laporan pelaksanaan penerapan zona...
TRANSCRIPT
Nomor : 24/BPPI/BBKK/2018
LAPORAN
PELAKSANAAN PENERAPAN ZONA INTEGRITAS
Disusun oleh :
Tim ZI BBKK
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2018
ii
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Anggota
:
:
:
:
Roy Sianipar
Wiwik Pudjiastuti
Bhakti Nusantari
Arief Riyanto
Wahid Munawar Yuliyanta
Nur Hidayati
Sukma Indira Dewi
Sidik Herman
Yesy Komalasari
Sri Retno Purwaningsih
Irwinanita
Femi Sukmaretiana
SUSUNAN TIM
iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... i
SUSUNAN TIM ............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... v
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................................... vi
RINGKASAN .............................................................................................................................. vii
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................... 3
1.3 PENERIMA MANFAAT ..................................................................................... 3
1.4 STRATEGI PELAKSANAAN KELUARAN ......................................................... 3
1.5 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................. 4
RUANG LINGKUP KEGIATAN ................................................................................................ 5
2.1 KOMPONEN PENILAIAN ZONA INTEGRITAS ................................................ 5
HASIL KEGIATAN ....................................................................................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 12
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 12
4.2 SARAN ............................................................................................................. 12
DAFTAR ISI
v
Gambar 1. ………………………………………………………………………………………………………6
Gambar 2. ………………………………………………………………………………………………………7
Gambar 3.. ………………………………………………………………………………………………………7
Gambar 4.. ………………………………………………………………………………………………………8
Gambar 5.. ………………………………………………………………………………………………………10
Gambar 6.. ………………………………………………………………………………………………………11
DAFTAR GAMBAR
vi
1. BBKK = Balai Besar Kimia dan Kemasan ………………………….vii ,3 ,7 ,8 ,9 ,10
2. ZI = Zona Integritas ............................................................................. vii ,2 ,3 ,9 ,10
3. WBK = Wilayah Bebas dari Korupsi ............................................ vii,2,3,4,7,9,10,11,12
4. WBBM = Wilayah Birokrasi Bersih Melayani ...........................3,4,7,9,10,11,12
5. KKN = Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ........................................vii, 2
DAFTAR SINGKATAN
vii
PELAKSANAAN PENERAPAN ZONA INTEGRITAS
Koordinator : Wiwik Pudjiastuti
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) telah membangun dan menerapkan Zona
Integritas di lingkungan kerjanya. Pembangunan Zona Integritas telah dimulai sejak tahun
2017 dengan melaksanakan birokrasi yang transparan, akuntabel, bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ZI maka
ditetapkan suatu indikator dengan pemberian penghargaan berupa predikat WBK dan
WBBM kepada instansi pemerintah. Oleh karena itu BBKK sebagai salah satu Unit Kerja
Kementerian Perindustrian menerapkan pembangunan Zona Integritas dan telah meraih
predikat WBK pada tahun 2018.
RINGKASAN
1
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 Dasar Hukum
a) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
b) Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025.
c) Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi.
d) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
e) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 108 Tahun 2015 tentang Pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani di lingkungan Kementerian Perindustrian.
f) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Pelaporan Pelanggaran di lingkungan Kementerian
Perindustrian.
g) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 63 Tahun 2016 tentang Pengendalian
Gratifikasi di lingkungan Kementerian Perindustrian.
h) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Perindustrian.
i) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan Kementerian Perindustrian.
PENDAHULUAN
2
1.1.2 Gambaran Umum Singkat
Tingginya tuntutan masyarakat akan terwujudnya birokrasi yang transparan,
akuntabel, bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) mengakibatkan reformasi
birokrasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah. Reformasi
birokrasi merupakan langkah awal untuk melakukan penataan sistem penyelenggaraan
pemerintah yang baik, efektif, dan efisien sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat,
tepat dan profesional.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 telah ditetapkan 3 target pencapaian sasaran hasil utama yaitu
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN, serta peningkatan pelayanan publik. Adapun pelaksanaan program reformasi
birokrasi pada unit kerja diwujudkan dalam upaya Pembangunan Zona Integritas (ZI).
Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ZI maka ditetapkan suatu indikator
dengan pemberian penghargaan berupa predikat WBK dan WBBM kepada instansi
pemerintah. Predikat Zona Integritas ini mengindikasikan bahwa instansi pemerintah dan
jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya
dalam pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Penandatangan Piagam Pencanangan Zona Integritas merupakan tindak lanjut dari
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi serta Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah. Sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah tersebut, Kementerian Perindustrian mencanangkan pembangunan
Zona Integritas sejak 7 April 2015. Oleh karena itu BBKK sebagai salah satu Unit Kerja
Kementerian Perindustrian menerapkan pembangunan Zona Integritas dan menargetkan
untuk mendapatkan predikat WBK pada tahun 2018.
3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 Maksud Kegiatan
Pembangunan Zona Integritas di BBKK dimaksudkan untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat melalui penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif,
efisien serta bebas dari korupsi.
1.2.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun komitmen untuk mewujudkan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari korupsi (WBK) di Balai Besar Kimia dan Kemasan
melalui reformasi birokrasi, khususnya pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
1.3 PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari penerapan Zona Integritas adalah :
a) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Dengan didapatkannya predikat WBK maka menunjukkan bahwa BBKK merupakan
lembaga yang dapat dipercaya dalam memberikan layanan dengan menerapkan
prinsip bebas dari korupsi dan mengedepankan kualitas layanan.
b) Pelanggan layanan jasa teknis BBKK
Pelanggan mendapatkan jaminan bahwa layanan yang diberikan bebas dari korupsi
dan praktek pungutan liar (pungli) dan hanya mengacu kepada tarif resmi
Pemerintah. Selain itu pelanggan juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan
keluhan dan saran untuk peningkatan layanan.
1.4 STRATEGI PELAKSANAAN KELUARAN
1.4.1 Metode Pelaksanaan
Tahapan kegiatan dalam pembangunan Zona Integitas adalah :
Pencanangan ZI
- Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh pegawai
- Pernyataan Komitmen telah siap membangun Zona Integritas
4
Pembangunan ZI
- Penetapan Unit Kerja yang akan diusulkan menuju WBK/WBBM
- Pembangunan Unit Kerja menuju WBK/WBBM
Pengusulan
- Penilaian mandiri oleh Tim Penilai Internal (TPI)
- TPI melaporkan kepada pimpinan instansi
- Pengusulan ke Kemen PAN RB
Reviu Tim Penilai Nasional (TPN)
- Reviu oleh TPN (Kemen PAN RB, KPK, dan Ombudsman)
Penetapan WBK/WBBM
- Men PAN RB mengusulkan kepada instansi pemerintah agar Unit Kerja ditetapkan
menjadi WBK
- Men PAN RB menetapkan Unit Kerja sebagai WBBM
Pembinaan dan Pengawasan
- Pembinaan dilakukan pimpinan Instansi K/L
- Pengawasan dilakukan oleh Kementerian PAN RB
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Pembangunan dan penerapan Zona Integritas BBKK dilaksanakan pada Januari – Desember
2018.
1.5 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan dari bulan Januari sampai dengan
Desember 2018.
5
BAB II
2.1 KOMPONEN PENILAIAN ZONA INTEGRITAS
Dalam pembangunan Zona Integritas terdapat 2 (dua) komponen penilaian yang harus
diterapkan yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil.
Komponen pengungkit terdiri dari :
No Komponen Pengungkit Pembobotan (60%)
1 Manajemen Perubahan 5 %
2 Penataan Tata Laksana 5 %
3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 %
4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10 %
5 Penguatan Pengawasan 15 %
6 Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 10 %
Sementara komponen hasil terdiri dari :
No Komponen Pengungkit Pembobotan (40%)
1 Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan
Bebas KKN
20 %
2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik Kepada Masyarakat
20 %
Secara umum konsep penilaian Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dapat dilihat pada gambar 1.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
6
Gambar 1. Komponen Penilaian ZI
7
BAB III
Dalam rangka pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di
BBKK, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan meliputi:
3.1. Sosialisasi tentang Zona Integritas
Sosialisasi dilaksanakan di Balai Besar Kimia dan Kemasan dengan narasumber dari
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Sosialisasi dihadiri oleh seluruh pejabat
eselon 2, 3 dan 4 serta perwakilan dari pejabat fungsional yang ada di BBKK. Suasana
sosialisasi dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Sosialisasi dari Itjen.
Setelah sosialisasi oleh tim dari Inspektorat Jenderal, sosialisasi dilanjutkan oleh masing-
masing pejabat struktural kepada stafnya masing-masing termasuk kepada Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang terdiri dari Satpam, penerima contoh,
sekretaris dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Sosialisasi Zona Integritas kepada PPNPN.
HASIL KEGIATAN
8
Selain itu BBKK juga melaksanakan pencanangan Zona Integritas yang diikuti oleh seluruh
karyawan/karyawati BBKK dan dipimpin oleh Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan.
Acara pencanangan dilaksanakan selama 2 (dua) hari bersamaan dengan rangkaian
peringatan hari Kemerdekaan RI yaitu pada tanggal 16 dan 17 Agustus 2018. Suasana
pencanangan Zona Integutas di BBKK dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Suasana pencanangan Zona Integritas BBKK
3.2. Pembentukan agen perubahan.
Agen perubahan dibentuk melalui polling yang diikuti oleh karyawan karyawati
BBKK melalui intranet BBKK. Polling dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Yang boleh
dipilih sebagai agen perubahan adalah seluruh karyawan/karyawati Balai Besar Kimia dan
Kemasan dengan kriteria sebagai berikut :
Bersatus sebagai Aparatur Sipil Negara (eselon 2 dan 3)
Tidak sedang menjalanihukuman disiplin pegawai
Bertanggung jawab atas setiap tugas yang diberikan sesuai bidang tugas dan
fungsinya serta mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan
organisasinya
Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta konsisten terhadappenegakan
aturan disiplin dank ode etik
Onovatif dan proaktif terkait pelaksanaan tugas fungsi dan upaya peningkatan
kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi
Dari hasil polling diambil 3 orang dengan hasil poling tertinggi yang ditetapkan sebagai
Agen Perubahan, yang selanjutnya ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Balai Besar
Kimia dan Kemasan tanggal 28 Mei 2018 Nomor 43.
9
3.3. Studi banding penerapan Zona Integritas.
Studi banding penerapan Zona Integritas terutama dilaksanakan ke beberapa
instansi yang telah terlebih dahulu menerapkan Zona Integritas dan sudah mendapatkan
predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Hal ini
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana penerapan ZI di instansi tersebut untuk dijadikan
acuan dalam menerapkan Zona Integritas di BBKK studi banding dilakdanakan di:
Baristand Industri Samarinda (14 maret 2018)
Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya (25 April 2018)
Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan Bogor (13 Desember 2018)
3..4. Rapat koordinasi dan rapat monev
Rapat kordinasi dilaksanakan dalam beberapa level yaitu level BBKK secara
menyeluruh dan level aspek. Rapat koordinasi level BBKK diikuti seluruh penanggung jawab
aspek dan timnya serta dipimpin oleh koordinator tim ZI. Sedangkan rapat koordinasi level
aspek dilaksanakan oleh masing-masing penaggung jawab aspek dengan tim dan
bidang/bagian/seksi/su.bagian terkait. Pelaksanaan rapat koordinasi minimal dilakukan
setiap bulan, dan akan lebih sering untuk kondisi-kondisi tertentu yang diperlukan. Selain
rapat koordinasi, juga dilaukan rapat monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap
pelaksanaan penerapan zona integritas di BBKK. Monitoring dilakukan minimal 3 (tiga)
bulan sekali bersamaan dengan monev triwulanan kegiatan BBKK. Jika diperlukan
monitoring dilakukan dengan rentang yang lebih pendek.
Rapat koordinasi dilaksanakan dalam rangka:
Penyiapan data dukung penerapan Zona Integritas sesuai aspek yang ditetapkan
Penyusunan dan update rencana aksi
Pemabahasan untuk melengkapi sarana prasarana yang diperlukan untuk
penerapan Zona Integritas
Persiapan penilaian internal maupun eksternal
Monitoring dan evaluasi pelaksanaaan /penerapan Zona Integritas
3.5. Proses Penilaian Penerapan Zona Integritas.
Proses penilaian penerapan Zona Integritas di Balai Besar Kimia dan Kemasan
dilakukan secara bertingkat, diawali dengan penilaian oleh tim intenal kemenperin,
dilanjutkan dengan survey ekternal untuk komponen hasil khususnya aspek pelayanan
publik oleh tim dari BPS, dan yang terakhir adalah penilaian olhtim dari Kementerian
Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)
10
Penilaian secara internal diawali melalui aplikasi ZI yang telah disiapkan di dalam
intranet kemenperin. Penerapan seluruh aspek beserta data dukung diupload melalui
aplikasi tersebut dan dilakukan penilaian oleh tim ZI kemenperin yang terdiri dari tim
Inspektorat Jenderal, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro Perencanaan dan BPPI. Setelah
dilakukan penilaian secara online dilakukan dengan penilaian di lapangan. Penilaian di
lapangan dimaksudkan selain memastikan data dukung yang sudah diupload, juga melihat
sarana prasarana yang ada terkait pelaksanaan Zona Integritas khususnya dalam hal
pelayanan publik. Penilaian tim internal dilaksanakan tanggal 3 Juli 2019.
Dari hasil penilaian tim internal, BBKK dinyatakan memenuhi syarat untuk
diusulkan ke KemenPANRB sebagai kandidat yang akan dinilai untuk mendapatkan predikat
Wilayah Bebas dari Korupsi. Selanjutnya dilakukan survei eksternal komponen hasil ke
BBKK oleh BPS. Pada tanggal 27 September 2018. Survei oleh BPS dilakukan dengan cara
wawancara langsung terhadap 30 pelanggan jasa layanan BBKK.
Selain oleh BPS, penilaian eksternal juga dilakukan secara langsung oleh tim dari
KemenPANRB pada tanggal 13 November 2018. Saat penilaian dari KemenPAN RB, BBKK
mempresentasikan profil Bala serta seluruh aspek yang ada dalam ZI beserta data
dukungnya. Setelah dilakukan diskusi, penilaian dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas
pelayanan publik yang ada di BBKK. Pelaksanaan penilaian dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5, Proses penialaian ZI di BBKK
3.6. Penganugerahan predikat WBK
Puncak dari kegiatan penerapan Zona Integrita di BBKK adalah ditetapkannya BBKK
sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Penganugerahan predikat WBK kepada BBKK
oleh KemenPAN RB dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta pada tanggal 10 Desember 2018.
Piagam pengahargaan predikat WBK untuk BBKK dapat dilihat pada gambar 6.
11
Adapun tujuh satuan kerja Kemenperin yang meraih predikat WBK, yaitu SMK
Sekolah Menengah Analis Kimia Padang, SMK Sekolah Menengah Teknologi Industri Padang,
Balai Diklat Industri Padang, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya,
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, Balai Besar Kerajinan dan Batik
Yogyakarta, serta Balai Besar Kimia dan Kemasan Jakarta.
Gambar 6. Piagam Penghargaan WBK BB
12
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
Balai Besar Kimia dan Kemasan ditetapkan sebagai Instansi yang berhak
mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Penyerahan penghargaan
dilaksanakan pada peringatan Hari Anti Korupsi tahun 2018. Delapan Satuan Kerja di
bawah Kementerian Perindustrian berhasil meraih penghargaan/predikat WBK dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) karena
telah melakukan pembangunan Zona Integritas.
4.2 SARAN
Diharapkan BBKK tetap dapat menjaga pridikat WBK yang sudah diraih dan merusaha
untuk meningkatkan layanan kepada konsumen serta menyiapkan diri untuk mendapatkan
predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
KESIMPULAN
13