laporan praktikum non-embedding citrus sp_dewi setiyana

16
Semarang, 31 Maret 201 4 PREPARAT IRISAN MELINTANG DAUN, BATANG, DAN AKAR Citrus sp DENGAN METODE NON EMBEDDING (BEBAS) A. TUJUAN 1. Membuat preparat melintang jaringan tumbuhan dari organ akar, batang, dan daun Citrus sp. 2. Menganalisis hasil preparat melintang jaringan tumbuhan dari organ akar, batang, dan daun Citrus sp. B. ALAT DAN BAHAN 1. Botol flakon 2. Objek glas dan penutupnya 3. Jarum pentul 4. Kuas 5. Spet 6. Alkohol (30%, 70%, 80%, 90%, dan alkohol absolut) 7. Safranin 8. FAA 9. Alkohol: Xylol (3:1, 1:1, 1:3) 10. Canada Balsam 11. Kutek C. LANDASAN TEORI Preparat irisan adalah preparat yang objeknya merupakan irisan dari bagian objek yang diamati. Arah irisan dan cara pengirisan objek sangat tergantung dari tujuan dan kekerasan

Upload: semarang-state-university

Post on 08-Jan-2017

625 views

Category:

Science


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

PREPARAT IRISAN MELINTANG

DAUN, BATANG, DAN AKAR Citrus sp

DENGAN METODE NON EMBEDDING (BEBAS)

A. TUJUAN

1. Membuat preparat melintang jaringan tumbuhan dari organ akar, batang, dan daun

Citrus sp.

2. Menganalisis hasil preparat melintang jaringan tumbuhan dari organ akar, batang, dan

daun Citrus sp.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Botol flakon

2. Objek glas dan penutupnya

3. Jarum pentul

4. Kuas

5. Spet

6. Alkohol (30%, 70%, 80%, 90%, dan alkohol absolut)

7. Safranin

8. FAA

9. Alkohol: Xylol (3:1, 1:1, 1:3)

10. Canada Balsam

11. Kutek

C. LANDASAN TEORI

Preparat irisan adalah preparat yang objeknya merupakan irisan dari bagian objek

yang diamati. Arah irisan dan cara pengirisan objek sangat tergantung dari tujuan dan

kekerasan dari objek yang bersangkutan. Tujuan pembuatan preparat irisan adalah untuk

menyediakan preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur bagian yang diiris

secara lengkap seperti keadaan yang sebenarnya. Bahan yang akan dibuat preparat irisan

dapat diiris secara langsung menggunakan silet tajam dengan bantuan gabus sebagai

penahan pada waktu proses pengirisan. Preparat tersebut juga disebut preparat irisan bebas

atau non embedding.

Fiksasi terhadap bahan bertujuan untuk mematikan elemen-elemen sel tumbuhan

dengan tetap mempertahankan bentuk, struktur, maupun ukurannya. Fiksatif yang

Page 2: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

digunakan dalam pembuatan preparat non embedding adalah FAA. Zat warna yang

digunakan adalah safranin. Safranin akan mewarnai seluruh jaringan, tetapi tipa-tiap

bagian jaringan mempunyai daya serap yang berbeda-beda, sehingga akan terlihat kontras

bagian-bagian penyusun organ yang bersangkutan. Dealkoholisasi adalah proses

menghilangkan alkohol dari dalam sel penyusun jaringan menggunakan xilil bertingkat.

Diharapkan pada akhir proses dealkoholisasi ini dalam jaringan bersangkutan hanyalah

berisi xilio murni. Jaringan akan menjadi rapuh apabila terlalu lama berada di dalam xilol.

1. Daun

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang

paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak

berlangsung di daun. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian:

a. Epidermis Daun

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis

bawah. Berfungsi untuk mencegah penguapan yang terlalu besar. Pada lapisan

epidermis terdapat lapisan luar seperti lilin yang disebut lapisan kutikula. Pada

epidermis terdapat stoma yang berguna sebagai tempat berlangsungnya pertukaran

gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

b. Mesofil Daun

Mesofil daun terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam

epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang

berisi kloroplas. Pada umumnya terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil daun,

yaitu parenkim palisade dan parenkim spons, keduanya mengandung kloroplast.

Jaringan palisade sel-selnya rapat, sedang jaringan spons sel-selnya agak renggang.

Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan palisade karena kloroplastnya lebih

banyak daripada jaringan spons.

c. Jaringan Pembuluh Angkut

Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di

dalam tulang daun dan urat-urat daun.

2. Batang

Jika batang dipotong melintang dan dilihat di bawah mikroskop, jaringan berikut akan

tampak:

a. Epidermis: lapisan tunggal, terluar, dari sel parenkim dengan dinding luar

diselimuti kutin.

Page 3: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

b. Korteks: terdiri dari sel besar berdinding tipis (parenkim) dengan banyak ruang

antar sel, dan mungkin memiliki pita skelerenkim di bagian luar.

c. Stele: terdiri dari berkas pengangkut. Setiap berkas pengangkut terdiri dari xylem

dan floem.

3. Akar

Akar merupakan bagian pokok selain batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya

telah merupakan kormus. Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan

terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.

a. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati

air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air

dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga

banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel

endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan

membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan

selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder

pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U,

sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel

endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke

silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai

macam jaringan:

Persikel/Perikambium

Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang

terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

Berkas ini terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah

jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

Page 4: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

Penampang Melintang Citrus sp

Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari

1 lapis sel berbentuk segiempat, kutikula tipis, tidak terdapat stomata, rambut penutup

berbentuk kerucut, terdiri dari banyak sel pendek, sel ujung membulat; epidermis bawah

terdiri dari 1 lapis sel berbentuk segiempat, kutikula tipis, terdapat stomata, rambut

penutup seperti pada epidermis atas. Mesofil meliputi jaringan palisade, terdiri dari 1 lapis

sel; jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel; pada mesofil terdapat hablur

kalsium oksalat berbentuk rafida; berkas pembuluh tipe kolateral, pada ibu tulang daun

terdiri dari 4 berkas. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk polygonal,

dinding antiklinal agak berombak, stomata tipe anomositik. Serbuk berwarna hijau tua,

Fragmen pengenal adalah rambut penutup, fragmen epidermis atas, fragmen epidermis

bawah dengan stomata tipe anomositik, hablur kalsium oksalat berbentuk jarum atau

rafida, fragmen berkas pembuluh dengan penebalan jala.

Pada penampang melintang tampak jaringan gabus yang terdiri dari beberapa lapis

sel, warna cokelat tua, bentuk empat persegi panjang, dinding tebal. Parenkim korteks

terdiri dari beberapa lapis sel, hablur kristal kalsium oksalat bentuk rafida. Kambium

terdiri dari tiga lapis sel, bentuk empat persegi panjang memipih. dan hablur kalsium

oksalat juga terdapat berkas pembuluh. Serbuk berwarna putih keabu-abuan. Fragmen

hablur kalsium oksalat berbentuk rafida; fragmen berkas pembuluh dengan penebalan

tangga; fragmen jaringan gabus; fragmen parenkim.

D. PROSEDUR KERJA.

Sampel bahan tumbuhan yang telah dipilih (Citrus sp) diiris melintang pada bagian

akar, batang, dan daunnya dengan menggunakan silet tajam setipis mungkin agar dapat

diamati secara jelas di bawah mikroskop. Masing-masing irisan dishortir di bawah

mikroskop. Masing-masing irisan yang representatif difiksasi dalam botol flakon yang

berisi FAA selama 24 jam secara terpisah. FAA dipindahkan ke dalam botol flakon sisa

menggunakan spet, kemudian irisan diwarnai dengan pewarna safranin. Irisan melintang

akar, batang dan daun didehidrasi dengan alkohol bertingkat mulai dari alkohol 30%, 70%,

80%, 90%, dan absolut. Pada saat melakukan proses dehidrasi, agar larutan dehidran

(alkohol) merata keseluruh bagian botol flakon, maka digunakan teknik botol flakon

digoyangkan membentuk angka delapan selama 3 menit. Setelah itu didealkoholisai

dengan larutan alkohol xilol dengan perbandingan alkohol:xilol mulai dari 3:1 , 1;1 , 1:3

secara bertingkat/bergantian dan botol flakon digoyangkan membentuk angka delapan

Page 5: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

selama 3 menit. Irisan diambil menggunakan kuas, diletakkan di gelas benda bebas lemak

dan dengan cepat ditetesi dengan ditetesi canada balsam kemudian ditutup dengan gelas

penutup secara perlahan menggunakan bantuan jarum pentul (hindari adanya gelembung

udara pada preparat yang akan dibuat). Setelah diberi Canada balsam, untuk selanjutnya

diberi kutek pada sisi gelas penutup. Tujuannya agar canada balsamnya tidak luber dan

untuk merapikan tepian preparat. Preparat dilabeli dan diamati dengan perbesaran lemah

menuju ke perbesaran kuat di bawah mikroskop. Setelah itu difoto dan dianalisis untuk

kemudian dibuat laporan hasil praktikum.

E. HASIL PENGAMATAN

PL. Daun

Citrus sp

Non Embedding

Keterangan:

1. Epidermis

2. Korteks

3. Floem

4. Kambium

5. xylem

Perbesaran 10X10

1

2 3

4 5

Page 6: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

Bagian

Epidermis Atas Daun

Citrus sp

Non Embedding

Keterangan:

1. Epidemis

bagian atas

2. Ruas

tulang

daun

Perbesaran 10X10

Bagian

Epidermis Bawah Daun

Citrus sp

Non Embedding

Keterangan:

1. Epidermis

2. Stomata daun

Perbesaran 10X10

1

2

1

2

Page 7: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

PL. BATANG

Citrus sp

Non Embedding

Keterangan:

1. Epidermis

batang

2. Korteks

3. Xylem

4. Phloem

5. Stele

6. Kambium

Perbesaran 10X10

PL. AKAR

Citrus sp

Non Embedding

Keterangan:

1. Epidermis

akar

2. Korteks

3. Xylem

4. Phloem

Perbesaran 10X10

1

2

3

6

1

5

2

4

3

4

Page 8: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

F. PEMBAHASAN

Preparat melintang daun, akar dan batang merupakan preparat yang dibuat sebagai

preparat irisan dengan metode non embedding (irisan bebas). Pewarnaan menggunakan

safranin bertujuan untuk mewarnai seluruh jaringan dengan daya serap yang berbeda

sehingga kontras antar bagian-bagian penyusun organ akan terlihat jelas.

Mula-mula praktikan menentukan sampel bahan tumbuhan yang telah dipilih

(Citrus sp). Kemudian diambil bagian akar muda, batang, dan daunnya. Masing-masing

bagian tumbuhan tersebut diiris melintang dengan menggunakan silet tajam setipis

mungkin agar dapat diamati secara jelas di bawah mikroskop. Masing-masing irisan

dishortir di bawah mikroskop. Masing-masing irisan yang representatif difiksasi dalam

botol flakon yang berisi FAA selama 24 jam secara terpisah. FAA dipindahkan ke dalam

botol flakon sisa menggunakan spet, kemudian irisan diwarnai dengan pewarna safranin.

Irisan melintang akar, batang dan daun didehidrasi dengan alkohol bertingkat mulai dari

alkohol 30%, 70%, 80%, 90%, dan absolut. Pada saat melakukan proses dehidrasi, agar

larutan dehidran (alkohol) merata keseluruh bagian botol flakon, maka digunakan teknik

botol flakon digoyangkan membentuk angka delapan selama 3 menit. Setelah itu

didealkoholisai dengan larutan alkohol xilol dengan perbandingan alkohol:xilol mulai dari

3:1 , 1;1 , 1:3 secara bertingkat/bergantian dan botol flakon digoyangkan membentuk

angka delapan selama 3 menit. Irisan diambil menggunakan kuas, diletakkan di gelas

benda bebas lemak dan dengan cepat ditetesi dengan ditetesi canada balsam kemudian

ditutup dengan gelas penutup secara perlahan menggunakan bantuan jarum pentul (hindari

adanya gelembung udara pada preparat yang akan dibuat). Setelah diberi Canada balsam,

untuk selanjutnya diberi kutek pada sisi-sisi gelas penutup. Tujuannya agar canada

balsamnya tidak luber dan untuk merapikan tepian preparat. Preparat dilabeli dan diamati

dengan perbesaran lemah menuju ke perbesaran kuat di bawah mikroskop. Setelah itu

difoto dan dianalisis untuk kemudian dibuat laporan hasil praktikum.

Hasil pengamatan preparat penampang melintang daun Citrus sp, terlihat bagian-

bagian penyusun organ daun, namun hanya sebagian yang terlihat saja. Adapun bagian-

bagian daun yang tidak dapat diidentifikasi dengan jelas karena menggunakan perbesaran

kecil (10X10).

Hasil pengamatan preparat penampang melintang batang Citrus sp, diketahui

bahwa irisan penampang batang Citrus sp tersusun oleh jaringan epidermis, jaringan

korteks, dan berkas pengangkut yang tersusun oleh xylem dan floem, dan terlihat pula

Page 9: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

kambium vaskuler batang serta stele. Pewarnaan pada batang dapat dikatakan cukup baik,

karena bagian-bagian sel dapat teramati dengan jelas.

Hasil pengamatan preparat melintang akar Citrus sp terlihat bagian-bagian

penyusun organ akar yang cukup jelas. Ketika diamati dibawah mikroskop, bagian-bagian

penyusun organ akar yang teramati adalah epidermis akar, korteks, jaringan pengangkut

(xylem dan pholem), dan kambium akar.

Jadi preparat penampang melintang daun, epidermis atas daun, epidermis bawah

daun, batang, dan akar Citrus sp cukup baik dari segi ketebalannya, transparan,

pewarnaannya, sehingga secara umum pada saat diamati menggunakan mikroskop,

preparat tersebut tampak jelas apabila menggunakan perbesaran kuat.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada preparat apus darah di atas

dapat ditarik kesimpulan:

1. Preparat melintang akar, batang dan daun Citrus sp dapat dibuat dengan metode irisan

bebas (non embedding) dengan menggunakan pewarna safranin.

2. Preparat melintang daun Citrus sp yang telah dibuat menunjukkan hasil yang cukup

bagus, karena pada saat diamati cukup tampak jelas.

3. Preparat melintang batang Citrus sp memperlihatkan hasil yang cukup baik. Bagian-

bagian yang terlihat pada preparat tersebut adalah epidermis, korteks, xylem, floem,

kambium, dan stele.

4. Pembuatan preparat melintang akar Citrus sp sudah bisa memperlihatkan hasil yang

cukup baik. Bagian-bagian yang terlihat adalah epidermis, korteks, jaringan pengangkut

(xylem dan floem), dan kambium akar.

H. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dapat disampaikan adalah:

1. Saat melakukan pengirisan hendaknya sejajar mendatar agar tidak dihasilkan preparat

yang terlihat seperti menggulung. Selain itu pengirisan diusahakan setipis dan

setransparan mungkin agar preparat yang dihasilkan tidak terlihat bertumpuk.

2. Pada pembuatan preparat irisan melintang akar sebaiknya setelah proses fiksatif

sekaligus pewarnaan menggunakan safranin, akar diiris kemudian dilihat di bawah

mikroskop terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan irisan irisan akar untuk

dijadikan preparat (penshortiran, tujuannya untuk memilih irisan yang terbaik).

Page 10: Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana

Semarang, 31 Maret 2014

I. DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Sri . 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Rudyatmi, Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.