laporan praktikum hukum ohm bagian 1

12
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II “HUKUM OHM Bagian 1” Tanggal Pengumpulan :24 Mei 2016 Tanggal Praktikum : 17 Mei 2016 Waktu Praktikum : 13.30-16.00 WIB Nama : Annisa Febriana NIM : 11150163000073 Kelompok/Kloter : 4 (Empat)/2 (Dua) Nama Anggota : 1. Nia (11150163000059) Kelas : Pendidikan Fisika 2 B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Upload: annisa-febriana

Post on 14-Apr-2017

3.016 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II

“HUKUM OHM Bagian 1”

Tanggal Pengumpulan :24 Mei 2016

Tanggal Praktikum : 17 Mei 2016

Waktu Praktikum : 13.30-16.00 WIB

Nama : Annisa Febriana

NIM : 11150163000073

Kelompok/Kloter : 4 (Empat)/2 (Dua)

Nama Anggota :

1. Nia (11150163000059)

Kelas : Pendidikan Fisika 2 B

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

HUKUM OHM Bagian 1

A. TUJUAN PRAKTIKUM1. Mahasiswa dapat menemukan hubungan antara tegangan dan

arus listrik pada suatu kawat penghantar (Hukum Ohm) 2. Mahasiswa dapat menggunakan alat catu daya (berbagai

tegangan), 3. Mahasiswa dapat menggunakan berbagai harga resistor dan

multimeter.

B. DASAR TEORIUntuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan

beda potensial. Salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial yaitu dengan baterai. George Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya.

Tepatnya berapa besara aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga bergantung pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Makin tinggi hambatan, makin kecil arus suatu tegangan V. Jadi, hambatan didefinisikan sebagai arus sebanding terbalik dengan hambatan. I = V/R, dimana R adalah hambatan kawat, V adalah beda potensial yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya. Hubungan ini sering dituliskan:V = IRDan dikenal sebagai Hukum Ohm. (Giancoli, Douglas C., 2001:67-68)

Dari persamaan Hukum Ohm diatas, kemudian disketsakan dalam grafik, hasilnya nampak berupa garis lurus, dengan gradien menunjukkan nilai R. Sifat material yang menunjukkan kurva V-I berbentuk garis lurus disebut material Ohmik. (Ishaq, Muhammad, 2007:74-75)

Bahan-bahan yang menaati Hukum Ohm dikatakan sebagai bahan yang bersifat Ohmik. Dari eksperimen, ditemukan bahwa tidak semua bahan memiliki sifat demikian. Bahan-bahan dan perangkat-perangkat yang tidak menaati Hukum Ohm dikatakan bersifat Nonohmik. (Serway, Raymond A. dan John W. Jewett, 2010:365)

C. ALAT DAN BAHAN

N GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN

Page 3: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

O1

Catu daya/power supply

2

Saklar

3

Kabel penghubung

4

Multimeter digital

5

Resistor 50 ohmResistor 100 ohm

D. LANGKAH PERCOBAAN

No

Gambar Langkah percobaan

Page 4: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2 Hubungkan power supply tegangan DC positif dengan saklar pole satu jalur

3 Lalu hubungkan pada multimeter digital sebagai pengukur ampere (jarum menunjuk I = 20 m/10 A

4 Hubungkan kembali saklar dengan resistor (50 ohm pada percobaan 1 dan 100 ohm pada percobaan 2)

5 Hubungkan resistor ke power supply positif

6 Pasangkan multimeter sebagai pengukur voltase ke resistor (jarum menunjuk V=20)

Page 5: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

7 Lakukan pengukuran pada masing-masing multimeter dengan tegangan pada power supply

E. DATA PERCOBAANTabel 1: pengukuran untuk tegangan 2 volt resistor 50 ohm

No V (Volt) I (Ampere) R (Ohm)

1 1,88 0,03 62,62 1,89 0.03 633 1,89 0,04 634 1,88 0,04 475 1,88 0,04 47

Tabel 2: pengukuran untuk tegangan 2 volt resistor 100 0hm

No V (Volt) I (Ampere) R (Ohm)

1 1,92 0,02 962 1,98 0,02 993 1,96 0,02 984 1,91 0,02 95,55 1,92 0,02 96

Tabel 3: pengukuran untuk tegangan 6 volt resistor 50 ohm

No V (Volt) I (Ampere) R (Ohm)

1 5,77 0,11 522 5,75 0,11 523 5,76 0,11 524 5,78 0,11 52,55 5,76 0,11 52,3

Page 6: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

Tabel 4: pengukuran untuk tegangan 6 volt resistor 100 ohm

No V (Volt) I (Ampere) R (Ohm)

1 5,85 0,05 1172 5,83 0,05 116,63 5,81 0,06 964 5,84 0,06 975 5,82 0,06 97

F. PENGOLAHAN DATAV = IR R = V/ITabel 1 : pengukuran untuk tegangan 2 volt resistor 50 ohmR1= 1,88/0,03 = 62R2= 1,89/0,03 =63 R = 62+63+63+47+47R3=1,89/0,04 =63 5R4=1,88 /0,04 =47 R = 56,4R5= 1,88/0,04 = 47Tabel 2 : pengukuran untuk tegangan 3 volt resistor 100 ohmR1= 1,92/0,02 = 96R2= 1,98/0,02 =99 R =96 +99+98+95,5+96R3=1,96 /0,02 =98 5R4= 1,91/0,02 =95,5 R = 98,8R5= 1,92/0,02 = 96Tabel 3 : pengukuran untuk tegangan 6 volt resistor 50 ohmR1=5,77/0,11 = 52R2=5,75 /0,11 = 52 R = 52+52+ 52+ 52,5+52,3R3= 5,76/0,11 = 52 5R4=5,78 /0,11 = 52,5 R = 52,16R5= 5,76 /0,11 = 52,3Tabel 4 : pengukuran untuk tegangan 6 volt resistor 100 ohmR1= 5,85/0,05 = 117R2= 5,83/0,05 =116,6 R = 117+116,6+96+97+97R3=5,81/0,06 =96 5R4=5,84 /0,06 = 97 R = 104,6R5= 5,82/0,06 = 97

G. PEMBAHASANPada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil data

percobaan hambatan dari setiap resistor yang berbeda-beda. Masing-masing hambatan diperoleh dari persamaan hukum Ohm

Page 7: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

dimana hambatan berbanding lurus dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan kuat arus (A).

Dari data percobaan pada pengukuran untuk resistor 50 ohm tegangan 2 volt dan 6 volt diperoleh bahwa hambatan berbanding lurus dengan beda potensial (V). Hal ini sesuai dengan persamaan hukum Ohm yaitu R=V/I. Hal sedemikian rupa juga terjadi pada pengukuran untuk hambatan 100 ohm dengan tegangan 2 volt dan 6 volt. Hambatan berbanding lurus dengan beda potensial. Semakin besar hambatan maka semakin besar pula beda potensialnya.

Dari hasil perhitungan hambatan berdasarkan data percobaan yang diperoleh, jika dibandingkan dengan nilai resistor yang digunakan dengan nilai tertentu yaitu 50 ohm dan 100 ohm terdapat ketidaksesuaian. Pada percobaan pertama yaitu pengukuran untuk tegangan 2 volt dengan resistor 50 ohm, hasil perhitungan hambatan yang diperoleh tidak terlalu jauh dari nilai resistor yang dipakai. Hasil yang diperoleh yaitu sebesar 56,4ohm. Hal serupa juga terjadi pada pengukuran untuk tegangan 2 volt dengan resistor 100 ohm,. Begitu pula pada pengukuran untuk tegangan 6 volt dengan menggunakan resistor 100 ohm, hasil perhitungan hambatan yang diperoleh dari data percobaan yaitu sebesar 98,8 ohm.

Ketidaksesuaian antara hasil perhitungan dari data percobaan dengan nilai resistor yang telah ditentukan ini, disebabkan oleh ketidaktelitian praktikan dalam membaca hasil arus maupun tegangan pada multimeter. Selain itu, praktikkan juga perlu melakukan pengecekan atau pemeriksaan terhadap alat dan bahan yang akan digunakan ketika praktikum. Sehingga, dapat meminimalisir kesalahan dalam pengambilan data.

H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM1. Buatlah grafik hubungan antara V dan I untuk resistor 50 ohm

sesuai dengan data yang diperoleh pada tabel ! kemukakanlah komentar/tanggapanmu terhadap grafik tersebut !

Page 8: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan volt dan ampere tidak memiliki perbedaan yang jauh bisa dirata-ratakan tegangan 1,89 v dan arus 0,4 lalu tegangan 6 volt menghasilkan tegangan 5,76 v dan arus sama semua 0,11 ampere.

2. Buatlah grafik hubungan antara V dan I untuk resistor 100 ohm sesuai dengan data yang diperoleh pada tabel ! kemukakanlah komentar/tanggapanmu terhadap grafik tersebut !

0.03 0.03 0.04 0.04 0.041.875

1.88

1.885

1.89

1.895

1.88

1.89 1.89

1.88 1.88

Hubungan antara V dan I untuk resistor 50 tegangan 2 volt

I (ampere)

V (v

olt)

0.11 0,11 0,11 0,11 0,115.735.745.755.765.775.785.79

5.77

5.755.76

5.78

5.76

Hubungan antara V dan I untuk resistor 50 tegangan 6 volt

I (ampere)

V (v

olt)

Page 9: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tegangan 2 volt yang dihasilkan menghasilkan tegangan rata-rata 1,98 v dan arus yang diterima 0,02 ampere tidak ada yang berubah. Lalu tegangan yang menghasilkan 6 v lalu memberikan tegangan 5,81 v dan menghasilkan arus 0,6 ampere

3. Apakah terdapat kecocokan antara nilai hambatan dari kedua resistor yang sebenarnya dengan hasil perhitungannya ?Jawab :

Catu daya 2 voltRperhitungan= 56,4 ohm Rperhitungan= 96,8 ohmRsebenarnya= 50 ohm Rsebenartnya= 100 ohm

Catu daya 6 voltRperhitungan= 52,16 ohm Rperhitungan= 104 ohmRsebenarnya= 50 ohm Rsebenarnya= 100 ohm

0.02 0.02 0.02 0.02 0.021.861.881.9

1.921.941.961.98

2

1.92

1.98000000000001 1.96

1.91 1.92

Hubungan antara V dan I untuk resistor 100 tegangan 2 volt

I (ampere)

V (v

olt)

0.05 0.05 0.06 0.06 0.065.785.795.8

5.815.825.835.845.855.86

5.85

5.83

5.81

5.84

5.82

Hubungan antara V dan I untuk resistor 100 tegangan 6 volt

I (ampere)

V (v

olt)

Page 10: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

Dari hasil perhitungan hambatan yang diperoleh, tidak sesuai nilai resistor yang telah ditentukan

4. Berapakah presentase nilai yang anda peroleh dalam percobaan dengan nilai hambatan yang sebenarnya (untuk kedua resistor yang digunakan) ?Jawab :

Catu daya 2 volt50-56,4 x 100% =12,8 %

50100-96,4 x 100% =3,6 %

100 Catu daya 6 volt

50-52,1 x 100% =2,1 %50

100- 104 x 100% = 4 %100

5. Apa perbedaan yang anda peroleh tersebut sesuai dengan teori yang belaku (Hukum Ohm) ? Kemukakanlah pendapat anda tersebut !Jawab :Tidak ada perbedaan, karena dalam Hukum Ohm kuat arus liatrik yang mengalir pada suatu beban listrik sebanding lurus dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan.

I. KESIMPULANBerdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:1. Hambatan (R) berbanding lurus dengan tegangan (V) dan

tegangan berbanding terbalik dengan kuat arus (A). Semakin besar hambatan, maka akan semakin besar pula tegangannya, dan semakin besar hambatan maka semakin kecil arus yang mengalir.

2. Arus, hambatan, dan tegangan pada suatu kawat penghantar salling mempengaruhi

3. Pada percobaan ini dilakukan pada benda nonohmik, karena hambatannya berubah ketika tegangannya berubah.

J. KOMENTAR1. Praktikan harus memahami teori dan konsep sebelum melakukan

praktikum2. Praktikan harus lebih teliti dalam pengambilan data dan

pemeriksaan kelayakan alat yang akan digunakan

Page 11: Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1

K. DAFTAR PUSTAKAGiancoli, Douglas C, 2001, Fisika Edisi 5 Jilid 2, Jakarta:ErlanggaIshaq, Muhammad, 2007, Fisika Dasar: Elektrisitas dan Magnetisme,

Yogyakarta:Graha IlmuSerway, Raymond A. dan Jewett, 2010, Fisika untuk Sains dan

Teknik, Jakarta:Salemba Teknika