laporan praktikum 3_awang karisma_12-069

25
LAPORAN PRAKTIKUM 3 AMPERE METER Oleh : Awang Karisma Asad A 121910201069 LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1

Upload: awang-karisma-asad-adi

Post on 30-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

1313

LAPORAN PRAKTIKUM 3AMPERE METER

Oleh :

Awang Karisma Asad A121910201069

LABORATORIUM LISTRIK DASARJURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JEMBER

2015

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Matapraktikum Pengukuran Listrik ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat telah menyelesaikan praktikum.Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:1. Dosen pengampu Matapraktikum Pengukuran Listrik;2. Bapak Ruhyat dan Ibu Eni serta sekeluarga yang telah memberikan dorongan dan doanya demi terselesaikan laporan ini;3. rekan kelompok praktikum yang telah membantu memahami analisis praktikum; juga temanku yang telah memberi dorongan/semangat;4. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat bernanfaat.

Jember, 28 Maret 2015Penulis

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN SAMPUL iKATA PENGANTAR .iiDAFTAR ISI ...iiiBAB I PENDAHULUAN 11.1 Tujuan Praktikum 11.2 Latar Belakang ..1BAB II LANDASAN TEORI .22.1 Landasan Teori .2BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM .33.1 Gambar Rangkaian ...33.2 Alat dan Bahan ..33.3 Prosedur Praktikum .3BAB IV ANALISA DATA .44.1 Data Hasil Praktikum ...44.2 Analisa Perhitungan .54.3 Analisa Pembahasan .6BAB V PENUTUP ..85.1 Kesimpulan 8DAFTAR PUSTAKA ..9LAMPIRAN .101. Biodata Praktikan ...102. Biodata Asisten 113. Foto Praktikum ...12

iii4BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari ampermeter.2. Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan dari ampermeter.

1.2 Latar BelakangDewasa ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia. Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan listrik antara dua titik. Semua alat listrik yang setiap hari kita gunakan merupakan susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang disebut rangkaian.Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya, alat untuk mengukur tegangan ialah Voltmeter. Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang pengukuran.Dimana voltmeter merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik dari suatu rangkaian. Secara garis besar voltmeter digolongkan menjadi dua jenis, yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Adapun pengukuran voltmeter, yaitu pengukuran voltmeter arus searah (DC) dan voltmeter arus bolak-balik (AC).Dengan demikian pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro. karena tanpa pengukuran listrik maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran - besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang - barang elektronika dan listrik.

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Landasan TeoriAmpermeter adalah alat untuk mengukur kuat arus.Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada galvanometer.Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau avometer. Avometer adalah singkatan dari ampermeter, voltmeter, dan ohmmeter.Ampermeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat ukur itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A, dan 20 A. Amperemeter bisa jadi tersusun atas mikroampermeterdanshunt. Mikroampermeter berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang miliamper, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan1. VU DC1. Jumper1. Resistor1. Potensiometer1. Voltmeter analog1. Power supply1. Dioda

3.3 Prosedur Praktikum1. Mencari nilai Rm.2. Mencari nilai Idp.3. Menghitung nilai Rsh.4. Atur potensiometer sesuai dengan nilai Rsh yang dihitung.5. Rangkai sesuai gambar dan bandingkan hasil VU DC dengan Avometer

BAB IVANALISA DATA

4.1 Data Hasil PraktikumRangeArusVU MeterAVO

2,5 mA1 mA

1,5 mA

2 mA

25 mA10 mA

15 mA

20 mA

5

4.2 Analisa Perhitungan Data Hasil PraktikumRm = 0,842 KIdp = 0,54 mA

Range 2,5 mA

Range 25 mA

Range 500 mA

8

12

4.3 Analisa PembahasanPada praktikum ini, akan dilakukan beberapa percobaan berhubungan dengan ampermeter. Ampermeter Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus. Sama seperti praktikum-praktikum yang telah dilakukan sebelumnya, komponen utama yang digunakan adalah VU DC, yang tidak lain merupakan sebuah galvanometer. Pada rangkaian ampermeter sederhana ini terdapat beberapa komponen penting, yaitu VU DC yang dirangkai paralel dengan potensiometer yang mempunyai hambatan rendah, dengan tujuan untuk menaikan batas ukur ampermeter, kemudian ada potensiometer kedua yang digunakan sebagai beban pada rangkaian agar bisa menghasilkan arus. Hasil pengukuran arus dapat terbaca pada skala yang ada pada VU DC. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada.Dalam percobaan ini, ada beberapa alat dan bahan yang digunakan, yaitu VU DC, jumper, resistor, potensiometer, voltmeter analog, power supply, dan dioda. Setelah alat dan bahan disiapkan, hal pertama yang dilakukan yaitu mencari nilai Rm atau hambatan dalam pada VU DC. Setelah Rm diketahui, dilanjutkan dengan mencari nilai Idp atau arus skala penuh pada VU DC. Untuk mengetahui kedua nilai tersebut, diperlukan bantuan sebuah avometer analog untuk mengetahui nilai arus yang sebenarnya, dan sebagai perbandingan agar skala pada VU DC dapat mempunyai akurasi yang mendekati aslinya. Selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan rumus untuk mencari nilai hambatan shunt atau Rsh, yang merupakan hasil perkalian perkalian Idp dengan Rm, yang kemudian dibagi oleh arus shunt atau Ish. Ish sendiri dapat diketahui dengan mengurangi arus Irange dengan satu. Setelah diketahui nilai hambatan Rsh, hal selanjutnya yang dilakukan adalah mengatur nilai hambatan potensiometer agar sesuai dengan nilai Rsh yang dihitung. Setelah melakukan hal-hal tersebut, selanjutnya adalah merangkai rangkaian sesuai gambar rangkaian dan membandingkan hasil VU DC dengan avometer.Setelah rangkaian terhubung sempurna, dilakukan percobaan pengukuran. Data yang diperoleh seteah melakukan percobaan yaitu, Rm sebesar 0,842 K dan Idp sebesar 0,54 mA. Kemudian perhitungan hambatan Rsh yang dilakukan pada tiga range arus yang berbeda, yaitu 2,5 mA, 25 mA, dan 500 mA. Pada range 2,5 mA, hasil perhitungan mendapatkan nilai arus shunt sebesar 1,5 mA dan Rsh sebesar 303,12 . Kemudian, nilai Rsh tersebut digunakan untuk mengatur hambatan beban pada potensiometer, setelah itu di lihat besar penyimpangan jarum pada avometer dan VU DC. Lalu di bandingkan. Ketika sudah terkalibrasi, kemudian dilakukan perubahan pada sumber tegangan atau beban, agar arus yang dihasilkan sesuai dengan data yang ingin di ambil. Untuk range 2,5 mA, data yang diambil adalah 1 mA, 1,5 mA dan 2 mA. Adapun data ini dapat dilihat pada data hasil praktikum. Selanjutnya, range yang digunakan adalah 25 mA. Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan nilai arus shunt sebesar 24 mA, dan hambatan Rsh sebesar 18,945 . Seperti percobaan sebelumnya, nilai hambatan Rsh tersebut dijadikan nilai hambatan pada potensiometer, dengan cara mengukur hambatan potensiometer dengan avometer, kemudian merubah hambatannya agar sesuai dengan hasil perhitungan. Setelah sesuai dengan hasil perhitungan, dilakukan perbandingan persimpangan jarum antara avometer dan VU DC, kemudian diambil sebagai data. Adapun data yang ingin di cari adalah 10 mA, 15 mA dan 20 mA. Data ini sendiri dapat dilihat pada tabel data hasil percobaan. Untuk percobaan terakhir, menggunakan range sebesar 500 mA. Setelah dilakukan perhitungan sesuai rumus yang sudah diketahui sebelumnya, dapat diketahui shunt sebesar 499 mA, dan Rsh sebesar 0,911 . Namun, pada range ini tidak dilakukan percobaan dan pengambilan data, karena keterbatasan range pengukuran arus pada avometer yang digunakan.Setelah dilakukan percobaan-percobaan dan mendapatkan data-data yang dibutuhkan, dapat diketahui bahwa arus yang diukur menggunakan VU DC adalah arus yang mengalir pada beban atau Rbeban, dalam hal ini, Rbeban menggunakan potensiometer. Untuk mendapatkan arus dibutuhkan yang sesuai dengan tabel, hal yang dilakukan adalah merubah nilai tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan, yaitu power supply, sedangkan nilai hambatan Rbeban tidak dirubah karena tegangan sumber yang diubah. Namun, apabila arus yang ingin di ukur tidak bisa mencapai nilai yang di inginkan, maka yang dirubah adalah Rbeban. Sesuai dengan teori, hambatan Rsh yang dipasang paralel dengan VU DC digunakan untuk merubah range dari VU DC, karena apabila VU DC digunakan untuk mengukur arus secara langsung tanpa menggunakan Rsh, maka VU DC hanya dapat mengukur arus yang kecil. Karena hal itulah dibutuhkan Rsh sebagai perubah range atau resolusi pengukuran arus yang dapat ditampilkan pada VU DC. Adapun cara kerja perubah range ini adalah dengan cara membagi arus yang masuk kedalam VU DC, karena disusun paralel. Pada data hasil praktikum dapat dilihat bahwa simpangan jarum VU DC dan avometer menunjukkan simpangan yang hampir sama. Simpangan jarum ini tidak bisa sama persis karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain adanya ketidakakuratan pengukuran nilai potensiometer pada Rbeban, nilai resistansi tambahan yang disebabkan adanya jumper, kondisi alat ukur, dan error yang terjadi karena kesalahan baca pada alat.

BAB V PENUTUP5.1 KesimpulanDari praktikum ampermeter yang telah dilakukan, maka dapat diambil enam kesimpulan sebagai berikut.1. Arus yang diukur baik pada avometer maupun VU DC adalah arus yang mengalir karena adanya hambatan dari Rbeban, semakin besar Rbeban maka semakin kecil arus yang terukur, dengan catatan sumber tegangannya tetap.2. Tegangan juga berpengaruh pada arus yang dihasilkan, semakin besar tegangan maka arus juga akan semakin besar, dengan nilai hambatan pada Rbeban tetap.3. Rsh digunakan untuk merubah range pengukuran pada VU DC, semakin besar Rsh maka semakin kecil arus yang dapat di ukur oleh VU DC, terbukti ketika Rsh sebesar 0,911 , maka arus maksimal yang dapat di ukur adalah 500 mA, sedangkan ketika Rsh sebesar 18,945 , maka range arus terbesar yang dapat di ukur adalah 25 mA.4. Nilai Rsh ketika range pengukuran 2,5 mA adalah 303,12 .5. Arus shunt atau Ish berbanding lurus dengan perubahan range arus yang diukur, ketika range pengukuran sebesar 2,5 mA, maka arus shunt sebesar 1,5 mA, dan ketika range pengukuran sebesar 25 mA, maka arus shunt sebesar 24 mA.6. Ketidakselarasan penyimpangan jarum pada VU DC dan avometer disebabkan beberapa faktor, antara lain karena ketidakakuratan perubahan nilai potensiometer Rbeban dengan hasil perhitungan.

9

DAFTAR PUSTAKA

Sajadah, Sakinatus dkk. 2012. Alat Ukur Listrik. http://alawiyahmaulidyah.blogspot.com/2012/02/alat-ukur-listrik-tugas-mata-kuliah.html [Diakses tanggal 16 Maret 2015]

Zemansky. 1962. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.

BIODATA PRAKTIKANPRAKTIKUM KE-3MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

3x4

1. Nama : Awang Karisma Asad A2. Tempat Tanggal Lahir: Jember, 6 Mei 19943. NIM: 1219102010694. Nomor HP/PIN BB: 089626336634 / 743815DB5. Email: [email protected]. Alamat di Jember: Perum GMI Blok EE 137. Alamat Asal: -

BIODATA ASISTENPRAKTIKUM KE-3MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

1. Nama : Choirul Umam2. Tempat Tanggal Lahir: 3. NIM: 4. Nomor HP/PIN BB: 5. Email: 6. Alamat dijember: 7. Alamat Asal:

FOTO PRAKTIKUM