laporan sistem pendayaan energi listrik pada rumah …

47
Perjanjian No: III/LPPM/2016-02/73-P LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH KACA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Disusun Oleh: Levin Halim, S.T., M.T. Christian Fredy Naa, S.Si., M.Si., M.Sc Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2016

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

Perjanjian No: III/LPPM/2016-02/73-P

LAPORAN

SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH

KACA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA

Disusun Oleh:

Levin Halim, S.T., M.T.

Christian Fredy Naa, S.Si., M.Si., M.Sc

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

2016

Page 2: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 2

1.3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1. RUMAH KACA [10] ............................................................................... 4

2.2. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ..................................... 10

2.2.1. Photovoltaic (PV) Power ................................................................ 10

2.2.2. Energi dari Matahari ....................................................................... 11

2.2.3. Komponen Utama Pembangkit PV ................................................. 13

2.3. Sistem Pendayaan dengan PLTS ............................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 21

3.1. IDENTIFIKASI BEBAN PADA RUMAH KACA ............................... 21

3.2. DESAIN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK DENGAN PLTS

PADA RUMAH KACA .................................................................................... 23

3.3. IMPLEMENTASI NYATA SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK

PADA RUMAH KACA .................................................................................... 25

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN ................................................................. 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 28

5.1. KONFIGURASI SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK ............... 28

Page 3: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

ii

5.2. IDENTIFIKASI BEBAN ....................................................................... 30

5.3. PEMILIHAN MODUL PANEL SURYA .............................................. 31

5.4. PENENTUAN SPESIFIKASI INVERTER ........................................... 32

5.5. PENENTUAN SPESIFIKASI BATERAI ............................................. 32

5.6. PENENTUAN SPESIFIKASI SOLAR CHARGE CONTROLLER ..... 33

5.7. IMPLEMENTASI SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK ......... 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 38

6.1. KESIMPULAN .......................................................................................... 38

6.2. SARAN ...................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40

LAMPIRAN .......................................................................................................... 42

Page 4: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rumah Kaca [10] ................................................................................... 5

Gambar 2 Perbedaan Bentuk Rumah Kaca [10] ..................................................... 6

Gambar 3 Rumah Kaca Active Cooling [10] .......................................................... 7

Gambar 4 Rumah Kaca Passive Cooling Bingkai Pipa [10] ................................... 8

Gambar 5 Komponen Rumah Kaca Tipikal [10] .................................................... 9

Gambar 6 Radiasi Extra-Atmospheric [13]........................................................... 12

Gambar 7 Aliran Energi antara Matahari, Atmosphere, dan Tanah [13] .............. 13

Gambar 8 Pembangkit PV [13] ............................................................................. 14

Gambar 9 Photovoltaic Generator [13] ................................................................. 14

Gambar 10 Skema Prinsip Inverter Satu Fasa [13] ............................................... 15

Gambar 11 Prinsip Teknologi PWM [13] ............................................................. 16

Gambar 12 Representasi Skematik (a) sistem PV DC Sederhana untuk Mendayai

Pompa Air tanpa Penyimpanan Energi, (b) sistem PV kompleks termasuk Baterai,

conditioner daya, dan beban AC maupun DC [14] ............................................... 18

Gambar 13 Representasi Skematik Sistem PV Grid-Connected [14] ................... 19

Gambar 14 Representasi Skematik Sistem PV Hybrid [14] ................................. 19

Gambar 15 Diagram Alir Metodologi Penelitian .................................................. 21

Gambar 16 Prototipe Rumah Kaca yang akan Diimplementasikan [1] ................ 22

Gambar 17 Diagram Sistem Energi untuk Pertanian Rumah Kaca [3] ................. 23

Gambar 18 Diagram Sistem Energi Implementasi Rumah Kaca .......................... 24

Gambar 19 Panel Surya Polycristaline [14] .......................................................... 25

Gambar 20 Diagram Skematik Implementasi Umum Pembangkit PV [15] ......... 26

Gambar 21 Skema Sistem Pendayaan Energi Listrik dengan PLTS Off-Grid ..... 29

Gambar 22 Konfigurasi Sistem Pendayaan Energi Listrik dengan PLTS Off-Grid

............................................................................................................................... 29

Gambar 23 Modul Panel Surya 120 Wp ............................................................... 35

Gambar 24 Inverter Pure Sine-Wave 500 W ........................................................ 36

Gambar 25 Baterai VRLA-GEL 100 Ah 12 V...................................................... 36

Gambar 26 Solar Charge Controller 20 A............................................................. 37

Page 5: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

iv

ABSTRAK

Kecenderungan pada dewasa ini, ada berbagai masalah yang muncul pada bidang

pertanian. Salah satu dari masalah tersebut yang paling utama adalah keterbatas

lahan untuk ditanami. Perlu diketahui bahwa dengan peningkatan jumlah penduduk

dan pembangunan, ketersediaan lahan pun menjadi berkurang secara signifikan.

Rumah kaca menjadi salah satu jawaban dari masalah tersebut. Rumah kaca pada

jaman ini sudah dilengkapi dengan sistem kendali dan monitoring sebagai salah

satu improvement rumah kaca cerdas. Tentunya Rumah Kaca cerdas seperti

demikian membutuhkan energi listrik yang handal dan berkelanjutan untuk

mendapatkan fungsi rumah kaca cerdas yang baik. Penelitian ini melakukan

analisis, simulasi, desain, dan implementasi nyata sistem pendayaan energi listrik

untuk rumah kaca tersebut. Pendayaan energi listrik tersebut akan didayai dengan

energi terbarukan yaitu energi matahari dengan teknologi PV pada Pembangkit

Listrik Tenaga Surya. Sehingga dibutuhkan identifikasi beban-beban dan

kebutuhan listrik yang ada pada rumah kaca, pemilihan desain sistem energi rumah

kaca, penentuan spesifikasi peralatan-peralatan yang diperlukan, serta

implementasi pendayaan energi listrik rumah kaca tersebut.

Page 6: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kecenderungan pada dewasa ini, ada berbagai masalah yang muncul pada

bidang pertanian. Salah satu dari masalah tersebut yang paling utama adalah

keterbatas lahan untuk ditanami. Perlu diketahui bahwa dengan peningkatan jumlah

penduduk dan pembangunan, ketersediaan lahan pun menjadi berkurang secara

signifikan.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan permasalahan seperti demikian,

bahkan di Indonesia permasalahan keterbatasan lahan tersebut permasalahan

tersebut menjadi cukup rumit karena beberapa faktor antara lain: produk lokal yang

tidak memenuhi spesifikasi industri pangan, hasil produksi terbatas, perubahan

selera konsumen dan perlunya mempertahankan ketersediaan produk-produk

pertanian tersebut untuk menunjang kelangsungan industri-industri terkait. Selain

itu, adapun permasalahan pengaruh dari globalisasi dan perkembangan teknologi

pertanian menyebabkan dunia pertanian Indonesia harus segera memberikan

tanggapan untuk dapat terus bersaing [1], [2].

Rumah kaca menjadi salah satu jawaban untuk menjawab permasalahan-

permasalahan tersebut. Pertanian rumah kaca mempunyai banyak keuntungan,

diantaranya : mudah dalam mengendalikan hama dan penyakit, bisa mengendalikan

suhu dan kelembaban serta dapat lebih meningkatkan mutu produk pertanian yang

dihasilkan. Meskipun demikian cara ini memerlukan biaya yang relatif lebih tinggi

dan intensitas energi (energi yang digunakan per unit produksi) juga lebih besar

dibandingkan dengan cara konvensional. Karena energi merupakan salah satu

faktor penting, maka pengendalian sistem energi merupakan salah satu faktor untuk

dapat menekan biaya produksi [3].

Pertanian rumah kaca tersebut diharapkan dapat mempunyai sistem kendali dan

monitoring yang baik secara real-time. Dengan sistem kendali yang baik seperti

yang dibahas pada [1], [4]–[6] diperlukan energi listrik yang cukup untuk mendayai

rumah kaca tersebut. Pendayaan rumah kaca dengan energi listrik tersebut

Page 7: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

2

diharapkan menggunakan clean energy yang merupakan energi terbarukan tanpa

menimbulkan emisi seperti yang dibahas pada [7]–[9]. Sistem pendayaan energi

listrik untuk rumah kaca ini diharapkan sustainable atau berkelanjutan dan

mempunyai keandalan yang cukup tinggi.

Pada penelitian yang dilakukan disini, dilakukan analisis juga implementasi

nyata terhadap pendayaan energi listrik untuk pertanian rumah kaca secara mandiri,

artinya pertanian rumah kaca tersebut akan memiliki sistem energi tersendiri yang

lepas dari grid sehingga dapat berdiri dimanapun rumah kaca itu terbuat tanpa harus

tergantung dari elektrifikasi lingkungan sekitar. Sistem pendayaan rumah kaca

tersebut diharapkan mempunyai keandalan yang tinggi dan berkelanjutan dengan

menggunakan energi terbarukan yang bebas emisi. Oleh karena itu, energi listrik

yang digunakan untuk pendayaan rumah kaca ini berbasis Pembangkit Listrik

Tenaga Surya (PLTS) yang memakai solar panel dengan sumber energi terbarukan

cahaya matahari.

Penelitian ini akan diimplementasikan secara nyata pada rumah kaca yang

dilengkapi sistem kendali dan monitoring untuk pertaniannya sebesar 2 x 3 m2.

Sehingga, solar panel yang dipakai dan sistem pendayaan akan dibuat secara nyata

juga untuk mendayai seluruh kebutuhan rumah kaca tersebut dengan berkelanjutan

dan keandalan yang baik.

1.2. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini berupaya untuk menganalisis serta mengimplementasikan secara

nyata sistem pendayaan energi listrik untuk pertanian rumah kaca dengan

menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya secara komprehensif. Tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi karakteristik beban untuk sistem kendali dan monitoring

pertanian rumah kaca

2. Menganalisis sistem energi listrik Pembankit Listrik Tenaga Surya

3. Mendesain sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca secara

berkelanjutan dan dengan keandalan yang tinggi

Page 8: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

3

4. Implementasi nyata sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca

dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1.3. METODOLOGI PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap antara lain:

1. Identifikasi seluruh beban dan kebutuhan pada rumah kaca

Pada tahap ini, dilakukan identifikasi seluruh kebutuhan beban yang

diperlukan pada rumah kaca baik untuk pertanian itu sendiri, sistem kendali,

sistem monitoring, maupun beban-beban lainnya sebagai dasar desain

sistem pendayaan energi listriknya.

2. Desain sistem pendayaan energi listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga

Surya pada Rumah Kaca

Pada tahap ini, studi pustaka serta perhitungan kepada sistem energi listrik

dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan meninjau kebutuhan

beban rumah kaca untuk mendapatkan spesifikasi Pembangkit Listrik

Tenaga Surya yang dibutuhkan agar sesuai dan sustainable. Selain itu,

dibuat desain untuk sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca

sedemikian rupa agar energi listrik yang disuplai ke rumah kaca tersebut

mempunyai keandalan yang baik.

3. Implementasi sistem pendayaan energi listrik rumah kaca

Pada tahap ini, implementasi nyata rumah kaca dan sistem pendayaan energi

listrik untuk rumah kaca tersebut diimplementasikan secara nyata berupa

pengadaan peralatan berdasarkan hasil perhitungan spesifikasi pada tahap

sebelumnya.

4. Pembuatan Laporan

Setelah menyelesaikan tahap-tahap dalam penelitian di atas, tahap akhir

berupa penulisan laporan termasuk rekomendasi untuk sistem menjadi lebih

baik.

Page 9: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. RUMAH KACA [10]

Sekitar 95% baik tanaman pangan maupun tanaman untuk perdagangan

tumbuh di lapangan terbuka. Seiring berjalannya waktu, sudah dipelajari bagaimana

untuk menumbuhkan tanaman pada kondisi lingkungan natural. Di beberapa daerah

beriklim mana kondisi iklimnya sangat merugikan dan tidak ada tanaman bisa

tumbuh, banyak yang telah mengembangkan metode tumbuh beberapa tanaman

bernilai tinggi terus menerus dengan menyediakan perlindungan dari dingin yang

berlebihan atau panas yang berlebihan, yang disebut sebagai Teknologi Rumah

Kaca.

Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang terbuat dari gelas atau plastik di

mana tanaman dibudidayakan. Contohnya pembudidayaan tanaman cabe, karena

tanaman cabe memiliki banyak keuntungan selain memiliki banyak manfaat bagi

kesehatan manusia maupun secara finansial [11].

Teknologi rumah kaca merupakan teknik untuk menyediakan keadaan

lingkungan yang diinginkan terhadap tanaman. Rumah kaca dapat digunakan untuk

melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan seperti angin, dingin,

radiasi, temperatur ekstrem, hama, dan penyakit. Rumah kaca mempunyai peran

yang vital untuk membuat iklim mikro yang ideal di sekitar tanaman.

Hal-hal tersebut memungkinkan dengan cara mendirikan rumah kaca atau

greenhouse atau glass house, di mana kondisi lingkungan yang dimodifikasi

sedemikan rupa sehingga dapat menumbuhkan tamanan apapun di tempat manapun

dengan memberikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan mudah.

Rumah kaca dibingkai atau ditutupi dengan bahan transparan atau tembus

cukup besar untuk tumbuh tanaman di bawah kondisi lingkungan yang sebagian

atau sepenuhnya dapat dikendalikan untuk mendapatkan pertumbuhan dan

produktivitas yang optimal.

Adapun beberapa keuntungan rumah kaca adalah sebagai berikut:

Page 10: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

5

Hasil mungkin 10-12 kali lebih tinggi daripada keluar budidaya di lapang

terbuka tergantung pada jenis rumah kaca, jenis tanaman, fasilitas

pengendalian lingkungan

Keandalan meningkat pada tanaman dengan budidaya di rumah kaca

Idealnya cocok untuk sayuran dan tanaman bunga

Produksi tanaman floricultural sepanjang tahun

Produksi tanaman sayur dan buah di luar musim

Beban penyakit dan transplantasi genetik unggul dapat diproduksi secara

terus menerus

Efisien penggunaan bahan kimia, pestisida untuk mengendalikan hama dan

penyakit

Kebutuhan air sangan terbatas dan mudah dikendalikan

Perawatan dari stock tanaman, budidaya tanaman cangkong dan tanaman

micro-propagated

Memperkuat jaringan tanaman budidaya

Produksi berkualitas menghasilkan bebas dari noda

Lebih berguna dalam monitoring dan pegendalian ketidak stabilan dari

berbagai sistem ekologikal

Teknik modern hydroponic (budidaya soil less), aeroponic, dan teknik film

gizi memungkinkan hanya dalam budidaya rumah kaca

Gambar 1 Rumah Kaca [10]

Struktur rumah kaca memiliki beberapa jenis dan digunakan untuk

memproduksi tanaman. Meskipun ada keuntungan dari setiap jenis untuk aplikasi

tertentu, secara umum tidak ada jenis rumah kaca tunggal, yang dapat disebut

Page 11: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

6

terbaik. Perbedaan jenis dari rumah kaca didesain untuk memenuhi kebutuhan yang

spesifik. Perbedaan jenis dari rumah kaca didasarkan bentuk, utilitas, material dan

konstruksi adalah sebagai berikut:

1. Jenis Rumah Kaca Berdasarkan Bentuk

Untuk keperluan klasifikasi, keunikan dari penampang rumah kaca

dipertimbangkan sebagai sebuah faktor. Jenis umum rumah kaca

berdasarkan bentuk adalah sebagai berikut:

a. Rumah Kaca tipe Bangsal (Lean-to type Greenhouse)

b. Rumah Kaca tipe Berentang (Even Span type Greenhouse)

c. Rumah Kaca tipe Berentang Merata (Uneven Span type

Greenhouse)

d. Rumah Kaca tipe Berbukit dan Beralur (Ridge and Furrow type)

e. Rumah Kaca tipe Gigi Gergaji (Saw Tooth type)

f. Rumah Kaca Quonset

g. Interlocking ridges and furrow type Quonset greenhouse

h. Ground to ground greenhouse.

Gambar 2 Perbedaan Bentuk Rumah Kaca [10]

2. Rumah Kaca berdasarkan Utilitas

Page 12: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

7

Klasifikasi dapat dibuat bergantung pada fungsi atau utilitas. Dari

perbedaan utilitas, pendinginan dan pemanasan buatan lebih mahal rumit.

Karenanya, dapat diklasifikasikan kepada dua tipe:

a. Rumah Kaca untuk Pemanasan Aktif

b. Rumah Kaca untuk Pendinginan Aktif

Gambar 3 Rumah Kaca Active Cooling [10]

Page 13: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

8

Gambar 4 Rumah Kaca Passive Cooling Bingkai Pipa [10]

3. Rumah Kaca berdasarkan Konstruksi

Jenis konstruksi terutama dipengaruhi oleh bahan struktural, meskipun

material pelindung (covering material) juga mempengaruhi jenisnya. Lebih

jauh rentangnya, material harus lebih kuat dan anggota struktural lebih

banyak dipakai untuk membuat jaringan yang kokoh. Untuk rentang yang

lebih kecil, desain sederhana seperti lingkaran (hoops) dapat diikuti. Jadi

berdasarkan konstruksi, rumah kaca dapat diklasifikasikan sebagai:

a. Struktur Bingkai Kayu (Wooden Framed Structure)

b. Struktur Bingkai Pipa (Pipe Framed Structure)

c. Struktur Bingkai Tiang Penopang (Truss Framed Structure)

4. Rumah Kaca Berdasarkan Material Pelindung

Material pelindung merupakan komponen penting dari struktur rumah kaca.

Material pelindung mempunyai pengaruh langsung terhadap efek dari

rumah kaca, di dalam struktur dan pengubahan temperatur udara di dalam.

Tipe-tipe bingkau dan metode perbaikan juga bervariasi pada material

Page 14: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

9

pelingdung. Oleh karenanya, berdasarkan material pelindung dapat

diklasifikasikan menjadi:

a. Kaca (Glass Glazing)

b. Serat kaca diperkuat plastik (Fiber Glass Reinforced Plastic - FRP

Glazing)

i. Lembaran Polos

ii. Lembaran Berkerut

c. Film Plastik (Plastic Film)

i. UV Stabilized LDPE Film

ii. Lembaran jenis Silpaulin

iii. Net house

d. Berdasarkan dari harga konstruksi yang terlibat (termasuk berbagai

faktor yang disebutkan dari a sampai c)

i. Rumah Kaca Harga Tinggi

ii. Rumah Kaca Harga Menengah

iii. Rumah Kaca Harga Murah

Gambar 5 Komponen Rumah Kaca Tipikal [10]

Page 15: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

10

2.2. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

2.2.1. Photovoltaic (PV) Power

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memanfaatkan energi sinar matahari

untuk dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan teknologi

photovoltaic (PV). PV sel adalah jenis teknologi yang menggunakan bahan

semikonduktor untuk mengubah energi sinar matahari menjadi listrik yang dapat

digunakan. Sel-sel mentransfer energi dari foton menembus panel surya untuk

elektron yang disalurkan ke sirkuit eksternal untuk menyalakan sebuah beban

listrik. Sebuah panel PV terdiri dari beberapa sel fotovoltaik, di mana saja dari 50

sampai 120, yang dihubungkan bersama-sama dalam sebuah sirkuit listrik yang

kemudian dapat terhubung ke sirkuit eksterior pada satu titik. Seluruh sistem PV

sering terdiri dari sejumlah panel, tegangan yang diinginkan dapat dihasilkan [12].

Sebuah pembangkit photovoltaic (PV) atau PLTS mengubah secara langsung

dan seketika energi matahari menjadi energi listrik tanpa menggunakan bahan bakar

apapun. Sebagai fakta, teknologi photovoltaic (PV) mengeksploitasi efek

fotolistrik, melalui beberapa semikonduktor yang sesuai "didoping" menghasilkan

listrik ketika terkena radiasi matahari [13].

Keuntungan dari pembangkit PV dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pembangkit terdistribusi dimana dibutuhkan

Tidak ada emisi material polusi

Menghemat bahan bakar fosil

Tidak mempunyai part bergerak sehingga lebih handal

Biaya Operasi dan Perawatan lebih sedikit

Sistem Modularitas (untuk meningkatkan daya pembangkit diperlukan

perbanyakan panel) menurut kebutuhan nyata pengguna

Namun, biaya awal untuk pengembangan pembangkit PV cukup tinggi karena

pasar yang belum mencapai kematangan penuh dilihat dari segi teknis dan

ekonomis.

Output daya listrik tahunan pembangkit PV tergantung pada faktor-faktor yang

berbeda. Antara lain:

Insiden Radiasi Matahari di situs Instalasi

Page 16: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

11

Orientasi dan kecenderungan arah panel

Kehadiran atau ketidakhadiran bayangan

Performansi teknis dari komponen pembangkit (modul utama dan inverter)

Aplikasi utama dari pembangkit PV adalah:

Instalasi (dengan sistem penyimpanan) untuk pengguna yang madiri

(isolated from grid) lepas dari grid

Instalasi untuk pengguna yang terkoneksi ke grid tegangan rendah

Pembangkit Listrik Tenaga Surya berdaya besar, biasanya terkoneksi ke

grid tegangan menengah dengan daya tidak kurang dari 1 kW.

Sebuah pembangkit PV pada dasarnya dibentuk oleh generator (PV panel atau

solar panel), dengan bingkai pendukung untuk mount panel pada tanah, pada sebuah

bangunan atau struktur bangunan manapun, oleh sistem untuk kontrol daya dan

conditioning, oleh kemungkinan sistem penyimpanan energi, oleh switchboards

dan switchgear dengan housing pensaklaran dan peralatan perlindungan dan dengan

kabel sambungan.

2.2.2. Energi dari Matahari

Dalam termonuklir inti matahari terjadi reaksi fusi tak henti-hentinya di jutaan

derajat; kemudian merilis besar jumlah energi dalam bentuk radiasi

elektromagnetik. Sebagian dari energi ini mencapai area luar atmosfer bumi dengan

radiasi rata-rata (solar konstan) dari sekitar 1367 W/m2 ± 3%, nilai yang dapat

bervariasi sebagai fungsi dari jarak Bumi-ke-Matahari dan dari aktivitas matahari

(sunspot). Karena orbit eliptikal bumi yang mengitari matahari, jarak terpendek ke

matahari ada pada Desember dan Januari, dan yang terjauh ada pada Juni dan Juli.

Page 17: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

12

Gambar 6 Radiasi Extra-Atmospheric [13]

Dengan radiasi matahari (solar irradiance) yang dimaksud adalah insiden intensitas

cahaya radiasi elektromagnetik pada permukaan 1 meter persegi [kW/m2] .

Intensitas tersebut adalah sama dengan integral dari daya yang berhubungan dengan

masing-masing nilai frekuensi spektrum radiasi matahari. Ketika melewati

atmosfer, radiasi matahari berkurang dalam intensitasnya karena sebagian

tercermin dan diserap (oleh uap air dan oleh gas atmosfer lainnya). Radiasi yang

terlewat sebagian disebarkan oleh udara dan oleh partikel padat di udara.

Page 18: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

13

Gambar 7 Aliran Energi antara Matahari, Atmosphere, dan Tanah [13]

2.2.3. Komponen Utama Pembangkit PV

1. Generator Photovoltaic (PV)

Komponen dasar dari generator PV adalah fotovoltaik yang sel dimana

konversi radiasi matahari menjadi arus listrik dilakukan. Sel terbuat oleh lapisan

tipis bahan semikonduktor, umumnya silikon ditangani dengan baik, dengan

ketebalan sekitar 0,3 mm dan permukaan 100-225 cm2.

Di pasar ada modul fotovoltaik dijual berupa kumpulan sel. Yang paling umum

yang terdiri 36 sel dalam 4 baris paralel terhubung dalam seri, dengan luas mulai

dari 0,5 sampai 1 m2. Beberapa modul secara mekanis dan elektrik terhubung

membentuk sebuah panel, yang merupakan struktur umum yang dapat dipasang di

gedung.

Page 19: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

14

Gambar 8 Pembangkit PV [13]

Beberapa panel elektrik dihubungkan secara seri merupakan sebuah array dan

beberapa array, secara elektrik terhubung dalam paralel untuk menghasilkan daya

yang dibutuhkan, merupakan generator atau bidang photovoltaic.

Gambar 9 Photovoltaic Generator [13]

Page 20: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

15

2. Inverter

Conditioning daya dan sistem kendali dilakukan oleh inverter yang mengubah

arus searah (DC – Direct Current) menjadi bolak-balik (AC – Alternating Current)

saat ini dan kontrol kualitas output daya untuk dikirimkan ke grid, juga dengan cara

filter LC dalam inverter itu sendiri. Adapun prinsip skema inverter sebagai berikut:

Gambar 10 Skema Prinsip Inverter Satu Fasa [13]

Transistor, digunakan sebagai saklar statis, dikendalikan oleh sinyal

pembukaan – penutupan yang, dalam mode sederhana, akan menghasilkan output

gelombang persegi bolak balik.

Untuk mendapatkan bentuk gelombang sinusoidal, teknik lebih canggih

canggih - Pulse Width Modulation (PWM) – digunakan atau biasa disebut Modulasi

Lebar Pulsa; Teknik PWM memungkinkan regulation dapat dicapai pada frekuensi

serta pada rms nilai gelombang keluaran.

Page 21: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

16

Gambar 11 Prinsip Teknologi PWM [13]

Daya yang disalurkan oleh generator PV tergantung pada titik di mana PV

Generator beroperasi. Dalam rangka memaksimalkan energi pasokan dengan

pembangkit PV, generator akan beradaptasi dengan beban, sehingga titik operasi

selalu sesuai dengan Titik daya maksimum (Maximum Power Point – MPP).

Untuk tujuan ini , sebuah chopper (DC-DC Converter) yang dikendalikan

disebut Maximum Power Point Tracker ( MPPT ) digunakan di dalam inverter atau

pada modul terpisah. MPPT menghitung instan dengan instan pasangan nilai

"Tegangan - arus" dari generator di mana maksimum daya yang tersedia yang

dihasilkan. Mulai dari kurva I- V generator PV.

Page 22: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

17

Titik maksimum transfer daya sesuai dengan titik singgung antara

karakteristik I-V untuk diberikan nilai radiasi matahari dan hiperbola persamaan:

𝑉. 𝐼 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (1)

Sistem MPPT digunakan secara komersial mengidentifikasi titik daya pada

kurva karakteristik generator dengan menyebabkan, secara berkala, variasi kecil

beban yang menentukan penyimpangan dari nilai tegangan – arus dan mengevaluasi

jika produk baru I-V lebih tinggi atau lebih rendah maka sebelumnya yang dipilih.

Karena karakteristik yang diperlukan dari kebutuhan performa inverter

untuk pembangkit mandiri dan untuk pembangkit grid-connected pembangkit harus

memiliki karakteristik yang berbeda:

Pembangkit mandiri, inverter harus mampu menyediakan sisi tegangan AC

se-konstan mungkin pada produksi generator dan permintaan beban yang

bervariasi;

Pada pembangkit grid-connected inverter akan mereproduksi, se-persis

mungkin, tegangan jaringan dan pada saat yang sama mencoba untuk

mengoptimalkan dan memaksimalkan keluaran energi dari panel PV .

2.3. Sistem Pendayaan dengan PLTS

Untuk mendayai suatu gedung atau jaringan, PLTS harus mempunyai sistem

terpadu yang memiliki modul-modul dan komponen tertentu. Sistem tersebut harus

didesain sedemikian rupa sehingga pendayaan gedung menjadi handal.

Adapun beberapa sistem pendayaan untuk sistem pembangkit PV atau PLTS

ini:

1. Sistem Stand-alone

Sistem stand-alone mengandalkan tenaga PV saja. Sistem ini dapat terdiri

hanya modul PV dan beban atau dapat mencakup baterai untuk penyimpanan

energi. Bila menggunakan regulator pengisi baterai, yang mematikan modul PV

saat baterai terisi penuh, dan matikan beban bila baterai menjadi bawah batasnya.

Baterai harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan energi yang

dihasilkan pada siang hari untuk digunakan pada malam hari dan selama periode

cuaca buruk. Berikut merupakan skematis contoh dari sistem yang berdiri sendiri ;

Page 23: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

18

(a) sistem PV DC sederhana tanpa baterai dan (b) sistem PV besar dengan beban

DC maupun AC.

Gambar 12 Representasi Skematik (a) sistem PV DC Sederhana untuk Mendayai Pompa Air tanpa

Penyimpanan Energi, (b) sistem PV kompleks termasuk Baterai, conditioner daya, dan beban AC maupun

DC [14]

2. Sistem Grid-Connected

Sistem grid-connected telah menjadi semakin populer sebagai aplikasi yang

terintegrasi. PV terhubung ke grid melalui inverter, dan tidak memerlukan baterai

karena grid dapat menerima semua listrik yang generator PV suplai. Alternatifnya,

PV digunakan sebagai pembangkit listrik untuk grid. Sebuah sistem PV grid-

connected secara skematik adalah sebagai berikut:

Page 24: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

19

Gambar 13 Representasi Skematik Sistem PV Grid-Connected [14]

3. Sistem Hybrid

Sistem hybrid terdiri dari kombinasi modul PV dan sistem pembangkit listrik lain

seperti diesel, gas atau angina.Sistem hybrid ini secara skematik dapat ditinjau

sebagai berikut:

Gambar 14 Representasi Skematik Sistem PV Hybrid [14]

Page 25: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

20

Dalam rangka mengoptimalkan operasi dari dua generator, sistem hybrid

biasanya membutuhkan kontrol yang lebih canggih dari sistem PV stand-alone.

Misalnya, dalam kasus sistem PV disandingkan dengan pembangkit diesel, mesin

diesel harus dimulai ketika baterai mencapai tingkat discharge yang ditentukan dan

berhenti lagi ketika baterai mencapai keadaan pengisian yang cukup. Generator

back-up dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai saja atau untuk memasok

beban juga.

Masalah umum dengan generator PV/diesel hybrid adalah kurangnya

pengendalian dari generator diesel. Jika baterai dipertahankan pada terlalu tinggi

keadaan pengisiannya oleh generator diesel, maka energi yang bisa dihasilkan oleh

generator PV akan terbuang. Sebaliknya, jika baterai diisi tidak cukup, maka umur

operasional pembangkit akan berkurang. Masalah tersebut harus dihadapi jika

generator PV ditambahkan dengan mesin diesel tanpa instalasi sistem otomatis

untuk starting mesin dan kendali output.

Page 26: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini akan dilakukan desain, analisis, serta implementasi nyata

pada sistem pendayaan rumah kaca dengan tenaga PV. Sehingga berikut merupakan

diagram alir untuk metode penelitian yang dilakukan:

MulaiIdentifikasi Beban pada Rumah Kaca

List Kebutuhan listrik dan

Kendali Rumah Kaca

Desain Sistem Pendayaan energi listrik rumah kaca

dengan PLTS

Radiasi Matahari,

Sistem Pendayaan

Penentuan spesifikasi setiap

komponen peralatan PLTS

(Evaluasi Desain)Desain sudah memadai?

Pembuatan Laporan Penelitian

Selesai sudah

belum

Gambar 15 Diagram Alir Metodologi Penelitian

Rumah kaca akan diimplementasikan secara nyata sebesar 2 x 3 m2 dan

direncanakan akan dibangun pada rooftop Universitas Katolik Parahyangan

bersamaan dengan sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca tersebut.

3.1. IDENTIFIKASI BEBAN PADA RUMAH KACA

Rumah kaca yang akan diimplementasikan memiliki beban-beban tertentu

karena merupakan salah satu rumah kaca smart dengan sistem kendali dan

monitoring yang baik.

Page 27: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

22

Oleh karena itu, beban-beban pada rumah kaca didayai dengan energi listrik.

Berikut merupakan prototype skala kecil rumah kaca cerdas yang akan

diimplementasikan secara nyata:

Gambar 16 Prototipe Rumah Kaca yang akan Diimplementasikan [1]

Beban yang akan ada pada rumah kaca ada berbagai jenis, antara lain:

Tabel 1 Rancangan Daftar Beban

Beban Jenis Aliran Listrik

Mikrokontroler DC 12 V

Sensor Kelembaban DC 5 V

Sensor Tempertatur DC 5 V

Sensor Intensitas Cahaya DC 5 V

Pompa untuk Pengairan DC / AC

Berdasarkan dari prototype tersebut, akan diimplementasikan secara nyata

untuk skala 2 x 3 m2. Sehingga, daya yang dibutuhkan akan jauh lebih besar.

Besarnya daya akan diukur dengan scaling dari prototype ini dan akan diukur

dengan menggunakan wattmeter pada kemudian hari. Semua kebutuhan beban

masih sangat tergantung pada implementasi dari pertanian rumah kaca itu sendiri,

sehingga untuk saat ini, belum dapat ditentukan seberapa besar beban yang

dibutuhkan.

Page 28: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

23

3.2. DESAIN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK DENGAN PLTS

PADA RUMAH KACA

Analisis ini dilakukan untuk menentukan sistem pembangkit PV atau PLTS

mana yang terbaik untuk pendayaan rumah kaca. Sebagai referensi, sistem energi

listrik yang telah dilakukan pada [3] adalah sebagai berikut:

Gambar 17 Diagram Sistem Energi untuk Pertanian Rumah Kaca [3]

Diagram tersebut menjadi acuan sebagai sistem pembangkit PV untuk hybrid

dimana sel surya disandingkan dengan sistem PLN. Akan tetapi, sistem energi

listrik yang akan diimplementasikan diharapkan dapat secara mandiri atau stand-

alone mendayai seluruh kebutuhan beban rumah kaca. Oleh karena itu, bila

memungkinkan, akan dirancang sistem stand-alone untuk pendayaannya menjadi

kurang lebih sebagai berikut:

Page 29: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

24

Sistem Sel Surya

Sistem Kendali

Penerangan

Pengatur Kelembaban

Kipas Angin

Pengairan

Actuator

Sinyal Kendali

Aliran Energi

Gambar 18 Diagram Sistem Energi Implementasi Rumah Kaca

Memang terlihat lebih sederhana, akan tetapi dengan diimplementasikannya

sistem energi stand-alone dapat menjadikan rumah kaca tidak bergantung kepada

grid PLN. Sehingga, rumah kaca dapat dibuat di tempat yang remote atau kesulitan

elektrifikasi.

Analisis sistem energi listrik ini akan melakukan survey lokasi, pengukuran

intensitas cahaya, perhitungan energi, serta simulasi untuk mendapatkan desain

sistem pendayaan untuk rumah kaca dengan PLTS yang baik.

Desain sistem pendayaan energi listrik pada rumah kaca ini akan dilakukan

berdasarkan analisis dan simulasi mengenai pembangkit PV itu sendiri. Seperti

yang dibahas pada [14], dapat dirumuskan secara garis besar untuk desain sistem

pendayaan dengan menggunakan sistem PV dengan aturan sebagai berikut:

1. Menentukan total arus beban dan jam operasional

2. Penambahan perhitungan losses

3. Menentukan intensitas cahaya harian equivalent sun hours (EHS)

4. Menentukan kebutuhan total arus solar array

5. Menentukan arrangement modul yang optimum untuk solar array

6. Menentukan besar baterai untuk reserve time rekomendasi

Page 30: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

25

3.3. IMPLEMENTASI NYATA SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK

PADA RUMAH KACA

Implementasi nyata pada perancangan desain sistem pendayaan tersebut akan

dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan implementasi nyata rumah kaca tersebut

juga. Implementasi pertanian rumah kaca cerdas akan dibuat di rooftop Universitas

Katolik Parahyangan sebesar 2 x 3 m2 dengan disandingkan dengan sel surya

sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk mendayai sistem energi listrik

yang ada pada rumah kaca tersebut.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan teknologi PV akan memakai PV jenis

polycristaline seperti berikut:

Gambar 19 Panel Surya Polycristaline [14]

Salah satu conton implementasi paling umum pada rumah-rumah adalah

dengan mengacu pada diagram sebagai berikut untuk sistem grid-connected:

Page 31: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

26

Gambar 20 Diagram Skematik Implementasi Umum Pembangkit PV [15]

Akan tetapi besar serta luas area yang dibutuhkan masih belum dapat

ditentukan sampai didapatkan besar beban dan kebutuhan listrik serta analisis

sistem energi listrik PLTS.

Pada penelitian ini, diharapkan implementasi dapat dibuat sedemikian rupa

agar daya yang dibutuhkan pada rumah kaca dapat terpenuhi seluruhnya sesuai

waktu operasional yang dibutuhkan. Sehingga, implementasi dapat secara nyata

dipakai pada kehidupan masyarakat nyata, dan membantu sektor pertanian untuk

tetap bertahan di tengah kemajuan jaman ini.

Page 32: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

27

BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN

Penelitian dilaksanakan Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika,

Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan, jalan Ciumbuleuit

No. 94, Bandung. Penelitian dilakukan selama 10 bulan. Jadwal penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

Bulan ke-4

Bulan ke-5

Bulan ke-6

Bulan ke-7

Bulan ke-8

Bulan ke-9

Bulan ke-10

1 Studi

Pustaka

2 Identifikasi Beban pada

Rumah Kaca

3 Analisis

Sistem PLTS

4

Desain Awal

sistem

pendayaan

Rumah Kaca

5

Penentuan

Spesifikasi Peralatan

6

Implementasi

dan

Pengadaan Peralatan

7 Penyusunan

Laporan

Page 33: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

28

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem pendayaan energi listrik dengan

memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk mendayai kebutuhan beban

listrik yang ada pada rumah kaca. Oleh karena itu, secara spesifik, hasil dari

penelitian ini merupakan spesifikasi peralatan utama yang dibutuhkan agar sistem

pendayaan energi listrik dengan PLTS tersebut dapat berjalan dengan baik.

5.1. KONFIGURASI SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK

Untuk dapat mendayai suatu beban listrik dengan baik, dalam hal ini

merupakan rumah kaca, diperlukan desain sistem yang baik pula. Oleh karena itu,

konfigurasi komponen-komponen utama untuk PLTS sebagai sumber daya untuk

beban pada rumah kaca tersebut perlu dijabarkan.

Sistem pendayaan energi listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(PLTS) off-grid tidak hanya sekedar membutuhkan modul panel surya saja, akan

tetapi dibutuhkan komponen-komponen utama lainnya yaitu Solar Charge

Controller (SCC), Inverter, dan Baterai.

Berikut merupakan skema konfigurasi sistem pendayaan tersebut:

Page 34: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

29

Gambar 21 Skema Sistem Pendayaan Energi Listrik dengan PLTS Off-Grid

Modul Panel Surya

SCC

Beban DC

Baterai Beban AC

Inverter

Gambar 22 Konfigurasi Sistem Pendayaan Energi Listrik dengan PLTS Off-Grid

Page 35: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

30

Penentuan spesifikasi dari peralatan-peralatan utama untuk Solar Charge

Controller, Baterai, Inverter, dan Modul Surya kemudian dilakukan untuk

mendapatkan sistem pendayaan yang baik.

Penentuan spesifikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan konsep

backward engineering yang merupakan penemuan spesifikasi dari suatu perangkat

dengan meninjau terlebih dahulu hasil yang terjadi (output) daripada sistem

tersebut, kemudian analisis dilakukan mundur dari output menuju input ujung suatu

sistem tersebut satu per satu.

Sehingga kemudian untuk desain sistem pendayaan energi listrik pada rumah

kaca dengan memanfaatkan PLTS off-grid akan mengacu pada langkah-langkah

berikut:

1. Identifikasi Beban

2. Pemilihan Modul Panel Surya

3. Penentuan Spesifikasi Inverter

4. Penentuan Spesifikasi Baterai

5. Penentuan Spesifikasi Solar Charge Controller

5.2. IDENTIFIKASI BEBAN

Rumah Kaca Cerdas direncanakan untuk dikonstruksi dengan ukuran 2 x 3 m2,

adapun beberapa beban yang dibutuhkan untuk rumah kaca tersebut. Beban terbesar

yang terdapat pada sistem pengairan untuk tanaman pada rumah kaca yang

membutuhkan pompa air. Pompa air tersebut menggunakan jenis aliran AC 220 V

untuk dapat berjalan. Pompa air tersebut diperkirakan akan mempunyai kapasitas

sebesar 150 Watt. Sedangkan untuk beban lainnya, seperti mikrokontroller,

penghangat, dan lain-lain diasumsikan sangat kecil yaitu sekitar 3 Watt.

Perlu diketahui bahwa pompa air memiliki inrush current (arus yang ditarik

oleh pompa pada saat pompa air starting) yang cukup besar dimana diasumsikan

bahwa pada daya yang dibutuhkan untuk starting pompa tersebut sebesar 3 kali

lebih besar dibandingkan kapasitas nominalnya, yaitu sebesar 450 Watt.

Pompa air akan melayani sistem pengairan rumah kaca secara berkala (tidak

terus menerus) yang bergantung pada kelembaban tanah (akan dideteksi oleh

Page 36: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

31

sensor). Dalam keadaan worst case, pompa diasumsikan akan berjalan dalam waktu

1 jam per harinya dengan keadaan pompa menarik arus inrush current tersebut.

Oleh karena itu, total beban dengan jam operasional 1 jam per harinya adalah 450

Watt-hour (Wh).

Sedangkan untuk beban lainnya, yang diasumsikan sebesar 3 Watt, akan

melayani rumah kaca selama 24 jam. Sehingga, total beban dengan jam operasional

24 jam per harinya adalah 72 Wh.

Sehingga, dalam satu hari beban total untuk jam operasional 24 jam adalah 450

Wh beban pompa ditambahkan dengan 72 Wh beban lainnya yang menghasilkan

beban total 522 Wh.

Tabel 3 Identifikasi Beban Rumah Kaca

Beban

Jenis

Aliran

Listrik

Kapasitas

Beban (Watt)

Jam

Operasional/hari

Total

Beban

(Wh)

Pompa untuk

Pengairan AC 220 V 450 1 jam 450

Beban

Mikrokontroler, dll DC/AC 3 24 jam 72

Total 522

5.3. PEMILIHAN MODUL PANEL SURYA

Berdasarkan data yang didapatkan, rata-rata radiasi sinar matahari di Bandung

berkisar antara 4.5 – 6.3 kWh/m2/hari.

Dengan melihat beban sebesar 522 Wh yang dihitung sebelumnya, besar dari

modul panel surya kemudian dapat dipilih dengan menggunakan rumus:

𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙 𝑆𝑖𝑧𝑒 =𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑅𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖

Oleh karena itu, dengan mengambil asumsi radiasi sinar matahari terkecil (4.5

kWh/m2/hari. Sehingga didapatkan angka besar modul 116. Angka tersebut

kemudian dijadikan acuan dalam pemilihan modul panel surya.

Modul panel surya yang terdapat di lapangan adalah 100 Wp, 120 Wp, 150

Wp, 200 Wp. Kemudian dipilih angka yang mendekati hasil perhitungan tersebut.

Sehingga dipilih Modul Surya dengan kapasitas 120 Wp.

Page 37: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

32

Modul Surya dengan kapasitas 120 Wp tersebut dapat menghasilkan sebesar

120 Watt pada saat puncak harian berdasarkan data radiasi sinar matahari di

Bandung yang didapatkan.

5.4. PENENTUAN SPESIFIKASI INVERTER

Inverter adalah suatu perangkat elektronika pengubah listrik arus searah

menjadi listrik arus bolak-balik pada tegangan dan frekuensi yang dapat diatur, atau

dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan

AC (Alternating Curent).

Untuk dapat menentukan spesifikasi dari inverter, dalam hal ini adalah

kapasitas daripada inverter tersebut, perlu ditinjau beban yang mungkin terjadi

dalam sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca ini dalam satu waktu.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, beban terbesar pada sistem rumah kaca

adalah pompa air yang menarik daya paling besar pada saat starting, yaitu sebesar

450 Watt. Beban lainnya, yang diasumsikan kecil, bernilai 3 Watt. Oleh karena itu,

total beban yang dapat terjadi dalam satu waktu adalah sebesar 453 Watt.

Sehingga, dengan meninjau kapasitas yang tersedia di pasaran, kapasitas

inverter yang dipilih adalah 500 Watt dengan jenis pure-sine wave inverter.

Pemilihan pure-sine adalah dengan pertimbangan umur atau keawetan daripada

pompa air yang merupakan beban terbesar di rumah kaca tersebut.

5.5. PENENTUAN SPESIFIKASI BATERAI

Baterai pada sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca berguna untuk

menjaga suplai daya ke beban yang ada pada saat modul surya tidak dapat

menghasilkan daya (mendung, malam, ataupun karena keadaan lainnya).

Penentuan spesifikasi baterai dilakukan dengan meninjau beberapa parameter

berikut:

• Beban (522 Wh)

• Autonomous Day

• dipilih 1.5 (dapat menyuplai dalam keadaan tanpa radiasi matahari

sebanyak 1.5 hari)

Page 38: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

33

• Depth of Discharge (%)

• Merupakan kedalaman discharge baterai (dipilih 70%), atau baterai

dijaga agar selalu tersisa sebesar 30%

• Depth of Discharge atau DOD akan berpengaruh terhadap umur baterai.

Hal ini perlu diperhatikan karena baterai merupakan komponen

termahal pada sistem PLTS off-grid.

• Semakin kecil pemilihan DOD, baterai akan lebih awet.

• Tegangan Sistem

• dipilih tegangan yang umum digunakan (12 kV)

Dengan meninjau beberapa parameter tersebut, kapasitas baterai dipilih dengan

menggunakan perhitungan:

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑥 𝐴𝑢𝑡𝑜𝑛𝑜𝑚𝑜𝑢𝑠 𝐷𝑎𝑦

𝐷𝑂𝐷 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

Perhitungan tersebut akan menghasilkan kapasitas baterai dalam satuah

Ampere-hour (Ah). Dengan memasukan angka yang telah dijabarkan sebelumnya,

perhitungan tersebut menghasilkan kapasitas baterai sebesar 93.21 Ah.

Dengan meninjau kapasitas baterai yang ada di pasaran, dipilih baterai dengan

kapasitas 100 Ah dengan tegangan 12 V. Baterai yang dipilih adalah jenis VRLA-

GEL yang efektif untuk DOD sebesar 70%.

5.6. PENENTUAN SPESIFIKASI SOLAR CHARGE CONTROLLER

Solar Charge Controller (SCC) untuk sistem pendayaan energi listrik PLTS off-

grid ini merupakan alat untuk mengatur agar sistem pendayaan yang telah

dijelaskan sebelumnya bekerja dengan baik.

SCC ini akan mengatur beberapa hal berikut:

• Sistem charging dan discharging baterai

• Maximum power point tracking (dari modul surya)

• Keluaran beban DC

• Keluaran beban AC

Page 39: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

34

Pada penelitian ini, SCC merupakan black box yang langsung ada di pasaran

dan tidak diketahui bagian kontrol daripada SCC tersebut. Sehingga spesfikasi yang

dibutuhkan hanya berupa kapasitas arus, yaitu sebesar 20 A.

Penentuan spesifikasi tersebut adalah dengan meninjau kapasitas dari modul

surya yang dipilih dengan tegangan DC dari sistem pendayaan energi listrik yang

dibuat. Modul surya dengan kapasitas 120 Wp, dengan tegangan 12 V, akan

menghasilkan arus sebesar 10 Ampere. Di pasaran, kapasitas SCC yang tersedia

adalah 10 A, 20 A, dan 30 A. Dengan pertimbangan keamanan, dipilih 20 A untuk

kapasitas arus dari SCC tersebut.

5.7. IMPLEMENTASI SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK

Implementasi secara nyata akan dilakukan untuk mendayai sebuah rumah kaca

dengan beban yang telah diidentifikasi sebelumnya. Oleh karena itu, pengadaan

dari peralatan-peralatan hasil dari perhitungan tersebut dilakukan.

Berikut merupakan hasil dokumentasi dari setiap peralatan-peralatan utama

yang telah dipilih sebelumnya hasil dari desain sistem untuk kemudian

diimplementasikan pada rumah kaca sesungguhnya:

Page 40: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

35

Gambar 23 Modul Panel Surya 120 Wp

Page 41: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

36

Gambar 24 Inverter Pure Sine-Wave 500 W

Gambar 25 Baterai VRLA-GEL 100 Ah 12 V

Page 42: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

37

Gambar 26 Solar Charge Controller 20 A

Page 43: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

38

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Desain sistem pendayaan listrik untuk rumah kaca dengan PLTS untuk

rumah kaca dilakukan dan menghasilkan beberapa spesifikasi peralatan

utama untuk sistem PLTS off-grid seperti:

a. Modul Panel Surya

b. Inverter

c. Baterai

d. Solar Charge Controller

2. Dalam satu hari beban total untuk jam operasional 24 jam adalah 450 Wh

beban pompa (asumsi beroperasi 1 jam per hari) ditambahkan dengan 72

Wh (asumsi beroperasi 24 jam satu hari) beban lainnya yang menghasilkan

beban total 522 Wh.

3. Modul Panel Surya yang dipilih, berdasarkan perhitungan, adalah 120 Wp.

4. Kapasitas inverter yang dipilih adalah 500 Watt dengan jenis pure-sine

wave inverter.

5. Berdasarkan perhitungan, spesifikasi baterai yang dipilih adalah baterai

dengan kapasitas 100 Ah dengan tegangan 12 V. Baterai yang dipilih adalah

jenis VRLA-GEL yang efektif untuk DOD sebesar 70%.

6. Spesifikasi Solar Charge Controller yang dipilih adalah Solar Charge

Controller dengan kapasitas arus 20 A.

6.2. SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Desain sistem pendayaan energi listrik untuk rumah kaca dengan

menggunakan PLTS sebaiknya tidak hanya berdasarkan perhitungan, tetapi

didasarkan juga pada simulasi.

Page 44: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

39

2. Sebaiknya dilakukan instalasi dengan sistem sederhana sehingga dapat

dilihat apakah sistem telah berjalan dengan benar atau tidak

3. Dilakukan penentuan spesifikasi cabling dengan meninjau konfigurasi,

jarak panel surya ke beban, dan keadaan lapangan lainnya.

Page 45: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

40

DAFTAR PUSTAKA

[1] C. F. Naa, E. Padang, and Y. S. Handayani, “Sistem Monitoring dan Kontrol

Rumah Kaca berbasis Arduino , LabView dan Antarmuka Web,” pp. 2–9,

2015.

[2] S. Munir, “Rancangan Smart Greenhouse dengan Teknologi Mobile untuk

Efisiensi Tenaga, Biaya, dan Waktu dalam Pengelolaan Tanaman,” 2010.

[3] A. Sugiyono, “Kendali Sistem Energi untuk Pertanian Rumah Kaca,” pp. 1–

4, 1998.

[4] Y. S. Defriyadi, “Pengendali Intensitas cahaya, Suhu, dan Kelembapan pada

Rumah Kaca dengan Metode PID,” Bengkulu, 2014.

[5] B. A. Pamungkas, A. F. Rochim, and E. D. Widianto, “Perancangan Jaringan

Sensor Terdistribusi untuk Pengaturan Suhu, Kelembaban, dan Intensitas

Cahaya,” vol. 1, no. 2, pp. 42–48, 2013.

[6] Y. R. Dumal and J. S. Chitode, “Greenhouse Automation using Zigbee and

Smartphone,” Int. J. Adv. Res. Green House Autom. using Zigbee Smart

Phone, vol. 3, no. 5, pp. 495–501, 2013.

[7] The Sierra Club, “Clean Energy Solutions - Renewable Energy,” 2010.

[8] F. Horch, “Climate Solutions Summit,” no. April, 2013.

[9] M. Diesendorf, “Greenhouse Solutions with Sustainable Energy,” no.

December, p. 40, 2007.

[10] “Low Cost Green Houses for Vegetable Production,” TNAU Agritech Portal,

2015. [Online]. Available:

http://agritech.tnau.ac.in/agricultural_engineering/greenhouse.pdf.

[Accessed: 27-Jan-2016].

[11] A. R. Putri, M. Iqbal, A. Suprapto, F. I. Terapan, U. Telkom, S. Suhu, and S.

S. Moisture, “Rancang Bangun Model Rumah Kaca Terkendali Untuk

Tanaman Cabe dengan Media Pemberitahuan Melalui Twitter,” pp. 1–8,

2014.

[12] S. P. Nangare and S. S. Utture, “3P (Printed Paper Photovoltaic)

Technology,” IOSR J. Mech. Civ. Eng., pp. 4–10, 2010.

Page 46: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

41

[13] ABB, Technical Application Papers No.10: Photovoltaic Plants, no. 116.

ABB, 2010.

[14] M. Zeman, “Photovoltaic Systems,” in Solar Cells, Delft University of

Technology, 2012.

[15] REGEN POWER, Solar Photovoltaic Power System Handbook. Regen

Power Pty. Ltd., 2011.

Page 47: LAPORAN SISTEM PENDAYAAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH …

42

LAMPIRAN