laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
“EFEKTIVITAS PAKAN TERNAK AYAM PETELUR (LAYER) DARI
PENGUJIAN ANALISA DI LABORATORIUM PAKAN DINAS
PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLITAR DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TELUR”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Tulungagung
OLEH:
MOZA AULIA RACHMA
NIM. 12402173633
Dosen Pembimbing Lapangan
Labib Muzaki Shobir, S. Hum, M. Pd.I
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
diserahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Di : Tulungagung
Judul Laporan : “EFEKTIVITAS PAKAN TERNAK AYAM PETELUR
(LAYER) DARI PENGUJIAN ANALISA DI LABORATORIUM PAKAN
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLITAR DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TELUR”
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG
(Nurul Hasanah, S.Pt.)
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Labib Muzaki Shobir, S. Hum, M. Pd.I)
NIDN. 2016048005
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
(Siswahyudianto, MM)
NIDN. 20150668402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT, atas
rahmad dan Rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 1 bulan, yakni mulai tanggal 07
Januari sampai 07 Februari dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju ke
zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam yang dinanti-nantikan oleh
syafaatnya oleh umatnya di yaumul qiyamah nanti.
Laporan ini disususn untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) bagi para Mahasiswa dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Negeri Islam Tulungagung.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang professional.
Melalui laporan ini penulisan mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rector IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Bapak Muhammad Aswad, MA selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.
4. Bapak Labib Muzaki Shobir, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama
menjalani PPL.
5. Bapak drh. Adi Andaka selaku Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blitar.
6. Ibu Nurul Khasanah, S. Pt. selaku Dosen Pamong yang telah memberikan
arahan dan bimbingannya selama mahasiswa melaksanakan PPL.
iv
7. Orang tua, keluarga dan teman-teman kos sejoli dan sejiwa yang selalu
mendoakan dan mendukung saya.
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan atas masalah ini. Tidak ada kesempurnaan kecuali milik Allah
SWT. Penulisan sadar laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulisan
harapkan saran dan kritik yang membangun agar kita bisa bersama-sama menjadi
manusia yang berilmu yang dapat menciptakan karya-karya yang jauh lebih baik.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak
terdapat kesalahan. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, … Februari 2020
MOZA AULIA RACHMA
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ...................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat ............................................................................ 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ................................................................................. 3
B. Pelaksanaan Praktik .......................................................................... 6
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................ 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ........................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Ayam Petelur................................................................... 8
B. Jenis Pakan ....................................................................................... 9
C. Pengujian Analisa di Laboratorium Pakan di Dinas Peterternakan dan
Perikanan Kabupaten Blitar ............................................................... 11
D. Hasil Produksi ................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpalan ...................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, tingkat konsumsi
pangan juga semakin meningkat, salah satunya yaitu telur. Telur merupakan
salah satu sumber pangan protein hewani yang penting bagi masyarakat
Indonesia. Saat ini, produksi telur dalam empat tahun terakhir rata-rata
meningkat 1 juga ton. Pada tahun 2019, potensi produksi telur mencapai
4.753.382 ton.
Saat ini, peternak ayam petelur (layer) merupakan penyumbang terbesar
kebutuhan telur nasional. Akan tetapi, peningkatan produksi telur harus
diimbangi pula dengan kualitasnya. Kualitar telur ini merupakan salah satu
faktor yang harus diperhatikan dalam usaha budidaya ayam petelur. Hal ini
karena akan menguntungkan bagi peternak juga konsumen. Bagi peternak,
kualitas telur yang bagus dapat menguntungkan karena dapat meningkatkan
nilai jual, sedangkan bagi konsumen dapat memberikan gizi yang baik jika
mengkonsumsinya.
Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
telur. Pakan merupakan kebutuhan pokok hewan ternak sebagai sumber
energi bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup hewan ternak. Pakan ternak
perlu diperhatikan supaya ternak mendapatkan gizi yang cukup. Kandungan
gizi ini akan berpengaruh terhadap proses produksi telur yang dihasilkan.
Gizi yang bagus tergantung dengan jenis pakan yang diberikan oleh ternak.
Untuk mendapatkan pakan yang bagus untuk ternak, maka dapat dilakukan
dengan pengujian di laboratorium pakan. Salah satunya, di Laboratorium
Pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Laboratorium
pakan ini merupakan salah satu laboratorium pakan yang sudah terakreditasi
sehingga dalam pengujiannya berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI).
Di laboratorium pakan ini, peternak dapat melakukan pengujian pakan
ternaknya yang meliputi, Kadar Air, Kadar Abu, Protein Kasar, Lemak Kasar,
Serat Kasar, Kalsium, Fosfor, Energi Metabolis, Aflatoksin.
2
B. Tujuan dan Keguanaan
1. Tujuan:
a) Untuk mengetahui jenis pakan ternak yang digunakan oleh peternak
b) Untuk mengetahui hasil analisa dari laboratorium pakan yang
diberikan oleh peternak
c) Untuk mengetahui hasil produksi yang dihasilkan ayam petelur
setelah pakan di analisa di laboratorium pakan
2. Kegunaan:
Laporan akhir ini berguna bagi penulis maupun pihak lain yang
ingin menggunakan sebagai referensi atau bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan pada produktivitas telur.
a. Bagi penulis;
Bagi penulis, laporan ini berguna untuk mengetahui tugas akhir
dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta menambah
pengetahuan dan wawasan penulis terkait pemberian pakan ayam
petelur yang berkualitas, meningkatkan produktivitas telur.
b. Bagi pihak lain;
Laporan ini berguna sebagai pengetahuan dan bahan pertimbangan
sebagai referensi dalam penelitian lain yang memiliki inti pembahasan
yang sama.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh mahasiswa
jurusan Ekonomi Syariah tanggal 07 Januari 2020 sampai tanggal 07 Februari
2020 yang berlangsung hari Senin sampai Jum’at. Sesuai jadwal efektif Dinas
yang mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB. Khusus
hari Jum’at pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Bertempat di
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar (Laboratorium Pakan).
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Singkat Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Blitar
Dinas Peternakan Kabupaten Blitar berdiri sejak tahun 2005. Dan di
merger dengan Dinas Perikanan menjadi Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blitar pada tahun 2018. Dinas ini terletak di tengah Kota Blitar
yang beralamatkan di Jl. Cokroaminoto No. 22, Kepanjen Lor, Kec.
Kepanjenkidul, Kota Bltar, Jawa Timur 66117.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
“DINAS PETERNAKAN YANG MAMPU MEWUJUDKAN
KEMAJUAN DAN KEMANDIRIAN BIDANG PETERNAKAN
MENUJU MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, RELIGIUS DAN
BERKEADILAN”
b. Misi
Dalam rangka mencapai Visi tersebut maka ditetapkan beberapa misi,
yaitu:
1. Meningkatkan populasi serta produksi peternakan
2. Meningkatkan usaha peternakan menjadi pola usaha agribisnis
3. Meningkatkan status kesehatan ternak
4. Meningkatkan kualitas produk hasil peternak yang Aman Sehat
Utuh dan Halal (ASUH).
3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
a. Tugas
Dinas Peternakan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Dinas
4
Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang peternakan.
Dinas Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang perikanan.
b. Fungsi
1. Perumusan Kebijakan teknis dibidang peternakan dan perikanan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang peternakan dan perikanan
3. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas
4. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dinas
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
c. Struktur Organisasi
1. Kepala Dinas : drh. Adi Andaka, M.Si.
2. Sekretaris : drh. Yuda Satya Wardana
a. Kasubbag Penyusunan Program : Nuraini Nadzufah, S. Pt.
Yang membawahi
1) Rita Triastuti, S.Pt.
2) Tika Nurmalasari, S.AP.
b. Kasubbag Keuangan : Kusmawanti, SE.,
Yang membawahi :
1) Farina Dyah Aryani, S.Pt.
2) Saiful Tri Winarno S.Pt.
c. Kasubbag Umum dan Kepegawaian: Nurul Hasanah S.Pt.
Yang membawahi:
1) Ana Aliyatul H., S.Pt.
2) Siswanto
3) Saifudin Zuhri
3. Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner:
drh. Wasis Gunawan
a. Kasi Kesmavet : Samsul Arif S.Pt
5
Yang membawahi: Eka Nurdiyan Susilawati, S.Pt
b. Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan:
drh. Nanang Miftahudin, MM.
Yang membawahi: Retno Purwaningsih, A. Md.
c. Kasi P2H dan POH : drh. Andar Yuliani
Yang membawahi: Ali Fauri, S.Pi
4. Kabid Budidaya dan Pengembangan Peternakan: Indriawan
Wicaksono, S.Pt., MM.
a. Kasi Pembibitan dan Sumber Daya Genetik: drh. M. Imamudin
Yang membawahi: Mahendra Teguh Priyanto
b. Kasi Bina Usaha Peternakan: drh. Eny Puspasari, M.Agr.
Yang membawahi: Dwi Ratna Ningsih, S.Pt.
c. Kasi Pakan Ternak : drh. Muhammad Burhanudin
Yang membawahi: Dhani Ambarwati, S.Pt.
5. Kabid Perikanan Tangkap: Ir. Restu Palupi, M.Si
a. Kasi Produksi dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan:
Sugeng Edy S.S., Pi., MM.
Yang membawahi: Putri Puspitasai, S.Pt.
b. Kasi Penelayaan: Ilmayuni Rowiyati, SP.
Yang membawahi: Nofik Hari Subagyo, S.Pi.
c. Kasi Pengembangan dan Prasarana Perikanan Tangkap: Dedi
Prastowo, S.Pi.
Yang membawahi: Ali Setiawan
6. Kabid Perikanan Budidaya: drh. A.M. Andjari Laksmayoni
a. Ksasi Pemberdayaan Pelaku dan Kelembagaan Pembudidaya
Ikan: Ririen Suryaningrum, S.Pi.
Yang membawahi: Eka Ayuningrat, Spi.
b. Kasi Budidaya Ikan: Evi Haryanti, S.Pi.
Yang membawahi: Andi Dwi Yusprianto, S.Pi.
c. Kasi Kesehatan Ikan dan Pengendalian Mutu: drh. Rizal
Yang membawahi: Mohammad Sahuri, S.Pi.
6
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Blitar terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan.
selama menjalankan praktik, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan
antara lain kegiatan di dalam kantor dan di luar kantor. saya ditempatkan di
bagian Laboratorium Pakan yang kegiatan di dalam kantor meliputi menerima
sampel pakan ternak dari pelanggan, menulis log book hasil pengujian dari
sampel pakan, menghitung uang hasil dari pelanggan yang mengujikan pakan
ternak lalu menyetorkan ke PAD (Pendapatan Asli Daerah), menginput
sasaran mutu, menulis lembar kalibrasi timbangan. Selain kegiatan yang
dilakukan di dalam kantor, kami melakukan kegiatan di luar kantor bersama
petugas-petugas lapangan. Kegiatan di luar kantor meliputi melakukan
kunjungan ke Koperasi Putera sebagai kelompok pembudidaya ayam petelur
dan juga berkunjung ke Beringin Koi sebagai kolompok pembudidaya ikan
koi. Kedua tempat tersebut, kami mempelajari dari proses pembibitan,
memberi pakan, pendistribusian, sampai pemasaran.
C. Permasalahan Di Lapangan
Selama saya menjalani praktik di Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blitar khusunya dalam bidang Laboratorium Pakan saya
menemukan beberapa masalah yang saya hadapi disana. Baik masalah
internal maupun masalah eksternal.
Masalah internal yang saya hadapi adalah tenaga kerja di laboratorium di
laboratorium saya rasa masih kurang. Tenaga kerja saat ini, masih kewalahan
ketika menerima sampel dari pelanggan yang jumlahnya banyak. Dengan
tenaga kerja yang masih minim ini mengakibatkan antrian panjang sampel
yang akan dianalisa sehingga hasil analisa yang diharapkan membutuhkan
waktu beberapa hari bahkan bisa melebihi satu minggu.
Selain itu, alat yang berada di Laboratorium Pakan masih kurang lengkap.
Bahkan ada beberapa mesin yang tidak bisa digunakan. Hal ini akan menjadi
kendala waktu pada hasil analisa sampel dan dapat menambah panjangnya
antrian sampel yang akan dianalisa.
7
Masalah eksternal yang saya hadapi adalah pelanggan yang membawa
sampel yang beratnya dibawah ketentuan dari Laboratorium Pakan. Jika berat
yang dibawah yang ditentukan maka akan berpengaruh pada hasil analisa.
Selain itu, ada juga pelanggan yang menginginkan sampel yang dibawa
segera di analisa dan menginginkan hasil analisa segera keluar.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga
Dari permasalahan yang ada baik internal maupun ekternal, pihak lembaga
memberikan tanggapan. Dari masalah internal mengenai tenaga kerja, pihak
lembaga membutuhkan tenaga kerja yang berstatus CPNS (Calon Pegawai
Negeri Sipil) dimana pengajuan untuk membuka bagi CPNS masih
membutuhkan waktu dari pusat.
Sedangkan masalah alat, pihak lembaga masih berusaha untuk
memperbaharui alat yang berada di Laboratoriumoratoium Pakan. Bahkan
untuk alat yang rusak, pihak lembaga masih membutuhkan waktu untuk
memperbaikinya.
Dari masalah ekternal, menenai pelanggan yang membawa sampel kurang
dari ketentuan, pihak Laboratorium Pakan memberikan penjelasan kepada
pelanggan. Pihak Laboratorium Pakan akan memberikan pilihan jika
pelanggan tetap ingin sampelnya di ujikan maka pelanggan akan menerima
hasil uji yang kurang akurat karena kurangnya sampel yang dibawa oleh
pelanggan. Namun, jika ingin hasil yang akurat maka pihak Laboratorium
Pakan akan mengembalikan sampel dan memberitahukan kepada pelanggan
untuk membawa sampel sesuai yang dibutuhkan oleh pihak Laboratorium
Pakan untuk diujikan.
Selain itu, mengenai pelanggan yang menginginkan sampel diujikan
terlebih dahulu, Pihak Laboratorium Pakan menjelaskan kepada pelanggan
bahwa pengerjaan sampel sesuai dengan antrian. Jika sampel yang diujikan
sebelumnya banyak, maka antriannya juga akan semakin panjang. Tetapi
Pihak Laboratorium akan mengirimkan pesan kepada pelanggan jika hasil
analisa sudah keluar.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Ayam Petelur
Ayam petelur adalah salah satu hewan ternak yang dapat dikonsumsi oleh
manusia untuk menuhi kebutuhan protein hewani. Ayam ras petelur adalah
ayam yang dipelihara untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan
produk akhir ayam ras dan tidak boleh disilangkan kembali. Ayam petelur
merupakan ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil
telurnya.
Ayam petelur ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
a) Berbadan langsing dan tegap, tergantung tipenya. Contohnya adalah
ayam ras (rhide island red, white leghorn), ayam arab, dan beberapa jenis
ayam kampong yang sudah mengalami seleksi.
b) Menghasilkan telur sekitar 200-300 butir per tahun.
c) Mempunyai masa rontok bulu (malting) untuk peremajaan sel-sel dalam
tubuhnya.
d) Bila dikawinkan dengan pejantan, dapat menghasilkan telur tetas.1
Tipe ayam petelur umumnya terdapat dua tipe, yaitu tipe ayam ras petelur
ringan dan ayam petelur medium
1. Ayam petelur ringan (ayam petelur ringan)
Berasal dari galur murni White leghom dengan produktivitas 260 butir
per tahun. Sebagaimana namanya. Jenis ayam ini memiliki badan
ramping atau kecil mungil. Warna bulunya putih bersih dengan jengger
merah. Ayam ripe petelur ringan memiliki sifat sensitive terhadap cuaca
panas dan keributan.
2. Ayam petelur medium
Tipe ayam ini memiliki badan dengan ukuran cukup berat. Tubuhnya
tidak ringan dan juga gemuk, tetapi telur yang dihasilkan cukup banyak.
Warna bulunya berwarna coklat dan telur yang dihasilkan juga coklat.
1 Iman Rahayu, Panduan Ayam Lengkap, (Jakarta: Penerbit Swadaya, 2011), hlm. 19
9
Ayam tipe ini memiliki sifat lebih tenang daripada tipe ayam petelur
ringan. Ayam petelur medium ini juga disebut ayam dwiguna. Ayam
dwiguna ini selain sebagai dimanfaatkan sebagai ayam petelur juga
dimanfaatkan sebagai ayam pedaging bila sudah memasuki masa afkir.2
B. Jenis Pakan
Pemberian pakan yang tepat merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pemberian nutrisi bagi ayam petelur. Pakan yang memiliki kualitas tinggi dan
pemberian pakan yang tepat dapat menghasilkan produksi ayam petelur
menjadi optimal.
Pemberian pakan yang berlebihan juga akan berpengaruh buruk pada ayam
petelur. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan ayam sehingga
pertumbuhan ayam dapat seimbang dengan usia ayam tersebut.
Pakan
1. Pakan Ayam Petelur Pabrikan
Pakan ayam pabrikan adalah pakan yang terbuat oleh pabrik
dengan takaran gizi yang sesuai dengan kebutuhan ayam petelur. Pakan
ayam petelur pabrikan tersedia dalam bentuk lengkap dan konsentrat
dengan formulasi yang tepat untuk setiap pertumbuhan pada ayam
petelur. Nutrisi lengkap dan seimbang pada pakan ayam berguna untuk
mendukung pertumbuhan dan kesehatan ayam petelur usia muda.
Keunggulan pemberian pakan ayam petelur pabrikan berfungsi
untuk meningkatkan ketahanan tubuh pada ayam dan meningkatkan
produktifitas telur ayam menjadi unggul. Beberapa merk pakan ayam
petelur yang sering digunakan peternak yaitu;
a) EH 510, 512, 818, dan 811 A
b) 511, dan 511 Bravo
c) Broiiler 1, 1SP, dan 2
2. Pakan Campuran Berbahan Alternatif
Campuran pakan ayam petelur sangat baik untuk pertumbuhan
terhadap ayam petelur dibandingkan dengan pakan ayam petelur pabrikan
2 Bambang Krista dan Bagus Harianto, Ayam Kampung Petelur, (Jakarta: AgroMedia Pustaka,
2013), hlm. 9
10
termasuk pada nutrisinya. Pakan campuran ini biasanya berasal dari
hewani dan nabati. Bahan pakan campuran ini terdiri dari bahan pakan
sumber energi, bahan pakan sumber protein, bahan pakan sumber mineral
dan bahan pakan adiktif. Bahan pakan ini dapat diberikan pada ayam
petelur saat ayam sudah memasuki usia dewasa.
Bahan Pakan
1. Bahan Pakan Sumber Energi
Pemberian bahan pakan sumber energi pada ayam petelur ini
sangat baik. Gizi yang terkandung dalam bahan pakan ini sangat
menunjang produkfitas telur menjadi lebih baik serta energy dan stamina
dapat tercukupi dengan seimbang. Contoh bahan pakan sumber energi
adalah:
e) Jagung Kuning
Jagung kuning merupakan sumber energi utama bagi ternak
ungags khususnya ayam petelur. Penggunaan jagung ini tidak
dibatasi karena jagung kuning tidak mengandung senyawa yang
membahayakan bagi ayam petelur.
f) Dedak Padi
Dedak padi merupakan limbah dari hasil penggilingan padi yang
kulitnya tidak digunakan untuk dikonsumsi. Dedak padi memiliki
serat yang kasar sehingga dalam pemberiannya perlu dibatasi sekitar
20% karena ayam petelur tidak memiliki kemampuan mencerna
serat kasar dengan baik.
g) Onggok
Onggok merupakan limbah yang berasal dari bahan pangan
pembuatan tepung tapioca. Pemberian onggok pada ayam harus
dibatasi karena onggok mengandung asan sianida (HCN) dengan
pemberian dibatasi hanya dengan takaran 5%.
2. Bahan Pakan Sumber Protein
Pemberian pakan sumber protein ini berasal dari tanaman maupun
hewan yang mengandung sumber protein yang relatif tinggi. Kandungan
11
protein ini dibutuhkan ayam petelur untuk merangsang produktifitas telur
menjadi lebih cepat bertelur. Contoh bahan pakan sumber protein, yaitu:
a) Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan limbah dari hasil pengelolaan
kedelai. Pemberian bungkil kedelai ini dibatasi hanya sekitar 20 – 25
% pada ayam petelur, karena mengandung tripsin inhibitor yang
dapat mengganggu penyerapan asam amino tripsin pada ayam.
b) Tepung Ikan
Tepung ikan ini merupakan sumber pakan utama penghasil
protein yang tinggi berkisar 40 – 65% dan juga biasanya
mengandung garam yang tinggi. Dalam pemberian pakan berupa
campuran hanya diberikan sekitar 7 – 10%.
c) Meat Bone Meal (MBM) atau Tepung Daging dan Tulang
MBM berasal dari limbah tulang-tulang hewan yang sudah tidak
digunakan lagi dan kandungan proteinnya sangat tinggi. Penggunaan
MBM ini disarankan hanya sekitar 5 – 10%.
d) Corn Glute Meal (CGM) Tepung Lembaga atau Inti Jagung
CGM merupakan limbah pengelulaan minyak jagung dengan
kandungan protein yang tinggi. Pemberian pakan disarankan hanya
8% karena jika berikan berlebihan dapat membuat produktifitas telur
menjadi berwarna kuning.
C. Pengujian Analisa di Laboratorium Pakan di Dinas Peterternakan dan
Perikanan Kabupaten Blitar
Telur yang bagus tergantung dengan beberapa faktor salah satunya yaitu
pemberian pakan yang berkualitas. Melihat kualitas pakan yang bagus dapat
melakukan uji analisa di Laboratorium Pakan Ternak. Pengujian pakan ternak
ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam hal ini, terdapat
beberapa sampel yang telah diujikan di Laboratorium Pakan Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar dengan berpatokan dengan SNI.
Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Pakan ini pelanggan sebagian
besar meminta untuk dilakukan pengujian berupa analisis proksimat. Analisis
12
proksimat ini merupakan analisis yang menggolongkan komponen yang
terdapat pada bahan pakan berdasarkan komposisi kimia dan fungsinya.
Analisis proksimat ini terdiri atas:
a. Air
Kadar air merupakan presentase kandungan air pada suatu bahan.
Kadar air ini memiliki peran terhadap mutu pakan. Kadar air pada pakan
akan menentukan penerimaan, kesegaran dan daya tahan pakan, semakin
tinggi kadar air dalam suatu pakan maka semakin besar resiko
kerusakannya.
b. Abu
Abu merupakan bahan anorganik yang didapat setelah
penghilangan organic dalam suatu bahan yang dapat dilakukan dengan
cara membakarnya. Perhitungan kadar abu bertujuan untuk mengetahui
baik tidaaknya suatu pakan, membedakan makanan asli dan sintetis serta
sebagai parameter suatu bahan. Semakin tinggi kadar abu maka semakin
buruk kualitas pakan tersebut.
c. Protein Kasar
Protein merupakan zat organic yang mengandung karbon,
hydrogen, nitrogen, oksigen, fosfor. Fungsi protein pada tubuh yaitu
memperbaiki dan pertumbuhan jaringan baru, metabolisme untuk energi.
Analisis kadar protein ini digunakan untuk menghitung kadar protein
pada pakan.
d. Lemak Kasar
Lemak kasar merupakan semua senyawa dalam pakan yang larut
dalam pelarut organic. Lemak berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi
dan kalori, memberikan energi, bahan pelarut vitamin, memberikan rasa
gurih pada pakan, menghemat penggunaan protein dalam sintetis protein,
sebagai pelumas saluran pencernaan, memelihara suhu tubuh.
e. Serat Kasar
Serat kasar merupakan kumpulan dari semua serat yang tidak dapat
dicerna. Serat kasar berfungsi untuk memudahkan proses pencernaan.
13
Daya cerna serat kasar pada unggas dipengaruhi oleh kadar serat pada
pakan dan aktivitas mikroorganisme.
Seperti salah satu sampel pelanggan di Laboratorium Pakan Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar yang mengujikan pakan
ternaknya berupa pakan jadi. Pelanggan menginginkan sampel ini dianalisa
berupa: Kadar Air Kadar Abu, Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar. Dan
hasil dari analisanya sebagai berikut:
Air% Abu% Protein
Kasar %
Lemak
Kasar%
Serat
Kasar%
Sampel 9,98 8,81 15,47 6,53 4,84
SNI 13 (maks) 14 (maks) 16,50
(min)
3 (min) 7 (maks)
Standar pakan ayam petelur ini berdasarkan SNI mengandung kadar air
maksimal 13%, mengandung kadar abu maksimal 14%, mengandung protein
kasar minimal 16,50%, mengandung lemak kasar minimal 3%, dan
mengandung serat kasar maksimal 7%. Dari data tersebut dibandingkan
dengan hasil analisa yang diujikan dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil
pengujian analisa ini memenuhi standar pakan SNI. Akan tetapi berbeda
dengan hasil analisa pada protein kasar yang tidak kurang dari standar pakan
SNI yaitu 1,03%.
Kualitas pakan yang tinggi akan memengaruhi produksi telur yang
dihasilkan. Jika produksi telur bagus maka peminat konsumen juga semakin
tinggi, maka hal ini cenderung dapat menimbulkan hubungan timbal balik
terhadap peternak dengan pedagang. Pedadang mendapat keuntungan dari
penjualan telur, sedangkan pelanggan dapat keuntungan telur yang dapat
memberikan gizi bagi tubuh.
D. Hasil Produksi
Kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan ayam ras petelur sangat
menentukan terhadap produksi dan kualitas telur. Produksi dan kualitas telur
akan tercapai secara maksimal apabila kualitas pakan yang diberikan
mencukupi sesuai umur dan tatalaksana pemeliharaan dan akan tercapai
14
secara efisien apabila tersedia pakan murah dengan kandungan nutrisi yang
dapat memenuhi kebutuhan ayam.
Produksi telur pada ayam dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu kondisi
awal ayam pada saat mulai bertelur dan potensi tumbuh ayam dari awal
bertelur sampai puncak produksi. Produksi ayam kampong non seleksi hanya
mencapai rata-rata 29% dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 50% dengan
sifat mengeram yang menurun menjadi 10% telah menjadikan komoditasnya
lebih menguntungkan secara ekonomis. Puncak produksi telur mencapai 78%
dari jumlah ayam keseluruhan ayam mencapai 25.000 ekor.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ayam petelur ini merupakan ayam betina dewasa yang dipelihara khusus
untuk diambil telurnya. Telur ini merupakan kebutuhan protein hewani yang
dikonsumsi manusia. Klasifikasi ayam petelur dapat dilihat pada ciri-ciri
khususnya. Selain itu, ayam petelur juga memiliki 2 tipe, yakni tipe ayam ras
petelur ringan dan ayam petelur medium. Dimana masing-masing tipe ini
memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Pemberian pakan pada ternak merupakan hal yang paling penting,
terutama dalam pemberian nutrisi bagi tumbuh kembang ayam petelur. Jika
pemberian pakan pada ternak yang memiliki kualitas yang tinggi maka dapat
menghasilkan produksi telur yang optimal. Pemberian pakan pada ayam ini
harus disesuaikan dengan kebutuhan ayam sesuai usia ayam tersebut. Selain
itu, pakan ayam memiliki dua jenis yaitu pakan dan bahan pakan yang
masing-masing memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda pula.
Kandungan nutrisi ayam dapat dilihat dengan melakukan pengujian di
Laboratorium Pakan. Salah satunya yaitu di Laboratorium Pakan Dinas
Peternakan dan Perikanan kabupaten Blitar. Laboratorium ini sudah
terakreditasi dan pengujiannya sudah menggunakan Standar Nasional
Indonesia. Hasil pengujiannya ini sangat akurat dan dapat melihat apakah
kualitas pakan ini baik atau tidak berdasarkan SNI, sehingga pengujian yang
dilakukan sangat efektif untuk mengetahui kadar nutrisi pada pakan ternak.
Pemberian pakan pada ayam petelur, tentu saja berpengaruh pada hasil
produksi telur yang dihasilkan. Apabila kulitas pakan diberikan ayam petelur
tinggi maka produksi dan kualitas telur akan tercapai secara maksimal. Tentu
saja hal ini juga di imbangi dengan pemberian pakan berdasarkan usia ayam
dan juga pelaksanaan pemeliharaan ayam petelur ini.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan:
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
16
Fakultas sebagai pengelola PPL sebaiknya memberikan
penambahan waktu terhadap pelaksaan PPL, karena pemberian waktu
yang singkat ini masih belum cukup dalam mencari dan mempelajari ilmu
yang berada di Dinas baik di dalam kantor maupun di lapangan.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar khususnya di
Laboratorium Pakan lebih memberikan beberapa pengarahan atau
memberikan informasi kepada pelanggan terhadap ketentuan sampel
pakan yang akan diujikan. Kemudian memberikan penjelasan terhadap
hasil uji sampel pakan kepada pelanggan ketika pelanggan mengambil
surat. Terutama pada pelanggan yang masih awam dalam melakukan
pengujian pakan di laboratorium.
3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta Praktik
Untuk Mahasiswa sebagai peserta praktik, saya sendiri masih
kurang disiplin waktu ketika memulai pelaksaan praktik di dinas. Saya
juga masih kurang teliti dalam melakukan pekerjaan yang diberikan
Dinas. Selain itu, masih kurang memahami beberapa pekerjaan yang
diberikan karena memang tidak sesuai dengan yang diajarkan di kampus.
Namun, kegiatan ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta manfaat
yang berguna nantinya setelah melaksanakan kegiatan PPL, maupun
setelah menyelesaikan studi di bangku perkuliahan, agar ilmu yang
didapatkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat kelak.
17
DAFTAR PUSTAKA
Krista, Bambang dan Bagus Harianto. 2013. Ayam Kampung Petelur. Jakarta:
AgroMedia Pustaka, 2013
Rahayu, Iman. 2011. Panduan Ayam Lengkap. Jakarta: Penerbit Swadaya
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.1 Foto peserta PPL di halaman depan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blitar
1.2 Foto ketika sedang menerima sampel dari pelanggan
1.3 Foto ketika bersama ketua Koperasi PUTERA
19
1.4 Foto ketika mengadakan penyuluhan di Beringin Koi
1.5 Foto ketika penutupan bersama dengan Bapak Kepala Dinas drh. Adi
Andaka
20
LAPORAN HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
IAIN TULUNGAGUNG
Nama : Moza Aulia Rachma
NIM : 12402173633
Jurusan : Ekonomi Syariah
Lokasi PPL : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Hari Tanggal Kegiatan
Selasa 07-01-2020 1. Mengadakan pertemuan dengan Pak Yuda
selaku Sekretaris Dinas
2. Melakukan diskusi bersama dengan Pak
Yuda, Bu Ana, dan Bu Nurul
3. Penempatan masing-masing bidang untuk
teman-teman PPL
4. Menulis lembar pengamatan
Rabu 08-01-2020 1. Menerima sampel
2. Menyerahkan surat
3. Menulis lembar pengamatan
4. Melakukan kunjungan ke Koperasi
PUTERA (peternak telur)
Kamis 09-01-2020 1. Menulis lembar pengamatan
2. Menerima sampel
3. Menulis buku akuntansi
Jumat 10-01-2020 1. Menerima sampel
2. Menulis lembar pengamatan
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Senin 13-01-2020 1. Menulis lembar pengamatan
21
2. Menerima sampel
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Selasa 14-01-2020 1. Menerima sampel
2. Ngsheet surat permintaan
3. Menulis lembar permintaan
4. Menghitung pemasukan harian
5. Menulis buku akuntasi
Rabu 15-01-2020 1. Menulis lembar pengamatan
2. Menerima sampel
3. Ngesheet surat permintaan
4. Menghitung pemasukan harian
5. Menulis buku akuntasi
Kamis 16-01-2020 1. Membuang limbah
2. Mengunjungi Beringin Koi (Komunitas
Budidaya Ikan Koi)
Jumat 17-01-2020 1. Menulis log book
2. Menerima sampel
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Senin 20-01-2020 1. Menerima sampel
2. Menulis log book
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Selasa 21-01-2020 Izin (Konsultasi di kampus)
Rabu 22-01-2020 1. Menerima sampel
2. Ngesheet surat permintaan
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Kamis 23-01-2020 1. Menerima sampel
2. Ngesheet surat permintaan
3. Menginput kerangka surat permintaan
22
4. Menghitung pemasukan harian
5. Menulis buku akuntasi
Jumat 24-01-2020 1. Menulis log book
2. Menulis lembar kalibrasi
3. Ngesheet surat permintaan
4. Menginput umpan balik
5. Menghitung pemasukan harian
6. Menulis buku akuntasi
Senin 27-01-2020 1. Menghitung lembar kalibrasi timbangan
2. Menghitung pemasukan harian
3. Menulis buku akuntasi
Selasa 28-01-2020 1. Menginput sasaran mutu
2. Menerima sampel
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Rabu 29-01-2020 1. Menerima sampel
2. Menginput sasaran mutu
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Kamis 30-01-2020 1. Menginput sasaran mutu
2. Menulis PAD
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Jumat 31-01-2020 1. Menulis log book
2. Menerima sampel
3. Menulis surat permintaan
4. Menulis lembar kalibrasi timbangan
5. Menghitung pemasukan harian
6. Menulis buku akuntasi
Senin 03-02-2020 1. Menulis log book
2. Menulis lembar desposisi dan draf
3. Menerima sampel
23
4. Menghitung pemasukan harian
5. Menulis buku akuntasi
Selasa 04-02-2020 1. Menulis lembar draf dan kaji ulang
2. Menulis lembar kalibrasi antara timbangan
3. Menulis log book
4. Ngesheet surat permintaan
5. Menghitung pemasukan harian
6. Menulis buku akuntasi
Rabu 05-02-2020 1. Ngesheet surat permintaan
2. Menulis lembar pengamatan
3. Menghitung pemasukan harian
4. Menulis buku akuntasi
Kamis 06-02-2020 1. Menerima sampel
2. Menulis lembar pengamatan
3. Fotocopy surat
Jumat 07-02-2020 1. Menerima sampel
2. Menulis surat permintaan
3. Berpamitan dengan Kepala Dinas dan
Sekretaris Dinas
4. Berpamitan dengan Pegawai di Bidang
Laboratorium Pakan