laporan praktikum biokimia
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PERCOBAAN V
ISOLASI DNA BUAH DENGAN DETERJEN
OLEH:
NAMA : RAMLAH
NIM : F1F1 12 071
KELOMPOK : I (SATU)
KELAS : B
ASISTEN : WD. FITRIA SAKINAH
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ISOLASI DNA BUAH DENGAN DETERJEN
A. TUJUAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat
mengisolasi DNA buah dengan menggunakan cara yang mudah
B. LANDASAN TEORI
DNA merupakan struktur kimia yang membawa gen. basa-basa yang
menyusun struktur DNA terdiri dari adenine, guanine, thymine, dan cytosine.
Adeine dan guanine merupakan basa bersincin ganda (double-ring bases)
disebut purines, sedangkan thymine dan cytosine bercincin tunggal (single-
ring bases). Struktur molekul DNA berbentuk pilitan ganda (double helix)
dan tersusun atas pasangan spesifik Adenine-thymine dan Guanine-Cytosine
(Soeranto, 2003).
Struktur molekul DNA pertama kali diungkapkan oleh James Watson
dan Francis Crick pada tahun 1953 berdasarkan atas foto difraksi sinar X
yang dibuat oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins. Berdasarkan atas
data kimia dan fisik, Watson dan Crick membuat model sruktur DNA yang
disebut untai-ganda (double helix). Untai-ganda DNA tersusun oleh dua
rantai polinukleotida yang berpilin (Yuwonon, 2007).
Dalam DNA terdapat pasangan basa. Setiapn adenine dalam rantai
DNA berkaitan dengan timin yang terdapat pada rantai yang lain. begitu pula
setiap sitosin saling melengkapi dengan guanin. DNA terdiri atas dua rantai
polinukleotida yang tersusun secara double helix. Ikatan hidrogen yang
menghubungkan dua rantai polinukleotida muda putus oleh pemanasan.
Keadaan ini dinamakan DNA. Selain dengan pemanasan, rantai double helix
DNA dapat putus karena pengaruh enzim helikase dan suasana alkali
(Karmana, 2008).
DNA hasil isolasi selanjutnya dilakukan cek kuantitas dan kualitas
untuk melihat konsentrasi dan kemurniannya dengan menggunakan
spektrofotometer dan elektroforesis gel. Pengukuran konsentrasi DNA
dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang 260 nm,
sedangkan protein diukur pada panjang gelombang 280. Kemurnian larutan
DNA dapat dihitung melalui perbandingan A260 nm dengan A280 nm. Batas
kemurnian yang biasa dipakai dalam analisis molekuler pada rasio
A260/A280 adalah 1,8-2,0 (Syafaruddin& Santoso, 2011).
Ekstraksi DNA dari tanaman jaringan melibatkan, pertama-tama,
runtuhnya dinding sel untuk melepaskan komponen seluler seperti protein,
polisakarida, polifenol, RNA dan pigmen yang mengganggu ekstraksi dan
pemurnian genom DNA dan kemudian mempengaruhi DNA pembatasan,
amplifikasi dan kloning (Prakash, dkk, 2013).
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Alat- alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain :
Batang Pengaduk
Cutter/pisau
Gelas Kimia
Gelas Ukur
Kertas Saring
Lumpang dan Alu
Pipet Tetes
Sentrifus
Tabung Mikrosentrifus
2. BAHAN
Bahan- bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :
Etanol Dingin
Akuades
Buah Anggur
Detergen
D. PROSEDUR KERJA
Dicampur air dengan perbandingan 1 : 1
Larutan sabun
Buah tomat
Dihancurkan dan diambil sebanyak 10 gram
Dicampurkan dengan 10 ml larutan sabun
Diaduk dan disaring
Filtrat buah tomat
Ditambah etanol dingin hingga terbentuk
endapan putih
Disentrifus 7000rpm selama 10 menit
dibuang residu
Dilarutkan dalam akuades 10
ml
Ekstrak DNA buah anggur
Sabun cair
Buah anggur
Filtrate buah anggur
supernatant residu
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
DNA, Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida, biasanya
dalam bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang
menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel. DNA
berbentuk polimer panjang nukleotida, mengkode barisan residu asam amino
dalam protein dengan menggunakan kode genetik, sebuah kode nukleotida
triplet. Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi DNA buah menggunakan
detergen. Buah yang digunakan adalah buah anggur. Buah anggur digunakan
karena memiliki struktur yang cukup lunak sehingga mudah untuk dihaluskan
saat akan dilakukan pemisahan filtrat.
Isolasi DNA pada dasarnya dilakukan dengan merusak dinding
membran sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan
pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. Buah anggur dihaluskan
menggunakan lumping dan alu. Penghalusan ini dilakukan untuk merusak
dinding sel buah anggur secara mekanik sehingga DNA dapat keluar dari
dalam sel. Jika proses dilakukan terlalu lama, dikhawatirkan tidak hanya
memecahkan sel tetapi juga akan mencabik-cabik DNA, sehingga DNAnya
hancur. Sedangkan jika terlalu sebentar, sel-sel belum seluruhnya
terpecahkan. Buah anggur yang telah dihaluskan ditambahkan dengan cairan
sabun yang dibuat dengan perbandingan 1:1, kemudian diaduk. Pengadukan
harus dilakukan perlahan agar tidak menimbulkan busa pada campuran
tersebut. Busa yang terbentuk akan merusak pembentukan DNA. Cairan
sabun berfungsi untuk melisis dinding sel yang terdapat dalam sel. Hal ini
disebabkan karena sabun memiliki sifat yang sama dengan dinding sel yang
hidrofobik. Karena persamaan adanya persamaan sifat, terjadi ikatan diantara
keduanya sehingga menyebabkan dinding sel rusak. Larutan yang terbentuk
kemudian disaring menggunakan kertas saring. Penyaringan berfungsi untuk
memisahkan serat-serat buah yang kasar dengan filtrat, sehingga didapat
sampel yang berupa cairan.
Filtrat yang telah tersaring ditambahkan dengan etanol dingin
hingga terbentuk endapan keruh berwarna putih. Tujuan penambahan
etanol dingin adalah untuk mempresipitasikan asam nukleat polimerik
dengan baik untuk meningkatkan konsentrasi DNA. Penambahan etanol
yang semakin dingin akan membuat DNA terpresipitasi menjadi semakin
pekat sehingga pengamatan yang dilakukan akan semakin baik. Selain itu
penambahan etanol dingin akan mempermudah koagulasi DNA sehingga
DNA yang bersifat transparan dapat terlihat dengan jelas.
Larutan yang telah ditambahkan etanol kemudian disentrifus
selama 5 menit untuk menghasilkan endapan DNA sampel. Hasil setelah
disentrifus terbentuk supernatant dan residu. Residu (endapan) tersebut
harus dipisahkan dari supernatant-nya agar diperoleh ekstrak DNA
sampel. Pemisahan tersebut dilakukan dengan menyuspensi endapan
dengan akuades. Akuades digunakan karena akuades mempunyai sifat dan
struktur yang mirip dengan sampel yaitu bersifat polar. sampel yang
bersifat polar akn larut dengan air yang juga bersifat polar. Endapan yang
telah larut selanjutnya dimasukkan ke lemari pendingin untuk sementara
waktu yang kemudia dilakuka proses elektroforesis.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa isolasi DNA buah dengan cara yang mudah dapat dilakukan dengan
bebrapa tahap yaitu penghancuran sel menggunkaan deterjen, ekstraksi,
pemurnian dan presipitasi DNA menggunakan etanol dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Karmana, Oman, 2008, Biologi, Grafindo Media Pratama, Jakarta.
Prakash Satya Mishra and Sanjay Singh. 2013. Species Specific Protocol For
Extraction Of Genomic Dna In Moringa Oleifera. Online Journal of
BioSciences and Informatics. Vol: 4 (1).
Soeranto, H., 2003, Peran IPTEK Nuklir dalam Pemuliaan Tanaman Untuk
Mendukung Indsutri Pertanian, Prosiding Pertemuan dan Presntasi Ilmia
Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, ISSN: 0216-
3128.
SYAFARUDDIN & TRI JOKO SANTOSO. 2011. OPTIMASI TEKNIK ISOLASI
DAN PURIFIKASI DNA YANG EFISIEN DAN EFEKTIF PADA KEMIRI
SUNAN (Reutalis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Jurnal Littri. VOLUME
17(1).
Yuwono, Triwibowo, 2007, Biologi Molekuler, Erlangga, Jakarta.