laporan kkn-t banjar 2012-2013_isi
DESCRIPTION
kknTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanggungjawab pembangunan nasional merupakan tanggungjawab bersama
seluruh masyarakat Indonesia. Dari tingkat elit pemerintah sampai masyarakat, di
mana tujuan terbesar dari pembangunan nasional ini adalah agar kesejahteraan dan
keadilan merata di setiap elemen tersebut.
Perguruan Tinggi dengan Tri Dharma pendidikannya berperan sebagai institusi
yang merupakan pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
memiliki peran yang sangat penting. Selain sebagai pencetak SDM untuk stock masa
depan, pemberi ide-ide pembangunan baru juga sebagai pelaku nyata dari penerapan
ide-ide pembangunan. Salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa
(KKN). KKN ini melibatkan mahasiswa dalam pembangunan di lokasi KKN yang
diharapkan mampu memberikan gambaran realita pembangunan di lokasi, memberikan
ide pembangunan dan bersama-sama dengan masyarakat dalam mempercepat
pembangunan di bawah bimbingan dari Perguruan Tinggi.
Semakin berkembangya tingkat permasalahan di masyarakat yang menuntut
pembangunan lebih terfokus pada poin-poin permasalahan inti, maka lahirlah Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan lingkup kegiatan focus pada satu tema
pembangunan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik 2012/2013 mengambil tema “Pengelolaan Lingkungan Wilayah Hilir Daerah
Aliran Sungai (DAS) Jangkok di Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan, Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat” sebagai tindakan nyata dari pihak PerguruanTinggi
dalam kerjasama dengan pihak pengelola Daerah Aliran Sungai.
2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ini dibagi dua yaitu :
a. Tujuan Umum
Memaksimalan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hilir, di
Kelurahan Banjar.
b. Tujuan Khusus
Optimalisasi fungsi pertpustakaan Kelurahan dengan penataan buku di
Perpustakaan berdasarkan kategori buku.
Terbentuknya usaha budidaya jamur tiram dengan pengadaan kumbung jamur
tiram.
Terciptanya lingkungan yang bersih dengan adanya system manajemen sampah
dan tersedianya bak sampah di tempat-tempat setrategis.
Limbah ternak dan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik
melalui sosialisasi cara pembuatan pupuk organik.
Adanya pohon di sepanjang sungai Jangkok di Kelurahan Banjar yang
bermanfaat untuk ekologi, ekonomi dan sosial dengan penanaman pohon
nangka okulasi dari bibit unggul.
Adanya usaha pembuatan tempe yang higinis dan ramah lingkungan melalui
pendampingan kelompok usaha tempe.
Meningkatkan pemahaman dan partisipasi perempuan dalam pembangunan
melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan pembangunan khususnya yaitu
pemberdayaan perempuan.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan
pekarangan melalui pembuatan demplot pemanfaatan pekarangan di Kantor
Lurah dan di salah satu rumah warga.
3. Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ini diharapkan bermanfaat bagi tiga kelompok
sasaran antaralain :
a. Mahasiswa
1. Memahami berbagai permasalahan masyarakat.
2. Mengubah pola fikir dari sekedar memahami mata kuliah menjadi ilmu-ilmu
yang siap diterapkan untuk pembangunan.
3. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah.
4. Meningkatkan rasa empati mahasiswa terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat dan siap memberikan alternatif-alternatif solusi.
5. Meningkatkan rasa kepedulian bahwa Mahasiswa adalah agent-agent
perubahan yang sangat penting.
b. Masyarakat dan Pemerintah
1. Masyarakat mampu memahami masalahnya sendiri.
2. Memperoleh pemikiran dan bantuan tenaga, ilmu teknologi dan seni dalam
memecahkan masalah menuju pembangunan.
3. Memperoleh teknologi-teknologi baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembanguanan.
4. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berfikir aktif dalam pembangunan.
5. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembanguanan.
6. Perpanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikan program-program
yang direncanakan sehingga mempercepat realisasi program pembangunan.
c. Perguruan Tinggi
1. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi
perkuliahan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diasuh di perguruan
tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembagunan.
2. Memperoleh dari berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai
masalah untuk mengembangkan penelitian.
3. Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan atau kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu,
teknologi dan seni yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
4. Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerja sama dengan instansi serta
departemen lain melalui kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata Tematik (KKN – T)
BAB II
KEADAAN UMUM DESA
1. Letak Geografi Desa
Kelurahan Banjar merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Ampenan dengan
luas ±44,81 Ha yang terbagi ke dalam 3 (tiga) unit lingkungan yaitu Lingkungan
Banjar, Sintung, dan Selaparang. Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram no.3 tahun
2007 tentang pemekaran kelurahan dan kecamatan kota mataram, batas wilayah
Kelurahan Banjar adalah sebagai berikut:
Sebelah utara : Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan
Sebelah selatan : Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan
Sebelah timur : Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang
Sebelah barat : Selat Lombok
Kemudian, untuk Kecamatan Ampenan berbatasan dengan:
Sebelah utara : Kecamatan Batulayar
Sebelah selatan : Kecamatan Sekarbela
Sebelah timur : Kecamatan Selaparang
Sebelah barat : Selat Lombok
(Profil Kelurahan Banjar, 2010)
2. Topografi Desa
Kelurahan Banjar merupakan kelurahan yang berada pada dataran rendah
ketinggian 0.5 meter di atas permukaan air laut diukur dari Selat Lombok, diapit oleh
dua sungai besar yaitu Sungai Jangkok dan Sungai Gedur dengan rata-rata jumlah
bulan hujan yaitu enam bulan.
Secara umum, Kelurahan Banjar tidak memiliki lahan pertanian dan perkebunan,
berbatasan langsung dengan laut sehingga kelurahan Banjar identik dengan kawasan
pesisir. (Profil Kelurahan Banjar, 2010)
3. Demografi Desa
Kelurahan Banjar memiliki luas ±44,81 Ha yang terdiri dari permukiman,
pekarangan, pertokoan/perkantoran dan fasilitas umum. Permukiman dengan wilayah
terluas sehingga menyediakan potensi sumberdaya manusia yang cukup banyak,
wilayah pertokoan di sekitar pasar dan di sepanjang jalur utama serta terdapat
beberapa perkantoran pemerintah maupun swasta dengan luas pekarangan paling kecil
yaitu 13 % dari luas Kelurahan Banjar. Fasilitas umum meliputi sekolah, taman kota
dan tanah pemerintah (government ground) (Profil Kelurahan Banjar, 2010).
4. Potensi Desa
a. Luas Wilayah
Luas Kelurahan Banjar, Kecamatan Ampenan memiliki luas ±44,81 Ha
b. Potensi Perikanan/Kelautan
Wilayah Kelurahan Banjar yang langsung berbatasan dengan laut menjadi salah
satu potensi andalan dengan potensi berupa ikan seperti Tongkol, Rajungan,
Kakap, Gurami, dan Kepiting.
c. Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Banjar berdasarkan Profil Kelurahan Banjar (2010)
yaitu sebanyak 6015 jiwa.
1. Data penduduk berdasarkan jenis kelamin di setiap lingkungan adalah
sebagai berikut :
Banjar Sintung Selaparang Jumlah0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
JumlahPerempuanLaki-laki
Penduduk terbanyak terdapat di kelurahan Banjar dengan laki-laki sebanyak
1235 jiwa dan Perempuan sebanyak 1276 jiwa.
2. Data penduduk berdasarkan kelompok umur adalah sebagai berikut :
1-6 Th 7-15 Th 16-21 Th 22-59 Th > 60 ThJumlah Jiwa Menurut Kelompok Usia (Tahun)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
JumlahSelaparangSintungBanjar
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia dengan jumlah terbanyak pada
rentang usia 22-59 tahun yaitu sebanyak 1146 jiwa di Lingkungan Selaparang.
3. Data penduduk berdasarkan pendidikan yang ditempuh adalah sebagai
berikut:
Tidak
/Belu
m Seko
lah
Belum Ta
mat SD
/Sedera
jat
Tamat
SD/Se
derajat
SLTP/Se
derajat
SMA/Se
derajat
Diploma I/II
Akadem
i/Dim
ploma III/S
arjan
a Muda
Sarja
na Stra
ta I
Sarja
na Stra
ta II
Sarja
na Stra
ta III
Jumlah0
20
40
60
80
100
%
Berdasarkan pendidikan yang ditempuh penduduk kelurahan Banjar sebagian
besar masuk dalam kategori belum tamat SD/sederaja yaitu sebanyak 1502
jiwa dengan persentasi 28.33 % dari jumlah penduduk.
4. Data penduduk berdasarkan mata pencahariannya adalah sebagai berikut
:
Belum/Ti
dak bek
erja
Pelajar
/mah
asisw
aPNS
POLRI
Petani/P
erkeb
unan
industri
Karyaw
an Sw
asta
karya
wan Honorer
Buruh Nela
yan/p
erika
nan
Pemban
tu Rumah Ta
ngga
Anggota
DPRD Kabupate
n
Konsulta
n
peneli
ti
Lainnya
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Jumlah Jiwa
Berdasarkan mata pencaharian, sebagian besar masyarakat belum/tidak bekerja
sebanyak 2008 jiwa.
5. Data penduduk berdasarkan agama
Islam Kristen Katholik Hindu Budha Lainnya Jumlah0
1000200030004000500060007000
Jumlah
Jumlah
Berdasarkan agama yang dianut, masrakat Kelurahan Banjar mememluk agama
islam dengan jumlah 5485 jiwa dan dikikuti oleh Kristen, Katholik, hindu,
budha dan lainnya.
d. Potensi Pendukung Lainnya yang Belum Dikembangkan dan Prospektif.
Potensi ini berupa pengembangan wilayah ekowisata dengan sungai sebagai
basisnya dalam tema besar pengelolaan kota tua Ampenan. Ini ditandai dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat Kelurahan Banjar dalam menjaga kebersihan
sungai.
e. Administrasi, Kelembagaan, dan Struktur Organisasi Desa
a. Administrasi Desa
b. Lembaga Pemerintahan
Kelurahan Banjar dibentuk pada tahun 2007 yang merupakan kelurahan
pemekaran dari kelurahan Ampenan Selatan.
c. Aparat Kelurahan
Aparat Kelurahan terdiri dari Lurah dan Perangkat Lurah. Perangkat Lurah
adalah Sekretaris Lurah dan Perangkat lainnya sesuai dengan amanat undang-
undang No.32 tahun 2005 tentang pemerintahan Daerah.
d. Struktur Organisasi Kelurahan
e. Lembaga Kemasyarakatan
Di Kelurahan Banjar terdapat terdapat Lembaga Pemberdayaan kesejahteraan
Keluarga (PKK) dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang, BKM yang
LURAH
SEKRETARIS LURAH
KASI EKONOMI & PEMBANGUNAN
KASI UMUMKASI SOSIAL & PEMB.
MASYARAKAT
KASI PEMERINTAHAN
merupakan lembaga yang memfokuskan kegiatan pada 3 sasaran yaitu fisik
prasarana; Peningkatan ekonomi masyarakat, dan Peningkatan SDM
Masyarakat, Lembaga Karang Taruna yang bernama “Basilan Maju”
merupakan wadah generasi muda yang kreatif , dan RT/RW.
f. Lembaga Politik
Di Kelurahan Banjar terdapat lembaga politik anak cabang/ranting/anak
ranting dianataranya : Golkar, PDIP, Bintang Reformasi dan PKS.
g. Lembaga Ekonomi
- Lembaga Ekonomi Unit Kelurahan
- Jasa lembaga Keuangan berupa Bank pemerintah sebanyak 1, Bank
Umum 1, Lembaga keuangan Non Bank 2, asuransi 1 buah dan Money
Changer sebanyak 1 buah.
- Industry Kecil dan Menengah seperti industry makanan sebanyak 5 buah,
industry alat rumah tangga sebanyak 1 buah, industry material dan bahan
bangunan sebanyak 1 buah, kerajinan 1 buah dan rumah makan dan
rentoran sebanyak 8 buah.
- Jasa Pengangkutan antarlain ojek sepeda motor sebanyak 50 buah, cidomo
buah, Bemo sebanyak 8 buah, Cikar sebanyak 5 buah, Truk sebanyak 5
buah dan sampan /perahu sebnyak 25 buah.
BAB III
PERMASALAHAN DESA
Permasalahan-permasalahan di Kelurahan Banjar berdasarkan analisis permasalahan
dan diskusi dengan pihak kelurahan, konsultasi dengan dosen pembimbing dan tokoh
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Tingkat kepedulian masyarakat masih rendah terhadap lingkungan
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah organik maupun
anorganik seperti dari sampah dedaunan dan pelastik.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengolahan kotoran ternak seperti
kotoran kuda, kambing dan ayam.
4. Bahaya erosi sempadan sungai karena tidak ada upaya konservasi tanah secara
biologi.
5. Tidak ada bimbingan teknis berkelanjutan kepada kelompok masyarakat pembuat
tempe.
6. Belum adanya kegiatan pemberdayaan perempuan yang intensif untuk
meningkatkan keterlibatan perempuan dalam kegiatan pembangunan.
7. Belum maksimalnya pemanfaatan pekarangangan masyarakat untuk kebutuhan
sehari-hari dan komersil karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pemanfaatan pekarangan.
8. Belum tertanya perpustakaan kelurahan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi
masyarakat.
9. Kurangya pendapatan kelurahan non-APBD.
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN KKN
Berdasarkan hasil observasi, analisis permasalahan, konsultasi dengan aparat
Kelurahan, Tokoh masyarakat dan Dosen pembimbing maka Program Kegiatan pada
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Program Studi kehutanan 2012/2013 di Kelurahan
Banjar adalah sebagai berikut :
1. Penataan dan Pengelolaan Perpustakaan
2. Budidaya Jamur Tiram
3. Pengelolaan Sampah
4. Pengolahan Pupuk Organik
5. Penanaman Pohon di Sempadan Sungai Jangkuk
6. Pembuatan Tempe
7. Pemberdayaan Perempuan
8. Pemanfaatan Pekarangan
Di samping program-program yang terencana di atas ada juga program-program
lain yang tidak rencana. Program tersebut antaralain :
1. Pembuatan biopori
2. Pengadaan dan perbaikan sarana di Kantor Lurah
3. Gotong royong
4. Pembersihan dan Penataan Halaman Kantor Lurah Banjar
5. Kreasi sampah
BAB V
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN KEGIATAN KKN DI KELURAHAN
A. Pembahasan Pelaksanaan KKN Di Kelurahan
1. Jamur Tiram
Penanggungjawab
- Ngakan agus T (C1L 009 025)
- Dini lestari (C1L 009 013)
Latar Belakang
Dalam perkembangannya NTB termasuk dalam koridir 5 dalam master
plan zona, pengembangan eksklusif dimana yang dikembangkan adalah sektor
pariwisata dan pertanian. Fakta ini didukung dengan adanya visit Lombok &
Sumbawa. Adanya program ini akan memberikan dampak positif pada
pertumbuhan ekonomi masyarakat terbukti banyak berkembang usaha restoran
dan hotel. Salah satunya di jalan udayana dan jalan airlangga telah dibangun
restoran jamur .
Kelebihan lain bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, jamur tiram
sudah jauh lebih dikenal dan memasyarakat lombok.Oleh karena itu
masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsinya. Hal ini membuat kebutuhan
pasar akan jamur tiram menjadi luas dan permintaan akan produk jamur
tiram,baik dalam bentuk segar maupun olahannya terus meningkat.
Dari profil kelurahan banjar terdapat ±49% warga Kelurahan Banjar yang
tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain sekitar 3000 warganya berstatus
pengangguran.jika dilihat dari segi ini maka masyarakat butuh lapangan
pekerjaan yang menjanjikan . Salah satu pemecahan masalah yaitu dengan
melaksanakan budidaya jamur tiram.
Tujuan
Untuk menumbuhkan rasa berwirausaha pada masyarakat dan menciptakan
peluang kerja bagi masyarakat banjar yang pengangguran serta diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan melalui wirausaha budidaya jamur tiram.
Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu 2 kelompok Tani Jamur Tiram , yang masing-
masing berada di RT 3 dan RT 6 Lingkungan Selaparang, Kelurahan Banjar ,
Kecamatan Ampenan , Kota Mataram.
Target
Pengadaan kumbung sebanyak 2 buah lengkap dengan baglog jamur
Metodologi
- Diskusi dengan pihak Kelurahan mengenai dana dan kesiapan masyarakat
- Kunjungan ke lokasi pembuatan kumbung di Lingkungan Selaparang
- Kunjungan ke kumbung di Universitas Mataram sebagai gambaran untuk
masyarakat
- Persiapan alat dan bahan untuk pembuatan kumbung
- Pembuatan kumbung bersama masyarakat
- Pendampingan pengisian baglock di kumbung
- Pendampingan pemeliharaan baglock di kumbung
Hasil
Pengadaan 2 kumbung jamur dengan 500 baglog jamur tiram
Tindak Lanjut
Pemeliharaan, pemanenan dan penjualan akan dilanjutkan oleh masyarakat
yang tergabung dalam kelompok dan dibantu oleh kelompok KKN
selanjuntya.
2. Pemanfaatan Pekarangan
Penanggungjawab
- Akhmad Yani (C1L 009 043)
Latar Belakang
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu
merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas
pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah
tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk
pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Kementerian Pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan
melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk
yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan
berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan
penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.
Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa,
atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan
Lestari (RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan tindak lanjut dari
arahan Presiden bahwa ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus
dimulai dari rumah tangga, dan dapat diwujudkan dengan membangkitkan
kembali budaya menanam di pekarangan, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Selain itu, KRPL juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup,
jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya),
lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat
sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
di NTB, memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan M-KRPL
di NTB. Penerbitan Petunjuk Teknis M-KRPL oleh UPT pada Mei 2012 lalu
adalah bukti semangat untuk mensukseskan program pemerintah tersebut.
Namun terlepas dari itu semua ternyata masih banyak kendala yang
ditemukan di lapangan untuk mensukseskan program tersebut baik dari segi
regulasi, institusi maupun dari segi pendanaan, belum lagi masalah kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang program tersebut. Oleh karena itu, kami
sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) berusaha mensuksekan
program tersebut dengan melakukan demonstrasi (demplot) dan sosialisasi
kepada masyarakat khususnya di Kelurahan Banjar, Kec. Ampenan, Mataram.
Tujuan Kegiatan
1. Pemanfaatan pekarangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga
2. Menyediakan akses pelayanan kesehatana (Askes Mandiri) berupa bantuan
dana
Sasaran
Sasaran utama program pemanfaatan pekarangan ini adalah masyarakat
kelurahan banjar, namun untuk demplot, diambil masyarakat yang ada di
lingkungan Selaparang sebagai sampel.
Target
- Ada Demplot di halaman kantor lurah.
- Sosialisasi demplot secara langsung dengan kehadiran ibu-ibu kelompok
PKK di kantor lurah dan sosialisasi langsung di lingkungan selaparang
kepada ibu-ibu kelompok Handayani yang merupakan kelompok yang
peduli terhadap lingkungan.
- Adanya bibit pepaya California untuk dibagikan kepada masyarakat.
Metodologi
- Tahap persiapan dibutuhkan data tentang seberapa banyak masyarakat yang
memiliki pekarangan yang memiliki pekarangan yang belum termanfaatkan
secara optimal.
- Pembuatan demplot di lahan pekarangan kelurahan Banjar sebagai contoh
pemanfaatan pekarangan berupa rak dan lahan apotik hidup
- Pembuatan demplot ini bertujuan untuk perkenalan pemanfaatan
pekarangan untuk hortikultura kepada ibu-ibu untuk pemenuhan kebutuhan
pangan keluarga seperti tanaman; sawi, cabai, bawang merah, markisa,
terong, seledri, dan strawberi serta pepaya kalifornia.
- Demplot ini disajikan dalam berbagai media seperti pemanfaatan rak
demplot, rak gantung, media vertikultur berupa pipa paralon, tali jalar,
polibag dan tanam langsung.
- Khusus untuk pepaya kalifornia dilakukan pembibitan sebanyak 200 bibit
pepaya yang kemudian dapat dibagikan kepada masyarakat yang berminat
menjalankan konsep askes kesehatan bersama.
- Konsep askes kesehatan ini adalah setiap rumah tangga diberikan 2 pohon
pepaya di mana 1 pepaya untuk konsumsi keluarga sendiri dan pepaya yang
lainnya untuk dijual kemudian hasilnya disimpan untuk dana askes
kesehatan masyarakat lingkungan selaparang sebagai sampel.
- Sosialisasi kepada masyarakat dengan dua cara yaitu secara langsung
kepada ibu-ibu warga kelurahan banjar yang tergabung dalam kelompok
PKK; dan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di lingkungan
selaparang, kel. Banjar dengan cara mengumpulkan masyarakat yang
tergabung dalam Kelompok Handayani.
Hasil
1. Pembuatan demplot di pekarangan kantor kelurahan dapat dilaksanakan
dengan adanya;
- Rak demplot yang berisi tanaman cabai, terong, seledri, dan sawi, rak
gantung
- Media vertikultur yang berisi tanaman bawang merah
- Tali jalar untuk tanaman sayuran dan markisa
- Rak gantung berisi tanaman buah strawberi dan sayur sawi
- Polibag berupa tanaman terong, sawi dan cabai
- Tanam langsung berupa pepaya kalifornia, lengkuas, bawang merah,
dan rosella.
2. Sosialisasi demplot secara langsung dengan kehadiran ibu-ibu kelompok
PKK di kantor lurah dan sosialisasi langsung di lingkungan selaparang
kepada ibu-ibu kelompok Handayani yang merupakan kelompok yang
peduli terhadap lingkungan
3. Pembuatan pembibitan pepaya kalifornia sebanyak 200 bibit pepaya yang
bertempat di kebun milik dosen (Bapak Indriyatno, S.Hut.,MP).
Tindak Lanjut
1. Bantuan lainnya untuk pemanfaatan pekaranga untuk tanaman hortikultura
dapat diusahakan dari bantuan kecamatan, maupun SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) Kota Mataram dengan bantuan pendampingan dari
Badan Ketahanan Pangan Kota Mataram beserta BPM (Badan
Pemberdayaan Masyarakat).
2. Dalam rangka pemenuhan kuota bibit pepaya akan dilakukan kordinasi
kepada BPM (Badan Pemberdayan Masyarakat) Kota Mataram oleh pihak
kelurahan.
3. Untuk tindak lanjut penanaman pepaya dan pendampingan teknis dapat
dilaksanakan oleh pihak kelurahan dan pihak universitas mataram (Bapak
Indriyatno).
3. Manajemen sampah
Penanggungjawab
- Syamsul Hidayat (C1L 009 046)
- Riezky Raka MS. (C1L 009 029)
Latar belakang
Kebersihan sudah menjadi masalah rutin dalam kehidupan sehari-hari,
tentunya kita harus menyadari apa itu kebersihan. Bersih adalah sesuatu yang
bebas dari hal yang kotor. Jadi benda yang di katakan bersih apabila tidak ada
kotoran berupa apa pun. Maka dari pengertian di atas bisa kita ketahui
kebersihan berarti sesuatu hal yang harus dijaga dan dirawat dari hal-hal yang
kotor yang dapat disenangi oleh kuman serta menjadi sarang penyakit. Sesuatu
yang dapat menyebabkan kotor bisa berasal dari debu, sampah sisa makanan,
barang-barang bekas, dan bangkai hewan. Apabila sumber kotor itu tidak di
bersihkan atau di biarkan akan menjadi sarang dari berbagai penyakit.. Agar itu
tidak terjadi maka kita harus terapkan hidup bersih.
Kelurahan banjar pada umumnya dan lngkungan selaparang pada
khususnya adalah lingkungan dimana berbatasan langsung dengan daerah
aliran sungai. Lingkungan seperti ini yang sangat rawan terhadap pengelolaan
sampah, manajemen sampah masyarakat yang buruk akan cenderung
membuang samapah di sungai yang selain merugikan bagi warga itu sendiri hal
ini akan merugikan ekosistem dengan adanya pencemaran sampah lingkungan
Maka dari itu, kami kelompok kkn t banjar ingin bersama sama dengan
masyarakat untuk dapat membuat dan menjalankan manajemne lingkungan
yang baik bagi masyarakat itu sendiri , lingkungan sekitarnya dan dunia yang
lebih bersih pada umumnya.
Tujuan
- Menciptakan lingkungan bersih dan sehat
- Manajemn sampah yang baik dan tepat guna di lingkungan
- Mengubah sampah menjadi hal yang berguna dalam segi ekonomi bagi
masyarakat.
Sasaran
Seluruh masyarakat kecamatan banjar pada umumnya dan lingkungan
selaparang pada khususnya
Target
Adanya sistem pengelolaan sampah dan bak sampah di Lingkungan Selaparang
Metodologi
- Melakukan diskusi dengan pihak Kelurahan mengenai system pengelolaan
sampah di Lingkungan Selaparang
- Pengecekan ke lapangan mengenai system pengelolaan sampah
- Pembuatan kuisioner untuk mengetahui system pengelolaan sampah yang
diinginkan oleh masyarakat
- Melakukan kerjasama dengan Lombok Kreatif dalam pengelolaan sampah
menjadi sampah yang bernilai ekonomi
- Melakukan diskusi dengan masyarakat, pihak kelurahan Badan
Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Mataram
- Mengadakan kegiatan kreasi dengan sampah untuk anak SD sederajad
- Menyepakati system manajemen sampah
Hasil
1. Telah terbentuk manajemen pengelolaan sampah yang terstuktur di
Lingkungan Selaparang
2. Pengadaan bak sampah bernilai seni sebanyak 20 unit yang tersebar di
Lingkungan Selaparang
3. Membuat anak anak seitar lingkungan tertarik terhadap pengelolaan
sampah sejak usia dini
Tindak Lanjut
Akan dilakukan pembimbingan intensif kepada masyarakat khususnya kader
oleh pihak Lombok kreatif dalam pembuatan kreasi sampah yang bernilai
ekonomi.
4. Pengolahan tampe
Penanggungjawab
- Yudha Adhitya P (C1L 009 006)
- Ika Puspita Dewi (C1L 009 055)
Latar Belakang
Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang banyak
digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, selain itu tempe juga
memiliki nilai gizi yang cukup baik. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan
pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan
dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan
telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau
tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan
protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal
dari 157,14 gram kedelai.
Kelurahan Banjar merupak kelurahan yang mulai merintis program-
program yang membuat masyrakatnya untuk belajar mandiri, salah satu dari
programnya adalah program pengolahan tempe yang dikelola oleh kelompok
yang telah dibentuk (lingkungan selaparang).
Tujuan Program
Terbentuknya pengolahan tempe yang higenis dan ramah lingkungan.
Sasaran
Sasaran dari program ini adalah kelompok pembuat tempe yang ada di
lingkungan selaparang kelurahan Banjar.
Target
Adanya pendampingan yang intens terhadap kelompok masyarakat pembuat
tempe dan dapat memperoduksi tempe yang higienis dan ramah lingkungan.
Metodologi
- Pertemuan dengan Lurah dan Kepala Lingkungan Selaparang untuk
menggali informasi tentang program pengolahan tempe. Dari pertemuan
diperoleh informasi bahwa ada kelompok pembuatan tempe akan tetapi
belum berjalan karena masih mengharapkan bantuan dana dari wali kota.
Jadi program ini tidak akan berjalan jika dana dari Wali kota belum keluar.
Jadi sampai akhir KKN-T program ini tidak berjalan.
5. Pemberdayaan Perempuan
Penanggungjawab
- Bq. Anggraini P.S (C1L 009 054)
- Rima Vera Ningsih (C1L 009 037)
Latar Belakang
Selama ini ibu-ibu masih belum memiliki akses terhadap pemanfaatan ekonomi
dalam rumah tangga. Oleh sebab itu, kami TIM KKN Tematik Banjar
memprogramkan “Pemberdayaan Perempuan”. Program ini lebih
memperioritaskkan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu agar
anggaran pengeluaran dalam rumah tangga tidak boros. Sehingga kami
membuatan kegiatan yang mengacu pada lahan perkarangan dan keindahan
lingkungan. Sekaligus memperkenalkan Demonstrasi Plot agar menjadi
refrensi ibu-ibu dalam memanfaatan perkarangannya.
Tujuan Kegiatan
- Terwujudnya pemahaman dan partispasi perempuan Kelurahan Banjar
dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
- Terwujudnya kesadaran dan kemauan dalam memanfaatkan lahan
pekarangan sebagai pembantu dalam menciptakan lahan yang produktif.
- Terwujudnya pemahaman dalam mengelola dengan memanfaatkan sampah
organik dan anorganik menjadi nilai guna yang ekonomis.
Sasaran
Ibu rumah tangga, Ibu-ibu PKK, Kader Kelurahan Banjar dan Pengurus
Posyandu.
Target
Adanya aktifitas produktif Ibu rumah tangga, kader khususnya dan semua
perpempuan di Lingkungan selaparang, Kelurahan Banjar yang mendukung
pembangunana di Kelurahan Banjar.
Metodologi
- Survey lapangan dan komunikasi intensif/wawancara langsung dengan ibu-
ibu warga di lingkungan Selaparang Kelurahan Banjar mengenai
kepemilikan lahan.
- Sosialisasi mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dan pengelolaan
sampah.
- Mengajak warga berpartisipasi dalam beberapa program yang dapat
melibatkan ibu-ibu yaitu; program pemanfaatan pekarangan dan
pengelolaan sampah.
- Ikut berpartisipasi dalam kegiatan/program yang diadakan oleh ibu PKK
dan posyandu.
- Membangun komunikasi kepada pihak pengelola koperasi untuk mencari
berbagai kendala dalam pengelolaan koperasi dan membantu memberikan
solusi.
Hasil
- Ibu-ibu sangat tertarik dengan kegiatan pemanfaatan pekarangan namun
pekarangan untuk melakukannya membuat keinginan sangat minim karena
peliharaan ternak ini selalu memakan tumbuh-tumbuhan.
- Diberikannya karung sampah dengan masing-masing warga mendapatkan 1
untuk sampah organic dan 1 untuk sampah anorganik
- Terlaksananya kerjasama dengan Tim Loker berupa pemberian pelatihan
kepada ibu-ibu dalam berkreasi dengan sampah.
Tindak Lanjut
Pelatihan kepada ibu-ibu dalam berkereasi dengan sampah akan dilanjutkan
oleh Lombok kreatif dan adanya keterlibatan ibu-ibu kader dalam
melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan lahan pekarangan menjadi nilai
ekonomis.
6. Penataan & pengelolaan perpustakaan
Penanggungjawab
- Joni Setiawan (C1L 009 010)
- Nuriskawadi (C1L 009 044)
Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu yang keberadaannya sangat
penting apalagi perpustakaan ini ditempatkan pada tempat-tempat strategis
yang sering dikunjungi oleh banyak pihak. Salah satunya perpustakaan
Kelurahan di Kelurahan Banjar yang sering dikunjungi oleh masyarakat dan
aparatur Kelurahan. Akan tetapi perpustakaan ini harus memenuhi criteria
layak untuk dikunjungi agar para pengunjung saat membaca dapat merasakan
kenyamanan sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan
cepat. Oleh karena itu perlu dilakukan penataan perpustakaan agar buku yang
ada di perpustakaan dapat tertata berdasarkan jenisnya sehingga ketika para
pengunjung hendak mencari informasi dari satu jenis buku dapat cepat
diperoleh.
Tujuan Kegiatan
Menata buku-buku di perpustakaan Kelurahan Banjar agar sesuai dengan jenis
buku.
Sasaran
Perpustakaan Kelurahan Banjar
Target
Tertatanya perpustakaan Kelurahan Banjar sesuai dengan jenis buku agar
pengunjung perpustakaan lebih mudah dalam memilih buku
Metodologi
1. Mengamati perpustakaan
2. Menentukan jenis-jenis buku yang ada
3. Menata buku sesuai dengan jenisnya di rak atau lemari buku
Hasil
Perpustakaan Kelurahan Banjar dapat tertata sesuai dengan jenis buku
Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari penataan perpustakaa n adalah hanya memberikan informasi
kepada pihak kelurahan agar memberikan peringatan kepada pengunjung
apabila selesai membaca buku sebaiknya buku ditempatkan kembali pada
kelompok jenis buku saat pengambilan.
7. Penanaman pohon di pinggir sungai
Penanggungjawab
- Munawar (C1L 009 019)
- Alfithrah Fadlin (C1L 009 005)
Latar Belakang
Akibat dari Pemanasan Global, dewasa ini makin banyaknya pihak yang
sadar dan peduli terhadap lingkungan guna membantu mengurangi dampak dari
Global Warming itu sendiri. Menanam pohon salah satunya yang merupakan
Selogan yang banyak disuarakan oleh banyak pihak, baik dari pihak
pemerintah maupun swasta, seperti Kementerian Kehutanan dengan “menanam
1 Miliyar Pohon Seluruh Indonesia”, maskapai penerbangan yang berselogan
“one passenger one tree”, Pertamina dengan selogan “ Sahabat Bumi” , industri
otomotif dengan jargon “ pembelian 1 unit motor berarti menanam 1 pohon
untuk Indonesia”, dan masih banyak lainnya.
Selain Hutan, Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah vital
lainnya yang harus dijaga agar fungsi dan manfaatnya tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Salah satu caranya adalah menjaga kondisi Ekologi dari
sungai itu sendiri. Seperti dengan cara tidak membuang sampah disungai, tidak
membangun rumah atau bangunan lainnya pada jarak 50 meter dari spadan
sungai, dan menanam pohon pinggir sungai untuk menahan laju kerusakan
yang di akibatkan oleh banjir dan erosi air sungai.
Sungai Jangkok yang berada dalam wilayah Kota Mataram merupakan
salah satu sungai dengan fungsi Ekologi menurun dan tercemar. Selain sebagai
pendukung Ekologi Sungai, penanaman pohon dipinggir sungai terutama di
wilayah perkotaan juga dapat membantu mengurangi polusi udara kota serta
memenuhi Syarat terbentuknya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dari kota itu
sendiri.
Berdasarkan Uraian di atas, maka pentinglah diadakan suatu bentuk kerja
nyata. Khusunya bagi mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata-
Tematik Di keluran Banjar Kecamatan Ampenan dan berada di wilyaha Hilir
Daerah Aliran Sungai Jangkok untuk mengajak secara bersama – sama untuk
menanam pohon diwilayah Hilir Tersebut.
Tujuan Kegiatan
Menanam pohon dari jenis nangka unggul hasil okulasi dan tanaman lain
seperti ketapang yang memiliki manfaat baik secara ekonomi, ekologi dan
sosial budaya di sepanjang sempadansungai Jangkuk, Lingkungan Selaparang
Kelurahan Banjar.
Sasaran
Sepadan sungai di Lingkungan Selaparang, Kelurahan Banjar.
Target
Tertanamnya pohon dari jenis nangka unggul hasil okulasi dan tanaman
lainnya seperti ketapang di Sepadan sungai Jangkuk, Lingkungan Selaprang
Kelurahan Banjar.
Metodologi
- Pengadaan bibit pohon nangka dan beberapa jenis pohon lainnya seperti
ketapang dari mitra.
- Melakukan penyambungan bibit dengan tunas nangka (Entris) yang unggul.
- Pemeliharaan secara berkala terhadap hasil penyambungan tersebut untuk
memastikan keberhasilan kerja.
- Penanaman pohon nangka di pinggir sungai dilakukan dengan melibatkan
relawan dari kalangan pelajar/siswa di sekitar Kel. Banjar.
Hasil
Tertanamnya pohon nangka dan ketapang di sepadan Sungai Jangkuk,
Lingkungan Selaparang Kelurahan Banjar.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut berupa pemeliharaan dan perlindungan oleh masyarakat
Lingkungan Selaparang Kelurahan Banjar terutama dari serangan ternak
masyarakat sekitar.
8. Pembuatan Pupuk Organik
Penanggungjawab
- Bisrul Khofi (C1L 009 051)
- Abdul Hamid (C1L 008 001)
Latar Belakang
Permasalahan sampah merupakan permasalahan umum, baik itu sampah
organic maupun sampah anorganik. Permasalahan ini juga menjadi salah satu
permasalahan di Kelurahan Banjar. Khususnya sampah organic yang berasal
dari limbah-limbah masyarakat yang berasal dari sampah rumah tangga dari
dapur dan dari kotoran ternak yang tidak terkelola dengan baik. Berdasarkan
keadaan inilah, maka diperlukan suatu pembekalan kepada masyarakat
menganai cara pemanfaatan sampah anorganik untuk diolah menjadi produk
yang bernilai salah satunya menjadi pupuk organic.
Tujuan Kegiatan
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembuatan pupuk
organik.
Sasaran
Masyarakat peternak khususnya dan masyarakat umum
Target
1. Masyarakat yang menjadi sasaran hadir maksimal pada kegiatan pelatihan
pembuatan pupuk organik
2. Masyarakat mampu membuat pupuk organik dalam sekala rumah tangga
3. Tersedianya contoh pupuk organic di Kantor Lurah
Metodologi
1. Pengecekan lapangan tentang keberadaaan masyarakat peternak di
kelurahan Banjar khususnya Lingkungan Selaparang sekaligus memberikan
gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Pemberian teori tentang pembuatan pupuk organic (pupuk biasa dan
takakura) dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk organic yang
dipandu oleh pemateri dari BLH Kota Mataram dan BLHP Provinsi
3. Pembuatan pupuk organic di Kelurahan
Hasil
1. Masyarakat memahami teori dan cara pembuatan pupuk organic
2. Adanya Satu contoh pupuk organic di Kantor Lurah
Tindak Lanjut
Pupuk organic yang sudah dibuat dikelurahan akan dilanjutkan oleh kelompok
KKN selanjutnya sampai menjadi pupuk organic
B. Pembahasan Pelaksanaan Program di Kelurahan Yang Tidak Terencana
1. Pembuatan biopori
Penanggungjawab
Semua anggota KKN-T Putra
Tujuan Kegiatan
Agar air yang tertampung di halaman kantor lurah saat hujan dapat terserap
dengan baik dan tidak mengganggu kenyamanan di halaman.
Sasaran
Halaman Kantor Lurah Banjar
Target
Adanya 6 buah biopori di halaman Kantor Lurah Banjar
Metodologi
1. Menentukan titik-titik tergenangnya air di halaman kantor lurah
2. Penyediaan alat dan bahan biopori
3. Pembuatan biopori
Hasil
Adanya 6 buah biopori di Kantor Lurah Banjar
2. Pengadaan dan perbaikan sarana di Kantor Lurah
Penanggungjawab
Semua anggota KKN-T putra
Tujuan Kegiatan
1. Mengadakan sarana yang dibutuhkan di kantor lurah
2. Memperbaiki sarana yang ada di kantor lurah agar bisa digunakan
kembali secara maksimal.
Sasaran
1. Aula Kantor Lurah
2. Ruang Lurah
3. Sarana irigasi di Kantor Lurah
Target
1. Terpasangnya 2 buah kipas angin di aula kantor lurah dan 1 buah di
ruang Lurah
2. Sarana irigasi berupa keran air dapat digunakan kembali
3. Computer dan printer dapat digunakan kembali
Hasil
1. Terpasangnya 2 buah kipas angin di aula kantor lurah dan 1 buah di
ruang lurah
2. Dapat digunakannya kembali sarana irigasi berupa keran untuk
memenuhi kebutuhan
3. Dapat digunakannya kembali computer dan printer untuk keperluan
administrasi kelurahan
3. Gotong royong
Penanggungjawab
Semua anggota KKN-T Putra
Tujuan Kegiatan
1. Ikut terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat
2. Membersihkan gang di Lingkungan Selaparang khususnya gang PLN
Sasaran
Gang PLN Lingkungan Selaparang, Kelurahan Banjar
Target
Gang PLN bersih dan tertata rapi
Hasil
1. Gang PLN bersih dari sampah
2. Gang PLN tertata dengan rapi
4. Pembersihan dan Penataan Halaman Kantor Lurah Banjar
Penanggungjawab
Semua anggota KKN-T
Tujuan Kegiatan
Bersih dan tertata dengan rapi halaman kantor Lurah Banjar
Sasaran
Halaman Kantor Lurah Banjar
Target
1. Adanya taman sederhana di halaman kantor lurah Banjar
2. Halaman Kantor Lurah bersih dari sampah dan tempat penampungan
sampah
Hasil
1. Halaman Kantor Lurah Banjar bersih dari tumbuhan liar
2. Ada pengelompokan sampah dan halaman Kantor Lurah bersih dari
sampah
3. Ada taman sederhana yang ditanami bunga
C. Tantangan Dalam Pelaksanaan Program Kerja
1. Umum
- Masyarakat Lingkungan Selaparang, Kelurahan Banjar notabene berada di
pusat perkotaan ampenan memilki karakater masyarakat kekotaan, dengan
karakater masyarakat seperti itu memberikan tantangan tersendiri bagi
mahasiswa dalam mengajak dan menyampaikan informasi.
2. Khusus
Tantangan khusus pada setiap program kerja antaralain sebagai berikut :
- Penataan dan Pengelolaan Perpustakaan
Secara umum tidak ada permasalahan signifikan
- Budidaya Jamur Tiram
hambatannya adalah masyarakat agak sulit diajak terlibat dalam gotong
royong pembuatan kumbung
- Pengelolaan Sampah
Masyarakat RT 9, Lingkungan Selaparang khususnya sulit menerima
system manajemen sampah yang ditawarkan karena alasan sudah
nyaman dengan system manajemen sampah yang ada, yaitu masyarakat
mangumpulkan di rumah masing-masing dan langsung dibawa ke
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Lingkungan karena dekat.
- Pengolahan Pupuk Organik
1. Sulit menghadirkan masyarakat pada saat kegiatan pemberian
materi dan praktik pembuatan pupuk organic
2. Timing kurang tepat karena pelaksanaan pada siang hari, saat yang
digunakan oleh masyarakat untuk istirahat dan masih bekerja
- Penanaman Pohon di Sempadan Sungai Jangkuk
1. Sumber entries yang jauh dan membutuhkan biaya cukup tinggi
2. Penyambungan (okulasi) pohon nangka memiliki kemungkinan
gagal yang tinggi ditambah dengan keadaan lingkungan yang tidak
mendukung karena musim penghujan sehingga okulan terserang
jamur
3. Peternakan khususnya peternakan kambing belum memiliki system
pengontrolan sehingga mengancam hasil penanaman
- Pembuatan Tempe
1. Kelompok yang telah terbentuk belum memulai melaksanakan
kegiatan (memproduksi tempe)
2. Anggaran dana yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan
belum tersedia.
- Pemberdayaan Perempuan
Ibu-ibu rumah tangga selain kader agak sulit diajak terlibat dalam
kegiatan karena kesibukan dalam rumah tangga
- Pemanfaatan Pekarangan
Hambatannya berupa pengangkutan bahan untuk bahan pollybag karena
diambil dari jarak yang cukup jauh dari lokasi KKN-T
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Penataan dan Pengelolaan Perpustakaan
Berjalan sesuai dengan yang direncanakan dengan tingkat keberhasilan
program 100% ini ditandai dengan tercapainya target, yaitu perpustakaan
dapat tertata dengan baik sesuai dengan jenis buku.
Budidaya Jamur Tiram
Berjalan sesuai dengan yang direncanakan dengan tingkat keberhasilan
program 100% ini ditandai dengan tercapainya target, yaitu adanya
kumbung sebanyak 2 buah lengkap dengan baglog jamur.
Pengelolaan Sampah
Berjalan sesuai dengan yang direncanakan dengan tingkat keberhasilan
program 95% ini ditandai dengan tercapainya target, yaitu adanya sistem
pengelolaan sampah walaupun belum diterima oleh seluruh RT yaitu RT 9
dan adanya 20 buah bak sampah di Lingkungan Selaparang.
Pengolahan Pupuk Organik
Berjalan sesuai dengan yang direncanaskan dengan tingkat keberhasilan 85
% ini ditandai dengan
Masyarakat yang menjadi sasaran tidak hadir maksimal pada
kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik
Masyarakat yang menjadi sasaran mampu membuat pupuk organik
dalam sekala rumah tangga
Tersedianya contoh pupuk organic di Kantor Lurah
Penanaman Pohon di Sempadan Sungai Jangkuk
Berjalan dengan tingkat keberhasilan 80% karena target tidak terpenuhi
yaitu tertanamnya pohon nangka unggul dari hasil okulasi, yang tertanam
hanya nangka biasa.
Pembuatan Tempe
Program tidak berjalan karena kendala dana. Penanggungjawab hanya
sampai pada diskusi dengan pihak Kelurahan dan Lingkungan mengenai
sumber dana dan keberadaan kelompok.
Pemberdayaan Perempuan
Berjalan sesuai rencana dengan tingkat keberhasilan 99% ditandai dengan
mulai tertariknya ibu-ibu dengan program-program pemberdayaan
perempuan yang ditawarkan, terlibat dalam aktifitas real dalam
pembangunan seperti pembuatan produk dari sampah.
Pemanfaatan Pekarangan
Program berjalan sesuai dengan rencana dengan tingkat keberhasilan 100 %
ditandai dengan tercapainya semua target program.
2. Saran
Sebaiknya pemerintah Kelurahan mendampingi terus jalannya program
yang sudah terlaksana agar hasil dari program benar-benar tercapai. Seperti
program budidaya jamur tiram yang perlu persiapan segmen pasar,
perawatan intens baglog dan kumbung;
Program-program KKN-T atau KKN regular selanjutnya sebaikya
melakukan persiapan diri meluangkan tambahan waktu dalam kegiatan
tambahan baik melakukan sosialisasi maupun ikut berperan aktif dalam
mengikuti kegiatan dari masyarakat/permerintah kelurahan itu sendiri
sebagai langkah mempermudah dalam mensinkronkan program-program
yang telah dibuat.
Perlu ditingkatkan pemahaman masyarakat khususnya masyarakat
Kelurahan Banjar terhadap keberadaan lingkungan tempat tinggal dan
eksistensi mahasiswa KKN sebagai motivator, dinamisator dan inspirator
dari suatu kegiatan dan bukan sebagai penyandang dana.
Diharapkan mahasiswa KKN selanjutnya akan lebih kreatif, inovatif dan
mempunyai program yang bervariatif serta bermanfaat bagi masyarakat.
Setelah selsainya KKN Tematik ini diharapkan program-program yang
telah dijalankan dapat terus berjalan secara berkesinambungan sehingga
tidak berhenti sampai selsainya kegiatan KKN Tematik ini saja, namun
dapat diteruskan dari KKN selanjutnya.