laporan pendapat kewajaran (fairness opinion …...ii.1.3 pihak kedua pemilik mesin-mesin dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN (FAIRNESS OPINION)
ATAS RENCANA TRANSAKSI PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI
ANTARA PT APAC INTI CORPORA
YANG MERUPAKAN ANAK PERUSAHAAN
PT ASIA PACIFIC INVESTAMA TBK
DENGAN
PT INDAH JAYA TEXTILE INDUSTRY
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman i dari ii
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR YANG BERISIKAN RINGKASAN HASIL PENDAPAT
KEWAJARAN
1
KONDISI DAN SYARAT PEMBATAS 14
PERNYATAAN PENILAI 16
I. PENDAHULUAN 18
I.1 Dasar Penugasan 18
I.2 Identifikasi Status Penilaian 18
I.3 Identifikasi Pemberi Tugas dan Penguna Laporan 19
I.4 Identifikasi Objek Penilaian 19
I.5 Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi 19
I.6 Jenis Mata Uang yang Digunakan 20
I.7 Maksud dan Tujuan 21
I.8 Tanggal Penilaian 21
I.9 Tingkat Kedalaman Investigasi 21
I.10 Metode dan Prosedur Penyusunan Pendapat Kewajaran 22
I.11 Asumsi 23
I.12 Persyaratan Atas Persetujuan Untuk Publikasi 25
I.13 Ringkasan Rencana Transaksi 25
I.14 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Penilaian (Subsequent
Events)
27
II. ANALISIS YANG DILAKUKAN 28
II.1 Analisis Transaksi 28
II.1.1 Pihak-pihak yang Bertransaksi 28
II.1.2 Pihak Pertama Pemilik Bangunan dan Tanah AIC yang merupakan
anak perusahaan API Tbk
28
II.1.3 Pihak Kedua Pemilik Mesin-Mesin dan Peralatannya IJTI 30
II.1.4 Hubungan Antara Pihak-pihak yang Bertransaksi 30
II.1.5 Ringkasan Rencana Transaksi 32
II.1.6 Manfaat dan Risiko Rencana Transaksi 34
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman ii dari iii
II.2 Analisis Kualitatif Atas Rencana Transaksi 35
II.2.1 Riwayat Singkat Perusahaan dan Sifat Kegiatan Usaha 35
II.2.2 Analisis Industri dan Bisnis 37
II.2.3 Analisis Operasional dan Prospek Perusahaan 39
II.2.4 Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi 42
II.2.5 Keuntungan dan Kerugian atas Dilakukannya Rencana Transaksi 42
II.3 Analisis Kuantitatif Atas Rencana Transaksi 42
II.3.1 Penilaian Kinerja Historis Perusahaan 2014 sampai dengan 2018 42
II.3.2 Analisis Keuangan Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi 45
II.3.3 Penilaian atas Proyeksi Keuangan 48
II.3.4 Analisis Inkremental 52
II.3.5 Analisis Sensitivitas 43
II.4 Analisis Atas Kewajaran Nilai Transaksi 54
II.5 Analisis Atas Faktor Lain Yang Relevan 56
KESIMPULAN 56
INDEPENDENSI PENILAI 58
PENUTUP 58
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman iii dari iii
LAMPIRAN
Proforma Laporan Posisi Keuangan Lampiran 1
Proforma Laporan Laba Rugi Lampiran 2
Proforma Laporan Arus Kas Lampiran 3
Proforma Rasio Keuangan Lampiran 4
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Lampiran 5
Proyeksi Laporan Laba Rugi Lampiran 6
Proyeksi Laporan Arus Kas Lampiran 7
Analisis Inkremental Lampiran 8
Analisis Sensitivitas Lampiran 9
Analisis Proyeksi Lampiran 10
Perhitungan Kontribusi dan Bagi Hasil Lampiran 11
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 1 dari 58
Jakarta, 27 Juni 2019
Kepada
PT ASIA PACIFIC INVESTAMA Tbk
Puri Indah Financial Tower, Lantai 7,
Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8,
Jakarta Barat
Ref : File No. : 00347/2.0018-00/BS/04/0148/1/VI/2019
Laporan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion) Atas Rencana
Transaksi Perjanjian Kerja Sama Operasi Antara PT Apac Inti Corpora
Yang Merupakan Anak Perusahaan PT Asia Pacific Investama Tbk
Dengan PT Indah Jaya Textile Industry.
Dengan hormat,
Berdasarkan permintaan dari PT Asia Pacific Investama Tbk (“API Tbk”,
“Perusahaan”) untuk melakukan Penilaian atas Kewajaran Rencana Transaksi
Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti Corpora (“AIC”) yang
merupakan anak perusahaan API Tbk dengan PT Indah Jaya Textile Industry
(“IJTI”) yang tertuang dalam:
Surat Permintaan Penawaran Penyusunan Pendapat Kewajaran No.
S-062/DIR/API/V/2019, tanggal 16 Mei 2019;
Surat Penawaran No. 0484/NDR-NA/Prop/V/19, tanggal 17 Mei 2019 dari
Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti, & Rekan yang
telah disetujui;
Surat Penunjukan Penyusunan Pendapat Kewajaran No.
S-063/DIR/API/V/2019, tanggal 20 Mei 2019;
Surat Perjanjian Kerja No. 010/NDR-NA/SPK/V/19, tanggal 21 Mei 2019
antara API Tbk dengan Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi
Apriyanti, & Rekan.
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan investigasi dan
analisis atas opini kewajaran rencana transaksi di atas serta menyampaikan
laporan ini untuk keperluan pengguna laporan.
Identifikasi Status Penilai
Penilaian ini telah dilaksanakan oleh Drs. Nirboyo Adiputro B., MAPPI (Cert.)
dengan Izin Penilai No. PB-1.09.00148 yang merupakan Penilai Publik dan
Pimpinan Rekan pada Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi
Apriyanti, & Rekan (“KJPP NDR”).
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 2 dari 58
KJPP NDR merupakan Kantor Jasa Penilai Publik Independen yang telah memiliki
perizinan dan terdaftar sebagai Penilai Publik berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. 357/KM.1/2009 dengan Izin Usaha No. 2.09.0018, tanggal
2 April 2009 dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”)
berdasarkan Surat No. S-8492/BL/2009 yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK,
tanggal 16 September 2009.
Seluruh penilai, tenaga ahli dan staf pelaksana dalam penugasan ini adalah satu
kesatuan tim penugasan di bawah koordinator Penilai Publik atau penanggung
jawab penilaian, serta tidak memiliki potensi benturan kepentingan dengan
objek penilaian.
Identifikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan
Identitas Pemberi Tugas
Nama : PT Asia Pacific Investama Tbk
Alamat : Puri Indah Financial Tower, Lantai 7,
Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8,
Jakarta Barat
Telepon/Faks : 021-52288888
Email : [email protected]
Contact Person : Ibu Pe Maria Indra
Pengguna Laporan : PT Asia Pacific Investama Tbk
Identifikasi Objek Penilaian
Objek penugasan adalah penyusunan pendapat kewajaran (fairness opinion)
atas Rencana Transaksi Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti
Corpora (“AIC”) yang merupakan anak perusahaan PT Asia Pacific Investama
Tbk (“API Tbk”) dengan PT Indah Jaya Textile Industry (“IJTI”).
Selanjutnya dalam laporan ini rencana transaksi di atas akan disebut sebagai
“Rencana Transaksi”.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 3 dari 58
Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi
Bahwa AIC telah menerima sejumlah fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (“Bank Mandiri”), berdasarkan perjanjian-perjanjian berikut:
a. Akta Perubahan Akta Penegasan Atas Pembaharuan Perjanjian
Restrukturisasi Kredit Nomor : KP-CRO/006/PK-KI/2008, tanggal 20 Juni 2017
nomor 31, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta (“Akta No. 31”), akta mana telah mengalami perubahan
sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor
TIO.CRO/CCL/605/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta No. 31;
b. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor :
CRO.KP/262/KMK/11, tanggal 20 Juni 2017 nomor 32, dibuat juga di hadapan
Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 32”), akta
mana telah mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/604/ADD/2018 perihal
Addendum I atas Akta No. 32;
c. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash
Loan Nomor : CRO.KP/263/NCL/11, tanggal 20 Juni 2017 nomor 33, dibuat
juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta
No. 33”), akta mana telah mengalami perubahan sebagaimana ternyata
dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor
TIO.CRO/CCL/606/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta No. 33;
d. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi
Treasury Nomor : KP-CRO/312/TL/2011, tanggal 20 Juni 2017 nomor 34,
dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
(“Akta No. 34”), akta mana telah mengalami perubahan sebagaimana
ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor
TIO.CRO/CCL/608/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta No. 34;
e. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Fasilitas Bill Purchasing Line,
tanggal 20 Juni 2017 nomor 35, dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi,
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 35”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Mandiri
tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/607/ADD/2018 perihal Addendum
I atas Akta No. 35;
Untuk selanjutnya perjanjian-perjanjian tersebut disebut sebagai “Perjanjian
Restrukturisasi”.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 4 dari 58
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi terdapat syarat untuk menempatkan
mesin milik Group Indah Jaya berupa mesin spindles di gedung Spinning 7 pabrik
AIC yang dibutuhkan AIC untuk melakukan proses produksi. Selanjutnya,
berdasarkan surat AIC kepada Bank Mandiri No. S-016/AIC/DIR/LGL/VI/2019,
tanggal 12 Juni 2019, rencana penempatan mesin spindles di gedung Spinning 7
pabrik AIC diubah menjadi mesin knitting (rajut) (“Mesin”) di gedung Weaving
3, Gudang 6 dan Gudang 10 pabrik AIC.
Bahwa AIC memiliki pengalaman dan kemampuan dalam memproduksi produk
tekstil, sehubungan dengan hal tersebut AIC dan IJTI bermaksud untuk
melakukan kerja sama operasi.
Jenis Mata Uang yang Digunakan
Rencana Transaksi menggunakan mata uang Indonesia Rupiah (“IDR”).
Maksud dan Tujuan
Penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan pendapat kewajaran (fairness
opinion) atas Rencana Transaksi yang ditujukan dalam rangka memenuhi
ketentuan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi
Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 dan
Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.
Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.
Dalam melakukan penugasan pemberian pendapat kewajaran atas Rencana
Transaksi, kami berpedoman pada Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No.
VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Pendapat Kewajaran
di Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal
19 April 2012, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia
Tahun 2018 (SPI 2018 edisi VII), serta peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan penjelasan dari Manajemen API Tbk, Rencana Transaksi di atas
merupakan transaksi afiliasi dan transaksi material karena nilai rencana
transaksi di kisaran 20%-50% dari ekuitas API Tbk per 31 Desember 2018, yaitu
33,52% namun tidak mengandung benturan kepentingan, sehingga tunduk pada
ketentuan yang di atur dalam peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. IX.E.1
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan
IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 5 dari 58
Tanggal Penilaian, Tanggal Laporan dan Nomor Laporan
Tanggal Penilaian adalah per tanggal 31 Desember 2018;
Tanggal Laporan adalah tanggal 27 Juni 2019.
Tingkat Kedalaman Investigasi
Dalam melakukan penilaian ini kami telah melakukan investigasi untuk
mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara dengan manajemen
serta melakukan penelaahan, perhitungan dan analisis dari data dan informasi
yang diperoleh dari manajemen maupun sumber-sumber lainnya yang relevan
dan dapat diandalkan.
Metode dan Prosedur Penyusunan Pendapat Kewajaran
Untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi, kami
melaksanakan prosedur penilaian dengan melakukan analisis transaksi, analisis
kualitatif dan kuantitatif, analisis atas kewajaran nilai transaksi dan analisis
faktor-faktor lain yang relevan.
Analisis dilakukan berdasarkan data dan informasi terkait penugasan dimaksud,
yaitu:
1. Draft Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak
perusahaan API Tbk dengan IJTI;
2. Laporan hasil Penilaian Aset yang dilakukan oleh KJPP Nirboyo Adiputro,
Dewi Apriyanti & Rekan atas Tanah dan Bangunan milik AIC serta Mesin-
Mesin dan Peralatannya milik IJTI, Tanggal Penilaian 31 Desember 2018,
File No. 00343/2.0018-00/PI/04/0148/1/VI/2019, tanggal laporan 25 Juni
2019;
3. Laporan Keuangan Auditan API Tbk yang disajikan kembali per tanggal
31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih,
Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan opini wajar
dalam semua hal yang material;
4. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2015 – 2018
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman,
Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan opini wajar dalam semua
hal yang material;
5. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2014 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
(Crowe Horwath) dengan opini wajar dalam semua hal yang material;
6. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2013 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Rekan (Moore
Stephens) dengan opini wajar dalam semua hal yang material;
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 6 dari 58
7. Proyeksi Laporan Keuangan API Tbk termasuk proyeksi Laporan Laba Rugi,
Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas Sebelum dan Setelah
Rencana Transaksi yang diperoleh dari manajemen API Tbk;
8. Proforma Laporan Keuangan API Tbk dengan adanya Rencana Transaksi;
9. Laporan Keuangan Auditan AIC yang disajikan kembali per tanggal
31 Desember 2018, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih,
Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan opini wajar dalam
semua hal yang material;
10. Laporan Keuangan Auditan AIC per tanggal 31 Desember 2014-2018, yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
(Crowe Horwath) dengan opini wajar dalam semua hal yang material;
11. Laporan Keuangan Inhouse IJTI per tanggal 31 Desember 2018;
12. Laporan Keuangan Auditan IJTI per tanggal 31 Desember 2014-2017 yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan
Rekan (RSM) dengan opini wajar dalam semua hal yang material;
13. Dokumen legal seperti Akta Notaris dan perubahannya, SIUP, TDP, NPWP,
SKDP dan dokumen-dokumen penting lainnya;
14. Informasi dari API Tbk melalui wawancara dan diskusi sehubungan dengan
Rencana Transaksi;
15. Reviu atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan dengan
Rencana Transaksi tersebut yang kami anggap relevan;
16. Melakukan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantitatif, analisis atas
kewajaran nilai transaksi dan analisis faktor-faktor lain yang relevan;
17. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pada data dan informasi serta
prinsip integritas.
Kami berasumsi bahwa data dan informasi yang diberikan telah diungkapkan
sepenuhnya, sejujurnya, benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Asumsi
Penilaian ini bergantung pada hal-hal sebagai berikut:
1. Kami mengasumsikan bahwa Rencana Transaksi tersebut dijalankan seperti
yang telah dijelaskan oleh manajemen API Tbk dan sesuai dengan
kesepakatan serta kebenaran informasi mengenai Rencana Transaksi
tersebut yang diungkap oleh pihak API Tbk dalam draft Perjanjian Kerja
Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan
IJTI yang telah kami terima.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 7 dari 58
2. Rencana Transaksi akan dilaksanakan sebelum 30 Juni 2019. Pendapat
kewajaran atas Rencana Transaksi disusun berdasarkan pertimbangan
perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi
usaha API Tbk, serta Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK pada tanggal
Laporan Pendapat Kewajaran ini disusun. Perubahan atas kondisi-kondisi
tertentu yang berada di luar kendali API Tbk akan dapat memberikan
dampak yang tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap
pendapat kewajaran ini.
3. Kami mengasumsikan bahwa sejak tanggal penerbitan Laporan Pendapat
Kewajaran atas Rencana Transaksi sampai tanggal efektifnya Rencana
Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara
material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan
pendapat kewajaran ini.
4. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini disusun untuk
kepentingan Direksi API Tbk sehubungan dengan rencana tersebut, dan
tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya Laporan Pendapat Kewajaran
ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang
saham API Tbk untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi
tersebut atau mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Rencana
Transaksi tersebut.
5. Kami mengasumsikan bahwa API Tbk merupakan perusahaan yang
berkelanjutan usahanya dimasa mendatang dan dikelola oleh manajemen
yang profesional dan kompeten (going concern).
6. Seluruh pernyataan dan data yang terdapat di dalam laporan ini adalah
relevan, benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur
penilaian yang umum berlaku dan disampaikan dengan itikad baik.
7. Kami menggunakan proyeksi laporan keuangan yang diperoleh dari
manajemen API Tbk dan kami telah melakukan penyesuaian yang
mencerminkan kewajaran proyeksi dengan kemampuan pencapaiannya
(fiduciary duty).
8. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran
Proyeksi Laporan Keuangan.
9. Seluruh asumsi penilaian yang digunakan di dalam proses penelaahan
proyeksi laporan keuangan didasarkan kepada dokumen pendukung yang
diterima dari manajemen API Tbk.
10. Seluruh data yang diterima sehubungan dengan penilaian ini adalah relevan,
benar dan dapat dipercaya.
11. Kami telah menelaah informasi atas status hukum objek penilaian dari
pemberi tugas.
12. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap iklim politik,
ekonomi dan hukum dimana API Tbk melakukan bisnisnya.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 8 dari 58
13. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan atas tarif perpajakan atau
tingkat suku bunga yang didapat dari Proyeksi Laporan Keuangan yang telah
diberikan kepada kami.
14. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku di dalam negara dimana API Tbk mempunyai bisnis
usaha yang mempengaruhi pendapatan API Tbk.
15. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap tenaga kerja
dan biaya lain-lain yang signifikan.
16. Tidak ada gangguan yang material dan signifikan terhadap hubungan
industrial atau asosiasi tenaga kerja.
17. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap kebijakan
akuntansi yang digunakan oleh manajemen API Tbk.
18. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap teknologi
industri dan kompetisi pasar di negara dimana API Tbk menjalankan
bisnisnya.
19. Kami bertanggung jawab atas laporan ini dan kesimpulan nilai akhir.
Persyaratan Atas Persetujuan Untuk Publikasi
Laporan ini dan/atau referensi yang melampirinya dilaksanakan sesuai dengan
tujuan penilaian dan hanya ditujukan untuk pemberi tugas dan pengguna
laporan sebagaimana dimaksud di dalam laporan ini. Penggunaan dan/atau
pengutipan untuk tujuan lain diluar dari ketentuan dalam laporan ini harus
mendapat persetujuan tertulis dari KJPP NDR.
Ringkasan Rencana Transaksi.
Berdasarkan draft Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti Corpora
(“AIC”) dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Pertama” dan PT Indah Jaya
Textile Industry (“IJTI”) dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Kedua”.
Pihak pertama dan Pihak Kedua secara bersama disebut sebagai “Para Pihak”
dan masing-masing sebagai “Pihak”.
Perjanjian Kerja Sama Operasi (untuk selanjutnya disebut dengan “Perjanjian”)
dibuat dengan ketentuan-ketentuan antara lain sebagai berikut:
1. Bentuk Kerja Sama Operasi:
a. Pihak Kedua menempatkan Mesin di gedung Weaving 3, Gudang 6 dan
Gudang 10 pabrik Pihak Pertama;
b. Pihak Pertama dan Pihak Kedua membentuk divisi knitting untuk
melakukan proses produksi dan penjualan atas produk tersebut;
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 9 dari 58
c. Laba bersih atas penjualan produk (sebelum pajak penghasilan badan)
dibagi hasil antara Pihak Pertama 53% dan Pihak Kedua 47%. Persentase
bagi hasil berdasarkan kontribusi investasi Para Pihak.
2. Mesin:
a. Pihak Pertama menggunakan Mesin untuk melakukan proses produksi
sampai dengan kapasitas 600 ton/bulan (“Target”). Pihak Kedua tidak
akan menarik Mesin selain berdasarkan instruksi Bank Mandiri;
b. Apabila dibutuhkan, Pihak Pertama dapat mengusulkan kepada Pihak
Kedua untuk membeli Mesin baru, dengan tata cara sebagai berikut:
- Pembelian Mesin baru atas nama Pihak Kedua;
- Biaya pembelian Mesin baru disediakan oleh Pihak Kedua.
- Untuk mencegah keragu-raguan, Mesin baru dimiliki oleh Pihak Kedua.
3. Bagi Hasil:
a. Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan mendapatkan bagi hasil atas laba
bersih (sebelum pajak penghasilan badan) yang diperoleh dari Penjualan
Produk dengan terlebih dahulu memperhitungkan pengeluaran atas Biaya
Operasional;
b. Bagi hasil akan diberikan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembagian pada
Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga persen) dan Pihak Kedua
sebesar 47% (empat puluh tujuh persen) yang akan dipindahbukukan oleh
Pihak Pertama ke rekening Pihak Kedua setelah Laporan Penjualan
Produk disetujui Para Pihak;
c. Apabila tidak terdapat laba bersih (sebelum pajak penghasilan badan),
maka kerugian akan dibagi di antara Para Pihak dengan mekanisme yaitu
Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga persen) dan Pihak Kedua
sebesar 47% (empat puluh tujuh persen);
d. Jika dana untuk pembayaran Biaya Operasional tidak mencukupi, Pihak
Kedua akan menyetorkan dana atas kekurangan tersebut ke dalam
rekening Pihak Pertama yang akan diperhitungkan sebagai piutang
kepada Pihak Kedua.
4. Biaya Operasional:
Biaya Operasional yang ditanggung oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua
adalah sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku dan penolong knitting;
b. Biaya overhead pabrik knitting;
c. Biaya penjualan dan administrasi yang berkaitan dengan knitting;
d. Biaya modal kerja yang berkaitan dengan knitting.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 10 dari 58
5. Perpajakan:
Para Pihak sepakat bahwa masing-masing Pihak akan menanggung pajak yang
dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehubungan dengan pendapatan yang diperolehnya berdasarkan
Perjanjian ini.
6. Jangka Waktu Perjanjian:
Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini
oleh Para Pihak.
7. Pengalihan:
Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini tidak dapat dialihkan baik sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak manapun tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari Pihak lainnya.
Pihak-pihak yang Bertransaksi
Berdasarkan draft Perjanjian pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana
Transaksi adalah:
AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk sebagai Pihak Pertama Pemilik
Bangunan dan Tanah;
IJTI sebagai Pihak Kedua Pemilik Mesin-Mesin dan Peralatannya.
Hubungan Antara Pihak-pihak yang Bertransaksi
Berdasarkan analisis terhadap dokumen korporasi AIC, API Tbk & IJTI serta
informasi yang diperoleh dari manajemen API Tbk, hubungan afiliasi antara
pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut:
- Tony Pesik dan Johnny Pesik sebagai Presiden Komisaris dan Presiden
Direktur di API Tbk dan AIC adalah pemegang saham IJTI dengan masing-
masing kepemilikan saham sebesar 7,30%;
- Tony Pesik dan Johnny Pesik adalah ultimate shareholders dari PT Indah Jaya
Investama (“IJI”) yang merupakan pemegang saham PT World Harvest Textile
(“WHT”) sebesar 65%. Dalam hal ini, WHT pemegang saham Seri A API Tbk
sebesar 18,76% dan Saham seri B sebesar 58,77%;
- API Tbk merupakan pemegang saham AIC sebesar 96,44%;
- Tony Pesik menjabat sebagai Presiden Komisaris di API Tbk dan menjabat
sebagai Komisaris Utama di AIC dan IJTI;
- Johnny Pesik menjabat sebagai Presiden Direktur di API Tbk dan menjabat
sebagai Direktur Utama di dan IJTI;
- Ivan Pesik menjabat sebagai Direktur di API Tbk, AIC dan IJTI.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 11 dari 58
Analisis Pendapat Kewajaran
Metode yang digunakan dalam melakukan analisis penyusunan pendapat
kewajaran atas Rencana Transaksi adalah dengan melakukan analisis transaksi,
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, analisis atas kewajaran nilai transaksi
dan analisis atas faktor-faktor lain yang relevan.
Hasil analisis yang kami lakukan terhadap Rencana Transaksi adalah sebagai
berikut:
a. Berdasarkan penjelasan dari Manajemen API Tbk, Rencana Transaksi di atas
merupakan transaksi afiliasi dan transaksi material karena nilai rencana
transaksi di kisaran 20% - 50% dari ekuitas API Tbk per 31 Desember 2018,
yaitu 33,52% namun tidak mengandung benturan kepentingan, sehingga
tunduk pada ketentuan yang di atur dalam peraturan OJK dahulu Bapepam
dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu dan IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama.
b. Berdasarkan analisis terhadap dokumen korporasi AIC, API Tbk dan IJTI serta
informasi dari manajemen API Tbk, diperoleh informasi mengenai hubungan
afiliasi sebagai berikut:
- Tony Pesik dan Johnny Pesik sebagai Presiden Komisaris dan Presiden
Direktur di API Tbk dan AIC adalah pemegang saham IJTI dengan masing-
masing kepemilikan saham sebesar 7,30%;
- Tony Pesik dan Johnny Pesik adalah ultimate shareholders dari PT Indah
Jaya Investama (“IJI”) yang merupakan pemegang saham PT World
Harvest Textile (“WHT”) sebesar 65%. Dalam hal ini, WHT pemegang
saham Seri A API Tbk sebesar 18,76% dan Saham seri B sebesar 58,77%;
- API Tbk merupakan pemegang saham AIC sebesar 96,44%;
- Tony Pesik menjabat sebagai Presiden Komisaris di API Tbk dan menjabat
sebagai Komisaris Utama di AIC dan IJTI;
- Johnny Pesik menjabat sebagai Presiden Direktur di API Tbk dan menjabat
sebagai Direktur Utama di AIC dan IJTI;
- Ivan Pesik menjabat sebagai Direktur di API Tbk, AIC dan IJTI.
c. Rencana Transaksi akan meningkatkan kemampuan AIC untuk meningkatkan
kapasitas produksi knitting tanpa melakukan investasi atas mesin-mesin
knitting;
d. RencanaTransaksi akan meningkatkan optimasi penggunaan bangunan milik
AIC;
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 12 dari 58
e. Rencana Transaksi akan memberikan tambahan pendapatan dan keuntungan
bagi AIC;
f. Rencana Transaksi akan meningkatkan laba per lembar saham;
g. Bagi hasil atas keuntungan kerja sama operasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perbandingan Kontribusi dengan Bagi Hasil menunjukkan bahwa
untuk Bagi Hasil yang disepakati untuk AIC lebih rendah 0,52% dibandingkan
dengan kontribusi nilai pasar aset yang diserahkan untuk rencana kerja sama
operasi.
Dengan demikian selisih harga transaksi tersebut masih dalam batas kisaran
nilai yaitu ± 7,5% sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK VIII.C.3. tanggal
19 April 2012 poin 12.e.2). Berdasarkan analisis tersebut di atas, kami
berkesimpulan bahwa nilai transaksi adalah wajar karena berada dalam
kisaran nilai yang diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK VIII.C.3.
h. Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan
API Tbk dengan IJTI adalah untuk melakukan modernisasi mesin sebagai
persyaratan dari Bank Mandiri dalam Perjanjian Restrukturisasi.
Kesimpulan
Atas dasar analisis yang kami lakukan terhadap kewajaran Rencana Transaksi
yang meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif,
analisis kewajaran nilai transaksi dan analisis atas faktor-faktor lain yang
relevan maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi Perjanjian Kerja
Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan
IJTI adalah Wajar.
Kontribusi dan Bagi Hasil Para Pihak:
Tanah &
BangunanMesin Total
Kontribusi
%Bagi Hasil
Selisih
%
AIC 5,528,624 0 5,528,624 53.28% 53.00% -0.52%
IJI 0 4,848,698 4,848,698 46.72% 47.00% 0.28%
Total 5,528,624 4,848,698 10,377,322 100.00% 100.00% -0.24%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 13 dari 58
Independensi Penilai
Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran ini, kami telah bertindak
secara objektif dan independen tanpa adanya konflik dan tidak terafiliasi
dengan API Tbk ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami tidak mempunyai
kepentingan atau keuntungan baik sekarang maupun yang akan datang
berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Penilaian ini tidak
dilakukan untuk memberikan keuntungan atau kerugian pada pihak manapun.
Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi wajar tidaknya
rencana transaksi yang disimpulkan.
Penutup
Laporan ini harus dipandang sebagai satu kesatuan. Penggunaan sebagian
laporan dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dapat
menyebabkan pengertian yang berbeda.
Disini kami tegaskan bahwa kami tidak menarik keuntungan, baik sekarang
maupun dimasa yang akan datang dari objek yang dinilai atau dari kesimpulan
kewajaran yang dihasilkan.
Demikian disampaikan dan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam
menyusun laporan ini, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kantor Jasa Penilai Publik
Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan
Drs. Nirboyo Adiputro, MAPPI (Cert)
Pimpinan Rekan
Izin Penilai : PB-1.09.00148
MAPPI No. : 81-S-00014
STTD No. : 08/BL/STTD-P/AB/2006
Register No. : RMK-2017.00157
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 14 dari 58
KONDISI DAN SYARAT PEMBATAS
1. Laporan Pendapat Kewajaran ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan
penilaian yang dinyatakan dalam laporan, oleh karena itu tidak dapat
digunakan dan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis dari
Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan.
2. Informasi yang telah diberikan oleh pemberi tugas kepada penilai seperti
yang disebutkan dalam Laporan Pendapat Kewajaran dianggap layak dan
dipercaya, tetapi Penilai tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi
yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil
penelaahan kami terhadap data-data yang ada, pemeriksaan atas dokumen
ataupun keterangan dari instansi pemerintah yang berwenang. Tanggung
jawab untuk memeriksa kembali kebenaran informasi tersebut sepenuhnya
berada di pihak pemberi tugas.
3. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik kecuali terdapat
informasi yang bersifat rahasia yang dapat mempengaruhi operasional
Perusahaan.
4. Penilaian yang kami lakukan didasarkan pada data dan informasi yang
diberikan oleh manajemen. Mengingat hasil dari penilaian kami sangat
tergantung dari kelengkapan, keakuratan dan penyajian data serta asumi-
asumi yang mendasarinya, perubahan pada data seperti adanya informasi
baru dari publik, informasi yang merupakan hasil penyelidikan khusus
ataupun dari sumber-sumber lainnya akan merubah hasil dari penilaian
kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data
yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, dan bahwa
perbedaan yang terjadi dapat bersifat material. Walaupun isi dari Laporan
Pendapat Kewajaran ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan
cara yang profesional, kami tidak bertanggung jawab atas adanya
kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh
analisis tambahan, ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan
sebagai dasar penilaian.
5. Nilai yang dicantumkan dalam laporan pendapat kewajaran ini serta setiap
nilai lain dalam laporan yang merupakan bagian dari objek yang dinilai,
hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Hasil kesimpulan
yang digunakan dalam laporan pendapat kewajaran ini tidak boleh
digunakan untuk tujuan lain yang dapat mengakibatkan terjadinya
kesalahan.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 15 dari 58
6. Laporan Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan pertimbangan
perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi
usaha API Tbk. Analisis, pendapat serta kesimpulan yang kami buat dalam
laporan ini telah sesuai dengan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No.
VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Pendapat
Kewajaran di Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-
196/BL/2012 tanggal 19 April 2012, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan
Standar Penilaian Indonesia 2018 (SPI 2018 Edisi VII) serta peraturan
perundangan yang berlaku..
7. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi
penilaian ini akibat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal
laporan (subsequent events).
8. Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan
maupun para penilai dan karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai
kepentingan finansial terhadap nilai yang diperoleh.
9. Laporan ini dianggap tidak sah apabila tidak tertera cap (seal) Kantor Jasa
Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan.
10. Laporan Pendapat Kewajaran ini bersifat non-disclaimer opinion.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 16 dari 58
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, kami yang
bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
1. Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian pendapat kewajaran atas
Rencana Transaksi telah dilakukan dengan benar sesuai dengan pemahaman
terbaik dari penilai.
2. Analisis dan kesimpulan nilai hanya dibatasi oleh asumsi-asumsi dan kondisi
pembatas yang diungkapkan didalam Laporan Pendapat Kewajaran ini.
3. Penilai tidak mempunyai kepentingan terhadap hasil penilaian yang dibuat
dan tidak memiliki kepentingan pribadi maupun keberpihakan kepada
pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap objek yang penilaian.
4. Imbalan jasa penilai tidak berkaitan dengan hasil penilaian yang dilaporkan.
5. Kami telah melakukan penilaian dan menyusun laporan sesuai dengan
Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal,
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April
2012, Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia
2018 (SPI 2018 Edisi VII) serta peraturan perundangan yang berlaku.
6. Penilaian telah memenuhi persyaratan pendidikan professional yang
ditentukan dan diselenggarakan oleh Asosiasi Penilai yang diakui
pemerintah (MAPPI).
7. Penilai memiliki pemahaman mengenai objek penugasan yang dibuat.
8. Data ekonomi dan industri dalam menyusun laporan ini diperoleh dari
berbagai sumber yang diyakini Penilai Usaha dapat dipertanggungjawabkan.
9. Tidak seorangpun, kecuali yang disebutkan dalam Laporan Pendapat
Kewajaran ini, telah menyediakan bantuan professional dalam menyiapkan
laporan.
10. Analisis telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana diungkapkan dalam
Laporan Pendapat Kewajaran ini serta dipresentasikan dalam laporain ini
adalah benar dan akurat sesuai dengan pemahaman terbaik dari penilai.
11. Kesimpulan pendapat kewajaran yang dihasilkan dalam penugasan penilaian
professional telah disajikan sebagai kesimpulan akhir.
12. Penilai bertanggung jawab atas Laporan Pendapat Kewajaran ini.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 17 dari 58
No. Nama Kualifikasi Tanda Tangan
1. Penanggung Jawab
Drs. Nirboyo Adiputro, MAPPI (Cert) Penilai Bersertifikat
Izin Penilai No. PB-1.09.00148 Aset dan Bisnis
MAPPI No. 81-S-00014
STTD No. 08/BL/STTD-P/AB/2006
Register No. RMK-2017.00157
2. Pemeriksa
Dewi Apriyanti, SE, MAPPI (Cert) Penilai Bersertifikat
Izin Penilai No. PB-1.09.00149 Aset dan Bisnis
MAPPI No. 91-S-0175
STTD No. 06/BL/STTD-P/AB/2006
Register No. RMK-2017.00144
3. Penilai
Ali Akbar, SE, Ak. Penilai Terakreditasi
MAPPI No. 11-T-03093 Bisnis
Register No. RMK-2017.01310
4. Asisten Penilai
Alfrian Djanuar, SE Penilai Peserta
MAPPI No. 17-P-07158 Bisnis
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 18 dari 58
I. PENDAHULUAN
I.1 Dasar Penugasan
Berdasarkan permintaan dari PT Asia Pacific Investama Tbk (“API
Tbk”, “Perusahaan”) untuk melakukan Penilaian atas Kewajaran
Rencana Transaksi Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti
Corpora (“AIC”) yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan
PT Indah Jaya Textile Industry (“IJTI”) yang tertuang dalam:
Surat Permintaan Penawaran Penyusunan Pendapat Kewajaran No.
S-062/DIR/API/V/2019, tanggal 16 Mei 2019;
Surat Penawaran No. 0484/NDR-NA/Prop/V/19, tanggal 17 Mei 2019
dari Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti, &
Rekan yang telah disetujui;
Surat Penunjukan Penyusunan Pendapat Kewajaran No.
S-063/DIR/API/V/2019, tanggal 20 Mei 2019;
Surat Perjanjian Kerja No. No. 010/NDR-NA/SPK/V/19, tanggal
21 Mei 2019 antara API Tbk dengan Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo
Adiputro, Dewi Apriyanti, & Rekan.
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah melakukan investigasi
dan analisis atas opini kewajaran rencana transaksi di atas serta
menyampaikan laporan ini untuk keperluan pengguna laporan.
I.2 Identifikasi Status Penilai
Penilaian ini telah dilaksanakan oleh Drs. Nirboyo Adiputro B., MAPPI
(Cert.) dengan Izin Penilai No. PB-1.09.00148 yang merupakan Penilai
Publik dan Pimpinan Rekan pada Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo
Adiputro, Dewi Apriyanti, & Rekan (“KJPP NDR”).
KJPP NDR merupakan Kantor Jasa Penilai Publik Independen yang telah
memiliki perizinan dan terdaftar sebagai Penilai Publik berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan No. 357/KM.1/2009 dengan Izin Usaha No.
2.09.0018, tanggal 2 April 2009 dan telah terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”) dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“Bapepam dan LK”) berdasarkan Surat No. S-8492/BL/2009
yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK, tanggal 16 September 2009.
Seluruh penilai, tenaga ahli dan staf pelaksana dalam penugasan ini
adalah satu kesatuan tim penugasan di bawah koordinator Penilai Publik
atau penanggung jawab penilaian, serta tidak memiliki potensi
benturan kepentingan dengan objek penilaian.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 19 dari 58
I.3 Identifikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan
Identitas Pemberi Tugas
Nama : PT Asia Pacific Investama Tbk
Alamat : Puri Indah Financial Tower, Lantai 7,
Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8,
Jakarta Barat
Telepon/Faks : 021-52288888
Email : [email protected]
Contact Person : Ibu Pe Maria Indra
Pengguna Laporan : PT Asia Pacific Investama Tbk
I.4 Identifikasi Objek Penilaian
Objek penugasan adalah penyusunan pendapat kewajaran (fairness
opinion) atas Rencana Transaksi Perjanjian Kerja Sama Operasi antara
PT Apac Inti Corpora (“AIC”) yang merupakan anak perusahaan PT Asia
Pacific Investama Tbk (“API Tbk”) dengan PT Indah Jaya Textile
Industry (“IJTI”).
Selanjutnya dalam laporan ini rencana transaksi di atas akan disebut
sebagai “Rencana Transaksi”.
I.5 Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi
Bahwa AIC telah menerima sejumlah fasilitas kredit dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”), berdasarkan perjanjian-
perjanjian berikut:
a. Akta Perubahan Akta Penegasan Atas Pembaharuan Perjanjian
Restrukturisasi Kredit Nomor : KP-CRO/006/PK-KI/2008, tanggal
20 Juni 2017 nomor 31, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi,
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 31”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/605/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 31;
b. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Kredit Modal Kerja
Nomor : CRO.KP/262/KMK/11, tanggal 20 Juni 2017 nomor 32,
dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris
di Jakarta (“Akta No. 32”), akta mana telah mengalami perubahan
sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018
Nomor TIO.CRO/CCL/604/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta
No. 32;
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 20 dari 58
c. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Pemberian Fasilitas
Non Cash Loan Nomor : CRO.KP/263/NCL/11, tanggal 20 Juni 2017
nomor 33, dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 33”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/606/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 33;
d. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Jasa Pelayanan
Transaksi Treasury Nomor : KP-CRO/312/TL/2011, tanggal
20 Juni 2017 nomor 34, dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi,
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 34”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/608/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 34;
e. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Fasilitas Bill
Purchasing Line, tanggal 20 Juni 2017 nomor 35, dibuat juga di
hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
(“Akta No. 35”), akta mana telah mengalami perubahan sebagaimana
ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor
TIO.CRO/CCL/607/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta No. 35;
Untuk selanjutnya perjanjian-perjanjian tersebut disebut sebagai
“Perjanjian Restrukturisasi”.
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi terdapat syarat untuk
menempatkan mesin milik Group Indah Jaya berupa mesin spindles di
gedung Spinning 7 pabrik AIC yang dibutuhkan AIC untuk melakukan
proses produksi. Selanjutnya, berdasarkan surat AIC kepada Bank
Mandiri No. S-016/AIC/DIR/LGL/VI/2019, tanggal 12 Juni 2019, rencana
penempatan mesin spindles di gedung Spinning 7 pabrik AIC diubah
menjadi mesin knitting (rajut) (“Mesin”) di gedung Weaving 3, Gudang
6 dan Gudang 10 pabrik AIC.
Bahwa AIC memiliki pengalaman dan kemampuan dalam memproduksi
produk tekstil, sehubungan dengan hal tersebut AIC dan IJTI bermaksud
untuk melakukan kerja sama operasi.
I.6 Jenis Mata Uang yang Digunakan
Rencana Transaksi menggunakan mata uang Indonesia Rupiah (“IDR”).
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 21 dari 58
I.7 Maksud dan Tujuan
Penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan pendapat kewajaran
(fairness opinion) atas Rencana Transaksi yang ditujukan dalam rangka
memenuhi ketentuan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. IX.E.1
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009
tanggal 25 November 2009 dan Peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK
No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal
28 November 2011.
Dalam melakukan penugasan pemberian pendapat kewajaran atas
Rencana Transaksi, kami berpedoman pada Peraturan OJK dahulu
Bapepam dan LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Pendapat Kewajaran di Pasar Modal, Keputusan Ketua
Bapepam dan LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012, Kode Etik
Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia Tahun 2018
(SPI 2018 edisi VII), serta peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan penjelasan dari Manajemen API Tbk, Rencana Transaksi di
atas merupakan transaksi afiliasi dan transaksi material karena nilai
rencana transaksi di kisaran 20%-50% dari ekuitas API Tbk per
31 Desember 2018, yaitu 33,52% namun tidak mengandung benturan
kepentingan, sehingga tunduk pada ketentuan yang di atur dalam
peraturan OJK dahulu Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi
Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan IX.E.2 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
I.8 Tanggal Penilaian
Tanggal Penilaian adalah per tanggal 31 Desember 2018.
Tanggal Laporan adalah tanggal 27 Juni 2019;
I.9 Tingkat Kedalaman Investigasi
Dalam melakukan penilaian ini kami telah melakukan investigasi untuk
mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara dengan
manajemen serta melakukan penelaahan, perhitungan dan analisis dari
data dan informasi yang diperoleh dari manajemen maupun sumber-
sumber lainnya yang relevan dan dapat diandalkan.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 22 dari 58
I.10 Metode dan Prosedur Penyusunan Pendapat Kewajaran
Untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi,
kami melaksanakan prosedur penilaian dengan melakukan analisis
transaksi, analisis kualitatif dan kuantitatif, analisis atas kewajaran
nilai transaksi dan analisis faktor-faktor lain yang relevan.
Analisis dilakukan berdasarkan data dan informasi terkait penugasan
dimaksud, yaitu:
1. Draft Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC yang merupakan
anak perusahaan API Tbk dengan IJTI;
2. Laporan hasil Penilaian Aset yang dilakukan oleh KJPP Nirboyo
Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan atas Tanah dan Bangunan milik
AIC serta Mesin-Mesin dan Peralatannya milik IJTI, Tanggal
Penilaian 31 Desember 2018, File No. 00343/2.0018-00/PI/04/
0148/1/VI/2019, tanggal laporan 25 Juni 2019;
3. Laporan Keuangan Auditan API Tbk yang disajikan kembali per
tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe
Horwath) dengan opini wajar dalam semua hal yang material;
4. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2015
– 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih,
Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan
opini wajar dalam semua hal yang material;
5. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2014
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih,
Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan opini wajar
dalam semua hal yang material;
6. Laporan Keuangan Auditan API Tbk per tanggal 31 Desember 2013
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi
Suryanto & Rekan (Moore Stephens) dengan opini wajar dalam
semua hal yang material;
7. Proyeksi Laporan Keuangan API Tbk termasuk proyeksi Laporan
Laba Rugi, Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas Sebelum
dan Setelah Rencana Transaksi yang diperoleh dari manajemen API
Tbk;
8. Proforma Laporan Keuangan API Tbk dengan adanya Rencana
Transaksi;
9. Laporan Keuangan Auditan AIC yang disajikan kembali per tanggal
31 Desember 2018, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 23 dari 58
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan
opini wajar dalam semua hal yang material;
10. Laporan Keuangan Auditan AIC per tanggal 31 Desember 2014-2018,
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman,
Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath) dengan opini wajar dalam semua
hal yang material;
11. Laporan Keuangan Inhouse IJTI per tanggal 31 Desember 2018;
12. Laporan Keuangan Auditan IJTI per tanggal 31 Desember 2014-2017
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar dan Rekan (RSM) dengan opini wajar dalam semua hal yang
material;
13. Dokumen legal seperti Akta Notaris dan perubahannya, SIUP, TDP,
NPWP, SKDP dan dokumen-dokumen penting lainnya;
14. Informasi dari API Tbk melalui wawancara dan diskusi sehubungan
dengan Rencana Transaksi;
15. Reviu atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan
dengan Rencana Transaksi tersebut yang kami anggap relevan;
16. Melakukan analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantitatif,
analisis atas kewajaran nilai transaksi dan analisis faktor-faktor
lain yang relevan;
17. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pada data dan
informasi serta prinsip integritas.
Kami berasumsi bahwa data dan informasi yang diberikan telah
diungkapkan sepenuhnya, sejujurnya, benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
I.11 Asumsi
Penilaian ini bergantung pada hal-hal sebagai berikut:
1. Kami mengasumsikan bahwa Rencana Transaksi tersebut dijalankan
seperti yang telah dijelaskan oleh manajemen API Tbk dan sesuai
dengan kesepakatan serta kebenaran informasi mengenai Rencana
Transaksi tersebut yang diungkap oleh pihak API Tbk dalam draft
Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak
perusahaan API Tbk dengan IJTI yang telah kami terima.
2. Rencana Transaksi akan dilaksanakan sebelum 30 Juni 2019.
Pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi disusun berdasarkan
pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi
keuangan serta kondisi usaha API Tbk, serta Peraturan OJK dahulu
Bapepam dan LK pada tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini
disusun. Perubahan atas kondisi-kondisi tertentu yang berada di
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 24 dari 58
luar kendali API Tbk akan dapat memberikan dampak yang tidak
dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap pendapat
kewajaran ini.
3. Kami mengasumsikan bahwa sejak tanggal penerbitan Laporan
Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi sampai tanggal
efektifnya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang
berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang
digunakan dalam penyusunan pendapat kewajaran ini.
4. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini disusun
untuk kepentingan Direksi API Tbk sehubungan dengan rencana
tersebut, dan tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya Laporan
Pendapat Kewajaran ini tidak dimaksudkan untuk memberikan
rekomendasi kepada pemegang saham API Tbk untuk menyetujui
atau tidak menyetujui Rencana Transaksi tersebut atau mengambil
tindakan-tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut.
5. Kami mengasumsikan bahwa API Tbk merupakan perusahaan yang
berkelanjutan usahanya dimasa mendatang dan dikelola oleh
manajemen yang profesional dan kompeten (going concern).
6. Seluruh pernyataan dan data yang terdapat di dalam laporan ini
adalah relevan, benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan prosedur penilaian yang umum berlaku dan disampaikan
dengan itikad baik.
7. Kami menggunakan proyeksi laporan keuangan yang diperoleh dari
manajemen API Tbk dan kami telah melakukan penyesuaian yang
mencerminkan kewajaran proyeksi dengan kemampuan
pencapaiannya (fiduciary duty).
8. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran
Proyeksi Laporan Keuangan.
9. Seluruh asumsi penilaian yang digunakan di dalam proses
penelaahan proyeksi laporan keuangan didasarkan kepada dokumen
pendukung yang diterima dari manajemen API Tbk.
10. Seluruh data yang diterima sehubungan dengan penilaian ini adalah
relevan, benar dan dapat dipercaya.
11. Kami telah menelaah informasi atas status hukum objek penilaian
dari pemberi tugas.
12. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap iklim
politik, ekonomi dan hukum dimana API Tbk melakukan bisnisnya.
13. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan atas tarif
perpajakan atau tingkat suku bunga yang didapat dari Proyeksi
Laporan Keuangan yang telah diberikan kepada kami.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 25 dari 58
14. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap
peraturan dan hukum yang berlaku di dalam negara dimana API Tbk
mempunyai bisnis usaha yang mempengaruhi pendapatan API Tbk.
15. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap tenaga
kerja dan biaya lain-lain yang signifikan.
16. Tidak ada gangguan yang material dan signifikan terhadap hubungan
industrial atau asosiasi tenaga kerja.
17. Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap
kebijakan akuntansi yang digunakan oleh manajemen API Tbk.
18.Tidak ada perubahan yang material dan signifikan terhadap
teknologi industri dan kompetisi pasar di negara dimana API Tbk
menjalankan bisnisnya.
19.Kami bertanggung jawab atas laporan ini dan kesimpulan nilai akhir.
I.12 Persyaratan Atas Persetujuan Untuk Publikasi
Laporan ini dan/atau referensi yang melampirinya dilaksanakan sesuai
dengan tujuan penilaian dan hanya ditujukan untuk pemberi tugas dan
pengguna laporan sebagaimana dimaksud di dalam laporan ini.
Penggunaan dan/atau pengutipan untuk tujuan lain diluar dari
ketentuan dalam laporan ini harus mendapat persetujuan tertulis dari
KJPP NDR.
I.13 Ringkasan Rencana Transaksi
Berdasarkan draft Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti
Corpora (“AIC”) dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Pertama”
dan PT Indah Jaya Textile Industry (“IJTI”) dalam perjanjian ini disebut
sebagai “Pihak Kedua”. Pihak pertama dan Pihak Kedua secara bersama
disebut sebagai “Para Pihak” dan masing-masing sebagai “Pihak”.
Perjanjian Kerja Sama Operasi (untuk selanjutnya disebut dengan
“Perjanjian”) dibuat dengan ketentuan-ketentuan antara lain sebagai
berikut:
- Bentuk Kerja Sama Operasi:
a. Pihak Kedua menempatkan Mesin di gedung Weaving 3, Gudang
6 dan Gudang 10 pabrik Pihak Pertama;
b. Pihak Pertama dan Pihak Kedua membentuk divisi knitting untuk
melakukan proses produksi dan penjualan atas produk tersebut;
c. Laba bersih atas penjualan produk (sebelum pajak penghasilan
badan) dibagi hasil antara Pihak Pertama 53% dan Pihak Kedua
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 26 dari 58
47%. Persentase bagi hasil berdasarkan kontribusi investasi Para
Pihak.
- Mesin:
a. Pihak Pertama menggunakan Mesin untuk melakukan proses
produksi sampai dengan kapasitas 600 ton/bulan (“Target”).
Pihak Kedua tidak akan menarik Mesin selain berdasarkan
instruksi Bank Mandiri;
b. Apabila dibutuhkan, Pihak Pertama dapat mengusulkan kepada
Pihak Kedua untuk membeli Mesin baru, dengan tata cara
sebagai berikut:
- Pembelian Mesin baru atas nama Pihak Kedua;
- Biaya pembelian Mesin baru disediakan oleh Pihak Kedua.
- Untuk mencegah keragu-raguan, Mesin baru dimiliki oleh
Pihak Kedua.
- Bagi Hasil:
a. Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan mendapatkan bagi hasil
atas laba bersih (sebelum pajak penghasilan badan) yang
diperoleh dari Penjualan Produk dengan terlebih dahulu
memperhitungkan pengeluaran atas Biaya Operasional;
b. Bagi hasil akan diberikan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembagian
pada Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga persen) dan
Pihak Kedua sebesar 47% (empat puluh tujuh persen) yang akan
dipindahbukukan oleh Pihak Pertama ke rekening Pihak Kedua
setelah Laporan Penjualan Produk disetujui Para Pihak;
c. Apabila tidak terdapat laba bersih (sebelum pajak penghasilan
badan), maka kerugian akan dibagi di antara Para Pihak dengan
mekanisme yaitu Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga
persen) dan Pihak Kedua sebesar 47% (empat puluh tujuh persen;
d. Jika dana untuk pembayaran Biaya Operasional tidak
mencukupi, Pihak Kedua akan menyetorkan dana atas
kekurangan tersebut ke dalam rekening Pihak Pertama yang
akan diperhitungkan sebagai piutang kepada Pihak Kedua.
- Biaya Operasional:
Biaya Operasional yang ditanggung oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua adalah sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku dan penolong knitting;
b. Biaya overhead pabrik knitting;
c. Biaya penjualan dan administrasi yang berkaitan dengan
knitting;
d. Biaya modal kerja yang berkaitan dengan knitting.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 27 dari 58
- Perpajakan:
Para Pihak sepakat bahwa masing-masing Pihak akan menanggung
pajak yang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sehubungan dengan pendapatan yang
diperolehnya berdasarkan Perjanjian ini.
- Jangka Waktu Perjanjian:
Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya
Perjanjian ini oleh Para Pihak.
- Pengalihan:
Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini tidak dapat dialihkan baik
sebagian maupun seluruhnya kepada pihak manapun tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.
I.14 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Penilaian (Subsequent
Events)
Dalam penyusunan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi per
31 Desember 2018, terdapat kejadian penting yang diketahui maupun
yang patut diketahui setelah Tanggal Penilaian sampai dengan Tanggal
Laporan Penilaian yang tidak mempengaruhi hasil penilaian:
1. Berdasarkan akta No. 13 Tanggal 15 Januari 2019 tentang perubahan
komposisi susunan pemegang saham yang telah diterima dan dicatat
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-0008856.AH.01.11 tanggal 18
Januari 2019. Berdasarkan laporan kepemilikan efek dari Biro
Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora per tanggal 11 Januari
2019 dalam suratnya nomor OPR/060/AJK/012019 perihal komposisi
kepemilikan saham Perusahaan telah dikeluarkan saham Seri C
sebanyak 6.280.615.372 saham;
2. Pada tanggal 24 Januari 2019, Perusahaan menggadaikan saham yang
dimiliki oleh Perusahaan dalam AIC sebesar 8.326.294.136 kepada
Bank Mandiri berdasarkan Akta Perjanjian Gadai Saham No. 29,
tanggal 24 Januari 2019, dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi
Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta. Gadai saham ini diberikan untuk
menjamin kewajiban utang AIC kepada Bank Mandiri berdasarkan
Perjanjian Restrukturisasi. Dalam hal ini, Perusahaan menggantikan
kedudukan WHT sebagai pemberi gadai sebelumnya sehubungan
dengan Pengalihan Saham Yang Dialihkan;
3. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tanggal 26 Juni 2019.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 28 dari 58
II ANALISIS YANG DILAKUKAN
II.1 ANALISIS TRANSAKSI
II.1.1 Pihak-pihak yang Bertransaksi
Berdasarkan Perjanjian pihak-pihak yang terlibat dalam rencana
transaksi adalah:
AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk sebagai Pihak Pertama
Pemilik Bangunan dan Tanah;
IJTI sebagai Pihak Kedua Pemilik Mesin-Mesin dan Peralatannya.
II.1.2 Pihak Pertama Pemilik Bangunan dan Tanah AIC yang merupakan
anak Perusahaan API Tbk
API Tbk
Susunan pemegang saham API Tbk per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi API Tbk per 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tony Pesik
Komisaris : Benny Soetrisno
Komisaris : Sintong Panjaitan
Direksi
Direktur Utama : Johnny Pesik
Direktur : Carel Christanto Machmud
Direktur : Buntomi
Kepemilikan Saham
Dalam Jutaan Rupiah
Jumlah Saham % Jumlah
Saham seri A:
PT World Harvest Textile 275,187,640 18.76% 275,188
PT Inti Perkasa Wira Sentosa 17,339,400 1.18% 17,339
PT Krida Bumi Raya 14,783,500 1.01% 14,784
PT APAC Century Corporation 50,000 0.00% 50
Masyarakat lainnya 227,306,037 15.50% 227,306
Saham seri B:
PT World Harvest Textile 862,000,000 58.77% 215,500
Masyarakat lainnya 70,000,000 4.77% 17,500
1,466,666,577 100.00% 767,667
Pemegang Saham
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 29 dari 58
Direktur : Pe Maria Indra
Direktur : Ivan Pesik
Direktur Independen : Gatot Hidayat
AIC
Susunan pemegang saham AIC Tbk per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi AIC per 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tony Pesik
Komisaris : Benny Soetrisno
Direksi
Direktur Utama : Johnny Pesik
Direktur : Carel Christanto Machmud
Direktur : Buntomi
Direktur : Pe Maria Indra
Direktur : Ivan Pesik
Kepemilikan Saham
Dalam Dolar AS
Jumlah Saham % Jumlah
PT Asia Pacific Investama Tbk 18.911.800.000 96,44% 317.011.978
Koperasi-koperasi 697.500.000 3,56% 15.951.790
19.609.300.000 100,00% 332.963.768
Dalam Rupiah Indonesia
Jumlah Saham % Jumlah
PT Asia Pacific Investama Tbk 18.911.800.000 96,44% 1.891.180.000.000
Koperasi-koperasi 697.500.000 3,56% 69.750.000.000
19.609.300.000 100,00% 1.960.930.000.000
Pemegang Saham
Pemegang Saham
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 30 dari 58
II.1.3 Pihak Kedua Pemilik Mesin-Mesin dan Peralatannya IJTI
Susunan pemegang saham IJTI per 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi IJTI per 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tony Pesik
Direksi
Presiden Direktur : Johnny Pesik
Direktur : Wiryadinata Gunawan
Direktur : Arifin Widjaja
Direktur : Victor Pesik
Direktur : Ivan Pesik
Direktur : Thavasi Vijayakumar
Direktur : Liana Liesty
II.1.4 Hubungan Antara Pihak-Pihak yang Bertransaksi
Hubungan Kepemilikan
Berdasarkan analisis terhadap dokumen korporasi AIC, API Tbk & IJTI
ASF serta informasi yang diperoleh dari manajemen, hubungan
kepemilikan antara pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai
berikut:
Kepemilikan Saham
Dalam Dolar AS
Jumlah Saham % Jumlah
Terry Palmer Indonesia 1.608.250 85,40% 25.000.000
Tony Pesik 137.500 7,30% 2.855.718
Johnny Pesik 137.500 7,30% 2.855.718
1.883.250 100,00% 30.711.436
Dalam Rupiah Indonesia
Jumlah Saham % Jumlah
Terry Palmer Indonesia 1.608.250 85,40% 321.650.000.000
Tony Pesik 137.500 7,30% 27.500.000.000
Johnny Pesik 137.500 7,30% 27.500.000.000
1.883.250 100,00% 376.650.000.000
Pemegang Saham
Pemegang Saham
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 31 dari 58
- Tony Pesik dan Johnny Pesik sebagai Presiden Komisaris dan Presiden
Direktur di API Tbk dan AIC adalah pemegang saham IJTI dengan
masing-masing kepemilikan saham sebesar 7,30%;
- Tony Pesik dan Johnny Pesik adalah ultimate shareholders dari PT
Indah Jaya Investama (“IJI”) yang merupakan pemegang saham PT
World Harvest Textile (“WHT”) sebesar 65%. Dalam hal ini, WHT
pemegang saham Seri A API Tbk sebesar 18,76% dan Saham seri B
sebesar 58,77%;
- API Tbk merupakan pemegang saham AIC sebesar 96,44.
Hubungan Kepengurusan
Berdasarkan analisis terhadap dokumen korporasi AIC, API Tbk & IJTI
serta informasi yang diperoleh dari manajemen, hubungan
kepengurusan antara pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai
berikut:
- Tony Pesik menjabat sebagai Presiden Komisaris di API Tbk dan
menjabat sebagai Komisaris Utama di AIC dan IJTI;
- Johnny Pesik menjabat sebagai Presiden Direktur di API Tbk dan
menjabat sebagai Direktur Utama di AIC dan IJTI;
- Ivan Pesik menjabat sebagai Direktur di API Tbk, AIC dan IJTI.
Kepengurusan
API Tbk per 31 Des 2018 AIC per 31 Des 2018 IJTI per 31 Des 2018
Presiden komisaris Tony Pesik Tony Pesik Tony Pesik
Komisaris Benny Soetrisno Benny Soetrisno
Komisaris Sintong Panjaitan
Komisaris
Komisaris independen
Presiden direktur Johnny Pesik Johnny Pesik Johnny Pesik
Direktur Carel Christanto Machmud Carel Christanto Machmud Wiryadinata Gunawan
Direktur Buntomi Buntomi Arifin Widjaja
Direktur Pe Maria Indra Pe Maria Indra Victor Pesik
Direktur Ivan Pesik Ivan Pesik Ivan Pesik
Direktur Thavasi Vijayakumar
Direktur Liana Liesty
Direktur Independen Gatot Hidayat
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 32 dari 58
II.1.5 Ringkasan Rencana Transaksi
Berdasarkan draft Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Apac Inti
Corpora (“AIC”) dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Pertama”
dan PT Indah Jaya Textile Industry (“IJTI”) dalam perjanjian ini disebut
sebagai “Pihak Kedua”. Pihak pertama dan Pihak Kedua secara bersama
disebut sebagai “Para Pihak” dan masing-masing sebagai “Pihak”.
Perjanjian Kerja Sama Operasi (untuk selanjutnya disebut dengan
“Perjanjian”) dibuat dengan ketentuan-ketentuan antara lain sebagai
berikut:
1. Bentuk Kerja Sama Operasi:
a. Pihak Kedua menempatkan Mesin di gedung Weaving 3, Gudang
6 dan Gudang 10 pabrik Pihak Pertama;
b. Pihak Pertama dan Pihak Kedua membentuk divisi knitting untuk
melakukan proses produksi dan penjualan atas produk tersebut;
c. Laba bersih atas penjualan produk (sebelum pajak penghasilan
badan) dibagi hasil antara Pihak Pertama 53% dan Pihak Kedua
47%. Persentase bagi hasil berdasarkan kontribusi investasi Para
Pihak.
2. Mesin:
a. Pihak Pertama menggunakan Mesin untuk melakukan proses
produksi sampai dengan kapasitas 600 ton/bulan (“Target”).
Pihak Kedua tidak akan menarik Mesin selain berdasarkan
instruksi Bank Mandiri;
b. Apabila dibutuhkan, Pihak Pertama dapat mengusulkan kepada
Pihak Kedua untuk membeli Mesin baru, dengan tata cara
sebagai berikut:
- Pembelian Mesin baru atas nama Pihak Kedua;
- Biaya pembelian Mesin baru disediakan oleh Pihak Kedua.
- Untuk mencegah keragu-raguan, Mesin baru dimiliki oleh
Pihak Kedua.
3. Bagi Hasil:
a. Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan mendapatkan bagi hasil
atas laba bersih (sebelum pajak penghasilan badan) yang
diperoleh dari Penjualan Produk dengan terlebih dahulu
memperhitungkan pengeluaran atas Biaya Operasional;
b. Bagi hasil akan diberikan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembagian
pada Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga persen) dan
Pihak Kedua sebesar 47% (empat puluh tujuh persen) yang akan
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 33 dari 58
dipindahbukukan oleh Pihak Pertama ke rekening Pihak Kedua
setelah Laporan Penjualan Produk disetujui Para Pihak;
c. Apabila tidak terdapat laba bersih (sebelum pajak penghasilan
badan), maka kerugian akan dibagi di antara Para Pihak dengan
mekanisme yaitu Pihak Pertama sebesar 53% (lima puluh tiga
persen) dan Pihak Kedua sebesar 47% (empat puluh tujuh
persen);
d. Jika dana untuk pembayaran Biaya Operasional tidak
mencukupi, Pihak Kedua akan menyetorkan dana atas
kekurangan tersebut ke dalam rekening Pihak Pertama yang
akan diperhitungkan sebagai piutang kepada Pihak Kedua.
4. Biaya Operasional:
Biaya Operasional yang ditanggung oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua adalah sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku dan penolong knitting;
b. Biaya overhead pabrik knitting;
c. Biaya penjualan dan administrasi yang berkaitan dengan
knitting;
d. Biaya modal kerja yang berkaitan dengan knitting.
5. Perpajakan:
Para Pihak sepakat bahwa masing-masing Pihak akan menanggung
pajak yang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sehubungan dengan pendapatan yang
diperolehnya berdasarkan Perjanjian ini.
6. Jangka Waktu Perjanjian:
Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya
Perjanjian ini oleh Para Pihak.
7. Pengalihan:
Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini tidak dapat dialihkan baik
sebagian maupun seluruhnya kepada pihak manapun tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 34 dari 58
II.1.6 Manfaat dan Risiko Rencana Transaksi
Manfaat Rencana Transaksi adalah:
AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk penambahan investasi (capital
expenditure) untuk mesin-mesin dan peralatannya karena akan
disediakan oleh IJTI;
AIC dapat memanfaatkan bangunan pabrik dan gudang secara lebih
optimal;
Potensi pendapatan AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk
diharapkan akan meningkat dari penjualan produk yang dihasilkan
oleh divisi knitting;
Potensi kerugian AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk akan
berkurang karena jika AIC mengalami kerugian IJTI juga akan ikut
menanggung kerugian tersebut.
Risiko Rencana Transaksi adalah:
Potensi kerugian terhadap risiko kegagalan dalam memasarkan dan
menjual produk yang dihasilkan.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 35 dari 58
II.2 ANALISIS KUALITATIF ATAS RENCANA TRANSAKSI
II.2.1 Riwayat Singkat Perusahaan dan Sifat Kegiatan Usaha
Uraian Singkat API Tbk
PT Asia Pacific Investama Tbk (d/h PT Apac Citra Centertex Tbk)
(Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta No. 105
tanggal 10 Februari 1987, diperbaharui dengan akta No. 561 tanggal 30
April 1987 yang keduanya dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H.,
notaris di Jakarta, akta No. 320 tanggal 25 Juni 1987 yang dibuat di
hadapan notaris pengganti Lieyono, SH., dan akta No. 250 tanggal 19
Oktober 1987 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., notaris di
Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-7337.HT.01.01.TH-87
tanggal 17 Nopember 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 76, Tambahan No. 2034 tanggal 22 September
1989.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan,
perubahan terakhir dimuat dalam Akta No. 12 tanggal 9 November 2018,
dibuat di hadapan Edi Priyono, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No.
12/2018”). Perubahan anggaran dasar ini telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Aasasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
No. AHU-AH.01.03-0262933, tanggal 12 November 2018.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri tekstil dan garmen.
Perusahaan melalui entitas anaknya mulai berproduksi secara komersial
pada tahun 1987.
Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan kantor yang terdaftar di
Puri Indah Financial Tower, Lantai 7, Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8,
Jakarta Barat.
Uraian Singkat AIC
PT Apac Inti Corpora (“Perusahaan”) mendapatkan status badan hukum
pada tanggal 24 Juli 1995 dalam rangka Undang-Undang Penanaman
Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun
1970, berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Juli 1995 dibuat di hadapan
Popie Savitri Martosuharjo Pharmanto, S.H., notaris di Serang. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusannya No. C2-8905.HT.01.01. TH-95 tanggal 24 Juli
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 36 dari 58
1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73
tanggal 12 September 1995, Tambahan No. 7571.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan,
perubahan terakhir dimuat dalam Akta No. 24 tanggal
31 Desember 2018 yang dibuat di hadapan Edi Priyono, S.H., Notaris di
Jakarta (“Akta No. 24/2018”).
Akta No. 24/2018 memuat perubahan modal dasar, modal disetor dan
modal ditempatkan. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. AHU-0000117.AH.01.02. Tahun 2019 tanggal
3 Januari 2019 dan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0001552
tanggal 3 Januari 2019.
Akta No. 24/2018 juga memuat perubahan susunan pemegang saham
Perusahaan. Perubahan data Perusahaan ini telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0001556, tanggal 3 Januari 2019.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri tekstil dan garmen.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bawen,
Jawa Tengah. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Puri Indah
Financial Tower, Lantai 7, Unit 01-03, Jl. Puri Lingkar Dalam Blok T8,
Jakarta Barat 11610.
Perusahaan induk langsung adalah PT Asia Pacific Investama Tbk dan
perusahaan pemegang saham terakhir adalah PT Indah Jaya Investama.
Uraian Singkat IJTI
IJTI didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 184, tanggal 30 Oktober
1962, dibuat di hadapan Profesor Meester Raden Soedja, Notaris di
Jakarta, yang ditetapkan berdasarkan Penetapan Menteri Kehakiman
No. J.A.5/41/24 tertanggal 24 April 1963.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir melalui Akta No. 69, tertanggal 22 Agustus 2016 dari Setiawan,
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 37 dari 58
SH, notaris di Jakarta terkait dengan perubahan susudan dewan direksi
dan komisaris. Akta perubahan tersebut telah diterima Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-
AH.01.03-0071695 tertanggal 31 Agustus 2016.
Sesuai dengan pasal 3 (tiga) anggaran dasar IJTI, ruang lingkup kegiatan
IJTI terutama meliputi bidang perdagangan perindustrian tekstil.
IJTI berkedudukan di Tangerang, dengan alamat Jalan Pajajaran 14 No.
62, Keluarahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung.
II.2.2 Analisis Industri dan Bisnis
Kinerja Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang
permintaan domestik. Berbagai indikator pertumbuhan ekonomi
triwulan IV-2018 menunjukkan permintaan domestik tetap kuat
ditopang oleh konsumsi, baik konsumsi swasta dan konsumsi
pemerintah. Ke depan Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5,0%-5,4%,
ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor
neto.
Inflasi tetap rendah dan terkendali sehingga pada 2018 berada dalam
kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK pada Desember 2018 sebesar
0,62% (mtm), tetap terjaga sesuai dengan pola musiman akhir tahun.
Dengan perkembangan ini, inflasi 2018 tercatat 3,13% (yoy) atau berada
dalam kisaran sasarannya selama 4 tahun terakhir. Ke depan Bank
Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat
koordinasi dengan pemerintah guna memastikan inflasi tetap rendah
dan stabil, yang pada 2019 diprakirakan berada dalam sasaran inflasi
sebesar 3,5%±1%.
Nilai tukar IDR dalam tren menguat sehingga mendukung stabilitas
harga. IDR pada Desember 2018 secara merata menguat sebesar 1,16%
meskipun secara point to point sedikit melemah sebesar 0,54%.
Penguatan IDR antara lain dipengaruhi aliran masuk modal asing akibat
perekonomian domestik yang kondusif dan imbal hasil domestik yang
tetap menarik, serta ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit
mereda.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 38 dari 58
Berdasarkan data Economic Intelligence Unit (EIU) 7 Februari 2019,
proyeksi 5 tahun kedepan atas pertumbuhan domestik bruto dan inflasi
di Indonesia adalah sebagai berikut.
Analisis Industri
Industri tekstil dan garmen saat ini menjadi industri strategis bagi
perekonomian Indonesia. Sektor manufaktur terbesar ketiga di
Indonesia dan menjadi salah satu faktor yang paling banyak menyerap
tenaga kerja. Pada tahun 2018 industri tekstil dan garmen mencatatkan
pertumbuhan sebesar 8,73% berdasarkan hal tersebut ekspor industri
tekstil dan garmen diproyeksikan naik 6% pada 2019. Ketua Asosiasi
Pertekstilan Indonesia (API) menjelaskan, walau pasar dunia saat ini
menunjukan stagnansi permintaan, ia optimis industri garmen dan
tekstil akan terus bertumbuh. “ Indonesia memiliki keunggulan-
keunggulan komparatif maupun daya saing di tingkat dunia”. Optimisme
muncul karena melihat sentimen positif pasar yang didorong oleh
perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic
Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Dari sisi domestik, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah
mampu mendorong pasar dalam negeri untuk terus bertumbuh. Adanya
pelabuhan patimban yang dilalui oleh kerta api dan jalan tol,
memudahkan distribusi industri tekstil dan garmen.
Sejauh ini, tujuan ekspor tekstil Indonesia masih di dominasi pasar
Amerika Serikat, Eropa, Asia seperti China dan Jepang. Tingginya
pangsa pasar di negara tersebut dipengaruhi oleh empat musim yang
berlangsung. Tentu saja, konsumsi akan tekstil dan garmen menjadi
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang beriklim ikim
tropis lainnya.
Pasar ekspor paling besar masih di Amerika Serikat sekitar 36%. Disusul
oleh Eropa dan negara di Asia seperti China dan Jepang masing-masing
sekitar 15% dari total ekspor garmen dan tekstil
Selain itu untuk meningkatkan daya saing, Kemenperin tengah
menjalankan program pendidikan vokasi industri dalam menyiapkan
tenaga kerja yang kompeten sesuai yang dibutuhkan di lapangan.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan domestik bruto 4,50% 4,60% 5,00% 5,10% 5,00% 5,30%
Inflasi 3,20% 3,10% 3,00% 3,40% 3,70% 3,70%
Year End
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 39 dari 58
Industri tekstil dan garmen juga didorong agar memanfaatkan teknologi
digital seperti 3D printing, automation, dan internet of things sehingga
siap menghadapi era industri 4.0.
Upaya transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, selain melanjutkan program restrukturisasi mesin dan
peralatan.
II.2.3 Analisis Operasional dan Prospek Perusahaan
Analisis Operasional
Sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 jumlah pendapatan API Tbk
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata CAGR sebesar 2,25% per
tahun. Jumlah laba sebelum pajak dan laba setelah pajak sejak tahun
2014 sampai dengan 2018 belum mengalami pertumbuhan yang positif.
Sejalan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika,
yang mengakibatkan membengkaknya biaya produksi dikarenakan
bahan baku yang masih impor. Denga Perjanjian Kerja Sama Operasi
antara AIC dengan IJTI diharapkan dapat meningkatkan pendapatan AIC
yang merupakan anak perusahaan API Tbk.
Prospek Perusahaan
Indonesia memiliki keunggulan dalam hal upah tenaga kerja yang
kompetitif dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya yang
rata-rata upah langsungnya berkisar antara USD 154 – USD 309 per
bulan, dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Semarang (lokasi pabrik
Entitas Anak) sebesar Rp 1.900.000,- per bulan, Perseroan dan Entitas
Anak memiliki keunggulan atas biaya tenaga kerja yang lebih
kompetitif. (sumber: www.inews.id)
Dalam beberapa waktu terakhir ini, beberapa perusahaan yang
bergerak di bidang industry Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) telah
ditutup atau berhenti beroperasi yang disebabkan oleh antara lain:
kesulitan modal kerja, kekurangan bahan baku, dan tidak terpenuhinya
standar AMDAL yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Hal ini
menyebabkan produk tekstil berkurang, sehingga memberikan dampak
yang positif bagi Perseroan dan Entitas Anak.
Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC dengan IJTI akan memberikan
dampak positif dan diharapkan dapat memberikan tambahan
pendapatan yang menguntungkan bagi Perseroan.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 40 dari 58
Kerja Sama Operasi akan menghasilkan diversifikasi produk hilir
(downstream) yang memiliki nilai tambah yang lebih besar terhadap
Perseroan dibandingkan dengan produk hulu (upstream).
Prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak masih sangat menjanjikan.
Proses modernisasi mesin-mesin produksi terus-menerus dilakukan
sehingga Perseroan dan Entitas Anak dapat menghasilkan produk
bermutu tinggi untuk memenuhi permintaan pasar atau pelanggan baik
di dalam maupun di luar negeri. Dengan peningkatan kualitas produk,
Perseroan dan Entitas Anak menargetkan peningkatan ekspor ke manca
Negara.
Modernisasi mesin juga akan meningkatkan skala produksi yang optimal,
sehingga Perseroan dan Entitas Anak mampu meningkatkan penjualan
yang tinggi sebagaimana yang terjadi pada tahun 2014 yang mencapai
Rp 2,2 triliun.
Untuk strategi jangka panjang, Perseroan dan Entitas Anak terus-
menerus melakukan pengembangan dengan cara sebagai berikut:
1. Perusahaan terus memantau eksposur dalam mata uang dan
memberlakukan kebijakan yang cocok untuk mengurangi risiko;
2. Perusahaan juga berencana untuk melakukan langkah-langkah untuk
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan;
3. Perusahaan menciptakan peluang pasar, modernisasi mesin dan
memperbaiki produski sehingga dapat menaikan kapasitas produksi
dan penjualan.
II.2.4 Alasan dan Latar Belakang Rencana Transaksi
Bahwa AIC telah menerima sejumlah fasilitas kredit dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”), berdasarkan perjanjian-
perjanjian berikut:
a. Akta Perubahan Akta Penegasan Atas Pembaharuan Perjanjian
Restrukturisasi Kredit Nomor : KP-CRO/006/PK-KI/2008, tanggal 20
Juni 2017 nomor 31, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 31”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/605/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 31;
b. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Kredit Modal Kerja
Nomor : CRO.KP/262/KMK/11, tanggal 20 Juni 2017 nomor 32,
dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris
di Jakarta (“Akta No. 32”), akta mana telah mengalami perubahan
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 41 dari 58
sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018
Nomor TIO.CRO/CCL/604/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta
No. 32;
c. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Pemberian Fasilitas
Non Cash Loan Nomor : CRO.KP/263/NCL/11, tanggal 20 Juni 2017
nomor 33, dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 33”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/606/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 33;
d. Akta Perubahan Dan Pembaharuan Perjanjian Jasa Pelayanan
Transaksi Treasury Nomor : KP-CRO/312/TL/2011, tanggal 20 Juni
2017 nomor 34, dibuat juga di hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta (“Akta No. 34”), akta mana telah
mengalami perubahan sebagaimana ternyata dalam Surat Bank
Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor TIO.CRO/CCL/608/ADD/2018
perihal Addendum I atas Akta No. 34;
e. Akta Perubahan dan Pembaharuan Perjanjian Fasilitas Bill
Purchasing Line, tanggal 20 Juni 2017 nomor 35, dibuat juga di
hadapan Muhammad Hanafi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta
(“Akta No. 35”), akta mana telah mengalami perubahan sebagaimana
ternyata dalam Surat Bank Mandiri tanggal 29 Juni 2018 Nomor
TIO.CRO/CCL/607/ADD/2018 perihal Addendum I atas Akta No. 35;
Untuk selanjutnya perjanjian-perjanjian tersebut disebut sebagai
“Perjanjian Restrukturisasi”.
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi terdapat syarat untuk
menempatkan mesin milik Group Indah Jaya berupa mesin spindles di
gedung Spinning 7 pabrik AIC yang dibutuhkan AIC untuk melakukan
proses produksi. Selanjutnya, berdasarkan surat AIC kepada Bank
Mandiri No. S-016/AIC/DIR/LGL/VI/2019, tanggal 12 Juni 2019, rencana
penempatan mesin spindles di gedung Spinning 7 pabrik AIC diubah
menjadi mesin knitting (rajut) (“Mesin”) di gedung Weaving 3, Gudang
6 dan Gudang 10 pabrik AIC.
Bahwa AIC memiliki pengalaman dan kemampuan dalam memproduksi
produk tekstil, sehubungan dengan hal tersebut AIC dan IJTI bermaksud
untuk melakukan kerja sama operasi.
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 42 dari 58
II.2.5 Keuntungan dan Kerugian atas Dilakukannya Rencana Transaksi
Keuntungan Rencana Transaksi adalah:
AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan Rencana
Transaksi akan dapat menggunakan mesin-mesin knitting dan dyeing,
yang akan menghasilkan diversifikasi produk hilir (downstream) yang
memiliki nilai tambah yang lebih besar bagi Perseroan;
Dengan Rencana Transaksi, AIC dapat mengoptimalkan pemanfaatan
bangunan pabrik dan gudang yang dimiliki.
Kerugian Rencana Transaksi adalah:
Potensi laba yang dihasilkan oleh AIC yang merupakan anak
perusahaan API Tbk akan berkurang karena harus melakukan bagi
hasil dengan IJTI.
II.3 ANALISIS KUANTITATIF ATAS RENCANA TRANSAKSI
II.3.1 Penilaian Kinerja Historis Perusahaan 2014 sampai dengan 2018
Berdasarkan data Laporan Keuangan yang kami peroleh dari manajemen
API Tbk, kondisi keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Laporan Posisi Keuangan
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
ASET
Aset lancar
Jumlah Aset Lancar 581,717 493,634 360,309 764,428 807,543
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar 1,460,619 1,450,692 1,259,448 2,694,309 2,940,027
Jumlah Aset 2,042,336 1,944,326 1,619,757 3,458,737 3,747,570
LIABILITAS dan EKUITAS
Liabilitas Lancar
Jumlah Liabilitas Lancar 1,368,815 1,429,422 854,929 1,643,506 1,885,089
Liabilitas Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 945,392 1,082,830 1,689,801 1,466,145 1,623,645
Jumlah Liabilitas 2,314,207 2,512,252 2,544,730 3,109,651 3,508,734
EKUITAS
Jumlah Ekuitas (271,871) (567,926) (924,973) 349,086 238,836
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2,042,336 1,944,326 1,619,757 3,458,737 3,747,570
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 43 dari 58
Sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 jumlah aset API Tbk mengalami
pertumbuhan rata-rata CAGR sebesar 16,39% per tahun. Jumlah aset
lancar sejak 2014 sampai dengan 2018 mengalami pertumbuhan rata-
rata CAGR sebesar 8,55% per tahun dan aset tidak lancar mengalami
pertumbuhan rata-rata CAGR sebesar 19,11% per tahun.
Sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 jumlah liabilitas mengalami
pertumbuhan rata-rata CAGR sebesar 10,97% per tahun. Ekuitas API Tbk
menunjukan pertumbuhan yang positif pada tahun 2017 sebesar
Rp 349.085 juta dan Rp 238.836 juta pada tahun 2018.
Laporan Laba Rugi
Sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 jumlah pendapatan API Tbk
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata CAGR sebesar 2,25% per
tahun. Jumlah laba sebelum pajak dan laba setelah pajak sejak tahun
2014 sampai dengan tahun 2018 masih negatif.
Secara keseluruhan, indikator termasuk laba sebelum pajak penghasilan
dan laba tahun berjalan meskipun masih negative namun mulai
menunjukkan peningkatan dari tahun 2014 sampai 2018.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
Penjualan Bersih 2,129,058 1,891,190 1,296,753 1,640,409 2,327,448
Beban Pokok Penjualan (2,147,359) (1,982,131) (1,346,218) (1,666,387) (2,313,073)
Laba Kotor (18,301) (90,941) (49,465) (25,978) 14,375
Beban Usaha (122,837) (132,402) (97,662) (106,377) (97,753)
Penghasilan (Beban) Lain-lain (64,668) (51,346)
Laba/(Rugi) Usaha (141,138) (223,343) (147,127) (197,023) (134,724)
Beban bunga dan keuangan (48,039) (110,992) (250,760) (106,626) (58,107)
Ekuitas laba bersih perusahaan asosiasi 649 1,194 79 (6,160) 489
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan (188,528) (333,141) (397,808) (309,809) (192,342)
Manfaat Pajak Tangguhan 31,440 69,270 41,318 23,324 22,107
Laba (Rugi) - Bersih (157,088) (263,871) (356,490) (286,485) (170,235)
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 44 dari 58
Laporan Arus Kas
Sejak tahun 2014 sampai 2018 aktivitas operasi API Tbk secara
keseluruhan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan kegiatan
investasi dan memenuhi pembayaran pinjaman dalam kegiatan
pendanaan.
Analisis Rasio
Rasio Likuiditas
Rasio lancar mengalami pertumbuhan dari 0,42 pada tahun 2014
menjadi 0,43 pada tahun 2018, walaupun tidak signifikan. Rasio kas
belum mengalami pertumbuhan dari tahun 2014 sampai 2018. Rasio
cepat mengalami pertumbuhan dari 0,20 pada tahun 2014 menjadi 0,22
pada tahun 2018. Secara umum, likuiditas perusahaan belum
mengalami perbaikan.
Selama tahun 2014 sampai 2018, aset lancar secara keseluruhan belum
mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, karena rasio likuiditas
secara keseluruhan dari tahun 2014 sampai 2018 berada di bawah 1.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi (39,557) (66,225) (26,517) 126,682 (169,713)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi (36,136) (6,615) (83) (46,019) (131,220)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 83,666 57,137 27,772 (69,479) 299,502
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 7,973 (15,703) 1,172 11,184 (1,431)
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 95 192 (168) 67 319
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 12,739 20,807 5,296 6,300 17,551
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 20,807 5,296 6,300 17,551 16,439
Rasio 2014 2015 2016 2017 2018
Likuiditas
Rasio lancar 0,42 0,35 0,42 0,47 0,43
Rasio kas 0,02 0,00 0,01 0,01 0,01
Rasio cepat 0,20 0,19 0,18 0,17 0,22
Solvabilitas
Debt to equity ratio (6,97) (3,49) (2,01) 4,91 7,89
Debt to total assets ratio 0,93 1,02 1,15 0,50 0,50
Long Debt to equity ratio (3,22) (1,76) (1,67) 3,42 5,72
Profitabilitas
Gross profit margin -0,86% -4,81% -3,81% -1,58% 0,62%
Net profit margin -7,38% -13,95% -27,49% -17,46% -7,31%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 45 dari 58
Rasio Solvabilitas
Rasio utang terhadap ekuitas mengalami pertumbuhan dari negatif 6,97
pada tahun 2014 menjadi 7,89 pada tahun 2018. Rasio utang terhadap
jumlah aset mengalami penurunan dari 0,93 pada tahun 2014 menjadi
0,50 pada tahun 2018. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas
mengalami pertumbuhan dari negatif 3,22 pada tahun 2014 menjadi
5,72 pada tahun 2018.
Selama tahun 2014 sampai 2018, porsi utang secara keseluruhan
mengalami peningkatan.
Rasio Profitabilitas
Marjin laba kotor dan marjin laba bersih masih negative pada tahun
2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 marjin laba kotor sudah positif
meskipun marjin laba bersih masih negative.
II.3.2 Analisis Keuangan Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Pengaruh Rencana Transaksi terhadap posisi keuangan dan kinerja API
Tbk adalah sebagai berikut:
Proforma Posisi Keuangan Sebelum dan Setelah Transaksi
Per 31 Desember 2018
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
ASET
Aset lancar
Jumlah Aset Lancar 807,543 0 807,543
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar 2,940,027 0 2,940,027
Jumlah Aset 3,747,570 0 3,747,570
LIABILITAS dan EKUITAS
Liabilitas Lancar
Jumlah Liabilitas Lancar 1,885,089 0 1,885,089
Liabilitas Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1,623,645 0 1,623,645
Jumlah Liabilitas 3,508,734 0 3,508,734
EKUITAS
Jumlah Ekuitas 238,836 0 238,836
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3,747,570 0 3,747,570
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 46 dari 58
Proforma posisi keuangan mengenai pengaruh dilakukannya Rencana
Transaksi tidak menunjukkan perbedaan antara Sebelum dan Setelah
Rencana Transaksi pada tanggal 31 Desember 2018.
Proforma Laba Rugi Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Per 31 Desember 2018
Proforma laba/rugi mengenai pengaruh Rencana Transaksi tidak
menunjukkan perbedaan antara Sebelum dan Setelah Rencana
Transaksi pada tanggal 31 Desember 2018.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
Penjualan Bersih 2,327,448 0 2,327,448
Beban Pokok Penjualan (2,313,073) 0 (2,313,073)
Laba Kotor 14,375 0 14,375
Beban Usaha (97,753) 0 (97,753)
Penghasilan (Beban) Lain-lain (51,346) 0 (51,346)
Laba/(Rugi) Usaha (134,724) 0 (134,724)
Beban bunga dan keuangan (58,107) 0 (58,107)
Ekuitas laba bersih perusahaan
asosiasi 489 0 489
Laba (Rugi) sebelum PPh (192,342) 0 (192,342)
Manfaat Pajak Tangguhan 22,107 0 22,107
Laba (Rugi) - Bersih (170,235) 0 (170,235)
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 47 dari 58
Proforma Arus Kas Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Per 31 Desember 2018
Proforma arus kas mengenai pengaruh Rencana Transaksi tidak
menunjukkan perbedaan antara Sebelum dan Setelah Rencana
Transaksi pada tanggal 31 Desember 2018.
Proforma Rasio Keuangan Sebelum dan Setelah Transaksi
Analisis rasio mengenai pengaruh Rencana Transaksi terhadap kinerja
API Tbk tidak menunjukkan perbedaan dalam rasio likuiditas,
solvabilitas & profitabilitas antara Sebelum dan Rencana Setelah
Transaksi pada tanggal 31 Desember 2018.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi (169,713) 0 (169,713)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi (131,220) 0 (131,220)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 299,502 0 299,502
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (1,431) 0 (1,431)
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 319 0 319
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 17,551 0 17,551
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 16,439 0 16,439
Rasio
Sebelum
Rencana
Transaksi
Setelah
Rencana
Transaksi
Perubahan
Likuiditas
Rasio lancar 0.43 0.43 0%
Rasio kas 0.01 0.01 0%
Rasio cepat 0.22 0.22 0%
Solvabilitas
Debt to equity ratio 7.89 7.89 0%
Debt to total assets ratio 0.50 0.50 0%
Long Debt to equity ratio 5.72 5.72 0%
Profitabilitas
Gross profit margin 0.62% 0.62% 0%
Net profit margin -7.31% -7.31% 0%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 48 dari 58
II.3.3 Penilaian atas Proyeksi Keuangan
AIC melakukan Kerja Sama Operasi dengan IJTI dengan membentuk
Divisi Knitting. AIC menyiapkan bangunan pabrik dan gudang sedangkan
IJTI menyediakan mesin-mesin knitting dan dyeing, sehingga AIC
mampu menhasilkan produk hilir yang punya nilai tambah lebih tinggi.
Dalam Rencana Transaksi direncanakan bagi hasil antara AIC dengan IJTI
adalah 53% bagian AIC dan 47% bagian IJTI. Dengan kapasitas mencapai
600 Ton per bulan, proyeksi Divisi Knitting untuk periode 5 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
Divisi Knitting
Dengan pertumbuhan sekitar 5% per tahun, kapasitas terpasang baru
akan dapat dimanfaatkan sepenuhnya pada proyeksi tahun ke 5. Jadi
proyeksi pertumbuhan yang dilakukan cukup konservatif.
Proyeksi Laporan Laba / (Rugi)
Aktual Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi
31 Dec 2018 31 Dec 2019 31 Dec 2020 31 Dec 2021 31 Dec 2022 31 Dec 2023
Pendapatan - 17,280,000 36,720,000 38,880,000 41,040,000 43,200,000
Knitting - 17,280,000 36,720,000 38,880,000 41,040,000 43,200,000
Beban Pokok Pendapatan - (10,186,602) (21,647,849) (22,931,521) (24,214,220) (25,534,590)
Bahan Baku - (5,490,960) (11,668,290) (12,354,660) (13,041,030) (13,727,400)
Upah Langsung - (3,528,264) (7,409,355) (7,779,823) (8,168,814) (8,577,255)
Biaya Overhead Produksi - (1,167,377) (2,570,204) (2,797,038) (3,004,376) (3,229,936)
Laba / (Rugi) Kotor - 7,093,398 15,072,151 15,948,479 16,825,780 17,665,410
Beban Operasional - (54,742) (115,127) (121,010) (127,145) (133,544)
Biaya Penjualan - (6,750) (14,344) (15,188) (16,032) (16,875)
Biaya Umum & Administrasi - (47,992) (100,783) (105,822) (111,113) (116,669)
Beban Keuangan - (402,894) (734,956) (664,124) (701,019) (737,915)
Biaya L/C untuk modal kerja - (295,166) (627,228) (664,124) (701,019) (737,915)
Biaya bunga modal kerja - (107,728) (107,728) 0 0 0
- 6,635,762 14,222,068 15,163,346 15,997,616 16,793,951
Penyusutan - 0 0 0 0 0
Penyusutan - 0 0 0 0 0
- 6,635,762 14,222,068 15,163,346 15,997,616 16,793,951
Pendapatan / (Biaya) lain-lain - (3,118,808) (6,684,372) (7,126,773) (7,518,879) (7,893,157)
Pendapatan lain-lain - 0 0 0 0 0
Beban bunga - 0 0 0 0 0
Bagi Hasil IJTI - (3,118,808) (6,684,372) (7,126,773) (7,518,879) (7,893,157)
- 3,516,954 7,537,696 8,036,573 8,478,736 8,900,794
PAJAK PENGHASILAN - (879,239) (1,884,424) (2,009,143) (2,119,684) (2,225,198)
- 2,637,716 5,653,272 6,027,430 6,359,052 6,675,595
Dalam USD
EBITDA
EBIT
LABA / (RUGI) SEBELUM PAJAK
LABA / (RUGI) BERSIH
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 49 dari 58
Divisi Knitting
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan menunjukkan bahwa Divisi Knitting
mampu membiayai dirinya sendiri setelah tahun ke 2 dan mampu
membayar Pokok dan Bunga untuk kebutuhan modal kerjanya.
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan
Aktual Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi
31 Dec 2018 31 Dec 2019 31 Dec 2020 31 Dec 2021 31 Dec 2022 31 Dec 2023
ASET
Aset Lancar
Kas & bank - 0 1,897,000 7,547,457 13,529,618 19,825,182
Piutang usaha - 5,760,000 4,590,000 4,860,000 5,130,000 5,400,000
Persediaan - 6,791,068 6,313,956 6,688,360 7,062,481 7,447,589
Jumlah Aset Lancar - 12,551,068 12,800,956 19,095,818 25,722,099 32,672,771
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar - 0 0 0 0 0
Jumlah ASET - 12,551,068 12,800,956 19,095,818 25,722,099 32,672,771
LIABILITAS & EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha - 5,093,301 4,509,969 4,777,400 5,044,629 5,319,706
Utang bank jangka pendek - 4,820,051 0 0 0 0
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek - 9,913,352 4,509,969 4,777,400 5,044,629 5,319,706
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang - 0 0 0 0 0
Jumlah Liabilitas - 9,913,352 4,509,969 4,777,400 5,044,629 5,319,706
Ekuitas
Kantor Pusat - 0 0 0 0 0
Laba ditahan - 2,637,716 8,290,987 14,318,417 20,677,470 27,353,065
Laba ditahan sebelumnya 0 2,637,716 8,290,987 14,318,417 20,677,470
Laba ditahan tahun berjalan 2,637,716 5,653,272 6,027,430 6,359,052 6,675,595
Jumlah Ekuitas - 2,637,716 8,290,987 14,318,417 20,677,470 27,353,065
Jumlah LIABILITAS & EKUITAS - 12,551,068 12,800,956 19,095,818 25,722,099 32,672,771
Dalam USD
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 50 dari 58
Proyeksi Laporan Keuangan Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
yang kami peroleh dari manajemen API Tbk.
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Sebelum dan Setelah Rencana
Transaksi
Berdasarkan analisis perbandingan tersebut di atas menunjukkan bahwa
dengan Rencana Transaksi, proyeksi Laporan Posisi Keuangan API Tbk
mengalami perbaikan, karena adanya kontribusi dari Divisi Knitting yang
merupakan hasil Kerja Sama Operasi AIC dengan IJTI.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Aset Lancar
Sebelum Rencana Transaksi 807,543 1,171,599 1,497,669 1,776,540 2,060,183
Setelah Rencana Transaksi 807,543 1,353,351 1,683,040 2,053,067 2,432,664
Selisih 0 181,752 185,371 276,527 372,482
% Selisih 0.00% 15.51% 12.38% 15.57% 18.08%
Aset Tidak Lancar
Sebelum Rencana Transaksi 2,940,027 2,975,129 2,919,600 2,848,868 2,759,306
Setelah Rencana Transaksi 2,940,027 2,975,129 2,919,600 2,848,868 2,759,306
Selisih 0 0 0 0 0
% Selisih 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Liabilitas Jangka Pendek
Sebelum Rencana Transaksi 1,885,089 1,804,058 2,025,614 2,145,581 2,193,988
Setelah Rencana Transaksi 1,885,089 1,877,814 2,090,923 2,214,763 2,267,039
Selisih 0 73,756 65,309 69,182 73,051
% Selisih 0.00% 4.09% 3.22% 3.22% 3.33%
Liabilitas Jangka Panjang
Sebelum Rencana Transaksi 1,623,645 1,524,366 1,521,207 1,511,510 1,502,800
Setelah Rencana Transaksi 1,623,645 1,594,165 1,521,207 1,511,510 1,502,800
Selisih 0 69,799 0 0 0
% Selisih 0.00% 4.58% 0.00% 0.00% 0.00%
Ekuitas
Sebelum Rencana Transaksi 238,836 818,303 870,449 968,317 1,122,701
Setelah Rencana Transaksi 238,836 856,500 990,511 1,175,662 1,422,131
Selisih 0 38,197 120,062 207,345 299,430
% Selisih 0.00% 4.67% 13.79% 21.41% 26.67%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 51 dari 58
Proyeksi Laporan Laba Rugi Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Berdasarkan analisis perbandingan tersebut di atas menunjukkan bahwa
dengan Rencana Transaksi, proyeksi Laporan Laba Rugi mengalami
perbaikan, karena adanya kontribusi dari Divisi Knitting yang
merupakan hasil Kerja Sama Operasi AIC dengan IJTI.
Proyeksi Laporan Arus Kas Sebelum dan Setelah Transaksi
Berdasarkan analisis perbandingan tersebut di atas menunjukkan bahwa
dengan Rencana Transaksi, proyeksi Laporan Arus Kas mengalami
perbaikan, karena adanya kontribusi dari Divisi Knitting yang
merupakan hasil Kerja Sama Operasi AIC dengan IJTI.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Pendapatan
Sebelum Rencana Transaksi 2,327,448 2,894,928 3,282,765 3,611,042 3,972,146
Setelah Rencana Transaksi 2,327,448 3,145,160 3,814,508 4,174,063 4,566,446
Selisih 0 250,232 531,742 563,021 594,300
% Selisih 0.00% 8.64% 16.20% 15.59% 14.96%
Laba Kotor
Sebelum Rencana Transaksi 14,375 103,090 242,752 309,310 390,164
Setelah Rencana Transaksi 14,375 205,810 461,011 540,260 633,818
Selisih 0 102,720 218,260 230,950 243,654
% Selisih 0.00% 99.64% 89.91% 74.67% 62.45%
Laba Bersih
Sebelum Rencana Transaksi (170,235) (45,103) 50,199 94,272 148,751
Setelah Rencana Transaksi (170,235) 38,257 228,861 284,758 349,717
Selisih 0 83,360 178,661 190,486 200,966
% Selisih 0.00% -184.82% 355.91% 202.06% 135.10%
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Sebelum Rencana Transaksi (169,713) (617,626) 25,170 24,719 24,082
Setelah Rencana Transaksi (169,713) (681,591) 133,082 116,161 120,861
Selisih 0 (63,965) 107,913 91,441 96,779
% Selisih 0.00% 10.36% 428.74% 369.92% 401.87%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Sebelum Rencana Transaksi (131,220) 0 0 0 0
Setelah Rencana Transaksi (131,220) 0 0 0 0
Selisih 0 0 0 0 0
% Selisih 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Sebelum Rencana Transaksi 299,502 614,751 (22,725) (22,725) (22,725)
Setelah Rencana Transaksi 299,502 678,716 (103,167) (32,342) (32,876)
Selisih 0 63,965 (80,442) (9,617) (10,151)
% Selisih 0.00% 10.40% 353.99% 42.32% 44.67%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 52 dari 58
II.3.4 Analisis Inkremental
Berdasarkan data Proyeksi Laporan Keuangan di atas, kami melakukan
analisis inkremental dilakukan dengan cara melakukan analisis
perbandingan antara sebelum dan setelah Rencana Transaksi dengan
hasil sebagai berikut:
Analisis Inkremental
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hamper seluruh variable yang
diukur menunjukkan peningkatan. Untuk laba per lembar saham/EPS
selama masa proyeksi antara Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
bahkan mengalami peningkatan yang signifikan.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Pendapatan
Sebelum Rencana Transaksi 2,327,448 2,894,928 3,282,765 3,611,042 3,972,146
Setelah Rencana Transaksi 2,327,448 3,145,160 3,814,508 4,174,063 4,566,446
Selisih 0 250,232 531,742 563,021 594,300
% Selisih 0.00% 8.64% 16.20% 15.59% 14.96%
Beban Pokok Penjualan
Sebelum Rencana Transaksi (2,313,073) (2,791,838) (3,040,014) (3,301,732) (3,581,982)
Setelah Rencana Transaksi (2,313,073) (2,939,350) (3,353,496) (3,633,803) (3,932,628)
Selisih 0 (147,512) (313,483) (332,071) (350,646)
% Selisih 0.00% 5.28% 10.31% 10.06% 9.79%
Laba Kotor
Sebelum Rencana Transaksi 14,375 103,090 242,752 309,310 390,164
Setelah Rencana Transaksi 14,375 205,810 461,011 540,260 633,818
Selisih 0 102,720 218,260 230,950 243,654
% Selisih 0.00% 99.64% 89.91% 74.67% 62.45%
Laba Bersih
Sebelum Rencana Transaksi (170,235) (45,103) 50,199 94,272 148,751
Setelah Rencana Transaksi (170,235) 38,257 228,861 284,758 349,717
Selisih 0 83,360 178,661 190,486 200,966
% Selisih 0.00% -184.82% 355.91% 202.06% 135.10%
Laba per Lembar Saham
(Dalam Rupiah)
Sebelum Rencana Transaksi 1,467
Setelah Rencana Transaksi (116.07) (30.75) 34.23 64.28 101.42
Setelah Transaksi (116.07) 26.08 156.04 194.15 238.44
Selisih 0.00 56.84 121.81 129.88 137.02
% Selisih 0.00% -184.82% 355.91% 202.06% 135.10%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 53 dari 58
II.3.5 Analisis Sensitivitas
Sensitivitas terhadap Bagi Hasil:
Kami mengukur sensitivitas berdasarkan perubahan bagi hasil antara
AIC dengan IJTI. Variabel yang kami gunakan adalah bagian bagi hasil
IJTI naik 5% dan 10% serta turun 5% dan 10%.
Hasil analisis adalah sebagai berikut:
Analisis Sensitivitas Terhadap Perubahan Bagi Hasil
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa apabila bagian bagi hasil IJTI
naik 5% atau 10%, maka bagian AIC mengalami penurunan yang lebih
kecil yaitu 4,43% atau 8,87%. Demikian juga sebaliknya apabila bagian
bagi hasil IJTI mengalami penurunan, maka bagian bagi hasil AIC akan
mengalami peningkatan yang lebih kecil. Ini berarti bahwa proyeksi
kurang sensitive terhadap perubahan bagi hasil.
Sensitivitas terhadap Penjualan:
Kami mengukur sensitivitas berdasarkan perubahan penjualan. Variabel
yang kami gunakan adalah penjualan turun 5% dan 10% serta naik 5%
dan 10%.
Hasil analisis adalah sebagai berikut:
Dalam Juta Rupiah
Naik 5% Naik 10% Turun 5% Turun 10%
Bagi Hasil KSO:
AIC 53% 51% 48% 55% 58%
IJTI 47% 49% 52% 45% 42%
100% 100% 100% 100% 100%
Hasil KSO:
AIC 17,984 17,187 16,390 18,782 19,579
IJTI 15,948 16,746 17,543 15,151 14,354
33,933 33,933 33,933 33,933 33,933
Selisih Hasil KSO:
Selisih
AIC 0 (797) (1,595) 797 1,595
IJTI 0 797 1,595 (797) (1,595)
% Selisih
AIC 0.00% -4.43% -8.87% 4.43% 8.87%
IJTI 0.00% 5.00% 10.00% -5.00% -10.00%
KeteranganBagi Hasil IJTI Tahun 2019
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 54 dari 58
Analisis Sensitivitas Terhadap Perubahan Bagi Hasil
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan pencapaian
Penjualan akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap Laba
Bersih Sebelum Pajak. Hal ini berarti bahwa proyeksi sensitive terhadap
pencapaian penjualan.
II.4 ANALISIS ATAS KEWAJARAN NILAI TRANSAKSI
Analisis atas kewajaran nilai transaksi yang kami lakukan adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh KJPP NDR sebagai
Kantor Jasa Penilai Publik Independen berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan No. 357/KM.1/2009 dengan Izin Usaha No.
2.09.0018 tanggal 2 April 2009 dan telah terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”) dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“Bapepam dan LK”) berdasarkan Surat No.
S-8492/BL/2009 yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK tanggal
16 September 2009 telah melakukan penelaahan dan penilaian atas
obyek berupa tanah dan bangunan milik AIC serta mesin-mesin dan
peralatannya milik IJTI.
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 2019 2020 2021 2022 2023
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50,929 109,153 116,378 122,781 128,892
Penjualan - Turun 5% 46,537 99,799 106,453 112,305 117,866
Selisih (4,393) (9,355) (9,924) (10,475) (11,027)
% Selisih -8.62% -8.57% -8.53% -8.53% -8.56%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50,929 109,153 116,378 122,781 128,892
Penjualan - Turun 10% 42,144 90,444 96,529 101,830 106,839
Selisih (8,785) (18,709) (19,848) (20,951) (22,054)
% Selisih -17.25% -17.14% -17.06% -17.06% -17.11%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50,929 109,153 116,378 122,781 128,892
Penjualan - Naik 5% 55,322 118,508 126,302 133,256 129,874
Selisih 4,393 9,355 9,924 10,475 981
% Selisih 8.62% 8.57% 8.53% 8.53% 0.76%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50,929 109,153 116,378 122,781 128,892
Penjualan - Naik 10% 59,714 127,863 136,226 143,732 130,766
Selisih 8,785 18,709 19,848 20,951 1,873
% Selisih 17.25% 17.14% 17.06% 17.06% 1.45%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 55 dari 58
Berdasarkan Laporan Penilaian Aset File No. 00343/2.0018-00/PI/04/
0148/1/VI/2019 tertanggal 25 Juni 2019 hasilnya adalah sebagai
berikut:
- Hasil Penilaian Tanah dan Bangunan milik AIC per tanggal
31 Desember 2018 yang akan digunakan dalam Rencana Transaksi
adalah sebesar Rp 80.060 juta;
- Hasil Penilaian Mesin-mesin dan Peralatannya milik IJTI per tanggal
31 Desember 2018 yang akan digunakan dalam Rencana Transaksi
adalah sebesar Rp 70.214 juta.
Dalam Draft Perjanjian Kerja Sama Operasi, disebutkan para pihak
bertanggung jawab atas kewajiban untuk Pihak Pertama
menyediakan Tanah dan Bangunan sedangkan Pihak Kedua
menyediakan Mesin-mesin untuk digunakan dalam kerja sama
operasi. Biaya-biaya lainnya akan ditanggung oleh divisi yang akan
dibentuk. Dengan demikian yang menjadi dasar bagi hasil dalam kerja
sama operasi adalah aset yang diserahkan untuk digunakan dalam
kerja sama operasi. Oleh sebab itu, pembagian hasil yang wajar dapat
diukur dengan menggunakan kontribusi nilai pasar aset yang
diserahkan.
Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perbandingan Kontribusi dengan Bagi Hasil menunjukkan
bahwa untuk Bagi Hasil yang disepakati untuk AIC lebih rendah 0,52%
dibandingkan dengan kontribusi nilai pasar aset yang diserahkan
untuk rencana kerja sama operasi.
Dengan demikian selisih harga transaksi tersebut masih dalam batas
kisaran nilai yaitu ± 7,5% sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK
VIII.C.3. tanggal 19 April 2012 poin 12.e.2). Berdasarkan analisis
tersebut di atas, kami berkesimpulan bahwa nilai transaksi adalah
wajar karena berada dalam kisaran nilai yang diatur dalam Peraturan
Bapepam dan LK VIII.C.3.
Kontribusi dan Bagi Hasil Para Pihak:
Tanah &
BangunanMesin Total
Kontribusi
%Bagi Hasil
Selisih
%
AIC 5,528,624 0 5,528,624 53.28% 53.00% -0.52%
IJI 0 4,848,698 4,848,698 46.72% 47.00% 0.28%
Total 5,528,624 4,848,698 10,377,322 100.00% 100.00% -0.24%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 56 dari 58
II.5 ANALISIS ATAS FAKTOR LAIN YANG RELEVAN
Atas dasar analisis yang kami lakukan terhadap faktor-faktor lainnya
yang kami anggap relevan sehubungan dengan Rencana Transaksi dapat
kami simpulkan bahwa Rencana Transaksi Perjanjian Kerja Sama
Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan
IJTI adalah untuk modernisasi mesin sebagai persyaratan dari Bank
Mandiri dalam Perjanjian Restrukturisasi.
Kesimpulan
Metode yang digunakan dalam melakukan analisis penyusunan pendapat
kewajaran atas Rencana Transaksi adalah dengan melakukan analisis transaksi,
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, analisis atas kewajaran nilai transaksi
dan analisis atas faktor-faktor lain yang relevan.
Hasil analisis yang kami lakukan terhadap Rencana Transaksi adalah sebagai
berikut:
a. Berdasarkan penjelasan dari Manajemen API Tbk, Rencana Transaksi di atas
merupakan transaksi afiliasi dan transaksi material karena nilai rencana
transaksi di kisaran 20% - 50% dari ekuitas API Tbk per 31 Desember 2018,
yaitu 33,52% namun tidak mengandung benturan kepentingan, sehingga
tunduk pada ketentuan yang di atur dalam peraturan OJK dahulu Bapepam
dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu dan IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama.
b. Berdasarkan analisis terhadap dokumen korporasi AIC, API Tbk dan IJTI serta
informasi dari manajemen API Tbk, diperoleh informasi mengenai hubungan
afiliasi sebagai berikut:
- Tony Pesik dan Johnny Pesik sebagai Presiden Komisaris dan Presiden
Direktur di API Tbk dan AIC adalah pemegang saham IJTI dengan masing-
masing kepemilikan saham sebesar 7,30%;
- Tony Pesik dan Johnny Pesik adalah ultimate shareholders dari PT Indah
Jaya Investama (“IJI”) yang merupakan pemegang saham PT World
Harvest Textile (“WHT”) sebesar 65%. Dalam hal ini, WHT pemegang
saham Seri A API Tbk sebesar 18,76% dan Saham seri B sebesar 58,77%;
- API Tbk merupakan pemegang saham AIC sebesar 96,44%;
- Tony Pesik menjabat sebagai Presiden Komisaris di API Tbk dan menjabat
sebagai Komisaris Utama di AIC dan IJTI;
- Johnny Pesik menjabat sebagai Presiden Direktur di API Tbk dan menjabat
sebagai Direktur Utama di AIC dan IJTI;
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 57 dari 58
- Ivan Pesik menjabat sebagai Direktur di API Tbk, AIC dan IJTI.
c. Rencana Transaksi akan meningkatkan kemampuan AIC untuk meningkatkan
kapasitas produksi knitting tanpa melakukan investasi atas mesin-mesin
knitting;
d. RencanaTransaksi akan meningkatkan optimasi penggunaan bangunan milik
AIC;
e. Rencana Transaksi akan memberikan tambahan pendapatan dan keuntungan
bagi AIC;
f. Rencana Transaksi akan meningkatkan laba per lembar saham;
g. Bagi hasil atas keuntungan kerja sama operasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perbandingan Kontribusi dengan Bagi Hasil menunjukkan bahwa
untuk Bagi Hasil yang disepakati untuk AIC lebih rendah 0,57% dibandingkan
dengan kontribusi nilai pasar aset yang diserahkan untuk rencana kerja sama
operasi.
Dengan demikian selisih harga transaksi tersebut masih dalam batas kisaran
nilai yaitu ± 7,5% sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK VIII.C.3. tanggal
19 April 2012 poin 12.e.2). Berdasarkan analisis tersebut di atas, kami
berkesimpulan bahwa nilai transaksi adalah wajar karena berada dalam
kisaran nilai yang diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK VIII.C.3.
h. Perjanjian Kerja Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan
API Tbk dengan IJTI adalah untuk melakukan modernisasi mesin sebagai
persyaratan dari Bank Mandiri dalam Perjanjian Restrukturisasi.
Atas dasar analisis yang kami lakukan terhadap kewajaran Rencana Transaksi
yang meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif,
analisis kewajaran nilai transaksi dan analisis atas faktor-faktor lain yang
relevan maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi Perjanjian Kerja
Sama Operasi antara AIC yang merupakan anak perusahaan API Tbk dengan
IJTI adalah Wajar.
Kontribusi dan Bagi Hasil Para Pihak:
Tanah &
BangunanMesin Total
Kontribusi
%Bagi Hasil
Selisih
%
AIC 5,528,624 0 5,528,624 53.28% 53.00% -0.52%
IJI 0 4,848,698 4,848,698 46.72% 47.00% 0.28%
Total 5,528,624 4,848,698 10,377,322 100.00% 100.00% -0.24%
API Tbk – Pendapat Kewajaran Halaman 58 dari 58
Independensi Penilai
Dalam mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran ini, kami telah bertindak
secara objektif dan independen tanpa adanya konflik dan tidak terafiliasi
dengan API Tbk ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami tidak mempunyai
kepentingan atau keuntungan baik sekarang maupun yang akan datang
berkaitan dengan penugasan ini. Selanjutnya, Laporan Penilaian ini tidak
dilakukan untuk memberikan keuntungan atau kerugian pada pihak manapun.
Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi wajar tidaknya
rencana transaksi yang disimpulkan.
Penutup
Laporan ini harus dipandang sebagai satu kesatuan. Penggunaan sebagian
laporan dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dapat
menyebabkan pengertian yang berbeda.
Disini kami tegaskan bahwa kami tidak menarik keuntungan, baik sekarang
maupun dimasa yang akan datang dari objek yang dinilai atau dari kesimpulan
kewajaran yang dihasilkan.
Demikian disampaikan dan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam
menyusun laporan ini, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kantor Jasa Penilai Publik
Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan
Drs. Nirboyo Adiputro, MAPPI (Cert)
Pimpinan Rekan
Izin Penilai : PB-1.09.00148
MAPPI No. : 81-S-00014
STTD No. : 08/BL/STTD-P/AB/2006
Register No. : RMK-2017.00157
Lampiran 1
PT Asia Pacific Investama TbkProforma Laporan Posisi Keuangan Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 16.439 16.439
Piutang usaha
Pihak berelasi 691 691
Pihak ketiga 169.488 169.488
Piutang lain-lain 4.070 4.070
Persediaan 384.019 384.019
Uang muka 225.643 225.643
Pajak dibayar dimuka 1.949 1.949
Biaya dibayar dimuka 5.244 5.244
Jumlah Aset Lancar 807.543 0 807.543
Aset Tidak Lancar
Piutang lain-lain 0 0
Aset pajak tangguhan 287.655 287.655
Investasi saham 1.113 1.113
Aset tetap 2.646.437 2.646.437
Uang muka pembelian aset tetap 0
Uang muka jaminan 4.822 4.822
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.940.027 0 2.940.027
Jumlah Aset 3.747.570 0 3.747.570
LIABILITAS dan EKUITAS
Liabilitas Lancar
Utang usaha
Pihak berelasi 515.513 515.513
Pihak ketiga 68.947 68.947
Utang lain-lain
Pihak berelasi 335.346 0 335.346
Pihak ketiga 27.304 27.304
Utang pajak 2.441 2.441
Beban akrual 101.145 101.145
Uang muka pelanggan 315.386 315.386
Utang bank dan lembg. Keuangan JK pendek 505.475 505.475
Bagian liabilitas JK panjang JT 1 tahun:
Utang bank 0 0
Lembaga keuangan lainnya 13.532 13.532
Pihak berelasi 0
Jumlah Liabilitas Lancar 1.885.089 0 1.885.089
Liabilitas Tidak Lancar
Utang lain-lain
Pihak berelasi 1.280 1.280
Pihak ketiga 24.616 24.616
Liabilitas imbalan kerja JK panjang 48.052 48.052
Liabilitas JK panjang dikurangi JT 1 tahun:
Utang bank 1.229.481 0 1.229.481
Utang lain-lain 42.395 42.395
Liabilitas diestimasi 184.418 184.418
Utang subordinasi - pihak berelasi 93.403 93.403
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1.623.645 0 1.623.645
Jumlah Liabilitas 3.508.734 0 3.508.734
EKUITAS
Modal saham 767.667 767.667
Tambahan modal disetor 231.480 231.480
Selisih transaksi dengan pihak pengendali 200.951 200.951
Penghasilan komprehensif lain 1.560.960 1.560.960
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya 2.000 2.000
Tidak ditentukan penggunaanya (2.549.481) (2.549.481)
Total ekuitas diatribusikan kepada induk 213.577 213.577
Kepentingan non-pengendali 25.259 25.259
Jumlah Ekuitas 238.836 0 238.836
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.747.570 0 3.747.570
Lampiran 2
PT Asia Pacific Investama TbkProforma Laporan Laba Rugi Sebelum dan Setelah Rencana Transaksi
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
Penjualan Bersih 2.327.448 0 2.327.448
Yarn 1.428.916 1.428.916
Grey 362.211 362.211
Denim 473.634 473.634
Waste and others 21.420 21.420
Laundry 35.615 35.615
Jobwork 5.652 5.652
Uniform -
Pembelian bahan baku (1.507.180) (1.507.180)
Upah langsung (199.862) (199.862)
Biaya overhead produksi (515.214) (515.214)
Jumlah biaya produksi (2.222.256) (2.222.256)
Barang dalam proses
Awal tahun (58.289) (58.289)
Akhir tahun 92.917 92.917
Harga pokok produksi (2.187.628) (2.187.628)
Barang jadi
Awal tahun (192.037) (192.037)
Pembelian barang jadi (189.919) (189.919)
Akhir tahun 256.511 256.511
Beban Pokok Penjualan (2.313.073) 0 (2.313.073)
Laba Kotor 14.375 0 14.375
Beban Usaha (97.753) 0 (97.753)
Penjualan (51.780) (51.780)
Pengangkutan (28.559) (28.559)
Komisi dan administrasi penjualan lokal dan ekspor(6.531) (6.531)
Gaji dan tunjangan (8.600) (8.600)
Administrasi penjualan ekspor (4.763) (4.763)
Representasi dan sumbangan (91) (91)
Klaim mutu (905) (905)
Perjalanan dinas (252) (252)
Asuransi (623) (623)
Iklan dan promosi (582) (582)
Pos dan telekomunikasi (317) (317)
Penyusutan (57) (57)
Administrasi kantor (48) (48)
Perbaikan dan pemeliharaan -
Administrasi bank -
Lain-lain (452) (452)
Umum dan Administrasi (45.973) (45.973)
Gaji dan tunjangan (24.703) (24.703)
Representasi dan sumbangan (505) (505)
Sewa kantor -
Imbalan pasca kerja JK panjang (12.743) (12.743)
Jasa profesional (3.612) (3.612)
Administrasi bank (253) (253)
Penyisihan piutang ragu-ragu -
Perjalanan dinas (11) (11)
Keanggotaan -
Telekomunikasi (170) (170)
Penyusutan (289) (289)
Iklan dan promosi (167) (167)
Administrasi kantor -
Perbaikan dan pemeliharaan -
Asuransi (56) (56)
Lain-lain (3.464) (3.464)
Penghasilan (Beban) Lain-lain (51.346) 0 (51.346)
Laba/(Rugi) Usaha (134.724) 0 (134.724)
Beban bunga dan keuangan (58.107) 0 (58.107)
Ekuitas laba bersih perusahaan
asosiasi 489 0 489
Laba (Rugi) sebelum PPh (192.342) 0 (192.342)
Manfaat Pajak Tangguhan 22.107 0 22.107
Laba (Rugi) - Bersih (170.235) 0 (170.235)
Lampiran 3
Lampiran 4
PT Asia Pacific Investama TbkProforma Laporan Arus Kas Sebelum dam Setelah Rencana Transaksi
Dalam Juta Rupiah
Keterangan
Sebelum
Rencana
Transaksi
Penyesuaian
Setelah
Rencana
Transaksi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi (169.713) 0 (169.713)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi (131.220) 0 (131.220)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 299.502 0 299.502
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (1.431) 0 (1.431)
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 319 0 319
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 17.551 0 17.551
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 16.439 0 16.439
Rasio
Sebelum
Rencana
Transaksi
Setelah
Rencana
Transaksi
Perubahan
Likuiditas
Rasio lancar 0,43 0,43 0%
Rasio kas 0,01 0,01 0%
Rasio cepat 0,22 0,22 0%
Solvabilitas
Debt to equity ratio 7,89 7,89 0%
Debt to total assets ratio 0,50 0,50 0%
Long Debt to equity ratio 5,72 5,72 0%
Profitabilitas
Gross profit margin 0,62% 0,62% 0%
Net profit margin -7,31% -7,31% 0%
Lampiran 5
PT Asia Pacific Investama Tbk PT Asia Pacific Investama TbkProyeksi Laporan Posisi Keuangan per 2019 - 2022 Proyeksi Laporan Posisi Keuangan per 2019 - 2022
Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah
Sebelum Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022 Setelah Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
ASET ASET
Aset lancar Aset lancar
Jumlah Aset Lancar 807.543 1.171.599 1.497.669 1.776.540 2.060.183 26,38% Jumlah Aset Lancar 807.543 1.353.351 1.683.040 2.053.067 2.432.664
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar 2.940.027 2.975.129 2.919.600 2.848.868 2.759.306 -1,57% Jumlah Aset Tidak Lancar 2.940.027 2.975.129 2.919.600 2.848.868 2.759.306
Jumlah Aset 3.747.570 4.146.728 4.417.270 4.625.408 4.819.488 6,49% Jumlah Aset 3.747.570 4.328.480 4.602.640 4.901.935 5.191.970
LIABILITAS dan EKUITAS LIABILITAS dan EKUITAS
Liabilitas Lancar Liabilitas Lancar
Jumlah Liabilitas Lancar 1.885.089 1.804.058 2.025.614 2.145.581 2.193.988 3,87% Jumlah Liabilitas Lancar 1.885.089 1.877.814 2.090.923 2.214.763 2.267.039
Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1.623.645 1.524.366 1.521.207 1.511.510 1.502.800 -1,92% Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1.623.645 1.594.165 1.521.207 1.511.510 1.502.800
Jumlah Liabilitas 3.508.734 3.328.424 3.546.821 3.657.091 3.696.788 1,31% Jumlah Liabilitas 3.508.734 3.471.979 3.612.130 3.726.273 3.769.839
EKUITAS EKUITAS
Jumlah Ekuitas 238.836 818.303 870.449 968.317 1.122.701 47,25% Jumlah Ekuitas 238.836 856.500 990.511 1.175.662 1.422.131
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.747.570 4.146.728 4.417.270 4.625.408 4.819.488 6,49% Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3.747.570 4.328.480 4.602.640 4.901.935 5.191.970
Lampiran 6
PT Asia Pacific Investama Tbk PT Asia Pacific Investama TbkProyeksi Laporan Laba Rugi 2019 - 2022 Proyeksi Laporan Laba Rugi 2019 - 2022
Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah
Sebelum Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022 Setelah Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Penjualan Bersih 2.327.448 2.894.928 3.282.765 3.611.042 3.972.146 11,12% Penjualan Bersih 2.327.448 3.145.160 3.814.508 4.174.063 4.566.446
Beban Pokok Penjualan (2.313.073) (2.791.838) (3.040.014) (3.301.732) (3.581.982) Beban Pokok Penjualan (2.313.073) (2.939.350) (3.353.496) (3.633.803) (3.932.628)
Laba Kotor 14.375 103.090 242.752 309.310 390.164 55,84% Laba Kotor 14.375 205.810 461.011 540.260 633.818
Beban Usaha Beban Usaha
Penjualan (97.753) (62.986) (68.875) (74.168) (79.911) Penjualan (97.753) (63.084) (69.082) (74.388) (80.143)
Umum dan Administrasi (51.346) (46.953) (49.301) (51.766) (54.355) Umum dan Administrasi (51.346) (47.648) (50.760) (53.298) (55.964)
Laba/(Rugi) Usaha (134.724) (6.849) 124.576 183.376 255.898 Laba/(Rugi) Usaha (134.724) 95.078 341.168 412.573 497.711
Penghasilan (Beban) lain-lain - bersih (57.618) (52.671) (56.995) (56.999) (56.849) Penghasilan (Beban) lain-lain - bersih (57.618) (58.505) (67.638) (66.616) (67.001)
Bagi Hasil IJTI Bagi Hasil IJTI (45.163) (96.796) (103.203) (108.881)
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan (192.342) (59.520) 67.580 126.377 199.049 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan (192.342) 36.572 273.530 345.957 430.711
Tax Benefit/(Expense) 22.107 14.417 (17.381) (32.105) (50.298) Pajak Penghasilan 22.107 1.685 (44.670) (61.199) (80.994)
Laba (Rugi) - Bersih (170.235) (45.103) 50.199 94.272 148.751 Laba (Rugi) - Bersih (170.235) 38.257 228.861 284.758 349.717
Lampiran 7
PT Asia Pacific Investama Tbk PT Asia Pacific Investama TbkProyeksi Laporan Arus Kas 2019 - 2022 Proyeksi Laporan Arus Kas 2019 - 2022
Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah
Sebelum Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022 Setelah Rencana Transaksi 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi (169.713) (617.626) 25.170 24.719 24.082 Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi (169.713) (681.591) 133.082 116.161 120.861
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi (131.220) 0 0 0 0 Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi (131.220) 0 0 0 0
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 299.502 614.751 (22.725) (22.725) (22.725) Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 299.502 678.716 (103.167) (32.342) (32.876)
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (1.431) (2.875) 2.445 1.995 1.358 Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (1.431) (2.875) 29.915 83.819 87.985
Kurs 319 Kurs 319
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 17.551 16.439 13.564 16.010 18.004 Kas dan Setara Kas Awal Tahun 17.551 16.439 13.564 43.480 127.299
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 16.439 13.564 16.010 18.004 19.362 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 16.439 13.564 43.480 127.299 215.284
Lampiran 8
PT Asia Pacific Investama TbkAnalisis Inkremental
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Pendapatan
Sebelum Rencana Transaksi 2.327.448 2.894.928 3.282.765 3.611.042 3.972.146
Setelah Rencana Transaksi 2.327.448 3.145.160 3.814.508 4.174.063 4.566.446
Selisih 0 250.232 531.742 563.021 594.300
% Selisih 0,00% 8,64% 16,20% 15,59% 14,96%
Beban Pokok Penjualan
Sebelum Rencana Transaksi (2.313.073) (2.791.838) (3.040.014) (3.301.732) (3.581.982)
Setelah Rencana Transaksi (2.313.073) (2.939.350) (3.353.496) (3.633.803) (3.932.628)
Selisih 0 (147.512) (313.483) (332.071) (350.646)
% Selisih 0,00% 5,28% 10,31% 10,06% 9,79%
Laba Kotor
Sebelum Rencana Transaksi 14.375 103.090 242.752 309.310 390.164
Setelah Rencana Transaksi 14.375 205.810 461.011 540.260 633.818
Selisih 0 102.720 218.260 230.950 243.654
% Selisih 0,00% 99,64% 89,91% 74,67% 62,45%
Laba Bersih
Sebelum Rencana Transaksi (170.235) (45.103) 50.199 94.272 148.751
Setelah Rencana Transaksi (170.235) 38.257 228.861 284.758 349.717
Selisih 0 83.360 178.661 190.486 200.966
% Selisih 0,00% -184,82% 355,91% 202,06% 135,10%
Laba per Lembar Saham
(Dalam Rupiah)
Sebelum Rencana Transaksi 1.467
Setelah Rencana Transaksi (116,07) (30,75) 34,23 64,28 101,42
Setelah Transaksi (116,07) 26,08 156,04 194,15 238,44
Selisih 0,00 56,84 121,81 129,88 137,02
% Selisih 0,00% -184,82% 355,91% 202,06% 135,10%
Lampiran 9
PT Asia Pacific Investama TbkAnalisis Sensitivitas - Bagi Hasil KSO
Dalam Juta Rupiah
Naik 5% Naik 10% Turun 5% Turun 10%
Bagi Hasil KSO:
AIC 53% 51% 48% 55% 58%
IJTI 47% 49% 52% 45% 42%
100% 100% 100% 100% 100%
Hasil KSO:
AIC 17.984 17.187 16.390 18.782 19.579
IJTI 15.948 16.746 17.543 15.151 14.354
33.933 33.933 33.933 33.933 33.933
Selisih Hasil KSO:
Selisih
AIC 0 (797) (1.595) 797 1.595
IJTI 0 797 1.595 (797) (1.595)
% Selisih
AIC 0,00% -4,43% -8,87% 4,43% 8,87%
IJTI 0,00% 5,00% 10,00% -5,00% -10,00%
2.343.274 14.481 33.933
PT Asia Pacific Investama TbkAnalisis Sensitivitas - Penjualan
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 2019 2020 2021 2022 2023
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50.929 109.153 116.378 122.781 128.892
Penjualan - Turun 5% 46.537 99.799 106.453 112.305 117.866
Selisih (4.393) (9.355) (9.924) (10.475) (11.027)
% Selisih -8,62% -8,57% -8,53% -8,53% -8,56%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50.929 109.153 116.378 122.781 128.892
Penjualan - Turun 10% 42.144 90.444 96.529 101.830 106.839
Selisih (8.785) (18.709) (19.848) (20.951) (22.054)
% Selisih -17,25% -17,14% -17,06% -17,06% -17,11%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50.929 109.153 116.378 122.781 128.892
Penjualan - Naik 5% 55.322 118.508 126.302 133.256 129.874
Selisih 4.393 9.355 9.924 10.475 981
% Selisih 8,62% 8,57% 8,53% 8,53% 0,76%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Penjualan Awal 50.929 109.153 116.378 122.781 128.892
Penjualan - Naik 10% 59.714 127.863 136.226 143.732 130.766
Selisih 8.785 18.709 19.848 20.951 1.873
% Selisih 17,25% 17,14% 17,06% 17,06% 1,45%
KeteranganBagi Hasil IJTI Tahun 2019
Lampiran 10
PT Asia Pacific Investama TbkAnalisis Proyeksi
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Aset Lancar
Sebelum Rencana Transaksi 807.543 1.171.599 1.497.669 1.776.540 2.060.183
Setelah Rencana Transaksi 807.543 1.353.351 1.683.040 2.053.067 2.432.664
Selisih 0 181.752 185.371 276.527 372.482
% Selisih 0,00% 15,51% 12,38% 15,57% 18,08%
Aset Tidak Lancar
Sebelum Rencana Transaksi 2.940.027 2.975.129 2.919.600 2.848.868 2.759.306
Setelah Rencana Transaksi 2.940.027 2.975.129 2.919.600 2.848.868 2.759.306
Selisih 0 0 0 0 0
% Selisih 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Liabilitas Jangka Pendek
Sebelum Rencana Transaksi 1.885.089 1.804.058 2.025.614 2.145.581 2.193.988
Setelah Rencana Transaksi 1.885.089 1.877.814 2.090.923 2.214.763 2.267.039
Selisih 0 73.756 65.309 69.182 73.051
% Selisih 0,00% 4,09% 3,22% 3,22% 3,33%
Liabilitas Jangka Panjang
Sebelum Rencana Transaksi 1.623.645 1.524.366 1.521.207 1.511.510 1.502.800
Setelah Rencana Transaksi 1.623.645 1.594.165 1.521.207 1.511.510 1.502.800
Selisih 0 69.799 0 0 0
% Selisih 0,00% 4,58% 0,00% 0,00% 0,00%
Ekuitas
Sebelum Rencana Transaksi 238.836 818.303 870.449 968.317 1.122.701
Setelah Rencana Transaksi 238.836 856.500 990.511 1.175.662 1.422.131
Selisih 0 38.197 120.062 207.345 299.430
% Selisih 0,00% 4,67% 13,79% 21,41% 26,67%
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Pendapatan
Sebelum Rencana Transaksi 2.327.448 2.894.928 3.282.765 3.611.042 3.972.146
Setelah Rencana Transaksi 2.327.448 3.145.160 3.814.508 4.174.063 4.566.446
Selisih 0 250.232 531.742 563.021 594.300
% Selisih 0,00% 8,64% 16,20% 15,59% 14,96%
Laba Kotor
Sebelum Rencana Transaksi 14.375 103.090 242.752 309.310 390.164
Setelah Rencana Transaksi 14.375 205.810 461.011 540.260 633.818
Selisih 0 102.720 218.260 230.950 243.654
% Selisih 0,00% 99,64% 89,91% 74,67% 62,45%
Laba Bersih
Sebelum Rencana Transaksi (170.235) (45.103) 50.199 94.272 148.751
Setelah Rencana Transaksi (170.235) 38.257 228.861 284.758 349.717
Selisih 0 83.360 178.661 190.486 200.966
% Selisih 0,00% -184,82% 355,91% 202,06% 135,10%
Dalam Juta Rupiah
Keterangan 31-Dec-18 2019 2020 2021 2022
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Sebelum Rencana Transaksi (169.713) (617.626) 25.170 24.719 24.082
Setelah Rencana Transaksi (169.713) (681.591) 133.082 116.161 120.861
Selisih 0 (63.965) 107.913 91.441 96.779
% Selisih 0,00% 10,36% 428,74% 369,92% 401,87%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Sebelum Rencana Transaksi (131.220) 0 0 0 0
Setelah Rencana Transaksi (131.220) 0 0 0 0
Selisih 0 0 0 0 0
% Selisih 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Sebelum Rencana Transaksi 299.502 614.751 (22.725) (22.725) (22.725)
Setelah Rencana Transaksi 299.502 678.716 (103.167) (32.342) (32.876)
Selisih 0 63.965 (80.442) (9.617) (10.151)
% Selisih 0,00% 10,40% 353,99% 42,32% 44,67%
Lampiran 11
Perjanjian Kerjasama KSOKontribusi dan Bagi Hasil Para Pihak:
Tanah &
BangunanMesin Total
Kontribusi
%Bagi Hasil
Selisih
%
AIC 5.528.624 0 5.528.624 53,28% 53,00% -0,52%
IJI 0 4.848.698 4.848.698 46,72% 47,00% 0,28%
Total 5.528.624 4.848.698 10.377.322 100,00% 100,00% -0,24%