laporan praktikum vii.doc

6
PENGUKURAN SLOPE, DIP DAN JURUS Maksud dan Tujuan Dapat menghitung slope kemiringan lapisan batuan Dapat menentukan dip dan jurus perlapisan batuan Dapat menentukan angka eksagerasi pada dipslope Dapat menentukan kemiringan dipslope sebenarnya dengan menggunakan slope-conversion chart Dasar Teori Dipslope adalah kemiringan lereng topografi yang juga merupakan kemiringan lapisan, biasanya dipslope terdapat pada bentuk lahan seperti hogback, cuesta atau sayap antiklin yang sudah tererosi ( berstadia dewasa ), sehingga membentuk lembah antiklin. Dipslope dapat diukur dengan dua cara yaitu : 1. Slopemeter Cara mengukur dipslope dengan menggunakan slopemeter ini adalah: Aturlah kedudukan sepasang foto udara di bawah stereoskop sampai terbentuk stereomodel, Aturlah kedudukan slopemeter di bawah stereoskop sampai bidang slopemeter berimpit / sebidang dengan bidang dipslop, Ukurlah kemiringan bidang slopemeter dengan busur derajat, besar sudut itu adalah kemiringan dipslope tereksagerasi Sehingga kita dapat menentukan angka eksagerasi ( E ) pengamat dengan rumus s = tinggi stereoskop 1 s / e E =

Upload: yoni-setiawan

Post on 07-Dec-2014

121 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PENGUKURAN SLOPE, DIP DAN JURUS

Maksud dan Tujuan

Dapat menghitung slope kemiringan lapisan batuan

Dapat menentukan dip dan jurus perlapisan batuan

Dapat menentukan angka eksagerasi pada dipslope

Dapat menentukan kemiringan dipslope sebenarnya dengan menggunakan

slope-conversion chart

Dasar Teori

Dipslope adalah kemiringan lereng topografi yang juga merupakan kemiringan

lapisan, biasanya dipslope terdapat pada bentuk lahan seperti hogback, cuesta atau

sayap antiklin yang sudah tererosi ( berstadia dewasa ), sehingga membentuk lembah

antiklin.

Dipslope dapat diukur dengan dua cara yaitu :

1. Slopemeter

Cara mengukur dipslope dengan menggunakan slopemeter ini adalah:

Aturlah kedudukan sepasang foto udara di bawah stereoskop sampai terbentuk

stereomodel,

Aturlah kedudukan slopemeter di bawah stereoskop sampai bidang slopemeter

berimpit / sebidang dengan bidang dipslop,

Ukurlah kemiringan bidang slopemeter dengan busur derajat, besar sudut itu

adalah kemiringan dipslope tereksagerasi

Sehingga kita dapat menentukan angka eksagerasi ( E ) pengamat dengan

rumus s = tinggi stereoskop

e = jarak dasar mata pengamat

H = tinggi terbang pesawat = f / skala

B = jarak dasar udara

B = b x penyebut skala foto

B = jarak dasar foto udara

2. Dengan rumus Paralaks

Pengukuran dipslope dengan rumus paralaks ini adalah :

Mengukur paralaks titik A ( PA ) dan paralaks titik B ( PB )

Menghitung ΔP = PA - PB

1

s / eE = ---------- H / B

Setelah jarak fokus lensa kamera udara diketahui ( f = biasanya 153 mm ),

maka kita dapat menentukan jarak d dan dipslope ( ) dapat dihitung dengan

rumus dibawah ini

Langkah Kerja

Seperti biasa kita mengatur kedudukan foto udara sehingga tampak

stereomodel

Menentukan PP dan CPP pada kedua foto udara sehingga dapat ditentukan

arah terbang pesawat udara

Menentukan lereng yang akan di ukur kemiringannya pada foto udara

Dengan slopemeter kita dapat menentukan besar dipslope tereksagerasi

dengan cara menempelkan slopemeter sampai berimpit dengan bidang

kemiringan yang akan kita ukur di bawah stereoskop

Dengan rumus eksagerasi, kita cari angka eksagerasinya dan seterlah diketahui

eksagerasinya, maka kita dapat mengetahui true dipslope dengan

menggunakan slope-conversion chart.

Tabel Perhitungan

No Sayatan E ( Eksagerasi ) Slope True Slope

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

A – A`

B – B`

C – C`

D – D`

E – E`

F – F`

G – G`

H – H`

I – I`

J – J`

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

2,2

30o

28 o

19 o

19 o

62 o

40 o

40 o

39 o

47 o

39 o

15 o

14 o

9 o

9 o

40 o

21 o

21 o

20 o

26 o

20 o

Perhitungan Eksagerasi

2

ΔP . fTg = ------------------ ( PB + ΔP ). d

s = 24 cm

f 15H = ---- = --------------- = 750.000 cm = 7.500 m

s 1 / 50.000

e = 6,5 cm

b1 + b2

B = ----------- x penyebut skala 2 9 + 9

B = -------- x 50.000 = 450.000 cm = 4.500 m 2

Jadi besar eksagerasi ( E ) adalah 2,2

3

s / e 24 / 6,5E = ---------- = ----------------- = 2.2 H / B 7500 / 4500

Contoh Pengeplotan di

Slope-Conversion Chart

Eksagerasi 2,2 dengan

slope 30o

Eksagerasi 2,2 dengan

slope 28o

Eksagerasi 2,2 dengan

slope 19o

4

DAFTAR PUSTAKA

Soetoto, 2001, Hand Out Mata Kuliah Geologi Foto Pokok

Bahasan:Fotogrametri Untuk Geologi, Jurusan Teknik Geologi Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

5