laporan pemisahan gologan i, iii, v
DESCRIPTION
kaporan kimia analais uji golongan I III VTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Kimia Analis
Pemisahan Golongan I, III, dan VLaporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kimia Analis
Nama : Dwi Puspa Melathi
Grup : 2K2
Tanggal Praktek : 28 Oktober 2015
04 November 2015
11 November 2015
Dosen : Siti S, M.Pd
Asisten dosen : Lestari W, S.Pd
Andri S
POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTILBandung
2015
I. MAKSUD DAN TUJUANPemisahan golongan I :
Untuk menganalisa kation dan anion yang terdapat dalam suatu larutan dan
mengetahui ciri-ciri serta sifat golongan I.
Pemisahan golongan III :
Untuk menganalisa kation dan anion yang terdapat dalam suatu larutan dan
mengetahui ciri-ciri serta sifat golongan III.
Pemisahan golongan V :
Untuk menganalisa kation dan anion yang terdapat dalam suatu larutan dan
mengetahui ciri-ciri serta sifat golongan V.
II. TEORI DASARAnalisa kimia adalah penyelidikan yang bertujuan untuk mencari susunan
persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia
terdiri dari analisa kualitatif, yaitu penyelidikan mengenai kadar unsur atau ion yang
terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Suatu senyawa dapat diuaraikan
menjadi anion dan kation. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling
efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Dalam metode analisa, analisis kualitatif dapat digunakan beberapa pereakasi
diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan
untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.
Analisa kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu pemisahan dan identifikasi
dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan, sifat penguapan dan ekstraksi.
Analisa campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik
dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam sub
golongan dan komponen-komponennya. Oleh karena itu pada praktikum kali ini
akan dilakukuan percobaan dengan menganalisa beberapa larutan cuplikan dimana
pengujian dilakukan dengan mereaksikan larutan contoh dengan pereaksi selektif,
spesifik, dan sensitif agar dapat diketahui logam apa yang terdapat pada larutan
contoh.
2.1 Metoda PraktikumAnalisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan kandungan suatu unsur kimia pada suatu zat yang tidak diketahui
komposisinya (Harvey, 2000). Analisis kualititatif merupakan metode efektif yang
dapat digunkan untuk mempelajari kandungan suatu larutan. Metode analisis
kualitatif menggunakan pereaksi golongan/selektif dan pereaksi
spesifik.Penggunaan pereaksi ini bertujuan untuk mengetahui kation dan anion
yang terdapat dalam suatu larutan (Patnaik, 2004).
Reaksi yang terjadi dalam metode analisis kualitatif dapat digolongkan menjadi
reaksi spesifik, reaksi sensitif, dan reaksi selektif. Reaksi spesifik adalah reaksi
khas yang merupakan reaksi antara bahan tertentu dengan pereaksi spesifik untuk
bahan tersebut. Contoh reaksi ini adalah reaksi pada metode spot test. Reaksi
sensitif adalah reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan yang
hanya berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas. Reaksi
selektif adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan yang berbeda-beda atas
suatu pereaksi serta dapat berfungsi untuk memisahkan golongan yang berbeda.
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion
yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk
pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan
sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan
dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion
tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan
golongan sisa (VI). Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan
klorida, golongan II menghasilkankan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III
menghasilkan endapan hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida
yang larut dalam asam klorida, dan golongan V menghasilkan endapan karbonat.
2.2 Golongan IKation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation
golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa
garam klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-
kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag+, Hg2+, dan Pb2+.
Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2.
Pemisahan masing-masing kationtersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai
berikut :
1.PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan
kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak dapat larut
dalam air panas.
2. Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara
kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia
terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2 terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk
endapan hitam yang bercampur dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak
berbentuk endapan.Identifikasi terhadap ketiga kation tersebut setelah terpisah
adalahsebagai berikut:
1.Pb2+ dapat direaksikan dengan K 2CrO yang akan membentuk
PbCrO4 (endapan kuning). Pb2+ + CrO4 -→PbCrO4 (endapan kuning)
2. Ag+ dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya terhadap KI, sehingga
terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau mengasamkan filtrat yang diperoleh
dari pemisahan dengan asam nitrat encer, sehingga kompleks [Ag(NH3)2] terurai
kembali dan dihasilkanendapan putih AgCl. [Ag(NH3)2] + KI →AgI (endapan kuning
muda) + 2 NH3
3. Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada pemisahannya
dengan Ag+, adanya Hg2+ ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2+ 2 NH3 →[Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) + NH4++ Cl-
2.3 Golongan IIIKation Golongan III : Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+, Cr6+, Ni2+, Cu2+, Mn2+, dan Mn7+, Zn2+.
Reagen sia golongan : H2S (gas/larutan air jenuh) dengan adanya
ammonia dan ammonium klorida atau larutan ammonium sulfide
Reaksi golongan : endapan dengan berbagai warna FeS (hitam), Al(OH)3
(putih), Cr(OH)3 (hijau), NiS (Hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu), dan Zink
sulfat (putih). Logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk
golongan I dan II tetapi semua diendapkan dengan adanya ammonium klorida oleh
H2S dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan ammonia. Logam-logam
ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali Al3+ dan chromium yang diendapkan sebagai
hidroksida, karena hidroksida yang sempurna dari sulfida dalam larutan air, besi,
aluminium, dan kromium (sering disertai sedikit mangan) juga diendapkan sebagai
hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya ammonium klorida, sedangkan
logam-logam lain dari golongan ini tetap berada dalam larutan dan dapat
diendapkan sebagai sulfide oleh H2S. maka golongan ini bisa dibagi menjadi
golongan besi (besi, aluminium, mangan dan zink) atau golongan IIIB (Svehla,
1985).
2.4 Golongan VReagensia Golongan : larutan amonium karbonat 1 M
Reagensia tak berwarna, dan memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis :
CO32- + H O HCO3
- + OH-
Reagensia tyerurai oleh asam-asam (bahakan oleh asam asetat), pada mana
terbentuk gas karbon dioksida :
CO32- + 2 CH3COOH CO2 + H2O + 2 CH3COO-
Reagensia harus dipakai dalam suasana netral atau sedikit basa. Amonium
karbonat komersial selalu mengandung amonium hidrogen karbonat (NH4HCO3)
dan amonium karbamat NH4O(NH2)CO. Senyawa-senyawa ini harus dihilangkan
sebelum memulai dengan reaksi golongan, karena golongan alkali-alkali tanah dari
keduanya larut dalam air. Ini dapat dilakukan dengan mendidihkan larutan
reagensia sebentar; baik amonium hidrogen karbonat maupun amonium karbamat,
dapat diubah menjadi amonium karbonat dengan cara ini
2NCO CO + CO + HOO C = O + H2 O NH + COH N
Reaksi golongan : kation-kation golongan kelima , tidak bereaksi dengan asam
klorida, hidrogen sulfida ataupun amonium sulfida; tetapi amonium karbonat (jika
ada amonia atau ion amonium dalam jumlah yang sedang) membentuk endapan-
endapan putih. Uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika tak ada
amonia atau ion amonium, magnesium juga akan mengendap. Endapan-endapan
putih yang terbentuk dengan reagensia golongan adalah: barium karbonat BaCO3,
strontium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3.
Ketiga golongan alkali tanah ini menguraikan air dengan laju yang berbeda-beda,
dengan membentuk hidroksida dan gas hidrogen. Hidroksidanya merupakan basa
kuat, meskipun dengan kelarutan yang berbeda-beda: barium hidroksida adalah
yang paling mudah larut diantara ketiga ini. Klorida dan nitrat dari alkali tanah
sangat mudah larut;karbonat, sulfat, fosfat, dan oksalatnya tidak larut. Sulfidanya
dapat dibuat hanya dalam keadaan kering; semua sulfida terhidrolisis dalam air,
membentuk hidrogen sulfida dan hidroksida, misalnya :
2BaS + 2 H O 2 Ba2+ + 2SH- + 2OH-
Garam-garam membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali kalau anionnya
berwarna. Karena alkali tanah bersifat hampir serupa satu sama lain dalam bentuk
larutan, sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama untuk
memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan beberapa
garam mereka dalam medium bukan air. Begitulah, 100 g etanol yang bebas-air,
melarutkan 12,5 g kalium klorida, 0,91 g strontium klorida, dan hanya 0,012 g
barium klorida (semuanya merupakan garam tak berhidrat). Seratus gram
campuran 1 : 1 dietileter dan etanol bebas-air, melarutkan lebih 40 g kalsium nitrat
anhidrat, sedang kelarutan strontium dan barium nitrat anhidrat dalam larutan ini
boleh diabaikan. Perbedaan-perbedaan ini dipakai untuk pemisahan.
2.5 Uji AnionKemungkinan adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kepastian
kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu
yaitu percobaan analisis kation. Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan
pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat
dalam larutan sampel. Hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam
kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh,
larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan
gas karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat.
Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan pelarut
yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya
garam sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam
sulfida.Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada
kation.Anion dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada
kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya dan garam
zinknya.Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan pada metode ini. Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam
(A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, dan
(B) proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kebanyakan klorida larut dalam air. Merkurium(I) klorida (Hg2Cl2), perak klorida
(AgCl), timbel klorida (PbCl2) (yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi
mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida (CuCl), bismut oksiklorida
(BiOCl), stibium oksiklorida (SbOCl) dan merkurium(II) oksiklorida (Hg2OCl2), tak
larut dalam air. Dalam asam sulfat pekat, klorida terurai banyak dalam keadaan
dingin, penguraiannya sempurna pada pemanasan yang disertai dengan pelepasan
hidrogen klorida,
Cl- + H2SO4 à HCl + HSO4-
Produk ini dapat dikenali (a) dari baunya yang merangsang dan dihasilkannya
asap putih yang terdiri dari butiran halus asam klorida, ketika meniup melintasi
mulut tabung, (b) dari pembentukan kabut putih amonium klorida, bila sebatang
kaca yang dibasahi dengan larutan ammonia dipegang dekat mulut bejana dan (c)
dari sifatnya yang mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Jika klorida padat
dicampur dengan mangan dioksida produk pengendapan yang sama banyaknya,
lalu ditambahkan asam sulfat pekat dan campuran dipanaskan perlahan-lahan, klor
akan dilepaskan yang dapat diidentifikasi dari baunya yang menyesakkan nafas,
warnanya yang hijau-kekuningan, sifatnya yang memutihkan kertas lakmus basah
dan mengubah kertas kalium iodide-kanji menjadi biru. Hidrogen klorida yang mula-
mula terbentuk, dioksidasikan menjadi klor.
MnO2 + 2H2SO4 + 2Cl- à Mn2+ + Cl2 + 2SO42- + 2H2O
Endapan perak klorida, AgCl, yang seperti dadih dan putih tak larut dalam air
dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam
larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat.
Cl-+ Ag+ à AgCl
AgCl + 2NH3 à + Cl-
+ Cl- + 2H+ à AgCl + 2NH4+
Jika endapan perak klorida ini disaring, dicuci dengan air suling dan lalu dikocok
dengan larutan natrium arsenit, endapan diubah menjadi perak arsenit yang kuning
(perbedaan dari perak bromida dan perak iodide yang tak dipengaruhi oleh
pengolahan ini), Reaksi ini boleh dipakai sebagai uji pemastian terhadap klorida.
Untuk ion Br-, jika dalam hasil uji pendahuluan menunjukkan adanya iodida,
maka ion ini harus dihilangkan dulu dengan jalan oksidasi dengan Fe (III). Pada
sisa larutan ditambahkan asam sulfat dan MnO4 dan sedikit CCl4 dimana larutan
organik akan menunjukkan warna coklat.
Dalam praktikum analisis kualitatif ini juga dilakukan cara-cara pemisahan dan
penetapan kation yang lainnya. Dalam hal ini katoin dapat juga ditentukan dari hasil
pijaran, terutama untuk senyawa logam organik. Disamping itu ditentukan juga
pemisahan dan identifikasi kation dan anion secara mikro, yaitu dengan metode
Kromatografi Kertas dan Kromatografi Lapis Tipis.
III. PERALATAN3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Sentrifuge
5. Tabung sentrifuge
3.1.2 Bahan
1. HCL 6 N
2. HCL 2 N
3. K2CrO4
4. Alcohol 96 %
5. H2SO4
6. NH4OH
7. Aquaregia
8. HNO3 2 N
9. Logam Cu
10.SnCl2 5 %
11.KBr
12.NH4NO3
13.NaOH 4 N
14.H2O2
15.KCNS
16.K4Fe(CN)6
17.KIO4
18.CH3COOH
19.kertas lakmus
20.CH3COONH4
21.Aluminon
22.AgNO3
23.BaCl2
24.NH4Cl 5 %
25.(NH4)2CO3
26.Ba2CrO4
IV. LANGKAH KERJA4.1 Langkah kerja untuk pemisahan golongan I adalah :
a. Melarutkan contoh dibagi tiga bagian masing-masing untuk test kation,
test anion dan untuk cadangan.
b. Selanjutnya untuk test kation terlebih dahulu menambahkan HCl 6N
sampai terbentuk endapan sempurna.
c. Mencuci endapan dua kali dengan 1 ml air suling ditambah 2 tetes HCl
2N.
d. Endapan yang terbentuk ditambah dengan air panas supaya Pb larut dan
segera disentrifuge.
e. Saringan atau filtratnya segera ditest Pb dengan cara menambahkan
K2CrO4 hingga terbentuk warna endapan kuning atau menambahkan
alkohol 96% dan H2SO4 4N hingga terbentuk endapan putih.
f. Endapan yang terbentuk ( AgCl, PbCl2, Hg2Cl2 ) ditambah dengan 1 ml
NH4OH 2N lalu diaduk hingga rata kemudian disentrifuge.
g. Memisahkan antara filtrat dengan endapan.
h. Filtrat dilakukan test Ag dengan menambahkan HNO3 hingga terdapat
endapan putih atau dengan menambah KBr hingga ada endapan putih
kuning.
i. Untuk endapan Hg2+ dilakukan test Hg dengan menambahkan aquaregia
lalu memanaskan dan mengencerkan dengan air suling dan
menambahkan HNO3 2N kemudian sentrifuge.
j. Mengambil filtratnya dan mengetest pada logam Cu hingga timbul warna
abu-abu pada kertas saring dan tambahkan SnCl2 pada filtrat tersebut
hingga terbentuk endapan putih.
k. Menggunakan satu bagian larutan contoh untuk uji anion.
l. Bagi larutan contoh tersebut menjadi empat bagian masing-masing untuk
test sulfat, test nitrat , test klorida, dan test asetat.
m. Untuk test sulfat tambahkan larutan BaCl2 hingga terbentuk endapan putih
BaSO4. Lalu ditambahkan HCl 6N
n. Untuk test nitrat pada larutan contoh tambahlan larutan H2SO4 4N lalu
tambahkan hablur FeSO4 diaduk, lalu pada dinding tabung reaksi teteskan
H2SO4 pekat hingga terbentuk cicin coklat.
o. Untuk test klorida tambahkan AgNO3 dan HNO3 sampai endapan yang
terbentuk berwarna putih.
p. Untuk test asetat tambahkan alkohol 96% lalupanskan hingga berbau
seperti pisang ambon.
4.2 Langkah kerja untuk pemisahan golongan III adalah :a. Marutan contoh dibagi tiga bagian masing-masing untuk test kation, test
anion dan untuk cadangan.
b. Selanjutnya untuk mengetest kation terlebih dahulu tambahkan NH4NO3
4N dan NH4OH 6N sampai terbentuk endapan sempurna.
c. Mencuci endapan tiga kali dengan 1 ml air suling menambah 2 tetes
NH4NO3 4N.
d. Menambahkan 1 ml NaOH 4N dan setengah ml H2O2.
e. Memanaskan samapi H2O2 habis (tidak ada gelembung) lalu
mensentrifuge.
f. Memisahkan endapan dan filitrat.
g. Endapan Fe(OH)3 dan Mn(OH)2 yang terbentuk dicuci dengan air suling
dan NH4NO3 4N dan melarutkan dengan HCl pekat lalu siap melakukan
test Fe dan Mn.
h. Untuk test Fe mambahkan KCNS 5% hingga ada warna merah tua atau
menamabhkan K4Fe(CN)6 5% hingga terbentuk warna endapan biru
trumbul.
i. Lakukan test Mn dengan menambahkan H2SO4 4N dan KIO4 lalu
memanaskan hinga terbentuk warna violet.
j. Kedua dilakukan test anion dengan larutan contoh tambahkan KNa2CO3
dan panaskan hingga terbentuk endapan sempurna dan memisahkan
filtratnya.
k. Bagi filtrat tersebut menjadi empat bagian masing-masing untuk test
sulfat, test nitrat , test klorida, dan test asetat.
l. Untuk test klorida tambahkan AgNO3 dan HNO3 sampai endapan yang
terbentuk berwarna putih.
m. Untuk test asetat tambahkan alkohol 96% lalupanskan hingga berbau
seperti pisang ambon.
n. Untuk test sulfat tambahkan larutan BaCl2 hingga terbentuk endapan putih
BaSO4. Lalu ditambahkan HCl 6N
o. Untuk test nitrat pada larutan contoh tambahlan larutan H2SO4 4N lalu
tambahkan hablur FeSO4 diaduk, lalu pada dinding tabung reaksi teteskan
H2SO4 pekat hingga terbentuk cicin coklat.
4.3 Langkah kerja untuk pemisahan golongan V adalah :a. Melarutan contoh dibagi tiga bagian masing-masing untuk test kation, test
anion dan untuk cadangan.
b. Selanjutnya untuk test kation terlebih dahulu menambahkan NH4Cl 5%
dan NH4OH 6N serta (NH4)2CO3 10%.
c. Sentrifuge dan test endapan sempurna.
d. Mencuci endapan tiga kali dengan 1 ml air suling.
e. Melarutkan endapan dengan CH3COOH 5% panas.
f. Menambahkan CH3COONH4 dan K2CrO4 5% lalu Memanaskan sampai
terbentuk endapan kuning sindur, sentrifuge.
g. Memisahkan endapan dan filitrat.
h. Endapan Ba2CrO4 larutkan dalam HCl 6N panas dan melakukan test Ba
dengan menambahkan H2SO4 hingga terbentuk endapan putih atau
menambahkan CH3COOH 5%, CH3COONH4 dan K2CrO4 5% hingga ada
endapan kuning.
i. Saringan CaCrO4 dan SrCrO4 ditambah NH4OH 6N sampai terbentuk
warna kuning ditambah alkohol 96% dengan volume yang sama ,
membiarkan selama 20 menit lalu sentrifuge.
j. Memisahkan endapan dan filitrat.
k. Endapan SrCrO4 ditambah CH3COOH 5% panas lanjutkan dengan test Sr
dengan menambahkan (NH4)2CO3 5% dan larutan K2CrO4 5% dan
memanaskan hingga terbentuk warna kuning sindur.
l. Saringan Ca(CH3COO)2 dilakukan test Ca dengan mendidihkan lalu
menambah (NH4)2CO3 5% hingga ada endapan putih.
m. Bagi filtrat tersebut menjadi empat bagian masing-masing untuk test
sulfat, test nitrat , test klorida, dan test asetat.
n. Untuk test klorida menambahkan AgNO3 dan HNO3 sampai endapan yang
terbentuk berwarna putih.
o. Untuk test asetat menambahkan alkohol 96% lalupanskan hingga berbau
seperti pisang ambon.
p. Untuk test sulfat menambahkan larutan BaCl2 hingga terbentuk endapan
putih BaSO4. Lalu ditambahkan HCl 6N
q. Untuk test nitrat pada larutan contoh tambahlan larutan H2SO4 4N lalu
tambahkan hablur FeSO4 diaduk, lalu pada dinding tabung reaksi teteskan
H2SO4 pekat hingga terbentuk cicin coklat.
V. REAKSI PERCOBAAN5.1 Reaksi pada pemisahan golongan I.
Larutan contoh + HCl (AgCl, PbCl2, Hg2Cl2)
PbCl2 + K2CrO4 PbCrO4 ( kuning) + 2KCl
PbCl2 + H2SO4 PbSO4 ( putih ) + 2HCl
Hg2Cl2 + SnCl2 Hg2Cl2 ( putih ) + SnCl2
AgCl + HNO3 AgNO3 ( putih ) + HCl
AgCl + KBr AgBr ( putih kuning ) + KCl
5.2 Reaksi pada pemisahan golongan IIILarutan contoh + NH4NO3 + NH4OH Fe(OH)3 + Mn(OH)2 + Na3AlO3 +Na2CrO4
Fe(OH)3 + KCNS Fe(CNS)3 ( merah tua ) + KOH
Fe(OH)3 + K4Fe(CN)6 KFe(Fe(CN)6) ( biru trumbul ) + KOH
Mn(OH)2 + H2SO4 + KIO4 MnSO4 ( violet ) + H2O + O2
Na3AlO3 + CH3COOH H3AlO3 + CH3COONa
Na2CrO4 + CH3COOH H2CrO4+ CH3COONa
H3AlO3 + NH4OH Al(OH)3+ NH4OH
H3AlO3 + CH3COONH4 CH3COOH + NH3 + Al(OH)3
Na2CrO4 + AgNO3 NaNO3+ AgCrO4 ( merah)
Na2CrO4 + BaCl2 NaCl + BaCrO4 ( kuning)
5.3 Reaksi pada pemisahan golongan V.Larutan contoh + NH4OH + NH4Cl + (NH4)2CO3 BaCrO4+ CaCrO4+ SrBaCrO4 +
HCl BaCl2 ( kuning sindur ) + H2CrO4
BaCl2 + H2SO4 BaSO4 ( putih ) + HCl
BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 ( kuning ) + KCl
SrCrO4 + CH3COOH Sr(CH3COO)2 + H2CrO4
Sr(CH3COO)2 + (NH4)2CO3 SrCO3 + CH3COONH4
SrCO3 + K2CrO4 SrCrO4 ( kuning ) + K2CO3
CaCrO4 + CH3COOH Ca(CH3COO)2 + H2CrO4
Ca(CH3COO)2 + (NH4)2CO3 CaCO3+ CH3COONH4
Ca(CH3COO)2 + (NH4)2C2O4 CaC2O4 + CH3COONH4
5.4 Reaksi pada pemisahan anion.Cl- + AgNO3 + HNO3 AgCl ( putih )
NO3- + H2SO4 + FeSO4 + H2SO4 pekat cicin coklat NO3
-
CH3COO- + alcohol bau pisan ambon
SO42- + BaCl2 BaSO4 ( putih ).
VI. DATA PERCOBAAN6.1 Bagan Percobaan dan Kation
BAGAN PEMISAHAN GOLONGAN I( Ag+, Pb2+, Hg2
2+ )
Larutan Contoh + HCl 6N AgCl, PbCl2, HgCl2 (endapan sempurna), cuci dengan 1 ml
H2O + 2 tetes HCl 2N.
Endapan + 2 ml air panas (Pb2+ larut)
Sentifuge
endapan
Saringan PbCl2 Endapan + NH4OH 2N
Test Pb - aduk
1. +K2CrO4 Kuning - Sentrifuge
2. +alcohol 96% + H2SO4 putih
endapan
Endapan Hg22+ (hitam)
Test Hg+ 1 ml Aquaregia + 10 tetes H2O + HNO3 2N, Sentrifuge,
Larutan jernih Test Hg
1.Teteskan pada logam Cu Noda abu-abu
2. + 2-3 tetes SnCl2 5% endapan putih
Saringan Ag(NH3)2Cl
Test Ag1. +HNO3 putih
2. +KI/KBr putih kuning
BAGAN PEMISAHAN GOLONGAN III( Fe3+, Mn2+, Al3+, Cr3+ )
Larutan Contoh + NH4NO3 4N + NH4OH 6N AgCl, PbCl2, HgCl2 (endapan sempurna),
cuci dengan 1 ml H2O + 2 tetes HCl 2N.
Endapan + 2 ml air panas (Pb2+ larut)
Sentifuge
endapan
Endapan Fe(OH)3 ; Mn(OH)2 Saringan /Filtrat Na3AlO3 & Na2CrO4
- cuci dengan : air + 3 tts NH4NO3 4N - + CH3COOH 5% sampai netral
- Larutkan dengan HCl pekat ( terjadi endapan selai ).
- Uji terhadap Fe dan Mn. Lalu uji lakmus
Test Fe - Sentrifuge 1. +KCNS 5% (5 tts)
2. K4Fe(CN)6 5% (5 tts) Biru trumbul
Test Mn 1. +H2SO4 4N + KIO4 Violet
endapan
Endapan cuci dengan air.
- Larutkan dengan HCl 4N.
- Uji terhadap Al.
Test Al1.+ NH4OH putih
2. + CH3COOH 5% + Aluminon merah terang
Saringan Na2CrO4
Test Cr1.+AgNO3 merah
2.+BaCl2 0,5N atau Pb asetat 5%
kuning
BAGAN PEMISAHAN GOLONGAN V( Ba2+, Ca2+, Sr2+ )
Larutan Contoh + NH4OH 6N + NH4Cl 5% + (NH4)2CO3 10%
- Sentifuge, test endapan sempurna (putih).
- Endapan cuci 3x dengan H2O.
- Larutkan dengan CH3COOH 5% panas.
- + CH3COONH4 5% + K2CrO4 kuning sindur.
- Sentifuge
endapan
Endapan Ba2CrO4 Saringan /Filtrat CaCrO4 & SrCrO4
- Larutkan dalam HCl panas Larut (sindur) - + NH4OH 6Nsampai warna kunin(a)
Test Ba - + Alkohol 96% dengan Volume 1. + 5 tts H2SO4 Putih yang sama dengan volume (a)
2. + 3 tts CH3COOH 5% + 6 tts CH3COONH4 5% - Biarkan 20’ lalu sentrifuge. + 6 tts K2CrO4 5% Kuning
Endapan SrCrO4.
- + CH3COOH 5% (panas).
Test Sr1.+ (NH4)2CO3 + K2CrO4 5% Kuning sindur
2. + Na rodizonat merah coklat.
Saringan Ca(CH3COO)2
Test CaSaringan /filtrat dididihkan :
1.+ (NH4)2CO3 5% putih
2.+ (NH4)2C2O4 putih
Membedakan Sr dan Ba :
- Teteskan larutan contoh pada kertas saring + Na Rodizonat merah coklat.
- Selanjutnya teteskan HCl 2N - Warna hilan menandakan Sr.- Warna jadi warna merah terang menandakan Ba.
VII. DISKUSI7.1 Pemisahan Golongan I7.1.1 Kation Golongan I
Kation golongan I dapat membentuk endapan putih jika direaksikan
dengan HCl. Ion-ion golongan ini adalah timbal(Pb2+), merkuri (II) (Hg2+), dan
perak (Ag+). Endapan yang terbentuk PbCl2, Hg2Cl2, dan AgCl bewarna putih.
Jika ditambahkan air panas, maka endapan PbCl2 akan larut dan larutan ini
dapat diidentifikasi dengan ion kromat yang akan membentuk endapan kuning
PbCrO4 dan ion sulfat membentuk endapan putih PbSO4.
Endapan (Hg) yang telah ditambah dengan aqua regia dinaikan suhunya
kemudian ditambah air dan HNO3 2 N ditetesi pada logam Cu menghasilkan
noda abu-abu sedangkan apabila direaksikan dengan SnCl2 5 % menghasilkan
endapan putih, hal ini dikarenakan pada endapan terdapat kation Hg+.
Sedangkan AgCl dapat dipisahkan dari Hg2Cl2 dengan cara melarutkan ke
dalam larutan NH4OH karena AgCl larut membentuk kompleks Ag(NH3)2+
sedangkan Hg2Cl2 tidak larut. Adanya ion Ag+ dalam larutan dikenali dengan
menambahkan KI membentuk endapan kuning AgI atau dengan HNO3 yang
akan membentuk endapan putih AgCl
7.1.2 Anion Golongan I
Tes Cl- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk dan
dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan HCl 4 N dan BaCl2
menghasilkan endapan putih kemudian direaksikan dengan HCl 6 N. Endapan
yang terbentuk tadi larut, hal ini dikarenakan pada larutan tidak terdapat anion
SO42- .
Tes SO42- Penggunaan pereaksi sulfat menghasilkan terbentuknya
endapan putih barium sulfat, tidak dalam asam klorida encer panas dan asam
nitrat encer, tetapi larut dalam asam klorida pkat yang mendidih. Uji ini biasanya
dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan
dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapkan pada
kondisi – kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai
karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat,
namun endapan – ndapan ini melarut setelah diencerkan dengan air dan
menghasilkan larutan endapan berwarna putih.
Tes NO3 Pada uji larutan ini penambahan asam sulfat dan serbuk besi
terjadinya cincin coklat karena terbentuknya [Fe(NO)]2+, setelah larutan
campuran dikocok dan dipanaskan warna coklat akan hilang nitrogen(II)oksida
dilepaskan dan ditinggalkan larutan ion besi (III) yang kuning.
Tes CH3COO- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk
dan dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan alkohol
kemudian suhunya dinaikan tercium bau ester pisang, hal ini dikarenakan pada
larutan terdapat anion CH3COOH, namun pada kenyataannya hasil praktikum
yang telah dilakukan tidak tercium aroma pisang ambon dikarenakan reaksi
antara Kna2CO3 serbuk dengan larutan contok kurang bereaksi sehingga tidak
menghsilkan aroma piang ambon.
7.2 Pemisahan Golongan III7.2.1 Kation Golongan III
Pada pemisahan golongan III, larutan mengandung Fe3+ dan Mn. Dalam
pengujian terjadi kesalahan yaitu pada saat test Al + NH4OH seharusnya larutan
mengandung endapan putih tapi pada saat pengujian tidak terdapat endapan
putih pada contoh uji, hal ini bisa terjadi karna endapan akan lebih jelas terlihat
jika didiamkan beberapa menit tetapi karna pengamatan berlansung cepat dan
langsung menyimpulkan terdapat endapan atau tidak sehingga endapan belum
terlihat.
Pada tes Cr hasil percobaan yang didapat seharusnya terdapat endapan
merah pada penambahan AgNO3 namun pada kenyataannya dan terlihat hasil
praktikum tidak terdapat endapan merah sedikitpun hal tersebut dikarenakan
AgNO3 yang di reaksikan dengan filtrat yang telah disediakan belum bereaksi
sempurna sehingga hasil yang di peroleh tidak sesuai literatur yaitu terdapatnya
endapan merah, kemudian pada penambahan Pb asetat 5% sama halnya padda
pnambahan AgNO3 hasil yang seharusnya diperoleh yaitu endapan kuning,
namun pada kenyataannya hasil tidak sesuai dengan literatur yaitu tidak adanya
ndapan kuning hal tersebut dikarenakan reaksi antara Pb asetat dengan filtrat
belum bereaksi sempurna sehingga hasil yang didapat tidak sesuai literatur.
7.2.2 Anion Golongan III
Tes Cl- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk dan
dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan HCl 4 N dan BaCl2
menghasilkan endapan putih kemudian direaksikan dengan HCl 6 N. Endapan
yang terbentuk tadi larut, hal ini dikarenakan pada larutan tidak terdapat anion
SO42- .
Tes SO42- Penggunaan pereaksi sulfat menghasilkan terbentuknya
endapan putih barium sulfat, tidak dalam asam klorida encer panas dan asam
nitrat encer, tetapi larut dalam asam klorida pkat yang mendidih. Uji ini biasanya
dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan
dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapkan pada
kondisi – kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai
karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat,
namun endapan – ndapan ini melarut setelah diencerkan dengan air dan
menghasilkan larutan endapan berwarna putih.
Tes NO3 Pada uji larutan ini penambahan asam sulfat dan serbuk besi
terjadinya cincin coklat karena terbentuknya [Fe(NO)]2+, setelah larutan
campuran dikocok dan dipanaskan warna coklat akan hilang nitrogen(II)oksida
dilepaskan dan ditinggalkan larutan ion besi (III) yang kuning, namun dari hasil
prktikum yang diperoleh tidak terdapat cincin coklat pada tengan-tengah tabung
reaksi.
Tes CH3COO- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk
dan dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan alkohol
kemudian suhunya dinaikan tercium bau ester pisang, hal ini dikarenakan pada
larutan terdapat anion CH3COOH.
7.3 Pemisahan Golongan V7.3.1 Kation Golongan V
Pada pemisahan golongan V, larutan contoh yang telah melewati reaksi
dengan zat zat yang telah ditentukan hanya mengandung Ca pada nembahan
(NH4)2 C2O4 5%. Dalam pengujian terjadi kesalahan yaitu pada saat test Ba
seharusnya larutan mengandung endapan putih untuk penambahan H2SO4 dan
endapan kuning pada penambahan CH3COOH tapi pada saat pengujian tidak
terdapat endapan putih maupun endapan kuning hal tersebut bisa terjadi
dikarenakn reaksi antara H2SO4 dengan emdapan yang telah di bentuk dari
reaksi sebelumnya tidak bereaksi sempurna atau mungkin dari ketidak telitian
saya dalam penambahan zat zatnya, sehingga hasil yang di peroleh tidak sesuai
literatur yaitu endapan putih, sedangkan pada tes Ba dengan penambahan
CH3COOH sama hasilnya dengan penambahan H2SO4 tidak sesuai dengan
literatur yang seharusnya hasil yang diperoleh endapan kuning tetapi dari hasil
yang telah saya lakukan tidak ada endapan kuning sedikitpun hal tersebut
dikarenakan reaksi CH3COOH dengan endapan yang telah dibentuk dari langkah
sbelumnya kurang bereaksi sempurna dalam prakteknya semua dilakukan
dengan cepat sehingga praktekan tidak mlakukan dengan sabar saat zat zat
tersebut bereaksi dan dengan cepat mengambil kesimpulan, sehingga hasil yang
di peroleh tidak sesuai dengan literatur yang ada seharusnya terdapat endapan
kuning tetapi dari hasil praktikum tidak terdapat endapan kuning.
Pada tes Sr, saya tidak melakukan karena dari hasil sentrifuge saringan
CaCrO4 dan SrCrO4 tidak terdapat endapan, sehingga tidak ada yang harus
direaksikan untuk pengujian Sr.
7.3.2 Anion Golongan V
Tes Cl- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk dan
dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan HCl 4 N dan BaCl2
menghasilkan endapan putih kemudian direaksikan dengan HCl 6 N. Endapan
yang terbentuk tadi larut, hal ini dikarenakan pada larutan tidak terdapat anion
SO42- .
Tes SO42- Penggunaan pereaksi sulfat menghasilkan terbentuknya
endapan putih barium sulfat, tidak dalam asam klorida encer panas dan asam
nitrat encer, tetapi larut dalam asam klorida pkat yang mendidih. Uji ini biasanya
dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan
dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapkan pada
kondisi – kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai
karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat,
namun endapan – ndapan ini melarut setelah diencerkan dengan air dan
menghasilkan larutan endapan berwarna putih.
Tes NO3 Pada uji larutan ini penambahan asam sulfat dan serbuk besi
terjadinya cincin coklat karena terbentuknya [Fe(NO)]2+, setelah larutan
campuran dikocok dan dipanaskan warna coklat akan hilang nitrogen(II)oksida
dilepaskan dan ditinggalkan larutan ion besi (III) yang kuning, namun dari hasil
prktikum yang diperoleh tidak terdapat cincin coklat pada tengan-tengah tabung
reaksi.
Tes CH3COO- Larutan contoh yang direaksikan dengan KNa2CO3 serbuk
dan dinaikan suhunya kemudian saringan/filtratnya ditambahkan alkohol
kemudian suhunya dinaikan tercium bau ester pisang, hal ini dikarenakan pada
larutan terdapat anion CH3COOH.
VIII. KESIMPULAN7.1 Pemisahan Golongan I7.1.1 Kation Golongan I
Pb2+ (positif)
Hg+ (positif)
Ag + (positif)
7.1.2 Anion Golongan I
SO42- (positif)
Cl- (positif)
NO3 - (positif)
CH3COOH (negatif)
7.2 Pemisahan Golongan III7.2.1 Kation Golongan III
Fe3+ (positif)
Mn2+ (positif)
Cr2+ (negatif)
Al3+ (negatif)
7.2.2 Anion Golongan III
SO42- (positif)
Cl- (positif)
NO3 - (negatif)
CH3COOH (positif)
7.3 Pemisahan Golongan V7.3.1 Kation Golongan V
Ba2+ (negatif)
Ca2+ (positif)
Sr (tidak dilakukan)
7.3.2 Anion Golongan V
SO42- (positif)
Cl- (positif)
NO3 - (negatif)
CH3COOH (positif) KETERANGAN :
*Dikatakan positif jika sesuai dengan
literatur
* Dikatakan negatif jika tidak sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Pedoman praktikum kimia analisa. Bandung. 2003
http://faradillahchemistry09.blogspot.com/2012/04/uji-kation-dan-anion.html
http://helnip.blogspot.com/2011/06/-praktikum-kimia-analitik.html
http://dika96.wordpress.com/2010/11/14/pemisahan-dan-identifikasi-kation-golongan-i/
http://wiwiksatriani.blogspot.com/2012/06/identifikasi-anion.html