laporan praktikum fisika dasar 1 viskositas

Upload: alhanun

Post on 02-Jun-2018

441 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    1/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 1/11

    asia_hwSenin, 04 November 2013

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

    VISKOSITAS

    Dosen Pembimbing : Jumingin, S.Si

    Asisten : Weni Lestari

    Disusun Oleh :

    Kelompok 2

    Ari Muhamad Isbilly (12 222 011)

    Aria Lismi (12 222 012)

    Asia Astuti (12 222 013)

    Asri Arum Sari (12 222 014)

    Ayu Ariska Pratiwi (12 222 015)

    Ayu Kurnia Lady Ultari (12 222 016)

    Ayu Puji Astuti (12 222 017)Bunga Pertiwi (12 222 018)

    Dea Asih Suprianti (12 222 019)

    Deby Novianti (12 222 020)

    PRODI BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH

    IAIN RADEN FATAH PALEMBANG

    2012

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan

    adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi

    pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran

    zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan

    suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum

    viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut

    fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan

    viskositas.

    Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan

    sebagai fluida relatif terhadap yang lain. Viscositas adalah alasan

    diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang,

    tetapi juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek

    viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah. Pelumasan

    bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada permukaan zat

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1VISKOSITAS

    2013(20)

    November(20)

    paralel

    biologi sel

    Rangkaian Jembatan Wheatstone

    transformator

    elastisitas

    pembiasan cahaya

    laporan elastis itas

    laporan fis ika bidang miring

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR1 KALOR

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR1 VISKOSITAS

    LAPORAN PRAKTIKUM I BIOLOGIUMUM OSMOSIS

    LAPORAN PRAKTIKUM I BIOLOGIUMUM METABOLISME TUMB...

    PEMBUATAN PREPARAT APUS SELDARAH

    LAPORAN PRAKTIKUM I BIOLOGIUMUM PENGAMATAN JARIN...

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR1 PENGUKURAN

    LAPORAN PRAKTIKUM I BIOLOGIUMUM KONSEP DASAR EKO...

    HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI

    MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILADAN KEWARGANEGARAAN...

    makalah botani umum (tanaman mangga)

    laporan fisika lensa gabungan

    Arsip Blog

    asia astuti

    Ikuti 14

    saya adalah orang yang

    terlahir dari keluarga yang

    sederhana. tapi saya

    bangga karena saya bisa

    disekolahkan dengan

    tamat bahkan

    menyambung dijenjangyang lebih tinggi. saya

    sangat senang dan

    bangga. saya sangat

    menyayangi keluarga.

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    1 More Next Blog Create Blog Sign In

    http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/home#createhttps://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=694306507109946213https://plus.google.com/102194268386872382664
  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    2/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 2/11

    yang bersentuhan dengannya.

    Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat

    cair memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya

    kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat

    cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas

    mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap mesin

    membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda.

    Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan

    yang dimasukkan kedalamnya mendapat gaya tekanan yang diakibatkanperistiwa gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair.

    Sebagai contoh, apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat

    cair, terlihatlah batu tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian

    melambat hingga akhirnya sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut

    pada saat tertentu mengalami sejumlah perlambatan hingga mencapai

    gerak lurus beraturan. Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya

    suatu kemampuan yang dimiliki suatu zat cair sehingga kecepatan bola

    berubah. Mula-mula akan mengalami percepatan yang dikarenakan gaya

    beratnya tetapi dengan sifat kekentalan cairan maka besarnya

    percepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat

    tersebut kecepatan bola tetap dan disebut kecepatan terminal. Hambatan-

    hambatan dinamakan sebagai kekentalan (viskositas). Akibaat viskositas

    zat cair itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup

    drastic terhadap kecepatan batu. Aliran viskos, dalam berbagai masalah

    keteknikan pengaruh viskositas pada aliran adaalh kecil, dan dengan

    demikian diabaikan. Cairan kemudian dinyatakan sebagai tidak kental

    (invicid) atau seringkali ideal dan diambil sebesar nol. Tetapi jika istilah

    aliran viskos dipakai, ini berarti bahwa viskositas tidak diabaikan. Untuk

    benda homoogen yang dicelupkan kedalam zat cair ada tiga

    kemungkinan yaitu, tenggelam, melayang, dan terapung. Oleh kaarena

    itu percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mengukur viskositas

    berbagai jenis zat cair. Karena semakin besar nilai viskositas dari larutan

    maka tingkat kekentalan larutan tersebut semakin besar pula.

    1.2 Tujuan

    1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas

    2. Mengetahui macam-macam metode pengukuran viskositas

    3. Dapat memahami penerapan hukum Stokes

    4. Dapat menentukan viskositas zat cair dengan gaya stokes

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat

    cair dengan zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat

    cair dapat kita lihat lebih kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya

    yang membedakan cairan itu kental atau tidak. Kekentalan atau

    viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu

    bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita

    perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Di

    dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti

    tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    3/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 3/11

    baik gas maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di

    dalamnya saling menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat

    kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka, sebelum

    membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan

    zat yang kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat

    yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat cair adalah

    viskosimeter ( Lutfy, 2007).

    Apabila zat cair tidak kental maka koefesiennya sama dengan nol

    sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel dindingmempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang

    menempel pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel

    pada dinding dalam akan bergerak bersama dinding tersebut. Lapisan zat

    cair antara kedua dinding bergerak dengan kecepatan yang berubah

    secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair

    akan bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak

    terlalu cepat (Sudarjo, 2008).

    Pengertian viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang

    ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak

    didalam fluida. Besarnya gesekan ini biasa juga disebut sebagai derajat

    kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin

    susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut. Viskositas dalam

    zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair

    (Martoharsono, 2006).

    Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena

    adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas

    menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin

    besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas

    dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar

    molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair

    maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang

    berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi

    (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,

    viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Viskositas dapat

    dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan

    antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis

    cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang

    rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan

    memiliki viskositas yang tinggi (Sarojo, 2009).

    Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih

    kental (viscous) daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan

    dasar mengenai aliran yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnyamirip dengan masalah tegangan dan regangan luncur di dalam zat padat.

    Salah satu macam alat untuk mengukur viscositas zat-cair adalah

    viscometer (Sudarjo, 2008).

    Cairan yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah,

    tegangan luncur itu relatif kecil untuk cepat perubahan regangan luncur

    tertentu, dan viskositasnya juga relatif kecil, dan begitu pula sebaliknya

    (Lutfy, 2007).

    Viskositas (kekentalan) dapat dianggap suatu gesekan dibagian dalam

    suatu fluida. Karena adanya viskositas ini maka untuk menggerakkan

    salah satu lapisan fluida diatasnya lapisan lain haruslah dikerjakan gaya.

    Karena pengaruh gaya k, lapisan zat cair dapat bergerak dengan

    kecepatan v, yang harganya semakin mengecil untuk lapisan dasar

    sehingga timbul gradien kecepatan. Baik zat cair maupun gas

    mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viscous) dari pada

    gas tidak kental (Mobile ) (Martoharsono, 2006).

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    4/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 4/11

    Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki

    viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit

    mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran

    viskositas, Newton menyatakan hubungan antara gaya gaya mekanika

    dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam (viskositas) fluida adalah

    konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku

    untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s)

    dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut

    dengan viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buahbidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut.

    Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida

    setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak

    seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak

    memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada gaya

    tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F dikenakan pada

    bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang atas dengan

    kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu

    lapisan lapisan yang saling bergeseran. Setiap lapisan tersebut akan

    memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam dengan

    kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan

    fluida paling bawah sama dengan nol, maka kecepatan geser (g) pada

    lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap dengan tidak

    adanya tekanan fluida (Kanginan, 2006).

    Lapisan-lapisan gas atau zat cair yang mengalir saling berdesakan

    karena itu terdapat gaya gesek yang bersifat menahan aliran yang

    besarnya tergantung dari kekentalan zat cair. Gaya gesek tersebut dapat

    dihitung dengan menggunakan rumus: G = A (Ginting, 2011).

    Adapun jenis cairan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu cairan

    newtonian dan non newtonian.

    1. Cairan Newtonian

    Cairan newtonian adalah cairan yg viskositasnya tidak berubah dengan

    berubahnya gaya irisan, ini adalah aliran kental (viscous) sejati. Contohnya :

    Air, minyak, sirup, gelatin, dan lain-lain. Shear rate atau gaya pemisah

    viskositas berbanding lurus dengan shear stresss secara proporsional dan

    viskositasnya merupakan slope atau kemiringan kurva hubungan antara shear

    rate dan shear stress. Viskositas tidak tergantung shear rate dalam kisaran

    aliran laminar (aliran streamline dalam suatu fluida). Cairan Newtonian ada 2

    jenis, yang viskositasnya tinggi disebut Viscous dan yang viskositasnya

    rendah disebut Mobile (Dogra, 2006).

    2. Cairan Non-Newtonian

    yaitu cairan yang viskositasnya berubah dengan adanya

    perubahan gaya irisan dan dipengaruhi kecepatan tidak linear.

    Metode Penentuan Kekentalan

    Untuk menentukan kekentalan suatu zat cair dapat digunakan dengan cara

    :

    1. Cara Ostwalt / Kapiler

    Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu

    yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika

    mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari

    cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagisuatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat

    2 tanda tersebut (Lutfy, 2007).

    Berdasarkan hukum Heagen Poiseuille.

    = P r4t

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    5/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 5/11

    8 VL

    Hukum poiseuille juga digunakan untuk menentukan distribusi

    kecepatan dalam arus laminer melalui pipa slindris dan menentukan

    jumlah cairan yamg keluar perdetik (Sarojo, 2006)

    2. Cara Hopper

    Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum,

    terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat gaya

    archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yangterbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang

    diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga

    resiprok sampel. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan

    bola maksimum,terjadi kesetimbangan sehingga gaya gesek sama

    dengan gaya berat archimedes. Dalam fluida regangan geser selalu

    bertambah dan tanpa batas sepanjang tegangan yang diberikan.

    Tegangan tidak bergantung pada regangan geser tetapi tergantung pada

    laju perubahannya. Laju perubahan regangan juga disebut laju regangan

    ( D. Young , 2009).

    Laju perubahan regangan geser = laju regangan

    Rumus yang di atas dapat defenisikan viskositas fluida, dinotasikan

    dengan (eta), sebagai rasio tegangan geser dengan laju regangan :

    = Tegangan geser

    Laju regangan

    Mempelajari gerak bola yang jatuh ke dalam fluida kental, walaupun

    ketika itu hanya untuk mengetahui bahwa gaya kekentalan pada sebuah bola

    tertentu di dalam suatu fluida tertentu berbandingan dengan kecepatan

    relatifnya. Bila fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati

    sebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam,

    gari-garis arusnya akan berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di

    sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola yang

    menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan.

    Titik tersebut pada permukaan bola menghadap kearah aliran, dan gaya

    resultan terhadap bola itu nol (Sudarjo, 2008).

    BAB III

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1 Waktu dan Tempat

    Pelaksanaan praktikum fisika tentang viskositas dilaksanakan pada

    Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Desember 2012Pukul : 13.00 s.d 15.00 WIB

    Tempat : Laboratorium Fisika Institut Agama Islam Negeri

    Raden Fatah Palembang.

    3.2 Alat dan Bahan

    Alat:

    1. Gelas ukur.

    2. Neraca empat lengan

    3. Beaker glass.

    4. Mikrometer sekrup

    5. Stopwatch

    6. Penggaris

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    6/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 6/11

    7. Sendok

    8. Kelereng

    Bahan:

    1. Minyak goreng.

    2. Kapas

    3.3 Cara Kerja

    1. Bacalah Bismillah sebelum memulai eksperimen.

    2. Ukur jarak minyak yang ada didalam gelas ukur dengan menggunakan

    mistar .

    3. Ukur diameter kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup pada

    sisi yang berlainan.

    4. Timbang berat kelereng dengan menggunakan neraca empat lengan

    5. Lepaskan kelereng dari atas permukaan minyak (tanpa kecepatan awal)

    dan catat waktu yang diperlukan untuk mencapai pada titik 100 ml.

    6. Ulangi langkah seperti diatas selama 10 kali dan catat hasilnya.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    NO JARAK (S) DIAMETER

    KELERENG

    WAKTU

    (t) V=

    1. 36cm=0,36 m 11,43mm 0,8s0,45

    0,2025

    2. 36cm=0,36m 11,43mm 0,7s 0,51 0,2601

    3. 36cm=0,36m 11,43mm 0,7s0,51

    0,2601

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    7/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 7/11

    4. 36cm=0,36m 11,43mm 0,5s0,72

    0,5184

    5. 36cm=0,36m 11,43mm 0,7s0,51

    0,2601

    6. 36cm=0,36m 11,43mm 0,8s0,45

    0,2025

    7. 36cm=0,36m 11,43mm 0,8s0,45

    0,2025

    8. 36cm=0,36m 11,43mm 0,6s0,6

    0,36

    9. 36cm=0,36m 11,43mm 0,7s0,51

    0,2601

    10. 36cm=0,36m 11,43mm 0,5s0,72

    0,5184

    =

    = 0,543

    =

    =

    =

    =

    = 0,032695 m/s

    Dari hasil percobaan diketahui

    Diameter kelereng ( d ) = 11.43 mm

    Massa gelas ( m1) = 72.58 gr

    Massa minyak ( m2) = 37.09 gr

    = 0.543

    Ditanyakan :

    Penyelesaian :

    d = 11.43 mm, maka r = 5.71 mm = 5.71 x 10-3m

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    8/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 8/11

    mminyak = 37.09 gr, maka mminyak = 0.03709 kg

    mkelereng= 2.15 gr, maka mkelereng = 2.15 x 10-3 kg

    vminyak =50 ml = 5 x 10-5m3

    vkelereng =

    =

    =

    8

    Sehingga

    poise

    4.2 Pembahasan

    Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda

    memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan

    sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang

    menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu

    fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida tersebut mengalir.

    Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya

    tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,

    viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 1993).

    Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya

    air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir,

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    9/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 9/11

    contohnya minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias

    dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai

    yang permukaannya miring. Pasti hasilnya air lebih cepat mengalir dari

    pada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga

    bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang

    kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur,

    minyak goreng yang awalnya kental, berubah menjadi lebih cair ketika

    dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin

    kental zat gas tersebut. Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada

    fluida rill (rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai

    dalam kehidupan sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan

    lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya

    tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang

    digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida

    ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird,

    1993).

    Satuan sistem internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah

    Ns/m2 = Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk

    SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga

    sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise

    digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean

    Louis Marie Poiseuille.

    1 poise = 1 dyn. s/cm2= 10-1N.s/m2

    Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan

    kecil untuk zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan

    dengan garis tengah molukel itu. Molekul-molekul itu tidak terikat pada

    suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi

    kecepatan fluida atau massanya kecapatan volume tidak mempunyai

    makna yang tepat sebab jumlah molekul yang menempati volume

    tertentu terus menerus berubah (While, 1988).

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan teori yang diketahui,

    disimpulkan bahwa viskositas sangat mempengaruhi kecepatan benda

    untuk mewati suatu fluida, semakin kental fluida tersebut, semakin lama

    waktu yang dibutuhkan benda untuk melewatinya.

    5.2 Saran

    Pada praktikum kali ini bahan acuan yang digunakan jangan hanya

    berupa minyak kelapa tanpa ada bahan perbandingan lainnya ( seperti air,

    oli, dll) sehingga kami tidak bias melihat contoh dari perbedaan

    viskositas pada zat cair secara lansung, maka dari itu diharapkan untuk

    praktium selanjutnya hal tersebut diatas bisa diperhatikan.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    10/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html 10/11

    DAFTAR PUSTAKA

    Dogra. 2006.Kimia Fisika dan Soal-Soal. Malang. Universitas Malang

    D . Young, Hugh. 2009.Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta.

    Ginting, Tjurmin. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. LDB UNSRI.

    Indralaya.

    nginan, Marthen. 2006.Fisika. Erlangga. Jakarta.

    tfy, Stokes. 2007.Fisika Dasar I. Erlangga. Jakarta.

    Martoharsono, Soemanto. 2006. Biokimia I. Universitas Gajah Mada.

    Yogyakarta.

    Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri

    Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika.

    Jakarta.

    Sudarjo, Randy. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas

    Sriwijaya. Inderalaya.

  • 8/10/2019 Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Viskositas

    11/11

    11/20/2014 asia_hw: LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 VISKOSITAS

    Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Diposkan oleh asia astuti di 23.49

    +1 Rekomendasikan ini di Google

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai: Google Accou

    Publikasikan

    Pratinjau

    2 komentar:

    Namo Sembiring 24 Februari 2014 15.10

    baik

    Balas

    ragil hartono 14 Mei 2014 01.49

    (y) Tq ya ^^

    Balas

    Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.

    http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html?showComment=1400057362096#c7104522964630381335http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.html?showComment=1393283404022#c8623552692251797283http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=694306507109946213&postID=3492679342346547316&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=694306507109946213&postID=3492679342346547316&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=694306507109946213&postID=3492679342346547316&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=694306507109946213&postID=3492679342346547316&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=694306507109946213&postID=3492679342346547316&target=emailhttp://asiiahw.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-1_4.htmlhttps://plus.google.com/102194268386872382664