laporan praktikum metstat 2

22
Nama : Jefry Kristian NIM : 14/369613/PA/16399 Prodi : Matematika Dosen Pengampu : Dr. Herni Utami, M.Si. Asisten Praktikum : Novitasari Linda C. (15437) Ajeng Widi Pangesti (15443) LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM METODE STATISTIKA II KELAS B Yogyakarta, 26 Maret 2015 Disusun oleh : LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Upload: jefry-kristian

Post on 01-Oct-2015

254 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

isiny tugas doang

TRANSCRIPT

  • Nama : Jefry Kristian

    NIM : 14/369613/PA/16399

    Prodi : Matematika

    Dosen Pengampu : Dr. Herni Utami, M.Si.

    Asisten Praktikum : Novitasari Linda C. (15437)

    Ajeng Widi Pangesti (15443)

    LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

    METODE STATISTIKA II

    KELAS B

    Yogyakarta, 26 Maret 2015

    Disusun oleh :

    LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN STATISTIKA

    JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

  • 2015

    BAB 1

    PERMASALAHAN

    1. Sebuah bioskop membagi 3 jadwal pertunjukan dan mengklasifikasikan jenis-jenis film yang diputar. Berikut data jumlah penonton.

    Jenis Film

    Jadwal Pertunjukkan

    Siang (1) Sore (2) Malam (3)

    Film Barat

    (1)

    69 75 90

    67 79 91

    65 73 92

    Film Indonesia

    (2)

    67 78 70

    68 78 75

    67 76 72

    Film India

    (3)

    60 70 61

    60 71 64

    65 70 62

    Soal :

    a) Adakah interaksi faktor jadwal pertunjukan dan jenis film? Gunakan tingkat

    signifikansi 5%

    b) Apakah terdapat pengaruh faktor jenis film dan faktor jadwal pertunjukan? Bila

    ada, jenis film dan/atau jadwal pertunjukan manakah yang menyebabkan

    perbedaan?

  • 2. Diketahui data sebagai berikut:

    Minggu ke- Jumlah Pengunjung Jumlah Pengunjung

    Datang dan Berbelanja

    1 36 30

    2 37 34

    3 40 36

    4 37 33

    5 39 35

    6 36 34

    7 41 37

    8 39 36

    9 39 36

    10 41 39

    Berapa jumlah pengunjung yang datang pada hari libur di toko Makmur Jaya jika jumlah

    pengunjung yang datang dan berbelanja di toko tersebut pada hari libur di suatu bulan

    berjumlah 100 orang?

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Pembahasan soal nomor 1

    a. Uji normalitas

    Output SPSS :

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Data .131 27 .200(*) .908 27 .020

    Hipotesis

    H0 : Data jumlah penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film

    berdistribusi normal.

    H1 : Data jumlah penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film tidak

    berdistribusi normal.

    Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

    P-value = 0,020

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value = 0,020 > maka H0 tidak ditolak. Artinya dapat disimpulkan

    bahwa data jumlah penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film

    berdistribusi normal.

    Intepretasi

    Output

    Karena jumlah data < 50 maka cukup perhatikan kolom Shapiro-Wilk pada tabel

    output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig.. Dari tabel didapat

    nilai pada kolom Sig. Adalah .302 artinya P-value = 0,020.

    Uji Hipotesis

  • H0 : Data jumlah penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film

    berdistribusi normal.

    H1 : Data jumlah penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film tidak

    berdistribusi normal.

    Karena P-value > maka H0 yang bernilai benar, yaitu bahwa Data jumlah

    penonton sebuah bioskop berdasarkan jenis-jenis film berdistribusi normal.

    b. Uji Kesamaan Variansi

    Output pada SPSS :

    Levene's Test of Equality of Error Variances(a)

    Dependent Variable: Data

    F df1 df2 Sig.

    1.962 8 18 .112

    ( ij)2 : variansi data dari jenis Film i dan jadwal Film j dengan i =1,2,3 dan j =1,2,3

    Hipotesis

    H0 : ( 11)2 = ( 12)2 = ( 13)2 =..= ( 33)2

    (Semua pasang data memiliki variansi yang sama)

    H1 : Tidak semua ( ij)2 sama dengan i=1,2,3 dan j = 1,2,3

    (Tidak semua pasang data memiliki variansi yang sama)

    Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

    P-value = 0,112

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value = 0,112 > maka H0 tidak ditolak. Artinya dapat disimpulkan

    bahwa semua pasang data memiliki variansi yang sama.

    Intepretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. Adalah .112 artinya P-value = 0,112.

  • Uji Hipotesis

    H0 : ( 11)2 = ( 12)2 = ( 13)2 =..= ( 33)2

    (Semua pasang data memiliki variansi yang sama)

    H1 : Tidak semua ( ij)2 sama dengan i=1,2,3 dan j = 1,2,3

    (Tidak semua pasang data memiliki variansi yang sama)

    Karena P-value > maka H0 yang bernilai benar, yaitu bahwa Semua pasang data

    memiliki variansi yang sama.

    c. Uji INTERAKSI

    Hasil output pada SPSS :

    Tests of Between-Subjects Effects

    Dependent Variable: Data

    Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Partial Eta Squared

    Corrected Model 1955.333(a) 8 244.417 65.992 .000 .967

    Intercept 138675.000 1 138675.000 37442.250 .000 1.000

    Jadwal 544.222 2 272.111 73.470 .000 .891

    Jenisfilm 779.556 2 389.778 105.240 .000 .921

    Jadwal * Jenisfilm 631.556 4 157.889 42.630 .000 .905

    Error 66.667 18 3.704

    Total 140697.000 27

    Corrected Total 2022.000 26

    Hipotesis

    H0 : Tidak ada interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film dibioskop.

    H1 : Ada interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film dibioskop.

    Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

    P-value = 0,000

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value=0,000 < maka H0 ditolak. Artinya, H1 tidak ditolak yaitu dapat

    disimpulkan bahwa Ada interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film

    dibioskop.

  • Karena Ho diterima maka tidak perlu dilakukan uji MCA

    Intepretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Karena yang dicari antara interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film maka

    liatlah nilai sig dari Jadwal * Jenisfilm . Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig.

    adalah .000 artinya P-value = 0,000.

    Uji Hipotesis

    H0 : Tidak ada interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film dibioskop.

    H1 : Ada interaksi antara faktor jadwal dan faktor jenis film dibioskop.

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Ada interaksi antara

    faktor jadwal dan faktor jenis film dibioskop.

    Berdasarkan hasil uji INTERAKSI dapat disimpulkan bahwa ada interaksi

    antara faktor jadwal dan jenis film. Sehingga no 1 a terjawab yaitu ada

    interaksi antara faktor jadwal pertunjukan dan jenis filmnya.

    Karena ada interaksi antara 2 faktor tersebut maka dilanjutkan ke uji ANAVA satu

    arah untuk masing-masing faktor.

    d. Uji ANAVA Faktor Jenis Film

    Output pada SPSS :

    ANOVA

    Data

    Sum of

    Squares Df Mean Square F Sig.

    Between Groups 779.556 2 389.778 7.529 .003

    Within Groups 1242.444 24 51.769

    Total 2022.000 26

    Hipotesis

    H0 : 1 = 2 = 3 = 4

    (Semua rata-rata data dari jenis film sama)

    H1 : tidak semua i sama dengan i=1,2,3,4

    (Tidak semua rata-rata data dari jenis film sama)

  • Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

    P-value = 0,003

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value=0,000 < maka H0 ditolak. Artinya, H1 tidak ditolak yaitu dapat

    disimpulkan bahwa bahwa Tidak semua rata-rata data dari jenis film sama.

    Intepretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. adalah .003 artinya P-value = 0,003

    Uji Hipotesis

    H0 : 1 = 2 = 3 = 4

    (Semua rata-rata data dari jenis film sama)

    H1 : tidak semua i sama dengan i=1,2,3,4

    (Tidak semua rata-rata data dari jenis film sama)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Tidak semua rata-

    rata data dari jenis film sama.

    Karena H0 ditolak maka perlu dilakukan uji MCA.

  • e. Uji MCA Faktor Jenis Film

    Output pada SPSS

    Hipotesis :

    H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis film

    H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis film

    Tabel Mean Difference

    Jenis Film

    P-Value Kesimpulan

    Barat vs Indo 0.114 0.05 Tidak ada perbedaan signifikan antara jenis film Barat

    dan Indonesia

    Barat vs India 0.001 0.05 Ada perbedaan signifikan antara jenis film Barat dan

    India

    Indo vs India 0.036 0.05 Ada perbedaan signifikan antara jenis film Indonesia

    dan India

    Jenis Film Mean Difference Kesimpulan

    Barat VS Indo 5.55556 Barat > Indo

    Barat VS India 13.11111 Barat > Indo

    Indo VS India 7.55556 Indo > India

    Kesimpulan Barat>Indo>India

    Jadi berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa film India paling sedikit ditonton.

    Tidak ada perbedaan yang signifikan antara film Barat dan Indonesia. Disini yang

    membuat perbedaan signifikan adalah film India.

    Intepretasi

  • Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel terdapat banyak nilai pada kolom Sig. Cukup diperhatikan nilai Sig pada

    perbandingan Barat vs Indo, Indo vs India, dan Barat vs India saja. Sehingga

    didapat nilai nya berturut-turut adalah .114, .036, dan .001 artinya P-value A vs B

    = 0,114, P-value B vs C = 0,036, dan P-value A vs C = 0,001.

    Uji Hipotesis

    H0 : tidak ada perbedaan signifikan

    H1 : ada perbedaan signifikan

    Pada kasus Barat vs Indo, P-value > , maka H0 tidak ditolak. Artinya tidak ada

    perbedaan yang signifikan antara data film Barat dan Indonesia.

    Pada kasus Indo vs India, P-value < , maka H0 ditolak. Yang bernilai benar adalah

    H1, artinya ada perbedaan yang signifikan antara data film Indonesia dan India.

    Pada kasus Barat vs India, P-value < , maka Ho ditolak. Yang bernilai benar

    adalah H1, artinya ada perbedaan yang signifikan antara data film Barat dan India.

    f. Uji ANAVA pada Faktor Jadwal Pertunjukan

    Output pada SPSS :

    ANOVA

    Data

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups 544.222 2 272.111 4.419 .023

    Within Groups 1477.778 24 61.574

    Total 2022.000 26

    Hipotesis

    H0 : 1 = 2 = 3 = 4

    (Semua rata-rata data dari jadwal pertunjukan sama)

    H1 : tidak semua i sama dengan i=1,2,3,4

    (Tidak semua rata-rata data dari jadwal pertunjukan sama)

    Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

  • P-value = 0,023

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value = 0,023 < maka H0 ditolak. Artinya, H1 tidak ditolak yaitu dapat

    disimpulkan bahwa bahwa Tidak semua rata-rata data dari jadwal pertunjukan sama.

    Intepretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. adalah .023 artinya P-value = 0,023

    Uji Hipotesis

    H0 : 1 = 2 = 3 = 4

    (Semua rata-rata data dari jadwal pertunjukan sama)

    H1 : tidak semua i sama dengan i=1,2,3,4

    (Tidak semua rata-rata data dari jadwal pertunjukan sama)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Tidak semua rata-

    rata data dari jadwal pertunjukan sama.

    Karena H0 ditolak maka perlu dilakukan uji MCA.

    g. Uji MCA Jadwal Pertunjukan

    Output pada SPSS :

    Hipotesis :

    H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga jadwal pertunjukan film.

  • H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara ketiga jadwal pertunjukan film.

    Tabel Mean Difference

    Jadwal P-Value Kesimpulan

    Siang vs Sore 0.021 0.05 Ada perbedaan signifikan antara jadwal siang dan sore.

    Siang vs Malam 0.013 0.05 Ada perbedaan signifikan antara jadwal siang dan malam.

    Sore vs Malam 0.835 0.05 Tidak ada perbedaan signifikan antara jadwal sore dan malam.

    Jadwal Mean Difference Kesimpulan

    Siang VS Sore -9.11111 Siang < Sore

    Siang VS Malam -9.99998 Siang < Malam

    Sore VS Malam -0.77778 Sore < Malam

    Kesimpulan Siang

  • Berdasarkan uji anava satu arah dan MCA per faktor, pertanyaan nomor 1b terjawab, yaitu

    terdapat pengaruh faktor jenis film dan jadwal pertunjukan. Jenis film yang menyebabkan

    perbedaan adalah film India dan jadwal yang membuat perbedaan adalah jadwal siang.

    2. Pembahasan soal nomor 2

    Untuk mengerjakan soal ini ditentukan dahulu dua variabel, yaitu :

    Variabel Dependen (Y) = Pengunjung datang dan berbelanja

    Variabel Independen (X) = Pengunjung

    a. Uji normalitas variabel Y (Pengunjung datang dan berbelanja)

    Output SPSS :

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Berbelanja .158 10 .200(*) .958 10 .767

    Hipotesis

    H0 : Data pengunjung yang datang dan berbelanja berdistribusi normal.

    H1 : Data pengunjung yang datang dan berbelanja tidak berdistribusi normal.

    Tingkat signifikansi

    =0,05

    Statistik uji

    P-value = 0,767

    Daerah kritik

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan

    Karena P-value = 0,767 > maka H0 tidak ditolak. Artinya dapat disimpulkan

    bahwa Data pengunjung yang datang dan berbelanja berdistribusi normal.

    Intepretasi

    Output

    Karena jumlah data < 50 maka cukup perhatikan kolom Shapiro-Wilk pada tabel

    output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig.. Dari tabel didapat

    nilai pada kolom Sig. Adalah .767 artinya P-value = 0,767.

  • Uji Hipotesis

    H0 : Data pengunjung yang datang dan berbelanja berdistribusi normal.

    H1 : Data pengunjung yang datang dan berbelanja tidak berdistribusi normal.

    Karena P-value > maka H0 yang bernilai benar, yaitu bahwa Data pengunjung

    yang datang dan berbelanja berdistribusi normal.

    b. Linearitas

    Output pada SPSS :

    Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hubungan pengunjung dan pengunjung yang datang

    dan berbelanja adalah hubungan linear positif. Artinya semakin tinggi jumlah pengunjung maka

    jumlah pengunjung yang berbelanja semakin tinggi pula.

    Model Summary(b)

    Model R R Square Adjusted R

    Square Std. Error of the Estimate

    1 .883(a) .780 .753 1.21845

    Pengunjung

    41.0040.0039.0038.0037.0036.00

    Berb

    ela

    nja

    40.00

    38.00

    36.00

    34.00

    32.00

    30.00

    R Sq Linear = 0.78

  • Dari table tertulis nilai R= 0.883, artinya besarnya hubungan atau korelasi antara

    pengunjung dan pengunjung yang datang dan berbelanja sebesar 0.883. Nilai dari R square = 0.780

    variansi dalam variable pengunjung yang datang dan berbelanja dapat dijelaskan oleh vaiabel

    pengunjung sebesar 0.078. dan standar eror = 1.22851, artinya besarnya variansi dalam model

    adalah 1.21845.

    Karena Asumsi data berdistribusi normal dan linearitas terpenuhi, maka selanjutnya dapat

    dilakukan uji regresi.

    c. Uji Regresi

    c.1 Uji Overall

    Output SPSS :

    ANOVA(b)

    Model Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 42.123 1 42.123 28.373 .001(a)

    Residual

    11.877 8 1.485

    Total

    54.000 9

    Hipotesis :

    H0 : 1 = 0

    (Model regresi tidak layak)

    H1 : 1 0

    (Model regresi layak)

    Tingkat Signifikansi

    =0,05

    Statistik Uji :

    P-Value = 0.001

    Daerah Kritik :

    H0 ditolak jika P-value <

    Kesimpulan :

    Karena P-Value = 0.001 < 0.05 maka H0 ditolak, artinya model regresi layak

    digunakan

  • Interpretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. Adalah .001 artinya P-value = 0,001.

    Uji Hipotesis

    H0 : 1 = 0

    (Model regresi tidak layak)

    H1 : 1 0

    (Model regresi layak)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Model regresi layak

    digunakan.

    c.2 Uji Parsial

    Output SPSS :

    Coefficients(a)

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients t Sig.

    B Std. Error Beta B Std. Error

    1 (Constant) -8.831 8.238 -1.072 .315

    Pengunjung

    1.138 .214 .883 5.327 .001

    Hipotesis :

    H0 : 0 = 0

    (Konstanta tidak signifikan masuk model)

    H1 : 0 0

    (Konstanta signifikan masuk model)

    Statistik Uji :

    P-Value = 0.315

    Daerah Kritik :

    H0 ditolak jika P-value <

  • Kesimpulan :

    Karena P-Value = 0.315 > 0.05 maka H0 tidak ditolak, jadi disimpulkan bahwa

    konstanta tidak signifikan masuk model.

    Interpretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig.

    dengan model (Constant). Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. Adalah .315

    artinya P-value = 0,315.

    Uji Hipotesis

    H0 : 0 = 0

    (Konstanta tidak signifikan masuk model)

    H1 : 0 0

    (Konstanta signifikan masuk model)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Model regresi layak

    digunakan.

    Dari UJI PARSIAL disimpulkan bahwa konstanta tidak signifikan untuk masuk

    model. Maka akan dilakukukan Uji Regresi ulang dengan tidak memasukkan

    konstanta dalam perhitungan kemudian sebelumnya mengecek kembali table

    summary untuk mengecek asumsi. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji

    Overall yang dilanjutkan dengan melakukan Uji Koefisien.

    Tabel Model Summary(c,d) (dengan tidak memasukkan konstanta dalam perhitungan)

    Model R

    R

    Square(a)

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    1 .999(b) .999 .999 1.22851

    Dari table tertulis nilai R= 0.999, artinya besarnya hubungan atau korelasi antara

    pengunjung dan pengunjung yang datang dan berbelanja sebesar 0.999. Nilai dari R square

    = 0.999 variansi dalam variable pengunjung yang datang dan berbelanja dapat dijelaskan

  • oleh vaiabel pengunjung sebesar 0.999. dan standar eror = 1.22851, artinya besarnya

    variansi dalam model adalah 1.22851

    Dari table diketahu nilai R= 0.999, artinya besarnya hubungan atau korelasi antara

    pengunjung dan (pengunjung datang dan berbelanja) sebesar 0.999. selanjut nya

    nilai dari R square = 0.999 variansi dalam variable (pengunjung datang dan

    berbelanja) dapat diterangkan oleh vaiabel pengunjung sebesar 0.999. dan standar

    eror = 1.22851, artinya besarnya variansi dalam model adalah 1.22851

    d. Uji Regresi Ulang

    d.1 Uji Overall

    Output SPSS :

    ANOVA(c,d)

    Model Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 12290.417 1 12290.417 8143.522 .000(a)

    Residual

    13.583 9 1.509

    Total

    12304.000(b)

    10

    Hipotesis :

    H0 : 1 = 0

    (Model regresi tidak layak)

    H1 : 1 0

    (Model regresi layak)

    Tingkat Signifikansi

    : 0.05

    Statistik Uji :

    P-Value = 0.000

    Daerah Kritik :

    H0 ditolak jika p-value <

    Kesimpulan :

    Karena P-Value = 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak, sehingga yang digunakan adalah

    H1, jadi disimpulkan model regresi layak.

  • Interpretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig..

    Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. Adalah .001 artinya P-value = 0,000.

    Uji Hipotesis

    H0 : 1 = 0

    (Model regresi tidak layak)

    H1 : 1 0

    (Model regresi layak)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Model regresi layak

    digunakan.

    Dari uji datas diketahui model (linear sederhana) layak digunakan. Selanjutnya

    akan dilakukan uji koefisien dengan tidak memasukkan konstanta dalam

    perhitungan untuk menentukan koefisien model yang akan digunakan.

    e. Uji Koefisien X (Variabel pengunjung)

    Output SPSS :

    Coefficients(a,b)

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized Coefficients t Sig.

    B Std. Error Beta B Std. Error

    1 Pengunjung .910 .010 .999 90.241 .000

    Hipotesis :

    H0 : i = 0

    (Koefisien tidak signifikan masuk model)

    H1 : i 0

    (Koefisien signifikan masuk model)

    Statistik Uji :

    P-Value = 0.000

    Daerah Kritik :

    H0 ditolak jika p-value <

    Kesimpulan :

  • Karena P-Value = 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak, jadi disimpulkan bahwa pada

    tingkat signifikansi 0.05 maka koefisien signifikan masuk model

    Interpretasi

    Output

    Perhatikan tabel output SPSS nya. Nilai P-value dapat dilihat pada kolom Sig.

    dengan model (Constant). Dari tabel didapat nilai pada kolom Sig. Adalah .315

    artinya P-value = 0,315.

    Uji Hipotesis

    H0 : 0 = 0

    (Konstanta tidak signifikan masuk model)

    H1 : 0 0

    (Konstanta signifikan masuk model)

    Karena P-value < maka H1 yang bernilai benar, yaitu bahwa Model regresi layak

    digunakan.

    Dari table diketahui nilai B = 0.910 . Nilai B ini akan digunakans sebagai nilai

    koefisien pengunjung dalam model

    f. Model Regresi

    Ppengunjung datang dan berbelanja = 0.910*pengunjung.

    Interpretasi

    Setiap penambahan satu satuan variable pengunjung, maka nilai pengunjung datang

    dan belanja akan ditambah sebesar 0.910, jika variable lain diabaikan.

    Maka, soal nomor 2 dapat dijawab dengan menggunakan model regresi ini.

    Ppengunjung datang dan berbelanja = 0.910 pengunjung.

    100 = 0,910*Pengunjung

    Pengunjung = 100/0,910

    Pengunjung = 109,89 110 orang.

  • Jadi, jumlah pengunjung yang datang pada hari libur di Toko Makmur Jaya jika

    pengunjung yang datang dan berbelanja di toko tersebut pada hari libur di suatu

    bulan sebanyak 100 orang adalah sejumlah 110 orang.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    1. Persoalan nomor 1 diselesaikan dengan uji normalitas untuk mengecek kenormalan

    distribusi data, dilanjutkan dengan uji kesamaan variansi untuk mengecek apakah ada

    perbedaan variansi dari kelompok data yang ada, lalu diuji lagi dengan uji ANOVA 2 arah

    untuk mengecek apakah ada interaksi antar faktornya dan jika ada apa faktor yang

    membuat perbedaan, lalu dilajuntkan lagi dengan uji ANOVA 1 arah untuk masing-masing

    faktor, dan diikuti oleh uji MCA setelah uji ANOVA per faktor tersebut. Uji ANOVA 2

    arah untuk menjawab nomor 1a dan Uji anova 1 arah dan MCA untuk menjawab nomor

    1b.

    2. Persoalan nomor 2 diselesaikan dengan uji normalitas, uji linearitas, dan uji regresi. Uji

    regresi dilakukan untuk menentukan model regresinya. Uji regresi diawali dengan uji

    overall untuk menentukan apakah model regresi layak digunakan lalu dilanjutkan dengan

    uji parsial untuk menentukan apakah konstanta signifikan masuk model. Karena setelah

    diuji parsial konstanta tidak masuk model maka dilakukan uji regresi ulang dengan tidak

    memasukkan nilai konstanta dalam perhitungan. Dari uji regresi ulang didapat nilai

    koefisien yang menentukan jumlah pengunjung yang datang dan berbelanja. Persoalan

    nomor 2 terjawab dengan memasukkan nilai pengunjung ke model regresinya.