laporan praktikum kimia

11
IDENTIFIKASI BAHAN PENGAWET I. Prinsip Kerja Mie instan merupakan makanan yang sangat populer, digemari berbagai kalangan dan berpotensi sebagai salah satu makanan alternatif pengganti beras. Hal ini disebabkan karena mi instan memiliki rasa yang enak, proses penyajian yang mudah dan cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga relatif murah dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan yang baik. Karena memiliki daya simpan yang baik, mi instan sering dipertanyakan apakah menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses pembuatannya. Setiap bungkus mie instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa bahan-bahan lainnya, seperti flavouring, kecap, saos, dan solid ingredient seperti sosis, suwiran sayur, bawang goreng, cabe kering dan sebagainya (Anonima, 2011). Pada proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak goreng panas pada suhu 120°- 160° C selama ± 2 menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4% sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak (Eep, 2006). Sedangkan pembuatan bumbu- bumbunya menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin (Chu et al., 2003). Menurut Ponte dan Tsen (1985), kombinasi dari 1

Upload: jheeajeng

Post on 28-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Kimia Mengenai Makanan Yang Mengandung Bahan pengawet

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

IDENTIFIKASI BAHAN PENGAWET

I. Prinsip Kerja

Mie instan merupakan makanan

yang sangat populer, digemari berbagai

kalangan dan berpotensi sebagai salah satu

makanan alternatif pengganti beras. Hal ini

disebabkan karena mi instan memiliki rasa

yang enak, proses penyajian yang mudah dan

cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga

relatif murah dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan

yang baik. Karena memiliki daya simpan yang baik, mi instan sering dipertanyakan apakah

menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses pembuatannya.

Setiap bungkus mie instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa bahan-bahan

lainnya, seperti flavouring, kecap, saos, dan solid ingredient seperti sosis, suwiran sayur,

bawang goreng, cabe kering dan sebagainya (Anonima, 2011). Pada proses pembuatan mi,

pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak goreng panas

pada suhu 120°-160° C selama ± 2 menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari

4% sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak (Eep, 2006). Sedangkan

pembuatan bumbu-bumbunya menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang

paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin (Chu et al., 2003). Menurut Ponte

dan Tsen (1985), kombinasi dari pengggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet

dalam makanan dapat meningkatkan daya tahan makanan karena peningkatan efek

antimikrobanya.Selain mengomsumsi makanan siap saji makanan yang biasa dikomsumsi

sebagian khalayak masyarakat atau mahasiswa adalah makanan yang dapat menggantikan

peran makanan pokok atau nasi yaitu berupa Indomie sebagian masyarakat dan mahasiswa

yang belajar merantau menganggap makanan pokoknya adalah makanan instant yang berupa

indomie selain masaknya sederhana, makanan tersebut dibandingkan dengan makanan

lainnya dapat dinikmati dengan mudah, untuk mengisi kekosongan perut.

Bagaimanapun mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome

food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di

konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatan hal itu

disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Disamping itu mie

1

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh . Walaupun di dalam mie

instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besat tetapi kandungan vitamin,

mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit. Hal itu berbeda jika makan

mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penampahan

jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll,

Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telor, ikan , tempe,

daging dan sebagainya. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat

menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi

harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200

kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang

dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita

obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Ternyata mie instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga

bisa merugikan kesehatan bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya

menurut dokter mie instan penyebab timbulnya kanker, hal itu disebabkan oleh zat lilin

sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket

saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie

instan dinyatakan tidak benar.

Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan

POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin

ini pun dibantah oleh salah satu produsen mie instan di Indonesia, PT Indofood.

“Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan.

Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT

Indofood cabang Jawa Barat.

Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang

tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan

pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat,

mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.

Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan

hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan

lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna

makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding

lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium

2

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium

(Na dan K) di dalam darah dan jaringan.

Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita

autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang

tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Mie Instan membuat kita lebih cepat lapar dari pada makan nasi. Namun, sifat

karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian

karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa

kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana

sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat

dibanding nasi

Untuk mengindentifikasi bahan makanan yang mengandung Lilin, misalnya

pada mie instan dapat menggunakan indikator bahan alami brupa kunyit. Mie instan yang

mengandung lilin, jika diberi indikator kunyit akan berwarna oranye dan sebaliknya jika

warnanya tetap maka tidak ada kandungan lilin didalamnya.

II. TujuanUntuk mengetahui bahan pengawet yang terkandung dalam mie instan

III. Alat dan Bahan

1. Mie Instan 3. Alkohol 70% sebanyak 200 ml

2. Kunyit

3. Blender

4. Mangkuk

5. Gelas Kimia

3

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

IV. Prosedur Kerja

1. Kupas kunyit hingga bersih, lalu dihaluskan menggunakan blender.

2. Setelah itu kunyit yang sudah halus di peras, dan dicampurkan dengan alkohol 70%

sebanyak 200 ml

3. Ambil mie instan secukupnya, masukkan kedalam gelas kimia, lalu tambahkan air

secukupnya, dan setelah itu di rebus.

4. Setelah mendidih, ambil air rebusan mie instan, lalu tetesi indikator kunyit yang telah

disediakan

5. Amati perubahan warna yang terjadi.

6. Catat Hasilnya

4

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

V. Hasil Pengamatan

Dapat kami simpulkan bahwa mie instan

tersebut mengandung lilin yang sangat

berbahaya. Terbukti saat kami tetesi sari kunyit

yang telah kami campur dengan alkohol 70%

sebanyak 200 ml mengalami perubahan warna,

awalnya berwarna putih pekat berubah menjadi

warna jingga. Itu membuktikan bahwa lilin yang

terkandung dalam mie instan tersebut dalam

jumlah yang besar dan sangat berbahaya.

VI. PEMBAHASAN

Mie Instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan

minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas

dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.

Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan

perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen

(ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971

ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi

adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut.

Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi

hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000,  mie instan adalah

ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, Saat ini, Indonesia adalah produsen mie

instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok

menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan

12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus.

Namun Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69

bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus,dan Jepang dengan 42

bungkus.

Mie instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak

disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa

hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak

5

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mie

instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mie instan berkuah.

Mie instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa

dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mie

instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai

persediaan “makanan lokal” jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena

rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang

berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya

jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.

Air rebusan mie instan yang telah kami tetesi dengan indikator kunyit yang telah

dicampurkan dengan alkohol 70% sebanyak 200 ml, terjadi perubahan warna. Sebelum

ditetesi, air rebusan mie instan berwana putih pekat dan setelah ditetesi dengan indikator,

warna air rebusan mie berubah menjadi warna oranye kemerahan, itu menandakan bahwa

mie instan tersebut mengandung lilin yang berbahaya untuk tubuh kita.

VII. KESIMPULAN

Produk makanan instant sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makaanan

cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan

dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar

berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang bisa

dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa yang

tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan agar

tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instant dapat menggangu

kesehatan khususnya pada pencernaan.

6

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

VIII. Lampiran Foto

7

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

8