laporan mesin ac kel 6
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Motor adalah bagian dari mesin listrik yang berfungsi untuk merubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik. Motor listrik merupakan mesin yang mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik banyak penggunaan motor listrik diindustri yang membutuhkan
kecepatan putaran motor bervarasi. Motor induksi tiga fase biasanya digunakan sebagai
penggerak mesin indsutri maka dibutuhkan kecepatan lebih. Sedangkan untuk jenis motor
induksi dahlander dua kecepatan atau lebih untuk mendapatkan lebih sulit.
II. Tujuan
Penulisan Laporan ini bertujuan agar mahasiswa mampu :
1. Merencanakan dan mem-persiapkan pekerjaan
2. Mebongkar kumparan pada peralatan listrik
3. Merakit kumparan pada peralatan listrik
4. Memeriksa dan melapor-kan penyelesaian pekerjaan
III. Batasan Masalah
Dalam Tugas ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Motor yang direncanakan adalah motor induksi tiga fase rotor sangkar yang bertegangan
380 volt dengan kecepatan 3000 rpm.
2. Dapat merencanakan kebutuhan alat dan bahan untuk membongkar dan membelit ulang
motor listrik tiga phasa.
BAB II
ISI
Untuk pekerjaan ini kita merencanakan dan menyiapkan jenis motor-motor induksi
satu phasa dan motor induksi tiga phasa. Kita memilih jenis motor jenis ini banyak
dimanfaatkan dilingkungan industri maupun pemakaian di masyarakat.
Secara teoritis motor induksi satu phasa dapat kita bedakan menjadi:
1. Motor phasa belah
2. Motor kapasitor
3. Motor kutub bayangan
4. Dan lain-lain.
Sedangkan motor induksi tiga phasa (Three phase induction motor) juga disebut
dengan poly phase induction motor adalah suatu motor listrik yang mempunyai 3 buah
kumparan stator yang dipasang pada keliling stator yang letaknya masing-masing bergeser
120o listrik maupun mekanik. Sesuai dengan namanya, maka motor jenis ini memerlukan
sumber tegangan bolak-balik tiga phasa.
Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2 bagian
utama yaitu:
a. Stator
Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron maupun
generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima
belitan stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu
fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia
tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan membawa
belitan tiga fasa yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu
motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak jumlah kutub
yang terpasang maka makin lambat putaran yang dihasilkan sedangkan apabila jumlah
kutubnya makin sedikit maka putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat
dihitung dari:
Ns = Putaran sinkron
F = Frekuensi jala–jala
P = Jumlah pasang kutub
b. Rotor
Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
i. Rotor Sangkar
Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor
dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah paling sederhana dan
kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder
yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang berbentuk
batangan.
ii. Rotor Belit
Rotor ini memiliki belitan–belitan kawat jadi kalau didistribusikan maka motor
jenis ini juga dapat kita fungsikan sebagai alternator (generator) dengan demikian pada
rotor ini akan memiliki kutub–kutub pada stator belitan internal rotor dari motor ini
dihubungkan secara bintang (tiga fasa) kemudian terminal belitan tersebut dikeluarkan
dan disambungkan ke tiga buah slip ring terisolasi yang diletakkan pada poros motor
dengan sikat diatasnya. Ketiga sikat ini secara eksternal dihubungkan ke suatu reostat
yang membentuk bintang. Reostat pada motor ini berfungsi untuk meningkatkan torsi
asut motor pada saat periode pengusutan. Apabila motor ini bekerja pada kondisi
normal, maka slip ring secara otomatis terhubung pendek. Sehingga ring diatas tangkai
terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan selanjutnya secara otomatis sikat
tersebut terangkat dari slip ring yang berfungsi untuk mengurangi rugi–rugi gesekan.
Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai konsturksi
tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas dan terminal hubung.
1. Bentuk Kumparan Stator
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 3 macam, hal
semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur–alur stator. Bentuk
kumparan–kumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat dinamakan dengan
lilitan spiral (seperti gambar 6a).
b. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar 6b.
c. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar 6c.
Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut:
Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor–motor (generator) dengan
kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah keatas, walaupun secara
khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang lebih besar, kumparan statornya
menggunakan sistem kosentris.
Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak digunakan untuk
motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun ada juga secara khusus motor–
motor dengan kapasitas kecil menggunakan kumparan dengan tipe spesial.
Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan belitan sistem ini banyak
digunakan kapasitor besar.
a. Motor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh alur–alur stator dibagi tiga sama banyak sehingga masing–
masing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak G / 2.P.3 kumparan. Apabila jumlah fasa = m
fasa, maka masing fasa akan mempunyai kumparan sebanyak G / 2.P.m
Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan kutub U, maka sisi
yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut dikarenakan masing–masing fasa
mempunyai kumparan bagian sebanyak G / 2.P.m , maka pada tiap kutub masing–masing fasa
akan menempati alur sebanyak G / 2.P.m alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk
masing–masing fasa diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu: g G / 2.P.m .
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada prinsipnya sama
dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah belitannya (kumparannya).
Untuk motor 3 fasa masing–masing belitan ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh
120oel jadi 2/3 jarak kutub atau =
2/3 langkah belitan (Yg).
Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis apabila
dilaksanakan (dibuat) 3 fasa. Sebab apabila dilaksanakan dengan 2 atau 1 fasa, maka motor
tersebut harus menggunakan kondensator (capasitor) dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal
tersebut akan sangat merugikan, akibat dari sifat–sifat kondensator. Untuk memperjelaskan
keterangan tersebut diatas, berikut ini ada beberapa contoh motor–motor 3 fasa yang akan
dilakukan penggulungan kembali.
Rumus untuk melilit stator motor AC
Untuk doubel layer
= Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajat radial
KAL = Kisar alur dalam derajat listrik
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub
Kegiatan Praktikum
No kegiatanOktober November Desember
Keterangan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mendapat Kampus
tugas/job sheet dari
dosen dan
pembagian motor
induksi 3 fasa.
2
Membuat
perhitungan dan
perencanaan
gambar bentangan,
gambar kerja pada
stator motor
induksi 3 fasa.
Luar
kampus
3
Menunjukkan hasil
perhitungan dan
gambar bentangan,
gambar kerja pada
dosen/pembimbing.
Kampus
4
Menyiapkan alat
dan bahan yang
dibutuhkan.
Kampus
5
Membongkar dan
melilit ulang motor
induksi 3 fasa.
Kampus
6Menguji hasil
praktikum.Kampus
7 Membuat laporanLuar
kampus
Pada pelaksanaan praktikum kelompok kami mendapatkan job sheet, Motor AC
dengan stator beralur 36, tiga fasa, akan digulung kembali dengan bentuk
kumparan jerat, agar dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 3000 rpm pada
frekuensi 50 Hz.
Perhitungan:
P = 60.f / n = 60 x 50 / 3000 = 1 -------->Jumlah pasang kutub = 1
--------> Langkah 1 -13
--------> 4 Kump tiap kelompok
--------> 12 sisi kumparan tiap kutub
--------> (jarak antar alur)
KAL = KAR.p = 15 x 1 = 15o Listrik --------> (jarak antar alur)
--------> kalau fasa pertama dimulai dari alur 1,
maka fasa kedua dimulai dari alur 9
Daftar Lilitan
U 1 - 13
2 - 14
3 - 15
4 – 16 X
V 9 - 21
10 - 22
11 – 23
12 – 24 Y
W 17 – 5
18 - 6
19 - 7
20 – 8 Z
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Obeng kembang dan pipih (sedang) 1 Buah
b. Kunci pas 1 Buah
c. Kunci ring 1 Buah
d. Tracker 1 Buah
e. Martil (palu) besi 0,5 Kg 1 Buah
f. Palu karet 1 Buah
g. Tang potong 1 Buah
h. Tang lancip 1 Buah
i. Tang kombinasi 1 Buah
j. Pisau/cutter 1 Buah
k. Penggaris (mister baja) 1 Buah
l. Gunting kain 1 Buah
m. Mesin penggulung/alat penggulung 1 Buah
n. Solder 60 watt 1 Buah
o. Stick pendorong kawat kumparan (bambu) 1 buah
p. Multimeter (AVO meter) 1 buah
q. Meger 1 buah
r. Tang amper 1 buah
s. Tachometer 1 buah
2. Bahan
a. Motor induksi 3 fasa 1 Buah
b. Kertas gosok (halus) 1 Buah
c. Kertas prespan Secukupnya
d. Bambu Secukupnya
e. Motor induksi 3 fasa 1 buah
f. Kawat email yang sesuai Secukupnya
g. Tali rami Secukupnya
h. Timah Secukupnya
i. Selongsong kabel 3 mm2 1 meter
3. Keselamatan Kerja
a. Gunakanlah pakaian Praktik (jika ada)
b. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap jenis kegiatan (jika ada).
c. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
d. Hati–hati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator
e. Hindarkan bagian–bagian motor dari kotoran (debu)
f. Hati–hati dalam melakukan praktik
g. Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman!
h. Hati–hati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator!
i. Ujung potongan kawal email sangat tajam, jagalah tangan jangan sampai
terluka!
B. Langkah Kerja
1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan (job sheet yang sudah diberikan oleh
dosen)
2. Membongkar kumparan pada peralatan listrik
3. Merakit kumparan pada peralatan listrik
4. Memeriksa dan melaporkan penyelesaian pekerjaan
C. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan (job sheet yang sudah diberikan oleh
dosen).
1. Membuat perhitungan dan perencanaan gambar bentangan, gambar kerja pada
stator motor induksi 3 fasa.
2. Rencanakan kebutuhan alat untuk membongkar motor listrik 3 phasa
3. Persiapkan motor AC 3 phasa.
4. Didalam kegiatan ini diharapkan betul–betul mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
D. Membongkar kumparan pada peralatan listrik
1. Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup)
2. Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker
3. Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan penitik
4. Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate)
5. Lepaskanlah tutup stator
6. Keluarkanlah rotor dari dalam stator
7. Amatilah bagian–bagian dari motor dengan teliti
8. Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu melepas dengan benar.
9. Pastikanlah rotor berputar secara bebas atau ringan
10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk motor dengan jenis yang lain.
E. Merakit kumparan pada peralatan listrik
1. Melepas Kumparan Stator
Lepaskan stator dari rumah stator
Lepaskanlah tali ikatan pada masing–masing kepala kumparan
Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau keduanya dengan
menggunakan pahat, gergaji atau air chisel!
Sisakanlah masing–masing 1 kelompok kumparan untuk motor 3 fasa, sebagai
contoh!
Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan menggunakan
pendorong dari bambu/kayu dan palu atau dengan menggunakan gergaji
tangan!
Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator dengan
menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!
2. Melapisi alur dengan prespan
Persiapkanlah bahan–bahan untuk isolasi alur–alur stator
seperti yang telah ditetapkan!
Kerjakanlah isolasi–isolasi yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran dan jumlah alur–alur stator!
Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan
menggunakan sikat kawat halus!
Bersihkan kembali dan
stator dengan isolasi prespan yang telah dipersiapkan secara
yakinkan kebersihan alur stator dan permukaan stator dengan mencucinya
dengan menggunakan bensin!
Masukanlah/lapisilah alur–alur rapih dan dengan posisi
yang benar!
3. Memasang kumparan
Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan–kumparan type jerat!
Lakukanlah perbuatan/penggulungan kumparan–kumparan dengan jumlah
belitan sesuai aslinya!
Siapkanlah semua piranti/perlengkapan yang diperlukan untuk
memasang/memasukkan kumparan kedalam alur–alur stator!
Masukkanlah kumparan–kumparan kedalam alur–alur stator
Lipatlah dan masukkan ujung–ujung isolasi alur stator kedalam alur stator
dengan menggunakan stick pendorong dari bambu/kayu, untuk setiap sisi–sisi
kumparan yang telah masuk alur stator!
Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan ujung-ujung isolasi
alur, agar kumparan tersebut keluar dari dalam alur stator!
Rapikan kepala kumparan dengan sedikit menekan/memukulnya dengan palu
plastik/karet!
Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok–kelompok kumparan, sesuai
dengan diagram bentangan yang ada!
Kuatkanlah setiap sambungan kelompok kumparan dengan cara menyolder!
Tutup/lindungilah setiap sambungan kumparan dengan selongsong kabel, yang
sebelumnya telah dipasang sebelum penyolderan dilakukan!
Lapisilah untuk setiap penilangan kepala kumparan dengan kertas prespan!
Rapihkan kembali kepala–kepala kumparan dengan cara mengikatnya dengan
tali rami, agar tidak terjadi kontak mekanis antara rotor dengan kumparan!
Pasang/sambung ujung–ujung kumparan utama dan pembantu dengan kabel
montose untuk pemasangan ke kontak terminal!
Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh komponen pada posisi
semula
Yakinkan bahwa motor telah benar–benar siap dicoba
F. Memeriksa dan melaporkan penyelesaian pekerjaan
Didalam langkah kerja ke 4 setelah pembongkaran dan pelilitan kumparan, maka langkah
selanjutnya adalah memeriksa dan melaporkan dari hasil yang kita kerjakan. Pada
pemeriksaan dari hasil pelilitan yang telah dikerjakan maka motor-motor tersebut kita
siapkan terlebih dahulu.
Hasil Pengukuran/Tabel Pengukuran
Pengukuran Resistansi Belitan
U-X V-Y W-Z
1,5 Ohm 1,4 Ohm 1,6 Ohm
Pengukuran Putaran Rotor (Dalam rpm)
Putaran awal : 3000 rpm
Pengukuran Arus pada Beban R,S,T Motor
U V W
4,5 3,25 3,7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika jumlah kutub suatu motor diubah, maka yang terjadi putaran rotor yang dihasilkan
akan berkurang, sebaliknya. Bila jumlah kutub pada motor dikurangi maka yang terjadi
putaran dari motor akan bertambah.
Gulungan sistem satu jalan (single layer) adalah sistem gulungan dimana tiap alurnya
hanya diisi oleh satu kelompok lilitan.
Jika penampang kawat menjadi lebih kecil dan jumlah lilitan tetap, maka arus listrik
yang mengalir akan menjadi lebih kecil sehingga daya listrik berkurang dan daya
mekaniknya menjadi kurang.
Jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi, maka akan menyebabkan arus menjadi besar.
Sehingga akan menyebabkan panasnya bertambah besar/kelebihan panas (over head)
dan akhirnya terbakar.
B. Saran
Dalam membongkar dan membelit ulang kumparan suatu motor diperlukan ketelitian
dan ketelatenan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang kita kerjakan menghasilkan
pekerjaan yang baik. Hati-hatilah dalam pememasangan belitan pada tiap alur agar pelindung
(email) kawat tidak terkelupas.