laporan kp jkl

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di samping kegiatan akademik di bangku kuliah, terdapat Kerja Praktek (KP) yang merupakan kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa Teknik Mesin UPN “VETERAN” JAKARTA sebagai sarana untuk mengenal dunia kerja yang berkaitan dengan latar belakang akademik yang tengah ditekuni. Kegiatan Kerja Praktek ini tidak hanya berperan dalam mengenalkan mahasiswa dengan dunia kerja tetapi juga menuntut mahasiswa untuk dapat berkarya dengan bekal pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menggabungkannya dengan pengalaman selama berada di lingkungan tempat Kerja Praktek. Dengan demikian, diharapkan ke depan bahwa mahasiswa dapat lebih siap dalam mengarungi dunia kerja pasca perkuliahan. Adapun untuk pelaksanaan KP, penulis melaksanakannya di PT.INDONESIA TORAY SYNTETIC (ITS), dari tanggal 18 July sampai dengan 14 Agustus 2012. Dalam pelaksanaan KP ini, Penulis diberi kesempatan oleh Kepala Mechanic Departement Engineering melalui pertimbangan latar belakang studi yang diambil oleh penulis yaitu Mechanical Engineering, untuk melakukan Kerja Praktek di

Upload: dhauzjkl

Post on 22-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh laporan kp

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KP JKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di samping kegiatan akademik di bangku kuliah, terdapat Kerja Praktek (KP)

yang merupakan kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa Teknik

Mesin UPN “VETERAN” JAKARTA sebagai sarana untuk mengenal dunia kerja yang

berkaitan dengan latar belakang akademik yang tengah ditekuni.

Kegiatan Kerja Praktek ini tidak hanya berperan dalam mengenalkan mahasiswa

dengan dunia kerja tetapi juga menuntut mahasiswa untuk dapat berkarya dengan bekal

pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menggabungkannya dengan

pengalaman selama berada di lingkungan tempat Kerja Praktek. Dengan demikian,

diharapkan ke depan bahwa mahasiswa dapat lebih siap dalam mengarungi dunia kerja

pasca perkuliahan.

Adapun untuk pelaksanaan KP, penulis melaksanakannya di PT.INDONESIA

TORAY SYNTETIC (ITS), dari tanggal 18 July sampai dengan 14 Agustus 2012.

Dalam pelaksanaan KP ini, Penulis diberi kesempatan oleh Kepala Mechanic

Departement Engineering melalui pertimbangan latar belakang studi yang diambil oleh

penulis yaitu Mechanical Engineering, untuk melakukan Kerja Praktek di bagian

Mechanical Engineering. Tugas dari seksi ini adalah melakukan maintenance, repairing,

bahkan memodifikasi part mesin agar mesin bisa bekerja lebih efektif.

Page 2: Laporan KP JKL

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat agar penulis bisa mendapatkan gelar sarjana.

2. Penulis dapat merasakan suasana dunia kerja pasca sarjana.

3. Menambah pengetahuan tentang mesin-mesin produksi.

4. Mendesain alat centering antara metering pump dengan motor penggerak.

1.3 Manfaat

Manfaat yang di peroleh selama pelaksanaan kerja praktek:

1. Berkembangnya pengetahuan, sikap, dan kemampuan dalam penerapan ilmu

teknik mesin.

2. Menambah wawasan tentang keselamatan kerja, yang sangat di junjung tinggi

oleh PT. ITS.

3. Mendapatkan gambaran umum mengenai mesin-mesin produksi yang mengolah

bahan syntetic seperti nylon, polyester menjadi benang, kapas, dll.

1.4 Batasan Masalah

Dalam laporan ini, pembahasan masalah di titik beratkan pada desain alat bantu

atau “JIG” untuk melepas dan memasang adapter pada polimer reactor. Dimana desain

alat ini menggunakan bahan besi.

Page 3: Laporan KP JKL

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan ini, penulis berusaha mengumpulkan data yang sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup

jelas atas objek yang diperiksa, sehingga metode pengumpulan data di lakaukan sebagai

berikut :

1. Metode Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara penulis langsung

mewawancarai kepala workshop di mechanical engineering bagian polyester

dan polymer.

2. Metode Analisa

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke

lapangan, mengukur dan menganalisa alat dari JIG untuk memasang dan

melepas adapter,agar dapat menganalisa desain alat “JIG” itu sendiri.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : PT. INDONESIA TORAY SYNTETIC ( ITS )

Departement Engineering, jalan Moch Toha pasar baru

Tangerang.

Waktu : 18 July – 14 Agustus 2012

Page 4: Laporan KP JKL

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami laporan ini, maka laporan ini di susun

dengan sistematika sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metode

pembahasan, tempat dan waktu pelaksanaan dan sistematika penulisan.

2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Berisi penjelasan singkat tentang PT. ITS serta struktur organisasinya.

3. BAB III STUDI KASUS ADAPTOR PADA POLYMER REACTOR

Berisi gambaran umum tentang permasalahan adaptor pada polymer

reactor.

4. BAB IV DESAIN “JIG” UNTUK MEMASANG DAN MELEPAS

ADAPTER

Berisi analisa dan desain jig untuk memasang dan melepas adapter.

5. BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan masalah dan saran untuk

perbaikan selama melaksanakan kerja praktek di PT. ITS

Page 5: Laporan KP JKL

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan

Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di jepang yang

bergerak dalam berbagai bidang industri, salah satunya adalah Industri Tekstil yang

merupakan cikal bakal dari Toray Industri.

Nama Toray berasal dari Toyo yaitu nama perusahaan Rayon yang

merupakan produk awal dari perusahaan tersebut, dari keduanya di gabung yang

kemudian di kenal dengan nama Toray. Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang

serat sintetis dan tekstil.

PT. ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971. Modal dasar yang di pakai

sebesar 54,8 milion US $ dengan kepemilikan saham terdiri dari Toray Industries Inc.

( 65,5% ), mitsui & co Ltd ( 19,9% ), PT Easterntex ( 14,6% ).

Produksi awal perusahaan ini di mulai pada tanggal 15 Agustus 1973 sebesar

184 ton/ bulan yaitu nylon filament dan staple fibre, kemudian berubah menjadi

Nylon filament 610 ton/ bulan dan polyester fibre 1220 ton/ bulan pada tanggal 01

november 1974, jumlah produksi tersebut sudah sesuai dengan kapasitas mesin

terpasang pada waktu itu.

PT ITS diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 04 Agustus

1976, peresmian ini dilakukan setelah lima tahun melakukan kegiatan produksi.

Untuk memudahkan biaya operasional PT ITS mendirikan kantor pusat di Summitmas

Tower 3 ( Tiga ) No.61-62 jalan Jendral Sudirman Jakarta,baik di kantor pusat jakarta

maupun di pabrik Tangerang di pimpin oleh Presiden Direktur. Tetapi di dalam segi

operasional di pabrik di pimpin oleh Kepala Pabrik

Page 6: Laporan KP JKL

2.2 Misi dan tujuan perusahaan

Sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintetis

( Synthetics Fibre ) PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahan pionir untuk

hasil produksinya, dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintah

Indonesia. Dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang Nylon

(Nylon Filament Yarn) dan Serat Polyster ( Staple Fibre) yang tadinya biasanya di

import dari luar negeri secara berangsur-angsur pembelian dari luar negeri dapat

dikurangi. Sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi negara.

Sebagaimana diketahui bahwa untuk sekarang ini produksi serat alam mengalami

kendala yang besar dikarenakan adanya keterlibatan iklim dimana untuk

menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan

membutuhkan media pengembang biakan area pertanian yang luas, dengan adanya

kendala tersebut maka kebutuhan bahan bakar tekstil baik kwantitas maupun kwalitas

jelas tidak akan terpenuhi.

PT ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan

tekstil,khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri, di samping untuk

membuka lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran

yang menjadi masalah besar di Indonesia, ini merupakan kebanggaan bagi perusahaan

yang telah dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan

turut serta dalam usaha-usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan

bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia.

Page 7: Laporan KP JKL

2.3 Hasil Produksi Dan Sasarannya

PT ITS secara terus menerus menerima melakukan pengembangan baik dari

segi jumlah produksi maupun jenis produksi. Mengikuti situasi dan perkembangan

pasar ( Market ), sehingga hasil produksi saat ini adalah:

Nylon Filament Yarn : 1350 Ton / M

Polyester Staple Fibre : 6,000 Ton / M

Polyester Filament Yarn : 1250 Ton / M

Dari hasil produksi ini diutamakan untuk kebutuhan konsumen pabrik-pabrik

tekstil didalam negeri sedangkan sekitar 10-20 % untuk kebutuhan luar negeri.

Bahan baku utama untuk membuat benang Nylon ( Nylon Filament Yarn )

adalah Caprolactam , dan untuk membuat serat Polyester ( Sythentics Fibre ) dan

benang Polyester ( Polyester Filament Yarn ) adalah Pure Terepphtalic Acid Ethyline

Glycal.

2.4 Lokasi dan lay out pabrik

PT ITS terletak di jalan Moch. Toha Pasar Baru Tangerang ini sangat tepat

untuk daerah industri karena beberapa pertimbangan antara lain :

1. Lokasi tanah yang luas yang terletak di daerah industri, sehingga mudah untuk

melakukan pengembangan pabrik.

2. Bahan baku mudah diperoleh karena dekat dengan pusat perekonomian.

3. Transportasi mudah dan dekat dengan pelabuhan laut maupun Bandara

Internasional.

4. Pasar yang baik, karena konsumen PT ITS sekitar 80% berada di jawa barat dan

sekitarnya.

5. Mudah mendapatkan tenaga kerja yang terdidik maupun terlatih, karena berada di

kawasan kota industri maupun dekat dengan pusat pemerintahan.

6. Tersedianya sumber air yang cukup karena terletak di sepanjang aliran sungai

Cisadane.

7. Fasilitas listrik maupun gas mudah di dapat meskipun saat ini PT ITS memakai

diesel sendiri. PT ITS terletak di atas tanah sseluas 521.310m2 dengan luas

bangunan 176.023m2

Page 8: Laporan KP JKL

2.5 Struktur Organisasi

Banyak pendapat yang berlainan tentang rumusan dari organisasi, akan tetapi

secara umum organisasi rumusan dari organisasi dapat sirumuskan sebagai struktur

pembagian kerja antara kelompok orang untuk pembagian dan tata hubungan kerja

antara kelompok orang untuk bekerja satu sama lain dalam mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.

Bagi perusahaan besar seperti PT ITS, masalah pengelolahan manajemen

merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta

penyaluran ( distribusi ) hasil produksinya kepada konsumen.

Oleh karena itu PT ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk

dan tujuannya. Struktur organisasi PT ITS memerlukan struktur organisasi garis dan

staff yang dipimpin oleh seorang President Direktur yang membawahi

pengelolaan,membawahi pengelolaan Administrasi dan Produksi.

Page 9: Laporan KP JKL

A. Pengelolaan Administrasi

1). Divisi General /Purchase :

a. Departement Personel /General

b. Departement Raw M/T Fuel

c. Departement Stock Control

2). Divisi Finance / Accounting

a. Departement Accounting

b. Departement Finance

3). Divisi Computer / Information

a. Departement Computer / Information

4). Divisi Sales

a. Departement Fiber

b. Departement Filament

c. Departement Sales ADM

d. Departement Logistics

B. Produksi

1). Departement Technical

2). Departement Nylon FY

3). Departement Polyester

4). Departement Enggineering

Page 10: Laporan KP JKL

I T S ORGANIZATION 2012

PERSONNEL

GENERAL

RAW M/T FUEL

PURCHASE

GENERAL ACC

STOCK CONTROL

FINANCE

SAFETY & ENVIRONT

LOGISTICS

MARKETING & CONTROL

EXPORT

FILAMENT

FIBRE

COMP./ INFO

TAX ACC

POLYMERIZATION

STAPLE FIBRE

POLYMERIZATION

QUALITY ASSURANCE

TECHNICAL

ELECTRIC

MECHANIC

UTILITY- BTG

FILAMENT

FILAMENT

PERSONNEL/GENERAL

PURCHASE/R/M

GENERAL/PURCHASE

FINANCE/ACCOUNTING FINANCE/ACCOUNTING

COMP/INFO

DOMESTIC

EXPORT

MARKETING & CONTROL

TECHNICAL

NYLON

POLYESTER

ENGINEERING

SALES

FACTORY

PRESDIR

Page 11: Laporan KP JKL

Contoh Hasil Product PT.I T S

A.NYLON FILAMENT YARN

Nylon filament yarn diproduksi sejak tahun 1973 menggunakan teknologi dari Toray Jepang. Produk ini memiliki keunggulan dalam menghasilkan warna yang tahan terhadap perentangan, gesekan dan bahan kimia. PT ITS memiliki penguasaan pasar terbesar untuk produk nylon di Indonesia.

B.POLYESTER FILAMENT YARN

Polyester filament yarn diproduksi sejak tahun 1990 dengan transfer teknologi dan fasilitas

dari pabrik Mishima, Toray Jepang. Keunggulan produk ini terletak pada kesejukan dan

kemampuan menyerap air seperti halnya katun

Page 12: Laporan KP JKL

C.POLYESTER STAPLE FIBER

Polyester staple fiber diproduksi sejak tahun 1974 dan terus berkembang seiring

perkembangan pasar. Keunggulan produk ini adalah volume yang ideal, mudah dalam

perawatan dan kenyamanan saat dikenakan.

Page 13: Laporan KP JKL

BAB III

STUDI KASUS ALAT ADAPTER

Pada polymer reactor terdapat suatu alat yang bernama adapter dimana fungsi dari alat

itu sendiri sebagai penghubung saluran EG dari polymer reactor ke tangki REG,di samping

itu dengan menggunakan adapter jauh lebih safety dan adapter itu sendiri digunakan ketika

poly reactor sedang di washing dan dalam keadaan stop produksi.Polymer reactor berfungsi

sebagai alat untuk menghasilkan polymer,di PT ITS polymer reactor dapat kita jumpai di

department polyester,dimana di department tersebut menghasilkan polyester filament yarn

dan polyester stafle fiber,

Selain terus-menerus memproduksi tetap harus ada yang namanya maintenance atau

perawatan pada mesin itu sendiri,dari sekian banyak perawatan salah satunya adalah washing

reactor.washing reactor berfungsi untuk mewashing/mencuci reactor agar bersih dari sisa-sisa

produksi ketika mesin berhenti produksi.washing reactor di department polyester terbagi

menjadi 2 yaitu washing ES reactor dan POLY reactor.

Pada saat washing ES reactor media yang digunakan adalah EG dengan temperature

200ºc dan akan memakan waktu kurang-lebih 4 jam,sementara pada washing poly reactor

media yang digunakan EG dengan temperature 250ºc dan dengan pressure 3kg dan akan

memakan waktu kurang-lebih 5 jam.Untuk jumlah EG yang digunakan pada saat washing di

PT.I T S khususnya di department polyester itu sesuai dari line reactornya untuk reactor line

1 dan 2 itu menggunakan 2800 liter EG,line 3 dan 4 menggunakan 3200 liter EG dan untuk

line 5 sampai 8 menggunakan 280 liter EG.

untuk jadwal washing reactor di PT.I T S khususnya di department polyester itu

berdasarkan dari tipe reactor itu sendiri,contohnya untuk reactor tipe F10F setelah 120 hari

produksi maka akan dilakukan washing,sementara untuk tipe E900

mengikuti dari jadwal over houl.tetapi harus di ingat sebelum melakukan washing reactor di

wajibkan untuk melakukan persiapan-persiapan sebelum washing salah satu persiapan yang

paling penting sebelum washing adalah uji atau tes kebocoran,agar pada saat proses washing

tidak terjadi timbulnya api karna bahan atau media untuk washing yaitu EG sangat mudah

terbakar.

Page 14: Laporan KP JKL

BAB IV

“JIG” UNTUK MEMASANG DAN MELEPAS ADAPTER

Salah satu persiapan yang paling penting untuk sebelum washing reactor adalah

pemasangan adapter pada reactor,seperti di ketahui selain sebagai penghubung saluran EG

dari reactor ke saluran tangki REG,adapter juga sangat penting dalam proses washing karna

dengan menggunakan adapter pada saat washing agar lebih safety atau aman paling tidak

mengurangi resiko kebocoran EG pada saat washing reactor tersebut.akan tetapi tidak mudah

untuk memasang adater ke reactor oleh karna itu di butuhkan alat bantu atau yang biasa di

sebut “jig”

Dengan menggunakan alat bantu atau jig pada saat memasang atau melepas adapter

jauh lebih safety dan lebih efisiensi,baik efisiensi waktu maupun efisiensi tenaga kerja,karna

berat dari adpter itu sendiri cukup berat yaitu kurang lebih 30-40 kg,bahan dari adapter itu

sendiri terbuat dari besi stainless dengan ukuran panjang kurang lebih 10 cm dan lebar kurang

lebih 65 cm,oleh karna itu sangat di butuhkan alat bantu atau jig untuk melepas dan

memasang adapter agar lebih mudah,safety,dan efisiensi dalam pekerjaanya.

Bentuk dari alat bantu atau jig itu sendiri cukup simple dengan tinggi berukuran

kurang lebih satu setengah meter dan terbuat dari besi,meskipun bentuknya simple akan

tetapi fungsinya sangat penting untuk memasang dan melepas adapter.Di PT I T S khususnya

di department polyester jig itu sendiri masih digunakan akan tetapi jig di department

polyester masih bersifat manual,meskipun bersifat manual tetapi fungsinya sangat maksimal

Jig adapter ini mempunyai beberapa komponen yaitu support adapter,kanal support,pipa

penahan luar,pipa penahan dalam,dan kerangka penahan.

Page 15: Laporan KP JKL

KOMPONEN-KOMPONEN JIG ADAPTER

Jig adapter mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:

●Support Adapter

Support adapter terbuat dari besi siku “40” yang sudah di modivikasi bentuknya bertujuan

untuk mengiku bentuk adapter,Support adapter berukuran panjang 12cm dan lebar 65cm.

●Kanal Support

Kanal support terbuat dari besi kanal ‘80” dan letaknya tepat dibawah support adapter,kanal

support berukuran panjang 80 cm dan lebar 42cm.

●Pipa Penahan Luar

Pipa penahan luar terbuat dari pipa jenis STPG,Pipa penahan luar berukuran panjang 30cm

dan berdiameter 50mm

●Pipa Penahan Dalam

Pipa penahan dalam terbuatdari pipa jenis STPG,Pipa penahan dalam berukuran panjang

125cm dan berdimeter 40mm

●Kerangka Penahan

Kerangka penahan terbuat dari besi siku “40”,Kerangka penahan memiliki 4 kaki penahan

yang setiap kaki berukuran panjang 12cm dan lebar 4cm

Page 16: Laporan KP JKL
Page 17: Laporan KP JKL