laporan pendahuluan termoregulasi
DESCRIPTION
termoregulasi anakTRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN TERMOREGULASI
A. DEFINISI
Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia
mengenai kesemibangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu
tubuh dapat dipertahankan secara konstan.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan
regulasi tubuh. Syhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik
(feedback) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
B. SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Titik
tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 36,8-37,4oC.
Apabila hipotalamus mendekati suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan
melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila
suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan
suhu, yang disebut titik tetap (set point).
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core
temperature) yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti cranial,
toraks, rongga abdomen dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya relative konstan
(±37oC). selain itu ada suhu permukaan (surface temperature), yaitu suhu yang
terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat
berfluktuasi sebesar 40oC.
Lokasi pengukuran suhu tubuh adalah di ketiak (aksila), sub lingual
(telinga), atau rektal. Temperature rektal lebih tinggi 0,3-0,5oC daripada
temperature aksila.
C. PERBEDAAN SUHU TUBUH BERDASARKAN USIA
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Dewasa 36,4
>70 tahun 36,0
Hipotermia : suhu tubuh <36oC
Normal : suhu tubuh anatara 36-37,5oC
Febris : suhu tubuh 37,5-40oC
Hipertermia : suhu tubuh >40oC
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH
1. Usia
2. Aktivitas fisik
3. Jenis kelamin
4. Irama sirkadian
5. Stres
6. Lingkungan
E. PERUBAHAN SUHU
1. Demam
Demam terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu
untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas,
yang mengaibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal. Demam biasanya
tidak berbahaya jika berada pada suhu dibawah 39oC. demam sebenarnya
merupakan akibat dari perubahan set point hipotalamus.
2. Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaphoresis yang banyak
mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebih.disebabkan
oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume
cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.
3. Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh
untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas
adalah hipertermia. Biasanya suhu tubuh mencapai >40oC.
4. Heatstroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan
suhu tinggi dapatmempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi
ini disebut heatstroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka
mortalitas uang tinggi.klien yang berisiko termasuk yang masih muda
maupun sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular,
hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik, orang yang menjalankan olahraga
berat.
Tanda dan gejala heatstroke adalah delirium, sangat haus, mual, kram
otot, gangguan visual dan bahkan inkontinensia urine. Penderita
heatstroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan
malfungsi hipotalamus. Heatstroke dengan suhu >40,5oC mengakibatkan
kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh.
5. Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap dingin
mempengaruhi kemempuan tubuh untuk memproduksi panas,
mengakibatkan hipotermia. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35oC, klien
mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan
tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun di bawah 34,4oC frekuensi
jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun, kulit menjadi sianosis.
F. MEKANISME TUBUH KETIKA SUHU TUBUH BERUBAH
1. Mekanisme tubuh ketika suhu naik :
a. Vasodilatasi
b. Berkeringat
c. Penurunan pembentukan panas
2. Mekanisme ketika suhu turun :
a. Vasokontriksi
b. Piloreksi
c. Peningkatan pembentukan panas
G. MEKANISME KEHILANGAN PANAS
1. Radiasi
Pemindahan panas dari permukaan suatu objek ke permukaan objek
lain tanpa perantara atau tanpa bersentuhan. Panas berpindah melalui
gelombang elektromagnetik. Aliran darah dari organ internal inti
membawa panas ke kulit dan ke pembuluh darah permukaan.
2. Konduksi
Perpindahan panas dari suatu objek ke objek lain dengan kontak
langsung. Terjadi melalui getaran dan gerakan elektro bebas. Ketika kulit
hangat menyentuhobjek yang lebih dingin maka panas akan hilang.
3. Konveksi
Perpindahan karena gerakan udara. Aliran konveksi dapat terjadi
dikarenakan massa jenis udara panas sangat ringan dibandingkan dengan
massa jenis udara dingin. contoh : kipas angin listrik meningkatkan
kehilangan panas melalui mekanisme konveksi.
4. Evaporasi
Perpindahan aliran panas ketika cairan berubah menjadi gas. Evaporasi
tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air
secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernapasan.
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta :EGC
Cameron, J.R, dkk.2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta :EGC
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.9. Jakarta :EGC
Perry & Potter. 2005. Fundamental Keperawatan vol.1. Jakarta :EGC