laporan praktikum biokimia acara i - isolasi dan hidrolisis karbohidrat

19
http://arunnie.blogspot.com Page 1 LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA “ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT” OLEH: ANNUURUNNISA G1A 008 015 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS MATARAM 2010

Upload: prayoga-hadi-p

Post on 29-Nov-2015

429 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 1

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

“ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT”

OLEH:

ANNUURUNNISA

G1A 008 015

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS MATARAM

2010

Page 2: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 2

ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Tujuan : Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat

dengan uji kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji

kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish, dan reaksi benedict).

Hari/tanggal : Selasa, 9 November 2010

Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA

Universitas Mataram

B. LANDASAN TEORI

Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus

umum karbohidrat Cn(H2O)m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah

disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari

karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"

artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan

gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi

aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat

merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang

panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan

selulosa (Ebbing, 2001).

Karbohidrat digolongkan berdasarkan struktur cincin sikliknya ,yaitu

furanosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi lima (jumlah atom C=5) dan

piranosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi enam (jumlah atom C=6).

Digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya yaitu monosakarida,oligosakarida,dan

polisakarida. Monosakarida merupakan gula sederhana yang terdiri dari satu unit

polihidroksi aldehid atau keton dan tidak dapat di hidrolisis lagi.Oligosakarida adalah

kelompok karbohidrat yang terdiri atas 2-10 monosakarida. Disakarida,Trisakarida dan

seterusnya sesuai dengan jumlah satuan monosakarida termasukk dalam kelompok ini.

Page 3: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 3

Contohnya sukrosa,maltosa,laktosa dan selobiosa. Polisakarida adalah karbohidrat dalam

bentuk polimer dari satuan monosakarida dengan rantai sangat panjang.Polisakarida

berfungsi sebagai komponen struktural dan cadangan makanan bagi makhluk hidup.Contoh

pati, selulosa, hemiselulosa, gilikogen dan asam hialuronat (Fessenden, 1994).

Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat

dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik dan

cara kromatografi. Penentuan karbohidrat polisakarida maupun oligosakarida memerlukan

perlakuan pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.

Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan

yang tertentu (Pege, 1997).

Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. misalnya sukrosa (gula pasir) dan

kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe

karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut juga gula sederhana)

adalah suatu karbohidrat yang tersederhana, mereka tak dapat terhidrolisis menjdi molekul

karbohidrat yang lebih kecil. monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk

membentuk dimer, trimer, dan sebagainya dan akhirnya polimer. dimer-dimer tersebut

adalah disakarida. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu-

satuan fruktosa. monosakarida dan diskarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.

Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai

oligosakarida (yunani, oligo= beberapa). Jika lebih dari delapan satuan monosakarida

diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat itu disebut polisakarida. contoh polisakarida

adalah pati, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung dan selulosa penyusun yang

bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas (Coulson, 2004).

Pati atau selulosa H2O, H+ banyak satuan glukosa

Gula sederhana dan zat-zat yang dengan hidrolisis menghasilkan sederhana

disebut karbohidrat . aslinya nama karbohidrat digunakan karena komposisi kebanyakan

gula , pati dan selulosa berpadaan dengan hidrat hipotesis dari karbon. Pada umumnya

semua karbohidrat disebut sakarida yang terdiri dari monosakarida yang tidak dapat

dihidrolisis, disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekol monosakarida dan

polisakarida yang membentuk banyak molekol monosakarida dengan hidrolisis (Keenan,

1999).

Uji kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar pati dari isolate amilum pada

umbi. Uji kualitatif dilakukan dengan berbagai reaksi kmia yaitu reaksi peragian, reaksi

molisch, dan reaksi bennedict. Percobaaan peragian dilakukan untuk menentukan gula

Page 4: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 4

yang dapat difermentasikan. Pada percobaaan, gula yang diuji adalah maltosa. Maltosa

adalah gula disakarida. Pada proses disakarida, contohnya maltosa, maltosa akan

dihidrolisis menjadi dua molekul glukosa terlebih dahulu dengan enzim zymase yang

terdapat pada ragi. Reaksi hidrolisis maltosa yang menghasilkan dua molekul glukosa

adalah sebagai berikut:

Setelah hidrolisis berlangsung, selanjutnya glukosa yang terbentuk akan mengalami proses

fermentasi. Reaksi fermentasi berlansung menurut persamaan berikut:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

Hasil dari fermentasi adalah adanya gelembung-gelembung CO2 dan bau alkohol. Maltosa

memberikan hasil yang positif dalam pengujian ini. Hal ini berarti bahwa maltosa adalah

salah satu karbohidrat yang dapat difermentasikan (Harrow, 1946).

Uji molisch, merupakan uji untuk memeriksa atau mengetahui pembentukan

furfural pada beberapa jenis karbohidrat. Pentosa hamper secara kuantitatif terdehidrasi

menjadi furfural, sedangkan dengan dehidrasi heksosa – heksosa manghasilkan hidroksi

metal furfural. Pereaksi molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila

pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya ditambahkan H2SO4 pekat hati

hati, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi

warna ungu karena terjadi reaksi pondensasi antara furfural dengan α naftol (Poedjiadi,

1994).

Pereaksi bennedict merupakan larutan yang mengandung CuSO4, Na2CO3, dan

Na-sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu+ dari CuSO4 menjadi ion Cu+ yang selanjutnya

mengendap sebagai Cu2O. larutan Na2CO3 dan Na-sitrat menjadikan pereaksi bennedict

bersifat basa lemah. Endapan yang terberntuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah

bata. Warna endapan tergantung konsetrasi yang diuji. Pereaksi bennedict banyak

digunakan untuk memeriksa kadar glukosa dalam urin daripada pereaksi fehling. Hal ini

disebabkan karena di dalam darah terdapat juga asan urat dan keratin. Kedua senyawa ini

dapat mereduksi pereaksi fehling, namun tidak dapat mereduksi pereaksi bennedict. Selain

itu pereaksi fehling kurang peka dibandingkan dengan bennedict. Pereaksi bennedict lebih

mudah digunakan karena terdiri hanya dari satu macam larutan (Anonim, 2010).

Page 5: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 5

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

- Tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Gelas ukur

- Gelas kimia

- Bunsen

- Penangas air

- Penjepit

- Corong pisah

- Gelas beker

- Rak tabung reaksi

- Blender

- Pipet tetes

- Pipet volume

- Rubber bulb

- Timbangan analitik

- Penyaring Buchner

2. Bahan

- Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

- Aquadest

- Alkohol 95%

- Larutan 20% suspensi ragi roti

- Larutan karbohidrat

- Larutan buffer fosfat (pH: 6,6 – 6,8)

- Larutan glukosa

- Larutan fruktosa

- Larutan laktosa

- Larutan 10% alfa naftol

- Larutan H2SO4 pekat

- Reagen Benedict

- Kertas saring

- Tissue

- Kertas label

Page 6: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com

D. SKEMA KERJA

1. Isolasi Amilum dari Umbi – Umbian

Ubi ka

Lar. ke

- dikupas

- ditimbang 100 gr

- ditambah aquadest 200 mL

- diblender (selama 30 detik)

Ubi kayu

- residu disaring dengan kertas saring

yu yang telah halus

ru

- ditampung dalam gelas ukur 500 mL

- ditambah aquadest 200 mL

- dikocok

- dibiarkan mengendap hingga jenuh

- disaring dengan kertas saring

Residu

Page 6

- ditambah 200 mL aquadest

- dikocok

- dibiarkan mengendap hingga jenuh

- disaring larutan jernih di bagian atas

h + endapan I

Page 7: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com

- ditambah 100 mL alkohol 95%

- disaring dengan penyaring Buchner

2. Uji Kualitatif Karbohidrat

a. Reaksi Peragian

Endapan II

T

ad

- dikeringkan pada suhu kamar

Pati basah

- ditimbang

- dicatat hasil

Pati kering

ab

Ca

a re

Hasil

- 5 mL larutan 20 % suspensi ragi roti

- 5 mL larutan karbohidrat

- 5 mL larutan buffer fosfat (pH 6.6-6.8)

ung reaksi

- didiamkan selama 1 jam

mpuran

Timbul gelembung CO2 jika

Page 7

aksi peragian

Page 8: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com

b. Reaksi Molisch

(terbe

menunjuk

(terbe

menunjuk

(terbe

menunjuk

- 2 mL larutan glukosa

- 2 tetes larutan 10% alfa naftol

- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding

tabung

Tabung reaksi I

n

k

T

n

k

T

n

k

Campuran

tuknya cincin ungu

an adanya karbohidrat)

- 2 mL larutan fruktosa

- 2 tetes larutan 10% alfa naftol

- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding

tabung

abung reaksi II

Campuran

tuknya cincin ungu

an adanya karbohidrat)

- 2 mL larutan laktosa

- 2 tetes larutan 10% alfa naftol

- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding

tabung

abung reaksi III

Campuran

tuknya cincin ungu

Page 8

an adanya karbohidrat)

Page 9: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com

c. Reaksi Benedict

(Reaksi +:

merah a

(Reaksi +:

merah a

(Reaksi +:

merah a

- 5 mL reagen Benedict

- 8 tetes (0,5 mL) larutan glukosa

- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit

Tabung reaksi I

ter

tau

T

ter

tau

T

ter

tau

Campuran

jadi warna hijau, kuning,

endapan merah bata)

- 5 mL reagen Benedict

- 8 tetes (0,5 mL) larutan fruktosa

- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit

abung reaksi I

Campuran

jadi warna hijau, kuning,

endapan merah bata)

- 5 mL reagen Benedict

- 8 tetes (0,5 mL) larutan laktosa

- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit

abung reaksi I

Campuran

jadi warna hijau, kuning,

Page 9

endapan merah bata)

Page 10: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 10

E. HASIL PENGAMATAN

No Langkah Kerja Hasil Pengamatan

1.

2.

Isolasi Amilum dari Ubi Kayu 100 gr ubi kayu ditambah 200 ml

aquadest diblender selama 30 dtk.

Larutan ubi disaring dengan kertassaring, ditampung, ditambahaquadest, dikocok dan dibiarkanmengendap.

Larutan jenuh didekantasi,ditambah 200 ml aquadest, dikocokdan dibiarkan mengendap kemudiandisaring.

Larutan jernih diatas didekantasilagi kemudian disaring kembali.

Endapan ditambah 100 ml alcohol95%, kemudian disaring denganpenyaring Buchner.

Pati kemudian dikeringkan, setelahkering ditimbang ditempatkan padakertas saring.

Uji Kualitatif Karbohidrat Reaksi Peragian

5ml lar. 20% suspensi ragi roti +5ml lar. karbohidrat + 5ml lar.buffer fosfat (pH 6.6-6.8).

Campuran dibiarkan selama ± 1 jam(amati apakah timbul gelembungCO2 atau tidak?)

Tekstur menjadi halus dan berwarnaputih kekuningan dan keruh.

Larutan keruh ditampung Endapan tertinggal pada kertas saring

berwarna putih kekuningan

Larutan yang telah didekantasi agakbening, sedangkan endapannyaberwarna putih kekuning-kuningan.

Residu tertinggal pada kertas saring

Diperoleh larutan hasil filtrate danendapan yang kini berwarna lebihputih dan bersih.

Endapan hasil penyaringan denganBuchner berwarna putih bersih, danbertekstur lembut.

Patipun diperoleh

Pati + kertas saring = 19,66 gramKertas saring = 1,02 gramBerat pati = 19,66 – 1,02

= 18,64 gram

Kadar amilum=18,64gr/100gr x 100%= 18,64%

Ragi roti berwarna kekuningan danberbau tak sedap, lar. karbohidratberwarna putih dan keruh, lar. bufferberwarna bening.

Campuran menjadi keruh danberwarna putih kekuningan, danbaunya tak sedap.

Timbul gelembung CO2, hal inimenunjukkan adanya reaksi peragian.

Page 11: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 11

Reaksi Molisch2 ml larutan glukosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.

Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??

2 ml larutan fruktosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.

Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??

2 ml larutan laktosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.

Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??

Reaksi Benedict5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. glukosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.

Awalnya semua larutan berwarnabening, saat glukosa dicampur denganlarutan 10% α naftol, belum tampakperubahan, namun setelah H2SO4

pekat ditambahkan warna larutanmulai berubah dan menjadi agakkeruh.

Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang melayang dipermukaanlarutan.

Terbentuk cincin berwarna ungu(menunjukkan adanya karbohidrat).

Awalnya semua larutan berwarnabening, saat fruktosa dicampur denganlarutan 10% α naftol, belum tampakperubahan, namun setelah H2SO4

pekat ditambahkan warna larutanmulai berubah dan menjadi agakkeruh.

Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang tersebar dalam larutan, danwarnanya berubah kemerahan.

Terbentuk cincin berwarna ungu(menunjukkan adanya karbohidrat).

Laktosa berwarna putih keruh, saatlaktosa dicampur dengan larutan 10%α naftol, belum tampak perubahan,namun setelah H2SO4 pekatditambahkan warna larutan mulaiberubah dan menjadi agak keruh.

Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang tenggelam dalam larutan.

Terbentuk cincin berwarna ungu,namun letaknya agak kedasar tabung(menunjukkan adanya karbohidrat).

Lar. glukosa berwarna bening,sedangkan reagen Benedict berwarnabiru. Campuran berwarna biru mudadan bening.

Page 12: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 12

Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)

5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. fruktosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.

Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)

5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. laktosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.

Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)

Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi kehijauan (hal inimenunjukkan bahwa terjadi reaksipositif terhadap Benedict)

Lar. Fruktosa berwarna bening,sedangkan reagen Benedict berwarnabiru. Campuran berwarna biru mudadan bening.

Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi hijau di bagian atas(hal ini menunjukkan bahwa terjadireaksi positif terhadap Benedict)

Lar. laktosa berwarna putih agakkeruh, sedangkan reagen Benedictberwarna biru. Campuran berwarnabiru muda dan sedikit keruh.

Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi kehijauan di bagianatas, dan tampak sedikit endapanmerah didasarnya (hal inimenunjukkan bahwa terjadi reaksipositif terhadap Benedict)

Page 13: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 13

F. ANALISIS DATA

1. Isolasi Amilum dari Umbi-Umbian

> Berat Ubi Kayu = 100 gram

> Berat Pati yang diperoleh + Kertas Saring = 19,66 gram

> Berat Kertas Saring = 1,02 gram

> Berat Pati = 19,66 gram – 1,02 gram

= 18,64 gram

> Kadar Pati (Amilum) dalam Ubi Kayu = %100xyuBeratUbiKa

BeratPati

= %100100

64,18x

gram

gram

= 18,64 %

2. Uji Kualitatif Karbohidrat

a. Reaksi Peragian

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

(Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

b. Reaksi Molisch

Page 14: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 14

c. Reaksi Benedict

Glukosa

Fruktosa

Laktosa

O

OHOH

HH

OHOH

H H

H

CH2OHO

HH O+

OHOH

HH

OHOH

H H

H

CH2OH H

C+

O

OHH

H

OHOH

H H

CH2OH H

O

H

H

C

O

OHH

H

OHOH

H H

CH2OH H

O

Hion tartrat

Cu2+

C

O

OHH

H

OHOH

H H

CH2OH H

O

O-

+ Cu2Omerah

+ 3 H2OH+

O

CH2OH

OH

HOH

H

HOH2C

H

OH OHH

O+

CH2OH

OH

HOH

H

HOH2C

H

OH

H

C+

CH2OH

OH

HOH

H

HOH2C

H

OOH

H

C

CH2OH

OH

HOH

H

HOH2C

H

OOH

ion tartrat

Cu2+

H+CH2OH

HOH

H

HOH2C

H

OH

OH

+ Cu2Omerah

O

OHOH

HH

OOH

H H

H

CH2OH

O

OH

H

H

OH

OH

H

H

H

CH2OHO

HH O+

OH

OHH

H

OOH

H H

H

CH2OH

O

OH

H

H

OH

OH

H

H

H

CH2OH H

O

OHH

H

OOH

H H

H

CH2OH

O

OH

H

H

OH

OH

H

H

H

CH2OH

OH

H

H+

C

O

OHH

H

OOH

H H

H

CH2OH

O

OH

H

H

OH

OH

H

H

H

CH2OH

OH

ion tartrat

Cu2+

C

O

OHH

H

OOH

H H

CH2OH

O

OH

H

H

OH

OH

H

H

H

CH2OH

OH

O- + Cu2O

merah

Page 15: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 15

G. PEMBAHASAN

Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus

umum karbohidrat Cn(H2O)m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah

disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari

karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"

artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan

gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi

aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat

merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang

panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan

selulosa (Ebbing, 2001).

Pada praktikum kali ini yakni mengenai isolasi dan hidrolisis karbohidrat kita

bertujuan untuk Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat dengan uji

kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish,dan

reaksi benedict). Percobaan pertama yakni mengisolasi amilum dari singkong/ubi kayu

(Manihot esculenta Crantz). Dari hasi pengamatan, setelah pencucian terakhir dengan

menggunakan alkohol 95% dan disaring dengan penyaring Buchner, diperolehlah pati

sebesar 18,64 gram, sehingga jika kita melakukan perhitungan kadar pati/amilum dalam

100 gram ubi kayu, maka diperolehlah kadar pati sebesar 18,64%.

Pati (starch) atau amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian

besar tanaman, terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Pati sebagai

komponen utama karbohidrat yang pada suhu tinggi dapat mengalami hidrolisis.

Meningkatnya suhu akan meningkatkan kecepatan hidolisis pati. Pada suhu tinggi pati

dapat mengalami pemecahan – pemecahan menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti

glukosa, maltosa dan dekstrin. Selain pada suhu tinggi, hidrolisis juga dapat dilakukan

dengan asam (H2SO4) maupun dengan basa (NaOH). Komponen karbohidrat lainnya yaitu

sukrosa juga mengalami hidrolisis pada kadar air rendah. Hidrolisis pati dapat juga

dipengaruhi oleh pH, konfigurasi anomerik dan ukuran cincin glukosil. Glikosidis lebih

mudah terhidrolisis pada kondisi asam daripada kondisi basa dan cenderung stabil.

Karbohidrat cenderung tidak stabil pada suasana asam, khususnya pada suhu tinggi.

Perbedaan nilai anomerik hidrolisis β-D-glikosidis adalah lebih kecil dari pada α-D-

Page 16: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 16

anomer, perbedaan ini disebabkan variasi struktural dan perbedaan pada derajat gabungan

antara oligo dan polisakarida. Cincin furanosa jauh lebih mudah dihidrolisis daripada

cincin firanosa, walaupun hidrolisa firanosa adalah gabungan molekul, hidrolisis furanosa

dianggap sebagai bimolekuler karena entropi negatifnya diaktifkan.

Percobaan selanjutnya yaitu uji kualitatif karbohidrat. Untuk percobaan ini,

dilakukan tiga pengujian yakni dengan reaksi peragian, reaksi Molisch, dan reaksi

Benedict. Pengujian pertama yakni dengan reaksi peragian, adanya gelembung CO2 yang

terbentuk diakhir percobaan nantinya akan menunjukkan bahwa reaksi peragian memang

benar terjadi. Pada percobaan ini, yang akan kita fermentasikan adalah latutan karbohidrat.

Kita mengetahui bahwa karbohidrat merupakan polisakarida yang tersusun atas banyak

monomer sakarida, salah satu diantaranya adalah glukosa. Reaksi peragian (sering juga

disebut reaksi fermentasi) akan memecah glukosa dan mengubahnya menjadi dua molekul

alkohol dan melepaskan energi dalam bentuk ATP kurang lebih sebesar 118 kJ/mol. Selain

itu dihasilkan pula hasil sampingan berupa dua molekul CO2. Ringkasnya, reaksi peragian

tersebut berlangsung menurut persamaan di bawah ini:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Molekul CO2 yang terdapat dalam produk pada proses reaksi di atas itulah yang kita amati

di akhir proses percobaan ini. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa setelah didiamkan

selama kurang lebih satu jam, terlihat gelembung-gelembung CO2 di dasar tabung. Hal ini

membuktikan bahwa proses fermentasi (reaksi peragian) telah berlangsung.

Pengujian kedua yakni dengan Reaksi Molisch. Uji Molisch adalah uji kimia

kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya

yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi

dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu.

Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam

dan lapisan sample. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol

yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat

perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur

dengan larutan atau hanya membentuk lapisan. H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat

lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural.

Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin

yang berwarna ungu. Ada tiga sampel yang digunakan dalam percobaan ini, yakni glukosa,

fruktosa dan laktosa. Ketiga sampel ini menunjukkan hasil possitif, karena dari hasil

pengamatan ketiga sampel tersebut membentuk cincin warna ungu, dimana hal ini

Page 17: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 17

membuktikan bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat. Glukosa

membentuk dua lapisan, dengan lapisan di bagian atas berwarna putih keruh dengan

partikel-partikel hitam yang melayang di permukaanya, serta di bagian bawah lapisan

berwarna bening, dan cincin berwarna ungu tersebut terbentuk diantara kedua lapisan ini.

Hal yang sama ditunjukkan oleh fruktosa, sedangkan untuk fruktosa hanya berbeda sedikit

yakni cincin ungu yang terbentuk terletak agak ke bagian dasar tabung.

Pengujian terakhir, yakni menggunakan reaksi Benedict. Selain reaksi Molisch,

pengujian karbohidrat dapat pula dilakukan dengan reaksi Benedict. Benedict terdiri dari

campuran Na2Co3 + CuSO4 + Natrium sitrat. Reaksi Benedict akan menyebabkan larutan

sampel yang awalnya berwarna biru berubah menjadi orange, kuning, hijau atau terbentuk

endapan berwarna merah bata. Perubahan ini menandakan bahwa sampel tersebut

mengandung karbohidrat. Sama halnya dengan reaksi Molisch di atas, dalam percobaan ini

kita juga menggunakan tiga sampel, yakni glukosa, fruktosa, dan laktosa. Sampel pertama

yang digunakan yakni glukosa, merupakan larutan berwarna bening dan setelah

ditambahkan reagen Benedict, larutan berubah warna menjadi biru. Setelah pemanasan

dengan menggunakan bunsen selama kurang lebih satu menit, warnanya kembali

mengalami peubahan menjadi kehijauan. Hal yang sama ditunjukkan oleh fruktosa,

sedangkan untuk sampel laktosa, yang warnanya sedikit lebih keruh dibandingkan dengan

dua sampel sebelumnya, setelah ditambahkan reagen Benedict larutannya menjadi

berwarna biru keruh, ketika pemanasan selesai dilakukan, larutan kembali berubah warna

menjadi kehijauan dan terdapat endapan merah bata di dasar tabung. Hal ini menunjukkan

bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat, karena glukosa yang

merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi yang mampu

mereduksi pereaksi Benedict. Ion Cu2+ akan direduksi menjadi Cu+ dan akan mengendap

sebagai Cu2O. Proses reaksi lengkapnya dapat dilihat pada bab analisis data di atas. Jadi

endapan berwarna merah yang terlihat di dasar tabung tadi merupakan endapan Cu2O,

sehingga terbukti bahwa ketiga sampel di atas mengandung karbohidrat.

Page 18: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 18

H. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kali ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni:

Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum

karbohidrat Cn(H2O)m.

Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat dikelompokkan menjadi

empat kelompok penting yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan

polisakarida.

Dari hasil percobaan isolasi pati di atas diperoleh kadar pati (amilum) dalam 100

gram ubi kayu adalah sebesar 18,64%.

Terjadinya reaksi fermentasi (reaksi peragian) ditandai oleh terbentuknya

gelembung-gelembung CO2 dan proses reaksinya berlangsung menurut persamaan

berikut: C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Pada percobaan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Molisch, adanya

karbohidrat ditandai dengan terbentuknya cincin ungu.

Uji Molisch didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh H2SO4 membentuk cincin

furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu

di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sample.

Sedangkan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Benedict, adanya

karbohidrat ditunjukkan oleh perubahan warna larutan sampel dari biru menjadi

kuning, orange, hijau atau terbentuk endapan merah bata di dasar tabung.

Glukosa yang merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi

yang mampu mereduksi pereaksi Benedict (campuran Na2Co3+CuSO4+Natrium

sitrat). Ion Cu2+ direduksi menjadi Cu+ dan akan mengendap sebagai Cu2O.

I. SARAN

Diharapkan kepada praktikan agar lebih serius lagi dalam praktikum, agar hasil yang

diperoleh dapat maksimal, dan kepada kakak-kakak Co.Ass harap pengarahan dan

bimbingannya lebih ditingkatkan. Terima kasih.

Page 19: Laporan Praktikum Biokimia Acara i - Isolasi Dan Hidrolisis Karbohidrat

http://arunnie.blogspot.com Page 19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Polimer Bahan Alam (http://gurumuda.com/bse/polimer-alam#more-

13171) diakses pada tanggal 20 November 2010, 01:17 am.

Coulson, E. H., and Ingle, Richard. 2004. Nuffield Chemistry: Handbook for Pupils.

USA: Prentice Hall – Longman Group Limited, Inc.

Ebbing, Darrell D. 2001. General Chemistry. USA: Haughton, Muffin Company.

Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden. 2003. Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ke-4

(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden. 2003. Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ke-4

(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Harrow, Benjamin. 1946. Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder Company.

Keenan. 1999. Kimia untuk Universitas (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Pege, D. S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia Edisi Ke-2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: University of Indonesia Press.