laporan satli kelompok 4 hewan herbivora.docx

12
Laporan Praktikum ke 13 Hari/ Tanggal : Selasa/13 Oktober 2014 Kesehatan Satwaliar Waktu : 07.00-11.00 WIB Dosen : Dr. drh Ligaya ITA Tumbelaka Sp. MP.MSc Dosen Asisten : Drh. Surya Kusuma Wijaya Dr.drh.Erni Sulistiawati,SP1 PEMELIHARAAN SATWA HERBIVORA DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN Kelompok 4 Andre Damanik J3P112003 Susra Rahmadhani J3P112008 Egri Noviar Syah J3P112012 Gumilar Adisutama J3P112017 Dini Nur’aeni J3P112026 Rokhmat Wicaksono J3P112058 I Wayan Widyastawan J3P212067 Nessie Wynnehestya S.D J3P212075

Upload: rokhmat-wicaksono

Post on 11-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum ke 13Hari/Tanggal:Selasa/13 Oktober 2014

Kesehatan SatwaliarWaktu:07.00-11.00 WIB

Dosen:Dr. drh Ligaya ITA Tumbelaka Sp. MP.MSc

Dosen Asisten:Drh. Surya Kusuma WijayaDr.drh.Erni Sulistiawati,SP1

PEMELIHARAAN SATWA HERBIVORA DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

Kelompok 4

Andre DamanikJ3P112003

Susra RahmadhaniJ3P112008

Egri Noviar SyahJ3P112012

Gumilar AdisutamaJ3P112017

Dini NuraeniJ3P112026

Rokhmat WicaksonoJ3P112058

I Wayan WidyastawanJ3P212067

Nessie Wynnehestya S.DJ3P212075

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINERPROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR2014PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Konservasiadalah pelestarian atauperlindungan. Konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Conservationyang artinya pelestarian atau perlindungan (Reif dan Levy 1993). Kegiatan konservasi dapat dilakukan dengan penangkaran satwaliar di luar habitat aslinya (ex situ). Tujuan konservasi yaitu untuk melestarikan dan melindungi serta mengembangbiakkan satwa di luar habitat alaminya. Sesuai dengan tujuan ini, maka aspek-aspek seperti pakan, kondisi kandang dan kesejahteraan satwa yang lain merupakan hal-hal yang memegang peranan penting untuk kelangsungan hidupnya (Buntu 2002).Pada dasarnya pengklasifikasian hewan sangatlah beragam, hewan termasuk makhluk hidup yang membutuhkan makan dan minum, bernafas, bergerak, tumbuh bahkan berkembangbiak, hal ini menimbulkan beberapa pengelompokan terhadap jenis-jenis hewan. Ciri-ciri pada hewan terbagi dari tempat tinggalnya yaitu air, darat bahkan keduanya, lalu berkembangbiak yaitu bertlur dan beranak, lalu jenis makanannya yaiu hebivora, karnivora, dan omnivora.Hewan yang memiliki pola makan yang seluruhnya terdiri dari tumbuhan dikenal sebagai herbivora. Pola makan spesies herbivora sangat berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Beberapa herbivora yang selektif hanya mengkonsumsi bagian dari tumbuhan seprti buah, daun, nektar, biji, getah, akar, atau kulit. Herbivora lainnya kurang selektif dan mengkonsumsi beberapa komponen tanaman.Herbivora (herbivor)adalah segala jenis hewan/binatang pemakan tumbuhan yang dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan jenis makanannya. Dalam biologi herbivora diklasifikasikan sebagai ordo. Herbivora berasal dari bahasa Latin yaitu herbe yang artinya tumbuhan, dan vorare yang artinya memakan. Secara harfiah herbivora berarti pemakan tumbuhan dan hanya ditemukan pada keluarga satwa. Ciri khas herbivora adalah memiliki gigi geraham yang berfungsi sebagai untuk mengunyah dan menghancurkan tumbuhan dan daun-daunan yang di makan oleh hewan tersebut. Contoh hewan herbivora adalah kuda, kambing, rusa, unta, gajah, kudanil, zebra, lama dan sebagainya. Hewan-hewan tersebut hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja. Contoh makanan hewan herbivora yaitu daun, bunga, kayu, kulit kayu, akar, buah, biji-bijian, dan sebagainya yang terdapat pada tanaman. Ciri lain dari hewan herbivora ini yaitu umumnya hidup di daratan, merupakan hewan berdarah panas, berkaki empat, beranak, gigi geraham nya bergerigi dan berukuran lebar, dan hewan herbivora termasuk hewan mamalia.Sebagian besar dari kelompok herbivora tersebut dipelihara untuk mencegah status kepunahan. Salah satunya yaitu dengan konservasi eksitu. Taman Margasatwa Ragunan (TMR) merupakan salah satu tempat konservasi eksitu. TMR merupakan sebuah kebun binatang modern yang menampilkan suatu sistem ekologi. Sistem ekologi ini yang biasa menjadi satu sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan alam liar (Ragunan 2012). Pemeliharaan yang dilakukan meliputi perkandangan, sanitasi, dan pakan. Pemeliharaan yang baik akan meningkatkan kesejahteraan satwa.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai pakan, sistem perkandangan dan sanitasi satwaliar di kebun binatang Taman Margasatwa Ragunan.

2 HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Jenis Herbivora di Taman Margsatwa RangunanPada saat praktikum beberapa jenis herbivora yang dilakukan pengamatan diantaranya Gajah, Zebra, Sitatunga, Kudanil, dan Onta. Adapun jenis herbivora yang ada di Taman Margasatwa Rangunan dapat dilihat pada Gambar 1.B

ACC

DE

Gambar 1 Jenis herbivora di Taman Margasatwa RagunanKeterangan: (a) kudanil, (b) gajah, (c) Sitatunga, (d) Onta, (e) Zebra

2.2 Pakan

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitaminya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung didalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi. Kesehatan hewan juga ditentukan dengan managemen pakan yang meliputi pengelolaan ragam pakan tanpa mengabaikan kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Air minum merupakan aspek terpenting dalam perawatan hewan, sehingga perlu dilakukan kontrol yang baik agar hewan dapat melakukan aktivitas seperti di habitatnya. (Endah 2011).2.2.1 ZebraZebra adalah hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Makanan utamanya adalah rumput. Namun kadang-kadang hewan ini juga makan semak, dedaunan, ranting, dan bahkan kulit kayu. Dalam sehari zebra mampu menghabiskan 7 kg dedaunan (Rinastiti 2013).Musim semi zebra memilih pakan berupa dedaunan dan dimusim kemarau zebra memakan ranting-ranting pohon. Zebra di Taman Margasatwa Ragunan diberi pakan rumput. Selain pakan utama zebra, rumput juga berfungsi meningkatkan energi dan daya tahan tubuh zebra.2.2.2 Kudanil Di habitat aslinya kuda nil akan memakan berbagai jenis tanaman yang tumbuh di lahan terbuka dan perairan. Makanan kuda nil terdiri dari rumput, tetapi mereka juga dikenal makan buah-buahan, daun, kacang-kacangan, dll.Kuda nil bisa menghabiskan 50 kg vegetasi sekali makan. Hewan ini mencari makan empat sampai lima jam setiap malam, dan dapat pergi 1,5 hingga 3 km dari badan air (Levy 1993).Kudanil yang di Taman Margasatwa Ragunan diberi rumput, buah dan sayur sebanyak 70 kg/ malam.2.2.3 GajahPemberian pakan gajah juga penting diperhatikan dan disesuaikan dengan jumlah gajah dalam satu kandang, umur, dan kondisi kesehatan gajah. ragunan memiliki satu kandang gajah. Pakan diberikan berupa rumput gajah dengan jumlah 2 karung per hari, batang tebu 20 ikat, batang jagung 20 ikat, labu 6kg dan rumput 2 karung. Air minum juga merupakan aspek penting dan perlu diperhatikan. Pakan gajah yang diberikan antara lain rumput, bambu, tumbuhan air, dedaunan dan cabang pada semak, pohon, liana, buah-buahan, batang, dan akar (Sukumar 2003). Jumlah pakan yang diberikan untuk Gajah dewasa sebanyak 150 kg per hari, sedangkan betina menyusui membutuhkan pakan sebanyak 162 kg per hari dan 240 kg pakan per hari pada gajah dewasa. Gajah memerlukan air untuk mandi dan berkubang. Dalam sekali minum gajah dapat minum 100 liter air dan dalam sehari membutuhkan 225 liter air (BIAZA 2006).

2.2.4 Sitatunga

Sitatunga (Tragelaphus spekii) adalah sejenis rusa asal Afrika, tinggal berkelompok di hutan yang lembab serta banyak pepohonan Pakan utama sitatunga adalah rumput, daun, buah, tumbuhan air, dan ranting.Pakan yang diberikan kepada sitatungg di Taman Margasatwa Ragunan berupa rumput, ubi, wortel, kacang panjang dan pellet yang memperhatikan kandungan vitamin dan protein.

2.2.5 Onta

Unta adalah mamalia yang hidup di padang pasir. Dengan menyimpan lemak dalam punuk yang tunggal atau ganda, hewan ini dapat melakukan perjalanan jarak jauh tanpa makan atau minum, Unta merupakan herbivora yang hidup terutama di Asia dan Afrika. Hewan ini makan daun, rumput kering dan berbagai macam tumbuhan atau vegetasi di padang pasir. Hewan ini tersebar di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. (Rinastiti 2013).Pakan yang diberikan di Taman Margasatwa Ragunan berupa dedaunan dan rumput kering sebagai pakan utama.

2.3 Sistem PerkandanganKandang merupakan salah satu kebutuhan utama bagi hewan. Kandang tempat untuk tinggal dan mnyimpan satwa. Beberapa macam kandang diantaranya kandang peragaan, kandang tidur, kandang sakit, kandang jepit, dan kandang transport. Fungsi kandang bagi satwa yaitu untuk melindungi satwa dari pengaruh cuaca buruk. Pengaruh cuaca buruk diantaranya yaitu hujan, angin kencang, panas matahari, dan gangguan-gangguan lainnya (Suhardi 2004). Kandang yang berada di Taman Margasatwa Rangunan yaitu kandang peraga. Kandang peraga merupakan tempat yang diperuntukan bagi satwa untuk dilihat oleh pengunjung. Konsep pembuatan kandang peraga yaitu disesuaikan dengan jenis hewan yang dipamerkan. 2.3.1 Gajah SumateraSistem perkandang pada hewan besar mempunyai beberapa aspek yang harus diperhatikan, diantaranya adalah bahan bangunan yang digunakan pada dinding dan tempat pakan hewan, ketersediannya air bersih untuk minum hewan, dan pengaturan arah angin yang yang berguna menghindari masuknya hujan kedalam kandang. kandang gajah Sumatera terdiri dari kandang tertutup dengan luas 200 m2 untuk empat ekor gajah, sedangkan luas kandang terbuka minimal 2000 m2 dan suhu dalam kandang tertutup tidak kurang dari 15 oC dan paling tidak 21 oC.Jenis kandang yang terdapat diragunan yaitu jenis kandang terbuka, yang beralasan semen, dinding semen dan dipagari dengan bahan besi.

2.3.2 Sitatunga

Sitatunga hidup di rawa-rawa dan merupakan perenang yang sangat baik. Sitatunga memerlukan air di rawa-rawa untuk menghindari predator seperti macan tutul atau anjing liar, berbaring terendam di kolam dengan hanya lubang hidung mereka di atas permukaan. Habitat yang paling disukai pada sitatunga adalah hutan yang terbuka atau padang rumput dan hidup pada berbagai ketinggian mulai dari daratan rendah sampai dataran pantai hingga ketinggian 2600 m diatas permukaan laut. Pada semak belukar yang rapat, biasanya digunakan sebagai tempat berlindung dan bersembunyi. (Rolling Hills Wildlife Adventure 2005).Jenis kandang yang terdapat diragunan yaitu jenis kandang terbuka, yang beralasan tanah dan dipagari dengan bahan besi. Didalam kandang terdapat pohon, tempat minum dan tempat pakan. Kandang pada sitatungga dibersihakn setiap pagi dengan cara disapu dengan menggunkan sapu lidi.

2.3.2 Zebra

Pada umumnya zebra menempati padang rumput, mulai dari padang rumput terbuka tanpa pepohonan sampai padang rumput di pinggir hutan. Zebra Burchell terdapat di Afrika Timur, zebra Grevy terdapat bagian utara Kenya, sedangkan zebra Equus terdapat di Afrika bagian selatan (Rinastiti 2013).Zebra di Taman Margasatwa Rangunan ditempatkan di kandang peraga. Desain kandang peraga di TMR disesuaikan dengan habitat aslinya sehingga zebra merasa nyaman.2.3.4 KudanilKudanil tinggal di Afrikasubsahara. Mereka tinggal didekat air tawar, sepertidanaudansungai. Kira-kira terdapat 125 ribu hingga 150 ribu kudanil diAfrika, dan yang terbanyak berada diZambiadan Tanzania. Kuda nil juga merupakan hewan yang populer dikebun binatang. Pada siang hari, kuda nil berada air atau di lumpur untuk tetap dingin. Di air, kuda nil hidup secara berkelompok, dan menguasai wilayah tertentu. Kuda nil juga tidur, bereproduksidanmelahirkandi air. Pada petang dan malam hari, kuda nil keluar dari air dan memakan rumput. Di darat, kuda nil tidak berkelompok dan tidak memiliki wilayah teritorial (Levy 1993).Kudanil di TMR berada di air tawar seperti danau. Untuk menjaga keamanan dengan pengunjung diberikan pagar besi sebagai pembatas antara hewan dengan pengunjung.

2.3.5 OntaHabitat alami unta punuk satu yaitu di daerah kering, terutama gurun Sahara di Afrika. Meskipun demikian hewan ini mampu hidup di kawasan dengan suhu lebih dari 34o-41oC. Kandang merupakan tempat tinggal onta yang berfungsi untuk menghindari terhadap lingkungan yang merugikan seperti adanya angin langsung, air hujan dan terik matahari. Kegunaan kandang merupakan aspek penting terhadap aktivitas unta. Kandang unta diberi pagar sebagai pembatas dengan pengunjung (Rinastiti 2013).Tipe perkandangan unta di TMR adalah tipe kandang terbuka dengan luasan tertentu yang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat istirahat.

2.4 Tindakan Sanitasi

Sanitasi kandang adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan kandang. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah hewan bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya. Harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kebersihan kandang sehingga hewan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit dan penyakit kuku. Oleh karena itu kegiatan sanitasi kandang menjadi penting dan harus rutin dilakukan (PKBSI 2000).Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam sanitasi kandang meliputi semua bidang kandang harus dapat diakses untuk pembersihan lantainya, bahan yang digunakan harus dengan mudah dibersihkan, kandang harus dibersihkan setiap hari, waktu pembersihan harus teratur, pembersihan kotoran dan sisa pakan harus dibersihkan setiap hari, mencegah adanya genangan air, dan mencegah tempat untuk ektoparasit (BIAZA 2006).Sanitasi yang dilakukan pada kandang hewan herbivora di Taman Margasatwa Ragunan yaitu dengan sanitasi kering. Sanitasi kering dilakukan dengan cara menyapu dan membersihkan di lingkungan disekitar kandang, baik yang di dalam maupu di luar.

KESIMPULAN

Pemeliharaan satwa herbivora yaitu Zebra, kuda nil, Sitatunga, Gajah Sumatera dan unta di TMR telah dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek penting, seperti pengelolaan sisrem perkandangan, pengelolaan pakan hewan, dan pengelolaan kebersihan lingkungan dan kandang.

DAFTAR PUSTAKA[BIAZA] British and Irish Association of Zoos and Aquariums. 2006. Management Guidelines for the Welfare of Zoos Animals: Elephants. London (UK): British and Irish Association of Zoos and Aquariums.Buntu E. 2002. Tingkat kesukaan burung cenderawasih (Paradiseasp) terhadap beberapa jenis pakan di taman burung dan taman anggrek biak [skripsi]. Papua (ID): Universitas Negeri Papua.Endah A. 2011. Pecinta binatang wajib pahami animal welfare dan five offreedom [internet]. [diunduh 2014 September 28]. Tersedia pada: http://alamendah.org/2011/01/31/pecinta-binatang-wajib-pahami-animal-welfare-dan-five-of-freedom/[IUCN] International Union for the Conservation of Nature. SSC Antelope Specialist Group (2008).Tragelaphus spekii. In:IUCN2008. IUCN Red List of Threatened Species. Retrieved 29 March 2009. Database entry includes a brief justification of why this species is of least concern.Reif JA, Levy Y. 1993. Password: Kamus Bahasa Inggris Untuk Pelajar. PT. Kesaint Blanc Indah Corp. Bekasi. Rinastiti L. 2013. Animal welfare[internet]: [diunduh 2014 September 28]. Tersedia pada: http://lintangrinastiti.blogspot.com/2013/04/animal-welfare.htmlRolling Hills Wildlife Adventure. 2005. Vanishing Animal. [http://www.africanhuntinginfo.com/Archives/magazines/AHG_v13-4/ASG_v13-4_%28Low-Res%29.pdf]. [diunduh 29 Juli 2014].Suhardi. 2004. Manajemen Perkandangan. Yogyakarta (ID): Universitas Mulawarman