sudah banyak yang senior.

Tabel 27. Keadaan Pegawai Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 Berdasarkan Golongan

Keadaan Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan Jenis

Kelamin

Dari jumlah PNS sebanyak 774 orang yang ada di Ditjen

Tanaman Pangan, pegawai laki-laki masih menduduki urutan

paling tinggi yaitu sebanyak 444 orang (57,36%), sedangkan

perempuan sebanyak 330 orang (42.64%).

I II III IV

 1 Setditjen TP 3 40 116 11 170

 2 Dit. Perbenihan TP 1 9 39 13 62

 3 Dit. Bud Serealia 1 15 38 10 64

 4 Dit. Bud KABI 1 11 39 7 58

 5 Dit. Perlindungan TP 12 48 8 68

 6 Dit. Pascapanen TP 13 42 8 63

 7 BBPPMBTPH 10 44 5 59

 8 BBPOPT 31 55 3 89

 9 BPMPT 5 27 2 34

6 146 448 67 667

7 62 37 1 107

13 208 485 68 774Jumlah

No Unit KerjaGolongan/Ruang Gaji

Jumlah

Pegawai Pusat

Pegawai yang ditugaskan di daerah

Page 292: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

64

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 28. Keadaan Pegawai Tahun 2014 Lingkup Ditjen TP

Berdasarkan Jenis Kelamin

4. Mutasi Pegawai Yang Menambah Bezeting

a. Pengangkatan CPNS dan PNS Masuk ke Ditjen Tanaman Pangan

Pada tahun 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memperoleh tambahan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

sebanyak 9 orang yang terdiri dari CPNS umum sebanyak 4 orang

dan CPNS Honorer sebanyak 5 orang.

Tabel 29. Pengangkatan CPNS dan PNS Pada Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun 2014

L P

1 Sekretariat Direktorat Jenderal TP 111 59 170

2 Direktorat Perbenihan TP 32 30 62

3 Direktorat Budidaya Serealia 43 21 64

4Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan

Umbi29 29 58

5 Direktorat Perlindungan TP 33 35 68

6 Direktorat Pascapanen TP 32 31 63

7 BBPPMBTPH Cimanggis 23 36 59

8 BBPOPT Jatisari 64 25 89

9 Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman 9 25 34

10Pegawai Ditjen TP Ditugaskan di

Daerah68 39 107

444 330 774

57,36 42,64 100,00

No Unit KerjaJenis Kelamin

Jumlah

%

Jumlah

No Nama / NIP Gol. Unit Kerja Jabatan CPNS

Muhammad Baehakhi

198004212014031000

Mansyur, S.P. Balai Besar Pengembangan

197905132014031000 Mutu Benih TPH

Unik Nur Rahmawati, S.P. Balai Besar Pengembangan

198712152014032000 Mutu Benih TPH

Nugraheni, S.P. Balai Besar Pengembangan

198505312014032000 Mutu Benih TPH

Budi Gunawan, SP Staf Ditjen Tanaman Pangan

197306092014071000 ditugaskan pada BPSBTPH Kalbar

Andi Samsiah Staf Ditjen Tanaman Pangan

197711182014072000 ditugaskan pada BPTPH Sulsel

Hamzah Staf Ditjen Tanaman Pangan

197608102014071000 ditugaskan pada BPTPH Bengkulu

Ismi Okta Veni Staf Ditjen Tanaman Pangan

198410082014072000 ditugaskan pada BPTPH Bengkulu

Hamsiah Staf Ditjen Tanaman Pangan

196904142014072000 ditugaskan pada BPTPH Sulsel

9.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

7.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

8.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

5.III/a Calon PBT Honorer

6.II/a

Calon Teknis/

AdministrasiHonorer

3.III/a Calon PBT Umum

4.III/a Calon PBT Umum

2.III/a Calon PBT Umum

1.II/a

Direktorat Perlindungan TPCalon POPT Umum

Page 293: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

65

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Selain penambahan pegawai dari CPNS juga terdapat mutasi yang

bersifat menambah jumlah Pegawai Ditjen Tanaman Pangan

sebanyak 2 orang sebagai pejabat struktural Eselon II dan III yaitu

Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc (Direktur Budidaya Serealia) dan Ir. R.

Deddy Ruswansyah, M.M (Kasubdit Pengelolaan Pengendalian

Hama Terpadu).

b. Pensiun Pegawai

Pada tahun 2014 jumlah Pegawai Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan yang memasuki masa purna bakti berkurang, hal ini

dikarenakan ada perpanjangan batas usia pensiun sesuai UU ASN

menjadi 58 tahun, sehingga yang masuki usia 56 tahun pada tahun

2014 banyak yang melanjutkan kembali, hanya beberapa orang

yang tidak melanjutkan kembali, selain itu ada beberapa orang yang

mengajukan pensiun dini, meninggal dunia pada tahun 2014 dan

diberhentikan sebagai PNS dikarenakan kena hukuman disiplin

pegawai sebanyak 11 orang.

Tabel 30. Daftar Pegawai Ditjen Tanaman Pangan Yang Pensiun,

Meninggal Dan Diberhentikan Sebagai PNS

No Nama Gol TMT Ket

1 Ir. Chabrinel IV/a 1-4-2014 Pensiun Dini

2 Dessy Deliana, SE III/c 28-3-2014 Diberhentikan secara tidak hormat

3 Ridwan Maulana II/b 17-3-2014 Diberhentikan secara tidak hormat

4 Yusman, SE III/d 1-5-2014 Pensiun Dini

5 Listyani Nurdienasari, SP III/d 30-6-2014 Meninggal Dunia

6 Sri Sayekti, SE, MM IV/a 1-5-2014 Meninggal Dunia

7 Daman II/a 1-9-2014 Meninggal Dunia

8 Joko Suparno, S.Kom III/c 19-10-2014 Meninggal Dunia

9 Sadeli III/b 30-11-2014 Meninggal Dunia

10 Ir. Ratna Pantjawati Hariningsih

III/d 1-12-2014 Pensiun

11 Asikin III/b 1-12-2014 Pensiun

Page 294: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

66

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

5. Formasi Pegawai

Penyusunan formasi PNS selama ini belum menggunakan sebuah

aplikasi berbasis teknologi informasi secara online sesuai dengan

amanat UU Nomor5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Oleh

karena itu, Kementerian PAN-RB melalui Deputi Sumber Daya

Manusia telah membuat sebuah Aplikasi Berbasis IT yang dapat

digunakan oleh seluruh Instansi secara Nasional dengan nama e-

formasi dengan alamat situs:http://formasi.menpan.go.id/

Aplikasi ini diharapkan membantu bagi instansi dalam penyusunan

kebutuhan PNS setiap tahunnya, baik dalam proses penginputan

maupun proses pengiriman datanya, akan tetapi untuk pelaksanaan e-

formasi di Kementerian Pertanian banyak kendala antara lain: a)

nama-nama jabatan untuk fungsional umum di Kementerian Pertanian

banyak yang tidak sesuai dengan nama jabatan fungsional umum yang

ada di aplikasi, b) waktu yang terlalu sedikit sehingga setiap unit kerja

Eselon I lingkup Kementerian Pertanian merasa tidak bisa

melaksanakan, terutama Eselon I yang banyak pegawai dan UPT,

selain itu usulan formasi berdasarkan e-formasi harus dilampirkan

Anjab menjadi kendala setiap unit kerja Eselon I.Untuk Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yang ada 6 unit kerja Eselon II dan 3 UPT

dengan memiliki jumlah pegawai 792 orang per 31 Desember 2013.

Usulan formasi 2014 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

6. Tunjangan Kinerja

Dalam upaya peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan

Instansi Pemerintahan yang telah melaksanakan reformasi birokrasi

perlu diberikan penghargaan yaitu melalui tunjangan kinerja.

Pemberian tunjangan kinerja kepada pegawai berdasarkan kepada

jabatan dan kelas jabatan yang yang berpegang pada sistem merit

yaitu penetapan besarnya tunjangan kinerja harus berbasis kinerja,

bobot pekerjaan dan peringkat masing-masing jabatan.

Kementerian Pertanian telah memperoleh tunjangan kinerja mulai

tahun 2012 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2012

tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian

Pertanian. Pada tahun 2014 penetapan jabatan berdasarkan pada

Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor:

18/HK.310/C/2/2014 berdasarkan hasil rekonsiliasi di Biro Organisasi

dan Kepegawaian dengan jumlah pegawai sebanyak 671 orang pada

bulan Januari 2014 dan pada Desember 2014 jumlah penerima tukin

sebanyak 655 orang. Dari jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan

Januari 2013 sebanyak 703 orang.

Page 295: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

67

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Setiap perubahan jabatan yang ada di setiap eselon I lingkup

Kementerian Pertanian dilakukan rekonsiliasi dengan Biro Organisasi

dan Kepegawaian dan unit kerja eselon I nya masing-masing dan itu

dilakukan setiap bulan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Biro

Organisasi dan Kepegawaian sebelum pembayaran tunjangan

kinerjanya. Rekapitulasi penerima tunjangan kinerja lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada akhir Desember 2014, dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 31. Rekapitulasi Penerima Tunjangan Kinerja Ditjen Tanaman

Pangan Per 1 Desember 2014

7. Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-Undangan

a. Sosialisasi Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi

Implementasi Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan.

Sosialisasi Penyusunan Perundang-Undangan dan Evaluasi

Implementasi Perundang-undangan Bidang Tanaman Pangan pada

tanggal 15 s.d 17 Oktober 2014 bertempat di Hotel Christal Lotus,

Yogyakarta. Beberapa hasil laporan kegiatan adalah sebagai

berikut:

Dalam rangka pengelolaan asset di lingkungan Direktorat

Jenderal Tanaman Panga, perlu ada perbaikan tata kelola

administrasi terhadap asset yang masih belum dilakukan

pencatatan secara baik dan sesuai peraturan yang ada

Setditjen Dit. Perbenihan Dit. Budser Dit. Bukabi Dit. Perlindungan Dit. Pascapanen BBPOPT BBPPMB-TPH BPMPT Jumlah

1 17 0 - - - - - - - - 0

2 16 0

3 15 1 1 1 1 - 1 - - - 5

4 14 - - - - - - 1 1 - 2

5 13 - - - - - - - - 1 1

6 12 4 4 4 4 4 4 - - - 24

7 11 2 - 0 - - - 3 5 - 10

8 10 0

9 9 13 8 9 8 10 8 10 11 7 84

10 8 2 2 1 - 16 1 16 17 11 66

11 7 40 20 17 12 6 13 12 2 6 128

12 6 56 14 18 18 18 24 31 10 8 197

13 5 22 7 5 7 6 9 10 9 1 76

14 4 1 - - - 1 - 2 - - 4

15 3 21 2 6 5 4 2 4 3 - 47

16 2 0

17 1 3 2 3 2 - 1 - - - 11

165 60 64 57 65 63 89 58 34 655

Nihil

Nihil

Nihil

Jumlah

No Kelas Jabatan

Unit Kerja

Page 296: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

68

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pelaksanaan dan penyelesaian dibidang keuangan harus

mampu saling mengingatkan dan adanya control sehingga

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai aturan yang

berlaku

Dalam rangka pengelolaan barang milik Negara, telah diterbitkan

UU baru Nomor 17 Tahun 2003 yang mengatur bahwa:

- Presiden adalah pemegang kekuasaan pengelolaan

keuangan negara

- Menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah

pengelola barang

- Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pengguna barang/jasa

- Pengelola barang memiliki kewenangan penetapan status

penyamaan, pemanfaatan dan pemindahan tanganan,

sedangkan kewenangan pengguna barang adalah sebatas

kewenangan penggunaan BMN

Untuk menunjang pengelolaan asset barang milik negara, maka

perlu penyempurnaan antara lain:

- Penyempurnaan siklus pengelolaan BMN/BMD

- Harmonisasi dengan peraturan perundang-undangan lain

- Penguasaan dasar hukum pengaturan

- Penyederhanaan birokrasi

- Pengembangan manajemen asset negara

- Penyelesaian kasus yang telah terlanjur terjadi

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa disarankan

dilakukan dalam 2 tahap agar kualitas barang yang diadakan

lebih baik

Kontrak pengadaan barang/jasa sebaiknya dengan sistem

kontrak harga pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dimaksud

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan

barang/jasa antara lain:

- Jangan melanggar aturan

- Memperkaya diri sendiri/orang lain

- Merugikan negara, dengan prinsip/misi untuk mempercepat

terwujudnya satu pesan bahwa pengadaan nasional yang

kredibel

- Korupsi dan gratifikasi di lingkungan pemerintahan

disebabkan karena adanya supply and demand suatu

kebutuhan tertentu

- Perlu diusulkan dan diterbitkan aturan yang mengatur

gratifikasi di lingkungan Ditjen Tanaman Pangan, mengacu

Page 297: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

69

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

kepada UU Nomor: 20 tahun 2001 pasal 12 B, mengenai

gratifikasi

b. Sosialisasi Sistem Keterbukaan Informasi Publik KIP

Menyelenggarakan Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tanggal 19 s.d

21 Februari 2014 bertempat di Bali. Acara dibuka oleh Sesditjen

Tanaman Pangan dihadiri dihadiri oleh PPID Pembantu Pelaksana

lingkup Ditjen TP. Beberapa hasil kegiatan sebagai berikut:

Dasar Hukum pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik:

- UUD 1945 pasal 28F amandemen;

- UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik;

- PP Nomor 61 Tahun 2010 tentang pelaksanaan UU Nomor

14 Tahun 2008;

- Permentan Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Informasi di Kementerian Pertanian;

- Kepmentan Nomor 105 tahun 2013 tentang Informasi Publik

yang di kecualikan di Lingkungan Kementan.

Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-

tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta

maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca

yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai

dengan perkembangan teknologi dan komunikasi secara

elektronik ataupun non elektronik.

Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,

dikelola dikirim dan atau di terima oleh suatu Badan public yang

berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan badan

publik lainnya.

Informasi bidang tanaman pangan adalah informasi yang

dihasilkan, disimpan, dikelola, dan dipublikasikan oleh Ditjen TP

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi selanjutnya

disingkat PPID adalah pejabat yang berwenang dan

bertanggungjawab di bidang penyimpanan, penyediaan, dan

atau pelayanan informasi di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

Pemohon Informasi Publik selanjutnya disebut pemohon adalah

warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia yang

mengajukan permintaan infomasi publik.

Page 298: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

70

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Setiap permohonan Informasi Publik harus melalui PPID

Pelaksana Direktorat Jenderal TP yang disampaikan secara

tertulis ataupun tidak tertulis.

Pengguna Informasi Publik selanjutnya disebut Pengguna adalah

orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang.

Tim Sekretariat PPID Ditjen TP dibentuk oleh Direktur Jenderal

Tanaman Pangan dengan susunan keangotaan yang terdiri dari

PPID Pembantu Pelaksana dari masing-masing unit kerja Eselon

II Lingkup Ditjen TP dan diketuai oleh Kepala Subbagian Hukum

dan Humas.

c. Sosialisasi dan Implementasi Permentan Nomor 39 Tahun 2010

Menyelenggarakan Sosialisasi dan Implementasi Permentan Nomor

39 Tahun 2010 pada tanggal 27 s.d 29 Agustus 2014 bertempat di

Solo. Beberapa hasil kegiatan sebagai berikut:

Sektor pertanian memiliki resiko dan ketidakpastian yang sangat

tinggi dibanding sektor lain, terlebih lagi dengan adanya climate

change yang menyebabkan kemungkinan terjadinya fluktuasi

produksi menyebabkan ketidakpastian dan resiko yang dihadapi

semakin tinggi;

Pada kasus pertanian di Indonesia minimnya, sarana pendukung

yang tersedia menjadi salah satu factor yang membuat investasi

pada pertanian semakin kurang menarik, misalnya sarana seperti

irigasi yang semakin tidak terawatt, selain itu karena umumnya

sentra produksi pertanian berada di daerah yang insfrastruktur

seperti jalan kurang baik, sehingga besar kemungkinan terjadi

kerusakan barang pada saat pengangkutan semakin tinggi;

Masih sulit birokrasi yang ada apabila hendak mendirikan usaha

pertanian yang memiliki skala ekonomi yang cukup besar

sehingg menjadfi kurang menarik;

Masih kurang stabilnya iklim investasi di Indonesia;

Adanya otonomi daerah yang terkadang kebijakkannya tumpeng

tindih dengan kebijakan pemerintah pusat;

Masih terdapatnya pungutan pungutan liar di Indonesia semakin

meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan sehingga menjadi

ketidak tertarikan investor untuk berinvestasi di bidang pertanian.

Page 299: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

71

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

8. Pameran Penas 2014

Pekan Nasional (PENAS) petani dan nelayan pada tanggal 6 s.d 12

Juni 2014 bertempat di Malang, Jawa Timur dilaksanakan dalam

rangka membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta

kemandirian petani dan nelayan dalam meningkatkan pembangunan

pertanian. Kegiatan ini merupakan pertemuan para kontaktani dan

nelayan yang dilaksanakan sejak tahun 1971, dengan harapan, melalui

penas tersebut, petani dan nelayan berkesempatan untuk saling

mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat

petani dan nelayan.

Penas tahun 2014 merupakan wahana bagi para petani dan nelayan

seluruh indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri,

tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil

pertanian, perikanan dan kehutanan dengan tema “Memantapkan

Kepemimpinan dan Kemandirian Kontaktani-Nelayan dalam rangka

pengembangan kemitraan dan jejaring usahatani guna mewujudkan

kesejahteraan petani-nelayan” dan akan dihadiri oleh para petani dan

nelayan seluruh Indonesia dengan jumlah kira-kira 30.000 orang dan

dibuka oleh Presiden RI.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam PENAS tersebut antara

lain: 1) Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan; 2)

Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis; 3)

Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi Agribisnis (melalui

gekar teknologi, temu karya, studi banding, unjuk tangkas dan asah

trampil); 4) Pengembangan wirausaha petani nelayan dan kesadaran

lingkungan (melalui karya wirausaha petani/nelayan, karya agroforsty

lestari, olahraga dan festival kesenian; 5) Sinkronisasi program

pembangunan pertanian pusat dan daerah (melalui temu teknis

program, rapim kementerian pertanian, kehutanan dan perikanan,

temu kelembagaan); 6) Pameran.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dalam PENAS ini mendapat

tanggung jawab pada kegiatan temu teknis dan pameran. Persiapan-

persiapan rapat koordinasi antara pusat (Eselon I terkait) dan daerah

telah dilaksanakan lebih dari 8 kali, baik di pusat (jakarta) maupun di

daerah (surabaya dan malang).

Salah satu keputusan untuk kegiatan temu teknis ini adalah bahwa

pelaksanaan temu teknis akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2014,

bertempat di Balitkani-Malang dan akan dibuka oleh Menteri Pertanian

dan akan dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I lingkup Kementan serta

Page 300: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

72

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

300 peserta dari Dinas Pertanian se Indonesia, Bakorluh se Indonesia,

Perguruan Tinggi di Jawa Timur, Stake Holder Bidang Pertanian

Pembukaan PENAS dilaksanakan tanggal 7 Juni 2014 oleh Presiden

RI dan sekaligus pembukaan pameran pembangunan Pertanian,

Kelautan dan Kehutanan. Stand Ditjen pameran menampilkan produk-

produk sesuai tupoksi Ditjen Tanaman Pangan, menyediakan dan

membagikan buku-buku, leaflet, pin serta poster sedangkan

pelaksanaan pameran dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-20.00

setiap harinya.

Sejak pembukaan hingga penutupan, banyak pengunjung yang

menanyakan tentang teknik budidaya padi, kedelai serta ubi kayu serta

hal-hal lain nya seperti misalnya dimana untuk memperoleh benih padi

yang unggul, serta bagaimana pemasaran hasil serta harga produk

tanaman pangan yang selalu rendah pada saat panen.

9. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui Hari Pangan

Sedunia (HPS) 2014

Berpartisipasi Pameran Hari Pangan Sedunia ke-34. Dibuka oleh

Gubernur Sulawesi Selatan didampangi oleh Sekretaris Jenderal

Tanaman Pangan hadir mewakili Menteri Pertanian serta dihadiri oleh

Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dimulai sejak Food and

Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day melalui

Resolusi PBB No. 1/1979 di Roma Italia, dimana dipilih tanggal 16

Oktober yang bertepatan dengan terbentuknya FAO. Sejak saat itu

disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh negara anggota FAO

termasuk Indonesia memperingati HPS secara Nasional pada setiap

tahun. Penyelenggaraan HPS di Indonesia dijadikan momentum dalam

meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para

stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan

bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Pameran Hari

Pangan Sedunia XXXIV Tahun 2014 bertema "Pertanian Bioindustri

Berbasis Pangan Lokal Potensial" untuk tingkat Nasional dan "Family

Farming: Feeding The World Caring For The Earth" untuk tema

internasional diselenggarakan pada tanggal 6 s.d 11 November 2014

di Taman Maccini Sombala Makasar. Adapun beberapa acara dalam

event Hari pangan Sedunia XXXIV adalah karnaval produk hasil

pertanian, seminar nasional, lomba mewarnai, talkshow, pameran,

pemilihan desain dan kemasan, lomba membuat juice dari bahan

hortikultura dan lomba cipta menu.

Page 301: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

73

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah:

a. Memperkuat kerjasama dan membangun koordinasi fungsional

yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan

dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan

nasional.

b. Menstimulasi dan memotivasi para stakeholder untuk berpartisipasi

aktif dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyebaran

teknologi yang efektif dan efisien untuk peningkatan produksi

pangan.

c. Penyebaran informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

optimalisasi sumber daya lokal untuk kemandirian pangan.

d. Meningkatkan Pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para

stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup

dan bergizi.

e. Sebagai ajang promosi dan edukasi dalam rangka katahanan &

kemandirian pangan.

f. Ditjen Tanaman Pangan berpartisipasi dalam stand HPS dan PF2N

dengan ukuran 3x3 m. Pengunjung yang tercatat dalam buku tamu

stand HPS sebanyak 1000 lebih pengunjung dan sebanyak 1000

pengunjung stand PF2N.

10. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui Pembuatan Film

Dokumenter Pencapaian Produksi Komoditas TP

Kegiatan pembuatan film dokumenter tanggal 2 s.d 4 April 2014

dengan tema “Peningkatan Produksi Beras Nasional Mencapai Surplus

10 Juta Ton Beras” maka dilakukan beberapa kunjungan wilayah Kab.

Sidoarjo dan Kab. Lamongan Prov. Jawa Timur. Tahun 2014

merupakan momentum yang sangat menentukan bagi proses

tercapainya target pembangunan tanaman pangan dan surplus beras

10 juta ton. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya dan pencapaian

serta perbaikan. Pembangunan pertanian tanaman pangan merupakan

kewajiban stakeholder untuk mengimplementasi-kan demi suksesnya

pembangunan pertanian tanaman pangan kedepan.

Adapun pemilihan lokasi kegiatan pembuatan film dokumenter

ditentukan berdasarkan pencapaian sasaran produksi, dan capaian

sasaran produksi Provinsi Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan

dengan wilayah lain.

Daerah lokasi kunjungan pertama yaitu Desa Pademonegoro Kec.

Sukodono Kab. Sidoarjo dengan luas 16 ha dengan varietas ciherang.

Daerah kunjungan sedang melakukan kegiatan panen raya dan

Page 302: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

74

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pengubinan yang rutin dilaksanakan oleh mereka. Kegiatan slptt

merupakan kegiatan agenda rutin yang dilaksanakan seminggu sekali

oleh kelompok ini termasuk kegiatan grobokan tikus. Selain itu juga

mempunyai kegiatan lain yaitu agens hayati yang digerakkan oleh

Dinas Kab. Sidoarjo. Nama kelompok tani Sami Rukun Dua, nama

gapoktan Sami Rukun. Gapoktan Sami Rukun mempunyai luas lahan

165 ha untuk satu desa memperoleh subsidi benih dari Kementerian

Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan

varietas ciherang. Hasil produksi 8,9 ton per ha. Yang memberikan

partisipasi testimoni adalah Ibu Kepala Dinas Pertanian Kab. Sidoarjo

dan beberapa petani.

Daerah lokasi yang dikunjungi yaitu Dinas Pertanian dan kehutanan

Kecamatan Sarirejo Kab. Lamongan. Luas panen 143.149 ha dengan

produktifitas 59,86 ha serta produksi 856.890 ton untuk tahun 2013. Di

lokasi ini testimoni dilaksanakan oleh Camat Sarirejo dan penyuluh.

Daerah lokasi kunjungan ketiga yaitu Dinas Pertanian Provinsi Jawa

Timur. Semula Kepala Dinas akan memberikan testimoni namun

karena sesuatu hal maka testimoni dilakukan oleh Kasubdit Produksi

Tanaman Pangan.

11. Publikasi Pembangunan Tanaman Pangan Melalui WEBSITES

Pada tahun 2014, tim website dan sms center melakukan beberapa

kegiatan, antara lain:

a. Peliputan Berita

Dalam rangka memberikan informasi kepada masyarakat, tim

website dan sms center melakukan peliputan berita yang terkait

dengan kegiatan Ditjen Tanaman Pangan.

a. Monitoring Data dan Berita

Dalam memonitoring laporan data atau berita dari setiap Anggota

Tim (admin) pada unit Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan

yang telah dilaporkan melalui nota dinas kepada bagian evaluasi

dan pelaporan. Monitoring data atau berita admin utama lakukan

setiap 1 minggu sekali untuk memastikan bahwa data atau berita

telah di input ataupun tidak.

Adapun monitoring data, antara lain: 1) realisasi produksi tanaman

padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi

jalar, 2) realisasi bantuan sarana pascapanen untuk komoditi padi,

jagung, kedelai, ubikayu dan ubi jalar, 3) realisasi cadangan benih

nasional dan stok benih nasional untuk komoditi tanaman pangan,

Page 303: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

75

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

4) realisasi serangan OPT dan DPI dan 5) peta peramalan OPT dari

Balai Jatisari.

c. Respon SMS Center

Dalam rangka pelayanan publik melalui internet, Tim Website

bekerjasama dengan Sub Bagian Humas untuk menjawab/

merespon pertanyaan dari masyarakat yang dikirimkan melalui

pesan singkat (SMS) yang dialamatkan di Kementerian Pertanian.

Adapun jumlah SMS Center Tahun 2014 berdasarkan laporan dari

Pusat Data dan Informasi Pertanian Setjen Kementerian Pertanian

sebanyak 65 SMS dan semuanya mendapatkan balasan.

12. Pelatihan Petugas Keamanan

Kegiatan Pelatihan Petugas Keamanan TA. 2014 lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan diselenggarakan di Hotel Taman Aer

Megamendung-Bogor dan di laksanakan dalam 2 tahap, yaitu tanggal

3 s.d 5 April 2014 dan tanggal 16 s.d 18 April 2014. Pelatihan diikuti

oleh seluruh Petugas Keamanan/Satpam lingkup Ditjen Tanaman

Pangan dengan melibatkan narasumber yang antara lain: Pejabat

Bagian Umum Seketaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Polsek

Pasar Minggu dan PT. Solusi Profesi Mandiri

Dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban dilingkungan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain; pengamanan fisik,

kesiagaan, kewaspadaan, keterampilan perlu terus dibina dan

dikembangkan melalui peningkatkan kemampuan dan keterlampilan

petugas satuan pengamanan. Salah satu upaya adalah meningkatan

pengetahuan dan keterampilan para petugas satuan pengamanan

yang mengarah kepada peningkatan: a) pengetahuan dan wawasan

dibidang keamanan; b) sikap dan semangat pengabdian yang

berorientasi kepada keamanan dan ketertiban instansi maupun

masyarakat; c) profesionalisme dan ketrampilan personil satuan

pengaman; d) kepedulian terhadap masyarakat dilingkungan instasi; e)

efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan

dengan semangat dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan

kerja dan organisasinya.

Mengingat masih terbatasnya jumlah satuan pengamanan yang ada

dan dengan mempertimbangkan keamanan unit kerja lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka pelaksanaan pelatihan

dilaksanakan 2 (dua) tahap dengan pertimbangan sebagian mengikuti

pelatihan dan sebagian lagi tetap bertugas menjaga keamanan

dilingkungan unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Beberapa materi Pelatihan Petugas keamanan yang di sampaikan

Page 304: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

76

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

oleh narasumber antara lain: a) Disiplin Pegawai; b) Teknis Interogasi

dan Penanggulangan Kejahatan dan PBB; c) Tugas pokok dan fungsi

Satuan Pengamanan; d) Membangun Disiplin dan Profesionalisme;

dan e) Pembinaan Mental

13. Forum Peningkatan Kualitas Tata Naskah TA. 2014

Forum Peningkatan Kualitas Tata Naskah Lingkup Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan yang diselenggarakan di Hotel Grand Mega Resort -

Bali pada tanggal 27 Februari-1 Maret 2014.

Tata naskah dinas dan kearsipan merupakan salah satu unsur sarana

komunikasi, penyediaan data kedinasan yang sangat mendukung

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Penanganan arsip

selama ini identik dengan penangan kertas kumuh sehingga pekerjaan

ini kurang diminati dan banyak yang belum paham arti pentingnya

arsip. Tetapi sebenarnya arsip mempunyai peranan penting dalam

mendukung reformasi birokrasi. Sistem kearsipan elektronik perlu

dicermati sebagai upaya untuk menciptakan kinerja yang efektif dan

efisien. Alur pengelolaan arsip secara terpadu dilakukan mulai dari

perancangan, penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan arsip aktif

dan inaktif sampai dengan penyusutan (pemindahan, pemusnahan,

dan penyerahan).

Bidang Kearsipan merupakan rangkaian kegiatan lanjutan penataan

dokumen hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk disimpan

sebagai dokumen dalam bentuk berkas Arsip terkelompok, lembaran,

lepas, teratur/ tidak teratur dan arsip non berkas antara lain seperti

film, pita disket, sehingga dapat dikatakan bahwa arsip merupakan

bukti otentik, sah dan menunjukkan bagaimanan organisasi dan cara-

cara berfungsinya instansi/organisasi berdasarkan Undang–undang

Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan ketentuan pokok Kearsipan

yang diperbaharui dengan undang-Undang Nomor 43 tahun 2009.

Sasaran dari kegiatan ini antara lain:

a. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran

penyelenggaraan tata naskah dinas seluruh instansi pemerintah

Pusat dan Daerah dan keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas

dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum.

b. Adanya efisiensi, efektifitas dan ketertiban dalam penyelenggaraan

tata usaha/administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan.

c. Terwujudnya sistem penataan arsip, pengaturan dan penyimpanan

arsip secara logis dan sistematis menggunakan nomor, huruf atau

kombinasi nomor dan huruf sebagai identitas arsip.

Page 305: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

77

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

14. Pelayanan Poliklinik Umum dan Gigi

a. Poliklinik Umum

Pelayanan poliklinik umum Direktoral Jenderal Tanaman Pangan,

telah tercatat jumlah orang yang berobat sebanyak 1.426 pasien,

jumlah tersebut terdiri 1.051 pasien orang dari Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan 375 pasien dari Direktorat Jenderal

Hortikultura.

b. Poliklinik Gigi

Poliklinik Gigi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, telah tercatat

jumlah yang melakukan perawatan dan pengobatan gigi sebanyak

677 pasien, jumlah tersebut, terdiri dari 489 pasien dari Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dan 188 pasien dari Direktorat Jenderal

Hortikultura.

15. Pelayanan Rapat Kedinasan lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun

2014

Laporan realisasi keuangan laporan biaya rapat sebesar

Rp.153.169.100 (102,11%) dari pagu anggaran sebesar

Rp.150.000.000 sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar

Rp.3.169.100, realisasi pembayaran telepon sebesar Rp.191.930.200

atau (79,97%) dari pagu anggaran sebesar Rp.240.000.000, dan

realisasi pembayaran listrik sebesar Rp.153446.349.302 atau (86,03%)

dari pagu anggaran sebesar Rp.1.680.000.000.

Page 306: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

78

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 307: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

79

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PELAKSANAAN KEGIATAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di

suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk

Domestik Bruto (PDB). PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB

atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa

tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu

tahun tertentu sebagai dasar.

a. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Secara nominal PDB Indonesia sektor pertanian tahun 2014

mencapai Rp.1.410,66 triliun yang merupakan kontribusi dari sub

sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa

pertanian dan perburuan, serta kehutanan dan penebangan kayu.

Sumbangan dari tanaman pangan terhadap PDB sektor pertanian

mencapai Rp.343.952 miliar, hortikultura Rp.159.521 miliar

perkebunan Rp. 397.896 miliar, peternakan Rp.167.075 miliar, jasa

pertanian dan perburuan Rp.20.501 miliar, dan kehutanan

Rp.74.618 miliar. PDB sektor pertanian tahun 2014 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.275,05 triliun

yang didukung oleh peningkatan pada seluruh sub sektor

penyusunnya.

Pada tahun 2014, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang

terbesar dengan kontribusi sebesar 28,21%, selanjutnya sub sektor

tanaman pangan 24,381%, sub sektor perikanan 17,52%, sub

sektor peternakan 11,84% sub sektor hortikultura 11,31%,

kehutanan 5,29%, dan jasa pertanian 1,45%.

V

Page 308: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

80

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 32. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

Sumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013

**) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

Tabel 33. Kontribusi PDB Sub Sektor Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian Tahun 2014 (%)

Sumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013

**) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

b. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kinerja perekonomian sektor pertanian pada tahun 2014 secara riil

ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar harga konstan (tahun

dasar=2000) yang mencapai Rp.1.128,45 triliun. Nilai tersebut naik

4,18% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp.1.083,14

triliun. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya kinerja pada

seluruh sub sektor pendukungnya.

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah

1 Tanaman Pangan 332.112 106.903 85.282 97.623 54.145 343.952

2 Tanaman Hortikultura 137.369 37.911 42.622 42.697 36.291 159.521

3 Tanaman Perkebunan 358.172 76.152 109.402 123.902 88.440 397.896

4 Peternakan 147.982 38.921 39.731 42.707 45.716 167.075

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 19.143 5.264 5.135 5.738 4.364 20.501

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 69.599 16.228 19.461 19.393 19.536 74.618

7 Perikanan 210.671 56.639 59.509 63.199 67.748 247.094

1.275.048 338.017 361.141 395.259 316.240 1.410.657

2013 *)2014 **)

No. Sektor/Sub Sektor

Sektor Pertanian

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah

1 Tanaman Pangan 26,05 31,63 23,61 24,70 17,12 24,38

2 Tanaman Hortikultura 10,77 11,22 11,80 10,80 11,48 11,31

3 Tanaman Perkebunan 28,09 22,53 30,29 31,35 27,97 28,21

4 Peternakan 11,61 11,51 11,00 10,80 14,46 11,84

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,50 1,56 1,42 1,45 1,38 1,45

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5,46 4,80 5,39 4,91 6,18 5,29

7 Perikanan 16,52 16,76 16,48 15,99 21,42 17,52

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *)2014 **)

Sektor Pertanian

Page 309: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

81

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 laju

pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 4,18% yang didukung

oleh peningkatan empat sub sektor pendukungnya, yakni sub sektor

perikanan sebesar 7,66%, tanaman perkebunan 5,83%, peternakan

5,44%, tanaman hortikultura 4,19%, jasa pertanian 2,58%,

kehutanan 0,58% dan tanaman pangan sebesar 0,24%.

Tabel 34. PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

% Pertumbuhan

TW-I TW-II TW-III TW-IV Jumlah 2014 Thd. 2013

1 Tanaman Pangan 268.268 83.567 67.994 76.994 40.363 268.918 0,24

2 Tanaman Hortikultura 118.208 29.860 33.240 33.082 26.977 123.159 4,19

3 Tanaman Perkebunan 319.533 64.605 92.058 106.438 75.054 338.155 5,83

4 Peternakan 125.302 31.707 32.096 33.387 34.932 132.122 5,44

5 Jasa Pertanian dan Perburuan 16.453 4.273 4.310 4.765 3.530 16.878 2,58

6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 59.229 13.139 15.722 15.422 15.291 59.574 0,58

7 Perikanan 176.149 44.970 46.769 47.636 50.270 189.643 7,66

1.083.142 272.120 292.188 317.723 246.417 1.128.448 4,18

No. Sektor/Sub Sektor 2013 *)2014 **)

Sektor PertanianSumber : BPS (diolah) Keterangan : *) Angka sangat sementara Tahun 2013 **) Angka sangat sangat sementara Tahun 2014

2. Ekspor Impor Komoditas Tanaman Pangan

a. Volume dan Nilai Ekspor Impor Tanaman Pangan

Peran strategis lainnya dari sub sektor tanaman pangan adalah

terhadap penghematan dan perolehan devisa negara. Sub sektor

tanaman pangan diharapkan berperan dalam perolehan devisa

negara melalui pengembangan ekspor dan penekanan impor.

Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama

tanaman pangan tahun 2014 mengalami defisit. Hal ini tercermin

pada neraca perdagangan yang bernilai negatif,baik volume

maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanaman pangan

periode Januari-Desember 2014 mencapai 18,17 juta ton,

sedangkan ekspornya hanya mencapai 367,69 ribu ton atau terjadi

defisit sebesar 17,80 juta ton. Sementara dari sisi nilainya, juga

menunjukkan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 7,45 miliar

dengan nilai ekspor US$ 206,17 juta dan impor US$ 7,66 miliar.

Pada tahun 2014, volume ekspor terbesar komoditas utama

tanaman panganadalah komoditasubi kayu dengan volume

mencapai 114.501 ton (US$ 35,99juta), kemudian disusul oleh

gandum/meslin86.417 ton (US$ 43,93 juta), kedelai 58.329 ton

Page 310: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

82

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(US$ 44,21 juta) dan jagung 44.843 ton (US$ 16,05 juta).Sementara

di sisi impor, gandum/meslin menjadi penyumbang terbesar

mencapai 7.574.012 ton (US$ 2,509 miliar), kemudian disusul oleh

kedelai 5.764.694 ton (US$ 3,368 miliar), jagung 3.293.849ton (US$

854,04 juta) dan beras sebanyak 815.307 ton (US$ 373,96 juta).

Tabel 35. Neraca Perdagangan Komoditas Tanaman Pangan

Tahun 2014

Sumber : BPS (diolah)

3. Nilai Tukar Petani (NTP)

Capaian kebijakan pembangunan di sektor pertanian selain dapat

diindikasikan melalui tingkat pertumbuhan ekonomi juga diperlukan

data pengukur tingkat kesejahteraan petani.

Salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani

di perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP juga menunjukkan

daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara

relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP

diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) dan

indeks harga yang dibayar petani (Ib) dalam Nilai tukar petani

merupakan salah satu alat ukur kemampuan pendapatan petani

terhadap berbagai pengeluaran minimal.

NTP belum dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya atas

kesejahteraan petani, tetapi sampai saat ini NTP masih merupakan

salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP

dihitung dengan cara membandingkan antara indeks harga yang

diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang

dinyatakan dalam persen. Data NTP menggunakan tahun dasar

Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca

(Ton) (Ton) (Ton) (000 US$) (000 US$) (000 US$)

1 Beras 3.026 815.307 (812.281) 1.264 375.220 (373.956)

2 Jagung 44.843 3.293.849 (3.249.006) 16.047 854.044 (837.997)

3 Kedelai 58.329 5.764.694 (5.706.365) 44.210 3.367.977 (3.323.767)

4 Kacang Tanah 6.292 254.324 (248.032) 15.527 287.683 (272.156)

5 Kacang Vigna/Kacang Hijau 303 697 (394) 826 1.042 (215)

6 Ubikayu 114.501 365.086 (250.585) 35.985 160.491 (124.506)

7 Ubijalar 9.593 23 9.570 8.371 40 8.331

8 Gandum/Meslin 86.417 7.574.012 (7.487.595) 43.932 2.509.682 (2.465.750)

9 Lainnya 44.388 101.831 (57.443) 40.012 102.676 (62.665)

367.690 18.169.821 (17.802.131) 206.174 7.658.856 (7.452.681) Jumlah

No. Komoditas

Volume Nilai

Page 311: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

83

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

2007=100, dan mulai data November 2013 terjadi penggantian tahun

dasar menjadi 2012=100.

NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2014 turun

1,03% dibandingkan NTP November 2014. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 1,42%, lebih kecil dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,48%.

Sementar NTP sub sektor tanaman pangan (NTPP) pada periode

yang sama mengalami peningkatan 0,28%. Hal ini karena kenaikan It

sebesar 2,77%, lebih besar dibandingkan kenaikan Ib sebesar 2,49%.

Jika dibandingkan antara Desember 2014 dengan Desember 2013

(year-on-year), NTP sektor pertanian mengalami penurunan 0,63%,

dan NTP sub sektor tanaman pangan pada periode yang sama turun

0,17%. Secara rinci NTP Pertanian dan NTP Tanaman Pangan dapat

dirinci pada tabel berikut ini.

Tabel 36. Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2014

Sumber : BPS (diolah)

Bila dibandingkan antara Desember 2014 dengan Desember 2013,

NTP Sektor Pertanian mengalami penurunan 0,63% dari 101,96

menjadi 101,32, dan NTP Sub sektor Tanaman Pangan pada periode

yang sama juga turun sebesar 0,17% dari 100,24 menjadi 100,07.

4. Harga Beras dan Gabah

Rata-rata harga eceran beras medium nasional bulan Desember 2014

mengalami peningkatan Rp.300 per kilogram (3,32%) dibanding bulan

November 2014, dibanding Desember 2013 (year-on-year), harga

beras naik Rp.735 per kilogram (8,54%).

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani bulan Desember

2014 mengalami peningkatan Rp.328 per kilogram (6,64%) dibanding

November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP mengalami

peningkatan Rp.375 per kilogram (8,28%) dan gabah kualitas rendah

Pertanian T. Pangan Pertanian T. Pangan Pertanian T. Pangan

Tahun 2013

Desember 101,96 100,24 110,55 109,53 108,43 109,26

Tahun 2014

Januari 101,95 99,88 111,57 110,32 109,44 110,45

Februari 101,79 99,76 111,82 110,69 109,86 110,96

Maret 101,86 99,33 112,11 110,46 110,07 111,20

April 101,80 98,20 112,06 109,24 110,09 111,24

Mei 101,88 97,98 112,41 109,25 110,34 111,50

Juni 101,98 98,22 113,18 110,27 110,99 112,27

Juli 102,12 98,04 114,07 110,81 111,70 113,03

Agustus 102,06 97,78 114,37 110,89 112,06 113,41

September 102,36 98,14 115,15 111,75 112,49 113,87

Oktober 102,87 99,41 116,14 113,63 112,89 114,30

Nopember 102,37 99,79 117,08 115,56 114,36 115,80

Desember 101,32 100,07 118,74 118,76 117,20 118,68

Desember 2014 thd

Nopember 2014 (%) -1,03 0,28 1,42 2,77 2,48 2,49

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)-0,63 -0,17 7,41 8,43 8,09 8,62

UraianNilai Tukar Petani (NTP)

Index hrg diterima petani

(lt)

Index hrg dibayar petani

(lb)

Page 312: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

84

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

juga meningkat Rp.214 per kilogram (5,28%) dengan periode yang

sama. Jika dibandingkan dengan Desember 2013 (year-on-year),

harga gabah kualitas GKG di tingkat petani meningkat Rp.459 per

kilogram (9,54%), harga gabah kualitas GKP meningkat Rp.682 per

kilogram (16,12%) dan harga gabah kualitas rendah juga mengalami

peningkatan Rp.475 per kilogram (12,54%) dengan periode yang

sama.

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat penggilingan bulan

Desember 2014 mengalami peningkatan Rp.331 per kilogram (6,59%)

dibanding November 2014, begitu juga dengan gabah kualitas GKP

mengalami peningkatan Rp.383 per kilogram (8,32%) dan gabah

kualitas rendah juga meningkat Rp.227 per kilogram (5,48%) dengan

periode yang sama. Jika dibandingkan dengan Desember 2013 (year-

on-year), harga gabah kualitas GKG di tingkat petani meningkat

Rp.461 per kilogram (9,44%), harga gabah kualitas GKP meningkat

Rp.683 per kilogram (15,84%) dan harga gabah kualitas rendah juga

mengalami peningkatan Rp.471 per kilogram (12,09%) dengan periode

yang sama.

Tabel 37. Rata-rata Harga Eceran Beras dan Gabah Menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Petani dan Penggilingan Tahun 2014 (Rp/Kg)

Sumber : BPS

GKG GKP Rendah GKG GKP Rendah

Tahun 2013

Desember 8.608 4.806 4.229 3.789 4.883 4.312 3.892

Tahun 2014

Januari 8.776 4.776 4.412 3.755 4.858 4.495 3.848

Februari 8.947 4.792 4.423 3.780 4.900 4.502 3.856

Maret 9.038 4.791 4.135 3.661 4.876 4.211 3.731

April 8.849 4.529 3.936 3.524 4.600 4.011 3.603

May 8.761 4.572 4.130 3.565 4.649 4.209 3.678

Juni 8.796 4.664 4.214 3.550 4.750 4.294 3.629

Juli 8.851 4.598 4.098 3.562 4.672 4.172 3.636

Agustus 9.059 4.631 4.170 3.601 4.713 4.249 3.675

September 8.927 4.643 4.283 3.718 4.725 4.369 3.805

Oktober 9.887 4.783 4.365 3.877 4.857 4.446 3.964

November 9.043 4.936 4.535 4.051 5.014 4.612 4.136

Desember 9.343 5.264 4.911 4.265 5.344 4.995 4.363

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 (%)

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)

Uraian

3,32 5,48

12,54 9,44

Petani Penggilingan

Rata-rata Harga GabahRata-rata

Harga

Eceran Beras

Medium

15,84 12,098,54

6,64 8,28 5,28 6,59 8,32

9,54 16,12

Page 313: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

85

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

5. Harga Komoditas Tanaman Pangan

Rata-rata harga eceran kedelai impor bulan Desember 2014 naik

1,15% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, dan

dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga

eceran kedelai impor naik 6,10%. Rata-rata harga eceran kedelai lokal

bulan Desember 2014 naik 1,73% dibanding rata-rata harga bulan

Nopember 2014, dan dibandingkan Desember 2013 (year-on-year),

rata-rata harga eceran kedelai lokal naik 4,30%.

Rata-rata harga eceran kacang tanah bulan Desember 2014 naik

3,14% dibanding rata-rata harga bulan November 2014 dan

dibandingkan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga eceran

kacang tanah naik 4,93%. Rata-rata harga eceran kacang hijau bulan

Desember 2014 naik 0,77% dibanding rata-rata harga bulan Nopember

2014, dan dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-

rata harga eceran kacang hijau naik 11,70%.

Rata-rata harga eceran ketela pohon bulan Desember 2014 naik

0,29% dibanding rata-rata harga bulan November 2014, dan

dibandingkan bulan Desember 2013 (year-on-year), rata-rata harga

eceran ketela pohon naik 10,15%. Rata-rata harga eceran tepung

terigu bulan Desember 2014 naik 0,15% dibanding rata-rata harga

bulan November 2014 dan dibandingkan bulan Desember 2013 (year-

on-year), rata-rata harga eceran tepung terigu naik 6,63%.

Tabel 38. Rata-rata Harga Eceran Komoditas Tanaman Pangan Tahun 2014 (Rp/Kg)

Sumber : Kementerian Perdagangan

BulanBeras

Medium

Kedelai

Impor

Kedelai

Lokal

Kacang

Tanah

Kacang

Hijau

Ketela

Pohon

Tepung

Terigu

Tahun 2013

Desember 8.608 10.655 10.559 18.745 17.205 4.682 8.278

Tahun 2014

Januari 8.776 10.872 10.822 18.517 17.443 7.591 8.561

Februari 8.947 10.927 10.416 18.429 18.236 5.170 8.633

Maret 9.038 10.090 9.880 17.330 18.784 5.206 8.712

April 8.849 10.877 10.389 17.675 19.051 5.263 8.652

Mei 8.761 11.031 10.488 17.863 19.203 5.145 8.659

Juni 8.796 11.122 10.615 17.142 19.390 5.157 8.668

Juli 8.851 11.269 10.632 18.291 19.424 5.181 8.760

Agustus 9.059 11.356 10.732 18.471 19.172 5.199 8.832

September 8.927 11.290 10.846 18.846 19.036 5.195 8.842

Oktober 9.887 11.194 10.781 19.109 19.045 5.221 8.827

November 9.043 11.177 10.826 19.070 19.072 5.142 8.814

Desember 9.343 11.305 11.013 19.669 19.218 5.157 8.827

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 (%)

Desember 2014 Thd

Desember 2013 (%)

3,32

8,54

1,15 1,73 0,77 0,29 0,15

6,10 4,30 11,70 10,15 6,63

3,14

4,93

Page 314: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

86

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

6. Konsumsi

Perkembangan konsumsi rata-rata per kapita setahun beberapa

makanan yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu padi-padian, umbi-

umbian dan kacang-kacangan. Dalam penghitungan rata-rata

konsumsi yang dihimpun melalui Susenas, belum menunjukkan

besarnya komsumsi yang sesungguhnya, karena data tersebut hanya

menggambarkan konsumsi makanan yang dimasak rumah tangga,

tidak termasuk konsumsi makanan jadi (makanan jajanan).

a. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Per Hari

Berdasarkan data Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret

2014, rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia per kapita

sehari, kelompok makanan padi-padian merupakan kelompok

makanan dengan rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari

tertinggi dibanding dua kelompok makanan lainnya yaitu umbi-

umbian dan kacang-kacangan. Secara nasional rata-rata konsumsi

kalori per kapita sehari untuk kelompok makanan padi-padian

mengalami fluktuasi mengalami penurunan dari 876,58 kkal pada

Maret 2013, turun menjadi 869,36 kkal pada September 2004 dan

turun kembali pada Maret 2014 menjadi 867,64 kkal. Sementara

untuk kelompok makanan umbi-umbian rata-rata konsumsi kalori

per kapita sehari mengalami fluktuasi dari 31,09 kkal pada Maret

2013, naik menjadi 35,04 kkal pada September 2013 dan turun

kembali menjadi 31,05 kkal pada Maret 2014. Sama halnya dengan

kelompok makanan kacang-kacangan rata-rata konsumsi kalori per

kapita sehari juga mengalami fluktuasi dari 51,53 kkal pada Maret

2013, turun menjadi 46,80 kkal pada September 2013 dan naik

kembali menjadi 50,18 kkal pada Maret 2014.

Tabel 39. Rata-rata Konsumsi Kalori Per Kapita Sehari (kkal) Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

Sumber : BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

b. Rata-rata Konsumsi Protein Per Kapita Per Hari

Rata-rata konsumsi protein per kapita sehari untuk kelompok

makanan padi-padian mengalami penurunan dari periode ke

Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Padi-padian 876,58 869,36 867,64 -8,94 -1,72

Umbi-umbian 31,09 35,04 31,05 -0,04 -3,99

Kacang-kacangan 51,53 46,8 50,18 -1,35 3,38

Kalori Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013Kelompok Makanan

Page 315: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

87

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

periode dari 20,57 gram pada Maret 2013 turun menjadi 20,40 gram

pada September 2013 dan turun kembali menjadi 20,36 gram pada

Maret 2014. Sementara rata-rata konsumsi protein per kapita sehari

untuk kelompok makanan umbi-umbian mengalami fluktuasi dari

0,27 gram pada Maret 2013 naik menjadi 0,29 gram pada

September 2013 dan turun kembali menjadi 0,27 gram pada Maret

2014. Sama halnya dengan kelompok makanan umbi-umbian, rata-

rata konsumsi protein per kapita sehari kelompok makanan kacang-

kacangan juga mengalami fluktuasi dari dari 4,93 gram pada Maret

2013 turun menjadi 4,51 gram pada September 2013 dan naik

kembali menjadi 4,84 gram pada Maret 2014.

Tabel 40. Rata-rata Konsumsi Protein Per Kapita Sehari (Gram) Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013 Dan Maret 2014

Sumber: BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

c. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan

Secara nasional rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk

kelompok makanan padi-padian mengalami fluktuasi dari Rp.57.956

pada Maret 2013, turun menjadi Rp.55.216 pada September 2013

dan naik kembali pada Maret 2014 menjadi Rp.60.235. Sementara

untuk kelompok makanan umbi-umbian mengalami peningkatan

dari periode ke periode yaitu Rp.3.151 pada Maret 2013, naik

menjadi Rp.3.458 pada September 2013 dan naik lagi menjadi

Rp.3.566 pada Maret 2014. Untuk kelompok makanan kacang-

kacangan mengalami fluktuasi dari Rp.9.444 pada Maret 2013,

turun menjadi Rp.9.182 pada September 2013 dan naik kembali

pada Maret 2014 menjadi Rp.10.328.

Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Padi-padian 20,57 20,4 20,36 -0,21 -0,04

Umbi-umbian 0,27 0,29 0,27 0,00 -0,02

Kacang-kacangan 4,93 4,51 4,84 -0,09 0,33

Kelompok MakananProtein Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013

Page 316: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

88

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 41. Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan, Maret 2013, September 2013, Dan Maret 2014 (Rp.)

Sumber: BPS, Susenas Maret 2013, September 2013 dan Maret 2014

d. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Ketersediaan pangan per kapita mengindikasikan rata-rata peluang

individu untuk memperoleh bahan pangan. Ketersediaan gabah/

beras tahun 2014 menurun sebesar 1,19 kg/kapita/tahun (0,73%)

atau setara dengan 3,27 gram/kapita/hari (0,73%) dibandingkan

tahun 2013. Ketersediaan energi, protein dan lemak dalam

gabah/beras tahun 2014 menurun masing-masing sebesar 11,84

kkal/kapita/hari, 0,28 gram/kapita/hari, dan 0,05 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan jagung tahun 2014 turun sebesar 3,78 kg/kapita/

tahun (6,36%) atau setara dengan 10,35 gram/kapita/hari (6,36%)

dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi, protein, dan lemak

dalam jagung tahun 2013 turun masing-masing sebesar 29,81

kkal/kapita/hari, 0,77 gram/kapita/hari, dan 0,36 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan kedelai tahun 2014 turun sebesar 0,18 kg/kapita/

tahun (2,08%) atau setara dengan 0,50 gram/kapita/hari (2,08%)

dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi, protein, dan lemak

dalam kedelai tahun 2014 turun masing-masing sebesar 1,91

kkal/kapita/hari, 0,20 gram/kapita/hari, dan 0,08 gram/kapita/hari

dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan kacang tanah lepas kulit tahun 2014 meningkat

sebesar 0,14 kg/kapita/tahun (4,91%) atau setara dengan 0,37

gram/kapita/hari (4,91%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan

energi, protein, dan lemak dalam kacang tanah lepas kulit tahun

2013 menurun masing-masing sebesar 1,69 kkal/kapita/hari, 0,09

gram/kapita/hari, dan 0,16 gram/kapita/ hari dibandingkan tahun

2013.

Padi-padian 57.956 55.216 60.235 2.279 5.019

Umbi-umbian 3.151 3.458 3.566 415 108

Kacang-kacangan 9.444 9.182 10.328 884 1.146

Perubahan Maret 2014 thd

Maret 2013

Perubahan Maret 2014 thd

September 2013Kelompok Makanan Maret 2013 September 2013 Maret 2014

Page 317: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

89

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Ketersediaan kacang hijau tahun 2014 meningkat sebesar 0,12

kg/kapita/tahun (15,81%) atau setara dengan 0,32 gram/kapi ta/hari

(15,81%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam kacang hijau tahun 2014 naik yaitu

masing-masing sebesar 1,09 kkal/kapita/hari, 0,07 gram/kapita/hari,

dan 0,01 gram/kapita/hari dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan ubi kayu tahun 2014 meningkat sebesar 2,81

kg/kapita/tahun (5,62%) atau setara dengan 7,71 gram/kapita/hari

(5,62%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam ubi kayu tahun 2014 meningkat masing-

masing sebesar 7,57 kkal/kapita/hari, 0,05 gram/kapita/hari, dan

0,02 gram/kapita/hari dibandingkan tahun 2013.

Ketersediaan ubi jalar tahun 2014 turun sebesar 0,20 kg/

kapita/tahun (2,33%) atau setara dengan 0,54 gram/kapita/hari

(2,33%) dibandingkan tahun 2013. Ketersediaan energi (kalori),

protein, dan lemak dalam ubi jalar tahun 2014 turun masing-masing

sebesar 0,58 kkal/kapita/hari; 0,01 gram/kapita/hari, dan 0,02

gram/kapita/hari dibanding tahun 2013.

Tabel 42. Ketersediaan Per Kapita Bahan Makanan

Tanaman Pangan 2013-2014

Keterangan : *) Angka Sementara

**) Angka Perkiraan

Sumber: NBM

Kg/Thn Gram/HariEnergi

(Kal/Hari)

Protein

(Gram/Hari)

Lemak

(Gram/Hari)

Tahun 2012

(Penduduk pertengahan tahun :

245.425.000 jiwa)

1 Beras 162,92 446,36 1.617 37,85 6,47

2 Jagung 58,54 160,39 462 11,95 5,63

3 Kedelai 10,06 27,57 105 11,14 4,60

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,83 7,77 35 1,96 3,32

5 Kacang Hijau 1,05 2,87 10 0,58 0,05

6 Ubi Kayu 61,79 169,27 166 1,08 0,33

7 Ubi Jalar 8,87 24,30 26 0,25 0,70

Tahun 2013 *)

(Penduduk pertengahan tahun :

248.818.000 jiwa)

1 Beras 164,15 449,73 1.629 38,14 6,52

2 Jagung 59,41 162,77 469 12,13 5,71

3 Kedelai 8,83 24,20 92 9,78 4,04

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,78 7,61 34 1,92 3,26

5 Kacang Hijau 0,74 2,04 7 0,41 0,04

6 Ubi Kayu 50,04 137,10 135 0,87 0,27

7 Ubi Jalar 8,41 23,03 25 0,23 0,66

Tahun 2014 **)

(Penduduk pertengahan tahun :

252.165.000 jiwa)

1 Beras 162,96 446,46 1.617 37,86 6,47

2 Jagung 55,63 152,42 439 11,36 5,35

3 Kedelai 8,65 23,70 90 9,57 3,96

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,64 7,23 33 1,83 3,10

5 Kacang Hijau 0,86 2,36 8 0,48 0,04

6 Ubi Kayu 52,86 144,81 142 0,92 0,28

7 Ubi Jalar 8,21 22,50 24 0,23 0,64

No Uraian

Ketersediaan per Kapita

Kg/Thn Gram/HariEnergi

(Kal/Hari)

Protein

(Gram/Hari)

Lemak

(Gram/Hari)

Tahun 2012

(Penduduk pertengahan tahun :

245.425.000 jiwa)

1 Beras 162,92 446,36 1.617 37,85 6,47

2 Jagung 58,54 160,39 462 11,95 5,63

3 Kedelai 10,06 27,57 105 11,14 4,60

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,83 7,77 35 1,96 3,32

5 Kacang Hijau 1,05 2,87 10 0,58 0,05

6 Ubi Kayu 61,79 169,27 166 1,08 0,33

7 Ubi Jalar 8,87 24,30 26 0,25 0,70

Tahun 2013 *)

(Penduduk pertengahan tahun :

248.818.000 jiwa)

1 Beras 164,15 449,73 1.629 38,14 6,52

2 Jagung 59,41 162,77 469 12,13 5,71

3 Kedelai 8,83 24,20 92 9,78 4,04

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,78 7,61 34 1,92 3,26

5 Kacang Hijau 0,74 2,04 7 0,41 0,04

6 Ubi Kayu 50,04 137,10 135 0,87 0,27

7 Ubi Jalar 8,41 23,03 25 0,23 0,66

Tahun 2014 **)

(Penduduk pertengahan tahun :

252.165.000 jiwa)

1 Beras 162,96 446,46 1.617 37,86 6,47

2 Jagung 55,63 152,42 439 11,36 5,35

3 Kedelai 8,65 23,70 90 9,57 3,96

4 Kacang Tanah Lepas Kulit 2,64 7,23 33 1,83 3,10

5 Kacang Hijau 0,86 2,36 8 0,48 0,04

6 Ubi Kayu 52,86 144,81 142 0,92 0,28

7 Ubi Jalar 8,21 22,50 24 0,23 0,64

No Uraian

Ketersediaan per Kapita

Page 318: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

90

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

7. Inflasi Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan

angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara nasional, angka

inflasi perdesaan bulan Desember 2014 naik sebesar 82,55%

dibandingkan inflasi perdesaan bulan Nopember 2014. Demikian pula

jika dibandingkan dengan bulan Desember 2013 (year-on-year), inflasi

perdesaan bulan Desember 2014 naik sebesar 597,44%. Inflasi

perdesaan tertinggi terjadi di bulan Desember 2014 sebesar 2,72%,

sedangkan deflasi terjadi pada bulan April 2014 sebesar 0,05%.

Tabel 43. Inflasi/Deflasi Perdesaan di Indonesia Tahun 2014

Sumber: BPS

8. Capaian Produksi Tanaman Pangan

Komoditas utama tanaman pangan meliputi padi, jagung, kedelai,

kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Target indikator

kinerja tahun 2014 ditetapkan sebagai berikut: produksi padi 72,34 juta

ton GKG, produksi jagung 19 juta ton pipilan kering, produksi kedelai 1

juta ton biji kering, produksi kacang tanah 730 ribu ton biji kering,

produksi kacang hijau 287,25 ribu ton biji kering, produksi ubikayu 26

juta ton umbi basah dan ubi jalar 2,6 juta ton umbi basah.

Uraian Inflasi

Tahun 2013

Desember 0,39

Tahun 2014

Januari 1,16

Februari 0,45

Maret 0,19

April -0,05

Mei 0,23

Juni 0,74

Juli 0,82

Agustus 0,37

September 0,45

Oktober 0,43

November 1,49

Desember 2,72

Desember 2014 Thd

Nopember 2014 ( % )

Desember 2014 Thd

Desember 2013 ( % )

82,55

597,44

Page 319: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

91

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Berdasarkan data Angka Ramalan II (ARAM II) 2014 BPS, keragaan

produksi komoditas utama tanaman pangan tahun 2014 yaitu: padi

dengan luas panen seluas 13,77 juta ha, produktivitas 51,28 ku/ha dan

produksi 70,60 juta ton GKG; jagung dengan luas panen 3,88 juta ha,

produktivitas 49,29 ku/ha dan produksi 19,13 juta ton pipilan kering;

kedelai dengan luas panen 611,80 ribu ha, produktivitas 15,06 ku/ha

dan produksi 921,33 ribu ton biji kering, kacang tanah dengan luas

panen 506,30 ribu ha, produktivitas 12,94 ku/ha dan produksi 655,17

ribu ton biji kering, kacang hijau dengan luas panen 202,36 ribu ha,

produktivitas 11,81 ku/ha dan produksi 238,94 ribu ton biji kering, ubi

kayu dengan luas panen 1,07 juta ha, produktivitas 228,29 ku/ha dan

produksi 24,56 juta ton umbi basah, dan ubi jalar dengan luas panen

156,69 ribu ha, produktivitas 150,62 ku/ha dan produksi 2,36 juta ton

umbi basah.

Tabel 44. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II 2014 BPS)

Capaian luas panen tanaman pangan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk luas panen jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan dengan tahun 2013. Luas panen jagung naik

sebesar 1,54%, kedelai 11,08%, kacang hijau 11,14% dan ubi kayu

0,94% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan komoditas yang

mengalami penurunan luas panen adalah padi sebesar 0,48%, kacang

tanah 2,46%, dan ubi jalar 3,19%. Jika dibandingkan dengan angka

sasaran tahun 2014, tidak ada komoditas yang mencapai target.

No. KomoditasLuas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ku/Ha)Produksi (Ton)

1 Padi 13.768.319 51,28 70.607.231

2 Jagung 3.880.221 49,29 19.127.409

3 Kedelai 611.805 15,06 921.336

4 Kacang Tanah 506.302 12,94 655.172

5 Kacang Hijau 202.365 11,81 238.942

6 Ubi Kayu 1.075.784 228,29 24.558.778

7 Ubi Jalar 156.691 150,62 2.360.063

Page 320: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

92

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tabel 45. Capaian Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

Capaian produktivitas tanaman pangan tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, ubi kayu,

dan ubi jalar dibandingkan tahun 2013. Produktivitas jagung naik

sebesar 1,76%, kedelai 6,34%, kacang hijau 5,04%; ubi kayu 1,64%,

dan ubi jalar 2,14% dibandingkan tahun 2013. Sedangkan komoditas

yang mengalami penurunan yaitu padi sebesar 0,46% dan kacang

tanah 4,28%.

Jika dibandingkan dengan angka sasaran 2014, komoditas yang

mencapai target yaitu jagung (100,88%), kedelai (106,16%), kacang

hijau (102,68%), ubi kayu (100,26%), dan ubi jalar (104,25%),

sementara untuk padi dan kacang tanah masih di bawah target.

Tabel 46. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 13.835.252 13.958.434 13.768.319 98,64 99,52

2 Jagung 3.821.504 3.888.329 3.880.221 99,79 101,54

3 Kedelai 550.793 704.948 611.805 86,79 111,08

4 Kacang Tanah 519.056 524.451 506.302 96,54 97,54

5 Kacang Hijau 182.075 249.800 202.365 81,01 111,14

6 Ubi Kayu 1.065.752 1.141.854 1.075.784 94,21 100,94

7 Ubi Jalar 161.850 179.952 156.691 87,07 96,81

Luas Panen (000 Ha) Capaian (%)

No. Komoditas

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 51,52 51,83 51,28 98,95 99,54

2 Jagung 48,44 48,86 49,29 100,88 101,76

3 Kedelai 14,16 14,19 15,06 106,16 106,34

4 Kacang Tanah 13,52 13,92 12,94 92,97 95,72

5 Kacang Hijau 11,24 11,50 11,81 102,68 105,04

6 Ubi Kayu 224,60 227,70 228,29 100,26 101,64

7 Ubi Jalar 147,47 144,48 150,62 104,25 102,14

No. Komoditas

Produktivitas (Ku/Ha) Capaian (%)

Page 321: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

93

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Capaian produksi tanaman pangan tahun 2014 mengalami

peningkatan untuk komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, dan ubi

kayu dibandingkan produksi tahun 2013. Produksi jagung mencapai

19,12 juta ton pipilan kering (naik 3,33%), kedelai mencapai 921,33

ribu ton biji kering (naik 18,12%), kacang hijau mencapai 238,94 ribu

ton biji kering (naik 16,75%), dan ubi kayu mencapai 24,56 juta umbi

basah (naik 2,60%). Sementara komoditas yang mengalami

penurunan produksi yaitu padi sebesar 0,94%, kacang tanah sebesar

6,63% dan ubi jalar sebesar 1,12%. Jika dibandingkan dengan angka

sasaran produksi tahun 2014, kecuali jagung yang telah mencapai

target, komoditas lainnya masih berada di bawah target.

Tabel 47. Capaian Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014

(ARAM II) Terhadap Sasaran 2014 dan ATAP 2013

Beberapa faktor kendala dalam pencapaian sasaran produksi tanaman

pangan tahun 2014 antara lain:1).Adopsi teknologi budidaya di tingkat

petani belum optimal, sehingga capaian produktivitas tingkat petani

masih lebih rendah dari potensi hasilnya; 2).Adanya persaingan

dengan komoditas non pangan dalam pemanfaatan lahan; 3).Belum

meratanya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh

terhadap efisiensi usahatani; 4). Mekanismepenyediaan benih belum

berjalan optimal yang menyebabkan keterlambatan penyediaan

benih/tidak sesuai dengan jadwal tanam; 5).Kemitraan belum

berkembang; 6).Perubahan iklim global/anomali iklim yang berdampak

pada ketidaksesuaian waktu tanam; 7). Akses petani terhadap sumber

pembiayaanmasih terbatas.

Berbagai upaya konkrit baik yang telah dan akan dilakukan oleh BPS

bersama Kementerian Pertanian atau instansi-instansi lain yang

berkepentingan dengan data produksi tanaman pangan antara lain:

ATAP

2013

Sasaran

2014

ARAM-II

2014

Aram II

terhadap

Sasaran

Aram II

terhadap

Atap

1 Padi 71.279.709 72.340.150 70.607.231 97,60 99,06

2 Jagung 18.511.853 19.000.000 19.127.409 100,67 103,33

3 Kedelai 779.992 1.000.000 921.336 92,13 118,12

4 Kacang Tanah 701.680 730.000 655.172 89,75 93,37

5 Kacang Hijau 204.670 287.250 238.942 83,18 116,75

6 Ubi Kayu 23.936.921 26.000.000 24.558.778 94,46 102,60

7 Ubi Jalar 2.386.735 2.600.000 2.360.063 90,77 98,88

Produksi (000 Ton) Capaian (%)

No. Komoditas

Page 322: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

94

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Penandatanganan Peraturan Bersama Menteri Pertanian, Kepala

BPS, Kepala BPPT, Menteri Dalam Negeri, dan Kepala BPN yang

diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan

dalam penyediaan tenaga pengumpul data luas panen yang dinilai

terlalu sering berganti yang berakibat pada kurang

berkesinambungannya data pertanian seperti data luas panen, luas

tanam, luas puso, luas lahan, data alat dan mesin pertanian

(alsintan), dan data benih

- Penggagasan uji coba metode pengumpulan data luas panen

dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA) sebagai inisiasi

pengembangan pengumpulan data luas panen yang lebih ilmiah

dengan memanfaatkan hasil pemotretan teknologi penginderaan

jarak jauh (remote sensing) menggunakan satelit

- Perancangan ulang alat ubinan dan timbangan yang lebih ringan

yang dari hasil ujicoba menunjukkan bahwa Dua jenis alat ubinan

yang sudah dirancang yang terbuat dari aluminium dan dari kawat

baja direkomendasikan tidak dapat dipakai dengan alasan

kepraktisan sehingga mengarah ke rancangan lain dengan

memodifikasi alat ubinan lama namun dengan total berat

keseluruhan yang lebih ringan

- Pelaksanaan ubinan bersama antara petugas BPS (Koordinator

Statistik Kecamatan/KSK) dan petugas Pertanian (Kepala Cabang

Dinas/KCD, Penyuluh, PPK, Petugas Pengumpul Data) merupakan

upaya untuk memperkecil moral hazard dan saling

ketidakpercayaan diantara kedua pengumpul data. Strategi ini juga

ditujukan untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat antara

petugas BPS dan petugas Pertanian

Kesepakatan penggagasan “Global Strategy to Improve Agricultural

and Rural Statistics” bersama FAO dan seluruh stakeholders. Dalam

program ini, semua instansi terkait termasuk BPS dan Kementan telah

sepakat untuk mengusahakan peningkatan akurasi data pertanian dan

menjaga kesinambungannya terutama untuk beberapa komoditi yang

telah disepakati

9. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014

a. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia, departemen Pertanian

mempunyai tugas membantu presiden dalam menyelenggarakan

sebagian urusan pemerintah dibidang pertanian. Salah satu urusan

Page 323: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

95

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

pemerintah di bidang pertanian yang dijabarkan dalam PP No 9

tahun 2005 adalah “Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis dibidang tanaman pangan” .

b. Sebagai penjabaran dari fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, maka Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas

memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

fungsi adalah: 1) melaksanakan koordinasi dan penyusunan

rencana, program, anggaran, dan kerja sama di bidang tanaman

pangan, 2) melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan

perlengkapan, 3) melakukan evaluasi dan penyempurnaan

organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian dan

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta

pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, 4)

melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dibidang tanaman

pangan, 5) melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan.

c. Penerapan dan pemantapan prinsip good governance dicirikan

antara lain dari keterbukaan, demokrasi, akuntabel, partisipatif, dan

bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Penerapan dan pemantapan

prinsip tersebut dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang sangat

menunjang dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas

sub sektor tanaman pangan sesuai dengan program pengelolaan

produksi tanaman pangan antara lain: operasional untuk

pelaksanaan tugas satuan kerja (satker), keuangan, perlengkapan,

kepegawaian, hubungan masyarakat yang dimaksudkan untuk

penyebarluasan informasi, promosi, dan pemasyarakatan tentang

keberhasilan program dan kegiatan pembangunan tanaman pangan

kepada publik, lomba dan pemberian penghargaan untuk

petani/pelaku agribisnis yang berprestasi, pengusulan, peninjauan

kembali dan sosialisasi peraturan perundang-undangan,

pengembangan data statistik, koordinasi perencanaan program dan

anggaran melalui musyawarah perencanaan pembangunan

pertanian tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat.

d. Sasaran strategis yang akan dicapai oleh Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan melalui kegiatan Dukungan Manajemen

dan Teknis lainnya adalah terselenggaranya pelayanan administrasi

dan pelayanan teknis lainnya secara profesional dan berintegritas

dilingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Penetapan

Kinerja dalam pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan

Page 324: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

96

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

teknis lainnya adalah pencapaian nilai Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (SAKIP), jumlah unit kerja yang memperoleh predikat

Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Penilaian Mandiri Penerapan

Reformasi Birokrasi (PMPRB), capaian kinerja yang menentukan

keberhasilan pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan

Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah

tersedianya: (a). Pencapaian nilai SAKIP 73,97 atau 97% dari target

76 (Berhasil), (b). Jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK

6 unit kerja atau 86% dari target 7 unit kerja (Berhasil), (c).

Penilaian PMPRB 78,44 atau 112% dari target 70 (Sangat Berhasil).

e. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target

indikator kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja dengan

realisasinya, maka secara umum kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan telah berhasil sesuai dengan target

kinerja yang telah ditetapkan.

f. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok, dan fungsi

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun anggaran

2014 memperoleh alokasi anggaran APBN sebesar

Rp.145.664.615.000. Tingkat capaian realisasi anggaran sampai

dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp.108.331.652.882 atau 74,37%. Beberapa kendala yang dihadapi

adalah: 1) adanya penghematan anggaran, sesuai edaran

Mensesneg Nomor: SE-7/Seskab/V/2014 tanggal 19 Mei 2014 hal

Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga

dalam rangka pelaksanaan APBN 2014, 2). Menyelesaikan RKA-

K/L Refocusing Tahap I dan II serta RKA-K/L self blocking

Perjalanan Dinas sehingga kegiatan penyusunan dokumen revisi

anggaran serta dokumen anggaran Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan tidak dilaksanakan 3) Tidak terealisasinya belanja

pegawai transito, belanja gaji pokok PNS (gaji ke 13) dan kenaikan

gaji 7% sebesar Rp.15.442 miliar.

g. Laporan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan tahun 2014 ini disusun sebagai bahan

pertanggungjawaban dan sekaligus bahan informasi bagi semua

pihak.

10. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

a. Pertemuan Evaluasi dan Konsolidasi SPI Tingkat Nasional.

Pertemuan Evaluasi dan Konsolidasi SPI Tahun 2014 dilaksanakan

di Hotel Harmoni Batam, Kepulauan Riau, pada tanggal 3 s.d 5

September 2014. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk

Page 325: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

97

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

melakukan evaluasi penerapan SPI pada kegiatan strategis

pembangunan tanaman pangan.

Rapat dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dengan didahului laporan Ketua Panitia Pelaksana dan sambutan

selamat datang oleh Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan

dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau, serta dihadiri narasumber

dari BPKP sebagai pembina SPIP tingkat nasional dan Inspektorat

Jenderal Kementerian Pertanian.

Peserta pertemuan sebanyak 110 orang terdiri dari Kepala Bidang

Produksi Tanaman Pangan dan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi

se-Indonesia, Tim Satlak-PI dan Tim Evaluasi dan Pelaporan Ditjen

Tanaman Pangan serta wakil dari Direktorat dan UPT Pusat lingkup

Ditjen Tanaman Pangan.

Hasil pertemuan adalah sebagai berikut:

Penerapan SPIP wajib dilaksanakan pada setiap instansi

pemerintah sesuai dengan amanat pasal 2 dan 47 PP No.

60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah serta

Instruksi Presiden Nomor 4/2011 tentang Percepatan

Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara

Dalam rangka peningkatan pemahaman dan persamaan

persepsi tentang pengendalian intern, masih diperlukan

sosialisasi SPIP bagi seluruh pegawai di lingkungan instansi

masing-masing, baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/

kota.

Sistem Pengendalian Intern merupakan proses yang integral

pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus untuk memberikan keyakinan yang memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Penyelenggaraan SPIP merupakan tanggung jawab manajemen;

dan menyatu serta menjadi bagian integral dari kegiatan instansi,

mencakup lima unsur yaitu: Lingkungan Pengendalian, Penilaian

Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan

Pemantauan Pengendalian Intern.

Kiat-kiat percepatan penerapan SPIP meliputi: (a) Pemahaman

bahwa SPIP bukan suatu hal yang baru dan telah dilaksanakan

sehari-hari, (b) prioritas utamanya adalah membangun Soft

Control bukan Hard Control, (c) pembentukan Satlak

Pengendalian Intern sampai unit terkecil dan personil yang

Page 326: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

98

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

ditunjuk harus yang mempunyai pemahaman yang baik tentang

SPIP dan mampu untuk menggerakan lingkungan untuk

menyelenggarakan SPIP, (d) Merumuskan Quick wins, (e)

efektivitas forum diskusi kelompok yang anggotanya tidak harus

dalam jumlah besar, (f) lakukan pilot project pada beberapa

program/kegiatan terpilih untuk mensimulasi-kan penerapan

SPIP.

Kunci keberhasilan pelaksanaan SPIP sangat ditentukan oleh

komitmen dan keteladanan dari pimpinan serta peran aktif

seluruh pegawai, berbasis pada nilai-nilai moral/nurani (soft

control), sehingga perlu ditegakkan integritas pegawai

Pokok-pokok rencana aksi yang akan ditindaklanjuti setelah

pertemuan adalah sebagai berikut:

Membentuk Tim Satlak PI di Satker/Unit Kerja yang belum

terbentuk baik Satker provinsi maupun kabupaten

Menyampaikan Pedoman Pelaksanaan dan Pedoman Teknis ke

daerah secara tepat waktu.

Melakukan pembinaan berkelanjutan guna memberikan

pemahaman PP Nomor: 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Melakukan pengendalian berdasarkan analisa risiko yang telah

dirumuskan

Melengkapi Juklak/Juknis dengan memasukkan titik

kritis/penilaian risiko

Melakukan pemantauan terhadap efektivitas kegiatan

pengendalian dan penanganan risiko

Menindaklanjuti Laporan Hasil Audit (LHA) setelah laporan hasil

audit diterima baik temuan kerugian Negara maupun

administrasi.

Meningkatkan koordinasi antar unit kerja baik di tingkat pusat

dan provinsi dan kabupaten/kota.

Melaporkan realisasi fisik perkembangan pelaksanaan kegiatan

berdasarkan PMK 249/2011 dan model Sitampan (matrik laporan

tanaman pangan).

Rencana aksi berdasarkan lima unsur SPIP pada kegiatan

pembangunan tanaman pangan disepakati akan dilaksanakan

dan melakukan pemantauan berkelanjutan oleh Tim Satlak PI

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Inspektorat Jenderal

Kementan.

Page 327: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

99

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Berkomitmen untuk melakukan perbaikan terhadap kelemahan-

kelemahan penyelenggaraan SPIP pada unit kerja/kegiatan.

Hasil pemetaan/mapping berbagai permasalahan agar dapat

disampaikan kepada pelaksana/penanggungjawab kegiatan di

daerah masing-masing supaya segera ditangani sehingga

masalah yang sama tidak muncul kembali. Dengan demikian

temuan hasil audit terkait SPIP terus berkurang.

Mempertahankan opini BPK RI Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) Kementerian Pertanian dengan melaksanakan SPI secara

berkelanjutan.

b. Penyusunan Bahan Pembinaan dan Evaluasi SPI

Evaluasi SPI pada kegiatan strategis pembangunan tanaman

pangan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan SPI

pada kegiatan strategis pembangunan tanaman pangan di daerah,

yang mencakup lima unsur SPI (lingkungan pengendalian, penilaian

resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi,

pemantauan pengendalian intern), dan kegiatan strategis (Sekolah

Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT),

Pemberdayaan penangkar benih, serta bantuan sarana

pascapanen). Output dari penyusunan bahan pembinaan dan

evaluasi adalah tersusunnya pedoman pelaksanaan evaluasi

penerapan sistem pengendalian intern (SPI) kegiatan strategis

tanaman pangan. Pedoman ini merupakan panduan bagi Tim

Evaluasi/Penilai untuk mengeksplorasi data dan informasi yang

ingin diperoleh serta mengevaluasi penerapan SPI pada kegiatan

strategis pembangunan tanaman pangan di daerah. Outline dari

pedoman pelaksanaan evaluasi penerapan SPI kegiatan strategis

tanaman pangan terdiri dari kata pengantar, daftar isi, pendahuluan

(latar belakang, dasar hukum, tujuan dan sasaran, ruang lingkup),

pelaksanaan evaluasi (pelaksana, lokasi dan obyek, waktu

pelaksanaan, instrumen, mekanisme pelaksanaan, outline laporan),

kondisi penerapan SPI (hasil penilaian, rencana aksi penerapan

SPI), penutup.

11. Pertemuan Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Pembangunan

Tanaman Pangan Tahun 2014

Pertemuan Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Pembangunan

Tanaman Pangan Tahun 2014 dilaksanakan di “b” Hotel Bali, pada

tanggal 19 s.d 21 November 2014. Rapat dibuka oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan didahului laporan Ketua

Panitia Pelaksana dan sambutan selamat datang oleh Kepala Dinas

Page 328: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

100

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, serta dihadiri narasumber

dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala Bagian

Keuangan dan Pelaporan Setditjen Tanaman Pangan. Peserta

pertemuan sebanyak 100 orang terdiri dari Kepala Bidang Produksi

Tanaman Pangan dan Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi se-

Indonesia, Tim Satlak-PI dan Tim Evaluasi dan Pelaporan Ditjen

Tanaman Pangan.

Setelah memperhatikan arahan Sekretaris Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, pemaparan materi dan narasumber serta hasil

diskusi diperoleh kesepakatan sebagai berikut:

a. Capaian produksi tujuh komoditas utama tanaman pangan 2014

secara nasional berdasarkan Angka Ramalan II dibandingkan

dengan tahun 2013 (ATAP) untuk jagung, kedelai, kacang hijau,

dan ubi kayu meningkat; sedangkan padi, kacang tanah, dan ubi

jalar menurun. Bila dibandingkan dengan target 2014 jagung telah

mencapai target, sedangkan komoditas lainnya masih belum

mencapai target.

b. Capaian produksi tanaman pangan 2014 (ARAM II) per provinsi

bervariasi, ada yang meningkat dan ada yang menurun bila

dibandingkan terhadap ATAP 2013, dan bila dibandingkan terhadap

target 2014 ada yang telah mencapai target dan sebagian besar

belum mencapai target.

c. Angka Ramalan II-2014, diperoleh dari realisasi luas panen dan

produktivitas Subround I (Januari-April) dan Subround II (Mei-

Agustus), sedangkan Subround III (September-Desember) masih

prediksi berdasarkan luas tanam akhir bulan Agustus 2014. Oleh

sebab itu, produksi ARAM II-2014 bisa berubah (naik, turun, tetap)

tergantung pada hasil riil produksi pada Subround III, sehingga

perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan dan peningkatan

produksi yang dipanen pada bulan September-Desember agar

angka produksi dapat meningkat dari ARAM II dan mencapai target.

d. Langkah-langkah yang perlu dan akan dilaksanakan untuk

mempertahankan dan meningkatkan capaian produksi dari Aram II

2014 antara lain:

Mengamankan pertanaman/eksisting yang dipanen/akan dipanen

pada Subround III (periode September-Desember 2014) dari

gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan

Dampak Perubahan Iklim (DPI) banjir dan kekeringan agar luas

panen optimal

Page 329: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

101

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Meningkatkan penyuluhan dan pendampingan kepada petani

agar menerapkan teknologi secara optimal sesuai kondisi

spesifik lokasi.

Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam

menjamin ketersediaan sarana produksi (benih, pupuk) yang

cukup dan memenuhi prinsip 6 tepat (jenis/varietas, waktu,

jumlah, kualitas, lokasi, dan harga)

Berkoordinasi dengan Dinas PU-Pengairan dalam mengatur

ketersediaan air/irigasi serta mengendalikan banjir dan

kekeringan

Mengoptimalkan sarana dan peralatan panen dan pasca panen

untuk membantu petani panen pada periode panen September-

Desember 2014 yang bersamaan dengan awal musim hujan (MH

2014/2015)

Di samping itu, sejalan dengan telah masuknya MH 2014/2015

yang dimulai bulan Oktober 2014 perlu melakukan upaya dan

langkah-langkah untuk mendukung produksi 2015, mengingat

kontribusi produksi dari pertanaman periode MH 2014/2015

relatif besar dibandingkan dengan kontribusi MT 2015 (April-

September 2015).

Realisasi serapan APBN Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

(posisi laporan 20 November 2014) satker pusat dan daerah

seluruh Indonesia Rp.1,754 triliun (77,16% dari pagu anggaran

Rp.2,273 triliun).

Rincian serapan APBN berdasarkan kewenangan: satker

Provinsi 66,53% dari total pagu Rp.233 miliar, satker Tugas

Pembantuan 80,74% dari total pagu Rp.1,882 triliun, satker pusat

Ditjen Tanaman Pangan 47,10%, dari total pagu Rp.141,93

miliar, dan satker UPT Pusat (BBPPMBTPH dan BBPOPT)

77,75% dari total pagu Rp.16,7 miliar.

Realisasi serapan anggaran menurut kegiatan: 1) Pengelolaan

Produksi Tanaman Serealia Rp. 930,257 miliar (83,27% dari

pagu Rp.1,117 triliun), 2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi Rp.512,101 miliar (83,94% dari pagu

Rp.610,049 miliar), 3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih

Tanaman Pangan Rp. 72,230 miliar (68,39% dari pagu

Rp.105,612 miliar), 4) Penguatan Perlindungan Tanaman

Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Rp.79,887 miliar (67,78%

dari pagu Rp.117,864 miliar), 5) Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan Rp.74,423 miliar (46,27% dari pagu

Page 330: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

102

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Rp.160,846 miliar), 6) Dukungan Manajemen Teknis Lainnya

Rp.72,679 miliar (49,89% dari pagu Rp.145,664 miliar), 7)

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih Rp.5,285 miliar

(76,38% dari pagu Rp.9,782 miliar), 8) Pengembangan

Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Rp.7,700 miliar (78,72% dari pagu Rp.9,782 miliar).

e. Realisasi pelaksanaan fisik kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan

Tahun 2014 (posisi laporan 20 November 2014): 1) SL-PTT padi

3,007 juta ha (77,23% dari target 3,895 juta ha), 2) SL-PTT jagung

157.288 ha (76,45% dari target 205.751 ha), 3) SL-PTT kedelai

41.005 (65,74%, dari target 62.370 ha), 4) Perluasan Areal Tanam

(PAT) kedelai 184.091 ha (66,32% target 277.568 ha), 5)

Perbanyakan Benih Sumber 358 ha (46,61 ha dari target 768 ha),

6) Pemberdayaan Penangkar Benih padi dan kedelai 3.779 ha

(49,72% dari target 7.600 ha), 7) Penyaluran/Penjualan Benih

Bersubsidi padi, jagung, kedelai 28.837 ton (23,66% dari target

121.857 ton), 8) SL-PHT 819 unit (88,73% dari target 923 unit), 9)

SL-Iklim 86 unit (80,37% dari target 107 unit), 10) Bantuan Sarana

Pascapanen 556 kelompok (61,17% dari target 909 kelompok).

f. Penyelesaian atas temuan dan rekomendasi aparat pengawas agar

diselesaikan secara cepat dan tuntas. Temuan Kerugian Negara

(KN) yang sulit ditindaklanjuti, telah lama serta memenuhi kriteria

dan justifikasi yang memadai agar segera diselesaikan dan

diusulkan untuk dihapusbukukan/temuan yang tidak dapat

ditindaklanjuti (TPTD) seperti temuan KN keterlambatan penyaluran

bantuan benih tahun 2007 di Kabupaten Lampung Selatan karena

saat itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri sehingga sulit

pengangkutan; temuan di Dinas Pertanian Provinsi Maluku tahun

2006 atas penyalahgunaan pembelian pupuk Urea bersubsidi oleh

PT Artika Optima Inti Glue Plant di Seram Bagian Barat sebanyak

88 ton yang digunakan sebagai bahan baku lem, akan

dikoordinasikan dengan Inspektorat Jenderal Kementan dan

instansi terkait yang berwenang.

g. Aset pestisida (Tiran) dari pengadaan tahun 2010 yang belum

selesai dilakukan stock opname dan proses penyerahan ke daerah

tahun 2014 (posisi laporan 20 November 2014) sebanyak 856 box

senilai Rp.385,2 juta di tiga kabupaten (Kabupaten Nias Sumatera

Utara, Kabupaten Lubuk Linggau Sumatera Selatan, dan

Kabupaten Merauke Papua).

Page 331: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

103

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

h. Penyelesaian asset satker inaktif dapat dilakukan melalui tiga cara,

yaitu: hibah dengan menyampaikan usul hibah barang milik negara

(BMN) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor

98 tahun 2013 yang berakhir pada tahun 2014 ke Ditjen Tanaman

Pangan, transfer sesuai Instruksi Menteri Pertanian nomor 01

tahun 2010, penghapusan sesuai dengan PMK 50 tahun 2014.

i. Pemilihan penempatan kegiatan dan anggaran APBN Ditjen

Tanaman Pangan untuk tahun 2015 dan ke depan diserahkan

ditentukan oleh daerah masing-masing apakah ditempatkan di

satker dinas provinsi atau masih tetap di satker kabupaten/kota

sesuai dengan kondisi daerah masing-masing dengan

mempertimbangkan ketersediaan dan kesiapan SDM, jarak antar

kabupaten dan provinsi, rentang kendali serta efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

j. Terkait dengan wacana kebijakan perubahan penetapan pejabat

pengelola anggaran 2015 dan tahun berikutnya, sebagian besar

peserta daerah mengusulkan pengelola anggaran ditetapkan oleh

pusat. Usulan tersebut memperhatikan pengalaman tahun 2012

penetapan pejabat pengelola anggaran di daerah masing-masing

mengalami keterlambatan.

k. Hasil evaluasi kegiatan pembangunan tanaman pangan meliputi:

Perbanyakan benih sumber: perbanyakan benih tidak terealisasi

karena kesulitan benih sumber, realisasi produksi perbanyakan

benih tidak mencapai target, penyaluran benih sumber rendah

karena kurang diminati, hasil perbanyakan benih oleh BBI tidak

lulus uji sertifikasi BPSBTPH, PNBP tidak disetor ke kas negara

tetapi langsung digunakan untuk operasional kegiatan BBI

Pemberdayaan penangkar: target produksi benih tidak

ditetapkan, identifikasi CP/CL kurang cermat, produksi tidak

menjadi benih, produksi benih rendah, produksi benih tidak

tersalur, dana untuk membeli calon benih dari anggota tidak ada

Subsidi Benih: tidak semua petani/kel tani mau membeli benih

bersubsidi, belum semua petani/kel tani mengajukan DUPBB,

ketersediaan benih jenis/varietas & jumlah pada BUMN tidak

mencukupi kebutuhan, realisasi penyaluran/ penjualan benih

rendah

Sertifikasi dan pengawasan benih: pelaksanaan sertifikasi belum

sesuai ketentuan, kualitas benih bersertifikat dibawah standar,

benih dari luar provinsi tidak seluruhnya dilakukan cek mutu,

penerbitan label ganda

Page 332: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

104

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT):

penetapan lokasi dan kelompok tani pelaksana SL-PTT kurang

tepat, teknologi budidaya yg diterapkan tdk sesuai rekomendasi

(benih dan pupuk), kelompok tani tidak tertib dalam menghadiri

pertemuan SL, peningkatan provitas tidak tercapai

Pengamatan OPT dan DPI: jumlah POPT tidak sebanding

dengan luas wilayah pengamatan, sarana kurang (SMPK, lampu

perangkap dll), penyampaian laporan pengamatan 2 mingguan

terlambat, belum dilakukan peramalan OPT dan DFI sebagai

early warning, laporan hasil pengamatan belum dijadikan dasar

pengambilan kebijakan pengendalian OPT

Penanganan pascapanen: tidak seluruh pengadaan didasarkan

proposal dan melalui proses seleksi / tidak dilakukan identifikasi

dan verifikasi yang baik, KPA belum menyusun rencana

pengadaan, kegiatan tidak didukung dengan juknis kegiatan,

HPS tidak disusun dengan baik, SPK belum mengatur lokasi

tempat penyerahan barang dan kewajiban rekanan melakukan

running test, terjadi kemahalan harga, penyaluran alat

pascapanen terlambat / melewati masa panen dan tidak

membuat rencana pemanfaatan, alat pascapanen belum

dimanfaatkan dengan optimal, laporan pelaksanaan kegiatan dan

perkembangan pengelolaan sarana pascapanen tidak dibuat

l. Permasalahan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun

2014:

Surat edaran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

menghimbau agar penyaluran dana bantuan sosial ditunda

sampai selesainya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Adanya kebijakan penghematan anggaran APBN-P 2014 yang

menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran mundur dari

rencana semula, karena menunggu proses revisi RKA-KL dan

DIPA yang baru terbit tanggal 16 Juli 2014 untuk menghindari

pagu minus.

Realisasi penyaluran benih bersubsidi yang rendah, disebabkan

karena petani sudah terbiasa dengan Bantuan Langsung Benih

Unggul (BLBU) gratis, sementara PT SHS selaku pelaksana

PSO tidak mampu menyediakan benih besubsidi sesuai azas

enam tepat.

Proses lelang pengadaan bantuan sarana pascapanen banyak

yang mengalami keterlambatan karena Unit Layanan Pengadaan

(ULP) ditempatkan satu pintu di Sekretariat Pemda Provinsi yang

Page 333: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

105

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

menangani pengadaan seluruh SKPD, sehingga harus

menunggu giliran dan bila terjadi lelang ulang menunggu giliran

urutan terakhir.

Benih bersubsidi yang disalurkan oleh pelaksana PSO (PT Sang

Hyang Seri) tidak semuanya sesuai kebutuhan dan keinginan

petani, petani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena

terbiasa dengan bantuan gratis, serta keterbatasan liquiditas

modal kerja PT SHS dalam pengadaan benih.

Kondisi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan dan

mundurnya jadwal tanam sehingga kegiatan fisik lapangan

terutama yang dipengaruhi oleh iklim (seperti SL-PTT, perluasan

areal tanam kedelai, perbanyakan benih sumber, pemberdayaan

penangkar benih, SL-PHT dan SL-Iklim) di beberapa lokasi

mengalami perubahan jadwal dari rencana semula.

Terdapat struktur/komponen/output/sub output pada RKA-

KL/DIPA dana dekonsentrasi provinsi pada kegiatan penguatan

perlindungan tanaman dari gangguan OPT dan DPI (di BPTPH)

terdapat beberapa provinsi (13 provinsi) tidak seragam dengan

format acuan yang ditetapkan oleh pusat, sehingga sulit untuk

mengukur dan merekap perkembangan pelaksanaan dan

kinerja/output/sub output yang dihasilkan.

Sering terjadi revisi pejabat pengelola anggaran, terutama pada

satker kabupaten/kota yang mengakibatkan tertunda/

terlambatnya pelaksanaan anggaran dan kegiatan. Pada tahun

2014, terjadi revisi pejabat pengelola anggaran sebanyak 187

satker, terdiri dari satker kabupaten/kota 163, satker dinas

provinsi 24, dan satker pusat 1 kali.

m. Saran dan tindak lanjut perbaikan kedepan

Masing-masing provinsi perlu melakukan evaluasi dan analisis

capaian kinerja sebagai dasar penyusunan kegiatan ke depan

dan penetapan target-target produksi.

Perlu penyempurnaan sistem monev capaian fisik dan anggaran

baik terkait PMK 249/2011 maupun Sitampan agar lebih mudah

dilaksanakan, begitu pula terkait laporan keuangan, SIMAK, SAU

dan lain-lain.

Perlu percepatan laporan fisik kabupaten disampaikan kepada

provinsi.

Realisasi fisik kegiatan perbenihan masih rendah, pola subsidi ke

depan diupayakan dengan cara desentralisasi di daerah

Page 334: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

106

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

(provinsi/kabupaten) dengan memberdayakan penangkar di

masing-masing daerah, bila kegiatan masih PSO maka di dalam

kontrak perlu disebutkan klausul PSO mengutamakan

benih/mengambil benih dari lokasi setempat, dalam pedum

dituliskan secara eksplisit apabila benih berasal dari luar provinsi

agar dilakukan cek ulang di BPSBTPH.

Pengelolaan aset harus memperhatikan aspek preventif mulai

dari perencanaan, pengadaan sampai pengelolaan asset

(pencatatan, penyerahan aset ke Pemda)

Menyiapkan database kelompok tani, alsintan/pascapanen

(jumlah, jenis dan penyebaran)

Bantuan peralatan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan

tidak diseragamkan: combine harvester, rice transplanter dan

segera menyelesaikan realisasi fisik yang berpotensi menjadi

temuan auditor BPK maupun Inspektorat Kementan.Perlu

penguatan pengelolaan sistem perbenihan melalui penguatan

BBI, BPSB dan pemberdayaan penangkar

Hasil audit BPK-RI dan Inspektorat Jenderal Kementan agar

segera ditindaklanjuti sehingga tidak menjadi beban/masalah di

kemudian hari. Secara formal hasil audit menjadi tanggungjawab

instansi dan pejabat yang menangani serta secara materiil

menjadi tanggungjawab individu yang terkait dengan temuan

Perlu melaksanakan jaminan harga dan pembelian hasil produksi

petani terutama padi, jagung, dan kedelai untuk meningkatkan

motivasi para petani/kelompok tani dalam meningkatkan produksi

dan mengembangkan usahatani secara berkelanjutan

Penetapan pengelola anggaran KPA dan bendahara disarankan

dilaksanakan di pusat

Penyelesaian aset kode MAK 526 perlu menjadi perhatian

bersama

Format penulisan output/suboutput kegiatan perlindungan

tanaman pangan tidak seragam, perlu pengawalan dan

penyelesaian DIPA dan RKA-K/L

12. Rapat Pimpinan

a. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 10 Pebruari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian, dengan agenda Rapim mengenai: 1) Situasi

Pangan; 2) Rencana Rekomendasi Impor Beras Khusus; 3)

Indikator Kinerja 2014/Hasil Pembahasan dengan UKP4; 4) Situasi

Page 335: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

107

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Flu Burung dan Upaya Pengendaliannya; 5) Situasi Serangan OPT

Tanaman Pangan dan Upaya Pengendaliannya; 6) Arahan Mentan.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindaklanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Untuk dapat menggambarkan situasi pangan, upayakan

menggunakan satu sumber data dan harus konsisten. Sebagai

contoh: data banjir, data PUSO, data serangan OPT dan lain

sebagainya, agar menggunakan satu angka saja. Untuk ini agar

dibuat sistem data yang baik dan benar, serta lakukan cek

secara berulang. Data yang salah dapat menyulitkan

penyusunan kebijakan.

Tindak Lanjut:

- Angka situasi serangan OPT dan DPI yang digunakan pada

Ditjen Tanaman Pangan berasal dari data BPTPH Provinsi.

Namun data tersebut akan terus berkembang dan diupdate

setiap minggu.

- Untuk data produksi tanaman pangan, Ditjen Tanaman

Pangan mengacu pada data dari BPS/Pusdatin Kementan.

Dalam menyusun matriks Prioritas Nasional Tahun 2014

bersama UKP4, pastikan menetapkan angka target capaian yang

realistis (dapat dicapat), jangan terlalu rendah (seolah tidak

bekerja), juga jangan terlalu tinggi (tidak tercapai).

Tindak Lanjut:

- Pada tahun 2014 kegiatan Ditjen Tanaman Pangan yang

dipantau oleh UKP4 sebanyak 5 sub renaksi yaitu : 1)

penyaluran benih bersubsi, 2) SL-PTT padi, jagung dan

kedelai, serta 3) bantuan sarana pascapanen, dari 5 sub

renaksi.

- Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun target per triwulan

dengan mempertimbangkan rencana bulanan pelaksanaan

kegiatan.

- Secara keseluruhan Ditjen Tanaman Pangan mentargetkan

pada B03 (10%), B06 (30%), B09 (65%), dan B12 (100%).

Tingkatkan pengawasan terhadap areal pertanian, terutama

pasca banjir

Tindak Lanjut:

Page 336: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

108

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala dan

berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat serta

menginventarisasi areal yang terkena banjir

- Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI

- Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif

- Melakukan identifikasi terhadap petani yang areal sawahnya

terkena banjir yang dituangkan dalam CP/CL (by name by

addres)

- Menyalurkan bantuan benih (CBN) kepada petani untuk

penanaman kembali (replanting), sehingga tidak mengganggu

capaian luas tanam

Segera inventarisasi kegiatan Bansos Kementan tahun 2014,

pisahkan kegiatan yang harus segera dilaksanakan dan kegiatan

yang bisa ditunda. Untuk kegiatan Bansos yang tidak bisa

ditunda, maka harus segera dilaksanakan.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun rencana penyaluran

Bansos bulanan yang disesuaikan dengan jadwal tanam dan

target penyerapan anggaran. Rencana penyaluran telah

berkoordinasi dengan daerah (provinsi, kabupaten/kota)

b. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 17 Pebruari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian, agenda rapim mengenai: 1) Paparan Bahan

Raker Komisi IV DPR-RI; 2) Kesiapan penyaluran Benih Bersubsidi

2014 serta kesiapan Bantuan Benih Sinabung dan Banjir; 3)

Prediksi Iklim 2014 dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Pertanian

2014; 4) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Buat peta lengkap ketersediaan benih yang berisi lokasi, jenis

dan volume. Peta data ini harus selalu diupdate dan

diinformasikan kepada Menteri. Informasi ini akan membantu

manakala dibutuhkan (siap setiap saat), termasuk menjawab

banyak pertanyaan media. Sekarang ini banyak terjadi kasus

banjir dan banyak permintaan bantuan benih. Dalam beberapa

kunjungan kerja pimpinan ke daerah, masih banyak terdengar

Page 337: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

109

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

keterlambatan dan ketidaksesuaian jenis benih yang disalurkan.

Untuk memenuhi permintaan dan menjawab permasalahan yang

muncul tersebut, kita harus siap bekerja ekstra keras.

Tindak lanjut:

Berkaitan dengan bantuan benih, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan telah menyusun peta ketersediaan benih berupa laporan

stok Cadangan Benih Nasional (CBN) dari PT Sang Hyang Seri

(Persero) dan PT Pertani (Persero) yang berisi lokasi, jenis dan

volume sehingga apabila ada permohonan bantuan benih untuk

bencana alam dapat segera disalurkan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Selanjutnya sudah disampaikan kepada Direktur

PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero) untuk

menginformasikan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas

Pertanian Kabupaten/Kota tentang jenis dan volume benih yang

tersedia, sehingga permohonan diharapkan sesuai jenis benih

yang tersedia.

Lakukan verifikasi dengan baik dan benar semua permintaan

bantuan benih yang mengatasnamakan dampak bencana.

Waspadai potensi orang bersikap aji mumpung. Pergunakan

dana PUSO sebesar Rp.200 miliar secara selektif, sehingga

penggunaannya sesuai sasaran. Jangan sampai ada komentar

bahwa pemerintah pilih kasih.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

70/Permentan/SR.120/ 12/2012 tentang Pedoman Cadangan

Benih Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman

Pangan Nomor: 78/HK.310/C/12/2012 tentang Petunjuk Teknis

Cadangan Benih Nasional, serta Surat Edaran Direktur Jenderal

Tanaman Pangan Nomor: 121/TU.210/C/02/2014 tanggal 7

Februari 2014 disampaikan prosedur pengajuan permohonan

bantuan benih melalui CBN untuk pemulihan pertanaman atau

persemaian yang rusak berat/puso sebagai akibat/dampak banjir,

bahwa kebenaran dan keabsahan hasil verifikasi data kelompok

tani (CP/CL) merupakan tanggungjawab Kepala Dinas Pertanian

(Kabupaten/Provinsi).

Segera salurkan bantuan benih yang sudah disiapkan untuk

rehabilitasi pasca erupsi Sinabung. Kepala BNPB sudah

memberitahukan bahwa warga/petani sudah mulai kembali ke

rumah dan sudah mau langsung melakukan kegiatan

Page 338: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

110

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

pertanaman. Presiden sudah mengingatkan agar bibit tanaman/

ternak segera disiapkan.

Tindak Lanjut:

Menindaklanjuti Surat Gubernur Sumatera Utara kepada Menteri

Pertanian Republik Indonesia Nomor 360/510 tanggal 21 Januari

2014 hal Permohonan Bantuan Akibat Erupsi Gunung Sinabung,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah berkirim surat kepada

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Nomor

162/SR.120/C/02/2014 tanggal 18 Februari 2014 hal

Pemanfaatan Cadangan Benih Nasional untuk pemulihan pasca

erupsi Sinabung.

Waspadai eksplosi organisme pengganggu tumbuhan (OPT),

terutama pasca banjir. Buat berbagai persiapan

Tindak Lanjut:

- Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala dan

berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat serta

menginventarisasi areal yang terkena banjir

- Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra

tanam bersama TNI

- Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif

- Pemanfaatan sarana pengendali OPT yang tersedia di

daerah, yaitu: pestisida sebanyak 1.686.639 kg/liter (setara

untuk luas areal 800 ribu ha dengan aplikasi 2-3 liter/ha) dan

bahan pengasapan sebanyak 107.948 boks (setara untuk luas

areal 215 ribu ha dengan aplikasi 0,5 boks/ha).

- Melakukan identifikasi terhadap petani yang areal sawahnya

terkena banjir yang dituangkan dalam CPCL (by name by

addres)

- Petugas lapangan mengusulkan bantuan benih bagi petani

yang arealnya terkena banjir

- Menyalurkan bantuan benih (CBN) kepada petani untuk

penanaman kembali (replanting), sehingga tidak mengganggu

capaian luas tanam

Cek ke BMKG untuk memastikan apakah benar bahwa

pertengahan bulan Maret banjir akan sudah mulai berkurang. Hal

ini terkait penyiapan bantuan benih untuk penanaman kembali

lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Apabila kekurangan

Page 339: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

111

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

tenaga kerja (SDM), maka manfaatkan kerjasama dengan TNI

AD.

Tindak Lanjut:

- Berdasarkan informasi dari BMKG, secara umum curah hujan

pada bulan maret akan bersifat dibawah normal sampai

normal.

- Daerah yang berpeluang mengalami hujan bawah normal

antara lain: Aceh bagian selatan, Pekan baru bagian utara,

Padang bagian selatan, Jambi, Sumsel bagian timur,

Lampung bagian timur, Belitung, Jawa bagian selatan, Bali,

sebagian NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah

bagian selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Papua

bagian tengah.

- Daerah yang mengalami hujan normal antara lain: sebagian

Sumatera Utara, Pekanbaru bagian selatan, Bengkulu,

Sumatera Selatan bagian barat, Jawa Tengah bagian timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah bagian utara dan

timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku

- Daerah yang berpotensi mengalami hujan diatas normal

adalah Sumatera Utara bagian Timur, NTB bagian timur,

Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi

Utara, Ambon dan Papua Barat

- Dengan curah hujan bersifat dibawah normal sampai normal

di bulan Maret diprakirakan potensi terjadi banjir akan

menurun.

Intensifkan koordinasi kerja lintas Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian untuk memadukan program dan kegiatan. Belum diedit

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan selalu berupaya melakukan koordinasi

dengan eselon I lingkup Kementan untuk memadukan program

dan kegiatan dalam rangka mendukung upaya pencapaian

sasaran produksi tanaman pangan komoditas padi, jagung dan

kedelai.

c. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementan-RI, Senin 24 Februari 2014 di

Ruang Pola, Gd. A Lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh

Menteri Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Kasus-kasus

Kebijakan Perdagangan dan Saran Peningkatan Kerjasama dengan

Kementerian Perdagangan; 2) Upaya Peningkatan Pengawasan

Perkarantiaan; 3) Tindak Lanjut Temuan BPK; 4) Tinjauan RUU

Page 340: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

112

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Perdagangan (Revisi); 5) Rencana Strategis Penguatan

Penyuluhan; 6) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait kebutuhan anggaran untuk menangani serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), coba lakukan

penyisiran anggaran yang sudah ada terlebih dahulu. Andaikata

sama sekali tidak bisa, maka pikirkan kapan waktu yang tepat

untuk mengajukan tambahan anggaran.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan telah mengusulan anggaran tambahan

pada kegiatan perlindungan tanaman pangan Tahun 2014 dalam

rangka antisipasi peningkatan serangan OPT dan terkena DPI

melalui kegiatan SL-PHT, SLI, dan gerakan pengendalian.

- Kegiatan SL-PHT yang semula 1.000 unit menjadi 2.500 unit.

- Kegiatan SL Iklim yang semula 100 unit menjadi 192 unit.

- Gerakan pengendalian yang semula 114 kali menjadi 407 kali.

Total usulan anggaran tambahan untuk kegiatan SL-PHT, SLI

dan gerakan pengendalian sejumlah Rp.47 miliar.

Tabel 48. Rincian Usulan Tambahan Anggaran kegiatan SL-PHT, SLI dan Gerakan Pengendalian

Coba pikirkan cara agar benih turun ke lapangan. Saat ini ramai

di media bahwa petani sudah siap menanam, tetapi benih tidak

ada. Bahkan ditulis bahwa Menteri Pertanian tidak menepati janji.

- Dalam rangka penyediaan benih di lapangan, Pemerintah

telah menyiapkan subsidi benih untuk memenuhi pelaksanaan

kegiatan SL-PTT yang dapat dimafaatkan oleh petani sejaka

awal bulan Februari 2014.

- Pemerintah akan terus mendorong daerah agar mampu

mandiri dalam penyedeiaan benih melalui alokasi anggaran

Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000) Unit/Kali x (Rp 1.000)

1 SLPHT 1.154 26.926.667 241 5.623.333 105 2.450.000 1.500 35.000.000

2 SLI 48 1.350.000 24 650.000 - - 72 2.000.000

3 Gerakan Pengendalian OPT 293 7.436.548 81 2.055.838 20 507.614 394 10.000.000

47.000.000 TOTAL

JumlahKegiatanNo

KedelaiJagungPadi

Page 341: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

113

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

perbanyakan benih sumber dan kegiatan pemberdayaan

penangkar benih.

- Pada tahun-tahun mendatang, akan ditingkat alokasi

anggaran untuk pemberdayaan penangkar benih agar benih

tersedia di lapangan.

- Menyikapi bencana banjir di beberapa lokasi dan erupsi

Gunung Sinabung (Sumatera Utara) dan Gunung Kelud (Jawa

Timur), Pemerintah telah menugaskan BUMN (PT Sang

Hyang Seri dan PT Pertani) agar segera menyalurkan

bantuan benih CBN ke Jawa Tengah, Riau, NTB, dan

Sulawesi Selatan (banjir) serta ke Sumatera Utara (erupsi

Gunung Sinambung).

Hubungan antara Indoensia dan Australia belum membaik.

Semua jajaran Kementerian Pertanian harus mematuhi arahan

Presiden untuk tidak melakukan kerjasama dengan pihak

Australia terlebih dahulu saat ini.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan mentaati arahan Presiden

terkait dengan hubungan dengan pihak Australia

- Selama ini Ditjen Tanaman Pangan belum pernah ada

kerjasama dengan pihak Australia

d. Rapat Pimpinan Kementan-RI, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Senin, 3 Maret 2014, Agenda Rapim: 1) Laporan Hasil

Kajian Watimpres Tentang Masalah Pangan Nasional; 2) Rencana

Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung; 3) Rencana

Dan Jadwal Penyaluran Bantuan Banjir Dari CBN; 4) Prognosa

Produksi Tanaman Pangan Tahun 2014; 5) Prognosa Produksi

Hortikultura Tahun 2014; dan 6) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Segera buat respon terkait Kajian dari Wantimpres tentang

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Bagaimana pengaruh

dampak OPT terhadap produksi. Harus sudah diantisipasi

kemungkinan dibukanya keran impor beras, terutama apabila

produksi pangan dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Tindak Lanjut:

- Data serangan OPT pada pertanaman padi tahun 2013

mencapai 510.090 ha atau hanya 3,50% dari luas pertanaman

Page 342: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

114

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

padi secara keseluruhan (data ASEM), dengan potensi

kehilangan hasil sebanyak 431.204 ton GKG atau 0,61% dari

produksi nasional.

- Upaya-upaya dalam mengendalikan serangan OPT:

Melakukan pemantauan langsung secara intensif, berkala

dan berjenjang oleh petugas daerah maupun pusat.

Melakukan Gerakan Pengendalian OPT saat pra tanam

bersama TNI.

Memanfaatkan Regu Pengendali Hama (RPH) secara lebih

aktif.

Pemanfaatan sarana pengendali OPT yang tersedia di

daerah, yaitu: pestisida sebanyak 1.686.639 kg/liter (setara

untuk luas areal 800 ribu ha dengan aplikasi 2-3 liter/ha)

dan bahan pengasapan sebanyak 107.948 boks (setara

untuk luas areal 215 ribu ha dengan aplikasi 0,5 boks/ha).

Dua daerah yang memperoleh catatan khusus pada Kajian

Wantimpres tentang Ketahanan Pangan, yaitu Provinsi Jawa

Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Jadualkan Rapat Koordinasi

dengan Provinsi Jawa Timur (Rabu, 5 Maret 2014) dan Jawa

Tengah (Kamis, 6 Maret 2014). Undang semua Bupati/Walikota

yang berada di Provinsi bersangkutan. Yang mengundang bisa

Gubernur atau Menteri Pertanian. Dalam pertemuan tersebut,

sampaikan pula tentang: stok benih, OPT dan pengawalan

penyuluh pada areal penanaman.

Tindak Lanjut:

- Rapat koordinasi di Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan

pada tanggal 6 Maret 2014 yang dihadiri Menteri Pertanian

dan perwakilan dari Direktorat Budidaya Serealia dan

Direktorat Perlindungan, sedangkan rapat koordinasi di

Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret

2014 dihadiri Mentan, Wamentan dan Dirjen TP.

- Hasil Rapat Koordinasi sebagai berikut:

Meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan OPT

dengan melakukan pengamatan secara lebih intensif dan

meningkatkan gerakan pengendalian OPT.

Meningkatkan perhatian dan kepedulian dari Kepala

Daerah (Bupati/Walikota) mengenai serangan OPT di

wilayahnya.

Page 343: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

115

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Meningkatkan pendampingan petani oleh penyuluh dalam

melakukan budidaya tanaman sehat secara tepat, baik dan

benar.

Membuat surat kewaspadaan dan antisipasi terhadap OPT

kepada Gubernur.

Paparkan kebutuhan stok opname benih dan rencana

penyaluran benih pada pertemuan minggu depan. Siapkan

saran-saran Kementerian Pertanian untuk ditindaklanjuti oleh

BUMN (PT SHS). Segera buat surat kepada Bupati/ Walikota

dengan tembusan Gubernur untuk mengingatkan daerah mana

saja yang belum menetapkan CP/CL.

Tindak Lanjut:

- Sesuai arahan Menteri Pertanian pada RAPIM tanggal 3

Maret 2014 serta memperhatikan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor: 70/Permentan/SR.120/12/2012 tentang Pedoman

Cadangan Benih Nasional, Keputusan Direktur Jenderal

Tanaman Pangan Nomor: 78/HK.310/C/12/2012 tentang

Petunjuk Teknis Cadangan Benih Nasional dan Surat

Penugasan Direktur Perbenihan Nomor:

137/KP.340/C2/03/03/2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Tim

Stok Opname CBN Tahun 2014 telah dilaksanakan Stok

Opname CBN di PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT

Pertani (Persero) pada tanggal 4 s.d 8 Maret 2014. Data stok

opname CBN ini telah disampaikan pada Rapim Kementan

tanggal 10 Maret 2014.

- Terkait dengan daerah yang belum menetapkan CP/CL,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah menyurati Kepala

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat Nomor:

120/TU.210/C/02/2014 tanggal 07 Febuari 2014 hal tindak

lanjut Kunjungan Kerja Menteri Pertanian RI dan kepada

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Subang,

Indramayu dan Cirebon dengan Nomor Surat

264/TU.210/C/03/2014 per tanggal 12 Maret 2014 hal Tindak

Lanjut Kunjungan Kerja Menteri Pertanian yang berisi

kelengkapan persyaratan dokumen usulan bantuan benih

CBN.

Segera buat surat kepada Gubernur dan Bupati/Walikota untuk

memberitahukan tentang realisasi penanaman yang meleset

cukup jauh dari target.

Tindak Lanjut:

Page 344: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

116

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Untuk mengingatkan kembali akan dikirim mengenai kinerja

capaian produksi khususnya padi, jagung dan kedelai

sebelumnya telah dibahas pada rRapat Koordinasi Nasional

dengan peserta dari Dinas Pertanian Provinsi dan BPS

Provinsi tanggal 4 s.d 7 Februari 2014 dan dihasilkan angka

prognosa 2014.

- Surat Ditjen Tanaman Pangan kepada Gubernur/Bupati/

Walikota tentang realisasi penanaman yang belum mencapai

target masih dalam proses.

- Daerah yang memperoleh catatan khusus pada Kajian

Wantimpres tentang Ketahanan Pangan provinsi (Jateng dan

Jatim), telah dilakukan Rakor dengan Bupati/ Walikota

Provinsi Jawa Timur tanggal 6 Maret 2014 yang dihadiri oleh

Dit. Budser dan Dit. Perlindungan TP dan Provinsi Jawa

Tengah dihadiri oleh Menteri Pertanian, Wamentan dan Dirjen

TP, dalam pertemuan tersebut selain membahas tentang OPT

juga dibahas tentang realisasi tanam yang masih dibawah

target serta langkah-langkah pencapaian produksi 2014.

Buat surat kepada Gubernur dan Bupati/Kota untuk

mengingatkan kemungkinan atau potensi orang melakukan

penyimpangan dalam melaksanakan kegiatan dan dana bantuan

sosial.

Tindak Lanjut:

Surat kepada Gubernur dan Bupati/Kota untuk mengingatkan

kemungkinan atau potensi orang melakukan penyimpangan

dalam melaksanakan kegiatan dan dana bantuan sosial, Ditjen

TP mengusulkan agar dapat dikoordinir oleh Setjen, sehingga

cukup satu surat saja tidak perlu semua Eselon I yang memiliki

kegiatan bansos menyampaikan surat ke

Gubernur/Bupati/Walikota.

Jajaki kemungkinan Kementerian Pertanian berpartisipasi pada

Pameran Agrinex tahun 2014.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan bersama dengan Eselon I lingkup

Kementan telah menyusun rencana untuk berpartisipasi pada

Pameran Agrinex Expo tahun 2014.

- Tema paviliun Kementan adalah "Pengembangan Pangan

Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional".

Page 345: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

117

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Ditjen Tanaman Pangan akan berpartispasi sebanyak satu

stand.

e. Rapat Pimpinan Kementan-RI, Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Selasa, 11 Maret 2014. Agenda Rapim Kementan-RI: 1)

Laporan Audit Stok Benih-CBN, oleh : Dirjen Tanaman Pangan; 2)

Perkembangan Produksi Dan Ekspor-Impor Kakao, oleh: Dirjen

Perkebunan; 3) Situasi Harga Komoditi Pertanian Di Tingkat Petani

Dan Pasar, Oleh: Dirjen PPHP; 4) Konsep Sk Mentan Tentang

Brigade Penanggulangan Kebakaran/Asap, Oleh: Sekretaris

Jenderal; 5) Kondisi Dukungan Penyuluhan Pada Program SL-PTT,

oleh: Kepala BPPSDMP; 6) Tindak Lanjut Temuan BPK 2013, oleh:

Inspektur Jenderal; dan 7) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Kaji dengan baik bersama dengan BUMN terkait stok CBN

termasuk yang ada di penangkar dan petani. Stok benih yang ada di

penangkar apakah bisa tersedia setiap saat dibutuhkan. Usahakan

ada konfirmasi dari BUMN tentang kesanggupan atau

ketidaksanggupan menyediakan benih. Sebenarnya saat ini dapat

dikatakan sudah hilang waktu 3 bulan. Dalam kondisi darurat seperti

ini, pikirkan terobosan apa yang perlu dilakukan, seperti peraturan

atau payung hukum. Dengan demikian, semua pihak terkait akan

merasa yakin dan aman. Usahakan pekan depan sudah ada hasil

tindaklanjutnya. Buat surat Menteri Pertanian kepada Menteri

BUMN dengan tembusan Menteri Perekonomian untuk

menyampaikan situasi perbenihan yang ada saat ini. Dalam dialog

di lapangan, petani menginginkan benih berlabel ungu. Label warna

biru sebenarnya bagus, namun kualitasnya tidak dipercayai oleh

petani.

Tindak Lanjut:

- Berdasarkan Permentan Nomor 70/Permentan/SR.120/ 12/2012

tentang Pedoman Cadangan Benih, dijelaskan bahwa apabila

benih CBN sewaktu-waktu diperlukan oleh Pemerintah, harus

tersedia sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang telah

ditentukan, bila diperlukan dapat diambil dari stok benih

komersial kedua perusahaan BUMN tersebut, jika benih CBN

yang siap salur tidak mencukupi.

- Sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalkan penyediaan

benih/stok CBN baik yang ada di gudang maupun di penangkar

Page 346: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

118

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

benih milik/kerjasama dengan kedua perusahaan BUMN,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan

koordinasi dengan kedua perusahaan tersebut, untuk

mengkonfirmasi kesiapan benih subsidi maupun benih CBN.

- Terkait kecenderungan petani lebih memilih untuk menggunakan

benih bersertifikat kelas SS (berlabel ungu) dibandingkan kelas

ES (berlabel biru), ditinjau dari sudut pandang teknis, kualitas

benih SS dengan ES tidak jauh berbeda. Dengan perlakuan

budidaya yang sesuai rekomendasi maka akan tercapai hasil

yang tidak berbeda nyata. Petani berfikir ekonomis bahwa

dengan menggunakan benih kelas SS, maka petani tidak perlu

untuk membeli benih musim tanam selanjutnya karena dapat

menggunakan turunan benih hasil produksi SS (kelas ES). Pada

kondisi tertentu, kadang-kadang penampilan tanaman di

lapangan kelas SS nampak lebih seragam dibandingkan kelas

ES karena persentase Benih Tanaman Lain (BTL) lebih kecil

dibandingkan kelas ES, sehingga petani beranggapan bahwa

kelas SS lebih bagus dibandingkan dengan kelas ES.

f. Rapim Kementerian Pertanian, Selasa, 1 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Reviu Target Renaksi

Bukittinggi; 2) Langkah-langkah Tindak Lanjut Prognosa Produksi

Tanaman Pangan 2014; 3) Kesiapan Penerapan Aturan Wajib

ISPO; 4) Pelaksanaan Program Bansos Kementan; 5)

Perkembangan Pelaksanaan CBN; 6) Tindak Lanjut Temuan BPK;

7) Alternatif Rancangan Kelembagaan Pangan Nasional (Tindak

Lanjut UU No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan); 7) Arahan Menteri

Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait reviu Renaksi Bukittingi, agar tidak mengandalkan K/L

lain. Bentuk Tim Pengkajian untuk merevisi target produksi

komoditas pangan utama. Sekitar akhir bulan April 2014, apabila

sudah siap, maka buat konferensi pers untuk mengumumkan

target produksi pangan utama yang baru. Namun demikian,

setelah target direvisi, semangat kerja jangan menurun. Tetap

lakukan segala upaya untuk mendongkrak peningkatan lakukan

segala upaya untuk mendongkrak peningkatan produksi. Setelah

Page 347: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

119

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

target baru diumumkan, maka segala persuratan dan dokumen

menggunakan angka target yang baru.

Tindak Lanjut:

- Reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014, telah

dilaksanakan rapat internal lingkup Ditjen Tanaman Pangan

tanggal 4 dan 8 April 2014, dan lintas Eselon I terkait lingkup

Kementan dan BPS pada tanggal 10 April 2014

- Dasar pertimbangan dan perubahan target produksi 2014

antara lain: a) dukungan kegiatan dan anggaran yang tersedia

tidak mencukupi kebutuhan; b) kemungkinan terjadinya El-

Nino tahun 2014 (prakiraan BMKG); c) potensi terjadinya

peningkatan serangan OPT pada tahun 2014 sebagai dampak

musim hujan tahun 2013 dan berlangsung sampai dengan

Februari/Maret 2014; d) prakiraan produksi 2014 (Angka

Prognosa BPS); e) trend pertumbuhan produksi, luas panen,

dan produkstivitas tahun 2008-2013; f) kondisi sarana dan

prasarana pengairan banyak yang mengalami kerusakan; dan

g) dukungan penyediaan lahan untuk perluasan areal tanam

(seperti lahan transmigrasi, kehutanan) tidak tersedia sesuai

dengan rencana.

- Hasil reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014

disepakati padi 71,50 juta ton GKG, jagung 18,60 juta ton

pipilan kering, kedelai 1,00 juta ton biji kering.

- Sasaran produksi hasil reviu tersebut semua komoditas lebih

rendah dari target produksi awal (Renstra/Renaksi

Bukittinggi), namun lebih tinggi dari ASEM 2013, dan bila

dibandingkan dengan Angka Prognosa 2014 untuk padi,

jagung, kedelai, dan ubi jalar lebih tinggi, sedangkan kacang

tanah, kacang hijau dan ubi kayu lebih rendah.

- Perkiraan neraca produksi dibandingkan dengan kebutuhan

tahun 2014 berdasarkan target produksi hasil reviu, beras

surplus 5,95 juta ton, jagung surplus 4,79 juta ton, kedelai

defisit 1,27 juta ton.

- Selanjutnya akan disusun skenario pencapaian produksi

tahun 2014 dan menjabarkan perubahan sasaran produksi

2014 masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

- Pada tanggal 23 s.d 24 April 2014 akan diadakan rapat

dengan daerah (Dinas Provinsi, Bakorluh dan BPTP) untuk

memantapkan langkah-;angkah pencapaian target produksi

2014)

Page 348: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

120

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kaji lagi dengan baik terkait kemungkinan meletakkan anggaran

benih untuk bantuan bencana di BNPB. Apakah BNPB bersedia

dititipi anggaran, apakah BNPB bersedia mengikuti aturan

Kementan untuk penyaluran benih sebagai bantuan bencana,

dan lain sebagainya.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan menyusun telaahan tentang CBN

terkait usulan penempatan CBN BNPB

Setuju untuk dilakukan kajian subsidi benih, karena hal ini dapat

mendorong tumbuh dan berkembangnya penangkar-penangkar

lokal. Para penangkar ini secara otomatis akan menanam dan

mengembangkan menjadi benih sebar. Membina dan mengontrol

para penangkar masih dalam rentang wilayah dan kendali

Kementan.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan mengkomunikasikan kajian subsidi

benih sumber dengan Badan Litbang Kementan (Pusat Analisis

Sosek dan Kebijakan Pertanian) dan Dinas Pertanian.

Untuk sementara, hentikan pelaksanaan realisasi anggaran

Bansos Kementan di daerah dan tunggu samapai PEMILU

selesai. Namun demikian, proses pengadaan dan penetapan

CP/CL tetap dapat terus berjalan.

Tindak Lanjut:

- Terkait himbauan Ketua KPK dan edaran Sekretaris Jenderal

Kementan untuk menunda penyaluran bansos, Ditjen

Tanaman Pangan telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

- Hampir semua daerah telah menerima surat himbauan dari

Ketua KPK, dan telah ditindaklanjuti dengan menunda

penyaluran bansos sampai selesai pelaksanaan Pemilu

Legislatif 9 April 2014.

- Namun untuk kegiatan yang tidak dapat ditunda, seperti

pertanaman kedelai yang puncaknya mulai bulan Februari,

maka SL-PTT kedelai dan PAT kedelai tetap dilaksanakan.

Demikian juga dengan SL-PTT padi dan jagung, karena jika

ditunda akan mengakibatkan mundur tanam, yang

dikhawatirkan tidak akan berkontribusi penuh pada tahun

2014.

Page 349: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

121

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Proses pengadaan dan lelang bantuan sarana pascapanen

tanaman pangan, tetap dapat berjalan sesuai jadwal yang

telah ditetapkan, sehingga setelah selesai pelaksanaan

Pemilu Legislatif dapat langsung disalurkan/ diserahkan.

- Tindak lanjut atau edaran KPK dan surat Sekjen tentang

Penundaan Pelaksanaan Bansos Tahun 2014, telah

dikirimkan surat edaran Dirjen Tanaman Pangan Nomor:

338/RC.110/C/4/2014 tanggal 7 April 2014 ke Kepala Dinas

Pertanian Provinsi se-Indonesia.

g. Rapim Kementerian Pertanian, Senin 14 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Drfat Permentan tentang

Tata Hubungan Kerja Kelembagaan lingkup Kementan; 2) Konsep

Kebijakan Antisipasi Gejolak Pasokan/ Harga Ayam; 3) Posisi

Kementan Terkait Rencana Pengenaan Pembebasan Bea Impor Biji

Kakao; 4) Hasil Telaah Revisi Target Rencana Aksi Bukittinggi; 5)

Tindak Lanjut Temuan BPK; 6) Arahan Menteri Pertanian.

Arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti sesuai tugas

pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Revisi target pada Renaksi Bukittinggi harap dicek kembali. Kaji lagi

kesanggupan kita dengan usaha-usaha yang ada untuk

menargetkan produksi tanpa dukungan dari K/L lain. Jangan sampai

target yang dibuat terlalu tinggi, tetapi tidak boleh terlalu rendah.

Buat target secara rasional.

Tindak Lanjut:

Reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014, telah

dilaksanakan rapat kembali dengan Ditjen PSP serta Badan

Litbang Pertanian (Tim Modeling) pada tanggal 15 April 2014.

Hasil reviu sasaran produksi tanaman pangan tahun 2014 rapat

tanggal 15 April 2014 di RR. Dit. Budidaya Serealia, Ditjen TP.

- Skenario I disepakati untuk padi 72,08 juta ton GKG, jagung

18,60 juta ton pipilan kering, kedelai 1,00 juta ton biji kering.

- Skenario II disepakati untuk padi 71,72 juta ton GKG, jagung

19,02 juta ton pipilan kering, kedelai 1,20 juta ton biji kering.

Dasar pertimbangan dan perubahan target produksi 2014 antara

lain: a) dukungan kegiatan dan anggaran yang tersedia tidak

mencukupi kebutuhan; b) kemungkinan terjadinya El-Nino tahun

2014 (prakiraan BMKG); c) potensi terjadinya peningkatan

serangan OPT pada tahun 2014 sebagai dampak musim hujan

Page 350: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

122

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

tahun 2013 dan berlangsung sampai dengan Februari/Maret

2014; d) prakiraan produksi 2014 (Angka Prognosa BPS); e)

trend pertumbuhan produksi, luas panen, dan produkstivitas

tahun 2008-2013; f) kondisi sarana dan prasarana pengairan

banyak yang mengalami kerusakan; dan g) dukungan

penyediaan lahan untuk perluasan areal tanam (seperti lahan

transmigrasi, kehutanan) tidak tersedia sesuai dengan rencana.

Selanjutnya akan disusun skenario pencapaian produksi tahun

2014 dan menjabarkan perubahan sasaran produksi 2014

masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk memantapkan reviu sasaran produksi 2014 terutama padi,

jagung dan kedelai akan dilaksanakan rapat pembahasan

dengan daerah (Kadis Provinsi se-Indonesia) pada tanggal 23

s.d 24 April 2014 dan Eselon I terkait lingkup Kementan.

h. Rapim Kementerian Pertanian, Senin 21 April 2014, ruang Pola

Gedung A, lantai 2 Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Peningkatan Pengawasan

Pupuk Bersubsidi; 2) Laporan Realisasi Penyaluran Benih CBN dan

Benih Bersubsidi; 3) Prakiraan Situasi Iklim 2014 dan KATAM 2014;

4) Rencana Strategis Pengembangan Bio-Fuel; 5) Rencana

Rekomendasi Importasi Bahan Baku Pakan 2014; 6) Penyelesaian

Aset Kementan atas Laporan Keuangan BPK; 7) Serapan Anggaran

2014; 8) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Terkait dengan masih rendahnya realisasi penyaluran benih

bersubsidi, upayakan terobosan baru untuk meningkatkan

penggunaan benih bersubsidi. Berdasarkan KATAM kita masih

bisa meningkatkan produksi pangan tahun 2014 dengan

mengoptimalkan pertanaman Padi pada bulan Juni 2014.

Tindak Lanjut:

Upaya-upaya dan langkah terobosan untuk meningkatkan

serapan dan penggunaan benih bersubsidi antara lain melalui:

peningkatan sosialisasi kepada kelompoktani, mempercepat

penyusunan DUPBB, mensinkronkan antara jenis/varietas yang

dibutuhkan petani dengan ketersediaan stok BUMN, serta re-

schedule jadwal tanam dengan kebutuhan benih.

Page 351: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

123

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Agendakan pertemuan Trilateral antara Kementerian Pertanian,

Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan terkait upaya

optimalisasi penyaluran pupuk dan benih bersubsidi.

Tindak Lanjut:

- Rapat tripartit tentang subsidi benih dan CBN tahun 2014

telah dilaksanakan pada hari Jumat, 25 April 2014, bertempat

di Ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan. Rapat

dipimpin oleh Dirjen Tanaman Pangan dihadiri oleh

perwakilan Ditjen Anggaran-Kemenkeu, Dirut PT SHS, Dirut

PT Pertani (diwakili), Inspektur II-Itjen Kementan, Biro

Perencanaan-Setjen, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan,

Direktur Budidaya Serealia, Direktur Budidaya Akabi,

Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, sedangkan Deputi BUMN

Industri Primer tidak hadir.

- Materi rapat meliputi : evaluasi pelaksanaan subsidi benih

2014 (s.d triwulan I-2014), permasalahan dan kendala,

upaya/langkah percepatan menghadapi MT 2014 (April-

September 2014).

- Hasil rapat tersebut antara lain dirumuskan pemantapan

rencana tanam bulanan (April-September 2014), kegiatan SL-

PTT padi, jagung, kedelai, kebutuhan benih bersubsidi, serta

ketersediaan benih bulanan.

- Rencana tanam SL-PTT MT 2014 (April-September 2014) SL-

PTT padi inbrida seluas 3.036.007 ha, padi hibrida 137.606

ha, SL-PTT jagung hibrida 170.499 ha, jagung komposit

25.900 ha, SL-PTT kedelai seluas 54.192 ha dengan

kebutuhan benih untuk SL-PTT padi inbrida 75.900 ton, padi

hibrida 2.064 ton, jagung hibrida 4.262 ton, jagung komposit

389 ton, dan kedelai 2.710 ton.

- Dalam hal penyediaan benih subsidi, pihak pelaksana (PT

SHS) selain dari produksi sendiri, juga berasal dari mintra

kerja/vendor.

Siapkan Konfrensi Pers Menteri Pertanian untuk

mensosialisasikan revisi target-target produksi tahun 2014 dan

sosialisasi KATAM dalam rangka pencapaian target 2014.

Tindak Lanjut:

Konferensi Pers Menteri Pertanian untuk mensosialisasikan

revisi target-target produksi tahun 2014 akan dilaksanakan

setelah rapat Trilateral antara Bappenas, Menko Perekonomian

Page 352: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

124

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan Kementan. Berdasarkan PK yang sudah ditandatangani oleh

Menteri Pertanian sasaran produksi padi sebesar 72,49 juta ton

GKG, jagung 19,11 juta ton pipilan kering, kedelai 1,5 juta ton biji

kering. Sementara berdasarkan hasil Rakor P2BN tanggal 23 s.d

24 April 2014 di Serpong kesanggupan daerah dalam

pencapaian produksi tahun 2014, untuk padi 73,16 jutan ton

GKG, jagung 20,09 juta ton pipilan kering, dan kedcelai 1,27 juta

ton biji kering. Dalam rangka pencapaian target produksi tahun

2014, Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan

Badan Litbangtan dan BPPSDMP untuk mensosialisasikan

KATAM kepada petani melalui petugas penyuluh, sehingga

dapat menjadi acuan bagi petani dalam melaksanakan usaha

budidayanya.

Laporkan sandingan realisasi anggaran tahun ini dengan tahun

yang lalu pada posisi tanggal yang sama pada setiap Rapim.

Tindak Lanjut:

Pada Rapim yang akan datang, Ditjen Tanaman Pangan akan

melaporkan realisasi keuangan tahun 2014 dengan disandingkan

pada tahun lalu.

Lakukan kajian tentang potensi produksi jagung dalam negeri

untuk pemenuhan kebutuhan industri pakan. Rumuskan

rekomendasi kebutuhan impor jagung berdasarkan kondisi dan

ketersediaan jagung dalam negeri.

Tindak Lanjut:

Telaahan Kondisi Jagung Nasional (ketersediaan, kebutuhan dan

kebijakan yang diperlukan):

- Sesuai Angka Sementera BPS tahun 2013, produksi jagung

Indonesia mencapai 18.5 juta ton. Secara teoritis, produksi ini

seharusnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri

pakan yang hanya mencapai 7,6 juta ton. Namun fakta

membuktikan selama ini industri pakan ternak kesulitan

mendapatkan jagung di lapangan sehingga terpaksa

melakukan impor. Sehingga sering menjadi pertanyaan

sebenarnya berapakah kemampuan produksi jagung dalam

negeri.

- Dari penelusuran dan diskusi dengan pemangku kepentingan

yang diselenggarakan oleh Ditjen PPHP, Kementan diperoleh

fakta bahwa pengguna jagung di lapangan selain (industri

pakan) cukup banyak dan permintaannya cukup besar.

Diantara pengguna jagung ini antara lain adalah peternak

Page 353: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

125

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

ayam petelor yang memproduksi pakan secara mandiri (self

mixing). Kebutuhan jagung oleh kelompok industri ternak ini

diperkirakan seimbang/setara dengan kebutuhan oleh industri

pakan pabrikan. Dengan asumsi tersebut diatas maka

diperkirakan kebutuhan jagung untuk sector peternakan

unggas sekira dua kali lipat yang dibutuhkan oleh industri

pakan ternak atau sekitar 15 juta ton.

- Disamping kebutuhan untuk industri pakan ternak unggas,

pengguna jagung juga meliputi industri pangan maupun non

pangan lainnya. Dari analisis KADIN pada lokakarya yang

diselenggarakan oleh Ditjen PPHP, kebutuhan jagung untuk

industri pangan dan non pangan lainnya saat ini diperkirakan

mencapai 5 juta ton per tahun. Sebagian dari industri ini juga

masih menggunakan jagung impor sebagai bahan baku.

Dengan kondisi diatas maka diperkirakan total kebutuhan

jagung nasional saat ini untuk industri (pakan, pangan dan

non pangan) mencapai setidaknya 20 juta ton. Selain itu,

Badan Ketahanan Pangan memperkirakan kebutuhan jangun

untuk konsumsi langsung mencapai 500 ribu ton. Belum lagi

dengan penggunaan jagung untuk kebutuhan ternak ayam

kampong dan unggas lainnya, dan pakan babi/sapi yang

jumlahnya diperkirakan juga cukup besar.

- Berdasarkan analisis diatas maka fenomena terus

meningkatnya impor jagung dapat dipahami. Selama ini

ternyata, estimasi angka kebutuhan jagung terlalu rendah,

sehingga perlu dilakukan koreksi angka kebutuhan jagung.

Selanjutnya, berdasarkan angka yang terkoreksi tersebut

maka perlu dilakukan perumusan ulang kebijakan nasional

pengembangan dan upaya swasembada jagung

berkelanjutan.

i. Rapim Kementerian Pertanian, Jumat, 9 Mei 201, yang dipimpin

oleh Menteri Pertanian. Agenda Rapim: 1) Laporan UKP4 oleh

Sekretaris Jenderal, 2) Kesiapan PENAS oleh Kepala Badan

PPSDMP, 3) Laporan Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa

oleh Sekretaris Jenderal, 4) Draft Permentan tentang Pemasukan

Bahan Baku Pakan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,

5) Perjanjian Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi oleh

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, 6) Situasi Ketersediaan

dan Harga Pangan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan, 7)

Arahan Menteri Pertanian

Page 354: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

126

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Manfaatkan secara baik sisa waktu yang masih ada untuk

mengejar target capaian B06 UKP4, terutama pada beberapa

rencana aksi yang masih jauh dari target capaian.

Tindak lanjut:

- Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah mengirimkan surat

kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nomor:

406/SR.120/C/05/2014 tanggal 6 mei 2014 hal Optimalisasi

Pelaksanaan Subsidi Benih TA 2014 yang berisi beberapa hal

sebagai berikut:

Realisasi penjualan dan penyaluran subsidi benih hingga

akhir bulan April 2014 secara nasional masih sangat

rendah.

Permintaan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi agar:

Segera melakukan pemanggilan kepada Kepala

Cabang/Satgas PT Sang Hyang Seri (Persero) yang ada

di provinsi untuk menyampaikan informasi stok dan

rencana kesiapan benih di lapangan.

Mendorong penyusunan Daftar Usulan Pembelian Benih

Bersubsidi (DUPBB) oleh kelompok tani dengan format

sesuai Petunjuk Teknis Subsidi Benih TA 2014.

Melaporkan perkembangan realisasi penjualan dan

penyaluran subsidi benih setiap bulan secara berjenjang

dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi sesuai Petunjuk

Teknis Subsidi Benih TA 2014.

- Menindaklanjuti hasil Rapim Kementan tanggal 9 Mei 2014,

Direktur Jenderal Tanaman Pangan telah mengirimkan surat

kepada Kepala Dinas Provinsi seluruh Indonesia No.

433/TU.010/C/05/2014 tanggal 13 Mei 2014 tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014, kegiatan

APBN Ditjen Tanaman Pangan tahun 2014 yang dipantau

UKP4 meliputi:

Penyaluran benih bersubsidi, SL-PTT padi, jagung dan

kedelai, dan bantuan sarana pascapanen. Dimana realisasi

s.d minggu I Mei 2014 masih rendah.

Perlu segera dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan

baik realisasi fisik (penyaluran benih dan tanam) maupun

Page 355: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

127

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

penyaluran bansos kepada kelompok tani, dengan tetap

mengacu pada pedoman dan peraturan yang berlaku serta

meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota agar

target dapat tercapai sesuai yang disepakati.

Ditjen TP meminta meminta Kepala Dinas Pertanian

Provinsi agar melaporkan perkembangannya secara

kontinyu kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan c.q

Direktur Budidaya Serealia (untuk SL-PTT Padi dan

Jagung), Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

(untuk SL-PTT Kedelai), Direktur Perbenihan (untuk

penyaluran Benih Bersubsidi), dan Direktur Pascapanen

(untuk Bantuan Sarana Pascapanen).

Ditjen TP melalui Direktur Pascapanen telah mengirimkan

surat ke Dinas Pertanian Provinsi Seluruh Indonesia

dengan berbagai hal yaitu surat Nomor:

268/PP.120/C/03/2014 tanggal 13 Maret 2014 tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pascapanen dan Revisi

Pedoman Teknis, surat Nomor: 245/PP.050/C6.01/4/2014

tanggal 11 April 2014 tentang Percepatan Realisasi

Pengadaan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan

TA.2014, surat Nomor 428/SR.160/C6.01/5/2014 tanggal

21 Mei 2014 tentang Percepatan Realisasi Pengadaan

Sarana Pascapanen Tanaman Pangan TA.2014.

Pengiriman pengisian blanko kesanggupan upaya daerah

merealisasikan bantuan sarana pascapanen sesuai target

UKP-4 pada saat Musrenbangtan tanggal 13 Mei 2014,

disusul dengan surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan

Nomor: 433/TU.010/C/05/2014 tanggal 13 Mei 2014 perihal

Percepatan Pelaksanaan kegiatan 2014.

Upaya melakukan pembinaan dan bimbingan teknis,

apresiasi penanganan pascapanen ke provinsi serta

monitoring pelaksanaan sarana pascapanen melalui

telepon.

Segera selesaikan proses pengadaan barang dan jasa, baik

secara manual maupun sistem. Upayakan agar dapat selesaikan

dalam waktu satu atau dua minggu kedepan.

Tindak Lanjut:

Ditjen TP telah melakukan Upload Sistem Informasi Rencana

Umum Pengadaan (SIRUP) melalui website Ditjen TP pada

tanggal 13 s.d 14 Mei 2014 dan sudah ditampilkan/ ditayangkan

Page 356: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

128

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dalam e-proc. Kementan, sedangkan soft copy dan hard copy

RUP sudah disampaikan melalui alamat email ke Tim ULP

Kementan.

j. Rapim, Senin, 2 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2 Kantor

Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Situasi Pergulaan Nasional;

2) Rancangan Permentan Tentang Integrasi Sawit-Ternak; 3)

Tindak Lanjut Penetapan Kementan Sebagai KPA/PPK Program

Cadangan Pangan; 4) Laporan Perubahan Acara Dan Kesiapan

Penas; 5) Rancangan Kementan Tentang Pedoman Kehumasan; 6)

Rencana Pemotongan Anggaran 2014; 7) Arahan Menteri

Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara:

Perbaiki mekanisme pemberian bantuan sosial, sehingga tepat

sasaran. Pergunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki

pelaksanaan kegiatan bansos kedepan. Usahakan jangan

mengulangi kesalahan yang sama.

Tindak Lanjut:

- Mekanisme pemberian bantuan sosial kegiatan tanaman

pangan telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman umum

dan pedoman pelaksanaan, termasuk kriteria penerima

bantuan. Pemberian bantuan sosial didasarkan pada seleksi

proposal (dilaksanakan mulai dari kabupaten, provinsi hingga

tingkat pusat).

- Sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi dalam rangka

menyamakan persepsi, membangun komitmen, transparansi

dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan bantuan sosial.

Sosialisasi ini dilaksanakan untuk menjelaskan hak kewajiban,

sanksi dan penghargaan bagi kelompok tani yang akan

menerima bantuan sosial.

- Kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dan berjenjang

dari tingkat kabupaten sampai pusat. Kegiatan evaluasi

dilakukan pada saat sebelum dimulai kegiatan (ex-ante), saat

dilakukan kegiatan (on-going) dan setelah dilakukan kegiatan

(ex-post).

- Hasil evaluasi akan digunakan untuk memperbaiki

pelaksanaan kegiatan bansos pada masa yang akan datang.

Page 357: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

129

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Terkait penghematan, laksanakan dan selesaikan dengan baik.

THL tidak dipotong, PUAP dan LM3 ditunda. Pelaksanaan

kegiatan bansos yang lain jangan ditunda, namun kontrol harus

ditingkatkan. Selama kegiatan bansos tersebut dapat berjalan

baik, maka akan menjadi materi Kementan dalam menjawab

kekhawatiran soal bansos.

Tindak Lanjut:

- Menindaklanjuti Surat Menteri Pertanian tanggal 22 Mei 2014,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan harus menghemat

anggaran sebesar Rp.998 miliar. Untuk itu Ditjen Tanaman

Pangan telah mengirim surat permintaan pemotongan ke 323

satker (DK/TP Provinsi, Kab/Kota) melalui Diperta Provinsi.

- Perkembangan selanjutnya berdasarkan surat Menteri

Keuangan Nomor: S 347/M.K.02/2014 tanggal 14 Juni 2014

yang menyatakan pemotongan APBN Kementan tahun 2014

sebesar Rp.1,902 triliun, maka Ditjen Tanaman Pangan

mengalami pemotongan Anggaran sebesar Rp.448 miliar.

- Dasar pemotongan anggaran adalah laporan realisasi

anggaran, karena beberapa daerah menyatakan sebagaian

kegiatan sudah dilaksanakan dan sedang berjalan.

- Biaya operasional THL POPT-PHP di Ditjen Tanaman Pangan

tidak termasuk yang dipotong

- Terkait dengan penghematan kegiatan pada LM3 Ditjen

Tanaman Pangan dalam proses pemotongan sebesar

Rp.100% dari pagu anggaran Rp.8,9 miliar (200 lembaga),

sehingga kegiatan bansos LM3 tahun 2014 tidak ada lagi.

k. Rapim, Jumat, 13 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2

Kantor Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Alternatif Penyaluran Benih

Bersubsidi (Terkait Kemandegan PT SHS); 2) Antisipasi Dampak

Kemarau Panjang; 3) Pelaksanaan Pembahasan Anggaran Terkait

Putusan MK Terhadap Kewenangan DPR; 4) Konsep Asuransi

Pertanian; 5) Reviu Pelaksanan SPI (Sistem Pengendalian Internal)

Lingkup Kementan; 6) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Dalam Rapat Menko, Menteri BUMN mngatakan megalami

kendala dalam penyedeiaan benih. Namun demikian, Menteri

Page 358: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

130

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

BUMN berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut

dengan menunjuk BUMN lain untuk menyelesaikan tugas

penyediaan benih. Terkait dengan substansi teknis yang mejadi

kewenangan Kementan, maka persiapan dan sediakan semua

ketentuan persyaratan teknis bagi penyediaan benih subsidi.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan surat Menteri BUMN kepeda Menteri Pertanian

Nomor: S-367/MBU/2014 tanggal 13 Juni 2014 tentang

Pengalihan Penugasan PSO dalam rangka Pelaksanaan Subsidi

Benih TA. 2014, bahwa untuk mengamankan pemenuhan

penugasan khusus PSO dengan mengalihkan pengugasan

penjualan dan penyaluran benih bersubsidi TA. 2014 dari PT

Sang Hyang Seri (persero) kepada PT Pupuk Indonesia

(persero)/PIHC. Terkait dengan hal tersebut, Kementan akan

mempersiapkan seluruh persyaratan teknis (peraturan-peraturan)

bagi penyediaan benih bersubsidi.

Pelajari apakah perlu melakukan pertemuan bilateral dengan

Kementerian BUMN terkait permasalahan penyediaan benih

bersubsidi yang dihadapi saat ini. Perlu diingat bahwa

pelaksanaan benih subsidi masuk dalam matriks Prioritas

Nasional yang dipantau UKP4 dan bulan Juni merupakan

periode Laporan B06. Upayakan pula agar realisasi SL-PTT

dapat tepat sasaran

Tindak Lanjut:

Terkait dengan rencana pengalihan penanganan benih

bersubsidi oleh PT PIHC telah dilakukan rapat pembahasan

pada hari Senin tanggal 23 Juni 2014 di ruang rapat P2BN Ditjen

Tanaman Pangan yang dipimpin oleh Dirjen Tanaman Pangan,

dihadiri Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis

Kementerian BUMN, Ditjen Anggaran Kemenkeu, BPKP,

Direksi/Direktur Keuangan PT PIHC, Dirut PT Sang Hyang Seri,

perwakilan Bank BRI, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan,

dan perwakilan dari Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

Dari rapat tersebut diperoleh beberapa kesimpulan/rumusan

sebagai berikut: 1) sambil menunggu klarifikasi dari Meneg

BUMN dan disposisi Menteri Pertanian perlu dipersiapkan draf

revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor:

66/PMK.022013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan

Pertanggungjawaban Dana Subsidi Benih, 2) hal-hal yang

bersifat koorporasi akan difasilitasi penyelesaiannya oleh Meneg

Page 359: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

131

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

BUMN, 3) hal-hal yang mengalami perubahan akibat rencana

pengalihan benih bersubsidi ke PIHC akan ditindaklanjuti sesuai

dengan fungsi dan kewenangan Kementerian/Lembaga masing-

masing, 4) untuk memeperlancar proses pengalihan

pelaksanaan subsidi benih ke PIHC akan diselesaikan dengan

melibatkan BPKP.

Agendakan acara panen raya bersama dengan Menko

Perekonomian. Cari lokasi yang tidak terlalu jauh, seperti Kab.

Cirebon

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan sudah melakukan koordinasi dengan

Dinas Provinsi dengan hasil:

- Sekitar Pantura sedang tanam, di Kab. Demak (spot), Nganjuk

100 ha panen tanggal 26 s.d 27 Juni 2014

- Jadwal panen akan belangsung sekitar akhir Juli-Agustus

2014

Kab. Karawang bulan Juli 2014

Kab. Ponorogo + 300 ha Juli 2014

Kab. Aceh Jaya awal Agustus 2014 di lokasi Cuncun

(rintisan food estate)

Tingkatkan realisasi capaian kegiatan dan serapan anggaran.

Optimalkan pelaksanaan kegiatan Bansos.

Tindak Lanjut:

Upaya peningkatan serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan

terus dilakukan antara lain melalui: (1) peningkatan

pembinaan/asistensi ke daerah, (2) mengirimkan surat dan

peringatan kepada satker yang relatif masih rendah, (3)

mendorong pelaksanaan bansos supaya dipercepat, agar

memberikan damapak yang optimal untuk pencapaian program

2014.

Pelajari dengan baik terhadap putusan MK yang menyatakan

bahwa DPR tidak berhak melakukan intervasi kebijakan terhadap

K/L sampai dengan satuan 3.

Tindak Lanjut:

Putusan MK tentang Review atas Kewenangan DPR dalam hal

pengganggaran akan dijadikan sebagai acuan dalam

penyusunan dan penyiapan kegiatan/anggaran APBN kedepan.

Page 360: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

132

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

l. Rapim, Senin, 30 Juni 2014, Ruang Pola, Gedung A, Lantai 2

Kantor Pusat Kementerian Pertanian, yang dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Agenda Rapim mengenai: 1) Angka Ramalan Produksi

Tanaman Pangan Tahun 2014; 2) Evaluasi Penyelenggaraan

PENAS 2014; 3) Laporan UKP4-B06 Tahun 2014; 4) Arahan

Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Dengan mengacu kepada surat dari BPKP, segera melaksakan

pencairan Bansos kepada petani.

Tindak Lanjut:

- Ada beberapa daerah yang menolak melakukan

pencairan/transfer bansos dan masih mengacu pada surat

himbauan KPK sampai selesainya Pilpres.

- Dengan mengacu pada surat dari BPKP, Ditjen TP akan

menghimbau pada daerah agar segera melakukan pencairan

bansos, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai jadwal

yang telah ditetapkan. Penyaluran bansos dan pelaksanaan

kegiatan diharapkan dapat selesai maksimal bulan

September, sehingga dapat berkontribusi seluruhnya untuk

pencapaian produksi tahun 2014.

- Namun karena bansos termasuk kegiatan yang terkena

pemotongan/penghematan, maka daerah masih menunggu

kepastian terbitnya DIPA/RKA-K/L APBN-Penghematan 2014

sebelum melakukan transfer bansos untuk menghindari Pagu

minus.

Terkait kondisi di pucuk pimpinan Ditjen Tanaman Pangan, maka

Mentan, Wamentan, Sekjen dan Irjen akan berkunjung dan

bertemu dengan Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada hari Selasa 1 Juli 2014 pukul 09.00 wib.

Tindak Lanjut:

Kunjungan kerja Mentan, Wamentan, Sekjen, Irjen, Kepala Biro

Organisasi dan Kepegawaian, Kepala Biro Hukum dan Infomasi

Publik telah dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 1 Juli 2014

yang dihadiri Plt. Dirjen TP (Kepala Badan Litbangtan) Pejabat

Eselon II, III, IV, Bendahara, Tim Teknis, PUMK dan Staf Teknis

lingkup Ditjen TP

Arahan Menteri

Page 361: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

133

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Dalam arahannya Mentan menyampaikan agar pejabat, Tim

Teknis, ULP atau staf lainnya, dalam melaksanakan tugas

berhati-hati dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan dan

tidak mau diintervensi oleh pihak manapun, agar tidak

terjebak dalam hal-hal yang tidak diinginkan.

- Kejadian yang terjadi selama ini agar dijadikan pengalaman

dan tidak terulang lagi di masa mendatang.

- Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, semua pegawai di

Ditjen TP agar menghayati dan menerapkan Budaya Kerja

Aparatur Pertanian sesuai dengan Permentan Nomor:

65/Permentan/OT.140/11/2012 dan KKPID (Komitmen,

Keteladanan, Profesional, Integritas, Disiplin) secara

berkelanjutan. Seluruh pimpinan dan staf Ditjen TP agar

bekerja secara solid dan transparan.

- Dengan telah disusunnya Strategi Induk Pembangunan

Pertanian (SIPP) yang akan memberikan arahan dalam

pembangunan pertanian di Indonesia, sehingga diharapkan

cita-cita mencapai petani yang lebih sejahtera dapat tercapai.

Terkait kondisi dipucuk pimpinan Ditjen Tanaman Pangan, maka

Mentan, Wamentan, Sekjen dan Irjen akan berkunjung dan

bertemu dengan Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pada hari Selasa 1 Juli 2014 pukul 09.00 wib.

Tindak Lanjut:

- Arahan Wamentan

Agar pegawai Ditjen TP tidak terus menerus larut dalam

kesedihan, agar kembali ke ritme kerja sesuai tupoksi,

mengingat 3 dari 5 target swasembada yang ditetapkan

Presiden berada di Ditjen TP yaitu padi/beras, jagung dan

kedelai.

Agar dibangun konsolidasi dan komunikasi yang baik antar

Eselon II dan Eselon III lingkup Ditjen TP, agar tercipta satu

kesatuan pemahaman dalam melaksanakan tugas Ditjen

TP sehingga target-target yang telah ditetapkan dapat

tercapai. Hal ini merupakan tugas Plt. Dirjen TP untuk

menciptakan konsolidasi yang lebih baik sehingga akan

dapat memperkuat crop Ditjen TP.

Sistem Pengendalian Intern (SPI) di Ditjen TP agar lebih

ditingkatkan, mengingat berdasarkan laporan Itjen

Page 362: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

134

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Kementan, SPI di Ditjen TP termasuk lemah. Untuk itu

perlu dilakukan pengawasan secara hirarki/ bertingkat.

Terkait revisi sasaran produksi padi, jagung, kedelai karena

penghematan anggaran, agar ditinjau kembali apa

penghematan berpengaruh secara siginifikan terhadap

sasaran produksi, apa bukan karena kita kurang maksimal

melaksanakan tugas dan meningkatkan konsolidasi secara

intern.

- Tindak lanjut hasil kunker Mentan

Hasil dan arahan Mentan pada saat kunjungan kerja ke Ditjen

TP, selanjutnya ditindaklanjuti dengan kunjungan kerja dan

konsolidasi Plt. Dirjen TP ke masing-masing unit kerja Eselon

II dan UPT lingkup Ditjen TP yang dilaksanakan pada tanggal

3 s.d 8 Juli 2014. Jadwal pertemuan Plt. Dirjen TP dengan

Pejabat Eselon II, III, IV dan staf lingkup Ditjen TP, sebagai

berikut:

Setditjen TP : Kamis tanggal 3 Juli 2014

Dit. Perbenihan dan BBPPMBTPH : Kamis tanggal 3 Juli

2014

Dit. Budser : Jumat tanggal 4 Juli 2014

Dit. Bud Akabi : Jumat tanggal 4 Juli 2014

Dit. Perlintan, BBPOPT, BPMPT : Selasa tanggal 8 Juli

2014

Dit. Pascapanen : Selasa tanggal 8 Juli 2014

m. Rapim, Senin, Tanggal 7 Juli 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim mengenai: 1) Rancangan Inpres Percepatan Dan Penguatan

Industri Sawit; 2) Keragaan Pelayanan Perijinan Pestisida (Jenis,

Jumlah, Waktu, Pengawasan/Sanksi); 3) Rancangan PP tentang

Ketahanan Pangan dan Gizi; 4) Konsep Kelembagaan Pangan; 5)

Penanganan Perkara Hukum Lingkup Kementan; 6) Arahan Menteri

Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

Mentan sangat mengapresiasi penyelesaian penanganan

perkara hukum yang menjadikan Kementerian Pertanian sebagai

tergugat. Cukup banyak perkara yang dimenangkan oleh

Kementerian Pertanian. Kedepan, mengingat Kementan cukup

Page 363: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

135

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

banyak menghadapi perkara-perkara hukum, maka perlu segera

dilakukan pengkaderan tenaga-tenaga di bidang hukum di

masing-masing Eselon I. Apabila diperlukan, lakukan promosi

untuk menarik Sarjana Hukum masuk dan bekerja di Kementan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan terus melakukan pengkaderan tenaga-tenaga

muda bidang hukum dengan melibatkan dalam penyelesaian

perkara hukum yang terjadi di Ditjen TP.

- Saat ini Ditjen TP memiliki tenaga bidang hukum dalam

jumlah yang cukup, tapi kedepan jika dirasa masih diperlukan,

akan dilakukan pengrekrutan.

Berikan penjelasan kepada Publik terkait ARAM I 2014 yang

turun dibandingkan ATAP 2013. Penurunan hanya mengurangi

surplus bukan ketersediaan.

Tindak Lanjut:

- Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar

tidak terjadi gejolak terkait turunnya angka produksi padi

tahun 2014, telah dilaksananan konferensi pers Plt. Dirjen

Tanaman Pangan dengan mengundang para pimpinan/

wartawan media cetak dari Forum Wartawan Pertanian

(FORWATAN) pada hari Rabu, 16 Juli 2014 bertempat di

Kantor Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu Jakarta.

- Dalam konferensi pers tersebut, dijelaskan walaupun produksi

padi 2014 ARAM I menurun (dibanding 2013) namun tetap

surpus beras sebesar 4,2 juta ton, begitu juga jagung surplus

sebesar 6,2 juta ton pipilan kering, kecuali kedelai defisit 1,3

juta ton.

- ARAM I-2014 yang dirilis BPS tanggal 1 Juli 2014 merupakan

angka yang diperoleh dari realisasi Sub Round I (Januari-

April) dan prediksi Sub Round II (Mei-Agustus) dan Sub

Round III (September-Desember), sehingga masih bersifat

prediksi, jadi masih sangat besar kemungkinannya untuk

berubah mengikuti situasi lapangan.

- Faktor penyebab penurunan produksi padi 2014 disebabkan

oleh penurunan luas panen dan produktivitas, terutama akibat

banjir di Pantura Jawa pada awal tahun (Jan-Feb 2014), dan

kekeringan di sebagian Sumatera.

Page 364: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

136

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Peningkatan produktivitas dengan cara perluasan

penerapan teknologi PTT, pemupukan berimbang dan

pupuk organik, perbaikan teknologi pengairan.

Perluasan areal tanam dengan cara peningkatan indeks

pertanaman (IP), optimalisasi lahan, perluasan areal tanam

baru.

Pengamanan produksi dari gangguan OPT dan dampak

perubahan iklim (banjir dan kekeringan).

Penanganan panen dan pascapanen dengan cara

menumbuhkan dan mengembangkan unit pelayanan jasa

alsintan (UPJA).

- Melalui upaya-upaya tersebut, maka produksi tahun 2014

diperkirakan dapat meningkat lagi dari Angka Ramalan I, dan

mampu mencapai sasaran produksi sesuai dengan target

yang ditetapkan.

Apabila ada kasus-kasus lain muncul di lapangan, maka segera

tindak lanjuti. Hal-hal penanganan yang sudah dilakukan

Kementan agar juga dipublikasikan kepada masyarakat.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan berusaha menindaklanjuti permasalahan-

permasalahan yang muncul di lapangan, terutama pengaduan

yang berasal dari masyarakat.

- Untuk permasalahan yang telah ditangani akan disampaikan

kembali ke masyarakat, agar diketahui bahwa terhadap

permasalahan dan pengaduan masyarakat akan

ditindaklanjuti oleh Ditjen TP.

Persentase serapan anggaran agar menjadi perhatian, terutama

Eselon I yang masih memiliki persentase serapan anggaran

rendah. Tingkatkan kinerja.

Tindak Lanjut:

- Serapan APBN Ditjen TP s.d 11 Juli 2014 telah mencapai

37,67%, angka ini memang masih di bawah target

penyerapan s.d triwulan II. Rendahnya serapan APBN Ditjen

TP tahun 2014 disebabkan antara lain karena KPPN di

beberapa kabupaten masih ada yang menolak pencairan

bansos karena mengacu kepada surat himbauan KPK, yang

masih ditangguhkan sampai selesai PIlpres, padahal sebagian

besar APBN Ditjen TP tahun 2014 (>70%) dalam bentuk

bansos. Disamping itu, daerah juga masih menunggu

Page 365: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

137

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

kepastian terbitnya DIPA APBN-Penghematan 2014 untuk

menghindari pagu minus.

- Telah berkoordinasi dengan daerah untuk percepatan

pelaksanaan kegiatan dan serapan anggaran sehingga dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

- Untuk kegiatan-kegiatan yang tertunda, akan dilakukan

penjadwalan ulang dan diupayakan dapat dilaksanakan dan

berkontribusi penuh terhadap capaian produksi tahun 2014.

Masing-masing Eselon I agar membenahi pelaksanaan kegiatan

dan penyerapan anggaran. Agar tidak membuat arahan-arahan

menyimpang yang nantinya dapat menimbulkan perkara pidana.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan membenahi kembali pelaksanaan kegiatan

dan serapan APBN tahun 2014, sehingga dapat terlaksana

sesuai target yang telah ditetapkan dan dengan tetap

memperhatikan aturan yang berlaku.

- Ditjen TP akan belajar dari pengalaman sebelumnya dan

berhati-hati dalam memberikan arahan dalam pelaksanaa

kegiatan, sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan

pada masa yang akan datang.

n. Rapim, Senin, Tanggal 14 Juli 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian.Agenda

Rapim mengenai: 1) Rancangan Regulasi Pengelolaan Cadangan

Beras Pemerintah (CBP); 2) Situasi Ketersediaan dan Harga

Pangan Menjelang Lebaran; 3) Permasalahan Daging Celeng dan

Upaya Penanganannya; 4) Langkah-langkah Pengawasan

Peredaran Daging Celeng (Babi Hutan) yang diduga dicampur/

dipalsukan sebagai Daging Sapi; 5) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, antara lain:

- Lakukan upaya agar kegiatan bansos di daerah dapat segera

dilaksanakan.

Tindak Lanjut:

Penyaluran bansos kegiatan Ditjen TP tahun 2014 mengalami

kemunduran karena surat himbuan KPK untuk menunda

penyaluran bansos sampai selesai Pileg/Pilpres dan daerah

masih menunggu terbitnya DIPA APBN-Penghematan 2014

untuk menghindari Pagu minus.

Page 366: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

138

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dengan telah berakhirnya pelaksanaan Pilpres, Ditjen TP

telah berkoordinasi dengan daerah untuk percepatan

pelaksanaan kegiatan dan penyaluran bansos sehingga dapat

mencapai target yang telah ditetapkan.

Melakukan perencanaan/penjadwalan ulang kegiatan yang

tertunda.

- Lakukan upaya terobosan agar daerah dapat memenuhi stok

CBP dari produksi daerahnya sendiri. Saat ini, stok CBP dipenuhi

dari Bulog. Upayakan agar sentra-sentra produksi padi yang ada

dapat dijadikan sumber CBP.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Dinas

Pertanian Provinsi yang membidangi tanaman pangan

(utamanya provinsi sentra produksi padi) agar secara rutin

menyampaikan prakiraan panen padi bulanan per wilayah

(kabupaten/kota, kecamatan) kepada Divre Perum BULOG di

daerah masing-masing untuk dijadikan pedoman bagi Perum

BULOG dalam pengadaan beras dari produksi dalam negeri.

Dengan demikian diharapkan target CBP akan dapat dipenuhi

dari daerah sendiri.

Sumber data prakiraan luas panen dan produksi bulanan

(padi, jagung, kedelai, dan komoditas utama pangan

lainnya)menurut wilayah kabupaten dan kecamatan dapat

memanfaatkan dari Program Percepatan Data Tanaman

Pangan kerjasama Pusdatin dengan BPS.

- Setiap unit pelayanan yang berhubungan langsung dengan

publik agar dipastikan memiliki layanan pengaduan. Buat sistem

agar publik dapat mengetahui perkembangan penyelesaian

dokumen yang diajukan.

Tindak Lanjut:

- Setiap unit layanan masyarakat di Ditjen TP saat ini telah

memiliki layanan pengaduan.

- Sebagai contoh di Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman

yang merupakan unit pelayanan publik dengan bidang

layanan pengujian mutu pestisida, pupuk dan produk tanaman

(residu pestisida, aflatoksin, cemaran logam berat) telah

memiliki SOP Penanganan Pengaduan Pelanggan yang

mengacu pada SNI ISO/IEC 17025 : 2008. Pengaduan yang

Page 367: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

139

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

masuk terkait pengujian segera ditindaklanjuti dan ditangani

sesuai SOP.

- Begitu juga pada UPT BBPPMBTPH-Cimanaggis serta UPT

BBPOPT-Jatisari telah memiliki SOP Pengaduan.

o. Rapim Rabu 13 Agustus 2014 di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat

Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda yang

dibahas pada Rapim tersebut yaitu: 1) Tindak Lanjut Rekomendasi

Kajian KPK Tentang Kebijakan Impor Komoditas Strategis Daging

Sapi, oleh Dirjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan; 2) Laporan

ULP-Pengadaan Barang Dan Jasa, oleh Sekretaris Jenderal; 3)

Tanggapan Pemerintah Atas RUU Perkebunan, oleh Dirjen

Perkebunan; 4) Formasi CPNS Kementan 2014, oleh Sekretaris

Jenderal; dan 5) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Terkait Pengembangan SDM Kementerian Pertanian:

- Untuk PNS yang sudah ada, agar dilakukan upaya

peningkatan kapasitas PNS, sehingga kemampuan dan

kapasitasnya dapat meningkat sebagaimana yang diharapkan

dan dibutuhkan.

- Pelajari kemungkinan melakukan proses rotasi antar Eselon I

dan antar unit kerja dalam upaya mengurangi jumlah pegawai

yang berlebih di satu unit kerja dan menambah jumlah

pegawai yang kurang di unit kerja yang lain.

- Lakukan pembinaan kepada PNS muda yang ditempatkan di

daerah. Apabila memungkinkan, PNS muda tersebut tidak

pindah lokasi kerja ke daerah lain.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan secara bertahap telah melakukan

peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai baik melalui

diklat yang berhubungan dan sesuai dengan kebutuhan dan

jabatan pegawai maupun melalui tugas belajar.

Ditjen Tanaman Pangan akan melakukan evaluasi terhadap

jumlah dan posisi pegawai antar unit kerja, sehingga jumlah

pegawai terdistribusi merata, sesuai dengan beban kerja di

masing-masing unit kerja. Apabila jumlah pegawai melebihi

beban kerja di salah satu unit kerja, akan dilakukan mutasi,

baik dalam unit kerja lingkup Eselon II, maupun antar Eselon

Page 368: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

140

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

II, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan

pegawai.

Ditjen Tanaman Pangan senantiasa melakukan pembinaan

terhadap PNS muda,khususnya UPT Pusat lingkup Ditjen TP

yang berada di Cimanggis-Depok dan Jatisari-

Karawang.Terhadapi PNS yang statusnya merupakan

pegawai pusat tetapi diperbantukan di daerah, baik Dinas

Pertanian Provinsi maupun UPT Daerah seperti BPSBTPH

dan BPTPH. saat ini sedang dalam proses pelimpahan ke

daerah sebanyak 112 orang.

Upayakan agar pengadaan barang dan jasa dapat diselesaikan

sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, yaitu akhir bulan

Agustus 2014. Laksanakan semua pekerjaan pengadaan barang

dan jasa sesuai aturan. Apabila pekerjaan pengadaan tersebut

dapat diserahkan ke daerah, maka sebaiknya diserahkan ke

daerah saja untuk pelaksanaannya.

Tindak Lanjut:

- Kegiatan pengadaan barang/jasa Ditjen TP tingkat pusat

yaitu: Rakor Penyusunan Laporan Keuangan; Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I dan II; dan kegiatan

sarana pengendalian OPT.

- Dari tiga kegiatan pengadaan barang/jasa, telah dilaksanakan

sebanyak dua kegiatan, yaitu: Rakor Penyusunan Laporan

Keuangan (selesai 100%) dan Rakor Pemanfaatan Sarana

PPOPT Tahap I (selesai 100%). Sementara Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap II belum dilaksanakan

dan akan segera dilaksanakan, sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Sedangkan kegiatan sarana pengendalian OPT

tidak dilaksanakan termasuk dalam penghematan.

- Ditjen Tanaman Pangan akan berhati-hati dalam pelaksanaan

kegiatan pengadaan dan mematuhi peraturan yang berlaku,

agar tidak menimbulkan permasalahan dimasa yang akan

datang.

- Kegiatan pengadaan barang/jasa di tingkat daerah berupa

bantuan sarana pascapanen anggarannya ditempatkan

sebagai dana Dekonsentrasi di Dinas Pertanian Provinsi dan

dialokasikan untuk kabupaten/kota.

Lakukan percepatan realisasi serapan anggaran dan kegiatan,

mengingat pada bulan Agustus realisasi serapan anggaran

Kementerian Pertanian baru mencapai 43%.

Page 369: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

141

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Tindak Lanjut:

- Realisasi serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan

Per 26 Agustus 2014 mencapai Rp.1,303 triliun atau 57,31%

dari pagu anggaran.

- Dalam upaya meningkatkan serapan anggaran Ditjen

Tanaman Pangan telah berkoordinasi daerah agar

mempercepat pelaksanaan kegiatan. DIPA APBN-P telah

terbit sejak bulan Juli 2014.

- Untuk kegiatan yang mengalami penundaan, agar segera

dijadwal ulang dan dilakukan revisi CP/CL, sehingga

terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Diminta kepada Pejabat Eselon I dan II (Sesdit/Sesba) untuk

tidak melakukan perjalanan dinas secara bersamaan. Hal ini

dimaksudkan agar pekerjaan di kantor tetap dapat tertangani.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan senantiasa mengatur perjalanan dinas

Pejabat Eselon I dan II, Eselon II yang mendampingi Eselon I

dipilih sesuai maksud dan tujuan perjalanannya. Pejabat Eselon

II dikondisikan tetap ada yang berada di kantor untuk

menyelesaikan pekerjaan yang mendesak, sehingga pekerjaan

dapat tertangani dengan baik.

p. Rapim Senin, 25 Agustus 2014, Senin, tanggal 25 Agustus 2014 di

Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat Kementan, dipimpin oleh Menteri

Pertanian. Adapun agenda yang dibahas pada Rapim tersebut

yaitu: 1) Rencana Tindak Lanjut Antisipasi Dampak Pengenaan

PPN Atas Produk Pertanian, oleh Dirjen Pengolahan Pemasaran

Hasil Pertanian; 2) Kegiatan Antisipasi Dampak Kekeringan, oleh

Dirjen Prasarana Dan Sarana Pertanian; 3) Situasi Ketersediaan

Pangan Dan Harga, oleh Kabadan Ketahanan Pangan; 4)

Perkembangan Pengadaan Barang dan Jasa, oleh Sekretaris

Jenderal; 5) Perkembangan Kegiatan Program 100 Hari KIB-II, oleh

Sekretaris Jenderal; 6) Perkembangan Tindak Lanjut Temuan BPK,

oleh Inspektur Jenderal; dan 7) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Mengingat tahun 2015 masih terdapat subsidi benih, kaji metode

yang tepat untuk menyalurkan subsidi tersebut. Apakah masih

Page 370: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

142

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

menggunakan PSO/Bansos atau langsung ke penangkar.

Laporkan hasil kajiannya pada Rapim selanjutnya.

Tindak Lanjut:

- Realisasi penyaluran benih bersubsidi berdasarkan posisi

laporan 29 Agustus 2014 mencapai 23.928 ton (terdiri dari

padi inbrida 22.240 ton, padi hibrida 949 ton, jagung hibrida

190 ton, jagung komposit 74 ton, dan kedelai 476 ton).

Realisasi tersebut bila dibandingkan terhadap target 2014

(121.857 ton) mencapai 19,64%, sedangkan terhadap Daftar

Usulan Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB) mencapai

48,63%.

- Dari jumlah benih bersubsidi yang telah disalurkan tersebut

(23.928 ton) nilai subsidinya mencapai Rp.198,96 miliar. Dari

jumlah tersebut PT SHS telah mengajukan tagihan sebesar

Rp.95,52 miliar. Dari tagihan tersebut, yang telah lulus

verifikasi oleh Tim Verifikasi senilai Rp.33,69 miliar.

- Penetapan KPA subsidi benih 2014 kepada Plt. Dirjen TP

telah terbit dari Menkeu (pada DIPA subsidi benih 2014),

namun masih ada koreksi, dan ditargetkan minggu ini selesai.

- Alternatif solusi penanganan subsidi benih kedepan adalah:

Pola subsidi dengan prinsip pendekatan "Desentralisasi

tidak terpusat" dalam rangka penguatan sistem perbenihan

dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal.

Mengubah subisidi benih pola PSO (BA 999.07) menjadi

anggaran K/L (BA 018) dengan pola Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) di tingkat kabupaten.

Rencana Umum pengadaan barang dan jasa Kementerian

Pertanian mengalami revisi akibat adanya pemotongan,

dilakukan percepatan pengadaan barang dan jasa, apabila

diperlukan segera lakukan revisi. Proses pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa ini dipantau oleh UKP-4.

Tindak Lanjut:

- Kegiatan pengadaan barang/jasa Ditjen Tanaman Pangan

melalui ULP meliputi: (1) Rakor Penyusunan Laporan

Keuangan; (2) Rakor Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I

dan II; dan (3) Untuk kegiatan sarana pengendalian OPT.

- Dari tiga kegiatan pengadaan barang/jasa tersebut telah

dilaksanakan dua kegiatan, yaitu: (1) Rakor Penyusunan

Page 371: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

143

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Laporan Keuangan (selesai 100%); dan (2) Rakor

Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap I (selesai 100%).

- Rakor Pemanfaatan Sarana PPOPT Tahap II akan segera

dilaksanakan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Sedangkan kegiatan (3) Sarana Pengendalian OPT tidak

dilaksanakan karena penghematan anggaran.

Buat laporan berisi kinerja PT SHS dalam penyediaan benih

bersubsidi termasuk permasalahannya. Selanjutnya konsepkan

surat Menteri Pertanian ke Menteri BUMN untuk meminta

diadakannya pertemuan trilateral antara Kementan,

KemenBUMN, dan Kemenkeu.

Tindak Lanjut:

- Realisasi penyaluran benih bersubsidi oleh PT SHS posisi

laporan s.d 29 Agustus 2014 untuk padi, jagung dan kedelai

mencapai 23,928 ton (19,64%) dari target 2014 sebesar

121.857 ton, dan dibandingkan dengan Daftar Usulan

Pembelian Benih Bersubsidi (DUPBB) mencapai 48,63%.

- Kesulitan modal kerja mengakibatkan keterbatasan

kemampuan dalam penyediaan benih bersubsidi,

penyelesaian hutang-piutang, dan pemenuhan DUPBB

(masalah likuiditas adalah masalah internal PT SHS; untuk

menyelesaikan masalah PT SHS, maka diharapkan Kemen

BUMN dapat memberikan solusi utama/ fundamental untuk

kelangsungan hidup PT SHS kedepan).

- Varietas yang disediakan tidak semuanya sesuai dengan

kebutuhan petani.

- Dokumen untuk penagihan subsidi belum semuanya sesuai

dengan persyaratan, sehingga memperlambat proses

pencairan anggaran.

q. Rapim Selasa, 2 September 2014, di Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Perkembangan Tindak Lanjut Permasalahan Benih

Bersubsidi dan Alternatif Solusinya; 2) Tindak Lanjut LHP-BPK

Tentang Laporan Keuangan; 3) Rencana Aksi Penanggulangan

Kekeringan (Berikut Jenis Dan Jumlah Kegiatannya Secara

Nasional); 4) Hasil Pemeriksaan Khusus Itjen Terkait Surat KPK

Tentang Aset; 5) Laporan Tindak Lanjut Pengenaan PPN Komoditi

Pertanian; 6) Reviu Renstra Dan Program Kementan; 7) Arahan

Menteri Pertanian.

Page 372: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

144

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Segera respon setiap disposisi Menteri. Tanggal terima surat dan

tanggal surat jawaban jangan terlalu lama. Apabila substansinya

terkait kebijakan, maka surat disposisi Menteri tersebut jangan

diturunkan ke staf untuk menjawab.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP berusaha tidak menunda merespon setiap disposisi

Menteri Pertanian yang sesuai dengan tugas dan fungsi,

sehingga dapat dijawab tepat waktu.

- Untuk substansi yang menyangkut kebijakan akan

dikonsepkan jawabannya langsung oleh pimpinan.

Terkait beberapa skenario restrukturisasi organisasi Kementan,

semua harus menyikapi dengan bijaksana. Belum diputuskan

skenario mana yang akan diambil. Keputusan akan diambil oleh

Pemerintah Baru.

Tindak Lanjut:

- Terkait restrukturisasi organisasi, seluruh jajaran Ditjen TP

menyikapi secara bijaksana dan tidak mengalami gejolak,

karena restrukturisasi organisasi merupakan hal yang biasa

dalam suatu organisasi.

- Ditjen TP akan menerima pilihan skenario yang akan diambil

oleh Pemerintah.

Manfaatkan sisa waktu yang ada untuk mengoptimalkan

penyaluran benih bersubsidi, terutama, menjelang datangnya

Musim Tanam (Okt-Mar)

Tindak Lanjut:

Dalam menghadapi Musim Tanam (Oktober-Desember 2014),

PT Sang Hyang Seri diminta agar meningkatkan

pengadaan/penyediaan benih bersubsidi, sehingga benih

bersubsidi dapat secara optimal dimafaatkan kelompok tani.

Tegakkan disiplin Petugas Penerima dalam penyetoran PNBP.

PNBP yang belum disetorkan ke Kas Negara merupakan potensi

temuan auditor

Tindak Lanjut:

- Telah ditunjuk Petugas Penerima PNBP, yang disesuaikan

dengan kualifikasinya dan bekerja sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

Page 373: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

145

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Kinerja petugas penerima PNBP tersebut diawasi, dan

dilakukan pembinaan serta evaluasi secara berkala, dalam

rangka melihat kekurangan atau kelemahan untuk perbaikan.

- PNBP yang diterima disetorkan tepat waktu, sehingga tidak

menjadi temuan.

Segera tindak lanjuti temuan BPK secara maksimal. Siapkan

pegawai yang diberi tugas untuk menyelesaikan temuan.

Lakukan pemantauan penyelesaian temuan setiap pekan.

Laporkan perkembangan tindak lanjut temuan BPK sebulan

sekali pada Rapim Kementan, dan seminggu sekali pada Rapim

tingkat Eselon I.

Tindak Lanjut:

- Temuan BPK-RI terkait Ditjen Tanaman Pangan telah

ditindaklanjuti sesuai Instruksi Menteri Nomor:

04/Inst/RC.250/8/2014 tanggal 25 Agustus 2014 dengan

membuat teguran kepada pihak terkait dan dilakukan

pemantauan/evaluasi secara berkala atas perkembangan

tindaklanjut penyelesaian.

- Koordinasi penyelesaian hasil audit dan pemantauan

dilakukan sesuai tupoksi struktural di Direktorat/Unit Kerja

Eselon II/UPT (di tiap unit kerja Eselon II/UPT ditetapkan

koordinator penanganan dirangkap oleh anggota Satlak

PI/anggota Tim Pelaporan). Di tingkat Ditjen TP/Sekretariat

Ditjen TP dikoordinasikan oleh Subbag Evaluasi dan

Tindaklanjut Hasil Pengawasan pada Bagian Evaluasi dan

Pelaporan Setditjen TP dan anggota Tim dari Bagian

Keuangan dan Perlengkapan.

- Perkembangan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan

akan disampaikan pada Rapim A sebulan sekali dan Rapim B

seminggu sekali.

r. Rapim, Senin, 8 September 2014 Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Draf Perubahan Permentan Tentang Tata Hubungan

Kelembagaan; 2) Laporan Data Perkembangan Tanaman Padi,

Jagung dan Kedelai; 3) Laporan Kajian Tentang Pengenaan PPN

Komoditi Pertanian; 4) Rancangan Perubahan Permentan Tentang

Pestisida; 5) Keragaan Impor Komoditi Pertanian Penting Tahun

2013 dan 2014; 6) Laporan Tentang RUU Perkebunan Inisiatif DPR;

7) Arahan Menteri Pertanian.

Page 374: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

146

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain :

Terkait realisasi tanam padi, jagung dan kedelai yang mengalami

penurunan, agar dilakukan kerjasama kegiatan bersama dengan

Eselon I terkait (khususnya mengenai kekeringan). Susun

rencana aksi (Renaksi) untuk akselerasi peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai, agar dapat mencapai target yang telah

ditetapkan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan memanfaatkan secara optimal

- Sisa waktu pertanaman yang ada untuk mencapai target yang

telah ditetapkan, akan dilakukan beberapa kegiatan meliputi:

Mengawal pertanaman periode Agustus-September 2014

terutama dari serangan OPT.

kekeringan melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan

dan petugas lapangan.

Menyebarkan informasi kepada petugas lapangan untuk

mengantisipasi situasi iklim yang kurang menguntungkan

untuk pertanaman kedelai melalui pemanfaatan kalender

tanam secara optimal dan berkoordinasi dengan kantor

BMKG setempat.

Ditjen Tanaman Pangan akan melaksanakan pertemuan

Koordinasi Terpadu Evaluasi P2BN tanggal 2 s.d 3 Oktober

2014 di Tangerang-Banten yang akan dihadiri oleh Kepala

Dinas Pertanian Provinsi, Kepala Bakorluh, Kepala BPTP

dan Kepala BPS Provinsi se-Indonesia.

Peserta/narasumber pusat terdiri dari Kepala BPS, Eselon I

terkait lingkup Kementan, dan Kementerian PU (Ditjen

Irigasi Air). Pertemuan tersebut diharapkan dapat dihadiri

oleh Menteri Pertanian untuk memberikan arahan.

Sebagai tindak lanjut Surat Menteri Pertanian ke Gubernur

Nomor: 199/PD.100/M/7/2014, tanggal 18 Juli 2014 hal

pencapaian produksi tahun 2014 (ARAM I) dan surat Plt.

Dirjen Tanaman Pangan ke Kepala Dinas Pertanian

Provinsi Nomor: 566/PD/C/07/2014 tanggal 15 Juli 2014,

telah dilaksanakan Kunjungan Kerja Plt Dirjen Tanaman

Pangan ke provinsi-provinsi yang mengalami penurunan

produksi padi meliputi provinsi: Jawa Timur (21 s.d 22 Juli

2014), Sulawesi Utara (19 s.d 20 Agustus 2014), Jawa

Page 375: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

147

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Barat (14 s.d 15 Agustus 2014), Banten (20 s.d 23 Agustus

2014), Jawa Tengah (25 s.d 26 Agustus 2014), Sulawesi

Selatan (29 s.d 30 Agustus 2014), Sumatera Selatan (16

s.d 17 September 2014), dan Nusa Tenggara Barat

direncanakan 23 s.d 24 September 2014.

Terkait serapan anggaran, usahakan agar persentase serapan

pada akhir bulan September 2014 bisa di atas persentase

serapan tahun 2012 (periode sama)

Tindak Lanjut:

Posisi realisasi anggaran s.d 22 September tahun 2014,

serapan APBN Ditjen Tanaman Pangan mencapai (67,64%).

Serapan tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

serapan tahun 2012 (33,82%), dan 2013 (50,73%) pada

periode yang sama.

Upaya mendorong percepatan serapan anggaran terus

dilakukan.

Pada Sidang Kabinet, Presiden berpesan agar kunjungan kerja

ke Luar Negeri dibatasi untuk tujuan yang sangat diperlukan

saja, sehingga bisa konsentrasi menyelesaikan semua kegiatan-

kegiatan

Tindak lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Setjen (Biro

Kerjasama Luar Negeri), terkait kunjungan kerja ke luar negeri

yang bersifat penting atau mewakili Menteri Pertanian/Wakil

Menteri Pertanian, sehingga kegiatan-kegiatan yang ada di

kantor dapat berjalan dengan baik.

s. Rapim, Senin, 29 September 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Renstra dan Capaiannya 2010 – 2014; 2) Rencana

Kegiatan Dan Anggaran 2015 (Paparan Anggaran Perjalanan Dinas

Dan Rapat-rapat); 3) Arahan Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Menjelang alih Kabinet Pemerintahan, maka Kementerian

Pertanian perlu menyiapkan bahan untuk Menteri baru dan

jajarannya. Untuk itu, setiap Eselon I agar menyusun Laporan

Kinerja pelaksanaan program secara independen dan lengkap.

Laporan berisi capaian, permasalahan atau kendala, dan

kegiatan yang belum dilaksanakan, serta aksi tindak lanjutnya.

Page 376: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

148

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan tersebut disusun sebagai acuan untuk mempermudah

Menteri Pertanian baru dalam melengkapi programnya.

Panduan penyusunan Laporan Kinerja:

Outline: Bab I Pendahuluan, mencakup visi dan misi; Bab II

Anggaran dan realisasi (5 tahun); Bab III Capaian kinerja; Bab

IV Permasalahan dan persoalan yang masih harus

diselesaikan.

Target yang dipakai harus bersifat nasional. Tidak perlu

disebut bagian yang menjadi intervensi Pemerintah, karena

fasilitasi Pemerintah harus dapat menjadi pengungkit bagi

seluruh kegiatan dan capaian nasional.

Sebagai acuan penulisan laporan adalah Renstra Kementan,

terutama untuk target-target yang telah ditetapkan.

Terkait anggaran, gambarkan secara jelas, termasuk apabila

ada revisi anggaran yang mengakibatkan dilakukan revisi

target.

Buat standarisasi untuk penulisan indikator makro. Setiap

Eselon I agar tidak berbeda dalam penulisan dan

penghitungan indikator makro.

Angkat permasalahan utama yang dihadapi dengan

menuliskan secara jelas sesuai keadaan yang sebenarnya,

sehingga Menteri Pertanian yang baru dapat menangkap

esensi situasi dan kondisinya.

Angkat hal-hal yang telah dikerjakan Kementan dan dapat

menjadi contoh bagi K/L lain, seperti: modeling system, e-

proposal, SIKP, dan WBK.

Laporan kinerja masing-masing Eselon selama 5 tahun

tersebut agar diserahkan langsung kepada Menteri Pertanian,

paling lambat hari Kamis, tanggal 9 Oktober 2014.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan sedang menyusun laporan kinerja

pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010-2014 sesuai

dengan tugas dan fungsi Ditjen TP.

- Laporan Kinerja memuat capaian produksi tanaman pangan

dan capaian kegiatan Ditjen TP selama periode 2010-2014,

khusus tahun 2014 keadaan s.d September 2014.

- Laporan Kinerja yang disusun dengan outline: Bab I

Pendahuluan; Bab II Capaian Indikator Makro; Bab III Capaian

Page 377: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

149

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Produksi Tanaman Pangan; Bab IV Capaian Kegiatan Utama

APBN Ditjen TP; Bab V Realisasi Serapan APBN; Bab VI

Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut; dan Bab VII

Penutup.

- Saat ini laporan kinerja dalam tahap finalisasi dan diharapkan

dapat disampaikan kepada Menteri Pertanian tepat pada

waktunya.

Lakukan penyisiran atas anggaran perjalanan dinas, karena dari

paparan terlihat bahwa hampir semua Eselon I memiliki alokasi

anggaran perjalanan dinas yang masih cukup besar, ditambah

lagi dengan rencana adanya kenaikan tunjangan kinerja, maka

seyogyanya perjalanan dinas bisa diturunkan.

Tindak Lanjut:

- Rancangan anggaran perjalanan dinas Ditjen TP tahun 2015

memang mengalami sedikit peningkatan bila dibandingkan

dengan tahun 2014 antara lain disebabkan : (1) penerapan

pola baru “kawasan” yang memerlukan sosialisasi yang

intensif; (2) meskipun melalui mekanisme E-Proposal, CPCL

kawasan perlu lebih teliti dan terpadu agar tepat sasaran; (3)

pembinaan pola gerakan di daerah non kawasan (dengan

melibatkan aparat dan masyarakat secara terpadu); (4)

lanjutan pembinaan/asistensi/ pemantauan pemanfaatan

bantuan tahun sebelumnya terutama alsin pascapanen agar

bermanfaat optimal dan berkembang); dan (5) penyelesaian

asset (barang persediaan dan Satker inaktif) yang relatif

banyak dan perlu melibatkan/koordinasi dengan instansi lain

(seperti KPLKN).

- Ditjen TP akan melakukan penyisiran kembali anggaran

perjalanan dinas, sehingga akan mengurangi anggaran

perjalanan dinas yang tidak terlalu penting, dan lebih

difokuskan pada kegiatan yang dapat secara langsung

berpengaruh pada peningkatan dan pencapaian sasaran

produksi.

Upayakan agar nilai SAKIP tahun 2014 mendapat nilai A. Ada

tiga Eselon I yang masih perlu meningkatkan nilai SAKIP Unit

Eselon I, yaitu Ditjen TP, Ditjen PSP dan Badan PPSDMP.

Eselon I yang lain agar dapat mempertahankan dan

meningkatkan nilainya. Dengan demikian, diharapkan secara

keseluruhan dapat mendorong pencapaian nilai A untuk SAKIP

Kementerian Pertanian.

Page 378: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

150

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tindak Lanjut:

- Dalam upaya memperbaiki penilaian SAKIP dan

meningkatkan kinerja, maka Ditjen Tanaman Pangan akan

melakukan koordinasi kepada Eselon II lingkup Ditjen

Tanaman Pangan untuk:

Memperhatikan potensi kemampuan pencapaian target

yang telah ditetapkan antara lain:

Melakukan reviu secara berkala terhadap IKU

Menyusun renaksi setiap indikator kinerja utama dalam

penetapan kinerja dengan mencantumkan target secara

periodik dan dipantau pencapaiannya secara berkala.

Menyusun indikator individu yang mengacu pada IKU unit

kerja.

Menyampaikan LAKIP kepada atasan langsung tepat

waktu.

Melaksanakan seluruh kegiatan dengan memperhatikan

prinsip efisiensi, efektivitas, dan ekonomis sesuai peraturan

yang berlaku.

Memperbaiki SPI .

- Penilaian SAKIP Ditjen Tanaman Pangan akan diupayakan

mendapat nilai A dalam penilaiannya sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor: 8 tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden

Nomor: 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi

Pemerintah, Surat Keputusan MENPAN Nomor: KEP-

135/M.PAN-2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor: 135/Permentan/OT.140/12/2013

tahun 2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Pertanian.

t. Rapim Selasa, 28 Oktober 2014, Selasa, tanggal 2 September 2014

di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Pusat Kementan, dipimpin oleh

Menteri Pertanian. Adapun agenda yang dibahas pada Rapim

tersebut yaitu: 1) Reviu Analisis Target dan Langkah Operasional

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai; dan 2) Arahan

Menteri Pertanian.

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang terkait dengan tugas dan

fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain sebagai

berikut:

Page 379: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

151

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Target dari Kabinet Kerja untuk Kementerian Pertanian adalah

swasembada pangan. Sebagai skala prioritas pertama, maka

untuk selama kurang lebih dua tahun kedepan, Kementerian

Pertanian akan memfokuskan program, kegiatan, dan anggaran

bagi pencapaian target swasembada 3 komoditas pangan utama,

yaitu: padi, jagung, dan kedelai. Komoditas dan program

pembangunan pertanian yang lain tetap dijalankan, namun

bukan dalam skala prioritas. Dalam rangka pencapaian skala

prioritas pertama tersebut, maka dimohonkan kerelaan seluruh

unit kerja Eselon I lingkup Kementan untuk melakukan

refocusingkegiatan dan revisi anggaran masing-masing.

Disepakati bahwa untuk refocusing kegiatan dan revisi anggaran

ini, tidak dilakukan antar program melainkan di dalam program

masing-masing (tidak lintas Eselon I).

Ada lima aspek penting yang harus menjadi fokus perhatian

pekerjaan saat ini bagi peningkatan produski padi, jagung, dan

kedelai, yaitu: irigasi, benih, pupuk, asuransi pertanian, dan

penyuluhan. Khusus benih agar dihitung kembali kebutuhan

volume dan anggaran benih tahun 2015.

Tindak Lanjut:

Dalam rangka mencapai swasembada tiga komoditas pangan

utama yaitu: padi, jagung, dan kedelai dari aspek perbenihan,

tahun 2015 melalui APBN-P dialokasikan untuk bantuan benih

padi inbrida seluas 8 juta ha dengan jumlah benih sebanyak

200 ribu ton (bantuan benihnya 25 kg/ha) dan kebutuhan

anggarannya Rp. 2 triliun, bantuan benih jagung hibrida

seluas 500 ribu ha dengan jumlah benih sebanyak 7.500 ton

(bantuan benihnya 15 kg/ha) dan kebutuhan anggarannya

Rp.375 miliar, bantuan benih kedelai seluas 350 ribu ha

dengan jumlah benih sebanyak 17.500 ton (bantuan benihnya

50 kg/ha) dan kebutuhan anggarannya Rp.271 miliar.

Selain program bantuan benih, tahun 2015 dialokasikan juga

untuk program subsidi benih. Kebutuhan volume dan

anggaran untuk subsidi padi inbrida 100 ribu ton anggaran

yang diperlukan Rp.694,5 miliar, padi hibrida 1.500 ton

anggaran yang dibutuhkan Rp.71,887 miliar, dan kedelai 15

ribu ton anggaran yang diperlukan Rp.173,025 miliar.

Cari upaya terobosan bagi penyediaan benih tersebut, dimana

pelaksanaannya tidak melanggar peraturan yang berlaku

Page 380: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

152

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tindak Lanjut:

Untuk pengadaan benih tahun 2015 akan diupayakan melalui

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dengan alokasi anggaran

di Provinsi. Hal tersebut sekaligus untuk mendukung kemandirian

benih. Terkait dengan penggunaan anggaran BA 999 telah

dikonsepkan surat Menteri Pertanian kepada Menteri Keuangan

hal Perubahan BA 999 ke BA 018 yang akan dialokasikan di

provinsi. Konsep surat tersebut dalam proses di Sekretaris

Jenderal Kementan.

Upayakan agar penyediaan benih dapat dilakukan di daerah,

sehingga dapat memenuhi azas 6 tepat (jenis, jumlah, harga,

tempat, waktu dan mutu)

Tindak Lanjut:

Agar penyediaan benih di daerah dapat sesuai kebutuhan petani

secara 6 tepat, perlu dialokasikan anggaran pengawasan

penyediaan benih bantuan pemerintah di provinsi maupun

kabupaten/kota.

Segera lakukan exercise fefocusing kegiatan dan anggaran di

masing-masing Eselon I dengan dikoordinasikan oleh Sekretariat

Jenderal. Hasil exercise dibuat dalam bentuk matriks yang isinya

mencakup: pokok kegiatan, permasalahan, alternatif

penyelesaian (solusi), dan konsekuensi dilaksanakan solusi.

Pembuatan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat,

dengan mempertimbangkan konsekuensi yang ada.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan telah melakukan pertemuan dengan

Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan terkait anggaran

untuk mendukung peningkatan produksi.

- Pada pertemuan tersebut membahas pokok kegiatan,

permasalahan, sehingga sasaran produksi dapat tercapai

pada tahun 2014, sesuai target/sasaran yang telah ditetapkan

Dalam penyiapan bahan Menteri, cukup 2-5 lembar saja (dua

lembar lebih baik). Cukup point-point yang perlu disampaikan

oleh Mentan kepada Presiden. Data dan informasi lebih detil

sebagai lampiran.

Tindak Lanjut:

Dalam menyiapkan bahan untuk Menteri Pertanian, Ditjen

Tanaman Pangan akan mengupayakan seefektif dan seefisien

Page 381: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

153

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

mungkin, hanya pokok-pokok atau inti dari tema bahan/ laporan,

sementara data lebih rinci akan dijadikan lampiran saja.

Rapat Pimpinan Kementan akan lebih banyak dilakukan di luar

kantor, sekaligus melihat perkembangan pelaksanaan kegiatan

di lapangan Pejabat Eselon II terkait harus hadir.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan mengikuti pelaksanaan Rapim di

luar kantor/lapangan, akan dikoordinasikan dengan unit kerja

Eselon II lingkup Ditjen TP, yang akan menghadiri sesuai dengan

tupoksi yang ada pada unit kerja Eselon II terkait.

u. Rapim Senin, 31 Oktober 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang Menteri Pertanian. Agenda Rapim: 1)

Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi 1 Juta Ha; 2) Refocusing

Program dan Anggaran Tahun 2015 Mendukung Percepatan

Pencapaian Swasembada Padi, Jagung, Kedelai, Gula, dan Daging

Sapi; 3) Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Undangan menjadi pembicara dan narasumber di kampus, dan

undangan lainnya agar di wakili oleh Pejabat Eselon I.

Pengaturan Pejabat yang mewakili Mentan ini dilakukan oleh

Sekjen.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Sekjen

mengenai pengaturan mewakili Menteri Pertanian sebagai

pembicara dan narasumber.

- Dirjen Tanaman Pangan akan mewakili Menteri Pertanian

terutama untuk kegiatan/agenda yang terkait dengan tugas

dan fungsi Ditjen Tanaman Pangan.

Untuk sementara, agar Dirjen PSP, Dirjen TP, dan Sekjen untuk

tidak pergi ke luar kota (pergi jauh), apabila tidak untuk keperluan

penting.

Tindak Lanjut:

- Dirjen Tanaman Pangan akan tetap berada di Jakarta untuk

mengawal rencana dan upaya pencapaian sasaran/ target

produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

- Untuk kegiatan undangan atau perjalanan keluar kota, akan

diwakili oleh Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan sesuai

dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Page 382: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

154

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Secara prinsip Presiden sudah menyetujui APBN-P Kementan

tahun 2015 sebesar Rp.15 triliun, yaitu: 1) untuk Kementan

Rp.10 triliun dan Kemen PU & PR Rp.5 triliun, 2) rehabilitasi

jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier, 3) rehabilitasi

jaringan irigasi tersier seluas 1 juta ha, sebesar Rp.9,7 triliun.

Sudah disepakati bahwa lokasi rehab jaringan irigasi primer dan

sekunder yang dikerjakan Kemen PU & PR akan mengikuti lokasi

jaringan tersier, 4) jagung, seluas 500 ribu ha, sebesar Rp.500

miliar. Ditjen PKH agar menyiapkan proposal dan siap hari

Senin, 3 November 2014, 5) kedelai, sebesar Rp. 300 miliar, 6)

padi, sebesar Rp. 1 triliun, untuk keperluan bibit, 7) gula, sebesar

Rp.1 triliun, untuk keperluan traktor roda 4, 8) Ternak, sebesar

Rp.500 miliar, dan 9) Benih, sebesar Rp.250 miliar.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan menyambut baik penambahan

anggaran melalui APBN-P 2015 yang lebih difokuskan untuk

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun

2015 dalam rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton,

swasembada jagung berkelanjutan dan pencapaian

swasembada kedelai tahun 2017.

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan tambahan anggaran

bagi Eselon I pendukung lingkup Kementan dan Kementerian

terkait, agar dapat menyusun kegiatan dapat lebih terfokus

dan berdampak langsung terhadap upaya pencapaian

sasaran produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Segera siapkan RKAKL untuk APBN-P 2015, dengan jadual:

Ditjen PSP 1 bulan, Ditjen Perkebunan 1 minggu, Ditjen PKH 2

minggu, Ditjen TP 1 bulan.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan segera menyusun rencana alokasi

kegiatan dan anggaran tahun 2015 hasil dari refocusing 2015

dan APBN-P 2015 dengan prioritas upaya mendukung

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun

2015.

- Karena masih terdapat beberapa kebijakan kegiatan

pendukung pencapaian produksi tahun 2015 yang akan

diprioritaskan, maka sampai saat ini RKA-K/L APBN-P belum

selesai/belum final.

Untuk sementara, saat ini anggaran difokuskan ke 5

komoditas pangan utama (Padi, jagung, kedelai, tebu, dan

Page 383: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

155

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

daging). Untuk sementara, APBN tidak membiayai komoditas

lain, ditunda dulu.

Tindak Lanjut:

- Fokus kegiatan dan anggaran tahun 2015 yang

diprioritaskan pada pencapaian sasaran produksi padi,

jagung, kedelai tahun 2015, telah disosialisasikan di tingkat

Ditjen Tanaman dan jajaran, sehingga diharapkan semua

dapat memahami dan mendukung upaya pencapaian

sasaran produksi tiga komoditas prioritas.

- Kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap

pencapaian sasaran produksi padi, jagung, kedelai akan

dialihkan dengan cara refocusing anggaran dan kegiatan

melalui revisi RKA-K/L 2015.

Mentan minta agar pada tahun 2016 petani harus sejahtera.

Tindak Lanjut:

- Kesejahteraan petani merupakan tujuan akhir

pembangunan pertanian.

- Oleh sebab itu, maka pembangunan sub sektor tanaman

pangan juga diarahkan dan berlandaskan pada

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani (bukan

hanya untuk meningkatkan produksi saja).

- Target tersebut akan diupayakan melalui peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman pangan

yang dihasilkan petani, sehingga akan konperhensif dan

berdaya saing, sehingga meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani.

Pelaksanaan operasional pupuk dan benih di lapangan

menjadi kebijakan Dirjen PSP dan Dirjen TP.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan siap melaksanakan dan

mengawal kebijakan sistem perbenihan yang ditetapkan

pemerintah, sehingga dapat meningkatkan penyediaan

benih yang memenuhi prinsip 6 tepat, serta meningkatkan

tingkat penggunaan benih unggul bermutu/bersertifikat,

untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman

pangan yang dihasilkan.

- Kebijakan penyedian benih bersubsidi kedepan

direncanakan akan dilaksanakan secara desentralisasi di

Page 384: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

156

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

daerah dan memanfaatkan potensi penangkar benih/

industri benih di lokasi berbasis sumberdaya lokal.

- Dengan pendekatan desentralisasi diharapkan industri

perbenihan di daerah akan lebih cepat berkembang dan

mendekatkan sumber benih dengan pengguna/petani.

Mentan minta maaf sebelumnya, apabila kekurangan dan

kesalahan nanti dalam berkata dan bertindak, ini semata-mata

untuk kepentingan negara. Mentan minta agar semua Eselon

1 yang tidak terkait langsung dengan padi, jagung, dan

kedelai tidak merasa terabaikan. Semua Eselon I penting,

hanya saat ini sedang dilakukan skala prioritas kepentingan.

Dekati semua instansi yang terkait, seperti: BPS, KPK, Jaksa

Agung, Kepolisian.

Tindak Lanjut:

- Jajaran Pimpinan dan Staf Ditjen TP memahami dan siap

mendukung/melaksanakan program pembangunan yang

ditetapkan pada periode 2014-2019 mendatang sesuai

dengan kebijakan Menteri Kabinet Kerja.

- Sejalan dengan kebijakan prioritas pembangunan, maka

dukugan kegiatan akan difokuskan untuk mencapai

swasembada/surplus produksi beras dan jagung

berkelanjutan serta pencapaian swasembada kedelai 2017.

- Dalam melaksanakan program kegiatan dan anggaran

akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan lembaga/

instansi terkait, dan dengan lembaga pengawasan: BPK,

KPK, Jaksa Agung, dan Kepolisian

v. Rapim Senin, 10 November 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Laporan Persiapan Rakernas Pembangunan Pertanian;

2) Program Perbaikan Jaringan Irigasi 1 Juta Ha Tahun 2015; 3)

Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai; 4) Upaya-upaya

Akselerasi Penyuluhan dalam Mendukung Swasembada Pangan; 5)

Arahan Menteri Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Secara prinsip Presiden RI telah menyetujui tambahan Rp.15

triliun untuk Kementerian Pertanian di tahun anggaran 2015,

yang akan digunakan untuk rehab jaringan irigasi dan kegiatan

pendukungnya (traktor dan benih) dalam rangka program

Page 385: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

157

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

percepatan pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung

dan swasembada kedelai, serta untuk akselerasi swasembada

gula dan daging. Untuk mempercepat pelaksanaan program

tersebut, secara prinsip telah disetujui pula bahwa Rp.2 triliun

akan dapat mulai digunakan pada tahun anggaran 2014 dan

berlanjut sampai Maret 2015. Hal ini harus dilakukan untuk

mengejar masa tanam utama padi yaitu Oktober-Maret yang

akan sangat menentukan untuk panen raya di bulan Maret-April

2015.

Terkait dengan tambahan Rp.2 triliun di tahun anggaran 2014,

agar segera:

Lakukan komunikasi dan negosiasi dengan Gubernur (melalui

Dinas Pertanian Provinsi) untuk menyepakati volume bantuan

dan target produksi.

Tindak Lanjut:

- Ditjen TP akan melakukan komunikasi dan negosiasi dengan

Gubernur (melalui Dinas Pertanian Provinsi) tentang sasaran

produksi tahun 2015 nasional dan masing-masing provinsi

pada pertemuan Rakernas Pembangunan Pertanian tanggal

17 s.d 18 November 2014.

- Selain menyampaikan target produksi masing-masing

provinsi, juga disampaikan kegiatan dan anggaran 2015 yang

akan dialokasikan untuk mencapai sasaran produksi 2015,

termasuk rencana kegiatan hasil refocusing 2015, APBN-P

2015 dan rencana kontingensi 2014.

Perlu diketahui dan dipahami bahwa anggaran tambahan Rp.15

triliun mencakup untuk komoditas padi, jagung, kedelai, gula dan

daging.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan memahami tambahan anggaran

sebanyak Rp.15 triliun untuk mencapai sasaran produksi 2015

lima komoditas yang ditargetkan mencapai swasembada dan

swasembada berkelanjutan, yaitu: padi, jagung, kedelai, gula

dan daging, termasuk diantaranya untuk perbaikan jaringan

irigasi melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

- Ditjen TP akan berkoodinasi dengan Setjen terkait anggaran

tambahan 2015, sehingga anggaran yang digunakan sesuai

sasaran dan kebutuhan dalam peningkatan produksi padi,

jagung dan kedelai.

Page 386: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

158

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan dukungan dari Eselon

I terkait, agar dalam penyusunan kegiatan dapat lebih terfokus

dan berdampak langsung terhadap upaya pencapaian

sasaran produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Cek apa benar laporan bahwa 90% benih subsidi telah ditanam

dan berapa luas areal penanamannya.

Tindak Lanjut:

Berdasarkan laporan dari pelaksanan PSO subsidi 2014 PT

Sang Hyang Seri (SHS) sejak bulan Februari 2014 sampai

dengan tanggal 30 Oktober 2014 telah disalurkan benih padi

inbrida sebanyak 26.597 ton untuk areal seluas 1,064 juta ha,

benih padi hibrida 1,197 ton untuk areal seluas 79.786 ha, benih

jagung hibrida 303 ton untuk areal 20.185 ha, benih jagung

komposit 94 ton untuk areal 3.770 ha, dan benih kedelai 646 ton

untuk areal seluas 12.922 ha. Dari sejumlah benih yang

disalurkan tersebut berdasarkan konfirmasi dari Dinas Pertanian

Provinsi sudah ditanam, dan sebagian sudah panen.

Menteri Pertanian meminta target produksi padi tahun 2015

sebesar 75,21 juta ton GKG dan surplus beras sebesar 10 juta

ton sampai tahun 2017. Target produksi kedelai sebesar 1,5 juta

ton dan jagung sebesar 22 juta ton.

Tindak Lanjut:

- Jajaran Ditjen Tanaman Pangan dapat memahami target

produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015 yang telah

ditetapkan oleh Menteri Pertanian.

- Ditjen Tanaman Pangan telah menyusun skenario upaya

pencapaian sasaran produksi tersebut.

- Di samping itu, Ditjen Tanaman Pangan juga menyusun

alokasi kegiatan yang lebih difokuskan pada upaya

pencapaian sasaran produksi yang telah ditetapkan.

Siapkan naskah kesepahaman antara Menteri Pertanian dengan

Kepala Bulog bahwa Bulog bersedia membuat stok beras

sebesar 5 juta ton dan stok jagung sebesar 2,5 juta ton dari

produksi dalam negeri (bukan impor).

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Setjen

Kementan terkait kesepahaman antara Menteri Pertanian

dengan Dirut Perum Bulog terkait stok beras dan jagung yang

harus dipenuhi dari penyerapan produksi beras 5 juta ton dan

jagung 2,5 juta ton dari produksi dalam negeri/hasil petani.

Page 387: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

159

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Dengan adanya kesepahaman Menteri Pertanian dan Dirut

Perum Bulog tersebut, diharapkan kedua belah pihak dapat

memahami tugas dan fungsi masing-masing dalam

pencapaian dan penyerapan produksi petani.

Pada Rakernas 17 s.d 18 November 2014, agar dibuatkan

agenda penandatanganan komitmen Daerah terkait target

produksi. Siapkan dokumen pembagian target produksi padi 75

juta ton GKG ke semua daerah. Dokumen ditandatangani oleh

Dirjen Tanaman Pangan dengan Kepala Dinas Provinsi.

Tindak Lanjut:

- Pada Rakernas tanggal 17 s.d 18 November 2014, Ditjen

Tanaman Pangan akan mengkomunikasikan dengan daerah

tentang sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015

dengan rincian masing-masing provinsi beserta alokasi

kegiatan pendukungnya.

- Sasaran produksi tersebut diminta agar dibahas di masing-

masing provinsi, termasuk dukungan melalui APBD I dan

APBD II.

- Jika telah disepakati sasaran tersebut, baru akan

dilaksanakan penandatanganan komitmen Menteri

Pertanian/Dirjen Tanaman Pangan dengan Gubernur masing-

masing provinsi.

Jadualkan kunjungan ke lapangan untuk Menteri Pertanian,

Dirjen TP dan Dirjen PSP.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoodinasi dengan Ditjen PSP

dan daerah dalam menyusun jadual Menteri Pertanian ke

lapangan, terutama untuk lokasi irigasi yang mengalami

kerusakan untuk diusulkan perbaikan dalam mendukung

pencapaian sasaran produksi tahun 2015.

Terkait dengan usulan Kementerian Pertanian memindahkan

anggaran subsidi benih dari BA 999 ke BA 18, agar disiapkan

surat Menteri Pertanian kepada Menteri Keuangan. Disadari

bahwa proses ini memerlukan waktu dan harus melalui DPR-RI,

namun demikian sebaiknya mulai dilakukan.

Tindak Lanjut:

- Usulan pengalihan anggaran subsidi benih (BA 999.07)

menjadi anggaran sektoral (BA 18) untuk bantuan benih tahun

Page 388: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

160

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2015 Ditjen Tanaman Pangan telah menyiapkan konsep surat

Menteri Pertanian, kepada Menteri Keuangan.

- Ditjen Tanaman Pangan berkoordinasi dengan Setjen

Kementan untuk mempelajari mekanisme dan tatacara

pengalihan anggaran subsidi ke anggaran sektoral.

Hari Selasa 11 November 2014 Menteri Pertanian akan

melakukan rapat dengan seluruh jajaran Ditjen Tanaman Pangan

(Pejabat Eselon I, II, III, dan IV) untuk mengetahui dan

mempelajari seluruh kondisi dan permasalahan terkait

pengembangan tanaman pangan.

Tindak Lanjut:

- Rapat Menteri Pertanian dengan jajaran Ditjen Tanaman

Pangan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2014,

dihadiri oleh Plt. Dirjen Tanaman Pangan, Pejabat Eselon II,

III dan IV lingkup Ditjen Tanaman Pangan dan beberapa

Eselon II lingkup Badan Litbang Kementan.

- Pokok-pokok arahan Menteri Pertanian saat pertemuan

dengan jajaran Ditjen Tanaman Pangan antara lain: kita harus

bertekad menetapkan dan mencapai target produksi padi,

jagung, dan kedelai lebih tinggi dari target sebelumnya yaitu:

padi 75 juta ton GKG, jagung 22 juta ton pipilan kering, dan

kedelai 1,5 juta ton biji kering.

- Target produksi 2015 tersebut ditetapkan dalam rangka

mewujudkan target surplus beras 10 juta ton, swasembada

jagung berkelanjutan dan pencapaian swasembada kedelai

tahun 2017.

- Lakukan peningkatan koordinasi dan sinkronisasi dengan

Eselon I lingkup Kementan, instansi/lembaga terkait,

pemerintah daerah (Gubernur/Bupati/Walikota), serta

stakeholder terkait untuk bersinergi mengupayakan

pencapaian target produksi 2015.

- Agar dilakukan pemantauan dan pelaporan realisasi

penyaluran benih bersubsidi pada periode sisa tahun 2014

(Oktober-Desember 2014) secara berkala (harian).

- Lakukan upaya-upaya dan kerja keras untuk mencapai target

produksi 2015 yang meningkat cukup signifikan (dibanding

rerata capaian selama lima tahun terakhir) dan selanjutnya

kita berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Page 389: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

161

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

w. Rapim Senin, 15 Desember 2014, Ruang Pola, Gedung A Lt. 2,

Kanpus Kementan, yang dipimpin oleh Menteri Pertanian. Agenda

Rapim: 1) Paparan RAPBN-P 2015 dan 2) Arahan Menteri

Pertanian

Beberapa arahan Menteri Pertanian yang perlu ditindak lanjuti oleh

Direktorat jenderal Tanaman Pangan, antara lain:

Para penanggung jawab kegiatan pendampingan kontingensi

agar bekerja lebih keras di tahun 2015, dan bagi anggota tim

yang tidak sanggup di lapangan agar langsung diganti, sehingga

dapat bekerja secara optimal. Bapak Menteri meminta agar

kegiatan pendampingan kontingensi di Sumatera Barat yang

kurang optimal tidak terulang di daerah lainnya.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan beserta jajaran akan bekerja lebih

keras sesuai dengan penugasan dari Menteri Pertanian dalam

melakukan pendampingan kegiatan kontigensi, diharapkan

tidak ada penanggung jawab yang perlu diganti karena kurang

optimal.

- Ditjen Tanaman Pangan mengharapkan dengan intensifnya

pendampingan, daerah juga dapat melaksanakan kegiatan

secara optimal, sehingga tujuan kegiatan kontigensi dan

sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun 2015 dapat

dicapai.

Fokuskan skala prioritas kegiatan 2015 untuk pencapaian

swasembada padi, jagung, kedelai, daging sapi serta

peningkatan produksi gula. Selain itu fokuskan pula untuk

peningkatan produksi dan kualitas cabai, bawang merah dan

kakao.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan telah memfokuskan rencana kegiatan

dan anggaran tahun 2015 untuk pencapaian sasaran produksi

padi, jagung, kedelai tahun 2015 dalam rangka swasembada

pangan tahun 2017. Sehingga dilakukan refocusingatas

rencana kegiatan dan anggaran tahun 2015 untuk mendukung

peningkatan produksi ketiga komoditas tersebut.

- Untuk mendukung pencapaian swasembada kedelai tahun

2017, maka dukungan anggaran melalui dana APBN 2015

difokuskan pada kegiatan GP-PTT kedelai seluas 350.000 ha

(non kawasan 333.500 ha + kawasan 16.500 ha) dan PAT-

Page 390: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

162

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

PIP seluas 131.500 ha ( refocusing awal 90.000 ha +

tambahan refocusing PAT-PIP 41.500 ha). Kegiatan ini

diharapkan berkontribusi terhadap target produksi kedelai

2015 sebesar 1,2 juta ton. Apabila ada tambahan anggaran

melalui APBN-P 2014 untuk kegiatan PAT-PIP kedelai seluas

300.000 ha maka sasaran produksi kedelai 2015 bertambah

menjadi 1,5 juta ton biji kering.

- Disamping refocusing dari anggaran Ditjen Tanaman Pangan

sendiri, juga diharapkan dukungan dari Eselon I terkait, agar

dalam penyusunan kegiatan dapat lebih terfokus dan

berdampak langsung terhadap upaya pencapaian sasaran

produksi tahun 2015 yang telah ditetapkan.

Bantuan benih diperluas dari 2 juta ha menjadi 5 juta ha. Dana

untuk benih dialokasikan dari dana APBNP. Ditjen Tanaman

Pangan agar melakukan koordinasi dengan Kemenkeu agar

dana subsidi benih tahun 2015 yang sudah dialokasikan di BA

999 tidak diproses lebih lanjut. Selanjutnya Ditjen TP

merumuskan mekanisme pengadaan benih dari dana APBNP

2015 tersebut.

Tindak Lanjut:

- Pengadaan benih padi untuk 5 juta ha dialokasikan untuk

kegiatan: rehabilitasi jaringan irigasi 1,5 juta ha, optimasi

lahan 0,5 juta ha dan peningkatan produksi 3 juta ha.

- Alokasi per kabupaten/kota di masing-masing provinsi sedang

disusun dan dikoordinasikan dengan Direktorat Pengelolaan

Air Irigasi, Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan dan

Direktorat Budidaya Serealia.

- Berdasarkan instruksi Menteri Pertanian tanggal 21 Desember

2014, Subsidi Benih tetap dilanjutkan dan telah

dikoordinasikan dengan Setjen.

- Rencana mekanisme pengadaan benih dana APBN-P 2015

melalui penunjukan langsung di Satuan Kerja Dinas Pertanian

Provinsi.

Tambahkan alokasi power thresher multiguna untuk kedelai

sebanyak 1.500 unit Rp.25-30 juta/unit dan pengadaan pompa

air sebanyak 7.800 unit. Untuk combine harvester pengadaannya

disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kemampuan produsen

memproduksi. Jangan sampai alat dan mesin yang disalurkan

kepada petani tidak terpakai (idle), untuk itu agar Prof. Budi Indra

melakukan pengecekan di lapangan. Pengadaan combine

Page 391: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

163

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

harvester diusulkan sebanyak 2.800 unit dan dryer sebanyak

1.900 unit. Pengadaan RMU agar ditambahkan alokasi anggaran

untuk pengadaan RMU sebanyak 6.700 unit senilai Rp.369

miliar. Agar Badan Litbang mengkaji efisiensi penggilingan skala

kecil.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan mengusulkan untuk APBN-P 2015

alsin pascapanen berupa power thresher multiguna sebanyak

1.500 unit dengan anggaran Rp.45 miliar, combine harvester

kecil 2.800 unit dengan anggaran Rp.364 miliar.

- Di samping itu, juga diusulkan dryer kapasitas 5 ton dengan

harga per unit Rp.450 juta, anggaran tersebut dirasa kurang

karena hasil pembahasan anggaran tahun 2014 anggaran

satu unit dryer kapasitas 3,5-6 ton sebesar Rp.935 juta, yang

terdiri dari satu unit dryer beserta kelengkapannnya senilai

Rp.685 juta, bangunan, perencanaan dan pengawasan

konstruksi Rp.250 juta. Untuk itu diperlukan pertimbangan

kembali usulan fasilitasi bantuan dryer tersebut.

- Telaahan atas sarana vertical dryer sebagai berikut:

Berdasarkan pengalaman fasilitasi yang telah dilakukan

tiga tahun terakhir, fasilitasi dryer kepada kelompoktani

(poktan)/gabungan kelompoktani (gapoktan) sebaiknya

tidak dilakukan secara massal, mengingat rata-rata

kelompoktani belum siap mengelola dryer secara baik

sebagai suatu unit usaha.

Berdasarkan evaluasi tahun berjalan pemanfaatan dryer

yang murni dikelola poktan/gapoktan belum optimal

disebabkan karena perubahan kebiasaan poktan/gapoktan

dari semula menggunakan pengering sinar matahari (lantai

jemur) ke cara pengeringan dengan menggunakan

pengering mekanis belum berhasil baik.

Untuk dryer yang dikelola dengan pola kerjasama antara

poktan/gapoktan penerima dan Penggilingan Padi Kecil

(PPK) setempat menunjukkan perkembangan yang cukup

baik, sehingga untuk saat ini kami sedang intensif

melakukan pembinaan bersama aparat Dinas Pertanian

daerah, dengan harapan menumbuhkan respon positif

untuk mengunakan pengering mekanis (dryer).

Saat ini fasilitasi dryer sebaiknya dilakukan secara selektif

yang diarahkan untuk mendukung kegiatan Revitalisasi

Page 392: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

164

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Penggilingan Padi Kecil (PPK) terintegrasi dengan fasilitasi

dryer secara selektif dengan spesifikasi dan kualifikasi

sesuai kapasitas penggilingan yang akan dibantu.

Persyaratan lain adalah adanya kesanggupan dari pemilik

PPK untuk mengoptimalkan pendayagunaan fasilitasi

sarana pascapanen berupa dryer yang terintegrasi dengan

PPK sebagai unit usaha yang dikelola secara professional

untuk meningkatkan rendemen giling mendukung

terwujudnya swasembada beras berkelanjutan. Diharapkan

dengan revitalisasi PPK yang terintegrasi dengan fasilitasi

Dryer dapat menekan losses dan meningkatkan rendemen

giling beras yang masih dibawah angka rata-rata nasional

rendemen giling (62,83%).

Fasilitasi bantuan sarana pascapanen Vertical Dryer

selama tiga tahun ini berupa Flat Bed Dryer kapasitas 3-3,5

ton/proses dialokasikan kepada 311 kelompok, Vertikal

Dryer kapasitas 3,5-6 ton/proses kepada 114 kelompok,

dan Vertical Dryer kapasitas 9-10 ton/ proses kepada 22

kelompok yang tersebar di sentra produksi padi.

Untuk pelaksanaan kegiatan 2015 agar mulai ditandatangani

kontrak kinerja antara Menteri Pertanian dengan Eselon I atau II

berdasarkan kinerja peningkatan produksi padi, jagung, kedelai

dengan bobot 70% dan kinerja rutin/regular 30%. Target produksi

padi untuk 2015 dinaikkan dari target semula, yaitu: Jawa Barat

sebesar 1,75 juta ton, Banten sebesar 0,5 juta ton, Jawa Tengah

sebesar 1,5 juta ton, Jawa Timur sebesar 2 juta ton, Aceh

sebesar 0,7 juta ton, Sumut sebesar 1 juta ton, Sumbar sebesar

0,5 juta ton, Sumsel sebesar 1 juta ton, Lampung sebesar 1 Juta

ton, dan Sulsel sebesar 1 juta ton.

Tindak Lanjut:

- Ditjen Tanaman Pangan berusaha mencapai target produksi

padi, jagung, kedelai tahun 2015 yang telah ditetapkan

sebagai kontrak kinerja Menteri Pertanian dengan Eselon I

dan Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan.

- Namun, yang harus disadari dan menjadi perhatian Eselon I

terkait, bahwa pencapaian sasaran produksi padi, jagung,

kedelai, bukan hanya merupakan kinerja Ditjen Tanaman

Pangan sendiri, semua perlu mendapat dukungan dari Eselon

I pendukung dan para stakeholder. Untuk itu Ditjen Tanaman

Page 393: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

165

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Pangan mengharapkan dukungan dari pihak terkait, agar

target produksi dan kontrak kinerja dimaksud dapat tercapai.

Untuk penanganan serangan OPT dan Dampak Perubahan Iklim

agar diusulkan kegiatannya dengan anggaran sebesar Rp.220

miliar melalui APBN-P 2015.

Tindak Lanjut:

Usulan kegiatan penanganan OPT dan DPI anggaran APBN-P

2015 masih dalam proses pembahasan.

Kegiatan SRI agar dievaluasi dan dikaji dengan membentuk tim

kecil dengan ketua Ditjen PSP dan anggota Ditjen TP dan PPHP

untuk mengidentifikasi SRI yang sudah siap untuk ekspor

termasuk proses sertifikasi/labeling. Sebagai tahap awal, agar

dijajaki di negara-negara yang berpotensi untuk pemasaran

beras organik.

Tindak Lanjut:

Ditjen Tanaman Pangan akan berkoordinasi dengan Ditjen PSP

sebagai pelaksana kegiatan SRI dan Ditjen PPHP yang

berhubungan dengan pemasaran dan ekspor hasil pertanian

termasuk beras, untuk mengidentifikasi beras organik hasil

kegiatan SRI yang memenuhi kriteria ekspor dan negara yang

membutuhkan.

13. Rapat Dengan Pendapat/Rapat Kerja Mentan dengan Komisi IV DPR-

RI

a. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 27 Januari 2014,

dengan topik: 1) Membahas Pelaksanaan Subsidi Pupuk Tahun

2013 dan Rencana Tahun 2014, 2) Membahas Perkembangan

Pelaksanaan Undang-Undang di Bidang Pertanian

Kesimpulan/hasil sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk segera

melakukan langkah-langkah kongkrit dalam rangka pemberian

bantuan sarana produksi untuk daerah-daerah yang terkena

bencana alam, seperti daerah yang terkena dampak erupsi

Gunung Sinabung, serta lahan-lahan yang mengalami banjir dan

tanah longsor.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk menangani

kekurangan kuantum pupuk bersubsidi tahun 2014 dengan

melakukan realokasi anggaran pupuk organik, dengan

mendorong kemampuan petani untuk memproduksi pupuk

organik secara mandiri. Apabila masih terjadi kekurangan

Page 394: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

166

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

kuantum pupuk bersubsidi akan diusulkan melalui APBN-P tahun

2014.

Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk

meningkatkan intensitas sosialisasi undang-undang di bidang

pertanian yang sudah disahkan oleh DPR-RI ke berbagai daerah,

dan selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk

segera menerbitkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,

maupun Peraturan Menteri Pertanian sebagai payung hukum

untuk mendukung pelaksanaan undang-undang dimaksud.

b. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 3 Februari 2014,

dengan topik: Membahas Penanggulangan dan Pengendalian

Bencana Banjir Terkait Fenomena Banjir di Beberapa Daerah yang

Mengakibatkan Kerusakan Gagal Panen yang Merugikan Petani

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melakukan

koordinasi lintas sektor secara intensif dalam rangka pemulihan

areal pertanaman dan pembudidayaan yang rusak, pemberian

bantuan prasarana dan sarana produksi pengganti, termasuk

biaya produksi bagi petani, pekebun, peternak, nelayan dan

pembudidaya ikan di daerah-daerah yang terkena bencana alam

dengan memanfaatkan anggaran yang tersedia pada APBN

Tahun 2014.

Komisi IV DPR-RI meminta kepada:

- Kementerian Pertanian untuk melakukan inventarisasi

cadangan pangan nasional guna mengantisipasi terjadinya

impor pangan pokok pada saat cadangan pangan pokok

dalam negeri masih tercukupi.

- Kementerian Kehutanan untuk memprioritaskan realisasi

kegiatan rehabiltasi hutan dan lahan tahun anggaran 2014 di

kawasan hutan lindung dan konservasi serta pengembangan

hutan rakyat di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah kritis

kondisinya.

- Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempersiapkan

payung hukum kebijakan terhadap ganti rugi gagal panen dan

bantuan akibat bencan sebagai upaya perlindungan dan

pemberdayaan bagi nelayan dan pembudidaya ikan serta

petani garam.

- Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pemulihan

dan pengendalian bencana banjir melalui perbaikan

Page 395: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

167

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

infrastruktur sumber daya air, termasuk rehabilitasi jalan

produksi untuk menndukung sektor pertanian, kehutanan,

serta kelautan dan perikanan yang terkena bencana.

- Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran tambahan untuk

pemulihan bencana alam pada APBN-P TA. 2014.

Komisi IV DPR-RI menerima usulan Kementerian Pertanian

dalam rangka kekurangan anggaran penanganan akibat bencana

banjir di sektor pertanian sebesar Rp.510,07 miliar untuk

pemulihan areal tanaman pangan dan perkebunan serta bantuan

peternakan. Selanjutnya Kementerian Kelautan dan Perikanan

segera menyampaikan usulan anggaran penanganan akibat

bencana banjir.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar melakukan

koordinasi antar instansi, lembaga, badan terkait untuk

mengeluarkan kebijakan penundaan pembayaran hutang dan

penghapusan bunga kepada petani, pekebun, peternak, nelayan

dan pembudidaya ikan yang terkena bencana yang menerima

pinjaman dari perbankan untuk kegiatan usaha produktif.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk

segera merealisasikan asuransi pertanian.

c. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Senin, 17 Februari 2014,

dengan topik: 1) Membahas Evaluasi Penyerapan TA. 2013, 2)

Tindak Lanjut Keputusan Rapat Kerja tanggal 27 Januari 2014

mengenai Pupuk dan Kasus Importasi Beras

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Kementan untuk meningkatkan

serapan pada APBN Tahun 2014, sehubungan dengan

menurunnya serapan anggaran APBN Tahun 2013 yang hanya

mencapai 89,64%, dibandingkan dengan serapan APBN Tahun

2012 sebesar 92,76%

Komisi IV DPR-RI sepakat dengan Pemerintah untuk tetap

mengalokasikan anggaran subsidi pupuk organik pada APBN

Tahun 2014, terkait kesimpulan Raker tanggal 27 Januari 2014

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar importir pangan

komoditas pertanian lainnya dilakukan hanya jika produksi

pangan dalam negeri tidak mencukupi, sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

Pemerintah untuk meindaklanjuti secara hukum terhadap dugaan

impor beras komoditas pertanian lainnya yang dilakukan secara

ilegal.

Page 396: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

168

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar dalam melakukan

penugasan dalam rangka penyaluran subsidi sektor pertanian

memperhatikan kesiapan teknis, administratif dan keuangan

BUMN yang bersangkurtan.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melaksanakan

gerakan penanggulangan massal terhadap eksplosi organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) khususnya wereng batang coklat.

d. Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian, Senin, 19 Mei 2014, dengan topik: Penjelasan Mengenai

Kelangkaan Pupuk

Kesimpulan/hasil rapat sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan pupuk bersubsidi agar tidak terjadi kelangkaan pupuk

di tingkat petani.

Komisi IV DPR-RI mendukung untuk dilakukannya revisi

terhadap Permentan Nomor : 122/Permentan/SR.130/11/2013

tentang Kebutuhan dan Harga Enceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA. 2014 tanggal 26

November 2013, agar volume pupuk disesuaikan dengan

kebutuhan sesungguhnya sebesar Rp.9,55 juta ton.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melalkukan

rasionalisasi jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi dan segera

mengevaluasi Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara untuk

maalah kurang bayar, segera akan dibahas selanjutnya pada

Rapat Kerja dengan Kementerian Pertanian dalam Pembahasan

APBN-P Tahun 2014 dan/atau APBN Tahun 2015.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah agar dalam menentukan

anggaran subsidi pupuk dilakukan dengan memperhatikan

volume sesuai dengan kebutuhan dan Harga Pokok Penjualan

(HPP) mendekati rill. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

agar Permentan disusun sesuai kebutuhan sesungguhnya

dengan besaran subsidi sebagi variabel tetap, sehingga

pembayaran kelebihan atau kekurangan subsidi dihitung setalah

audited HPP.

Komisi IV DPR-RI meminta secara tegas untuk menindaklanjuti

terhadap penyelewengan yang berkaitan dengan penyaluran

pupuk bersubsidi, serta meminta agar meningkatkan peran dan

tugas Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

Page 397: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

169

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah untuk melakukan

evaluasi terhadap sistem dan mekanisme penyaluran pupuk

bersubsidi yang ada, serta merumuskan penyempurnaannya.

e. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Selasa, 17 Juni 2014,

agenda kegiatan yaitu: 1) Membahas Perubahan RKA-K/L RUU

Perubahan APBN Tahun 2014, 2) Pelaksanaan dan Penyerapan

APBN Tahun 2014, dan 3) Pembahasan RKA-K/L dan RKP-K/L

2015.

Kesimpulan/hasil rapat:

Komisi IV DPR-RI menyetujui rencana pemotongan APBN Tahun

2014 Kementerian Pertanian sebesar Rp.1.902.984.562.000,-

dan penambahan dari Pinjaman Hibah Luar Ngeri (PHLN)

sebesar Rp.45.419.498.000,- sehingga total perubahan sebesar

Rp.1.857.565.064.000,- sesuai dengan surat Menteri Keuangan

Nomor S.34/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014. Dengan demikian

Pagu APBN Perubahan Tahun 2014 Kementerian Pertanian

sebesar Rp.13.613.045.916.000,-.

Komisi IV DPR-RI meminta Menteri Pertanian tetap

mempertahankan program-program untuk petani agar dijadikan

prioritas dalam realisasi program dan kegiatan Kementerian

Pertanian pada APBN Perubahan Tahun 2014.

Komisi IV DPR-RI menerima laporan dan memberikan apresiasi

atas serapan APBN Kementerian Pertanian s.d tanggal 14 Juni

2014 sebesar Rp.4.262.059.230.000,- atau 27,47% dari Pagu

APBN Tahun 2014 sebesar Rp.15.516.030.478.000,-.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta Kementerian Pertanian

untuk meningkatkan kinerja agar serapan APBN Tahun 2014

dapat tercapai sesuai rencana dan target.

Komisi IV DPR-RI mendukung untuk dilakukannya revisi

terhadap Permentan Nomor : 122/Permentan/SR.130/11/2013

tentang Kebutuhan dan Harga Enceran Tertinggi (HET) Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA. 2014 tanggal 26

November 2013, agar volume pupuk disesuaikan dengan

kebutuhan sesungguhnya sebesar Rp.9,55 juta ton.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan atas Pagu Indikatif

RAPBN Kementerian Pertanian Tahun 2015 sesuai dengan

Surat Edaran bersama Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional Nomor : 0091/M.PPN/03/2014 dan Menteri Keuangan

Nomor : S-179/MK.02/2014 tanggal 19 Maret 2014 perihal Pagu

Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Page 398: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

170

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun 2015 Kementerian Pertanian sebesar

Rp.15.824.995.000.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1)

Rupiah Murni sebesar Rp.12.677.099.305.000; 2) Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.79.300.525.000; 3)

Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp.19.329.170.000; 4)

Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp.21.360.000.000; 5)

Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar Rp.398.520.000.000; 6)

Belanja Operasional sebesar Rp.2.629.386.000.000.

f. Rapat Kerja (Raker) Menteri Pertanian, Rabu, 27 Agustus 2014,

agenda kegiatan yaitu: 1) Membahas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat Tahun 2013, RKA-K/L Tahun 2015, dan 2)

Usulan Program-program yang akan didanai oleh DAK Berdasarkan

Kriteria Tenis dari Komisi.

Kesimpulan/hasil rapat antara lain:

Komisi IV DPR-RI memberikan apresiasi atas hasil pemeriksaan

laporan keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2013 dengan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selanjutnya Komisi IV

DPR-RI meminta Kementerian Pertanian untuk mempertahankan

opini WTP serta menyelesaikan berbagai temuan baik yang

menyangkut sistem pengendalian internal maupun kepatuhan

terhadap undang-undang

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan atas laporan keuangan

Kementerian Pertanian Tahun 2013 dengan realisasi sebesar

Rp.15.931.270.640.706,- atau 88,85% dari Pagu Anggaran

Tahun 2013 sebesar Rp.17.930.118.364.000, serta memberikan

apresiasi atas peningkatan PNBP Kementerian Pertanian Tahun

2013 sebesar Rp.340.438.431.758,- (247,15%) memelebihi

target yang ditetapkan sebesar Rp.137.746.487.491,-.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan Pagu RKA-K/L Tahun

2015 Kementerian Pertanian berdasarkan Nota Keuangan Tahun

2015 sebesar Rp.15.828.509.020.000,- yang bersumber dari:

- Rupiah Murni sebesar Rp.15.306.485.200.000,-

- PNBP sebesar Rp.102.143.820.000,-

- Pinjaman Luar Negeri Rp.398.520.000.000,-; dan

- Hibah Luar Negeri sebesar Rp.21.360.000.000,-.

Dengan perincian per-eselon I sebagai berikut:

- Sekretariat Jenderal sebesar Rp.1.222.969.451.000,-

- Inspektorat Jenderal sebesar Rp.85.528.200.000,-

Page 399: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

171

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

- Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar

Rp.2.732.204.375.000,-

- Direktorat Jenderal Perkebunan Rp.1.585.459.690.000,-

- Direktorat Jenderal Hortikultura Rp.629.094.900.000,-

- Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Rp.3.203.732.300.000,-

- Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian Rp.593.276.200.000,-

- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Rp.1.660.628.794.000,-

- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Rp.1.685.204.458.000,-

- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Rp.1.165.108.002.000,-

- Badan Ketahanan Pangan Rp.582.384.900.000,-

- Badan KarantinaPertanian Rp.682.917.750.000,-.

Selanjutnya Komisi IV DPR-RI akan melakukan pendalaman

bersama Eselon I terkait fungsi dan program yang telah

dipaparkan.

Komisi IV DPR-RI menerima penjelasan Dana Alokasi Khusus

(DAK) Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2015 sebesar

Rp.2.673.200.000.000,-. Selanjutnya Komisi IV DPR-RI meminta

rincian serta dasar pertimbangan alokasi DAK Tahun 2015

bidang pertanian setiap provinsi dan kabupaten/kota. Komisi IV

DPR-RI akan mendalami dan memutuskan criteria teknis

penggunaan DAK setelah melakukan pendalaman bersama

Eselon I.

Komisi IV DPR-RI meminta Pemerintah segera memastikan hal-

hal terkait pembangunan sector pertanian yang belum termuat

dalam Nota Keuangan yaitu subsidi pupuk tahun 2015 dan

kurang bayar subsidi pupuk tahun 2012 sampai dengan 2014

(audited), dan subsidi benih, dan asuransi pertanian.

g. Rapat Kerja Menteri Pertanian, Jum'at, 26 September 2014 DPR-RI,

dengan topik: Membahas penyesuaian RK-AK/L TA 2015 sesuai

pembahasan di Badan Anggaran DPR-RI. Adapun hasil

pembasahan sebagai berikut:

Komisi IV DPR-RI menyetujui Pagu RAPBN Kementan Tahun

2015 berdasarkan penyesuaian di Badan Anggaran DPR-RI

Page 400: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

172

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

sebesar Rp. 15.879.311.657.000,- yang terdiri dari: rincian: 1)

Rupiah Murni Rp. 15.357.287.837.000,-; 2) PNBP

Rp.102.143.820.000,-; 3) Pinjaman Luar Negeri

Rp.398.520.000.000,-; 4) Hibah Luar Negeri Rp.

21.360.000.000,. Dengan rincian per Eselon I adalah: 1) Setjen

Kementan sebesar Rp. 1.254.272.088.000,-; 2) Itjen sebesar

Rp.85.528.200.000,-; 3) Ditjen TP sebesar

Rp.2.732.204.375.000,-; 4) Ditjen Perkebunan sebesar

Rp.1.585.459.690,-; 5) Ditjen Hortikultura sebesar

Rp.629.094.900.000,-; 6) Ditjen PSP sebesar

Rp.3.205.732.300.000,-; 7) Ditjen P2HP sebesr

Rp.593.276.200.000,-; 8) Ditjen Nak dan Keswan sebesar

Rp.1.660.628.794.000,-; 9) Badan Litbangtan sebesar

Rp.1.685.204.458.000,-; 10) Badan PPSDMP sebesaar

Rp.1.167.608.002.000,-; 11) Badan Ketahanan Pangan sebesar

Rp. 582.384.900.000,-; 12) Badan Karantina Pertanian sebesar

Rp. 697.719.750.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Subsidi pupuk pada

RAPBN Tahun 2015 sebesar Rp.35.703.100.000.000,- yang

dialokasikan untuk: 1) Subsidi harga pupuk Rp.

28.565.960.000.000,-; 2) Pelunasan sisa kurang bayar subsidi

pupuk TA. 2012 (Audited) Rp. 3.637.120.000.000,- dan 3)

Pelunasan sebagian kurang bayar subsidi pupuk TA. 2013

(Audited) Rp. 3.500..020.000.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Subsidi benih pada

RAPBN Tahun 2015 sebesar Rp. 939.412.500.000,- yang

dialokasikan untuk: 1) Padi Inbrida sebesar

Rp.694.500.000.000,-; 2) Padi Hibrida sebesar

Rp.71.887.500.000.000,- dan 3) Kedelai sebesar

Rp.173.025.000.000,-

Komisi IV DPR-RI menyetujui Anggaran Kementerian Pertanian

sebesar Rp. 4.060.799.254.000,- untuk kegiatan: 1) Perluasan

areal sawah sebesar Rp. 2.700.000.000.000,-; 2)

Pengembangan jaringan irigasi JITUT ddan JIDES sebesar Rp.

600.000.000.000,-; 3) Lanjutan Direktif Presiden TA 2013

sebesar Rp. 375.519.000.000,-; 4) Pembangunan cold storage

untuk sentra produksi bawang merah, cabe, dan 5) Penguatan

Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Desa sebesar Rp.

357.530.254.000,-.

Page 401: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

173

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Komisi IV DPR-RI menyetujui usulan penambahan Anggaran

Kementerian Pertanian Tahun 2015 sebesar

Rp.1.900.000.000.000,- yang akan dialokasikan untk subsidi

asuransi pertanian.

Page 402: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

174

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 403: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

175

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

REALISASI ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2014

Realisasi anggaran pada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

2014 sebesar Rp.64,30 miliar (68,53%) dari pagu anggaran sebesar

Rp.93,81 miliar. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 49. Realisasi Anggaran Satker Ditjen Tanaman Pangan pada Sekretariat Direktorat Jenderal TP Tahun 2014

VI

PAGU DIPA *)

(Rp.000)

REALISASI

(Rp.000)% Target Satuan Realisasi %

1766 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA 93.818.521 64.298.023 68,53

PADA DITJEN TANAMAN PANGAN

002 Rancangan Program, Kegiatan dan

Rencana Kerja TP 1.258.840 613.813 48,76 7 Rancangan 3 50,00

005 Pedoman Manajemen TP 473.282 341.587 72,17 5 Pedoman 4 80,00

006 Dokumen Manajemen TP 5.316.811 3.787.628 71,24 23 Dokumen 16 71,00

008 Peraturan/Rancangan Peraturan Bidang TP 942.820 815.898 86,54 1 Peraturan 1 100,00

009 Pameran, Publ ikas i dan Pel iputan Bidang TP 2.528.228 2.250.843 89,03 8 Paket 7 90,00

010 Penghargaan Kepada Petani/Kelompok Tani , 768.230 733.972 95,54 1 Paket 1 100,00

Petugas/Pegawai Serta Pelaku Agribisnis

013 Bantuan Usaha Agribisnis TP Kepada LM3 154.809 75.053 48,48 0 LM3/lembaga 0 -

015 Data dan informas i tanaman pangan 2.656.259 1.967.897 74,09 6 Data 4 75,00

016 Rapat Koordinas i Manajemen TP 3.984.916 1.909.226 47,91 6 Rapat 3 50,00

017 Laporan Pelaksanaan Manajemen TP 12.417.295 8.903.428 71,70 19 Laporan 14 72,00

994 Layanan Perkantoran 62.757.331 42.394.361 67,55 12 Bulan Layanan 8 68,00

994.001 Belanja Pegawai

994.002 Belanja Operas ional

996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikas i 320.500 274.494 85,65 47 Unit 40 85,00

997 Peralatan dan Fas i l i tas Perkantoran 239.200 229.823 96,08 11 Unit 11 100,00

ANGGARAN Output Fisik

PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS

DAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI

SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN

KODE KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT

Page 404: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

176

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 405: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

177

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

1. Permasalahan

a. Permasalahan dalam Implementasi MP3EI

Banyak pendaftar tidak memenuhi persyaratan karena itu

diadakan tender ulang khususnya pada konsultan manajeman

konstruksi

Beberapa proyek strategis harus dibiayai sepenuhnya oleh

Pemerintah, seperti: pengairan, bendungan, embung, pengendali

banjir dan jalan

Investor sangat membutuhkan jaminan yang pasti (pemerintah

atau pemerintah provinsi)

Masalah pembebasan lahan yang sangat menghambat

penyelesaian kerja suatu proyek

Masalah penyiapan lahan khusus untuk industri pertanian, harus

dapat menyiapkan lahan inti yang sangat besar

b. Permasalahan Daerah Perbatasan

Kendala Fisik dan Ekosistem, yaitu dari infrastruktur (saluran air,

jalan, energi) yang sangat minim, pemanfaatan sumberdaya

alam yang belum optimal, akses menuju ke lokasi sangat sulit

dan mahal, bahkan di beberapa tempat terisolir melalui

hubungan darat.

Kendala Kelembagaan dan Ekonomi. Hal ini terlihat dari kegiatan

ekonomi penduduk lokal di daerah perbatasan yang sangat

bergantung pada pertanian dengan produktivitas rendah, akses

pasar yang mahal dan sulit, serta teknologi (termasuk

mekanisasi) yang terbatas/sederhana dan sangat mahal/tidak

terjangkau.

Kendala Sosial Budaya, yaitu terbatasnya Tenaga Kerja dan

pergesekan minor sosial-budaya (tribal friction) dengan

masyarakat negara tetangga di daerah perbatasan.

Besarnya pengaruh negara tetangga dalam berbagai aspek

kehidupan (dan beragam).

VII

Page 406: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

178

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

c. Permasalahan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun

2014

Surat edaran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

menghimbau agar penyaluran dana bantuan sosial ditunda

sampai selesainya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Adanya kebijakan penghematan anggaran APBN-P 2014 yang

menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran mundur dari

rencana semula, karena menunggu proses revisi RKA-KL dan

DIPA yang baru terbit tanggal 16 Juli 2014 untuk menghindari

pagu minus.

Realisasi penyaluran benih bersubsidi yang rendah, disebabkan

karena petani sudah terbiasa dengan Bantuan Langsung Benih

Unggul (BLBU) gratis, sementara PT SHS selaku pelaksana

PSO tidak mampu menyediakan benih besubsidi sesuai azas

enam tepat.

Proses lelang pengadaan bantuan sarana pascapanen banyak

yang mengalami keterlambatan karena Unit Layanan Pengadaan

(ULP) ditempatkan satu pintu di Sekretariat Pemda Provinsi yang

menangani pengadaan seluruh SKPD, sehingga harus

menunggu giliran dan bila terjadi lelang ulang menunggu giliran

urutan terakhir.

Benih bersubsidi yang disalurkan oleh pelaksana PSO (PT Sang

Hyang Seri) tidak semuanya sesuai kebutuhan dan keinginan

petani, petani kurang berminat membeli benih bersubsidi karena

terbiasa dengan bantuan gratis, serta keterbatasan liquiditas

modal kerja PT SHS dalam pengadaan benih.

Kondisi perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan dan

mundurnya jadwal tanam sehingga kegiatan fisik lapangan

terutama yang dipengaruhi oleh iklim (seperti SL-PTT, perluasan

areal tanam kedelai, perbanyakan benih sumber, pemberdayaan

penangkar benih, SL-PHT dan SL-Iklim) di beberapa lokasi

mengalami perubahan jadwal dari rencana semula.

Terdapat struktur/komponen/output/sub output pada RKA-KL/

DIPA dana dekonsentrasi provinsi pada kegiatan penguatan

perlindungan tanaman dari gangguan OPT dan DPI (di BPTPH)

terdapat beberapa provinsi (13 provinsi) tidak seragam dengan

format acuan yang ditetapkan oleh pusat, sehingga sulit untuk

mengukur dan merekap perkembangan pelaksanaan dan kinerja/

output/sub output yang dihasilkan.

Page 407: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

179

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Sering terjadi revisi pejabat pengelola anggaran, terutama pada

satker kabupaten/kota yang mengakibatkan tertunda/

terlambatnya pelaksanaan anggaran dan kegiatan. Pada tahun

2014, terjadi revisi pejabat pengelola anggaran sebanyak 187

satker, terdiri dari satker kabupaten/kota 163, satker dinas

provinsi 24, dan satker pusat 1 kali.

Penyusunan laporan SAK Penerapan Sistem Aplikasi SILABI

dalam pelaporan mengakibatkan keterlambatan proses

rekonsiliasi laporan SAK Satker Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, namun terus diupayakan pemahaman dalam

pemecahan permasalahan dengan mengikuti pelatihan aplikasi

SILABI sehingga tidak menghambat sirkulasi

pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, selanjutnya

pelaporan Keuangan juga tidak mengalami hambatan.

Masih sering terjadi penggantian petugas penyusun laporan

tanpa diimbangi dengan sistem pengkaderan sehingga terjadi

stagnasi dalam penyampaian laporan SAK.

Tingkat kepatuhan dalam penyampaian laporan dari Satker

Tugas Pembantuan masih belum maksimal, sehingga hal ini

menghambat dalam proses konsolidasi di tingkat Eselon I

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

2. Upaya Tindak Lanjut:

a. Dalam rangka memperlancar kegiatan MP3EI maka untuk menarik

peran Swasta/Perbankan Pemerintah Daerah melakukan regulasi

antara lain:

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Proses perizinan investasi PMDN diterbitkan di BKPMD dengan

waktu yang singkat

Tidak ada pemungutan biaya di BKPMD

Memudahkan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan pusat dan

daerah

Dukungan kebijakan bagi investor yang bergerak pada komoditi

unggulan khususnya bagi pengembangan industri di daerah

Menyiapkan wadah untuk promosi hasil-hasil produksi

Dalam membangun pertanian di wilayah perbatasan beberapa

hal yang perlu diperhatikan antara lain:

- Sinergitas Pusat dan Daerah;

Page 408: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

180

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

- Peningkatan iklim investasi/permodalan yang lebih kondusif:

kemudahan perizinan dan pemanfaatan sumberdaya lokal

dengan memanfaatkan sumberdaya manusia setempat;

- Peningkatan infrastruktur untuk memperkuat konektivitas di

wilayah perbatasan dan mengurangi kesenjangan antar

wilayah;

- Menciptakan mekanisme pasar untuk menumbuhkan minat

masyarakat meningkatkan usaha pertanian dan mendorong

investasi pengolahan hasil dan pemasaran pertanian.

b. Saran dan tindak lanjut perbaikan kedepan

Masing-masing provinsi perlu melakukan evaluasi dan analisis

capaian kinerja sebagai dasar penyusunan kegiatan ke depan

dan penetapan target-target produksi.

Perlu penyempurnaan sistem monev capaian fisik dan anggaran

baik terkait PMK 249/2011 maupun Sitampan agar lebih mudah

dilaksanakan, begitu pula terkait laporan keuangan, SIMAK, SAU

dan lain-lain.

Perlu percepatan laporan fisik kabupaten disampaikan kepada

provinsi.

Realisasi fisik kegiatan perbenihan masih rendah, pola subsidi ke

depan diupayakan dengan cara desentralisasi di daerah

(provinsi/kabupaten) dengan memberdayakan penangkar di

masing-masing daerah, bila kegiatan masih PSO maka di dalam

kontrak perlu disebutkan klausul PSO mengutamakan

benih/mengambil benih dari lokasi setempat, dalam pedum

dituliskan secara eksplisit apabila benih berasal dari luar provinsi

agar dilakukan cek ulang di BPSBTPH.

Pengelolaan aset harus memperhatikan aspek preventif mulai

dari perencanaan, pengadaan sampai pengelolaan asset

(pencatatan, penyerahan aset ke Pemda)

Menyiapkan database kelompok tani, alsintan/pascapanen

(jumlah, jenis dan penyebaran)

Bantuan peralatan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan

tidak diseragamkan: combine harvester, rice transplanter dan

segera menyelesaikan realisasi fisik yang berpotensi menjadi

temuan auditor BPK maupun Inspektorat Kementan.Perlu

penguatan pengelolaan sistem perbenihan melalui penguatan

BBI, BPSB dan pemberdayaan penangkar

Page 409: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

181

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Hasil audit BPK-RI dan Inspektorat Jenderal Kementan agar

segera ditindaklanjuti sehingga tidak menjadi beban/masalah di

kemudian hari. Secara formal hasil audit menjadi tanggungjawab

instansi dan pejabat yang menangani serta secara materiil

menjadi tanggungjawab individu yang terkait dengan temuan

Perlu melaksanakan jaminan harga dan pembelian hasil produksi

petani terutama padi, jagung, dan kedelai untuk meningkatkan

motivasi para petani/kelompok tani dalam meningkatkan produksi

dan mengembangkan usahatani secara berkelanjutan

Penetapan pengelola anggaran KPA dan bendahara disarankan

dilaksanakan di pusat

Penyelesaian aset kode MAK 526 perlu menjadi perhatian

bersama

Format penulisan output/suboutput kegiatan perlindungan

tanaman pangan tidak seragam, perlu pengawalan dan

penyelesaian DIPA dan RKA-K/L

Page 410: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

182

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 411: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

183

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

LAMPIRAN

Page 412: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

184

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 413: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

185

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

II/c Jmlh I III/a III/b III/c III/d Jmlh II IV/a IV/b IV/c Jmlh III

PUSAT 1 1 - - 1 - 1 - - - - 2

1 DIT. PERBENIHAN TP 1 1 - - - - - - - - - 1

2 BBPPMBTPH - - - - 1 - 1 - - - - 1

3 DITJEN HORTI - - - - - - - - - - - -

4 DITJEN PERKEBUNAN - - - - - - - - - - - -

DAERAH - - 2 7 1 - 10 49 10 1 60 70

1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM - - - - - - - 6 1 - 7 7

2 SUMATERA UTARA - - - - - - - 5 - - 5 5

3 SUMATERA BARAT - - - - - - - 1 1 - 2 2

4 SUMATERA SELATAN - - - - - - - - - - - -

5 JAMBI - - - - - - - - - - - -

6 KEPULAUAN BABEL - - - 2 - - 2 - - - - 2

7 BENGKULU - - 2 - - - 2 - - - - 2

8 RIAU - - - - - - - - - - - -

9 LAMPUNG - - - - - - - 7 1 - 8 8

10 BANTEN - - - - - - - - - - - -

11 JAWA BARAT - - - - - - - 8 2 - 10 10

12 JAWA TENGAH - - - - - - - 3 1 - 4 4

13 D.I. YOGYAKARTA - - - - - - - 5 - 1 6 6

14 JAWA TIMUR - - - - - - - - - - - -

15 BALI - - - - - - - 3 - - 3 3

16 NUSA TENGGARA BARAT - - - - - - - - - - - -

17 NUSA TENGGARA TIMUR - - - 4 1 - 5 - - - - 5

18 KALIMANTAN BARAT - - - - - - - 1 1 1

19 KALIMANTAN SELATAN - - - - - - - 4 1 - 5 5

20 KALIMANTAN TIMUR - - - - - - - - - - - -

21 SULAWESI UTARA - - - 1 - - 1 - 2 - 2 3

22 GORONTALO - - - - - - - - - - - -

23 SULAWESI BARAT - - - - - - - - - - - -

24 SULAWESI TENGAH - - - - - - - - - - - -

25 SULAWESI TENGGARA - - - - - - - - - - - -

26 SULAWESI SELATAN - - - - - - - 6 1 - 7 7

27 MALUKU - - - - - - - - - - - -

28 MALUKU UTARA - - - - - - - - - - - -

29 PAPUA - - - - - - - - - - - -

1 1 2 7 2 - 11 49 10 1 60 72 JUMLAH (PUSAT+DAERAH)

Lampiran 1.

REKAPITULASI PBT YANG MENGUSULKAN DUPAK

NO PROVINSI / UNKER

GOLONGANJMLH

I+II+III

Page 414: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

186

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dari Ke

1 Drs. Iman Siswadi IV/a IV/b Setditjen TP Fungsional

2 Waluyo, STP III/c III/d Setditjen TP Reguler

3 Vera Ekanita Desi Rahayu, SH III/c III/d Setditjen TP Reguler

4 Ariyaningsih, SE III/c III/d Setditjen TP Reguler

5 Cut Magdalena, SP III/b III/c Setditjen TP Reguler

6 Rusmaidi, SP III/b III/c Setditjen TP Reguler

7 Marlisa Maharani, SP, MT III/b III/c Setditjen TP Reguler

8 Putri Kartika, SE III/b III/c Setditjen TP Reguler

9 Raden Yunus Cahyadi, SE III/b III/c Setditjen TP Reguler

10 Sulistiyah, S.Si, M.Si III/b III/c Setditjen TP Reguler

11 Puji Astuti, MP III/b III/c Setditjen TP Reguler

12 Ade Wawan Kurniawan, SP III/a III/b Setditjen TP Reguler

13 Syahrir, ST III/a III/b Setditjen TP Reguler

14 Hadi Gunawan III/a III/b Setditjen TP Reguler

15 Alfisa Visnu Ferryanto, SP III/a III/b Setditjen TP Reguler

16 Abdi Manglo, S.Sos III/a III/b Setditjen TP Reguler

17 I'lmisukma Risnawati, S.Si III/a III/b Setditjen TP Reguler

18 Juniardi Indra Bhaskara, SH III/a III/b Setditjen TP Reguler

19 Tias Atika Rachmawati, SE III/a III/b Setditjen TP Reguler

20 Pinandhita Dewi Fatharani II/a II/b Setditjen TP Reguler

21 Sadeli III/a III/b Setditjen TP Reguler

22 Uning Yuniarsih, S.Sos III/a III/b Setditjen TP Reguler

23 Rahman Rahim, SE III/a III/b Setditjen TP Reguler

24 Christianus Yuni Sulistiyanto II/d III/a Setditjen TP Reguler

25 Popon Eri Murtini II/d III/a Setditjen TP Reguler

26 Andri Yeni, A.Md II/d III/a Setditjen TP Reguler

27 Suyadi II/d III/a Setditjen TP Reguler

28 Misto II/d III/a Setditjen TP Reguler

29 Jaeronih II/c II/d Setditjen TP Reguler

30 Ali Rahman II/c II/d Setditjen TP Reguler

31 Sudarno II/b II/c Setditjen TP Reguler

32 Husaini II/b II/c Setditjen TP Reguler

33 Mahzal II/b II/c Setditjen TP Reguler

34 Maruli II/b II/c Setditjen TP Reguler

35 Hidayat Abdul Rachman II/b II/c Setditjen TP Reguler

36 Rino Haryoko II/b II/c Setditjen TP Reguler

37 Meta Aprilia II/b II/c Setditjen TP Reguler

38 Riza Hazri II/a II/b Setditjen TP Reguler

39 Hendrik Susanto II/a II/b Setditjen TP Reguler

40 Sultoni I/d II/a Setditjen TP Reguler

Lampiran 2.

RENCANA KENAIKAN PANGKAT PERIODE APRIL 2014

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 415: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

187

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Dari Ke

41 Faridah II/a III/a Setditjen TP P.I

42 A. Hidayat I/d II/a Setditjen TP Reguler

43 Dr. Ir. Bambang Budhianto IV/c IV/d Dit. Perbenihan TP Reguler

44 Ir. Sri Rusmi S, SP, M.Si III/d IV/a Dit. Perbenihan TP Reguler

45 Achmad, SP III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

46 Diana Paramita, SP III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

47 Weni Ikasari, A.Md III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

48 Indra Bhudi Utomo III/a III/b Dit. Perbenihan TP Reguler

49 Herry Agung Priyanto II/b II/c Dit. Perbenihan TP Reguler

50 Asmari I/d II/a Dit. Perbenihan TP Fungsional

51 Abriani Fensionita, SP, M.Si III/d IV/a Dit. Perlindungan TP Reguler

52 Andriyani K, SP, MP III/c III/d Dit. Perlindungan TP Reguler

53 Dwi Astuti Yuniasih, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Reguler

54 Yunita fauziah Rahim, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Reguler

55 Nur Rahmi Endah Utami, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Fungsional

56 Siti Haryati, SP III/b III/c Dit. Perlindungan TP Fungsional

57 Triana III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

58 Yanti Suryanti II/c II/d Dit. Perlindungan TP Fungsional

59 Hendri Sutrisno, A.Md II/c II/d Dit. Perlindungan TP Fungsional

60 Sri Hidayanti II/c II/d Dit. Perlindungan TP Reguler

61 Acep Herdiana, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

62 Santi Dewi Sri Irmayanti, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

63 Widiya Nawir, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Fungsional

64 Badra Eka Saputra II/b II/c Dit. Perlindungan TP Reguler

65 Mulyono, SP III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

66 Andi Muhammad Saleh, SP III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

67 Noer Sandjojo P, SP, M.M. III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

68 Dra. Sawiah III/c III/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

69 Non Botutihe, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

70 Asmawati, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

71 Mutia Indriani, SP III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

72 Yuliah III/a III/b Dit. Budidaya Serealia Reguler

73 Atep Shobaruddin, A.Md II/c II/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

74 R. Agus Prasetyo II/c II/d Dit. Budidaya Serealia Reguler

75 Heni Sulistyani II/b II/c Dit. Budidaya Serealia Reguler

76 Nurdin Zamaludin I/d II/a Dit. Budidaya Serealia Reguler

77 Roland Hutadjulu, SP,MM III/c III/d Dit. Budidaya Kabi Reguler

78 Desi Yanti, S.Sos III/b III/c Dit. Budidaya Kabi Reguler

79 Diat Tantri Dyah P, SP III/b III/c Dit. Budidaya Kabi Reguler

80 Tuminen, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

81 Dadan Wildan Yusuf, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

82 Ai Asiah, SP III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

83 Muhammad Salim III/a III/b Dit. Budidaya Kabi Reguler

84 Lisa Amelia, A.Md II/d III/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

85 Sukarni I/d II/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

Lanjutan Lampiran 2.

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 416: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

188

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Dari Ke

86 Didit Gustaman, A.Md II/c II/d Dit. Budidaya Kabi Reguler

87 Suhaemi I/d II/a Dit. Budidaya Kabi Reguler

88 Ir. Pending Dadih Permana IV/c IV/d Dit. Pascapanen Pilihan

89 Lilis Suryani, SP, M.Si III/c III/d Dit. Pascapanen Reguler

90 Nur Indriastuti, SE III/c III/d Dit. Pascapanen Reguler

91 Nurihyatun Sardjono, SP, MP III/b III/c Dit. Pascapanen Reguler

92 Ratna Dewi Astuti, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

93 Kholofatul Arifa, S.TP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

94 Diyah Puji Astuti, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

95 Dede Risanda, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

96 Bubun M. Hasbulloh, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

97 Ririkumaladewi, SP III/a III/b Dit. Pascapanen Reguler

98 Ariyati II/d III/a Dit. Pascapanen Reguler

99 Rodearni Purba, A.Md II/d III/a Dit. Pascapanen Reguler

100 Opik Ahmad Ropik, A.Md II/c II/d Dit. Pascapanen Reguler

101 Riskiria Putri, A.Md II/c II/d Dit. Pascapanen Reguler

102 Hasri III/c III/d BPMPT Pilihan

104 Andi Ima Apriani S, S.Si III/a III/b BPMPT Reguler

105 Ni Made Budiani, SE III/a III/b BPMPT Reguler

106 Aji Dimas, S.Sos III/a III/b BPMPT Reguler

107 Rita Prihatini, S.Si III/a III/b BPMPT Fungsional

108 Indah nur Rokhmah, A.Md II/d III/a BPMPT Fungsional

109 Edi Suryadi III/c III/d BBPOPT Jatisari Reguler

110 Aam Mulyani, SE III/c III/d BBPOPT Jatisari Reguler

111 Oya Kusmaya III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

112 Masalah III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

113 Retno Ayu P, SP III/a III/b BBPOPT Jatisari Reguler

114 Rasimun II/d III/a BBPOPT Jatisari Reguler

115 Samsu II/c II/d BBPOPT Jatisari Reguler

116 Suwandi Irawan II/b II/c BBPOPT Jatisari Reguler

117 Sudarno II/b II/c BBPOPT Jatisari Reguler

118 Taryono Kusumo I/d II/a BBPOPT Jatisari Reguler

119 Ahcmad Imroni III/a III/b BBPOPT Jatisari Fungsional

120 Turyadi, A.md II/c II/d BBPOPT Jatisari Fungsional

121 Yuli Marni II/d III/a BBPPMBTPH Reguler

122 M. Ma'rif II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

123 Harry Wibowo II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

Lanjutan Lampiran 2.

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 417: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

189

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

Dari Ke

1 Ngadiran, S.Sos III/c III/d Kabi Reguler

2 Sri Lestari, SE III/c III/d Kabi Reguler

3 Anita Retnawaty, SP III/a III/b Pascapanen Reguler

4 Suherdis III/a III/b Sekretariat Reguler

5 Rasuna, SP III/a III/b Sekretariat Reguler

6 Rr. Zenaida Suryati III/a III/b Sekretariat Reguler

7 Eko Setyoko, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Reguler

8 Nurbayana, SP III/a III/b Dit. Perlindungan TP Reguler

9 Burhanudin II/c II/d Sekretariat Reguler

10 Ade Sukma II/b II/c BBPPMBTPH Reguler

11 Teungku Intaha Husin II/a II/b Sekretariat Reguler

12 Nur Fajar II/a II/b Sekretariat Reguler

13 Mariadi II/a II/b Sekretariat Reguler

14 Jasta II/a II/b BBPPMBTPH Reguler

15 Syarif II/a II/b BBPPMBTPH Reguler

16 Tamat I/d II/a Sekretariat Reguler

17 Soirin I/d II/a Sekretariat Reguler

Lampiran 3.

RENCANA KENAIKAN PANGKAT PERIODE OKTOBER 2014

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

No N a m aGolongan

Unit Kerja Ket

Page 418: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

190

Laporan Tahunan 2014

EP..................................Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Page 419: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

191

Laporan Tahunan 2014

Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ................................ EP

JUM

LAH

PEG

AW

AI

TL 0

TL 1

TL 2

PSW

0P

SW 1

PSW

2A

IC

SD

LTB

DP

1JA

NU

AR

I67

49.

477

921

38

710

.971

144

8127

926

123

51.

053

462

40

2FE

BR

UA

RI

673

6.45

1

1.

773

587

9.16

5

94

9719

026

826

02.

895

468

40

3M

AR

ET67

17.

169

1.50

2

44

69.

363

10

380

196

293

238

2.68

0

44

540

4A

PR

IL66

87.

020

1.41

6

41

79.

036

11

193

205

304

206

2.92

6

46

040

5M

EI66

46.

822

1.22

3

37

18.

674

12

760

237

248

216

2.09

2

34

236

6JU

NI

667

6.96

2

1.

423

357

8.96

5

1311

4123

620

815

03.

826

483

42

7JU

LI66

27.

429

1.93

3

14

09.

438

18

4768

101

139

128

1.54

1

39

936

8A

GU

STU

S66

16.

948

1.89

9

46

69.

185

26

102

5514

930

716

72.

764

425

40

9SE

PTEM

BER

663

7.50

8

2.

053

444

8.90

4

3180

4715

235

621

63.

222

500

88

10O

KTO

BER

662

7.56

3

1.

958

330

9.74

7

2480

7614

842

318

33.

947

506

92

11N

OPE

MB

ER66

26.

986

1.76

8

19

18.

752

27

156

7810

721

715

33.

230

410

100

12D

ESEM

BER

657

7.54

8

1.

832

299

9.45

9

3318

759

128

790

181

2.49

9

39

963

7.98

4

87.8

83

19.7

01

4.43

5

111.

659

22

8

68

2

83

5

2.

128

3.

814

2.

333

32

.675

5.

299

65

7

665

7.32

4

1.

642

370

9.30

5

1957

7017

731

819

42.

723

442

55

52,4

211

,75

2,65

66,6

00,

140,

410,

501,

272,

271,

3919

,49

3,16

0,39

Ket

:M

ASU

KK

ETER

AN

GA

N

TL (

Ket

erla

mb

atan

)A

: A

lfa

TL 0

= <

07.

30d

atan

g te

pat

wak

tuI

: Iz

in

TL 1

= 0

7.31

s.d

. 08.

001

s.d

. 30

men

itC

: C

uti

TL 2

= 0

8.01

- 0

8.30

31 s

.d. 6

0 m

enit

S :

Sak

it

TL 3

= 0

8.31

- 0

9.00

61 s

.d. 9

0 m

enit

DL

: D

inas

Lu

ar

TL 4

= >

09.

01>

91 m

enit

TB :

Tu

gas

Bel

ajar

DP

: D

iper

ban

tuka

n

Lam

pir

an 5

.

JUM

LAH

RA

TA-R

ATA

PER

SEN

TASE

REK

AP

ITU

LASI

KEH

AD

IRA

N P

EGA

WA

I

DIR

EKTO

RA

T JE

ND

ERA

L TA

NA

MA

N P

AN

GA

N T

AH

UN

201

4

NO

UN

IT K

ERJA

MA

SUK

PU

LAN

GK

ETER

AN

GA

N

Page 420: LAPORAN TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN SETDITJEN TP... · dengan peserta PPK Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala

KEMENTERIAN PERTANIAN-RIDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGANSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALJl. AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520Kotak Pos 7264, 7301/JKSPMTelepon : (021) 7806819Faksimile : (021) 78844209Email : [email protected] : http://tanamanpangan.deptan.go.id