laporan sistem informasi eksekutif analisa … · penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini...

39
i LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI SMARTFREN TELECOM TBK (SMARTFREN) Dosen Pengampu : Endang Kurniawan S.Kom. M.Kom. M.M. CEH. CHFI. CIPM Disusun Oleh : Mochamad Fakhrur Rozi (4115027) PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG 2017

Upload: lamliem

Post on 12-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI SMARTFREN

TELECOM TBK (SMARTFREN)

Dosen Pengampu : Endang Kurniawan S.Kom. M.Kom. M.M. CEH. CHFI. CIPM

Disusun Oleh :

Mochamad Fakhrur Rozi (4115027)

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

2017

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini. Maksud dan

tujuan dari penulisan Tugas ini adalah untuk memenuhi tugas ujian tengah

semester Program Studi Sistem Informasi Eksekutif pada Jurusan Sistem

Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui

beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan

laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan

lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada:

1. Endang Kurniawan S.Kom.,M.M.,CEH.,CHFI.,CIPM. Selaku Dosen

pembimbing

2. Teman – teman yang membantu dan mendukung dalam pembuatan

laporan ini

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan

membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Jombang, 11 Nopember 2017

Penulis

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. V

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2 1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 2

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 3 1.5 Metodologi Penelitian .......................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 6

2.1 Definisi Analisa atau Analisis .............................................................. 6 2.2 Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ........................................................ 6 2.3 Bisnis dan Perusahaan .......................................................................... 7

2.3.1 Bisnis .......................................................................................... 7 2.3.2 Perusahaan .................................................................................. 8

2.4 Jasa Telekomunikasi ............................................................................ 8

2.5 Teknologi Informasi ............................................................................. 9

2.6 Pendekatan Teknologi Informasi ......................................................... 9 2.7 Manajemen Strategik.......................................................................... 11 2.8 CIO dalam Perusahaan ....................................................................... 12

BAB 3 PEMBAHASAN ...................................................................................... 12

3.1 Gambaran Umum Gambaran Umum PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) ................................................................................................ 12 3.1.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk ...................... 13

3.2 Teknologi Informasi Pada PT Smartfren Telecom Tbk ..................... 20

3.3 Peranan Divisi Teknologi Informasi Dalam Proses Bisnis ................ 21 3.4 Pendekatan Teknologi Informasi ....................................................... 24

3.5 Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan 25 3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan ........................................................ 26

BAB 4 ANALISIS KINERJA SISTEM ............................................................ 28

4.1 Analisa Jasa Telekomunikasi di PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) ................................................................................................ 28 4.2 Pendekatan Teknologi Informasi di PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) ................................................................................................ 29

4.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik di PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ......................................................... 29 4.4 Peranan CIO dalam PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ........... 30

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 31

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 31

iv

5.2 Saran ................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk............................... 14

Gambar 3. 2 Aplikasi MySmartfren ...................................................................... 21

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan sistem informasi

eksekutif bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren).

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern sekarang ini perkembangan teknologi informasi sangat

pesat seiring dengan perkembangan teknologi internet. Pentingnya teknologi informasi

dalam bisnis tidak diragukan lagi, karena merupakan kebutuhan yang nyata bagi para

manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk memahami bagaimana mengelola fungsi sebuah

perusahaan.

Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap, mengolah, menghasilkan,

menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari teknologi informasi adalah

fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi planning and decision dan

fungsi communication.

PT Smartfren Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan

telekomunikasi. Hingga saat ini layanan 4G LTE Smartfren sudah bisa dinikmati oleh

pelanggannya di lebih dari 85 kota di Indonesia. Smartfren terus meningkatkan layanan

kepada pelanggannya dengan menawarkan kemudahan dalam mendapatkan informasi

tentang smartfren dalam satu lokasi melalui aplikasi MySmartfren. Aplikasi MySmartfren

berfungsi sebagai One Stop Application yang menghadirkan semua layanan smartfren

mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan paket baru, mencari

2

informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo terbaru yang dapat

dinikmati melalui smartphone.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apa perananan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

2. Bagaimana bentuk aplikasi yang bekerja pada PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) ?

3. Bagaimana pendekatan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) dengan measurement, experimentation, sharing, dan replication ?

4. Bagaimana peranan teknologi informasi dalam manajemen strategik pada PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

5. Apa pentingnya peran divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis pada PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

6. Apa pentingnya CIO dalam perusahaan PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini penulis memberikan beberapa batasan masalah,

agar pembahasan yang ada tidak meluas dan tetap terfokus pada tema atau judul yang

diangkat. Penulis membatasi bahwasanya yang akan dibahas dalam laporan ini adalah

bagaimana sistem informasi eksekutif yang ada pada PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren).

3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami peranan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren).

2. Melihat aplikasi riil penerapan teknologi informasi pada PT. Smartfren Telecom

Tbk (Smartfren).

3. Memahami pendekatan informasi pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

dengan measurement, experimentation, sharing, dan replication.

4. Memahami peranan teknologi informasi dalam manajemen strategik pada PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

5. Mempelajari pentingnya divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis pada PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

6. Mengetahui pentingnya peran CIO dalam perusahaan PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren).

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan studi pustaka. Adapun metode yang

digunakan dalam tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Studi Pustaka

Yaitu dengan melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber referensi untuk

memperoleh landasan teori yang konseptual dan praktis berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Studi pustaka ini dilakukan dengan mendapatkan data dari literatur berupa

buku dan jurnal.

4

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Merupakan Bab pembuka yang berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan sistem

informasi eksekutif bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada Bab ini, akan mencantumkan teori-teori yang berhubungan tentang

permasalahan yang akan dianalisis. Teori-teori tersebut adalah Definisi Analisa,

Sistem Informasi Eksekutif, Bisnis dan Perusahaan, Jasa Telekomunikasi,

Teknologi Informasi, Pendekatan Teknologi Informasi, Manajemen Strategik, dan

CIO di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

BAB 3 PEMBAHASAN

Pada Bab ini, menerangkan tentang gambaran umum perusahaan seperti

sejarah, struktur organisasi, dokumentasi perusahaan, sistem jaringan DISPENDIK

Kabupaten Mojokerto, perangkat keras yang digunakan dan sistem aplikasi yang

digunakan DISPENDIK Kabupaten Mojokerto.

BAB 4 ANALISA KINERJA SISTEM PERUSAHAAN

Pada bagian Bab ini menjelaskan tentang pembahasan perusahaan yang

meliputi tentang gambaran umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

struktur organisasi, teknologi informasi, peranan divisi teknologi informasi

dalam proses bisnis, pendekatan teknologi informasi, teknologi informasi dalam

manajemen strategik, serta peranan CIO yang digunakan di PT. Smartfren

Telecom Tbk (Smartfren).

5

BAB 5 PENUTUP

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dari Bab I sampai Bab IV

dan saran-saran bagi PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisa atau Analisis

Analisa atau Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan

bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian komponen tersebut

bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang dihasilkan. Analisis sistem

merupakan tahapan paling awal pengembangan sistem informasi yang akan di hasilkan

naninya, tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus di

bentuk, maka dari itu tahapan ini bisa merupakan tahapan yang nudah jika klien sangat

faham dengan masalah yang di hadapi dalam orgnisasinya dan tahu betul tentang

fungsionalitas dari sistem informasi yang akan di buat, dan apabila tertutup pada pihak

luar maka tahap ini akn menjadi tahapan yang paling sulit (Fatta, 2007).

2.2 Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

Menurut (Kadir, 2003:120), pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif

(Executive Information System atau EIS) terkadang disebut sebagai sistem pendukung

eksekutif (Executive Support System atau ESS). Sistem ini merupakan sistem informasi

yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan ekesekutif dalam mengakses

informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau

mengenali peluang (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

Menurut (Jogiyanto, 2003:339) pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif

adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu

pemecahan masalah tidak terstrukutur (unstructured), karena SIE mempunyai

karakteristik yang khusus (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

7

Menurut (Mcleod, Jr, 2001) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem

yang khusus dirancang bagi manajer tingkat perencanaan strategis yang menyediakan

informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat

diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Informasi dapat ditampilkan

dengan bentuk grafik, tabel, atau narasi (Ostarisa, Wibowo, & Taufik, 2012).

Berbeda dengan tipe sistem informasi yang lain, pada dasarnya EIS tidak

dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu. EIS dirancang untuk membantu

eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya dan

dalam bentuk apa pun yang paling bermanfaat. Sebagai implementasinya, pemakai EIS

dapat memilih format grafik, mengatur tampilan informasi yang dikehendaki, dan

mengetahui pemicu laporan perkecualian. Kemampuan drilldown yang tersedia pada

sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat rinci suatu informasi (Ostarisa,

Wibowo, & Taufik, 2012).

2.3 Bisnis dan Perusahaan

Sub ini akan menjelaskan seputar bisnis dan perusahaan.

2.3.1 Bisnis

Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu

aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi

pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa dan

pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa

kepada konsumen.

Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas

dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang

8

dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud

sedangkan yang lain memberikan jasa. Sedangkan perilaku merupakan tindakan

seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bisnis merupakan tindakan

individu dan sekelompok orang yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui

transaksi.

2.3.2 Perusahaan

Pengertian perusahaan dirumuskan dalam Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor

3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan,

bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan

memperoleh keuntungan dan/atau laba.

Menurut Molengraaff perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan

secara terus-menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara

memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.

Sedangkan menurut Polak dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba dan

rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Dengan adanya unsur

pembukuan, maka rumusan definisi perusahaan lebih dipertegas lagi sebab pembukuan

merupakan unsur mutlak yang harus ada pada perusahaan menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan. Laba adalah tujuan utama setiap perusahaan (Abdulkadir, 2010).

2.4 Jasa Telekomunikasi

Jasa telekomunikasi dikenal di Indonesia dengan adanya sistem teknologi

informasi yang menggunakan simbol-simbol suara seperti morse (kentungan, telegram),

kemudian berkembang dengan menggunakan simbol-simbol tulisan seperti surat

menyurat (biasa, kilat, kilat khusus, cepat terbatas atau patas), selanjutnya berkembang

9

dengan penggunaan bentuk-bentuk telepon statis yang berisi pesan-pesan dengan

perbincangan dan juga telepon seluler yang dapat dibawabawa serta dapat menyampaikan

pesan secara lisan maupun tulisan yang dikenal dengan istilah layanan pesan singkat (sms

singkatan dari short massage service) dan bahkan dapat menyampaikan gambar kondisi

individu yang sedang melakukan interaksi (teleconference). Telekomunikasi yang selama

ini dilakukan antara lain berfungsi untuk menjalankan kegiatan usaha atau bisnis

2.5 Teknologi Informasi

Menurut Oxford (1995) mendefinisikan teknologi informasi adalah studi

atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan,

menganalisis, dan mendistribusikan informasi dalam bentuk apapun termasuk

kata-kata, bilangan, dan gambar. Sedangkan menurut Alter (1992) teknologi

informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan

satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan,

menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data (Amijaya, 2010).

Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas

pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan

untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi

komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum, Lucas (1999)

menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang

diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk

elektronik (Amijaya, 2010).

2.6 Pendekatan Teknologi Informasi

Brynjolfsson mengungkapkan bahwa TI digunakan hampir diseluruh lini

perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan dari hulu ke hilir

10

dapat menerapkan TI. memperkenalkan 4 cara pendekatan implementasi TI ke dalam

perusahaan, yaitu melalui :

a. Pengukuran (measurement)

Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya

menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat

menentukan strategi bisnis yang akan dipakai.

b. Eksperimen (experimentation)

Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait

dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diluncurkan. Teknologi informasi

memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini

merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran.

c. Berbagi (sharing)

Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya

inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat

dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi

yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan

memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang

inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.

d. Replikasi (replication)

Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem

perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai,

tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan

berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan.

Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.

11

2.7 Manajemen Strategik

Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan

Sistem Informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan

melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan

keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan

keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif

organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (Ward & Peppard, 2002).

Sering ditemukan bahwa penerapan Teknologi Informasi kurang berpengaruh

terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya

saing organisasi. Hal tersebut terjadi akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada

teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari

penerapan Teknologi Informasi adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis

(rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan

lingkungannya serta mempertimbangkan Teknologi Informasi sebagai bagian solusi

(Earl, 1992).

Perencanaan strategis TI mempelajari pengaruh TI terhadap kinerja bisnis dan

kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu,

perencanaan strategis Teknologi Informasi juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan

kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi Teknologi

Informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan

teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis Teknologi Informasi antara lain

adalah adanya misi utama : keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan

strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta

12

pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan

analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

2.8 CIO dalam Perusahaan

CIO adalah orang yang menduduki jabatan sebagai kepala sistem informasi

sebuah perusahaan atau organisasi. CIO dapat dikatakan sebagai direktur sistem dan

teknologi informasi (Indrajit, 1999). CIO ini juga dapat dikatakan sebagai manajer jasa

informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan

masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain

dari operasi perusahaan (Murtadho, 2011).

BAB 3

PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan perusahaan yang meliputi tentang

gambaran umum PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) struktur organisasi, teknologi

informasi, peranan divisi teknologi informasi dalam proses bisnis, pendekatan teknologi

informasi, teknologi informasi dalam manajemen strategik, serta peranan CIO yang

digunakan di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).

3.1 Gambaran Umum Gambaran Umum PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren)

PT Smartfren Telecom Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan

telekomunikasi terdepan di Indonesia untuk segmen ritel dan korporat. Smartfren mulai

beroperasi di Indonesia sejak tahun 2011. Pada tahun 2015 Smartfren berinovasi dengan

meluncurkan layanan 4G LTE Advanced pertama di Indonesia sekaligus menjadi

operator 4G terdepan yang memiliki jangkauan 4G LTE terluas di Indonesia saat ini.

13

Di awal tahun 2016, Smartfren kembali mencetak sejarah sebagai perusahaan

telekomunikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan Voice over LTE

(VoLTE secara komersial). Serta menjadi perusahaan komunikasi yang memiliki jaringan

4G LTE Advanced terluas di Indonesia.

Smartfren menawarkan beragam produk serta layanan data dan suara, solusi

bisnis dan layanan Value Added Services (VAS). Smartfren merupakan salah satu unit

dari kelompok usaha Sinarmas. 4G LTE-Advanced merupakan standar komunikasi

seluler dan pengembangan lanjutan dari teknologi Long Term Evolution (LTE) oleh 3rd

Generation Partnership Project (3GPP). LTE-Advanced adalah salah satu pengembangan

utamanya, yakni penggabungan dua atau lebih saluran radio (spektrum) untuk

mendapatkan kecepatan yang lebih cepat.

Voice over Long Term Evolution (Voice over LTE/VoLTE) adalah fitur

teknologi yang menggunakan standar dan prosedur untuk komunikasi suara dan data

berbasis jaringan 4G LTE. Teknologi ini merupakan satu metode untuk menciptakan,

menyiapkan dan mengatur suara berkecepatan tinggi, video dan layanan pesan melalui

jaringan nirkabel 4G dan perangkat yang mudah dibawa (http://www.smartfren.com,

2016).

3.1.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk

Susunan Direksi & Dewan Komisaris pada PT Smartfren Telecom Tbk dapat

dilihat pada Tabel 3.1 (Widiyawati, 2016).

14

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk

Berikut ini adalah penjelasan dari struktur organisasi di atas (Widiyawati, 2016):

1. Board of Commissioners

a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan

tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut.

b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan eksekutif.

c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan.

d. Mengesahkan anggaran tahunan.

e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota

pemegang saham.

f. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri.

15

g. Biasanya dewan memilih satu orang anggotanya untuk menjadi ketua

dewan, yang memiliki tugas-tugas seperti yang sudah disebutkan dalam

anggaran dasar.

2. Audit Committee

a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan

Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal sehingga dapat dicegah

pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian

manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.

c. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap

informasi yang dikeluarkan BUMN, termasuk brosur, laporan keuangan berkala,

proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada

pemegang saham.

d. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris/Dewan

Pengawas.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan Pengawas

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris/Dewan

Pengawas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. President Director

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga

keuntungan perusahaan.

16

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar

perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi

perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai

bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Corporate Secretary

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang

berlaku di bidang Pasar Modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang

dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan

Publik.

c. Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk

mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan

peraturan pelaksanaannya.

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan

Publik dengan Bapepam dan masyarakat. dan Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat

dirangkap oleh direktur Emiten atau Perusahaan Publik.

5. Internal Audit

a. Melaksanakan proses pemeriksaan / audit internal bagi seluruh divisi

cabang dan melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

17

b. Menjalalankan proses audit internal perusahaan secara teknis dan

berkala baik dari segi financial maupun operasional.

c. Melakukan koordinasi kesiapan cabang dan juga depo untuk

menyiapkan laporan Rugi Laba dengan lengkap serta melakukan

pemeriksaan terhadap Neraca Rugi Laba tersebut.

d. Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang

penyelesaian masalah keuangan.

e. Melakukan koordinasi dengan lembaga audit eksternal yang jika

diperlukan untuk kelancaran perusahaan.

f. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta menjalin

koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil

temuan masalah.

g. Aktif melakukan tugas tugas lain yang di rasa perlu dalam upaya

mencapai target audit.

6. Finance Director

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk

menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan

tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran

kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan

peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan

(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan

ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.

18

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan

mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana

secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan

semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta

mengurangi risiko keuangan.

f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk

dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam

mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi,

operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk

memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadapperaturan perpajakan.

7. Sales and Marketing Director

a. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan

serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

b. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan

kapasitas produksi terisi secara optimal.

c. Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk

memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

d. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk

meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.

e. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk

memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

19

f. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales

team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

g. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan

manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta

peraturan dijalankan dengan optimal.

8. Technique Director

a. Mereview dan menganalisa masalah yang timbul untuk dapat menyusun

pemecahan masalahnya.

b. Melakukan kunjungan kepada pelanggan untuk mengetahui kepuasan pelanggan

terhadap produk.

c. Menerima keluhan pelanggan atas produk serta membuat analisa

pemecahannya.

d. Mengatasi kendala atau permasalahan yang timbul yang terkait langsung dengan

produk.

e. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target

perusahaan.

9. Compliance Director

Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh direktur kepatuhan atau

compliance director adalah merumuskan strategi guna mendorong terciptanya

budaya kepatuhan dalam organisasi. Kedua, mengusulkan kebijakan

kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh direksi.

Ketiga, menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk

menyusun ketentuan dan pedoman internal organisasi. Keempat, memastikan bahwa

seluruh kebijakan serta kegiatan usaha yang dilakukan organisasi telah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Kelima, meminimalkan risiko

20

kepatuhan organisasi.Terakhir, melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan

fungsi kepatuhan.

3.2 Teknologi Informasi Pada PT Smartfren Telecom Tbk

PT Smartfren Tbk selain sebagai salah satu penyedia jasa layanan telepon dan

internet berbasiskan jaringan CDMA, Smartfren juga fokus pada smartphone di Indonesia

dengan produknya yang sangat terkenal yaitu Smartfren Andromax. Seakan tidak mau

kalah dalam hal kualitas dengan brand ternama seperti Samsung dan Sony,

spesifikasi pada smartfren andromax tab maupun smartphone cukup mumpuni dan

memiliki kualitas yang baik agar tidak kalah dengan pesaing – pesaingnya, terutama

samsung. Dengan keunggulannya smartfren juga mempunyai strategi promosi yang

digunakan untuk meningkatkan laba produksinya dan tetap menguasai penjualan

produknya. Media informasi yang biasa digunakan oleh bagian pemasaran Telkomsel

untuk melakukan promosi adalah dengan menggunakan brosur, iklan pada stasiun televisi

dan iklan pada e-commerce.

PT. Smartfren Telecom Tbk fokus pada layanan 4G berbasis LTE (Long Term

Evolution). Hingga saat ini layanan 4G LTE Smartfren sudah bisa dinikmati oleh

pelanggannya di lebih dari 85 kota di Indonesia. Smartfren terus meningkatkan layanan

kepada pelanggannya dengan menawarkan kemudahan dalam mendapatkan informasi

tentang smartfren dalam satu lokasi melalui aplikasi MySmartfren. Aplikasi MySmartfren

berfungsi sebagai One Stop Application yang menghadirkan semua layanan smartfren

mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan paket baru, mencari

informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo terbaru yang dapat

dinikmati melalui smartphone.

21

Berikut aplikasi yang di pakai oleh PT Smartfren Telecom Tbk:

Gambar 3. 2 Aplikasi MySmartfren

Aplikasi MySmartfren adalah aplikasi selfcare khusus untuk pelanggan

Smartfren. Menggunakan aplikasi selfcare ini pelanggan dapat melihat sisa pulsa dan

masa aktif, melakukan top up untuk pelanggan prabayar, melihat tagihan untuk pelanggan

pascabayar, melihat riwayat pembayaran, melakukan pembelian paket data atau nomor

lokal, dan melakukan pengaturan fitur dasar seperti call forwarding dan call waiting.

3.3 Peranan Divisi Teknologi Informasi Dalam Proses Bisnis

Peranan Teknologi Informasi dalam menunjang proses bisnis di sebuah

perusahaan sangat berpengaruh dalam memajukan sebuah perusahaan karena teknologi

informasi banyak digunakan oleh para usahawan sebagai kebutuhan efisiensi waktu dan

biaya dalam lingkungan kerja.

22

Ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:

1. Fungsi Operasional. akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah

diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang

menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi

informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi

informasi dianggap sebagai sebuah film infrastructure.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi

informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level

manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi

unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship

yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan

terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran

yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis

perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan

perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan

penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih

menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan

dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam

era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai

sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,

berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena

dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan

23

kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep

kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada

implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning

membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain

struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui

perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing

sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak

lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini

secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi

perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan

sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

Peranan divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis perusahaan juga dapat

diketahui dengan melihat keuntungan-keuntungan penerapan teknologi TI di perusahaan

tersebut, yaitu :

1. Sistem yang tadinya manual menjadi otomatis, sehingga mengurangi biaya untuk

tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.

2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan IT.

3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena data yang dibutuhkan dapat

diperoleh dengan cepat.

4. Menghemat biaya promosi dan pemasaran, karena bisa melalui web site.

5. Ssistem dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan.

Jadi sebenarnya peranan divisi Teknologi Informasi dalam proses bisnis

perusahaan ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja,

proses, pemasaran, maupun manajemen, dan penerapan IT ini juga akan dapat

mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semakin meningkatnya margin

24

perusahaan. Perhitungan keuntungan yang dihasilkan oleh implementasi TI dapat

dihitung dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan, dan kemajuan-

kemajuan yang dicapai perusahaan. Hasil yang didapatkan sangat signifikan dan

menunjukkan adanya perubahan besar di perusahaan.

3.4 Pendekatan Teknologi Informasi

Sangat banyak cara penerapan TI dalam perusahaan. TI digunakan hampir

diseluruh lini perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan

dari hulu ke hilir dapat menerapkan TI. Brynjolfsson memperkenalkan 4 cara pendekatan

implementasi TI ke dalam perusahaan, yaitu melalui:

1. Pengukuran (measurement)

Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya

menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat

menentukan strategi bisnis yang akan dipakai.

2. Eksperimen (experimentation)

Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait

dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diluncurkan. Teknologi informasi

memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini

merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran.

3. Berbagi (sharing)

Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya

inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat

dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi

yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan

dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil

pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.

25

4. Replikasi (replication)

Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem

perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai,

tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan

berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan.

Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi.

3.5 Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang

relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan

pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan

untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan

kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses

secara global.

Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan

Sistem Informasi dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan

melakukan otomatisasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan

keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan

keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif

organisasi dengan mengubah gaya dan cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).

Perencanaan strategis Teknologi Informasi mempelajari pengaruh Teknologi

Informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-

langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis Teknologi Informasi juga menjelaskan

26

berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi

Teknologi Informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui

penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis Teknologi Informasi antara lain

adalah adanya misi utama: keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan

strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta

pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan

analisa top down (Pant & Hsu, 1995).

3.6 Peranan CIO Dalam Perusahaan

Secara umum tugas dan fungsi CIO dalam organisasi diharapkan dapat menjamin

ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi yang dibutuhkan oleh

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam buku “The Evolving Role of the CIO” oleh Jeanne W. Ross and David F.

Feeny, peran CIO adalah (Suroso, 2016):

1. Anticipate

CIO diharapkan melakukan antisipasi terhadap kecenderungan perubahan

kontekstual antara teknologi, bisnis, dan tatakelola, serta peluang bisnis dalam

organisasi.

2. Lead

Melakukan set-up visi, tujuan/ sasaran, dan memimpin orang untuk

menghasilkan suatu nilai organisasi/ perusahaan (business values).

3. Strategize

Menentukan arah dan pengaruh TIK dalam organisasi, menjembatani antara

bisnis dan teknologi.

27

4. Organize

Menentukan distribusi sumber daya, peran dan tanggungjawab untuk

menjalankan komitmen dan pelayanan kepada organisasinya.

5. Deliver

Mengelola hal yang berkaitan dengan pelayanan dan proyek untuk mencapai

suatu tujuan perusahaan yang telah ditentukan.

6. Measure and Improve

Menunjukkan dan mengukur nilai dari dukungan TIK kepada perusahaan, dan secara

proaktif mengelola kinerja berdasarkan hasil, mendistribusikan teknik, alat dan

pendekatan baru (inovasi).

28

BAB 4

ANALISIS KINERJA SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang Analisa Jasa Telekomunikasi), Pendekatan

Teknologi Informasi, Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik, dan

Peranan CIO di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren

4.1 Analisa Jasa Telekomunikasi di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

Teknologi informasi sudah berjalan di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren),

yang di beri nama Sistem Informasi Eksekutif “MySmartfren” yang berfungsi sebagai

sistem layanan jasa pengguna Smartfren.

Sistem informasi eksekutif PT. Smartfren Telecom Tbk adalah sistem informasi

yang mengeksplorasi beragam layanan dari Smartfren dalam satu aplikasi Sehingga

pelanggan dapat berinteraksi dengan layanan Smartfren secara cepat dan mudah. Sistem

ini menyediakan informasi bagi pengguna jasa telekomunikasi dalam mengakses semua

layanan smartfren mulai dari informasi paket yang sedang digunakan, mengaktifkan

paket baru, mencari informasi layanan, termasuk beragam layanan internet dan promo

terbaru yang dapat dinikmati melalui smartphone. Tampilan awal aplikasi MySmartfren

ini sangat menarik dan mudah dipahami karena informasi mengenai paket dan layanan

yang sedang digunakan tampil dalam bentuk infografis Misalnya masa berlaku paket

internet, info bonus telepon dan info bonus SMS. Menu utama yang disediakan oleh

aplikasi MySmartfren terletak di bagian atas yang terdiri dari menu Home, Beli Paket,

Fitur, Promo dan konten.

29

4.2 Pendekatan Teknologi Informasi di PT. Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren)

1. Measurement (Pengukuran)

PT. Smartfren Telecom Tbk mengukur perilaku pengguna (user) terhadap

penggunaan sistem informasi MySmartfren.

2. Experimentation (Percobaan)

PT. Smartfren Telecom Tbk telah mencoba untuk menggunakan teknologi informasi

dalam bisnisnya sebagai perusahan jasa telekomunikasi.

3. Sharing (Berbagi)

PT. Smartfren Telecom Tbk menerapkan sistem ini kepada masyarakat luas, supaya

data aplikasi ini dapat dengan mudah diakses oleh pengguna secara umum (global).

4. Replication (Replikasi)

PT. Smartfren Telecom Tbk melakukan replikasi produk agar mudah dilihat dari segi

detail aplikasinya.

4.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik di PT. Smartfren

Telecom Tbk (Smartfren)

Teknologi Informasi dalam Manajemen strategik pada PT. Smartfren Telecom

Tbk (Smartfren) sangatlah penting untuk diterapkan. Karena dapat memperbaiki efisiensi

kerja, meningkatkan keefektifan manajemen, meningkatkan keunggulan kompetitif

perusahaan.

Pada layanan MySmartfren, Menu interaktif pemilihan paket internet My

Smartplan dalam bentuk unit dan keleluasan. Pengguna dapat memilih sendiri paket yang

dibutuhkannya menjadi ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh aplikasi buatan

operator lainnya. Semua fitur dan menu yang tersedia cukup responsif dan informasi yang

30

disajikan juga mendetail. Jadi, hal ini dapat meningkatkan keunggulan kompetitif

perusahaan dalam bisnis

4.4 Peranan CIO dalam PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

Keberadaan CIO pada PT. Smartfren Telecom Tbk sangatlah penting. CIO disini

adalah direktur yang memimpin. Tugas utama dari CIO yaitu memimpin dan

merumuskan kebijakan PT. Smartfren Telecom Tbk. Selain itu ada tugas lain yaitu :

1. Membantu dalam pengelolahan perusahaan dan penyelenggaraan bisnis perusahaan.

2. Penyusunan strategik perusahaan.

3. Penyelenggaraan jasa layanan telepon dan internet secara umum.

31

BAB 5

PENUTUP

Bab ini menjelaskan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari

hasil Analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT. Smartfren

Telecom Tbk (Smartfren).

5.1 Kesimpulan

A. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis sangat penting, karena perusahaan

dapat meningkatkan proses bisnisnya secara signifikan dan aktivitas perusahaan

dapat dikontrol dengan baik.

B. Dalam Manajemen Strategik di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), layanan

“MySmartfren” dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam bisnis,

karena semua fitur dan menu yang tersedia cukup responsif dan informasi disajikan

secara mendetail.

C. Sistem Informasi Eksekutif yang ada pada PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren)

yaitu “MySmartfren” memiliki peran sangat penting, karena dapat mempermudah

dalam memberikan beragam layanan dari Smartfren dalam satu aplikasi dan juga

sangat membantu dalam proses – proses perencanaan dan pengambilan keputusan

oleh Top manajemen perusahaan.

D. Divisi TI di PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) saat ini sangat penting karena

dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya perusahaan, dan juga untuk

mengembangkan teknologi informasi.

32

5.2 Saran

Dari hasil analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), ada beberapa saran untuk bisa dijadikan acuan

dalam memperbaiki analisa SIE bidang Perusahaan Teknologi Jasa Telekomunikasi PT.

Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) adalah sebagai berikut:

A. Sebaiknya aplikasi ini dikembangkan atau diperbarui lagi sesuai dengan harapan

pengguna jasa telekomunikasi.

B. Analisis ini masih memiliki banyak kekuranganan karena metodologi penelitan ini

hanya mengumpulkan data-data melalui sumber referensi buku dan jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

(2016). Diambil kembali dari http://www.smartfren.com:

http://www.smartfren.com/id/overview/

Abdulkadir, M. (2010). Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti.

Amijaya, G. R. (2010). Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan,

Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam

Menggunakan Internet Banking.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem. Yogyakarta: Andi.

Murtadho, M. A. (2011). Peran Strategis Chief Information Officer (CIO) Di

Perguruan Tinggi Dalam Membangun Competitive Advantage. Teknologi,

1(2), 89-94.

Ostarisa, E., Wibowo, J., & Taufik, V. M. (2012). Sistem Informasi Eksekutif

Berbasis Web Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT.

Pertamina. 1-5.

Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning For Information Systems.

Third edition. England: John Willey & Sons Ltd.

Widiyawati, I. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan PT.

SMARTFREN TELECOM Tbk. 1-88.

O’Brien JA, 2007. Management Information Systems :Managing Information

Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston,

2007.

34

O’Brien JA. 2007. Management Information Systems :Managing Information

Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston,

2007.

McLead, Jr Raymond dan George P. Schell.2004. Management Informastion

System, 9th edition. Prentice Hall, Inc.

Mengko, Richard, 2001. Memanfaatkan Teknologi Informasi: Pentingkah hal ini

bagi generasi mendatang?. http://www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/

suplement.html