laporan praktikum penyangga
DESCRIPTION
laporan kimia penyanggaTRANSCRIPT
I. Judul Percobaan
LARUTAN PENYANGGA
II. Hari / Tanggal Percobaan
Kamis, 15 Maret 2012
III. Selesai Percobaan
Kamis, 15 Maret 2012
IV. Tujuan Percobaan
Mempelajari pengaruh penambahan asam kuat, basa kuat, dan pengenceran
terhadap pH larutan penyangga.
V. Rancangan Percobaan
Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur 10 mL dan 50 mL
4. Gelas kimia
5. Lumpang dan alu
6. Indikator universal
7. NaOH 0,5 M
8. HCl 0,5 M
9. CH3COOH 0,5 M
10. CH3COONa 0,5 M
11. NH4OH 0,5 M
12. NH4Cl 0,5 M
13. NaCl 0,5 M
14. Buah nenas masak
15. Buah jeruk
16. Tomat
17. Mentimun
18. Minuman (sprite)
Langkah – langkah percobaan :
Pembuatan larutan dari buah-buahan
- Diperas dan ditampung dalam gelas kimia 50 mL.
- Ditambahkan aquades sebanyak 10 kali volume sari yang
diperoleh.
- Ditumbuk dan dipotong kecil-kecil jika buahnya keras.
- Disaring sari buah-buahan yang telah diencerkan dan disimpan
dalam gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama
buah.
-
Buah-buahan
Sari buah-buahan
Pengaruh penambahan asam kuat
- Ditambahkan 2 tetesindikator universal. Dikocok dan dicatat warna
larutan serta harga pH nya dengan cara dibandingkan dengan larutan
pembanding.
- Ditambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5 M sampai terjadi
perubahan warna ke dalam masing-masing tabung reaksi.
- Dihitung jumlah tetes HCl yang ditambahkan.
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Tabung 6 Tabung 7 Tabung 8 Tabung 9 Tabung 10
Hasil warna tiap larutan dan jumlah tetes HCl yang ditambahkan
Pengaruh penambahan basa kuat
- Ditambahkan 2 tetesindikator universal. Dikocok dan dicatat warna
larutan serta harga pH nya dengan cara dibandingkan dengan larutan
pembanding.
- Ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5 M sampai terjadi
perubahan warna ke dalam masing-masing tabung reaksi.
- Dihitung jumlah tetes NaOH yang ditambahkan.
LANGKAH KERJA :
1. Pembuatan larutan dari buah-buahan
Siapkan buah-buahan yang akan dibuat larutannya.
Peras buah-buahan tersebut untuk mendapatkan sarinya dan tamping dalam gelas
kimia 50 mL lalu tambahkan aquades sebanyak 10 kali volume sari buah yang
diperoleh. Jika buahnya keras dipotong kecil-kecil dan tumbuk dalam lumpang.
Saring sari-sari buah-buahan yang telah diencerkan dan simpan dalam gelas kimia
yang telah diberi label sesuai dengan nama buah.
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Tabung 6 Tabung 7 Tabung 8 Tabung 9 Tabung 10
Hasil warna tiap larutan dan jumlah tetes NaOH yang ditambahkan.
2. Pengaruh penambahan asam kuat
Sediakan 10 tabung reaksi yang bersih dan masukkan masing-masing ke dalam
tabung tersebut larutan sebagai beritku :
a. Tabung 1 : 2 mL CH3COOH dan 2 mL CH3COONa
b. Tabung 2 : 2 mL NH4OH dan 2 mL NH4Cl
c. Tabung 3 : 2 mL NaCl dan 2 mL HCl
d. Tabung 4 : 2 mL NaCl dan 2 mL NaOH
e. Tabung 5 : 4 mL larutan nanas
f. Tabung 6 : 4 mL larutan jeruk
g. Tabung 7 : 4 mL larutan tomat
h. Tabung 8 : 4 mL larutan mentimun
i. Tabung 9 : 4 mL minuman (sprite)
j. Tabung 10 : 4 mL aquades
Kepada masing-masing larutan di atas tambahkan dua tetes indicator universal.
Kocok dan catat warna larutan serta harga pH-nya dengan cara membandingkan
dengan larutan pembanding.
Ke dalam masing-masing tabung di atas tambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5
M sampai terjadi perubahan warna. Hitunglah jumlah tetes HCl yang ditambahkan.!
3. Pengaruh penambahan basa kuat
Sediakan 10 buah tabung reaksi bersih. Ke dalam tiap tabung masukkan larutan
seperti langkah di atas.
Ke dalam tiap tabung tambahkan tiga tetes indicator universal. Kocok dan catat
warna serta pH-nya dengan cara membandingkan dengan larutan pembanding.
Ke dalam masing-masing tabung tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5 M
sampai terjadi perubahan warna. Hitung jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan.!
VI. Hasil Pengamatan
NO
ALUR KERJA HASIL PENGAMATA
N
DUGAAN/REAKSI
KESIMPULAN
1 Pembuatan Larutan dari buah-buahan
- Diperas dan ditampung dalam gelas kimia 50 mL
- Ditambahkan aquades sebanyak 10 kali volume sari yang diperoleh
- Ditumbuk dan dipotong kecil-kecil jika buahnya keras
- Disaring sari buah-buahan yang telah diencerkan dan disimpan dalam gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama buah.
Warna Larutan =>
Buah nanas sebelum diencerkan : kuning mudaSesudah diencerkan: putih kekuning-kuningan. Buah jeruk sebelum diencerkan: kuning pekat. Sesudah diencerkan: kuning muda. Tomat sebelum diencerkan : merahSesudah diencerkan : merah muda. Buah mentimun sebelum diencerkan: hijau tua.Sesudah diencerkan: hijau muda. Sprite: tidak berwarna. Aquades: tidak berwarna
Warna Larutan =>
Buah nanas sebelum diencerkan : kuning mudaSesudah diencerkan: putih kekuning-kuningan. Buah jeruk sebelum diencerkan: kuning pekat. Sesudah diencerkan: kuning muda. Tomat sebelum diencerkan : merahSesudah diencerkan : merah muda. Buah mentimun sebelum diencerkan: hijau tua.Sesudah diencerkan: hijau muda. Sprite: tidak berwarna. Aquades: tidak berwarna
Warna larutan sebelum disaring dan sesudah disaring berbeda
2 Pengaruh Penambahan Asam Kuat
Pada saat ditambahkan indikator
Tabung 1: larutan penyangga. Tabung2: larutan
Apabila jumlah tetesan HCl sedikit(<5)
Buah - buahan
Sari buah - buahan
Tabung 1 Tabung 2
- ditambahkan 2 tetes indikator universal, dikocok dan dicatat warna larutan serta hanya PH-nya dengan cara dibandingan dengan larutan pembanding (I)- ditambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5 M. sampai terjadi perubahan warna ke dalam masing-masing tabung reaksi.- hitung jumlah tetes HCl yang ditambahkan.
universal => 1. Tabung 1:
PH= 3. Warna: merah muda(+).Tabung 2: PH=12. Warna:unguTabung 3: PH=2. Warna:merah muda(+++)Tabung 4: PH=10. Warna biru(+)Tabung 5: PH=3. Warna merah muda(+).Tabung6: PH=4. Warna:merah muda(++)Tabung7: PH=3. Warna : merah muda(+). Tabung 8: PH=5. Warna: hijau(+). Tabung 9: PH= 2. Warna: merah muda(+++)Tabung 10: PH=6. Warna: hijau(++)
Pada saat ditambahkan HCl =>Tabung 1: 20 ttsTabung2: 10 ttsTabung3: 2 ttsTabung4: 4 ttsTabung5: 17 ttsTabung6: 7 tts
penyangga.Tabung3: bukan larutan penyangga. Tabung 4: bukan larutan penyangga. Tabung5:larutan penyangga. Tabung6: larutan penyangga. Tabung7: larutan penyangga. Tabung8: bukan larutan penyangga. Tabung 9: larutan penyangga. Tabung10: bukan larutan penyangga
Reaksi :CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
CH3COO- + H+ CH3COOH
CH3COOH + OH-
CH3COO- + H2O
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
NH3- + H+ NH4
+
NH4+ + OH-
NH4OH
maka larutan tersebut bukan larutan penyangga. Dan sebaliknya. Jika jumlah tetsan HCl lebih dari 5 termasuk larutan penyangga.
Larutan penyangga: tabung 1, tabung 2, tabung 5, tabung 6,Tabung 7, dan tabung 9.
Bukan larutan penyangga: Tabung 3, tabung4, Tabung 8, dan tabung 10.
Tabung7: 9 ttsTabung8: 1 ttsTabung9: 4 ttsTabung10: 2 tts
3 Pengaruh Penambahan Basa Kuat
- di tambahkan 3 tetes indikator universal, dikocok dan dicatat warna larutan serta harga Phnya dengan cara dibandibgkan dengan larutan pembanding (1)- ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5 M sampai terjadi perubahan
Pada saat ditambahkan indikator universal : Tabung 1: PH=3. Warna : merah muda(+)Tabung 2: PH=7. Warna hijau kebiru-biruanTabung 3: PH=3. Warna : merah muda(+)Tabung4 : PH= 10. Warna: biru(+)Tabung 5: PH= 3. Warna: merah muda(+). Tabung 6: PH= 3. Warna: merah muda(+). Tabung 7: PH= 3. Warna : merah muda(+).Tabung 8: PH= 5. Warna : hijau (+).Tabung 9: PH= 3. Warna: merah muda(+).Tabung 10: PH= 7. Warna: hijau kebiru-biruan,
Pada saat ditambahkan NaOH :
Tabung 1: 12 tts
Tabung 1: larutan penyangga. Tabung2: larutan penyangga.Tabung3: bukan larutan penyangga. Tabung 4: bukan larutan penyangga. Tabung5:larutan penyangga. Tabung6: larutan penyangga. Tabung7: larutan penyangga. Tabung8: bukan larutan penyangga. Tabung 9: larutan penyangga. Tabung10: bukan larutan penyangga
Reaksi :CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
CH3COO- + H+ CH3COOH
CH3COOH + OH-
CH3COO- + H2O
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
NH3- + H+ NH4
+
NH4+ + OH-
NH4OH
Apabila jumlah tetesan NaOH sedikit ( <5) maka larutan tersebut bukan larutan penyangga. Dan sebaliknya. Apabila jumlah tetesan NaOHbanyak ( >5) maka merupakan larutan penyangga
Larutan penyangga: tabung 1, tabung 2, tabung 5, tabung 6,Tabung 7, dan tabung 9.
Bukan larutan penyangga: Tabung 3, tabung4, Tabung 8, dan tabung 10.
Tabung 1 Tabung 2
Tabung 3 Tabung 4
Tabung 5 Tabung 6
Tabung 7 Tabung 8
Tabung 9 Tabung 10
warna- di hitung jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan
Keterangan : Tabung 1: 2 mL CH3COOH +
2 mL CH3COONaTabung 2: 2 mL NH4Cl + 2
mL NH4OHTabung 3: 2 mL NaCl + 2 mL HClTabung 4: 2 mL NaCl + 2 mL
NaOHTabung 5: 4 mL larutan nanasTabung 6: 4 mL larutan jerukTabung 7: 4 mL larutan tomatTabung 8 : 4 mL larutan
mentimunTabung 9 : 4 mL spriteTabung 10 : 4 mL aquades
Tabung 2: 7 ttsTabung 3: 2 ttsTabung 4: 4 ttsTabung 5: 2 ttsTabung 6: 1 ttsTabung 7: 2 ttsTabung 8: 1 ttsTabung 9: 2 ttsTabung 10: 1 tts
VII. Analisis Data
Pada percobaan pertama yaitu pembuatan larutan dari buah-buahan. Setiap ekstrak
larutan yang akan diencerkan sebanyak 5 mL. Kemudian diencerkan 10 kali volume larutan.
Sehingga volumenya menjadi 55 mL. Kemudian larutan disaring menjadi berwarna jernih dan
beda dari warna semula. Buah nanas sebelum diencerkan : kuning muda, Sesudah diencerkan:
putih kekuning-kuningan. Buah jeruk sebelum diencerkan: kuning pekat. Sesudah diencerkan:
kuning muda. Tomat sebelum diencerkan : merah. Sesudah diencerkan : merah muda. Buah
mentimun sebelum diencerkan: hijau tua, Sesudah diencerkan: hijau muda. Sprite: tidak
berwarna. Aquades: tidak berwarna.
Pada percoban kedua pengaruh penambahan asam kuat,
Menyiapkan 10 tabung reaksi bersih. Yaitu:
Tabung 1: 2 mL CH3COOH + 2 mL CH3COONa
Tabung 2: 2 mL NH4Cl + 2 mL NH4OH
Tabung 3: 2 mL NaCl + 2 mL HCl
Tabung 4: 2 mL NaCl + 2 mL NaOH
Tabung 5: 4 mL larutan nanas
Tabung 6: 4 mL larutan jeruk
Tabung 7: 4 mL larutan tomat
Tabung 8 : 4 mL larutan mentimun
Tabung 9 : 4 mL sprite
Tabung 10 : 4 mL aquades
Masing-masing larutan ditambahkan 2 tetes indikator universal. Maka akan terjadi perubahan
warna.
Tabung 1: PH= 3. Warna: merah muda(+).
Tabung 2: PH=12. Warna:ungu
Tabung 3: PH=2. Warna:merah muda(+++)
Tabung 4: PH=10. Warna: biru(+)
Tabung 5: PH=3. Warna: merah muda(+).
Tabung6: PH=4. Warna:merah muda(++)
Tabung7: PH=3. Warna : merah muda(+).
Tabung 8: PH=5. Warna: hijau(+).
Tabung 9: PH= 2. Warna: merah muda(+++)
Tabung 10: PH=6. Warna: hijau(++)
Kemudian setelah berubah warna ditetesi tetes demi tetes larutan HCl 0,5 M. maka akan
mengalami perubahan warna. Apabila jumlah tetesan sedikit(<5) maka larutan tersebut
dinamakan bukan larutan penyangga. Dan sebaliknya jika jumlah tetesan HCl banyak (>5)
maka larutan disebut larutan penyangga.
Pada percobaan ke tiga. 10 tabung yang sudah disiapkan dengan larutannya ditetesi 3
tetes indikator universal.dikocok dan dicata perubahan warnanya.
Tabung 1: PH=3. Warna : merah muda(+)
Tabung 2: PH=7. Warna hijau kebiru-biruan
Tabung 3: PH=3. Warna : merah muda(+)
Tabung4 : PH= 10. Warna: biru(+)
Tabung 5: PH= 3. Warna: merah muda(+). Tabung 6: PH= 3. Warna: merah muda(+). Tabung 7:
PH= 3. Warna : merah muda(+).
Tabung 8: PH= 5. Warna : hijau (+).
Tabung 9: PH= 3. Warna: merah muda(+).
Tabung 10: PH= 7. Warna: hijau kebiru-biruan,
Kemudian ditetesi larutan NaOH agar mengerti larutan tersebut merupakan larutan penyangga
atau bukan. Semakin banya jumlah tetesan NaOH maka larutan tersebut merupakan larutan
penyangga. Dan sebaliknya jika jumlah larutan <5 maka merupakan larutan penyangga. Hasil
setelah ditetesi NaOH:
Warna Larutan =>
Buah nanas sebelum diencerkan : kuning muda
Sesudah diencerkan: putih kekuning-kuningan. Buah jeruk sebelum diencerkan: kuning pekat.
Sesudah diencerkan: kuning muda. Tomat sebelum diencerkan : merah
Sesudah diencerkan : merah muda. Buah mentimun sebelum diencerkan: hijau tua.
Sesudah diencerkan: hijau muda. Sprite: tidak berwarna. Aquades: tidak berwarna
Tabung 1: larutan penyangga. Tabung2: larutan penyangga.Tabung3: bukan larutan penyangga.
Tabung 4: bukan larutan penyangga. Tabung5:larutan penyangga. Tabung6: larutan penyangga.
Tabung7: larutan penyangga. Tabung8: bukan larutan penyangga. Tabung 9: larutan penyangga.
Tabung10: bukan larutan penyangga
Reaksi :
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
CH3COO- + H+ CH3COOH
CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
VIII. Diskusi
Dalam campuran CH3COOH dan NaCH3COO merupakan larutan penyangga karena
CH3COOH merupakan asam lemah dan NaCH3COO merupakan garamnya. Menurut teori,
campuran asam lemah dan garamnya akan menghasilkan larutan yang bersifat penyangga.
Sama halnya dengan hasil pengamatan, yaitu saat larutan ditambah dua tetes indikator
universal sehingga akan terjadi perubahan warna dan mempunyai pH. Setelah itu ditambah HCl
(asam kuat) sampai terjadi perubahan warna, Penambahan asam (H+)akan menggeser
kestimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO-
membentuk molekul CH3COOH, namun perubahan ini tidak menyebabkan perubahan pH yang
besar, sehingga pada saat dicocokkan pada larutan pembanding perubahan pH tidak mengalami
perubahan yang signifikan dari pH awal atau tidak mengalami perubahan yang drastis.
Pada saat ditambahkan NaOH (basa kuat), maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga konsentrasi ion H+dapat dipertahankan . Jadi , penambahan basa menyebabkan
berkurangnya komponen asam (dalam hal ini CH3COOH ), bukannya ion H+. dan pada saat
ditambahkan basa kuat tidak menyebabkan perubahan pH yang besar, sehingga pada saat
dicocokkan pada larutan pembanding perubahan pH tidak mengalami perubahan yang signifikan
dari pH awal atau tidak mengalami perubahan yang drastis.
Begitu pula dalam campuran NH4OH dan NH4Cl merupakan larutan penyangga karena
NH4OH merupakan basa lemah dan NH4Cl merupakan garamnya. Sama halnya dengan hasil
pengamatan, yaitu saat larutan ditambah dua tetes indikator universal sehingga akan terjadi
perubahan warna dan mempunya pH. Setelah itu ditambah dengan HCl (asam kuat) sampai
terjadinya perubahan warna. Penambahan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu akan mengikat
ion OH- . Hal ini menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH-
dapat dipertahankan. Jadi penambahan asam akan menyebabakan berkurangnya komponen basa .
Jika ditambahkan adalah suatu basa (NaOH), maka kesetimbnangan akan bergeser ke
kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Sehingga pada saat ditambahkan basa
kuat tidak menyebabkan perubahan pH yang besar.
Begitu pun juga larutan nanas, tomat, jeruk, sprite merupakan larutan penyangga. Salah satu kandungan gizi pada nanas adalah asam amino.
Asam amino adalah asam karboksilat penyusun komponen protein yang mempunyai gugus amino.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau
(misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah
kanan). Struktur asam ini tercermin pada namaIUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-
propanatri karboksilat .
Tomat dikenal kaya dengan senyawa karotenoid, terutama likopen. Likopen merupakan
senyawa karotenoid yang memberikan warna merah pada beberapa buah-buahan dan juga
sayuran.
Dalam campuran NaCl dan HCl dalam percobaan II dan III bukan termasuk larutan
penyangga .HCl merupakan asam kuat dan NaCl merupakan garam. Menurut teori, larutan ini
bukan termasuk larutan yang bersifat penyangga. Karena terbentuk dari asam kuat dan garam.
Dalam hal ini, asam kuat tidak bersifat amfiprotik sehingga tidak bisa terbentuk buffer.
Begitupun juga campuran NaCl dan NaOH dan larutan mentimun serta aquades bukan termasuk
larutan penyangga.
Hasil pemeriksaan kandungan kimia simplisia buah mentimun menunjukkan hasil positif pada
dua golongan senyawa yaitu alkaloid dan steroid/triterpenoid.
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan.
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting
dengan struktur dasar sterana jenuh
Karotenoid adalah golongan senyawa kimia organik bernutrisi yang terdapat
pada pigmen alami tumbuhan dan hewan.
IX. Kesimpulan
Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga
ini adalah :
pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat ataupun
basa kuat.
Larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah
dengan basa konjugatnya ataupun basa lemah oleh asam konjugatnya.
Pada percobaan kedua pada praktikum larutan penyangga ini yang merupakan larutan
penyangga asam adalah :
NH4OH + NH4Cl
CH3COOH + NaCH3COO
Larutan nanas
Larutan jeruk
Larutan tomat
Minuman.
Dan yang merupakan bukan larutan penyangga adalah :
NaCl + HCl
NaCl + NaOH
Larutan mentimun
aquades
Sedangkan pada percobaan ketiga yang merupakan larutan penyangga adalah :
CH3COOH + NaCH3COO
Larutan nanas
Larutan jeruk
Larutan tomat
Minuman.
Dan yang merupakan bukan larutan penyangga adalah :
NaCl + HCl
NaCl + NaOH
Larutan mentimun
aquades
Tetapi pada percobaan yang ketiga ini yaitu pengaruh penambahan basa kuat, ada beberapa data
percobaan yang gagal yaitu pada larutan , itu disebabkan karena berbagai factor yaitu :
Pembersihan dari tabung reaksi kurang maksimal.
Pada saat penambahan tetesan indicator universal kurang akurat
Pada saat penambahan tetesan NaOH kurang akurat
Sehingga menyebabkan pada percobaan ketiga ini kami mengalami sedikit kegagalan
dikarenakan kurang hati-hati dan teliti dalam menjalankan praktikum. Seharusnya semua alat-
alat percobaan itu dicuci atau dibersihkan secara maksimal.
X. Jawaban Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil percobaan no. 3 dan no. 4 menurut anda larutan apa yang
merupakan larutan penyangga?
Larutan yang merupakan larutan penyangga yaitu larutan pada:
Tabung 1: CH3COOH dan CH3COONa
Tabung 2: NH4OH dan NH4Cl
Tabung 5: Larutan nenas
Tabung 6: Larutan jeruk
Tabung 7: Larutan tomat
Tabung 9: minuman (sprite)
2. Apa yang terjadi jika campuran CH3COOH dan CH3COONa, campuran NH4OH
dan NH4Cl masing-masing ditambahkan HCl?
Campuran CH3COOH dan CH3COONa, campuran NH4OH dan NH4Cl masing-
masing ditambahkan HCl akan mengalami perubahan warna dan perubahan pH.
Campuran CH3COOH dan CH3COONa mengalami perubahan warna pada tetesan
ke 20 dan campuran NH4OH dan NH4Cl mengalami perubahan warna pada
tetesan ke 10.
3. Seperti no. 2 tetapi pada campuran yang ditambahkan NaOH?
Campuran CH3COOH dan CH3COONa, campuran NH4OH dan NH4Cl masing-
masing ditambahkan HCl akan mengalami perubahan warna dan perubahan pH.
Campuran CH3COOH dan CH3COONa mengalami perubahan warna pada tetesan
ke 12 dan campuran NH4OH dan NH4Cl mengalami perubahan warna pada
tetesan ke 7 .
XI. Daftar Pustaka
Tim Kimia Dasar.2012.Penuntun Praktikum Kimia Dasar Lanjut.Surabaya:Unesa Press. Purba , Michael. 2002. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_penyangga diakses tanggal 18 Maret 2012 pukul
13.14
http://www.chem-is-try.org diakses tanggal 18 Maret 2012 pukul 13.14
Pathology.files.wordpress.com/ 2 010/11/laporan-kimia-larutan-penyangga.pdf diakses
tanggal 19 Maret 2 01 2 pukul 19.15
LAMPIRAN