laporan sementara pkl

28
HASIL DAN PEMBAHASAN VALIDASI BAHAN KIMIA DALAM PROSES SANITASI PT. Belfoods Indonesia 1. Standarisasi Pemakaian Bahan Kimia Standarisasi adalah proses dalam menetapkan atau merumuskan dan merevisi standar ynag dilaksanakan secara tertib (Anonim, 2008). Standarisasi pemakaian bahan kimia di PT. Belfoods Indonesia bertujuan untuk menciptakan suatu penggunaan bahan kimia yang efektif dan efisien. Di PT. Belfoods Indonesia, bahan kimia dalam proses sanitasi yang digunakan terdiri atas deterjen/pembersih dan sanitizer. Berikut adalah jenis bahan kimia baik deterjen maupun sanitizer yang memiliki tingkat pemakaian yang tinggi per harinya, antara lain: A. Maxifoam Maxifoam Q500 adalah salah satu jenis deterjen atau pembersih yang digunakan untuk membersihkan mesin dan peralatan produksi, hot air, kaca ruang produksi, dll, tetapi larutan ini lebih fokus terhadap mesin dan peralatan produksi. Contact Time yang dibutuhkan larutan Maxifoam adalah 5-10 menit dengan konsentrasi 1-5%v. Berikut adalah volume total penggunaan larutan Maxifoam selama bulan Januari tahun 2014, yaitu: Chart 1. Penggunaan total (mL) Maxifoam per hari pada Bulan Januari. 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 0 0 5800 5800 6200 6000 6800 6000 5800 6400 5800 10400 0 0 6600 7000 8200 6200 0 6400 7600 6000 5800 5600 8400 0 5800 6000 6000 5800 8200 Maxifoam

Upload: muhammad-irsan-kurniawan

Post on 20-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

hi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Sementara PKL

HASIL DAN PEMBAHASAN

VALIDASI BAHAN KIMIA DALAM PROSES SANITASI

PT. Belfoods Indonesia

1. Standarisasi Pemakaian Bahan Kimia

Standarisasi adalah proses dalam menetapkan atau merumuskan dan merevisi standar ynag dilaksanakan secara tertib (Anonim, 2008). Standarisasi pemakaian bahan kimia di PT. Belfoods Indonesia bertujuan untuk menciptakan suatu penggunaan bahan kimia yang efektif dan efisien.

Di PT. Belfoods Indonesia, bahan kimia dalam proses sanitasi yang digunakan terdiri atas deterjen/pembersih dan sanitizer. Berikut adalah jenis bahan kimia baik deterjen maupun sanitizer yang memiliki tingkat pemakaian yang tinggi per harinya, antara lain:

A. Maxifoam

Maxifoam Q500 adalah salah satu jenis deterjen atau pembersih yang digunakan untuk membersihkan mesin dan peralatan produksi, hot air, kaca ruang produksi, dll, tetapi larutan ini lebih fokus terhadap mesin dan peralatan produksi. Contact Time yang dibutuhkan larutan Maxifoam adalah 5-10 menit dengan konsentrasi 1-5%v.

Berikut adalah volume total penggunaan larutan Maxifoam selama bulan Januari tahun 2014, yaitu:

Chart 1. Penggunaan total (mL) Maxifoam per hari pada Bulan Januari.

Ket: : General Cleaning

: Produksi Off

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

0 0

5800

5800

6200

6000

6800

6000

5800

6400

5800

10400

0 0

6600

7000

8200

6200

0

6400

7600

6000

5800

5600

8400

0

58006000

6000

5800

8200

Maxifoam

Page 2: Laporan Sementara PKL

Pemakaian Daily

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan Maxifoam sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan konsentrasi Maxifoam yang digunakan adalah 2% (200 mL larutan dalam 10 Liter air).

Pemakaian minimum Maxifoam pada tanggal 24 Januari 2014 dengan total 5600 mL (28 kantong 200 mL).

Tabel 1. Tabel Pemakaian minimum larutan Maxifoam (kantong 200 mL)

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Preparasi I & II 2 2 2 6 2 1 1 4 0 1 1 2Forming 2 2 2 6 2 1 1 4 0 1 1 2Frying 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dimsum & Baso 3 2 2 7 5 2 2 9 0 0 0 0Packing 1 1 1 3 0 1 0 1 1 0 1 2Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 2 2 2 6 2 2 0 4 0 0 2 2

Total Jumlah 28 Jumlah 20(2) Jumlah 8

Pada pemakaian larutan Maxifoam selama bulan Januari 2014, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 24 Januari 2014 dengan total 5600 mL. Pemakaian aktual terlihat dari total pemakaian seperti tabel 1 yaitu 20 kantong Maxifoam dan penambahan 2 kantong Maxifoam sebagai pemakaian minimum. Penambahan 2 kantong Maxifoam terjadi pada area dimsum dan baso untuk cleaning pallet. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian Maxifoam untuk tanggal 24 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 8 kantong. Pada tanggal 24 Januari 2014 (pemakaian minimum), larutan Maxifoam yang digunakan sebanyak 7 kantong untuk cleaning mesin pada area preparasi dan forming pada saat pergantian jenis produk dan 1 kantong larutan untuk pencucian keranjang dan pallet karena pada saat tersebut proses produksi terus berlanjut.

Pemakaian maksimum Maxifoam pada tanggal 17 Januari 2014 dengan total 8200 mL (31 kantong 200 mL + 2 kantong 1000 mL).

Tabel 2. Tabel Pemakaian maksimum larutan Maxifoam (kantong 200 mL dan 1000 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0Preparasi I & II 2 3 3 8 5 3 2 10 0 0 1 1Forming 2 2 2 6 2 2 1 5 0 0 1 1Frying 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 1 1 1 3 0 0 1 1 1 1 0 2

Page 3: Laporan Sementara PKL

Beef 5 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 0Sosis 7 2 2 11 7 2 2 11 0 0 0 0

Total Jumlah 41 Jumlah 37(3) Jumlah 4

Pada pemakaian larutan Maxifoam selama bulan Januari 2014, pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 17 Januari 2014 dengan total 8200 mL. Pemakaian aktual terlihat dari total pemakaian seperti tabel 2 adalah 28 kantong Maxifoam dan penambahan 3 kantong Maxifoam sebagai pemakaian maksimum. Penambahan 3 kantong Maxifoam terjadi pada area preparasi untuk cleaning keranjang. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian Maxifoam untuk tanggal 17 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 5 kantong. Pada tanggal 17 Januari 2014 (pemakaian maksimum), larutan Maxifoam yang digunakan sebanyak 11 kantong untuk cleaning mesin-mesin di area preparasi dan forming seperti mesin bowl cutter, stork, dll, serta 4 kantong larutan untuk pencucian keranjang dan pallet pada area preparasi dimana di asumsikan pada saat itu mengalami banyak pergantian produksi.

Dapat disimpulkan, perbedaan pemakaian aktual yang terlihat signifikan tersebut terjadi pada ruang preparasi dan forming dengan perbandingan berturut turut 2:10 dan 3:5 kantong. Pemakaian pada area tersebut diasumsikan mewakili penyebab perbedaan antara pemakaian minimum dan maksimum bahan Maxifoam.

Penambahan larutan dilakukan pada saat larutan yang digunakan secara aktual melebihi larutan yang telah disediakan. Penambahan larutan dapat langsung meminta kepada penanggung jawab penimbangan bahan kimia atau dapat melalui leader sanitasi tiap shift. Penambahan larutan dapat terjadi dengan beberapa kondisi seperti larutan yang disediakan tidak mencukupi atau dalam kondisi urgent.

Sisa pemakaian larutan Maxifoam dapat disebabkan beberapa kondisi, seperti proses produksi terus berlanjut di shift tertentu sehingga tidak ada cleaning mesin untuk shift tersebut atau proses cleaning dilakukan untuk satu line process saja.

Oleh karena penggunaan bahan kimia yang fluktuatif tersebut, maka dibutuhkankan suatu standarisasi terhadap penggunaan bahan Maxifoam di berbagai area produksi. Standarisasi dilakukan dengan melihat rerata dari pemakaian selama satu bulan dan perbandingan penggunaan minimum dan maksimum berdasarkan laporan “Form Keterangan Pemakaian Bahan Kimia (SD 100 1006)”, laporan “Penggunaan Chemical / Hari” dan hasil interview dan observasi lapang.

Dari rerata total pemakaian larutan Maxifoam selama satu bulan dan dibandingkan dengan pemakaian maksimum dan minimum, didapat standarisasi untuk larutan Maxifoam per kantong 200 mL , sebagai berikut;

Ruangan/AreaStandar Bahan Maxifoam

Shift 1 Shift 2 Shift 3Wastafel & Koridor 2 0 0

Preparasi I & II 2 2 2Forming 2 2 2Frying 0 0 0

Dimsum & Baso 2 2 2

Page 4: Laporan Sementara PKL

Packing 0 1 1Beef 1 0 0Sosis 2 2 2

Keranjang & Nampan 2 2 2Total 13 11 11

Dari standar yang ditetapkan didapat total pemakaian Maxifoam per hari adalah 7000 mL (35 kantong 200 mL).

B. MettaKlin

MettaKlin 100 adalah salah satu jenis deterjen dan pembersih yang digunakan untuk pembersih lantai, koridor dan toilet. Contact Time yang dibutuhkan larutan MettaKlin adalah 5-10 menit dengan konsentrasi 2%v.

Berikut adalah volume total penggunaan larutan MettaKlin selama bulan Januari tahun 2014, yaitu:

Chart 2. Penggunaan total (mL) MettaKlin per hari pada Bulan Januari.

Ket : : General Cleaning

: Produksi Off

Pemakaian Daily

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan MettaKlin sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan konsentrasi MettaKlin yang digunakan adalah 2% (200 mL larutan dalam 10 Liter air).

Pemakaian minimum MettaKlin pada tanggal 21 Januari 2014 dengan total 6800 mL (34 kantong 200 mL) .

Tabel 3. Tabel Pemakaian minimum larutan MettaKlin (kantong 200 mL).

1-Jan-14

2-Jan-14

3-Jan-14

4-Jan-14

5-Jan-14

6-Jan-14

7-Jan-14

8-Jan-14

9-Jan-14

10-Jan-14

11-Jan-14

12-Jan-14

13-Jan-14

14-Jan-14

15-Jan-14

16-Jan-14

17-Jan-14

18-Jan-14

19-Jan-14

20-Jan-14

21-Jan-14

22-Jan-14

23-Jan-14

24-Jan-14

25-Jan-14

26-Jan-14

27-Jan-14

28-Jan-14

29-Jan-14

30-Jan-14

31-Jan-14

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

0 0

8600 8600

7800 8000

9000

86008600

12000

9000

4000

0 0

8600 8800

7000

7000

0

7800

6800

7200

7200

7400

5400

0

9000 9000

8600 7200

7000

MettaKlin

Page 5: Laporan Sementara PKL

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 2 2 2 6 2 0 1 3 0 2 1 3Preparasi I & II 3 3 3 9 3 3 3 9 0 0 0 0Forming 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Frying 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 1 1 4 2 1 1 4 0 0 0 0Packing 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 1 1Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 2 2 2 6 2 2 1 5 0 0 1 1

Jumlah 34 Jumlah 29 Jumlah 5

Pada pemakaian larutan MettaKlin selama bulan Januari 2014, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 21 Januari 2014 dengan total 6800 mL. . Pemakaian aktual Larutan MettaKlin terlihat dari total pemakaian seperti tabel 3 yaitu 29 kantong MettaKlin sebagai pemakaian minimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian MettaKlin untuk tanggal 21 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 5 kantong 200 mL. Pemakaian minimum MettaKlin terjadi pada area wastafel & koridor yang hanya menggunakan 6 kantong dimana rata-rata pemakaian MettaKlin di area tsb dalam satu hari adalah 8-9 kantong 200 mL. Dan area dimsum hanya menggunakan 4 kantong 200 mL dimana rata-rata penggunaan digunakan 6-7 kantong 200 mL. Hal tersebut dikarenakan kondisi lantai yang terlihat masih bersih sehingga dilakukan sekali pengepelan lantai per shiftnya.

Pemakaian maksimum MettaKiin pada tanggal 10 Januari 2014 dengan total 12000 mL (60 kantong 200 mL).

Tabel 4. Tabel Pemakaian maksimum larutan MettaKlin (kantong 200 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 4 2 2 8 4 0 2 6 0 2 0 2Preparasi I & II 4 3 3 10 4 3 3 10 0 0 0 0Forming 3 2 2 7 3 2 2 7 0 0 0 0Frying 3 3 3 9 3 3 3 9 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Beef 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0Sosis 4 4 4 12 4 1 2 7 0 3 2 5

Jumlah 60 Jumlah 53 Jumlah 7

Pada pemakaian larutan MettaKlin selama bulan Januari 2014, pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 10 Januari 2014 dengan total 12000 mL. Pemakaian aktual larutan MettaKlin terlihat dari total pemakaian seperti tabel 4 yaitu 53 kantong MettaKlin sebagai pemakaian maksimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian MettaKlin untuk tanggal 10 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 7 kantong 200 mL. Pemakaian bahan MettaKlin pada area frying dilakukan untuk mengepel lantai di area tersebut sebagai pengganti larutan Alkanios karena stok larutan Alkanios

Page 6: Laporan Sementara PKL

saat itu habis. Sedangkan pada area wastafel terjadi pada perbandingan yang signifikan karena pada pemakaian maksimum kondisi lantai kotor memiliki intensitas yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan berdasarkan instruksi kerja dimana pengepelan lantai dilakukan saat lantai mulai kotor.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan pemakaian aktual terlihat pada semua area, tetapi tyang paling signifikan terjadi pada area friying dan wastafel dengan perbandingan berturut-turut adalah 0:9 kantong dan 3:6 kantong. Pemakaian MettaKlin pada area tersebut dianggap mewakili perbandingan antara pemakaian minimum dan maksimum.

Sisa pemakaian larutan MettaKlin dapat disebabkan dengan kondisi seperti, pegawai sanitasi yang tidak ada di tempat (tidak hadir) dan keterbatasan pegawai sanitasi sehingga tidak ada yang meng-handle tugas tersebut, pengepelan lantai dilakukan 1-2 kali karena asumsi kondisi lantai yang masih bersih.

Karena penggunaan bahan kimia yang fluktuatif tersebut dibutuhkankan suatu standarisasi terhadap penggunaan bahan MettaKlin di berbagai area produksi. Standarisasi dilakukan dengan melihat rerata dari pemakaian selama satu bulan dan perbandingan penggunaan minimum dan maksimum berdasarkan laporan “Form Keterangan Pemakaian Bahan Kimia (SD 100 1006)”, laporan “Penggunaan Chemical / Hari” dan hasil interview dan observasi lapang.

Dari rerata total pemakaian larutan MettaKlin selama satu bulan dan dibandingkan dengan pemakaian maksimum dan minimum, didapat standarisasi untuk larutan MettaKlin per kantong 200 mL , sebagai berikut;

Ruangan/AreaStandar Bahan MettaKlin

Shift 1 Shift 2 Shift 3Wastafel & Koridor 4 2 2

Preparasi I & II 3 3 3Forming 2 2 2Frying 0 0 0

Dimsum & Baso 2 2 2Packing 2 2 2

Beef 0 0 0Sosis 2 2 2

Keranjang & Nampan 0 0 0Total 15 13 13

Dari standar yang ditetapkan didapat total pemakaian MettaKlin per hari adalah 8200 mL (41 kantong 200 mL.

C. XY-12

XY-12 (ECOLAB) adalah salah satu jenis sanitizer berbahan dasar klorin yang digunakan untuk lantai, dinding, mesin , peralatan produksi, handdeep dan footdeep. Namun larutan ini lebih fokus terhadap Handdeep dan Footdeep. Contact Time yang dibutuhkan larutan XY-12 adalah min. 10 detik dengan kadar 20-100 ppm untuk handdeep dan kadar 100-200 ppm untuk footdeep.

Page 7: Laporan Sementara PKL

Chart 3. Penggunaan total (mL) XY-12 per hari pada Bulan Januari.

Ket : : General Cleaning

: Produksi Off

: XY-12 kadar 270.000 ppm

:XY-12 kadar 110.000 ppm

Pemakaian Daily

XY-12 110.000 ppm

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan XY-12 sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan target konsentrasi XY-12 yang digunakan adalah 100 ppm (18 mL larutan dalam 20 Liter air) untuk handdeep dan 200 ppm (727 mL larutan dalam 400 Liter air) untuk footdeep.

Pemakaian minimum untuk XY-12 kadar 110.000 ppm, pada tanggal 6 Januari 2014 dengan total 5280 mL.

Tabel 5. Tabel Pemakaian minimum larutan XY-12 (kantong 18 mL dan kantong 727 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 4 4 4 12 4 4 4 12 0 0 0 0Preparasi I & II 3 3 3 9 3 3 2 8 0 0 1 1Forming 3 3 3 9 3 2 2 7 0 1 1 2

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

0 0

5334 5370

5370

5280

5370

5370

5370

5370 5370

4355

0 0

5370 5370

21702178

0

2178

2178

2178

2163

21782119

0

2177

2177 2163

2178

2177

XY-12

Page 8: Laporan Sementara PKL

Frying 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 3 3 3 9 2 3 5 10 1 0 0 1

Jumlah 57 Jumlah 55 Jumlah 4

Pemakaian maksimum untuk XY-12 kadar 150.000 ppm, pada tanggal 8 Januari 2014 dengan total 5370 mL.

Tabel 6. Tabel Pemakaian maksimum larutan XY-12 (kantong 18 mL dan kantong 727 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 4 4 4 12 4 4 4 12 0 0 0 0Preparasi I & II 3 3 3 9 3 3 2 8 0 0 1 1Forming 3 3 3 9 3 2 3 8 0 1 0 1Frying 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Beef 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0Sosis 4 4 4 12 4 4 4 12 0 0 0 0

Jumlah 62 Jumlah 60 Jumlah 2

Pada pemakaian larutan XY-12 selama bulan Januari 2014, terdapat 2 kali pemakaian dirigen XY-12 dengan kadar pekat yang berbeda. Dirigen pertama yaitu XY-12 dengan kadar pekat 110.000 ppm. Untuk XY-12 110.000 ppm, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 6 Januari 2014 dengan total 5280 mL dan pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 8 Januari 2014 dengan total 5370 mL. Perbedaan pemakaian aktual tersebut terlihat dari total pemakaian seperti tabel 5 dan 6 yaitu 55 kantong XY-12 sebagai pemakaian minimum dan 60 kantong XY-12 sebagai pemakaian maksimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian XY-12 110.000 ppm untuk tanggal 6 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 4 kantong dan untuk tanggal 8 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 2 kantong.

XY-12 270.000 ppm

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan XY-12 sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan target konsentrasi XY-12 yang digunakan adalah 100 ppm (7,4 mL larutan dalam 20 Liter air) untuk handdeep dan 200 ppm (296,2 mL larutan dalam 400 Liter air) untuk footdeep.

Pemakaian minimum untuk XY-12 kadar 270.000 ppm pada tanggal 17 Januari 2014 dengan total 2170 mL.

Tabel 7. Tabel Pemakaian minimum larutan XY-12 (kantong 7,4 mL dan kantong 296,2 mL).

Page 9: Laporan Sementara PKL

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 4 4 4 12 4 4 4 12 0 0 0 0Preparasi I & II 3 3 3 9 3 2 3 8 0 1 0 1Forming 3 3 3 9 3 2 3 8 0 1 0 1Frying 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 3 4 4 11 3 4 4 11 0 0 0 0

Jumlah 59 Jumlah 57 Jumlah 2

Pemakaian maksimum untuk XY-12 kadar 270.000 ppm pada tanggal 22 Januari 2014 dengan total 2178 mL.

Tabel 8. Tabel Pemakaian maksimum larutan XY-12 (kantong 7,4 mL dan kantong 296,2 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 4 4 4 12 4 4 4 12 0 0 0 0Preparasi I & II 3 3 3 9 2 3 3 8 1 0 0 1Forming 3 3 3 9 3 3 3 9 0 0 0 0Frying 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 4 4 4 12 3 4 4 11 1 0 0 1

Jumlah 60 Jumlah 58 Jumlah 2

Pada pemakaian larutan XY-12 selama bulan Januari 2014, terdapat 2 kali pemakaian dirigen XY-12 dengan kadar pekat yang berbeda. Dirigen kedua yaitu XY-12 dengan kadar pekat 270.000 ppm. Untuk XY-12 270.000 ppm, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 17 Januari 2014 dengan total 2170 mL dan pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 22 Januari 2014 dengan total 2178 mL. Perbedaan pemakaian aktual tersebut terlihat dari total pemakaian seperti tabel 7 dan 8 yaitu 57 kantong XY-12 sebagai pemakaian minimum dan 58 kantong XY-12 sebagai pemakaian maksimum. . Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian XY-12 270.000 ppm untuk tanggal 17 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 2 kantong dan untuk tanggal 22 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 2 kantong.

Perbedaan pemakaian yang terjadi tidak terlalu signifikan baik pada pemakaian XY-12 110.000 ppm maupun pada pemakaian XY-12 270.000 ppm. Pemakaian XY-12 lebih terlihat konsisten bila dibandingkan dengan pemakaian bahan kimia yang lainnya. Perbedaan pemakaian minimum dan maksimum larutan XY-12 terlihat di area sosis dan area beef. Pada area sosis (packing), pemakaian larutan XY-12 tidak terlalu sering digunakan pada setiap shift karena sudah di kombinasikan dengan pemakaian alkohol 70%. Penggantian larutan XY-12 dilakukan min. 4 jam sekali atau saat air mulai

Page 10: Laporan Sementara PKL

kotor sesuai dengan instruksi kerja. Oleh karena itu, pemakaian larutan XY-12 bisa mengalami perbedaan pada area sosis, tetapi tidak terlalu signifikan.

Sisa pemakaian larutan XY-12 dapat disebabkan beberapa kondisi, seperti kondisi larutan XY-12 untuk handdeep dan footdeep yang masih bersih karena sesuai instruksi kerja dimana penggantian larutan XY-12 dilakukan min. 4 jam sekali atau saat kondisi sudah kotor.

Penggunaan bahan XY-12 cenderung lebih konstan bila dibandingkan dengan bahan kimia yang lainnya. Namun tetap membutuhkan suatu standarisasi terhadap penggunaan bahan XY-12 di berbagai area produksi untuk mempermudah mengontrol pemakaian bahan kimia tersebut. Standarisasi dilakukan dengan melihat rerata dari pemakaian selama satu bulan dan perbandingan penggunaan minimum dan maksimum berdasarkan laporan “Form Keterangan Pemakaian Bahan Kimia (SD 100 1006)”, laporan “Penggunaan Chemical / Hari” dan hasil interview dan observasi lapang.

Dari perbandingan pemakaian maksimum dan minimum bahan XY-12 baik kadar pekat 270.000 ppm maupun 110.000 ppm, didapat standarisasi untuk larutan XY-12 per kantong , sebagai berikut;

Ruangan/AreaStandar Bahan XY-12

Shift 1 Shift 2 Shift 3Wastafel & Koridor 4 4 4

Preparasi I & II 3 3 3Forming 3 3 3Frying 2 2 2

Dimsum & Baso 2 2 2Packing 2 2 2

Beef 0 0 0Sosis 4 4 4

Keranjang & Nampan 0 0 0Total 20 20 20

Dari standar yang ditetapkan didapat total pemakaian XY-12 per hari adalah 60 kantong dengan volume tertentu sesuai dengan kadar pekat klorinnya.

D. MettaQuart

MettaQuart 400 adalah salah satu sanitizer yang digunakan untuk mesin dan peralatan produksi, hot air, lantai, dinding dan atap ruang produksi. Namun larutan ini lebih fokus digunakan sebagai sanitizer mesin dan peralatan produksi. Contact Time yang dibutuhkan adalah min. 2 menit dengan konsentrasi 0,4-0,8%v.

Chart 4. Penggunaan total (mL) MettaQuart per hari pada Bulan Januari

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

0 0

15201320

11201280

1280 1320

1120

14001280

2800

0 0

18001840

1120 960

0

960

1600

1080

1200

1200

2120

0

1200

1200

1080

1040

2000

MettaQuart

Page 11: Laporan Sementara PKL

Ket : : General Cleaning

: Produksi Off

Pemakaian Daily

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan MettaQuart sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan konsentrasi MettaQuart yang digunakan adalah 0,4% (40 mL larutan dalam 10 Liter air).

Pemakaian minimum MettaQuart pada tanggal 20 Januari 2014 dengan total 960 mL (24 kantong 40 mL).

Tabel 9. Tabel Pemakaian minimum larutan MettaQuart (kantong 40 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Preparasi I & II 2 2 2 6 2 1 2 5 0 1 0 1Forming 2 2 2 6 1 1 2 4 1 1 0 2Frying 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0

Jumlah 24 Jumlah 21 Jumlah 3

Pada pemakaian larutan MettaQuart selama bulan Januari 2014, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 20 Januari 2014 dengan total 960 mL (24 kantong 40 mL). Pemakaian aktual larutan MettaQuart terlihat dari total pemakaian seperti tabel 9 yaitu 21 kantong MettaQuart sebagai pemakaian minimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian MettaQuart untuk tanggal 20 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 3 kantong 40 mL. Pada pemakaian minimum MettaQuart, dapat disebabkan tidak adanya cleaning mesin atau cleaning mesin dilakukan satu kali karena proses produksi terus lanjut atau hanya sekali dilakukan pergantian produk. Karena penggunaan MettaQuart sebagai sanitizer sejalan dengan penggunaan Maxifoam sebagai deterjen atau pembersih.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

0 0

15201320

11201280

1280 1320

1120

14001280

2800

0 0

18001840

1120 960

0

960

1600

1080

1200

1200

2120

0

1200

1200

1080

1040

2000

MettaQuart

Page 12: Laporan Sementara PKL

Pemakaian maksimum MettaQuart pada tanggal 16 Januari 2014 dengan total 1840 mL (46 kantong 40 mL)

Tabel 10. Tabel Pemakaian maksimum larutan MettaQuart (kantong 40 mL).

RuanganPersiapan

TotalAktual

TotalSisa

TotalS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3

Wastafel & Koridor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Preparasi I & II 5 2 2 9 5 2 2 9 0 0 0 0Forming 10 0 0 10 10 0 0 10 0 0 0 0Frying 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dimsum & Baso 2 2 2 6 2 2 2 6 0 0 0 0Packing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Beef 10 0 0 10 10 0 0 10 0 0 0 0Sosis 7 2 2 11 5 2 2 9 2 0 0 2

Jumlah 46 Jumlah 44 Jumlah 2

Pada pemakaian larutan MettaQuart selama bulan Januari 2014, pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 16 Januari 2014 dengan total 1840 mL (46 kantong 40 mL). Pemakaian aktual larutan MettaQuart terlihat dari total pemakaian seperti tabel 10 yaitu 46 kantong MettaQuart sebagai pemakaian maksimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian MettaQuart untuk tanggal 16 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 2 kantong. Pemakaian maksimum terlihat dari pemakaian larutan MettaQuart pada area forming, beef dan sosis yang cukup banyak. Hal ini disebabkan adanya cleaning mesin yang membutuhkan hingga 400 mL MettaQuart atau sekitar 10 kantong 40 mL.

Perbedaan pemakaian aktual MettaQuart terlihat signifikan antara pemakaian minimum dan maksimum. Perbedaan pemakaian larutan tersebut disebabkan perbedaan banyaknya volume MettaQuart yang digunakan pada tiap area dan tujuan penggunaannya. Hal tersebut dapat mempengaruhi perbedaan volume pemakaian larutan MettaQuart yang digunakan.

Sisa pemakaian larutan MettaQuart dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti pemakaian larutan MettaQuart yang selalu sejalan dengan pemakaian Maxifoam, oleh karena itu dapat disebabkan juga oleh proses produksi yang terus berlanjut di shift tertentu sehingga tidak ada cleaning mesin untuk shift tersebut atau proses cleaning dilakukan untuk satu line process saja.

Karena penggunaan bahan kimia yang fluktuatif tersebut dibutuhkankan suatu standarisasi terhadap penggunaan bahan MettaQuart di berbagai area produksi. Standarisasi dilakukan dengan melihat rerata dari pemakaian selama satu bulan dan perbandingan penggunaan minimum dan maksimum berdasarkan laporan “Form Keterangan Pemakaian Bahan Kimia (SD 100 1006)”, laporan “Penggunaan Chemical / Hari” dan hasil interview dan observasi lapang.

Dari rerata total pemakaian larutan MettaQuart selama satu bulan dan dibandingkan dengan pemakaian maksimum dan minimum, didapat standarisasi untuk larutan MettaQuart per kantong 40 mL , sebagai berikut;

Ruangan/Area Standar Bahan MettaQuart

Page 13: Laporan Sementara PKL

Shift 1 Shift 2 Shift 3Wastafel & Koridor 2 0 0

Preparasi I & II 2 2 2Forming 2 2 2Frying 0 0 0

Dimsum & Baso 2 2 2Packing 0 1 1

Beef 1 0 0Sosis 2 2 2

Keranjang & Nampan 2 2 2Total 13 11 11

Dari standar yang ditetapkan didapat total pemakaian MettaQuart per hari adalah 1400 mL (35 kantong 40 mL).

E. Alkanios

Alcanios SF20 adalah salah satu jenis deterjen atau pembersih yang digunakan untuk mesin dan peralatan produksi serta lantai yang berpotensi licin akibat minyak atau lemak. Namun larutan ini lebih fokus kepada lantai yang berpotensi licin akibat lemak atau minyak. Contact Time yang dibutuhkan adalah 10-15 menit dengan konsentrasi sebesar 2-5%v.

Chart 5. Penggunaan total (mL) Alkanios per hari pada Bulan Januari.

Ket : : General Cleaning

: Produksi Off

Pemakaian Daily

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

0 0

3400

3400

3800

4800

3000

34002800

0

3000

2400

0 0

4000

2800

3600

5000

0

30003400

4000 4800

6200

4200

0

3200

3200

38003400

3000

Alkanios

Page 14: Laporan Sementara PKL

Total volume pemakaian Daily diambil berdasarkan total pemakaian yang telah dipersiapkan oleh penanggung jawab penimbangan bahan kimia. Selama bulan Januari diambil pemakaian minimum dan maksimum larutan MettaQuart sebagai perbandingan pemakaian larutan dengan konsentrasi MettaQuart yang digunakan adalah 2% (200 mL larutan dalam 10 Liter air).

Pemakaian minimum Alkanios pada tanggal 16 Januari 2014 dengan total 2800 mL (14 kantong 200 mL).

Tabel 11. Tabel Pemakaian minimum larutan Alkanios (kantong 200 mL).

RuanganPersiapan Tota

lAktual

TotalSisa Tota

lS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3Wastafel & Koridor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Preparasi I & II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Forming 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Frying 3 2 3 8 3 2 2 7 0 0 1 1Dimsum & Baso 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Packing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 2 2 2 6 2 5 1 8 0 0 1 1

Jumlah 14 Jumlah 12(3) Jumlah 2

Pada pemakaian larutan Alkanios selama bulan Januari 2014, pemakaian terendah terjadi pada tanggal 16 Januari 2014 dengan total 2800 mL. Pemakaian aktual larutan Alkanios terlihat dari total pemakaian seperti tabel 11 yaitu 12 kantong Alkanios sebagai pemakaian minimum. Penambahan 3 kantong Alcanios pada tanggal 16 Januari 2014 terjadi pada area sosis untuk mengepel lantai. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian Alcanios untuk tanggal 16 Januari 2014 (pemakaian minimum) adalah 2 kantong. Penggunaan Alkanios sebagai bahan kimia sanitasi umumnya hanya digunakan pada dua area produksi PT. BelFoods yaitu area frying dan area sosis. Yang menyebabkan menjadi pemakaian minimum adalah pemakaian larutan Alkanios pada area frying yang hanya digunakan 8 kantong dari rata-rata total pemakaian adalah 9-10 kantong. Namun perbedaan pemakaian minimum terhadap rata-rata pemakaian secara umum tidaklah terlalu signifikan.

Pemakaian maksimum Alkanios pada tanggal 24 Januari 2014 dengan total 6200 mL (31 kantong 200 mL).

Tabel 12. Tabel Pemakaian maksimum larutan Alkanios (kantong 200 mL).

RuanganPersiapan Tota

lAktual

TotalSisa Tota

lS 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3 S 1 S 2 S 3Wastafel & Koridor 2 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0Preparasi I & II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Forming 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0Frying 3 3 3 9 3 3 3 9 0 0 0 0Dimsum & Baso 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Packing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 15: Laporan Sementara PKL

Beef 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sosis 15 2 2 19 7 2 2 11 8 0 0 8

Jumlah 31 Jumlah 23 Jumlah 8

Pada pemakaian larutan Alkanios selama bulan Januari 2014, pemakaian tertinggi terjadi pada tanggal 24 Januari 2014 dengan total 5800 mL. Pemakaian aktual larutan Alkanios terlihat dari total pemakaian seperti tabel 12 yaitu 23 kantong Alkanios sebagai pemakaian maksimum. Dari data tersebut, didapat sisa pemakaian Alcanios untuk tanggal 24 Januari 2014 (pemakaian maksimum) adalah 8 kantong. Perbedaan tersebut disebabkan pemakaian Alkanios di area sosis pada tanggal 24 Januari 2014 (pemakaian maksimum) tidak hanya digunakan untuk mengepel lantai yang berlemak, melainkan untuk membersihkan mesin smoke. Oleh karena itu pemakaian Alkanios melebihi intensitas normalnya.

Perbedaan pemakaian aktual yang terlihat sangat signifikan terjadi pada area sosis dengan perbandingan 8:11 kantong. Pemakaian Alkanios pada area tersebut dianggap mewakili perbandingan antara pemakaian minimum dan maksimum.

Penambahan larutan dilakukan pada saat larutan yang digunakan secara aktual melebihi larutan yang telah disediakan. Penambahan larutan dapat langsung meminta kepada penanggung jawab penimbangan bahan kimia atau dapat melalui leader sanitasi tiap shift. Penambahan larutan dapat terjadi dengan beberapa kondisi seperti larutan yang disediakan tidak mencukupi atau dalam kondisi urgent.

Sisa pemakaian larutan Alcanios dapat disebabkan beberapa kondisi, seperti bahan kimia atau larutan yang telah disediakan melebihi pemakaian aktual yang digunakan sehingga terjadi bahan kimia yang tersisa .

Karena penggunaan bahan kimia yang fluktuatif tersebut dibutuhkankan suatu standarisasi terhadap penggunaan bahan Alkanios di berbagai area produksi. Standarisasi dilakukan dengan melihat rerata dari pemakaian selama satu bulan dan perbandingan penggunaan minimum dan maksimum berdasarkan laporan “Form Keterangan Pemakaian Bahan Kimia (SD 100 1006)”, laporan “Penggunaan Chemical / Hari” dan hasil interview dan observasi lapang.

Dari rerata total pemakaian larutan MettaKlin selama satu bulan dan dibandingkan dengan pemakaian maksimum dan minimum, didapat standarisasi untuk larutan Alkanios per kantong 200 mL , sebagai berikut;

Ruangan/AreaStandar Bahan Alkanios

Shift 1 Shift 2 Shift 3Wastafel & Koridor 0 0 0

Preparasi I & II 0 0 0Forming 0 0 0Frying 3 3 3

Dimsum & Baso 2 0 0Packing 0 0 0

Beef 0 0 0Sosis 2 2 2

Page 16: Laporan Sementara PKL

Keranjang & Nampan 0 0 0Total 7 5 5

Dari standar yang ditetapkan didapat total pemakaian Alkanios per hari adalah 3400 mL (17 kantong 200 mL).

Standarisasi pemakaian yang telah ditetapkan untuk masing-masing bahan kimia tersebut diharapkan dapat menciptakan penggunaan bahan kimia menjadi lebih efektif dan efisien dimana tidak terjadi suatu penggunaan bahan kimia yang berlebih yang menyebabkan penggunaan tersebut boros melainkan penggunaan bahan kimia yang tepat dan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan dengan hasil yang diharapkan yaitu kondisi alat dan ruangan yang aman dan higinis.

Pemakaian bahan kimia yang efektif dan efisien dapat dibuktikan dengan melakukan analisa mikroorganisme menggunakan metode Swab Test terhadap mesin dan peralatan produksi di beberapa area produksi. Swab Test menurut (Rey, 2011) ditujukan untuk memeriksa permukaan dan menentukan konsentrasi tinggi residu aktif yang tidak mudah terdeteksi oleh inspeksi visual.

Data hasil analisa mikrobiologi swab test (personal)

Perlakuan mesin dan peralatan yang akan di swab test untuk uji mikrobiologi adalah sebagai berikut:

Sampel Sampe yang diujikan adalah mesin forming bagian conveyor di area forming.Pra 1 : Mesin forming bagian conveyor yang dibilas dengan air sajaPost 1 : Mesin forming bagian conveyor yang disikat dan dibersihkan dengan

bahan kimia sanitasi. Media

Media yang digunakan adalah TSB (Tryptic Soy Broth).

Tabel 13. Data hasil pengamatan uji mikro dengan swab test di area forming.

No. Nama Personal Area Tanggal Analisa

Mikroba (CFU/cm2)TPC Coliform E. coli

Standar Maks 100 0 01. Mesin (Pra 1)

Forming10-Feb-‘14 137 0 0

2. Mesin (Post 1) 10-Feb-‘14 11 0 0

Dari hasil swab test, dapat disimpulkan bahwa mutu mikrobiologi untuk personal di area forming khususnya mesin forming bagian conveyor tersebut masuk kedalam standar, artinya mesin forming yang dilakukan Swab Test masih aman dan higinis untuk digunakan dalam proses produksi karena jumlah mikroba setelah dibersihkan dengan bahan kimia tidak melebih dari standar yang ditetapkan.

Analisa mikrobiologi yang merupakan parameter suatu mesin atau peralatan dapat dikatakan aman dan higinis difokuskan pada jumlah mikroba TPC, Coliform dan E.coli. Menurut (Rahayu, 2007) keberadaan E. coli dan coliform dalam air atau makanan juga dianggap memiliki kolerasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit (patogen) pada pangan). Analisa jumlah TPC dilakukan dengan

Page 17: Laporan Sementara PKL

menginkubasi sampel selama 1 hari pada media PCA (Plate Count Agar) dan analisa coliform & E.coli diilakukan dengan menginkubasi sampel selama 1 hari pada media Brilliance Green.

Pada hasil swab test tersebut dapat dilihat bahwa jumlah TPC (Total Plate Count) pada mesin forming yang hanya dibilas dengan air melebihi standar yang ditetapkan yaitu 137 CFU/cm2 dari standar maksimal yaitu 100 CFU/cm2 namun setelah dibilas dengan bahan kimia sanitasi yaitu Maxifoam sebagai deterjen dan MettaQuart sebagai sanitizer, didapat jumlah TPC sebanyak 11 CFU/cm2 yang tidak melebihi standar yang ditetapkan. Sama halnya pada jumlah E.coli dan coliform yang menjadi parameter aman dan higinis.

Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan bahan kimia yang efektif dapat menghasilkan mesin dan peralatan yang aman dan higinis untuk digunakan dalam proses produksi bila dibandingkan dengan dibilas dengan air saja.

2. Pengecekan Kadar Pekat Klorin

Pengecekan kadar pekat klorin dilakukan untuk melihat pengaruh penurunan kadar pekat klorin terhadap total kadar pekat klorin pada footdeep dan handdeep di PT.Belfoods Indonesia. Pengecekan kadar pekat klorin dilatarbelakangi dengan tejadinya penurunan total kadar klorin setiap harinya yang apabila terus-menerus dibiarkan tanpa ada pengecekan yang berkala akan menyebabkan kadar klorin pada footdeep dan handdeep tidak sesuai dengan standar karena akan terus mengalami penurunan.

Berikut adalah data hasil pengamatan kadar pekat klorin (XY-12 Ecolab) yang dilakukan pada dirigen dan perlakuan yang berbeda. Dirigen 1 diamati dengan perlakuan dirigen dalam kondisi maksimal, jeda waktu dirigen terbuka singkat dan dirigen 2 diamati dengan perlakuan dirigen dalam kondisi aktual, jeda waktu dirigen terbuka lebih lama.

Pengamatan dilakukan selama 2 minggu, dimulai dari Senin, 3 Februari 2014 sampai dengan Jumat, 14 Februari 2014. Pada minggu pertama dilakukan pengamatan terhadap dirigen 1 pada pukul 14.30 WIB. Dan minggu kedua dilakukan pengamatan terhadap dirigen 2 pada pukul 09.00 WIB. Pengecekan kadar pekat klorin dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometri setelah dilakukan 3 kali pengenceran menggunakan aquades 99 mL dan sampel klorin sebanyak 1 mL.

Tabel 14. Pengamatan kadar pekat larutan klorin (XY-12 Ecolab) dirigen 1 minggu ke-1

HARI/TANGGAL WAKTUTOTAL KADAR KLORIN PEKAT

(ppm)

SUHU RUANG(˚C)

SUHU LARUTAN(˚C)

KETERANGAN

Senin, 3 Februari 2014 14.30 140.000 ppm 26,7 25,91.3.42 I

(309693)

Selasa, 4 Februari 2014 14.30 130.000 ppm 27,6 26,91.3.42 I

(309693)

Rabu, 5 Februari 2014 14.30 120.000 ppm 27,8 27,61.3.42 I

(309693)

Kamis, 6 Februari 2014 14.30 110.000 ppm 28,6 28,01.3.42 I

(309693)

Jumat, 7 Februari 2014 14.30 100.000 ppm 29.8 28,4 1.3.42 I

Page 18: Laporan Sementara PKL

(309693)

Tabel 14. Pengamatan kadar pekat larutan klorin (XY-12 Ecolab) dirigen 2 minggu ke-2

HARI/TANGGAL WAKTUTOTAL KADAR KLORIN PEKAT

(ppm)

SUHU RUANG(˚C)

SUHU LARUTAN(˚C)

KETERANGAN

Senin, 10 Februari 2014 09.00 150.000 ppm 27,3 25,81.3.42 I

(309693)

Selasa, 11 Februari 2014

09.00 140.000 ppm 27,8 25,61.3.42 I

(309693)

Rabu, 12 Februari 2014 09.00 120.000 ppm 28,2 27,31.3.42 I

(309693)

Kamis, 13 Februari 2014

09.00 110.000 ppm 28,0 27,11.3.42 I

(309693)

Jumat, 14 Februari 2014

09.00 100.000 ppm 28,3 27,41.3.42 I

(309693)

Pada pengamatan kadar pekat klorin (XY-12 Ecolab), digunakan 2 dirigen XY-12 Ecolab “1.3.42.I” yang berbeda dengan kadar pekat yang berbeda pula dan disimpan dalam ruang penyimpanan bahan kimia. Dirigen 1 memiliki kadar pekat 140.000 ppm dengan perlakuan, kondisi dirigen hanya terbuka saat akan diamati kadar pekatnya dimana diasumsikan memiliki jeda waktu dirigen dalam kondisi terbuka sekitar 5-7 detik (sebagai perlakuan terbaik). Sedangkan dirigen 2 memiliki kadar pekat 150.000 ppm dengan perlakuan, kondisi dirigen diamati sebagai perlakuan aktual, dimana kondisi dirigen dalam kondisi terbuka saat akan dilakukan penimbangan oleh pegawai sanitasi dengan asumsi jeda waktu kondisi dalam kondisi terbuka sekitar 20-30 detik (sebagai perlakuan aktual).

Pada dirigen 1 (perlakuan terbaik), kadar pekat klorin mengalami penurunan secara konstan sebanyak 10.000 ppm/hari, dimulai dari kadar pekat 140.000 ppm pada Senin, 3 Februari 2014 hingga 100.000 ppm. Pada Jumat, 7 Februari 2014 seperti terlihat pada tabel pengamatan diatas. Penurunan kadar pekat klorin berbanding lurus dengan meningkatnya suhu di ruangan dan larutan.

Pada dirigen 2 (perlakuan aktual), kadar pekat klorin mengalami penurunan dimulai dari kadar pekat 150.000 ppm pada hari Senin, 10 Februari 2014 hingga 100.000 ppm pada hari Jumat, 14 Februari 2014. Penurunan kadar pekat yang tidak terjadi secara konstan. Pada kondisi tertentu, kadar pekat klorin mampu mengalami penurunan hingga 20.000 ppm/hari. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan kadar pekat klorin.

Dilihat dari perlakuan tiap dirigen yang berbeda, dirigen 1 yang diamati dengan perlakuan maksimal tetap mengalami penurunan kadar pekat klorin. Hal tersebut dikarena klorin memiliki tingkat kreaktifan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan kadar pekat klorin akan terus menurun walaupun disimpan dalam kondisi sebaik apapun. Adanya pengaruh suhu hanya menyebabkan kereaktifan klorin akan semakin tinggi dan penurunan kadar pekat klorin akan

Page 19: Laporan Sementara PKL

semakin cepat. Hal tersebut didukung dengan pernyataan (White , 1992), klorin merupakan gas yang sangat reaktif yang bisa mengoksidasi hampir semua senyawa.

Dengan perbandingan terhadap dirigen 1, Dirigen 2 yang dilakukan pada perlakuan aktual akan sangat memungkinkan terjadinya penurunan kadar pekat klorin yang lebih besar seperti dilihat pada tabel 14. Hal tersebut dapat terjadi karena pada perlakuan aktual banyak faktor yang akan menyebabkan penurunan kadar pekat klorin akan semakin cepat. Beberapa faktor aktual yang mungkin mempengaruhi kadar pekat klorin antara lain:

Suhu, semakin tinggi suhu, kadar pekat klorin akan semakin cepat menurun. Suhu yang tinggi akan berperan sebagai katalis kereaktifan klorin.

Jeda waktu terbuka, semakin lama jeda waktu terbuka, maka kadar pekat klorin akan semakin cepat menurun. Jeda waktu yang lama pada dirigen yang terbuka akan memungkin klorin bereaksi dengan atmosfir sekitar akan semakin besar.

Penurunan kadar pekat tersebut akan mempengaruhi total kadar klorin pada footdeep dan handdeep. Hal tersebut dapat dibuktikan dari data laporan hasil analisa harian kadar klorin. Berikut adalah laporan total kadar klorin pada footdeep, yaitu;

Tabel 15. total kadar klorin untuk footdeep berdasarkan laporan hasil analisa kadar klorin (SD 842. 0003)

Tanggal Total Kadar Klorin (ppm)

10 Februari 2014 185

11 Februari 2014 182

12 Februari 2014 174

13 Februari 2014 170

14 Februari 2014 167

Standar(Target) 100-200 ppm( 200 ppm)

Dari hasil laporan analisa kadar klorin footdeep, menunjukkan total kadar klorin akan terus menurun sejalan dengan menurunnya kadar pekat klorin. Hal tersebut apabila terus dibiarkan tanpa ada pengecekan yang berkala akan menyebabkan kadar klorin tidak masuk kedalam standar. Apabila kadar klorin tidak masuk kedalam standar akan menyebabkan tingkat kontaminasi akan semakin tinggi.

Oleh karena itu disarankan untuk melakukan pengecekan kadar pekat klorin setiap minggu agar target kadar klorin pada sanitasi Handdeep dan Footdeep tetap maksimal dan masuk kedalam standar IK/SOP dimana kadar pekat klorin akan mempengaruhi volume klorin yang digunakan dalam mencapai target yang diinginkan.

3. Validasi Bahan “Han Klin”

Di PT. Belfood Indonesia, para operator di area packing nugget maupun sosis masih menggunakan alkohol 70% sebagai sanitizer untuk tangan para operator yang kontak langsung dengan produk. Penyemprotan alkohol 70% dilakukan setiap 15 menit sekali selama proses produksi berlangsung di area packing dan sosis. Penyemprotan alkohol 70% setiap 15 menit dirasa kurang efektif karena akan mengganggu tingkat produktivitas operator atau pekerja. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan sanitizer yang mampu meningkatkan produktivitas pekerja di area tersebut.

Page 20: Laporan Sementara PKL

Bahan ”Han Klin” merupakan salah satu baktericidal lembut yang mampu mengurangari tingkat kontaminasi mikroba. Bahan tersebut digunakan sebagai sanitizer terhadap tangan pegawai yang kontak langsung dengan produk. Bahan “Han Klin” memiliki sifat yang mudah menguap tanpa meninggalkan residu, memiliki sifat keasaman yang netral yaitu 6,0 – 9,0, spesifik gravity sebesar 0,80 -0,90 dan berbentuk cairan berwarna putih hingga kuning jernih. Bahan aktif dari “Han Klin” itu sendiri terdiri atas Ethyl alcohol 65 – 75% dan Chlorhexidine gluconate 0,5%. Adanya bahan aktif tersebut, bahan ini mampu meningkatkan jeda waktu penyemprotan yang awalnya tiap 15 menit oleh alkohol 70% menjadi tiap 1 jam sekali bila menggunakan bahan ini. Dengan meningkatnya jeda waktu penyemprotan maka diharapkan mampu meningkatkan tingkat produktivitas para pekerja. Oleh karena itu, bahan “Han Klin” dapat digunakan sebagai pengganti alkohol 70% sebagai sanitizer.

Keefektifan bahan “Han Klin” ini dibuktikan berdasarkan hasil trial yang dilakukan dengan analisa mikrobiologi menggunakan swab test. Trial tersebut dilakukan sebanyak 3 kali di dua ruangan/area yang berbeda yakni area packing dan area sosis dimana tiap trial digunakan dua sampel berupa swab tangan operator/pekerja berjenis kelamin laki-laki dan wanita. Tiap trial dilakukan dengan kondisi perlakuan yang sama yaitu ;

Pra : Dilakukan Swab Test setelah 15 menit sebelumnya disemprot oleh alcohol 70% .

Post : Dilakukan Swab Test setelah 1 jam disemprot larutan Han Klin.

Berikut adalah hasil trial analisa mikrobiologi dengan menggunakan metode swab test :

Tabel 16. Hasil analisa mikrobiologi trial 1 bahan “Han Klin” dengan menggunakan metode swab test.

No. Nama Personal Area Tanggal Analisa

mikroba cfu/cm2

TPC Coliform E. coli

Standar maks 100 0 0

1 Yuni ( pra 1 )Packing

04-Feb-14 4200 10 02 Yuni ( post 1 ) 04-Feb-14 40 0 03 Fendi ( pra 2 )

Packing04-Feb-14 760 37 0

4 Fendi ( post 2 ) 04-Feb-14 84 0 0

Tabel 17. Hasil analisa mikrobiologi trial 2 bahan “Han Klin” dengan menggunakan metode swab test.

No. Nama Personal AreaTanggal Analisa

mikroba cfu/cm2

TPC Coliform E. coli

Standarmaks 100 0 0

1 Aep ( pra 1 )Sosis

06-Feb-14 300 0 02 Aep ( post 1 ) 06-Feb-14 24 0 03 Ani ( pra 2 ) Sosis 06-Feb-14 580 6 0

Page 21: Laporan Sementara PKL

4 Ani ( post 2 ) 06-Feb-14 10 0 0

Tabel 18. Hasil analisa mikrobiologi trial 3 bahan “Han Klin” dengan menggunakan metode swab test.

No. Nama Personal Area Tanggal Analisa

mikroba cfu/cm2

TPC Coliform E. coli

Standar maks 100 0 0

1 Yayan ( pra 1 )Packing

30-Jan-14 570 2 02 Yayan ( post 1 ) 30-Jan-14 66 0 03 Arnawati ( Pra 2 )

Packing30-Jan-14 150 2 0

4 Arnawati ( Post 2 ) 30-Jan-14 11 0 0

Dari ketiga hasil trial yang diperoleh, dapat dilihat bahwa hasil analisa mikrobiologi pada kondisi post yaitu kondisi setelah diberi bahan “Han Klin” di tiap trial menunjukkan hasil yang positif. Jumlah mikroba baik itu TPC, Coliform dan E.coli masuk kedalam standar yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa bahan “Han Klin” itu sendiri sangat efektif sebagai sanitizer dan sangat bagus sebagai pengganti alkohol 70% karena mampu meningkatkan jeda waktu penyemprotan yang semula 15 menit sekali menjadi 1 jam sekali. Dengan begitu, diharapkan mampu menigkatkan tingkat produktivitas pekerja/operator di area packing dan sosis.

Bahan “Han Klin” dapat memberikan kemampuan steril atau higinis pada tangan pekerja lebih baik dibandingkan alkohol 70% hingga mencapai 1 jam dikarenakan bahan tersebut mengandung Ethyl alcohol 65 – 75% dimana memiliki daya desinfektan yang tinggi serta dikombinasikan dengan bahan aktif Chlorhexidine gluconate 0,5% dimana memiliki sifat bakteoricidal yang tahn lama. Hal ini didukung oleh pernyataan Harvey (1976) dimana Chlorhexidine solution mempunyai gugus kimia 1.6-bis-p chlorophenylbiguanidohexane, sebagai anti mikroorganisme dengan spektrum yang luas, mempunyai sifat bakterisida dan efektif terhadap kuman positif Gram dan negatif Gram. Chlorhexidine gluconate juga biasa digunakan sebagai desinfektan untuk  pharmaceutical products seperti obat kumur. Oleh karena itu, saya menyarankan untuk menggunakan bahan “Han Klin” sebagai pengganti alkohol 70% sebagai sanitizer penyemprotan tangan pekerja.