laporan praktikum kimia

4
Laporan Praktikum Kimia "REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM" I. JUDUL Reaksi Eksoterm dan Endoterm II. TUJUAN Untuk mengetahui terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm III. DASAR TEORI Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO (s) dimasukan ke dalam air. CaO (s) + H 2 O (l) => Ca(OH) 2(aq) Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang. Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH 4 Cl. NH 4 Cl (s) + H 2 O => NH 4 Cl (aq) Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari (eksoterm). Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es (endoterm).

Upload: hadiriyanto

Post on 04-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Kimia "REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM"I.JUDULReaksi Eksoterm dan Endoterm

II.TUJUANUntuk mengetahui terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm

III.DASAR TEORIReaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor.Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s)dimasukan ke dalam air.CaO(s)+ H2O(l)=> Ca(OH)2(aq)Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.NH4Cl(s)+ H2O => NH4Cl(aq)Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari (eksoterm). Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es (endoterm).Apa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.

Harga H Reaksi Eksoterm dan EndotermPada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu H bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan demikian, maka pada reaksi endoterm H bertanda positif (+).

IV.ALAT DAN BAHAN PERCOBAANA.Alat PercobaanNo.Nama AlatUkuranJumlah

1Termometer0-100oC1

2Tabung Reaksi2

3Penjepit Dan Penyangga1

4Spatula1

5Pipet Tetes2

B.Bahan PercobaanNo.Nama BahanUkuranJumlah

1Larutan HCL1 M2 mL

2Pita Mg2 cm2 buah

3Kristal Urea1 spatula

4Air2 mL

V.CARA KERJA1.Masukan 2 mL larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi A dan tambahkan 2 buah pita Mg 2cm. Biarkan bereaksi.2.Catatlah suhu masing-masing sebelum dan setelah bereaksi!3.Masukan 1 spatula kristal urea ke dalam tabung reaksi B dan tambahkan 2 mL air. Aduk dan biarkan bereaksi.4.Catatlah suhu masing-masing sebelum dan setelah bereaksi.

VI.HASIL PENGAMATANNo.PercobaanTawalTcampuranTJenis Reaksi

1HCL(aq)+ Mg(s)27oC30oC3oCEksoterm

2CO(NH2)2(s)+ H2O(l)26oC17oC9oCEndoterm

VII.PEMBAHASANPada percobaan 1, suhu awal HCL adalah 27oC. Kemudian ke dalam larutan HCL tersebut ditambahkan potongan pita Mg dan suhunya naik menjadi 30oC.T = 30 27 = 3oCKarena suhunya naik, artinya campuran tersebut mengalami reaksieksoterm.Pada percobaan 2, suhu awal H2O adalah 26oC. Kemudian ke dalam air tersebut di tambahkan kristal urea dan suhunya turun menjadi 17oC.T = 26 17 = 9oCKarena suhunya turun, artinya campuran tersebut mengalami reaksiendoterm.

VIII.KESIMPULANNo.EksotermEndoterm

1Reaksi yang melepaskan kalorReaksi yang menerima kalor

2Kalor dari sistem lepas ke lingkunganKalor dari lingkungan masuk ke sistem

3Lingkungan panasLingkungan dingin

4Hp < HrH = negatif (-)Hp > Hr H = positif (+)

IX.DAFTAR PUSTAKANiko Fani. 2013. Data hasil praktikum eksoterm dan endoterm. Kebumen.Niko Fani. 2013. Kimia kelas XI. Kebumen.Michael Purba. 2006. Kimia untuk kelas XI Semester 1. Jakarta. Penerbit Erlangga