laporan kinerja stasiun karantina …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/kinerja...

44
LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG TAHUN 2016 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG TAHUN 2016

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDUNG

JL. SOEKARNO HATTA NOMOR 725 C BANDUNG

Page 3: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayahNya , Laporan Kinerja (LAKIN) Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Bandung Tahun 2016 dapat tersusun dengan baik dan lancar. Laporan

Kinerja (LAKIN) menggambarkan bentuk pertanggung jawaban atas

kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran sesuai Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung Tahun 2016. LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung berisikan realisasi target dari penetapan kinerja dan analisis

akuntabilitas kinerjanya.

Sebagai unit kerja yang memberikan pelayanan, SKP Kelas I Bandung

berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja yang lebih terukur secara

berkesinambungan sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih

optimal. Berbagai hambatan dan rintangan yang muncul menjadikan

tantangan untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang

telah ditetapkan guna mencapai Visi dan Misi.

Kami menyadari bahwa LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung ini masih perlu disempurnakan, oleh karena itu saran dan

masukan demi perbaikan laporan ini dari semua pihak sangat kami

harapkan, dalam upaya memberikan pertanggungjawaban pemanfaatan

anggaran yang lebih akuntabel dimasa mendatang.

Pada akhirnya kami berharap penyajian LAKIN Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung Tahun 2016 ini bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi pengelolaan, penataan serta peningkatan kinerja

penyelenggaraan pemerintah khususnya Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Bandung. Amin.

Bandung, Januari 2017 Kepala, Choirul Anam,SP,MM NIP. 196206101983031003

Page 4: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Ikhtisar Eksekutif iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Dasar Hukum 1

1.2. Latar Belakang 2

1.3. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 3

1.4. Susunan Organisasi 5

1.5. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas 6

1.6. Sumber Daya Manusia 6

1.7. Dukungan Anggaran 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

2.1. Rencana Strategis 9

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016 11

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) 12

2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 15

3.1. Capaian Kinerja Organisasi 15

3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2016 17

3.3. Capaian Kinerja Lainnya 20

3.4. Akuntabilitas Keuangan 21

3.5. Outcome 23

3.6. Hambatan dan Kendala 23

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut 24

BAB IV. PENUTUP 26

Lampiran

Page 5: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 iii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Total Komposisi SDM Tahun 2016 6

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan

Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2016

7

Tabel 3. Perjanjian Kinerja SKP I Bandung Tahun 2016 14

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun

2016

16

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

18

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan

OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah

ditetapkan

19

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Presentase sarana dan

prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

20

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran SKP I Bandung

Tahun 2016

21

Tabel 9. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran

Kegiatan Tahun 2016

22

Tabel 10. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran serta Target dan

Realisasi PNBP SKP Kelas I Bandung Tahun 2012-

2016

23

Page 6: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

SKP Kelas I Bandung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Badan Karantina Pertanian melaksanakan program peningkatan kualitas

perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang ikut

mendukung pencapaian target Kementerian Pertanian dalam menjaga

ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit hewan dan

tumbuhan karantina serta masuknya produk pertanian impor yang tidak

dikehendaki melalui pengawasan yang efektif di pintu-pintu/pelabuhan-

pelabuhan pemasukan dan pengeluaran.

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019, sasaran pembangunan pertanian ke

depan adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dimana seluruh

kebutuhan pangan pokok akan diupayakan untuk dipenuhi dari produksi

dalam negeri. Untuk mencapai target tersebut, terdapat banyak tantangan

dan permasalahan yang dihadapi, diantaranya perubahan iklim,

peningkatan jumlah penduduk, perekonomian global yang melemah,

gejolak harga pangan global, lahan, infrastrukur, sarana produksi, regulasi

kelembagaan, sumberdaya manusia dan permodalan, dan lain-lain.

LAKIN ini menyajikan gambaran capaian kinerja yang telah berhasil

dilaksanakan oleh SKP Kelas I Bandung Tahun 2016 dalam bidang

pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan

hayati. Keberhasilan ini dapat dicapai berkat kerja keras dari seluruh

pegawai dan adanya dukungan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).

SKP Kelas I Bandung memiliki komitmen dalam melaksanakan Renstra

Tahun 2015-2019, yang diwujudkan dalam penetapan Perjanjian Kinerja

Tahun 2016, yang dilaksanakan antara Kepala SKP Kelas I Bandung

dengan Kepala Badan Karantina Pertanian. Secara umum hasil

pengukuran terhadap 2 (dua) sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator

kinerja memperlihatkan bahwa sasaran kinerja telah berhasil dicapai.

Page 7: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 v

Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu : (1) Sertifikasi media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tepat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan mencapai 24.108 sertifikat dari target sejumlah

23.896 sertifikat (100,89%), berhasil yaitu : (1) Deteksi HPHK dan OPTK

pada media pembawa yang di lalulintaskan melalui tempat pemasukan

dan pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 20.378 sampel uji

(100%) dari target sejumlah 20.378 sampel uji; (2) Sarana dan prasarana,

yang sesuai kebutuhan dan memadai mencapai 99,90% dari target

sebesar 100%.

Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di SKP Kelas I

Bandung pada Tahun Anggaran 2016 dengan pagu anggaran revisi

terakhir sebesar Rp. 8.015.550.000,00 telah terealisasi sebesar

Rp.6.542.421.953,00 (81,62%).

Page 8: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 1

I. P E N D A H U L U A N

1.1. Dasar Hukum

Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda

penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh

pemerintahan. Terselenggaranya Good Governance merupakan

prasyarat utama bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan

negara. Diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate

sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan

akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada

hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Dasar hukum akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yaitu :

1. Tap MPR Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28

Tahun 1999, pada Bab Penjelasan, dijelaskan bahwa akuntabilitas

sebagai salah satu asas umum dalam penyelenggaraan negara

yang merupakan prinsip dasar dari good governance and clean

government

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, pada bab penjelasan,

dijelaskan azas dalam pengelolaan keuangan negara adalah

akuntabilitas berorientasi pada hasil

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, pasal 55 ayat 5, dijelaskan

pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur

dengan peraturan pemerintah

4. PP Nomor 8 Tahun 2006, pasal 20, dijelaskan kewajiban

melaporkan akuntabiltas keuangan dan kinerja instansi

pemerintah

Page 9: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 2

5. Perpres Nomor 29 Tahun 2014, pasal 29, dijelaskan

pengintegrasian sistem manajemen keuangan dan kinerja

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pasal 76 dan 77,

dijelaskan dasar perjanjian kinerja, pemberian tunjangan dan

pengembangan kompetensi

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi

dan Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, yang merupakan petunjuk

teknis kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi

pemeritah

Berdasarkan dasar hukum akuntabilitas kinerja tersebut diatas, telah

disusun Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 tentang

pedoman pengelolaan sakip di Kementerian Pertanian yang menjadi

pedoman pengelolaan sakip semua unit instansi di lingkup

Kementerian Pertanian.

1.2. Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan perkarantinaan dilakukan sebagai upaya

melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian

ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Oleh

karena itu, peran karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian

sumber daya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPTK,

kelestarian lingkungan, keamanan pangan yang sehat, utuh, dan

halal.

Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Bandung sebagai Unit

Pelaksana Teknis pelayanan publik di bidang karantina hewan dan

tumbuhan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Tugas yang diemban

UPT Karantina Pertanian adalah melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan

hayati, hewani dan nabati.

Page 10: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 3

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka SKP Kelas I

Bandung sebagai Instansi Pemerintah dan unsur Penyelenggara

Negara diwajibkan menetapkan Target Kinerja dan melakukan

Pengukuran Kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan

Kinerja.

Laporan Kinerja merupakan penyampaian akuntabilitas instansi

pemerintah yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan

Kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun Anggaran

2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja SKP I Bandung

pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan

sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja SKP

Kelas I Bandung dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat

dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, substansi

penyusunan Laporan Kinerja didasarkan pada hasil capaian indikator

kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan

SKP Kelas I Bandung.

1.3. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/

OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Karantina Pertanian menyatakan bahwa kedudukan, tugas

dan fungsi SKP Kelas I Bandung adalah sebagai berikut :

Page 11: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 4

Kedudukan

SKP Kelas I Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Karantina Pertanian di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. SKP

Kelas I Bandung dipimpin oleh seorang Kepala.

Tugas

SKP Kelas I Bandung mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta

pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, SKP Kelas I Bandung

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;

2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan

pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina

(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina

(OPTK);

3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan

dan tumbuhan;

7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati;

8) Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik

karantina hewan dan tumbuhan;

9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 12: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 5

1.4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta kegiatan

perkarantinaan, Kepala SKP Kelas I Bandung juga didukung oleh :

1) Urusan Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

rencana dan pelaporan, keuangan, urusan tata usaha dan rumah

tangga, perlengkapan dan kehumasan.

2) Subseksi Pelayanan Operasional

Subseksi pelayanan operasional mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati, dan sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi

dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan

pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina

hewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani

dan nabati.

3) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional

Medik Veteriner, Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner, dan

Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan, serta Jabatan Fungsional Umum. Kelompok Jabatan

Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai upaya meningkatkan kegiatan karantina hewan, tumbuhan

dan keamanan hayati, SKP Kelas I Bandung memiliki 4 (empat)

Wilayah Kerja (Wilker) yaitu :

1. Wilayah Kerja Bandara Husein Sastranegara Bandung

2. Wilayah Kerja Terminal Peti Kemas Gede Bage Bandung

3. Wilayah Kerja Kantor Pos Mail Processing Centre Bandung

4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Cirebon

Page 13: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 6

Keempat Wilayah Kerja tersebut sangat potensial karena merupakan

pintu pemasukan/ pengeluaran komoditi pertanian baik tumbuhan

dan hewan, baik antar area di wilayah Jawa Barat maupun antar

provinsi. Struktur organisasi SKP Kelas I Bandung dapat dilihat pada

Lampiran 1.

1.5. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 75, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3851)

- Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan dan Tumbuhan

- PP Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan

- PP Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan

- PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi

Pangan

1.6. Sumber Daya Manusia

SKP Kelas I Bandung didukung oleh 45 orang sumber daya manusia

(SDM) yang terdiri dari struktural dan fungsional. Perangkat

struktural terdiri atas 1 (satu) orang eselon IVa dan 2 (dua) orang

eselon Va. Perangkat fungsional terdiri dari kelompok Jabatan

Fungsional Medik Veteriner, Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan, dan Paramedik Veteriner serta Fungsional Umum.

Tabel 1. Total Komposisi SDM Tahun 2016

No Jabatan Jumlah (orang)

1 Struktural 3

2 Fungsional Tertentu:

1.Medik/Paramedik Veteriner 10

2.Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan 17

3 Fungsional Umum 15

Total 45

Page 14: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 7

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2016

No Gol

Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin

Jmlh S2 S1 D3 SLTA SMP

L P L P L P L P L P

1 Gol. I - - - - - - - - 1 - 1

2 Gol. II - - - - 2 4 7 5 - - 18

3 Gol. III - 2 9 11 - - 2 - - - 24

4 Gol. IV 1 - 1 - - - - - - - 2

Jumlah 1 2 10 11 2 4 9 5 1 0 45

1.7. Dukungan Anggaran

Pagu awal anggaran yang dialokasikan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SKP Kelas I Bandung Tahun

Anggaran 2016 Nomor : DIPA-018.12.2.499434/ 2016 Tanggal 7

Desember 2015 sebesar Rp 7.122.622.000,00 (tujuh milyar seratus

dua puluh dua juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah),

mengalami perubahan menjadi Rp 8.015.550.000,00 (delapan milyar

lima belas juta lima ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincian

sumber dana rupiah murni (RM) sebesar Rp 7.751.067,00 dan PNBP

sebesar Rp 264.483.000,00. DIPA tersebut mengalami 8 (delapan)

kali revisi karena terjadinya penghematan, penambahan dan

realokasi anggaran, yaitu :

1) Revisi 1 DIPA, tanggal 8 Maret 2016 adanya pengurangan

anggaran dari Rp 7.122.622.000,00 menjadi Rp

6.855.622.000,00 berupa adanya rechofusing/penghematan

anggaran;

2) Revisi 2 DIPA, tanggal 30 Maret 2016 adanya penambahan

anggaran dari Rp 6.855.622.000,00 menjadi Rp

7.030.622.000,00 berupa uang makan lembur bertambah

Rp.125.000.000,00 dan koordinasi instansi terkait (524111)

senilai Rp 20.000.000,00 terkait pendampingan Upaya Khusus

Swasembada PJK;

Page 15: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 8

3) Revisi 3 DIPA, tanggal 14 April 2016 adanya anggaran DIPA

sama sekali tidak ada perubahan, perubahan hanya pada

kegiatan public hearing dan kegiatan pemeriksaan di luar

pelabuhan (ekspor);

4) Revisi 4 DIPA, tanggal 8 Agustus 2016 adanya penambahan

anggaran belanja modal pengadaan tanah sebesar Rp

1.180.000.000,00 dan penambahan belanja uang lembur dari Rp

135.000.000,00 menjadi Rp 215.000.000,00 sehingga anggaran

DIPA menjadi Rp 8.080.749.000,00;

5) Revisi 5 DIPA, tanggal 30 September 2016 adanya pengurangan

gaji pokok PNS dari Rp 1.698.781.000,00 menjadi Rp

1.631.323.000,00 sehingga anggaran DIPA menjadi Rp

8.013.291.000,00, hal ini disebabkan adanya pegawai yang

mutasi (2 orang) ke BBKP Soekarno Hatta.

6) Revisi 6 DIPA, tanggal 20 Oktober 2016 merupakan Revisi

Kanwil DJPB Jawa Barat adanya perubahan antar keluaran

dalam 1 satker dan penambahan kegiatan audit internal ISO/IEC

17025:2005;

7) Revisi 7 DIPA, tanggal 3 Nopember 2016 adanya pengurangan/

penyesuaian komponen gaji (pembayaran gaji dan tunjangan)

dari Rp 3.022.381.000,00 menjadi Rp 2.972.657.000,00 serta

adanya penambahan pagu anggaran PNBP sebesar Rp

51.983.000,00 sehingga anggaran DIPA menjadi Rp

8.015.550.000,00; dan

8) Revisi 8 DIPA, tanggal 28 Desember 2016 merupakan revisi

antar keluaran untuk memaksimalkan realisasi anggaran

Rincian pagu dan realisasi anggaran di SKP Kelas I Bandung TA

2016 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 16: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 9

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Arah Kebijakan SKP Kelas I Bandung dalam mengemban tugas dan

fungsinya yaitu mendukung kebijakan Badan Karantina Pertanian-

Kementerian Pertanian dalam rangka pencapaian program prioritas

nasional terutama dalam pencapaian Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, untuk

mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan

berkelanjutan dilaksanakan dengan cara meningkatkan upaya

perlindungan terhadap kelestarian sumber daya alam hayati hewan

dan tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman hayati, serta

keamanan pangan.

Salah satu fungsi utama Badan Karantina Pertanian yang ditopang

oleh semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) termasuk SKP Kelas I

Bandung adalah berkaitan dengan penyediaan sumberdaya

pertanian yang berkelanjutan guna menjamin keamanan pangan.

Pelaksanaan fungsi tersebut dilakukan melalui kegiatan pengawasan

dan sertifikasi impor dan ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian

persyaratan teknis, serta penetapan kawasan/area dan sertifikasi

karantina antar area dalam rangka mewujudkan daya saing pasar

internasional.

Untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja, suatu organisasi

mempunyai kewajiban untuk menyusun perencanaan strategis yang

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja

instansi pemerintah. Didalam suatu Perencanaan Strategis terdapat

visi dan misi organisasi yang akan dicapai dalam suatu periode

dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, agar

efektif, efisien dan akuntabel.

Page 17: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 10

a. Visi

Menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Karantina yang Tangguh

dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya

Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan di Propinsi

Jawa Barat dan wilayah sekitarnya.

b. Misi

1) Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan

tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan

karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) di Propinsi Jawa Barat dan wilayah

sekitarnya;

2) Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Propinsi Jawa

Barat dan wilayah sekitarnya;

3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan

dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian Propinsi

Jawa Barat dan wilayah sekitarnya;

4) Memperkuat kemitraan perkarantinaan di Propinsi Jawa

Barat dan wilayah sekitarnya;

5) Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

c. Tujuan

1) Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan

dari serangan HPHK dan OPTK;

2) Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari

hewan dan tumbuhan;

3) Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui

pencegahan masuk keluarnya media HPHK dan OPTK

4) Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan

perkarantinaan;

5) Mewujudkan pelayanan prima.

Page 18: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 11

d. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai secara nyata oleh Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung sebagai dampak/hasil (outcome) dari

program/kegiatan yang mengacu pada sasaran program Badan

Karantina Pertanian. Kondisi yang diinginkan yaitu mendorong

tercapainya tugas pokok dan fungsi karantina Pertanian yang

ideal di masa yang akan datang, sekaligus mengantisipasi

dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi dalam negeri,

lingkungan strategis dan era perdagangan bebas.

Sasaran yang ditetapkan SKP Kelas I Bandung adalah

meningkatnya tindakan karantina serta tersedianya sarana dan

prasarana perkarantinaan yang memadai.

e. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ingin dicapai oleh SKP Kelas I Bandung

adalah :

1) Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah

ditetapkan

2) Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan

3) Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan

dan memadai

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016

Sesuai dengan Renstra Badan Karantina Pertanian, Rencana Kerja

Tahunan (RKT) merupakan target dan komitmen kinerja yang akan

diwujudkan oleh SKP Kelas I Bandung Tahun 2016 yang meliputi

sasaran strategis, indikator kinerja dan rencana tingkat capaian

(target). Kegiatan SKP Kelas I Bandung yang menunjang Program

Page 19: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 12

Badan Karantina Pertanian, yaitu Peningkatan Kualitas Pelayanan

Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. Sasaran

kegiatan ini pelayanan karantina pertanian dan pengawasan

keamanan hayati yang efektif.

Penjabaran Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati SKP Kelas I Bandung

dituangkan dalam Rencana Kerja Tahun Anggaran 2016 yang terinci

dalam 1 tahun sehingga dapat menjelaskan peran dan kontribusinya

dalam pencapaian output sebagai tercantum dalam Lampiran 3.

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari

suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Penetapan IKU dilakukan dengan tujuan :

- Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan

dalam melakukan manajemen kinerja secara baik

- Untuk memperoleh ukuran keberhasilan yang digunakan bagi

perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja

Pengembangan IKU dilaksanakan dengan menggunakan prinsip

kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan dan transparansi.

2.4. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Komitmen SKP Kelas I Bandung dalam melaksanakan Renstra SKP

Kelas I Bandung Tahun 2015-2019 diwujudkan dalam penetapan

Perjanjian Kinerja Tahun 2016, yang dilaksanakan antara Kepala

SKP Kelas I Bandung dengan Kepala Badan Karantina Pertanian.

Hal ini sejalan dengan amanah dari Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Page 20: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 13

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, PK

merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Perjanjian kinerja (PK) tahun 2016 merupakan

bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina

Pertanian dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu

tahun antara Kepala SKP Kelas I Bandung dengan Kepala Badan

Karantina Pertanian. PK dibuat dalam rangka mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil. Kepala SKP Kelas I Bandung sebagai

pihak pertama dan Kepala Badan Karantina Pertanian sebagai pihak

kedua telah menandatangani perjanjian penetapan kinerja tahun

2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan

dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah ditetapkan

dalam lampiran perjanjian. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian

target kinerja menjadi tanggung jawab pihak pertama. Sementara itu

untuk pihak kedua akan memberikan supervisi dan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian tersebut dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian

penghargaan dan sanksi.

Dengan adanya penetapan PK tersebut, diharapkan pelaksanaan

kegiatan instansi dapat lebih terarah dan lebih baik, sehingga

diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Page 21: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 14

Tabel 3. Perjanjian Kinerja SKP I Bandung Tahun 2016

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target

Meningkatnya

tindakan

karantina

Persentase sertifikasi media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang

telah ditetapkan

100%

Persentase deteksi HPHK dan OPTK

pada media pembawa yang

dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang

telah ditetapkan

100%

Tersedianya

sarana dan

prasarana

perkarantinaan

yang memadai

Persentase sarana dan prasarana

yang sesuai kebutuhan dan memadai

100%

Page 22: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 15

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

a. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Pengukuran kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2016 dilakukan

dengan cara membandingkan target setiap indikator sasaran

dengan realisasinya. Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap

sasaran ditentukan dengan persentase pencapaian target yang

telah ditetapkan.

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2016

ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode

scoring, yang mengelompokkan capaian ke dalam 4 kategori

yaitu (1). Sangat Berhasil (capaian >100%); (2). Berhasil

(capaian 80 – 100%); (3). Cukup Berhasil (capaian 60 – <80%)

dan (4). Kurang Berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang

telah ditetapkan.

b. Pencapaian Sasaran Kegiatan Tahun 2016

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan

kinerja dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan

dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-

masing indikator kinerja utama sebagai alat ukur keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja yang

telah ditetapkan oleh SKP I Bandung dapat disimpulkan bahwa

penilaian capaian dengan kategori berhasil sebanyak 3 indikator.

Pencapaian kinerja SKP Kelas I Bandung tahun 2016 secara

ringkat disajikan pada Tabel 4.

Page 23: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 16

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Realisasi Kategori

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100,89% Sangat Berhasil

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100% Berhasil

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100% 99,90% Berhasil

Berdasarkan pengukuran kinerja, pencapaian kinerja SKP Kelas

I Bandung dapat dikatakan berhasil. Hal ini disebabkan adanya

komitmen pimpinan serta segenap pegawai SKP Kelas I

Bandung dalam peningkatan kinerja masing-masing. Komitmen

tersebut dituangkan dalam pelaksanaan strategi dan program

kerja serta kegiatan SKP Kelas I Bandung Tahun 2016.

Page 24: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 17

3.2 . EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA TAHUN 2016

1) Sasaran kegiatan SKP Kelas I Bandung yang pertama adalah

meningkatnya tindakan karantina. Sasaran kegiatan ini memiliki

2 (dua) indikator kinerja. Pencapaian kinerja masing-masing

indikator dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Indikator Kinerja Persentase sertifikasi media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan

Sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

dilaksanakan untuk layanan kegiatan karantina hewan dan

karantina tumbuhan, baik untuk kegiatan impor, ekspor maupun

kegiatan antar area masuk dan keluar.

SKP Kelas I Bandung telah melakukan kegiatan operasional

sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati untuk

kegiatan ekspor, impor dan antar area melalui pintu-pintu

pemasukan dan pengeluaran di 4 wilayah kerja meliputi

Bandara Husein Sastranegara, Terminal Peti Kemas

Gedebage, Pelabuhan Laut Cirebon dan Kantor Pos MPC

Bandung.

Layanan sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan

keamanan hayati terealisasi sebesar 24.108 sertifikat yang

terdiri dari sertifikat karantina hewan sebanyak 4.603 sertifikat

dan sertifikat karantina tumbuhan sebanyak 19.505 sertifikat.

Realisasi sebanyak 24.108 sertifikat dari target sebesar 23.896

sertifikat atau tercapai sebesar 100,89%. Berdasarkan data-

data tersebut, dapat dihitung bahwa persentase sertifikasi

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

dikategorikan sangat berhasil (100,89%) dari target sebesar

100%.

Page 25: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 18

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% x 23.896

permohonan = 23.896 sertifikat

24.108 sertifikat

100,89%

Kegiatan sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran pada tahun 2016

mengalami peningkatan yang disebabkan meningkatnya

permohonan sertifikasi terhadap media pembawa yang akan

dilalulintaskan, baik ekspor, impor maupun domestik masuk

dan domestik keluar.

b. Indikator Kinerja Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Untuk mendeteksi adanya HPHK dan OPTK pada media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan, maka SKP Kelas I Bandung

melaksanakan pemeriksaan karantina hewan dan karantina

tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati melalui kegiatan

di laboratorium. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah

satu cara yang akurat untuk mendeteksi adanya HPHK dan

OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan.

SKP Kelas I Bandung melakukan 2 kegiatan laboratorium yaitu:

Laboratorium Karantina Hewan dan Laboratorium Karantina

Tumbuhan. Telah dilakukan pengujian laboratorium terhadap

beberapa jenis media pembawa yang dicurigai mengandung

Page 26: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 19

HPHK/OPTK, baik media pembawa dari impor, ekspor, maupun

antar area.

Deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang

dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan sejumlah 20.378 sampel uji dari 20.378

sampel yang masuk ke laboratorium. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa secara keseluruhan sampel uji baik dari

karantina hewan dan tumbuhan yang masuk ke laboratorium

telah diuji/terdeteksi dengan capaian 100%. Capaian indikator

tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.

100% x 20.378 sampel uji = 20.378 hasil uji

20.378 hasil uji

100%

2) Sasaran kegiatan SKP Kelas I Bandung yang kedua adalah

tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang

memadai.

Sasaran kegiatan ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja, yaitu

persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan

memadai.

Indikator kinerja ini ditargetkan dilaksanakan melalui penyediaan

sarana prasarana berupa 1 unit kendaraan bermotor, 8 unit

perangkat pengolah data dan komunikasi, 5 unit peralatan dan

fasilitas perkantoran serta 1500 m2 gedung bangunan (pengadaan

tanah).

Page 27: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 20

Capaian kinerja indikator ini terealisasi berupa 1 unit kendaraan

bermotor, 13 unit perangkat pengolah data dan komunikasi serta 5

unit peralatan dan fasilitas perkantoran dengan total realisasi

anggaran sebesar Rp. 587.838.360 dari pagu anggaran sebesar

Rp.588.453.000 atau sebesar 99,90% (berhasil).

Target indikator kinerja ini tidak seluruhnya tercapai. Target kinerja

untuk kegiatan belanja modal pengadaan tanah untuk wilker

Bandara Kertajati tidak dapat terealisasikan disebabkan anggaran

belanja modal tanah ini keluar pada Revisi DIPA ke-4 bulan

Agustus 2016 dari Badan Karantina Pertanian yang sudah

menjelang akhir tahun sedangkan proses pengadaan tanah

tersebut memerlukan waktu serta proses yang cukup lama karena

harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, sehingga Satker

SKP Kelas I Bandung pun melayangkan permintaan blocking

anggaran atas belanja modal tanah tersebut. Dengan adanya

blocking anggaran ini, maka kegiatan belanja modal pengadaan

tanah tidak dimasukkan dalam penghitungan.

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Presentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100%

(Rp.588.453.000)

99,90%

(Rp. 587.838.360)

99,90%

3.3 . CAPAIAN KINERJA LAINNYA

Selain capaian kinerja yang telah diuraikan diatas, pada tahun 2016

SKP Kelas I Bandung juga mendapatkan beberapa capaian dan

penghargaan, yaitu : penghargaan dari Ombudsman sebagai

instansi anti pungli dengan kategori zona hijau, serta instansi yang

memiliki performa kinerja. SKP Kelas I Bandung mendapatkan

penghargaan zona hijau berkat nilai IKM yang juga meningkat yang

telah dibuktikan oleh petugas dari Ombudsman.

Page 28: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 21

3.4 . AKUNTABILITAS KEUANGAN

Untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan

karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati tahun 2016,

SKP Kelas I Bandung memperoleh alokasi pagu anggaran sebesar

Rp.8.015.550.000 yang dipergunakan untuk membiayai program

kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati. Sampai dengan tanggal 31

Desember 2016, realisasi serapan anggaran mencapai Rp.

6.542.421.953,00 atau 81,62%.

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran SKP I Bandung Tahun 2016

Uraian Tahun 2016

Anggaran Realisasi %

1. PENDAPATAN

PNBP 528.966.365,00 1.052.059.506,00 198,89

Jumlah Pendapatan 528.966.365,00 1.052.059.506,00 198,89

2.BELANJA

a. Belanja Operasi :

Belanja Pegawai 2.972.657.000,00 2.948.264.828,00 99,18

Belanja Barang 3.274.440.000,00 3.006.318.765,00 91,81

Jumlah Belanja Operasi

6.247.097.000,00 5.954.583.593,00 95,32

b. Belanja Modal :

Belanja Modal Tanah

1.180.000.000,00 0,00* 0,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

588.453.000,00 587.838.360,00 99,90

Jumlah Belanja Modal

1.768.453.000,00 587.838.360,00 33,24

Jumlah Belanja 8.015.550.000,00 6.542.421.953,00 81,62 Ket : Self blocking

Akuntabilitas keuangan SKP I Bandung dinilai berhasil dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelayanan karantina pertanian

dan pengawasan keamanan hayati yang ditunjukkan dengan

realisasi keuangan yang baik.

Page 29: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 22

Tabel 9. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran Kegiatan Tahun 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Realisasi Program

Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100,89% Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati

8.015.550.000 6.542.421.953 81,62*

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100%

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100% 99,9%

* Realisasi TA 2016 sebesar 81,62% tersebut diatas (termasuk belanja modal

tanah), sedangkan apabila tidak memasukkan belanja modal tanah (pagu

Rp.1.180.000.000) yang telah diblocking, maka realisasi TA 2016 mencapai

95,71%.

Sedangkan capaian realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp 1.052.059.506,00

dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp

528.966.365,00, yang berarti telah melampaui target yang telah

ditetapkan sebesar 198,89%. Realisasi capaian PNBP di SKP Kelas

I Bandung terus meningkat dari tahun ke tahun, yang dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Page 30: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 23

Tabel 10. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran serta Target dan Realisasi PNBP SKP Kelas I Bandung Tahun 2012-2016

Tahun Anggaran PNBP

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

2012 5.731.031.000 5.358.921.903 93,51 210.004.000 363.511.984 173,10

2013 7.188.841.000 7.044.481.462 97,99 299.350.000 426.973.168 142,63

2014 6.234.438.000 6.088.068.351 97,65 350.000.000 544.348.376 155,53

2015 7.369.590.000 6.930.729.855 94,04 470.591.000 861.093.132 182,98

2016 8.015.550.000 6.542.421.953 81,62 528.966.365 1.052.059.506 198,89

3.5 . OUTCOME

SKP Kelas I Bandung melakukan tupoksi mencegah masuknya

hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu

tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara RI;

mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, dan

organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area

lain di dalam wilayah negara RI; mencegah keluarnya hama dan

penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI; serta mencegah

keluarnya, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari

wilayah negara RI apabila negara tujuan menghendakinya.

Penguatan system Karantina Hewan dan Tumbuhan senantiasa

terus dilakukan dari tahun ke tahun guna memberikan pengaruh

terhadap penurunan importasi produk pangan. Selain itu, penguatan

pintu pemasukan guna meningkatkan efektifitas tindakan cegah

tangkal introduksi HPHK dan OPTK . Perlindungan produk tumbuhan

dilakukan pula terhadap komoditas pertanian ekspor. Kualitas produk

tumbuhan senantiasa harus terjaga, terutama terhadap kesehatan

tumbuhan guna menghindari adanya catatan tidak kesesuaian

(notification of noncompliance ) di Negara tujuan.

3.6 . HAMBATAN DAN KENDALA

Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 masih ditemukan

beberapa hambatan/kendala baik hambatan internal maupun

eksternal antara lain:

Page 31: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 24

1) Masih banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai

karantina dan prosedurnya, terutama masyarakat yang

membawa media pembawa tentengan (sedikit), sehingga banyak

barang yang terpaksa dilakukan penahanan dan pemusnahan.

2) Kurangnya sarana dan prasarana, alat dan bahan laboratorium,

serta kompetensi SDM sehingga beberapa pengujian sampel

masih harus dilakukan di tempat lain (Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian), terutama di wilayah-wilayah kerja.

3) Masih belum maksimalnya sarana dan prasarana untuk

pelayanan publik antara lain ruang pelayanan kurang memadai.

4) Masih belum memiliki instalasi karantina tumbuhan (IKT/screen

house).

5) Belum memiliki incenerator untuk melaksanakan pemusnahan

komoditas hewan/tumbuhan.

6) Keterbatasan jumlah SDM (POPT terampil), kualitas, kompetensi

dan jumlah SDM di SKP Kelas I Bandung masih memerlukan

peningkatan keterampilan teknis operasional.

7) Belum lancarnya arus pelaporan/pengumpulan data dari masing-

masing bagian sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

3.7. UPAYA DAN TINDAK LANJUT

Untuk mengatasi berbagai hambatan dan masalah dalam mencapai

tujuan peningkatan SKP Kelas I Bandung, strategi yang akan

ditempuh yaitu :

1) Menambah alokasi anggaran untuk alat dan bahan laboratorium,

baik yang berada di kantor pusat maupun pada wilayah kerja,

pengadaan incenerator dan instalasi karantina tumbuhan

(IKT/screen house).

2) Menambah alokasi SDM POPT Terampil serta memperbanyak

kegiatan yang seperti inhouse training, magang dan pelatihan-

pelatihan baik teknis maupun administrasi untuk meningkatkan

Page 32: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 25

kemampuan SDM/pegawai dalam rangka mendukung tugas dan

fungsi SKP I Bandung.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan lebih

memperkenalkan tentang karantina terhadap masyarakat.

4) Mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalaian intern (SPI)

dalam pelaksanaan anggaran serta untuk mengawal

pelaksanaan kegiatan dengan melakukan monitoring dan

evaluasi sehingga proses kegiatan dari mulai perencanaan,

proses maupun pelaporan dapat terlaksana dengan baik.

Page 33: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 26

IV. P E N U T U P

Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja SKP Kelas I Bandung

merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh SKP Kelas I Bandung

dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas dan

peningkatan kinerja sebagaimana amanat dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Hasilnya

dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang

merupakan salah satu pertanggungjawaban dari SKP Kelas I Bandung

kepada masyarakat (publik).

Laporan Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2016 ini memberikan

gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan

pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari

transparansi dan akuntabilitas SKP Kelas I Bandung dalam melaksanakan

berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan Pertanian

dengan melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina

Pertanian dalam bentuk Penetapan Kinerja TA. 2016 SKP Kelas I

Bandung.

Capaian kinerja SKP Kelas I Bandung tahun 2016 secara umum telah

menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari 2 (dua) sasaran strategis

dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran strategis yang termasuk kategori

sangat berhasil dan 2 (dua) indikator kinerja termasuk kategori berhasil.

Dari analisis capaian kinerja yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan

yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

- Dari dua sasaran kegiatan yang terbagi dalam tiga indikator kinerja

utama telah dicapai dengan sangat berhasil (1 indikator kinerja) dan

berhasil (2 indikator kinerja)

- Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu persentase sertifikasi

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

Page 34: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 27

pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 100,89%. Indikator

kinerja yang berhasil yaitu (1) persentase deteksi HPHK dan OPTK

pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan

dan pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 100%; (2)

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan

memadai mencapai 99,90%

- Capaian Akuntabilitas keuangan SKP I Bandung dinilai berhasil dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelayanan karantina pertanian

dan pengawasan keamanan hayati yang ditunjukkan dengan realisasi

keuangan sebesar 81,62%.

- Berbagai hambatan/kendala ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan

Tahun 2016 baik hambatan internal yaitu kurangnya sarana dan

prasarana alat dan bahan laboratorium terutama di wilayah-wilayah

kerja, sarana dan prasarana pelayanan publik, incenerator untuk

pemusnahan, instalasi karantina tumbuhan (IKT/screen house), jumlah

dan kualitas SDM (POPT Terampil), belum lancarnya arus

pelaporan/pengumpulan data dari masing-masing bagian sehingga

pelaporan kegiatan tidak tepat waktu. Sedangkan hambatan/kendala

dari eksternal seperti masih banyak masyarakat yang belum mengerti

mengenai karantina dan prosedurnya, terutama masyarakat yang

membawa media pembawa tentengan (sedikit), sehingga banyak

barang yang terpaksa dilakukan penahanan.

- Untuk mengatasi masalah tersebut, akan dilakukan upaya-upaya

perbaikan guna meningkatkan kinerja SKP I Bandung antara lain:

menambah alokasi anggaran untuk alat dan bahan laboratorium,

peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM seperti inhouse training,

magang dan pelatihan-pelatihan baik teknis maupun administrasi,

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan lebih memperkenalkan

tentang karantina terhadap masyarakat, dan mengoptimalkan

pelaksanaan sistem pengendalaian intern (SPI).

Page 35: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 28

Sangat disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, namun

diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat dan

berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil pelaksanaan kegiatan

yang telah dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

pada Tahun 2016.

SKP Kelas I Bandung akan senantiasa melakukan berbagai langkah

perbaikan dan penyempurnaan laporan ini, sehingga dapat mewujudkan

prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Page 36: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 29

Lampiran 1.

Struktur Organisasi SKP Kelas I Bandung

Kepala SKP Kelas 1 Bandung

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Kepala Urusan Tata Usaha

Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional

Page 37: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 30

Lampiran 2.

Rincian Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran di SKP Kelas I Bandung TA.2016

Uraian 2016

Kegiatan Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Karantina

Pertanian

dan

Pengawasan

Keamanan

Hayati

Belanja Pegawai 2.972.657.000,00 2.949.375.154,00 99,22

Belanja Barang 3.274.440.000,00 3.006.358.765,00 91,81

Belanja Modal 1.768.453.000,00 587.838.360,00 33,24

Total Belanja Kotor 8.015.550.000,00 6.543.572.279,00 81,64

Pengembalian Belanja -1.150.326,00 0.00

Total Belanja 8.015.550.000,00 6.542.421.953,00 81,62

Page 38: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 31

Lampiran 3.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) SKP Kelas I Bandung Tahun 2016

Program/ Kegiatan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100%

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100%

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100%

Page 39: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 32

Lampiran 4.

Page 40: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 33

Lampiran 5.

Page 41: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 34

Lampiran 6.

Capaian Indikator Kinerja

SKP Kelas I Bandung Tahun 2016

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100,89% Sangat Berhasil

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100% Berhasil

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100% 99,90% Berhasil

Page 42: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 35

Lampiran 7.

Kegiatan Pelayanan Operasional Tindakan Karantina Hewan

di SKP Kelas I Bandung

Tahun 2016

No Uraian Jumlah %

Pelayanan sertifikasi karantina hewan berdasarkan jenis sertifikatnya :

1 sertifikat kesehatan hewan (KH-9) 1.346 28,9

2 sertifikat sanitasi produk hewan (KH-10) 743 16,0

3 surat keterangan untuk benda lain (KH-11) 156 3,4

4 sertifikat pelepasan (KH-12 2.407 51,7

Jumlah 4.652

5 Dokumen utama KH yang batal 49

Jumlah Total 4.603

Pelayanan sertifikasi karantina hewan dilihat dari wilayah kerja :

1 Bandara Husein Sastranegara 4.426 96,2

2 Terminal Peti Kemas Gede Bage 102 2,2

3 Pelabuhan Laut 49 1,1

4 Kantor Pos MPC Bandung 26 0,6

Jumlah Total 4.603

Pelayanan sertifikasi karantina hewan dilihat dari jenis pelayanannya :

1 Ekspor 125 2,7

2 Impor 13 0,3

3 Antar Area Keluar 2.090 45,4

4 Antar Area Masuk 2.375 51,6

Jumlah Total 4.603

Page 43: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 36

Lampiran 8.

Kegiatan Pelayanan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan

di SKP Kelas I Bandung Tahun 2016

No Uraian Jumlah %

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan berdasarkan jenis sertifikatnya :

1 Sertifikat Sanitasi Pelepasan Karantina Tumbuhan/PSAT (KT-9) 2.198 8,3

2 Phytosanitary Certificate (KT-10) 10.329 38,9

3 Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12) 14.031 52,8 Jumlah 26.558

4 Dokumen utama KT yang batal/dimusnahkan 7.053 Jumlah Total 19.505

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan dilihat dari wilayah kerja :

1 Bandara Husein Sastranegara 11.492 58,9

2 Terminal Peti Kemas Gede Bage 3.183 16,3

3 Pelabuhan Laut 1.457 7,5

4 Kantor Pos MPC Bandung 3.373 17,3

Jumlah Total 19.505

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuham dilihat dari jenis pelayanannya :

1 Ekspor 7.109 36,4

2 Impor 260 1,3

3 Antar Area Keluar 11.919 61,1

4 Antar Area Masuk 217 1,1

Jumlah Total 19.505

Page 44: LAPORAN KINERJA STASIUN KARANTINA …skp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/KINERJA BDG/LAKIN...Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2016 i KATA PENGANTAR

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2016 37

Lampiran 9.

Rekapitulasi

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

SKP Kelas I Bandung

Tahun 2010 - 2016

No.

UNSUR PELAYANAN

NILAI RATA-RATA

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

U1 Prosedur pelayanan 3,176 3,139 3,211 3,298 3,144 3,240 3,334

U2 Persyaratan pelayanan 3,176 3,099 3,219 3,254 3,193 3,264 3,308

U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,259 3,257 3,266 3,408 3,179 3,238 3,477

U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,083 3,099 3,180 3,271 3,128 3,150 3,359

U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,204 3,149 3,328 3,347 3,268 3,327 3,389

U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,148 3,188 3,242 3,366 3,268 3,250 3,391

U7 Kecepatan pelayanan 3,046 3,069 3,227 3,297 3,176 3,225 3,303

U8

Keadilan mendapatkan pelayanan 3,204 3,158 3,375 3,418 3,101 3,213 3,255

U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,500 3,248 3,320 3,417 3,257 3,464 3,499

U10 Kewajaran biaya pelayanan 3,111 3,059 3,203 3,313 3,247 3,651 3,380

U11 Kepastian biaya pelayanan 3,370 3,396 3,406 3,539 3,290 3,689 3,704

U12 Kepastian jadwal pelayanan 3,509 3,396 3,398 3,480 3,233 3,429 3,510

U13 Kenyamanan lingkungan 3,463 3,149 3,227 3,347 3,133 3,266 3,455

U14 Keamanan pelayanan 3,556 3,069 3,367 3,350 3,184 3,240 3,444

NILAI IKM 81,30 78,94 81,59 83,60 79,52 82,79 84,86