laporan survei nasional - poltracking.com · pengukuran pendapat dan sikap publik dalam survei ini...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014
Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980
Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016
Website: www.poltracking.com, Email: [email protected]
TEMUAN SURVEI NASIONAL
26 MEI - 3 JUNI 2014
MEMBACA PETA DUKUNGAN DAN ELEKTABILITAS
CAPRES-CAWAPRES PADA PEMILU PRESIDEN 2014
TEMA 2
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Latar Belakang
Elit partai, media, maupun publik seringkali mengukur kekuatan calon
presiden dari kekuatan partai atau koalisi partai
Kekuatan partai atau koalisi partai sering dikaitkan dengan perolehan
suara di Pemilu Legislatif atau kursi DPR, yang memang menjadi syarat
utama untuk memenuhi presidential threshold dalam Pemilu Presiden
(Pilpres), yakni 25% suara sah nasional atau 20% kursi DPR. Namun, syarat
ini hanya kunci masuk menuju gelanggang Pilpres, ketika sudah lolos, maka
fase berikutnya adalah pertarungan kekuatan figur Calon Presiden
(Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres)
Dalam Pilpres 2014, jumlah partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla
lebih kecil dari jumlah partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
3
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Latar Belakang
Di sisi yang lain, kedekatan pemilih dengan partai di Indonesia masih rendah
(party ID). Dan fakta ini diperkuat oleh temuan Poltracking dalam survei
nasional sepanjang Oktober 2013, Desember 2013, dan Maret 2014, yang
menjelaskan bahwa kedekatan pemilih dengan partai (party ID) hanya
berkisar 17-25 persen
Akhirnya banyak konstituen partai atau pemilih memberikan pilihan kepada
figur kuat pada masing-masing partai atau koalisi partainya
Dalam konteks Pilpres 2014, sejauhmana figur mempengaruhi perilaku
pemilih?
Untuk itu dilakukan survei nasional dalam rangka melihat kaitan antara
persepsi pemilih terhadap peta dukungan pemilih terhadap figur Capres-
Cawapres jelang Pilpres 2014
4
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Pengukuran
Pengukuran pendapat dan sikap publik dalam survei ini
mencakup hal-hal berikut:
Preferensi dan perilaku memilih publik dalam pemilu presiden
2014
Latar belakang pilihan publik terhadap tokoh-tokoh yang
menjadi kandidat calon presiden dan calon wakil presiden
Pengaruh figur capres-cawapres terhadap peta dukungan
pemilih dalam berbagai kluster sosial
Pengaruh figur capres-cawapres terhadap peta konstelasi
politik di pemilu presiden 2014
5
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Metodologi Survei
Populasi Survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak
pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia
17 tahun atau sudah menikah pada saat wawancara serta bukan anggota
TNI/POLRI
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 2010 responden dengan margin error
+/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%
Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara
tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih.
Setiap pewawancara bertugas mewawancarai 10 responden untuk setiap satu
desa atau kelurahan
Wawancara dikontrol secara sistematis oleh supervisor pusat dan koordinator
wilayah dengan melakukan cek ulang di lapangan (spot check) sekitar 20-30%
dari total data masuk, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan. Dalam
proses penjaminan metodologi dan akurasi data tidak ditemukan kesalahan
berarti
6
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Metodologi Survei
Kendali mutu survei adalah pewawancara lapangan minimal
mahasiswa atau sederajat dan mendapatkan pelatihan
(workshop) di setiap pelaksanaan survei
Pengambilan data (wawancara tatap muka) dilaksanakan
pada 26 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014 secara serentak dan
nasional di 33 provinsi
Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik
demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan
populasi yang diperoleh melalui data sensus (BPS) terakhir
Survei nasional ini dibiayai oleh PT Poltracking Indonesia,
bersifat independen dan non-konsultatif
7
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Prosedur Penarikan Sample
Metode penarikan sampel adalah multi-stage random sampling dengan
stratifikasi dan tingkatan cluster sebagai berikut:
Stratifikasi pertama: populasi dikelompokan menurut provinsi, dan masing-
masing provinsi diberi kuota sesuai dengan total pemilih di masing-masing
provinsi
Stratifikasi kedua: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50% laki-
laki, dan 50% perempuan
Stratifikasi ketiga: populasi dikelompokan ke dalam kategori yang tinggal
di pedesaan (desa, 60%) dan perkotaan (kelurahan, 40%)
Kluster 1: Di masing-masing provinsi (33 provinsi dengan data BPS terakhir)
ditentukan jumlah pemilih sesuai dengan populasi pemilih masing-masing
provinsi. Atas dasar ini, dipilih desa dan kelurahan secara random sebagai
primary sampling unit
8
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Lanjutan…
Jumlah desa/kelurahan tergantung persentase jumlah pemilih di masing-
masing provinsi. Ditetapkan untuk setiap desa dipilih 10 pemilih (5 laki-laki,
dan 5 perempuan) secara random. Proporsi jumlah desa di setiap provinsi
terlihat di dalam peta survei dalam laporan presentasi ini
Kluster 2: Di masing-masing desa terpilih, kemudian didaftar populasi RT atau
yang setingkat. Kemudian dipilih secara random 5 RT dengan ketentuan di
masing-masing RT akan dipilih secara random dua keluarga
Kluster 3: Di masing-masing RT terpilih, populasi keluarga didaftar, kemudian
dipilih secara random 2 keluarga
Di masing-masing keluarga terpilih, kemudian didaftar seluruh anggota
keluarga yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan, dan kemudian dipilih
secara random siapa yang akan menjadi responden di antara mereka
Bila pada keluarga pertama yang dipilih adalah responden perempuan,
maka pada keluarga berikutnya harus laki-laki
9
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Flowchart Penarikan Sampel
Menggunakan Teknik Multistage
Random Sampling: Populasi
desa/kelurahan tingkat nasional
Desa/kelurahan di tingkat provinsi
dipilih secara random dengan jumlah
proporsional
Di setiap desa/kelurahan dipilih
sebanyak 5 RT dengan cara random
Di masing-masing RT/lingkungan
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
satu orang dewasa laki-
laki/perempuan yang berhak memilih
10
1 2 3 n …
Provinsi 1 Provinsi X
Desa/Kel.
1 2
1
3 5 4
L
KK
RT/Lingkungan
Responden
1 2 RW
2
P
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Peta Survei
11
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
VALIDASI 12
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Perbandingan Proporsi Gender & Agama
AGAMA SAMPEL BPS 2010
ISLAM 89.5 87.9
PROTESTAN 5.22 6.9
KATOLIK 2.5 2.9
HINDU 1.39 1.7
BUDHA 0.2 0.7
KONG HU CU 0.3 0.1
LAINNYA 0.09 0.5
14
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
KATEGORI SAMPEL BPS 2010
GENDER
LAKI-LAKI 50.0 50.0
PEREMPUAN 50.0 50.0
DESA - KOTA
DESA 60 59.4
KOTA 40 40.6
Perbandingan Demografi Sampel dan
Penduduk Per Provinsi
15
KATEGORI SAMPEL BPS 2010
Aceh 1.67 1.90
Bali 1.67 1.65
Banten 4.17 4.52
Bengkulu 0.83 0.73
DIY 1.67 1.47
DKI Jakarta 3.33 3.20
Gorontalo 0.83 0.44
Jambi 1.67 1.31
Jawa Barat 18.33 18.26
Jawa Tengah 13.33 13.75
Jawa Timur 15.83 15.91
Kalimantan Barat
1.67 1.86
KATEGORI SAMPEL BPS 2010
Kalimantan Selatan
1.67 1.54
Kalimantan Tengah
0.83 0.94
Kalimantan Timur 1.67 1.51
Kep. Bangka Belitung
0.83 0.52
Kepulauan Riau 0.83 0.72
Lampung 3.33 3.22
Maluku 0.83 0.65
Maluku Utara 0.83 0.44
Nusa Tenggara Barat
1.67 1.91
Nusa Tenggara Timur
1.67 1.99
Papua 0.83 1.21
Papua Barat 0.00 0.32
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
KATEGORI SAMPEL BPS 2010
Riau 2.50 2.38
Sulawesi Barat 0.83 0.49
Sulawesi Selatan 3.33 3.41
Sulawesi Tengah 0.83 1.12
Sulawesi Tenggara
0.83 0.95
Sulawesi Utara 0.83 0.96
Sumatera Barat 1.99 2.06
Sumatera Selatan 2.99 3.16
Sumatera Utara 5.47 5.51
TEMUAN 16
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
PREFERENSI PEMILIH 17
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Pengetahuan dan Minat Masyarakat
terhadap Pemilu Presiden 2014
Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengatahui pelaksanaan Pemilu Presiden yang akan datang ?
Apakah Ibu/Bapak/Saudara berminat
untuk ikut memilih?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berminat
92.4
Dalam survei ini, mayoritas publik
sudah mengetahui pelaksanaan
pemilu presiden 2014, yaitu
sebesar 81,0%. Sementara yang
tidak berminat untuk ikut memilih
hanya 5,5% dan yang berminat
92,4%.
18
Tingkat Partisipasi Masyarakat
Jika Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan hari ini apakah Bapak/Ibu/Saudara akan menggunakan hak pilih
anda?
Jika memperhatikan data survei di atas, tingkat partisipasi pemilih sangat besar hingga mencapai 91,4%
publik-pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada saat survei dilakukan. Tentu dalam pemungutan suara
pemilu mempunyai mekanisme berbeda karena pemilih datang ke TPS, bukan didatangi/ditanya oleh
surveyor.
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
19
Informasi Tentang Capres-Cawapres
20
Menurut Bapak/Ibu/Saudara, apa yang paling perlu diketahui masyarakat tentang tokoh yang akan dicalonkan
dalam Pemilu presiden 2014 mendatang?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Hasil survei ini menunjukkan bahwa visi, misi, dan
program kerja yang ditawarkan capres-cawapres
(36%) merupakan hal yang paling perlu untuk diketahui
oleh publik, disusul oleh rekam jejak kepemimpinan
(35,1%), kemudian latar belakang keluarga (15,3%).
Sementara itu, latar belakang partai yang mengusung
tidak terlalu perlu diketahui oleh publik (3%). Artinya,
capres perlu mempunyai visi, misi, dan program kerja
yang matang untuk disosialisasikan ke pemilih secara
masif.
Karakter Capres-Cawapres
21
Menurut Bapak/Ibu/Saudara dari sifat-sifat (karakter) di bawah ini karakter apa yang harus dimiliki oleh seorang
Calon Presiden?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Survei ini pada dasarnya menunjukkan bahwa semua karakter
penting. Namun demikian, karakter capres bersih dan jujur
mempunyai nilai urgensi paling tinggi (50,1%), karakter lainnya
seperti peduli dan merakyat (22,6%), disusul karakter tegas dan
berani (16,5%). Sementara karakter capres berpengalaman (4,4%),
dan capres berkarakter pintar dan visioner (1,8%) hanya dipilih
sebagian kecil pemilih. Sedangkan karakter berpenampilan menarik
hanya 0,2%.
Kualitas Personal Capres-Cawapres
22
Menurut Bapak/Ibu/Saudara, hal apa yang paling Bapak/Ibu/Saudara harapkan dari
Calon Presiden?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, hal yang
paling diinginkan publik
terhadap calon presiden adalah
kemampuan menjalankan
pemerintahan (38,5%), disusul
keberanian mengambil
keputusan (17.8%), berintegritas
(11,0%), kompetensi dan
kapabilitas (10,6%), visi dan
gagasan (9,6%), pengalaman
prestatif (8,1%). Sementara
kemampuan mengelola koalisi
hanya (1,8%).
Pengetahuan Masyarakat terhadap
Visi & Misi Capres-Cawapres 23
Apakah Bapak/Ibu/Saudara sudah mengetahui visi dan misi dari masing-masing pasangan Calon
Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2014?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Survei ini menunjukkan bahwa hanya ada 25,5% pemnilih yang mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres,
sedangkan 60,5% pemilih menyatakan belum mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres. Sehingga periode
kampanye terbuka menjadi penting untuk melakukan sosialisasi visi-misi kandidat secara masif.
Analisis Preferensi Pemilih
Dalam survei ini, mayoritas publik sudah mengetahui pelaksanaan pemilu presiden 2014, yaitu sebesar 81,0%.
Sementara yang berminat memilih 92,4% dan yang tidak berminat untuk ikut memilih hanya 5,5%. Adapun tingkat
partisipasi pemilih justru sangat besar hingga mencapai 91,4% publik-pemilih yang menggunakan hak pilihnya
pada saat survei dilakukan
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan capres-cawapres (36%)
merupakan hal yang paling perlu untuk diketahui oleh publik, disusul oleh rekam jejak kepemimpinan (35,1%),
kemudian latar belakang keluarga (15,3%). Sementara itu, latar belakang partai yang mengusung tidak terlalu
perlu diketahui oleh publik (3%). Artinya, capres perlu mempunyai visi, misi, dan program kerja yang matang
untuk disosialisasikan ke pemilih secara masif
Survei ini pada dasarnya menunjukkan bahwa semua karakter penting. Namun demikian, karakter capres bersih
dan jujur mempunyai nilai urgensi paling tinggi (50,1%), karakter lainnya seperti peduli dan merakyat (22,6%),
disusul karakter tegas dan berani (16,5%). Sementara karakter capres berpengalaman (4,4%), dan capres
berkarakter pintar dan visioner (1,8%) hanya dipilih sebagian kecil pemilih. Sedangkan karakter berpenampilan
menarik hanya 0,2%. Hasil survei ini menunjukan bahwa yang paling penting dibutuhkan publik saat ini bukanlah
capres yang penempilannya menarik, tapi capres yang bersih dan jujur
Adapun terkait dengan personal capres-cawapres, berdasarkan survei ini, hal yang paling diinginkan publik
terhadap calon presiden adalah kemampuan menjalankan pemerintahan (38,5%), disusul keberanian mengambil
keputusan (17.8%), berintegritas (11,0%), kompetensi dan kapabilitas (10,6%), visi dan gagasan (9,6%),
pengalaman prestatif (8,1%). Sementara kemampuan mengelola koalisi hanya (1,8%)
Survei ini menunjukkan bahwa hanya ada 25% pemnilih yang mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres,
sedangkan 61% pemilih menyatakan belum mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres. Sehingga periode
kampanye terbuka menjadi penting untuk melakukan sosialisasi visi-misi kandidat secara masif
24
ELEKTABILITAS KANDIDAT 25
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
26
Jika pemilu dilaksanakan hari ini, siapakah Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang Bapak/Ibu/Saudara pilih?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, elektabilitas
capres-cawapres (simulasi) Joko
Widodo-Jusuf Kalla (48,5%) lebih
unggul dibandingkan pasangan
Prabowo-Subianto (41,1%). Terpaut
tidak jauh, yaitu berkisar 7,4%.
Elektabilitas Pasangan Capres-Cawapres (Simulasi Pencoblosan Surat Suara)
27
Jika pemilu dilaksanakan hari ini, siapakah Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang Bapak/Ibu/Saudara pilih?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Elektabilitas Pasangan Capres-Cawapres (Simulasi Pencoblosan Surat Suara)
Kemantapan Pilihan
61.3%
24.9%
13.8%
Sudah yakin
Masih mungkin berubah
Tidak tahu/Tidak jawab
28
Apakah Bapak/Ibu/Saudara sudah yakin dengan pilihan Capres/Cawapres atau masih mungkin berubah?
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, mayoritas publik telah mantap dengan pilihannya (61,3%), sedangkan yang
masih mungkin berubah (24,9%).
Sebaran Pemilih Pasangan Capres dan Cawapres
Berdasrkan Kluster Kemantapan Pemilih
No Kemantapan Sebaran Cluster
Pemilih Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa
Joko Widodo-Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1 Sudah Yakin 61.3 46.9 51.3 1.8
2 Masih mungkin berubah 24.9 40.2 49.6 10.2
3 Tidak tahu/Tidak Jawab 13.8 17.4 34.1 48.5
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Apakah Bapak/Ibu/Saudara sudah yakin dengan pilihan Capres/Cawapres atau masing mungkin berubah ?
29
Waktu Kemantapan Pilihan
30
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Apakah Bapak/Ibu/Saudara sudah yakin dengan pilihan Capres/Cawapres atau masih mungkin berubah?
Analisis Elektabilitas Capres-Cawapres
Hingga awal Juni 2014, elektabilitas pasangan Jokowi-JK lebih unggul dibandingkan pasangan
Prabowo-Hatta. Hasil survei ini menunjukkan bahwa interval selisih elektabilitas kedua pasangan
capres-cawapres Jokowi-JK (48,5%) dan Prabowo-Hatta (41,1%) terpaut tidak jauh, yaitu
berkisar 7,4%. Jumlah responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters hanya
10,4% alias melebihi angka selisih elektabilitas kedua pasangan kandidat. Perlu digarisbawahi
bahwa survei ini dilakukan setelah penetapan secara resmi pasangan capres-cawapres oleh
KPU, tetapi sebelum masa kampanye resmi dan pelaksanaan beberapa debat capres-cawapres.
Karena itu, elektabilitas ini masih sangat dinamis dan sangat mungkin berubah. Selain faktor
kekuatan magnet elektoral figur, strategi kampanye dan faktor money politics dan mobilisasi
pemilih juga akan mempengaruhi perubahan peta kekuatan elektabilitas
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa 61,3% responden publik-pemilih menyatakan sudah
mantap terhadap pilihannya, sementara itu ada 24,9% pemilih yang menyatakan masih mungkin
berubah terhadap pilihannya, dan 13,8% responden pemilih tidak memberikan jawaban atas
pertanyaan ini. Artinya, kompetisi kedua kubu pasangan kandidat masih akan berlangsung cukup
kompetitif hingga hari-H pemungutan suara
Survei ini menunjukkan 53,3% bahwa publik-pemilih yang sudah menetapkan pilihannya (sulit
berubah pilihan) ketika survei dilakukan. Sementara itu, ada 12,3% pemilih yang akan
menentukan pilihannya pada periode kampanye pilpres, sedangkan 13,9% pemilih baru akan
menentukan pilihannya pada saat pemungutan suara 9 Juli 2014. Artinya, kontestasi perebutan
suara pemilih akan terus berlanjut hingga hari pemungutan suara
31
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
PETA DUKUNGAN 32
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Sebaran Pemilih Pasangan Capres dan Cawapres
Berdasrkan Kluster Usia Pemilih
No Kluster usia Pemilih
Sebaran Kluster
Pemilih Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa
Joko Widodo-Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1 17 – 22 tahun 9.2 47.6 45.4 7.0
2 23 – 28 tahun 12.6 39.5 53.8 6.7
3 29 – 40 tahun 32.7 41.7 48.9 9.4
4 41 – 50 tahun 24.1 38.8 50.5 10.7
5 50 tahun atau lebih 21.4 41.2 44.0 14.8
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul tersebar di semua kluster pemilih.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya unggul sedikit di kluster pemilih pemula/muda.
33
Kluster Profesi Petani/ Nelayan Penggarap
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
34
Kluster Profesi Petani/Nelayan Pemilik
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
35
Kluster Profesi Buruh/Tukang (Kayu, Batu)
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
36
Kluster Profesi Pedagang Kecil
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
37
Kluster Profesi Pengusaha
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
38
Kluster Profesi PNS/Pensiunan
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
39
Kluster Profesi Pegawai Swasta
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
40
Kluster Profesi Ibu Rumah Tangga
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
41
Kluster Profesi Mahasiswa/Sekolah
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
42
Kluster Profesi Tidak Bekerja
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
43
Sebaran Pemilih Pasangan Capres dan Cawapres
Berdasarkan Kluster Profesi Pemilih
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
44
No Kluster Profesi Pemilih
Sebaran Kluster
Pemilih Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa
Joko Widodo- Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1 Petani/nelayan penggarap 14.7 38.3 48.5 13.2
2 Petani/nelayan pemilik 9.5 42.1 48.5 9.4
3 Buruh/tukang (kayu, batu) 6.3 44.9 44.1 11
4 Pedagang kecil 12.6 39.8 52.4 7.8
5 Pengusaha 3.5 46.5 38 15.5
6 PNS/pensiunan 5.2 53.3 34.3 12.4
7 Pegawai Swasta 12.8 39.7 52.1 8.2
8 Ibu Rumah Tangga 18.1 35.4 55.8 8.8
9 Mahasiswa/Sekolah 4.4 48.3 40.4 11.3
10 Tidak bekerja 3.0 31.1 54.1 14.8
11 Lainnya 8.2 48.8 40.7 10.5
12 Tidak tahu/Tidak jawab 1.7 42.9 40.0 17.1
Berdasarkan sebaran pemilih, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul di kluster pemilih PNS/pensiun (53,3%), pedagang
besar (51,6%), dan mahasiswa/sekolah (48,3%). Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla paling unggul di kluster pemilih ibu
rumah tangga (55,8%) , tidak bekerja (54,1%), dan pedagang kecil (52,4%).
Sebaran Dukungan Capres-Cawapres
Berdasarkan Kluster Penghasilan (Status Ekonomi) Pemilih
Rp 1.500.000 – Ke atas Ke bawah - 1.499.000
PRABOWO-HATTA JOKOWI-JK
45
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Sebaran Dukungan Capres-Cawapres Berdasarkan Kluster Penghasilan (Status Ekonomi) Pemilih
No Kluster Penghasilan Pemilih
Sebaran Kluster
Pemilih Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa
Joko Widodo- Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1 Kurang dari Rp 400.000 13.5 38.0 52.8 9.2
2 Rp 400.000 – Rp 999.000 24.7 33.9 55.4 10.7
3 Rp 1.000.000 – Rp 1.499.000 17.8 40.3 53.8 5.9
4 Rp 1.500.000 – Rp. 1.999.0000 12.2 54.3 39.2 6.5
5 Lebih dari Rp 2.000.000 17.3 50.0 39.9 10.1
6 Tidak tahu/Tidak jawab 14.5 36.0 44.2 19.8
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul di kluster pemilih masyarakat yang berpenghasilan
Rp 1.500.000 ke atas. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul di kluster pemilih berpenghasilan Rp1.500.000 .
Artinya , Prabowo Subianto-Hatta Rajasa paling diminati oleh masyarakat kelas menengah ke atas, sementara Joko Widodo-
Jusuf Kalla lebih diminati masyarakat kelas bawah berpenghasilan rendah.
46
Kluster Pemilih Nahdlatul Ulama
47
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Kluster Pemilih Muhammadiyah
48
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Sebaran Dukungan Capres-Cawapres Berdasarkan Kluster
Asosiasi Ormas Keagamaan Pemilih Islam
No Kluster Asosiasi Keagamaan
Pemilih
Sebaran Kluster Pemilih
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Joko Widodo- Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1 Nahdlatul Ulama (NU) 37.1 41.7 48.1 10.2
2 Muhammadiyah 6.5 44.6 42.3 13.1
3 PERSIS 0.5 70.0 30.0 0.0
4 Al-Washliyah 0.6 53.8 38.5 7.7
5 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia 0.7 40.0 60.0 0.0
6 Nahdlatul Wathan 5.8 40.5 49.1 10.4
7 Lainnya 0.8 70.6 29.4 0.0
8 TT/TJ 48.0 39.3 50.2 10.5
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih banyak didukung kalangan Muhammadiyah (44,6%).
Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih banyak mendapat dukungan dari masyarakat NU (48,1%). Hal ini
sejalan jika melihat latar belakangan kedua pasangan ini. Cawapres Hatta Rajasa misalnya diusung PAN yang memiliki
kedekatan dengan basis massa kalangan Muhammadiyah, sedangkan cawapres Jusuf Kalla merupakan tokoh dari kalangan
NU.
49
Provinsi Jawa Barat
50
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI
MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Jawa Timur
51
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Jawa Tengah
52
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
TT/TJ
Provinsi Sumatera Utara
53
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Banten
54
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Lampung
55
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi DKI Jakarta
56
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Sumatera Selatan
57
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Sulawesi Selatan
58
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
Provinsi Lainnya
42.6%
48.6%
8.8%
59
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
TT/TJ
Prabowo-Hatta
Jokowi-JK
No Kluster Geografi Provinsi Sebaran Kluster Pemilih
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Joko Widodo- Jusuf Kalla
Tidak tahu/Tidak jawab
1. Provinsi Jawa Barat 18.4 48.4 43.2 8.4
2. Provinsi Jawa Timur 16.0 36.3 50.6 13.1
3. Provinsi Jawa Tengah 13.9 31.8 55.4 12.8
4. Provinsi Sumatera Utara 5.5 47.7 47.7 4.5
5. Provinsi Banten 4.5 48.9 50.0 1.1
6. Provinsi Sulawesi Selatan 3.5 15.3 56.9 27.8
7. Provinsi Lampung 3.0 40.0 51.7 8.3
8. Provinsi DKI Jakarta 3.0 50.0 48.3 1.7
9. Provinsi Sumatera Selatan 3.0 51.7 23.3 25.0
10 Provinsi Lainnya 29.2 42.6 48.6 8.8
60
Dari sisi sebaran geografi 9 Provinsi terpadat pemilih (3% ke atas), pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
memiliki suara terkuat di wilayah Sumatera Selatan (51,7%), kemudian di wilayah DKI Jakarta (50,0%), dan Jawa
Barat (48,4%). Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki suara kuat di Sulawesi Selatan (56,9%),
kemudian Jawa Tengah (55,4%), Lampung (51,7%), Jawa Timur (50,6%), dan Banten (50,0%). Yang menarik, di
wilayah Sumatera Utara kedua pasangan ini memiliki dukungan yang sama (47,7%).
Sebaran Dukungan Capres-Cawapres
Berdasarkan Kluster Geografi Provinsi diatas 3% Potensi Pemilih
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Sebaran Dukungan Capres-Cawapres
Berdasarkan Kluster Partai
No Partai Politik Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa Joko Widodo-
Jusuf Kalla Tidak Tahu/Tidak Jawab
1 Partai Nasdem 30.0 61.3 8.7
2 Partai Kebangkitan Bangsa 35.8 57.7 6.5
3 Partai Keadilan Sejahtera 55.4 41.0 3.6
4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 13.2 81.2 5.6
5 Partai Golongan Karya 51.1 39.8 9.1
6 Partai Gerindra 82.5 15.2 2.3
7 Partai Demokrat 46.7 46.0 7.3
8 Partai Amanat Nasional 51.1 40.4 8.5
9 Partai Persatuan Pembangunan 46.7 40.0 13.3
10 Partai Hanura 40.9 54.5 4.6
11 Partai Bulan Bintang 75.0 25.0 0.0
12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 50.0 50.0 0.0
13 Tidak tahu/tidak jawab 28.3 41.1 30.6
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Berdasarkan survei ini, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki dukungan kuat dari Partai Gerindra (82.5%), Partai
Keadilan Sejahtera (55.4%), Partai Golongan Karya (51.1%), Partai Amanat Nasional (51.1%), Partai Persatuan Pembangunan
(46.7%), Partai Bulan Bintang (75.0%), dan Partai Demokrat (46.7%). Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki
dukungan kuat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (81.2%), Partai NasDem (61.3%), Partai Kebangkitan Bangsa (57.7%),
dan Partai Hanura (54.5%). Yang menarik, kedua pasangan ini mendapatkan dukungan yang sama dari Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (50.0%).
61
Analisis Peta Dukungan
Berdasarkan kluster usia pemilih, menariknya peta dukungan terhadap dua pasang kandidat terlihat
mempunyai derajat kompetisi yang tinggi pada dua ujung kategori usia pemilih, pada pemilih mula (17-
22 tahun) dengan Prabowo-Hatta (47,8%) sedikit unggul sekitar 2% dibandingkan Jokowi-JK (45,1%).
Sedangkan pada pemilih berusia 50 tahun atau lebih, sebaliknya, Jokowi-JK (44%) sedikit lebih unggul
3% dibandingkan Prabowo-Hatta (41,2%). Sementara tiga kategori usia pemilih lainnya--(23-28tahun),
(29-40 tahun), (41-50tahun)--mempunyai interval selisih dukungan berkisar antara 6% sampai 12%
dengan pasangan Jokowi-JK lebih unggul
Berdasarkan kategori profesi atau status pekerjaan pemilih, kedua pasangan kandidat berebut pemilih
pada beberapa kluster profesi yang cukup banyak atau berpengaruh. Kelompok Ibu Rumah Tangga
sebagai kluster profesi pemilih terbesar, Jokowi-JK (55,8%) lebih unggul dibanding Prabowo-Hatta
(35,4%). Pada kluster petani/nelayang penggarap (14,7% dari total pemilih) Jokowi-Kalla (48,5%) lebih
unggul dibandingkan Prabowo-Hatta (38,3%), sementara pada kalangan buruh/tukang sebagai kluster
yang berpengaruh, Jokowi-JK (44,1) dan Prabowo-Hatta (44,9) hampir mempunyai dukungan yang
sama kuat dengan Prabowo-Hatta unggul tipis. Pada dua kategori kelompok, Pedagang Kecil (12,6%
dari total pemilih) dan Pegawai Swasta (12,8% dari total pemilih), pasangan Jokowi-JK lebih unggul
dengan dukungan di atas 52% dibandingkan Prabowo-Hatta dengan dukungan di atas 39%).
Sedangkan pada Mahasiswa/Siswa yang sudah punya hak pilih, Prabowo-Hatta (48,3%) justru lebih
unggul dibanding Jokowi-JK (40,4%)
Berdasarkan kluster penghasilan pemilih atau kelas ekonomi pemilih, Jokowi-JK cenderung lebih unggul
pada pemilih kelas menengah ke bawah yang berpenghasilan 'kurang dari 400.000', '400.000-999.000',
dan '1.000.000-1.499.000' yang menembus 50% pemilih dari masing-masing kategori. Sementara itu,
Prabowo-Hatta justru unggul pada kelas menengah ke atas yang berpenghasilan '1.500.000-1.999.000'
dan '2.000.000-Lebih' dengan dukungan pemilih yang juga di atas 50% pada masing-masing kategori
62
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Analisis Peta Dukungan
Berdasarkan temuan survei ini, asosiasi keagamaan Islam menjadi penting untuk dilihat karena jumlah
pemilih Islam yang menembus di atas 80%. Hasilnya, kedua pasang kandidat berkompetisi sengit pada
dua massa Islam terbesar dengan Jokowi-JK (48,1%) lebih unggul dibandingkan Prabowo-Hatta
(41,7%) pada massa pemilih Nahdlatul Ulama atau NU, sementara Prabowo-Hatta (44,6%) sedikit lebih
unggul dibandingkan Jokowi-JK (42,3%) pada massa pemilih Muhammadiyah. Sementara itu, bagi
Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar setelah Muhammadiyah, Jokowi-JK (49,1%) cenderung lebih
diunggulkan dibandingkan Prabowo-Hatta (40,5%). Artinya, ormas Islam terbelah dukungannya ke dua
kandidat yang ada walaupun Jokowi-JK dalam kontestasi pencapresan diasosiasikan dengan NU dan
Prabowo-Hatta diasosiasikan dengan Muhammadiyah. Selisih dukungan yang tipis dari masing-masing
ormas Islam terhadap dua pasangan kandidat adalah petunjuk awal ketatnya kompetisi pencapresan
2014. Namun demikian, ada 47,9% pemilih Islam yang tidak menyatakan atau tidak mempunyai
asosiasi keagamaan cenderung lebih unggul Jokowi-JK (24%) dibandingkan Prabowo-Hatta (18,9%)
Dari sisi sebaran geografi, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki suara terkuat di wilayah
Sumatera Selatan (51,7%), kemudian di wilayah DKI Jakarta (50,0%), dan Jawa Barat (48,4%).
Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki suara kuat di Sulawesi Selatan (56,9%),
kemudian Jawa Tengah (55,4%), Lampung (51,7%), Jawa Timur (50,6%), dan Banten (50,0%). Yang
menarik, di wilayah Sumatera Utara kedua pasangan ini memiliki dukungan yang sama (47,7%)
Adapun berdasarkan dukungan partai politik, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki
dukungan kuat dari Partai Gerindra (82.5%), Partai Keadilan Sejahtera (55.4%), Partai Golongan Karya
(51.1%), Partai Amanat Nasional (51.1%), Partai Persatuan Pembangunan (46.7%), Partai Bulan
Bintang (75.0%), dan Partai Demokrat (46.7%). Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki
dukungan kuat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (81.2%), Partai NasDem (61.3%), Partai
Kebangkitan Bangsa (57.7%), dan Partai Hanura (54.5%). Kedua pasangan ini mendapatkan dukungan
yang sama dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (50.0%)
63
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
PENUTUP 64
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
APRIL 2014
Kesimpulan
Survei yang dilakukan akhir Mei hingga awal Juni 2014 ini menghasilkan beberapa kesimpulan penting.
Dalam survei ini, mayoritas publik yang sudah mengetahui pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 mencapai
81,0%. Sementara yang berminat memilih 92,4% dan yang tidak berminat untuk ikut memilih hanya 5,5%.
Adapun tingkat partisipasi pemilih justru sangat besar hingga mencapai 91,4%
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa visi, misi, dan program kerja Capres-Cawapres merupakan hal
yang paling perlu diketahui oleh publik (36%), disusul rekam jejak kepemimpinan (35,1%), kemudian latar
belakang keluarga (15,3%). Sementara itu, latar belakang partai yang mengusung tidak terlalu perlu
diketahui oleh publik (3%)
Selain itu, karakter capres bersih dan jujur mempunyai nilai urgensi paling tinggi bagi publik (50,1%),
disusul karakter peduli dan merakyat (22,6%), kemudian karakter tegas dan berani (16,5%). Sementara
karakter capres berpengalaman hanya (4,4%), dan berkarakter pintar dan visioner (1,8%) hanya dipilih
sebagian kecil pemilih. Sedangkan karakter berpenampilan menarik hanya 0,2%. Hasil survei ini
menunjukan bahwa yang paling penting dibutuhkan publik saat ini bukanlah capres yang penempilannya
menarik, tapi capres yang bersih dan jujur
Adapun terkait dengan personal capres-cawapres, berdasarkan survei ini, hal yang paling diinginkan publik
terhadap capres-cawapres adalah memiliki kemampuan menjalankan pemerintahan (38,5%), disusul
keberanian mengambil keputusan (17.8%), berintegritas (11,0%), kompetensi dan kapabilitas (10,6%), visi
dan gagasan (9,6%), pengalaman prestatif (8,1%). Sementara kemampuan mengelola koalisi hanya (1,8%)
Survei ini juga menunjukkan bahwa hanya ada 25% pemnilih yang mengetahui visi-misi pasangan capres-
cawapres, sedangkan 61% pemilih menyatakan belum mengetahui visi-misi pasangan capres-cawapres.
Sehingga periode kampanye terbuka menjadi penting untuk melakukan sosialisasi visi-misi kandidat secara
masif
65
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
Kesimpulan
Berdasarkan temuan survei ini, asosiasi keagamaan Islam menjadi penting untuk dilihat karena jumlah
pemilih Islam yang menembus di atas 80%. Hasilnya, kedua pasang kandidat berkompetisi sengit pada
dua massa Islam terbesar dengan Jokowi-JK (48,1%) lebih unggul dibandingkan Prabowo-Hatta
(41,7%) pada massa pemilih Nahdlatul Ulama atau NU, sementara Prabowo-Hatta (44,6%) sedikit lebih
unggul dibandingkan Jokowi-JK (42,3%) pada massa pemilih Muhammadiyah. Sementara itu, bagi
Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar setelah Muhammadiyah, Jokowi-JK (49,1%) cenderung lebih
diunggulkan dibandingkan Prabowo-Hatta (40,5%). Artinya, ormas Islam terbelah dukungannya ke dua
kandidat yang ada walaupun Jokowi-JK dalam kontestasi pencapresan diasosiasikan dengan NU dan
Prabowo-Hatta diasosiasikan dengan Muhammadiyah. Selisih dukungan yang tipis dari masing-masing
ormas Islam terhadap dua pasangan kandidat adalah petunjuk awal ketatnya kompetisi pencapresan
2014. Namun demikian, ada 47,9% pemilih Islam yang tidak menyatakan atau tidak mempunyai
asosiasi keagamaan cenderung lebih unggul Jokowi-JK (24%) dibandingkan Prabowo-Hatta (18,9%)
Dari sisi sebaran geografi, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki suara terkuat di wilayah
Sumatera Selatan (51,7%), kemudian di wilayah DKI Jakarta (50,0%), dan Jawa Barat (48,4%).
Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki suara kuat di Sulawesi Selatan (56,9%),
kemudian Jawa Tengah (55,4%), Lampung (51,7%), Jawa Timur (50,6%), dan Banten (50,0%). Yang
menarik, di wilayah Sumatera Utara kedua pasangan ini memiliki dukungan yang sama (47,7%)
Adapun berdasarkan dukungan partai politik, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki
dukungan kuat dari Partai Gerindra (82.5%), Partai Keadilan Sejahtera (55.4%), Partai Golongan Karya
(51.1%), Partai Amanat Nasional (51.1%), Partai Persatuan Pembangunan (46.7%), Partai Bulan
Bintang (75.0%), dan Partai Demokrat (46.7%). Sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki
dukungan kuat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (81.2%), Partai NasDem (61.3%), Partai
Kebangkitan Bangsa (57.7%), dan Partai Hanura (54.5%). Yang menarik, kedua pasangan ini
mendapatkan dukungan yang sama dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (50.0%)
66
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
LAPORAN HASIL SURVEI
PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PEMILU 2014
© Pol-Tracking Institute
2014
67
SEKIAN
TERIMA KASIH
Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980
Telp. +6221-83701545, +6221-83794995, Faks.+6221-83795016
Website: www.poltracking.com, Email: [email protected]
TEMUAN SURVEI NASIONAL
26 MEI - 3 JUNI 2014