laporan praktikum kimia membuat mayones
TRANSCRIPT
1
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
PEMBUATAN MAYONES
OLEH:
KELOMPOK 5
DELITHA JULITHA
DEWI AUDINA SILAMBA’
ESTEVANI LINGGI TAMBANE
FAWCET JENUSDY MAKAY
IMANUELLA PANI EKA PUTRI
TUTY AWALIYAH ARMA
SMA NEGERI 1 RANTEPAO
2
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa oleh karena kasih dan penyertaanNya sehingga kami kelompok 5 dapat
menyelesaikan laporan hasil praktikum ini dengan baik. Kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Kami sadar
bahwa masih banyak kekurangan yang ada di dalam laporan ini seperti
pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak” begitu pula
kami sebagai manusia tak ada yang sempurna. Oleh karena itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar pada laporan
berikutnya dapat lebih baik lagi.
3
DAFTAR ISI Halaman
judul…………………………………………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………….... 3
Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………… 4
A. Tujuan B. Alat & Bahan
Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………. 6
A. Langkah Kerja B. Pertanyaan dan Jawaban
4
Penutup …………………………………………………………………………………………………………………… 9
A. Kesimpulan B. Saran
5
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Membuat koloid dengan sistem koloid cair-cair (emulsi)
B. Alat Dan Bahan
No. Alat & Bahan Gambar
1 Mangkuk kecil
2 Pengaduk (Mixer)
6
3 Dua butir kuning
telur
4 Minyak Kelapa
Sawit
5 Cuka botol
7
PEMBAHASAN
A. Langkah Kerja
1) Simpan semua bahan pada suhu kamar
2) Masukkan kuning telur dan 10 ml cuka ke dalam mangkuk
8
3) Aduk sampai kuning telur menjadi lengket
4) Masukkan sisa cuka dan aduk sampai merata
5) Masukkan minyak sayur per tetes kedalam kuning telur sambil terus
di aduk
B. Pertanyaan &Jawaban
1) Dengan cara apakah pembuatan mayones yang telah anda
lakukan?
Jawab : Pembuatan mayones yang telah kami dilakukan
menggunakan cara dispersi yang lebih tepatnya cara mekanik.
Dimana cara mekanik ini adalah cara pembuatan partikel koloid
secara fisik yang mengubah partikel kasar (ukuran besar) menjadi
partikel halus (ukuran kecil). Partikel kasar ini dihaluskan
dengan alat sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan.
2) Sebagai apakah fungsi dari kuning telur?
Jawab : Fungsi kuning telur adalah sebagai emulgator yang
merupakan zat penghubung dalam pembuatan koloid fase cair-cair.
Zat penghubung ini harus memiliki gugus polar (gugus yang dapat
larut dalam air) dan juga harus memiliki gugus nonpolar (gugus
9
yang dapat larutdalam minyak) sehingga zat penghubung tersebut
dapat bercampur dengan air dan dapat pula bercampur dengan
minyak.
3) Mengapa penambahan minyak sayur harus dilakukan per tetes?
Jawab : Penambahan minyak sayur harus dilakukan per tetes
agar minyak sayur, kuning telur, dan cuka yang dilarutkan tadi
dapat tercampur dengan merata. Dan juga, minyak sayur
dilakukan per tetes agar mencegah terjadi penggumpalan minyak
sayur dengan kuning telur dan cuka. Karena jika dilakukan
secara sekaligus maka campuran tidak akan merata dan terjadi
penggumpalan maka mayones tidak akan jadi
4) Mengapa minyak sayur dan cuka tidak dapat bercampur?
Jawab : Minyak sayur dan cuka tidak dapat bercampur karena
minyak sayur memiliki gugus nonpolar sedangkan cukamemiliki
gugus polar sehingga minyak sayur dan cuka tidak akan pernah
bercampur tanpa adanya emulgator
5) Jika kuning telur dan minyak sayur di simpan di dalam lemari es,
sebelum digunakan apakah yang akan terjadi?
Jawab : Jika kuning telur dan minyak sayur di simpan di dalam
lemari es, sebelum digunakan akan mengakibatkan kuning telur
akan terjadi gumpalan yang diakibatkan karena penggumpalan
partikel koloid karena kerusakan kestabilan sistem koloid yang
berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar.
Demikian hal ini juga terjadi pada minyak sayur jika dimasukkan
dalam lemari es sebelum digunakan.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada produk mayones, merupakan sistem koloid yang terdiri dari fase
terdispersi cair dan fase pendispersi cair (emulsi). Dan dapat dibuat dengan proses pembuatan koloid secara mekanik. Bagian yang terdispersi adalah minyak kelapa sawit, sedangkan bagian yang pendispersi (media pendispersi) adalah asam cuka. Karena campuran tersebut berasal dari minyak kelapa sawit dan air cuka yang sulit bercampur karena air yang
bersifat polar tidak dapat bercampur dengan minyak yang bersifat polar. Maka diperlukan zat penghubung antara keduanya yang disebut dengan emulgator (Kuning Telur).
B. Saran Bagi para pembaca yang berminat untuk membuat mayones : - Alat dan bahan yang digunakan haruslah steril,bersih .jadi tidak
menimbulkan kesalahan dalam proses pengamatan - Diperlukan kesabaran dalam membuat mayones karena dalam
pembutannya kita harus memiliki takaran yang pas agar rasa mayones
tidak terlalu asam. - Dalam permbuatan meyones bahan yang digunakan harus disimpan
pada suhu kamar, karena jika disimpan pada lemari kulkas akan
11
mengakibatkan kuning telur akan terjadi gumpalan yang diakibatkan karena penggumpalan partikel koloid karena kerusakan kestabilan sistem koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk
partikel yang lebih besar. - Dalam pembuatan meyones penambahan minyak sayur harus
dilakukan per tetes agar minyak sayur, kuning telur, dan cuka yang
dilarutkan tadi dapat tercampur dengan merata. Dan juga, minyak
sayur dilakukan per tetes agar mencegah terjadi penggumpalan minyak
sayur dengan kuning telur dan cuka. Karena jika dilakukan secara
sekaligus maka campuran tidak akan merata dan terjadi
penggumpalan maka mayones tidak akan jadi