laporan praktikum judging domba

16
LAPORAN PRAKTIKUMPRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING “Judging” Disusun oleh : Kelas C Kelompok 8 Satrio Adhiguna 200110110055 Dani Zulkarnaen 200110130096 Kania Agustien 200110130112 Popon Nur Sholiha 200110130263 Adhita Liora Maulida 200110130325 LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: lioraadhita

Post on 18-Dec-2015

463 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

judging domba dilakukan di universitas padjajaran . judging domba dilakukan untuk menduga umur, kondisi tubuh, dan memungkinkan seleksi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMPRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBINGJudgingDisusun oleh :Kelas CKelompok 8Satrio Adhiguna200110110055Dani Zulkarnaen 200110130096Kania Agustien 200110130112Popon Nur Sholiha 200110130263Adhita Liora Maulida 200110130325

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONGFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARANSUMEDANG2015

IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangMeningkatnya kebutuhan konsumen akan ternak domba baik untuk dikonsumsi ataupun untuk dipelihara, membuat para konsumen dan peternak memperhatikan kondisi dari ternak domba tersebut. Oleh karena itu konsumen dan peternak mempunyai cara-cara khusus untuk menentukan apakah domba tersebut layak dan baik menurutnya. Banyak hal yang bisa dibuktikan dalam cara tersebut contohnya untuk mengetahui apakah domba tersebut gemuk atau tidak, biasanya para peteernak dan konsumen mengukur pada bagian lingkar dadanya hal tersebut merupakan salah satu dari bnyak cara yang bisa menentukan bahwa domba tersebut gemuk. SElain itu biasanya petenak meraba perawakan dengan cara falpasi apakah pada tulangnya itu bertumpuk daging atau tidak.1.2Maksud dan Tujuan1. Mengetahui umur domba berdasarkan struktur gigi2. Mengetahui panjang tubuh , lingkar dada, tinggi pundak, dalam dada, lebar dada3. Memberi penilaian pada domba1.3Waktu dan TempatTanggal : Senin, 30 Maret 2015Waktu: Pukul 10.00 WIBTempat:Kandang Domba dan Kambing Universitas Padjajaran

IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Penentuan Umur pada domba berdasarkan struktur gigi Gigi ternak mengalami erupsi dan keterasahan secara kontinyu. Pola erupsi gigi pada ternak memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak. Gerakan mengunyah makanan yang dilakukan ternak mengakibatkan terasahnya gigi (Heath dan Olusanya, 1988). Bedasarkan tahap pemunculannya, gigi seri ternak ruminansia dapat dikelompokkan menjadi gigi seri susu (deciduo incosors =DI) dan gigi seri permanen (incisors =I). Gigi seri susu muncul lebih awal daripada gigi seri permanen dan digantikan oleh gigi seri permanen. Permuculan gigi seri susu, pergantian gigi seri susu menjadi gigi seri permanen, dan keterasahan gigi seri permanen terjadi pada kisaran umur tertentu sehingga dapat digunakan sebagai pedoman penentuan umur ternak ruminansia. Kambing dewasa memiliki susunan gigi permanen sebagai berikut : sepasang gigi seri sentral (central incisors), sepasang gigi seri lateral (lateral incisors), sepasang gigi seri intermedial (intermedial incisors), sepasang gigi seri sudut (corner oncisors) pada rahang bawah, tiga buah gigipremolarpada rahang atas dan bawah, dan tiga buah gigimolarpada rahang atas dan bawah (de Lahunta dan Habel, 1986; Edey, 1993; Heat danOlusanya, 1988). Gigi seri susu pada kambing berjumlah 4 pasang (2DI1, 2DI2, 2DI3, 2DI4). Cempe berumur 1 hari sampai 1 minggu memiliki sepasang gigi seri susu sentral (2DI1), padaumur 1 - 2 minggu terdapat sepasang gigi seri susu lateral (2DI2 ), pada umur 2 3 minggu terdapat sepasang gigi seri susu intermidial (2DI3), dan pada umur 3 - 4 minggu terdapat sepasang gigi seri susu sudut (2DI4 ). Pada umur 1 - 1,5 tahun, 2DI1 digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral (2I1). Pada umur 1,5 - 2,5 tahun, 2DI2 digantikan oleh sepasang gigi seri permanen lateral (2I2). Pada umur 2,5 3,5 tahun, 2DI3 digantikan oleh sepasang gigi seri permanen intermedial (2I3 ). Pada umur 3,5 4,0 tahun, 2DI4 digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sudut (2I4) (Frandson, 1993).Kenyataan bahwa gigi seri susu tumbuh dan digantikan oleh gigi seri permanen terjadi pada umur tertentu, maka hal tersebut merupakan pedoman yang banyak digunakan di lapangan untuk menentukan umur kambing. Selain itu, gigi seri permanenmengalami keterasahan yang bentuknya dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi. Ukuran gigi ternak ruminansia ditentukan secara genetik dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sedangkan mahkota gigi dipengaruhi pakan maternal. Gigi ternak ruminansia berkembang dalam suatu deretan unit dalam bidang morfogenik yang berkesinambungan. Setiap unit berkembang dengan cara tertentu menurut posisinya pada bidang morfogenetik, Bidang tertentu mengalami diferensiasi ke wilayah yang berhubungan dengan pembentukan gigi seri, gigi premolar, dan gigi molar (Colyer, 1990).Di Indonesia, sebagian besar kambing dipelihara peternak di pendewasaan sehingga tidak dilengkapi dengan catatan tanggal lahir kambing. Hal tersebut mempersulit peternak yang akan memilih kambing sebagai calon bibit jantan atau betina. Sampai saat ini, penentuan umur kambing berdasarkan kondisi gigi masih menjadi alternatif kedua apabila catatan tanggal lahir tidak diketahui.

2.2 Judging dan Palpasi pada ternak2.2.1 Judging TernakJudging adalah penilaian tingkatan ternak dengan beberapa karakteristik pentinguntuk tujuan tertentu secara subjektif. Judging terdiri atas tiga langkah yaitu,penilaian melalui kecermatan pandangan (visual), penilaian melalui kecermatanperabaan (palpasi), dan penilaian melalui pengukuran tubuh.Ternak yang sehat dapat dipilih dengan melakukan penilaian melalui pandangandari samping, belakang, dan depan ternak tersebut. Untuk mengetahui ternak dalamkondisi sehat, perlu diketahui karakteristik ternak yang sehat. Karakteristiktersebut meliputi, keadaan mata dan kulitnya normal, pergerakannya tidak kaku,tingkah laku dan nafsu makan normal, pengeluaran kotoran (feces) dan urine tidaksulit, tidak ada gangguan dalam berjalan dan berdiri, serta memiliki respirasidan sirkulasi darah yang normal.Selanjutnya, penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan tulang-tulang rusuk(ribs) untuk memilih ternak yang gemuk. Ternak kurus tidak selalu dalam keadaansakit, tetapi ternak yang gemuk menandakan produksi daging yang optimal. Padahewan sapi, terdapat 13 tulang rusuk. Semakin sedikit tulang rusuk yangmembayang di balik kulit, ternak tersebut semakin gemuk. Hal ini terjadi karenatulang rusuk tertutup oleh perdagingan dan lemak.Kegemukan ternak (hewan ternak ruminansia) dapat diketahui dengan meraba perkembangan otot diantara tulang processus spinosus (tulang belakang) dan processus transversus(tulang rusuk rudimenter). Pada ternak yang gemuk, processus transversus tidakdapat teraba oleh tangan dan terasa sekali perlemakan yang tebal di balik kulit.Pada domba yang tertutup rambut tebal, perabaan dilakukan dengan tangan terbukapada punggung dari arah belakang dekat pangkal ekor sampai ke leher dengan jarakperabaan tidak lebih dari lima sentimeter.

IIIALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

3.1. Alat dan ahan Domba Pita ukur Kaliper3.2. Prosedur Kerja3.2.1 Penentuan Umur Siapkan domba yang akan diteliti umurnya Ikat domba tersebut dengan dambang Tenangkan domba dengan cara merapatkan posisi kita dengan domba Buka mulutnya dan lihat giginya3.2.2 Pengukuran Lingkar Dada Siapkan pita ukur Setelah itu masukan dan lingkarkan pita ukur pada perselangkakngan dadanya (3 kali pengulangan) Liat angkanya, kemudian catat hasilnya3.2.3 Pengukuran Lebar Dada Sediakan caliper atau sejenisnya Atur jarak caliper tersebut dan masukan kedalam selangkang dada domba (3 kali pengulangan) Lihat angkanya, lalu catat hasilnya3.2.4 Pengukuran Dalam Dada Sediakan kaliper Atur jarak caliper tersebut dan masukan kedalam bagian dadanya (3 kali pengulangan) Lihat angkanya, lalu catat hasilnya3.2.5 Pengukuran Panjang Tubuh Sediakan pita ukur Ukur panjang tubuh domba dari bagian atas pundak yang menonjol sampai tulang ujung bagian ekor (3 kali pengulangan) Lihat angka pengukuran , lalu catat hasilnya3.2.6 Pengukuran Tinggi Pundak Sediakan kaliper Ukur tinggi tubuh dengan caliper dari tanah sampai menyentuh bagian tulang tonjolan pada pundak (3 kali pengulangan) Lihat angkanya, lalu catat hasilnya3.2.7 Penilaian Domba Siapkan lembar penilaian Amati domba secara keseluruhan Lakukan palpasi di daerah perlemakan dan perdagingan Catat hasil penilaian pada lembar kerja

IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pengamatan4.1.1 Hasil Pengukuran PengukuranHasil (cm)

Domba 1 Domba 2

123Rata2123Rata2

Panjang badan5454515359585958,5

Lingkar dada74727272.672686869.3

Tinggi pundak63,561,561,562.660,560,560,560,5

Dalam dada3030303030303030

Lebar dada2020202020202020

Umur < 1 tahun1 tahun

4.1.2 Penilaian Domba Penilaian tubuhDomba 1Domba 2

Kesan umum66

Perlemakan 33

Perdagingan a. Tengkuk ,dada,bahub. Puggung dan pinggangc. Paha 23

d. 69

e. 69

Total 2330

4.2 PembahasanHasil pengamatan melalui perbandingan secara kasat mata dan gambaran umum dari pengukuran diatas bahwa domba pertama dan domba kedua hampir sama bobot badannya dengan angka yang relative beda tipis. Namun dilihat dari usia domba pertama telah berumur lebih muda beberapa bulan dari domba ke dua yang berumur satu tahun. Maka dari itu dilihat dari perkembangannya yang bagus dan relevan naik yaitu perkembangan domba ke dua dengan perbedaan usia tetapi domba kedua ini bisa menyamai ukuran domba pertama.Pada proses palpasi domba pertama saat diraba bagian atas badan perawakannya kurang baik karena saat perabaan kandungan daging sedikit dan yang terasa saat perabaan hanya tulang yang dominan. Sedangkan pada domba kedua perbandingannya beda tipis dengan domba pertama, lebih bagus perawakannya.Hal tersebut bisa diakibatkan dari manajemen pakan yang kurang , karena untuk mencapai kondisi ternak yang baik selain dari pemeliharaannya manajemen pakan pun harus diperhatiakan untuk menghasilkan kualitas domba yang unggul baik secara perdagingan ataupun dari segi performa yang diharapkan.

VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanDomba 2 memiliki konformasi tubuh yang lebih baik dari domba 1 dari pegukuran lingkar dada, panjang badan, tinggi pundak, lebar dada, dalam dada. Selain itu dari hasil palpasi domba 2 memiliki perdagingan yang lebih baik dari domba 1. Judging digunakan untuk menilai kualitas domba melalui visual, palpasi, pengukuran tubuh. 5. 2 SaranDalam memilih suatu ternak memang perlu diperhatikan hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan ternak unggul yang kita harapkan dengan porforma dan kondisi yang sehat. Maka dari itu pengaflikasian judging dan palpasi dalam memilih ternak harus benar-benar diterapkan.

DAFTAR PUSTAKAPurbowati, Endang. 2009.Usaha Penggemukan Domba. Penerbit Penebar Suara, SemarangSaladin, R. 1981. Ilmu Tilik Hewan. Penerbit Senat Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Sudarmono, A S. dan Y, Bambang Sugeng. 2008. Beternak Domba. Penebar Swadaya. Depok.