laporan singkat komisi ii dpr ri (bidang · pdf filepenyampaian laporan hasil kerja pembahasan...

3
LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) -------------------------------------------------------------------------------------------------- Tahun Sidang : 2012-2013 Masa Persidangan : I Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja RUU Tentang Keistimewaan DIY Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Selasa/ 28 Agustus 2012 Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi DIY di tingkat Tim Perumus/Tim Sinkronisasi ke Panitia Kerja. Ketua Rapat : Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si/Wakil Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : A. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta ajarannya, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Keuangan. B. 16 dari jumlah 25 Anggota Panja RUUK DIY Komisi II DPR RI . I. PENDAHULUAN 1. Rapat Panitia Kerja Komisi II DPR RI pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2012 dibuka pukul 10.30 WIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Kerja dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya pada hari ini yakni penyampaian Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi DIY di tingkat Tim Perumus/Tim Sinkronisasi ke Panitia Kerja. 3. Beberapa materi/substansi yang disepakati dalam Timus/Timsin antara lain: a. Terkait dengan Judul RUU disepakati judul RUU menjadi “Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta”. b. Dalam ketentuan umum, diatur tentang definisi “Daerah Istimewa Yogyakarta” yang merupakan daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1 juga disepakati bahwa Menteri adalah Menteri Dalam Negeri. c. Disepakati keistimewaan DIY berada di Provinsi. Adapun kewenangan dalam urusan keistimewaan meliputi: TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Upload: lekhanh

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang · PDF filepenyampaian Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi ... Gubernur selaku Adipati Paku Alam yang bertakhta

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

(Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) --------------------------------------------------------------------------------------------------

Tahun Sidang : 2012-2013 Masa Persidangan : I Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja RUU Tentang Keistimewaan DIY Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Selasa/ 28 Agustus 2012 Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan

Provinsi DIY di tingkat Tim Perumus/Tim Sinkronisasi ke Panitia Kerja.

Ketua Rapat : Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si/Wakil Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : A. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri

beserta ajarannya, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Keuangan.

B. 16 dari jumlah 25 Anggota Panja RUUK DIY Komisi II DPR RI . I. PENDAHULUAN

1. Rapat Panitia Kerja Komisi II DPR RI pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2012 dibuka pukul 10.30 WIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum.

2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Kerja dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya pada hari ini yakni penyampaian Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi DIY di tingkat Tim Perumus/Tim Sinkronisasi ke Panitia Kerja.

3. Beberapa materi/substansi yang disepakati dalam Timus/Timsin antara lain:

a. Terkait dengan Judul RUU disepakati judul RUU menjadi “Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta”.

b. Dalam ketentuan umum, diatur tentang definisi “Daerah Istimewa Yogyakarta” yang merupakan daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1 juga disepakati bahwa Menteri adalah Menteri Dalam Negeri.

c. Disepakati keistimewaan DIY berada di Provinsi. Adapun kewenangan dalam urusan keistimewaan meliputi:

TERBATAS

(Untuk Kalangan Sendiri)

Page 2: LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang · PDF filepenyampaian Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi ... Gubernur selaku Adipati Paku Alam yang bertakhta

Tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur.

Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY kebudayaan; pertanahan; dan tata ruang.

d. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah DIY dipimpin oleh seorang Gubernur dibantu Wakil Gubernur yang memiliki tugas dan kewenangan, serta memiliki Hak dan Kewajiban yang diatur rinci dalam Rancangan Undang-Undang ini. Disamping itu diatur pula tentang larangan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur.

e. Terkait dengan pengaturan pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur

diawali adanya persyaratan yang harus dipenuhi oleh Calon Gubernur dan Calon

Wakil Gubernur serta dilengkapi dengan dokumen persyaratan. Selanjutnya diatur

tentang tata cara pengajuan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang

prosesnya dilakukan oleh DPRD DIY.

f. Kewenangan kebudayaan diselenggarakan untuk memelihara dan mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang berupa nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat DIY.

g. Dalam penyelenggaran kewenangan pertanahan, Kasultanan dan Kadipaten dinyatakan sebagai “badan hukum” yang merupakan subjek hak yang mempunyai hak milik atas tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten. Tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten meliputi ‘tanah keprabon” dan ‘tanah bukan keprabon”. Selanjutnya Kasultanan dan Kadipaten berwenang mengelola dan memanfaatkan tanah tersebut yang ditujukan untuk pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

h. Terkait dengan tata ruang, kewenangan Kasultanan dan Kadipaten terbatas pada pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah tersebut, Kasultanan dan Kadipaten menetapkan kerangka umum kebijakan Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Kadipaten sesuai dengan Keistimewaan DIY dan memperhatikan Tata Ruang Nasional dan Tata Ruang DIY.

i. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah DIY dibentuk Perda dan ditetapkan dengan persetujuan bersama DPRD DIY dan Gubernur. Dalam melaksanakan kewenangan Istimewa dibentuk Perdais oleh DPRD DIY dan Gubernur. Perdais yang telah disetujui bersama oleh DPRD DIY dan Gubernur disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. Perdais yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, nilai dan budaya masyarakat DIY, atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri.

Selain itu dibentuk Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur dalam rangka melaksanakan Perda atau Perdais yang isinya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, nilai dan budaya masyarakat DIY, atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Page 3: LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang · PDF filepenyampaian Laporan Hasil Kerja Pembahasan RUU tentang Keistimewaan Provinsi ... Gubernur selaku Adipati Paku Alam yang bertakhta

j. Dalam RUU ini mengatur bahwa Pemerintah menyediakan pendanaan dalam rangka penyelenggaraan urusan Keistimewaan DIY dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sesuai dengan kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara. Dana dalam rangka pelaksanaan Keistimewaan Pemerintahan Daerah DIY dibahas dan ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan pengajuan Pemerintah Daerah DIY. Dana tersebut berupa dana Keistimewaan yang diperuntukkan bagi dan dikelola oleh Pemerintah Daerah DIY yang pengalokasian dan penyalurannya melalui mekanisme transfer ke daerah. Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian dan penyaluran dana Keistimewaan diatur dengan peraturan Menteri Keuangan serta Gubernur melaporkan pelaksanaan kegiatan Keistimewaan DIY kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri pada setiap akhir tahun anggaran.

k. Gubernur selaku Sultan Hamengku Buwono yang bertakhta dan/atau Wakil Gubernur selaku Adipati Paku Alam yang bertakhta memiliki tugas utama untuk melakukan penyempurnaan dan penyesuaian peraturan di lingkungan Kasultanan dan Kadipaten.

l. Ketentuan mengenai tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk masa jabatan Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2017 dilakukan melalui mekanisme yang lebih singkat.

II. KESIMPULAN

1. Terhadap Laporan Timus/Timsin dan Draft RUU Keistimewaan DIY, hasil pembahasan di Timus/Timsin, Forum Panja dapat menerimanya serta disepakati untuk diteruskan pembahasannya dalam Rapat Kerja dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Ham, dan DPD RI untuk pembicaraan Tingkat I/pengesahan dan penandatanganan RUU Keistimewaan DIY.

2. Menugaskan Tim Ahli Pemerintah dan DPR RI, untuk terus menyisir draft RUU Keistimewaan DIY, baik perumusan, sinkronisasi, dan redaksional sebelum dibawa ke pembicaraan tingkat I/Rapat Paripurna

III. PENUTUP

Rapat ditutup Pukul 13.15 WIB.

KETUA RAPAT,

ttd

Drs. ABDUL HAKAM NAJA,M.Si A-126