laporan praktikum fisika dasar calory work
DESCRIPTION
laprak fisdas tentang calory workTRANSCRIPT
LAPORAN R-LAB
Calori Work
Nama : Marius Kevin P
NPM : 1306405603
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Mesin
Kode Praktikum : KR02
Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2013
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
Calori Work
I. Tujuan Praktikum
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor
II. Peralatan
1. Kawat konduktor ( bermassa 2 gram )
2. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
3. Power supply
4. Voltmeter dan Ampermeter
5. Termometer
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan Teori
Energi Listrik
Energi adalah kemampuan untuk melakukan sebuah usaha. Maka, energi
listrik dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan atau
menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik
dilambangkan dengan W. Perumusan yang digunakan untuk menentukan
besar energi listrik adalah :
W = Q.V...........( Q = I . t ) Joule
W = V . I . t
keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )
I = Arus listrik ( Ampere )
t = Waktu ( s )
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R)
maka persamaan diatas akan berbentuk :
W = I . R . I . t
Satuan energi listrik lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1
kalori setara dengan 0,24 Joule.
Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu
benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi
maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan, besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda
(zat) akan bergantung pada 3 faktor, yaitu :
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Q = m.c.∆T...........( ∆T=¿ Ti – T0 )
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgoC)
∆Tadalah perubahan suhu (OC)
Hubungan antara Energi Listrik dengan Energi Kalor
Seperti yang dikatakan dalam hukum kekekalan energi, “energi tak dapat
dimusnahkan atau dihilangkan, energi hanya dapat diubah dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya.” Energi listrik dapat diubah menjadi energi
kalor dan juga sebaliknya. Di bawah ini adalah hubungan antara energi
listrik dengan energi kalor.
W = Q
V . I . t = m . c . ∆T
I . R . I . t = m . c . ∆T
Keterangan:
I = Kuat arus listrik (A)
V = Tegangan (Volt)
R = Hambatan (ohm)
t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)
m = Massa (kg)
c = Kalor jenis (J/ kg oC)
∆T= Perubahan Suhu ( oC )
Pada praktikum ini, diterapkan hukum kekekalan energi, yaitu dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi kalor. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :
W = V .I . t ….. (1)
Dimana :
W = Energi listrik ( joule )V = Tegangan listrik ( volt )I = Arus listrik ( Ampere )t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam bentuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
Q = m . c . ∆T ..….(2)
Dimana :
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori atau joule )m = Massa zat ( gram atau kg )c = Kalor jenis zat ( kal/gr0C atau J/kg0C)∆T = Perubahan suhu ( 0C )
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut
akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan
temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh
sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah
sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan
yang diberikan.
Dibawah ini adalah tabel nilai kapasitas kalor dari beberapa benda.
Tabel Nilai-nilai Cp untuk beberapa benda padat (pada temperatur kamar
dan p = 1,0 atm)
ZatKalor Jenis
(kal/goC)
Kalor Jenis
(J/goC)
Berat
Molekul
g/mol
Kapasitas
kalor molar
(kal/moloC)
Kapasitas
kalor
molar
(J/moloC)
Aluminium 0,215 0,900 27,0 5,82 24,4
Karbon 0,121 0,507 12,0 1,46 6,11
Tembaga 0,0923 0,386 63,5 5,85 24,5
Timbal 0,0305 0,128 207 6,32 26,5
Perak 0,0564 0,236 108 6,09 25,5
Tungsten 0,0321 0,134 184 5,92 24,8
IV. Prosedur Percobaan
1. Mengktifkan web cam (meng-klik icon video pada halaman web
r-Lab).
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan power supply dengan meng’klik’ radio button di
sebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus
listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan
cara meng’klik” icon “ukur”.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam,
menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.
V. Hasil dan Evaluasi
Pengolahan Data
Untuk V0 ( Voltase = 0 V)
t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 23.84 0.00 16.5
6 23.84 0.00 16.5
9 23.84 0.00 16.5
12 23.84 0.00 16.5
15 23.84 0.00 16.6
18 23.84 0.00 16.5
21 23.84 0.00 16.5
24 23.84 0.00 16.6
27 23.84 0.00 16.6
30 23.84 0.00 16.6
Pada Vo ini, didapatkan suhu awal yang nantinya akan dipergunakan
dalam perhitungan, baik kalor jenis maupun kapasitas kalor. Suhu awal
yang tertera pada pembacaan termometer yang tertera pada perangkat
menunjukkan 19,8oC. Inilah yang dipergunakan sebagai suhu awal
To = 16,5 oC
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap
waktu (t) untuk Vo
0 5 10 15 20 25 30 3518.20
18.40
18.60
18.80
19.00
19.20
19.40
19.60
T terhadap t (V0)
T terhadap t
t waktu (s)
T tem
pera
tur (
oC)
Untuk V1 (Voltase = 0,67 V)
t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 35.48 0.67 16.5
6 35.48 0.67 16.6
9 35.48 0.67 16.8
12 35.48 0.67 16.9
15 35.48 0.67 17.1
18 35.48 0.67 17.3
21 35.48 0.67 17.4
24 35.48 0.67 17.6
27 35.48 0.67 17.6
30 35.48 0.67 17.7
Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 0,71 V. Diketahui bahwa
massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .
m kawat = 2x10-3 kg
To = 19,8oC
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap
waktu (t) untuk V1
0 5 10 15 20 25 30 3519.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333
T terhadap t (V1)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T suh
u (oC
)
Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V1
W = V x I x t.......( J )
Q = m x c x ΔT...(J)
W = Q
V x I x t = m x c x ΔT
C=V x I x tΔT
..........( C kapasitas kalor = m x c )
c=V x I x tm x Δ T
....... J/KgoC
t (s)
I (mA) V (V)
T (oC)
ΔT (oC)
V x I x t( J)
m x ΔT (kg oC)
C kalor jenis
C kapasitas kalor
335,9
3 0,7119,9
00,1
00,07653
10,000
2 382,65450,765309
635,9
3 0,7120,1
00,3
00,15306
20,000
6 255,1030,510206
935,9
3 0,7120,3
00,5
00,22959
3 0,001 229,59270,4591854
12
35,93 0,71
20,40
0,60
0,306124
0,0012 255,103
0,510206
15
35,93 0,71
20,60
0,80
0,382655
0,0016
239,1590625
0,478318125
18
35,93 0,71
20,80
1,00
0,459185 0,002 229,5927
0,459184
21
35,93 0,71
20,90
1,10
0,535716
0,0022
243,5074091
0,487014818
24
35,93 0,71
21,10
1,30
0,612247
0,0026
235,4796923
0,470595385
27
35,93 0,71
21,20
1,40
0,688778
0,0028
245,9921786
0,491984357
30
35,93 0,71
21,30
1,50
0,765309 0,003 255,103
0,510206
Nilai rata-rata
Kalor jenis
c1=∑ ci
n=2571,28710
= 257,129 J/kgoC
Kapasitas kalor
C1= ∑ Ci
n =
5,14257410
= 0,5143 J/oC
Untuk V2 (Voltase = 1,62V)
t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 51.79 1.62 17.7
6 51.79 1.62 18.0
9 51.79 1.62 18.9
12 51.79 1.62 19.8
15 51.79 1.62 20.8
18 51.79 1.62 21.6
21 51.79 1.62 22.4
24 51.67 1.62 23.1
27 51.79 1.62 23.7
30 51.90 1.62 24.2
Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 1,13-1,14 V. Diketahui
bahwa massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .
m kawat = 2x10-3 kg
To = 19,8oC
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap
waktu (t) untuk V2
0 5 10 15 20 25 30 3518.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
f(x) = 0.132929292929293 x + 19.3866666666667
T terhadap t (V2)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T suh
u (oC
)
Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V1
W = V x I x t.......( J )
Q = m x c x ΔT...(J)
W = Q
V x I x t = m x c x ΔT
C=V x I x tΔT
..........( C kapasitas kalor = m x c )
c=V x I x tm x Δ T
....... J/KgoC
t (s
I (mA)
V (V) T (oC)
ΔT (oC)
V x I x t( J)
m x ΔT (kg
C kalor jenis
C kapasitas
) oC) kalor
3 43,23 1,1319,9
00,1
0 0,14655 0,0002 732,7485 1,465497
6 43,23 1,1320,0
00,2
0 0,293099 0,0004 732,7485 1,465497
9 43,12 1,1420,5
00,7
0 0,442411 0,0014 316,008 0,632016
12 43,12 1,1421,0
01,2
0 0,589882 0,0024 245,784 0,491568
15 43,12 1,1421,4
01,6
0 0,737352 0,0032 230,4225 0,460845
18 43,12 1,1421,9
02,1
0 0,884822 0,0042 210,672 0,421344
21 43,12 1,1422,3
02,5
0 1,032293 0,005 206,458560,4129171
2
24 43,12 1,1422,6
02,8
0 1,179763 0,0056 210,672 0,421344
27 43,12 1,1422,9
03,1
0 1,327234 0,0062214,06993
550,4281398
71
30 43,23 1,1323,3
03,5
0 1,465497 0,007209,35671
430,4187134
29
Nilai rata-rata
Kalor jenis
c2=∑ ci
n=3308,94110
= 330,894 J/kgoC
Kapasitas kalor
C2= ∑ Ci
n =
6,61788110
= 0,662 J/oC
Untuk V3 ( Voltase = 1,70V)
t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 42.43 1.08 23.8
6 42.43 1.08 23.3
9 42.43 1.08 23.1
12 42.55 1.08 23.1
15 42.55 1.08 23.1
18 42.55 1.08 23.0
21 42.55 1.08 23.0
24 42.43 1.08 23.0
27 42.55 1.08 23.0
30 42.55 1.08 23.0
Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 1,70 V. Diketahui bahwa
massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .
m kawat = 2x10-3 kg
To = 19,8oC
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap
waktu (t) untuk V3
0 5 10 15 20 25 30 3519.50
20.50
21.50
22.50
23.50
24.50
25.50
26.50
27.50
28.50
f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667
T terhadap t (V3)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T suh
u (o
C)
Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V3
W = V x I x t.......( J )
Q = m x c x ΔT...( J )
W = Q
V x I x t = m x c x ΔT
C=V x I x tΔT
..........( C kapasitas kalor = m x c )
c=V x I x tm x Δ T
....... J/KgoC
t (s)
I (mA) V (V)
T (oC)
ΔT (oC)
V x I x t( J)
m x ΔT (kg
oC)C kalor jenis
C kapasitas
kalor
3 52,70 1,7019,9
00,1
0 0,26877 0,0002 1343,85 2,6877
6 52,70 1,7020,3
00,5
0 0,53754 0,001 537,54 1,07508
9 52,70 1,7021,3
01,5
0 0,80631 0,003 268,77 0,53754
12 52,70 1,70
22,40
2,60 1,07508 0,0052
206,7461538
0,413492308
15 52,70 1,70
23,50
3,70 1,34385 0,0074
181,6013514
0,363202703
18 52,70 1,70
24,40
4,60 1,61262 0,0092
175,2847826
0,350569565
21 52,70 1,70
25,30
5,50 1,88139 0,011
171,0354545
0,342070909
24 52,70 1,70
26,10
6,30 2,15016 0,0126
170,647619
0,341295238
27 52,70 1,70
26,70
6,90 2,41893 0,0138
175,2847826
0,350569565
3 52,70 1,70 27,3 7,5 2,6877 0,015 179,18 0,35836
0 0 0
Nilai rata-rata
Kalor jenis
c3=∑ ci
n=3409,9410
= 340,994 J/kgoC
Kapasitas kalor
C3= ∑ Ci
n =
6,8198810
= 0,6819 J/oC
Nilai kalor jenis dan kapasitas kalor rata-rata
c (kalor jenis) rata-rata = c1+c2+c3
n =
(257,129+330,894+340,994 ) J /kgC3
=
309,672 J/kgoC
C (kapasitas kalor) rata-rata = C1+C2+C3
n =
(0,514+0,662+0,682 ) J /C3
= 0,619
J/oC
Dalam menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan, praktikan
menggunakan hasil pernghitungan kalor jenis untuk melakukan
pendekatan angka. Setelah diperoleh nilai kalor jenis pada perhitungan
percobaan, praktikan mendapatkan pendekatan nilai kalor jenis tembaga
sebesar 386 J/kgoC, hal ini dikarenakan kalor jenis percobaan 309,672
J/kgoC mendekati 386 J/kgoC.
Analisa
1. Analisa Percobaan
Percobaan bertujuan untuk mengetahui besar dari nilai kapasitas kalor
dari kawat konduktor. Besaran ini didapatkan dengan mengkonversikan
energi listrik menjadi energi panas. Pada awal melakukan percobaan,
praktikan terlebih dahulu diharuskan untuk mengaktifkan web cam yang
akan memantau nilai dari perubahan arus listrik dan temperatur.
Percobaan r-lab mengenai calori work dilakukan dengan memberikan
tegangan yang berbeda pada alat laboratorium fisika dengan mengklik
tombol power supply sehingga tegangan langsung diberikan secara
otomatis, hal ini dilakukan agar diperoleh data yang bervariasi sehingga
hasil perhitungan menjadi lebih akurat.
Diketahui bahwa kawat konduktor tersebut memiliki massa 2 gr, dimana
dalam perhitungan dikonversi menjadi satuan SI, yaitu menjadi 2.10 -3 kg.
Praktikan mengklik tombol ukur untuk mendapatkan data, berupa arus,
tegangan, dan suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga 10 data).
Percobaan dilakukan hingga 4 kali percobaan, masing-masing untuk Vo
( voltase = 0 V), V1 ( voltase = 0,71 V), V2 (voltase = 1,13-1,14 V), dan V3
(voltase = 1,70 V). Dari percobaan pada Vo, kita akan mendapatkan besar
dari suhu awal (To) adalah 19,8oC, dimana akan digunakan dalam
perhitungan.
2. Analisa Hasil dan Pengolahan Data
Dari data pengamatan yang kita dapatkan, kita dapat memperoleh besar
dari kalor jenis dan kapasitas kalor dari kawat konduktor, dengan jalan
menasukkan data-data tersebut ke dalam persamaan energi listrik dan
energi kalor. Praktikan menghitung ketiga puluh data (didapatkan pada
V1, V2, dan V3) sehingga didapatkan 30 data, baik kalor jenis maupun
kapasitas kalor. Hasil ini kemudia kita ambil rata-rata untuk dijadikan
sebagai hasil dari perhitungan untuk kalor jenis dan kapasitas kalor dari
kawat konduktor.
Untuk mencari besar kapasitas kalor dan kalor jenis, praktikan
menggunakan hukum kekekalan energi, yaitu
W = V x I x t.......( J )
Q = m x c x ΔT...( J )
W = Q
V x I x t = m x c x ΔT ........... ( ΔT = Ti – T0 )
Kapasitas kalor ( C )
C=V x I x tΔT
.....J/oC ( C kapasitas kalor = m x c)
Kalor jenis ( c )
c=V x I x tm x Δ T
....... J/KgoC
Setelah memasukkan data pengamatan ke dalam perhitungan, maka
diperoleh besar kapasitas kalor rata-rata adalah 0,619 J/oC dan kalor jenis
rata-rata adalah 309,672 J/kgoC . hasil ini diperoleh dengan menghitung
rata-rata kapasitas kalor dan kelor jenis pada masing-masing tegangan,
agar data yang bervariasi tersebut dapat menghasilkan nilai kapasitas
kalor dan kalor jenis yang akurat.
Dalam menentukan jenis dari kawat konduktor yang digunakan, hal ini
dilakekan dengan melakukan pendekatan terhadap nilai dari kalor jenis
yang terdapat pada literatur. Sehingga, dapat ditarik suatu kesimpulan
(berdasarkan hasil perhitungan) bahwa kawat konduktor yang digunakan
adalah berbahan dari tembaga (dengan nilai kalor jenis 386 J/kgoC ).
3. Analisa Kesalahan
Kalor jenis yang didapatkan dari hasil perhitungan data pengamatan
mengalami penyimpangan nilai dari nilai kalor jenis pada literatur. Dari ini
kita dapat menentukan besar dari kesalahan literatur, yaitu sebagai
berikut.
% Kesalahan Literatur = |cliteratur−c percobaanc literatur | x 100%
= |386−309,672J / kgC386J /kgC | x 100%
= 19,77%
Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan besar kesalahan literatur yaitu
sebesar 19,77%. Kesalahan ini terjadi dikarenakan kesensitifan alat
praktikum. Suhu pada alat praktikum berubah dalam tempo yang cepat,
sehingga dalam praktikum tidak dapat dimulai pada suhu awal yang
sama, namun hanya mendekati nilai suhu awal (T0).
Selain itu, kesalahan terjadi dikarenakan akses internet yang kurang
sempurna, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap perintah pada alat
praktikum di laboratirium. Kesalahan dapat pula terjadi dikarenakan pada
saat perhitungan dilakukan pembulatan hingga 3 angka dibelakang koma.
4. Anlisa Grafik
Grafik ini menggambarkan hubungan antara besaran Temperatur (T)
terhadap waktu (t). Grafik-grafik ini dibuat berdasarkan data-data
pengamatan, yaitu pada saat V0, V1, V2, dan V3, yang didapatkan pada
saat praktikum dilaksanakan. Grafik-grafik nya adalah sebagai berikut.
0 5 10 15 20 25 30 3518.20
18.40
18.60
18.80
19.00
19.20
19.40
19.60
T terhadap t (V0)
T terhadap t
t waktu (s)
T te
mpe
ratu
r (oC
)
0 5 10 15 20 25 30 3519.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333
T terhadap t (V1)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T su
hu (o
C)
0 5 10 15 20 25 30 3518.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
f(x) = 0.132929292929293 x + 19.3866666666667
T terhadap t (V2)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T su
hu (o
C)
0 5 10 15 20 25 30 3519.50
20.50
21.50
22.50
23.50
24.50
25.50
26.50
27.50
28.50
f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667
T terhadap t (V3)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T su
hu (o
C)
0 5 10 15 20 25 30 3519.00
19.50
20.00
20.50
21.00
21.50
f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333
T terhadap t (V1)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T su
hu (o
C)
Grafik-grafik ini menggambarkan tentang hubungan antara temperatur (T)
terhadap waktu (t). Dari hasil perhitungan least square grafik, kita
dapatkan persamaan linear grafik untuk V1, V2, dan V3 adalah sebagai
beriku.
V1 y = 0,052x + 19,79
V2 y = 0,132x + 19,38
V3 y = 0,292x + 18,88
Menurut persamaan hukum kekekalan energi,
V x I x t = m x c x ΔT
Karena grafik merupakan hubungan Temperatur (T) terhadap waktu (t),
maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai
∆T=V x Im x c
t
y = b x + a
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa “nilai b” pada persamaan
grafik melambangkan hasil dari perhitungan V x Imx c
. Oleh karena itu, dari
persamaan grafik tersebut kita dapat pula mencari besarnya nilai dari ,
baik kapasitas kalor maupun kalor jenis dari kawat konduktor dengan
persamaan sebagai berikut.
b=V x Im x c
0 5 10 15 20 25 30 3519.50
20.50
21.50
22.50
23.50
24.50
25.50
26.50
27.50
28.50
f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667
T terhadap t (V3)
T terhadap tLinear (T terhadap t)
t waktu (s)
T su
hu (o
C)
c kalor jenis=V x Im xb
J/kgoC
C kapasitaskalor=V x Ib
J/oC
Dari pengamatan terhadap grafik-grafik yang didapatkan, terlihat bahwa
suhu T terhadap waktu t memberikan hubungan yang seharusnya linear.
Namun, dari data pengamatan yang didapatkan, terdapat beberapa
penyimpangan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh kesesitifan dari alat
praktikum terhadap perubahan suhu yang terjadi. Alat tersebut amat
sensitif terhadap perubahan suhu pada lingkungan sekitar, sehingga
berpengaruh terhadap pembacaan suhu T pada alat praktikum tersebut.
VI. Kesimpulan
Dari praktikum ini, dapat di tarik kesimpulan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Waktu t berbanding lurus terhadap suhu T
2. Hukum kekekalan energy berlaku juga untuk energy kalor
3. Besarnya nilai kalor jenis dan kapasitas kalor dapat dicari dengan
dua cara, yaitu perhitungan manual atau dengan menggunakan
besarnya “nilai b” sebagai hasil dari V x Imx c
4. Jenis bahan yang digunakan sebagai kawat konduktor adalah
tembaga.
VII. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
VIII. Lampiran
Data Pengamatan
Waktu I V Temp
3 23.84 0.00 16.5
6 23.84 0.00 16.5
9 23.84 0.00 16.5
12 23.84 0.00 16.5
15 23.84 0.00 16.6
18 23.84 0.00 16.5
21 23.84 0.00 16.5
24 23.84 0.00 16.6
27 23.84 0.00 16.6
30 23.84 0.00 16.6
3 35.48 0.67 16.5
6 35.48 0.67 16.6
9 35.48 0.67 16.8
12 35.48 0.67 16.9
15 35.48 0.67 17.1
18 35.48 0.67 17.3
21 35.48 0.67 17.4
24 35.48 0.67 17.6
27 35.48 0.67 17.6
30 35.48 0.67 17.7
3 51.79 1.62 17.7
6 51.79 1.62 18.0
9 51.79 1.62 18.9
12 51.79 1.62 19.8
15 51.79 1.62 20.8
18 51.79 1.62 21.6
21 51.79 1.62 22.4
24 51.67 1.62 23.1
27 51.79 1.62 23.7
30 51.90 1.62 24.2
3 42.43 1.08 23.8
6 42.43 1.08 23.3
9 42.43 1.08 23.1
12 42.55 1.08 23.1
15 42.55 1.08 23.1
18 42.55 1.08 23.0
21 42.55 1.08 23.0
24 42.43 1.08 23.0
27 42.55 1.08 23.0
30 42.55 1.08 23.0