laporan kp

2
PENYELIDIKAN GEOMAGNET UNTUK MENGETAHUI SEBARAN ENDAPAN BIJIH BESI DI PT. PAL, DESA BIREY, KECAMATAN KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT SARI Bijih besi merupakan bahan baku pada industri baja nasional maupun internasional yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Jenis bijih besi yang ada di Indonesia terdiri dari bijih besi primer, bijih besi laterit dan pasir besi. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumberdaya bijih besi yang cukup banyak. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu, metoda geofisika dengan menggunakan magnetometer proton. Metoda ini dipilih berdasarkan sifat fisik dan kerentanan magnetik (harga kisaran magnet) yang berbeda dari setiap batuan dan mineral. Hasil dari penyelidikan dengan metoda geofisika menggunakan magnetometer proton berupa data-data anomali magnet batuan dan mineral, di mana hasil pengolahannya berupa profil anomali magnet, penampang penaksiran kedalaman dan peta anomali magnet yang kemudian diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif Nilai anomali magnet yang tinggi dipengaruhi oleh intensitas magnet total bumi, variasi harian, dan mineral logam yang terkandung pada batuan. Harga intensitas magnet yang didapatkan dari lapangan berkisar antara 42680 gamma - 43060 gamma, di mana perbedaan intensitas magnet tertinggi dengan intensitas terendah sebesar 380 gamma yang merupakan kisaran intensitas magnet batuan Granit. Berdasarkan hasil penyelidikan geomagnet di daerah penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Anomali magnet dapat membedakan litologi batuan dan mineral, bijih besi (Magnetit) ditunjukkan dengan harga anomali sedang sampai tinggi (42830 gamma - 43060 gamma), franklinite mempunyai harga relatif rendah sampai sangat rendah (42640 gamma - 42830 gamma). Penyebaran bijih besi berada di sebelah Utara dan Timur daerah eksplorasi dan orientasi peyebaran ke arah Timurlaut. Bijih besi yang terdapat pada daerah penelitian tidak jauh dari permukaan, ini terlihat dari hasil perhitungan (Lampiran D), dengan kedalaman rata-rata 1,64 m dari permukaan. i

Upload: sihwahyunita

Post on 17-Jul-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kerja Praktek

TRANSCRIPT

PENYELIDIKAN GEOMAGNET UNTUK MENGETAHUI SEBARAN ENDAPAN BIJIH BESI DI PT. PAL, DESA BIREY, KECAMATAN

KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SARI

Bijih besi merupakan bahan baku pada industri baja nasional maupun internasional yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Jenis bijih besi yang ada di Indonesia terdiri dari bijih besi primer, bijih besi laterit dan pasir besi. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumberdaya bijih besi yang cukup banyak. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu, metoda geofisika dengan menggunakan magnetometer proton. Metoda ini dipilih berdasarkan sifat fisik dan kerentanan magnetik (harga kisaran magnet) yang berbeda dari setiap batuan dan mineral.

Hasil dari penyelidikan dengan metoda geofisika menggunakan magnetometer proton berupa data-data anomali magnet batuan dan mineral, di mana hasil pengolahannya berupa profil anomali magnet, penampang penaksiran kedalaman dan peta anomali magnet yang kemudian diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif

Nilai anomali magnet yang tinggi dipengaruhi oleh intensitas magnet total bumi, variasi harian, dan mineral logam yang terkandung pada batuan. Harga intensitas magnet yang didapatkan dari lapangan berkisar antara 42680 gamma - 43060 gamma, di mana perbedaan intensitas magnet tertinggi dengan intensitas terendah sebesar 380 gamma yang merupakan kisaran intensitas magnet batuan Granit.

Berdasarkan hasil penyelidikan geomagnet di daerah penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Anomali magnet dapat membedakan litologi batuan dan mineral, bijih besi (Magnetit) ditunjukkan dengan harga anomali sedang sampai tinggi (42830 gamma - 43060 gamma), franklinite mempunyai harga relatif rendah sampai sangat rendah (42640 gamma - 42830 gamma). Penyebaran bijih besi berada di sebelah Utara dan Timur daerah eksplorasi dan orientasi peyebaran ke arah Timurlaut.

Bijih besi yang terdapat pada daerah penelitian tidak jauh dari permukaan, ini terlihat dari hasil perhitungan (Lampiran D), dengan kedalaman rata-rata 1,64 m dari permukaan.

i

GEOMAGNET OBSERVATION TO FIND SOME SPREADE’S OF IRON-ORE PRECIPITATE AT PT. PAL, DESA BIREY, KECAMATAN

KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ABSTRACT

Iron-ore is a basic of material’s in national steel industries althought in international steel industries and it’s very big benefit for human being of lifetime’s. There’s so many kind’s of iron-ore in Indonesia, they are primary’s of iron-ore, laterite’s of iron-ore and iron’s of sand. Kalimantan Barat as the one of province in Indonesia who have a lot’s of some iron-ore resources. Method’s of research in use is, geophysic method with magnetometer proton benefit. This method is choosed based on physic’s of characteristic and magnetic’s of susceptibility (magnetic revolve’s of cost) whose different by every part’s of rock and mineral’s.

The result’s of observation with geophysic method magnetometer proton benefit is an rock anomalies of magnetic data and mineral’s, which is the result of processing’s are anomalies of magnetic profile, longitudinal section’s of deep appraisal and magnetic map’s anomaly and it will be interpretation by the qualitity and quantitity ways.

The highest point’s of magnetic anomaly is influenced by the earth’s of total magnetic intensity, daily variety, and metal of mineral’s who wombed in every rock’s. The point’s who have found in field around 42680 gamma - 43060 gamma, which is the highest and the lowest difference are 380 gamma and it’s around by the granite’s of magnetic intensity.

Based on the research by geomagnetic in observation area, so we can get some decision’s that :

magnetic anomaly can be differenced between rock’s of lithology and mineral’s, iron-ore (Magnetite) showed by the anomalies medium result until the highest result (42830 gamma - 43060 gamma), franklinite is have the lowes of relative result until very low result (42640 gamma - 42830 gamma). The iron-ore spreadness will be in north and east by the exploration area and the orientation’s of spread going to northest place.

The iron-ore that obtained in observation area is not far by the surface, it showed by the calculation’s of result (D’s appendix), with average deep is 1,64 m by the surface.

ii