laporan praktikum kimia 1 sigit

6
Laporan Praktikum Kimia 1 PERCOBAAN XI SINTESIS ASETANILIDA 1. Tujuan Percobaan Mampu membuat asetanilida dari reaksi antara aniline dengan asetat anhidrida. Dapat memurnikan asetanilida hasil reaksi dengan teknik rekristalisasi. Dapat menentukan titik lebur asetanilida dengan benar. 1. Landasan Teori 1.1. Reaksi Anhidrida Anhidrida asam lebih reaktif daripada asamkarboksilat dan dapat digunakan untuk mensintesis keton,ester atau amida. Anhidrida asam bereaksi dengan nukleofilyang sama seperti yang bereaksi dengan klorida asam;namun laju reaksinya lebih rendah. (sebagai gugus pergisuatu ion karboksilat tidaklah sebagai ion halide) perhatikanbahwa produk lain dalam reaksi- reaksi ini adalah asamkarboksilat atau, bila campuran reaksi bersifat basa,anionnya. Umum: Hidrolisis, anhidrida bereaksi dengan air untukmenghasilkan asam karboksilat. Laju reaksi, seperti lajuhidrolisis klorida asam, tergantung pada kelarutan anhidridadalam air. Umum: Reaksi dengan alcohol dan fenol. Reaksi berkatalisasam dari suatu anhidrida dengan alcohol atau fenol akanmenghasilkan ester. Reaksi ini terutama berguna dengananhidrida asam asetat yang tersedia secara komersial, yangmenghasilkan asetat. Ester-ester fenil dapat dibuat dengan menggunakankondisi asam atau kondisi basa. Pada kondisi basa, mula-mula dibuat garam natrium dari fenol dan kemudian diolahdengan anhidridanya. Amonia, amina primer, dan amina sekunder bereaksidengan anhidrida menghasilkan amida. Sekali lagi anhidridaasam asetat merupakan anhidrida paling popular yangdigunakan dalam reaksi ini. Ammonia dan anhidrida asamasetat menghasilkan asetamida, sedangkan amina dananhidrida asam

Upload: sigitway

Post on 23-Jun-2015

1.756 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kimia 1 Sigit

Laporan Praktikum Kimia 1

PERCOBAAN XI

SINTESIS ASETANILIDA

1. Tujuan Percobaan

• Mampu membuat asetanilida dari reaksi antara aniline

dengan asetat anhidrida.

• Dapat memurnikan asetanilida hasil reaksi dengan teknik

rekristalisasi.

• Dapat menentukan titik lebur asetanilida dengan benar.

1. Landasan Teori

1.1. Reaksi AnhidridaAnhidrida asam lebih reaktif daripada asamkarboksilat dan dapat digunakan untuk

mensintesis keton,ester atau amida. Anhidrida asam bereaksi dengan nukleofilyang sama seperti yang bereaksi dengan klorida asam;namun laju reaksinya lebih rendah. (sebagai gugus pergisuatu ion karboksilat tidaklah sebagai ion halide) perhatikanbahwa produk lain dalam reaksi-reaksi ini adalah asamkarboksilat atau, bila campuran reaksi bersifat basa,anionnya.

Umum:Hidrolisis, anhidrida bereaksi dengan air untukmenghasilkan asam karboksilat. Laju

reaksi, seperti lajuhidrolisis klorida asam, tergantung pada kelarutan anhidridadalam air.

Umum:Reaksi dengan alcohol dan fenol. Reaksi berkatalisasam dari suatu anhidrida dengan

alcohol atau fenol akanmenghasilkan ester. Reaksi ini terutama berguna dengananhidrida asam asetat yang tersedia secara komersial, yangmenghasilkan asetat.

Ester-ester fenil dapat dibuat dengan menggunakankondisi asam atau kondisi basa. Pada kondisi basa, mula-mula dibuat garam natrium dari fenol dan kemudian diolahdengan anhidridanya.

Amonia, amina primer, dan amina sekunder bereaksidengan anhidrida menghasilkan amida. Sekali lagi anhidridaasam asetat merupakan anhidrida paling popular yangdigunakan dalam reaksi ini. Ammonia dan anhidrida asamasetat menghasilkan asetamida, sedangkan amina dananhidrida

asam

asetat

menghasilkanasetamidatersubtitusi. Satu

mol amina dihabiskan dalam netralisasiasam asetat yang terbentuk dalam reaksi itu.

Laporan Praktikum Kimia 1

1.2.Penggunaan Derivat Asam Karboksilat dalam SintesisAsam karboksilat dan derivate (turunan-turunannya)semua bersifat dapat diubah satu

menjadi yang lain(interconvertible) secara sintetik. Namun dari antaraderivate asam karboksilat ini, halida asam dan anhidridaagaknya yang paling serbaguna, karena keduanya

Page 2: Laporan Praktikum Kimia 1 Sigit

lebihreakstif daripada senyawa karbonil yang lain. Keduanyadapat digunakan untuk mensintesis ester yang terintangi(secara sterik) dan ester fenil, yang tidak dapat dibuatdengan rendemen yang baik dengan pemanansan RCOOHdan R’OH dengan katalis asam, karena kesetimbangan tidakmenguntungkan.

Kedua derivate ini juga merupakan reagensia yang paling

berguna untuk membuat amida tersubtitusi-N.

Ruduksi suatu klorida asam dengan LiAlH(OR)3 menyajikan

satu dari hanya sedikit jalur ke aldehida.Meskipun ester tidak sereaktif klorida asam atauanhidrida, mereka berguna dalam

sintesis alcohol (denganreduksi atau dengan reaksi Grignard) dan merupakan bahanawal yang berharga dalam mensintesis molekul rumit.

Sintesis nitril memberikan satu dari teknik-teknik yangpaling mudah untuk memperpanjang rantai karbon alifatikdengan satu rantai lagi, atau untuk menambahkan suatugugus karboksil atau suatu gugus NH2.Seperti telah disebut, reaksi RX dan CN- memberikanrendemen terbaik dengan alkil halide primer. Alkil halidesekunder dapat juga digunakan, tetapi rendemennya lebihrendah.

1.3.Asetilasi Amina AromatisAniline merupakan amina aromatis primer. Reaksisubtitusi terhadap amina aromatis

dapat berupa subtitusipada cincin benzene atau subtitusi pada gugus amina.Asetilasi amina aromatis primer atau sekunder banyakdilakukan dengan klorida asam dalam suasana basa ataudengan mereaksikan amina dengan asetat anhidrida. Aniline

primer

bereaksi

dengan

asetat

anhidrida

menghasilkan asetanilida.Jika asetat anhidrida yang digunakan berlebihan danpemanasan dilakukan pada waktu

yang lama, makasejumlah turunan diasetil akan terbentuk. Namun demikian,turunan diasetil tidak stabil dengan kehadiran air danmengalami hidrolisis menghasilkan senyawa monoasetil.

Amina dapat mengalami reaksi hidrolisa dalamsuasana asam membentuk asam karboksilat dan garamamina, sedangkan dalam suasana basa membentuk ionkarboksilat dan amina.

1.4. Pemurnian ZatJika suatu reagensia dengan kemurnian yangmemadai untuk suatu penetapan tertentu

tidak tersedia,maka produk termurni yang tersedia haruslah dimurnikan:paling lazim ini dilakukan dengan rekristalisasi dari dalamair. Zat padat dengan bobot yang diketahui dilarutkandalam air dengan volume cukup untuk memperoleh jenuhatau hampir jenuh pada titik didih: dapat digunakan piala,labu erlemeyer ataupun pinggan porselen larutan panas itudisaring lewat kertas saring bergalur yang ditaruh dalamsuatu corong berpipa pendek, dan filtratnya ditampungdalam suatu piala: proses ini akan memisahkan bahan yangtak dapat larut

Page 3: Laporan Praktikum Kimia 1 Sigit

yang biasanya terdapat. Jika zat itumengkristal dalam corong, maka haruslah larutan disaringdalam suatu corong berair-panas. Filtrate panas yang jernihitu didinginkan dengan cepat dengan mencelupkan kedalampinggan air dingin atau campuran air dan es menurutkelarutan zat padat itu: larutan itu diaduk dengan tetapagar mendorong terjadinya Kristal kecil, yang tidaksebanyak Kristal besar dalam mengepung cairan induk. Zatpadat itu kemudian dipisahkan dengan cairan induk denganpenyaringan, dengan menggunakan salah sati tipe corongBuchner. Setelah semua cairan tersaring, zat padat ituditekan kebawah dengan tutup kaca yang luas, isapsekering mungkin dan kemudian dicuci dengan porsi-porsikecil pelarut aslinya untuk menyingkirkan cairan induk yangmenempel. Zat padat terkristalkan ulang ini dikeringkanpada kca-kaca arloji besar pada atau diatas temperaturekamar sesuai dengan sifat bahan; tentu saja dijaga agartidak terkena debu. Zat padat yang telah dikeringkandisimpan dalam botol bersumbat kaca.

1.5. RekristalisasiSenyawa organic berbentuk kristal yang diperoleh darisuatu reaksi biasanya tidak

murni. Mereka masihterkontaminasi sejumlah kecil senyawa yang terjadi selamareaksi. Senyawa ini dapat dimurnikan dengan cararekristalisasi menggunakan pelarut yang sesuai.

Pemurnian senyawa dengan cara rekristalisasididasarkan pada perbedaan kelarutan senyawa dalam suatupelarut tunggal atau campuran. Ada dua kemungkinakeadaan dalam rekristalisasi yaitu pengotor lebih larut daripada senyawa yang dimurnikan atau sebaliknya.

Pada dasarnya proses rekristalisasi adalah (a)melarutkan senyawa yang akan dimurnikan kedalampelarut yang sesuai pada atau dekat titik didihnya ; (b)menyaring larutan panas dari molekul atau partikel tidaklarut ; (c) biarkan larutan panas menjadi dingin hinggaterbentuk kristal; dan (d) memisahkan Kristal dari larutanberair. Kristal yang terjadi dikeringkan dan ditentukankemurnianya dengan penentuan titik lebur, kromatografidan metode spekstrokopi.

Langkah penentuan pelarut dalam rekristalisasimerupakan langkan penentu keberhasilan pemisahan. Jikasenyawa larut dalam keadaan panas maka penyaring harusdilakukan pada keadaan panas. Senyawa organic seringmengandung pengotor yang berwarna. Senyawa tersebutdapat dimurniakn dengan penambahan karbon aktifpenghilang warna seperti norit.

Laporan Praktikum Kimia 11. Cara KerjaBerikut adalah skema kerja yang telah dilakukan :1.1. Sintesi asetanilidaSintesis Asetanilida

Page 4: Laporan Praktikum Kimia 1 Sigit

5.125g Anilin

5.37g asetat anhidrat

5.25g asam asetat glasial

Abu zink secukupnyaLabu Alas Bulat 500 mLRefluks selama 30 menitHasil refluks dimaasukan ke dalam gelas beker yang bDiaduk beberapa saat sampai terbentuk kristalKristal disaring dengan penyaring buchnerBerat Kristal ditimbang

Laporan Praktikum Kimia 11.2. Rekristalisasi Asetanilida2.Hasil Percobaan dan PembahasanSintesis AsetanilidaKristal Hasil sintesisTambahkan norit secukupnya sambil tetapDipanaskan hingga larut sempurnaDimasukan ke dalam gelas bekerSaring dengan penyaing panasFiltrate ditampung dalam Erlenmeyer pada penangas esKristal dikeringkan, ditimbang beratnyaKristal yang terbentuk dipisahkan dengan penyaring panasDitentukan titik lebur kristal

Laporan Praktikum Kimia 12.1. Hasil PercobaanHasil Percobaan sintesis asetanilida adalah sebagaiberikut:NamaSenyawaBeratBentuk

Page 5: Laporan Praktikum Kimia 1 Sigit

WarnaBauTitikLeburAsetanilida3.25gramKristalPutihsaljuTidakberbau110oC2.2. Pembahasan

Reaksi antara anhidrida asam asetat dan anilinemerupakan reaksi asetilasi yang membentuk amida dalamhal ini asetanilida. Aniline merupakan suatu amina primer.Reaksi antara amonia dan anhidrida asam asetatmenghasilkan asetamida, sedangkan amina dan anhidridaasam asetat menghasilkan asetamida tersubtitusi. Satu molamina dihabiskan dalam netralisasi asam asetat yangterbentuk dalam reaksi itu. Reaksi yang terjadi antaraaniline dan anhidrida asam asetat adalah sebagai berikut :

Anhidrida asam asetat dan aniline direaksikandengan metode refluks. Anhidrida asam asetat dan anilinebereaksi pada suhu yang relative tinggi hal ini dapatdilakukan dengan metode refluks dimana pada prosesrefluks terjadi penguapan dan pengembunan kembalisecara berangsur dan diharapkan volume reaktan tetaphingga menghasilkan produk yang diinginkan. Alat refluksterdiri atas labu alas bulat dan pendingin bola. Labu alasbulat merupakan tempat reaktan sedangkan pendingin bola