laporan praktikum biokimia acara i - isolasi dan hidrolisis karbohidrat
TRANSCRIPT
http://arunnie.blogspot.com Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
“ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT”
OLEH:
ANNUURUNNISA
G1A 008 015
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS MATARAM
2010
http://arunnie.blogspot.com Page 2
ISOLASI DAN HIDROLISIS KARBOHIDRAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tujuan : Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat
dengan uji kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji
kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish, dan reaksi benedict).
Hari/tanggal : Selasa, 9 November 2010
Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA
Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus
umum karbohidrat Cn(H2O)m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah
disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari
karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"
artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan
gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi
aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa (Ebbing, 2001).
Karbohidrat digolongkan berdasarkan struktur cincin sikliknya ,yaitu
furanosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi lima (jumlah atom C=5) dan
piranosa,karbohidrat dengan struktur cincin siklik segi enam (jumlah atom C=6).
Digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya yaitu monosakarida,oligosakarida,dan
polisakarida. Monosakarida merupakan gula sederhana yang terdiri dari satu unit
polihidroksi aldehid atau keton dan tidak dapat di hidrolisis lagi.Oligosakarida adalah
kelompok karbohidrat yang terdiri atas 2-10 monosakarida. Disakarida,Trisakarida dan
seterusnya sesuai dengan jumlah satuan monosakarida termasukk dalam kelompok ini.
http://arunnie.blogspot.com Page 3
Contohnya sukrosa,maltosa,laktosa dan selobiosa. Polisakarida adalah karbohidrat dalam
bentuk polimer dari satuan monosakarida dengan rantai sangat panjang.Polisakarida
berfungsi sebagai komponen struktural dan cadangan makanan bagi makhluk hidup.Contoh
pati, selulosa, hemiselulosa, gilikogen dan asam hialuronat (Fessenden, 1994).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat
dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik dan
cara kromatografi. Penentuan karbohidrat polisakarida maupun oligosakarida memerlukan
perlakuan pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan
yang tertentu (Pege, 1997).
Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. misalnya sukrosa (gula pasir) dan
kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe
karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut juga gula sederhana)
adalah suatu karbohidrat yang tersederhana, mereka tak dapat terhidrolisis menjdi molekul
karbohidrat yang lebih kecil. monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk
membentuk dimer, trimer, dan sebagainya dan akhirnya polimer. dimer-dimer tersebut
adalah disakarida. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi satu-
satuan fruktosa. monosakarida dan diskarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.
Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai
oligosakarida (yunani, oligo= beberapa). Jika lebih dari delapan satuan monosakarida
diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat itu disebut polisakarida. contoh polisakarida
adalah pati, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung dan selulosa penyusun yang
bersifat serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas (Coulson, 2004).
Pati atau selulosa H2O, H+ banyak satuan glukosa
Gula sederhana dan zat-zat yang dengan hidrolisis menghasilkan sederhana
disebut karbohidrat . aslinya nama karbohidrat digunakan karena komposisi kebanyakan
gula , pati dan selulosa berpadaan dengan hidrat hipotesis dari karbon. Pada umumnya
semua karbohidrat disebut sakarida yang terdiri dari monosakarida yang tidak dapat
dihidrolisis, disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekol monosakarida dan
polisakarida yang membentuk banyak molekol monosakarida dengan hidrolisis (Keenan,
1999).
Uji kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar pati dari isolate amilum pada
umbi. Uji kualitatif dilakukan dengan berbagai reaksi kmia yaitu reaksi peragian, reaksi
molisch, dan reaksi bennedict. Percobaaan peragian dilakukan untuk menentukan gula
http://arunnie.blogspot.com Page 4
yang dapat difermentasikan. Pada percobaaan, gula yang diuji adalah maltosa. Maltosa
adalah gula disakarida. Pada proses disakarida, contohnya maltosa, maltosa akan
dihidrolisis menjadi dua molekul glukosa terlebih dahulu dengan enzim zymase yang
terdapat pada ragi. Reaksi hidrolisis maltosa yang menghasilkan dua molekul glukosa
adalah sebagai berikut:
Setelah hidrolisis berlangsung, selanjutnya glukosa yang terbentuk akan mengalami proses
fermentasi. Reaksi fermentasi berlansung menurut persamaan berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Hasil dari fermentasi adalah adanya gelembung-gelembung CO2 dan bau alkohol. Maltosa
memberikan hasil yang positif dalam pengujian ini. Hal ini berarti bahwa maltosa adalah
salah satu karbohidrat yang dapat difermentasikan (Harrow, 1946).
Uji molisch, merupakan uji untuk memeriksa atau mengetahui pembentukan
furfural pada beberapa jenis karbohidrat. Pentosa hamper secara kuantitatif terdehidrasi
menjadi furfural, sedangkan dengan dehidrasi heksosa – heksosa manghasilkan hidroksi
metal furfural. Pereaksi molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya ditambahkan H2SO4 pekat hati
hati, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi
warna ungu karena terjadi reaksi pondensasi antara furfural dengan α naftol (Poedjiadi,
1994).
Pereaksi bennedict merupakan larutan yang mengandung CuSO4, Na2CO3, dan
Na-sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu+ dari CuSO4 menjadi ion Cu+ yang selanjutnya
mengendap sebagai Cu2O. larutan Na2CO3 dan Na-sitrat menjadikan pereaksi bennedict
bersifat basa lemah. Endapan yang terberntuk dapat berwarna hijau, kuning, atau merah
bata. Warna endapan tergantung konsetrasi yang diuji. Pereaksi bennedict banyak
digunakan untuk memeriksa kadar glukosa dalam urin daripada pereaksi fehling. Hal ini
disebabkan karena di dalam darah terdapat juga asan urat dan keratin. Kedua senyawa ini
dapat mereduksi pereaksi fehling, namun tidak dapat mereduksi pereaksi bennedict. Selain
itu pereaksi fehling kurang peka dibandingkan dengan bennedict. Pereaksi bennedict lebih
mudah digunakan karena terdiri hanya dari satu macam larutan (Anonim, 2010).
http://arunnie.blogspot.com Page 5
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Gelas ukur
- Gelas kimia
- Bunsen
- Penangas air
- Penjepit
- Corong pisah
- Gelas beker
- Rak tabung reaksi
- Blender
- Pipet tetes
- Pipet volume
- Rubber bulb
- Timbangan analitik
- Penyaring Buchner
2. Bahan
- Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
- Aquadest
- Alkohol 95%
- Larutan 20% suspensi ragi roti
- Larutan karbohidrat
- Larutan buffer fosfat (pH: 6,6 – 6,8)
- Larutan glukosa
- Larutan fruktosa
- Larutan laktosa
- Larutan 10% alfa naftol
- Larutan H2SO4 pekat
- Reagen Benedict
- Kertas saring
- Tissue
- Kertas label
http://arunnie.blogspot.com
D. SKEMA KERJA
1. Isolasi Amilum dari Umbi – Umbian
Ubi ka
Lar. ke
- dikupas
- ditimbang 100 gr
- ditambah aquadest 200 mL
- diblender (selama 30 detik)
Ubi kayu
- residu disaring dengan kertas saring
yu yang telah halus
ru
- ditampung dalam gelas ukur 500 mL
- ditambah aquadest 200 mL
- dikocok
- dibiarkan mengendap hingga jenuh
- disaring dengan kertas saring
Residu
Page 6
- ditambah 200 mL aquadest
- dikocok
- dibiarkan mengendap hingga jenuh
- disaring larutan jernih di bagian atas
h + endapan I
http://arunnie.blogspot.com
- ditambah 100 mL alkohol 95%
- disaring dengan penyaring Buchner
2. Uji Kualitatif Karbohidrat
a. Reaksi Peragian
Endapan II
T
ad
- dikeringkan pada suhu kamar
Pati basah
- ditimbang
- dicatat hasil
Pati kering
ab
Ca
a re
Hasil
- 5 mL larutan 20 % suspensi ragi roti
- 5 mL larutan karbohidrat
- 5 mL larutan buffer fosfat (pH 6.6-6.8)
ung reaksi
- didiamkan selama 1 jam
mpuran
Timbul gelembung CO2 jika
Page 7
aksi peragian
http://arunnie.blogspot.com
b. Reaksi Molisch
(terbe
menunjuk
(terbe
menunjuk
(terbe
menunjuk
- 2 mL larutan glukosa
- 2 tetes larutan 10% alfa naftol
- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding
tabung
Tabung reaksi I
n
k
T
n
k
T
n
k
Campuran
tuknya cincin ungu
an adanya karbohidrat)
- 2 mL larutan fruktosa
- 2 tetes larutan 10% alfa naftol
- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding
tabung
abung reaksi II
Campuran
tuknya cincin ungu
an adanya karbohidrat)
- 2 mL larutan laktosa
- 2 tetes larutan 10% alfa naftol
- dialirkan 2 mL H2SO4 melalui dinding
tabung
abung reaksi III
Campuran
tuknya cincin ungu
Page 8
an adanya karbohidrat)
http://arunnie.blogspot.com
c. Reaksi Benedict
(Reaksi +:
merah a
(Reaksi +:
merah a
(Reaksi +:
merah a
- 5 mL reagen Benedict
- 8 tetes (0,5 mL) larutan glukosa
- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit
Tabung reaksi I
ter
tau
T
ter
tau
T
ter
tau
Campuran
jadi warna hijau, kuning,
endapan merah bata)
- 5 mL reagen Benedict
- 8 tetes (0,5 mL) larutan fruktosa
- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit
abung reaksi I
Campuran
jadi warna hijau, kuning,
endapan merah bata)
- 5 mL reagen Benedict
- 8 tetes (0,5 mL) larutan laktosa
- panaskan diatas bunsen selama ± 1 menit
abung reaksi I
Campuran
jadi warna hijau, kuning,
Page 9
endapan merah bata)
http://arunnie.blogspot.com Page 10
E. HASIL PENGAMATAN
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1.
2.
Isolasi Amilum dari Ubi Kayu 100 gr ubi kayu ditambah 200 ml
aquadest diblender selama 30 dtk.
Larutan ubi disaring dengan kertassaring, ditampung, ditambahaquadest, dikocok dan dibiarkanmengendap.
Larutan jenuh didekantasi,ditambah 200 ml aquadest, dikocokdan dibiarkan mengendap kemudiandisaring.
Larutan jernih diatas didekantasilagi kemudian disaring kembali.
Endapan ditambah 100 ml alcohol95%, kemudian disaring denganpenyaring Buchner.
Pati kemudian dikeringkan, setelahkering ditimbang ditempatkan padakertas saring.
Uji Kualitatif Karbohidrat Reaksi Peragian
5ml lar. 20% suspensi ragi roti +5ml lar. karbohidrat + 5ml lar.buffer fosfat (pH 6.6-6.8).
Campuran dibiarkan selama ± 1 jam(amati apakah timbul gelembungCO2 atau tidak?)
Tekstur menjadi halus dan berwarnaputih kekuningan dan keruh.
Larutan keruh ditampung Endapan tertinggal pada kertas saring
berwarna putih kekuningan
Larutan yang telah didekantasi agakbening, sedangkan endapannyaberwarna putih kekuning-kuningan.
Residu tertinggal pada kertas saring
Diperoleh larutan hasil filtrate danendapan yang kini berwarna lebihputih dan bersih.
Endapan hasil penyaringan denganBuchner berwarna putih bersih, danbertekstur lembut.
Patipun diperoleh
Pati + kertas saring = 19,66 gramKertas saring = 1,02 gramBerat pati = 19,66 – 1,02
= 18,64 gram
Kadar amilum=18,64gr/100gr x 100%= 18,64%
Ragi roti berwarna kekuningan danberbau tak sedap, lar. karbohidratberwarna putih dan keruh, lar. bufferberwarna bening.
Campuran menjadi keruh danberwarna putih kekuningan, danbaunya tak sedap.
Timbul gelembung CO2, hal inimenunjukkan adanya reaksi peragian.
http://arunnie.blogspot.com Page 11
Reaksi Molisch2 ml larutan glukosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.
Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??
2 ml larutan fruktosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.
Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??
2 ml larutan laktosa + 2 teteslarutan 10% α naftol; dimasukkankedalam tabung reaksi, dialirkanmelalui dinding tabung reaksi 2 mlH2SO4 pekat secara perlahan.
Amati apakah terbentuk cincinungu pada bidang batas dua cairantersebut??
Reaksi Benedict5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. glukosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.
Awalnya semua larutan berwarnabening, saat glukosa dicampur denganlarutan 10% α naftol, belum tampakperubahan, namun setelah H2SO4
pekat ditambahkan warna larutanmulai berubah dan menjadi agakkeruh.
Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang melayang dipermukaanlarutan.
Terbentuk cincin berwarna ungu(menunjukkan adanya karbohidrat).
Awalnya semua larutan berwarnabening, saat fruktosa dicampur denganlarutan 10% α naftol, belum tampakperubahan, namun setelah H2SO4
pekat ditambahkan warna larutanmulai berubah dan menjadi agakkeruh.
Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang tersebar dalam larutan, danwarnanya berubah kemerahan.
Terbentuk cincin berwarna ungu(menunjukkan adanya karbohidrat).
Laktosa berwarna putih keruh, saatlaktosa dicampur dengan larutan 10%α naftol, belum tampak perubahan,namun setelah H2SO4 pekatditambahkan warna larutan mulaiberubah dan menjadi agak keruh.
Terdapat partikel-partikel berwarnahitam yang tenggelam dalam larutan.
Terbentuk cincin berwarna ungu,namun letaknya agak kedasar tabung(menunjukkan adanya karbohidrat).
Lar. glukosa berwarna bening,sedangkan reagen Benedict berwarnabiru. Campuran berwarna biru mudadan bening.
http://arunnie.blogspot.com Page 12
Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)
5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. fruktosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.
Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)
5 ml Reagen Benedict + 8 tetes(0.5ml) lar. laktosa dimasukkankedalam tabung reaksi kemudiandipanaskan dengan bunsen selama ±1 menit.
Amati apakah terjadi perubahanwarna menjadi hijau, kuning,merah, orange, atau terbentukendapan merah bata (menunjukkanreaksi +)
Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi kehijauan (hal inimenunjukkan bahwa terjadi reaksipositif terhadap Benedict)
Lar. Fruktosa berwarna bening,sedangkan reagen Benedict berwarnabiru. Campuran berwarna biru mudadan bening.
Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi hijau di bagian atas(hal ini menunjukkan bahwa terjadireaksi positif terhadap Benedict)
Lar. laktosa berwarna putih agakkeruh, sedangkan reagen Benedictberwarna biru. Campuran berwarnabiru muda dan sedikit keruh.
Setelah dipanaskan larutan berubahwarna menjadi kehijauan di bagianatas, dan tampak sedikit endapanmerah didasarnya (hal inimenunjukkan bahwa terjadi reaksipositif terhadap Benedict)
http://arunnie.blogspot.com Page 13
F. ANALISIS DATA
1. Isolasi Amilum dari Umbi-Umbian
> Berat Ubi Kayu = 100 gram
> Berat Pati yang diperoleh + Kertas Saring = 19,66 gram
> Berat Kertas Saring = 1,02 gram
> Berat Pati = 19,66 gram – 1,02 gram
= 18,64 gram
> Kadar Pati (Amilum) dalam Ubi Kayu = %100xyuBeratUbiKa
BeratPati
= %100100
64,18x
gram
gram
= 18,64 %
2. Uji Kualitatif Karbohidrat
a. Reaksi Peragian
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
b. Reaksi Molisch
http://arunnie.blogspot.com Page 14
c. Reaksi Benedict
Glukosa
Fruktosa
Laktosa
O
OHOH
HH
OHOH
H H
H
CH2OHO
HH O+
OHOH
HH
OHOH
H H
H
CH2OH H
C+
O
OHH
H
OHOH
H H
CH2OH H
O
H
H
C
O
OHH
H
OHOH
H H
CH2OH H
O
Hion tartrat
Cu2+
C
O
OHH
H
OHOH
H H
CH2OH H
O
O-
+ Cu2Omerah
+ 3 H2OH+
O
CH2OH
OH
HOH
H
HOH2C
H
OH OHH
O+
CH2OH
OH
HOH
H
HOH2C
H
OH
H
C+
CH2OH
OH
HOH
H
HOH2C
H
OOH
H
C
CH2OH
OH
HOH
H
HOH2C
H
OOH
ion tartrat
Cu2+
H+CH2OH
HOH
H
HOH2C
H
OH
OH
+ Cu2Omerah
O
OHOH
HH
OOH
H H
H
CH2OH
O
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
CH2OHO
HH O+
OH
OHH
H
OOH
H H
H
CH2OH
O
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
CH2OH H
O
OHH
H
OOH
H H
H
CH2OH
O
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
CH2OH
OH
H
H+
C
O
OHH
H
OOH
H H
H
CH2OH
O
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
CH2OH
OH
ion tartrat
Cu2+
C
O
OHH
H
OOH
H H
CH2OH
O
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
CH2OH
OH
O- + Cu2O
merah
http://arunnie.blogspot.com Page 15
G. PEMBAHASAN
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus
umum karbohidrat Cn(H2O)m. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah
disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari
karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"
artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan
gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi
aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid dan 5 gugus hidroksil. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa (Ebbing, 2001).
Pada praktikum kali ini yakni mengenai isolasi dan hidrolisis karbohidrat kita
bertujuan untuk Mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat dengan uji
kuantitatif (menentukan kadar pati) dan uji kualitatif (reaksi peragian, reaksi molish,dan
reaksi benedict). Percobaan pertama yakni mengisolasi amilum dari singkong/ubi kayu
(Manihot esculenta Crantz). Dari hasi pengamatan, setelah pencucian terakhir dengan
menggunakan alkohol 95% dan disaring dengan penyaring Buchner, diperolehlah pati
sebesar 18,64 gram, sehingga jika kita melakukan perhitungan kadar pati/amilum dalam
100 gram ubi kayu, maka diperolehlah kadar pati sebesar 18,64%.
Pati (starch) atau amilum merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian
besar tanaman, terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Pati sebagai
komponen utama karbohidrat yang pada suhu tinggi dapat mengalami hidrolisis.
Meningkatnya suhu akan meningkatkan kecepatan hidolisis pati. Pada suhu tinggi pati
dapat mengalami pemecahan – pemecahan menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti
glukosa, maltosa dan dekstrin. Selain pada suhu tinggi, hidrolisis juga dapat dilakukan
dengan asam (H2SO4) maupun dengan basa (NaOH). Komponen karbohidrat lainnya yaitu
sukrosa juga mengalami hidrolisis pada kadar air rendah. Hidrolisis pati dapat juga
dipengaruhi oleh pH, konfigurasi anomerik dan ukuran cincin glukosil. Glikosidis lebih
mudah terhidrolisis pada kondisi asam daripada kondisi basa dan cenderung stabil.
Karbohidrat cenderung tidak stabil pada suasana asam, khususnya pada suhu tinggi.
Perbedaan nilai anomerik hidrolisis β-D-glikosidis adalah lebih kecil dari pada α-D-
http://arunnie.blogspot.com Page 16
anomer, perbedaan ini disebabkan variasi struktural dan perbedaan pada derajat gabungan
antara oligo dan polisakarida. Cincin furanosa jauh lebih mudah dihidrolisis daripada
cincin firanosa, walaupun hidrolisa firanosa adalah gabungan molekul, hidrolisis furanosa
dianggap sebagai bimolekuler karena entropi negatifnya diaktifkan.
Percobaan selanjutnya yaitu uji kualitatif karbohidrat. Untuk percobaan ini,
dilakukan tiga pengujian yakni dengan reaksi peragian, reaksi Molisch, dan reaksi
Benedict. Pengujian pertama yakni dengan reaksi peragian, adanya gelembung CO2 yang
terbentuk diakhir percobaan nantinya akan menunjukkan bahwa reaksi peragian memang
benar terjadi. Pada percobaan ini, yang akan kita fermentasikan adalah latutan karbohidrat.
Kita mengetahui bahwa karbohidrat merupakan polisakarida yang tersusun atas banyak
monomer sakarida, salah satu diantaranya adalah glukosa. Reaksi peragian (sering juga
disebut reaksi fermentasi) akan memecah glukosa dan mengubahnya menjadi dua molekul
alkohol dan melepaskan energi dalam bentuk ATP kurang lebih sebesar 118 kJ/mol. Selain
itu dihasilkan pula hasil sampingan berupa dua molekul CO2. Ringkasnya, reaksi peragian
tersebut berlangsung menurut persamaan di bawah ini:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Molekul CO2 yang terdapat dalam produk pada proses reaksi di atas itulah yang kita amati
di akhir proses percobaan ini. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa setelah didiamkan
selama kurang lebih satu jam, terlihat gelembung-gelembung CO2 di dasar tabung. Hal ini
membuktikan bahwa proses fermentasi (reaksi peragian) telah berlangsung.
Pengujian kedua yakni dengan Reaksi Molisch. Uji Molisch adalah uji kimia
kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya
yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu.
Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam
dan lapisan sample. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol
yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat
perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur
dengan larutan atau hanya membentuk lapisan. H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat
lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural.
Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin
yang berwarna ungu. Ada tiga sampel yang digunakan dalam percobaan ini, yakni glukosa,
fruktosa dan laktosa. Ketiga sampel ini menunjukkan hasil possitif, karena dari hasil
pengamatan ketiga sampel tersebut membentuk cincin warna ungu, dimana hal ini
http://arunnie.blogspot.com Page 17
membuktikan bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat. Glukosa
membentuk dua lapisan, dengan lapisan di bagian atas berwarna putih keruh dengan
partikel-partikel hitam yang melayang di permukaanya, serta di bagian bawah lapisan
berwarna bening, dan cincin berwarna ungu tersebut terbentuk diantara kedua lapisan ini.
Hal yang sama ditunjukkan oleh fruktosa, sedangkan untuk fruktosa hanya berbeda sedikit
yakni cincin ungu yang terbentuk terletak agak ke bagian dasar tabung.
Pengujian terakhir, yakni menggunakan reaksi Benedict. Selain reaksi Molisch,
pengujian karbohidrat dapat pula dilakukan dengan reaksi Benedict. Benedict terdiri dari
campuran Na2Co3 + CuSO4 + Natrium sitrat. Reaksi Benedict akan menyebabkan larutan
sampel yang awalnya berwarna biru berubah menjadi orange, kuning, hijau atau terbentuk
endapan berwarna merah bata. Perubahan ini menandakan bahwa sampel tersebut
mengandung karbohidrat. Sama halnya dengan reaksi Molisch di atas, dalam percobaan ini
kita juga menggunakan tiga sampel, yakni glukosa, fruktosa, dan laktosa. Sampel pertama
yang digunakan yakni glukosa, merupakan larutan berwarna bening dan setelah
ditambahkan reagen Benedict, larutan berubah warna menjadi biru. Setelah pemanasan
dengan menggunakan bunsen selama kurang lebih satu menit, warnanya kembali
mengalami peubahan menjadi kehijauan. Hal yang sama ditunjukkan oleh fruktosa,
sedangkan untuk sampel laktosa, yang warnanya sedikit lebih keruh dibandingkan dengan
dua sampel sebelumnya, setelah ditambahkan reagen Benedict larutannya menjadi
berwarna biru keruh, ketika pemanasan selesai dilakukan, larutan kembali berubah warna
menjadi kehijauan dan terdapat endapan merah bata di dasar tabung. Hal ini menunjukkan
bahwa memang benar sampel tersebut mengandung karbohidrat, karena glukosa yang
merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi yang mampu
mereduksi pereaksi Benedict. Ion Cu2+ akan direduksi menjadi Cu+ dan akan mengendap
sebagai Cu2O. Proses reaksi lengkapnya dapat dilihat pada bab analisis data di atas. Jadi
endapan berwarna merah yang terlihat di dasar tabung tadi merupakan endapan Cu2O,
sehingga terbukti bahwa ketiga sampel di atas mengandung karbohidrat.
http://arunnie.blogspot.com Page 18
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kali ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni:
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum
karbohidrat Cn(H2O)m.
Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat dikelompokkan menjadi
empat kelompok penting yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.
Dari hasil percobaan isolasi pati di atas diperoleh kadar pati (amilum) dalam 100
gram ubi kayu adalah sebesar 18,64%.
Terjadinya reaksi fermentasi (reaksi peragian) ditandai oleh terbentuknya
gelembung-gelembung CO2 dan proses reaksinya berlangsung menurut persamaan
berikut: C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Pada percobaan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Molisch, adanya
karbohidrat ditandai dengan terbentuknya cincin ungu.
Uji Molisch didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh H2SO4 membentuk cincin
furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu
di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sample.
Sedangkan uji kualitatif karbohidrat menggunakan reaksi Benedict, adanya
karbohidrat ditunjukkan oleh perubahan warna larutan sampel dari biru menjadi
kuning, orange, hijau atau terbentuk endapan merah bata di dasar tabung.
Glukosa yang merupakan monomer penyusun karbohidrat memiliki gugus pereduksi
yang mampu mereduksi pereaksi Benedict (campuran Na2Co3+CuSO4+Natrium
sitrat). Ion Cu2+ direduksi menjadi Cu+ dan akan mengendap sebagai Cu2O.
I. SARAN
Diharapkan kepada praktikan agar lebih serius lagi dalam praktikum, agar hasil yang
diperoleh dapat maksimal, dan kepada kakak-kakak Co.Ass harap pengarahan dan
bimbingannya lebih ditingkatkan. Terima kasih.
http://arunnie.blogspot.com Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Polimer Bahan Alam (http://gurumuda.com/bse/polimer-alam#more-
13171) diakses pada tanggal 20 November 2010, 01:17 am.
Coulson, E. H., and Ingle, Richard. 2004. Nuffield Chemistry: Handbook for Pupils.
USA: Prentice Hall – Longman Group Limited, Inc.
Ebbing, Darrell D. 2001. General Chemistry. USA: Haughton, Muffin Company.
Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden. 2003. Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ke-4
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden. 2003. Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ke-4
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Harrow, Benjamin. 1946. Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder Company.
Keenan. 1999. Kimia untuk Universitas (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Pege, D. S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia Edisi Ke-2 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: University of Indonesia Press.