laporan praktikum gizi.docx

20
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME RINA MARDIANA 2009730110 Kelompok 5 PEMBIMBING PRAKTIKUM Dr. LAILAN SAFINA, M.Si.Med Dr. NUR AINI DJUNET, M.Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Upload: maria-rudi

Post on 05-Dec-2014

206 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

LAPORAN PRAKTIKUM GIZI

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

RINA MARDIANA

2009730110

Kelompok 5

PEMBIMBING PRAKTIKUM

Dr. LAILAN SAFINA, M.Si.Med

Dr. NUR AINI DJUNET, M.Gizi

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

APRIL 2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami.

Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk

paling mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat,

dan umatNya semua.

Pada semester 4 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan

Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Endokrin dan

Metabolisme. Pada Praktikum Gizi pada sistem ini kami diberikan Prinsip Dasar

Antropometri diharapkan dari percobaan ini kami dapat memahami bahwa hasil

pengukuran Antropometri dapat menilai status gizi sekarang, lampau dan yang akan

datang.

Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Sistem Kedokteran Tropis

bagi kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas materi dan bimbingan selama

Praktikum berlangsung kepada : dr. NUR AINI DJUNET, M.Gizi dan dr. LAILAN SAFINA,

M.Si.Med, serta kami ucapkan terima kasih kepada Bpk Riswan yang membantu kami

mempersiapkan alat dan bahan saat praktikum dilaksanakan serta kepada teman-teman

yang memberikan dukungan dan support.

Saya mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini masih banyak kesalahan serta

kekurangan dapat kiranya dr. NUR AINI DJUNET, M.Gizi dan dr. LAILAN SAFINA, M.Si.Med

memberi kami masukan dan arahan.

Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para

sahabatnya

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

TUJUAN UMUM:

Setelah selesai Praktikum, mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengaplikasikan

prinsip-prinsip dasar Antropometri

TUJUAN KHUSUS:

1. Mampu memahami prinsip-prinsip dasar antropometri

2. Mampu melakukan pemeriksaan berat bada dengan baik dan benar

3. Mampu melakukan pemeriksaan tinggi badan dengan baik dan benar

4. Mampu melakukan pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan baik dan benar

5. Mampu melakukan pemeriksaan Lingkar Pinggang dengan baik dan benar

6. Mampu melakukan pemeriksaan Lingkar Pinggul dengan baik dan benar

7. Mampu melakukan pemeriksaan Tebal Lipatan Bawah Kulit (TLBK) dengan baik dan

benar

8. Mampu melakukan pemeriksaan Massa Lemak (ML) dan Massa Bebas Lemak (MBL)

dengan baik dan benar

9. Mampu melakukan pemeriksaan Area Otot Lengan Atas (AOLA) dengan baik dan

benar

10. Mampu melakukan dan memahami interprestasi setiap pemeriksaan tersebut diatas

dengan baik dan benar

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

BAB I

PENDAHULUAN

ANTROPOMETRI

DEFINISI:

Antropometri adalah Ilmu yang mendeskripsikan tubuh dengan serangkaian pengukuran

dari morfologi eksternal. Pengukuran antropometri merupakan komponen utama penilaian

status gizi yang dapat mengambarkan status gizi sekarang, lampau dan akan datang.

Penilaian antropometri ini meliputi:

1. Penilaian antropometri untuk pertumbuhan/ukuran tubuh

2. Penilaian antropometri untuk komposisi tubuh

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya

ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh.

Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan

komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Keunggulan Antropometri

Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:

a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat

pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.

b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif

c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain

setelah dilatih untuk itu.

d. Biaya relatif murah

e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.

f. Secara alamiah diakui kebenaranya.

Kelemahan Antropometri

a. Tidak sensitif

b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)

c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas

pengukuran antropometri gizi.

d. Kesalahan terjadi karena:

1) Pengukuran

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan

3) Analisis dan asumsi yang keliru

e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:

1) Latihan petugas yang tidak cukup

2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera

3) Kesulitan pengukuran

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

BAB II

DATA ORANG PERCOBAAN/PASIEN

Umur : 18 tahun

Jenis Kelamin : Pria

PRAKTIKUM I - PENGUKURAN INDEKS MASSA TUBUH

TUJUAN:

Pengukuran pertumbuhan meliputi pengukuran Berat Bada (BB), Tinggi Badan (TB) atau

Panjang Badan (PB), Lingkar Kepala, dan Indeks atau Rasio dari dua pengukuran.

ALAT DAN BAHAN:

1. Timbangan Bathroom Scale

2. Pita Pengukur Tinggi Badan

3. Orang Percobaan

CARA:

a. Pengukuran Berat Badan

1. Menyiapkan dan memeriksa timbangan apakah kondisinya masih baik untuk

digunakan

2. Pastikan timbangan pada posisi nol

3. Orang percobaan/Pasien untuk menanggalkan alas kaki dan seluruh perhiasan atau

benda yang melekat dibagian tubuh (HP, Dompet, Ikat pinggang,dll) atau

menggunakan pakaian yang minim (pakaian periksa)

4. Pasien/OP berdiri ditengah timbangan dengan posisi tegak dimana garis antara tepi

atau aurikula dengan prbita sejajar dengan lantai

5. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada timbangan

HASIL:

Berat Badan Orang Percobaan/Pasien: 75 kg

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

b. Pengukuran Tinggi Badan

1. Menyiapkan da memeriksa pita pengukur apakah kondisinya masih baik untuk

digunakan

2. Pastikan pita pengukur pada posisi nol

3. Pasien menanggalkan alas kaki

4. Pasien berdiri ditengan pita pengukur dengan posisi tegal, dimana garis antara tepi

atas atau aurikula dengan orbita sejajar dengan lantai

5. Pasien diminta untuk inspirasi

6. Turunkan balok pengukur

7. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pengukur

HASIL:

Tinggi Badan Orang Percobaan/Pasien : 174cm

c. Indeks Massa Tubuh

RUMUS:

IMT = BB (Kg)

{ TB (cm)}2

HASIL:

Berdasarkan Berat Badan 75kg dan Tinggi Badan 174 cm dari Pasien maka Indeks Massa

Tubuh adalah:

IMT = BB (Kg) = 75 = 75 = 24.77

{ TB (m)}2 (1.74) 2 3.0276

PRAKTIKUM II - PENGUKURAN LINGKAR PINGANG DAN LINGKAR PANGGUL

TUJUAN:

Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul adalah untuk mengetahui jumlah total

lemak di dalam tubuh untuk mengetahui tingkat obesitas dan bahaya kesehatan yang

ditimbulkan serta mengetahui distribusi atau lokasi lemak tersebut. Lemak yang berada di

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

sekitar perut memberikan resiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan lemak di daerah

paha atau bagian tubuh.

ALAT DAN BAHAN:

1. Pita pengukur

2. OP

CARA:

a. Pengukuran Lingkar Pinggang

1. Pasien berdiri tegak menghadap pemeriksa dengan posisi abdomen relaks, lengan

menggantung bebas disisi tubuh, dan kaki menopang berat badan

2. Tentukan tempat pengukuran lingkar pinggang yaitu pertengan antara costa 12

dengan crista iliaka

3. Letakkan pita pengukur sejajar pada tempat yang telah ditentukan

4. Pasien diminta untuk bernapas seperti biasa agar tidak mempengaruhi kontraski otot

abdomen

5. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pengukur

HASIL:

Lingkar Pinggang OP = 88 cm

b. Pengukuran Lingkar Panggul

1. Pasien berdiri tegak menghadap pemeriksa dengan posisi abdomen relaks, lengan

menggantung bebas disisi tubuh, dan kaki menopang berat badan

2. Pemeriksa berada disisi kanan pasien

3. Tentukan tempat pengukuran lingkar panggul yaitu bagian terbesar yang melalui

pinggul

4. Letakkan pita pengukur sejajar pada tempat yang telah ditentukan

5. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pengukur

HASIL:

Lingkar Panggul OP = 99 cm

c. Waist- Hip Rasio (WHR)

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

RUMUS:

WHR = Lingkar Pinggang (cm)

Lingkar Pinggul (cm)

Berdasarkan Lingkar Pinggang: 88 cm dan Lingkar Panggul: 99 cm makan Waist Hip Rasio

OP adalah:

WHR = Lingkar Pinggang (cm) = 88 = 0.88

Lingkar Pinggul (cm) 99

Pengukuran

PRIA WANITA

Resiko Meningkat

Resiko sangat meningkat

Resiko Meningkat

Resiko sangat

meningkat

Lingkar pinggang > 94cm > 102cm > 80cm > 88cm

Perbandingan lingkar pinggang/lingkar pinggul

0.9 1.0 0.8 0.9

Berdasarkan Table diatas WRP – OP dibawah Resiko

PRAKTIKUM III - PENGUKURAN TEBAL LIPATAN BAWAH KULIT

TUJUAN:

Untuk mengetahu Massa Lemak (ML) dan Massa Bebas Lemak (MBL) yang terdiri dari otot

skelet dan non skeletal untuk menilai status gizi seseorang

ALAT:

1. Kaliper/ Holtain

2. Orang percobaan/Pasien

CARA:

a. Biceps dan Triceps:

1. Pasien berdiri tegak menghadap pemeriksa dengan lengan kanan fleksi 90° kea rah

depan pada sendi siku dan lengan kiri mengantung bebas

2. Letakkan ujung pita pengukur pada tepi atas olekranon, tarik sampai tepi bawah

akromion bagian posterior. Beri tanda titik tengah area biceps dan triceps

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

3. Tarik lipatan kulit (LK) pada Biceps yaitu bagian depan lengan atas, tepat 1cm diatas

titik tengah yang telah ditentukan dengan arah sejajar lantai

4. Tarik LK pada Triceps yaitu bagian belakang lengan atas, tepat 1cm diatas titik tengah

yang telah ditentukan dengan sejajar lantai dengan arah sejajar lantai

5. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pegukur

6. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan hasil yang telah diambil adalah nilai

rata-rata dari ketiga pengukuran tersebut

Bagian yang

diukur

Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III Rata-Rata

Biceps 70cm 60cm 60cm 63.33cm

Triceps 170cm 140cm 150cm 153.33cm

HASIL:

RUMUS:

STATUS GIZI = (TLBK DiUkur : TLBK Standard ) X 100%

Status Gizi = dihitung dari TLBK Triceps (%)

TLBK diukur = Tebal Lemak bawah triceps

TLBK standard = Tebal Lemak Bawah Kulit Stadard (Pria – 12.5mm dan Wanita – 16.5mm)

Perhitungan Status Gizi menggunakan Penggukuran Triceps:

STATUS GIZI = (TLBK DiUkur : TLBK Standard ) X 100% = ( 15.33 : 12.5 ) X 100%

= 1.2264 X 100% = 122.64%

b. Subskapula

1. Pasien berdiri tegak mebelakangi pemeriksa dengan lengan kanan fleksi 90° kearah

belakang pada sendi siku dan lengan kiri mengantung bebas

2. Tentukan lokasi pengukuran yaitu 1cm dibawah bagian dalam scapula dengan

vertebrae

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

3. Tarik lipatan kulit (LK) pada tempat yang telah ditentukan dengan arah 45° dari garis

yang sejajar lantai

4. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pegukur

5. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan hasil yang telah diambil adalah nilai

rata-rata dari ketiga pengukuran tersebut

c. Suprailiaka:

1. Pasien berdiri tegak mebelakangi pemeriksa dengan lengan kanan fleksi 90° kearah

belakang pada sendi siku dan lengan kiri mengantung bebas

2. Tentukan lokasi pengukuran yaitu 2cm diatas Krista Iliaka pada garis mid aksila

3. Tarik lipatan kulit (LK) pada tempat yang telah ditentukan dengan arah 45° dari garis

yang sejajar lantai

4. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pegukur

5. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan hasil yang telah diambil adalah nilai

rata-rata dari ketiga pengukuran tersebut

Bagian yang

diukur

Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III Rata-Rata

Subskapula 180cm 150cm 150cm 160cm

Suprailiaka 60cm 70cm 70cm 66.66cm

METODE DURNIN DAN WORMERSLEY

RUMUS:

ML = BB X {(4.95 / D) – 4.5

ML = Massa Lemak

BB = Berat Badan (kg)

D = Nilai Densitas Tubuh (Tabel)

Tabel Nilai Desnsitas Tubuh (D)

Usia (Tahun) Laki- laki Perempuan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

< 17 1.1533 – (0,0643 X L) 1, 1369 – (0.0598 X L)

17 – 19 1.1620 – (0,0630 X L) 1, 1549 – (0.0678 X L)

20 – 29 1.1631 – (0,0632 X L) 1, 1599 – (0.0717 X L)

30 – 39 1.1422 – (0,0544 X L) 1, 1423 – (0.0632 X L)

40 – 49 1.1620 – (0,0700 X L) 1, 1333 – (0.0612 X L)

>50 1.1715 – (0,0779 X L) 1, 1339 – (0.0645 X L)

TLBK = ∑ TLBK Triceps + Biceps + Subskapula + Suprailiaka

L = Log TLBK

MBL = BB – ML

MBL = Massa Bebas Lemak

BB = Berat Badan

ML = Massa Lemak

HASIL

TLBK = ∑ TLBK Triceps + Biceps + Subskapula + Suprailiaka

= 15.33 + 6.3 + 16 + 6.6 = 44.23

Nilai Rata-Rata:

44.23 : 4 =11.05

Log 11.05 = 1.0433

D = 1.1620 – (0.0630 x L)

= 1.1620 – (0.0630 X 1.0133) = 1.1620 – 0.0657 = 1.0963

ML = BB X {(4.95 / D) – 4.5 = 75 X {(4.95 / D) – 4.5 = 75 X (4.95/1.0963) – 4.5

= 75 X 0.015 = 1.139

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

MBL = BB – ML = 75 – 1.139 = 73.86

MBL = 73.86/75 = 0.9848

PRAKTIKUM IV - PENGUKURAN AREA OTOT LENGAN ATAS

TUJUAN:

Untuk melihat gambaran massa otot tubuh total dan untuk mendeteksi kurang energi

protein (KEP) kronis dengan menggunakan Metode Heymsfield dkk.

ALAT:

1. Pita pengukur

2. OP

CARA:

1. Pasien berdiri tegak menghadap pemeriksa dengan kedua lengan mengantung bebas

2. Letakkan ujung pita pengukur pada tepi atas Olekranon, tarik sampai tepi bawah

Akromion bagian posterior. Beri tanda pada titik tengah antara kedua bagian

tersebut

3. Lingkari lengan atas dengan pita pengukur pada tempat yang telah ditentukan sejajar

garis lantai

4. Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pengukur

RUMUS:

AOLA (Pria) = {LLA – (3,14 X TLK)}2 - 10

12,56

= { 38 – (3,14 X 0.153}2 - 10 = (31.519)2 – 10 = 993.44 – 10 = 78.29

12.56 12.56 12.56

Massa Otot Op diatas Presentil 90% Baik

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

PRAKTIKUM V - INTERPRETASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI

1. Berdasarkan Hasil Praktikum I

Nilai IMT Orang percobaan adalah 24.77

Pengukuran Lingkar Pinggang OP adalah 88cm

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada

Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)

Kategori BMI (kg/m2) Risk of Co-morbidities

BB Kurang < 18.5 kg/m2

Resiko Komorbid Lingkar Perut:

Pria < 90cm

Wanita < 80cm

Normal 18.5 - 22.9 kg/m2 Rata rata

Overweight: > 23

Beresiko 23.0 – 24.9 kg/m2

Obese I 25.0 - 29.9kg/m2

Obese II > 30.0 kg/m2 Sangat Berat

Maka hasil perhitungan IMT Orang Percobaan/Pasien yaitu 24.77 bila dilihat dari

Tabel diatas maka OP termasuk dalam kategori Beresiko Sedang

Akan tetapi dari hasil pengukuran Lingkar Pinggang dimana Lingkar Pinggang OP <

90cm maka OP karena factor IMT yang beresiko menjadi Obes dan memiliki resiko

terhadap penyakit –penyakit yang disebabkan oleh kelebihan berat badan seperti

PJK.

2. Klasifikasi Status Gizi berdasarkan TLBK:

Lebih : > 90%

Normal: 60.5 – 90%

Kurang: ≤ 60.5%

Status Gizi berdasarkan TLBK Triceps OP berdasarkan perhitungan yang dilakukan

pada Praktikum II yaitu 122.64% maka status gizi OP adalah berlebih

3. Interpretasi WHR:

Android:

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

o Pria WHR > 1.0

o Wanita WHR > 0.85

Gynecoid:

o Pria WHR ≤ 1.0

o Wanita WHR ≤ 0.85

Hasil Perhitung WHR OP adalah 0.88 yang menandakan bahwa OP tipe Gynecoid

4. TLBK Biceps, Triceps, Subskapula, Suprailiaka OP adalah

5. ML OP adalah 1.139

TLBK = ∑ TLBK Triceps + Biceps + Subskapula + Suprailiaka

= 15.33 + 6.3 + 16 + 6.6 = 44.23

Nilai Rata-Rata:

44.23 : 4 =11.05

Log 11.05 = 1.0433

D = 1.1620 – (0.0630 x L)

= 1.1620 – (0.0630 X 1.0133) = 1.1620 – 0.0657 = 1.0963

ML = BB X {(4.95 / D) – 4.5 = 75 X {(4.95 / D) – 4.5 = 75 X (4.95/1.0963) – 4.5

= 75 X 0.015 = 1.139

MBL OP adalah 73.86

MBL = BB – ML = 75 – 1.139 = 73.86

MBL = 73.86/75 = 0.9848

6. Status Gizi pengukuran berdasarkan AOLA

Lebih : > 2SD

Normal: ± 2SD

Kurang: < 2SD

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM GIZI.docx

Berdasarkan Perhitungan Status Gizi OP dengan menggunakan AOLA adalah

AOLA (Pria) = {LLA – (3,14 X TLK)}2 - 10

12,56

= { 38 – (3,14 X 0.153}2 - 10 = (31.519)2 – 10 = 993.44 – 10 = 78.29

12.56 12.56 12.56

Massa Otot Op diatas Presentil 90% Baik