laporan pelayanan perawatan.docx

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium dalam lingkup pendidikan vokasi adalah salah satu parameter penting dalam mendukung kemampuan praktis mahasiswa. Keberadaan laboratorium menjadi vital, karena di laboratorium akan terbentuk etos kerja dan sekaligus melatih mahasiswa agar terbiasa menghadapi peralatan dan utilitas yang merupakan skala lebih kecil dari industry. Sarjana teknik kimia lekat dengan pekerjaan di industri. Contoh industry-industri yang banyak memakai jasa sarjana teknik kimia diantaranya seperti industry petrokimia, industry minyak dan gas, industry makanan dan masih bnayk lagi. Di industry tersebut banyak utilitas yang dipakai untuk menghasilkan produk dengan biaya produksi minimal namun keuntungan maksimal. Macam- macam utilitas itu diantaranya unit operasi destilasi fraksionasi yang dipakai di industry minyak bumi, unit spray dryer di industry susu bubuk,sari buah, dan serbuk kopi, bahkan dalam pengolahan limbah digunakan juga unit Perawatan dan Pemeliharaan Laboratorium

Upload: wynneralph

Post on 18-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium dalam lingkup pendidikan vokasi adalah salah satu parameter penting dalam mendukung kemampuan praktis mahasiswa. Keberadaan laboratorium menjadi vital, karena di laboratorium akan terbentuk etos kerja dan sekaligus melatih mahasiswa agar terbiasa menghadapi peralatan dan utilitas yang merupakan skala lebih kecil dari industry. Sarjana teknik kimia lekat dengan pekerjaan di industri. Contoh industry-industri yang banyak memakai jasa sarjana teknik kimia diantaranya seperti industry petrokimia, industry minyak dan gas, industry makanan dan masih bnayk lagi. Di industry tersebut banyak utilitas yang dipakai untuk menghasilkan produk dengan biaya produksi minimal namun keuntungan maksimal. Macam-macam utilitas itu diantaranya unit operasi destilasi fraksionasi yang dipakai di industry minyak bumi, unit spray dryer di industry susu bubuk,sari buah, dan serbuk kopi, bahkan dalam pengolahan limbah digunakan juga unit operasi rotary drum filter, dan masih banyak lagi utilitas yang dipakai di berbagai macam industry.. Untuk menunjang kemampuan lulusan jurusan teknik kimia politeknik negeri bandung, maka pembelajaran di laboratorium dalam mengoperasikan macam utilitas, membuat suatu produk melalui mekanisme reaksi,dan menganalisa suatu permasalahan skala laboratorium sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu lulusannya. Pembelajaran di laboratorium menjadi vital di politeknik karena akan membentuk etos kerja lulusannya, sehingga kemampuan praktis lulusan politeknik kadangkala lebih unggul daripada lulusan universitas. Keunggulan ini menjadi salah satu yang wajib dipertahankan, sehingga pembelajaran di laboratorium porsinya lebih banyak daripada pembelajaran di kelas. Kegiatan di laboratorium yang dibuat padat di politeknik membuat laboratorium selalu dipergunakan penuh dari semester ke semester selanjutnya. Laboratorium Satuan Proses,laboratorium Korosi, laboratorium analitika instrumentasi, laboratorium teknik kimia,laboratorium bioproses dan mikrobiologi, juga laboratorium lainnya di jurusan ini dipergunakan secara bergantian setiap semesternya. Oleh karena itu, keberadaan teknisi sangat dibutuhkan dalam mengelola laboratorium-laboratorium tersebut baik dari segi administrasi, inventarisasi, pengelolaan alat dan bahan juga perawatan dari laboratoriumnya sendiri. Perawatan laboratorium perlu dilakukan demi terpeliharanya berbagai macam alat, keamanan dalam penyimpanan bahan kimia, juga pendataan terhadap barang-barang lainnya di laboratorium tersebut. Namun perawatan laboratorium yang menjadi tanggung jawab teknisi akan menjadi percuma jika mahasiswa yang menggunakan laboratorium tersebut tidak memperhatikan standard operational procedure. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat melakukan pelayanan perawatan di dalam laboratorium sebagai kemampuan pendukung dalam memahami cara kerja alat dan cara penanganan kerusakan alat selain kemampuan mengoperasikan berbagai alat atau utilitas lainnya. 1.2 Rumusan MasalahSehubungan dengan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah: Apa definisi perawatan dan pemeliharaan laboratorium ? Apa tujuan dilakukan perawatan dan pemeliharaan laboratorium? Apa saja jenis-jenis pemeliharaan laboratorium? Hal-hal apa saja yang dijadikan objek perawatan dan pemeliharaan laboratorium? Sumber daya apa yang dibutuhkan dalam perawatan dan pemeliharaan laboratorium?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perawatan dan Pemeliharaan

Maintenance berasal dari kata to maintain yang memiliki arti merawat. Dan memiliki padanan kata yaitu to repair yang berarti memperbaiki. Sehingga maintenance (perawatan) adalah sebuah perlakuan merawat atau memperbaiki suatu komponen agar dapat kembali digunakan dan berumur panjang. Menurut Ebeling (1997), perawatan didefinisikan sebagai aktivitas agar komponen/sistem yang rusak akan dikembalikan/diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode tertentu. Pemeliharaan yaitu tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang dilakukan yaitu meliputi penyetelan, pelumasan, pengecekan pelumas dan penggantian spart-spart yang tidak layak lagi. Sedangkan perawatan yaitu suatu tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap suatu alat yang telah mengalami kerusakan agar alat tersebut dapat digunakan kembali. Kesimpulannya yaitu pemeliharaan dilakukan sebelum suatu alat/produk mengalami kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan, sedangkan perawatan yaitu dilakukan setelah suatu alat mengalami kerusakan (perbaikan). 2.2 Tujuan perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup:

Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal Memperpanjang umur pemakaian Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak Menghindari terjadinya kerusakan fatal2.3 Jenis-Jenis Pemeliharaan

Menurut Asyari (2007), dalam bukunya Manajemen pemeliharaan mesin membagi pemeliharaan menjadi:a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) : Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance): Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga mencapai standar yang dapat di terima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan- peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.c. Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance): Pemeliharaan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.d. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance): Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.e. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance): Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga kerjanya.f. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance): Pemeliharan ini adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.g. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance): Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi.h. Pemeliharaan rutin (routine maintenance): Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus.i. Design out maintenance adalah merancang ulang peralatan untuk menghilangkan sumber penyebab kegagalan dan menghasilkan model kegagalan yang tidak lagi atau lebih sedikit membutuhkan maintenance. 2.4 Klasifikasi PemeliharaanSecara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua cara, yaitu (Anthony, 1992):1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terorginir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. (Anthony, 1992). Menurutnya, pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu:a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. (Setiawan, 2008).Menurut Jay dan Barry Render (2001) dalam bukunya Operations Management, preventive maintenance adalah: A plan that involves routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure.Sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang. Pekerjaan dasar pada perawatan preventive adalah: inspeksi, pelumasan, perencanaan dan penjadwalan, pencatatan dan analisis, latihan bagi tenaga pemeliharaan, serta penyimpanan suku cadang. sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan dapat terpenuhi pengunaannya. (Daryus, 2007).Menurut Dhillon (2006), dalam bukunya maintainability, maintenance, and reliability for engineers ada 7 elemen dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) yaitu:1) Inspeksi: memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik, dan karakteristik lain untuk standar yang pasti,2) Kalibrasi: mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar yang pasti,3) Pengujian: pengujian secara berkala (periodic) untuk dapat menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik,4) Penyesuaian: membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal,5) Servicing: pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari kegagalan yang baru,6) Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat toleransi yang ditentukan,7) Alignment: membuat perubahan salah satu barang yang ditentukan elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)Pemeliharaan secara korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang atau pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. (Anthony, 1992). Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka pendek, yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana.Menurut Jay dan Barry Render, 2001 pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah: Remedial maintenance that occurs when equipment fails and must be repaired on an emergency or priority basis.Pemeliharaan ulang yang terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus segera diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah prioritas utama.Menurut Dhillon (2006), Biasanya, pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah pemeliharaan yang tidak direncanakan, tindakan yang memerlukan perhatian lebih yang harus ditambahkan, terintegrasi, atau menggantikan pekerjaan telah dijadwalkan sebelumnya.Oleh karena itu, Dalam pelaksanaan pemeliharaan antara terencana yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik, perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan, sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi pekerjaan. (Asyari, 2007). Jadi, Pemeliharaan terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu nganggur mesin. Adapun keuntungan lainnya yaitu:a) Pengurangan pemeliharaan darurat,b) Pengurangan waktu nganggur,c) Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksid) Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan produksi,e) Memperpanjang waktu antara overhaulf) Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian sediaan,g) Meningkatkan efisiensi mesin,h) Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan,i) Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin.2. Pemeliharaan tak terencana (unplanned maintenance)Pemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang didefinisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Anthony, 1992). Pada umumnya system pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.

2.5 Obyek perawatan laboratoriumSebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:a. Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.b. Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak, kursi.c. Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya, buku-buku manual.d. Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.e. Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.f. Aparatur dan perlengkapan percobaan.g. Instrumen dan alat-alat ukurh. Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum

2.6 Sumber daya sistem perawatan laboratoriuma. Tenaga perawat ( man ) Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang dikelolanya. Salah satu tugas seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang meliputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel kembali, bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian dan perbaikan komponen peralatan laboratorium yang rusak.Untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat memanfatkan tenaga teknisi ahli dari luar.Untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa praktikan. Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik, menjaga kebersihan peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan. Untuk keperluan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pembinaan tanggung jawab mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di laboratorium.

b. Biaya perawatan ( money ) Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain: Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol, kain lap, perekat, cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya. Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya. Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang, obeng, gunting, dan sebagainya. Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa harus mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer.Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam usulan anggaran, sehingga tersedia dana untuk perawatan laboratorium secara rutin.

c. Bahan perawatan ( materials )Yang dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium. Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan jumlah yang memadai, karena bahan ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat urgen untuk merawat semua peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan peralatan laboratorium, antara lain: Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti:sabun, carbol, kain lap, thinner, bahan pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan pembersih lainnya. Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, bahan pelindung, pembungkus, pupuk tanaman dan makanan hewan pada laboratorium Biologi, pembasmi serangga, dan sebagainya. Suku cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.

d. Peralatan perawatan ( machines )Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya. Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi: Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran Peralatan penyetelan kembali Peralatan perbaikan Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium. e. Cara perawatan ( methodes)Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara: Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan. Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi. Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan percobaan. Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahuiadanya gejala kerusakan. Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa. Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.

f. Waktu perawatan ( minutes )Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan. Dari sisi obyek yang dirawat, jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat ditetapkan berdasarkan pada: Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan perawatan alat yang sama peroleh pengalaman mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang telah berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium akan banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan. Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaan peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya banyak orang, maka obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap bersih dan menghindari kerusakan, mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi frekuensinya. Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang dimiliki laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium yang baru dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang memuat petunjuk operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai rujukan dalam menyusun jadwal perawatan.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN3.1 SimpulanSimpulan dari makalah perawatan dan pemeliharaan laboratorium adalah, sebagai berikut : Pemeliharaan yaitu tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang dilakukan yaitu meliputi penyetelan, pelumasan, pengecekan pelumas dan penggantian spart-spart yang tidak layak lagi. Sedangkan perawatan yaitu suatu tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap suatu alat yang telah mengalami kerusakan agar alat tersebut dapat digunakan kembali. Jenis-jenis pemeliharaan dan perawatan laboratorium menurut Menurut Asyari (2007), dalam bukunya Manajemen pemeliharaan mesin membagi pemeliharaan menjadi:1. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) 2. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance3. Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance): 4. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance5. Pemeliharaan setelah kerusakan (Breakdow Maintenance): 6. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance.7. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance8. Pemeliharaan rutin (routine maintenance Obyek perawatan laboratorium meliputi ruang laboratorium, perabot, peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, sumber jaringan listrik, dan instrument alat ukur. Sumber daya sistem perawatan laboratorium meliputi :1. Tenaga perawat ( man )2. Biaya perawatan ( money ) 3. Bahan perawatan ( materials )4. Peralatan perawatan ( machines )5. Cara perawatan ( methods)6. Waktu perawatan ( minutes )3.2 Saran Untuk memeperpanjang umur peralatan di dalam laboratorium, pemeliharaan alat sebaiknya dilakukan secara rutin. Selain itu pengoperasian sesuai SOP wajib dilakukan oleh praktikan Perawatan peralatan di laboratorium sebaiknya dikerjakan juga oleh praktikan dengan bimbingan ahli untuk dapat mengetahui tingkat kerusakan , menganalisa, dan memperbaiki peralatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Avidianto. 2010. Cara Menyimpan Alat dan Bahan di Laboratorium. http://devoav1997.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-dan-bahan-laboratorium/ (diakses 16 Maret 2015)Putra, Eka. 2011. Pedoman Peralatan Laboratorium. http://eka.blogspot.com. (diakses tanggal 16 Maret 2015)Wahyuni, Agustina Sari. 2011. Makalah Pengelolaan Laboratorium kimia. http://agustinasariwahyunigmailcom.blogspot.com/2011/12/makalah-. (diakses tanggal 16 Maret 2015)

Perawatan dan Pemeliharaan Laboratorium