laporan penginderaan jauh tahap 3
Upload: 08-geografi-di-universitas-negeri-gorontalonext-13-geografi-di-universitas-negeri-makassar
Post on 17-Jul-2015
31 views
TRANSCRIPT
![Page 1: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGINDERAAN JAUH
Acara 3 Interpretasi Citra Satelit Ikonos
Nama : Windayani Ika Yunita S.
Nim : 451 408 147
Kelas/Angkatan : Geografi B / 2008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI S1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2010
![Page 2: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Judul :
Acara 1 Interpretasi Citra Satelit Ikonos
2. Tujuan :
Agar dapat mengidentifikasi objek yang ada pada citra ikonos
Agar dapat mendelineasi hasil interpretasi citra ikonos secara teliti
Agar dapat membuat peta hasil interpretasi citra ikonos
3. Alat dan Bahan :
Citra Satelit Ikonos Kota Bogor
Plastik Trasparan
Spidol OHP
Penggaris, Gunting, Alkohol, Kapas
4. Dasar Teori :
Citra Satelit Ikonos
IKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama yang ditempatkan di
ruang angkasa. IKONOS dimiliki oleh Sapce Imaging, sebuah perusahaan Observasi
Bumi Amerika Serikat. Satelit komersial beresolusi tinggi lainnya yang diketahui:
Orbview-3 (OrbImage), Quickbird (EarthWatch) dan EROS-A1 (West Indian Space).
IKONOS diluncurkan pada September 1999 dan pengumpulan data secara regular
dilakukan sejak Maret 2000.
Sejak diluncurkan pada September 1999, Citra Satelit Bumi Space Imaging.s
IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-
produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-
meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green
dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk
mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004)
Diluncurkan pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikan oleh Space
![Page 3: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/3.jpg)
Imaging. Disamping mempunyai kemampuan merekam citra multispetral pada resolusi 4
meter, IKONOS dapat juga merekam obyek-obyek sekecil satu meter pada hitam dan
putih. Dengan kombinasi sifat-sifat multispektral pada citra 4-meter dengan detail-detail
data pada 1-meter, Citra IKONOS diproses untuk menghasilkan 1-meter produk-produk
berwarna.
Ketika perang Irak berlangsung, fasilitas Irak yang menjadi target militer Amerika
Serikat sering muncul di media massa melalui rekaman satelit Ikonos. Ikonos memang
punya resolusi spasial sangat tinggi, 1 meter untuk pankromatik dan 4 meter untuk
multispektral, sehingga hasilnya amat jelas.
Tahun 1992 Kongres AS meloloskan Undang-Undang Penginderaan Jauh Daratan
(US Land Remote Sensing Act). Undang-undang ini menyebutkan industri inderaja satelit
komersial sangat penting bagi kesejahteraan rakyat AS serta mengizinkan perusahaan-
perusahaan swasta mengembangkan, memiliki, mengoperasikan serta menjual data yang
dihasilkan (Danoedoro, 2004).
Dua tahun sesudahnya, lisensi diberikan pada Space Imaging, EarthWatch, dan
OrbImage, yang kemudian merancang sistem dengan resolusi spasial 4 meter untuk moda
multispektral dan 1 meter untuk moda pankromatik. Satu lisensi lagi diberikan pada West
Indian Space-perusahaan patungan AS - Israel- untuk merancang sistem pencitraan
dengan resolusi sedikit lebih rendah, 1,8 meter.
Dari keempat perusahaan, Space Imaging yang paling cepat meluncurkan satelit Ikonos
serta memasarkan datanya. Namun, Ikonos-1 gagal diluncurkan dan digantikan Ikonos-2, 1999.
Kelahiran satelit inderaja resolusi tinggi (lebih halus dari 10 meter) untuk keperluan sipil
sebenarnya dipicu oleh kebijakan pascaperang dingin, bukan teknologi. Bisa dikatakan teknologi
militer awal tahun 1970-an sudah memungkinkan pencitraan dengan resolusi spasial kurang dari
10 meter. Kegagalan serupa dialami EarlyBird yang diluncurkan EarthWatch. Sedang OrbImage
dan West Space Imaging masing-masing meluncurkan satelit Orbview dan EROS.
Sensor OSA pada satelit didasarkan pada prinsip pushbroom dan dapat secara
simultan mengambil citra pankromatik dan multispektral. IKONOS mengrimkan resolusi
sapatial tertinggi sejauh yang dicapai oleh sebuah satelit sipil. Bagian dari resolusi spasial
yang tinggi juga mempunyai resolusi radiometrik tinggi menggunakan 11-bit (Space
Imaging, 2004).
![Page 4: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/4.jpg)
Tabel 3. Karakteristik IKONOS OSA
Sistem SPOT-4
Orbit
Sensor
Swath Width
Off-track viewing
Revisit Time
Band-band Spektral (µm)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial) Arsip data
680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30 AM crossing,
rotasi 14 hari (repeat cycle) Optical Sensor Assembly (OSA)
11 km (12 µm CCD elements)
Tersedia ± 27o across-track
1-3 hari
0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
1 m (PAN), 4 m (band 1 . 4)
www.spaceimaging.com
Banyak aplikasi untuk data IKONOS yang dapat diketahui. Pemilik berharap
bahawa penggunaan lapanagn dapat dibayar untuk harga data komersial. Diharapan
bahwa, pada masa mendatang, 50% data foto udara akan digantikan oleh citra beresolusi
tinggi dari angkasa (camera pesawat digital akan banyak menggantikan foto udara yang
masih ada). Misi pertama IKONOS akan mendapatkan citra seluruh kota-kota uatama
Amerika Serikat. Sampai saat ini, pemetaan dan monitoring eral perkotaan dari angkasa
(tidak hanya di Amerika) hanya mungkin pada skala terbatas.
Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga
menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga memperbaharui peta
topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain IKONOS adalah .precision
agriculture.; hal ini digambarkan pada pengaturan band multispektra, dimana mencakup
band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari situasi lapangan dapat
membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida.
![Page 5: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/5.jpg)
Penggunaan pada poduk .gambar. dapat dilihat pada sektor bisnis, media dan
pariwisata (Janssen dan Hurneeman, 2001)
Ikonos adalah satelit milik space imaging (USA) yang diluncurkan bulan bulan
september 1999 dan menyediakan data untuk tujuan komersial pada awal 2000. Ikonos adalah
satelit dengan resolusi spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4
m(citra berwarna ) dan sebuah kanal pankromatik dengan resolusi 1 m( hitam putih). Ini
berarti ikonos merupakan satelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi
tinggi.
Dengan kedetilan/resolusi yang cukup tinggi ini membuat satelit ini akan menyaingi
pembuatan foto udara. Dapat juga memeatakn kota Bekasi bisa dengan skala 1:5000 bahkan
1:2000 untuk desain tata ruang.
saluran Band width Resolusi spasial
Panchromatic 0,45 – 0.90 𝜇𝑚 1 meter
Band 1 0,45 – 0.53 𝜇𝑚(blue) 4 meter
Band 2 0,64 – 0.61 𝜇𝑚 (green) 4 meter
Band 3 0,64 – 0.72 𝜇𝑚 (red) 4 meter
Band 4 0,77 – 0.88 𝜇𝑚 (near infra red) 4 meter
![Page 6: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/6.jpg)
Interpretasi citra
Pengenalan objek merupkan bagian vital dalam interpretasi citra. Tanpa dikenali
identitas dan jenis objek yang tergambar pada citra. Demikian pentingnya pengenalan
objek itu sehingga ada satu periode perkembangan penginderaan jauh.
Interpretasi citra merupakan kegiatan mengidentifikasi objek melalui citra
inderaja.kegiatan ini merupakan bagian terpenting dalam inderaja.karena tanpa dikenali
objek yang ada dicitra kita tidak dapat melakukan kegitan apa-apa terhadap citra tersebut
untuk dapat mengidentifikasi objek melalui citra perlu dibantu dengan unsur-unsur
interpretasi yang terdiri dari antara lain:
a. Rona dan warna
Rona atau tone adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat
pada foto udara atau pada citra lainnya. Pada foto hitam putih rona yang ada biasanya
adalah hitam, putih atau kelabu. Tingkat kecerahannya tergantung pada keadaan cuaca
saat pengambilan objek, arah datangnya sinar matahari, waktu pengambilan gambar
(pagi, siang atau sore) dan sebagainya. Pada foto udara berwarna, rona sangat
dipengaruhi oleh spektrum gelombang elektromagnetik yang digunakan, misalnya
menggunakan spektrum ultra violet, spektrum tampak, spektrum infra merah dan
sebagainya. Perbedaan penggunaan spektrum gelombang tersebut mengakibatkan rona
yang berbeda-beda. Selain itu karakter pemantulan objek terhadap spektrum gelombang
yang digunakan juga mempengaruhi warna dan rona pada foto udara berwarna. Warna
adalah ujud yang tampak pada mata,menunjukan tingkat kegelapan yang beragam warna
biru,hijau,kuning mera,jingga dan lainnya.
Cara pengukuran rona
Rona dapat diukur dengan dua cara yaitu dengan cara cara relatif dengan
menggunakan mata biasa dan dengan cara kuantitatif dengan menggunakan alat.dengan
menggunakan mata biasa ,pada umumnya rona dibedakan menjadi lima tingkat yaitu
putih,kelabu-putih,kelabu,kelabu-hitam dan hitam.dengan menggunakan alat maka rona
dapat di
![Page 7: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/7.jpg)
bedakan dengan lebih pasti dan dengan tingkat pembedaan yang lebih banyak.
Faktor yang mempengaruhi rona
Rona pada citra dipengaruhi oleh lima faktor antara lain:
Karakteristik objek ; karakteristik objek yang mempengaruhi rona ialah permukaan
kasar cenderung menimbulkan rona gelappada foto karena sinar yang datang
mengalami hamburan hingga mengurangi sinar yang di pantulkan. Warna objek yang
gelap cenderung menimbulkan rona gelap. Objek basah gelap menimbulkan rona
gelap.
Bahan yang digunakan;
Pemrososan emulasi; emulasi dapat di proses denga hasil redup (mat), setengah redup
(semi mat), dan gilap (glossy). Cetakan gilap menguntungkan karena ronanya lebih
cerah akan tetapi sukar di tulisi atau di gambari, cetaskan redup bersifat sebaliknya.
Cuaca;
Letak objek;
Cara pengukuran warna
Ada dua cara Pengukuran warna yaitu dengan cara integral dan cara
analitik.pengukuran warna dengan cara integral adalah pengukuran warna gabungan yang
dibuahkan oleh lapisan-lapisan zat warna,tanpa memisahkan satu persatu.cara
pengukuran analitik adalah pengukuran densiti pada tiap panjang gelombang bagi tiap
lapis zat warna.
Faktor yang mempengaruhi warna
Faktor yang mempengaruhi warna ialah panjang gelombang sinar yang
membentuk warna itu.panjang gelombang (0,4-0,5) membentuk warna biru sedang warna
gelombang (0,5-0,7) membentuk warna kuning.panjang gelombang yang dominan atau
![Page 8: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/8.jpg)
panjang gelombang rata-rata yang membentuk warna disebut “hue”.dengan kata lain hue
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi warna. Disamping dipengaruhi oleh
hue,warna juga dipengaruhi oleh dua faktor lainnya yaitu kejenuhan (soturation) dan
intensitas.kejenuhan mencirikan julat (range) panjang gelombang yang membentuk
warna.intensitas ditentukan oleh jumlah total sinar yang dipantulkan,terlepas dari panjang
gelombangnya.
b. Bentuk
Bentuk-bentuk atau gambar yang terdapat pada foto udara merupakan konfigurasi
atau kerangka suatu objek. Bentuk merupakan ciri yang jelas, sehingga banyak objek
yang dapat dikenali hanya berdasarkan bentuknya saja.
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memberikan kerangka suatu objek.
Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang banyak dikenali
berdasarkan bentuknya saja. Dalam konteks ini bentuk dapat berupa bentuk yang tampak
dari luar (umum), maupun menyangkut susunan atau struktur yang lebih rinci.contoh;
gedung perkantoran biasanya berbentuk huruf I, L atau U; pohon kelapa berbentuk
bintang sedang pinus berbentuk kerucut. Ada dua istilah di dalam bahasa inggris yang
artinya bentuk, yaitu shape dan from. Shape ialah bentuk luar atau bentuk umum, sedang
from merupakan susunan atau struktur yang lebih rinci.
c. Ukuran
Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak,luas,tinggi,lereng dan
volume, karena ukuran objek pada citra merupakan fungsi skala,maka didalam
memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi citra harus selalu diingat
skalanya.sebagai contoh: ukuran suatu rumah dibedakan apakah rumah hunian, kantor,
atau pabrik rumah hunian biasanya ukuranya relatif lebih kecil dibandingkan dengan
perkantoran atau pabrik. Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk
(segi empat) dan ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m – 100 m).
d. Tekstur
![Page 9: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/9.jpg)
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra atau pengulangan rona
kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual.biasanya
dinyatakan dalam ujud kasar,halus atau bercak-bercak. contoh:hutan biasanya tampak
bertekstuk kasar, sedangkan belukar berstektur sedang,semak bertekstur halus.
e. Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum tertentu atau
keterkaitan merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun buatan
manusia, dan membentuk pola objek yang dapat membantu penafsir foto dalam
mengenalinya. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak
obyek buatan manusia dan beberapa obyek alamiah yang membentuk susunan keruangan.
Contoh: Pola aliran sungai menandai struktur geologis. Pola aliran trelis menandai
struktur lipatan. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu
ukuran rumah dan jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun
kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya
yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
f. Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka bayangan
menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat membantu dalam interpretasi,
tetapi objek dalam bayangan memantulkan sinar sedikit dan sukar untuk dikenali pada
foto, yang bersifat menyulitkan dalam interpretasi. Bayangan bersifat menyembunyikan
detail atau obyek yang berada didaerah gelap. Obyek atau gejala yang terletak didaerah
bayangan umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang tampak samar-samar.namun
demikian merupakan faktor penting untuk mengamati obyek-obyek yang tersembunyi.
Contoh ; Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong
asap dan menara, tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. Foto-foto yang sangat
condong biasanya memperlihatkan bayangan objek yang tergambar dengan jelas,
sedangkan pada foto tegak hal ini tidak terlalu mencolok, terutama jika pengambilan
gambarnya dilakukan pada tengah hari.
![Page 10: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/10.jpg)
g. Situs
Situs merupakan hasil engamatan dari hubungan antara obyek dilingkungan
sekitarnya atau letak suatu obyek terhadap obyek lain,jadi bukan mencirikan suatu obyek
secara langsung. Contoh : situs kebun kopi terletak ditanah miring karena tanaman kopi
memerlukan pengaturan air yang baik; kompleks permukiman biasanya memenjang
disepanjang jalan,pada tanggul alam, atau igir beting pantai, permukiman pada umumnya
memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga
persawahan, banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.
h. Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang
lain,berdasarkan asosiasi tersebut maka bila telah dikenali satu obyek tertentu maka dapat
dijadikan petunjuk bagi obyek yang lain. Contoh ; lapangan sepak bola berasosiasi
dengan tiang gawang,tribun penonton bila itu stadion yang besar. Stasiun kereta api
berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang).
5. Langkah Kerja
1) Menyiapkan citra penginderaan jauhn Ikonos
2) Mengamati obyek-obyek yang ada pada citra tersebut secara cermat
3) Mengidentifikasikan seluruh obyek pada citra secara detil
4) Membuat simpulan nama obyek pada citra
5) Untuk kegiatan apa kiranya citra tersebut cocok digunakan
6) Membuat uraian tentang keunggulan dan keterbatasan citra Ikonos
6. Hasil Praktikum
![Page 11: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/11.jpg)
7. Pembahasan
![Page 12: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/12.jpg)
8. Kesimpulan
![Page 13: laporan penginderaan jauh tahap 3](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073011/55a9330a1a28ab30368b478a/html5/thumbnails/13.jpg)
Daftar Pustaka
Anonim, 2007, interpretasi-citra-pengindraan-jauh :http://mbojo.wordpress.com/22 juni 2010
Infoterra-global.com. 2004.http://www.infoterraglobal.com/images/irspan_bengh.htm [ 22
Oktober 2004]
Lillesand, Thomas M., Ralph W Kiefer. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Gajah
Mada University Press. Jogyakarta
Nawir Sune dkk, 2010. Modul Praktikum Penginderaan Jauh. Progam Studi Geografi, Jurusan Fisika,
fakultas Mipa: UNG
NOAA. 2004. http://www.photolib.noaa.gov/space/spac0087.html [22 Oktober 2004]
Purnomo, Dony, 2009,unsur-unsur-iterpretasi-penginderaan jauh/http://masdony.wordpress.com
22 jui 2010
Purwadhi, Sri Hardiyanti. 2001. Interpretasi Citra Digital. Grasindo. Jakarta
Sutanto. 1992. Penginderaan Jauh; Jilid 1. Gajah Mada University Press. Jogyakarta
Visibleerarth.nasa.gov.2004.http://visibleearth.nasa.gov/Sensors/Terra/MODIS.html [ 22
Oktober 2004]