laporan pemeriksaan led biokimia

Upload: ntueez4629

Post on 21-Jul-2015

360 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PEMERIKSAAN LED ( LAJU ENDAP DARAH )

Disusun oleh : Kelompok : 5 (lima)

Program Studi : S1 Keperawatan Hari,tanggal Asdos : Sabtu,19 Mei 2012 : Senja Paramita

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2012

ANGGOTA KELOMPOK 1. Agus Junaedi 2. Nasikhatus Sangadah 3. Tri Septi Pujirahayu 4. Ikhsan 5. Haniati Nur.F 6. Budiman 7. Fedi Sudrajat 8. Dwi Nur MJ 9. Istingadah 10. Nur Arifah Afiani 11. Tri Wahyu Widodo 12. Hesti Retnani 13. Al Mukhtarom 14. Wening Tri Kusumawati A11100709 A11100710 A11100712 A11100714 A11100715 A11100716 A11100717 A11100718 A11100719 A11100721 A11100722 A11100730 A11100731 A11100732

LAPORAN PEMERIKSAAN LED ( LAJU ENDAP DARAH ) A.Tujuan 1. 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan manfaat pemeriksaan laju endap darah. Mahasiswa mampu mengukur laju endap darah dengan cara mengambil darah vena yang telah diberi Na sitrat 3,8 % dan didiamkan dalam rak westergen dalam posisi tegak lurus pada suhu kamar selama 1 jam. 3. Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan laju endap darah setelah

membandingkannya dengan nilai normal. B. Dasar Teori 1. Definisi Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya. Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun memiliki nilai Laju Endap Darah (LED) yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju Endap Darah (LED) tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah (LED) normalpun belum tentu tidak ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) masih termasuk pemeriksaan penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang dokter. Bila memang Fe-nya yang turun tentunya harus cukup mengkonsumsi tablet besi (Sulfusferrosus). Sekarang bentuknya tablet berbagai ragam. Ada yang disatukan dengan Effervescent, atau dengan Vitamin B, dan sebagainya. Sedangkan bila kadar proteinnya yang turun, tentunya harus konsumsi makanan atau minuman tinggi protein. Ini pun bentuknya sudah beragam, ada yang berbentuk susu, berbentuk minuman bertenaga dan yang paling banyak mungkin berbentuk makanan laukpauk sehari-hari. 2. Tahap LED Berlangsung a. Fase pengendapan lambat I Beberapa menit setelah percobaan dimulai, sel darah merah dalam keadaan melayang, sulit mengendap ( 1-30 menit 0 b. Fase pengendapan cepat

Terjadi setelah darah saling berikatan membentuk rauleaux permukaan relatife kecil , masa menjadi lebih berat ( 30-60 menit ) c. Fase pengendapan lambat II Terjadi setelah sel darah mengendap, menampak di dasar tabung ( 60-120 menit ) 3. Standar Laju Endap Darah Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux sel darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Westergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 20 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 15 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam.

4.

Faktor yang Mempengaruhi LED a. Faktor eritrosit 1) Jumlah eritrosit untuk darah yang kurang dari normal 2) Ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit yang mudah beraglutinasi akan menyebabkan laju endap darah cepat.

b. Faktor Plasma LED mencerminkan protein plasma yang akan meningkat ketika seseorang mengalami infeksi akut atau kronis c. Faktor Teknik Tabung tidak boleh miring, apabila terjadi kemiringan akan terjadi kesalahan 30% dan tidak boleh banyak getaran d. Faktor suhu Suhu terbaik adalah 20Oc e. Faktor fiskositas 5. Variasi Laju Endap Darah Pada orang yang lebih tua nilai Laju Endap Darah juga lebih tinggi. Dewasa (Metode Westergren): Pria < 50 tahun Pria > 50 tahun = kurang dari 15 mm/jam = kurang dari 20 mm/jam

Wanita < 50 tahun = kurang dari 20 mm/jam Wanita > 50 tahun = kurang dari 30 mm/jam Anak-anak (Metode Westergren): Baru lahir = 0 2 mm/jam Baru lahir sampai masa puber = 3 13 mm/jam

Dalam keadaan normal nilai LED jarang melebihi 10 nm per jam. LED ditentukan dengan mengukur tinggi cairan plasma yang kelihatan jernih berada di atas sel darah merah yang mengendap pada akhir 1 jam ( 60 menit ). Nilai LED meningkat pada keadaan seperti kehamilan ( 35 mm/jam ), menstruasi, TBC paru-paru ( 65 mm/jam ) dan pada keadaan infeksi terutama yang disertai dengan kerusakan jaringan. Metode yang dianjurkan oleh ICSH ( International Comunitet for Standardization in Hematology ) adalah cara westergren.

C.Prinsip Kerja ( Darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % . Homogenisasi sampel sebelum diperiksa. Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0. Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit. Nilai Rujukan Metode Westergreen : Pria : 0 - 15 mm/jam Wanita : 0 - 20 mm/jam D. Alat dan Bahan Alat Bahan : tabung dan rak, tusuk tabung westergen. : darah vena diambil 1,6 ml dan dicampur dengan Na Sitrat 3,8% sebanyak 0,4 ml.

E. Cara Kerja 1. Isi tabung westergren dengan darah yang telah diberi Na sitrat 3,8% sampai garis tanda 0 pipet harus kering dan bersih. 2. Letakkan tabung pada rak westergren dan perhatikan supaya posisinya betul-betul tegak lurus pada suhu kamar, jauhkan dari cahaya matahari & getaran. 3. Setelah satu jam, baca hasilnya dengan satuan mm/jam

F. Hasil dan Pembahasan a. Nama : Agus Junaidi b. Umur : 19 tahun Dari pemeriksaan Laju Endap Darah, didapatkan hasil 25 mm/jam (normal). Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) yang juga disebut kecepatan endap darah (KED) atau laju sedimentasi eritrosit adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,

rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Sebagian ahli hematologi, LED tidak andal karena tidak spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang menyebabkan temuan tidak akurat. Hasil normal : a. Pria : 0 - 15 mm/jam b. Wanita : 0 - 20 mm/jam G. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa laju endap darah yang dianalisis menggunakan westergen memiliki kadar 25 mm/jam dan pemeriksaan LED yang dilakukan menunjukan bahwa laju endap darah tersebut normal.

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W. F. Fisiologi Kedokteran. Edisi 14. Jakarta: EGC Murroy Isbister,James P.1999. Hematology Klinik.Jakarta : Hipokrates Robert dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: ECG Widmann, FK.1995.Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.Ed.9. 33-34.Jakarta:EGC Esa,T.dkk.2006.Indonesian Journal Phatology and Medical Laboratory,vol.12.No.3.127-130 Ibrahim.N.dkk.2006. Indonesian Journal Phatology and Medical Laboratory.vol.12 No.2.45-48

LAMPIRAN