laporan safitri
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
1/98
BANGUNAN KAPAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kapal sebelum diluncurkan dan bebas berlayar di lautan luas, mengangkut barang,
membantu manusia memperpendek jarak antar pulau, tentu saja mengalami serangkaian
proses yang sangat panjang dan rumit yang mungkin belum pernah terbayangkan. Tentu saja,
karena kapal sendiri tidak sefamiliar mobil atau kendaraan pada umumnya.
Dalam dunia perkapalan, dunia para perancang kapal dikenal istilah Rencana Garis,
yang merupakan salah satu hal mendasar dalam hal perencanaan kapal. Dalam pengadaan
kapal baru, setelahfeasibilityarmada dan optimisasi, didapatkan ukuran utama kapal beserta
koefisien-koefisiennya. angkah selanjutnya adalah membuat Rencana Garis menurut ukuranutama dan koefisien!koefisien tersebut.
Didalam menyelesaikan perencanaan sebuah bangunan kapal dibutuhkan perhitungan dan
penggambaran perencanaan kapal tersebut salah satunya adalah lines plan dan hydrostatic
dan kur"a bonjean. #erlu diketahui bah$a lines plan adalah offset dari seluruh aspek
rancangan, keadaan kapal diatas air baik stabilitas, gerak kapal, konstruksi, dan rencana!
rancana lainya. Tapi yang akan dikemukakan disini adalah kondisi kapal di ba$ah permukaan
garis air atau hidrostatik cur"e yang digambarkan dalam suatu bentuk penggambaran yang
kemudian dikenal dengan diagram carena dan bonjean.
1.2. Maksud dan Tujuan
%.&.%. 'aksud
Tugas dalam mata kuliah (angunan kapal ini dimaksudkan agar mahasis$a
mengetahui dan mampu merencanakan lines plan yang mempengaruhi bentuk kapal,
statbilitas dan "olume ruang muat suatu kapal. Dari lines plan dibuat garis hidrostatik
dan bonjean sebagai acuan dan pedoman dalam perancangan, pembuatan dan
operasional kapal.
1.2.2. Tujuan
)dapun tujuan dari tugas ini yaitu *
'ahasis$a mampu memahami dasar!dasar perencanaan dalam pembuatan
kapal
'ahasis$a mampu merencanakan lines plan suatu kapal melalui perhitungan
sistematis agar membentuk rencana garis yang baik
'ahasis$a mampu mengetahui titik!titik penting dalam bangunan kapal agar
memperhatikannya dalam pembuatan kapal untuk mencapai stabilitas yang
baik.
SAFITRI | D32114011 1
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
2/98
BANGUNAN KAPAL
'ahasis$a mampu menguasai fungsi lengkunfan hisrostatik dan kur"a
bonjean
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SAFITRI | D32114011 2
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
3/98
BANGUNAN KAPAL
1.1. Ukuran Utaa Ka!al
%+ #anjang Kapal
) -Length Over All+ adalah panjang kapal keseluruhan yang dikukur dari
ujung buritan sampai ujung haluan.
(# -Length Between Prependiculars+ adalah panjang antara kedua garis tegak
buritan dan garis tegak haluan yang di ukur pada garis air muat.
-Length of Water Line+ adalah jarak mendatar antara ujung garis muat
- garis air + yang diukur dari titik potong dengan linggi buritan sampai titik
potongnya dengan linggi buritan dan linggi haluan.
)# -After Prependicular+ garis tegak buritan yang letaknya pada linggi kemudi
bagian belakang atau pada sumbu poros kemudi.
/# -Fore Prependicular+ garis tegak haluan yang letaknya perpotongan antara
linggi haluan dengan garis air muat.
&+ ebar Kapal
(-Breadth + * ebar yang
direncanakan. 0arak
mendatar dari gading tengah yang diukur pada bagian luar gading. - tidak
termasuk tebal pelat lambung +
1 -epth+ * Tinggi terendah dari geladak. 0arak tegak dari garis dasar
sampai garis geladak terendah, umumnya diukur di tengah!tengah kapal.
SAFITRI | D32114011 3
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
4/98
BANGUNAN KAPAL
T -raft+ * 2arat yang direncanakan. 0arak tegak dari garis dasar sampai
pada garis air muat.
1.2. K"e#$s$en%k"e#$s$en Bentuk Ka!al Koefisien (lok - 3b +
Koefisien blok merupakan perbandingan antara isi karene dengan isi suatu balok
dengan panjang 4 , ebar 4 ( dan tinggi 4 T. Dari harga 3b dapat dilihat apakah badan
kapal mempunyai bentukyang gemuk atau ramping.#ada umumnya kapal cepat mempunyai
harga 3b yang kecil dansebaliknya kapal 5 kapal lambat mempunyai harga 3b yang besar.
Koefisien Garis )ir - 3$l +
3$l adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat - )$l +dengan luas sebuah
empat persegi panjang dengan lebar (.
Koefisien 'idship - 3m +
SAFITRI | D32114011 4
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
5/98
BANGUNAN KAPAL
3m adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang terendam air dengan
luas suatu penampang yang berukuran ( 6 T dimana )m adalah luas midship, ( adalah
lebar kapal dan T adalah sarat kapal.
Koefisien #rismatik 1ori7ontal - 3ph +
Koefisienprismatic
memanjang dengan notasi 3p adalah perbandingan antara "olume badan kapal yang ada
di ba$ahpermukaan air - 8si Karene + dengan "olume sebuah prismadengan luas
penampang midship - )m + dan panjang $l.
0adi koefisien prismatik memanjang sama dengan koefisien balokdibagi koefisien
midship.1arga 3p pada umumnya menunjukkan kelangsingan bentuk darikapal.1arga
3p yang besar terutama menunjukkan adanya perubahan yangkecil dari bentuk
penampang melintang disepanjang panjang $l.
Koefisien #rismatik 9ertikal -3p"+
SAFITRI | D32114011 5
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
6/98
BANGUNAN KAPAL
Koefisien #rismatik tegak dengan notasi 3p" adalahperbandingan antara "olume badan
kapal yang ada diba$ahpermukaan air - 8si Karene + dengan "olume sebuah prismayang
berpenampang )$l dengan tinggi 4 T.
1.&. 'arena( D$s!la)eent dan Se)t$"nal Area 'ur*e + SA' ,
3arena
3arena adalah bentuk badan kapal yang ada di ba$ah permukaan air.Dengan catatan
bah$a tebal kulit,tebal lunas sayap,tebal daun kemudi,propeller dan perlengkapan
lainnya kapal yang terendam di ba$ah permukaan air tidak termasuk 3arena.8si 3arena
adalah "olume badan kapal yang ada di ba$ah permukaan air -tidak termasuk kulit+
dapat dirumuskan sebagai berikut*
- L / B / T / '0
Dimana *
9 4 isi karena
4 panjang karena
( 4 lebar karena
T 4 sarat kapal
3b 4 koefisien blok
Displacement
Displacement adalah berat 7at cair yang didesak atau yang dipindahkan oleh badan kapal
secara keseluruhan dan dapat dirumuskan sebagai berikut*
- /
3 L / B / T / '0 / / '
Dimana*
: 4 massa jenis air laut -%,;&
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
7/98
BANGUNAN KAPAL
2 ) 3 adalah cur"a yang menggambarkan luasan gading!gading untuk masing!masing
section.#ada dasarnya sectional itu adalah sebuah gading semu.Dari kur"a 2)3 ini dapat
dilihat dari banyaknya gading semu yang bentuk dan luasannya semu./ungsi dari 2)3
adalah untuk mengetahui bentuk dan luasan gading!gading juga digunakan untukmenghitung "olume kapal,luasan garis air melalui metode simpson dan metode lain
dengan koreksi maksimal ;,;< ?.
1.4. 5en)ana 6ar$s A$r
Rencana garis air -lines plan+ adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal.
Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. ines plan atau
rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan
berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan.2ebelum mulai menggambar rencana garis harus mengetahui lebih dahulu ukuran
besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar maupun tinggi badan kapal. @kuran kapal
tersebut menggunakan singkatan 5 singkatan yang mempunyai arti tertentu $alaupun dalam
istilah bahasa inggris dan penggunaannya sudah standart. )pabila seseorang hendak membuat
suatu kapal digalangan, maka pertama5tama yang harus dikerjakan adalah pemindahan
gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai -mould loft+ dengan ukuran yang
sebenarnya atau skala % * % karena dari gambar rencana garis inilah kita dapat membentuk
kapal yang akan dibangun.
Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus
diketahui seperti yang diuraikan diba$ah ini *
Garis Geladak Tepi - 2heer ine +
Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung dari tepi geladak
yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau kita melihat garis geladak tepi
dari gambar diatas, maka terlihat bah$a jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik
dihaluan maupun di buritan.
%+ #embagian panjang kapal tersebut masing 5 masing * %A= dari)#, %AB dari
)#, midship, %AB dari /# dan %A= dari /#.
&+ 2elanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal - 1 +.
B+ Kemudian pada ketinggian 1 ditarik garis datar sejajar dengangaris dasar
- base line +, sedemikian rupa sehingga memotong garis tegak yang ditarik
melalui titik )#, %A= dari )#, %AB dari )# midship, %AB dari /#, %A= dari
/# dan /#
SAFITRI | D32114011 7
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
8/98
BANGUNAN KAPAL
C+ Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan base line
setinggi 1 pada midship tadi dengan garis tegak yang ditarik melalui titik!titik
)#, diukurkan tinggi sheer standart sebagai berikut - dalam mm + *
)# 4 &< -AB %;+%A= dari )# 4 %%,% -AB %;+
%AB dari )# 4 &,E -AB %;+
'iship 4 ;
)# 4
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
9/98
BANGUNAN KAPAL
Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu kapal
dipotong!potong tegak melintang. #enampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini
disebut bidang garis tegak melintang.
%.%. Gading @kur - rdinat atau 2tation +#ada umumnya pada saat merencanakan kapal, panjang kapal dibagi %; atau
&; bagian yang sama dimana garis tegak yang membatasi bagian ini disebut gading
ukur atau station. Gading ukur diberi nomor % sampai %; atau % sampai &; dimulai
dari kiri Gading ukur dengan nomor ; atau )# adalah tepat pada garis tegak belakang
atau after perpendicular - )# + sedangkan gading ukur dengan nomor %; atau &;
adalah tepat pada garis tegak haluan atau fore prependicular - /# +. 0umlah bagian dari
gading ukur genap agar mempermudah dalam perhitungan. Dalam proses
pembuatannya pembagian ; sampai %; bagian ini umumnya masing!masing bagian
masih dibagi lagi menjadi bagian kecil. Terutama hal ini dilakukan pada ujung haluan
dan bentuk belakang kapal mengingat bah$a bagian ini garis air kapal melengkung.
2ehingga untuk membuat lengkungan tersebut cukup selaras diperlukan beberapa titik
yang cukup berdekatan.
&.%. Gading nyata
Gading nyata diperoleh dengan mengukur dari rencana garis yang dibentuk
melalui gading ukur. Dalam proses pembuatannya biasanya gading nyata diukur pada
gambar rencana garis lalu hasilnya pengukuran digambar langsung pada lantai gambar
- 'ould loft+ dengan skala satu!satu - % * % +. Dari gambar dengan skala % * % ini dapat
dibuat mal dari masing!masing gading untuk kemudian dengan mal tersebut dapat
membentuk gading gading nyata dari kapal digalangan. #ada mould loft semua
potongan gading harus digambarkan yaitu sesuai dengan banyaknya gading yang akan
dipasang ada kapal tersebut. 2emua dari potongan gading nyata ini harus dibuatkan
malnya untuk dikerjakan.
Garis 2ent -iagonal+
Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada
garis tengah - centre line+ membuat sudut dengan garis tengah. )dapun kegunaan dari garis
senta dalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur yang masih kurang baik atau
kurang streamline, maka bentuk dari garissent ini juga kurang streamline.
2heer #lan -Pandangan !amping+
SAFITRI | D32114011 9
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
10/98
BANGUNAN KAPAL
2heer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak
sepanjang badan kapal. #ada kur"a ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal,
kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air
yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.angkah )$al
%+ 'embuat garis dasar - base line+ sepanjang kapal.
&+ 'embagi panjang kapal - ## + menjadi station!station )#, F, , H , %IJ H,
/#
B+ 'embuat garis air - ;, %, B dan seterusnya +
C+ 'enentukan tinggi geladak - D +
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
11/98
BANGUNAN KAPAL
angkah pengerjaan *
%+ Gambar body plan diletakan ditengah!tengah -"idship+.
&+ 'embuat garis!garis sesuai kebutuhan
B+ 'enentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal
C+ 'enentukan rise of floor -#emiringan dasar kapal+
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
12/98
BANGUNAN KAPAL
Kapal juga memiliki titik berat yaitu titik tangkap gaya berat dari kapal. Titik
berat kapal biasanya ditulis dengan huruf G dan titik G ini merupakan gaya berat
kapal bekerja "ertikal ke ba$ah. 0arak "ertikal terhadap titik berat G terhadap keel
-lunas+ ditulis KG. Kedudukan memanjang dari titik berat G terhadap penampang
tengah kapal -midship+ ditulis G. Di samping cara tertentu untuk menghitung letak
titik G, maka titik KG dan ( dapat dihitung sebagai berikut*
Titik tangkap gaya berat kapal
KG 4
4 berat komponen
h 4 jarak "ertikal atau hori7ontal titik berat terhadap keel atau midship
h 4 momen komponen berat
Titik berat G sangat tergantung pada konstruksi kapal itu sendiri. etak titik G
tetap selama tidakada penambahan, pengurangan atau pergeseran muatan.
Titik Tekan - &entre of Buoyancy+
#ada sebuah benda yang terapung di air, maka benda tersebut akan mengalami
gaya tekan ke atas. Demikian pada sebuah kapal yang akan mengalami gaya tekan ke
atas. Resultan gaya tekan ke atas oleh air ke badan kapal pada bagian yang terendam
air akan melalui titik berat dari bagian kapal yang masuk ke dalam air. Titik (erat dari
bagian kapal yang berada di ba$ah permukaan air di sebut titik tekan. @ntuk sebuah
ponton, titik tekannya adalah titik berat bagian yang tercelup ke dalam air yang
merupakan perpotongan diagonal dari bagian ponton yang tercelup.
SAFITRI | D32114011 12
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
13/98
BANGUNAN KAPAL
Titik tekan ditulis dengan huruf (, titik tekan pada kedudukan "ertikal di tulis
dengan K( dan pada kedudukan memanjang terhadap midship ditulis ( atau 3(.
'enurut hukum )rchimedes besarnya gaya tekan ke atas adalah "olume kapal
yang terendam air dikalikan dengan berat jenis 7at cair.Gaya tekan ke atas 4 :9
: 4 (erat jenis 7at cair
9 4 9olume kapal yang terendam air
#ada sebuah kapal yang terapung, tiitk tekan terletak pada satu "ertikal dengan
titik berat kapal dan besar gaya berat kapal sama dengan gaya tekan. Karena letak titik
tekan tergantung dari bentuk bagian kapal yang masuk ke dalam air, maka titik tekan
kapal akan berubah letaknya kalau kapaloleh gaya luarmengalami oleng atau trim.
Titik tekan kapal tegak
Titik tekan kapal oleng
( 4 Titik tekan
( 4 Titik tekan setelah kapal oleng
:9 4 Gaya tekan keatas - ton +
(L 4 Titik tekan setelah kapaltrim
SAFITRI | D32114011 13
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
14/98
BANGUNAN KAPAL
G 4 Titik berat kapal
4 Gaya berat kapal - ton +
Titik tekan kapal tegak
Titik tekan kapal dalam kondisi Trim
Titik (erat Garis )ir -3entre of /loatation+
Titik berat garis air adalah titik berat dari bidang garis air pada sarat kapal
dimanakapalsedang terapung. Kapal mengalami trim dimana sumbunya melalui titik
berat garis air. Titik berat garis air di tulis dengan huruf / ini pada kedudukan
memanjang terhadap penampang tengah kapal -midship+ ditulis dengan /.
/ 4 momen statis bidang garis air terhadap midship' luas garis air
F adalah titik berat garis air.
'omen inersia melintang adalahmomen inersia terhadap sumbu M. 1arga 8
dalam mC
sedang 9 dalam mB
jadi satuan untuk (' adalah meter. Karena 8 dan 9
selalu positif, maka harga (' juga selalu positif, atau dengan perkataan lain letak
SAFITRI | D32114011 14
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
15/98
BANGUNAN KAPAL
titik ' selalu di atas titik tekan (. @ntuk sebuah ponton yang terbentuk kotak dengan
panjang , lebar ( dan sarat T.
9 4 M ( M T
'omen inersia untukgaris airberbentuk empat persegi panjang adalah*8 4 %A%& M (B
(' 4 -%A%& M (B+A(T
(' 4 (&A%& T
Momen Inersia melintang.
0ari!jari metacentra memanjang adalah jarak antara titik tekan ( pada
kedudukan kapal tegak dengan metacentra memanjang '. 0ari!jari metacentra
memanjang ditulis ('.
(' 4 momen inersia meman(ang dari garis air' volume kapal sampai
garis air tersebut
(' 4 8A9
(' 4 jari!jari metacentra memanjang
8 4 momen inersia memanjang, yaitu momen inersia yang bekerja pada
sumbu yang melalui titik berat luas bidang garis air -/+9 4 "olume
'omen inersia memanjang adalah momen inersia terhadap sumbu trim yang
melalui titik berat luas bidang garis air pada tengah kapal -midship+. 2etelah itu
menghitung momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang yang melalui titik
berat bidang garis air yaitu momen inersia terhadap midship dikurangi hasil perkalian
antara jarak kuadrat kedua sumbu dengan luas bidang garis air.
8 4 y!- /+ &.)
Dimana,
SAFITRI | D32114011 15
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
16/98
BANGUNAN KAPAL
8 4 momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang
yang melalui titik berat bidang garis air -/+
/ 4 jarak sumbu
y 4 momen inersia terhadap midship -sumbu y+) 4 luas bidang garis air
(' dalam meter, dan titik ' selalu di atas (. 0adi dapat disimpulkan bah$a
tinggi metacentra melintang -'+ terhadap ( -centre of buoyancy+ adalah 8A9
atautinggi metacentra memanjang terhadapa ( -centre of buoyancy+ adalah 8A9.
Dengan demikian tinggi metacentra melintang maupun memanjang terhadap lunas
kapal -keel+ dapat dihitung yaitu*
K' 4 K( ('
K' 4 K( ('
K( 4 tinggi centre of buoyancy terhadap lunas.
Dengan mengetahui tinggi K' dan K', apabila harga KG atau tinggi berat
kapal dari lunas -keel+ diketahui, maka kita dapat menghitung harga atu tinggi
metacentra melintang maupun tinggi metacentra memanjangnya.
'G 4 K' 5 KG atau 'G 4 K( (' 5 KG
'G 4 K' 5 KG atau 'G 4 K( (' 5 KG
Di dunia perkapalan yang perlu mendapat perhatian adalah harga 'G yaitu
nilainya harus positif, dimana ' harus terletak di atas G atau K' harus lebih besar
dari KG.
Benda yang melayang
@ntuk benda yang melayang di dalam air, maka garis air benda tidak ada. 0adi
harga 8 dan 8 adalah nol sehingga dengan demikian(' dan (' adalah nol.
8 4 %A%&B
((' 4 -%A%&B(+A(T
SAFITRI | D32114011 16
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
17/98
BANGUNAN KAPAL
(' 4 &A%&T
Tinggi metacentra -"etacentric )eight+
'etacentra merupakan titik maya dimana seolah!olah merupakan titik pusat
ayunan pada bandul atau pendulum. Tinggi metacentra ditulis dengan 'G. Kitamengenal tinggi metasentra melintang dan tinggi metasentra memanjang. Tinggi
metacentra melintang adalah jarak antara titik berat kapal G dengan metacentra '.
Tinggi metasentra GM
'G 4 K( (' 5 KG
K( 4 K( -8A9+ 5KG
K( 4 tinggi titik tekan di atas lunas -keel+
KG 4 tinggi titik berat kapal di atas lunas -keel+
8 4 momen inersia melintang garis air
9 4 "olumekapal sampai sarat tersebut
Titik metacentra positif kalau titik ' di atas G
Titik metacentra negatif kalau titik ' di ba$ah G
Titik metacentra nol kalau titik ' dan G berhimpit
Tinggi metacentra memanjang adalah jarak antara titik berat kapal G dengan
titik metacentra memanjang '.
Tinggi metasentra GM
'G 4 K' 5 KG
SAFITRI | D32114011 17
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
18/98
BANGUNAN KAPAL
'G 4 K( (' 5 KG
K( 4 K( -8A9+ 5KG
K( 4 tinggi titik tekan di atas lunas -keel+
KG 4 tinggi titik berat kapal di atas lunas -keel+8 4 momen inersia dari garis terhadap sumbu melintang yang melalui
titik berat garis air /
9 4 "olume kapal sampai sarat tersebut
Karena harga 8 besar, maka harga 'G selalu positif jadi titik ' selalu di
atas G.
2.>. Lengkung%Lengkung H$dr"stat$k
2ebuah kapal yang mengapung tegak, lengkungan -grafik hidrostatik+ digunakan
untuk menunjukkan karakteristik -sifat!sifat+ dari badan kapal terutama di ba$ah garis air.
#ada gambar pertama digambarkan lengkungan hidrosatik dan gambar kedua yaitu
lengkung bonjean. 3ara yang paling umum untuk menggambar lengkung!lengkung
hidrostatik adalah adalah dengan membuat dua buah sumbu yang saling tegak lurus. 2umbu
yang mendatar dipakai sebagai garis datar sedangkan sumbu tegak menunjukkan sarat kapal
dan dipakai sebagai tititk a$al pengukuran dari lengkung!lengkung hidrostatik.
Tetapi ada beberapa lengkung dimana titik a$al pengukuran dimulai pada sumbu
tegak yang ditempatkanagak disebelah kanan gambar. Karena ukuran!ukuran kapal yang
digunakan untuk menghitung lengkung!lengkung hidrostatik diambil dari gambar rencana
garis, dimana pada gambar ini adalah keadaan kapal tanpa kulit.
'aka didalam menentukan tinggi garis!garis air pada gambar hidrostatik harus
diperhitungkantebal pelat lunas -keel+.Garis!garis air di bagian ba$ah dibuat lebih rapat
untuk mendapatkan perhitungan yang teliti karena di bagian ini terjadi perubahan bentuk
kapal yang agak besar.engkung!lengkung hidrosatik ini digambarkan sampai pada sarat air
kapal dan berlaku untuk kapal tanpa trim.
engkung uas Garis air
engkungan ini menunjukkan luas bidang garis air dalam meter persegi untuk tiap
bidang garis sejajar dengan bidang dasar. Ditinjau dari bentuk alas dari kapal, maka kita
mengenal tiga macam kemungkinan bentuk lengkung luas garis air*
%+ (entuk lengkung )$ untuk kapal dalam keadaan e"en keel dan menjumpai
kenaikan alas -rise of floor+ sehingga pada garis ;, luas bidang garis air tersebut
adalah nol.
SAFITRI | D32114011 18
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
19/98
BANGUNAN KAPAL
Lengkung luas garis air dalam keadaan even keel kenaikan alas*
&+ (entuk lengkung )$ untuk kapal dalam keadaan e"en keel dan dengan alas rata
-flat bottom+ sehingga pada garis ;, lengkung luas garis air mempunyai harga yaitu
luas bidang alas rata tersebut.
Lengkung luas garis dalam keadaan even keel alas rata.
B+ (entuk lengkung )$ untuk kapal dengan alas miring, segingga pada garis air ;,
lengkung lunas garis air mempunyai besaran. 2edang tiitk a$al dari lengkung garis
air dimana luas garis air adalah nol mulai dari ), titik terdalam dari kapal.
Lengkung luas garis kapal dengan alas miring.
engkung 9olume Karene -9+, Dispalcement di air ta$ar -Df+, displacement di air laut
-Ds+
SAFITRI | D32114011 19
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
20/98
BANGUNAN KAPAL
engkungan!lengkungan ini menunjukkan "olume bagian kapal yang masuk dalam
air tanpa kulit dalam mB. Displacement kapal dengan kulit di dalam air ta$ar -massa jenis 4
%,;;;+ dalam ton dan displacement kapal dengan dengan kulit di dalam air laut -massa jenis 4
%,;&
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
21/98
BANGUNAN KAPAL
@ntuk perhitungan Df dan Ds secara lebih teliti, sering penambahan "olume kulit juga
ditambahkan tonjolan!tonjolan seperti kemudi, baling!baling, penyokong baling!baling, lunas
bilga dan lain!lain.
@ntuk sarat kapal yang sama displacement kapal dalam air ta$ar adalah lebih kecil
dari displacement kapal dalam air laut. @ntuk displacement yang sama, kapal di dalamair
lautakan mempunyai sarat yang lebih kecil daripada kapal berada di dalam air ta$ar.
engkung!lengkung ini dapat digunakan untuk menghitung 9, Df,Ds kalau sarat kapal
diketahui, atau sebaliknya untuk menghitung sarat kapal kalau salah satu dari 9, Df, dan Ds
diketahui.@ntuk menghitung "olume karene dapat dihitung dengan dua cara*
Dengan menggunakan luas garis airN kalau lengkung luas garis air sampai sarat
tertentu misalnya T. Kita hitung luasnya, maka hasil yang di dapat adalah "olume karene
sampai sarat T tersebut.
Luas garis air
Dengan menggunakan luas penampang lintangN lengkung penampang merupakan suatu
lengkung dari luas tiap!tiap station - gading+ pada garis air tertentu. 0adi kalau luas bidang
lengkung penampang melintang kita hitung, maka akan terdapat "olume karene sampai garis
air yang bersangkutan.
SAFITRI | D32114011 21
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
22/98
BANGUNAN KAPAL
Bidang lengkung penampang lintang
engkung titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal - / +
engkung ini menunjukkan jarak titik berat garis air / - centre of floatation+
terhadapa penampang tengah kapal untuk tiap!tiap sarat kapal. (ila kapal mempunyai
kenaikan alas, maka / untuk sarat nol adalah jarak titik tengah keel ke penampang tengah
kapal. 2edang untuk kapal dengan alas rata, / untuk sarat nol adalah jarak titik berat dari
bidang alas rata itu ke penampang tengah kapal.
Lengkung titik berat garis air dengan alas rata
SAFITRI | D32114011 22
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
23/98
BANGUNAN KAPAL
engkung ini tidak terhitung mulai dari garis dasar, tetapi mulai dari titik terendah
dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke penampang tengah kapal.
Lengkung titik berat air dengan kenaikan alas.
engkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal - (+
Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk ke dalam air juga berubah.
1al ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan -centre of buoyancy+ kapal.engkung (
menunjukkan jarak titik tekan terhadap penampang tengah kapal untuk tiap!tiap sarat kapal.
SAFITRI | D32114011 23
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
24/98
BANGUNAN KAPAL
Lengkung B dan F.
Karena biasanya skala ( dan / dibuat sama, dan kedua lengkungan memberikan
harga jarak ke penampang tengah kapal, maka kedua lengkungan ini mempunyai titik a$al
yang sama.
engkung titik tekan terhadap keel -K(+
engkung K( menunjukkan jarak titik tekan - centre of buoyancy+ ke bagian ba$ah
pelat keel untuk tiap!tiap sarat kapal. 2kala lengkung K( ini biasanya diambil sama dengan
skala sarat kapal. etak titik tekan keel -K(+ adalah sama dengan letak titik berat terhadap
garis dasar dari bidang lengkung garis air .
Lengkung KB.
etak titik tekan sebenarnya -(+
engkung titik tekan sebenarnya menunjukkan kedudukan titik tekan ( terhadappenampang tengah kapal untuk tiap!tiap sarat kapal. engkung ini merupakan gabungan dari
lengkung letak titik tekan terhadap keel -K(+ dan lengkung letak titik tekan terhadap
penampang tengah kapal -(+
SAFITRI | D32114011 24
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
25/98
BANGUNAN KAPAL
Lengkung Letak titik tekan sebenarnya.
@ntuk menggambar letak titik tekan sebenarnya dapat dilaksanakan dengan urutan
pengerjaan sebagai berikut.
%+ buat garis bisectri"e, yaitu garis yang memiliki sudut C
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
26/98
BANGUNAN KAPAL
engkung momen inersia melintang garis air dan lengkung momen inersia
memanjang garis air menunjukkan besarnya momen inersia melintang dan momeninersia
memanjang dari garis!garis air kapal pada tiap!tiap sarat kapal.
Lengkung momen inersia melintang.
Gambar menunjukkan bentuk momen inersia melintang untuk garis air untuk kapal
dalam keadaan e"en keel dan mempunyai kenaikan alas. 0adi pada sarat kapal nol momen
inersia melintang juga sama dengan nol.
SAFITRI | D32114011 26
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
27/98
BANGUNAN KAPAL
Gambar di atas menunjukkan bentuk lengkung momen inersia memanjang garis air
untuk kapal dengan alas miring.
engkung metacentra melintang -K'+
#ada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat
tertentu, akan mempunyai sebuah titik metacentra melintang '. etak metacentra melintang
terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut*
K' 4 K( ('
4 K( 8A9
Dimana,
8 4 momen inersia melintang garis air
9 4 "olume karene
K( 4 jarak titik tekan terhadap keel
engkung letak metacentra melintang K' menunjukkan letak metacentra melintang
' terhadap keel untuk tiap!tiap sarat kapal.
SAFITRI | D32114011 27
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
28/98
BANGUNAN KAPAL
Lengkung KB dan lengkung KM.
engkung letak metacentra memanjang -K'+
#ada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat
tertentu akan mempunyai sebuah titik metacentra memanjang '. etak metacebtra
memanjang terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut*
K' 4 K( ('
4 K( 8A9
Dimana *
8 4 momen inersia memanjang garis air
9 4 "olume karene
K( 4 jarak titik tekan terhadap keel
engkung letak metacentra memanjang K' menunjukkan letak metacentra
memanjang ' terhadap keel untuk tiap!tiap sarat kapal.Karena harga K' besar, maka
tidak mungkin bila skala K' sama dengan K(. 'aka dari itu skala K' diambil lebih
kecil dari skala sarat.
SAFITRI | D32114011 28
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
29/98
BANGUNAN KAPAL
Lengkung KML.
engkung koefisien garis air -3$+, lengkung koefisien blok -3b+, lengkung koefisien
midship -3m+ dan lengkung koefisien prismatik mendatar -3p+.
Ton per centimeter 8mmersion -T#3+
(ilasebuah kapal mengalami perubahan displacement misalnya dengan penambahan
atau pengurangan muatan yang tidak seberapa besar, hal ini berarti tidak terjadi penambahan
atau pengurangan sarat yang besar. 'aka untuk menentukan sarat kapal dengan cepat kita
menentukan lengkung T#3 ini.
#erubahan sarat kapal ditentukan dengan membagi perubahan displacement denganton percentimeter immersion. )tau dapat dikatakan bah$a ton percentimeter immersion
adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal sebesar satu
centimeter di dalam air laut.
Luas garis air Aw.
(ila kita menganggap tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan sarat sebesa
satu centimeter atau dengan perkataanlain dapat dianggap, bah$a pada perbedaan satu
centimeter dinding kapal dianggap "ertikal. 0adi kalau kapal ditenggelamkan sebesar satu
SAFITRI | D32114011 29
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
30/98
BANGUNAN KAPAL
centimeter, maka penambahan "olume adalah hasil perkalian luas garis air dalam meter
persegi -m&+ dengan tebal ;,;% m
9 4 )$ M ;,;%
(erat 4 )$ M ;,;% M %,;&C M 9-knot++ A - bp-m+;,< + +
4 ;,>=
+ S)?eklut? ,
%.B.
3b 4 %,%> ! --;,B=% M 9-knot++ A - bp-m+;,< + +
4 ;,>B
+Tel#er,
%.C.
33b 4 %,; ! --;,B>< M -%-%A-A(++ M 9-knot++ A - bp-m+;,< + +
4 ;.E>JCBJ%>>
+ Sa0$t ser$es >: ,
%.B ! --;,B=E M 9-knot++ A - bp-ft+;,
+ Bass"ul$s ,
SAFITRI | D32114011 40
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
41/98
BANGUNAN KAPAL
%.=. 3b
4 ;,E%B M ;,JJ M bp;,C&M (!;,B;>&M T;,%>&%M 9!;,=%B. 3b
4 %,%%< ! --;,&>= M 9-knot++ A - bp-m+;,< + +
4 ;,>E
Dalam buku QOlement of 2hip DesignQ, hal.%= *
%.E. 3b
4 %,; ! -- ;,&B M 9-knot+ + A - bp-m+;,< + +
4 ;,>&
koreksi cb terletak antara ;.== ;.>E 4 ;.>= ;,>&
2.K"e#$s$en M$ds?$!
Dala 0uku CS?$! Des$gn #"r E##$)$en) and E)"n"C ?al.&4
%+.9an ameren
3m 4 ;,J - ;,% M -3bS;.J
3m 4 %.;;= 5 -;,;;
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
42/98
BANGUNAN KAPAL
Dalam buku Q2hip Design and 2hip Theory Q,hal.
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
43/98
BANGUNAN KAPAL
4 ;.E&>E M 3b +4 ;.EB=
3$ 4 - % - & M 3p ++ A B
4 ;.EC&
3$ 4 ;,&J> - ;,C>B M 3b +4 ;.= M - 3bS;,< +4 ;.ECB
ilai Koefisien $ater line untuk kapal general cargo terletak antara ;,>= 5
;,E=.Dengan mempertimbangkanluas muatan sehingga 3$l yang dipilih ;,ECB.
4.K"e#$s$en Pr$sat$k H"r$F"ntal
SAFITRI | D32114011 43
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
44/98
BANGUNAN KAPAL
3ph 4 3b A 3m
4 ;,>=B
=.K"e#$s$en Pr$sat$k -ert$kal
3p" 4 3b A 3$l
4;,EJ=
=.1. Per?$tungan AGl( A( -"lue dan D$s!la)eent
%+ )$l -Luas Water Line+$l 4 %.;C M bp
4 %.;C M J=,;;
4 JJ,EC m
)$l 4 $l M ( M 3$l
4 JJ,EC M %>,&; M ;,EC
4 %CC&,CEE m&
&+ )m - luas "idship+)m 4 ( M T M 3m
4 %>,&; M = M ;.JJ
4 %;&,%=E m&
B+ 9olume
9 4 $l M ( M T M 3b
4 JJ,EC M %>,&; M = M ;.>=
4 >>EE,E> mB
C+ Displacement
9 M : M c
4 >>EE,E> M %,;&< M %,;;> ton
-2cheltema De 1eere,%J>;*&B+
4.2. Peren)anaan dan !er?$tungan 0ur$tan%+ Diameter #ropeller - Dp +
SAFITRI | D32114011 44
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
45/98
BANGUNAN KAPAL
Diameter #ropeller 4 &AB M T
4 &AB M =
4 C m
&+ Diameter (oss #ropellerDiameter (oss 4 %A= M Diameter #ropeller
4 %A= M C
4 ;,== m
B+ #erhitungan Kemudi - ) +
uas Daun Kemudi 4 --T M bp+A%;;+ -%& M D
4 ;.=E m
d 4 ;,%< M D
4 ;.= m
e 4 ;.%E M D
4 ;.>& m
f 4 ;.;C M D
4 %,%= m
SAFITRI | D32114011 45
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
46/98
BANGUNAN KAPAL
#erencanaan (uritan Kapal - !tern esign+
Dari buku !hip esign for ficiency and conomy hal.EB
4.&. Per?$tungan Kena$kan S?eer
(erdasarkan kon"ensi ambung Timbul 8nternational - 83 + tahun %J==, halaman %;B
diberikan peraturan sebagai berikut*
(uritan 1aluan
)p1
3 )p1
6 )p ;1
6 /p1
3 /p
/p
SAFITRI | D32114011 46
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
47/98
BANGUNAN KAPAL
(uritan kapal
)p 4 &< -bpAB %;+
4 &< -J=AB %;+
4 %;
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
48/98
BANGUNAN KAPAL
4.=. Per?$tungan dan Peren)anaan Bul0"us B"G
'*!r :.::&1 'ABL :.11
'ABT :.11 3#R 4 ;.;&E
'BB :.1= 3W( 4 ;..E%B= m&
SAFITRI | D32114011 64
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
65/98
BANGUNAN KAPAL
);GD 4 &AB M TA%& M Y
4 >.E%B m&
Koreksi 4 U-);GD!);sac +A);GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection %
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
1
. 1 .
1 1.5 4 4.2
2 .! 2 1.6
3 1.76 4 7.4
4 3.32 2 6.64
5 5.5! 4 22.32
6 6.2 1 6.2
#= 4!
)%2)3 4 B&.;;&C m&
)%GD 4 &AB M TA= M Y
4 B&.;;; m&
Koreksi 4 U-)%GD!)%sac +A)%GDV M %;;?
4 !;.;;E ?
2ection &
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
2 1.!3 1 1.!3
1 3.11 4 12.44
2 3.!7 2 7.74
3 4.7 4 1!.!
4 6.7 2 12.145 6.!5 4 27.4
SAFITRI | D32114011 65
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
66/98
BANGUNAN KAPAL
6 7.1 1 7.1
S1 = !7.45
)&2)3 4 m&
SAFITRI | D32114011 66
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
67/98
BANGUNAN KAPAL
)CGD 4 &AB M TA= M Y
4 J;.C;; m&
Koreksi 4 U-)CGD!)Csac +A)CGDV M %;;?
4 ;.;;; ?
2ection B m&
).;;; m&
Koreksi 4 U-)JC% m&
)=GD 4 &AB M TA= M Y
4 JJ.>E> m&
Koreksi4 U-)=GD!)=sac +A)=GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
SAFITRI | D32114011 67
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
68/98
BANGUNAN KAPAL
2ection >
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
7
7. 1 7.
1 !.3! 4 33.52
2 !.51 2 17.2
3 !.55 4 34.2
4 !.55 2 17.1
5 !.57 4 34.2!
6 !.6 1 !.6
#= 151.72
)>2)3 4 %;%.%GD 4 &AB M TA= M Y
4 %;%.%C> m&
Koreksi4 U-)>GD!)>sac +A)>GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection E
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
8
7.!7 1 7.!7
1 !.51 4 34.4
2 !.6 2 17.2
3 !.6 4 34.4
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)E2)3 4 %;&.&%>% m&
)EGD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)EGD!)Esac +A)EGDV M %;;?
4 !;.;;> ?
SAFITRI | D32114011 68
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
69/98
BANGUNAN KAPAL
2ection J
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
9
7.!7 1 7.!7
1 !.51 4 34.42 !.6 2 17.2
3 !.6 4 34.4
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)J2)3 4 %;&.&%>% m&
)JGD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)JGD!)Jsac +A)JGDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection %;
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
10
7.!7 1 7.!7
1 !.51 4 34.4
2 !.6 2 17.23 !.6 4 34.4
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)%;2)3 4 %;&.&%> m&
)%;GD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)%;GD!)%;sac +A)%;GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection %%
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
11 7.!7 1 7.!71 !.51 4 34.4
2 !.6 2 17.23 !.6 4 34.4
SAFITRI | D32114011 69
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
70/98
BANGUNAN KAPAL
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)%%2)3 4 %;&.&%> m&
)%%GD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)%%GD!)%%sac +A)%%GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection %&
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
12
7.!7 1 7.!7
1 !.51 4 34.4
2 !.6 2 17.2
3 !.6 4 34.4
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)%&2)3 4 %;&.&%>% m&
)%&GD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)%&GD!)%&sac +A)%&GDV M %;;?
4 !;.;;> ?
2ection %B
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
13
7.!7 1 7.!7
1 !.51 4 34.4
2 !.6 2 17.2
3 !.6 4 34.4
4 !.6 2 17.2
5 !.6 4 34.4
6 !.6 1 !.6
#= 152."266!"5
)%B2)3 4 %;&.&%>% m&
)%BGD 4 &AB M TA= M Y
4 %;&.&;J m&
Koreksi 4 U-)%BGD!)%Bsac +A)%BGDV M %;;?
4 !;.;;> ?
SAFITRI | D32114011 70
-
7/24/2019 LAPORAN SAFITRI
71/98
BANGUNAN KAPAL
2ection %C
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
14
6.!! 1 6.!!
1 !.26 4 33.42 !.37 2 16.74
3 !.37 4 33.4!
4 !.4 2 16.!
5 !.41 4 33.64
6 !.45 1 !.45
#= 14".3
)%C2)3 4 JJ.B=;> m&
)%CGD 4 &AB M TA= M Y
4 JJ.B ?
2ection %