laporan metabolissame makronutrient1
TRANSCRIPT
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 1/32
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT , karena berkat limpahan
rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan laporan ini. Laporan yang berjudul “Metabolisme
Makronutrient” ini berisikan hasil tutorial yang telah kami laksanakan selama dua hari.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dosen
pembimbing, karena tanpa bimbingan mereka kami tidak akan bisa menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
arapan kami, semoga laporan ini dapat berguna bagi teman-teman yang
membacanya dan khususnya bagi kami. !an kami sadar sepenuhnya bah"a laporan ini jauh
dari kesempurnaan. #aka dari itu, kami sngat mengharapkan kritik dan saran yangmembangun demi tercapainya kesempurnaan laporan ini.
$enulis
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 1
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 2/32
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………… 1
DAFTAR ISI …………………………………………………… 2
SKENARI …………………………………………………… !
MAPPING "N"EPT …………………………………………………… #
$EARNING %&E"TI'E ……………………………………………………( )
PEM%A*ASAN $ ……………………………………………………( +
Karbo,i-rat ……………………………………………………( +
Protein ………………………………………………… 11
$emak ……………………………………………………( 22
KESIMP.$AN ……………………………………………………(( !1
DAFTAR P.STAKA ……………………………………………………(( !2
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 2
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 3/32
SKENARI
/,ere -oes Ener0 "ome From
Nutrition is the starting point and basis %or all human %orm and %unction. &rom the
time a single celled, %ertili'ed egg di(ides in t"o, nutrition pro(ides the metter needed %or cell
di(ision, gro"th, and de(elopment. )t is the source o% %uel that the energy %or all biological
"ork and o% the ro" materials %or replacement o% "orn out biomolecules and cells. The %act
that it pro(ides only the ra" materials means, %urther that chemical change metabolism lies at
the poundation o% %orm and %unction. &ollo"ing the absorpstion in the gastrointestinal tract,
(arious nutrient "ill be used %or di%%erent purpose in the human body. Speci%ically %or
macronutrient, "hat are their roles in the body* What "ill happen a%ter they+re being
absorbed %rom gastrointestinal tract*
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 3
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 4/32
MAPPING "N"EPT
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 4
Absorpsi
egulasi
Aliran darah #etabolisme
atabolismeAnabolisme
arbohidrat
$rotein
Lemak
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 5/32
$EARNING %&E"TI'E
1( Metabolisme makronutrient 3Karbo,i-rat4 Protein4 -an $emak5
2( Peran makronutrient tersebut ba0i tubu,
!( Re0ulasi metabolisme makronutrient
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 5
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 6/32
PEM%A*ASAN $EARNING %&E"TI'E
A( Karbo,i-rat
a( Metabolisme Karbo,i-rat
$roduk akhir pencernaan karbohidrat dalam saluran pencernaan hampir
seluruhnya dalam bentuk glukosa, %ruktosa, dan galaktosa, dengan glukosa yang
me"akili rata-rata sekitar / persen dari saluran pencernaan, banyak %ruktosa dan hampisemua galaktosa diubah secara cepat menjadi glukosa di dalam hati. 0leh karena itu,
hanya sejumlah kecil %ruktosa dan galaktosa yang terdapat dalam sirulasi darah. 1lukosa
kemudian menjadi jalur umum akhir untuk mentranspor hampir semua karbohidrat ke sel
jaringan.
!i dalam sel hati, tersedia en'im yang sesuai untuk meningatkan interkon(ersi
antar monosakarida glukosa, %ruktosa dan galaktosa. 2ila hati melepaskan monosakarida
kembali ke dalam darah, produk akhirnya hamprr sluruhnya berupa glukosa, alasannya
adalah bah"a sel hati mengandung sejumlah besar glukosa %os%atase. 0leh karena itu,
glukosa-3-%os%atase dapat dipecah menjadi glukosa dan %os%at, dan glukosa selanjutnya
dapat ditranspor kembali melalui membran sel hati ke dalam darah.
Sebelum glukosa dapat dipakai oleh sel-sel jaringan tubuh, glukosa harus
ditranpor melalui membrane sel jaringan masuk ke dalam sitoplasma. Akan tetapi,
glukosa tidak dapat berdi%usi melalui pori-pori sel membrane dengan mudah sebab berat
molekul maksimum partikel yang dapat berdi%usi dengan mudah adalah sekitar 4//, dan
glukosa mempunyai berat molekul 4/. namun, glukosa dapat masuk ke dalam sel
dengan derajat kemudahan yang rasional melalui membrane dengan mekanisme di%usi
ter%asilitasi.
ecepatan pengangkutan glukosa dan kecepatan pengangkutan beberapa
monosakarida lainnya sangat ditingkatkan oleh insulin. 2ila sejumlah besar insulin
disekresikan oleh pancreas, kecepatan pengangkutan glukosake dalam sebagian besar sel
meningkat sampai 4/ kali atau lebih dibandingkan dengan kecepatan pengangkutan
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 6
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 7/32
tanpa adanya sekresi insulin. Sebaliknya, jumlah glukosa yang dapat berdi%usi ke dalam
sebagian besar sel tubuh tanpa adanya insulin, terlalu sedikit untuk menyediakan jumlah
glukosa yang dibutuhkan untuk metabolisme energi pada keadaan normal, dengan
pengecualian di sel hati dan sel otak.
Setelah diabsorbsi ke dalam sel, glukosa dapat segera di pakai untuk
melepaskan energi ke sel atau dapat di simpan dalam bentuk glikogen, yang merupakan
polimer besar glukosa. Semua sel tubuh mempunyai kemampuan untuk menyimpan
paling sedikit beberapa glikogen, tetapi sel-sel tertentu dapat menyimpan dalam jumlah
yang besar, terutama sel hati, yang dapat menyimpan glikogen sebanyak 5 dampai
persen dari beratnya, dan sel-sel otot, yang dapat menyimpan glikogen sebanyak 4
sampai 6 persen. #olekul glikogen dapat dipolimerisasi dan polimernya bias mencapai
hampir semua berat molekul, dengan berat molekul rata-rata 5 juta atau lebih besar7
kebanyakan glikogen mengendap dalam bentuk granula padat.
on(ersi dari monosakarida menjadi senya"a presipitat dengan berat molekul
tinggi 8glikogen9 memungkinkan tersimpannya karbohidrat dalam jumlah yang besar
tanpa mengubah tekanan osmotic cairan intrasel secara bermakna. onsentrasi yang
tinggi dari monosakarida yang mudah larut dengan berat molekul rendah akan sangat
mengganggu hubungan osmotic antara cairan intrasel dan ekstrasel.
1likogenolisis berarti pemecahan glikogen yang di simpan sel untuk
membentuk kembali glukosa di dalam sel. 1lukosa kemudian dapat digunakan untuk
menyediakan energi. 1likogenolisis tidat dapat terjadi melalui pembalikan reaksi kimia
yang sama yang dipakai untuk membentuk glikogen7 sebagai gantinya, setiap molekul
glukosa yang berurutan pada masing-masing cabang polimer glikogen dilepaskan
melalui reaksi %os%orilasi, yang di katalisis oleh en'im %os%orilase.
$ada keadaan istirahat, %os%orilase terdapat dalam bentuk tidak akti%, sehingga
glikogen tetap dapat di simpan. 2ila pembentukan glukosa dari glikogen diperlukan
kembali %os%orilase harus diakti%kan terlebih dahulu.
$embentukan AT$ selama pemecahan glukosa:
4. Selama glikolisis, dibentuk empat molekul AT$, dan dua molekul dikeluarkan untuk
menimbulkan %os%orilasi a"al glukosa untuk memulai proses. eadaan inimemberikan hasil akhir dua molekul AT$.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 7
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 8/32
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 9/32
berperan utama dalam mempertahankan kadar glukosa darah selama puasa dengan
mengubah simpanan glikogennnya menjadi glukosa 8glikogenolisis9 dan dengan
mensintesis glukosa, terutama dari asam laktat dan asam amino 8glukoneogenesis9.
Sekitar ;5 persen glukosa yang diproduksi hati selama puasa berasal dari
glukoneogenesis, yang membantu mempertahankan suplai glukosa ke otak. $ada puasa
yang berkepanjangan, ginjal juga mensintesis sejumlah glukosa dari asam amino dan
precursor lainnya.
Sekitar 3/ persen asam amino dalam protein tubuh dapat diubah dengan
mudah menjadi karbohidrat7 sedangkan </ persen sisanya mempunyai kon%igurasi kimia
yang menyulitkan atau atau tidak memungkinkan pengubahan tersebut. Setiap asam
amino diubah menjadi glukosa melalui proses kimia yang sedikit berbeda. #isalnya,
alanin dapat diubah secara langsung menjadi asam piru(at hanya melalui deaminasi7
asam piru(at kemudian diubah menjadi glukosa atau glikogen yang disimpan.
$engaturan glukoneogenesis. 2erkurangnya karbohidrat di dalam sel dan
berkurangnya gula darah merupakan rangsangan dasar untuk meningkatkan kecepatan
glukoneogenesis. 2erkurangnya karbbohidrat dapat langsung membalikkan banyak
reaksi glikolisis dan reaksi %os%oglukonat, sehingga memungkinkan perubahan asama
amino yang terdeaminasi dan gliserol menjadi karbohidrat. Selain itu, hormone kortisol
sangat penting dalam pengaturan ini.
b( Sistem Re0ulasi Metabolisme Karbo,i-rat
Insulin menin0katkan -i6usi 0lukosa ter6asilitasi
ecepatan pengangkutan glukosa dan kecepatan pengangkutan beberapa
monosakarida lainnya sangat ditingkatkan oleh insulin. 2ila sejumlah besar
insulin di sekresikan oleh pangkreas, kecepatan pengangkatan glukosa ke dalam
sebagian besar sel meningkatkan sampai 4/ kali atau lebih dibandingkan dengan
kecepatan pengangkutan tanpa adanya sekresi insulin. ecepatan pemakaian
karbohidrat oleh sebagian besar sel di atur oleh kecepatan sekresi insulin dari
pangkreas.
Fos6olirasi 0lukosa
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 9
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 10/32
&os%orilasi ini ditingkatkan terutama oleh en'im glukokinase di dalam hati dan
oleh heksokinase di dalam sebagian sel yang lain. !isebagian besar jaringan
tubuh, %os%orilasi bekerja untuk menangkap glukosa di dalam sel. Artinya, karena
glukosa berikatan secara cepat dengan %os%at, glukosa tidak akan berdi%usi keluar,
kecuali dari sel-sel khusus, terutama sel-sel hati, yang memiliki en'im fosfatase.
Akti7asi 6os6orilase ole, e8ine6rin atau ole, 0luka0on(
!ua hormon, epine%rin dan glukagon, dapat mengakti%kan %os%orilasie dan
dengan demikian menimbulkan glikogenolisis secara cepat. $engaruh pertama
dari masing-masing hormon ini adalah meningkatkan pembuntukan siklik A#$ di
dalam sel, yang kemudian memicu suatu rangkaian reaksi kimia yang
mengakti%kan %os%orilase.
=pine%rin dilepaskan oleh medula adrenal ketika sistem sara% simpatis
dirangsang. 0leh karena itu, salah satu %ungsi sara% simpatis adalah meningkatkan
penyedian glukosa untuk metabolisme energi yang cepat. &ungsi epine%rin ini
terjadi secara nyata baik dei dalam sel hati maupun sel otot, sehingga turut
berperan bersama pengaruh lain dari rangsangan simpatis, guna menyediakan
tubuh untuk bekerja.
1lukagon adalah hormon yang disekresikan oleh sel al%a pangkreas apabila
kadar gula darah turun sangat rendah. 1lukagon merangsang pembentukan siklik
A#$ terutama di sel hati, dan hal ini selanjutnya meningkatkan pengubahan
glikogen hati menjadi glukosa dan melepaskannya kedalam darah, sehingga
meningkatkan kadar gula darah.
Kortikotro8in -an 0lukokortikoi-
2ila karbohidarat tidak tersedia dalam jumlah yang normal untuk sel,
adenohipo%isis, untuk sebab yang belum diketahui dengan jelas, mulai
meningkatkan jumlah sekresi hormon kortikotropin. ortikotropin akan
merangsang korteks adrenal untuk menghasilkan sejumlah besar hormon
glukokortiroid, terutama kortisol. Selanjutnya kortisol memobilisasi protei
terutama dari semua sel tubuh, yang menyebabkan protein tersedia dalam bentuk
asam amino di dalam cairan tubuh. Sejumlah besar asam amino tersebut segera
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 10
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 11/32
mengalami deaminasi di hati dan menghasilkan substrat yang ideal untuk diubah
menjadi glukosa.
%( Protein
ira-kira tiga perempat bagian tubuh yang padat adalah protein. $rotein ini
meliputi protein struktural, en'im, nucleoprotein, protein yang mengangkut
oksigen,protein otot yang menimbulkan kontraksi otot, dan banyak tipe lainnya yang
melakukan %ungsi intrasel dan ekstrasel yang spesi%ik di seluruh tubuh.
a( Metabolisme Protein
Asam Amino Dara,
onsentrasi normal asam amino di dalam darah bernilai antara 65 dan 35
mg>dl. onsentrasi ini adalah nilai rata-rata dari sekitar ; mg>dl untuk setiap ;/
asam amino, "alaupun beberapa asam amino ditemukan dalam jumlah yang lebih
besar daripada asam amino lainnya. arena asam amino adalah asam yang relati%
kuat, asam amino terdapat dalam darah terutama dalam bentuk terionisasi, akibat
pemindahan satu atom hidrogen dari radikal N;. Asam amino tersebut sebenarnya
berkontribusi sebanyak ; sampai 6 milieku(alen ion negati% dalam darah.
!istribusi yang pasti dari berbagai asam amino dalam darah sampai batas tertentu
bergantung pada tipe protein yang dimakan, tetapi paling tidak konsentrasi
beberapa asam amino diatur oleh sintesis yang selekti% di berbagai sel.
Nasib Asam Amino an0 Diabsor8si -ari Saluran Pen9ernaan
asil pencernaan protein dan absorpsi protein dalam saluran pencernaan
hampir seluruhnya berupa asam amino7 jarang sekali berupa polipeptida atau
molekul protein utuh yang diabsorpsi dari saluran pencernaan ke dalam darah.
Segera setelah makan, konsentrasi asam amino dalam darah meningkat, tetapi
peningkatan yang terjadi biasanya hanya beberapa miligram per desiliter karena
dua alasan: pertama, pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih
dari ; sampai 6 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino yang diabsorpsi
dalam "aktu 5 sampai 4/ menit oleh sel di seluruh tubuh, terutama oleh hati. 0leh
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 11
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 12/32
karena itu, hampir tidak pernah ada sejumlah besar konsentrasi asam amino yang
menumpuk di dalam darah dan cairan jaringan. Namun, kecepatan penggantian
asam amino begitu cepat sehingga banyak gram protein dapat diba"a dari satu
bagian tubuh ke tempat lain dalam bentuk asam amino tiap jam.
Trans8or Akti6 Asam Amino ke -alam Sel
Semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdi%usi dengan mudah
melalui pori-pori membran sel. 0leh karena itu, asam amino dalam jumlah yang
bermakna dapat bergerak ke dalam atau ke luar melalui membran hanya dengan
cara transpor ter%asilitasi atau transpor akti% yang menggunakan mekanisme
pemba"a 89arrier9. Si%at asli beberapa mekanisme pemba"a masih sangat sedikit
diketahui.
Amban0 %atas Gin:al untuk Asam Amino
!i ginjal, berbagai asam amino dapat direabsorpsi secara akti% melalui epitel
tubulus proksimal, yang akan mengeluarkan asam amino dari %iltrat glomelurus dan
mengembalikannya ke dalam darah jika asam amino tersebut harus ber%iltrasi ke
dalam tubulus ginjal melalui membran glomerulus. Akan tetapi, seperti juga
mekanisme transpor akti% lain di tubulus ginjal, terdapat batas atas kecepatan untuk
setiap jenis asam amino agar dapat ditranspor. 0leh sebab itu, bila konsentrasi jenis
asam amino tertentu meningkat dan menjadi terlalu tinggi dalam plasma dan %iltrat
glomerulus, kelebihan asam amino yang tidak dapat direabsorpsi secara akti% akan
dikeluarkan ke dalam urin.
Penim8anan Asam Amino Sseba0ai Protein -i -alam Sel
Segera setelah masuk ke dalam sel jaringan, asam amino bergabung satu sama
lain dengan ikatan peptida, sesuai petunjuk sistem NA messenger dan ribosom
sel, untuk membentuk protein sel. 0leh karena itu, konsentrasi asam amino bebas
dalam sel biasanya tetap rendah. !engan demikian, penyimpanan sebagian besar
asam amino bebas tidak terjadi dalam sel7 sebaliknya, asam amino terutama
disimpan dalam bentuk protein sesungguhnya. Namun banyak protein intrasel
dapat dengan cepat dipecah kembali menjadi asam amino di ba"ah pengaruh
en'im intrasel7 asam amino ini selanjutnya dapat ditrasnpor kembali keluar dari sel
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 12
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 13/32
dan masuk ke dalam darah. 2eberapa pengecualian untuk keadaan yang terbalik ini
adalah protein yang terdapat dalam kromososm nukleus dan protein struktural
seperti protein kolagen dan protein kontraktil otot7 protein-protein seperti ini tidak
ikut serta secara bermakna dalam proses pencernaan dan transportasinya keluar
yang berkebalikan.
2eberapa jaringan tubuh ikut serta dalam oenyimpanan asam amino yang lebih
besar dari yang lainnya. #isalnya, hati, yang merupakan organ yang besar dan
juga mempunyai sistem khusus untuk mengolah asam amino, dapat menyimpan
sejumlah besar protein yang dapat berubah dengan cepat7 ginjal dan mukosa usus
juga dapat menyimpan protein dalam jumlah yang lebih kecil.
Pele8asan Asam Amino -ari Sel seba0ai Alat Pen0aturan Konsentrasi
Asam Amino Plasma(
Setiap kali konsentrasi asam amino plasma turun di ba"ah nilai normal, asam
amino yang dibutuhkan tersebut akan ditranspor ke luar sel untuk memenuhi
kebutuhannya dalam plasma. !engan cara ini, konsentrasi plasma masing-masing
asam amino dipertahankan pada nilai yang konstan secara beralasan. Lebih lanjut
lagi, ditunjukkan bah"a berbagai hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin
dapat mengubah keseimbangan antara protein jaringan dan asam amino yang
beredar. ?ontohnya, hormon pertumbuhan dan insulin meningkatkan pembentukan
protein jaringan, sedangkan hormon glukokortikoid dari korteks adrenal
meningkatkan konsentrasi asam amino plasma.
Keseimban0an an0 Re7ersibel antar Protein -i %erba0ai r0an Tubu,
an0 %erbe-a
arena protein sel di hati 8dan dijaringan lain yang jauh lebih sedikit9 dapat
disintesis dengan cepat dari asam amino plasma, dan karena banyaknya protein
tersebut yang dapat dipecah hampir secepat pengembaliannya ke dalam plasma,
terdapat pertukaran dan keseimbangan yang konstan antara asam amino plasma
dan protein yang labil di semua sel tubuh. #isalnya, jika jaringan tertentu
membutuhkan protein, jaringan tersebut dapat mensintesis protein baru dari asam
amino darah7 selanjutnya asam amino darah tersebut ditambah oleh pemecahan
protein dari sel-sel tubuh yang lain, terutama dari sel hati. $engaruh ini terutama
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 13
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 14/32
terlihat dalam hubungannya dengan sintesis protein dalam sel kanker. Sel kanker
seringkali banyak menggunakan asam amino7 oleh karena itu, protein dari sel lain
dapat berkurang secara bermakna.
%atas Atas Penim8anan Protein
#asing-masing tipe sel tertentu mempunyai batas atas jumlah protein yang
dapat disimpan. Setelah semua sel mencapai batasnya, kelebihan asam amino yang
masih ada dalam sirkulasi dipecahkan menjadi produk lain dan dipergunakan untuk
energi, atau diubah menjadi lemak atau glikogen dan disimpan dalam bentuk ini.
b( Peran Fun0sional Protein Plasma
Tipe utama protein yang terdapat dalam plasma adalah globulin, albumin, dan
%ibrinogen.
&ungsi utama albumin adalah membentuk tekanan osmotik koloid di dalam
plasma, yang akan mencegah hilangnya plasma dari kapiler.
1lobulin melakukan sejumlah %ungsi en'imatikdalam plasma, tetapi yang
sama pentingnya, globulin terutama berperan pada imunitas alamiah tubuh dan
imunitas tubuh yang didapat untuk mela"an in(asi organisme.
&ibrinogen berpolimerasi menjadi pilinan %ibrin yang panjang selama proses
koagulasi darah. !engan demikian, terbentuk bekuan darah yang akan membantu
memperbaiki kebocoran sistem sirkulasi.
9( Pembentukan Protein Plasma
$ada dasarnya, semua albumin dan %ibrinogen plasma dan 5/ sampai /
persen globulin, dibentuk dihati. Sisa globulin dibentuk hampir seluruhnya di
jaringan lim%oid. 1lobulin tersebut terutama berupa gamma globulin yang
membentuk antibodi yang dipakai oleh sistem imun.
ecepatan pembentukan protein plasma oleh hati dapat sangat tinggi,
sebanyak 6/ gram>hari. eadaan penyakit tertentu menyebabkan hilangnya protein
plasma dengan cepat7 luka bakar berat yang menghilangkan area permukaan kulit
yang luas dapat menyebabkan kehilangan banyak plasma sebanyak beberapa liter
tiap hari melalui area yang terbakar. $embentukan protein plasma di hati bertujuan
agar mencegah kematian dalam kondisi seperti itu. adang-kadang seseorang
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 14
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 15/32
dengan penyakit ginjal yang berat kehilangan sebanyak ;/ gram protein plasma di
dalam urin setiap hari selama beberapa bulan, dan kehilangan protein yang
dibutuhkan ini akan digantikan secara kontinu terutama oleh hati.
$ada sirosis hati, sejumlah besar jaringan %ibrosa terbentuk di anatara sel-sel
parenkim hati, sehingga kemampuannya untuk mensintesis protein plasma
berkurang. al tersebut akan menurunkan tekanan osmotik koloid plasma sehingga
akan terjadi edema seluruh tubuh.
-( Protein Plasma seba0ai Sumber Asam Amino untuk &arin0an
Se"aktu jaringan kekurangan protein, protein plasma dapat bertindak sebagai
sumber untuk menggantikan kembali pritein jaringan yang rusak dengan cepat.
Sesungguhnya, seluruh protein plasma dapat diinhibisi in toto oleh makro%ag
jaringan melalui proses pinositosis7 begitu berada dalam sel ini, protein plasma
dipecah menjadi asam amino yang ditranspor kembali ke dalam darah dan dipakai
diseluruh tubuh untuk membangun protein sel dimanapun protein itu dibutuhkan.
!engan cara ini, protein plasma ber%ungsi sebagai media penyimpanan protein yang
labil dan merupakan sumber asam amino yang tersedia dengan mudah bila jaringan
tertentu membutuhkannya.
e( Asam Amino Esensial -an Nonesensial
Sepuluh dari asam amino yang dalam keadaan normal terdapat dalam protein
he"ani dapat disintesis dalam sel, sedangkan sepuluh yang lainnya tidak dapat
disintesis seluruhnya atau disintesis dalam jumlah sedikit untuk menyuplai
kebutuhan tubuh. elompok kedua asam amino yang tidak dapat disintesis ini
disebut asam amino esensial. $enggunaan istilah “esensial@ tidak berarti bah"a 4/
asam amino “nonesensial lain tidak dibutuhkan untuk pembentukan protein, tetapi
hanya menyatakan asam amino lainnya tidak esensial dalam diet karena asam amino
tersebut dapat disintesis dalam tubuh.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 15
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 16/32
$erhatikan bah"a pada gambar ini, radikal amino ditrans%er ke asam piru(at
dari 'at kimia lain yang bersatu dengan erat dengan asam amino, glutamin.
1lutamin terdapat dalam jumlah besar di jaringan, dan salah satu %ungsinya yang
utama adalah sebagai tempat penyimpanan radikal amino. Selain itu. radikal amino
dapat ditrans%er dari asparagin, asam glutamat, dan asam aspartat.
Sintesis asam amino nonesensial bergantung terutama pada pembentukan
asam -keto yang sesuai, yang merupakan prekurosr dari masing-masing asam
amino. #isalnya, asa piruat , yang dibentuk dalam jumlah besar selama pemecahan
glikolisis dari glukosa, adalah precursor asam keto dari asam amino alanin.
emudian, melalui proses transaminasi, satu radikal amino ditrans%er ke asam -
keto dan oksigen keto ditrans%er ke donor radikal amino.
$roses transaminasi dibantu oleh beberapa en'im, yang diantaranya berupa
aminotrans%erase, yang merupakan deri(ate piridiksin, salah satu (itamin 2 8239.
Tanpa (itamin ini, hanya sedikit asam amino yang disintesis, dan pembentukan
protein tidak dapat berlangsung secara normal.
2egitu sel diisi sampai batasnya dengan protein yang tersimpan, penambahan
asam amino tambahan di dalam cairan tubuh akan dipecah dan digunakan untuk
energi atau disimpan terutama sebagai lemak atau sebagai glikogen. $emecahan ini
terjadi hampir seluruhnya di dalam hati, dan dimulai dengan proses deaminasi, yang
akan dijelaskan di bagian berikut ini.
Proses Deaminasi
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 16
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 17/32
!eaminasi berarti pengeluaran gugus amino dari asam amino. al ini terjadi
terutama melalui transaminasi, yang berarti pemindahan gugus amino ke beberapa
'at akseptor, yang merupakan kebalikan dari proses transaminasi yang dijelaskan
sebelumnya dalam hubungannya dengan sintesis as am amino. 2agian terbesar
deaminasi terjadi melalui skema transaminasi berikut:
$erhatikanlah dari skema ini bah"a gugus amino dari asam amino ditrans%er
ke asam a-ketoglutarat, yang kemudian menjadi asam glutamat. Asam glutamat
kemudian dapat mentrans%er gugus asam amino ke 'at lainnya atau dapat
melepaskannya dalam bentuk amonia 8N69.
!alam proses kehilangan gugus amino, asam glutamat kembali menjadi asam
a-ketoglutarat, sehingga siklus tersebut dapat berlangsung berulang-ulang. Bntuk
memulai proses tersebut, kelebihan asam amino di dalam sel, terutama di hati, akan
menginduksi akti(asi sejumlah besar aminotrans%erase, yaitu en'im yang bertang-
gungja"ab memulai sebagian besar proses deaminasi.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 17
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 18/32
Pembentukan .reum ole, *ati(
Amonia yang dilepaskan selama deaminasi asam amino dikeluarkan dari darah
hampir seluruhnya melalui kon(ersi menjadi ureum7 dua molekul amonia dan satu molekul
karbondioksida bergabung.
$ada dasarnya, semua ureum dalam tubuh manusia disintesis di hati. 2ila tidak ada
hati atau pada penyakit hati yang berat, amonia akan menumpuk dalam darah. eadaan ini
sangat toksik, terutama terhadap otak, yang sering kali menimbulkan keadaan yang disebut
koma hepatikum.
Stadium pembentukan ureum pada dasarnya adalah sebagai berikut:
ksi-asi Asam Amino an0 Su-a, Men0alami Deaminasi(
2egitu asam amino sudah dideaminasi, pada banyak keadaan, asam keto yang
dihasilkan dapat dioksidasi untuk melepaskan energi untuk keperluan metabolisme.
0ksidasi ini biasanya melibatkan dua proses yang berurutan:
849 asam keto diubah menjadi 'at kimia yang sesuai, yang dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat, dan
8;9 'at tersebut dipecah oleh siklus asam sitrat dan digunakan sebagai energi dengan
cara yang sama seperti penggunaan asetil koen'im A 8asetil-oA9 yang
dihasilkan dari metabolisme karbohidrat dan lemak.
Secara umum, jumlah adenosin tri%os%at 8AT$9 yang dibentuk untuk setiap
gram protein yang dioksidasi, lebih sedikit daripada jumlah yang dibentuk untuk
setiap gram gtukosa yang dioksidasi.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 18
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 19/32
Glukoneo0enesis -an Keto0enesis
Asam amino tertentu yang dideaminasi serupa dengan 'at yang digunakan
oleh set pada keadaan normal, terutama sel hati, untuk mensintesis glukosa atau asam
lemak. #isalnya, deaminasi alanin adalah as am piru(at. Asam piru(at ini dapat
dikon(ersi menjadi glukosa atau glikogen. Asam piru(at juga dapat dikon(ersi
menjadi asetil-oA, yang kemudian dapat dipolimerisasikan menjadi asam lemak.
!ua molekul asetil-oA juga dapat menyatu membentuk asam asetoasetat, yang
merupakan salah satu benda keton.
on(ersi asam amino menjadi glukosa atau glikogen disebut
glukoneogenesis, dan kon(ersi asam amino menjadi asam keto atau asam lemak
disebut ketogenesis. !ari ;/ asam amino yang dideaminasi, 4 di antaranya
mempunyai struktur kimia yang memungkinkan asam amino tersebut dikon(ersi
menjadi glukosa, dan 4C di antaranya dapat dikon(ersi menjadi asam lemak
Pen00unaan Kelebi,an Protein untuk Pembentukan $emak
!alam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen
dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan
disimpan di dalam tubuh. !engan demikian, makan protein secara berlebihan dapat
menyebabkan kegemukan.
!i dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. elebihan asam
amino umuk keperluan sinresis protein dan berbagai ikatan nitrogen-bukan-ikatan
protein akan dimetabolisme. Akan tetapi di da4am protein sel-sel ada persediaan
metabolik asam amino yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat setiap
"aktu digunakan. $erubahan protein secara terus-menerus pada orang de"asa
diperlukan unruk memelihara persediaan asam amino unruk memenuhi kebutuhan
segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna .
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 19
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 20/32
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 20
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 21/32
1ambar : Skema #etabolisme protein
6( Pemakaian Protein untuk Ener0i
2egitu sel diisi sampai batasnya dengan protein yang terseimpan, penambahan
asam amino tambahan di dalam cairan tubuh akan dipecah dan digunakan untuk
energi atau disimpan terutama sebagai lemak atau sebagai glikogen. $emecahan ini
hampir seluruhnya di dalam hati, dan dimulai dengan proses deaminasi.
0( Pen0aturan ,ormonal metabolisme 8rotein
1( *ormon 8ertumbu,an menin0katkan sintesis 8rotein sel
ormon pertumbuhan penyebabkan penambahan jumlah protein jaringan.
#ekanisme pasti mengenai hal ini belum diketahui, tetapi diyakini berasal dari
peningkatan transport asam amino melalui membrane sel atau percepatan proses
transkripsi dan translasi NA dan !NA untuk sintesis protein.
2( Insulin -i8erlukan untuk sintesis 8rotein
ekurangan insulin total mengurangi jumlah sintesis protein hampir menjadi nol.
#ekanisme tersebut juga tidak diketahui, tetapi insulin memang mempercepattranspor beberapa asam amino ke dalam sel, yang dapat menjadi rangsangan bagi
pembentukan protein. )nsulin juga menigkatkan penyediaan glukosa ke sel,
sehingga kebutuhan asam amino sebagai sumber energi akan dikurangi.
!( Glukokortikoi- menin0katkan 8eme9a,an seba0ian besar 8rotein
:arin0an
1lukokortikoid yang disekresi oleh korteks adraDenal mengurangi jumlah protein
di sebagian besar jaringan sementara konsentrasi asam amino dalam plasma dan
protein hati serta protein plasma meningkat. !iyakini bah"a glukokortikoid
bekerja dengan meningkatkan kecepatan pemecahan protein ekstra hepatik.
!engan demikian, jumlah asam amino yang tersedia dalam cairan tubuh akan
meningkat. al ini memungkinkan hati meningkatkan jumlah sintesis protein
ekstrasel dan protein plasma.
#( Testosteron menamba, -e8osit 8rotein -i :arin0an
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 21
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 22/32
Testosteron, hormon kelamin pria, menyebabkan peningkatan deposit protein
dalam jaringan di seluruh tubuh., terutama protein kontraktil otot 86/-5/E
peningkatan9. #ekanisme e%ek tersebut tidak diketahui, tetapi jelas berbeda dari
e%ek hormon pertumbuhan, dengan cara berikut : ormon pertumbuhan
menyebabkan jaringan terus menerus tumbuh hampir tak terbatas, sedangkan
testosteron menyebabkan protein otot dan protein jaringan lainnya, bertambah
hanya dalam "aktu beberapa bulan dalam jumlah yang lebih kecil. 2egitu protein
otot dan protein jaringan lainnya mendapat jumlah maksimum, deposit protein
selanjutnya akan berhenti meskipun testosteron terus diberikan.
)( Estero0en
=sterogen, hormon kelamin "anita utama juga menyebabkan sedikit deposit
protein, tetapi pengaruh relati% tidak bermakna dibandingkan dengan testosteron.
+( Tiroksin
#eningkatkan kecepatan metabolisme seluruh sel, dan akibatnya, secara tidak
langsung akan mempengaruhi metabolisme protein. Fika karbohidrat dan lemak
tidak cukup tersedia untuk energi, tiroksin akan menyebabkan pemecahan protein
yang cepat dan memakainya sebagai sumber energi. Sebaliknya jika jumlah
karbohidrat dan lemak cukup tersedia dan asam amino yang berlebihan juga
tersedia dalam cairan ekstrasel, tiroksin dapat meningkatkan kecepatan sintesis
protein. $ada binatang atau manusia yang sedang tumbuh, kurang tiroksin
menyebabkan pertumbuhan terhambat akibat kurang sintesis protein dan pada
hakeketnya, diyakini bah"a tiroksin mempunyai sedikit pengaruh yang spesi%ik
terhadap metabolisme protein tetapi mempunyai pemgaruh umum yang penting
dengan cara meningkatkan kecepatan reaksi anabolisme dan katabolisme protein
normal.
"( $emak
a( Metabolisme $emak
Lemak merupakan simpanan energi utama di dalam tubuh. $ada manusia
normal, lemak bertanggungja"ah CCE terhadap penyimpanan energi dan 4E nya
berasal dari glikogen. Walaupun protein digunakan sebagai sumber energi, ia tidak
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 22
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 23/32
dapat dijadikan simpanan energi karena ketika di pecah, protein akan kehilangan
molekul yang memiliki %ungsi khusus.
Lemak disimpan sebagai trigliserida di jaringan lemak. Trigliserida secara
konstan disintesis dan dipecah di jaringan tersebut sehingga lemak yang ada hari
ini berbeda dengan lemak pada beberapa minggu yang lalu. Asam lemak hasil
pemecahan trigliserida di jaringan lemak dilepaskan ke aliran darah yang disebut
dengan @asam lemak bebas@. Faringan lain, khususnya otot rangka dan hati
menggunakan asam lemak bebas sebagai sumber energi.
#etabolisme asam lemak terjadi melalui beta-oksidasi, sejumlah reaksi yang
membebaskan dua rantai karbon tiap kali asam lemak dirubah menjadi asetil-koA
8gambar 49. $roses beta-oksidasi ini terus berlanjut sampai semua asam lemak
dikon(ersi menjadi asetil-koA. Asetil-koA dapat memasuki siklus asam sitrat dan
digunakan untuk menghasilkan AT$. Asam lemak yang biasa didegradasi adalah
asam strearat dengan 4 rantai karbon. Fadi, untuk setiap satu asam lemak yang
didegradasi dihasilkan C asetil koA dengan siklus.
Gambar 1. Oksidasi beta asam lemak untuk menghasilkan asetil-k!
eaksi akhir dalam siklus asam sitrat untuk tiap molekul asetil-koA adalah
sebagai berikut:
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 23
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 24/32
Fadi, setelah degradasi a"al dari asam lemak menjadi asetil-koA, pemecahan
akhir asam lemak tepat sama dengan pemecahan akhir asetil koA yang dibentuk
dari asam piru(at selama metabolisme glukosa. !an hidrogen ekstra juga
dioksidasi dengan cara yang sama melalui sistem oksidasi kemiosmotik
mitokondria yang digunakan untuk mengoksidasi karbohidrat yang membebaskan
sejumlah besar AT$.
Fika dikalkulasikan, jumlah AT$ yang dihasilkan selama proses pemecahan
asam lemak adalah 4<3 molekul dengan perincian sebagai berikut:
¨a, atom *
$roses beta-oksidasi siklus G < atom 6; atom
Siklus asam sitrat C Asetil-koA G atom H; atom
1;# atom
*
!" atom # $erikatan dengan %&'( dan )* atom # $erikatan dengan F&'(
¨a, ATP 3Ketika semua atom * memasuki 6os6orilasi oksi-ati65
NA! I I 65 G 6 AT$ 4/5 AT$
&A!; 4H G ; AT$ 6< AT$
Fumlah AT$ yang dihasilkan secara langsung C AT$
4< AT$
Fumlah AT$ yang digunakan - ; AT$
1#+ ATP
Asetil-koA juga digunakan dalam ketogenesis yaitu pembentukan keton $odies+
!i hati dimana asetil-koA diproduksi dalam jumlah yang besar, tidak semua asetil-koA
memasuki siklus asam sitrat. 2ila rantai asam lemak telah dipecah menjadi asetil-koA, dua
molekul asetil-koA menyatu membentuk satu molekul asam asetoasetat yang kemudian
ditranspor di dalam darah ke sel lain di seluruh tubuh tempat asam asetoasetat dipakai
sebagai sumber energi. $roses kimianya adalah sebagai berikut :
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 24
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 25/32
Sejumlah asam asetoasetat juga diubah menjadi asam J-hidroksibutirat dan
sejumlah kecil diubah menjadi aseton sesuai dengan reaksi di ba"ah ini:
Asam asetoasetat, asam beta-hidroksibutirat dan aseton disebut dengan keton
$odies dan di bebaskan ke dalam darah, dimana ia di edarkan ke jaringan lainnya
terutama otot rangka. !i dalam jaringan ini, keton $odies dirubah kembali menjadi
asetil-koA yang akan memasuki siklus asam sitrat untuk memproduksi AT$.
Sintesis Tri0liseri-a -ari Karbo,i-rat
Setiap kali karbohidrat yang memasuki tubuh lebih banyak dari yang dapat
dipakai segera sebagai energi atau disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan
karbohidrat tersebut dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan kemudiandisimpan dalam bentuk ini dalam jaringan adiposa.
$ada manusia, kebanyakan sintesis trigliseda terjadi di hati, tetapi sejumlah
kecil juga dibentuk di jaringan adiposa itu sendiri. Trigliserida yang dibentuk di
hati terutama ditranspor oleh lipoprotein berdensitas sangat rendah 8K-L!L9 ke
jaringan adiposa tempat 'at tersebut disimpan.
Langkah pertama dalam pembentukan trigliserida adalah kon(ersi karbohidrat
menjadi asetil-koA. arena asam lemak sebenarnya merupakan polimer besar dari
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 25
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 26/32
asam asetat, mudah dimengerti bah"a asetil-koA dapat diubah menjadi asam
lemak. $roses ini terjadi dua langkah seperti yang terlihat pada gambar ;.
Gambar 2. Pembentukan asam lemak
2egitu rantai asam lemak yang disintesis mengandng 4< sampai 4 atom
karbon, rantai asam lemak tersebut akan berikatan dengan gliserol untuk
membentuk trigliserida. =n'im yang menyebabkan kon(ersi ini sangat spesi%ik
untuk asam lemak dengan panjang rantai 4< atom karbon atau lebih, suatu %aktor
yang mengatur kualitas %isik trigliserida yang disimpan dalam tubuh.
$enjelasan di atas dapat dijelaskan secara skematis pada gambar 6 di ba"ah
ini:
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 26
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 27/32
Gambar 3. "alur li#lisis dan li#genesis berhubungan dengan gliklisis dan
siklus asam sitrat
Sintesis Tri0liseri-a -ari Protein
2anyak asam amino dapat diubah menjadai asetil-koA. Asetil-A kemudian
dapat disintesis menjadi trigliserida. 0leh karena itu, bila seseorang mengkonsumsi
protein dalam makanannya melebihi jumlah protein yang dapat digunakan
jaringannya, sejumlah besar kelebihan ini akan disimpan sebagai lemak.
b( Pen0aturan Pen0eluaran Ener0i Tri0liseri-a
1( Karbo,i-rat lebi, ber8eran seba0ai sumber ener0i ketimban0 lemak bila
kelebi,an karbo,i-rat terse-ia
Fika terdapat karbohidrat yang berlebihan dalam tubuh, karbohidrat lebih
dipilih sebagai sumber energi daripada trigliserida. Ada beberapa alasan untuk
e%ek “hemat lemak@ dari karbohidrat ini. Salah satunya yang terpenting adalah
sebagai berikut: Lemak dalam sel jaringan adiposa terdapat dalam dua bentuk:
trigliseda yang disimpan dan sejumlah kecil asam lemak bebas. eduanya
berada dalam keseimbangan yang konstan satu sama lain. 2ila terdapat jumlah
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 27
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 28/32
-glisero%os%at yang berlebihan 8yang terjadi bila terdapat kelebihan
karbohidrat9, - gliserofosfat akan mengikat asam lemak bebas dalam bentuk
trigliserida yang disimpan. Akibatnya, keseimbangan antara asam lemak bebas
dan trigliserida bergeser ke arah trigliserida7 yang menyebabkan hanya sejumlah
kecil asam lemak yang tersedia untuk digunakan sebagai energi. arena -
glisero%os%at merupakan produk yang penting dari metabolisme glukosa,
ketersediaan sejumlah besar glukosa secara otomatis menghambat pemakaian
asam lemak untuk energi.
edua, bila karbohidrat tersedia dalam jumlah berlebihan, asam lemak
dibentuk lebih cepat daripada pemecahannya. $engaruh ini sebagian disebabkan
oleh sejumlah besar asetil-oA yang dibentuk dari karbohidrat dan oleh
konsentrasi asam lemak bebas yang rendah di jaringan adiposa. !engan
demikian, timbul keadaan yang sesuai untuk kon(ersi asetil-oA menjadi asam
lemak.
Suatu e%ek yang bahkan lebih penting yang membantu kon(ersi
karbohidrat menjadi lemak adalah sebagai berikut: Langkah pertama, yang
merupakan langkah pembatas kecepatan, dalam pembentukan asam lemak
adalah karboksilasi asetil-oA untuk membentuk malonil-oA. ecepatan
reaksi ini terutama diatur oleh akti(itas en'im asetil,Ko& kar$oksilase, yang
dipercepat dengan adanya perantaraan siklus asam sitrat. 2ila kelebihan jumlah
karbohidrat dipakai, perantaraan ini meningkat, yang secara otomatis
menyebabkan peningkatan pembentukan asam lemak.
Fadi, kelebihan jumlah karbohidrat dalam diet tidak hanya bekerja sebagai
penghemat lemak tetapi juga meningkatkan penyimpanan lemak. Sesungguhnya,
semua kelebihan karbohidrat yang tidak digunakan untukk energi atau disimpan
dalam deposit kecil glikogen di tubuh akan diubah menjadi lemak untuk
disimpan.
2( Akselerasi 8en00uaan lemak untuk ener0i tan8a a-ana
karbo,i-rat
Semua e%ek penghematan lemak dari karbohidrat akan hilang dan berbalik
arah bila karbohidrat tidak tersedia. eseimbangan bergeser ke arah yang
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 28
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 29/32
berla"anan, dan lemak dimobilisasi dari sel adiposa dan dipakai sebagai energi
menggantikan karbohidrat.
ang juga penting adalah beberapa perubahan hormonal yang terjadi untuk
mempercepat mobilisasi lemak dari jaringan adiposa. !i anatara perubahan
hormonal yang terpenting adalah berkurangnya sekresi insulin oleh pankreas
secara nyata karena tidak adanya karbohidrat. eadaan ini tidak hanya
mengurangi kecepatan pemakaian glukosa oleh jaringan tetapi juga mengurangi
penyimpanan lemak, yang lebih lanjut akan menggeser keseimbangan ke arah
metabolisme lemak yang bertindak sebagai pengganti karbohidrat.
!( Pen0aturan ,ormonal 8emakaian lemak
Sedikitnya tujuh hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin
berpengaruh nyata terhadap pemakaian lemak. 2eberapa e%ek hormonal penting
pada metabolisme lemak-selain kurangnya efek insulin, yang telah dibicarakan
pada paragra% sebelumnya dibahas pada paragra% berikut ini.
#ungkin peningkatan paling dramatis yang terjadi pada pemakaian lemak
adalah yang diamati setelah kerja berat. eadaan ini hampir seluruhnya
disebabkan oleh pelepasan epinefrin dan norepinefrin oleh medula adrenalselama kerja, sebagai akibat pernagsangan simpatis. edua hormon ini secara
langsung mengakti%kan trigliserida lipase peka,hormon yang terdapat dalam
jumlah berlebihan dalam sel lemak, dan hormon ini menyebabkan pemecahan
trigliserida yang sangat cepat dan mobilisasi asam lemak. adang-kadang
konsentrasi asam lemak bebas dalam darah seseorang yang sedang bekerja,
meningkat sampai delapan kali lipat, dan pemakaian asam lemak ini oleh otot
utnuk energi juga jadi meningkat. Tipe stres lain yang mengakti%kan sistem sara%
simpatis dapat juga meningkatkan mobilisasi asam lemak dan pemakaiannya
dengan cara yang serupa.
Stres juga menyebabkan sejumlah besar kortikotropin dilepaskan oleh
kelenjar hipo%isis anterior, dan hormon ini menyebabkan korteks adrenal
menyekresikan sejumlah glukokortikoid ekstra. eduanya, kortikotropin dan
glukokortikoid, mengakti%kan trigliserida lipase peka-hormon seperti yang
diakti%kan oleh eepine%rin dan norepine%rin atau lipase yang serupa. 2ila
kortikotropin dan glukokortikoid disekresi dalam jumlah berlebihan selama
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 29
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 30/32
periode yang panjang, seperti yang terjadi pada penyakit endokrin yang disebut
penyakit ?ushing, lemak seringkali dimobilisasi sedemikian besar sehingga
menimbulkan ketosis. 0leh sebab itu, kortikotropin dan glukokortikoid
dikatakan mempunyai efek ketogenik . #ormon pertum$uhan mempunyai
pengaruh yang mirip tetapi lebih lemah dibandingkan kortokotropin dan
glukokortikoid dalam mengakti%kan lipase peka-hormon. 0leh karena itu,
hormon pertumbuhan dapat juga mempunyai e%ek ketogenik yang ringan.
Akhirnya, hormon tiroid menyebabkan mobilisasi lemak yang cepat, yang
diyakini terjadi secara tidak langsung dari peningkatan keseluruhan kecepatan
metabolisme energi di semua sel tubuh dalam pengaruh hormon ini.
2erkurangnya asetil o-A dan 'at perantara lainnya dari metabolisme lemak dan
karbohidrat dalam sel, merupakan rangsangan yang menyebabkna mobilisasi
lemak.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 30
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 31/32
KESIMP.$AN
#etabolisme menyangkut semua proses %isik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. =nergi diperoleh dari 'at-'at gi'i makro
penghasil energi: karbohidrat, lemak, dan protein. Agar dapat digunakan oleh jaringan tubuh,
sebagian 'at-'at gi'i smber energi ini terlebih dahulu dipecah melalui proses pencernaan
menjadi molekul-molekul lebih kecil, seperti monosakarida, asam lemak bebas, dan asam
amino. #etabolisme energi dikontrol oleh hormon-hormon terutama glucagon, insulin, dan
tiroid.
Kelompok Tutorial 1 – Scenario 5 Where does Energy Come From? Page 31
7/23/2019 LAPORAN METABOLISsaME MAKRONUTRIENT1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-metabolissame-makronutrient1 32/32
DAFTAR P.STAKA
2rody, T, 4CCC. Nutritional 2iochemistry, ;nd edition. Academic $ress, ?ali%ornia. $art <:
egulation o% =nergy #etabolism, p45H-;34.
1uyton, A? and all, F=, ;//3. TeGtbook o% #edical $hysiology, 44th edition. =lse(ier
Saunders, $hiladelphia. ?hapter 3H: #etabolism o% ?arbohydrates, and &ormation o%
Adenosine Triposphate, p;C-6C.
1uyton, A? and all, F=, ;//3. TeGtbook o% #edical $hysiology, 44th edition. =lse(ier Saunders, $hiladelphia. ?hapter 3: Lipid #etabolism, p</-<.
1uyton, A? and all, F=, ;//3. TeGtbook o% #edical $hysiology, 44th edition. =lse(ier
Saunders, $hiladelphia. ?hapter 3C: $rotein #etabolism, p5;-5H.
Saladin, ;//H. Anatomy M $hysiology: The Bnity o% &orm and &unction, <th edition.
#c1ra" ill ?o, Ne" ork. ?hapter ;3: Nutrition and #etabolism, pC3-CC< and
pCC3-4//H.
Seeley, Ste(en, and State, ;//<. Anatomy M $hysiology, 3th edition. #c1ra" ill ?o,
Ne"york. ?hapter ;5: Nutrition, #etabolism, and Temperature egulation, pC<6-pC44
Sunita Almatsier, ;//4, -rinsip 'asar .lmu /i0i $T 1ramedia $ustaka Btama : Fakarta