laporan sistem hidrolik

16
Pemeliharaan Sistem Hidrolik Akademi Teknik Soroako 1 PROFIL INSTITUSI Akademi Teknik Soroako ( dahulu bernama Inco Sumitomo Technical Training Centre ) didirikan oleh PT. INCO Ltd. Canada dan Sumitomo Metal Mining Jepang pada tahun 1991 bertujuan memberikan nyata di bidang pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat lokal area pertambangan PT. INCO Tbk maupun Nasional agar memiliki kesiapan dalam menghadapi tuntutan kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) bagi industri. Pada awal berdirinya, ISTC menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan selama dua tahun hingga tahun 1993. Kemudian ISTC dikembangkan menjadi Institusi Pendidikan Perguruan Tinggi yang ditandai dengan pengajuan ijin penyelenggaraan ke DIKTI melalui KOPERTIS IX. ISTC berubah nama menjadi Akademi Teknik Soroako (ATS) ssuai dengan Kepmen. P dan K RI No.151/D/O/1993. ATS secara resmi menyelenggaraan pendidikan Diploma III – Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin. Dengan semakin bertambahnya fasilitas pendukung , sumbber daya serta tuntutan untuk berproduksi maka sejak tahun Akademik 2003 / 2004 Program Studidikembangkan menjadi empat bentuk Konsentrasi atau spesialisasi Teknik sebagai berikut : 1. Gambar dan Desain Mekanik ( Drawing, Drafting and Design) 2. Perawatan Mekanik (Mechanical Maintenance) 3. Pembuatan Suku Cadang (Machining) 4. Fabrikasi dan Pengelasan Logam (Welder)

Upload: arafiq-karim

Post on 28-Jun-2015

3.087 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Laporan berisi mengenai sistem Hidrolik

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 1

PROFIL INSTITUSI

Akademi Teknik Soroako ( dahulu bernama Inco Sumitomo Technical

Training Centre ) didirikan oleh PT. INCO Ltd. Canada dan Sumitomo Metal

Mining Jepang pada tahun 1991 bertujuan memberikan nyata di bidang

pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

masyarakat lokal area pertambangan PT. INCO Tbk maupun Nasional agar

memiliki kesiapan dalam menghadapi tuntutan kebutuhan SDM (Sumber Daya

Manusia) bagi industri.

Pada awal berdirinya, ISTC menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

selama dua tahun hingga tahun 1993. Kemudian ISTC dikembangkan menjadi

Institusi Pendidikan Perguruan Tinggi yang ditandai dengan pengajuan ijin

penyelenggaraan ke DIKTI melalui KOPERTIS IX. ISTC berubah nama menjadi

Akademi Teknik Soroako (ATS) ssuai dengan Kepmen. P dan K RI

No.151/D/O/1993. ATS secara resmi menyelenggaraan pendidikan Diploma III –

Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin.

Dengan semakin bertambahnya fasilitas pendukung , sumbber daya serta

tuntutan untuk berproduksi maka sejak tahun Akademik 2003 / 2004 Program

Studidikembangkan menjadi empat bentuk Konsentrasi atau spesialisasi Teknik

sebagai berikut :

1. Gambar dan Desain Mekanik ( Drawing, Drafting and Design)

2. Perawatan Mekanik (Mechanical Maintenance)

3. Pembuatan Suku Cadang (Machining)

4. Fabrikasi dan Pengelasan Logam (Welder)

Page 2: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal yang meneliti arus

zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup. Maupun dalam

kanal-kanal erbuka dan sungai-sungai. Kata hidrolik berasal dari kata ‘hudor’

(bahasa Yunani), yang berarti air. Didalam teknik hidrolika berarti

penggerakan-penggerakan, pengaturan-pengaturan, dan pengendalian-

pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan

tekanan suatu zat cair.

Dewasa ini system hidrolik banyak digunakan dalam berbagai macam

industry makanan. Industry minuman, industry permesinan, industry otomatif,

serta industry pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari

system hidrolik sangat penting dalam semua cabang industrial.

Untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas maka sekarang ini

system hidrolik banyak dikombinasikan dengan system lainnya sehingga akan

didapat unjuk kerja dari system hidrolik yang lebih optimal.

Dengan demikian, sesuai dengan kondisi seperti ini yang harus kita

ketahui bukan hanya mengenai pemakaian system hidrolik itu sendiri,

melainkan bagaimana cara pemeliharaannya serta kita mengetahui keuntungan

dan kerugian system hidrolik dalam upaya tetap menjaga kualitas system

hidrolik tersebut. Untuk itu laporan ini dibuat sebagai bentuk penjelasan yang

nantinya dapat diaplikasikan dalam proses industry.

B. Rumusan Masalah

Berikut ini merupakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan

ini :

1. Bagaimana cara kerja system hidrolik ?

2. Apa saja keuntungan dan kerugian system hidrolik ?

3. Bagaimana cara pemeliharan cairan hidrolik ?

Page 3: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 3

C. Ruang lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Pengertian system hidrolik

2. Komponen penyusun system hidrolik

3. Cairan hidrolik

4. Pemeliharaan system hidrolik

D. Tujuan Penulisan

Setelah mengetahui system kerja serta pemeliharaan hidrolik. Diharapkan

kita mampu menjelaskan cara kerja system hidrolik dan mengetahui cara

pemeliharaan cairan hidrolik yang nantinya dapat diaplikasikan dalam dunia

industry.

E. Metode Pengambilan Data

Data-data yang penulis ambil meliputi :

1. Studi Pustaka

Sebagai macam atau landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan

laporan, maka dibutuhkan literature atau buku-buku yang menunjang

sehingga hal-hal yang diungkapkan dalam laporan ini mempunyai sumber

yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Mencari referensi dari internet yang berhubungan dengan pembahasan

laporan.

3. Wawancara

Sebagai bentuk pencarian data dengan melakukan wawancara pada pihak-

pihak yang mengetahui dan menguasai permasalahan tentang sistem

hidrolik.

Page 4: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 4

BAB II

DESKRIPSI MASALAH

A. Pengertian Sistem Hidrolik

Dalam system hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya.

Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Pada prinsipnya

bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi menjadi dua bagian seperti

berikut :

1. Hidrostatik, yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori

persamaan kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk alam hidrostatik

murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui,

contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.

2. Hidrodiamik, yaitu mekanika fluida yng bergerak. Disebut juga teori aliran

(fluida yang mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah

perubahan dari energy aliran dalam turbin pada jaringan tenaga

hidroelektrik.

Jadi perbedaan yang menonjol dari dua system diatas adalah dilihat dari

fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak Karen dibangkitkan oleh

suatu pesawat utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan

fluida cair yang mengandung energy (pembangkit tenaga hidro).

Prinsip dasar dari sitem hidrolik adlah Karen sifatny yang sangat

sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Zat cair hanya dapat

membuat bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada

prakteknya mempunyai sifat yang tidak dapat dikompresi. Beda dengan fluida

gas yang sangat mudah sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakn

harus bertekanan tertentu, diteruskan ke segala arah secara merata,

memberikan arah gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh

sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat

dikompresi.

Page 5: Laporan sistem hidrolik

P

   

A

B

C

Pemeliharaan

Akademi Tekn

Siste

dengan m

daya ya

penghan

kemudia

katup. G

tekanan

mundur

horizont

B. Dasar-D

Prin

dasarnya

beberapa

tekanan

harus me

1. Teka

2. Teka

3. Teka

mera

C. Kompon

1. Moto

meka

n Sistem Hidr

nik Soroako

em hidrolik m

menggunaka

ang lebih b

ntar ini dina

an diteruska

Gerakan trans

fluida pad

maupun nik

tal maupun v

Dasar Sistem

nsip dasar d

a menyataka

a lubang ya

dan jumlah

empunyai si

anan bekerja

anan disetiap

anan yang

ambat secara

nen-Kompo

or

Motor berf

anis. Dalam

rolik 

Gambar 1. Pri

merupakan s

an media pen

esar dari d

ikkan tekan

an kesilinder

slasi btang p

da ruang sil

k dan turun

vertikal.

m Hidrolik

dasar sistem

an dalam su

ang sama ma

h aliran yan

fat-sifat seba

a tegak lurus

p titik sama u

diberikan k

a seragam ke

onen Penyus

fungsi sebag

system hidr

insip dasar sys

suatu bentuk

nghantar ber

daya awal y

nannya oleh

r kerja mela

piston dari si

linder dima

sesuai deng

m hidrolik b

uatu bejana

aka akan di

ng sama. Di

agai berikut

pada permu

untuk semua

ke sebagian

e bagian lain

sun Sistem H

gai pengubah

rolik motor b

stem hidrolik

k perubahan

rupa fluida c

yang dikelu

pompa pem

alui pipa-pip

ilinder kerja

anfaatkan un

an pemasan

berasal dari

tertutup ya

ipancarkan k

mana tekan

:

ukaan bidang

a arah.

n fluida da

n fluida.

Hidrolik

h dari tenaga

berfungsi seb

atau pemind

cair untuk m

uarkan. Dim

mbangkit tek

pa saluran d

yang diakib

ntuk gerak

gan silinder

i hukum pa

ang ujungny

ke segala ar

nan dalam fl

g.

alam tempa

a listrik menj

bagai pengg

5

dahan daya

memperoleh

mana fluida

kanan yang

dan katup-

batkan oleh

maju dan

r yaitu arah

ascal, pada

ya terdapat

rah dengan

luida statis

at tertutup,

njadi tenaga

erak utama

Page 6: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 6

dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu

dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input

motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.

2. Kopling ( Coupling )

Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang

dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari

putaran ini menjadikan pompa bekerja (berputar).

3. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.

Permulaan dari pengendalian dan pengaturan system hidrolik selalu terdiri

atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut

dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah

energy mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida

hidrolik kedalam sistem.

Apabila pompa digerakkan motor (penggerak utama), pada

dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama :

1) Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada saluran masuk pompa.

Vakum inimemungkinkan tekanan atmosfer untuk mendorong fluida

dari tangki kedalam pompa.

2) Gerakan mekanik pompa menghisap fluida kedalam rongga

pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong

dan menekannya ke dalam sistem hidrolik.

Gambar 2. Pompa hidrolik roda gigi Gambar 3. Pompa Hidrolik sirip burung

Page 7: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 7

4. Katup ( valve )

Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan

aliran fluida yang sampai ke silinder kerja. Menurut pemakaiannya, katup

hidrolik dibagi menjadi tiga macam, antara lain :

1. Katup Pengatur Tekanan ( Relief Valve )

2. Katup Pengatur Arah Aliran ( Direction Control Valve )

3. Katup Pengatur Jumlah Aliran ( Flow Control Valve )

Gambar 4. Katup pengatur tekanan

5. Silinder Kerja Hidrolik

Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsi

untuk merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimanan fluida

akan mendesak piston yang merupakan satu-satunya komponen yang ikut

bergerak untuk melakukan gerak translasi yang kemudian gerak ini

diteruskan kebagian mesin melalui batang piston.

6. Manometer (Presure Gauge)

Biasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan sebuah

alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yang keluar. Prinsip

pembacaan pengukuran tekanan manometer ini adalah bekerja berdasarkan

atas dasar prinsip analog.

7. Saringan Oli (Oil Filter)

Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak hidrolik dan

diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan.

Page 8: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 8

Filter ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju

ke pompa. Dengan adanya filter, diharapkan efisiensi peraltan hidrolik

dapat ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.

8. Fluida Hidrolik

Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan

hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan

energi dalam peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta

sebagai media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang

ditingkatkan dan meredam getaran dan suara.

D. Cairan Hidrolik

Cairan hidrolik yang digunakan pada system hidrolik harus memiliki

ciri-ciri atau watak (Property) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan

hidrolik merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut

sehingga cairan hidrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsinya

dengan baik.

Adapun fungsi atau tugas dari cairan hidrolik pada system hidrolik

antara lain :

1. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.

2. Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.

3. Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.

4. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah

5. Pencegah korosi.

6. Penghanyut beram / chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari

komponen.

7. Sebagai pengirim isyarat (signal).

Dengan demikian agar cairan hidrolik dapat berfungsi dengan baik,

maka perlu diperhatikan syarat-syarat cairan hidrolik yang baik, yaitu

sebagai berikut :

1. Kekentalan ( Viskositas) yang cukup

Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat

memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah

Page 9: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 9

maka film oli yang terbentukakan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk

menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga

pompa akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan.

2. Indeks Viskositas yang Baik

Dengan viscosity indeks yang baik maka kekentalan cairan hidrolik

akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang

cukup fluktuatif.

3. Tahan Api (Tidak mudah terbakar)

System hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang

cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu

cairan yang tahan api.

4. Tidak Berbusa (Foaming)

Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak

gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik

sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer.

Disamping itu,dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih

besar.

5. Tahan dingin

Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku

bila beroperasi pada suhu dingintitik beku atau titik cair yang dikehendaki

oleh cairan hidrolik berkisar antara 10o – 15o C dibawah suhu permulaan

mesin dioperasikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block

(penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.

6. Tahan korosi dan tahan aus

Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena

dengan tidak terjadinya korosi maka konstruksi akan tidah mudah aus

dengan kata lain mesin akan awet.

7. Demulsibility (water separable)

Yang dimaksud dengan demulsibility adalah kemampuan cairan

hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan

dengan logam.

Page 10: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 10

8. Minimal compresibility

Secara teoritis cairan adalah uncompretessibel (tidak dapat dikempa).

Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 %

volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan

bahwa cairan hidrolik agar seminimal mungkin dapat dikempa.

E. Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik

Keuntungan-Keuntungan system hidrolik antara lain :

1. Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan

pada penempatan posisi tenaga tranmisinya. Lain halnya dengan tenaga

hidrolik saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap

tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya

seperti pada system tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam

segi penempatan transmisi tenaganya.

2. Dalam system hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk

menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara

mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain

adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan

dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan

dapat memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan

motor listrik yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama.

3. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah

gayanya. Pada system ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh

lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan

sendirinya akan terlumasi. Sitem inilah yang akan mengurangi angka

gesekan, dan jika dibandingkan dengan system mekanik bagian-bagian ini

bergerak (bergesekan) lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya

roda-roda gigi, rantai, sabuk (belt), dan kontak-kontak listrik.

4. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief

valve). Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan

merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari

Page 11: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 11

kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan ke

reservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap tori atau gayanya.

5. Dengan system hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat, maka

beban berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Lain halnya

dengan motor listrik dalam keadaan jalan tiba-tiba dipaksa untuk berhenti.

6. Tenaga disimpan dalam aktutor, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat

digunakan tanpa harus merubah posisi komponen-komponen yang lain.

Kelemahan-kelemahan system hidrolik :

1. Fluida yang digunakan harganya mahal

2. Apabila terjadi kebocoran akan mengotori system, sehingga system hidrolik

jarang digunakan pada industry makanan maupun obat-obatan.

Page 12: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 12

BAB III

PEMBAHASAN MATERI

Kondisi sistem hidrolik pada penggunaannya akan mengalami penurunan

kualitas kerja, sehingga perlu adanya langkah-langkah perawatan untuk menjaga

supaya kualitas kerja tetap baik. Perawatan dapat dilakukan dengan

memperhatikan pada gerakan system hidrolik yang mengatur gerak naik turun

lengan utama. Apabila menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu

dilakukan perbaikan atau pengaturan.

Perawatan yang dilakukan untuk menjaga agar sistem hidrolik dalam

keadaan baik adalah :

A. Menjaga kebersihan mesin

Kebersihan mesin harus dijaga kebersihannya sebelum dan sesudah mesin

dioperasikan. Ini bertujuan agar mesin selalu dalam keadaan bersih, karena bila

dalam sistem hidrolik terdapat debu atau kotoran akan menyebabkan

komponen sistem hidrolik cepat rusak.

B. Menjaga jumlah volume fluida (minyak hidrolik)

Jumlah volume fluida hidrolik harus selalu diperhatikan, karena bila

volume fluida kurang dari standar akan menyebabkan kerja system hidrolik

tidak maksimal. Misalnya bila volume fluida kurang dari kebutuhan yang

diperlukan, maka pada saat piston menghisap fluida kedalam silinder, fluida

yang masuk tidak berupa fluida semua, tetapi sebagian akan diisi oleh udara,

sehingga dapat mengurangi kerja system hidrolik.

C. Perawatan sistem pelumasan

Perawatan sistem pelumasan dilakukan untuk menjaga supaya fungsi

pelumas dapat bekerja dengan baik, sehingga komponen hidrolik dapat

terlindung dari keausan akibat adanya gesekan logam dengan logam atau

korosi akibat oksidasi dengan udara. Pencegahan tersebut dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut ;

Page 13: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 13

a. Menjaga kebersihan fluida

Untuk menjaga fluida agar tetap dalam keadaan bersih, lakukan

pembersihan tangki minyak secara berkala. Karena bila fluida kotor akan

menyebabkan saringan oli tersumbat.

b. Waktu pemberian pelumas

Pemberian dan waktu pelumasan dilakukan sesuai dengan instruksi

pelumasan proses kerja. Hal ini dilakukan supaya kebutuhan pelumasan

dapat tercukupi setiap melakukan kerja, sehingga komponen mesin akan

selalu dalam kondisi baik.

D. Pemeliharaan Cairan Hidrolik

Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau

bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik atau semakin menambah mahalnya

harga sistem hidrolik sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang

perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun

kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem

akan lebih awet.

Panduan pemeliharaan cairan hidrolik antara lain :

a. Simpanlah cairan hidrolik pada tempat yang kering, dingin dan terlndungi

(dari hujan, panas, dan angin)

b. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk

menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam system.

c. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui sarigan

(pre-filter).

d. Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan

kondisi cairan hidrolik.

e. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat-

sambung sendiri yang ada pada saluran balik.

f. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga

oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar.

Page 14: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 14

g. Cegah jangan sampai terjadi kontaminasi gunakan filter udara dan filter oli

yang baik.

h. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang

pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya

gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence.

i. Perbaikilah segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang

maintenenceman yang terlatih.

j. Bila akan mengganti cairan hidrolik (apalagi bila cairan hidrolik yang

berbeda), pastikan komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang

baru, demikian pula seluruh system harus dibilas (flushed) secara baik dan

benar-benar bersih.

Page 15: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 15

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan materi serta deskripsi masalah yang ada maka

dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penggunaan system hidrolik pasti akan

mengalami penurunan kualitas kerja, sehingga perlu adanya langkah-langkah

perawatan untuk menjaga agar kualitas kerja system tersebut tetap baik.

Perawatan atau pemeliharaan dapat dilakukan dengan memperhatikan pada

gerakan system hidrolik yang mengatur gerak naik turun lengan utama. Apabila

menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu dilakukan perbaikan

atau pengaturan. Sehingga dapat dijabarkan pemeliharaan system hidrolik

meliputi :

1. Menjaga kebersihan mesin

2. Menjaga jumlah volume fluida

3. Perawatan system pelumasan

4. Pemeliharaan cairan hidrolik

B. Saran

Dalam proses pemeliharaan system hidrolik, seorang maintenenceman

harus memperhatikan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam proses

pemeliharaan agar system hidrolik dapat terjaga dengan efektif sesuai yang

dharapkan.

Page 16: Laporan sistem hidrolik

Pemeliharaan Sistem Hidrolik    

Akademi Teknik Soroako 16

DAFTAR PUSTAKA

Modul. Dasar-Dasar Hidrolik (Basic Hydraulics).Akademi Teknik Soroako. Juni,

2003.

Http://www.wikipedia.com

Http://www.scribd.Sistem hidrolik mesin.com

Http://blogspot.Sistemhidrolik&pneumatik.com