laporan praktikum biokimia perairan

14
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERAIRAN “PENGENALAN ALAT DAN BAHAN” Oleh : Hasbi Ilmawan Anugrah 230110130059 Kelompok 15 Perikanan – A ABSTRAK Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Pengenalan Alat-alat Laboratorium” yang bertujuan untuk mengetahui dan mengenal peralatan yang akan digunakan dilaboratorium biokimia serta cara kerjanya, dan juga untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan gelas yang digunakan di laboratorium biokimia serta cara kerjanya.Metode yang digunakan adalah pendemostrasian secara langsung tentang cara penggunaan spectofotometer, incubator , hot plate dan lemari pendingin dan juga berbagai cara penggunaan dan masing-masing fungsi dari peralatan gelas. Adapun alat laboratorim yang didemosntrasikan ialah gelas ukur, cawan petri, pipet, erlemanyer, mortal, corong, buret, gelas kimia, labu ukur. Hasil percobaan yang diperoleh dari praktikum ini ialah dapat mengenal dan mengetahui cara kerja dan fungsi dari spectofotometer, incubator,hot plate, dan lemari pendingin serta beberapa peralatan gelas lainnya. Kata kunci: incubator,spektofotometer,hot plate.

Upload: hasbiilmawananugrah

Post on 21-Nov-2015

125 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

biiokimia

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERAIRAN PENGENALAN ALAT DAN BAHANOleh :Hasbi Ilmawan Anugrah 230110130059Kelompok 15 Perikanan A

ABSTRAKTelah dilakukan percobaan yang berjudul Pengenalan Alat-alat Laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui dan mengenal peralatan yang akan digunakan dilaboratorium biokimia serta cara kerjanya, dan juga untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan gelas yang digunakan di laboratorium biokimia serta cara kerjanya.Metode yang digunakan adalah pendemostrasian secara langsung tentang cara penggunaan spectofotometer, incubator , hot plate dan lemari pendingin dan juga berbagai cara penggunaan dan masing-masing fungsi dari peralatan gelas. Adapun alat laboratorim yang didemosntrasikan ialah gelas ukur, cawan petri, pipet, erlemanyer, mortal, corong, buret, gelas kimia, labu ukur. Hasil percobaan yang diperoleh dari praktikum ini ialah dapat mengenal dan mengetahui cara kerja dan fungsi dari spectofotometer, incubator,hot plate, dan lemari pendingin serta beberapa peralatan gelas lainnya.

Kata kunci: incubator,spektofotometer,hot plate.

BAB IPENDAHULUAN0. Latarbelakang

Dalam melakukan percobaan biokimia pastinya digunakan alat-alat pada laboratorium seperti gelas kimia, timbangan, tabung reaksi, dan lainnya. Penggunaan alat-alat ini dimaksudkan untuk mendukung kerja praktikan dalam melakukan percobaan. Dalam melakukan percobaan biokimia pastinya praktikan tidak terlepas dari zat-zat atau larutan yang berbahaya, beracun,dan mudah terbakar. Dalam praktikum diharapkan tidak terjadinya kesalahan dalam penggunaan karena akan mengancam keselamatan praktikan saat bekerja. Untuk menghindari kecelakaan saat praktikum, praktikan harus mempunyai pengetahuaan dan kemapuan yang cukup untuk menggunakan alat-alat praktikum secara baik, karena setiap alat memiliki prosedur yang berbeda-beda. Oleh karena itu pengenalan alat-alat laboratorium seperti fungsi dan cara penggunaannya sangat dibutukan untuk memudahkan praktikan dalam melakukan praktikum, memperoleh data yang akurat dan juga untuk keselamatan praktikan.

0. Tujuan Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis- jenis, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.

BAB IIMETODELOGI2.1 Waktu Dan TempatKamis, 23 October 2014Laboratorium TPHP , Gedung 4

2.2 Daftar Alat1. Spectofotometer1. Incubator1. Hot plate1. Labu Erlenmayer1. Gelas ukur1. Mortal dan paslte1. Kaca arloji1. Corong1. Pipet1. Botol Penyemprot1. Tabung Reaksi1. Cawan petri1. Labu ukur1. Buret1. Autoclave

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 SpektofotometerSpektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.Fungsi spektofotometer adalah mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang.Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan dengankonsentrasi dan ketebalan bahan/medium (Miller J.N 2000).Cara kerja spektofotometer adalah sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader. Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi bertambah. 3.2 Inkubator Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Suhu di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi. Fungsi incubator adalah menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.Prinsip kerja incubator mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.3.3 Hot plate stirrerHot plate stirrer adalah alat yang di lengkapi fasilitas pengaduk dan pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar suspense tidak mengendap.Fungsi Hot Plate sttier untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.Prinsip Kerja : Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.3.4 Labu ErlenmayerFungsi : Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, untuk menampung filtrat hasil penyaringan, untuk menampung titran pada proses hasil titrasi, dapat pula digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, untuk menampung aquades.Prinsip kerja : Alat ini digunakan untuk menitrasi suatu larutan.Cara kerja : Masukkan larutan ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan yang akan ditritrasi, kemudian lihat perubahan yang terjadi. 3.5 Gelas ukurFungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.Prinsip kerja : memiliki garis-garis sebagai tanda untuk menghitung atau mengukur volume suatu cairan.Cara Kerja : Masukan larutan ke dalam gelas ukur, kemudian lihat skala di gelas ukur.3.6 Mortal dan PastleFungsi : digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.Prinsip Kerja : Cara Kerja : Masukan bahan kimia yang berupa padatan ke dalam mortar lalu hancurkan menggunakan pastle dan padatanpun akan tercampur.3.7 Kaca arlojiFungsi : Sebagai tempat untuk menimbang zat kimia serta sebagai penutup gelas kimia.Prinsip Kerja : Berbentuk seperti piring sehingga bisa digunakan sebagai tempat untuk penimbang.Cara Kerja : Letakkan zat di atas arloji, kemudian timbang dengan menggunakkan neraca.3.8 CorongFungsi : Untuk memindahkan zat dari wadah yang besar ke wadah yang diameternya lebih kecil.Prinsip : Berdasarkan perbedaan diameter mulut corong, diameter besar untuk memasukan cairan dan diameter kecil untuk mengeluarkan cairan.Prosedur : Taruh corong diatas wadah yang diameternya lebih kecil, larutan dituangkan kedalam corong.3.9 PipetFungsi : Mengambil larutan dengan volume tertentu.Prinsip : Berdasarkan pemindahan larutan dengan volume tertentu.Prosedur : Pipet ini menggunakan alat bantu filler. Filler dipencet untuk memasukkan larutan ke pipet.3.10 Botol penyemprotFungsi : Untuk menyimpan aquades serta untuk membersihkan alat.Prinsip : Berupa tabung yang mempunyai tutup dan selang kecil diatasnya, dapat digunakan untuk aquades.Prosedur : Masukkan aquades ke dalam botol, lalu pencet botolnya agar akuades keluar untuk membersihkan alat.3.11 Tabung Reaksi Fungsi : Mereaksikan atau menyimpan zat. Serta untuk pemanasan larutan. Prinsip : Alat ini digunakan untuk mereaksikan suatu larutan dalam jumlah sedikit.Prosedur : Jepit tabung reaksi pada bagian dekat mulut tabung. Letakkan di atas bunchen atau api spirtus.3.12 Cawan PetriFungsi : wadah utk penyelidikan tropi dan juga utk mengkultur bakteri, khamir, spora,atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri. Prinsip : Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya. Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven. 3.13 Labu UkurFungsi : Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Prinsip : Berdasarkan alat yang telah kita gunakan, ternyata prinsip dari labu ukur yaitu untuk mengencerkan larutan.Prosedur : Masukkan zat, lalu tambahkan aquades hanya setengah labu, kemudian kocok-kocok lalu tambahkan aquades sampai tanda batas pada labu, setelah itu di kocok-kocok lagi agar larutannya tercampur. Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Berdasarkan alat yang telah kita gunakan, ternyata prinsip dari labu ukur yaitu untuk mengencerkan larutan.3.14 BuretFungsi : Mengeluarkan larutan titrasi dengan volume tertentu sampai titik akhiryang ditandai dengan adanya perubahan warna. Prinsip : Bentuknya seperti tabung panjang yang dapat menampung suatu larutan, sehingga dapat digunakan untuk proses titrasi.Prosedur : Tutup kran, masukkan larutan ke dalam buret dengan corong, masukkan larutan sampai skala 0. Buka kran secara perlahan-lahan sampai ada perubahan warna.3.15 AutoclaveFungsi : mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Prinsip : Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam autoclave selama 15-20 menit, hal ini bergantung pada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Medium yang akan disterilkan ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka dan temperatur akan terus-menerus naik sampai 121oC .

BAB IVKESIMPULANLaboratorium merupakan tempat untuk melakukankan berbagai pengujian dan percobaan dengan alat dan bahan di dalamnya. Pentingnya menjaga dan merawat berbagai peralatan dalam laboratorium merupakan tanggung jawab para pemakainya. Setiap alat memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita perlu mengenal setiap jenis alat, fungsinya dan prosedur pengunaannya masing-masing.Pembagian alat-alat dalam laboratorium antara lain:1. Alat-alat elektrik1. Alat-alat gelas dan keramik 1. Alat-alat non gelasAlat-alat elektrik biasanya merupakan alat-alat yang menggunakan listrik atau membutuhkan aliran listrik untuk dapat menjalankan fungsinya. Hasilnya akan lebih efisien atau tepat dibandingkan dengan alat manual. Karena itulah alat elektrik lebih sering dipergunakan daripada alat manual. Dalam melakukan uji atau percobaan perlu dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Jika tidak serius dan bermain-main maka hasil yang diperoleh tidak akan benar atau tepat. Selain itu penting juga untuk menggunakan alat sesuai dengan fungsinya agar hasil percobaan tepat dan tidak merusak alat itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKARohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka PelajarBrady, J. E., (1999),Kimia Universitas Asas dan Stuktur, Jakarta : Binarupa AksaraPradhika, E. I. 2011.Mikrobiologi Dasar.(Online).( http://ekmon- saurus.blogspot.com/15 Mei 2012)Indrawati, dkk. 1998. Pendayagunaan Alat-Alat dan Bahan Praktikum Kimia. Jakarta : DepdikbudSyukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB